HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN RABIES DI DESA KOHA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Mentari O.Pangkey*John. Kekenusa** Joy.A.M. Rattu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Masalah penyakit Rabies merupakan salah satu perhatian utama sektor kesehatan masyarakat di beberapa Negara di Asia. World Health Organization menyatakan bahwa sekitar 55.000 orang pertahun meninggal karena Rabies. Menurut Permenkes RI No.1501rabies termasuk salah satu jenis penyakit yang dapat menimbulkan wabah di Indonesia. Berdasarkan data dari Balai Keswan dan Kesmavet Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa termasuk salah satu daerah dengan kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) yang tinggi, melihat data tersebut maka menurut Depkes 2000 Minahasa termasuk dalam kategori daerah tertular. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara Pengetahuan dan Sikap masyarakat dengan Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Rabies. Metodologi penelitian yang digunakan yaitumetode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Oktober 2014 di Desa Koha.Sampel penelitian yaitu 70 pemilik anjing. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian pengetahuan diperoleh p= 1,239 dan hasil penelitian sikap diperoleh p= 1,243. Masyarakat yang memiliki pengetahuan baik sebesar 62,9%, masyarakat yang memiliki sikap baik sebesar 75,7%, masyarakat yang memiliki tindakan pencegahan yang baik sebesar 80,0%. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan rabies, tidak terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan rabies. Kata Kunci: Rabies, Pengetahuan, Sikap, Tindakan. ABSTRACT Rabies is one of the main concern of public health in several countries of asia. World Health Organizationexplains that about 55.000 peoples per year are die because of rabies. According to Permenkes RI No. 1501, rabies is one of dieases that causing an epidemic in Indonesia. Based on data of Balai Keswan and Kesmavet in north Sulawesi, minahasa regency is one of areas with case of rabies from transmitting animal bites. The objective of this study is to knowing about relation between knowledge and attitude of community with rabies precautions from the owners of dogs.Research methodology that has been used was observational analytic with cross sectional approach. The instrument of this research was questionnaire. This study has been done from mei-october 2014 in koha village. The samples of this research were 70 owners of the dog. Bivariate analysis used chi-square. The result of knowledge showed p=1,239 and attitude showed p=1,243. The communities with good knowledges were about 62,9%, and with good attitudes were about 75,7%, and with good precautions were about 80,0%. In conclusion, there were no relation between knowledge with rabies precautions, there were no relation between attitude with rabies precautions. Keywords: rabies, knowlegdes, attitudes, behaviours.
GHPR yang cukup tinggi, Berdasarkan
PENDAHULUAN Masalah
rabies
data register kasus GHPR Puskesmas
merupakan salah satu perhatian utama
Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten
sektor kesehatan masyarakat di beberapa
Minahasa kasus gigitan tertinggi dari
negara di Asia. Penyebaran penyakit
tahun 2012-2013 berada di Desa Koha
rabies ini dapat disebabkan oleh gigitan
dengan jumlah kasus GHPR sebanyak 43
hewan penular rabies antara lain anjing
orang dengan 6 orang (14%) penderita
yang terkena rabies dan penyakit ini
gigitan yang mendapatkan Vaksin Anti
merupakan penyakit yang fatal dengan
Rabies (VAR) dan tercatat ada 2 kasus
angka kematian sebesar 100 % atau Case
lyssa (2 orang yang positif rabies) pada
fatality
Kematian
tahun 2012 yang ada di Desa Koha,
umumnya di sebabkan oleh karena tidak
dengan sumber gigitan yang diketahui
adanya
berasal dari HPR di desa ini yaitu anjing
rate
penyakit
(CFR)100%.
perlakuan
atau
kurangnya
perlakuan yang baik (post exposure
peliharaan, anjing liar serta kucing.
treatment) dari korban yang terkena rabies. WHO,2013 menyatakan bahwa
METODE PENELITIAN
sekitar
Jenis penelitian ini menggunakan metode
55.000
orang
pertahun
meninggal karena Rabies, dimana 95 %
observasional
dari jumlah tersebut berasal dari Asia dan
pendekatan
Afrika (Abata, 2013).
penelitian ini dilakukan pada bulan Mei –
Di Indonesia rabies pada hewan
analitik, Cross
dengan
Sectional.
Waktu
Oktober 2014.
sudah ditemukan sejak tahun 1884, dan
Populasi penelitian ini merupakan
kasus rabies pada manusia pertama kali
keluarga pemilik anjing yang ada di 4
ditemukan pada tahun 1894 di Jawa
jaga di desa Koha Kecamatan Mandolang
Barat.
Balai
Kabupaten Minahasa yang berjumlah 105
Provinsi
keluarga. Sampel yang diambil dalam
Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa
penelitian ini sebanyak 67 keluarga
termasuk salah satu daerah dengan kasus
berdasarkan penentuan besar sampel
gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)
penelitian yang menggunakan rumus
yang tinggi dengan populasi anjing
Lemeshow.
Berdasarkan
Keswan
dan
data
Kesmavet
dari
sebanyak 52.507 ekor (Abata, 2013). Di
Kabupaten
Minahasa,
Cara
pengambilan
sampel
penelitian ini dilakukan secara Random
Kecamatan Mandolang merupakan salah
sampling
dengan
teknik
Multistage
satu kecamatan yang memiliki Kasus
Sampling. Pengumpulan data dilakukan
dalam 2 cara, yaitu pengumpulan data
baik terhadap pencegahan rabies yaitu
primer dan pengumpulan data sekunder.
sebanyak 56 orang (8,0%), sedangkan
Analisa data yaitu data akan dianalisis dengan program komputer. Untuk
mengetahui
hubungan
pengetahuan, sikap dengan pemilik anjing terhadap penyakit
rabies
responden yang memiliki tindakan yang kurang baik sebanyak 14 orang (20,0%).
antara tindakan
pencegahan
dilakukan
analisis
Hubungan dengan
antara
Pengetahuan
Tindakan
pemilik
anjing
terhadap pencegahan rabies
Bivariate untuk melihat apakah 2 variabel
Berdasarkan
tersebut bermakna atau tidak bermakna
menunjukkan bahwa pemilik anjing yang
dari hasil uji Chi Square.
memiliki
Gambaran Pengetahuan Responden Hasil analisa Pengetahuan responden mengenai rabies yaitu responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 44 orang (62,9%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik mengenai rabies sebanyak 26 orang (37,1%).
Hasil analisa Sikap responden mengenai rabies yaitu responden yang memiliki sikap yang baik mengenai tindakan pencegahan rabies sebanyak 53 orang
memiliki
sikap
pengetahuan
responden
yang
kurang
yang baik
sebanyak 17 orang (24,3%).
analisa
mengenai
square
baik
dengan
sebanyak 37 orang (15,9%), sedangkan pemilik
anjing
pengetahuan
Tindakan
pencegahan
yang
kurang
memiliki
baik
dengan
tindakan pencegahan yang baik sebanyak 19
orang
(73,1%)
dan
tindakan
pencegahan rabies yang kurang baik sebanyak
7
disimpulkan
orang
(26,9%).
bahwa
tindakan
pemilik
Dapat
tidak
terdapat
terhadap
p > α (p=1,239). Tabel.
4.11
Hubungan
antara
Pengetahuan dengan tindakan pemilik anjing terhadap pencegahan Rabies Pengetahuan
Tindakan responden
responden
Baik
%
Kurang
n
%
p
1,239
%
Baik
responden
rabies
anjing
pencegahan rabies di Desa Koha dimana
Gambaran Tindakan Responden Hasil
chi
hubungan antara pengetahuan dengan
Gambaran Sikap Responden
sedangkan
uji
tindakan pencegahan rabies yang baik
HASIL PENELITIAN
(75,7%),
hasil
yaitu
responden yang memiliki tindakan yang
Baik
37
84,1
7
15,9
44
100
Kurang baik
19
73,1
7
26,9
26
100
Total
56
70
100
14
Hubungan
antara
Sikap
dengan
Tindakan pemilik anjing terhadap
Hubungan antara pengetahuan dengan
pencegahan rabies
tindakan
Berdasarkan
hasil
uji
chi
square
pemilik
anjing
dalam
pencegahan rabies
menunjukkan bahwa pemilik anjing yang
Berdasarkan
memiliki sikap baik dengan tindakan
dilakukan di Desa Koha ini tidak terdapat
pencegahan rabiesnya baik sebanyak 44
hubungan pengetahuan responden dengan
orang (83,0%) dan tindakan pencegahan
tindakan
rabiesnya kurang baik sebanyak 9 orang
pencegahan rabies dengan nilai p = 1,
(17,0%), sedangkan pemilik anjing yang
239 (p> 0,05). Demikian pula penelitian
memiliki
yang
Malahayati (2009) menyatakan bahwa
baik
tidak
tindakan
sikap
kurang
pencegahan
baik
rabiesnya
hasil
penelitian
pemilik
terdapat
anjing
dalam
hubungan
antara
pengetahuan
tindakan pencegahan rabiesnya kurang
masyarakat dalam pencegahan penyakit
baik sebanyak 5 orang (29,4%). Dapat
rabies, begitupun dengan penelitian yang
disimpulkan
terdapat
dilakukan oleh Harlinae dkk (2013),
hubungan antara Sikap dengan Tindakan
dalam penelitiannya didapat hasil bahwa
Pemilik anjing terhadap Pencegahan
tidak
Rabies di Desa Koha dimana p > α (p =
pengetahuan
1,243).
pencegahan rabies.
bahwa
tidak
dengan
yang
sebanyak 12 orang (70,6%) dan yang
Tabel. 4.12 Hubungan antara Sikap
terdapat
Hal
partisipasi
hubungan dengan
ini
disebabkan
antara tindakan
karena
dengan tindakan pemilik anjing terhadap
masyarakat di Desa Koha sudah memiliki
pencegahan Rabies
pengetahuan yang baik mengenai rabies
Sikap
Tindakan responden
responden
Baik
%
Kurang
itu terbukti dengan tindakan pencegahan %
n
%
p
rabies yang sudah di lakukan oleh masyarakat Desa Koha karena di Desa
Baik Baik
44
83,0
9
17,0
53
100
Kurang
12
70,6
5
29,4
17
100
70
100
baik Total
PEMBAHASAN
1,243
Koha sendiri sudah pernah terjadi kasus rabies sehingga masyarakat di Desa Koha khususnya para pemilik anjing sudah
56
14
memahami bahwa rabies merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat
mencegah
memecahkan masalah yang dihadapinya.
memprogramkan vaksinasi rabies di Desa
Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari
Koha dan melaksanakan penyuluhan
pengalaman langsung maupun melalui
tentang
pengalaman orang lain (Notoatmodjo,
masyarakat
2012).
berperan
Hubungan tindakan
antara pemilik
sikap
dengan
anjing
dalam
kejadian
rabies
bahaya pun
rabies
seperti
sehingga
berpartisipasi
aktif
dalam
dan
program
pencegahan rabies yang ada. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi
pencegahan rabies Berdasarkan hasil penelitian hubungan
merupakan predisposisi suatu perilaku.
sikap dengan tindakan pemilik anjing
Sikap
dalam
tidak
masih
merupakan
reaksi
rabies
diperoleh
tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka
terdapat
hubungan
atau
pencegahan
kesimpulan
itu
dengan nilai p= 1,243 ( p > 0,05).
tingkah
laku
yang
terbuka
(Notoatmodjo, 2007).
Penelitian ini sesuai dengan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Moningka
KESIMPULAN
(2013)
terdapat
Berdasarkan hasil analisis terhadap 70
hubungan yang signifikan antara sikap
responden yang terdiri dari 4 jaga yang
pemilik
ada di Desa Koha Kecamatan Mandolang
menyatakan
anjing
tidak
dengan
tindakan
Kabupaten
pencegahan rabies. Hal
ini
di
sebabkan
karena
masyarakat di Desa Koha sudah memiliki sikap yang baik mengenai pencegahan rabies dengan melakukan tindakan yang baik yaitu dengan melakukan program pencegahan rabies di Desa Koha seperti
Minahasa,
maka
dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak
terdapat
hubungan
yang
signifikan antara pengetahuan dengan tindakan
pemilik
anjing
dalam
hubungan
yang
pencegahan rabies. 2. Tidak
terdapat
memvaksin anjing peliharaan mereka,
signifikan
antara
sikap
dengan
mengikat / mengurung anjing dengan
tindakan
pemilik
anjing
dalam
rantai agar tidak berkeliaran, selain itu
pencegahan rabies.
karena
pemerintah
serta
petugas
kesehatan di puskesmas terdekat yang
SARAN
ada di Desa Koha pun mendukung dan
Adapun saran dalam penelitian ini,
mamfasilitasi masyarakat yang ada dalam
berdasarkan dari hasil penelitian, yaitu:
1. Bagi masyarakat, agar tetap berperan aktif
dalam
setiap
program
pencegahan dan pengendalian rabies yang ada di desa Koha.
untuk
2. Hal.57-63. Malahayati,
E.
2009.
Karakteristik
2. Bagi Dinas Peternakan Kabupaten Minahasa
Ilmu Hewan Tropika. Vol 2. No.
dapat
terus
Pengaruh
Pemilik
Anjing
terhadap Partisipasinya dalam Program Pencegahan Penyakit
mengintensifkan program vaksinasi
Rabies
bagi hewan peliharaan khususnya
Berkala Kecamatan Medan Johor
anjing,
Kota Medan. Skripsi. Fakultas
terlebih
di
Desa
Koha
Kecamatan Mandolang.
Kelurahan
Kesehatan
3. Bagi instansi kesehatan, agar tetap melakukan upaya promotif kepada masyarakat
di
dengan
Kwala
Masyarakat
Universitas
Sumatera
Utara.
Medan.
melalui
Moningka, F. 2013. Hubungan Antara
penyuluhan tentang bahaya rabies
Pengetahuan dan Sikap Pemilik
sehingga
Anjing
masyarakat
dapat
dengan
Tindakan
mengetahui dan dapat melakukan
Pencegahan Rabies di Wilayah
tindakan pencegahan.
Kerja
Puskesmas
Kabupaten Skripsi.
DAFTAR PUSTAKA Abata, QA. 2013. Cara atasi beragam Penyakit
Berbahaya.
Pustaka
Dinas Pertanian dan Peternakan. 2013. Laporan
Tahunan
Balai
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner.
Pertanian
dan
Dinas
Peternakan,
Provinsi Sulawesi Utara. Harlinae, Yemima dan Roda’I J. 2013. Pengetahuan Pemelihara Bahaya
Masyarakat Anjing
Rabies
Tentang Terhadap
Partisipasi Pencegahan. Jurnal
Minahasa Fakultas
Masyarakat
Selatan. Kesehatan
Universitas
Sam
Ratulangi. Manado. Notoatmodjo,
Belajar, Madiun.
Ongkaw
S.
2007.
Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT.Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo,
S.
2012.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. PT.Rineka Cipta, Jakarta.