HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T. Tucunan*, Franckie R.R. Maramis* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Target nasional untuk ASI eksklusif yaitu 80%. Di Indonesia cakupan ASI eksklusif belum mencapai target Nasional. dan untuk Indonesia sendiri hanya satu provinsi yang capai target untuk ASI eksklusif, sedangkan di Provinsi Sulawesi Utara cakupan ASI eksklusif masih sangat rendah. Dan untuk Kabupaten Minahasa Selatan terjadi penurunan untuk cakupan ASI eksklusif. Dan dari semua kecamatan yang ada dikabupaten Minahasa Selatan Puskesmas Modoinding salah satu cakupan ASI eksklusif paling rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Modoinding Kecamatan Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam peneltian ini sebanyak 100 Ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Modoinding. Pengumpulan data dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data univariat dan bivariat dan Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan chi square α < 0,05. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar ibu (60,0%) memiliki pengetahuan baik, ibu yang tidak bekerja sebanyak (94,0%), ibu yang berpendidikan tinggi (61,0%) dan (47,0%) ibu yang memberikan ASI eksklusif. (p=0,003), (p=1,000). Hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif ABSTRACT National targets for exclusive breast-feeding is 80%. In Indonesia the coverage of exclusive breast-feeding has not reached the National target. And for Indonesia itself only one province that reached the target for exclusive breast-feeding, where as in North Sulawesi coverage of exclusive breast-feeding is still very low and for the South District Minahasa a decline for the coverage of exclusive breastfeeding. And of all the districts in the South Minahasa district, Puskesmas (Health Center) Modoinding one of the lowest exclusive breastfeeding coverage. This Research aimed to analyze the relationship between knowledge and maternal characteristics with exclusive breastfeeding in Health Center Modoinding working area District South Minahasa. Research methods this research uses analytical survey method with approach cross sectional. The total sampel in this research were 100 mothers have as many baby aged 6 month - 12 month in Health Center working area Modoinding. Collecting Data Through interview methods using quetionnaires. Data analyze Univariat and Bivariat, the statistical test were used to analyze the relationship between variables using chi square a < 0,05. The result showed most of the mothers (60.0%) had a good knowledge of mothers who do not work as much (94.0%), highly educated mothers (61.0%) and (47.0%) of mothers who breastfeed exclusive. (p=0,003), (p=1,000) The results of data analysis there is a significant relation among maternal education by giving the exclusive breast-feeding, there is no significant relationship between knowledge and work with exclusive breast-feeding. Keywords : Knowledge, Education, Work, Exclusive Breastfeeding
1
Kecamatan
PENDAHULUAN ASI Merupakan makanan yang paling
Modoinding
Kabupaten
Minahasa Selatan.
utama dan terbaik bagi bayi dan juga ASI sifatnya alamiah. ASI eksklusif atau
METODE PENELITIAN
pemberian ASI secara eksklusif yaitu
Jenis
bayi tidak diberi makanan atau minuman
peneltian
lain selain ASI saja yang diberikan
menggunakan
kepada
Sectional
bayi (Maritalia,2014).
ASI
ini
survey
adalah
jenis
analitik
dengan
pendekatan
Cross
atau
Studi
telah
potong lintang. Populasi dalam peneltian
rekomendasi pemberian
ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi 6-
UNICEF menetapkan
penelitian
dan
eksklusif
WHO
selama
Peraturan Pemerintah RI
6
12 bulan dan tinggal diwilayah kerja
bulan.
Puskesmas
Nomor 33
Tahun 2012 tentang pemberian ASI
Modoinding
eksklusif.
Selatan.
Target
Nasional
80%.
Modoinding
Kecamatan
Kabupaten
Minahasa
Provinsi Sulawesi utara cakupan ASI
Populasi yang ada yaitu 104 ibu. Penga
ekslusifnya tahun 2015 sebesar 28,27%.
mbilan Sampel dalam penelitian ini
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
adalah Total Sampling, yaitu berjumlah
Kabupaten Minahasa Selatan
capaian
100 ibu.
Asi eksklusif 47,8% tahun 2014 dan
Analisis
pada
mencakup analisis univariat dan analisis
tahun
2015
capaian
asi
data
dalam penelitian ini
eksklusifnya turun menjadi 32,8 % dan
bivariat.
dari data yang diperoleh dari 17
menggunakan uji chi square. Dasar
Puskesmas
pengambilan
keputusan
Kecamatan di Kabupaten Minahasa
hipotesis
berdasarkan
selatan
Puskesmas
kemaknaan sebesar 0,05. Jika nilai p ≥
Modoinding cakupan ASI Eksklusifnya
(0,05) maka hipotesis penelitian (H0)
paling rendah dikabupaten minahasa
diterima. Dan jika nilai p < (0,05) maka
selatan.
hipotesis
yang
tahun
ada
2014
Berdasarkan
di
hasil
semua
laporan
Analisis
bivariat
penelitian
dengan
penerimaan tingkat
(H0)
ditolak.
terbaru dari Puskesmas Modoinding
Pengumpulan data dalam penelitian ini
tahun 2016 bayi yang mendapatkan ASI
dengan
eksklusif 34,9%. Tujuan penelitian ini
menggunakan kuesioner.
metode
wawancara
yaitu menganalisis Hubungan Antara Pengetahuan
dan
Karakteristik
HASIL DAN PEMBAHASAN
ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif di
a. Karakteristik Responden
Wilayah kerja Puskesmas Modoinding
Pada penelitian ini jumlah sampel adalah sebanyak 100 ibu yang memiliki 2
bayi usia 6 sampai 12 bulan diwilayah
pekerjaan
kerja
eksklusif diwilayah kerja Puskesmas
Puskesmas
Kecamatan
Modoinding
Modoinding
Kabupaten
dengan
Remboken
pemberian
Kecamatan
ASI
Remboken,
Minahasa Selatan. Jika di tinjau dari
bahwa pengetahuan ibu mengenai ASI
umur
ini
eksklusif lebih banyak berada dikategori
menunjukan bahwa ibu yang berumur
baik 117 ibu (82,39%) dan 25 ibu
16-20
(17,61%) berada pada kategori kurang
ibu
maka
tahun
penelitian
22
ibu
dengan
presentase (22,0%), 21-25 tahun dengan
c. Gambaran Pekerjaan Ibu
presentase 28 ibu (28,0%), 26 -30 tahun
Hasil penelitian menunjukan bahwa
24 ibu dengan presentase (24,0%) dan
pekerjaan ibu terbanyak berada pada
≥ 31 tahun 26 ibu dengan presentase
kategori sebagai ibu rumah tangga (IRT)
(26,0%). Dan dari jumlah anak ibu yang
yaitu sebanyak 94 ibu (94,0%) ibu, ibu
memiliki 1 anak sebanyak 39 ibu
yang bekerja sebanyak 6 ibu (6,0%) ibu.
(39,0%), ibu yang memiliki 2 anak
dengan rincian sebagai berikut ibu yang
sebanyak 43 ibu (43,0%), ibu yang
bekerja
memiliki 3 anak 14 ibu (14,0%), ibu
pedagang 2 ibu (2,0%) ibu dan guru
yang memiliki 4 anak 3 ibu (3,0%) dan
sebanyak 2 ibu (2%). Penelitian ini di
ibu yang memiliki 5 anak 1 ibu (1,0%)
dukung
penelitian yang ada menunjukan bahwa
penelitian yang dilakukan di wilayah
jumlah anak juga menjadi salah satu
kerja
factor
ASI
menunjukan bahwa sebagian besar ibu
kurangnya
tidak bekerja 68 ibu (84,0%) dan yang
ibu
tidak
eksklusif
memberikan
dikarenakan
sebagai
oleh
tani
Elvira,
Puskesmas
ibu
(2014)
Manado
ini
ASI kepada anaknya.
memberikan
b. Gambaran Pengetahuan Ibu
bayinya dalam hal ini walaupun ibu
Berdasarkan
yang bekerja mempunyai banyak waktu
diketahui
pengetahuan
eksklusif
tidak kepada
ibu
dan kesempatan yang cukup untuk
tentang ASI eksklusif yang lebih banyak
menyusui , namun hal ini belumlah
berada pada kategori baik sebanyak 60
menjamin
ibu dengan presentase (60,0%) dan
memberikan
sebanyak 40 ibu dengan presentase
bayinya.
(40,0%)
d. Gambaran Pendidikan Ibu
baik.
bahwa
penelitian
ASI
(16,0%)
Hasil
bekerja
hasil
ibu
(2%)
pengalaman ibu dalam hal memberikan
dari
13
2
yang berpengetahuan kurang Terdapat
tidak
ASI
bekerja
eksklusif
akan kepada
dengan
Hasil penelitian menunjukan ibu yang
penelitian Rotinsulu (2013), tentang
berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 61
hubungan
ibu (61%) dan 39 ibu (39,0%) dengan
antara
kesamaan
ibu
pengetahuan
dan
3
pendidikan
rendah.
Sebagian
besar
Hasil penelitian menunjukan bahwa
pendidikan terakhir ibu yaitu pendidikan
pemberian ASI eksklusif ibu yang yang
terakhir SD 18 ibu (18,0%), SLTP 21
memiliki bayi berusia 6 bulan sampai 12
ibu (21,0%), SLTA 58 ibu (58,0%) dan
bulan
yang Perguruan Tinggi 3 ibu (3,0%).
Modoinding yaitu sebanyak 47% ibu
Pendidikan di kategorikan pendidikan
yang memberikan ASI eksklusif dan
tinggi
yang
53% ibu yang tidak memberikan ASI
dan
eksklusif. Kondisi ini mencerminkan
dikatakan pendidikan rendah adalah
bahwa walaupun pengetahuan ibu baik
mereka yang berpendidikan SD-SLTP.
akan tetapi dalam hal pemberian ASI
e.
eksklusif
adalah
berpendidikan
mereka
dari
Gambaran
SLTA-PT
Pemberian
ASI
diwilayah
kerja
Puskesmas
belum maksimal.
Eksklusif f. Hubungan antara Pengetahuan dan Pemberian ASI Eksklusif Diwilayah Kerja Puskesmas Modoinding Tabel 1. Hubungan antara Pengetahuan dan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Modoinding, Pengetahuan Ibu
Pemberian ASI Eksklusif
Total
p- Value
n
%
n
%
n
%
Baik
28
59,6
32
60,4
60
60
Kurang baik
19
40,4
21
39,6
40
40
Total
47
100
53
100
100
100
1,000
Pada tabel 1. menunjukan bahwa dari 60
kemaknaan 95% dan nilai α atau tingkat
ibu (60,0%) dengan pengetahuan baik, ibu
kesalahan = 0,05 diperoleh p-value sebesar
yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak
1,000. Jika p-value lebih besar dari pada
28 ibu (59,6%) dan ibu yang tidak
nilai α artinya Ho diterima atau tidak ada
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 32
hubungan
ibu (60,4%), sedangkan dari 40 ibu yang
pemberian ASI Eksklusif. Pengetahuan ibu
memiliki pengetahuan kurang baik, ibu
tentang
yang memberikan ASI eksklusif sebanyak
berhubungan dengan tindakan ibu tidak
19 ibu (40,4%) Pengetahuan ibu adalah
memberikan
segala sesuatu yang ibu ketahui tentang
tambahan lain kepada bayi sejak bayi
ASI eksklusif. Berdasarkan Berdasarkan
dilahirkan sampai bayi berusia 6 bulan.
hasil analisis Chi-Square pada tingkat
salah 4
antara
pengetahuan
pemberian
satu
makanan
kegagalan
ASI
dan
dalam
dengan
eksklusif
minuman
praktik
pemberian ASI Eksklusif yaitu banyak ibu
pasal 17, setiap tenaga kesehatan dilarang
Promosi susu formula saat ini sangat
memberikan susu formula bayi karena
banyak dilakukan baik itu melalui media
dapat menghambat program pemberian ASI
massa, media elektronik dan sebagainya.
eksklusif.
Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2012 g. Hubungan antara Pendidikan dan Pemberian ASI Eksklusif Diwilayah Kerja Puskesmas Modoinding Tabel 2. Hubungan antara Pendidikan dan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Modoinding, Pendidikan Ibu
Pemberian ASI Eksklusif
Total
n
%
n
%
n
%
Tinggi
21
44,6
40
75,4
61
61,0
Rendah
26
55,4
13
24,6
39
39,0
47
100
53
100
100
100
pValue
OR
0,003
2,63
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja
penelitian ibu yang berpendidikan tinggi
Puskesmas
yang
Modoinding
memberikan
ASI
eksklusif
Modoinding
Kecamatan
Kabupaten
Minahasa
sebanyak 21 ibu (44,6%) dan ibu yang
Selatan.
tidak
eksklusif
diwilayah kerja Puskesmas Modoinding
sebanyak 40 ibu (75,4%), sedangkan dari
pada ibu-ibu yang memiliki bayi 6-12
39 ibu yang berpendidikan rendah, ibu
bulan,
yang
eksklusif
bahwa sebagian besar ibu berpendidikan
sebanyak 26 ibu (55,4%) dan ibu yang
tinggi namun sebagian besar juga tidak
tidak
memberikan
ASI
Eksklusif,
ini
menunjukan
bahwa
walaupun
ibu
memberikan
memberikan
memberikan
sebanyak
13
ibu
ASI
ASI
ASI
eksklusif
(24,6%).
Dan
Penelitian
hasil
yang
penellitian
dilalukan
menunjukan
berdasarkan hasil analisis Chi-Square
berpendidikan tinggi itu tidak berarti
pada tingkat kemaknaan 95% dan nilai α
mereka juga akan memberikan ASI
atau tingkat kesalahan = 0,05 diperoleh p-
eksklusif kepada bayinya ada factor-
value sebesar 0,003. Jika p-value lebih
faktor
kecil dari pada nilai α artinya, Ho ditolak
budaya,pelayanan kesehatan, partisipasi
atau ada hubungan antara yang bermakna
keluarga,
antara status pendidikan ibu dengan
berpengaruh terhadap pemberianASI eks
5
lain
seperti
dll
sosial
yang
klusif. OR= 2,63 yang artinya ibu yang
sering
memberikan
ASI
eksklusif
berpendidikan tinggi akan mempunyai
dibandingkan ibu yang berpendidikan
peluang 2,63 kali akan lebih banyak atau
rendah.
h. Hubungan antara Pekerjaan dan Pemberian ASI Eksklusif Diwilayah Kerja Puskesmas Modoinding Tabel. 3 Hubungan antara pekerjaan ibu dan pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Modoinding Pekerjaan Ibu
Pemberian ASI Eksklusif
Total
p-value
n
%
n
%
n
%
Bekerja
3
5,6
3
6,3
6
6,0
Tidak Bekerja Total
50
94,4
44
93,7
94
94,0
53
100
47
100
100
Pada tabel 3 diatas menunjukan bahwa
KESIMPULAN
dari 6 ibu yang bekerja (6,0%) , sebanyak
3
ibu
(5,6%)
1) Tidak terdapat hubungan antara
yang
pengetahuan ibu dengan pemberian
memberikan ASI eksklusif dan ibu yang tidak
memberikan
ASI
1,000
ASI eksklusif
eksklusif
2) Terdapat
hubungan
antara
sebanyak 3 ibu (6,3%), sedangkan dari
pendidikan ibu dengan pemberian
100 ibu yang tidak bekerja, terdapat 50
ASI eksklusif
ibu (94,4%)
yang memberikan ASI
3) Tidak terdapat hubungan antara
eksklusif dan yang tidak memberikan
pekerjaan ibu dengan pemberian
ASI eksklusif sebanyak 44 ibu (93,7%).
ASI eksklusif
Berdasarkan hasil analisis ChiSquare pada tingkat kemaknaan 95%
SARAN
dan nilai α atau tingkat kesalahan = 0,05
1)
diperoleh p-value = 1,000. Jika p-value
Pemberian ASI eksklusif sebaiknya ibu-
lebih besar dari pada nilai α artinya H0
ibu hanya memberikan ASI saja untuk
diterima atau tidak ada hubungan antara
bayi sejak bayi lahir sampai dengan usia
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
6 bulan dan tidak boleh memberikan
eksklusif diwilayah kerja Puskesmas
Makanan
Modoinding Kecamatan Modoinding
pisang,biscuit,susu formula,selain ASI
Kabupaten Minahasa Selatan.
eksklusif.
6
Bagi Ibu
pendamping
lain
seperti
2)
Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan
Penelitian
(Puskesmas)
Kesehatan
Petugas
Kesehatan
dan
Pengembangan
sebaiknya
Maritalia D. 2014. Asuhan Kebidanan
meningkatkan upaya program promosi
Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:
kesehatan dengan melakukan sosialisasi
Pustaka Pelajar
berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
serta menyediakan tenaga konselor di
Indonesia Nomor 33 Tahun 2012
puskesmas
Tentang Pemberian Air Susu Ibu
serta meningkatkan upaya
Evaluasi dan monitoring kepada ibu-ibu guna
meningkatkan
capaian
(ASI) Eksklusif. 2012. Jakarta
ASI
Profil
eksklusif dimana Jumlah ibu-ibu yang
Kesehatan
Puskesmas
Modoinding, 2015
memberikan ASI eksklusif lebih banyak
Rotinsulu, S. 2013. Hubungan Antara
dibandingkan yang tidak memberikan
Pengetahuan dan Pekerjaan ibu
ASI eksklusif
dengan Pemberian ASI Eksklusif
3)
diwilayah
Bagi Peneliti
Kerja
Puskesmas
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
Rembo
untuk melakukan penelitian selanjutnya
ken.http://fkm.unsrat.ac.id/wpcont
tentang factor-faktor lain juga yang dapat
ent/uploads/2013/08/sheyla-
berpengaruh terhadap pemberian ASI
rotinsulu-
eksklusif seperti umur,sosial budaya,duku
091511198.pdf.Manado : FKM U
ngan suami, dan jumlah anak.
nsrat.Diakses tanggal 22 Agustus 2016
DAFTAR PUSTAKA Dinkes
Sulut,
(2015)
Pencapaian Kinerja
Rekapan
Indikator Pembinaan
Gizi
Masyarakat Asi Eksklusif Provinsi Sulawesi
Utara
2013-2015.
Manado : Dinkes Sulut. Dinkes Minsel,(2015) Profil Kesehatan Minahasa Selatan tahun 2015. Amurang : Dinkes Minsel. Kementrian
Kesehatan
Republik
Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar
2013.
Jakarta:
Badan
7
R. Elvira, 2014 Hubungan Antara Pekerjaan Ibu, Dukungan Suami Dan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Pemberian Asi Eksklus if di Puskesmas Tuuminting Kot a Manado .Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat . Manado.
8