STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sentuhan kreatifitas dan inovasi baru sangat dibutuhkan oleh kelompok usaha dan pengolahan produk kelautan dan perikanan terutama dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Oleh karenanya, kretifitas dan inovasi dapat dianggap sebagai determinan penting bagi peningkatan kinerja kelompok usaha, produksi dan pengolahan. Kinerja usaha kelompok sangat ditentukan oleh perencanaan bisnis yang inovatif, yakni kemampuan mencari peluang pemasaran baru dan menerapkannya sehingga diharapkan mampu menembus pasar lokal, regional, nasional mapun internasional. Perencanaan usaha yang inovatif antara lain, dapat diarahkan pada usaha memperkenalkan inovasi-inovasi baru, seperti inovasi produk atau inovasi proses yang berhubungan
dengan
manajemen
strategis
pemasaran
perencanaan
usaha.
Perencanaan yang inovatif dan pengembangan kreatifitas dilingkungan kelompok usaha penangkapan dan pengolahan CCDP-IFAD khususnya dalam bidang pemasaran hasil perikanan dan kelautan yang menjadi salah satu produk unggulan di Maluku Utara. Bagi pengembangan kelompok usaha manfaatnya antara lain: 1. Konsep teori manajemen kreatifitas, inovasi produk dan inovasi pemasaran 2. Menggali aspek-aspek keunikan pemasaran produk hasil kelautan dan perikanan yang selama ini belum pernah dilakukan secara mendalam dan menyeluruh. 1.2. Tujuan dan sasaran Kegiatan validasi peluang pasar adalah melakukan penilaian atas kondisi pasar saat ini dan peluang untuk mengembangkan pasar serta kemungkinan membuka kemitraan dalam pengembangan pasar bagi komoditas dan produk unggulan pada setiap kabupaten. Sasaran kegiatan validasi peluang pasar adalah produsen (termasuk pokmas pengolahan CCDP-IFAD), pembeli atau perusahaan serta stakeholder lain terkait Market and Value Chain pengembangan komoditas dan produk unggulan.
1.3. Pendekatan Strategi Intervensi Pemasaran dan Pembangunan Infra struktur Strategi intervensi dengan menggunakan bauran pemasaran yang merupakan pengembangan komoditas unggulan seperti bakso ikan dan kecap ikan. Sedangkan pembangunan infrastruktur difokuskan pada rumah kemasan dan rumah usaha niaga atau rumah usaha produksi. 1.4. Pemilihan komoditas dan Produk Unggulan a. Tiga Komoditas unggulan Perikanan b. Produk unggulan hasil turunan dari komoditas unggulan K O M O D IT A S /P RO D U K UNGGULAN
IK AN C A K ALA N G
TO N G K OL
P E LA GI S K E C IL
I K AN A S AP /F U FU
DE N DE N G I K AN
I K A N AS AP / FU F U ( RO A)
AB ON IK A N BA K SO IK A N
Ko m o d i ta s u n g g u la n
Pro d u k u n g g u la n Tu r u n a n k o m o d it a s
K E C A P I K AN
Berdasarkan hasil survei peluang pasar membuktikan bahwa ada tiga jenis komoditas/ produk unggulan yang merupakan hasil tangkapan nelayan CCDP-IFAD yakni ikan cakalang, ikan tongkol dan pelagis kecil. Masing-masing komoditas ini mempunyai beberapa produk turunan seperti ikan cakalang dengan produk turunan ikan asap/ fufu, abon ikan dan bakso ikan. Selanjutnya ikan tongkol dengan produk turunan komoditasnya adalah dendeng ikan. Sedangkan pelagis kecil dengan produk unggulan turunan komoditas adalah ikan asap/ fufu (Roa) dan kecap ikan.
II. KONDISI DAN ANALISIS PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DAN PRODUK PENGOLAHAN UNGGULAN 2.1. Kondisi dan Pengembangan komoditas perikanan sebagai Komoditas unggulan Kondisi kegiatan komoditas Unggulan dan Pengolahan dalam lingkup Kota Ternate mencakup: a. Komoditas ikan cakalang Volume Produksi cakalang 1400kg per bulan untuk kategori ikan segar dengan produk unggulan turunan komoditas ikan asap/ fufu dan abon ikan dengan jumlah volume produksinya 700kg per bulan, sedangkan strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran. Untuk peralatan, sarana dan prasarana sementara dalam proses pengerjaan. Kemudian untuk jumlah nelayan sesuai dengan sebaran yang terdapat di 9 desa CCDP-IFAD di Kota Ternate serta wilayah penangkapan di laut Maluku Utara. b. Komoditas tongkol Volume Produksi/Perolehan Tongkol 500kg per bulan, sedangkan strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran. Untuk peralatan, sarana dan prasarana sementara dalam proses pengerjaan. Kemudian untuk jumlah nelayan sesuai dengan sebaran yang terdapat di 9 desa CCDP-IFAD di Kota Ternate serta wilayah penangkapan di laut Maluku Utara. c. Komoditas pelagis kecil Volume Produksi/Perolehan pelagis kecil Volume Produksi/Perolehan Tongkol 1650kg per bulan, sedangkan strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran. Untuk peralatan, sarana dan prasarana sementara dalam proses pengerjaan. Kemudian untuk jumlah nelayan sesuai dengan sebaran yang terdapat di 9 desa CCDP-IFAD di Kota Ternata serta wilayah penangkapan di laut Maluku Utara. 2.2. Produk turunan komoditas perikanan sebagai komoditas unggulan Jika yang diunggulkan berupa produk unggulan yang merupakan turunan dari komoditas unggulan tersebut maka alur pembahasannya mengikuti saja tabel-tabel dalam Strategi Intervensi yang kemudian dinarasikan Agar dibuat untuk setiap produk, sehingga kita dapat menemu kenali keunggulan dan kekurangan dari masing-masing produk
2.3. Segmentasi komoditas atau produk yang dihasilkan Produk yang sudah dihasilkan saat ini apakah produk baru atau produk lama, dipasarkan kemana (segmennya kemana/lihat tabel analisis dan kemudian segmen yang diinginkan akan dipasarkan kepada siapa dan kemana, berapa besar daya serap produk saat ini dan target dalam tahun ini akan di produksi berapa (bisnis plan). 2.3.1 Produk A 2.3.2 Produk B 2.3.3 Produk C A. Segmentasi kondisi saat ini potensi pasar saat ini 1. Segmentasi pasar membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogeny artinya komoditas ini dipasarkan kemana jika ditinjau - SECARA GEOGRAFIS ( pasar lokal/desa dan kecamatan, kabupaten, propinsi atau keluar propinsi, - SECARA DEMOGRAFIS (Usia, Jenis Kelamin, Siklus Hidup Keluarga, Penghasilan, Pekerjaan, Pendidikan, Agama, Ras) - SECARA PSIKOGRAFIS (Kelas Sosial, Gaya Hidup, Kepribadian ) 2. Mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan. 3. Segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar kelompok atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup 2.4. Kondisi Produksi dan kualitas dari Produk a,b, dan c 2.4.1. Kualitas produk Pembahasan mencakup kondisi saat sekarang dan sesuatu yang ingin dicapai dari kualitas, jika ada standar kualitas produk baik secara scientific maupun aturan aku yang akan kita capai aka lebih baik, hal-hal yang akan dibahas paling tidak seperti hal dibawah ini a. Keamanan pangan (produk tahan lama dan bebas dari bahan terlarang)
b. Rasa (diterima pelanggan) penyesuaian rasa dan bahan, perbaikan kualitas bahan baku c. Kebersihan/ Lingkungan (kebersihan tempat produksi dan lingkungan) d. Teknologi pengolahan (perbaikan teknologi pengolahan) e. Pengakuan/Sertifikasi 2.4.2. KUALITAS KEMASAN Pembahasan menyangkut bagaimana kondisi kemasan sekarang, apakah produk nanti perlu diperbaiki, akan sangat tergantung dengan segmentasi, karena itu pembaasan ini menyangkut juga siapa yang akan dituju pasarnya, dan kualitas seperti apa yang akan dibuat. a. Merk b. Disain kemasan c. Bentuk kemasan d. Label dan informasi e. Bahan kemasan 2.5. Analisis Ketersediaan Bahan Baku Produk unggulan a, b, …… a. Ketersediaan bahan baku dalam periode sepanjang tahun b. Penanganan suplai bahan baku c. Harga bahan baku 2.6. Kondisi persaingan dengan produk sejenis a,b, dan …….. a. Dominasi pesaing b. Mutu Produk c. Kontinuitas produk d. Cara penjualan e. Market share, Berapa persentase kontibusi produk kita dalam menguji pasar dalam skala kabupaten atau propinsi. 2.7. Kondisi Distribusi dan jarigan pemasaran produk a, b, dan c
a. Skema jaringan distribusi produk dan Pemain kunci -
Produsen ke konsumen akhir
-
Produsen ke Pedagang besar
-
Pedagang ke pengolah
-
Produsen ke Pengecer dan terus ke end user
-
Produsen ke Pengumpul
b. Kebutuhan alat angkut produk/ sistim transportasi -
Pengangkutan ke pembeli
-
Sistem penyimpanan
III. STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN 3.1 TARGET PASAR YANG AKAN DITUJU (Pengembangan pasar dan segmentasi yang akan akan dituju) 1. Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa segmen yang dituju 2. Kriteria memilih Target - Segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi KELOMPOK. Dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang - Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen - Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. KELOMPOK harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.
SEGMEN YANG DITUJU
SEGMEN YANG DITUJU
KUALITAS PRODUK DAN KEMASAN
POSITIONING YANG DIPILIH
TARGET YANG DITUJU
3.2. Penetapan pilihan positioning produk a,b, dan c (jika dianggap sudah perlu) Positioning adalah tindakan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan dalam kaitannya dengan
para
pesaingnya.
Positioning
adalah
tindakan
untuk
meneliti
atau
mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Penetepan Positioning ini bisa perlu bisa juga tidak, untuk kegiatan pemula dengan segmen yang terbatas, maka tidak diperlukan positioning, tetapi jika dirasakan persaingan sudah cukup ketat, maka diperlukan positioning untuk membedakan kita dengan produk lain. Positioning ini mencakup: 1. Penentuan posisi menurut atribut Memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran. Misalnya Disneyland sebagai taman hiburan terbesar di dunia. 2. Penentuan posisi menurut manfaat Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jamank koboi Old West. 3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.
4. Penentuan posisi menurut pemakai Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. / KOMUNITAS . Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’. 5. Penentuan posisi menurut pesaing Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park. 6. Penentuan posisi menurut kategori produk Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya: Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’. 7. Penentuan posisi harga atau kualitas Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
menciptakan kesesuaian brand image yang ditangkap oleh konsumen dengan brand identity dari produk yang dibangun atau diciptakan oleh produsen.
. PILIHAN SEGMEN
POSITIONING . TARGET YANG AKAN DITUJU
. PPPOSISI DALAM PERSAINGAN
. PELUANG PASAR
PENENTUAN POSISITIONIG, Menurut : 1. ATRIBUT 2. MANFAAT 3. PENGGUNAAN/ PENERAPAN 4. SIAPA KEL PEMAKAI 5. PESAING 6. KATEGORI PRODUK 7. HARGA
3.3. STRATEGI BAURAN PEMASARAN Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebagus apapun produknya, namun bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat. Tujuan dari pemasaran tersebut adalah kita dapat menjual produk kita dengan harga yang menguntungkan, sehingga produk yang kita buat dapat sustain bahkan bisa berkembang lebih besar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan cara yang biasa kita sebut sebagai suatu strategi, dalam pemasaran kita sebut sebagai Strategi Pemasaran 1. Tujuan dari Strategi Pemasaran Produk CCDP – IFAD ini adalah adalah “Mengenalkan dan meraih posisi pasar” 2. Strategi produk “ Membangun produk sekaligus secara bertahap memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk” 3. Strategi Promosi “mengenalkan merk yang kita produk, dapat juga dilakukan melalui penyebaran informasi” 4. Strategi Distribusi “membangun jaringan distribusi, memperbaiki jaringan distribusi” 5. Strategi harga “memberikan harga yang bersaing” Konsep Bauran pemasaran yang akan dikembangkan secara sederhana untuk kelompok CCDP IFAD mencakup: 1. Produk Standarisasi produk mengacu kepada Standar Keamanan Pangan; Sistem standarisasi keamanan pangan dalam proses produksi (infrastuktur dan proses) dan Sertifikasi Produk (Minimal: Depkes dan Halal), Memperhatikan estetika produk: Bentuk dan Kemasan (packaging). Produk yang baru dibangun atau produk yang dikembangkan adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau pasar, komoditas atau produk yang dihasikan oeh kelompok CCDP-IFAD ini pada umumnya adalah produk makanan. Tentunya produk yang dihasilkan harus mempunyai kualitas dan rasa yang terbaik, dengan demikian pengenalan produk ini pertama harus dilihat lebi dahulu targetnya kearah segmen yang mana, kemudian dibangun dengan cita rasa dan kualitas, keamanan produk. Kemudian atas dasar segmen yang dituju dapat dikembangkan kemasan yang diinginkan
Untuk meningkatkan kualitas produk maka dalam analisis rantai nilai dapat dilihat beberapa kegiatan dan intervensi yang dilakukan antara lain -
Pembangunan rumah produksi beserta peralatannya
-
Pembangunan rumah kemasan beserta peralatannya
-
Melakukan pembenahan pada simpul-simpul produksi
-
Melakukan pelatihan STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI
MATERI
TAHAPAN TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
RASA
Uji coba
Promosi
Stabil
MUTU
Layak
Agak layak (uji laboratorium)
Lebih layak (hasil pengujian sesuai standar
PELATIHAN JENIS PELATIHAN Peningkatan kualitas produksi Peningkatan kualitas produksi
TAHUN 2015 Pengadaan peralatan Sumber air
INFRASTURKTUR TAHUN TAHUN 2016 2017 Peranan suku Peningkatan cadang kapasitas 180 unit Ketersediaan Pembangunan sumber daya tempat kerja listrik
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN MATERI DESAIN MERK LABEL
TAHAPAN TAHAP I Nama sederhana Nama gampang diingat Pilihan warna yang sesuai
TAHAP II
TAHAP III
PELATIHAN JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
INFRASTURKTUR TAHUN TAHUN 2016 2017 Jangkauan Tampilan pemasaran yang desain lebih luas
Cetak sablon
Cetak paten
Peningkatan kualitas produksi
Rumah kemasan
Melakukan pendaftaran merek
Merek paten
Peningkatan kualitas produksi
Komputer dan printer
Bahan cetak
Pasarkan
Pengujian terhadap kelayakan bahan label
Penggunaan labe tetap dan digunakan secara kontinu
Peningkatan kualitas produksi
Komputer dan printer
Bahan cetak
Siapkan peralatan
2. Distribusi dan saluran Bahan baku dan pemasaran produk unggulan Distribusi ini akan menyangkut 2 (dua) hal yaitu sistem pengangkutan dan sistem penyimpanan barang-barang bahan baku dan produk yang akan dipasarkan a. Saluran Pemasaran Beberapa alternatif untuk memasarkan produk, antara lain: - Menggunakan penyalur yang ada - menggunakan penyalur baru - Penjualan produk dalam jumlah besar ke perusahaan lain - Memasarkan sendiri menetapkan hubungan antar segmen Untuk memasarkan produk maka diperluan strategi perbaika distribusi produk agar sampai ke konsumen dengan cost yang rendah dan tetap terjamin kualitas.
Saluran distribusi ke end user atau juga distribusi melaui berbagi tahap. Ada beberapa cara untuk mendistribusikan produk dalam usaha kecil, yaitu: • Menitipkan ke pihak lain (penjual) Untuk memasarkan suatu produk belum memiliki tempat pemasaran dan tidak ada cukup modal atau bagian dari suatu strategi untuk lebih banyak mendistribusikan produk ke cakupan lebih luas. • Sewa tempat atau mendirikan rumah niaga atau kedai pesisir Membangun rumah niaga atau kedai pesisir juga merupakan alternatif untuk memasarkan langsung produk kelompok, juga merupakan display dari seluruh produk usaha kecil di Kabupaten, jadi tidak terbatas untuk usaha kelompok. Selain itu juga ada alternatif Sewa tempat juga merupakan bagian dari srategi, sewa ini bisa dilakukan pada tempat-tempat yang strategis seperti bandara atau pasar. • Membuka Stand di Pameran atau event yang ada di Pemerintah daerah Sekarang ini penyelenggaraan pameran semakin banyak di lakukan. Maka tempat ini merupakan salah satu tempat yang strategis untuk menjual produk kita. Namun untuk masuk ke dalam pameran produsen harus memiliki usaha yang jelas, memiliki kartu nama karena konsumen dalam pameran biasanya banyak bertanya tentang produk yang di jual. Pasanglah spanduk ataupun banner. • Menjual di supermarket (pasar swalayan) Supermarket merupakan tempat yang ramai dan cocok untuk memasarkan produk. Tapi dengan menjual di supermarket, maka produsen harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh pihak pengelola supermarket. Dan anda harus banyak berinovasi sehingga produk anda bisa dilirik oleh penjual. Tetapi untuk usaha kecil akan mendapat masalah dengan sistem konsinyasi yang begitu lama, sedangkan kemampuan modal terbatas • Menjual langsung Strategi lain yang dapat diterapkan adalah menjual langsung atau direct selling, penjualan ini bisa langsung door to door terutama untuk komoditas perikanan b. Saluran Bahan baku
Saluran bahan baku di beberapa tempat menjadi masalah antaral lain • Produk perikanan sangat tergantung musim, maka untuk produk turunan diperlukan juga penyimpanan sebagai stock pada saat ikan susah didapat • Bahan baku juga kadang kala tidak dipakai langsung, karena proses produksi tidak sampai habis mengunakan bahan baku, maka diperlukan juga semacam freezer untuk menyimpan banan baku sementara • Untuk pengangkutan dari Nelayan/ TPI diperlukan alat pendingin seperti cool box untuk menjamin bahan baku tetap segar sampai tujuan. c. Pembangunan / Perbaikan jaringan distribusi Perbaikan rangkaian transportasi di hulu (dermaga, jet Perbaikan/ Pengadaan alat angkut Perbaikan sistem penyimpanan bahan baku (kapasitas besar, menengah atau sejumlah kecil) Perbaikan sistem penyimpanan produk (kapasitas besar, menengah atau sejumlah kecil) STRATEGI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PRODUK
PERUBAHAN SEGMEN
A (IKAN ASAP)
Ditujukan untuk kalangan atas
B (IKAN TONGKOL)
Ditujukan untuk kalangan atas
C (IKAN PELAGIS KECIL)
Ditujukan untuk kalangan atas
RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI Membangun jaringan dengan deperindagkop, toko dan swalayan Membangun jaringan dengan deperindagkop, toko dan swalayan Membangun jaringan dengan deperindagkop, toko dan swalayan
RENCANA KEMITRAAN Pengusaha lokal dan regional Pengusaha lokal dan regional Pengusaha lokal dan regional
STRATEGI PERBAIKAN PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN MATERI
TAHAPAN TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
PELATIHAN JENIS PELATIHAN
TAHUN 2015
INFRASTURKTUR TAHUN 2016
TAHUN 2017
PERBAIKAN RANGKAIAN TRANSPORTASI DI HULU
Pengangkutan tradisional (gerobak)
Kendaraan roda 3
Kendaraan roda 4 (mobil box)
Pelatihan pemantauan peralatan
Pengadaan roda 3
Pengadaan alat angkut berefrigasi
Perbaikan suku cadang
PERBAIKAN ALAT ANGKUT
Sederhana
Semi modern
Lebih modern
Pelatihan pemantauan peralatan
Pengadaan roda 3
Pengadaan alat angkut berefrigasi
Perbaikan suku cadang
Terbuka
Semi tertutup
Tertutup
Pelatihan pemantauan peralatan
Pengadaan roda 3
Pengadaan alat angkut berefrigasi
Perbaikan suku cadang
Outlet memenuhi standar
Tempat penyimpanan bisa lebih dari 1 produk produk
Terpisah
Freezer
Pengadaan ruang pendingin
Maintenance
Coolbox
Freezer dan cool storage
Maintenance
PERBAIKAN CARA ATAU MODEL PENGANGKUTAN PERBAIKAN PENYIMPANAN PRODUK PERBAIKAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU
Tempat penyimpanan bisa lebih dari 1 produk produk
Penyimpanan terpisah
Penyimpanan menggunakan metode FIFO
Pelatihan pemantauan peralatan Pelatihan pemantauan peralatan
3. Penentuan harga Dalam menentukan harga aka sangat menentukan keberlangsungan usaha kecil, maka diperlukan strategi, dengan memperhatikan orientasi penentuan harga yaitu: a. Penetapan harga berorientasi pada laba Penetapan harga yang untuk menghasilkan laba paling tertinggi, karena besarnya persaingan, sehingga suatu usaha sering kesulitan dalam memastikan harga yang dapat menghasilkan laba paling besar. Sebagai solusinya para pelaku usaha menggunakan pendekatan target laba, yaitu besar laba yang sesuai dengan sasaran laba. b. Penetapan harga berorientasi pada volume Penetapan yang berorientasi pada volume, bertujuan menetapkan harga untuk mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar tertentu. Biasanya harganya lebih murah, dibandingkan harga yang berorientasi pada laba. c. Penetapan harga berorientasi pada citra / image Yaitu penetapan harga yang bertujuan membentuk citra atau image produk dari suatu usaha. Misalnya dengan memberikan harga paling rendah untuk menanamkan image murah pada produk yang Anda tawarkan. d. Penetapan harga berorientasi pada stabilitas harga Orientasi pada stabilitas harga bertujuan untuk menjaga kestabilan antara harga produk suatu usaha dengan harga yang dimiliki para pesaingnya. Memiliki harga terendah bukan merupakan posisi yang kuat untuk usaha kecil. Pesaing yang lebih besar dengan modal dan kemampuan untuk memiliki biaya operasi yang lebih rendah akan menghancurkan semua usaha kecil yang mencoba untuk bersaing di harga saja. 4. Promosi hasil produk Dalam mempromosikan hasil produk unggulan CCDP-IFAD, jika produk yang dihasilkan masih pemula, maka harus sadar betul bahwa promosi yang akan dilakukan adalah lebih ditujukan kepada a. Mengenalkan produk kelompok CCDP-IFAD b. Segmen yang dituju harus dikenali benar
c. Promosi dilakukan dengan efisien artinya tidak banyak mengeluarkan dan tetapi lebih efektif, kegiatan promosi yang dikembangkan antara lain berupa door to door, mengikuti kegiatan paa tingkat kabupaten, pameran-pameran. STRATEGI PROMOSI PRODUK STRATEGI
SASARAN PROMOSI
LOKASI
PROMOSI PENJUALAN
Rumah tangga konsumen, restoran dan hotel
Dalam dan luar Kota Ternate
PAMERAN IKLAN PEMASARAN LANGSUNG
Masyarakat, pemerintah dan pihak swasta Masyarakat, konsumen potensial Retail lokal dan modern
Kota Ternate Kota Ternate dan sekitarnya Kota Ternate dan sekitarnya
PENYIAPAN PERALATAN Alat transportasi, komputer dan jaringan internet Penjualan langsung, brosur dan leflet Media cetak dan elektronik Kendaraan roda 2 dan 3, serta 4
3.4. Rencana Pelatihan Rencana pelatihan ini mencakup beberapa hal baik terkait dengan produk, pemasaran maupun motivasi antara lain meliputi: 3. Pelatihan peningkatan produksi komoditas 4. Pelatihan produk-produk pengolahan 5. Pelatihan pemasaran 6. Pelatihan pengemasan 7. Pelatihan motivasi 8. Pelatihan lain yang dianggap penting dan perlu Rencana pelatihan ini sudah harus tersusun sesuai dengan kebutuhan kelompok RENCANA PELATIHAN JENIS PELATIHAN Pelatihan peningkatan produksi komoditas Pelatihan pemasaran Pelatihan produk-produk pengolahan Pelatihan pengemasan Pelatihan motivasi Pelatihan lainnya
TAHUN 2014 √ √
TAHUN 2015 √ √
TAHUN 2016
√
TAHUN 2017
√
3.5. Rencana Pembangunan Infrastruktur Berdasarkan Rangkaian rantai nilai produk dan strategi pemasaran, maka dapat kita rencanakan kebutuhan pembangunan infrastruktur dan ancar2 perkiraan kebutugan dana untuk setiap pembangunan infrastruktur, ini penting karena kita dapat merencanakan sesuai dengan kemampuan dana yang ada, yaitu meliputi: 1. Infrastruktur persiapan produksi antara lain -
Pabrik es
-
Pembenihan
-
Perahu motor katingting
-
Alat tangkap
-
Pabrik mini / mini plant
2. Infrastruktur untuk mendukung proses produksi antara lain -
Infrastruktur awal
-
Peningkatan kualitas, cita rasa, keamanan dan lainya
-
Peningkatan kualitas kemasan
3. Infrastruktur untuk mendukung pasca produksi berupa distribusi dan penyimpanan produk -
Jetti, tambat labuh
-
Alat angkut
-
Tempat penyimpanan
4. Infrastruktur pemasaran -
Infrastruktur untuk penjualan rumah niaga / kedai pesisir, tempat penjualan
-
Alat angkut untuk pemasaran
5. Infrastruktur untuk promosi -
Peralatan untuk promosi seperti banner
-
Alat promosi yang bergerak
6. Rencana pembangunan inrastruktur lain yang relevan dan sesuai dengan petunjuk teknis pembangunan infrastruktur dan rantai nilai pemasaran RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TAHUN 2014 INFRA PERKIRAAN STRUKTUR DANA Pembangunan Rp 500.000.000 rumah kemasan
TAHUN 2015 INFRA STRUKTUR PERKIRAAN DANA Jetti, tambat labu Rp 400.000.000 20 meter Mobil box roda 4
Rp 400.000.000
1 unit ABF 2,5 ton 1 unit Coll Storage 20 ton
Rp 400.000.000 Rp 300.000.000
TAHUN 2016 INFRA PERKIRAAN STRUKTUR DANA Pabrik es 20 ton
Rp 2.500.000.000
Rumah produksi
Rp 400.000.000
TAHUN 2017 INFRA PERKIRAAN STRUKTUR DANA Pabrik Rp 450.000.000 tepung ikan Pabrik pengolahan Rp 500.000.000 limbah
3.6 RENCANA AKSI SECARA MENYELURUH Merupakan perencanaan yang seluruhnya meliputi a. rencana pemasaran b. rencana pembangunan infrastruktur c. rencana pelatihan Kemudian perencanan ini dibuat dalam tahunan sampai dari tahun 2015 sampai tahun 2017 ACTION PLAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN TAHUN
TAHUN
TAHUN
TAHUN
2014
2015
2016
2017
Peningkatan kualitas produksi melalui rasa dan mutu
√
√
√
Peningkatan kualitas kemasan melalui desain, merk dan label
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
ACTION PLAN
Perbaikan pengangkutan dan penyimpanan melalui transportasi di hulu, alat angkut, model pengangkut, penyimpanan produk dan penyimpanan bahan baku Rencana pembangunan infrastruktur pembangunan rumah kemasan, jetti tempat labu, mobil box, 1 unit ABF, 1 unit coll storage, pabrik es, rumah produksi, pabrik tepung ikan dan pabrik pengolahan ikan Rencana pelatihan peningkatan produksi komoditas, pemasaran, produk-produk pengolahan, pengemasan, motivasi dan lainnya