LAPORAN AKHIR SEMENTARA
Namun dalam peratu
Indonesia, sesuai dengan UU merumuskan Strategi. Karena
BAB 6
TUJUAN DAN KEBIJAKAN
Dalam bab ini menguraikan secara singkat Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan. Selain itu juga terdapat target capaian, konsekuensi serta korelasi antara Program pengembangan permukiman dan ifrastruktur permukiman perkotaan terhadap Peraturan-peraturan dan Ketentuan yang berlaku.
berlaku di Indonesia.
KONDISI EKSISTING / KARAKTERISTIK KAWASAN PERMUKIMAN
Gambar 6.1 Kerangka umu
6.1 Dasar Perumusan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Secara umum, satu kebijakan akan memerlukan beberapa strategi untuk melaksanakannya.
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
6.2 Strategi Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota Kediri
6.2.1 Target Capaian Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Kota K Target Pembangunan KOMPONEN
Perumahan & permukiman
Peningkatan kawasan permukiman yang layak huni
-
RPJMD Kota Kediri 2011 2012 -
Perlindungan kawasan heritage
-
-
-
KEBIJAKAN
Pengembangan kawasan permukiman yang mendukung pengembangan industri, pendidikan dan perdagangan jasa INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Air bersih & air Peningkatan minum cakupan layanan air bersih hingga
RPJPD Kota Kediri 2005-2025
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (2009-2025)
Permen PU No. 14/PRT/M/2010
-
-
Cakupan ketersediaan rumah yang layak huni 100% Cakupan layanan rumah yang layak terjangkau 70%. -
-
-
-
-
Memenuhi ketentuan 1. 100% penduduk terlayani.
-
Tersedianya akses air minum yang aman melalui PAM dengan jaringan perpipaan
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
Target Pembangunan KOMPONEN
Persampahan
KEBIJAKAN
Peningkatan cakupan layanan persampahan hingga keseluruh wilayah perkotaan
RPJMD Kota Kediri 2011 2012
RPJPD Kota Kediri 2005-2025
Permen PU No. 14/PRT/M/2010
-
-
1. 2. 3.
Memenuhi ketentuan: 100% produk sampah tertangani. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan. 4. Pengelolaan persampahan mandiri termasuk pembuangan composter komunal untuk kebutuhan kawasan perumahan
Timbulan sampah yang berkurang ke TPA adalah 20%. Jumlah pendudu yang terlayani dalam system pelayanan sampah sebesar 70%. TPS memnuhi kriteria dan dioperasikan secara layak (controlled landfill/sanitary landfill) ramah lingkungan.
-
-
Memenuhi ketentuan: 1. Limbah cair yang berasal dari rumah
Tingkat pelayanan pengolahan air limbah sebesar 60%. Tingkat ketersediaan system
Peningkatan pengelolaan persampahan melalui 3R
Sanitasi/limbah Pengembangan cair system pengelolaan air limbah secara
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (2009-2025)
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
Target Pembangunan KOMPONEN
Drainase
KEBIJAKAN
Perbaikan kerusakan drainase perkotaan dan mengurangi genangan
RPJMD Kota Kediri 2011 2012
RPJPD Kota Kediri 2005-2025
-
-
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (2009-2025)
1. 2. 3.
4.
5.
Jalan lingkungan
Peningkatan kualitas jalan yang terintegrasi
-
-
system pembuangan sanitasi kota atau dengan cara pengolahan lain. Memenuhi ketentuan: Tinggi genangan ratarata kurang dari 30 cm. Lama genangan kurang dari 1 jam. Setiap lingkugnan perumahan dilengkapi dengan sistem drainase yang mempunyai kapasitas tampung yang cukup System drainase dihubungkan dengan badan penerima yang dapat menyalurkan atau menampung air buangan. Prasarana drainase tidak menjadi tempat perindukan vector penyakit. -
Permen PU No. 14/PRT/M/2010
Tingkat ketersediaan drainase sebesar 50%. Daerah yang tergenang lebih 2 kali pertahun maksimal sebesar 5 %.
Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
6.2.2 Rumusan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota Ked A. Matriks SWOT 1.
ANALISIS SWOT KOMPONEN PERMUKIMAN SKALA KOTA
POTENSI (S)
PELUANG (O) 1. Pengembangan kawasan permukiman di Kota Kediri nantinya mampu menarik insvestor, untuk mengembangkan lahan tak terbangun di Kota Kediri sebagai kawasan permukiman untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat. 2. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemasaran produk-produk industri rumah tangga. 1. Adanya perkembangan industri yang STRATEGI S1-S2-O1 mengakibatkan perlunya perumahan bagi Mengembangkan perumahan secara vertikal karyawannya. untuk para karyawan. 2. Adanya pembangunan rusunawa. STRATEGI S3-O1 3. Perkembangan pemukiman oleh pihak swasta Meningkatkan peran swasta dalam menyediakan atau developer berkembang pesat. rumah tipe besar , sedang, dan kecil. 4. Pengembangan kawasan pendidikan Pengembangan permukiman untuk mendukung kawasan pendidikan di Ngasinan, Lirboyo. Pengembangan asrama POLTEK di kelurahan Pojok Pengembangan asrama UB di Kelurahan Mrican Pengembangan asrama STAIN di kelurahan Ngronggo Pengembangan asrama industri di Kelurahan Blabak Pengembangan asrama campur (untuk industri, pendidikan, dll) di Bandar Lor PERMASALAHAN (W) PELUANG (O) 1. Kepadatan kurang merata STRATEGI W2-W3-O1 2. Ada beberapa bangunan yang terbengkalai Revitalisasi bangunanyang nantinya untuk 3. Daerah timur sungai lebih berkembang masyarakat (Dandangan, Ngadirejo dan
ANCAMAN (T) 1. Kebijakan pembangunan permukiman yang masih permukiman tidak terkendali. 2. Perkembangan kawasan permukiman produktif ya pencemaran ilmiah.
STRATEGI S1-T1 Mengembangkan sistem pembiayaan dan pembe STRATEGI S1-S2-T2 Meningkatkan penyediaan dan kualitas rumah, pra Meningkatkan penataan dan kawasan perumahan STRATEGI S3-T1 Menetapkan dan meningkatkan pengaturan pola permukiman baru ke arah timur-selatan
ANCAMAN (T) STRATEGI W2-T1 Menetapkan dan meningkatkan pengaturan pola permukiman baru.
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
2.
ANALISIS SWOT KOMPONEN JALAN SKALA KOTA
POTENSI (S)
1. Jalan di permukiman mayoritas telah diaspal ataupun disemen sebagai perkerasannya. 2. Prasarana transportasi di Kota Kediri relatif lengkap dan memadai, secara keseluruhan setiap kecamatan dan kelurahan telah dihubungkan oleh jalan dengan akses ke pusat pelayanan/pusat kota. PERMASALAHAN (W) 1. Kerusakan pada ruas/ badan jalan sehingga mengurangi kenyamanan dalam berkendaraan. 2. Tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi di beberapa ruas jalan 3. Penggunaan bahu jalan untuk area parkir
PELUANG (O) 1. Jalan raya di Kota Kediri memiliki hubungan dengan sistem Provinsi melalui jalan arteri dan secara internal secara keseluruhan telah mencapai ke semua wilayah Kota Kediri. STRATEGI S1, S2, S3-O1 Mengembangkan rencana jaringan jalan di kawasan permukiman yang terintegrasi. Mengembangkan moda angkutan umum yang saling terintegrasi di lingkungan kawasan permukiman.
ANCAMAN (T) 1. Merupakan Sub Pusat Pelayanan Kot terutama bagi jalur ke arah Surabaya d
PELUANG (O) STRATEGI W2,W3, W4,-O1 Melakukan Perbaikan kualitas jalan eksisting (sinergi tiap tahun dengan lokasi yang sudah ditentukan). Mengurangi lalu lintas lokal yang melewati jalan arteri dan kolektor Tulungagung-Kediri-Surabaya Mengoptimalkan ruas-ruas jalan yang tersedia bagi lalulintas kendaraan. Penataan kembali dan penambahan area parkIr di Jalan Dhoho, Hayam Wuruk dan Pati Unus.
ANCAMAN (T) STRATEGI W -T Menyusun rencana perbaikan jaringan Menata kembali trayek dan rute untuk Menyusun rencana perbaikan jaringan Penataan kembali area parker.
Stratego S1,S2-T1,T2 Mendorong pengembangan jaringan j STRATEGI S3-T2 Mengembangkan sistem angkutan an
Sumber : Hasil Rencana,2012 3. ANALISIS SWOT KOMPONEN DRAINASE SKALA KOTA POTENSI (S)
1. Terdapatnya jaringan saluran drainase primer, sekunder & tersier akan sangat membantu pengaliran air hujan 2. Sebagian besar jalan-jalan utama Kota Kediri memiliki saluran drainase dengan kondisi baik. PERMASALAHAN (W)
PELUANG (O) 1. Terdapat sungai besar skala primer yang melintasi Kota Kediri (Sungai Brantas). STRATEGI S -O Menyediakan dan meningkatkan kapasitas jaringan drainase mulai dari jaringan primer hingga jaringan tersier pada daerah genangan. Memelihara kawasan yang memiliki fungsi sebagai tempat retensi air di daerah Kuwak Kelurahan Banjaran dan Maskumambang Kelurahan Pojok. PELUANG (O)
ANCAMAN (T) 1. Terbatasnya pendanaan, pe drainase. STRATEGI S-T Mengembangkan jaringan d atau banjir. Memperkenalkan konsep bio Inventarisasi saluran yang be ANCAMAN (T)
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
4. ANALISIS SWOT KOMPONEN PERSAMPAHAN SKALA KOTA POTENSI (S)
PELUANG (O) ANCAMAN (T) 1. sosialisasi program 4R (Reduce, Reuse, Recycle) serta memaksimalkan UDPK / 1. Keterbatasan Transfer Depo dalam mengelola sampah. tidak sesuai d 2. Terdapat peluang untuk mengembangkan pengelolaan sampah organik secara 2. Masih renda modern dalam skala besar yaitu salah satunya dalam bentuk industri pupuk. mengelola sa STRATEGI S1-O1 STRATEGI S-T Melibatkan kelompok-kelompok masyarakat dalam sistem pengolahan sampah Penyediaan s lingkungan. memadai me STRATEGI S2, S3,-O2 Pengembangan TPA eksisting guna dapat menampung jumlah timbunan sampah Mengembangkan peneraan sistem bank sampah ke seluruh lingkungan permukiman yang ada dalam bentuk komposting dan bank sampah kering.
1. Terdapat unit-unit komposting yang berfungsi sebagai pengolahan sampah organik 2. Volume sampah yang dibuang dan dikelola di TPA mencapai 858,22 m3/hari 3. Terdapat Unit Pemusnahan Sampah Medis (incenerator) yang dikelola oleh pihak rumah sakit. PERMASALAHAN (W) PELUANG (O) 1. Terbatasnya sarana prasarana pengelolaan STRATEGI W–O sampah Sosialisasi 4R ke lingkungan-lingkungan permukiman. Memelihara kondisi TPA eksisting pada skala kota dan skala kawasan permukiman sesuai dengan penggunaan (peruntukan). Optimalisasi Pengelolaan bank sampah (kering) dimana kondisi eksisting program sudah berjalan di Kelurahan Lirboyo, Rejomulyo dan Tinalan. Pengembangan pengelolaan persampahan melalui pengolahan kompos (sampah basah) di Lirboyo, Rejomulyo, dan Kaliombo.
ANCAMAN (T) STRATEGI S-T Mengembang yang ada. Sosialisasi 4R
Sumber : Hasil Rencana,2012 5. ANALISIS SWOT KOMPONEN LIMBAH SKALA KOTA POTENSI (S)
PELUANG (O) ANCA 1. Kesadaran masyarakat akan lingkungan. 1. Ket 2. Di Kota Kediri terdapat kebijakan mengenai penanganan limbah medis oleh masing- 2. Ter masing rumah sakit sesuai dengan ketentuan KLH. 1. Terdapat MCK Umum bagi masyarakat yang belum STRATEGI S1,-O1 STRAT mampu memiliki sarana prasarana penenganan air Pembangunan MCK umum untuk masyarakat yang belum mempunyai MCK pribadi di Lah limbah sendiri. Kelurahan Dandangan, Bandar Kidul, Jagalan, Pakelan dan Kampung Dalem. Me 2. Sebagian Besar masyarakat Kota Kediri sudah STRATEGI S2-O1 Me memanfaatkan Tangki Septik untuk saluran Menyediakan prasarana dan sarana air limbah dengan recycling system pada skala kota Pele
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
6. ANALISIS SWOT KOMPONEN AIR BERSIH SKALA KOTA POTENSI (S) PELUANG (O) 1. operasional sumur bor Kuwak 2 akan menambah kapasitas produksi 40 Lt/dtk. 2. operasional jam kerja sumur bor Kuwak dan Kelurahan Pojok (sumber Tretes) akan meningkat kapasitas produksi 60 Lt/dtk. 1. Pada lokasi sekitar Kota Kediri terdapat STRATEGI S1-O1 sumber air yang siap dimanfaatkan untuk Mengoptimalkan sumber mata air yang ada. air bersih dengan biaya eksploitasi yang STRATEGI S2-O2, O3 relatif murah di Kuwak dan Kelurahan Menyediakan jaringan air bersih mulai dari system sumber Pojok hingga ke system distribusi. 2. Jaringan Air bersih telah melayani hampir Mengoptimalkan kinerja IPA eksisting dan pembangunan IPA seluruh wilayah Kota Kediri. baru untuk meningkatkan ketersediaan dan meningkatkan kualitas air minum. PERMASALAHAN (W) PELUANG (O) 1. Kuantitas pelayanan masih minim, hanya STRATEGI W–O sekitar kurang lebih 30% pengguna air Meningkatkan penyediaan air bersih khususnya ke kawasan perpipaan di Kota Kediri. yang belum terlayani di wilayah Betet, Bawang. 2. Kurang baiknya pengelolaan air bersih. Meningkatkan kualitas air bersih. Menyediakan jaringan air bersih mulai dari system sumber hingga ke system distribusi. Memelihara kawasan sebagai catcment areadi Selomangleng dan Kowak. Sumber : Hasil Rencana,2012
ANCAMAN (T) 1. Debit air dari pelayanan secara merata. 2. Berkurangnya catchmen menipis. STRATEGI S1-T1 Usulan peraturan daerah STRATEGI S1-T2 Melindungi kawasan yan Peningkatan Kuantitas Maskumambang, Klotok
ANCAMAN (T) STRATEGI W1-T1 Pengembangan sistem ja STRATEGI W2-T1 Pengembangan sistem ja
6.3 Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kawasan 6.3.1 Kawasan Prioritas Ngadirejo-Dandangan
Berikut merupakan Analisis SWOT terhadap komponen permukiman dan infrastruktur kawasan yang akan menjadi acuan penyusunan rumusan kawasan prioritas Ngadirejo-Dandangan . A.
ANALISIS SWOT PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS NGADIREJO-DANDANGAN
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
POTENSI (S) PELUANG (O) 3. Peran swasta atau developer dalam pengembangan permukiman.
PERMASALAHAN (W) 1. Merupakan Kawasan kumuh dengan kepadatan tinggi. 2. Masih adanya bangunan non permanent 3. Masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh tidak mampu membeli rumah layak huni 4. Minimnya ruang terbuka hijau privat
PELUANG (O) STRATEGI W1-W -O1 Adanya revitalisasi kawasan sebagai bentuk penataan ulang kawasan un masyarakat. PeningkatanpengembanganperumahandanPermukiman STRATEGI W3-O2 Meningkatkan peran swasta dan developer untuk pengembangan perumahan murah atau pengembangan perumahan dengan pola berim STRATEGI W4-01 Penerapan green roof untuk menambah kuantitas ruang terbuka hijau.
Sumber : Hasil Rencana,2012 B.
ANALISIS SWOT INFTASTRUKTUR KAWASAN PRIORITAS NGADIREJO-DANDANGAN
POTENSI (S)
PELUANG (O) 1. Dukungan Pemerintah dalam penyediaan infrastruktur 2. Tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi dalam bentuk organisasi SANIMAS 3. Pemanfaatan IPAL pada beberapa wilayah sebagai pengolah limbah
ANCAMAN (T) 1. Sebagian besar masya pencemaran air oleh p 2. Penurunan kualitas pe 3. Sistem Kelembagaan
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
POTENSI (S) satunya adalah pengelolaan limbah. 6. Terdapat saluran drainase yang permanent baik terbuka maupun tertutup. PERMASALAHAN (W) 1. Kegiatan perdagangan dan jasa yang cukup tinggi dan memakan badan jalan mengakibatkan kemacetan sehingga distribusi dan mobilitas masyarakat menjadi terganggu. 2. Saluran drainase belum terpelihara dengan baik, masih terdapat sampah yang dibuang ke saluran drainase sehingga dapat menghambat aliran air. 3. Banyaknya industry berskala besar maupun kecil yang belum seluruhnya memiliki pengolahan limbah yang baik. Sumber : Hasil Rencana,2012 C.
PELUANG (O) program-program KLH
ANCAMAN (T)
PELUANG (O) STRATEGI W1-O1 Penertiban kegiatan perdagangan dan jasa di sekitar badan jalan dan penerapan mekanisme perijinan. Apabila memungkinkan maka dapat dilakukan relokasi. STRATEGI W2-O1 Melakukan rehabilitas, pengawasan dan perbaikan drainase secara teratur. Pemaksimalan kuantitas drainase tertutup. STRATEGI W3-O3 Pengawasan teratur dari KLH untuk standar baku mutu polutan pabrik sebagai usaha mengontrol pencemaran Penerapan IPAL sebagai teknologi minimal yang dimiliki industribesar untuk pengolahan limbah.
ANCAMAN (T) STRATEGI W2-T2 Melakukan rehabilitas STRATEGI W3- T1 Pengawasan teratur d mengontrol pencema Penerapan IPAL sebag limbah.
RUMUSAN STRATEGI KAWASAN PRIORITAS NGADIREJO-DANDANGAN NO LOKASI KONSEP 1 Kawasan Prioritas Ngadirejo-Dandangan PEREMAJAANLINGKUNGAN (RENEWAL) : Dilakukan pada kawasan dengan permasalahan permukiman dan infrastruktur yang kompleks (kumuh berat).
STRATEGI PENGEM Penataan kembali kawasan ruang Penyediaan sarana dan pras Adanya revitalisasi kawasan Penerapan green roof untu Revitalisasi kawasan permu dasar terhadap masyarakat masyarakat
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
pencemaran Penerapan IPAL sebagai tek Sumber : Hasil Rencana,2012
6.3.2 Kawasan Prioritas Bandar Kidul
Berikut merupakan Analisis SWOT terhadap komponen permukiman dan infrastruktur kawasan yang akan menjadi acuan penyusunan rumusan kawasan prioritas Bandar Kidul A.
ANALISIS SWOT PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS BANDAR KIDUL
POTENSI (S)
PELUANG (O) 1. Adanya industri kecil kain tenun di kawasan permukiman yang dapat menunjang pendapatan masyarakat lokal. 2. Adanya peluang bagi developer maupun swasta untuk mengembangkan permukiman dengan jumlah lahan kosong yang masih luas. 3. Pengembanganpermukimanpada kawasan tersebut untuk menarik investor, dan untuk memenuhikebutuhantempattinggalmasyarakat. 1. Masih terdapat lahan kosong untuk STRATEGI S1-O1 pembangunan permukiman. Dengan dengan kuantitas lahan kosong yang masih luas maka 2. Masih terdapat banyak RTH. dimungkinkan untuk melakukan pengembangan industry tersebut. Menetapkan pembangunan IPAL Komunal pada lahan-lahan kosong tersebut. STRATEGI S1-O3 Pembangunan rumah layak huni dengan pola berimbang dengan peran swasta/developer. STRATEGI S2-O2 Dapat meningkatkan kualitas lingkungan dengan memperbanyak RTH privat maupun taman-taman lingkungan PERMASALAHAN (W) PELUANG (O) 1. Masih terdapat bangunan non STRATEGI W1-W2-W3-O3
ANCAMAN (T) 1. Perkembangan kawa limbahnya buruk dap 2. Pengembangan kaw sungai.
STRATEGI S1-T1 Lahan-lahan kosong limbah baik domset STRATEGI S2-T1 Menetapkan progra STRATEGI S2-T2 Merelokasi permuki masyarakat berpend
ANCAMAN (T) STRATEGI W1-W2- W3-T2
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
1. Jalan di permukiman dan pada jalan utama telah diaspal atau diperkeras dengan semen. 2. Sebagian besar masyarakat telah terlayani akses air bersih, baik dari PDAM maupun Sumur. 3. Terdapat TPS dan petugas pengelola sampah 4. Sebagian masyarakat telah memiliki MCK pribadi dengan septi tank 5. Terdapat kebijakan mengenai penanganan disertai dengan program-program KLH, salah satunya adalah pengelolaan limbah. 6. Terdapat jaringan drainase primer yaitu Sungai Brantas PERMASALAHAN (W) 1. Penggunaan bahu jalan untuk parkir dan aktivitas perdagangan. 2. Masih terdapat penggunaan sungai untuk aktivitas warga yang berpeluang untuk mencemari sungai 3. Limbah pabrik yang tidak
4. Terdapat banyak RTH sebagai media peresapan air. 5. Pemanfaatanketersediaan TPS dalamsistempengumpulansampahdanpeningkatanpelayanan untuk wilayah-wilayah yang belumterlayani. 6. Tersedia lahan kosong untuk pembangunan IPAL STRATEGI S1-O2 Pemaksimalan fungsi jalan untuk mendukung distribusi produk-produk industri. STRATEGI S2-O3 Meningkatkan pelayanan Perusahaan Air Minum untuk akses air bersih. STRATEGI S3-O4 Meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola sampah dari sumber untuk efisiensi biaya dan waktu pengelolaan sampah. Sosialisasi program 4R untuk menciptakan masyarakat mandiri dalam pengelolaan sampah. STRATEGI S4-S5-O5 Menetapkan program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pembangunan IPAL untuk pengelolaan limbah. STRATEGI S6-O1 Melaksanakan pengawasan dan rehabilitasi sungai dengan pelestarian kawasan sempadan sungai.
PELUANG (O) STRATEGI W2-W3-O1 Rehabilitasi kawasan sempadan sungai dan pemeliharan sungai dengan penetapan sanksi yang tegas bagi pencemar sungai. STRATEGI W3-O5 Penyediaan infrastruktur pengolah limbah untuk mengelola limbah sebelum di buang ke sungai, salah satunya IPAL. STRATEGI W4-O1 Pengawasan, perbaikan dan rehabilitasi drainase.
STRATEGI S1-S2-S3-S4-S5-T Melakukan rehabilitas, prasarana. Melibatkan partisipasi infrastruktur secara ma STRATEGI S5-S6-T1 Melakukan rehabilitas rumah yang melangga
ANCAMAN (T) STRATEGI W2-W3-T3 Sosialisasi pengolahan Penerapan program 4R Penetapan sanksi dan STRATEGI W4-T2 Pengawasan, perbaika
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
Menetapkan program revit Perbaikan bangunan non p sungai. Pemaksimalan fungsi jalan Meningkatkan pelayanan P Meningkatkan peran masy dan waktu pengelolaan sam Sosialisasi program 4R unt Melaksanakan pengawasa sungai Menetapkan program pem pengelolaan limbah. Pengawasan, perbaikan da Penetapan sanksi dan peng Sumber : Hasil Rencana,2012
6.3.3 Kawasan Prioritas Jagalan
Berikut merupakan Analisis SWOT terhadap komponen permukiman dan infrastruktur kawasan yang akan menjadi acuan penyusunan rumusan kawasan prioritas jagalan. A.
ANALISIS SWOT PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS JAGALAN POTENSI (S)
1. Merupakan kawasan perkantoran dan industri kecil sehingga perlunya perumahan untuk
PELUANG (O) 1. Merupakan kawasan sentra industri kecil tahu yang dapat mendukung perekonomian masyarakat. 2. Letak kawasan yang dekat dengan pusat kota dapat menarik investor untuk pengembangan kawasan permukiman. 3. Peningkatak kualitas permukiman STRATEGI S1-O2 Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dan
ANCAMAN (T) 1. Terdapat berbagai jenis kegiatan yang lain.
STRATEGI S1-S2-S3-T1 Pengembangan kawasa
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
B.
ANALISIS SWOT INFRASTRUKTUR KAWASAN PRIORITAS JAGALAN POTENSI (S)
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Terdapat Instalasi pengolahan limbah tahu sehingga pencemaran lingkungan dapat diminalisir. Jalan utama dan jalan lingkungan diperkeras dengan aspal dan semen. Permukiman di Jagalan telah terlayani air bersih baik sumur maupun PDAM. Masyarakat memiliki MCK pribadi Memiliki saluran drainase dengan kondisi baik dan telah diperkeras dengan semen. Terdapat petugas yang bertugas untuk mengelola sampah.
PERMASALAHAN (W) 1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah 2. Lebar jalan hanya berukuran 3-6 m sehigga dapat menimbulkan kemacetan apabila terjadi peningkatan volume kendaraan, hal ini
PELUANG (O) 1. Pembangunan IPAL untuk pengolahan limbah domestik. 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah. 3. Memaksimalkan partisipasi lembaga masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur. 4. Terdapat industri kecil dan kawasan perkantoran yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. STRATEGI S1-S4-O1 Menambah IPAL untuk industri agar dapat memaksimalkan fungsi pengolahan limbah industri. Menerapkan sistem pengolahan limbah komunal untuk pengolahan limbah domestik. Mengembangkan system pengelolaan air limbahagar dapatdimanfaatkankembali (recyclingsystem). STRATEGI S2-O4 Pemeliharaan, pengawasan dan rehabilitasi jalan untuk distribusi dan mobilitas masyarakat. STRATEGI S3-S4-S5-O3 Sosialisasi dan penerapan program 4R dan Bank Sampah . Membentuk organisasi masyarakat untuk pengelolaan sampah secara mandiri. Pemeliharaan, pengawasan dan rehabilitasi jalan. Meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih serta jangkauan pelayanannya. PELUANG (O) STRATEGI W1-O2 Sosialisasi dan menerapkan program-program pengelolaan sampah mandiri. STRATEGI W2-W3-O4
ANCAMAN (T) 1. Intergrasi masing kawasan lain dala
STRATEGI S1-S2-S3-S4 Penyediaan infras masing fungsi kaw Menetapkan sum Menetapkan siste tidak mencemari
ANCAMAN (T) STRATEGI W2-W3-T1 Menetapkan jalur Menertibkan park kemacetan.
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
Penetapan koefisien R Penetapan garis semp Pemeliharaan, pengaw Meningkatkan kualitas Pemeliharaan, pengaw masyarakat. Mengembangkan syst (recyclingsystem). Sosialisasi dan menera Menetapkan jalur-jalur Penertiban parkir yang Menetapkan sumber y Menetapkan sistem pe mencemari kawasan p Penyediaan infrastruk
Sumber : Hasil Rencana,2012
6.3.4 Kawasan Prioritas Semampir
Berikut merupakan Analisis SWOT terhadap komponen permukiman dan infrastruktur kawasan yang akan menjadi acuan penyusunan rumusan kawasan prioritas Semampir. A.
ANALISIS SWOT PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS SEMAMPIR POTENSI (S)
1. Terdapat banyak lahan kosong untuk
PELUANG (O) 1. Adanya peluang bagi developer maupun swasta untuk mengembangkan permukiman dengan jumlah lahan kosong yang masih luas. 2. Relokasi bagi rumah yang melanggar garis sempadan 3. Peningkatan kualitas kawasan permukiman tak layak huni. STRATEGI S1-O1
ANCAMAN (T) 1. Kondisi infrastru
STRATEGI S1-T1
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
B.
ANALISIS SWOT INFRASTRUKTUR KAWASAN PRIORITAS SEMAMPIR POTENSI (S)
PELUANG (O) 1. Perbaikan dan peningkatan kualitas infrastruktur. 2. Pelestarian dan pengoptimalan fungsi dari drainase primer. 3. Pengendalian permukiman pada kawasan sempadan sungai. 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah dan lim 1. Terdapat drainase primer STRATEGI S1-O1 2. Permukiman di Jagalan telah terlayani air bersih baik sumur Pemeliharaan dan pelestarian kawasan sempadan sungai. maupun PDAM. Peninjauan dan pengawasan kualias air sungai secara berkala. 3. Terdapat lahan-lahan kosong untuk pembangunan IPAL dan Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian sungai. TPS. STRATEGI S3-O4 Membangun pengolahan sistem limbah komunaldan MCK Umumpada u pengolahan limbah domestik agar tidak mencemari sungai Penyediaan TPS, tempat sampah, gerobak dan infrastruktur pengolahan sampah yang memadai dengan sistem 4R.
PERMASALAHAN (W) PELUANG (O) 4. Kerusakandanbergelombangpadaruas/ STRATEGI W1,W2-O1 badanjalansehinggamengurangikenyamanandalamberkendar Rehabilitasi jalan aan. STRATEGIW4-T4 5. Lebar jalan yang sempit dan perkerasan sebagian besar jalan Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah berupa tanah Menerapkan program Bank Sampah dan 4R 6. Kualitas air yang tergolong buruk STRATEGI W3,W5-T4 7. Sistem pengolahan sampah masih konvensional yaitu dibuang Melibatkan masyarakat setempat sebagai pengelola sistem air limbah dan dibakar tanpa adanya pengolahan sehingga dapat domestik dan MCK Umum agar limbah domestik tidak mencemari sunga mencemari tanah. Mengembangkan system pengelolaan air limbahagar dapat dimanfa 8. Tidak terdapat MCK pribadi dan masih menggunakan sungai kembali (recyclingsystem). untuk MCK.
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
rencana peruntukan terjadi penyimpangan
Penetapan garis sempad melihat perkembangan p Rehabilitasi kawasan rum Pemeliharaan RTH publik penyediaan sarana prasa limbah agar tidak mence Pemeliharaan dan pelest Peninjauan dan pengawa Sosialisasi dan pemberda Membangun pengolahan limbah domestik agar tid Penyediaan TPS, tempat memadai dengan sistem Rehabilitasi jalan Mengembangkan system (recyclingsystem). Bekerjasama dengan pih Memperbanyak RTH seb
Sumber : Hasil Rencana,2012
6.3.5 Kawasan Prioritas Kampung Dalem
Berikut merupakan Analisis SWOT terhadap komponen permukiman dan infrastruktur kawasan yang akan menjadi acuan penyusunan rumusan kawasan prioritas Kampung Dalem. A.
ANALISIS SWOT KOMPONEN PERMUKIMAN KAWSAN PRIORITAS KAMPUNG DALEM POTENSI (S)
PELUANG (O) 1. rumah semi permanen menjadi daerah fokus pembangunan. 2. Peremajaan daerah permukiman yang masih memiliki kondisi kurang baik 1. Kawasan permukiman didukung dengan kondisi bangunan STRATEGI S1-S2-O1-S2 serta kondisi lingkungan yang baik. Melakukan rehabilitasi, pengawasan dan perbaikan untuk meningkatkan 2. Sebagian besar rumah permanen sudah mendominasi kawasan.
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
masyarakatse tempat. 2. Dengan penggunaan sumur dalam pemenuhannya, maka kebutuhan air bersih di permukiman ini dapa tterpenuhi secara kontinu 3. Sistem persampahan dikelola dengan baik. 4. Sebagian besar warga memiliki MCK pribadi. 5. Terdapat drainase primer Sungai Brantas, dan drainase sekunder berada di sepanjangjalankolektor PERMASALAHAN (W) 1. Belum terdapat MCK komunal, sehingga masyarakat yang tidak memiliki MCK pribadi menggunakan sungai brantas. 2. Saluran drainase kurang terpelihara dengan baik sehingga tidak dapat berfungsi maksimal. 3. Tidak semua jalan kolektor terdapat drainase tersier.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan. STRATEGI S1-S2-S4-S5-O2-O3 Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memelihara kualitas semua infrastruktur yang ada.
PELUANG (O) STRATEGI W1-W2-W3-O2-O3 Pembangunan MCK komunal. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memelihara kualitas semua infrastruktur yang ada. melakukan rehabilitasi, penambahan, dan perbaikan drainase tersier.
Sumber : Hasil Rencana,2012 C.
RUMUSAN STRATEGI KAWASAN PRIORITAS KAMPUNG DALEM NO LOKASI KONSEP 1 Kawasan Prioritas Kampung Dalem PERBAIKAN ATAU PENINGKATAN KUALITAS FISIK (UPGRADING) : dilakukan pada kawasan dengan permasalahan permukiman dan infrastruktur yang tidak terlalu berat (kumuh ringan-sedang)
STRATEGI PENG Meningkatkan kesad Peningkatan kesadar yang ada melakukan rehabilita Pembangunan MCK Peningkatan kualitas Peningkatan kualitas
Sumber : Hasil Rencana,2012
6.4
Analisis Konsekuensi Penerapan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
6.4.1 Analisis Konsekuensi Penerapan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan Skal
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
MASYARAKAT KELEMBAGAAN
PEMBIAYAAN Penataan Kawasan Sempadan Sungai dan Rel kereta api
2.
secara swadaya -
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Membutuhkan dukungan masyarakat dalam bentuk pembangu secara swadaya 1. Relokasi kawasan permukiman 2. Penyiapan lokasi untuk relokasi 3. Penetapan garis sempadan 1. Sosialisasi Relokasi 2. Sosialisasi penetapan garis sempadan
KELEMBAGAAN
1. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat setempat
PEMBIAYAAN
-
FISIK
Peningkatan Kualitas Jalan Kota kediri
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan d lingkungan secara mandiri Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan m pemeliharaan infrastruktur jalan Mambutuhkan pengembangan mekanisme pendanaan unt infrastruktur dan permukiman Membutuhkan Moda transportasi yang memadai bese pendukungnya
FISIK
JALAN Melakukan Perbaikan kualitas jalan eksisting (sinergi tiap tahun dengan lokasi yang sudah ditentukan).
PEMBIAYAAN Mengembangkan moda angkutan umum yang saling terintegrasi di lingkungan kawasan permukiman
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
-
KELEMBAGAAN
Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan peny
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
untuk mengurangi dan menanggulangi genangan atau banjir.
4.
3. Membutuhkan peningkatan kapasitas drainase
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
-
FISIK
1. Membutuhkan pengembangan kapasitas TPA eksisting 2. Penyediaan Infrastruktur Pengolahan Sampah 1. Membutuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelo 2. Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan m bentuk pelayanan sampah 3. Sosialisasi pengelolaan sampah terpadu 1. Penguatan kelembagaan sukarelawan dari masyarakat untuk men 2. Pendampingan dalam pelatihan pengelolaan sampah mandiri Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan masyara 1. Infrastruktur Pengolahan Sampah Rumah Sakit dan Industri 2. Membutuhkan instrument yang jelas mengenai pengelolaan san
PERSAMPAHAN Meningkatkan pelayanan sampah.
cakupan
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KELEMBAGAAN
Menetapkan pengelolaan sampah rumah sakit dan industry.
Meningkatkan kualitas pengelolaan sampah
PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
5.
-
LIMBAH dan SANITASI
Meningkatkan skala pelayanan MCK umum
FISIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
-
1. Membutuhkan Unit Komposting 2. Lahan untuk bank sampah Sosialisasi 3R ke lingkungan-lingkungan permukiman dengan system
Memelihara dan memaksimalkan fungsi unit komposting melalui pe -
1.Pembangunan MCK umum untuk masyarakat yang belum mempu 2. Lahan alternative untuk pembangunan MCK
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
Meningkatkan skala pelayanan air bersih
MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
1. Peningkatan Jaringan Air bersih
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
-
Sumber : Hasil Rencana,2012
6.4.2 Analisis Konsekuensi Penerapan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan Skala NO 1.
KOMPONEN
STRATEGI Kawasan Prioritas Dandangan-Ngadirejo
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
Peningkatan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
FISIK
1. Membutuhkan pengemban 2. Peremajaan rumah-rumah n 3. Revitalisasi Kawasan Sosialisasi Revitalisasi dan pe Permukiman Membutuhkan pengembang dan swasta
PERMUKIMAN
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
Peningkatan Kualitas Lingkungan melalui RTH
FISIK
Penerapan Green Roof
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
1. Sosialisasi penerapan gree 2. Memaksimalkan partisipa Penguatan kelembagaan mas
PEMBIAYAAN
-
FISIK
1. Membutuhkan perbaikan 2. Membutuhkan peningkat
INFRASTRUKTUR Melakukan rehabilitasI, pengawasan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas
LAPORAN AKHIR SEMENTARA NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
Melakukan rehabilitasi dan relokasi pada kawasan sempadan sungai.
FISIK
IMPLIKASI pengembangan permukim -
Membutuhkan kerjasama a perumahan Membutuhkan kerjasama a perumahan dalam penyediaa
KELEMBAGAAN
1. Membutuhkan perbaikan r 2. Membutuhkan persiapan 3. Mempersiapkan lahan unt 4. Revitalisasi Kawasan Perm 1. Membutuhkan sosialisasi 2. Membutuhkan persiapan -
PEMBIAYAAN
-
FISIK
1. Perbaikan kondisi jalan yn 2. Pengasapalan jalan pada j
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
-
KELEMBAGAAN
-
PEMBIAYAAN
-
FISIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Membutuhkan penambahan ke daerah yang belum terlay Pemberdayaan masyarakat da
KELEMBAGAAN
Membutuhkan penguatan org
PEMBIAYAAN
-
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
INFRASTRUKTUR Meningkatkan Kualitas Infratruktur Jalan Sebagai Pendukung Distribusi Produk Industri
Meningkatkan pelayanan air bersih
LAPORAN AKHIR SEMENTARA NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
IMPLIKASI -
KELEMBAGAAN
1. Meningkatkan kerjasam perumahan 2. Meningkatkan kerjasama layak huni dan terjangkau Mengembangkan kerjasama pengembangan permukiman 1. Pengembangan lahan koso 2. Penerapan Green Roof 3. Membutuhkan reboisasi un
PEMBIAYAAN Meningkatkan Kuantitas RTH
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
1. Meningkatkan partisipasi m 2. Sosialisasi reboisasi dan pen
KELEMBAGAAN
Mengembangkan kerjasama pengimlementasian program RTH -
PEMBIAYAAN Peningkatan Kualitas Permukiman dengan Rumah Tak Layak Huni
Peremajaan Kawasan di Sekitar Sempadan Sungai dan Rel Kereta Api
Garis
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
1. Membutuhkan perbaikan 2. Pendataan jumlah rumah 3. Adanya revitaslisasi kawa 4. Pendataan jumlah dan ko Sosialisasi perbaikan rumah ta
KELEMBAGAAN
-
PEMBIAYAAN
-
FISIK
1. 2. 3.
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Sosialisasi relokasi
Relokasi pada kawasan y Mekanisme izin kegiatan Pendataan jumlah rumah
LAPORAN AKHIR SEMENTARA NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI PEMBIAYAAN
IMPLIKASI -
Peningkatan Kualitas Jalan sebagai sarana distribusi dan mobilitas masyarakat
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
1. Pemeliharaan, pengawasa 2. Melakukan pelebaran jala 3. Menetapkan jalur-jalur alt jam sibuk. -
KELEMBAGAAN
-
PEMBIAYAAN
-
FISIK
-
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Sosialisasi dan penerapan 3R d
KELEMBAGAAN
1. Membentuk organisasi m pengolahan sampah 2. Menguatkan kelembagaan Pemerintah mengembangk pembiayaan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
PEMBIAYAAN
4
Kawasan Prioritas Semampir PERMUKIMAN Penyediaan Rumah Bagi Berpendapatan Rendah
Masyarakat
Peremajaan Kawasan Permukiman Tak layak Huni
FISIK
1. Menyediakan perumahan 2. Pendataan jumlah MBR ya
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
-
KELEMBAGAAN
-
PEMBIAYAAN
Mengembangkan kerjasama bagi masyarakat berpendapa
FISIK
1. Perbaikan perumahan non 2. Penyediaan infrastruktur p
LAPORAN AKHIR SEMENTARA NO
KOMPONEN
STRATEGI
Membangun IPAL dan MCK Umum untuk pengolahan limbah domestik agar tidak mencemari sungai
ASPEK YANG DIAMATI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
IMPLIKASI Sosialisasi dan pemberdayaan
KELEMBAGAAN
-
PEMBIAYAAN
-
FISIK
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2.
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Peningkatan Pengelolaan Sampah
KELEMBAGAAN
1. Penguatan kelembagaan d 2. Pendampingan dan pelati
PEMBIAYAAN
Mengembangkan kerjasama masyarakat
FISIK
Penyediaan Infrastruktur pe gerobak dan infrastruktur pe Pemberdayaan masyarakat da
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
5.
Penambahan IPAL Penyiapan lokasi penamba Penambahan MCK Umum Pendataan kawasan yang Penyiapan lokasi MCK Um Sosialisasi pengadaaan MC Mengembangkan kerjasam
KELEMBAGAAN
1. Penguatan kelembagaan d 2. Pendampingan dan pelati
PEMBIAYAAN
Mengembangkan kerjasama masyarakat
FISIK
- Melakukan rehabilitasi bang
Kawasan Prioritas Dalem PERMUKIMAN Melakukan rehabilitasi, pengawasan dan
LAPORAN AKHIR SEMENTARA NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI PEMBIAYAAN
IMPLIKASI -
Meningkatkan kualitas mekanisme perijinan pemanfaatan lahan
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
1. Melakukan penertiban k undang-undang tata ruang 2. Penyiapan Rencana Meka Sosialisasi mekanisme perijin
KELEMBAGAAN
-
PEMBIAYAAN
-
FISIK
Penyediaan Infrastruktur sam
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Sosialisasi program 3R dan ba
KELEMBAGAAN
1. Membentuk lembaga pen 2. Penguatan kelembagaan m
PEMBIAYAAN
Mengembangkan kerjasama pembiayaan
FISIK
1. Penyediaan MCK
INFRASTRUKTUR Peningkatan Kualitas Pengolahan Sampah 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memelihara kualitas semua jenis infrastruktur yang ada. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memelihara kualitas semua jenis infrastruktur yang ada. .
Pembangunan MCK komunal.
LAPORAN AKHIR SEMENTARA NO
KOMPONEN
STRATEGI
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pengadaan Infrastruktur
ASPEK YANG DIAMATI KELEMBAGAAN
IMPLIKASI -
PEMBIAYAAN
-
FISIK
-
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
1. Sosialisasi pengembangan 2. Pengembangan kerjasam pengelolaan infrastruktur Penguatan Kelembagaan di d
KELEMBAGAAN
PEMBIAYAAN
Pengembangan kerjasama p masyarakat
Sumber : Hasil Rencana,2012
6.5 Analisis Korelasi Strategi Dan Kebutuhan Infrastruktur
6.5.1 Analisis Korelasi Penerapan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan Skala Kot
NO
1.
KOMPONEN
PERMUKIMAN
STRATEGI
Meningkatkan penyediaan rumah layak huni
ASPEK YANG DIAMATI
FISIK
IMPLIKASI
Perbaikan rumah non permanen Pengembangan Rusunawa Revitalisasi kawasan kumuh Pengembangan perumahan dengan pola berimbang Penyediaan sarana dan
PROGRAM
Kesesuaian Dengan Program Pusat
Peningkatan Hunian Layak Huni
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (2009-2025)
D Ke
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
secara swadaya Membutuhkan dukungan masyarakat dalam bentuk pembangunan permukiman secara swadaya Relokasi kawasan permukiman Penyiapan lokasi untuk relokasi Penetapan garis sempadan Sosialisasi Relokasi Sosialisasi penetapan garis sempadan
KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
Penataan Kawasan Sempadan Sungai dan Rel kereta api
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
2.
JALAN
Melakukan Perbaikan kualitas jalan eksisting (sinergi tiap tahun dengan lokasi yang sudah ditentukan).
PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KELEMBAGAAN
Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat setempat
PROGRAM
Sosialisasi rencana tata ruang Pengenaan insentif dan disinsentif Penataan Kawasan Sempadan Sungai dan Rel kereta api Pengendalian kawasan Sosialisasi Program Penataan Kawasan Sempadan Sungai dan Rel kereta api Penguatan kelembagaan antar instansi dan masyarakat
Peningkatan Kualitas Jalan Kota kediri Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan dan perbaikan jalan lingkungan secara mandiri Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Jalan Kota Kediri Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Peningkatan Infrastruktur. Pengembangan manajemen Infrastruktur
Kesesuaian Dengan Program Pusat -
-
-
-
Permen PU No. 14/PRT/M/2010 -
-
D Ke
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
MASYARAKAT KELEMBAGAAN
Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan penyedia moda dalam pengembangan angkutan umum. Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan penyedia moda dalam pengembangan angkutan umum. Membutuhkan Pembangunan jalan lingkar dan pengembangan jalur alternatif Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengembangan jalan lingkar
PEMBIAYAAN
Mengurangi Lalu lintas lokal yang melewati jalan arteri dengan pengoptimalan ruas jalan yang ada dan jalan lingkar
3.
DRAINASE
Mengembangkan jaringan drainase secara terpadu untuk mengurangi dan menanggulangi genangan atau banjir.
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI
PROGRAM
Program Pengembangan Moda Angkutan Umum Terintegrasi
-
Program Pengembangan Moda Angkutan Umum Terintegrasi
-
Program Pengembangan jalan lingkar Kota Kediri.
Permen PU No. 14/PRT/M/2010
Program Pengembangan jalan lingkar Kota Kediri.
-
Membutuhkan penambahan inlet pada bahu jalan Membutuhkan penambahan jaringan drainase Membutuhkan peningkatan kapasitas drainase
-
Kesesuaian Dengan Program Pusat
Program Pembinaan Teknis Pengelolaan Sistem Drainase: Penyusunan Masterplan Drainase Kota kediri Penyusunan Rencana Detail Drainase Skala Kecamatan
Permen PU No. 14/PRT/M/ 2010 Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025)
-
D Ke
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
pemerintah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sampah Sosialisasi pengelolaan sampah terpadu Penguatan kelembagaan sukarelawan dari masyarakat untuk mengelola sampah Pendampingan dalam pelatihan pengelolaan sampah mandiri Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dan masyarakat. Infrastruktur Pengolahan Sampah Rumah Sakit dan Industri Membutuhkan instrument yang jelas mengenai pengelolaan sanitasi
KELEMBAGAAN
PEMBIAYAAN
Menetapkan pengelolaan sampah rumah sakit dan industry.
Meningkatkan kualitas pengelolaan sampah
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
PROGRAM
Kesesuaian Dengan Program Pusat
Program Peningkatan Pelayanan Sampah
-
Pembiayaan Pelayanan Sampah
-
Penguatan Peraturan Pengelolaan Sampah Non Domestik
-
-
-
Membutuhkan Unit Komposting Lahan untuk bank sampah
Program Pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Permen PU No. 14/PRT/M/ 2010 Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025)
D Ke
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
5.
KOMPONEN
LIMBAH SANITASI
STRATEGI
dan Meningkatkan skala pelayanan MCK umum
Meningkatkan Sistem Pengelolaan Limbah
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
PROGRAM
FISIK
Pembangunan MCK umum untuk masyarakat yang belum mempunyai MCK pribadi. Lahan alternative untuk pembangunan MCK
Program perluasan cakupan pelayanan MCK Umum
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
Sosialisasi mengenai hidup sehat
PEMBIAYAAN
Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta. Menyediakan prasarana dan sarana air limbah dengan recycling system pada skala kota hingga skala kawasan permukiman.
Program perluasan cakupan pelayanan MCK Umum Program perluasan cakupan pelayanan MCK Umum Program perluasan cakupan pelayanan MCK Umum Program pembinaan teknis pengelolaan air limbah.
FISIK
SOSIAL EKONOMI
Pelembagaan institusi pengelola MCK
Penyuluhan kepada masyarakat tentang
Program pembinaan teknis pengelolaan air
Kesesuaian Dengan Program Pusat Permen PU No. 14/PRT/M/ 2010 Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025) Milenium Development Goals (MDGs) (Tahun 2015) -
-
-
Permen PU No. 14/PRT/M/ 2010 Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025) Milenium Development Goals (MDGs) (Tahun 2015) -
D Ke
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
6.
KOMPONEN
AIR BERSIH
STRATEGI
Peningkatan Sumber Daya Air MInum
Meningkatkan skala pelayanan air bersih
ASPEK YANG DIAMATI
FISIK
Mengoptimalkan sumber mata air yang ada. Reboisasi pada bagian hulu Melindungi kawasan yang dijadikan sebagai catchment area. Sistem IPA
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN Sumber : Hasil Rencana,2012
IMPLIKASI
PROGRAM
Program Peningkatan Sumber Daya Air
-
Peningkatan Jaringan Air bersih
-
-
Program Peningkatan Pelayanan Air Bersih
Kesesuaian Dengan Program Pusat Permen PU No. 14/PRT/M/ 2010 Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025) Milenium Development Goals (MDGs) (Tahun 2015) -
Permen PU No. 14/PRT/M/ 2010 Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025) Milenium Development Goals (MDGs) (Tahun 2015) -
-
D Ke
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
Peningkatan Kualitas Lingkungan melalui RTH
IMPLIKASI
non permanen tidak layak huni Revitalisasi Kawasan Sosialisasi Revitalisasi dan peremajaan kawasan Permukiman
Program Pengembangan Permukiman
Membutuhkan pengembangan kerjasama pemerintah dengan pihak investor dan swasta Membutuhkan ruang yang menjadi milik pemda untuk dijadikan RTH publik
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Sosialisasi penerapan green roof Memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam program penghijauan Penguatan kelembagaan masyarakat dalam hal kegiatan penghijauan
KELEMBAGAAN
PEMBIAYAAN
PROGRAM
Pembiayaan Pengembangan Permukiman Penerapan Green Roof Pengembangan RTH Publik Peningkatan Kuantitas RTH Sosialisasi mengenai pengembangan kampung hijau Peningkatan kemandirian serta pembinaan mengenai pengelolaan RTH
-
Kesesuaian Dengan Program Pusat
-
-
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025) -
-
-
INFRASTRUKTUR Melakukan rehabilitasI, pengawasan perbaikan
FISIK dan untuk
Membutuhkan perbaikan infrastruktur yang rusak Membutuhkan peningkatan kuantitas infrastruktur di
Peningkatan Infrastruktur
Kualitas
Permen PU No. 14/PRT/M 2010 Permenpera
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
rumah layak huni dengan pola berimbang dengan peran swasta/developer SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
PEMBIAYAAN
Melakukan rehabilitasi dan relokasi pada kawasan sempadan sungai.
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KELEMBAGAAN
-
PROGRAM
pembangunan kawasan permukiman. Membutuhkan pemenuhan sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan permukiman baru tersebut. -
Pengembangan Kawasan Permukiman
Membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan pihak pengembangan perumahan Membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan pihak pengembangan perumahan dalam penyediaan permukiman Membutuhkan perbaikan rumah tak layak huni Membutuhkan persiapan relokasi Mempersiapkan lahan untuk relokasi Revitalisasi Kawasan Permukiman Membutuhkan sosialisasi relokasi Membutuhkan persiapan perbaikan rumah tak layak huni
Program Pengembangan Kawasan Permukiman Pembiayaan Pengembangan Kawasan Permukiman
-
Kesesuaian Dengan Program Pusat
No. 22 Tahun 2008 (20092025)
-
-
-
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025)
-
-
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengolahan limbah dan sampah
PEMBIAYAAN FISIK
dalam pengadaan dan pengelolaan sumber daya air Membutuhkan penguatan organisasi untuk mengelola sumber daya air bersih
KELEMBAGAAN
3.
KAWASAN PRIORITAS JAGALAN PERMUKIMAN Meningkatkan pembangunan Bagi Perumahan Pekerja
FISIK
Kesesuaian Dengan Program Pusat
Jaringan Air Bersih Bebasis Masyarakat Program Peningkatan Jaringan Air Bersih Bebasis Masyarakat
-
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
PEMBIAYAAN
PROGRAM
Sosialisasi prorgam 3R dan Pegolahan limbah dengan sistem IPAL Membutuhkan pendampingan dan pelatihan dari dinas terkait Membutuhkan penguatan kelembagaan Membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak
Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Penyediaan Sumber Daya Air
Membutuhkan pendataan jumlah pekerja yang menetap dan tidak memiliki hunian Pembangunan Permukiman Pekerja dengan konsep perumahan vertikal
Program Pembangunan Perumahan Pekerja
Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Penyediaan Sumber Daya Air
-
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025)
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
Meningkatkan Kuantitas RTH
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
FISIK
Pengembangan lahan kosong sebagai RTH Penerapan Green Roof Membutuhkan reboisasi untuk kawasan sempadan sungai Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan RTH Sosialisasi reboisasi dan penerapan green roof Mengembangkan kerjasama dengan organisasi pecinta lingkungan dalam pengimlementasian program-program yang bertujuan menambah kuantitas RTH
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KELEMBAGAAN
Peningkatan Kualitas Permukiman dengan Rumah Tak Layak Huni
PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
PROGRAM
Program Penigkatan Kuantitas RTH
-
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025)
Program Penigkatan Kuantitas RTH berbasis masyarakat
-
Program Penigkatan Kuantitas RTH
-
Membutuhkan perbaikan rumah tak layak huni Pendataan jumlah rumah dengan status tak layak huni Adanya revitaslisasi kawasan Pendataan jumlah dan kondisi kawasan yang perlu direvitalisasi Sosialisasi perbaikan rumah tak layak huni dam revitalisasi kawasan
Kesesuaian Dengan Program Pusat
Peningkatan Kualitas Rumah Tak Layak Huni
Peningkatan Kualitas Rumah Tak Layak Huni
Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025)
-
-
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
Limbah agar limbah tidak mencemari lingkungan
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KELEMBAGAAN
Peningkatan Kualitas Jalan sebagai sarana distribusi dan mobilitas masyarakat
Meningkatkan partisipasi
PEMBIAYAAN FISIK
-
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
-
-
PROGRAM
Penyiapan lokasi pembangunan IPAL Mengembangkan system pengelolaan air limbah agar dapat dimanfaatkan kembali (recycling system). Sosialiasi pembangunan IPAL kepada masyarakat Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan IPAL Pembentukan Lembaga Pengelola IPAL dari masyarakat Penguatan Kelembagaan Masyarakat
Limbah
Pemeliharaan, pengawasan dan rehabilitasi jalan. Melakukan pelebaran jalan. Menetapkan jalur-jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan pada jam-jam sibuk.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Jalan
Pengembangan Sistem Pengelolaan Limbah Berbasis Masyarakat Pengembangan Sistem Pengelolaan Limbah Berbasis Masyarakat
-
Kesesuaian Dengan Program Pusat
2010 Permenpera No. 22 Tahun 2008 (20092025) Milenium Developmen Goals (MDGs (Tahun 2015)
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
ASPEK YANG DIAMATI
STRATEGI
IMPLIKASI
PROGRAM
Kesesuaian Dengan Program Pusat
Penyediaan Rumah Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah
Permenper No. 2 Tahun 2008 (2009-2025)
PERMUKIMAN Penyediaan Rumah Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN
Peremajaan Kawasan Permukiman layak Huni
FISIK Tak
Meningkatkan kualitas RTH yang
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
Menyediakan perumahan bagi MBR Pendataan jumlah MBR yang tidak memiliki rumah layak huni
-
-
Mengembangkan kerjasama dengan pihak investor dalam penyediaan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah. Perbaikan perumahan non permanen tak layak huni Penyediaan infrastruktur pendukung permukiman
-
Sosialisasi perbaikan perumahan tak layak huni Reboisasi kawasan sempadan sungai
Pembiayaan Penyediaan Rumah Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah
-
Program Peremajaan Kawasan Kumuh
Permenper No. 2 Tahun 2008 (2009-2025)
Program Peremajaan Kawasan Kumuh
-
Peningkatan RTH
Kualitas
Permenper No. 2
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
berkala.
Membangun IPAL dan MCK Umum untuk pengolahan limbah domestik agar tidak mencemari sungai
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KELEMBAGAAN
PEMBIAYAAN
Peningkatan Pengelolaan Sampah
FISIK
Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian sungai Penambahan IPAL Penyiapan lokasi penambahan IPAL Penambahan MCK Umum Pendataan kawasan yang tidak memiliki MCK Penyiapan lokasi MCK Umum Sosialisasi pengadaaan MCK Umum dan IPAL kepada masyarakat Mengembangkan kerjasama pengelolaan MCK dan IPAL Penguatan kelembagaan dalam pengelolaan MCK dan IPAL Pendampingan dan pelatihan lembaga pengelola Mengembangkan kerjasama dalam hal pembiayaan antara pemerintah dan masyarakat Penyediaan Infrastruktur pengolahan sampah berupa TPS, tempat sampah, gerobak dan infrastruktur pengolahan sampah yang memadai
PROGRAM
Kesesuaian Dengan Program Pusat
14/PRT/M/20 Peningkatan Kualitas 10 Sumber Daya Sungai Permenper No. 2 Tahun 2008 Pembangunan IPAL (2009-2025) dan MCK umum Milenium Developme nt Goal (MDGs) (Tahun Pengelolaan IPAL dan 2015) MCK umum berbasis masyarakat
Pengelolaan IPAL dan MCK umum berbasis masyarakat Pembiayaan Pengembangan IPAL dan MCK umum berbasis masyarakat Peningkatan Pengelolaan Sampah
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
PROGRAM
kondisi lingkungan dan bangunan.
Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi ketimpangan pembangunan.
Meningkatkan kualitas mekanisme perijinan pemanfaatan lahan
Kesesuaian Dengan Program Pusat
(2009-2025) SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
-
-
-
Pembangunan permukiman pada kawasan tak terbangun yang diperuntukan untuk lahan permukiman Pemerataan infrastruktur dasar permukiman terutama pada kawasan yang belum terlayani -
Pemeratan Kawasan permukiman
-
Melakukan penertiban kawasan permukiman yang tidak sesuai dengan undang-undang tata ruang Penyiapan Rencana Mekanisme Perijinan Pemanfaatan Lahan Sosialisasi mekanisme perijinan pemenfaatan lahan -
Permenper No. 2 Tahun 2008 (2009-2025)
-
Program Penetapan Mekanisme Perijinan Pemanfaatan Lahan
Permenper No. 2 Tahun 2008 (2009-2025)
Program Penerapan Mekanisme Perijinan Pemanfaatan Lahan
-
-
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
Pembangunan MCK komunal.
ASPEK YANG DIAMATI
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN
PEMBIAYAAN
Melakukan rehabilitasi, penambahan, dan perbaikan drainase tersier.
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam
FISIK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELEMBAGAAN PEMBIAYAAN FISIK
IMPLIKASI
masyarakat dalam hal pembiayaan Penyediaan MCK Penyiapan lokasi MCK Pendataan masyarakat yang belum memiliki MCK Sosialisasi pembangunan MCK Komunal kepada masyarakat Menjalin kerjasama dalam pengelolaan MCK Komunal Penguatan Kelembagaan Pengelola MCK Komunal dalam masyarakat Mengembangkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam hal pembiayaan Melakukan perbaikan saluran drainase yang rusak Melakukan penambahan saluran drainase Penyiapan titik-titik lokasi penambahan -
-
PROGRAM
berbasis masyarakat Program Pembangunan MCK komunal.
Program Pengelolaan MCK Komunal Berbasis Masyarakat. Program Pengelolaan MCK Komunal Berbasis Masyarakat. Program Pengelolaan MCK Komunal Berbasis Masyarakat. Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Drainase Perkotaan
Kesesuaian Dengan Program Pusat
nt Goal (MDGs) (Tahun 2015)
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
NO
KOMPONEN
STRATEGI
ASPEK YANG DIAMATI
IMPLIKASI
masyarakat
Sumber : Hasil Rencana,2012
PROGRAM
Penyediaan Infrastruktur
Kesesuaian Dengan Program Pusat
LAPORAN AKHIR SEMENTARA