Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL TERHADAP KEMAMPUAN DALAM BERSOSIALISASI DENGAN TEMAN DI SMA NEGERI I NGRONGGOT NGANJUK KELAS XI IPA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Bimbingan dan Konseling
OLEH : MOHAMMAD ACHSANUL CHULUQ NPM: 11.1.01.01.0191
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL TERHADAP KEMAMPUAN DALAM BERSOSIALISASI DENGAN TEMAN DI SMA NEGERI I NGRONGGOT NGANJUK KELAS XI IPA TAHUN AJARAN 2014/2015 Mohammad Achsanul Chuluq 11.1.01.01.0191 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling
[email protected] Dra. Endang Ragil WP, M.Pd. dan Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pemilihan judul ini dilakukan karena manusia adalah makhluk sosial yang sangat bergantung pada lingkungan sosial seperti orang tua, masyarakat, dan teman. Pada kenyataannya banyak individu yang kurang atau sulit bersosialisasi dan setiap individu mempunyai kemampuan bersosialisasi dengan orang lain yang berbeda beda. Ada yang mudah bergaul dengan teman, keluarga, dan masyarakat ada juga yang sulit bergaul dengan orang lain. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan), etika (sopan santun), dan moral. Sosialisasi adalah proses belajar dimana seorang individu mempelajari tingkah laku, kebiasaan, pola-pola kebudayaan, serta ketrampilan sosial, seperti berbahasa, bergaul, dan sebagainya Penelitian ini menggunakan teknik statistik, pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran 2014-2015. Jumlah Peserta didik sebanyak 204 diambil sampel 30 peserta didik dari kelas XI IPA. Validitas angket menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows dikatakan valid jika r tabel ≤ r hitung dengan taraf signifikan 5%. Sedangkan reliabel angket diuji dengan SPSS 16.0 for Windows (Alpa Cronbach). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik parametris mencari nilai t-test dengan rumus analisis linier regresi sederhana. Kesimpulan dari hasil perhitungan diperoleh menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu (3,129 > 1,697). Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara kecerdasan intrapersonal terhadap kemampuan dalam bersosialisasi dengan teman. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini diperoleh jawaban bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan intrapersonal terhadap kemampuan dalam bersosialisasi dengan teman di SMA Negeri I Ngronggot Nganjuk Kelas XI IPA Tahun Ajaran 2014-2015, Oleh karena itu hendaknya peserta didik mengetahui kecerdasan intrapersonalnya dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus dengan aktif diskusi kelompok dan bergaul dengan teman baik di dalam kelas maupun luar kelas. Kata Kunci: kecerdasan intrapersonal, kemampuan dalam bersosialisasi dengan teman
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa
sangat
mencapai perubahan tingkah laku sedangkan
dasarnya
perubahan perilaku tersebut merupakan hasil
membantu
belajar. Sehingga dua pokok tersebut sangat
manusia mengembangkan dirinya, sehingga
perhubungan untuk bisa memahami obyek
mampu
dan
yang dipelajari. Salah satu tujuan dari pada
era
belajar adalah untuk menciptakan manusia
adalah
Pendidikan
suatu
proses
pada untuk
menghadapi
permasalahan globalisasi
yang ini,
oleh
sebagai suatu kegiatan dan usaha untuk
mutu
pendidikan.
dipengaruhi
belajar. Proses belajar dapat dimaknai
perubahan dihadapi.
Di
Indonesia
sangat
yang cerdas.
membutuhkan sumbangan yang optimal dari warga negara.
Seorang Harvard
ahli
University
pendidikan bernama
dari
Howard
Pendidikan merupakan modal dasar
Gardner berpendapat bahwa tidak ada
untuk menyiapkan insan yang berkualitas.
manusia yang tidak cerdas. Howard Gardner
Hal ini tertuang dalam pasal 1 ayat 1
memunculkan istilah multiple intelegences,
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
yang terdiri dari 8 kecerdasan, yaitu
20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional
kecerdasan linguistik, kecerdasan logika
yang berbunyi pendidikan adalah usaha
matematika,
sadar dan terencana untuk mewujudkan
kecerdasan
suasana belajar dan proses pembelajaran
intrapersonal,
agar
kecerdasan musical, kecerdasan naturalis.
peserta
mengembangkan
didik
secara
aktif
potensi
dirinya
untuk
Namun
kecerdasan visual
spasial,
kecerdasan
dalam
kinestetik,
proposal
kecerdasan interpersonal,
penelitian
ini
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
peneliti hanya akan membahas tentang
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
kecerdasan intrapersonal.
akhlak mulia, serta keterampilan yang
Kecerdasan
intrapersonal
adalah
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
kemampuan untuk mengenali diri sendiri
negara.
dengan memiliki konsep diri yang jelas serta Belajar merupakan suatu proses yang
citra diri yang positif (Gardner, 2000: 38).
kompleks yang terjadi pada semua orang
Kecerdasan
intrapersonal
adalah
dan berlangsung seumur hidup. Salah satu
kemampuan
yang berhubungan
dengan
pertanda bahwa seseorang telah berlajar
kesadaran dan pengetahuan tentang diri
sesuatu adalah adanya perubahan perilaku
sendiri. Dapat memahami kelebihan dan
dalam dirinya. Belajar mengandung dua
kekurangan diri sendiri. Mampu memotivasi
pokok pengertian yaitu proses dan hasil
dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri.
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai
nilai
(aturan-aturan),
etika
(sopan santun), dan moral.
Tidak
bisa
dipungkiri
bahwa
manusia atau individu adalah makhluk sosial yang sangat bergantung pada orang lain.
Kecerdasan intrapersonal terdiri dari
Namun pada kenyataannya banyak individu
5 tahapan yang saling berkaitan, yaitu
yang kurang atau sulit bersosialisasi dan
mampu memahami emosi diri, meregulasi
setiap individu mempunyai rasa empati atau
emosi, memotivasi diri, memahami orang
kemampuan bersosialisasi dengan orang lain
lain, dan bersosialisasi dengan orang lain.
yang berbeda beda. Ada yang mudah
Sosialisasi adalah proses belajar dimana
bergaul
seorang individu mempelajari tingkah laku,
masyarakat
kebiasaan,
pola-pola
serta
dengan orang lain. Hal ini di tandai dengan
ketrampilan
sosial,
berbahasa,
sikap ekstrovet yaitu sikap membuka diri
bergaul,
berpakaian,
kebudayaan, seperti
keluarga,
dan
ada juga yang sulit bergaul
atau sikap introvert yaitu sikap menutup diri.
126).
Dari uraian diatas salah satu sifat
sosialisasi
kecerdasan intrapersonal yaitu bersosialisasi
sebagai suatu proses belajar dimana individu
dengan orang lain bisa mempengaruhi
belajar
dari
terhadap kemampuan dalam bersosialisasi
dimasukinya.
dengan teman, keluarga, dan masyarakat.
(Nasution,
Pengertian
ini
dan
2009:
memandang
mendapatkan
kelompok-kelompok Perkembangan
makan
teman,
dan
sebagainya
cara
dengan
yang
nilai
bersosialisasi
sangat
Hal tersebut mendorong penulis untuk
dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik
mengadakan penelitian tentang pengaruh
orangtua, sanak keluarga, orang dewasa,
kecerdasan
masyarakat atau teman sebayanya. Dengan
kemampuan dalam bersosialisasi dengan
bersosialisasi,
mengenal
teman, dan akhirnya penulis merumuskan ke
dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya,
dalam penelitian yang berjudul: “Pengaruh
menyadari
kecerdasan
individu dapat
eksistensi
dirinya
terhadap
intrapersonal
intrapersonal
terhadap
terhadap
masyarakat di sekelilingnya mengetahui
kemampuan dalam bersosialisasi dengan
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
teman Di SMA Negeri I Ngronggot Kab.
dalam masyarakat, menambah kemampuan
Nganjuk
berkomunikasi secara efektif dan efisien
2015
Kelas XI Tahun Ajaran 2014 ”
serta membantu membentuk kepribadian individu.
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
METODE
penelitian ini sekitar 3 bulan dengan 2 kali
Dalam penelitian ini variabel bebas
penyebaran intrumen. Peneliti menentukan
(X) adalah kecerdasan intrapersonal dan
peserta didik kelas XI di SMA Negeri I
variabel terikat (Y) adalah kemampuan
Ngronggot Kab. Nganjuk Tahun Ajaran
dalam
II.
bersosialisasi
dengan
teman.
2014/2015 yang terdiri dari XI IPA 1, XI
menggunakan
metode
IPA 2, XI IPA 3, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
3, dengan jumlah 204 peserta didik. Untuk
yaitu
Penelitian
ini
penelitian
berusaha
untuk
menentukan besarnya sampel apabila sebyek
menerangkan
suatu
kurang dari 100, lebih baik diambil semua
(Arikunto,
sehingga penelitiannya penelitian populasi,
2010:238). Rancangan penelitian deskriptif
jika subyeknya besar dapat diambil antara
digunakan
10-25% (Arikunto, 2010). Dalam penelitian
menjelaskan peristiwa
yang
atau
berdasarkan
kecerdasan
untuk
data
mendeskripsikan
intrapersonal
terhadap
ini, peneliti mengambil sampel dengan
kemampuan dalam bersosialisasi dengan
menggunakan teknik random sampling dan
teman.
diambil 15% dari jumlah keseluruhan atau Penelitian
dengan
30 peserta didik. Instrumen yang digunakan
menggunakan pendekatan kuantitatif karena
dalam penelitian ini terdiri atas 4 alternatif
data
jawaban.
yang
dilakukan
diperoleh
diambil
melalui
Keempat
alternatif
jawaban
pengambilan data angket pada peserta didik
tersebut adalah sangat sesuai (SS), sesuai
dengan variabel kecerdasan intrapersonal
(S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai
dan
(STS).
kemampuan
dalam
bersosialisasi
dengan teman. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri I Ngronggot Kab. Nganjuk, Waktu
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III.
Hasil Dan Kesimpulan
Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan Uji-t yaitu mencari nilai t-test dengan
rumus
Analisis
regresi
Y Levene Statistic
linier
df1
2.748
df2
Sig.
8
13
.051
sederhana. Analisis ini untuk mengetahui
varian dari dua kelompok populasi atau
arah hubungan antara variabel independen
sampel tersebut sama. Hasil Uji Linieritas
dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
ANOVA Table
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami
kenaikan
Sum of
atau
penurunan dengan rumus persamaan yang
Squares kemampuan Between (Combined dalam
dibantu
penyelesaiannya
menggunakan
Groups
bersosialisas
) Linearity
Mean df
693.450 16 265.260
Square
F
43.341
1.705
.168
1 265.260
10.436
.007
1.123
.421
i dengan
SPSS 16.0 for Windows.
Deviation
teman *
from
kecerdasan
Hasil Uji Normalitas
428.190 15
28.546
330.417 13
25.417
Linearity
intrapersonal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Within Groups
Unstandardized Total
Residual N
30
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Data
1023.867 29
hasil
uji-Linieritas
diatas
.0000000 5.11457151
Absolute
.113
Positive
.113
Negative
-.058
Kolmogorov-Smirnov Z
.619
Asymp. Sig. (2-tailed)
.839
diperoleh nilai Sig 0,421 dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antar variabel. Jika berdasar pada hasil nila F hitung 1,123 sedang F tabel pada tabel
a. Test distribution is Normal.
distribusi nilai F 0,05 dengan angka df diketahui 15;13, maka diketahui nilai F tabel Dari
Uji-Normalitas
Sig.
diatas
menunjukkan hasil Sig 0,839 dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jadi, dapat ditarik
2,53. Karena nila F hitung < F tabel, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier secara signifikan antar variabel.
kesimpulan bahwa data tersebut memiliki data berdistribusi normal. Dari tabel 4.6 menunjukkan hasil nilai Sig 0,051 dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hasil Uji Regresi Linier sederhana a
Coefficients
Standardize
Model 1
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
25.329
7.767
.483
.154
Beta
t
Sig. 3.261
.003
3.129
.004
kemampuan dalam bersosialisas
.509
i dengan teman a. Dependent Variable: kecerdasan intrapersonal
Dari hasil uji regresi linier sederhana diatas dapat diketahui nilai t hitung sebesar 3,129
kemudian
menggunakan
tingkat
signifikansi
= 5% (signifikansi 5% atau
0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). Setelah itu tabel distribusi t dicari pada
= 5%, hasil
diperoleh untuk t tabel sebesar 1,697. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu nilai t hitung > t tabel ( 3,129 > 1,697 ) maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh
secara
kecerdasan
signifikan
intrapersonal
antara terhadap
kemampuan dalam bersosialisasi dengan teman.
Jadi
dalam
kasus
ini
dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan intrapersonal berpengaruh terhadap kemampuan dalam bersosialisasi dengan teman.
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence (perkembangan remaja). Jakarta: Erlangga.
Duwi, 2011. Analisi Regresi Linier Sederhana. (online) tersedia: http://duwiconsultant.blogspot.com, di unduh 27 Mei 2015
Satria. 2010. Proses Sosialisasi (tuga sosiologi pendidikan). (online) tersedia: http://satriadholan.blogspot.com/2010/ 11/makalah-proses-sosialisasi.html. di unduh 1 Juni 2015
Gardner, H. 2000. Multipe Intelligences (Kecerdasan Majemuk). Jakarta: Interaksara Lwin,
May. Dkk. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: PT Indeks
Maimanah, Naily. 2010. Pengaruh Program Akselerasi terhadap Kemampuan Sosialisasi Teman Sebaya Di Sekolah SMP Negeri 6 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Marturi, A. 2009. Mengelola PAUD Dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan Majemuk. Bantul: Kreasi Wacana. Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Indeks. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana. West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika
Nasution, S. 2009. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Purnama Sari, Wulan. 2015. Proses Sosialisasi (tugas sosiologi pendidikan). (online) tersedia:http://www.academia.edu/608 2395/PROSES_SOSIALISASI_tugas_ SosiologiPendidikan. di unduh 20 Mei 2015 Risang, Melati. 2012. Kiat Sukses Menjadi Guru PAUD Yang Disukai AnakAnak. Yogyakarta: Araska.
Mohammad Achsanul Chuluq | 11.1.01.01.0191 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||