UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMK Arrahman Bintaro ) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh LIA MULYANINGSIH NIM: 107015000694
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
ABSTRAK Lia Mulyaningsih (107015000694), “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Persamaan Dasar Akuntansi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange”, Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange. Penelitian ini dilakukan di SMK Arrahman Bintaro Tahun Ajaran 2011/2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi, dan tes soal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembelajaran menggunakan model rotating trio exchange dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK Arrahaman Bintaro. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa siklus I dengan nilai 63, siklus II dengan nilai 68,25, dan siklus III dengan nilai 82,08. Secara umum kesimpulan penelitian ini adalah hasil belajar akuntansi siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran rotating trio exchange.
Kata Kunci
: Rotating Trio Exchange, Hasil Belajar Akuntansi
i
ABSTRACT Lia Mulyaningsih (107015000694), "efforts to improve student learning outcomes in the basic equation of accounting concepts using a model of learning rotating trio exchange " Social Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University, 2011. The purpose of this study was to determine the increase in student learning outcomes in the basic equation of accounting concepts using learning models rotating trio of exchange. The research was conducted at SMK Arrahman Bintaro academic year 2011/2012. The method used in this study is Action Research Class, which consists of four stages, the first is planning, second is implementation, third is observation, and the fourth is reflection. The research instrument used was the observation sheet the learning process, field notes, interviews, documentation, and test questions. The results revealed that learning to use the model rotating trio of exchange can improve learning outcomes of accounting students in class X SMK Arrahman Bintaro. This is evidenced by an increase in the average student learning outcomes with cycle I a value of 63, cycles II with a value of 68.25, and cycle III with a value of 82.08. Generally conclusion of this study is the result of accounting students' learning can be enhanced through learning models rotating trio of exchange.
Key words : rotating trio of exchange, learning outcomes of accounting
ii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IPS pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. 2. Bapak. Drs. H. Nurochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Dra. Ulfah Fajarini, M.Si sebagai dosen penasehat akademik yang memberikan arahan dan bimbingannya selama masa kuliah. 5. Bapak Drs. Banadjid, selaku pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 6. Ibu Tri Harjawati, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPS. 8. H. Rachman Husein, S.Hi selaku kepala SMK Arrahman yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung. 9. Bapak Abdul Ghofur, S.Pd.i selaku guru pamong tempat penulis mengadakan penelitian. 10. Ayahanda (Munawir) dan ibunda (Lili Rosliani) tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Adik-adikku (Adam Ramdani dan Annisa) tercinta yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
12. Siswa dan siswi kelas X SMK Arrahman Bintaro, yang telah bersikap kooperatif selama penulis mengadakan penelitian. 13. Sahabat-sahabat terbaikku ndien, mimi, elis fatonah, yayah, neng vika, choai, kk ity, nuy, imas, serta seluruh teman-teman ku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan IPS angkatan 2007, khususnya kelas A, semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah untuk menggapai kesuksesan di masa mendatang. 14. Spesial untuk masku yang selalu memberi support dan motivasi serta waktu selama penulis menyelesaikan skripsi dan keluarga yang telah banyak mendoakan. 15. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan informasi serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangankekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan. Amin.
Jakarta, Oktober 2011 Lia Mulyaningsih
iv
DAFTAR ISI hal
LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ABSTRAK .....................................................................................................
i
ABSTRACT ....................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ...........................................................................
6
D. Perumusan Masalah .............................................................................
6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................
7
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................
7
BAB II
KAJIAN TEORI ..........................................................................
8
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti ..................................................
8
1. Hasil Belajar ..................................................................................
8
2. Pembelajaran Akuntansi ................................................................ . 11 3. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................
13
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange ...
18
5. Penelitian Tindakan Kelas .............................................................
20
B. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................
23
v
C. Kerangka Pikir .................................................................................... . 25 D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. BAB III
29
METODOLOGI PENELITIAN ............................................... . 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................
30
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ...........................................
30
C. Setting/Subjek Penelitian ...................................................................
32
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .........................................
32
E. Tahap Intervensi Tindakan ..................................................................
33
F. Hasil Intervesi Tindakan Yang Diharapkan ........................................
35
G. Data dan Sumber Data ........................................................................
36
H. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
36
I. Instrumen Penelitian ............................................................................
36
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ......................................................
38
K. Interpretasi Data dan Interpretasi Hasil Analisis ................................ . 40 L. Tindak Lanjut/ Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................... BAB IV
41
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN PEMBAHASAN ...........................................
43
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan .......................................................
43
B. Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................
65
C. Analisis Data ......................................................................................
67
D. Interpretasi Hasil Analisis ...................................................................
78
E. Pembahasan Temuan Penelitian ..........................................................
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
A. Kesimpulan
84
......................................................................................
84
B. Saran ..................................................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X SMK Arrahman .. ...
3
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 23 Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian ........................................................... 30 Tabel 3.2 Desain penelitian .......................................................................... 32 Tabel 3.3 Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluan .................................. 33 Tabel 3.4 Tahap Penelitian Siklus I .............................................................. 33 Tabel 3.5 Tahap Penelitian Siklus II ............................................................ 34 Tabel 3.6 Data dan Sumber Data .................................................................. 36 Tabel 4.1 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus I .................................................. 53 Tabel 4.2 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus II ................................................. 59 Tabel 4.3 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus III ................................................ 64 Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Akuntansi Siswa Siklus I, II, dan III ....................................................................... 67 Tabel 4.5 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .............................. 69 Tabel 4.6 Pemahaman Materi Akuntansi ..................................................... 70 Tabel 4.7 Kreativitas Guru dalam Pembelajaran .......................................... 71 Tabel 4.8 Kompetensi Siswa ........................................................................
71
Tabel 4.9 Ketertarikan Siswa dengan Model Rotating Trio Exchange ........
72
Tabel 4.10 Ketertarikan Model Pembelajaran ................................................
73
Tabel 4.11 Ketertarikan Model Terhadap Motivasi Siswa .............................
73
Tabel 4.12 Minat dan Perhatian Siswa ...........................................................
74
Tabel 4.13 Ketertarikan Model Pembelajaran ................................................
75
Tabel 4.14 Keterarikan Model terhadap Suasana Belajar ..............................
75
Tabel 4.15 Ketertarikan Siswa Dalam Kelompok ..........................................
76
Tabel 4.16 Keterampilan Model dalam Kelompok ........................................
77
Tabel 4.17 Kompetisi Kelompok ...................................................................
77
Tabel 4.18 Respon Belajar Siswa ...................................................................
78
Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa ..................
78
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Tahapan PTK ......................................................................
22
Gambar 2.2
Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins .........................
22
Gambar 2.3
Kerangka pikir ....................................................................
23
Gambar 4.1
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar (Post test) Siklus I ...............................................................
Gambar 4.2
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar (Post test) Siklus II..............................................................
Gambar 4.3
60
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar (Post test) Siklus III .............................................................
Gambar 4.4
54
65
Histogram Nilai Tes Hasil Belajar (Post Test) Siklus I,II, dan III ................................................................ 68
Gambar 4.5
Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa ................................................................. 80
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 89
Lampiran 2
Latihan Soal ....................................................................... 107
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi .............. 115
Lampiran 4
Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus I .............................. 116
Lampiran 5
Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus II ............................. 124
lampiran 6
Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa ..................................... 134
lampiran 7
Lembar Kuesioner .............................................................. 136
Lampiran 8
Lembar Observasi ............................................................... 138
Lampiran 9
Lembar Catatan Lapangan .................................................. 139
Lampiran 10
Lembar Wawancara Pra Penelitian dengan Guru ............... 140
Lampiran 11
Lembar Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa .............. 141
Lampiran 12
Lembar Wawancara setelah Penelitian dengan Guru ......... 142
Lampiran 13
Lembar Wawancara setelah Peneltian dengan Siswa ......... 143
Lampiran 14
Perhitungan Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran Instrumen Tes Siklus I ............................ 144
Lampiran 15
Instrumen Siklus I setelah Uji Validitas ............................. 150
Lampiran 16
Jawaban Instrumen Siklus I ................................................ 154
Lampiran 17
Perhitungan Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran Instrumen Tes Siklus II ........................... 155
Lampiran 18
Instrumen Siklus II setelah Uji Validitas ........................... 161
ix
Lampiran 19
Jawaban Instrumen Siklus II ............................................... 167
Lampiran 20
Instrumen siklus III ............................................................. 168
Lampiran 21
Jawaban Instrumen Siklus III .............................................. 174
Lampiran 22
Daftar Nilai Tes Siklus I, II dan III ..................................... 175
Lampiran 23
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, Varians Dan Simpangan Baku Siklus I, II, dan III ............. 177
Lampiran 24
Hasil Lembar Observasi catatan lapangan pra penelitian ... 186
Lampiran 25
Hasil Lembar Observasi proses kegiatan pembelajaran Siklus I, II, dan III ............................................................... 187
Lampiran 26
Hasil Catatan Lapangan ...................................................... 195
Lampiran 27
Hasil Wawancara Pra Peneltian dengan Guru .................... 209
Lampiran 28
Hasil Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa .................. 209
Lampiran 29
Hasil Wawancara setelah penelitian dengan Guru ............. 214
Lampiran 30
Hasil Wawancara setelah Penelitian dengan Siswa ............ 215
Lampiran 31
Profil Sekolah .................................................................... 217
Lampiran 32
Hasil Dokumentasi Penelitian ............................................. 219
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan tidak memiliki pengetahuan apapun.
Akan
tetapi
dengan
fitrah
yang
dimilikinya
manusia
dapat
mengembangkan diri dengan ilmu pengetahuan yang akan didapatkan dalam proses kehidupannya. Kondisi awal tersebut diisyaratkan oleh Allah SWT di dalam firmanNya sebagai berikut:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S. Al-Mujadilah: 11) Pengetahuan tersebut akan didapatkan melalui proses yang disebut dengan pendidikan.
Pendidikan
merupakan
upaya
yang
dapat
mempercepat
pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik.1 1
Udin Syaefudin Sa’ud & Abi Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Rosdakarya,2007). Cet. 3, h. 6
1
2
Pendidikan yang dimaksud tertuang dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 1 yang berbunyi: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.”2 Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan. Kalau tidak ingin bangsa kita kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut. Pembelajaran sebagai suatu proses mengandung 3 unsur yaitu tujuan pembelajaran, pengalaman pembelajaran, dan hasil belajar. Hasil belajar merupakan hal penting dalam pendidikan karena menjadi salah satu alat ukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam memahami suatu materi. Dari hasil pembelajaran, dapat terlihat kualitas suatu proses pembelajaran. Akan tetapi dalam mewujudkan suatu proses pembelajaran yang berkualitas masih terdapat faktor penghambat terutama pada mata pelajaran akuntansi. Yakni adanya persepsi siswa yang beranggapan bahwa pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang dianggap sulit ditambah dengan model pembelajaran yang diterapkan guru kurang variatif, inovatif, dan masih bersifat monoton. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center) sehingga menyebabkan siswa pasif dalam pembelajaran. Dan hal tersebut terjadi di SMK Arrahman pada siswa kelas X dimana masih banyak siswa yang memperoleh nilai yang rendah pada mata pelajaran akuntansi. Rendahnya nilai siswa ini dapat dilihat dari masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), dimana KKM di SMK Arrahman sebesar 60. 2
Zurinal Z dan Wahyudi Sayuti, Ilmu Pendidikan; Pengantar & Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.158
3
Dari hasil penelitian awal yang dilakukan di SMK Arrahman menunjukkan bahwa nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi belum mencapai hasil yang baik, seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X SMK Arrahman No 1 2 3 4 5 6 7 8
No Nilai Ulangan Nilai Ulangan 2009 2010 2009 2010 9 20 54 82 47 10 80 80 99 70 11 32 45 100 34 12 43 33 81 20 13 64 27 43 82 14 72 79 30 15 28 60 40 Rata-rata = 59,5 51,8 23 83 Sumber: buku nilai Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X
Dari data tersebut dapat diindikasikan bahwa hasil belajar yang dicapai belumlah optimal. Hal ini dikarenakan masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai ulangan harian kurang dari KKM. Adanya nilai siswa yang masih berada di bawah KKM dalam mata pelajaran akuntansi merupakan masalah yang serius karena mata pelajaran ini merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional bagi jurusan akuntansi yang menjadikan salah satu tolak ukur kelulusan siswa yang bersangkutan. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran dianggap memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan hasil belajar, selain itu model pembelajaran digunakan dengan melihat kondisi kebutuhan siswa, sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat, dan menciptakan suatu proses pembelajaran yang dapat mewujudkan tujuan pembelajaran dengan baik. Dalam mengajarkan suatu proses bahasan atau materi tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh
4
karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya, materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana serta fasilitas yang tersedia. Sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Memilih model pembelajaran sudah menjadi tugas seorang guru sebagai pelaksana pengajaran. Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan
pembelajaran
secara
efektif
dalam
meningkatkan
hasil
pembelajaran. Untuk memilih model yang tepat, maka perlu diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Pandangan umum yang dianut adalah bahwa dalam proses pembelajaran, pengetahuan dialihkan dari guru kepada siswa, sehingga guru lebih aktif dalam menyampaikan informasi. Hal tersebut akan menghambat aktifitas siswa, sehingga gagal melahirkan siswa yang mandiri dalam belajar, berpikir kritis dalam mengahadapi suatu permasalahan, dan atau bekerja sama dalam kelompok. Penulis menganggap perlu menanamkan pada diri siswa tentang kebersamaan, artinya siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi dapat bekerja sama dengan siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah. Maka bila dikaitkan hal tersebut dengan tugas seorang guru dalam memilih suatu model pembelajaran, harus diperhatikan tentang suatu model pembelajaran yang dapat mengatasi kecendrungan siswa yang bersifat individualistis. Salah satu jenis model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama kelompok adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut Jonshon & Johnson dalam Isjoni. “Cooperatif learning adalah mengelompokkan siswa ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut”.3 Di dalam model pembelajaran kooperatif, terdapat beberapa tipe atau teknik yang dapat dipilih, diantara yaitu: Student Team Achievment Division
3
Isjoni, Cooperatif Learning; Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alpabeta, 2010), cet. 4, h. 17.
5
(STAD), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, Group Investigation (GI), Rotating Trio Exchange, Numbered Head Together, dan Two Stay Two Stray. Dikarenakan banyaknya tipe pada model pembelajaran kooperatif, penulis memilih salah satu tipe, yaitu Rotating Trio Exchange. Pemilihan ini didasarkan karena model pembelajaran ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran baik pelajaran eksak maupun non-eksak. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang didalamnya terdapat materi pelajaran eksak maupun non-eksak sehingga cocok diterapkan tipe pembelajaran kooperatif rotating trio exchange. Dari penelitian sebelumnya pada mata pelajaran matematika yang dilakukan oleh Pradhiko Dyah Swaradani dengan judul “Upaya Meningkatkan Kreativitas
Dalam
Memecahkan
Masalah
Matematika
Melalui
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 Dengan Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel” hasilnya
menunjukkan
bahwa
Pembelajaran
matematika
melalui
model
pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange memberikan dampak yang positif terhadap kreativitas dalam memecahkan masalah matematika. Selain itu juga pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Harwin Fitrianingsih dengan judul “Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange dalam Pengajaran Materi Sinopsis Novel Remaja Indonesia pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011” hasilnya menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange (1) proses kegiatan pembelajarannya termasuk kategori sangat baik dengan nilai persen sebesar 88,75 %, (2) aktifitas siswa termasuk kategori baik dengan nilai persen aktifitas siswa sebesar 77,94 %. Berdasarkan dua penelitian sebelumnya, maka penulis ingin mengetahui apakah model pembelajaran RTE dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Persamaan Dasar Akuntansi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X SMK Arrahman Bintaro)”.
6
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan di atas maka timbul masalahmasalah sebagai berikut: 1. Persepsi siswa yang beranggapan bahwa pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang dianggap sulit. 2. Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang variatif, inovatif, dan masih bersifat monoton. 3. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center) sehingga menyebabkan siswa pasif dalam pembelajaran. 4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut serta mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka untuk mempermudah penulisan skripsi penelitian ini dibatasi dengan menggunakan model rotating trio exchange untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange?”
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
konsep
persamaan
dasar
pembelajaran rotating trio exchange.
akuntansi
dengan
menggunakan
model
7
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Siswa, sebagai bahan motivasi belajar siswa dalam peningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri. 2. Guru, sebagai bahan masukan dalam pengembangan model pembelajaran yang variatif dalam proses pembelajaran. 3. Peneliti, sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian berikutnya dan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk kemajuan dunia pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORI A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti 1.
Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Slameto, “Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.1 Menurut Skinner yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, bahwa “Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”.2 R. Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu: “Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi”.3
1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 2. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda, 2010), cet. 15, h. 88 3 Slameto, Belajar dan Faktro-faktor..., h.13
8
9
Dari ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar, yaitu perubahan tingkah laku yang sekaligus menjadi indikator dari proses belajar. Di dalam bukunya, Slameto mengemukakan ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Perubahan secara sadar Perubahan dalam belajar terjadi secara kontinu dan fungsional Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku4
Oleh karena itu dapat diberikan gambaran bahwa belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup dan belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif dan permanen serta adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap, dan sebagainya. b. Pengertian Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana, “Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar”.5 Menurut Dimyati dan Mudjiono, Hasil belajar merupakan hal yang dipandang dari dua sisi yaitu siswa dan dan dari sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terealisasikannya bahan pelajaran.6
4 5
Slameto, Belajar dan Faktro-faktor..., h. 3 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda, 2009), cet.
14, h. 2. 6
250-251
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka, 2006), cet. 3 h.
10
Bloom dikutip Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar memberikan klasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1. Ranah kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3. Ranah psikomotorik Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. 7 Menurut Nana Sudjana, “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.8 Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni seperti yang dikemukakan Muhibbin Syah berikut ini: 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.9 Sedangkan Ngalim Purwanto menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu: 7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil ..., h. 22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil..., h. 22 9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan..., h. 129 8
11
1.
2.
Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual. Yang termasuk kedalam faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. dan Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.10
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diberikan gambaran bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan disampaikan sedangkan faktor eksternal antara lain metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
2.
Pembelajaran Akuntansi a. Pengertian, Peranan Dan Arti Pentingnya Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai
“proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. 11 Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang signifikan (bermakna) dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut. Dalam pelaksanaannya, transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu diproses melalui tahap-tahap kegiatan pencatatan (recording),
penggolongan
(classification),
pengikhtisaran
(summarizing),
penyusunan laporan (reporting). Akuntansi menyajikan informasi keuangan secara kualitatif dan relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (pemakai informasi tersebut) dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Baik dalam mengukur keberhasilan 10 11
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda, 2007), cet. 23, h. 102 Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), h. 3
12
operasi perusahaan, maupun membuat rencana di masa yang akan datang. Pimpinan perusahaan memerlukan catatan dan laporan akuntansi, dalam menentukan sejauh mana hasil–hasil yang dicapai sesuai dengan rencana. Penggunaan informasi akuntansi untuk mengambil keputusan tidak hanya terbatas pada pimpinan perusahaan saja. Manajemen pun
membutuhkan
informasi akuntansi untuk membantu mengevaluasi kegiatan perusahaan yang sedang berjalan dan merencanakan kegiatan mendatang. Para penanam modal pada suatu perusahaan memerlukan informasi mengenai status keuangan dan prospek perusahaan di masa datang. Bank dan penyalur perlu menilai sehat tidaknya keuangan suatu perusahaan dan menaksir besarnya risiko, sebelum mereka memberikan pinjaman ataupun memberikan kredit barang. Lembaga pemerintah berkepentingan dengan kegiatan keuangan suatu badan usaha untuk tujuan perpajakan dan pengendalian lainnya. Karyawan dan serikat buruh sangat berkepentingan pada stabilitas dan profitabilitas perusahaan di mana mereka bekerja. Prinsip akuntansi yang diterima umum merupakan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan adanya prinsip akuntansi, terdapat korelasi pada informasi yang dihasilkan. Hal ini karena adanya suatu keseragaman cara, metode, dan prosedur untuk mengolah transaksi-transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya.
b. Harta, Utang, dan Modal Harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan disebut harta/aktiva (asset), sedangkan hak atau klaim atas harta tersebut dinamakan hak kekayaan (equity).12 Hubungan antara hak dan hak atas kekayaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut. Harta = Hak Kekayaan atau Assets = Equity
12
Lili M. Sadeli, Dasar-Dasar Akuntansi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 7-8
13
Hak kekayaan terdiri dari hak kreditur dan hak kepemilikan. Hak kreditur menunjukkan utang (liabilities) perusahaan. Hak kekayaan pemilik modal (capital) atau hak pemilik (owner’s equity). Apabila persamaan dasar di atas dikembangkan, yaitu dengan memasukan kedua unsur hak kekayaan dalam persamaan, akan diperoleh apa yang disebut persamaan akuntansi (accounting equation), seperti tampak dibawah ini: Harta = Utang + Modal atau Assets = Liabilites + Capital (Owner Equity) Penempatan utang di depan modal dalam persamaan akuntansi tersebut karena kreditur mempunyai hak preferensi terhadap hak pemilik. Sisanya merupakan klaim pemilik atau para pemilik yang kerapkali disebut hak kekayaan pemilik, dengan memindahkan utang (liabilities) ke sisi ruas kiri maka persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut. Harta – Utang = Hak Kekayaan Pemilik atau Assets – liabilities = Capital (Owner Equity) Persamaan tersebut haruslah dipahami benar-benar karena akan menjadi dasar dalam mempelajari akuntansi.
3.
Model Pembelajaran Koopertif (Cooperatif Learning) a. Pengertian Model Pembelajaran Sebelum dikemukakan model pembelajaran terlebih dahulu perlu
ditegaskan bahwa model pembelajaran berbeda dengan metode, strategi, teknik ataupun taktik pembelajaran. Maka untuk mengetahui perbedaan dari komponenkomponen tersebut, berikut akan dikemukakan pengertian dari masing-masing komponen pembelajaran. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan penggunaan istilah, dan adanya konsistensi dalam menggunakan istilah-istilah tersebut. J. R. David dalam Wina Sanjaya mengemukakan bahwa “Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
14
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.13 Pendapat lain dalam Wina Sanjaya, Kemp menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dijelaskan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.14 Menurut Isjoni “metode pengajaran adalah alat untuk mengoperasionalkan apa yang direncanakan dalam strategi”.15 Sedangkan menurut Wina Sanjaya, “metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi”.16 Masih menurut Wina Sanjaya, “teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode”.17 Sedangkan “taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu”.18 Dari penjelasan di atas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain. Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda. Dahlan dalam Isjoni mengutarakan “Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum,
13
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 126 14 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran..., h. 126 15 Isjoni, dkk. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia – Malaysia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 3 16 Wina Sanjaya, ... h. 127 17 Wina Sanjaya, ... h. 127 18 Wina Sanjaya, ... h. 127
15
mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas”.
19
pendapat senada dikemukakan oleh Joice dan Weil dalam Isjoni yang menyatakan bahwa “Model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan
sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum,
mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya”.20 Sedangkan Akhmad Sudrajat mengemukakan bahwa “Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru”.21 Dengan demikian, dapat diberikan gambaran bahwa model pembelajaran adalah sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik perilaku siswa seperti yang diharapkan.
b. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Menurut Isjoni, “Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) berasal dari kata cooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim”.22 Sedangkan menurut Jhonson, “Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) adalah proses belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompokkelompok kecil yang memungkinkan siswa untuk bekerja secara bersama-sama di
19
Isjoni,Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alpabeta, 2010), cet. 4, h. 49. 20 Isjoni,Cooperatif Learning..., h.50 21 Akhmad Sudrajat, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran, dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-modelpembelajaran/, 12 September 2008. 22 Isjoni, Cooperatif Learning..., h. 15.
16
dalamnya guna memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan pembelajaran satu sama lain”.23 Menurut Robert E. Slavin “Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran”.24 Cooperative learning mengandung pengertian sebagai “suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri”.25 Jadi dapat diberikan gambaran bahwa Model Pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana setiap siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil.
c. Karakteristik Model Pembelajaran kooperatif Pada dasarnya cooperative learning sama dengan kerja kelompok, oleh sebab itu banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam cooperative
learning,
karena
mereka
menganggap
telah
terbiasa
menggunakannya. Walaupun cooperative learning terjadi dalam bentuk kelompok, tetapi tidak setiap kerja kelompok dikatakan cooperative learning. Bennet dalam Isjoni menyatakan ada lima unsur dasar yang dapat membedakan cooperative learning dengan kerja kelompok, yaitu: 1. Positive Intedepedence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama atau perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula atau sebaliknya. 2. Interaction Face to face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara.tidak adanya penonjolan kekuatan 23
David W. Johnson, dkk., Colaborative Learning Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama, (Bandung: Nusa Media, 2010), cet. 1, h. 4 24 Robert E. Slavin, Cooperative Leraning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa Media, 2010), cet. 8, h. 4. 25 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. 3, h. 4
17
individu, yang ada hanya pola interaksi dan perubahan yang bersifat verbal diantara siswa yang ditingkatkan oleh adanya saling hubungan timbal balik yang bersifat positif sehingga dapat mempengaruhi hasil pendidikan dan pengajaran. 3. Adanya tanggung jwab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu temannya. 4. Membutuhkan keluwesan, yaitu menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif. 5. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses kelompok). 26 d. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Pada dasarnya model cooperatif learning dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, et al. Dalam Isjoni: a. Hasil belajar akademik Dalam cooperatif learning meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan, model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengn hasil belajar. Di samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, cooperatif learning dapat memberi keuntungan, baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugastugas akademik. b. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain cooperatif learning adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, 26
Isjoni, Coopertive Learning..., h. 41-43
18
kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. c. Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga cooperatif learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilanketerampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.27
4.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange a. Pengertian Dan Karakteristik Tipe Rotating Trio Exchange Terdapat banyak tipe yang dapat dipilih di dalam model pembelajaran
kooperatif. Rotating Trio Exchange salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Tarmizi Ramadhan menyebut Rotating Trio Exchange sebagai teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang yaitu “merupakan cara siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan beranggotakan tiga orang”.28 Sementara itu Yellis Mas’ud mengemukakan bahwa Rotating Trio Exchange adalah Suatu metode yang di lakukan di dalam kelas yang melibatkan murid,yaitu dengan cara membagi kelompok 3 orang dan melakukan perputaran,setiap putaran guru memberi soal dan tingkat kesulitan soal berbeda-beda bagi tiap-tiap putaran kelompok tersebut,sehingga di harapkan siswa dapat memahami pelajaran yang sudah di ajarkan dengan mudah melalui metode Rotating Trio Exchange tersebut.29 Silberman menyatakan bahwa “Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman sekelas 27
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 27-28
28 Tarmizi Ramadhan, Teknik Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang, http://tarmizi.wordpress.com/2009/01/09/teknik-merotasi-pertukaran-pendapat-kelompok-tigaorang/, 9 Januari 2009 29 Yellis Mas’ud, Rotating Trio Exchange, http://yellismasud.blogspot.com/2009/04/rotating-trio-exchange.html, 10 April 2009
19
mereka. Pertukaran pendapat ini bisa diarahkan kepada materi yang akan diajarkan di kelas”.30 Sejalan dengan hal itu, Tarmizi Ramadhan juga menyebutkan bahwa Penerapan teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang ini diyakini dapat meningkatkan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, karena siswa diajak untuk berpikir secara aktif dalam menyelesaikan soal dari guru. Pertukaran pendapat ini diarahkan pada materi pelajaran (kompetensi dasar) yang akan diajarkan di kelas.31 ini termasuk salah satu strategi model pembelajaran langsung yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian dapat diberikan gambaran bahwa Rotating Trio Exchange atau Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang merupakan salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara membagi siswa dalam kelompok beranggotakan tiga orang untuk bekerja sama memecahkan persoalan dalam pelajaran yang diberikan guru dan dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.
b. Prosedur Pelaksanaan Tipe Rotating Trio Exchange Isjoni dalam bukunya menuliskan bahwa Rotating Trio Exchange diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang, kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainnya di kiri dan di kanannya. Berikan pada setiap trio tersebut pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setelah selesai berilah nomor untuk setiap anggota trio tersebut. Contohnya nomor 0, 1, dan 2. Kemudian perintahkan nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya., berlawanan jarum jam. Berikan kepada setiap trio baru tersebut pertanyaan-pertanyaan baru untuk didiskusikan, tambahkanlah sedikit tingkat kesulitan. Rotasikan kembali siswa seusai setiap pertanyaan yang telah disiapkan.32 30
Melvin Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa Media, 2009), cet. 3, h. 103 31 Tarmizi Ramadhan, Teknik Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang, http://tarmizi.wordpress.com/2009/01/09/teknik-merotasi-pertukaran-pendapat-kelompok-tigaorang/, 9 Januari 2009 32
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 59
20
Sementara itu, Silberman secara lebih terperinci mengungkapkan prosedur pelaksanaan Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang sebagai berikut: 1. Susunlah beragam pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran. 2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio). Aturlah kelompok trio tersebut di dalam ruang kelas agar masing-masing bisa melihat dengan jelas trio yang di sisi kanan dan di sisi kirinya. Formasi kelompok-kelompok trio itu secara keseluruhan bisa berbentuk bundar atau persegi. 3. Berikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk masing-masing trio) untuk dibahas. Pilihlah pertanyaan yang paling ringan yang telah anda susun untuk memulai pertukaran pendapat kelompok-kelompok trio itu. Dianjurkan agar tiap siswa di dalam kelompok mendapat giliran menjawab pertanyaan. 4. Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masingmasing kelompok untuk memberikan angka 0, 1, atau 2 kepada tiaptiap anggotanya. Arahkan siswa yang bernomor 1 untuk berpindah ke kelompok trio satu searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bernomor 2 untuk berpindah ke kelompok trio dua searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bernomor 0 tetap di tempat duduknya karena ia adalah anggota tetap dan kelompok trio mereka. Suruh mereka mengangkat tangan tinggi-tinggi sehingga siswa yang telah berpindah bisa menemukan mereka. Hasilnya adalah komposisi kelompok trio yang sepenuhnya baru. 5. Mulailah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru. Naikkan tingkat kesulitan atau “tingkat ancaman” dari pertanyaan manakala anda memulai babak baru. 6. Anda bisa merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang anda miliki dan waktu diskusi yang tersedia. Gunakan selalu prosedur rotasi yang sama. Sebagai contoh, pada pertukaran trio sebanyak tiga rotasi, tiap siswa akan bertemu dengan enam siswa yang lain. 33 5.
Penelitian Tindakan Kelas Dalam istilah aslinya, Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan
Classroom Action Research yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Seorang ahli penelitian bernama McNiff dengan tegas mengatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan
33
Melvin Silberman, Active Learning 101..., h. 103-104
21
oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran”.34 Suharsimi mendefinisikan Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.35 Hopkins dalam Masnur Muslich menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk menigkatkan kemantapan rasional dari tindakantindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran”.36 Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas (PTK), yakni: 1. Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. 2. Tindakan dapat diartikian sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru. 3. Kelas, menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung.37 Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti. Penelitian Tindakan kelas dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Masalahnya berasal dari guru; 2. Tujuannya memperbaiki pembelajaran; 3. Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidahkaidah penelitian; 34
Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wacana Prima, 2008),
cet. 2, h. 4 35
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
cet. 9, h. 3 36
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah, (Bandung: Bumi Aksara, 2009), cet.
37
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta; Kencana, 2009), h. 25-26
1, h. 8
22
4. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran; 5. Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti.38 PTK dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1 Tahapan PTK
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Merefleksi
Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan terhadap proses serta hasil tindakan tadi, biasanya muncul permasalahan baru sehingga perlu dilakukan refleksi ulang. Keempat fase dari siklus dalam sebuah PTK biasa digambarkan sebuah spiral PTK, sebagai berikut. Gambar 2.2 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins Perencanaan SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan ?
Sebelum melaksanakan tindakan kelas, lebih dahulu harus disusun langkah-langkah yang akan ditempuh agar semua komponen yang diperlukan dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut. 38
Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas..., h. 9
23
1. Guru harus mempersiapkan diri atau berlatih tentang cara-cara melaksanakan tindakan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. 2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. 3. Merumuskan contoh-contoh perintah tindakan untuk melakukan sesuatu bagi siswa secara jelas. 4. Mempersiapkan cara mengobservasi perubahan, perbaikan, dan peningkatan yang terjadi dalam proses pembelajaran serta hasil belajar siswa dilengkapi dengan alat observasinya. 5. Membuat skenario tentang apa yang akan dilakukan guru dan yang dilakukan siswa dalam melakukan tindakan yang telah direncanakan.39 Pada akhir setelah selesai pelaksanaan tindakan, dilakukan pengamatan atau pengukuran atau hasil dari tindakan tersebut. Hasil pengukuran ini kemudian dibandingkan dengan gambaran keadaan awal yang telah dimilikinya. Jika terjadi peningkatan yang meyakinkan sebagaimana yang diharapkan, berarti tindakan yang dilaksanakan itu tepat sebagai cara pemecahan masalah melalui penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.
B. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan Hasil penelitian terdahulu penting peneliti sampaikan sebagai bahan perbandingan dan rujukan. Telah banyak penelitian tentang Model Pembelajaran Kooperatif dengan berbagai tipe dalam Mata Pelajaran Akuntansi yang berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut ini Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran akuntansi yang dapat dilihat dalam table 2.1. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu No.
Nama/Tahun
1.
Nailis Sa adah/ Efektifitas 2011
Judul
Hasil Penelitian Model Hasil
Pembelajaran Kooperatif Tipe bahwa Think-Pair-Share
penelitian model
diperoleh
pembelajaran
Dengan think pair share dengan media
Media Compact Disk (CD) CD lebih efektif dibandingkan 39
Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas..., h. 70
24
Terhadap
Hasil
Belajar dengan menggunakan model
Akuntansi Siswa Di SMK konvensional berbantuan modul Taman Siswa Kudus
untuk
meningkatkan
hasil
belajar siswa di SMK Taman Siswa
Kudus.
Hal
ini
dikarenakan penggunaan waktu yang
hemat
serta
tidak
membutuhkan
tenaga
yang
cukup
banyak
dalam
penyampaian materi. 2.
Setiawan
Efektifitas penggunaan metode Berdasarkan
budhi
pembelajaran kooperatif tipe
prayitno/2008
jigsaw terhadap hasil belajar
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw maka
pokok bahasan faktor-faktor hasil produksi pada siswa kelas XI
belajar
siswa
dan
dalam
keaktifan
pembelajaran
untuk pokok bahasan faktorprogram
akuntansi
SMK
Antonius
semarang
tahun kelas
2007/2008
faktor produksi pada siswa XI
SMK
Antonius
Semarang tahun 2007/ 2008 dapat meningkat. Ini dibuktikan dari hasil uji beda (t-test) yaitu besarnya dengan
t
hitung
0.2799
probabilitas
0.007.
Karena probabilitas lebih kecil dari 0.05 berarti bahwa terdapat perbedaan antara nilai siswa pada kelas ekperimen dengan menggunakan
metode
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kelas kontrol dengan
25
menggunakan
metode
pembelajaran konvensional. 3.
Mika
Efektivitas
Metode Hasil uji t menunjukkan rata-
Prihastuti/2011 Pembelajaran Kooperatif Tipe
rata hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan metode
STAD
(Student
Achievement Menggunakan
Teams
pembelajaran kooperatif tipe
Division) STAD Media
VCD
(Student
Achievement
Division)
menggunakan Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran
media
VCD
lebih baik daripada yang diberi
akuntansi perlakuan
Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Teams
dengan
metode
pembelajaran ceramah. Hasil belajar untuk kelas eksperimen
Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011
meningkat 27,69 atau 34,12% dan hasil belajar untuk kelas kontrol meningkat 18,21 atau 24,43%.
C. Kerangka Pikir Dalam upaya pengoptimalan pendidikan di Indonesia, semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan tentu harus berperan serta. Salah satu unsur di dalam dunia pendidikan adalah seorang guru yang mempunyai tanggung jawab besar di dalam proses pembelajaran. Setiap guru pasti berharap bahwa proses pembelajaran yang dilakukan akan mencapai hasil yang baik. Nana
Sudjana
mengemukakan
bahwa
“hasil
belajar
merupakan
keseluruhan pola perilaku baik yang kognitif, afektif, maupun psikomotor yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar”.40 Namun sering terjadi kesenjangan antara hasil belajar siswa yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi bahwa proses pengajaran yang telah 40
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda, 2009), cet. 14, h. 49.
26
dilakukan tidak menunjukkan keberhasilan. Dengan kata lain, di dalam proses belajar mengajar terdapat kendala-kendala yang dapat menyebabkan hasil belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar. Nana Sudjana mengemukakan bahwa kegagalan para siswa dalam hasil belajar bisa disebabkan oleh program pengajaran yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan hasil belajar perlu mempertimbangkan cara pengajaran yang dilakukan oleh guru. Metode pembelajaran merupakan bagian dari sebuah model pembelajaran. Dengan kata lain, metode pembelajaran akan dikemas lagi dalam suatu model pembelajaran. Ketika berbicara mengenai model pembelajaran. Banyak faktor yang harus diperhatikan, diantaranya: a. Tujuan pengajaran yang akan dicapai b. Materi pelajaran c. Sarana dan prasarana d. Karakteristik siswa e. Kebiasaan/kapabilitas guru (kemampuan dan kemauan guru) f. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan proses belajar mengajar Selain itu, untuk memilih model yang tepat, perlu juga diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda. Salah satu model yang dipilih adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Dari penelitian-penelitian terdahulu, model pembelajaran kooperatif rotating trio exchange umumnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu penelitian mengenai rotating trio exchange pada pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan oleh Harwin Fitrianingsih dengan judul “Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange dalam Pengajaran Materi Sinopsis Novel Remaja Indonesia pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011” hasilnya menunjukkan
bahwa dalam
pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange (1) proses kegiatan
27
pembelajarannya termasuk kategori sangat baik dengan nilai persen sebesar 88,75 %, (2) aktifitas siswa termasuk kategori baik dengan nilai persen aktifitas siswa sebesar 77,94 %. Rotating Trio Exchange merupakan salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Kelebihan dari tipe ini yaitu anggota kelompok yang berjumlah tiga orang (trio) memungkinkan kerja sama dan koordinasi yang terjalin dalam satu kelompok terjadi secara optimal. Selain itu, dalam tipe Rotating Trio Exchange ini, terjadi dua atau tiga kali pembentukan kelompok. Pembentukan kelompok yang kedua dan ketiga terjadi karena perputaran anggota kelompok, sehingga siswa dituntut untuk dapat bekerja sama dengan siapa pun di dalam kelasnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan tindakan kelas. Seperti yang telah dikemukakan pada bahasan sebelumnya oleh Suharsimi dan Hopkins mengenai pengertian penelitian tindakan kelas. Jadi dapat diberikan gambaran bahwa PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti. Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang terjadi dalam setiap siklus. Pada saat siklus pertama hasil pembelajaran belum tercapai akan dilanjut ke siklus kedua hingga hasil yang diharapkan tercapai. Penelitian tindakan kelas ini dibutuhkan adanya kerja sama antara guru dan siswa. Dimana, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Sedangkan siswa, diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut beraktivitas secara penuh, bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran.
28
Setelah adanya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange yang dilakukan dengan tindakan kelas dan kerja sama yang baik antara guru dan siswa diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Maka dari uraian tersebut, dapat digambarkan alur kerangka berpikir sistematik yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.3 kerangka pikir Hasil belajar kurang
Kegagalan dalam proses belajar mengajar
Model pembelajaran rotating trio exchange Penelitian yang relevan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Siswa
Guru
Hasil belajar meningkat
Keterangan: : siklus inti : pendukung
29
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan dugaan yang sifatnya sementara dan dapat dibuat berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya dalam sebuah penelitian. Adapun hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Terdapat Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 mulai bulan Juli – September 2011 dengan lokasi penelitian di SMK Arrahman Bintaro. Jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Kegiatan
Apr
Mei
Juni
Persiapan dan perencanaan
√
√
√
Juli
Observasi (studi lapangan)
√
Kegiatan penelitian
√
Analisis data
Agst
Sept
√
√
√
√
Okt
Laporan penelitian
√
Sidang Munaqosah
√
√
Revisi skripsi
√
√
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research), yaitu penelitian yang dikembangkan
30
31
berdasarkan pada permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini dilakukan secara partisipan, yaitu peneliti berperan sebagai pengkaji permasalahan, pendiagnosis masalah, perencana tindakan, pengamat, dan pelaksana tindakan. Kondisi ini dimaksudkan agar memudahkan peneliti saat pengumpulan data sehingga penelitian dapat berjalan sesuai dengan rencana dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan beberapa siklus, dimana menurut Kemmis dan McTaggart tiap siklus terdiri dari empat komponen, yaitu: 1. Perencanaan (Planning) 2. Tindakan (Action) 3. Pengamatan (Observation) 4. Refleksi (Reflecting) 1 Adapun desain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut:
1
Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wacana Prima, 2008), cet. 2, h. 68
32
Tabel 3.2 Desain Penelitian SIKLUS I
SIKLUS II
Permasalahan
Permasalahan Baru hasil refleksi I
kurangnya pemahaman siswa tentang akuntansi
Perencanaan tindakan I
Perencanaan tindakan II
Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan/ pengumpulan data
Refleksi I
Pengamatan/ pengumpulan data
Refleksi II
Catatan: Apabila permasalahan belum terselesaikan dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
C. Setting/Subjek Penelitian Setting atau lokasi penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah SMK Arrahman Bintaro. Kelas X dengan jumlah 24 siswa, pada mata pelajaran Akuntansi pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi semester I Tahun ajaran 2011/2012.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian Pada penelitian ini peneliti berperan langsung dalam proses pembelajaran sebagai guru bidang studi akuntansi. untuk observasi pada saat proses pembelajaran dilakukan oleh satu orang observer, yaitu guru bidang studi akuntansi kemudian evaluasi dan refleksi dilakukan secara bersama-sama antara peneliti dan observer.
33
E. Tahap Intervensi Tindakan Tahap penelitian ini dimulai dengan tahap pra-penelitian yang akan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I penelitian akan dengan siklus II dan seterusnya. Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluam Kegiatan Pendahuluan 1. Observasi ke SMK Arrahman Bintaro 2. Mengurus surat izin penelitian 3. Membuat instrumen penelitian 4. Menghubungi kepala sekolah 5. Wawancara terhadap guru mata pelajaran 6. Menentukan kelas subjek penelitian 7. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian 8. Mensosialisasikan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model rotating trio exchange pada siswa yang menjadi subjek penelitian.
Tabel 3.4 Tahap Penelitian Siklus I
SIKLUS I
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1.
Tahap Perancanaan Menyiapkan kelas tempat penelitian Membuat rencana pengajaran Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan Menyiapkan lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar, dan catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya Menyiapkan soal latihan Menyiapkan soal akhir siklus Tahap Pelaksanaan Guru membagi kelompok siswa ke dalam 3 orang. Setiap siswa
34
duduk bersama kelompoknya masing-masing. 2. Guru membagikan handout dan menjelaskan materi 3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan materi bersama anggota kelompoknya 4. Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok dan siswa mengerjakan soal tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan waktu yang ditentukan guru. 5. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan soal sebelumnya. 6. Guru membagikan latihan soal kembali, tetapi dengan tingkat kesulitan yang bertambah. Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok baru. 7. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 8. Guru mengumpulkan soal yang telah dikerjakan siswa dan membahas latihan soal bersama siswa. 9. Penilaian hasil tes siklus I 10. Dokumentasi Tahap Pengamatan Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Tahap Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus I yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.
Tabel 3.5 Tahap Penelitian Siklus II
SIKLUS II
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1.
Tahap Perancanaan Menyiapkan kelas tempat penelitian Membuat rencana pengajaran Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, dan catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya Menyiapkan soal latihan Menyiapkan soal akhir siklus Tahap Pelaksanaan Guru membagi kelompok siswa ke dalam 3 orang. Setiap siswa duduk bersama kelompokknya masing-masing.
35
2. Guru membagikan handout dan menjelaskan materi 3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan materi bersama anggota kelompoknya 4. Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok dan siswa mengerjakan soal tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan waktu yang ditentukan guru. 5. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan soal sebelumnya. 6. Guru membagikan latihan soal kembali, tetapi dengan tingkat kesulitan yang bertambah. Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok baru. 7. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 8. Guru mengumpulkan soal yang telah dikerjakan siswa dan membahas latihan soal bersama siswa. 9. Penilaian hasil tes siklus II 10. Mewawancarai guru dan siswa Tahap Pengamatan Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan Tahap Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus II yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.
F. Hasil Intervesi Tindakan Yang Diharapkan Hasil intervensi tindakan yang diharapkan oleh penulis meliputi: 1. Peningkatan pemahaman siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi, yang dapat terlihat dari kemampuan mereka dalam menjawab soal-soal yang diberikan. 2. Respon positif siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange.
G. Data dan Sumber Data Data yang diperoleh berupa nilai belajar siswa yang mencakup penguasaan konsep persamaan dasar akuntansi serta respon siswa terhadap model pembelajaran yang diberikan.
36
Tabel 3.6 Data dan Sumber Data No 1
2
Instrumen yang
Jenis Data
digunakan
Analisis kebutuhan
Lembar wawancara
proses pembelajaran
analisis kebutuhan
Proses pembelajaran
Lembar observasi
Sumber Data Siswa dan guru
Siswa dan guru
dan catatan lapangan 3
Penguasaan konsep
Tes hasil belajar
Siswa
4
Respon siswa
Angket
Siswa
H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan nontes. Tes berupa postes (setiap siklus) dengan menggunakan 15 butir soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa. Sedangkan non-tes berupa wawancara dan observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran rotating trio exchange pada konsep persamaan dasar akuntansi. Data yang berupa respon siswa terhadap model pembelajaran rotating trio exchange pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menyebarkan kuesioner pada akhir siklus.
I. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen, yaitu: 1.
Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Pedoman wawancara
kepada guru menitikberatkan pada tanggapan dan kesulitan guru dalam mengajarkan akuntansi. Sedangkan pada wawancara pada siswa bertujuan untuk mengetahui pandangan siswa terhadap pelajaran akuntansi dan kesulitan dalam mempelajari akuntansi. 2.
Observasi dan catatan lapangan
37
Menurut Ngalim Purwanto, “Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”.2 Observasi adalah cara pengumpulan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.3 Pengamatan dan pencatatan dilakukan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.4 Lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dengan model pembelajaran rotating trio exchange. Catatan lapangan juga digunakan dalam rangka melengkapi kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar observasi. 3.
Angket Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis
kepada seseorang (responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis.5 Angket atau disebut juga kuesioner ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran rotating trio exchange dengan menggunakan skala likert yang memiliki 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju(TS) dan sangat tidak setuju (STS). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. 4.
Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.6 Tes hasil belajar dipergunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar siswa, berupa nilai yang diperoleh dari pelaksanaan tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa
2
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2009), cet.15, h. 149 3 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.213 4 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 118 5 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011). H. 57 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.53
38
pada pokok bahasan persamaan dasar akuntansi. instrumen untuk setiap siklus (postes/hasil belajar) masing-masing terdiri dari 15 butir soal pilihan ganda. 5. Dokumentasi Kegiatan ini dilaksanakan dengan megambil gambar kegiatan siswa ketika pelaksanaan kegiatan berlangsung. Data yang dihasilkan berupa gambar atau foto kegiatan pembelajaran.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian harus tepat, artinya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan fungsi dan sasaran pengukuran. Sebelum alat ukur tersebut digunakan harus diuji terlebih dahulu dengan beberapa rumus, yaitu: 1. Validitas Suatu tes belajar dikatakan baik jika tes belajar tersebut memiliki validitas. Valid dapat diartikan tepat atau shahih. Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat secara tepat mengukur apa yang seharusnya diukur.7 Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas adalah adalah rumus biserial. Rumus lengkapnya adalah sebagai berikut:8 rbis (i) =
Xi − Xt St
Pi qi
Keterangan: rbis (i)
= koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor satu dengan skor total
Xi
= rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i
Xt
= rata-rata skor total semua responden
St
= standar deviasi dari skor total semua responden
Pi
= proporsi jawaban benar untuk butir nomor i
qi
= proporsi jawaban salah untuk butir nomor i
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar ..., h. 65 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 106 8
39
2. Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.9 Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan K-R20,10 yaitu: 𝑟11 =
𝑛 𝑛−1
𝑆 2 − 𝑝𝑞 𝑆2
Keterangan: 𝑟11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1 – p) 𝑝𝑞
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
=Jumlah butir
S
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
3. Taraf Kesukaran Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:11 𝐵 𝑁 Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal 𝐼=
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar ..., h. 86 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar ..., h.100 11 Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya, 2009), cet. 14, h. 137 10
40
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria indeks kesulitan soal adalah: 0
– 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang 0,70 – 1,00 = soal kategori mudah
K.
Analisis Data Dan Interpretasi Hasil Analisis 1. Tes Hasil Belajar Dalam menganalisis tes hasil belajar digunakan tabel distribusi frekuensi. a. Menentukan rentang12 R = H – L (Nilai terbesar – nilai terkecil) +1 b. Menentukan banyaknya kelas13 K = 1 + 3,3 Log n c. Menentukan panjang kelas interval14 𝑃=
𝑅 𝐾
d. Menentukan mean15 𝑀𝑥 =
𝑋 𝑁
Normal Gain Gain adalah selisih nilai post-tes dengan nila pre-tes, Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji normal gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus Meltzer.
12
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h.49 13 Sudjana, metoda Statistika, (Bandung: Penerbit Tarsito, 2005), Edisi ke-6, h.47 14 Sudjana,.... h.49 15 Anas Sudjiono, ... h.80
41
N-Gain : Skor post-tes – skor pre-tes Skor ideal – skor pre-tes Dengan kategorisasi perolehan G - tinggi : nilai (
) > 0,70 G – sedang : nilai 0,70 e”()e”0,30 G – rendah : nilai () < 0,3016
2. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Respon siswa terhadap model pembelajaran rotating trio exchange dapat diperoleh dengan membuat tabel distribusi frekuensi dari total jawaban setiap pernyataan pada lembar kuesioner dengan menggunakan lima kombinasi pilihan jawaban. Pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun pernyataan negatif dinilai oleh subjek dengan pilihan jawaban; Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk dapat mengetahui persentase untuk masing-masing kategori yang telah diperoleh digunakan rumus17 berikut: F P=
X 100 % N
Keterangan: P
: Persentase
F
: Frekuensi
N
: Number of Cases
16
Awaludin, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Siswa dengan Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran Open-Ended dengan Pemberian Tugas Tambahan”, http://.tp.ac.id/dokumen/rumus+gain+ternormalisasi, Minggu, 17 Juli 2011 17
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 50.
42
L. Tindak Lanjut/ Pengembangan Perencanaan Tindakan Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki tahapantahapan dalam tiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi. Seperti prosedur yang digunakan pada siklus awal atau siklus I, yakni perencanaan perbaikan, tindakan perbaikan, pengumpulan data dan refleksi data hasil pelaksanaan tindakan perbaikan. Bila dari siklus ke-2 telah mencapai hasil yang diinginkan maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus ke-3, namun bila hasil yang diinginkan belum tercapai maka penelitian harus dilanjutkan ke siklus berikutnya. Peneliti kembali memberikan tindakan kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran rotating trio exchange. Guru mata pelajaran sebagai kolaborasi dan observer mengamati dan meneliti selama proses pembelajaran berlangsung, serta mengamati pula aktifitas siswa. Setelah itu peneliti bersama guru kelas melakukan refleksi. Penelitian dinyatakan berakhir apabila penelitian dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange telah berhasil meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.
43
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimulai dengan melakukan observasi ke SMK Arrahman Bintaro. Hasil observasi diperoleh berdasarkan pengamatan proses pembelajaran serta wawancara terhadap guru dan siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8, 11 dan 13 Juli 2011. Pada hari Senin, tanggal 8 Juli 2011 peneliti menemui kepala sekolah dan kepala bidang kurikulum untuk menjelaskan tujuan kedatangan peneliti dan menanyakan apakah pembelajaran dengan menggunakan model rotating trio exchange pernah diterapkan pada mata pelajaran akuntansi di SMK Arrahman Bintaro. Berdasarkan jawaban kepala bidang kurikulum diperoleh informasi bahwa di sekolah tersebut belum pernah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model rotating trio exchange. Peneliti menjelaskan bahwa kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah kelas X. Setelah diizinkan untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, kepala bidang kurikulum meminta peneliti menemui guru bidang studi akuntansi kelas X. Pada hari dan tanggal yang sama peneliti menemui guru bidang studi akuntansi kelas X untuk melakukan wawancara. Wawancara ini dilaksanakan
43
44
untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran akuntansi di kelas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diperoleh informasi sebagai berikut: 1.
Persiapan untuk mengajar guru biasanya membuat RPP dan menyiapkan latihan soal untuk dikerjakan oleh siswa.
2.
Metode yang dipakai guru biasanya ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
3.
Hasil belajar siswa bervariasi, secara umum nilainya berada di bawah KKM.
4.
Sebagian siswa mengalami kesulitan belajar dalam mempelajari akuntansi.
5.
Siswa mengalami kesulitan mempelajari materi persamaan dasar akuntansi ketika siswa harus mengartikan transaksi untuk dicatat dalam pembukuan, selain itu ada beberapa siswa yang susah diatur dan siswa yang sering tidak masuk sekolah membuat diri siswa tersebut sulit untuk mengejar ketertinggalan materi, siswa yang sering mengikuti pelajaran akuntansi saja belum tentu mengerti apalagi siswa yang jarang masuk kelas.
6.
Interaksi guru dengan siswa kurang, walaupun guru sudah memberikan kesempatan untuk bertanya, biasanya siswa diam. Tetapi kalau ada soal yang sulit baru mereka mau bertanya cara mengerjakannya. Selain itu, kalau mengajukan pendapat jarang sekali tetapi kalau ditanya ada beberapa siswa yang menjawab. Kalau tidak ada pertanyaan, tidak ada inisiatif memberikan pendapat.
7.
Pada saat mengalami kesulitan belajar di kelas siswa hanya diam dan tidak bertanya pada guru, hanya pada saat mengerjakan latihan soal yang sulit siswa baru bertanya kepada guru.
8.
Biasanya untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, materi yang dirasa belum dimengerti diulang kembali penjelasannya. Selain itu menegur siswa yang ribut mengganggu temannya yang sedang belajar, mengkondisikan kelas yang gaduh menjadi kondusif.
9.
Guru belum pernah menggunakan pembelajaran kooperatif rotating trio exchange.
10. Guru mengizinkan untuk menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange pada pembelajaran persamaan dasar akuntansi, guru berharap
45
semoga dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tanggal 11 Juli 2011 peneliti melakukan observasi pembelajaran akuntansi di kelas X. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran akuntansi di kelas tersebut. Hasil observasi pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut: 1.
Metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
2.
Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada awal pembelajaran. Namun pada pertengahan jam pelajaran, beberapa siswa mulai acuh. Ada siswa yang berbincang dan bersenda gurau dengan temannya, ada juga yang melamun.
3.
Tidak ada siswa yang bertanya tentang materi yang disampaikan guru. Mereka hanya bertanya saat mengerjakan latihan soal yang dianggap sulit.
4.
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan materi bagi beberapa siswa sudah cukup baik.
5.
Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya dianggap kurang, karena tidak merata ke semua siswa.
6.
Setiap pertemuan selama pembelajaran berlangsung, beberapa siswa izin untuk keluar kelas secara bergantian. Hal ini dapat berdampak kurang baik bagi siswa tersebut karena tidak mendengarkan penjelasan guru secara keseluruhan.
7.
Siswa berdiskusi hanya pada saat mengerjakan latihan soal.
8.
Siswa yang duduk di barisan depan terlihat antusias, sementara ekspresi sebagian besar siswa terlihat biasa saja.
Pada tanggal 13 Juli 2011 peneliti melakukan wawancara siswa kelas XII. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut: 1.
Sebagian siswa menyukai pelajaran akuntansi terutama materi yang mudah. Sebagian lagi karena siswa memiliki tujuan tersendiri untuk mempelajari akuntansi.
46
2.
Sebagian siswa medapatkan nilai yang cukup dalam mata pelajaran akuntansi.
3.
Untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai yang siswa peroleh sebagian dengan membuat catatan dan mempelajarinya kembali.
4.
Cara guru akuntansi mengajar dengan ceramah dan memberikan tugas latihan.
5.
Tanggapan sebagian siswa dengan cara guru mengajar adalah kecendrungan guru mengajar terlalu monoton, kurangnya penjelasan yang terperinci, dan sering memberikan tugas tanpa diberikan pembahasan.
6.
Sebagian siswa mengatakan bahwa materi akuntansi itu tidak terlalu sulit dan tidak mudah juga.
7.
Sebagian siswa menanggapi mengenai materi persamaan dasar akuntansi itu rumit dan tidak dimengerti.
8.
Guru mengajar dengan cara memberi contoh kemudian menjelaskan dan memberi latihan.
9.
Strategi yang dilakukan siswa untuk menguasai materi adalah dengan mengerjakan latihan soal, membuat catatan, dan bertanya ketika mengalami kesulitan memahami materi.
10. Langkah tersebut membantu siswa untuk belajar. Hasil observasi pembelajaran akuntansi di kelas dan wawancara tersebut digunakan sebagai bahan acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus I.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa tahapan, antara lain: 1) Tahapan perencanaan Kegiatan dalam tahapan perencanaan dilakukan berdasarkan seluruh informasi dari analisis kebutuhan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain merencanakan pembelajaran yang akan digunakan dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange yang dituangkan kedalam rencana pembelajaran (RPP),
47
menentukan konsep bahasan , menyusun lembar latihan soal, dan membuat format-format observasi (pedoman observasi untuk kegiatan pembelajaran, lembar observasi bebas, angket). 2) Tahap pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Juli – 3 Agustus 2011dengan konsep persamaan dasar akuntansi. a) Pertemuan ke-1 Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu berdoa bersama dilanjutkan dengan memperkenalkan diri dan mengabsen kehadiran serta mengkondisikan siswa di kelas. Terdapat 24 siswa yang mengikuti pembelajaran yang tersebar dalam 8 kelompok. Selesai mengkondisikan kelas guru memberikan pre-tes kepada siswa sebelum masuk dalam proses pembelajaran. Pre-tes diberikan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini kepada siswa. Apersepsi dan motivasi dilakukan guru kepada siswa di awal pembelajaran yaitu mendeskripsikan sekilas tentang dasar-dasar akuntansi. Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru diharapkan dapat memacu siswa untuk menciptakan interaksi positif dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti beberapa siswa merespon pertanyaan dengan jawaban yang mereka berikan. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan
mereka
dalam
Pembelajaran
diawali
dengan
memahami memberikan
materi
pembelajaran.
stimulus
berbentuk
pertanyaan kepada siswa mengenai pengertian akuntansi, kemudian guru memberikan penjelasan mengenai spesialisasi akuntansi, peran dan tugas dalam bidang akuntansi, dan orang-orang yang membutuhkan informasi keuangan. Secara berkelompok siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang tersedia dalam hand out. Selesai diskusi bersama kelompok kemudian guru memberikan latihan soal kepada setiap kelompok dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Guru merotasi kelompok siswa setelah
48
mengumpulkan latihan sebelumnya. Setelah terbentuk kelompok yang baru kemudian guru membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah. Selesai mengerjakan latihan yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersama-sama dalam kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh dari instrumen catatan lapangan bahwa kelompok yang aktif melakukan diskusi adalah kelompok 1, 3, dan 5 mereka turut aktif mendiskusikan hasil jawaban. Sedangkan empat kelompok lainnya kurang maksimal dalam berdiskusi. Penyebab kurang aktifnya siswa dalam berdiskusi dikarenakan masing-masing siswa cenderung menyerahkan penyelesaian latihan soal kepada teman kelompoknya tanpa ikut berpartisipasi menyelesaikan latihan soal, siswa lebih banyak bertanya kepada guru ketimbang mendikusikannya dengan teman kelompoknya. Selain itu, siswa selalu ingin berkelompok dengan temannya sendiri tidak ingin berbaur dengan teman-teman lainnya sehingga proses merotasi kelompok sedikit tersendat. b) Pertemuan ke-2 Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu berdoa bersama dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran serta mengkondisikan siswa di kelas. Terdapat 21 siswa yang mengikuti pembelajaran yang tersebar dalam 7 kelompok, sedangkan 3 siswa lainnya tidak hadir. Selesai mengkondisikan kelas guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini kepada siswa. Apersepsi dan motivasi dilakukan guru kepada siswa di awal pembelajaran adalah mencatat transaksi dalam persamaan dasar akuntansi. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami
materi
pembelajaran.
Guru
memberikan
penjelasan
mengenai transaksi keuangan, pencatatan transaksi ke persamaan dasar akuntansi, dan pengelompokkan aktiva, utang, dan modal. Secara berkelompok siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang tersedia dalam hand out.
49
Selesai diskusi bersama kelompok, kemudian guru memberikan latihan soal kepada setiap kelompok dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya. Setelah terbentuk kelompok yang baru kemudian guru membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah. Selesai mengerjakan latihan yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersama-sama dalam kelompok. Menurut catatan observasi bahwa separuh kelompok aktif melaksanakan diskusi. Sebagian kelompok lagi anggotanya cenderung mengerjakan tugas-tugas pembelajaran secara sendiri-sendiri dan ketika menghadapi kesulitan dalam mengerjakan siswa tersebut lebih memilih bertanya kepada guru daripada mendiskusikannya dengan anggota yang lain, sehingga peran guru cenderung dominan dalam pembelajaran kali ini. c) Pertemuan ke- 3 Kegiatan pembelajaran seperti biasa diawali berdoa dilanjut dengan penyampaian tujuan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Terdapat 21 siswa yang mengikuti pembelajaran yang tersebar dalam 7 kelompok, sedangkan 3 siswa lainnya tidak hadir. Motivasi yang diberikan oleh guru terhadap siswa berupa pertanyaan pembelajaran
tentang
materi
selanjutnya.
Kemudian
kegiatan
dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi berupa review materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yang akan dibahas. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Di dalam kelas guru dan siswa berusaha menciptakan pola interaksi untuk membuat atmosfer belajar yang nyaman. Guru secara aktif menjelaskan materi tentang pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi lanjutan dari pertemuan sebelumnya. Siswa merespon kegiatan ini dengan sesekali mengajukan
50
pertanyaan kepada guru. Secara berkelompok siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang tersedia dalam hand out. Selesai diskusi bersama kelompok kemudian guru memberikan latihan soal kepada setiap kelompok dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya. Setelah terbentuk kelompok yang baru kemudian guru membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah. Selesai mengerjakan latihan yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersama-sama dalam kelompok. Berdasarkan pengamatan guru kolaborator sebagian siswa masih terlihat agak bingung tetapi berusaha dikondisikan oleh guru. d) Pertemuan ke-4 Kegiatan pembelajaran seperti biasa diawali penyampaian tujuan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Terdapat 21 siswa yang mengikuti pembelajaran yang tersebar dalam 7 kelompok, sedangkan 3 siswa lainnya tidak hadir. Motivasi yang diberikan oleh guru terhadap siswa berupa pertanyaan pembelajaran tentang materi selanjutnya. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi berupa review materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yang akan dibahas. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Di dalam kelas guru dan siswa berusaha menciptakan pola interaksi untuk membuat atmosfer belajar yang nyaman. Guru secara aktif menjelaskan materi tentang laporan keuangan. Siswa merespon kegiatan ini dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepada guru. Secara berkelompok siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang tersedia dalam hand out. Selesai diskusi bersama kelompok kemudian guru memberikan latihan soal kepada setiap kelompok dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Guru merotasi kelompok siswa setelah
51
mengumpulkan latihan sebelumnya. Setelah terbentuk kelompok yang baru kemudian guru membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah. Selesai mengerjakan latihan yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersama-sama dalam kelompok. Berdasarkan pengamatan guru kolaborator bahwa keaktifan siswa dalam berdiskusi meningkat menjadi lebih aktif daripada pertemuan sebelumnya. Catatan lapangan menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam belajar akuntansi siswa sudah kelihatan tetapi belum maksimal dan menurut pengamatan peneliti bahwa sebagian besar siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran. Walau sebagian masih terlihat agak bingung tetapi berusaha dikondisikan oleh guru. e) Pertemuan ke-5 Pada pertemuan kelima guru memberikan tes hasil belajar (posttest) pada akhir siklus I kepada siswa, tes ini diikuti oleh 24 siswa. Tes ini berbentuk soal pilihan ganda yang telah di uji validitas dan reliabilitas soal, soal berjumlah 15 yang terdiri dari menjelaskan pengertian akuntansi, mengidentifikasi spesialisasi dalam akuntansi, mendeskripsikan
tugas-tugas
mengidentifikasi
pihak-pihak
jabatan yang
dalam
bidang
membutuhkan
akuntansi, informasi,
mengidentifikasi transaksi keuangan, mengidentifikasi bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi, membukukan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi, mengelompokkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas, dan menyusun laporan keuangan. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar akuntansi siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kisi-kisi soal dan instrumen tes formatif akhir siklus I penulis lampirkan pada halaman lampiran. Sebelum dilaksanakan tes, 10 menit dilakukan review sekilas materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksanakan selama 60 menit. Selama proses
52
berlangsung, suasana pun menjadi sepi dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek dengan teman sebangkunya dan peneliti segera menegurnya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes. 3) Tahap pengamatan/observasi Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terpantau oleh peneliti dan observer antara lain: a) Terdengar gaduh dari masing-masing kelompok. Hal ini dikarenakan masih bingung harus memposisikan dari dalam kelompok. b) Beberapa siswa masih terlihat asyik bercanda ketika guru menjelaskan materi pelajaran dan mengerjakan tugas. c) Guru kurang tegas menyikapi siswa yang membuat gaduh di kelas. d) Adapula siswa yang bertanya-tanya berulang-ulang kepada peneliti mengenai soal yang sulit dipecahkan. e) Banyak siswa yang masih belum dapat bekerja sama dengan kelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih cenderung mendominasi kegiatan diskusi, sementara itu siswa yang merasa memiliki kemampuan kurang cenderung menjadi pasif.
f) Pengaturan waktu tidak sesuai apa yang direncanakan sebelumnya. Alokasi waktu untuk pengerjaan tugas, pembahasan dan penarikan kesimpulan belum optimal.
g) Soal tes yang diberikan peneliti masih terlalu banyak dan kategori soal masih terbilang sulit sehingga jarang sekali siswa yang mengerjakan tepat waktu. h) Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan hasil belajar siswa. Setelah pertemuan ke-5 peneliti mengadakan tes akhir siklus I, hasil tes tersebut disajikan dalam tabel berikut:
53
Tabel 4.1 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus I No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai
Frekuensi Absolut
46-52 53-59 60-66 67-73 74-80
2 3 14 3 2
Jumlah
24
Frekuensi Relatif 8,33 12,5 58,33 12,5 8,33 100%
Keterangan: Nilai Tertinggi = 80
Jumlah siswa = 24
Nilai Terendah = 46
Rata-rata
= 63
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata 63. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I ini terbilang cukup, karena masih ada 5 siswa yang mendapat nilai dibawah target penelitian yaitu 60. Kondisi tersebut belum mencapai indikator batas penelitian. Selain analisis perolehan nilai dari tes tersebut juga dapat diketahui kurangnya pemahaman siswa dalam subbab pencatatan transaksi dalam persamaan dasar akuntansi dan laporan keuangan. Hal ini terlihat dari rendahnya kemampuan siswa untuk menjawab soal tersebut. Selain tabel hasil belajar tes akhir siklus I terdapat gambar histogram distribusi frekuensi nilai tes hasil belajar siklus I. Dari histogram di bawah ini dapat diamati bahwa siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai (46-52) sebanyak 2 orang (8,33%), rentang nilai (53-59) sebanyak 3 orang (12,5%), rentang nilai (60-66) sebanyak 14 orang (58,33%), rentang nilai (67-73) sebanyak 3 orang (12,5), dan rentang nilai (74-80) sebanyak 2 orang (8,33%). Berikut ini gambar histogram dsitribusi frekuensi nilai tes hasil belajar siklus I.
54
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar (Post test) Siklus I 58.33
Frekuensi Relatif (%)
60 50 40 30 20
8.33
12.5
12.5
8.33
10 0 46-52
53-59
60-66
67-73
74-80
Rentang Nilai
4) Tahap refleksi Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan refleksi terhadap hasil dari analisis data dan seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus I. Beberapa hal yang masih harus diperbaiki, antara lain: a) Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan saat siswa mengerjakan tugas agar tidak menimbulkan kegaduhan di kelas.
b) Perlu diberi motivasi dan dorongan pada siswa untuk lebih aktif dalam melakukan diskusi kelompok. c) Peningkatan pengawasan dari peneliti, dengan memantau dari dekat setiap kelompok saat diskusi dan mengerjakan latihan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir siswa yang berbincang-bincang dan bercanda saat kegiatan diskusi berlangsung.
d) Guru lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang gaduh. e) Perlu diatur secara proporsional pembagian waktu dalam pengerjaan tugas, diskusi, dan kesimpulan hasil belajar.
f) Mengurangi jumlah soal dalam latihan dan memberikan soal yang bervariatif mulai dari yang mudah sampai yang tidak terlalu sulit bagi siswa.
55
g) Mempersiapkan
latihan-latihan
tentang
pencatatam
transaksi
keuangan ke dalam persamaan dasar akuntansi dan pembuatan laporan keuangan.
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep pencatatan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi dan laporan keuangan. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Mei-11 Mei 2011. 1) Tahap perencanaan Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk materi yang akan dibahas yang bersifat pengayaan (enrichment) dan penyusunan soal-soal latihan. Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran mengoptimalkan
harus
lebih
waktu
yang
diarahkan. digunakan
Peneliti agar
harus
mampu
seluruh
tahapan
pembelajaran rotating trio exchange dapat selesai sesuai waktu yang diinginkan seperti alokasi waktu untuk mengerjakan latihan soal ditambah menjadi 40 menit dari sebelumnya 30 menit agar siswa dapat menyelesaikannya secara maksimal. Peneliti memperbaiki soal-soal agar soal tidak terlalu susah. Peneliti harus lebih tegas dalam mengkondisikan kelas, memberikan pengarahan kepada siswa secara detail dan dapat menjadikan suasana kelas menjadi santai, tidak tegang dan tidak terburuburu. Memberikan reward kepada kelompok siswa yang mampu bekerja sama dalam kelompoknya dengan baik dan siswa yang turut aktif dalam proses diskusi agar siswa termotivasi baik keaktifannya maupun prestasinya.
56
Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi dan menyusun laporan keuangan. Target pada siklus II ini siswa semakin baik dalam menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange (RTE) dan rata-rata tes hasil belajar siswa meningkat. 2) Tahap pelaksanaan tindakan Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan tiga pertemuan dengan alokasi waktu (3x45 menit) tiap pertemuannya. RPP siklus II dapat dilihat pada lampiran. a) Pertemuan ke-1 Guru membuka kegiatan belajar dengan memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang diberikan berupa deskripsi singkat tentang pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi dan motivasi berupa pertanyaan pembelajaran. Namun dalam pertemuan pertama di siklus II ini sebelum pelajaran dimulai seperti biasa guru memberikan pre-tes siklus II. Terdapat 22 siswa yang mengikuti pembelajaran yang tersebar dalam 7 kelompok, sedangkan 2 siswa lainnya tidak hadir. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Penjelasan materi dilanjutkan pada konsep yang dirasa kurang mengerti oleh siswa. Kegiatan ini direspon siswa dengan memberikan pertanyaan tentang konsep pencatatan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi. Beberapa saat setelah itu guru mengarahkan siswa untuk belajar dengan kelompok guna menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Siswa segera mungkin bergabung dengan kelompok dan mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Sedangkan
Guru
melakukan
pemantauan
kegiatan
pembelajaran dengan berkunjung ke masing-masing kelompok. Siswa juga terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal.
57
Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi untuk mencocokkan latihan soal yang telah dikerjakan dan membuat kesimpulan. Berdasarkan hasil catatan lapangan, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan menggunakan rotating trio exchange terlihat dari pembentukan kelompok yang langsung terbentuk dan mengerjakan soal bersama teman kelompoknya. Ada beberapa siswa yang tidak mau berpindah tempat/ berotasi hanya ingin dengan teman kelompoknya. b) Pertemuan ke-2 Guru membuka kegiatan belajar memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang diberikan berupa deskripsi singkat tentang pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi dan motivasi berupa pertanyaan pembelajaran. Terdapat 16 siswa yang mengikuti pembelajaran yang tersebar dalam 5 kelompok, sedangkan 8 siswa lainnya tidak hadir. Dua siswa yang pertemuan sebelumnya tidak hadir mengikuti pre-tes Setiap siswa diberikan hand out materi laporan keuangan. Kemudian guru menjelaskan secara singkat mengenai laporan keuangan. Setelah itu guru mengarahkan siswa untuk belajar dengan kelompok menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Siswa segera bergabung dengan kelompok dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Guru meningkatkan pemantauan kegiatan pembelajaran dengan berkunjung ke masing-masing kelompok. Siswa juga terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal. Kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal pada siklus II ini lebih optimal dibanding kegiatan pada siklus I. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi dengan mencocokkan latihan dan membuat kesimpulan dari pertemuan hari tersebut. Setelah itu guru juga tak lupa meminta siswa mempersiapkan diri untuk tes pada pertemuan berikutnya.
58
Berdasarkan catatan lapangan yang diperoleh pada saat siswa berjumlah
16
pembelajaran
orang lebih
proses terarah
pembelajaran serta
guru
lebih pun
efektif lebih
dan
mudah
mengkondisikan suasana kelas. c) Pertemuan ke-3 Pada pertemuan ketiga guru memberikan tes hasil belajar (posttest) pada akhir siklus II kepada siswa, tes ini diikuti oleh 24 siswa. Tes ini berbentuk soal pilihan ganda yang telah di uji validitas dan reliabilitas soal, soal berjumlah 15 yang terdiri dari mengidentifikasi transaksi keuangan, mengidentifikasi bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi, membukukan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi, mengelompokkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas, dan menyusun laporan keuangan. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar akuntansi siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kisi-kisi soal dan instrumen tes formatif akhir siklus II penulis lampirkan pada halaman lampiran. Tes dilakukan selama 60 menit, pada saat mengerjakan soal tes ada beberapa siswa yang menyontek dengan teman sebangkunya kemudian guru menegur untuk menyelesaikan soal sendiri-sendiri. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes. 3) Tahap pengamatan/observasi Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kondisi tersebut dapat diamati berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran, beberapa peningkatan tersebut antara lain: a) Suasana kelas yang tadinya sangat gaduh lebih tertib, keadaan siswa menjadi lebih terkendali. Siswa lebih konsentrasi dalam pembelajaran, meski masih ada segelintir siswa yang berbincang-bincang ketika melakukan kegiatan diskusi dan latihan soal. b) Siswa sudah mulai memahami tahapan dalam teknik belajar yang digunakan.
59
c) Alokasi waktu untuk mengerjakan soal, diskusi dan menyimpulkan pembelajaran lebih optimal karena didukung siswa yang cukup optimal dalam belajar. d) Kesulitan siswa dalam pemahaman konsep persamaan dasar akuntansi sudah cukup teratasi. Kondisi ini dapat terlihat dari peningkatan ratarata hasil belajar pada siklus I sebesar 63 menjadi 68,25 pada siklus II. Walaupun terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar masih terdapat 2 siswa yang berada di bawah nilai KKM. Hasil belajar akuntansi siswa dari penilaian tes akhir siklus II ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus II No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai 53-59 60-66 67-73 74-80 81-87 Jumlah
Frekuensi Absolut 2 11 5 3 3 24
Frekuensi Relatif 8,33 45,83 20,83 12,5 12,5 100%
Keterangan: Nilai Tertinggi = 86
Jumlah siswa = 24
Nilai Terendah = 53
Rata-rata
= 68,25
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai siswa sudah mengalami peningkatan, akan tetapi ada beberapa kekurangan sehingga peningkatan nilai siswa tidak terlalu signifikan. Kekurangan pada siklus II diantaranya adalah ada beberapa siswa yang tidak masuk kelas menyebabkan
siswa
tersebut
tertinggal
materi
pelajaran
yang
mengakibatkan hasil belajar siswa tidak mencapai indikator keberhasilan. Di bawah ini gambar histogram distribusi frekuensi nilai hasil belajar siklus II. Berdasarkan histogram di bawah ini dapat diamati bahwa siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai (53-59) sebanyak 2 orang (8.,33%), rentang nilai (60-66) sebanyak 11 orang (45,83%), rentang nilai
60
(67-73) sebanyak 5 orang (20,83%), rentang nilai (74-80) sebanyak 3 orang (12,50%), dan rentang nilai (78-84) sebanyak 3 orang (12,50%). Gambar 4.2
Frekuensi Relatif (%)
Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar (Post test) Siklus II 45.83
50 40 30
20.83
20
12.5
8.33
12.5
10 0 53-59
60-66
67-73
74-80
81-87
Rentang Nilai
4) Tahap refleksi Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pada siklus II, diperoleh deskripsi bahwa model pembelajaran rotating trio exchange cukup membantu siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada konsep persamaan dasar akuntansi, antara lain: a) Pola interaksi siswa dan guru di dalam kelas sudah berjalan cukup optimal dalam proses pembelajaran di kelas. Antusias siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran cenderung cukup baik, siswa lebih berani dalam menunjukkan eksistensi diri dalam proses pembelajaran. b) Hasil belajar yang dicapai siswa sebagian telah mencapai indikator pencapaian hasil yang telah ditetapkan pada awal penelitian namun masih terdapat dua siswa yang masih belum mencapai nilai KKM. c) Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I sudah terlihat terdapat penyempurnaan pada siklus II. Untuk lebih memaksimalkan hasil belajar siswa maka dilakukan siklus III. d) Menegaskan kepada seluruh siswa untuk hadir pada pembelajaran selanjutnya sehingga pembelajaran dapat lebih optimal.
61
4. Tindakan Pembelajaran Siklus III Siklus III ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus II. Siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 28 September – 3 Oktober 2011. 1) Tahap perencanaan Tahap perencanaan untuk siklus III didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan
ini
adalah
menyiapkan
RPP
(Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran) untuk materi yang akan dibahas yang bersifat pengayaan (enrichment) dan penyusunan soal-soal latihan. Berdasarkan hasil refleksi dari siklus II, pada siklus III ini guru bertindak tegas dan menghimbau kepada seluruh siswa kelas X untuk hadir agar pelaksanaan pembelajaran lebih optimal dan hasil yang diharapkan dapat terwujud serta tidak lagi terhambat karena ketidakhadiran beberapa siswa. Materi yang dibahas pada siklus III ini adalah mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi dan menyusun laporan keuangan. Target pada siklus III ini siswa semakin baik dalam menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange (RTE) dan
tes hasil belajar siswa
meningkat di atas nilai KKM.
2) Tahap pelaksanaan tindakan Tindakan pembelajaran siklus III dilaksanakan tiga pertemuan dengan alokasi waktu (3x45 menit) tiap pertemuannya. a) Pertemuan ke-1 Guru membuka kegiatan belajar dengan memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang diberikan berupa deskripsi singkat tentang pencatatan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi dan motivasi berupa pertanyaan pembelajaran. Seluruh siswa hadir dalam kelas. Sebelum pelajaran dimulai seperti biasa guru memberikan pre-tes siklus III.
62
Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Penjelasan materi dilanjutkan pada konsep yang dirasa kurang mengerti oleh siswa. Kegiatan ini direspon siswa dengan memberikan pertanyaan tentang konsep pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi. Siswa terlihat lebih siap untuk menerima pelajaran dengan menyiapkan perlengakapan belajar. Guru mengarahkan siswa untuk belajar dengan kelompok guna menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Setelah bergabung dengan kelompok lalu siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran rotating trio exchange ini terlihat dari respon siswa terhadap instruksi guru saat pembentukan kelompok. Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa dan membahas latihan soal tersebut bersama siswa. Guru
menyimpulkan
materi
yang
telah
disampaikan
dan
menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan catatan lapangan bahwa instruksi dari guru sudah dimengerti oleh siswa sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran rotating trio exchange siswa sudah benar-benar sigap untuk berdiskusi dan mengerjakan latihan soal. b) Pertemuan ke-2 Pembelajaran dimulai dengan berdoa dilanjutkan dengan apersepsi dan motivasi. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Guru merangkai kegiatan dalam memberikan penjelasan kepada siswa tentang menyusun laporan keuangan. Siswa merespon dengan memperhatikan dan sesekali melontarkan pertanyaan kepada guru. Siswa bergabung dengan kelompok untuk mengerjakan soal-soal latihan setelah mendapat instruksi dari guru. Siswa terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal. Guru merotasi kelompok dan membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah. Selesai mengerjakan latihan yang diberikan
63
guru
dan
siswa
melakukan
refleksi
dengan
membahas
dan
mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersama-sama dalam kelompok. Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Guru juga tak lupa meminta siswa mempersiapkan diri untuk tes pada pertemuan berikutnya. Siswa terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal. Kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal pada siklus III ini lebih optimal dibanding kegiatan pada siklus II. c) Pertemuan ke-3 Pada pertemuan ketiga guru memberikan tes hasil belajar (posttest) pada akhir siklus III kepada siswa, tes ini diikuti oleh 24 siswa. Sebelum dilaksanakan tes, 10 menit dilakukan review sekilas materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksanakan selama 60 menit. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes. 3) Tahap pengamatan/observasi Pada
pelaksanaan
siklus
III
hasil
yang
diharapkan
adalah
meningkatnya nilai tes hasil belajar. Setelah dilaksanakannya tes akhir siklus III nilai yang diperoleh oleh siswa sudah mencapai diatas nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Hasil belajar akuntansi siswa dari penilaian tes akhir siklus III ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Tes Akhir Siklus III No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai 73-77 78-82 83-87 88-92 93-97 Jumlah Keterangan: Nilai Tertinggi = 100 Nilai Terendah = 73
Frekuensi Absolut 8 6 6 0 4 24
Frekuensi Relatif 33,33 25 25 0 16,67 100%
Jumlah siswa = 24 Rata-rata = 82,08
64
Dari tabel 4.3 di atas, terlihat rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan penilaian tes akhir siklus didapat rata-rata mencapai 82,08. Rata-rata penilaian hasil belajar siswa ini juga telah menunjukkan tercapainya nilai KKM. Peningkatan ini menunjukkan tingginya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan ini adalah kesiapan siswa dalam belajar akuntansi. Kesiapan siswa ini ditunjukkan dengan minat siswa yang tinggi terhadap tugas yang diberikan dan semakin meningkatnya pemahaman siswa terhadap kinerja kelompok yang baik. Faktor lainnya adalah seluruh siswa hadir dalam pembelajaran sehingga tidak ada lagi yang mengalami ketertinggalan yang dilaksanakan pada kegiatan siklus III ini. Nilai tes hasil belajar siklus III ini dapat digambarkan pada histogram dibawah ini. Berdasarkan gambar histogram dapat diamati bahwa siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai (73-77) sebanyak 8 orang (33,33%), rentang nilai (78-82) sebanyak 6 orang (25%), rentang nilai (83-87) sebanyak 6 orang (25%), rentang nilai (88-92) sebanyak 0 orang (0%), dan rentang nilai (93-97) sebanyak 4 orang (16,67%). Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar (Post test) Siklus III
Frekuensi Relatif (%)
33.33 35 30
25
25
25 16.67
20 15 10 5
0
0 73-77
78-82
83-87
88-92
Rentang Nilai
93-97
65
4) Tahap refleksi Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pada siklus III, diperoleh deskripsi bahwa model pembelajaran rotating trio exchange telah memberikan kontribusi lebih terhadap hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi. Hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator pencapaian hasil yang telah ditetapkan pada awal penelitian.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal dan dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar akuntansi siswa pada tiap siklus sebagai implikasi dari PTK. Instrumen non tes berupa lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar siswa, lembar wawancara untuk guru dan siswa, serta catatan lapangan. Lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar siswa dan catatan lapangan diisi pada setiap pertemuan sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus II. Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar akuntansi siswa pada masing-masing siklus yaitu berjumlah 15 soal yang diujikan terlebih dahulu melalui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Proses pengambilan data hasil belajar akuntansi pada masing-masing instrument melalui postes yang diambil setelah lima kali pertemuan pada siklus I, pertemuan ketiga pada siklus II, dan pertemuan ketiga pada siklus III. Sebelum penelitian peneliti mengujicobakan soal instrumen di kelas XII kemudian soal tersebut dihitung validitasnya dengan menggunakan rumus validitas “Point Biserial”. Pada siklus I didapatkan 15 soal yang valid yakni nomor 2, 5, 8, 10, 11, 19, 21, 23, 24, 26, 28, 31, 32, 33, dan 34. Sedangkan pada siklus II didapatkan 17 soal yang valid yakni nomor 1, 5, 7, 8, 10, 12,
66
15, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 29, 30,dan 32. Untuk siklus III diambil dari soal tes yang telah diujikan di siklus I tujuh soal dan soal siklus II delapan soal. Kedua instrument tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan rumus Kuder-Richardson (K-R 20). Reliabilitas soal pada siklus I adalah 0,86 (kriteria tinggi), sedangkan soal pada siklus II reliabilitasnya adalah 0,82 (kriteria tinggi). Reliabilitas pada sikus I dan siklus II menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka ditentukan tingkat kesukarannya. Dari 15 soal siklus I yang telah valid dan reliabel dihitung tingkat kesukarannya, ternyata diperoleh 2 soal yang berkategori sukar, 6 soal kategori sedang, dan 7 soal kategori mudah. Untuk siklus II, dari 17 soal yang telah valid dan reliabel dihitung tingkat kesukarannya, ternyata diperoleh 1 soal kategori sukar, 8 soal kategori sedang, dan 8 soal kategori mudah. Sedangkan siklus III, diambil dari siklus I dan II yaitu 7 soal dengan kategori mudah dan 8 soal dengan kategori sedang.
C. Analisis Data 1. Hasil Belajar a. Hasil Belajar Nilai tes hasil belajar akuntansi siswa dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange pada konsep persamaan dasar akuntansi terdapat adanya peningkatan hasil belajar. Pada siklus I terdapat 19 siswa yang nilainya berada diatas KKM dan 5 siswa yang berada di bawah KKM. Pada siklus II terjadi penigkatan jumlah siswa yang nilainya di atas KKM yaitu sebanyak 22 siswa dan 2 siswa yang masih berada dibawah KKM. Pada siklus III semua siswa berada di atas nilai KKM.
67
Nilai tes hasil belajar siswa (post test) siklus I, II, dan III pada konsep persamaan dasar akuntansi dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut ini: Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Akuntansi Siswa Siklus I, II, dan III
A
Pretest I 40
Posttest I 73
Ngain 0,55
Sedang
Pretest I 40
Posttest I 80
Ngain 0,67
B
53
60
0,15
Rendah
53
66
0,33
3
C
53
66
0,28
Rendah
60
66
4
D
53
60
0,15
Rendah
60
5
E
46
60
0,26
Rendah
6
F
33
66
0,49
7
G
20
73
8
H
40
No
Nama
1 2
Sedang
Pretest I 40
Posttest I 86
Ngain 0,77
Sedang
40
73
0,55
Sedang
0,15
Rendah
20
73
0,66
Sedang
66
0,11
Rendah
40
73
0,55
Sedang
46
73
0,40
Sedang
46
73
0,50
Sedang
Sedang
33
66
0,49
Sedang
66
73
0,21
Rendah
0,66
Sedang
33
73
0,74
Tinggi
73
80
0,26
Rendah
73
0,55
Sedang
46
60
0,26
Rendah
40
86
0,77
Tinggi
Kategori
Kategori
Kategori Tinggi
9
I
46
60
0,26
Rendah
46
66
0,25
Rendah
53
80
0,57
Sedang
10
J
40
60
0,33
Sedang
20
66
0,85
Tinggi
66
73
0,21
Rendah
11
K
40
46
0,10
Rendah
46
53
0,13
Rendah
66
73
0,21
Rendah
12
L
53
60
0,15
Rendah
46
66
0,37
Sedang
60
80
0,50
Sedang
13
M
20
46
0,33
Sedang
46
53
0,15
Rendah
66
80
0,41
Sedang
14
N
46
53
0,13
Rendah
53
73
0,37
Sedang
40
86
0,77
Tinggi
15
O
40
53
0,22
Rendah
46
66
0,43
Sedang
40
93
0,88
Tinggi
16
P
40
60
0,33
Sedang
53
73
0,37
Sedang
40
86
0,77
Tinggi
17
Q
26
80
0,73
Tinggi
46
86
0,74
Tinggi
40
100
1,00
Tinggi
18
R
53
66
0,28
Rendah
46
66
0,50
Sedang
60
80
0,50
Sedang
19
S
33
66
0,49
Sedang
60
73
0,24
Rendah
40
86
0,77
Tinggi
20
T
20
66
0,58
Sedang
46
80
0,57
Sedang
60
80
0,50
Sedang
21
U
46
60
0,26
Rendah
40
86
0,77
Tinggi
40
93
0,88
Tinggi
22
V
20
53
0,41
Sedang
40
80
0,74
Tinggi
40
86
0,77
Tinggi
23
W
26
80
0,73
Tinggi
46
86
0,85
Tinggi
66
100
1,00
Tinggi
24
X
46
60
0,26
Rendah
53
66
0,28
Rendah
66
73
0,21
Rendah
Jumlah
933
1500
8,66
1104
1689
10,7
1208
1966
14,2
Rata-rata
38,87
62,5
0,36
46,00
70,38
0,45
50,33
81,92
0,59
Rendah
50,00
33,33
20,83
Sedang
41,67
45,83
37,50
Tinggi
8,33
20,83
41,67
68
Gambar 4.4 Histogram Nilai Tes Hasil Belajar (Post test) Siklus I, II, dan III 120 100
Nilai
80 60
Siklus I
40
Siklus II
20
Siklus III
0 A B C D E F G H I J K L MN O P Q R S T U VWX Nama Siswa
Berdasarkan histogram di atas terlihat dari masing-masing siswa mengalami peningkatan di tiap siklusnya. Pada saat siklus I siswa yang berada di bawah nilai KKM yaitu K, M, N, O, dan V. Siklus II siswa K dan M masih berada dibawah nilai KKM walaupun telah mengalami peningkatan. Penyebab siklus II tidak berhasil disebabkan siswa sering absen pada saat pembelajaran sehingga mereka mengalami ketertinggalan pelajaran sehingga perlu adanya siklus lanjutan (siklus III). Di siklus III seluruh siswa hadir pada saat pembelajaran dan hasil tes menunjukan terdapat peningkatan yang signifikan. 2. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Data mengenai respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran rotating trio exchange diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada siswa dengan jumlah 14 butir item pernyataan. a. Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang penting di SMK Arrahman. Respon siswa pada item pertama ini menunjukkan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 62,5%, dan yang menjawab setuju 37,5%, dan yang menjawab ragu-ragu 0%, sedangkan siswa yang menjawab tidak
69
setuju 0% dan yang menjawab sangat tidak setuju 2,38%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas. Tabel 4.5 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
15
62,5%
2.
Setuju
9
37,5%
3.
Ragu-Ragu
0
0,00%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa
sebagian besar
siswa menyadari bahwa mata pelajaran akuntansi itu penting untuk dipelajari sehingga mereka belajar dengan serius untuk memahami pelajaran tersebut.
b. Dengan mempelajari akuntansi, siswa akan memahami materi persamaan dasar akuntansi. Respon siswa untuk item kedua ini dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 20,83%, dan yang menjawab setuju 42,86%, dan yang menjawab ragu-ragu 26,19%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 4,76%, dan yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini dibuat tabel dari penjelasan diatas. Tabel 4.6 Pemahaman Materi Akuntansi No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
5
20,83%
2.
Setuju
15
62,50%
3.
Ragu-Ragu
4
16,67%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
70
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dengan mempelajari akuntansi siswa akan memahami materi persamaan dasar akuntansi.
c. Guru akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan. Respon siswa untuk item ketiga ini dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 41,67% dan yang menjawab setuju ada 45,83% dan yang menjawab ragu-ragu ada 12,5% sedangkan yang menjawab tidak setuju 0,00% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 0.00%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas.
Tabel 4.7 Kreativitas Guru dalam Pembelajaran No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
10
41,67%
2.
Setuju
11
45,83%
3.
Ragu-Ragu
3
12,5%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa guru sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan.
d. Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi. Respon siswa untuk item keempat dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 29,17% dan yang menjawab setuju ada 58,33% dan yang menjawab ragu-ragu ada 12,5% sedangkan yang menjawab tidak setuju 0,00% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 0.00%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas.
71
Tabel 4.8 Kompetensi Siswa No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
7
29,17%
2.
Setuju
14
58,33%
3.
Ragu-Ragu
3
12,5%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukan bahwa sebagian besar siswa setuju dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi hasil belajar siswa lebih baik.
e. Pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model rotating trio exchange menjadikan belajar lebih menarik. Respon siswa pada item kelima menunjukan siswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 12,5%, dan yang menjawab setuju 54,16%, dan yang menjawab ragu-ragu 16,67%, sedangkan yang menjawab tidak setuju ada 16,67%, dan yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas. Tabel 4.9 Ketertarikan Siswa dengan Model Rotating Trio Exchange No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
3
12,5%
2.
Setuju
13
54,16%
3.
Ragu-Ragu
4
16,67%
4.
Tidak Setuju
4
16,67%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
72
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan bahwa dengan menggunakan model rotating trio exchange pembelajaran akuntansi menjadi lebih menarik.
f. Menurut saya hanya buang-buang waktu saja adanya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange. Respon siswa pada item keenam dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 4,17% dan yang menjawab setuju ada 16,67% dan yang menjawab ragu-ragu ada 20,83% sedangkan yang menjawab tidak setuju 45,83% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 12,5%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas. Tabel 4.10 Ketertarikan Model Pembelajaran No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
1
4,17%
2.
Setuju
4
16,67%
3.
Ragu-Ragu
5
20,83%
4.
Tidak Setuju
11
45,83%
5.
Sangat Tidak Setuju
3
12,5%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju kalau model pembelajaran rotating trio exchange hanya buang-buang waktu. g. Dengan model pembelajaran rotating trio exchange yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran membuat saya lebih termotivasi untuk belajar. Respon siswa pada item ketujuh dapat diketahui bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 20,83%, dan yang menjawab setuju 45,83%, dan yang menjawab ragu-ragu 29,17%, sedangkan yang menjawab tidak setuju ada 4,17% dan yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut tabel dari penjelasan diatas.
73
Tabel 4.11 Ketertarikan Model Terhadap Motivasi Siswa No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
5
20,83%
2.
Setuju
11
45,83%
3.
Ragu-Ragu
7
29,17%
4.
Tidak Setuju
1
4,17%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa model pembelajaran rotating trio exchange membuat siswa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran. h. Model pembelajaran rotating trio exchange dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Respon siswa pada item kedelapan dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 16,67%, dan yang menjawab setuju 54,17%, dan yang menjawab ragu-ragu 29,16%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 0,00% dan yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas. Tabel 4.12 Minat dan Perhatian Siswa No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
4
16,67%
2.
Setuju
13
54,17%
3.
Ragu-Ragu
7
29,16%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa model pembelajran rotating trio exchange dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.
74
i. Dalam mempelajari konsep persamaan dasar akuntansi, menurut saya tidak perlu adanya model rotating trio exchange cukup dengan metode ceramah saja. Respon siwa pada item kesembilan dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 0,00%, dan yang menjawab setuju 16,67%, dan yang menjawab ragu-ragu 12,50%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 33,33% dan yang menjawab sangat tidak setuju 37,50%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas.
Tabel 4.13 Ketertarikan Model Pembelajaran No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
0
0,00%
2.
Setuju
4
16,67%
3.
Ragu-Ragu
3
12,50%
4.
Tidak Setuju
8
33,33%
5.
Sangat Tidak Setuju
9
37,50%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak setuju apabila mempelajari persamaan dasar akuntansi hanya dengan menggunakan metode ceramah saja. j. Suasana belajar di kelas menjadi sangat menyenangkan dengan penerapan model pembelajaran rotating trio ecxhange. Respon siswa untuk item kesepuluh bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 33,33%, dan siswa yang menjawab setuju 50%, dan yang menjawab ragu-ragu 12,50%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 4,17%, dan yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas.
75
Tabel 4.14 Keterarikan Model terhadap Suasana Belajar No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
8
33,33%
2.
Setuju
12
50,00%
3.
Ragu-Ragu
3
12,50%
4.
Tidak Setuju
1
4,17%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa siswa merasa senang dengan penerapan model pembelajaran rotating trio exchange.
k. Anggota kelompok saya kurang mendukung dalam pembelajaran Respon siswa untuk item kesebelas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 12,50% dan yang menjawab setuju ada 54,16% dan yang menjawab ragu-ragu ada 4,17% sedangkan yang menjawab tidak setuju 16,67% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 12,50%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas.
Tabel 4.15 Ketertarikan Siswa Dalam Kelompok No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
3
12,50%
2.
Setuju
13
54,16%
3.
Ragu-Ragu
1
4,17%
4.
Tidak Setuju
4
16,67%
5.
Sangat Tidak Setuju
3
12,50%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan bahwa sebagian besar siswa setuju anggota kelompoknya kurang mendukung dalam pembelajaran.
76
l. Kegiatan Kelompok meningkatkan kemampuan saya dalam menjawab soal. Respon siswa pada item kedua belas bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 41,66%, dan yang menjawab setuju 37,50%, dan yang menjawab ragu-ragu 12,50%, sedangkan yang menjawab tidak setuju ada 4,17%, dan yang menjawab sangat tidak setuju 4,17%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas.
Tabel 4.16 Keterampilan Model dalam Kelompok No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
10
41,66%
2.
Setuju
9
37,50%
3.
Ragu-Ragu
3
12,50%
4.
Tidak Setuju
1
4,17%
5.
Sangat Tidak Setuju
1
4,17%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.16 diatas bahwa Kegiatan kelompok dalam model pembelajaran
rotating trio exchange dapat
meningkatkan
kemampuan siswa dalam menjawab soal. m. Kompetisi antar kelompok membuat saya tersisih Respon siswa pada item ketiga belas hal ini dapat dilihat dari tabel diatas bahwa yang menjawab sangat setuju 4,17%, dan yang menjawab setuju 4,17%, dan yang menjawab ragu-ragu 25%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 58,33%, dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 8,33%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas.
77
Tabel 4.17 Kompetisi Kelompok No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
1
4,17%
2.
Setuju
1
4,17%
3.
Ragu-Ragu
6
25%
4.
Tidak Setuju
14
58,33%
5.
Sangat Tidak Setuju
2
8,33%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa Siswa tidak setuju apabila adanya kompetisi antar kelompok membuat mereka tersisih. n. Respon saya di kelas rendah karena situasi belajar yang sangat riuh Respon siswa pada item keempat belas bahwa yang menjawab sangat setuju 0,00%, dan yang menjawab setuju 8,33%, dan yang menjawab raguragu 16,67%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 54,17%, dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 20,83%. Berikut ini tabel dari penjelasan diatas. Tabel 4.18 Respon Belajar Siswa No
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
0
0,00%
2.
Setuju
2
8,33%
3.
Ragu-Ragu
4
16,67%
4.
Tidak Setuju
13
54,17%
5.
Sangat Tidak Setuju
5
20,83%
24
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.18 diatas menunjukkan bawa Siswa tidak setuju apabila respon mereka rendah karena situasi belajar yang sangat riuh.
78
D. Interpretasi Hasil Analisis Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa Statistik
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Nilai tertinggi
80
86
100
Nilai terendah
46
53
73
Rata-rata
63
68,25
82,08
Standar deviasi
6,85
8,32
7,05
Berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan dan paparan deskripsi data diatas diperoleh hasil dan temuan penelitian berupa hasil belajar pada siklus I, II, dan siklus III. Pada siklus I diperoleh data hasil belajar yang menunjukkan bahwa rata-rata kelas 63. Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥60 adalah sebanyak 19 orang, jika dipresentasekan jumlahnya sekitar 79,16%. Sementara siswa yang hasil belajarnya < 60 berjumlah 5 orang siswa atau sekitar 20,83%. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I belum mencapai standar indikator pencapaian hasil, sebab masih terdapat 5 orang siswa yang belum tuntas. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar pada siklus I,II, dan III masing-masing 15 soal tiap siklusnya. Temuan penelitian pada siklus II menunjukkan adanya perubahan hasil belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan 63 menjadi 68,25. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥60 dari 19 siswa (79,16%) menjadi 22 orang (91,67%). Kondisi ini menunjukkan telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tindakan siklus I ke siklus II. Penelitian dikatakan berhasil apabila seluruh siswa telah memenuhi nilai di atas KKM, masih terdapat 2 siswa yang nilainya di bawah KKM. Maka Peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus III.
79
Pada siklus III terjadi perubahan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata hasil belajar 82,08. Seluruh siswa telah mencapai indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini dianggap berhasil dan memutuskan untuk berhenti pada siklus III. Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Nilai Rata-rata
100 80
82.08 68.25
63
60 40 20 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Tes Hasil Belajar
Peningkatan yang terjadi pada hasil belajar pada siklus II dan III merupakan hasil dari perbaikan tindakan siklus I. Kondisi ini terjadi tidak terlepas dari penerapan model pembelajaran rotating trio exchange untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Penerapan model pembelajaran rotating trio exchange dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa Pada awal siklus I belum terlihat adanya peningkatan hasil belajar dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah siswa belum terbiasa dengan menggunakan model rotating trio exchange dan masih terbiasa dengan pengajaran konvensional dimana guru yang mempunyai peran utama dalam pembelajaran. Banyak kendala yang dihadapi dalam penggunaan model rotating trio exchange ini, sehingga terlihat bahwa
80
model pembelajaran ini gagal diterapkan atau tidak cocok pada mata pelajaran akuntansi. Kendala itu berupa tidak adanya buku pegangan untuk siswa, beberapa siswa yang sering absen dan datang terlambat menghambat proses pembelajaran yang menyebabkan siswa mengalami ketertinggalan materi. Selain itu kurangnya optimalisasi guru dalam alokasi waktu yang tersedia dan kurangnya ketegasan dari guru untuk menghadapi siswa yang sering membuat gaduh. Dengan adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II ternyata ada peningkatan hasil belajar. Penigkatan hasil belajar siswa terlihat dari hasil tes akhir siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat yaitu dari yang sebelumnya 63 menjadi 68,25. Dalam Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa akan tetapi masih terdapat siswa yang masih belum mencapai indikator keberhasilan. Hal ini disebabkan siswa sering absen, guru masih belum tegas. Maka diputuskan untuk dilanjut kepada siklus III. Pada siklus III guru menghimbau kepada siswa untuk hadir semua pada pembelajaran. Setelah pelaksanaan siklus III rata-rata nilai hasil belajar siswa menjadi 82,08. Seluruh siswa telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini dianggap telah berhasil.
2. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran rotating trio exchange sangat baik Berdasarkan angket dan hasil wawancara siswa yang dilakukan oleh peneliti pada akhir siklus II terhadap penerapan model pembelajaran rotating trio exchange diperoleh informasi yaitu adanya respon positif dari siswa tehadap model rotating trio exchange ini sehingga dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang bermuara pada meningkatnya hasil belajar. Sebagian besar siswa merespon positif terhadap model pembelajaran rotating trio exchange, akan tetapi ada beberapa siswa merespon bahwa model pembelajaran rotating trio exchange ini membuatnya bingung dan tidak mengerti selama proses pembelajaran.
81
Setelah ditelusuri ternyata siswa tersebut memang sering tidak masuk kelas sehingga instruksi dari guru tidak terlalu jelas siswa pahami. Walaupun demikian penerapan model pembelajaran rotating trio exchange ini sangat menyenangkan bagi siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di SMK Arrahman Bintaro tentang model pembelajaran rotating trio exchange sejalan dengan
hasil
penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran rotating trio exchange memiliki pengaruh dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Diantaranya yaitu, Pradhiko Dyah Swaradani dengan judul “Upaya Meningkatkan Kreativitas Dalam Memecahkan Masalah Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 Dengan Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel” hasilnya
menunjukkan
bahwa
Pembelajaran
matematika
melalui
model
pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange memberikan dampak yang positif terhadap kreativitas dalam memecahkan masalah matematika.1 Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Harwin Fitrianingsih dengan judul “Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange dalam Pengajaran Materi Sinopsis Novel Remaja Indonesia pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011” hasilnya menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange (1) proses kegiatan pembelajarannya termasuk kategori sangat baik dengan nilai persen sebesar 88,75 %, (2) aktifitas siswa termasuk kategori baik dengan nilai persen aktifitas siswa sebesar 77,94 %.2 1
Pradhiko Dyah Swaradani, “Upaya Meningkatkan Kreativitas Dalam Memecahkan Masalah Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 Dengan Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”, Skripsi S1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, 2009. 2 Harwin Fitrianingsih, “Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange dalam Pengajaran Materi Sinopsis Novel Remaja Indonesia pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011”, Skripsi S1 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal, 2011.
82
Selain sejalan dengan hasil penelitian terdahulu penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli, salah satu ahli yang mengemukakan mengenai rotating trio exchange yaitu, Tarmizi Ramadhan yang menyebutkan bahwa Penerapan teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang ini diyakini dapat meningkatkan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, karena siswa diajak untuk berpikir secara aktif dalam menyelesaikan soal dari guru. Pertukaran pendapat ini diarahkan pada materi pelajaran (kompetensi dasar) yang akan diajarkan di kelas.3 Sesuai dengan hasil penelitian bahwa siswa mengalami keberhasilan dalam pembelajaran dan keaktifan siswa dalam belajar meningkat dengan adanya kerja sama didalam masing-masing kelompok. Sehingga dalam hal ini dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori, kerangka berpikir dan hasil penelitian yang relevan bahwa bahwa penerapan model pembelajaran rotating trio exchange dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.
Tarmizi Ramadhan, Teknik Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang, http://tarmizi.wordpress.com/2009/01/09/teknik-merotasi-pertukaran-pendapatkelompok-tiga-orang/, 9 Januari 2009 3
83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange, menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model rotating trio exchange dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Hal ini terlihat ketika mereka mengerjakan tes hasil belajar yang guru berikan setiap akhir siklus dikerjakan dengan baik. Perolehan tes hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai rata-rata 63 dan masih terdapat 5 siswa yang mendapat nilai di bawah target penelitian yaitu 60. Pada siklus II, rata-rata tes hasil belajar siswa mencapai 68,25 dengan nilai terendah 53 dan masih terdapat 2 siswa yang masih di bawah nilai KKM. Dilanjut ke siklus III, rata-rata hasil belajar siswa mencapai 82,08 dengan nilai terendah 73. Berdasarkan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I,II, dan III maka hipotesis tindakan diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran rotating trio exchange dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan model rotating trio exchange dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK Arrahaman Bintaro, maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
83
84
1. Sekolah diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana berupa buku pegangan siswa agar pembelajaran di kelas lebih optimal. 2. Guru diharapkan dalam proses pembelajaran harus tegas menyikapi siswa yang membuat gaduh dengan memberikan teguran dan sanksi, selain itu harus disiplin waktu terhadap alokasi waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, instruksi harus jelas dalam proses pembelajaran sehingga tidak membuat siswa kebingungan. 3. Siswa diharapkan hadir mengikuti kegiatan pembelajaran secara proaktif dan penuh perhatian serta bersikap koperatif, karena hal tersebut faktor utama penentu keberhasilan dalam pembelajaran. 4. Untuk memperkuat hasil penelitian karena adanya keterbatasan peneliti diharapkan para peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange (RTE) pada mata pelajaran akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA Anwar, Arifin. 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang Sisdiknas. Jakarta: Ditjen Pengembangan Agama Islam Depag. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asrori, Mohammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima. Isjoni, dkk. 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia – Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2010. Cooperatif Learning; Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alpabeta. Johnson, David W. dkk. 2010. Colaborative Learning Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama. Bandung: Nusa Media. Mas’ud,
Yellis,
Rotating
Trio
Exchange,
http://yellismasud.blogspot.com/2009/04/rotating-trio-exchange.html, 10 April 2009 Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka. Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Bandung: Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda. Purwanto,Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.
86
87
Ramadhan,
Tarmizi.
Tiga Orang,
Teknik
Merotasi
Pertukaran
Pendapat
Kelompok
http://tarmizi.wordpress.com/2009/01/09/teknik-merotasi-
pertukaran-pendapat-kelompok-tiga-orang/. 9 Januari 2009 Sa’ud, Udin Syaefudin, Abi Syamsuddin Makmun. 2007. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: Rosdakarya. Sadeli, Lili M. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Silberman, Melvin. 2009.Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Media. Singarimbun, Masri. 2004. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Leraning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I. Jakarta: Salemba Empat Sofyan, Ahmad. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Press. Solihatin,
Etin,
Raharjo.
2008.
Cooperative
Learning
Analisis
Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana,Nana. 2009. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
88
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudrajat,
Akhmad.
Pengertian
Pendekatan,
Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran,
Strategi, dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategimetode-teknik-dan-model-pembelajaran/, 12 September 2008. Sukardi. 2003. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda. Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
89
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama sekolah
: SMK Arrahman Bintaro
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/semester
: X/1
Alokasi Waktu
:
3 x 45 menit
Pertemuan ke-
:
1
I.
Standar Kompetensi
: Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi
Kompetensi Dasar
: Memahami dasar-dasar akuntansi
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian akuntansi
II. III.
2. Mengidentifikasi spesialisasi dalam akuntansi 3. Mendeskripsikan
tugas-tugas
jabatan
dalam
bidang akuntansi 4. Mengidentifikasi pihak-pihak yang membutuhkan informasi IV.
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian akuntansi 2. Siswa dapat mengidentifikasi spesialisasi dalam akuntansi 3. Siswa dapat mendeskripsikan tugas-tugas jabatan dalam bidang akuntansi 4. Siswa dapat mengidentifikasi pihak-pihak yang membutuhkan informasi
V.
Materi pembelajaran 1. Pengertian akuntansi Akuntansi
adalah
seni
dalam
pencatatan,
pengklasifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan informasi yang meliputi data keuangan,
90
transaksi keuangan, dan kejadian-kejadian penting sehubungan data keuangan. 2. Bidang-bidang spesialisasi dalam akuntansi adalah sebagai berikut a. Akuntansi keuangan b. Akuntansi manajemen c. Akuntansi pemeriksaan d. Akuntansi biaya e. Akuntansi perpajakan f. Sistem akuntansi g. Akuntansi anggaran h. Akuntansi pemerintahan i. Akuntansi lembaga nirlaba j. Akuntansi internasional 3. Profesi akuntansi dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: a. Akuntan publik b. Akuntan manajemen c. Akuntan pemerintah d. Akuntan pendidik 4. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi a. Pihak intern 1. Pemilik atau pemegang saham 2. Manajemen atau pengelola usaha b. Pihak ekstern 1. Investor 2. Kreditur 3. Pemerintah
VI.
Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange
91
VII.
Sumber belajar 1.
Hendi Somantri. 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico
2.
Dwi Hartati. 2009. Modul Akuntansi 1A untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga
VIII.
Skenario Pembelajaran
No
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 20 menit
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1.
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu akuntansi? c. Motivasi
: Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bidang-bidang
spesialisasi dan profesi akuntansi serta pihak-pihak yang membutuhkan akuntansi. Kegiatan inti: a. Guru membagi kelompok siswa ke dalam 3 orang setiap siswa duduk bersama kelompoknya masing-masing b. Guru membagikan handout materi kepada setiap siswa c. Guru menjelaskan materi mengenai unsur-unsur laporan keuangan, pengertian dan penggunaan persamaan dasar akuntansi serta pengertian harta, utang dan modal d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya e. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan materi bersama anggota 2.
kelompoknya f. Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok g. Siswa mengerjakan latihan tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan waktu yang ditentukan guru h. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya i. Guru membagikan latihan soal kembali, tetapi dengan tingkat kesulitan yang bertambah j. Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok yang baru k. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung l. Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa
95 menit
92
m. Guru membahas latihan soal yang telah dikerjakan siswa n. Guru membahas latihan soal tersebut bersama siswa 15 menit
Konfirmasi a. Siswa diminta menjelaskan bidang-bidang spesialisasi dan profesi akuntansi serta pihak-pihak yang membutuhkan akuntansi. 3.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguatan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih. Penutup:
5 menit
4. a. Guru menginformasikan kegiatan akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
Jakarta,
Juli 2011
Mengetahui Guru Akuntansi
Lia Mulyaningsih
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama sekolah
: SMK Arrahman Bintaro
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 6x45 menit
Pertemuan ke-
:
I. II. III.
2&3
Standar Kompetensi
: Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
Kompetensi Dasar
: Mencatat transaksi dalam persamaan dasar akuntansi
Indikator
:
1.
Mengidentifikasi transaksi keuangan
2.
Mengidentifikasi
bentuk-bentuk
persamaan
dasar akuntansi 3.
Membukukan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi
IV.
Tujuan
:
4.
Mengelompokan aktiva, kewajiban, dan ekuitas
1.
Siswa
Pembelajaran
dapat
mengidentifikasi
transaksi
keuangan 2.
Siswa dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi
3.
Siswa dapat membukukan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi
4.
Siswa dapat mengelompokan aktiva, kewajiban, dan ekuitas
V.
Materi pembelajaran PERSAMAAN AKUNTANSI Akuntansi menggunakan sistem berpasangan (double entries), artinya perusahaan selalu melaporkan posisi keuangan dengan menggunakan aktiva (kekayaan atau harta yang dimiliki perusahaan) serta pasiva (hak atas kekayaan perusahaan).
94
1. Keseimbangan antara aktiva dan Ekuitas Persamaannya: Aktiva = Ekuitas 2. Aktiva sama dengan Kewajiban ditambah Ekuitas Aktiva perusahaan yang digunakan dalam kegiatan usaha dapat diperoleh melalui dua sumber, yaitu pemilik (disebut ekuitas), dan dari kreditor (disebut kewajiban/utang). Persamaannya: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas 3. Aktiva sama dengan Kewajiban ditambah Ekuitas ditambah Pendapatan ditambah Beban Pendapatan merupakan kenaikan aktiva yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa. Pendapatan mempunyai sifat menambah ekuitas. Beban merupakan penurunan aktiva yang merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan. Beban mempunyai sifat mengurangi ekuitas. Persamaannya : Aktiva = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan - Beban Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Akuntansi Perubahan komponen persamaan akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan aktiva lain dalam jumlah yang sama. 2. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan kewajiban atau sebaliknya dalam jumlah yang sama. 3. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan ekuitas dalam jumlah yang sama
95
4. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan utang dan ekuitas dalam jumlah yang sama.
VI.
Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange
VII.
Sumber belajar 1. Hendi Somantri. 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico 2. Dwi Hartati. 2009. Modul Akuntansi 1A untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga
VIII.
Skenario Pembelajaran
No
Kegiatan Pendahuluan
1.
Waktu 20 menit
a.
Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b.
Apersepsi : Coba siapa yang tahu tentang persamaan dasar akuntansi?
c.
Motivasi
:
Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bagaimana menghitung persamaan dasar akuntansi.
Kegiatan inti: a. Guru membagi kelompok siswa ke dalam 3 orang setiap siswa duduk bersama kelompoknya masing-masing b. Guru membagikan handout materi kepada setiap siswa c. Guru menjelaskan materi mengenai persamaan akuntansi d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya 2.
e. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan materi bersama anggota kelompoknya f.
Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok
g. Siswa mengerjakan latihan tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan waktu yang ditentukan guru h. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya i.
Guru membagikan latihan soal kembali, tetapi dengan tingkat kesulitan yang bertambah
95 menit
96
j.
Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok yang baru
k. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung l.
Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa
m. Guru membahas latihan soal yang telah dikerjakan siswa n. Guru membahas latihan soal tersebut bersama siswa Konfirmasi
10 menit
a. Siswa diminta kembali menjelaskan perhitungan persamaan dasar akuntansi. 3.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih. Penutup:
10 menit
a. Guru menutup pelajaran dengan menjelaskan kembali inti dari materi 4.
ysng telah disampaikan b. Guru menginformasikan kegiatan akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
Jakarta,
Juli 2011
Mengetahui Guru Akuntansi
Lia mulyaningsih
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama sekolah
: SMK Arrahman Bintaro
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/semester
: X/1
Alokasi Waktu
:
3x 45 menit
Pertemuan ke-
:
4
I. II.
Standar Kompetensi
: Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
Kompetensi Dasar
: Menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi
III.
Indikator
: Menyusun laporan keuangan
IV.
Tujuan
:
Siswa dapat menyusun laporan keuangan
Pembelajaran
V.
Materi pembelajaran MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun laporan keuangan adalah menyusun neraca saldo yang berfungsi untuk mengakumulasi seluruh saldo-saldo akun yang terdapat dalam perusahaan 1. Laporan laba/rugi (income statement) Adalah laporan yang menggambarkan penghasilan dan beban serta laba bersih atau rugi bersih suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Unsur-unsur laporan laba rugi: a. Pendapatan b. Beban c. Laba d. Rugi 2. Laporan perubahan modal (capital statement) Adalah laporan yang menjelaskan perubahan modal setelah perusahaan melakukan kegiatannya selama periode tertentu. Pada laporan ini
98
disajikan modal awal, laba atau rugi perusahaan, prive (penarikan oleh pemilik), dan modal akhir. 3. Neraca (balance sheet) Merupakan suatu daftar yang mencatat secara sistematis mengenai aktiva atau harta (assets), kewajiban atau utang (liabilities), dan ekuitas atau modal (equity) perusahaan pada saat tertentu.
VI.
Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange
VII.
Sumber belajar 1. Hendi Somantri. 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico 2. Dwi Hartati. 2009. Modul Akuntansi 1A untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga
VIII.
Skenario Pembelajaran
No
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 20 menit
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1.
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu cara membuat laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi? c. Motivasi
:
Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bagaimana
membuat laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi. Kegiatan inti: a. Guru membagi kelompok siswa ke dalam 3 orang setiap siswa duduk bersama kelompoknya masing-masing 2.
b. Guru membagikan handout materi kepada setiap siswa c. Guru menjelaskan materi mengenai penyusunan laporan keuangan d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya e. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan materi bersama anggota kelompoknya
95 menit
99
f.
Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok
g. Siswa mengerjakan latihan tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan waktu yang ditentukan guru h. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya i.
Guru membagikan latihan soal kembali, tetapi dengan tingkat kesulitan yang bertambah
j.
Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok yang baru
k. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung l.
Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa
m. Guru membahas latihan soal yang telah dikerjakan siswa n. Guru membahas latihan soal tersebut bersama siswa Konfirmasi
10 menit
a. Siswa diminta kembali menjelaskan cara menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi. 3.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih. Penutup:
10 menit
a. Guru menutup pelajaran dengan menjelaskan kembali inti dari materi 4.
ysng telah disampaikan b. Guru menginformasikan kegiatan akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
Jakarta,
Juli 2011
Mengetahui Guru Akuntansi
Lia mulyaningsih
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II dan III
Nama sekolah
: SMK Arrahman Bintaro
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 3x 45 menit
Pertemuan ke-
: 6
I. II. III.
Standar Kompetensi
: Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
Kompetensi Dasar
: Mencatat transaksi dalam persamaan dasar akuntansi
Indikator
:
1. Mengidentifikasi transaksi keuangan 2. Mengidentifikasi
bentuk-bentuk
persamaan
dasar akuntansi 3. Membukukan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi 4. Mengelompokan aktiva, kewajiban, dan ekuitas IV.
Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat mengidentifikasi transaksi keuangan 2. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi 3. Siswa dapat membukukan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi 4. Siswa dapat mengelompokan aktiva, kewajiban, dan ekuitas
V.
Materi pembelajaran PERSAMAAN AKUNTANSI Akuntansi menggunakan sistem berpasangan (double entries), artinya perusahaan selalu melaporkan posisi keuangan dengan menggunakan aktiva (kekayaan atau harta yang dimiliki perusahaan) serta pasiva (hak atas kekayaan perusahaan). 1. Keseimbangan antara aktiva dan Ekuitas
101
Persamaannya: Aktiva = Ekuitas 2. Aktiva sama dengan Kewajiban ditambah Ekuitas Aktiva perusahaan yang digunakan dalam kegiatan usaha dapat diperoleh melalui dua sumber, yaitu pemilik (disebut ekuitas), dan dari kreditor (disebut kewajiban/utang). Persamaannya: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas 3. Aktiva sama dengan Kewajiban ditambah Ekuitas ditambah Pendapatan ditambah Beban Pendapatan merupakan kenaikan aktiva yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa. Pendapatan mempunyai sifat menambah ekuitas. Beban merupakan penurunan aktiva yang merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan. Beban mempunyai sifat mengurangi ekuitas. Persamaannya : Aktiva = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan - Beban Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Akuntansi Perubahan komponen persamaan akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan aktiva lain dalam jumlah yang sama. 2. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan kewajiban atau sebaliknya dalam jumlah yang sama. 3. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan ekuitas dalam jumlah yang sama
102
4. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan utang dan ekuitas dalam jumlah yang sama.
VI.
Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange
VII.
Sumber belajar 3.
Hendi Somantri. 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico
4.
Dwi Hartati. 2009. Modul Akuntansi 1A untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga
VIII.
Skenario Pembelajaran
No
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
15 menit
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1.
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu tentang harta, utang, dan modal? c. Motivasi : Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan rumus dari persamaan dasar akuntansi. Kegiatan inti:
105 menit
a. Guru membagi kelompok siswa ke dalam 3 orang setiap siswa duduk bersama kelompoknya masing-masing b. Guru membagikan handout materi kepada setiap siswa c. Guru menjelaskan materi mengenai persamaan akuntansi d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya 2.
e. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan materi bersama anggota kelompoknya f.
Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok
g. Siswa mengerjakan latihan tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan waktu yang ditentukan guru h. Guru
merotasi
sebelumnya
kelompok
siswa
setelah
mengumpulkan
latihan
103
i.
Guru membagikan latihan soal kembali, tetapi dengan tingkat kesulitan yang bertambah
j.
Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok yang baru
k. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung l.
Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa
m. Guru membahas latihan soal yang telah dikerjakan siswa n. Guru membahas latihan soal tersebut bersama siswa Konfirmasi
10 menit
a. Siswa diminta kembali menjelaskan cara menghitung persamaan dasar akuntansi. 3.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih. Penutup:
5 menit
a. Guru menutup pelajaran dengan menjelaskan kembali inti dari materi 4.
yang telah disampaikan b. Guru menginformasikan kegiatan akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
Jakarta,
Agustus 2011
Mengetahui Guru Akuntansi
Lia mulyaningsih
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II dan III
Nama sekolah
: SMK Arrahman Bintaro
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 3x 45 menit
Pertemuan keI. II.
7
Standar Kompetensi
: Mengerjakan persamaan dasar akuntansi
Kompetensi Dasar
: Menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi
III.
Indikator
: Menyusun laporan keuangan
IV.
Tujuan Pembelajaran
:
VI.
Siswa dapat menyusun laporan keuangan
Materi pembelajaran MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun laporan keuangan adalah menyusun neraca saldo yang berfungsi untuk mengakumulasi seluruh saldo-saldo akun yang terdapat dalam perusahaan 1. Laporan laba/rugi (income statement) Adalah laporan yang menggambarkan penghasilan dan beban serta laba bersih atau rugi bersih suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Unsur-unsur laporan laba rugi: a. Pendapatan b. Beban c. Laba d. Rugi 2. Laporan perubahan modal (capital statement) Adalah laporan yang menjelaskan perubahan modal setelah perusahaan melakukan kegiatannya selama periode tertentu. Pada laporan ini
105
disajikan modal awal, laba atau rugi perusahaan, prive (penarikan oleh pemilik), dan modal akhir. 3. Neraca (balance sheet) Merupakan suatu daftar yang mencatat secara sistematis mengenai aktiva atau harta (assets), kewajiban atau utang (liabilities), dan ekuitas atau modal (equity) perusahaan pada saat tertentu.
VII.
Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange
VIII.
Sumber belajar 1. Hendi Somantri. 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico 2. Dwi Hartati. 2009. Modul Akuntansi 1A untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga
IX.
Skenario Pembelajaran
No
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 15 menit
a. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1.
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu cara menyusun laporan perubahan modal, neraca, dan laba/rugi dari persamaan dasar akuntansi? c. Motivasi
:
Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bagaimana
menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi. Kegiatan inti:
105
a. Guru membagi kelompok siswa ke dalam 3 orang setiap siswa duduk
menit
bersama kelompoknya masing-masing 2.
b. Guru membagikan handout materi kepada setiap siswa c. Guru menjelaskan materi mengenai penyusunan laporan keuangan d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya e. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan materi bersama anggota kelompoknya
106
f.
Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok
g. Siswa mengerjakan latihan tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan waktu yang ditentukan guru h. Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya i.
Guru membagikan latihan soal kembali, tetapi dengan tingkat kesulitan yang bertambah
j.
Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok yang baru
k. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung l.
Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa
m. Guru membahas latihan soal yang telah dikerjakan siswa n. Guru membahas latihan soal tersebut bersama siswa Konfirmasi
10 menit
a. Siswa diminta kembali menjelaskan cara menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi. 3.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumbersumber yang relevan dan berkontribusi lebih. Penutup:
4.
5 menit
a. Guru menutup pelajaran dengan menjelaskan kembali inti dari materi ysng telah disampaikan b. Guru menginformasikan kegiatan akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
Jakarta,
Agustus 2011
Mengetahui Guru Akuntansi
Lia mulyaningsih
107
Lampiran 2
Latihan Soal (Siklus I, Pertemuan 1)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Berikut ini adalah daftar bidang-bidang akuntansi. Sebutkan fungsi masing-masing bidang! No 1.
Bidang Akuntansi Akuntansi keuangan
2.
Akuntansi manajemen
3.
Akuntansi pemeriksaan keuangan
4.
Akuntansi biaya
5.
Akuntansi perpajakan
6.
Sistem akuntansi
7.
Akuntansi anggaran
8.
Akuntansi pemerintahan
9.
Akuntansi lembaga nirlaba
10.
Akuntansi internasional
Fungsi
108
Latihan Soal (Siklus I, Pertemuan 2)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Berilah tanda checlist (√) pada akun yang tepat! Akun Piutang Prive Utang wesel Sewa dibayar dimuka Gedung Hak paten Pendapatan diterima dimuka Utang bunga Goodwill Pendapatan bunga Beban gaji Peralatan Beban sewa Pendapatan jasa Beban asuransi Asuransi dibayar dimuka Mesin Wesel bayar Wesel tagih
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
109
Latihan Soal (Siklus I, Pertemuan 3)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Berikut adalah transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan pencucian mobil Bina. Tugas kalian adalah membuat persamaan dasar akuntansinya! a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. No a b c d e f g h i j k l
Soni, pemilik, menyetor uang sebesar Rp100.000.000,00 sebagai modal awal. Menyewa tanah dan bangunan sebagai tempat usaha sebesar Rp10.000.000,00. Membeli peralatan sebesar Rp15.000.000,00 secara tunai. Menerima pendapatan cuci mobil sebesar Rp3.000.000,00. Membayar biaya air, listrik, dan telepon sebesar Rp1.500.000,00. Membayar gaji karyawan sebesar Rp10.000.000,00. Menerima pendapatan cuci mobil Rp5.000.000,00. Membayar biaya pemeliharaan peralatan sebesar Rp2.500.000,00. Membeli peralatan sebesar Rp5.000.000,00. Sebagian dibayar secara kredit. Pemilik mengambil uang sebesar Rp2.000.000,00 untuk keperluan pribadi. Memberi sumbangan bencana alam sebesar Rp250.000,00. Melunasi sisa utang pembelian peralatan. Transaksi
Kas
Peralatan
Gedung
Tanah
Kewajiban
Modal
110
Latihan Soal (Siklus I, Pertemuan 4)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Diketahui Neraca Saldo Salon Susi adalah sebagai berikut: Salon Susi Neraca Saldo Periode Desember 2010 Nomor Akun 111 112 121 311 312 411 511 512
Nama Akun
Debet
Kas 5.000.000 Perlengkapan 2.550.000 Peralatan 3.000.000 Modal Prive Susi 750.000 Pendapatan Jasa Beban Gaji 400.000 Beban Sewa 800.000 Jumlah 12.500.000 Dari data tersebut susunlah laporan keuangan sederhana!
Kredit 10.000.000 2.500.000 12.500.000
111
Latihan Soal (Siklus II, Pertemuan 1)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Berikut ini adalah jenis-jenis transaksi yang terjadi dalam salon AYU. Tugas kalian adalah mengisi tabel penambahan dan pengurangan dalam persamaan akuntansi. berilah tanda (+) untuk penambahan dan tanda (-) untuk pengurangan! No Transaksi 1 Pemilik menyetor uang sebagai modal awal perusahaan 2 Perusahaan membeli tanah dan gedung secara tunai 3 Membeli peralatan salon, setengahnya dibayar secara kredit 4 Memperoleh pendapatan jasa salon 5 Membayar gaji karyawan 6 Membayar biaya telepon dan listrik 7 Pemilik mengambil uang untuk keperluan pribadi 8 Membayar sisa utang pembelian peralatan salon 9 Membayar sisa servis peralatan salon 10 Membayar sisa langganan surat kabar
Kas
Perltn Gedung Tanah Kewjbn
Modal
112
Latihan Soal (Siklus II, Pertemuan 2)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Lengkapilah tabel dibawah ini sesuai dengan transaksinya kemudian susun laporan keuangannya! a. 3 Januari 2011 Ny. Susi membuka Jasa Jahit dengan investasi sebagai berikut : Uang tunai Rp 2.500.000,00, Peralatan Jahit Rp 500.000,00 b. 5 Januari 2011 Di beli perlengkapan jahit kepada Toko Makmur senilai Rp 400.000,00 secara kredit c. 8 Januari 2011 Susi membayar sewa bangunan untuk 1 bulan tunai Rp 150.000 d. 11 Januari 2011 Jasa Jahit Susi menerima order jahitan dari Ny. Pinkan dengan Kredit Rp 250.000 e. 15 Januari 2011 Diterima tunai hasil usaha Rp 500.000,00 f. 18 Januari 2011 Dibayar rupa-rupa beban usaha Rp 60.000,00 g. 20 Januari 2011 Susi mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 150.000,00 h. 25 Januari 2011 Susi membayar utang kepada Toko Makmur Rp 200.000 i. 28 Januari 2011 Diterima pembayaran sebagian tagihan atas langganan sebesar Rp 150.000,00 j. 31 Januari 2011 Dibayar gaji karyawan bulan Januari sebesar Rp 120.000,00 Tgl
Kas
+
Aktiva Perlengkapan
+ Piutang
Kewajiban Ekuitas = Utang + Modal Susi
Keterangan
113
Latihan Soal (Siklus III, Pertemuan 1)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Analisislah pengaruh transaksi berikut terhadap persamaan akuntansi perusahaan. Cukup dengan menuliskan “T” untuk tetap, “B” untuk bertambah, dan “K” untuk kurang. a. b. c. d. e. f.
Perusahaan mendapatkan pinjaman dari bank sebanyak Rp7.500.000 Pembelian peralatan sebesar Rp3.000.000; secara kredit Penerimaan utang dari langganan sebesar Rp250.000 Penerimaan jasa sebesar Rp 550.000; tunai Gaji pegawai yang dibayar Rp1.250.000 Pekerjaan yang telah selesai tetapi jasanya akan diterima dalam satu minggu ke depan Rp 825.000 g. Beban listrik yang harus dibayar Rp750.000 h. Diambil uang untuk keperluan pribadi pemilik Rp150.000 No a b c d e f g h
Aktiva Kas
+Peralatan +Piutang
Kewajiban Ekuitas = Utang +Modal
Keterangan
114
Latihan Soal (Siklus III, Pertemuan 2)
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Diketahui Neraca Saldo bengkel Adi adalah sebagai berikut: Bengkel Adi Neraca Saldo Periode Desember 2011 Nomor Akun 111 112 121 311 312 411 511 512
Nama Akun Kas Perlengkapan Peralatan Modal Prive Adi Pendapatan Jasa Beban Gaji Beban Sewa Jumlah
Debet 6.450.000 2.500.000 3.000.000 750.000 900.000 750.000 14.350.000
Dari data tersebut susunlah laporan keuangan sederhana!
Kredit 10.000.000 4.350.000 14.350.000
115
Lampiran 3
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI Standar Kompetensi
: Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi Butir Soal
Kompetensi Dasar
Indikator Siklus I
Memahami
Dasar-dasar Menjelaskan pengertian akuntansi
akuntansi
1, 2
Siklus II 1, 2
Mengidentifikasi spesialisasi dalam 3, 7
3
akuntansi Mendeskripsikan
tugas-tugas 4
4, 5
jabatan dalam bidang akuntansi Mengidentifikasi pihak-pihak yang 6, 8
6
membutuhkan informasi Mencatat transaksi dalam Mengidentifikasi
transaksi 13, 15, 16,
persamaan dasar akuntansi keuangan Mengidentifikasi
17, 30, bentuk-bentuk 9, 10, 11,
persamaan dasar akuntansi
18, 20, 25 7, 8,10, 29
35
Membukukan transaksi ke dalam 14, 18, 19,
13, 16, 17,
persamaan dasar akuntansi
20, 21, 22,
19, 21, 22,
23, 24, 25,
23, 24, 26,
Mengelompokkan kewajiban, dan ekuitas Menyusun
9, 14, 15,
laporan Menyusun laporan keuangan
keuangan dari persamaan
aktiva, 26, 27, 28,
11, 12,
29, 31, 32, 33,
27, 28, 30,
34
31, 32, 33,
dasar akuntansi
34, 35 Jumlah
35
35
116
Lampiran 4
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I A. Tujuan dan Petunjuk 1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pencatatan sistematis dalam akuntansi selalu membentuk persamaan/keseimbangan adalah pengertian ... A. Persamaan akuntansi D. Komposisi keuangan B. Keseimbangan antara harta perusahaan dan modal E. Akuntansi perusahaan C. Modal dan hak miliki 2. Istilah account dalam bahasa Indonesia menjadi ... A. Perkiraan D. Penafsiran B. Pelaporan E. Pencatatan C. Pengelompokan 3. Bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala atas suatu unit ekonomi secara keseluruhan adalah ... A. Akuntansi badan usaha D. Akuntansi keuangan B. Akuntansi biaya E. Akuntansi manajemen C. Akuntansi pemeriksaan 4. Bidang spesialisasi akuntansi yang berfungsi menyediakan informasiinformasi yang berguna bagi pimpinan perusahaan atau pihak-pihak dalam perusahaan adalah ... A. Sistem akuntansi D. Akuntansi pemerintahan B. Akuntansi manajemen E. Akuntansi publik C. Akuntansi biaya 5. Akuntan yang memperoleh izin untuk memberikan jasa secara independen dengan memperoleh imbalan disebut ... A. Akuntan publik D. Akuntan pendidik B. Akuntan manajemen E. Akuntan pemerintah C. Akuntan internal 6. Pemerintah memerlukan informasi akuntansi dari perusahaan untuk ... A. Penetapan B. pajak C. Penemuan penyimpangan
117
D. Penempatan jumlah pegawai E. Penyusunan statistik ekonomi F. Penetapan pimpinan perusahaan 7. Akuntan yang bekerja sebagai pengajar dalam pendidikan akuntansi termasuk dalam profesi akuntan ... D. Akuntan pendidik A. Akuntan publik E. Akuntan perpajakan B. Akuntan manajemen C. Akuntan pemerintah 8. Bank memerlukan informasi akuntansi untuk ... A. Mengetahui rentabilitas perusahaan B. Menetapkan jumlah pajak perusahaan C. Membandingkan dengan perusahaan sejenis D. Mengetahui data-data mengenai laba yang dibayar perusahaan kepada pemegang saham E. Mendasari pemberian pinjaman bagi pengembangan usaha 9. Di antara persamaan berikut mana yang bukan merupakan persamaan akuntansi ? A. Aktiva = Utang + Modal B. utang = Aktiva – modal C. Aktiva - Kewajiban = Ekuitas D. Aktiva + Ekuitas Kreditur = Modal E. Ekuitas Pemilik = Aktiva - Ekuitas Kreditur 10. Untuk menekankan bahwa kreditur mempunyai hak utama atas kekayaan perusahaan, maka susunan persamaan dasar akuntansi dapat di ubah sebagai berikut ... A. Kewajiban – Aktiva = Modal B. Modal – Aktiva = Kewajiban C. Aktiva – Modal = Kewajiban D. Modal – Kewajiban = Aktiva E. Aktiva + Modal = Kewajiban 11. Rumus untuk menghitung modal adalah ... A. M = H + U D. M = U – H B. M = U + H – B E. M = P – H C. M = H – U 12. Salon Winda memiliki data sebagai berikut. Aktiva Rp 50.000.000,00 Kewajiban Rp 17.500.000,00 Dengan demikian ekuitas perusahaan sebesar ... A. Rp 50.000.000,00 D. Rp 12.500.000,00 B. Rp 32.000.000,00 E. Rp7.500.000,00 C. Rp 17.500.000,00 13. Pembayaran gaji karyawan, beban listrik, beban telepon, dan beban iklan mengakibatkan perubahan pada ... A. Harta dan kewajiban D. Harta dan modal B. Modal dan kewajiban E. Pendapatan C. Kewajiban
118
14. Adi membuka usaha antar jemput anak sekolah. Untuk itu ia memenuhi usahanya dengan menyerahkan mobil minibusnya senilai Rp60.000.000,00 sebagai modal dan meminjam uang di Bank Sentosa sebesar Rp10.000.000,00 untuk menambah dana usahanya. Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah ... A. Kas (+) Rp70.000.000,00; utang (+) Rp10.000.000,00 dan Modal (+) Rp60.000.000,00 B. Kas (+) Rp60.000.000,00; utang (+) Rp10.000.000,00 dan modal (+) Rp60.000.000 C. Kendaraan (+) Rp60.000.000; utang (+) Rp10.000.000,00 dan modal (+) Rp70.000.000 D. Kas (+) Rp10.000.000,00; peralatan (+) Rp60.000.000,00; Utang (+) Rp10.000.000,00; modal (+) Rp70.000.000 E. Kas (+) Rp 10.000.000,00; kendaraan (+) Rp60.000.000; utang (+) Rp10.000.000; modal (+) Rp60.000.000 15. Transaksi penyetoran modal usaha pemilik untuk menginvestasikan dana secara tunai mengakibatkan perubahan pada ... A. Harta dan modal D. Kewajiban B. Harta E. Pendapatan C. Modal 16. Penerimaan piutang dari pelanggan akan mengakibatkan perubahan pada ... A. Harta D. Harta dan modal B. Utang E. Utang dan harta C. Kewajiban 17. Pembelian Perlengkapan Kantor secara kredit akan mempengaruhi persamaan akuntansi sebagai berikut : A. Aktiva bertambah dan Utang Bertambah B. Aktiva bertambah dan Modal Berkurang C. Aktiva bertambah dan Modal Bertambah D. Aktiva, Utang dan Modal tidak berubah E. Aktiva bertambah dan Utang berkurang 18. Tanggal 30 juni 2007 diterima piutang dari Fa. Fatah Rp500.000,00 dan bunga Rp25.000,00. Transaksi tersebut mengakibatkan perubahan dalam persamaan akuntansi adalah .... A. Kas (-) Rp 475.000,00 Piutang (-) Rp 500.000,00 Utang (-) Rp 500.000,00 D. Kas (+) Rp 525.000,00 Modal (-) Rp 25.000,00 Piutang (-) Rp 500.000,00 B. Kas (+) Rp 500.000,00 Modal (+) Rp 25.000 Utang (-) Rp 475.000,00 E. Kas (-) Rp 525.000,00 Modal (-) Rp 25.000,00 Utang (+) Rp 500.000,00 C. Kas (+) Rp 500.000,00 Modal (+) Rp 25.000,00 19. Rani membuka usaha fotocopy, karena itu ia membeli mesin fotocopy seharga Rp 10.000.000,00 dengan cara membayar tunai Rp 7.000.000,00 dan sisanya dibayar 2 bulan kemudian. Pengaruh transaksi diatas terhadap persamaan akuntansi adalah ...
119
A. Peralatan (+) Rp 10.000.000, modal (+) Rp 7.000.000, dan utang (+) Rp 3.000.000,00 B. Peralatan (+) Rp 10.000.000, utang (+) Rp 7.000.000, dan modal (+) Rp 3.000.000,00 C. Utang (-) Rp 10.000.000, peralatan (+) Rp 7.000.000, dan modal (+) Rp 3.000.000,00 D. Kas (-) Rp 7.000.000, peralatan (+) Rp 10.000.000, dan utang (+) Rp 3.000.000,00 E. Modal (+) Rp 10.000.000, kas (-) Rp 7.000.000, dan utang (+) Rp 3.000.000,00 20. Pada tanggal 20 April 2003 dibayar listrik dan air sebesar Rp60.000,00. Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah ... A. Kas (+) dan Modal (+) Rp60.000 B. Kas(+) dan Modal (-) Rp60.000 C. Kas (-) dan modal (+)Rp60.000 D. Kas (-) dan modal (-)Rp60.000 E. Kas (-) dan beban listrik & air (+)Rp60.000 21. Tanggal 16 Januari 2005 bengkel “Sekar Artha” menerima hasil jasa nya dari seorang pelanggannya sebesar Rp 1.800.000,00 tetapi baru diterima secara tunai Rp 1.400.000,00. Sisanya diterima kemudian. Dari transaksi tersebut dapat dicatat pada persamaan akuntansi adalah ... A Harta Kas Rp1.800.000 B Harta Kas Rp1.800.000 C Harta Kas Rp1.400.000 D Harta Kas Rp1.400.000 E Harta Kas Rp1.400.000
+ Piutang usaha + -
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + -
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + -
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + Rp400.000
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + Rp400.000
+ Perlengkapan + -
= = = = = = = = = = = = = = =
Kewajiban Utang usaha Kewajiban Kewajiban Rp400.000 Kewajiban Utang usaha Kewajiban Utang usaha Kewajiban Utang usaha Rp1.800.000
+ + + + + + + + + + + + + + +
Ekuitas Ekuitas Rp1.800.000 Ekuitas Ekuitas Rp1.400.000 Ekuitas Ekuitas Rp1.400.000 Ekuitas Ekuitas Rp1.800.000 Ekuitas Ekuitas -
22. Perhatikan transaksi-transaksi berikut: 5/6 Nina menyisihkan kekayaannya berupa uang Rp 5.000.000,00 6/6 dibeli peralatan dekorasi Rp 8.000.000,00 dibayar tunai Rp 4.000.000,00 sisanya diangsur 4 kali kedepan 7/6 dibeli bahan perlengkapan dekorasi Rp 500.000,00 tunai 8/6 dibayar transport ke lokasi Rp 50.000,00 10/6 diterima pendapatan jasa dekorasi Rp 500.000,00
120
Penerapan dalam persamaan akuntansi sebagai berikut: Harta Tgl
kas
5/6 6/6
5.000.000 (4.000.000) 1.000.000 1.000.000 (50.000) 950.000 950.000
7/6 8/6 10/6
Piutang Usaha 500.000 500.000
Utang
Modal
Perlengkapan
Peralatan
Utang Usaha
Modal Nina
500.000 500.000 500.000 500.000
8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000
500.000 500.000 500.000 500.000
5.000.000 4.000.000 9.000.000 9.000.000 (50.000) 8.950.000 500.000 9.450.000
Penerapan yang benar adalahuntuk transaksi tanggal ... A. 5/6 dan 6/6 D. 6/6 dan 8/6 B. 5/6 dan 8/6 E. 8/6 dan 10/6 C. 6/6 dan 7/6 23. Berikut ini transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa Travel Jogja selama bulan Januari melakukan transaksi-transaksi berikut: 1. Bapa Budi menginvestasikan uang ke dalam perusahaan sebesar Rp125.000.000,00 sebagai modal usaha 2. Perusahaan membeli kendaraan untuk keperluan usaha Rp100.000.000,00 dengan membayar uang muka sebesar Rp10.000.000,00 Berdasarkan transaksi diatas, persamaan akuntansi yang benar adalah ... (dalam ribuan rupiah) Tgl A B C D E
Aktiva Pasiva Kas Kendaraan Utang Modal 125.000 125.000 125.000 125.000 100.000 90.000 125.000 125.000 -10.000 100.000 90.000 125.000 125.000 10.000 90.000 100.000 125.000 125.000 10.000 90.000 90.000 10.000
24. 1 Mei : Tn Ansor menginvestasikan uang tunai sebesar 15.000.000 dan seperangkat peralatan warnet senilai 10.000.000 untuk memulai usahanya 3 Mei : dibayar sewa ruangan bulan ini 250.000 10 Mei : pelanggan telah memakai jasa warnet senilai 500.000 tetapi belum melakukan pembayaran 15 Mei : Tn. Ansor mendapatkan pinjaman bank untuk menambah modalnya senilai 5.000.000 diterima tunai
121
Transaksi tersebut dicatat dalam persamaan akuntansi berikut: (dalam ribuan) Tanggal Mei 2008
1 3 10 15 Jumlah
Kas 15.000 (250) 15.250 15.250 5.000 20.500
H Piutang 500 500
Peralatan 10.000 10.000 10.000
500
10.000
U Utang bank 5.000 5.000
M Modal Ansor 25.000 250 25.250 500 25.750 5.000 25.750
Pencatatan yang benar adalah tanggal ... D. 3 dan 10 A. 1 dan 3 E. 3 dan 15 B. 1 dan 10 C. 1 dan 15 25. Dibayar upah karyawan untuk dua minggu terakhir sebesar Rp500.000,00 berdasarkan transaksi tersebut pencatatan persamaan akuntansi yaitu ... A. Kas bertambah Rp500.000,00, utang berkurang Rp500.000,00 B. Kas bekurang Rp500.000,00, utang berkurang Rp500.000,00 C. Kas berkurang Rp500.000,00, modal berkurang Rp500.000,00 D. Kas berkurang Rp500.000,00, modal bertambah Rp500.000,00 E. Kas bertambah Rp500.000,00, modal bertambah Rp500.000,00 26. Kekayaan yang berasal dari pemilik adalah ... A. Utang D. Kekayaan B. Modal E. Prive C. Harta 27. Yang dimaksud dengan modal adalah ... A. Kewajiban perusahaan membayar sejumlah uang kepada pihak ketiga pada saat dilikuidasi B. Kewajiban bersih yaitu selisih harta dikurangi dengan kewajiban C. Kewajiban perusahaan untuk mengembalikan kepada pemilik uang yang diinvestasikan pada saat perusahaan pailit D. Segala yang dikuasai perusahaan dan digunakan untuk memajukan perusahaan E. Milik perusahaan berupa uang dan barang 28. Nama perkiraan (akun): 1. Sewa dibayar dimuka 2. Perlengkapan toko 3. Mesin-mesin 4. Hak paten 5. Piutang usaha Dari perkiraan diatas, yang termasuk perkiraan aktiva lancar adalah ... A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3 dan 5 B. 1, 2, dan 5 E. 3, 4, dan 5 C. 2, 3, dan 4
122
29. Akun-akun yang terdapat pada perusahaan jasa bengkel “Maju” sebagai berikut: 1. Kas 2. Beban dibayar di muka 3. Peralatan 4. Perlengkapan 5. Pendapatan diterima dimuka Yang tergolong akun harta lancar adalah ... A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3, dan 4 B. 1, 2, dan 4 E. 2, 4, dan 5 C. 1, 3, dan 5 30. Dalam persamaan akuntansi, pembayaran beban usaha akan mempengaruhi ... D. Modal dan utang A. Kas E. Modal dan kas B. Modal C. Kas dan piutang 31. Modal awal Rp10.000.000,00 laba Rp6.000.000,00 dan pengambilan prive Rp1.000.000,00 maka besarnya modal akhir adalah ... A. Rp7.500.000,00 D. Rp16.000.000,00 B. Rp8.600.000,00 E. Rp17.000.000,00 C. Rp15.000.000,00 32. Neraca perusahaan jasa menunjukkan data sebagai berikut: Harta lancar Rp675.000,00 Utang lancar Rp494.000,00 Harta tetap Rp8.680.000,00 Modal usaha Rp16.370.000,00 Dari data tersebut, jumlah pasiva sebesar ... A. Rp494.000,00 D. Rp9.355.000,00 B. Rp675.000,00 E. Rp16.864.000,00 C. Rp8.680.000,00 33. Data-data akhir tahun salon kecantikan Callista Salon adalah sebagai berikut. - Modal awal Rp 25.000.000,00 - Prive Rp 2.000.000,00 - Pendapatan salon Rp 18.000.000,00 - Beban usaha Rp 9.000.000,00 Laba bersih yang diperoleh salon kecantikan callista adalah ... A. Rp 6.000.000,00 D. Rp 9.000.000,00 B. Rp 23.000.000,00 E. Rp 12.000.000,00 C. Rp 7.000.000,00 34. Perhatikan data berikut! Kas Rp 100.000.000,00 Piutang Rp 50.000.000,00 Modal Rp 110.000.000,00 Peralatan Rp 80.000.000,00
123
Dari keterangan di atas, maka utang perusahaan adalah .... A. Rp160.000.000,00 D. Rp130.000.000,00 B. Rp150.000.000,00 E. Rp120.000.000,00 C. Rp140.000.000,00 35. Perusahaan Indah Lestari memiliki harta sebesar Rp48.000.000,00 dan utang dagang sebesar Rp28.000.000,00. Transaksi yang terjadi adalah pembayaran biaya sewa kantor sebesar Rp 4.000.000,00. Maka, modal perusahaan setelah transaksi tersebut adalah ... A. Rp20.000.000,00 D. Rp52.000.000,00 B. Rp24.000.000,00 E. Rp41.000.000,00 C. Rp16.000.000,00
JAWABAN UJI COBA INSTRUMEN SIKLUS I 1. A 2. A 3. D 4. B 5. A 6. A 7. D 8. E 9. D 10. C 11. C 12. B
13. D 14. E 15. A 16. A 17. A 18. D 19. D 20. E 21. D 22. B 23. C 24. B
25. C 26. B 27. D 28. B 29. B 30. E 31. C 32. E 33. D 34. E 35. C
124
Lampiran 5
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II A. Tujuan dan Petunjuk 1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ... A. Menyangkut masalah uang B. Selalu dipakai oleh perusahaan C. Istilah dunia masuk dalam bisnis D. Sebagai alat informasi bagi kegiatan usaha E. Dapat digunakan pada seluruh jenis perusahaan 2. Suatu sistematika pencatatan yang menggambarkan keseimbangan pengaruh transaksi terhadap perubahan posisi keuangan perusahaan yang meliputi aktiva, utang, dan modal adalah pengertian dari ... D. Aktiva A. Persamaan dasar akuntansi E. Modal B. Akuntansi C. Neraca 3. Akuntansi yang menghasilkan laporan untuk pihak manajemen dalam pengendalian usaha disebut ... D. Akuntansi manajemen A. Budgeting B. Akuntansi keuangan E. Akuntansi biaya C. Auditing 4. Akuntan yang belajar pada perusahaan milik perseorangan yang menjabat sebagai kepala keuangan dan mendapat gaji disebut ... A. Akuntan pendidik D. Akuntan pemerintah B. Akuntan intern E. Akuntan perseorangan C. Akuntan publik 5. Akuntan yang berperan dalam penetapan dan pengendalian harga pokok dari proses produksi sampai barang selesai adalah bidang akuntansi ... A. Auditing D. Pajak B. Manajemen E. Anggaran C. Biaya
125
6. Guru mata pelajaran akuntansi di sekolah-sekolah termasuk ... A. Akuntan sekolah D. Akuntan publik B. Akuntan manajemen E. Akuntan pemerintah C. Akuntan pendidik 7. Apabila harta sebuah perusahaan bertambah 4.000.000 dan utang bertambah 3.000.000, maka modal yang dimiliki perusahaan tersebut .... A. Bertambah 1.000.000 D. Berkurang 7.000.000 B. Berkurang 1.000.000 E. Bertambah 4.000.000 C. Bertambah 7.000.000 8. Bagaimana persamaan akuntansi bila aktiva perusahaan diperoleh dari dua sumber? A. Aktiva = ekuitas B. Aktiva = kewajiban + ekuitas C. Aktiva = kewajiban + pendapatan D. Aktiva = kewajiban – beban E. Aktiva = ekuitas – kewajiban 9. Perubahan aktiva berpengaruh pada perubahan-perubahan dibawah ini, kecuali ... A. Perubahan kewajiban D. Perubahan piutang B. Perubahan ekuitas E. Perubahan kewajiban dan C. Perubahan utang utang 10. Persamaan aktiva perusahaan adalah ... A. Kewajiban = Aktiva – Ekuitas B. Aktiva = Kewajiban + Ekuitas C. Kewajiban = Aktiva + Ekuitas D. Aktiva = Kewajiban – Ekuitas E. Ekuitas= Kewajiban + Aktiva 11. Yang dimaksud dengan harta perusahaan adalah ... A. Setoran modal dari pemilik perusahaan B. Selisih antara modal pemilik perusahaan dengan utang perusahaan C. Semua kekayaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan D. Kekayaan yang dimiliki perusahaan dan harta benda pemilik perusahaan E. Kekayaan atau hak yang dimiliki oleh perusahaan 12. Berikut ini yang bukan merupakan aktiva tidak berwujud adalah ... A. Hak cipta D. Goodwill B. Investasi E. Hak paten C. Merek dagang 13. Pembelian perlengkapan kantor seharga Rp300.000,00 dibayar tunai Rp150.000,00 dan sisanya dengan kredit. Dari transaksi di atas dalam persamaan akuntansinya adalah ....
126
A. B. C. D.
Perlengk. Kantor (+) Rp300.000; kas (-) Rp150.000; utang (-) Rp150.000 Perlengk. Kantor (+) Rp300.000; kas (-) Rp150.000; utang (+) Rp150.000 Perlengk. Kantor (+) Rp300.000; kas (-) Rp3000.000 Perlengk. Kantor (+) Rp300.000; kas (+) Rp150.000; utang (+) Rp150.000 E. Perlengk. Kantor (-) Rp300.000; kas (-) Rp150.000; utang (+) Rp150.000 14. Pada tanggal 2 Januari Dendi meminjam uang dari BNI untuk memperluas usahanya sebesar Rp5.000.000,00 maka akibatnya terjadi .... A. Kas bertambah Rp5.000.000,00 B. Kewajiban berkurang Rp5.000.000,00 C. Aktiva berkurang Rp5.000.000,00 D. Ekuitas berkurang Rp5.000.000,00 E. Utang bertambah Rp5.000.000,00 15. Pada tanggal 10 Juni 2007 dibeli secara tunai peralatan seharga Rp 1.000.000,00 akibat transaksi ini peralatan mengalami perubahan ... A. Peralatan berkurang, kas bertambah B. Peralatan bertambah, kas berkurang C. Peralatan bertambah, kas bertambah D. Peralatan berkurang, kas berkurang E. Peralatan bertambah, kas tetap 16. Dibayar sewa gedung untuk setahun Rp 2.000.000,00 tunai. Pengaruh ini terhadap persamaan akuntansi adalah ... A. Kas bertambah Rp 2.000.000,00; beban sewa bertambah Rp 2.000.000,00 B. Kas bertambah Rp 2.000.000,00; beban sewa berkurang Rp 2.000.000,00 C. Kas bertambah Rp 2.000.000,00; modal berkurang Rp 2.000.000,00 D. Kas berkurang Rp 2.000.000,00; beban sewa bertambah Rp 2.000.000,00 E. Kas bertambah Rp 2.000.000,00; beban sewa tetap 17. Pada tanggal 8 Juli 2008 diterima pelunasan atau upah service AC yang belum dibayar dari CV Yrama Widya sebesar Rp500.00,00. Transaksi tersebut tampak pada persamaan dasar akuntansi milik perusahaan service AC ... A. Kas (-) Rp500.00,00 Utang (-) Rp500.00,00 B. Kas (+) Rp500.00,00 modal (+) Rp500.00,00 C. Kas (+) Rp500.00,00 piutang (-) Rp500.00,00
127
D. Pendapatan (-) Rp500.00,00 kas (+) Rp500.00,00 E. Utang (+) Rp500.00,00 modal (-) Rp500.00,00 18. Pembelian perlengkapan sebesar Rp3.600.000,00 dibayar tunai sebesar Rp 1.200.000,00 dan sisanya dibayar kemudian. Analisis transaksinya adalah ... A. Perlengkapan bertambah, kas berkurang B. Perlengkapan bertambah, utang berkurang C. Perlengkapan bertambah Rp 3.600.000; kas berkurang Rp 1.200.000; utang bertambah Rp 2.400.000 D. Perlengkapan bertambah Rp1.000.000; kas berkurang Rp 3.600.000; utang bertambah 2.000.000 E. Perlengkapan bertambah keuntungan bertambah 19. Melunasi utang kepada Toko Sentosa Rp5.000.000,00 dicatat dalam persamaan akuntansi mengakibatkan ... A. Kas berkurang, modal berkurang B. Kas berkurang, piutang berkurang C. Kas berkurang, modal bertambah D. Kas berkurang, utang berkurang E. Kas bertambah, utang berkurang 20. Sebuah perusahaan membeli tanah dan bangunan dengan membayar tunai Rp5.000.000,00 dan akan melunasi sisanya dalam tempo 2 tahun. Transaksi tersebut akan ... D. Menurunkan aktiva A. Meningkatkan modal sendiri E. Menurunkan modal sendiri B. Meningkatkan aktiva C. Menurunkan utang 21. Pada tanggal 5 Januari 2000 perusahaan salon kecantikan MENAWAN membeli perlengkapan dengan tunai seharga Rp750.000,00. Transaksi ini dalam persamaan akuntansi memengaruhi .... A. Harta bertambah berupa perlengkapan, utang bertambah berupa utang usaha B. Harta bertambah berupa perlengkapan, modal bertambah berupa kas C. Harta bertambah berupa perlengkapan, harta berkurang berupa kas D. Harta bertambah berupa kas, harta berkurang berupa perlengkapan E. Harta berkurang berupa kas, modal berkurang berupa uang 22. Diketahui modal salon “ANITA” awal Maret sebesar Rp 10.000.000,00 dalam bentuk tunai. Data transaksi selanjutnya: 5 Maret 2009 Dibeli perlengkapan salon sebesar Rp750.000,00 secara tunai
128
10 Maret 2009
dibeli alat steam rambut sebanyak 2 buah seharga @ Rp900.000 dari Toko “EVA” baru dibayar Rp 800.000,00 sisanya dibayar kemudian 20 Maret 2009 dibayar pelunasan dari transaksi 10 Maret 2009 pada Toko “EVA” Dari transaksi tersebut pencatatan dalam persamaan akuntansi yang benar adalah ... A. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (100.000) 8.350.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 900.000 900.000 900.000
Utang Usaha 100.000 100.000 (100.000) -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Kas 10.000.000 10.000.000 (800.000) 9.200.000 (1000.000) 8.200.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan Utang Usaha 1.800.000 1000.000 1.800.000 1000.000 (1000.000) 1.800.000 -
Modal 10.000.000 750.000 10.750.000 10.750.000 10.750.000
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan Utang Usaha 1.800.000 1.800.000 1.800.0001.800.000 (1.000.000) 1.800.000 800.000
Modal 10.000.000 10.000.000 (800.000) 9.200.000 9.200.000
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan Utang Usaha 1.800.000 1.000.000 1.800.0001.000.000 (1.000.000) 1.800.000 -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
B. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
C. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
D. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
129
E. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 1.800.000 2.550.000 2.550.000
Peralatan Utang Usaha 1.800.000 1.000.000 1.800.0001.000.000 (1.000.000) 1.800.000 -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
23. Perhatikan transaksi-transaksi tersebut. 5/6 Nina menyisihkan kekayaannya berupa uang Rp 5.000.000,00 sebagai modal “Nina Decoration” 6/6 dibeli peralatan dekorasi Rp8.000.000,00 dibayar Rp4.000.000,00 sisanya diangsur 4kali ke depan 7/6 dibeli bahan perlengkapan dekorasi Rp500.000,00 tunai 8/6 dibayar transpor ke lokasi Rp 50.000,00 10/6 diterima pendapatan jasa dekorasi Rp500.000,00 Penerapan dalam persamaan akuntansinya sebagai berikut: Tgl Kas 5/6
5.000.000 (4.000.000) 1.000.000 7/6 1.000.000 8/6 (50.000) 950.000 10/6 950.000
Harta Piutang Perlengkapan Peralatan usaha 8.000.000 8.000.000 500.000 500.000 8.000.000 500.000 8.000.000 500.000 500.000 500.000 8.000.000
Utang Utang usaha 500.000 500.000 500.000 500.000
Modal Modal Nina 5.000.000 4.000.000 9.000.000 9.000.000 (50.000) 8.950.000 500.000 9.450.000
Penerapan yang benar adalah untuk transaksi tanggal ... A. 5/6 dan 6/6 D. 6/6 dan 8/6 B. 5/6 dan 8/6 E. 8/6 dan 10/6 C. 6/6 dan 7/6 24. Tanggal 2 Mei dibeli peralatan kantor secara tunai sebesar Rp50.000,00. Tanggal 5 Mei dibeli perlengkapan kantor Rp 20.000,00 dibayar Rp 5.000,00 sisanya dibayar kemudian. Tanggal 7 Mei dibayar lunas pembelian tanggal 5 Mei. Saldo kas dan Modal pada tanggal 1 Mei masing-masing sebesar Rp 500.000,00. Transaksi tersebut dicatat ke dalam persamaan akuntansi yang benar adalah ...
130
A. Tanggal Mei
1 2 5 7
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 5.000 -
= Peralatan 5.000 -
Kas 500.000 (50.000) 5.000 (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 5.000 -
Peralatan -
Kas 500.000 (5.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
B. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
C. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
D. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 50.000 (50.000)
Modal 500.000 -
E. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 45.000 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
25. Data transaksi adalah sebagai berikut: A 1. Dibeli perlengkapan tunai Rp1.000.000,00 2. Dibeli peralatan kredit Rp5.000.000,00 3. Diambil untuk kepentingan pribadi Rp250.000,00
B 1. Dibayar gaji pegawai Rp500.000,00 2. Diterima pendapatan Rp5.000.000,00
C 1. Disetor angsuran utang Rp1.000.000,00 3. Dibayar sewa ruangan 2 Rp750.000,00
4. Disusutkan perlatan 3 sebesar 10% Rp500.000,00
4. Diterima pendapatan 3 bunga Rp200.000,00
131
Berdasarkan data diatas, transaksi yang memengaruhi besarnya modal adalah ... A. A1, B1, dan C1 D. A2, B2, dan C3 B. A1, B2, dan C2 E. A3, B2, dan C3 C. A2, B2, dan C1 26. Berikut ini merupakan Perusahaan bengkel SURYA melakukan transaksi pada tanggal 21 April 2009, dibeli pompa merek Garuto seharga Rp700.000,00 yang baru dibayar Rp200.000,00 selebihnya utang. Transaksi ini jika ditulis dalam persamaan akuntansi adalah ... A. Kas + peralatan = utang + modal -200.000 +700.000 = +500.000 B. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 + 500.000 = 500.000 -200.000 C. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 +700.000 =+500.000 +200.000 D. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 +700.000 =+500.000 -200.000 E. Kas + peralatan = utang +modal 200.000 +700.000 = +700.000 +700.000 27. Laba usaha sebesar Rp10.000.000,00 pendapatan usaha Rp23.500.000,00 pendapatan bunga Rp1.500.000,00 maka beban usaha adalah sebesar ... D. Rp15.500.000,00 A. Rp13.000.000,00 E. Rp16.000.000,00 B. Rp14.500.000,00 C. Rp15.000.000,00 28. Jika pendapata lebih kecil dari biaya berarti perusahaan memperoleh ... A. Surplus D. Rugi E. Laba B. Impas C. Defisit 29. Berikut ini merupakan unsur-unsur laporan laba rugi adalah ... A. Piutang + modal D. Modal + kas B. Beban + pendapatan E. Harta + modal C. Utang + modal 30. Laporan keuangan yang menggambarkan hasil kegiatan perusahaan pada periode tertentu disebut ... A. Laporan posisi keuangan D. Laporan perubahan modal B. Laporan neraca E. Laporan arus kas C. Laporan laba rugi 31. Laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai harta, utang, modal suatu perusahaan pada saat tertentu disebut ...
132
A. Laporan laba rugi D. Laporan perubahan modal B. Laporan neraca E. Laporan modal kerja C. Laporan arus kas 32. Berikut ini adalah data perusahaan AMANDA. Kas Rp27.500.000,00 Piutang dagang Rp12.500.000,00 Peralatan Rp35.000.000,00 Modal Rp55.000.000,00 Berdasarkan data diatas, kewajiban (utang) perusahaannya adalah ... A. Rp55.000.000,00 D. Rp20.000.000,00 B. Rp35.000.000,00 E. Rp12.500.000,00 C. Rp27.500.000,00 33. Perusahaan jasa salon Amalia memiliki harta sebesar Rp50.000.000,00 dan kewajiban sebesar Rp38.000.000,00. Dengan demikian, modal perusahaan sebesar ... D. Rp12.000.000,00 A. Rp50.000.000,00 E. Rp25.000.000,00 B. Rp38.000.000,00 C. Rp88.000.000,00 34. Perusahaan Jasa Daya Guna memiliki harta sebesar Rp34.000.000,00 utang dagang sebesar Rp15.000.000,00, dan pembelian aktiva sebesar Rp2.000.000,00, yang dibayar secara tunai sebesar Rp500.000,00 dan sisanya akan dibayar 1 bulan kemudian. Maka, harta perusahaan setelah transaksi pembelian aktiva adalah .... D. Rp34.500.000,00 A. Rp 36.500.000,00 E. Rp33.500.000,00 B. Rp 35.500.000,00 C. Rp 36.000.000,00 35. Perhatikan data berikut ini! Modal Ani Rp 60.000.000,00 Utang dagang Rp 6.000.000,00 Utang gaji Rp 5.000.000,00 Utang Sewa Rp 1.000.000,00 Berdasarkan data di atas, maka harta perusahaan adalah ... A. Rp70.000.000,00 D. Rp73.000.000,00 B. Rp71.000.000,00 E. Rp74.000.000,00 C. Rp72.000.000,00
133
JAWABAN UJI COBA INSTRUMEN SIKLUS II 1. D 2. A 3. D 4. B 5. C 6. C 7. A 8. B 9. D 10. B 11. E 12. B
13. B 14. E 15. B 16. D 17. C 18. C 19. D 20. B 21. C 22. D 23. B 24. C
25. E 26. A 27. C 28. D 29. B 30. C 31. B 32. D 33. D 34. E 35. C
134
Lampiran 6
Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Yang Diterapkan Oleh Guru Dalam Pembelajaran Indikator Daya tarik topik bahasan
No 1 13
Kompetensi guru
2 3
Daya tarik model rotating trio exchange
7 4 5
6
8 Keterampilan model pembelajaran rotating trio exchange
9 10 11 12
Kisi pernyataan Siswa tertarik dengan akuntansi Pemahaman materi dalam akuntansi Kreativitas guru dalam proses pembelajaaran Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model rotating trio exchange Arti penting model pembelajaran rotating trio exchange Ketertarikan siswa dengan model rotating trio exchange Motivasi belajar siswa dengan menggunakan model rotating trio exchange Minat dan perhatian siswa dengan menggunakan model rotating trio exchange Suasana belajar yang terbentuk dari penerapan model pembelajaran rotating trio exchange Ketertarikan siswa dalam kegiatan pembentukan kelompok Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Kompetisi antar kelompok dalam pembelajaran Cara merespon
135
No
Kisi Pernyataan
1.
Siswa tertarik dengan akuntansi
2.
Kreativitas guru dalam proses pembelajaaran
3.
Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model yang bervariasi Ketertarikan siswa dengan model rotating trio exchange
4.
5.
Motivasi belajar siswa dengan menggunakan model rotating trio exchange
6.
Minat dan perhatian siswa dengan menggunakan model rotating trio exchange
7.
Arti penting model pembelajaran rotating trio exchange
8.
Suasana belajar yang terbentuk dari penerapan model pembelajaran rotating trio exchange
9.
Ketertarikan siswa dalam kegiatan pembentukan kelompok 10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan 11. Kompetisi antar kelompok dalam pembelajaran 12. Cara merespon
13. Pemahaman materi dalam akuntansi
Pernyataan Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari di SMK Arrahman. (+) Guru Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan. (+) Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi. (+) Pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model rotating trio exchange menjadikan belajar lebih menarik. (+) Pembelajaran dengan menggunakan model rotating trio exchange membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. (+) Model pembelajaran rotating trio exchange dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.(+) Dalam mempelajari konsep persamaan dasar akuntansi, menurut saya tidak perlu adanya model rotating trio exchange cukup dengan metode ceramah saja. (-) Suasana belajar di kelas menjadi kondusif dan menyenangkan dengan penerapan model rotating trio exchange. (+) Anggota kelompok saya kurang mendukung dalam pembelajaran. (-) Kegiatan kelompok meningkatkan kemampuan saya dalam menjawab soal.(+) Kompetisi antar kelompok membuat saya merasa tersisih. (-) Respon saya di kelas sangat rendah karena situasi belajar yang sangat riuh. (-) Dengan mempelajari akuntansi siswa akan memahami materi persamaan dasar akuntansi (+)
136
Lampiran 7
LEMBAR KUESIONER A. Petunjuk Pengisian: 1. Isilah identitas anda di tempat yang telah disediakan. 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya. 3. Beri tanda (√) pada jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan keadaan kalian, dengan kategori: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Raguragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) yang sesuai dengan pengamatan serta pengalaman andsa pada saat menjalani proses belajar akuntansi di kelas. 4. Atas bantuan dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih. B. Identitas Responden
No 1. 2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
Jenis Kelamin
: L/P (coret yang tidak perlu)
Kelas
: .........
Sikap Siswa Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari di SMK Arrahman. Guru Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan. Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi. Pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model rotating trio exchange menjadikan belajar lebih menarik. Pembelajaran dengan menggunakan model rotating trio exchange membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. Model pembelajaran rotating trio exchange dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam mempelajari konsep persamaan dasar akuntansi, menurut saya tidak perlu adanya model rotating trio exchange cukup dengan metode ceramah saja. Suasana belajar di kelas menjadi kondusif dan menyenangkan dengan penerapan model rotating trio
SS
S
RR
TS
STS
137
9. 10. 11. 12. 13.
exchange. Anggota kelompok saya kurang mendukung dalam pembelajaran. Kegiatan kelompok meningkatkan kemampuan saya dalam menjawab soal. Kompetisi antar kelompok membuat saya merasa tersisih. Respon saya di kelas sangat rendah karena situasi belajar yang sangat riuh. Dengan mempelajari akuntansi siswa akan memahami materi persamaan dasar akuntansi.
138
Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
: : : : :
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1
2
3
: : : :
4
5
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
139
Lampiran 9 CATATAN LAPANGAN Nama guru
:
Waktu
:
Konsep/sub konsep
:
Pertemuan
:
Hari/tanggal
:
Waktu
Kegiatan
140
Lampiran 10
PEDOMAN WAWANCARA Tujuan
: Memperoleh informasi mengenai proses belajar akuntansi
Bentuk wawancara
: Bebas
Waktu
: 13.00/ 8 Juli 2011
Tempat
: ruang guru SMK Arrahman
Objek wawancara
: Guru Akuntansi kelas X
Subjek wawancara
: Peneliti
Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Pra Penelitian 1. Ibu mengajar di kelas berapa? Dan sudah berapa lama ibu mengajar di sekolah ini? 2. Persiapan seperti apa yang Ibu persiapkan untuk mengajar? 3. Metode belajar apa yang biasanya Ibu gunakan untuk mengajar? 4. Bagaimana hasil belajar siswa selama ibu mengajar? 5. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep persamaan dasar akuntansi? 6. Apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep tersebut? 7. Bagaimana interaksi guru dan siswa di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung? 8. Apakah pada saat siswa mengalami kesulitan belajar di kelas akan bertanya pada guru? 9. Bagaimana cara ibu mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar? 10. Pernahkah Ibu menggunakan model pembelajaran kooperatif rotating trio exchange?’ 11. Bagaimana jika dalam pembelajaran konsep persamaan dasar akuntansi model pembelajaran yang digunakan adalah model rotating trio exchange?
141
Lampiran 11
PEDOMAN WAWANCARA Tujuan
: Memperoleh informasi mengenai proses belajar akuntansi
Bentuk wawancara
: Bebas
Waktu
: 15.00/ 13 Juli 2011
Tempat
: ruang kelas XII
Objek wawancara
: Siswa Kelas XII
Subjek wawancara
: Peneliti
Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Pra Penelitian 1. 2. 3. 4.
Siapa nama anda dan duduk di kelas berapa? Apakah anda menyukai pelajaran akuntansi? Mengapa? Bagaimana dengan nilai akuntansi anda waktu kelas X dan XI? Usaha apa yang anda lakukan untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan nilai tersebut? 5. Biasanya bagaimana cara guru akuntansi mengajar di kelas? 6. Bagaimana tanggapan anda tentang cara mengajar guru akuntansi di kelas? 7. Materi apa saja yang anda anggap sulit waktu kelas X dan XI? 8. Bagaimana dengan materi persamaan dasar akuntansi? 9. Bagaimana cara guru anda mengajar saat menjelaskan materi persamaan dasar akuntansi? 10. Bagaimana strategi anda untuk menguasai materi tersebut? 11. Apakah langkah tersebut dapat membantu anda?
142
Lampiran 12
PEDOMAN WAWANCARA Tujuan
:
Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada pada tindakan dalam belajar akuntansi
Bentuk wawancara
:
Bebas
Waktu
:
13.30
Tempat
:
Ruang guru SMK Arrahman
Objek wawancara
:
Guru Akuntansi kelas X
Subjek wawancara
:
Peneliti
Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Setelah Penelitian 1. Menurut anda apakah penggunaan model RTE ini cocok diterapkan pada pembelajaran akuntansi? 2. Pada materi apa model ini cocok diterapkan pada pembelajaran akuntansi? 3. Adakah kemungkinan anda menerapkan model RTE ini di kelas yang anda ajarkan? 4. Berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam belajar akuntansi siswa setelah dilakukan model RTE ini? 5. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama anda melakukan pengamatan? 6. Dengan pengamatan yang anda lakukan selama tindakan I ini, bagaimana tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran? 7. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan model RTE ini? 8. Apakah siswa terlihat menyukai model ini? 9. Menurut anda apakah kekurangan dan kelebihan yang ada pada penerapan model ini? 10. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan I?
143
Lampiran 13
PEDOMAN WAWANCARA Tujuan
:
Bentuk wawancara
Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada pada tindakan I : Bebas
Waktu
:
15.30
Tempat
:
Ruang Kelas X
Objek wawancara
:
Siswa Kelas X
Subjek wawancara
:
Peneliti
Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Setelah Penelitian 1. Apakah kamu menyukai pembelajaran akuntansi menggunakan model RTE? 2. Model manakah yang kamu lebih sukai, pembelajaran seperti biasa atau pembelajaran menggunakan model RTE? Mengapa? 3. Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak sukai dari model RTE ini? 4. Apakah kamu menjadi lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model ini? 5. Apakah kamu aktif dalam tugas kelompok? 6. Apakah kamu dapat mengerjakan soal-soal latihan yang ada? 7. Apakah model RTE ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari akuntansi? 8. Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan model RTE ini? 9. Apa kamu memiliki saran terhadap pembelajaran akuntansi menggunakan model RTE agar menjadi lebih baik? Bagaimana saran kamu?
Lampiran 14
142 TABEL HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1
Nama
Butir Soal 18 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
X1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
X2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
X3
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
X4
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
X5
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
X6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
X7
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
X8
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
X9
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
X10
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
X11
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
X12
1
1
1
1
1
0
1
1
0
X13
1
0
1
1
0
1
0
0
X14
0
0
1
1
1
0
1
X15
1
0
1
1
1
1
1
B 9 3 S 6 12 p 0.60 0.20 q 0.40 0.80 p/q 1.50 0.25 Öp/q 1.22 0.50 Xi 20.22 24.00 Xt 19.13 19.13 St 3.54 3.54 rbis 0.377 0.687 rtab 0.441 0.441 Ket Invalid Valid
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
Skor 15 26 25 13 20 17 17 18 20 17 17 21 23 17 22
13
12
8
8
12
5
7
8
9
10
5
0
7
3
13
12
10
4
11
3
13
3
7
10
3
12
6
3
14
12
11
10
12
2
3
7
7
3
10
8
7
6
5
10
15
8
12
2
3
5
11
4
12
2
12
8
5
12
3
9
12
1
3
4
5
3
0.87
0.80
0.53
0.53
0.80
0.33
0.47
0.53
0.60
0.67
0.33
0.00
0.47
0.20
0.87
0.80
0.67
0.27
0.73
0.20
0.87
0.20
0.47
0.67
0.20
0.80
0.40
0.20
0.93
0.80
0.73
0.67
0.80
0.13
0.20
0.47
0.47
0.20
0.67
0.53
0.47
0.40
0.33
0.67
1.00
0.53
0.80
0.13
0.20
0.33
0.73
0.27
0.80
0.13
0.80
0.53
0.33
0.80
0.20
0.60
0.80
0.07
0.20
0.27
0.33
0.20 4.00
6.50
4.00
1.14
1.14
4.00
0.50
0.88
1.14
1.50
2.00
0.50
0.00
0.88
0.25
6.50
4.00
2.00
0.36
2.75
0.25
6.50
0.25
0.88
2.00
0.25
4.00
0.67
0.25
14.00
4.00
2.75
2.00
2.55
2.00
1.07
1.07
2.00
0.71
0.94
1.07
1.22
1.41
0.71
0.00
0.94
0.50
2.55
2.00
1.41
0.60
1.66
0.50
2.55
0.50
0.94
1.41
0.50
2.00
0.82
0.50
3.74
2.00
1.66
1.41
2.00
19.31 19.13
19.67 19.13
20.75 19.13
19.88 19.13
19.00 19.13
22.40 19.13
20.14 19.13
21.13 19.13
20.67 19.13
19.80 19.13
18.00 19.13
0.00 19.13
19.00 19.13
15.00 19.13
19.62 19.13
19.08 19.13
20.40 19.13
19.25 19.13
20.45 19.13
20.33 19.13
20.00 19.13
23.00 19.13
19.14 19.13
20.90 19.13
17.33 19.13
20.25 19.13
18.67 19.13
19.67 19.13
19.64 19.13
20.08 19.13
20.27 19.13
21.67 19.13
18.92 19.13
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
3.54
0.126
0.301
0.488
0.224
-0.075
0.653
0.267
0.601
0.530
0.266
-0.226
0.000
-0.035
-0.584
0.347
-0.028
0.506
0.020
0.619
0.169
0.624
0.546
0.003
0.706
-0.254
0.631
-0.108
0.075
0.539
0.537
0.534
1.012
-0.122
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
Invalid Invalid Valid
Invalid Invalid Valid
Invalid Valid
0.441 Valid
Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid
Invalid Invalid
0.441 Valid
Invalid Valid
Invalid Valid
0.441 Valid
Invalid Valid
0.441 Invalid
0.441 Valid
0.441 Invalid
Invalid Valid
0.441 Valid
0.441 Valid
0.441 Valid
0.441 Invalid
288
143
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1 No
Nama
Butir Soal 2
5
8
10
11
19
21
23
24
26
28
31
32
33
34
Skor
1
Asneni
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
2
2
Badilah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
3
Danu Hermawan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
4
Fitriana Listianasari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Heryadi Pamungkas
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
10
6
Imam Agung S
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
7
Masyukoroh
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
6
8
Maun Asari Wijaya
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
10
9
Nadia Ulfa
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
10
10
Nurhalimah
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
7
11
Ramelia Syukriman
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
8
12
Resmawati
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
13
13
Rosdyan Anggraeni
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
10
14
Rosieana Hasyim
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
7
15
Tuty Hariyati
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
9
1
B
3
8
5
8
9
10
11
13
3
10
12
14
12
11
10
129
2
S
12
7
10
7
6
5
4
2
12
5
3
1
3
4
5
3
p
0.20
0.53
0.33
0.53
0.60
0.67
0.73
0.87
0.20
0.67
0.80
0.93
0.80
0.73
0.67
4
q
0.80
0.47
0.67
0.47
0.40
0.33
0.27
0.13
0.80
0.33
0.20
0.07
0.20
0.27
0.33
5
pq Spq
0.16
0.25
0.22
0.25
0.24
0.22
0.20
0.12
0.16
0.22
0.16
0.06
0.16
0.20
0.22
JUMLAH
6
7 Mean 8 SD 2 9 SD 10 r
2.84 8.60 3.79 14.373 0.860058309
144
TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1 No. 1 2 3 4 5
B 9 3 13 12 8
N 15 15 15 15 15
Tingkat Kesukaran (P) 0.60 0.20 0.87 0.80 0.53
Kategori Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang
6
8
15
0.53
Sedang
7
12
15
0.80
Mudah
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
5 7 8 9 10 5 0 7 3 13 12 10 4 11 3 13 3 7 10 3 12 6 3 14 12 11 9 12
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0.33 0.47 0.53 0.60 0.67 0.33 0.00 0.47 0.20 0.87 0.80 0.67 0.27 0.73 0.20 0.87 0.20 0.47 0.67 0.20 0.80 0.40 0.20 0.93 0.80 0.73 0.60 0.80
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sukar Mudah Sukar Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah
147
TAHAP PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM NOMOR 1 INSTRUMEN TES SIKLUS I Untuk perhitungan validitas item nomor 1 menggunakan rumus biserial: rbis (i) =
X i − Xt St
Pi qi
Dengan tahapan sebagai berikut: 1. Xi = 20,22 2. Xt = 19,13 3. Menentukan harga p,yaitu: 9
p = 15 = 0,60 4. Menentukan harga q, yaitu: q=1–p q = 1 – 0,60 = 0,40 5. Dari perhitungan manual diperoleh standar deviasi, yaitu 3,54 Menggunakan rumus: sd = sd =
xt 2 n 5718 15
− −
xt 2 n 2 288 2 15 2
sd = 381,2 − 368,64 sd = 3,54 rbis (i) =
20,22 − 19,13 3,54
0,60 0,40
rbis (i) = 0,377 Dari perhitungan validitas item nomor 1 dengan menggunaan rumus biserial diperoleh hasil 0,377. Maka didapat r hitung lebih kecil dari r tabel (0,377<0,441).
148
PERHITUNGAN KOEFISIEN RELIABILITAS INSTRUMEN TES SIKLUS I Koefisien reliabilitas instrumen tes siklus I menggunakan rumus KR 20: 𝑟11 =
𝑆 2 − 𝑝𝑞 𝑆2
𝑛 𝑛−1
Dari data yang dihasilkan dapat diketahui: xt
2
xt
= 129
xt 2
= 1325 n (responden) = 15
= 16641
pq
n (butir soal) = 15
= 2,84
tahap berikutnya mencari S: S= S=
xt 2 n 1325 15
− −
xt 2 n 2 16641 225
S = 14,37 S = 3,79 Kemudian data dimasukkan ke dalam rumus KR 20: 𝑟11 = 𝑟11 =
𝑛 𝑛−1 15 15 − 1
𝑆 2 − 𝑝𝑞 𝑆2 3,792 − 2,84 3,792
r11 = 1,07 x 0,80 r11 = 0,86 Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas di atas diperoleh r hitung sebesar 0,86. Maka dengan demikian reliabilitas instrumen tes siklus I termasuk dengan kategori tinggi.
149
PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN ITEM NOMOR 1 INSTRUMEN TES SIKLUS I Untuk perhitungan taraf kesukaran item nomor 1 menggunakan rumus: 𝐼=
𝐵 𝑁
Dengan tahapan: B=9 N = 15 𝐼=
9 = 0,60 15
Berdasarkan perhitungan taraf kesukaran di atas diperoleh I sebesar 0,60. Maka dengan demikian taraf kesukaran instrumen tes siklus I termasuk dengan kategori sedang.
149
Lampiran 15
INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I A. Tujuan dan Petunjuk 1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Istilah account dalam bahasa Indonesia menjadi ... A. Perkiraan D. Penafsiran B. Pelaporan E. Pencatatan C. Pengelompokan 2. Akuntan yang memperoleh izin untuk memberikan jasa secara independen dengan memperoleh imbalan disebut ... A. Akuntan publik D. Akuntan pendidik B. Akuntan manajemen E. Akuntan pemerintah C. Akuntan internal 3. Bank memerlukan informasi akuntansi untuk ... A. Mengetahui rentabilitas perusahaan B. Menetapkan jumlah pajak perusahaan C. Membandingkan dengan perusahaan sejenis D. Mengetahui data-data mengenai laba yang dibayar perusahaan kepada pemegang saham E. Mendasari pemberian pinjaman bagi pengembangan usaha 4. Untuk menekankan bahwa kreditur mempunyai hak utama atas kekayaan perusahaan, maka susunan persamaan dasar akuntansi dapat di ubah sebagai berikut ... A. Kewajiban – Aktiva = Modal B. Modal – Aktiva = Kewajiban C. Aktiva – Modal = Kewajiban D. Modal – Kewajiban = Aktiva E. Aktiva + Modal = Kewajiban 5. Rumus untuk menghitung modal adalah ... A. M = H + U D. M = U – H B. M = U + H – B E. M = P – H C. M = H – U 6. Rani membuka usaha fotocopy, karena itu ia membeli mesin fotocopy seharga Rp 10.000.000,00 dengan cara membayar tunai Rp 7.000.000,00 dan sisanya dibayar 2 bulan kemudian. Pengaruh transaksi diatas terhadap persamaan akuntansi adalah ...
150
A. Peralatan (+) Rp 10.000.000, modal (+) Rp 7.000.000, dan utang (+) Rp 3.000.000,00 B. Peralatan (+) Rp 10.000.000, utang (+) Rp 7.000.000, dan modal (+) Rp 3.000.000,00 C. Utang (-) Rp 10.000.000, peralatan (+) Rp 7.000.000, dan modal (+) Rp 3.000.000,00 D. Kas (-) Rp 7.000.000, peralatan (+) Rp 10.000.000, dan utang (+) Rp 3.000.000,00 E. Modal (+) Rp 10.000.000, kas (-) Rp 7.000.000, dan utang (+) Rp 3.000.000,00 7. Tanggal 16 Januari 2005 bengkel “Sekar Artha” menerima hasil jasa nya dari seorang pelanggannya sebesar Rp 1.800.000,00 tetapi baru diterima secara tunai Rp 1.400.000,00. Sisanya diterima kemudian. Dari transaksi tersebut dapat dicatat pada persamaan akuntansi adalah ... A Harta Kas Rp1.800.000 B Harta Kas Rp1.800.000 C Harta Kas Rp1.400.000 D Harta Kas Rp1.400.000 E Harta Kas Rp1.400.000
+ Piutang usaha + -
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + -
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + -
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + Rp400.000
+ Perlengkapan + -
+ Piutang usaha + Rp400.000
+ Perlengkapan + -
= = = = = = = = = = = = = = =
Kewajiban Utang usaha Kewajiban Kewajiban Rp400.000 Kewajiban Utang usaha Kewajiban Utang usaha Kewajiban Utang usaha Rp1.800.000
+ + + + + + + + + + + + + + +
Ekuitas Ekuitas Rp1.800.000 Ekuitas Ekuitas Rp1.400.000 Ekuitas Ekuitas Rp1.400.000 Ekuitas Ekuitas Rp1.800.000 Ekuitas Ekuitas -
8. Berikut ini transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa Travel Jogja selama bulan Januari melakukan transaksi-transaksi berikut: 1. Bapa Budi menginvestasikan uang ke dalam perusahaan sebesar Rp125.000.000,00 sebagai modal usaha 2. Perusahaan membeli kendaraan untuk keperluan usaha Rp100.000.000,00 dengan membayar uang muka sebesar Rp10.000.000,00 Berdasarkan transaksi diatas, persamaan akuntansi yang benar adalah ... (dalam ribuan rupiah) Tgl A B C D
Aktiva Pasiva Kas Kendaraan Utang Modal 125.000 125.000 125.000 125.000 100.000 90.000 125.000 125.000 -10.000 100.000 90.000 125.000 125.000
151
10.000 125.000 10.000
E
9.
90.000 90.000
100.000 90.000
125.000 10.000
1 Mei : Tn Ansor menginvestasikan uang tunai sebesar 15.000.000 dan seperangkat peralatan warnet senilai 10.000.000 untuk memulai usahanya 3 Mei : dibayar sewa ruangan bulan ini 250.000 10 Mei : pelanggan telah memakai jasa warnet senilai 500.000 tetapi belum melakukan pembayaran 15 Mei : Tn. Ansor mendapatkan pinjaman bank untuk menambah modalnya senilai 5.000.000 diterima tunai Transaksi tersebut dicatat dalam persamaan akuntansi berikut: (dalam ribuan) Tanggal
Mei 2008
1 3 10 15 Jumlah
Kas 15.000 (250) 15.250 15.250 5.000 20.500
H Piutang 500 500
Peralatan 10.000 10.000 10.000
500
10.000
U Utang bank 5.000 5.000
M Modal Ansor 25.000 250 25.250 500 25.750 5.000 25.750
Pencatatan yang benar adalah tanggal ... A. 1 dan 3 D. 3 dan 10 B. 1 dan 10 E. 3 dan 15 C. 1 dan 15 10. Kekayaan yang berasal dari pemilik adalah ... A. Utang D. Kekayaan B. Modal E. Prive C. Harta 11. Nama perkiraan (akun): 1. Sewa dibayar dimuka 2. Perlengkapan toko 3. Mesin-mesin 4. Hak paten 5. Piutang usaha Dari perkiraan diatas, yang termasuk perkiraan aktiva lancar adalah ... A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3 dan 5 B. 1, 2, dan 5 E. 3, 4, dan 5 C. 2, 3, dan 4 12. Modal awal Rp10.000.000,00 laba Rp6.000.000,00 dan pengambilan prive Rp1.000.000,00 maka besarnya modal akhir adalah ... A. Rp7.500.000,00 D. Rp16.000.000,00 B. Rp8.600.000,00 E. Rp17.000.000,00 C. Rp15.000.000,00
152
13. Neraca perusahaan jasa menunjukkan data sebagai berikut: Harta lancar Rp675.000,00 Utang lancar Rp494.000,00 Harta tetap Rp8.680.000,00 Modal usaha Rp16.370.000,00 Dari data tersebut, jumlah pasiva sebesar ... D. Rp9.355.000,00 A. Rp494.000,00 E. Rp16.864.000,00 B. Rp675.000,00 C. Rp8.680.000,00 14. Data-data akhir tahun salon kecantikan Callista Salon adalah sebagai berikut. - Modal awal Rp 25.000.000,00 - Prive Rp 2.000.000,00 - Pendapatan salon Rp 18.000.000,00 - Beban usaha Rp 9.000.000,00 Laba bersih yang diperoleh salon kecantikan callista adalah ... D. Rp 9.000.000,00 A. Rp 6.000.000,00 E. Rp 12.000.000,00 B. Rp 23.000.000,00 C. Rp 7.000.000,00 15. Perhatikan data berikut! Kas Rp 100.000.000,00 Piutang Rp 50.000.000,00 Modal Rp 110.000.000,00 Peralatan Rp 80.000.000,00 Dari keterangan di atas, maka utang perusahaan adalah .... A. Rp160.000.000,00 B. Rp150.000.000,00 C. Rp140.000.000,00 D. Rp130.000.000,00 E. Rp120.000.000,00
153
Lampiran 16
JAWABAN INSTRUMEN SIKLUS I 1. 2. 3. 4. 5.
A A E C C
6. D 7. D 8. C 9. B 10. B
11. B 12. C 13. E 14. D 15. E
153 Lampiran 17
TABEL HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2 Butir Soal
Nama 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Skor 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
X1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
17
X2
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
25
X3
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
24
X4
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
21
X5
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
28
X6
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
31
X7
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
14
X8
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
23 18
X9
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
X10
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
21
X11
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
15
X12
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
29
X13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
33
X14
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
16
X15
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
24
B
9
10
5
6
7
15
10
11
7
12
3
8
8
15
12
11
8
12
11
9
9
2
13
13
11
11
8
15
13
9
0
8
12
12
14
S
6
5
10
9
8
0
5
4
8
3
12
7
7
0
3
4
7
3
4
6
6
13
2
2
4
4
7
0
2
6
15
7
3
3
1
p
0.60
0.67
0.33
0.40
0.47
1.00
0.67
0.73
0.47
0.80
0.20
0.53
0.53
1.00
0.80
0.73
0.53
0.80
0.73
0.60
0.60
0.13
0.87
0.87
0.73
0.73
0.53
1.00
0.87
0.60
0.00
0.53
0.80
0.80
0.93
q
0.40
0.33
0.67
0.60
0.53
0.00
0.33
0.27
0.53
0.20
0.80
0.47
0.47
0.00
0.20
0.27
0.47
0.20
0.27
0.40
0.40
0.87
0.13
0.13
0.27
0.27
0.47
0.00
0.13
0.40
1.00
0.47
0.20
0.20
0.07
p/q p/q
1.50
2.00
0.50
0.67
0.88 #DIV/0!
2.00
2.75
0.88
4.00
0.25
1.14
1.14 #DIV/0!
4.00
2.75
1.14
4.00
2.75
1.50
1.50
0.15
6.50
6.50
2.75
2.75
1.14 ######
6.50
1.50
0.00
1.14
4.00
4.00
14.00
1.41
0.71
0.82
0.94
1.41
2.00
0.50
1.07
1.07 #DIV/0!
2.00
1.66
1.07
2.00
1.66
1.22
2.55
1.66
1.66
1.66
0.94
1.22
0.39
2.55
2.55
1.22
0.00
1.07
2.00
2.00
3.74
Xi
25.22
22.30 23.00 25.67 26.14
22.60 25.90 24.45
23.00
23.92 18.00 26.75
24.25
22.60 24.17 23.73 29.00 23.33 24.73 25.89 24.33
32.00
23.69
23.62 22.36 24.45
23.88
22.60
23.85
25.33
0.00
25.13
23.08
23.67
23.21
Xt
22.60
22.60 22.60 22.60 22.60
22.60 22.60 22.60
22.60
22.60 22.60 22.60
22.60
22.60 22.60 22.60 22.60 22.60 22.60 22.60 22.60
22.60 22.60 22.60
22.60
22.60
22.60
22.60
22.60
22.60
22.60
22.60
22.60
St
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
0.453 -0.069 0.538
0.238 ######
0.555
0.585
0.000
0.472
0.169
0.373
0.402
0.441 0.441 0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
0.441
rbis rtab Ket
1.22
5.72
5.72
5.72
5.72
#DIV/0!
5.72
5.72
5.72
0.816 0.538
0.065
0.460 -0.402 0.776
0.441 0.441 0.441
0.441
0.441 0.441 0.441
0.561 -0.074 0.049 0.438 0.579 #DIV/0! 0.441
0.441 0.441 0.441 0.441
Valid Invalid Invalid Invalid Valid
5.72
5.72
#DIV/0! Valid Valid Invalid Valid
5.72
5.72
Invalid Valid
22.60
22.60
5.72
5.72
5.72
0.308 #DIV/0! 0.548 0.327 1.196 0.256 0.617 0.704 0.371
0.645
0.487
0.441
0.441
5.72
Invalid
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
5.72
0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 #DIV/0! Valid Invalid Valid Invalid Valid
Valid Invalid Valid
0.441 Valid
5.72
Valid
5.72
5.72
1.07 ######
Invalid Valid Invalid
0.441
###### Valid
0.441 Valid
Invalid Valid
Invalid Invalid Invalid
339
154
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2 No
Butir Soal
Nama
Skor
1
5
7
8
10
12
15
17
19
20
22
23
24
26
29
30
32
1 Asneni
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
7
2 Badilah
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
3 Danu Hermawan
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
4 Fitriana Listianasari
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
7
5 Heryadi Pamungkas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
6 Imam Agung S
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
7 Masyukoroh
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
5
8 Maun Asari Wijaya
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
12
9 Nadia Ulfa
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
6
10 Nurhalimah
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
7
11 Ramelia Syukriman
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
3
12 Resmawati
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
13 Rosdyan Anggraeni
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
14 Rosieana Hasyim
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
6
15 Tuty Hariyati
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
12
JUMLAH 1 B
9
7
10
11
12
8
12
8
11
9
12
14
12
11
13
9
8
2 S
6
8
5
4
3
7
3
7
4
6
3
1
3
4
2
6
7
3 p
0.60
0.47
0.67
0.73
0.80
0.53
0.80
0.53
0.73
0.60
0.80
0.93
0.80
0.73
0.87
0.60
0.53
4 q
0.40
0.53
0.33
0.27
0.20
0.47
0.20
0.47
0.27
0.40
0.20
0.07
0.20
0.27
0.13
0.40
0.47
5 pq
0.24
0.25
0.22
0.20
0.16
0.25
0.16
0.25
0.20
0.24
0.16
0.06
0.16
0.20
0.12
0.24
0.25
6 Spq 7 Mean
3.79
8 SD 9 SD 10 r
3.34 9.73
2
14.329 0.821517192
146
155
TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
B 9 10 5 6 7 15 10 11 7 12 3 8 8 15 13 11 8 12 11 9 9 2 13 13 11 11 8 15 13 9 0 8 12 12 14
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Tingkat Kesukaran (P) 0.60 0.67 0.33 0.40 0.47 1.00 0.67 0.73 0.47 0.80 0.20 0.53 0.53 1.00 0.87 0.73 0.53 0.80 0.73 0.60 0.60 0.13 0.87 0.87 0.73 0.73 0.53 1.00 0.87 0.60 0.00 0.53 0.80 0.80 0.93
Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah sedang Sukar sedang Mudah Mudah Mudah
157
TAHAP PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM NOMOR 1 ISNTRUMEN TES SIKLUS II Untuk perhitungan validitas item nomor 1 menggunakan rumus biserial: rbis (i) =
X i − Xt St
Pi qi
Dengan tahapan sebagai berikut: 1. Xi = 25,22 2. Xt = 22,60 3. Menentukan harga p,yaitu: 9
p = 15 = 0,60 4. Menentukan harga q, yaitu: q=1–p q = 1 – 0,60 = 0,40 5. Dari perhitungan manual diperoleh standar deviasi, yaitu 5,72 Menggunakan rumus: sd = sd =
xt 2 n 8153 15
− −
xt 2 n 2 339 2 15
sd = 543,53 − 510,76 sd = 5,72 rbis (i) =
25,22 − 22,60 15
0,60 0,40
rbis (i) = 0,561 Dari perhitungan validitas item nomor 1 dengan menggunaan rumus biserial diperoleh hasil 0,561. Maka didapat r hitung lebih besar dari r tabel (0,561>0,441).
158
PERHITUNGAN KOEFISIEN RELIABILITAS INSTRUMEN TES SIKLUS II Koefisien reliabilitas instrumen tes siklus I menggunakan rumus KR 20: 𝑆 2 − 𝑝𝑞 𝑆2
𝑛 = 𝑛−1
𝑟11
Dari data yang dihasilkan dapat diketahui: xt
2
xt
=146
xt 2
= 1636 n (responden) = 15
= 21316
pq
n (butir soal) = 15
= 3,34
tahap berikutnya mencari S: xt 2
S=
n 1636
S=
15
− −
xt 2 n 2 21316 225
S = 14,33 S = 3,785 Kemudian data dimasukkan ke dalam rumus KR 20: 𝑟11 = 𝑟11 =
𝑛 𝑛−1
15 15 − 1
𝑆 2 − 𝑝𝑞 𝑆2 3,7852 − 3,34 3.7852
r11 = 1,07 x 0,76 r11 = 0,82 berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas di atas diperoleh r hitung sebesar 0,86. Maka dengan demikian reliabilitas instrumen tes siklus I termasuk dengan kategori tinggi.
159
PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN ITEM NOMOR 1 INSTRUMEN TES SIKLUS II Untuk perhitungan taraf kesukaran item nomor 1 menggunakan rumus: 𝐼=
𝐵 𝑁
Dengan tahapan: B=9 N = 15 𝐼=
9 = 0,60 15
Berdasarkan perhitungan taraf kesukaran di atas diperoleh I sebesar 0,60. Maka dengan demikian taraf kesukaran instrumen tes siklus I termasuk dengan kategori sedang.
160
Lampiran 18
INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II A. Tujuan dan Petunjuk 1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ... A. Menyangkut masalah uang B. Selalu dipakai oleh perusahaan C. Istilah dunia masuk dalam bisnis D. Sebagai alat informasi bagi kegiatan usaha E. Dapat digunakan pada seluruh jenis perusahaan 2. Akuntan yang berperan dalam penetapan dan pengendalian harga pokok dari proses produksi sampai barang selesai adalah bidang akuntansi ... D. Pajak A. Auditing E. Anggaran B. Manajemen C. Biaya 3. Apabila harta sebuah perusahaan bertambah 4.000.000 dan utang bertambah 3.000.000, maka modal yang dimiliki perusahaan tersebut .... A. Bertambah 1.000.000 B. Berkurang 1.000.000 C. Bertambah 7.000.000 D. Berkurang 7.000.000 E. Bertambah 4.000.000 4. Bagaimana persamaan akuntansi bila aktiva perusahaan diperoleh dari dua sumber? A. Aktiva = ekuitas B. Aktiva = kewajiban + ekuitas C. Aktiva = kewajiban + pendapatan D. Aktiva = kewajiban – beban E. Aktiva = ekuitas – kewajiban 5. Persamaan aktiva perusahaan adalah ... A. Kewajiban = Aktiva – Ekuitas B. Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
161
C. Kewajiban = Aktiva + Ekuitas D. Aktiva = Kewajiban – Ekuitas E. Ekuitas= Kewajiban + Aktiva 6. Berikut ini yang bukan merupakan aktiva tidak berwujud adalah ... A. Hak cipta D. Goodwill B. Investasi E. Hak paten C. Merek dagang 7. Pada tanggal 10 Juni 2007 dibeli secara tunai peralatan seharga Rp 1.000.000,00 akibat transaksi ini peralatan mengalami perubahan ... A. Peralatan berkurang, kas bertambah B. Peralatan bertambah, kas berkurang C. Peralatan bertambah, kas bertambah D. Peralatan berkurang, kas berkurang E. Peralatan bertambah, kas tetap 8. Pada tanggal 8 Juli 2008 diterima pelunasan atau upah service AC yang belum dibayar dari CV Yrama Widya sebesar Rp500.00,00. Transaksi tersebut tampak pada persamaan dasar akuntansi milik perusahaan service AC ... A. Kas (-) Rp500.00,00 Utang (-) Rp500.00,00 B. Kas (+) Rp500.00,00 modal (+) Rp500.00,00 C. Kas (+) Rp500.00,00 piutang (-) Rp500.00,00 D. Pendapatan (-) Rp500.00,00 kas (+) Rp500.00,00 E. Utang (+) Rp500.00,00 modal (-) Rp500.00,00 9. Melunasi utang kepada Toko Sentosa Rp5.000.000,00 dicatat dalam persamaan akuntansi mengakibatkan ... A. Kas berkurang, modal berkurang B. Kas berkurang, piutang berkurang C. Kas berkurang, modal bertambah D. Kas berkurang, utang berkurang E. Kas bertambah, utang berkurang 10. Sebuah perusahaan membeli tanah dan bangunan dengan membayar tunai Rp5.000.000,00 dan akan melunasi sisanya dalam tempo 2 tahun. Transaksi tersebut akan ... A. Meningkatkan modal sendiri B. Meningkatkan aktiva
162
C. Menurunkan utang D. Menurunkan aktiva E. Menurunkan modal sendiri 11. Diketahui modal salon “ANITA” awal Maret sebesar Rp 10.000.000,00 dalam bentuk tunai. Data transaksi selanjutnya: 5 Maret 2009 Dibeli perlengkapan salon sebesar Rp750.000,00 secara tunai 10 Maret 2009 dibeli alat steam rambut sebanyak 2 buah seharga @ Rp900.000 dari Toko “EVA” baru dibayar Rp 800.000,00 sisanya dibayar kemudian 20 Maret 2009 dibayar pelunasan dari transaksi 10 Maret 2009 pada Toko “EVA” Dari transaksi tersebut pencatatan dalam persamaan akuntansi yang benar adalah ... A. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (100.000) 8.350.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 900.000 900.000 900.000
Utang Usaha 100.000 100.000 (100.000) -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Kas 10.000.000 10.000.000 (800.000) 9.200.000 (1000.000) 8.200.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000 1.800.000
Utang Usaha 1000.000 1000.000 (1000.000) -
Modal 10.000.000 750.000 10.750.000 10.750.000 10.750.000
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000-
Utang Usaha 1.800.000 1.800.000 (1.000.000) 800.000
Modal 10.000.000 10.000.000 (800.000) 9.200.000 9.200.000
B. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
C. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
1.800.000
163
D. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000-
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 1.800.000 2.550.000 2.550.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000-
1.800.000
Utang Usaha 1.000.000 1.000.000 (1.000.000) -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Utang Usaha 1.000.000 1.000.000 (1.000.000) -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
E. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
1.800.000
12. Perhatikan transaksi-transaksi tersebut. 5/6 Nina menyisihkan kekayaannya berupa uang Rp 5.000.000,00 sebagai modal “Nina Decoration” 6/6 dibeli peralatan dekorasi Rp8.000.000,00 dibayar Rp4.000.000,00 sisanya diangsur 4kali ke depan 7/6 dibeli bahan perlengkapan dekorasi Rp500.000,00 tunai 8/6 dibayar transpor ke lokasi Rp 50.000,00 10/6 diterima pendapatan jasa dekorasi Rp500.000,00 Penerapan dalam persamaan akuntansinya sebagai berikut: Tgl
Harta Kas Piutang usaha Perlengkapan Peralatan 5/6 5.000.000 (4.000.000) 8.000.000 1.000.000 8.000.000 7/6 500.000 1.000.000 500.000 8.000.000 8/6 (50.000) 950.000 500.000 8.000.000 10/6 500.000 950.000 500.000 500.000 8.000.000
Penerapan yang benar adalah untuk transaksi tanggal ... A. 5/6 dan 6/6 D. 6/6 dan 8/6 B. 5/6 dan 8/6 E. 8/6 dan 10/6 C. 6/6 dan 7/6
Utang Utang usaha 500.000 500.000 500.000 500.000
Modal Modal Nina 5.000.000 4.000.000 9.000.000 9.000.000 (50.000) 8.950.000 500.000 9.450.000
164
13. Tanggal 2 Mei dibeli peralatan kantor secara tunai sebesar Rp50.000,00. Tanggal 5 Mei dibeli perlengkapan kantor Rp 20.000,00 dibayar Rp 5.000,00 sisanya dibayar kemudian. Tanggal 7 Mei dibayar lunas pembelian tanggal 5 Mei. Saldo kas dan Modal pada tanggal 1 Mei masing-masing sebesar Rp 500.000,00. Transaksi tersebut dicatat ke dalam persamaan akuntansi yang benar adalah ... A. Tanggal Mei
1 2 5 7
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 5.000 -
= Peralatan 5.000 -
Kas 500.000 (50.000) 5.000 (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 5.000 -
Peralatan -
Kas 500.000 (5.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
B. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
C. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
D. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 50.000 (50.000)
Modal 500.000 -
E. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 45.000 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
165
14. Berikut ini merupakan Perusahaan bengkel SURYA melakukan transaksi pada tanggal 21 April 2009, dibeli pompa merek Garuto seharga Rp700.000,00 yang baru dibayar Rp200.000,00 selebihnya utang. Transaksi ini jika ditulis dalam persamaan akuntansi adalah ... A. Kas + peralatan = utang + modal -200.000 +700.000 = +500.000 B. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 + 500.000 = 500.000 -200.000 C. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 +700.000 =+500.000 +200.000 D. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 +700.000 =+500.000 -200.000 E. Kas + peralatan = utang +modal 200.000 +700.000 = +700.000 +700.000 15. Berikut ini merupakan unsur-unsur laporan laba rugi adalah ... D. Modal + kas A. Piutang + modal E. Harta + modal B. Beban + pendapatan C. Utang + modal 16. Laporan keuangan yang menggambarkan hasil kegiatan perusahaan pada periode tertentu disebut ... A. Laporan posisi keuangan B. Laporan neraca C. Laporan laba rugi D. Laporan perubahan modal E. Laporan arus kas 17. Berikut ini adalah data perusahaan AMANDA. Kas Rp27.500.000,00 Piutang dagang Rp12.500.000,00 Peralatan Rp35.000.000,00 Modal Rp55.000.000,00 Berdasarkan data diatas, kewajiban (utang) perusahaannya adalah ... A. Rp55.000.000,00 B. Rp35.000.000,00 C. Rp27.500.000,00 D. Rp20.000.000,00 E. Rp12.500.000,00
166
Lampiran 19
JAWABAN INSTRUMEN SIKLUS II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
D C A B B B B C D
10. B 11. D 12. B 13. C 14. A 15. B 16. C 17. D
167
Lampiran 20
INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS III A. Tujuan dan Petunjuk 1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Diketahui modal salon “ANITA” awal Maret sebesar Rp 10.000.000,00 dalam bentuk tunai. Data transaksi selanjutnya: 5 Maret 2009 Dibeli perlengkapan salon sebesar Rp750.000,00 secara tunai 10 Maret 2009 dibeli alat steam rambut sebanyak 2 buah seharga @ Rp900.000 dari Toko “EVA” baru dibayar Rp 800.000,00 sisanya dibayar kemudian 20 Maret 2009 dibayar pelunasan dari transaksi 10 Maret 2009 pada Toko “EVA” Dari transaksi tersebut pencatatan dalam persamaan akuntansi yang benar adalah ... A. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (100.000) 8.350.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 900.000 900.000 900.000
Utang Usaha 100.000 100.000 (100.000) -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Kas 10.000.000 10.000.000 (800.000) 9.200.000 (1000.000) 8.200.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000 1.800.000
Utang Usaha 1000.000 1000.000 (1000.000) -
Modal 10.000.000 750.000 10.750.000 10.750.000 10.750.000
B. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
168
C. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000-
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 750.000 750.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000-
Kas 10.000.000 (750.000) 9.250.000 (800.000) 8.450.000 (1000.000) 7.450.000
Perlengkapan 750.000 750.000 1.800.000 2.550.000 2.550.000
Peralatan 1.800.000 1.800.000-
1.800.000
Utang Usaha 1.800.000 1.800.000 (1.000.000) 800.000
Modal 10.000.000 10.000.000 (800.000) 9.200.000 9.200.000
Utang Usaha 1.000.000 1.000.000 (1.000.000) -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Utang Usaha 1.000.000 1.000.000 (1.000.000) -
Modal 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
D. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
1.800.000
E. Tanggal Maret 2009 5/3/2009 10/3/2009 20/3/2009
2.
1.800.000
Perhatikan transaksi-transaksi tersebut. 5/6 Nina menyisihkan kekayaannya berupa uang Rp 5.000.000,00 sebagai modal “Nina Decoration” 6/6 dibeli peralatan dekorasi Rp8.000.000,00 dibayar Rp4.000.000,00 sisanya diangsur 4kali ke depan 7/6 dibeli bahan perlengkapan dekorasi Rp500.000,00 tunai 8/6 dibayar transpor ke lokasi Rp 50.000,00 10/6 diterima pendapatan jasa dekorasi Rp500.000,00 Penerapan dalam persamaan akuntansinya sebagai berikut: Tgl 5/6
Harta Kas Piutang usaha Perlengkapan Peralatan 5.000.000 (4.000.000) 8.000.000 1.000.000 8.000.000
Utang Utang usaha -
Modal Modal Nina 5.000.000 4.000.000 9.000.000
169
7/6 8/6 10/6
1.000.000 (50.000) 950.000 950.000
500.000 500.000
500.000 500.000 500.000 500.000
8.000.000 8.000.000 8.000.000
500.000 500.000 500.000 500.000
Penerapan yang benar adalah untuk transaksi tanggal ... A. 5/6 dan 6/6 B. 5/6 dan 8/6 C. 6/6 dan 7/6 D. 6/6 dan 8/6 E. 8/6 dan 10/6 3. Tanggal 2 Mei dibeli peralatan kantor secara tunai sebesar Rp50.000,00. Tanggal 5 Mei dibeli perlengkapan kantor Rp 20.000,00 dibayar Rp 5.000,00 sisanya dibayar kemudian. Tanggal 7 Mei dibayar lunas pembelian tanggal 5 Mei. Saldo kas dan Modal pada tanggal 1 Mei masing-masing sebesar Rp 500.000,00. Transaksi tersebut dicatat ke dalam persamaan akuntansi yang benar adalah ... A. Tanggal Mei
1 2 5 7
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 5.000 -
= Peralatan 5.000 -
Kas 500.000 (50.000) 5.000 (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
B. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
C. Tanggal Mei
1 2 5 7
= Peralatan 50.000 -
+ Utang 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
9.000.000 (50.000) 8.950.000 500.000 9.450.000
170
D. Tanggal Mei
1 2 5 7
Kas 500.000 (50.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 5.000 -
= Peralatan -
Kas 500.000 (5.000) (5.000) (15.000)
+ + Perlengkapan 20.000 -
Peralatan 50.000 -
+ Utang 50.000 (50.000)
Modal 500.000 -
E. Tanggal Mei
1 2 5 7
=
+ Utang 45.000 15.000 (15.000)
Modal 500.000 -
4. Berikut ini merupakan Perusahaan bengkel SURYA melakukan transaksi pada tanggal 21 April 2009, dibeli pompa merek Garuto seharga Rp700.000,00 yang baru dibayar Rp200.000,00 selebihnya utang. Transaksi ini jika ditulis dalam persamaan akuntansi adalah ... A. Kas + peralatan = utang + modal -200.000 +700.000 = +500.000 B. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 + 500.000 = 500.000 -200.000 C. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 +700.000 =+500.000 +200.000 D. Kas + peralatan = utang +modal -200.000 +700.000 =+500.000 -200.000 E. Kas + peralatan = utang +modal 200.000 +700.000 = +700.000 +700.000 5. Berikut ini merupakan unsur-unsur laporan laba rugi adalah ... A. Piutang + modal B. Beban + pendapatan C. Utang + modal D. Modal + kas E. Harta + modal 6. Laporan keuangan yang menggambarkan hasil kegiatan perusahaan pada periode tertentu disebut ... A. Laporan posisi keuangan B. Laporan neraca C. Laporan laba rugi D. Laporan perubahan modal E. Laporan arus kas
171
7. Berikut ini adalah data perusahaan AMANDA. Kas Rp27.500.000,00 Piutang dagang Rp12.500.000,00 Peralatan Rp35.000.000,00 Modal Rp55.000.000,00 Berdasarkan data diatas, kewajiban (utang) perusahaannya adalah ... A. Rp55.000.000,00 B. Rp35.000.000,00 C. Rp27.500.000,00 D. Rp20.000.000,00 E. Rp12.500.000,00 8. Akuntan yang berperan dalam penetapan dan pengendalian harga pokok dari proses produksi sampai barang selesai adalah bidang akuntansi ... A. Auditing B. Manajemen C. Biaya D. Pajak E. Anggaran 9. Akuntan yang memperoleh izin untuk memberikan jasa secara independen dengan memperoleh imbalan disebut ... A. Akuntan publik B. Akuntan manajemen C. Akuntan internal D. Akuntan pendidik E. Akuntan pemerintah 10. Bank memerlukan informasi akuntansi untuk ... A. Mengetahui rentabilitas perusahaan B. Menetapkan jumlah pajak perusahaan C. Membandingkan dengan perusahaan sejenis D. Mengetahui data-data mengenai laba yang dibayar perusahaan kepada pemegang saham E. Mendasari pemberian pinjaman bagi pengembangan usaha 11. Untuk menekankan bahwa kreditur mempunyai hak utama atas kekayaan perusahaan, maka susunan persamaan dasar akuntansi dapat di ubah sebagai berikut ... A. Kewajiban – Aktiva = Modal B. Modal – Aktiva = Kewajiban C. Aktiva – Modal = Kewajiban D. Modal – Kewajiban = Aktiva E. Aktiva + Modal = Kewajiban 12. Kekayaan yang berasal dari pemilik adalah ... A. Utang B. Modal
172
C. Harta D. Kekayaan E. Prive 13. Nama perkiraan (akun): 1. Sewa dibayar dimuka 2. Perlengkapan toko 3. Mesin-mesin 4. Hak paten 5. Piutang usaha Dari perkiraan diatas, yang termasuk perkiraan aktiva lancar adalah ... A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 5 C. 2, 3, dan 4 D. 2, 3 dan 5 E. 3, 4, dan 5 14. Modal awal Rp10.000.000,00 laba Rp6.000.000,00 dan pengambilan prive Rp1.000.000,00 maka besarnya modal akhir adalah ... A. Rp7.500.000,00 B. Rp8.600.000,00 C. Rp15.000.000,00 D. Rp16.000.000,00 E. Rp17.000.000,00 15. Neraca perusahaan jasa menunjukkan data sebagai berikut: Harta lancar Rp675.000,00 Utang lancar Rp494.000,00 Harta tetap Rp8.680.000,00 Modal usaha Rp16.370.000,00 Dari data tersebut, jumlah pasiva sebesar ... A. Rp494.000,00 B. Rp675.000,00 C. Rp8.680.000,00 D. Rp9.355.000,00 E. Rp16.864
173
Lampiran 21
JAWABAN INSTRUMEN SIKLUS III
1. D 2. B 3. C 4. A 5. B 6. C 7. D 8. C 9. A 10. E 11. C 12. B 13. B 14. C 15. E
174
Lampiran 22
HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK ARRAHMAN BINTARO SIKLUS I, II, dan III No
Nama Siswa
1
Achmad Sergio
2
Adit Kurniawan
3
Ahmad Fauzi
4
Ahmad Sodikin
5
Ali Syaifudin
6
Andrianto
7
Andri Prastio
8
Andy Budi Anto
9
Dendy Prayoga
10
Hafizulloh
11
Indah Fatmawati
12
Joko Sagsowo
13
Kosim
14
Mahran Fadlul Huda
15
Muhammad Iqbal
16
Muhammad Irfan
17
Muhammad Jufri
Siklus I 73
Siklus II 80
Siklus III 86
60
66
73
66
66
73
60
66
73
60
73
73
66
66
73
73
73
80
73
60
86
60
66
80
60
66
73
46
53
73
60
66
80
46
53
80
53
73
86
53
66
93
60
73
86
80
86
100
175
18
Okky Anggriwan S
19
Ressa Septiyani
20
Rr. Mega Yuniawati
21
Veri Ardian
22
Yuniarti Salamah
23
Yuting Dwi Aryanto
24
Zainul Mustaghfirin X Rata-rata
66
66
80
66
73
86
66
80
80
60
86
93
53
80
86
80
86
100
60
66
73
1500
1689
1966
62,50
70,38
81,92
175
Lampiran 23
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU SIKLUS I A. Distribusi Frekuensi 1. Banyak data (n) = 24 2. Perhitungan Rentang R = Xmaks - Xmin + 1 = 80 – 46 + 1 = 35 3. Perhitungan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 log (n) = 1 + 3,3 log 24 = 1 + 3,3 (1,38) = 1 + 4,55 = 5,55 5 4. Perhitungan Panjang Kelas
R K 35 P 5 P7 P
P7
176
Tabel Distribusi Frekuensi Siklus I No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai 46-52 53-59 60-66 67-73 74-80 Jumlah
bb 45,5 52,5 59,5 66,5 73,5
B. Perhitungan Mean x
fx f i
i
i
1512 24 63
C. Perhitungan Median
1 nF M e b P 2 f 12 5 59,5 7 14 63 D. Perhitungan Modus
b1 M o b P b1 b2 11 59,5 7 11 11 59,5 3,5 63
E. Perhitungan Varians
ba 52,5 59,5 66,5 73,5 80,5
fi 2 3 14 3 2 24
fk 2 5 19 22 24
xi 49 56 63 70 77
xi^2 2401 3136 3969 4900 5929 20335
fixi 98 168 882 210 154 1512
fixi^2 4802 9408 55566 14700 11858 96334
177
n f i x i f i x i
2
2
s 2
nn 1
2496334 1512 2424 1 2312016 2286144 552 25902 552 46,92 2
F. Perhitungan simpangan baku
s 46,92 6,85
178
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU SIKLUS II A. Distribusi Frekuensi 1. Banyak data (n) = 24 2. Perhitungan Rentang R = Xmaks - Xmin+1 = 83-53+1 = 34 3. Perhitungan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 log (n) = 1 + 3,3 log 24 = 1 + 3,3 (1,38) = 1 + 4,55 = 5,55 5 4. Perhitungan Panjang Kelas
R K 34 P 5 P 6,8 P
P7
179
Tabel Distribusi Frekuensi Siklus II No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai
53-59 60-66 67-73 74-80 81-87
bb 52,5 59,5 66,5 73,5 80,5
Jumlah
fx f i
i
i
1638 24 68,25
E. Perhitungan Median
1 nF M e b P 2 f 12 2 59,5 7 11 65,86 D. Perhitungan Modus
b1 M o b P b b 2 1 9 59,5 7 9 6 59,5 4,2 63,7
fi
2 11 5 3 3 24
D. Perhitungan Mean x
ba 59,5 66,5 73,5 80,5 87,5
fk 2 13 18 21 24
xi 56 63 70 77 84
xi^2 3136 3969 4900 5929 7056 24990
fixi 112 693 350 231 252 1638
fixi^2 6272 43659 24500 17787 21168 113386
180
G. Perhitungan Varians n f i x i f i x i 2
s 2
2
nn 1
24113386 1638 2424 1 2721264 2683044 552 38220 552 69,23
2
H. Perhitungan simpangan baku
s 26972,37 8,32
181
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU SIKLUS III B. Distribusi Frekuensi 1. Banyak data (n) = 24 2. Perhitungan Rentang R = Xmaks - Xmin+1 = 100-73+1 = 28 3. Perhitungan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 log (n) = 1 + 3,3 log 24 = 1 + 3,3 (1,38) = 1 + 4,55 = 5,55 5 4. Perhitungan Panjang Kelas
R K 28 P 5 P 5,6 P
P5
182
Tabel Distribusi Frekuensi Siklus III No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai
73-77 78-82 83-87 88-92 93-97
bb 72,5 77,5 82,5 87,5 92,5
Jumlah
F.
fx f i
i
i
1970 24 82,08
G. Perhitungan Median
1 nF M e b P 2 f 12 8 77,5 6 6 81,5 D. Perhitungan Modus
b1 M o b P b b 2 1 0 72,5 6 0 2 72,5 0 72,5
fi
8 6 6 0 4 24
Perhitungan Mean x
ba 77,5 82,5 87,5 92,5 97,5
fk 8 14 20 20 24
xi 75 80 85 90 95
xi^2 5625 6400 7225 8100 9025 36375
fixi 600 480 510 0 380 1970
fixi^2 45000 38400 43350 0 36100 162850
183
I. Perhitungan Varians n f i x i f i x i 2
s 2
2
nn 1
24162850 1970 2424 1 3908400 3880900 552 27500 552 49,81
2
J. Perhitungan simpangan baku
s 49,81 7,05
184
Lampiran 24
OBSERVASI PRA-PENELITIAN Hari/tanggal Waktu 1.
: Rabu/11 Juli 2011 : 13.00 Observasi Proses Pembelajaran Metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
2.
Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada awal pembelajaran. Namun pada pertengahan jam pelajaran, beberapa siswa mulai acuh. Ada siswa yang berbincang dan bersenda gurau dengan temannya, ada juga yang melamun.
3.
Tidak ada siswa yang bertanya tentang materi yang disampaikan guru. Mereka hanya bertanya saat mengerjakan latihan soal yang dianggap sulit.
4.
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan materi bagi beberapa siswa sudah cukup baik.
5.
Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya dianggap kurang, karena tidak merata ke semua siswa.
6.
Setiap pertemuan selama pembelajaran berlangsung, beberapa siswa izin untuk keluar kelas secara bergantian. Hal ini dapat berdampak kurang baik bagi siswa tersebut karena tidak mendengarkan penjelasan guru secara keseluruhan.
7.
Siswa berdiskusi hanya pada saat mengerjakan latihan soal.
8.
Siswa yang duduk di barisan depan terlihat antusias, sementara ekspresi sebagian besar siswa terlihat biasa saja.
184
Lampiran 24
OBSERVASI PRA-PENELITIAN Hari/tanggal Waktu 1.
: Rabu/11 Juli 2011 : 13.00 Observasi Proses Pembelajaran Metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
2.
Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada awal pembelajaran. Namun pada pertengahan jam pelajaran, beberapa siswa mulai acuh. Ada siswa yang berbincang dan bersenda gurau dengan temannya, ada juga yang melamun.
3.
Tidak ada siswa yang bertanya tentang materi yang disampaikan guru. Mereka hanya bertanya saat mengerjakan latihan soal yang dianggap sulit.
4.
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan materi bagi beberapa siswa sudah cukup baik.
5.
Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya dianggap kurang, karena tidak merata ke semua siswa.
6.
Setiap pertemuan selama pembelajaran berlangsung, beberapa siswa izin untuk keluar kelas secara bergantian. Hal ini dapat berdampak kurang baik bagi siswa tersebut karena tidak mendengarkan penjelasan guru secara keseluruhan.
7.
Siswa berdiskusi hanya pada saat mengerjakan latihan soal.
8.
Siswa yang duduk di barisan depan terlihat antusias, sementara ekspresi sebagian besar siswa terlihat biasa saja.
185
Lampiran 25
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
:1 : 1 (satu) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
3
: Rabu/20 Juli 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 20 : Lia Mulyaningsih
4
5
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √ √
√
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √
√ √
186
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
:2 : 1 (satu) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
3
: Kamis/21 Juli 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 21 : Lia Mulyaningsih
4
5
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
187
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
:3 : 1 (satu) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
3
: Rabu/27 Juli 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 21 : Lia Mulyaningsih
4
5
√ √ √
√ √ √ √
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √
√
188
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
:4 : 1 (satu) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
: Kamis/28 Juli 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 21 : Lia Mulyaningsih
3
4
5
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √
√ √
189
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
:6 : 2 (dua) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
3
: Kamis/ 4 Agustus 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 22 : Lia Mulyaningsih
4
5
√ √ √
√ √ √ √
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√
√
190
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
:7 : 2 (dua) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
3
: Rabu/10 Agustus 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 16 : Lia Mulyaningsih
4
5
√ √ √
√ √ √ √ √
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√
191
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
:9 : 3 (tiga) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
3
: Rabu/10 Agustus 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 24 : Lia Mulyaningsih
4
5
√ √ √
√ √ √ √ √ √
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √
192
LEMBAR OBSERVASI PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI Pertemuan Siklus Kelas Materi Jumlah siswa
: 10 : 3 (tiga) : X (Sepuluh) : Persamaan Dasar Akuntansi : 24
Hari/tanggal Observer Jumlah siswa hadir Nama guru
Indikator
Aspek Yang Teramati
Proses pelaksanaan KBM oleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Memberikan motivasi pada siswa Menjalankan model pembelajaran rotating trio exchange Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Interaksi guru dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa
1 √
2
3
: Rabu/10 Agustus 2011 : Abdul Ghofur, S.Pd.i : 24 : Lia Mulyaningsih
4
5
√ √ √
√ √ √ √ √ √
sepuluh menit ke6 7 8 9
10
11
12
13
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √
√ √
√ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √
193
Lampiran 26
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30 -15.15
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 menit : Persamaan Dasar Akuntansi/ Dasar-dasar Akuntansi :1 : Rabu/20 Juli 2011 Kegiatan Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama dilanjutkan dengan memperkenalkan diri dan mengabsen kehadiran siswa di kelas. Selesai mengkondisikan kelas guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini kepada siswa. Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru kepada siswa diawal pembelajaran adalah mendeskripsikan materi persamaan dasar akuntansi. Beberapa orang siswa merespon pertanyaan dengan jawaban yang mereka berikan.
15.45- 15.50
Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 3 orang. Siswa merespon guru dengan membentuk kelompok kerja.
15.50-16.05
Guru menjelaskan cara kerja model pembelajaran rotating trio exchange kepada siswa sambil membagikan tugas kepada masing-masing kelompok.
16.05-16.45
Siswa mempraktekan langkah kerja yang dipraktekan oleh guru dengan membahas tugas yang diberikan. kelompok 1, 3, dan 5 mereka turut aktif mendiskusikan hasil jawaban. Sedangkan empat kelompok lainnya kurang maksimal dalam berdiskusi. Penyebab kurang aktifnya siswa dalam berdiskusi dikarenakan masing-masing siswa cenderung menyerahkan penyelesaian latihan soal kepada teman kelompoknya tanpa ikut berpartisipasi menyelesaikan latihan soal, siswa lebih banyak bertanya kepada guru ketimbang mendikusikannya dengan teman kelompoknya. Selain itu, siswa selalu ingin berkelompok dengan temannya sendiri tidak ingin berbaur dengan teman-teman lainnya sehingga proses merotasi kelompok sedikit tersendat.
194
16.45-17.00
Guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokan tugas yang telah dikerjakan bersama-sama dalam kelompok kooperatif. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas individu kepada siswa sebagai bahan latihan.
195
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi :2 : Kamis/21 Juli 2011 Kegiatan Guru memulai pelajaran dengan berdoa kemudian dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi yang diberikan pada hari itu berupa pertanyaan pembelajaran untuk mereview materi pada pertemuan sebelumnya. Beberapa menit kemudian kegiatan dilanjutkan dengan apersepsi pembelajaran.
14.45- 15.15
Siswa dan guru saling berinteraksi. Beberapa orang siswa masih terlihat bingung dengan kelompoknya tetapi berusaha dikondisikan oleh guru. Setelah kelompok siap, guru mulai membagikan handout materi kepada masing-masing siswa dan mulai menjelaskan materi. Tak lupa guru mengingatkan siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif rotating trio exchange. Siswa merespon guru dengan melakukan diskusi bersama kelompoknya.
15.45-16.05
Guru membagikan latihan soal kepada setiap kelompok, kemudian siswa mengerjakan latihan soal tersebut bersama anggota kelompoknya.
16.05-16.25
Separuh kelompok aktif melaksanakan diskusi. Sebagian kelompok lagi anggotanya cenderung mengerjakan tugas-tugas pembelajaran secara sendirisendiri dan ketika menghadapi kesulitan dalam mengerjakan siswa tersebut lebih memilih bertanya kepada guru daripada mendiskusikannya dengan anggota yang lain, sehingga peran guru cenderung dominan dalam pembelajaran kali ini. Soal yang telah dikerjakan dikumpulkan. Guru merotasi kelompok kemudian membagikan latihan soal kembali. Siswa kembali mengerjakan latihan soal bersama kelompok yang baru.
16.25-16.45
Guru
mengumpulkan
latihan
soal
yang
telah
196
dikerjakan siswa dan membahas latihan soal tersebut bersama siswa. 16.45-17.00
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas individu kepada siswa sebagai bahan latihan.
197
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 menit : Persamaan Dasar Akuntansi/ / mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi :3 : Rabu/27 Juli 2011 Kegiatan Kegiatan pembelajaran seperti biasa diawali berdoa dilanjut dengan penyampaian tujuan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Motivasi yang diberikan oleh guru terhadap siswa berupa pertanyaan pembelajaran tentang materi selanjutnya. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi berupa review materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yang akan dibahas.
14.45- 15.15
Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Di dalam kelas guru dan siswa berusaha menciptakan pola interaksi untuk membuat atmosfer belajar yang nyaman. Guru secara aktif menjelaskan materi tentang pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi lanjutan dari pertemuan sebelumnya. Siswa merespon kegiatan ini dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepada guru. Secara berkelompok siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang tersedia dalam hand out.
15.45-16.05
Selesai diskusi bersama kelompok kemudian guru memberikan latihan soal kepada setiap kelompok dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Siswa mempraktekan langkah kerja yang dipraktekan oleh guru dengan membahas tugas yang diberikan. Meski terlihat agak bingung dan masih banyak yang bercanda tetapi siswa tetap berusaha mengikuti arahan yang diberikan oleh guru.
16.05-16.25
Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya. Setelah terbentuk kelompok yang baru kemudian guru membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah.
198
16.25-16.45
Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa dan membahas latihan soal tersebut bersama siswa.
16.45-17.00
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas individu kepada siswa sebagai bahan latihan.
199
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ menyusun laporan keuangan :4 : Kamis/28 Juli 2011 Kegiatan Kegiatan pembelajaran seperti biasa diawali berdoa dilanjut dengan penyampaian tujuan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Motivasi yang diberikan oleh guru terhadap siswa berupa pertanyaan pembelajaran tentang materi selanjutnya. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi berupa review materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yang akan dibahas.
14.45- 15.15
Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Di dalam kelas guru dan siswa berusaha menciptakan pola interaksi untuk membuat atmosfer belajar yang nyaman. Guru secara aktif menjelaskan materi tentang laporan keuangan. Siswa merespon kegiatan ini dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepada guru. Secara berkelompok siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang tersedia dalam hand out.
15.45-16.05
Selesai diskusi bersama kelompok kemudian guru memberikan latihan soal kepada setiap kelompok dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru.
16.05-16.25
Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya. Setelah terbentuk kelompok yang baru kemudian guru membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah.
16.25-16.45
Selesai mengerjakan latihan yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersamasama dalam kelompok.
16.45-17.00
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
200
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45 14.45-15.45 16.15-17.00
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ post test siklus I :5 : Rabu/ 3 Agustus 2011 Kegiatan Mengecek persiapan Pelaksanaan tes Evaluasi
201
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi :6 : Kamis/ 4 Agustus 2011 Kegiatan Guru membuka kegiatan belajar dengan memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran.
14.45- 15.15
Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Penjelasan materi dilanjutkan pada konsep yang dirasa kurang mengerti oleh siswa. Kegiatan ini direspon siswa dengan memberikan pertanyaan tentang konsep pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi.
15.45-16.05
Beberapa saat setelah itu guru mengarahkan siswa untuk belajar dengan kelompok guna menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Setelah sesegera mungkin bergabung dengan kelompok dan mengerjakan soal-soal yang diberikan.
16.05-16.25
Guru lebih meningkatkan pemantauan kegiatan pembelajaran dengan berkunjung ke masing-masing kelompok. Siswa juga terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal.
16.25-16.45
Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa dan membahas latihan soal tersebut bersama siswa.
16.45-17.00
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas individu kepada siswa sebagai bahan latihan.
202
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ menyusun laporan keuangan :7 : Rabu/10 Agustus 2011 Kegiatan Guru membuka kegiatan belajar memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang diberikan berupa deskripsi singkat tentang pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi. dan motivasi berupa pertanyaan pembelajaran.
14.45- 15.15
Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Guru merangkai kegiatan dalam memberikan penjelasan kepada siswa tentang menyusun laporan keuangan. Siswa merespon dengan memperhatikan dan sesekali melontarkan pertanyaan kepada guru.
15.45-16.05
Beberapa saat setelah itu guru mengarahkan siswa untuk belajar dengan kelompok guna menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Setelah sesegera mungkin bergabung dengan kelompok dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Guru lebih meningkatkan pemantauan kegiatan pembelajaran dengan berkunjung ke masing-masing kelompok. Siswa juga terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal.
16.05-16.25
Guru merotasi kelompok siswa setelah mengumpulkan latihan sebelumnya. Setelah terbentuk kelompok yang baru kemudian guru membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah.
16.25-16.45
Selesai mengerjakan latihan yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersamasama dalam kelompok.
16.45-17.00
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
203
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45 14.45-15.45 16.15-17.00
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ Post Test Siklus II :8 : Kamis/ 11 Agustus 2011 Kegiatan Mengecek persiapan Pelaksanaan tes Evaluasi
204
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi :9 : Rabu/ 28 September 2011 Kegiatan Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa kemudian guru memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran.
14.45- 15.15
Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Penjelasan materi dilanjutkan pada konsep yang dirasa kurang mengerti oleh siswa. Kegiatan ini direspon siswa dengan memberikan pertanyaan tentang konsep pencatatan transaksi kedalam persamaan dasar akuntansi. Siswa terlihat lebih siap untuk menerima pelajaran dengan menyiapkan perlengakapan belajar.
15.45-16.05
Guru mengarahkan siswa untuk belajar dengan kelompok guna menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Setelah bergabung dengan kelompok lalu mengerjakan soal-soal yang diberikan. Siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran rotating trio exchange ini terlihat dari respon siswa terhadap instruksi guru saat pembentukan kelompok.
16.05-16.25
Siswa terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal saat guru berkunjung ke tiap-tiap kelompok. Guru merotasi kelompok setelah latihan sebelumnya diselesaikan oleh siswa.
16.25-16.45
Guru mengumpulkan latihan soal yang telah dikerjakan siswa dan membahas latihan soal tersebut bersama siswa.
16.45-17.00
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
205
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45 14.45- 15.15
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ menyusun laporan keuangan : 10 : kamis/29 September 2011 Kegiatan Pembelajaran dimulai dengan berdoa dilanjutkan dengan apersepsi dan motivasi. Setiap siswa diberikan hand out untuk memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Guru merangkai kegiatan dalam memberikan penjelasan kepada siswa tentang menyusun laporan keuangan. Siswa merespon dengan memperhatikan dan sesekali melontarkan pertanyaan kepada guru.
15.45-16.05
Siswa bergabung dengan kelompok untuk mengerjakan soal-soal latihan setelah mendapat instruksi dari guru. Siswa terlihat lebih berkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan mengerjakan latihan soal.
16.05-16.25
Guru merotasi kelompok dan membagikan latihan soal yang tingkat kesulitannya bertambah.
16.25-16.45
Selesai mengerjakan latihan yang diberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahas dan mencocokkan latihan yang telah dikerjakan bersamasama dalam kelompok.
16.45-17.00
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
206
CATATAN LAPANGAN Nama guru Waktu Konsep/sub konsep Pertemuan Hari/tanggal Waktu 14.30-14.45 14.45-15.45 16.15-17.00
: Lia Mulyaningsih : 3 x 45 : Persamaan Dasar Akuntansi/ Post Test Siklus III : 11 : Senin / 3 Oktober 2011 Kegiatan Mengecek persiapan Pelaksanaan tes Evaluasi
207
Lampiran 27
Hasil Wawancara dengan Guru (Pra Penelitian)
1. Saya mengajar di kelas X selama 2 tahun. 2. Persiapan untuk mengajar biasanya saya membuat Rpp dan menyiapkan latihan soal untuk dikerjakan oleh siswa. 3. Metode yang dipakai biasanya ceramah, tanya jawab, dan penugasan. 4. Hasil belajar siswa bervariasi, secara umum nilainya berada di bawah KKM. 5. Sebagian siswa mengalami kesulitan belajar dalam mempelajari akuntansi. 6. Siswa mengalami kesulitan mempelajari materi persamaan dasar akuntansi ketika siswa harus mengartikan transaksi untuk dicatat dalam pembukuan, selain itu ada beberapa siswa yang susah diatur dan siswa yang sering tidak masuk sekolah membuat diri siswa tersebut sulit untuk mengejar ketertinggalan materi, siswa yang sering mengikuti pelajaran akuntansi saja belum tentu mengerti apalagi siswa yang jarang masuk kelas. 7. Interaksi guru dengan siswa kurang, walaupun guru sudah memberikan kesempatan untuk bertanya, biasanya siswa diam. Tetapi kalau ada soal yang sulit baru mereka mau bertanya cara mengerjakannya. Selain itu, kalau mengajukan pendapat jarang sekali tetapi kalau ditanya ada beberapa siswa yang menjawab. Kalau tidak ada pertanyaan, tidak ada inisiatif memberikan pendapat. 8. Pada saat mengalami kesulitan belajar di kelas siswa hanya diam dan tidak bertanya pada guru, hanya pada saat mengerjakan latihan soal yang sulit siswa baru bertanya kepada guru. 9. Biasanya untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, materi yang dirasa belum dimengerti diulang kembali penjelasannya. Selain itu menegur siswa yang ribut mengganggu temannya yang sedang belajar, mengkondisikan kelas yang gaduh menjadi kondusif. 10. Belum pernah menggunakan pembelajaran kooperatif rotating trio exchange
208
11. Guru mengizinkan untuk menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange pada pembelajaran persamaan dasar akuntansi, guru berharap semoga dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
209
Lampiran 28
Hasil Wawancara dengan Siswa (Pra Penelitian)
1. Siapa nama anda dan duduk di kelas berapa? Asneni
Badilah
Danu Hermawan
Fitriana Listianasari
Heryadi Pamungkas
Imam Agung S
Masykuroh
Maun Asari Wijaya
Nurhalimah
Resmawati
Rosdyan Anggraeni
Tuti Haryati
Nadya Ulfah
Rosiena Hasyim
Ramelia Syukriman
Seluruh siswa duduk di kelas XII 2. Apakah anda menyukai pelajaran akuntansi? Mengapa? 10 Siswa (66,67%) menjawab menyukai pelajaran akuntansi dengan alasan berbagai alasan yaitu karena akuntansi sangat diperlukan dalam suatu perusahaan dan siswa ingin bekerja di perusahaan, siswa menyukai pelajaran hitungan dibandingkan hapalan, siswa suka pada pelajaran
akuntansi
membutuhkan
kesabaran
materi yang mudah, dan
ketelitian
dalam
mengerjakan soal. -
5 siswa (33,33%) menjawab kurang menyukai akuntansi dengan alasan kurang memahami penjelasan yang diberikan oleh guru, tidak menyukai hitungan.
3. Bagaimana dengan nilai akuntansi anda waktu kelas X dan XI? 6 siswa (40%) memperoleh nilai yang baik, 5 siswa (33,33%) memperoleh nilai cukup, dan 4 siswa (26,67%) memperoleh nilai yang kurang bagus.
4. Usaha apa yang anda lakukan untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan nilai tersebut?
210
Sebagian besar (73,33%) siswa untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai yang diperolehnya dengan cara membuat catatan agar mudah mempelajarinya kembali. 5. Biasanya bagaimana cara guru akuntansi mengajar di kelas? Sebagian besar siswa (66,67%) mengatakan bahwa cara guru akuntansi mengajar di kelas mengajar secara tersusun dan menanggapi apabila ada pertanyaan yang tidak dimengerti. Adapula siswa (20%) yang mengatakan bahwa guru melakukan penilaian secara subjektif terhadap siswa. Secara umum (13,33%) siswa mengatakan guru mengajar dengan ceramah dan memberi soal latihan untuk dikerjakan.
6. Bagaimana tanggapan anda tentang cara mengajar guru akuntansi di kelas? Tanggapan siswa terhadap cara mengajar guru diantaranya: baik dan bagus namun kekurangannya ialah pada saat penjelasan yang kurang jelas dan kurang tersusun sehingga siswa kebingungan, menjenuhkan, terlalu monoton, sering keluar setelah memberi tugas, kurang terperinci penjelasannya
7. Materi apa saja yang anda anggap sulit waktu kelas X dan XI? Materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah neraca lajur, ayat jurnal penyesuaian, persamaan dasar akuntansi. Sebagian siswa mengatakan tidak sulit (13,33%), tidak mudah (73,33%), dan biasa-biasa saja (13,33%).
8. Bagaimana dengan materi persamaan dasar akuntansi? Beberapa siswa mengatakan materi persamaan dasar akuntansi tidak sulit (13,33%), sebagian besar (86,67%) mengatakan sulit dan rumit.
9. Bagaimana cara guru anda mengajar saat menjelaskan materi persamaan dasar akuntansi? Siswa mengatakan cara mengajar saat menjelaskan materi persamaan dasar akuntansi adalah dengan menerangkan secara detail mengenai cara-caranya dan memberikan latihan soal.
211
10. Bagaimana strategi anda untuk menguasai materi tersebut? Strategi yang dilakukan siswa (86,67%) untuk menguasai materi adalah dengan mengerjakan latihan soal, membuat catatan, dan bertanya ketika mengalami kesulitan memahami materi.
11. Apakah langkah tersebut dapat membantu anda? Langkah tersebut membantu siswa untuk menguasai materi.
212
Lampiran 29
Hasil Wawancara dengan Guru (Setelah Penelitian)
1. Penggunaan model RTE ini cocok diterapkan pada pembelajaran akuntansi, akan tetapi dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak sebaiknya maximal 15 orang untuk mengefektifkan pembelajarannya. 2. Pada materi dasar persamaan dasar akuntansi, jurnal dan buku besar. 3. Tentu, harus diperhatikan pula kondisi kelas dan siswa itu sendiri saat menerapkan model RTE. 4. Belajar akuntansi menjadi menarik tidak monoton dengan ceramah saja, 5. Terdapat kemajuan siswa aktif untuk berinteraksi saat pembelajaran, berani untuk mengajukan pendapat dan bertanya. 6. Karena dalam penerapan pembelajaran dibuat berkelompok, secara otomatis siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Perhatian siswa cukup baik hanya saja ada beberapa siswa yang membuat gaduh. 7. Awalnya siswa mengalami kesulitan dalam belajar dengan menggunakan model RTE karena masih bingung dan tidak terbiasa kemudian diberi penjelasan mengenai RTE dan pada akhirnya siswa antusias untuk belajar dengan menggunakan RTE. 8. Sebagian besar siswa menyukai model pembelajaran RTE akan tetapi ada beberapa siswa yang acuh dalam pembelajaran. 9. Kekurangan dalam penerapan model pembelajaran RTE ini belum maksimalnya alokasi waktu yang tersedia. Guru kurang melibatkan siswa untuk aktif dalam merefleksi dan membuat rangkuman. 10. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan dalam model rotating trio exchange ini adalah dengan mengatur proporsional pembagian waktu, memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
213
Lampiran 30
Hasil Wawancara dengan Siswa (Setelah Penelitian)
1. Apakah kamu menyukai pembelajaran akuntansi menggunakan model RTE? 5 siswa (20,83%) sangat menyukai pembelajaran akuntansi dengan menggunakan RTE, 13 siswa (54,17) suka dengan pembelajaran akuntansi menggunakan RTE, 6 siswa (25%) menanggapi pembelajaran akuntansi menggunakan RTE dengan mengatakan biasa aja.
2. Model manakah yang kamu lebih sukai, pembelajaran seperti biasa atau pembelajaran menggunakan model RTE? Mengapa? 79,17% Siswa lebih menyukai pembelajaran dengan menggunakan RTE dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Dengan berbagai alasan yaitu: lebih menyenangkan dibandingkan dengan mengerjakan sendiri, dapat bekerja sama dengan kelompok, sangat mengasikan dan membuat saya rajin belajar. 20,83% siswa memilih pembelajaran seperti biasa.
3.
Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak sukai dari model RTE ini? Yang disukai dari model RTE ini adalah 70,83% siswa menjawab bisa bertukar pengetahuan/ saling berbagi ilmu, 12,5% siswa menjawab suka karena dapat saling mengeluarkan pendapat, 8,33 % siswa menjawab suka karena dapat berpartisipasi dalam menjawab soal, 8,33% siswa suka disaat mendapatkan teman kelompok yang mau bekerja sama. Sedangkan yang tidak disukainya adalah 33,33 % siswa tidak suka karena ada saja siswa yang bertengkar dan bercanda, 29,17% siswa tidak suka saat salah satu anggota kelompok ada yang tidak membantu dalam menjawab soal, 37,5% siswa tidak suka dengan berpindah-pindah tempat duduk.
214
4.
Apakah kamu menjadi lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model ini? Sebagian siswa (79,17) siswa lebih mudah memahami pelajaran dengan menggunakan RTE, tetapi ada beberapa (20,83%) siswa yang kesulitan dengan menggunakan RTE.
5. Apakah kamu aktif dalam tugas kelompok? Hampir seluruh siswa aktif dalam tugas kelompok, hanya ada beberapa (16,67%) yang mengandalkan teman sekelompoknya untuk mengerjakan tugas. 6.
Apakah kamu dapat mengerjakan soal-soal latihan yang ada? Hampir seluruh siswa (75%) dapat mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
7.
Apakah model RTE ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari akuntansi? Seluruh siswa termotivasi untuk mempelajari akuntansi setelah penerapan model RTE.
8.
Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan model RTE ini? Tanggapan siswa mengenai kekurangan dari RTE ini adalah 16,67% menjawab sulit sekali untuk mencapai kesepakatan antar kelompok, sangat berisik saat menggunakan RTE, (83,33%) beberapa anak yang bercanda dan tidak menghiraukan perintah guru. Sedangkan kelebihannya dapat saling berbagi ilmu kepada anggota kelompok yang belum mengerti.
9.
Apa kamu memiliki saran terhadap pembelajaran akuntansi menggunakan model RTE agar menjadi lebih baik? Bagaimana saran kamu? Sebagian besar siswa (75%) tidak memiliki saran untuk
pembelajaran
akuntansi dengan menggunakan model RTE, tetapi ada yang menyarankan bahwa guru lebih tegas dalam mengkondisikan suasana kelas saat belajar.
215
Lampiran 31
PROFIL A. LATAR BELAKANG Kami menyambut positif atas usaha pemerintah meringankan beban biaya sekolah dengan meringankan SPP dan menyalurkan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ke setiap sekolah. Namun demikian sekolah swasta dirasa masih belum mencukupi, oleh karenanya di sekolah-sekolah swasta biayanya masih sangat tinggi sehingga tidak terjangkau oleh kalangan masyarakat ekonomi lemah, yang pada akhirnya banyak anak-anak mereka yang tidak dapat melanjutkan sekolah setelah mereka tidak di terima di sekolah-sekolah negeri. SMK Ar-rahman berusaha menjadi solusi bagi masyarakat kurang mampu agar anakanak mereka tetap dapat menyelesaikan studinya sampai ke tingkat SMK dengan tanpa dibebani biaya sekolah.
B. MISI DAN VISI Misi sosial yang di emban SMK Ar-Rahman diharapkan mampu memberikan harapan baru, menumbuhkan optomisme di tengah-tengah semakin sulitnya kehidupan bagi kaum dhuafa
menuju anak-anak yang cinta ilmu pengetahuan dan gigih dalam berusaha disertai
akhlak yang mulia.
C. TUJUAN PROGRAM Secara umum SMK Ar-Rahman memberikan akses pendidikan lanjutan tingkat atas gratis dan bermutu bagi anak dari keluarga kurang mampu. sedangkan tujuan khusus yang ingin kami capai adalah: 1. Membantu anak-anak usia sekolah Dari keluarga kurang mampu agar dapat bersekolah 2. Membantu anak-anak yang putus Sekolah agar dapat menyelesaikan Sekolahnya 3. Membina potensi yang ada agar tidak menjadi pengangguran dan jauh dari tindakan kriminal
216
D. PELAKSANAAN PROGRAM Masa pendidikan SMK Ar-Rahman sama dengan sekolah lainnya yaitu selama tiga tahun. Demikian pula kurikulum yang digunakan sama dengan sekolah regular yaitu berdasarkan kurikulum yang disahkan oleh DEPDIKNAS.
E. SISWA Siswa-siswi SMK Ar-Rahman berasal dari keluarga tidak mampu dan yatim/ yatim piatu. Jumlah siswa setiap kelas maksimal dua puluh orang.
F.
TEMPAT KEGIATAN Pondok pesantren Ar-rahman Jl. Bulak sari Rt.10 Rw.08 Bumi Bintaro Permai
Pesanggrahan Jakarta Selatan 12320.
G. PEMBIAYAAN SMK Ar-rahman tidak didanai oleh lembaga, yayasan atau partai manapun. Kebutuhan sarana prasarana dan biaya operasional berasal dari para donator dan dermawan yang peduli dengan kegiatan social.
217
Lampiran 32 DOKUMENTASI PENELITIAN
218
RIWAYAT HIDUP PENULIS Lia Mulyaningsih, itulah nama terindah yang dikaruniai oleh kedua orang tua yang sangat mencintainya. Anak pertama dari tiga bersaudara ini lahir dari pasangan Munawir dan Lili Rosliani di Kuningan, 22 Desember 1989. Bertempat tinggal di RT/RW
03/03
Desa
Tambakbaya
Kecamatan
Garawangi Kabupaten Kuningan Cirebon Jawa Barat 45571. Riwayat Pendidikan: Pendidikan Penulis dimulai dari sekolah dasar di SDN Tambakbaya, lulus tahun 2001, lalu melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SLTPN 1 Garawangi, lulus tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas di SMAN 2 Kuningan, lulus tahun 2007. Tidak puas dengan dengan pendidkan dasar dan menengah, penulis pun melanjutkan pendidikannya ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Ekonomi-Akuntansi.
Pengalaman Organisasi: Selama kuliah penulis pernah mengikuti beberapa organisasi dengan komitmen dan loyalitas tinggi, seperti BEMJ PIPS (Badan Eksekutif Mahasiswa) Tahun 2009-2010, IPPMK (Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kuningan) 2007-2011, KMSGD (Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati)2008-2010.