PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK (Penelitian Tindakan Kelas di MA Nihayatul Amal Karawang)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: RIZKI FAUZAN HASAN NIM: 109011000016
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Rizki Fauzan Hasan (109011000016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak di MA Nihayatul Amal Karawang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa MA Nihayatul Amal dan mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Penelitian ini dilakukan dengan subyek penelitian siswa kelas XI IPS MA Nihayatul Amal Karawang tahun ajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pengumpulan data dilakukan melalui pretes dan posttes, observasi, catatan lapangan, dan wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari hasil posttes yang meningkat dibandingkan pretes dan juga tercapainya nilai seluruh siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan wawancara kepada beberapa siswa, respon siswa setelah belajar akidah akhlak dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) sebagian besar baik. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) sangat efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak siswa. Siswa berharap agar model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat digunakan pada materi lainnya. Kata Kunci: Model Student Teams Achievement Divisions (STAD), Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Student
Teams
Achievement Divisions (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada kekasih Allah, pejuang agama Islam dan teladan yang terbaik yaitu Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk kepada umat manusia kejalan yang benar. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf-stafnya. 3. Bapak Bahrissalim, MA sebagai dosen pembimbing skripsi sekaligus penasehat akademik yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan petunjuk dan nasehat kepada penulis dengan sabar dan ikhlas demi keberhasilan penulis. 4. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Ir. Fitri Gumulya, M.M, selaku kepala sekolah MA Nihayatul Amal Karawang, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di madrasah yang dipimpinnya.
iv
6. Bapak Nanang Ali Nawawi, S,Ag, sebagai guru Akidah Akhlak kelas XI IPS MA Nihayatul Amal Karawang, terima kasih atas bantuan dan waktunya selama penulis melakukan penelitian di madrasah tersebut. 7. Kepada kedua orang tua, ayahanda tercinta Bapak Hasan Padili M.Pd, dan ibunda tersayang Ibu N.Nurbaeti, M.Pd.I, adik-adik ku tercinta Fikri Humaedi Hasan, Fakhri Husaeni Hasan dan Lulu Nurfadilah. Serta keluarga besar yang telah menunggu penyelesaian skripsi ini. Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan, kasih sayang, dukungan dan do’a kalian serta kesabaran yang tak terhingga. 8. Kepada yang tercinta Siti Patimah, S. Keb yang telah membantu dan menyemangati dalam pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas dan memudahkan dalam semua urusannya. 9. Kepada teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2009 terkhusus kelas peminatan Sejarah dan kelas A PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengisi buku hati penulis dengan kenangan yang tiada pernah terhapus selama mengikuti perkuliahan dan semoga tali silaturahim kita tetap terjalin. 10. Kepada Adi Jaya, S.Sains yang telah membantu dalam pembuatan skripsi. 11. Kepada segenap keluarga besar jacopend yang telah meluangkan waktu untuk menyemangati pembuatan skripsi ini. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua. Akhir kata, besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin Jazakumullah Khairan Katsiro ... Jakarta, Juli 2014
Rizki Fauzan Hasan
v
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .............................................
ii
ABSTRAK .....................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
iv
DAFTAR ISI .................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................................
5
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
6
D. Perumusan Masalah .................................................................
6
E. Tujuan Penelitian .....................................................................
6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................
7
LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA TINDAKAN A. Deskripsi Teoritik .................................................................... 1.
Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .....
8
a.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif .............
8
b.
Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif...................
13
c.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .........................................................................
d. e.
13
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .................................................................
2.
8
14
Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...............................................
16
Hasil Belajar Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah ...........
18
a.
Pengertian Hasil Belajar ............................................
18
b.
Pengertian Akidah Akhlak ........................................
20
c.
Fungsi Studi Pembelajaran Akidah Akhlak ..............
22
vi
B. Kerangka Berpikir ....................................................................
23
C. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................
23
D. Hipotesis ..................................................................................
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
26
B. Metode Penelitian ....................................................................
26
C. Pihak yang Terkait dalam Penelitian .......................................
27
D. Desain Penelitian Tindakan .....................................................
27
E. Tahapan Intervensi ...................................................................
29
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan ............................................
31
G. Jenis Sumber dan Data..............................................................
31
H. Instrumen Penelitian ................................................................
31
I.
Teknik Pengumpulan Data .......................................................
35
J.
Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ...........................................
35
1. Validitas ...............................................................................
35
2. Reliabilitas ...........................................................................
36
3. Daya Pembeda .....................................................................
37
4. Tingkat Kesukaran ...............................................................
38
K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis Data ....................
38
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Deskripsi Data ..........................................................................
42
1. Siklus I ..............................................................................
42
2. Siklus II ............................................................................
49
B. Analisis Data ............................................................................
55
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................
59
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpilan ................................................................................
60
B. Saran .........................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
62
vii
DAFTAR TABEL-TABEL Tabel 3.1
Data dan Sumber Data ..............................................................
31
Tabel 3.2
Lembar Catatan Lapangan .......................................................
33
Tabel 3.3
Tingkat Hasil Belajar ...............................................................
39
Tabel 4.1
Presentase Kemampuan Psikomotorik Siswa Siklus I .............
45
Tabel 4.2
Nilai Siklus I ............................................................................
47
Tabel 4.3
Presentase Kemampuan Psikomotorik Siswa Siklus II ...........
52
Tabel 4.4
Nilai Siklus II ...........................................................................
53
Tabel 2
Kisi-kisi Instrumen ..................................................................
82
Tabel 5
Catatan Lapangan .................................................................... 115
Tabel 6
Skor Kemajuan Siswa .............................................................. 122
Tabel 8
Observasi Siswa ....................................................................... 123
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Siklus Kegiatan PTK ...................................................................
ix
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus 1 Pertemuan Pertama ................................................
65
Lampiran 2 RPP Siklus 1 Pertemuan kedua ...................................................
69
Lampiran 3 RPP Siklus 2 Pertemuan Pertama ................................................
74
Lampiran 4 RPP Siklus 2 Pertemuan kedua ...................................................
77
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................
81
Lampiran 6 Soal Pretest dan Posttes ..............................................................
94
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa .................................................................... 109 Lampiran 8 Pedoman Wawancara .................................................................. 113 Lampiran 9 Catatan Lapangan ....................................................................... 115 Lampiran 10 Tabel Skor Kemajuan Siswa ..................................................... 121
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mewarnai dunia pendidikan dewasa ini dan menjadi bagian utama dalam isi pengajaran. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa di masa depan. Malalui pendidikan, manusia sebagai subjek pembangunan dapat dididik, dibina serta dikembangkan potensi-potensinya. Sehingga dalam menunjang kamajuan pendidikan, pemerintah pun memberikan perhatian besar terhadap pelaksanaan program pendidikan di Indonesia. Hal ini senada dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-undang Dasar No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 4 yang berbunyi: “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
1
2
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.1 Pencapaian
tujuan pendidikan tersebut
menjadi tantangan
termasuk
peningkatan mutu, relevansi dan efektifitas pendidikan sebagai tuntunan nasional sejalan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, berimplikasi secara nyata dalam program pendidikan dan kurikulum sekolah. Oleh sebab itu proses pembelajaran yang diselenggarakan dalam lembaga pendidikan haruslah berjalan secara komprehensif serta memperhatikan berbagai aspek yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem pembelajaran yang baik guna mendapatkan hasil yang baik pula, baik dalam tenaga kependidikan maupun sistem pendidikan yang berlangsung. Modal menjadi guru di sekolah berbeda dengan modal profesi sopir angkot di kota, yaitu: bermodal keahlian menyopir, memiliki surat izin mengemudi (SIM), mengetahui rambu-rambu lalu lintas dan menghafal rute jalan. Sedangkan bagi seorang guru, dia harus mempu mengajar dan mendidik siswanya dengan menguasai materi pelajaran, memiliki wawasan pendidikan, memiliki pengalaman mengajar, dan lain-lain. Guru tidak saja bermodal pengalaman, pengetahuan akademis, akan tetapi juga keterampilan (skill).2 Peran seorang guru yang merupakan pusat utama yang mengatur seluruh pembelajaran didalam kelas, baik dalam menyiapkan dan mengatur pembelajaran dan sekaligus menjadi fasilitator atau sumber utama pengetahuan bagi para siswa serta mengatur berjalannya proses pembelajaran dalam menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran menggunakan metode maupun strategi pembelajaran yang disiapkan dengan baik. Banyak penyebab pasifnya siswa dalam kegiatan belajar mengajar, antara lain: banyaknya guru yang menggunakan metode “tradisional” dalam mengajar, 1
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 36 2 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), h. 65
3
banyaknya guru yang belum menguasai secara penuh metode dan strategi pembelajaran, banyak juga yang menjadi guru padahal tidak mempunyai kompetensi di bidangnya, dan lain sebagainya. Pada dasarnya guru telah membuat dan merencanakan metode dan strategi yang akan digunakan dalam mengajar, namun kenyataannya di lapangan sangat berbeda dengan yang diharapkan. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi, mungkin metode dan strategi yang diterapkan belumlah maksimal, atau justru metode dan strategi yang direncanakan tidak sesuai dengan kondisi kelas yang dihadapi. Guru harus memiliki kopentensi dalam mengajar agar dapat bertindak sebagai tenaga pengajar yang efektif. Terlebih dahulu guru harus mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau siswa yang diajarkannya, kemudian cakap dalam menyampaikan materi sehingga memudahkan siswa untuk mempelajari pelajaran yang diterimanya dibantu dengan mengembangkan dan mempergunakan metode-metode mengajar yang tepat sehingga terjadilah kombinasi-kombinasi dan variasinya yang efektif. Seiring berkembangnya zaman dan pemikiran manusia semakin maju, metode-metode dan strategi-strategi baru terus dikembangkan, banyak bermunculan teori-teori baru yang dibuat dengan tujuan mengefektifkan kegiatan belajar mengajar yang saat ini sering disebut dengan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Karena pada saat ini pemahaman para pelaku pendidikan, guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu, banyak sumber bisa dimanfaatkan anak didik untuk memperoleh ilmu. Hal tersebut merekonstruksi pemikiran para pelaku pendidikan bahwa siswa juga merupakan subyek dalam kegiatan pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang memfokuskan pada belajar tim agar siswa saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari meteri pembelajaran. Fungsi dari pembelajaran kooperatif adalah menumbuhkan kesadaran
4
bahwa
siswa
perlu
belajar
untuk
berpikir,
menyelesaikan
masalah
mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka.
dan
3
Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) ini merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD adalah satu pendekatan yang mengutamakan siswa untuk aktif melalui tim tertentu. STAD mewajibkan individu untuk memberikan yang terbaik untuk timnya. Pada pendekatan ini terdapat beberapa komponen yakni presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor kemajuan individual dan penghargaan tim.4 Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi langsung ke lingkungan sekolah MA Nihayatul Amal dan mengamati proses belajar mengajar di kelas dan data nilai yang akan diteliti yaitu XI-IPS. Dari hasil pengamatan, ternyata siswa di kelas XI IPS ini terdapat banyak permasalahan dalam pendidikan, misalnya rendahnya hasil belajar siswa pada suatu bidang tertentu yaitu akidah akhlak yang terjadi di MA Nihayatul Amal. Hal ini terlihat dari data nilai ulangan harian kelas yang rata-rata siswanya masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Selain itu, masih banyak masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran akidah akhlak. Diantaranya adalah motivasi belajar siswa yang rendah, interaksi antar siswa tidak ada karena guru masih mendominasi sehingga proses belajar yang berlangsung masih monoton, kemampuan menghafal juga rendah, dan tidak ada dukungan dari orang tua untuk belajar. Dalam melakukan pendekatan kepada siswa maupun guru bidang studi, peneliti melakukan wawancara supaya lebih mengetahui seluk beluk dan problema apa saja yang dirasakan guru maupun siswa. Setelah melakukan wawancara kepada siswa maupun guru, peneliti bisa lebih mendalami atau bahkan menemukan permasalahan-permasalahan yang sebelumnya tidak diketahui. Setelah data-data yang 3
Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Prakti, Penerjemah: Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal .5 4 Ibid., hal.143
5
diperoleh dari lapangan kemudian berusaha untuk mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas tersebut. Berdasarkan permasalahan yang ada di MA Nihayatul Amal Karawang, siswa perlu diberi suatu strategi belajar mengajar yang dapat meningkatkan keaktifan mereka di dalam proses belajar mengajar. Dari informasi yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa dalam mengajarkan konsep-konsep akidah akhlak, guru membutuhkan suatu model atau strategi pembelajaran yang disusun secara sistematis. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk menggunakan Model pembelajaran kooperatif, lebih khususnya adalah metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) karena strategi pembelajaran ini dirasakan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada di MA Nihayatul Amal. Dengan menggunakan STAD, aktivitas siswa terfokus kepada suatu tim dan saling membantu satu sama lain dalam memahami materi memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi tersebut, sehingga dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah
Akhlak” B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Masih rendahnya hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas XI IPS 2. Kurangnya variasi model pembelajaran dalam proses belajar mengajar 3. Proses pembelajaran yang berlangsung masih monoton 4. Kurangnya kerja sama antara sesama siswa saat belajar 5. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran akidah akhlak
6
C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka permasalahan ini
dibatasi
pada
penerapan
pembelajaran
kooperatif untuk
meningkatkan hasil belajar akidah akhlak. Sedangkan tipe yang digunakan pada model pembelajaran kooperatif dibatasi pada tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Hasil belajar akidah akhlak yang menjadi penelitian ini adalah hasil pembelajaran akidah akhlak kelas XI IPS semerter II (genap).
D. Perumusan Masalah Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi sebagaimana di atas, maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada pokok bahasan akhlak menghindari perilaku tercela? 2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan psikomotorik siswa dalam pelajaran akidah akhlak pada pokok bahasan menghindari perilaku tercela?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada pokok pembahasan menghindari perilaku tercela menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) 2. Untuk meningkatkan psikomotorik siswa akidah akhlak pada pokok pembahasan menghindari perilaku tercela menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
7
F. Manfaat Penalitian Penelitian ini penting untuk dilakukan karena diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa Siswa lebih aktif, berani dalam mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran, sehingga siswa mendapatkan pengalaman dalam belajarnya 2. Bagi guru Membantu guru untuk memperbaiki kinerjanya, mengetahui pola dan strategi pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan proses belajar mengajar dengan hasil belajar yang lebih maksimal. 3. Bagi sekolah Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran. 4. Bagi peneliti Memperluas wawasan dan pengalaman tentang hasil belajar akidah akhlak siswa dengan pembelajaran yang diberikan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD).
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA TINDAKAN A. Deskripsi Teoritik 1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Mills dalam Agus Suprijono berpendapat bahwa “model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau kelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.5 Model pembelajaran merupakan landasan praktis pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat oprasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai 5
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, (Surabaya, Pustaka Pelajar, 2009), h. 45
8
9
pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends dalam Agus Suprijono, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahaptahap
dalam
kegiatan
pembelajaran,
lingkungan
pembelajaran
dan
6
pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis sosial yaitu pembelajran kooperatif (cooperative learning) dan pembelajaran kolaborasi. Pembelajaran kolaboratif didefinisikan sebagai falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Siswa bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha mengemukakan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka. Guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok kearah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya. Bentu-bentuk assesment oleh sesama siswa digunakan untuk melihat hasil prosesnya. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaanpertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
6
Ibid., h. 46
10
Menurut Lie, pembelajaran kooperatif adalah “sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator”.7 Made Wena menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah “sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat sebagai sumber belajar, disamping guru dan sumber belajar yang lainnya”.8 Slavin dalam Isjoni mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat membuat siswa lebih bergairah dalam belajar.9 Sedangkan Johnson mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.10 Dalam kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok dengan pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Kelompok bukanlah semata-mata sekumpulan orang. Kumpula disebut kelompok apabila ada interaksi, mempunyai tujuan, berstruktur, groupness. Interaksi adalah saling memengaruhi individu satu dengan individu lain. Interaksi dapat berlangsung sacara fisik, non-verbal, emosional dan sebagainya. Tujuan dalam kelompok dapat bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan intrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa dalam kelompok perasaan menjadi senang. Tujuan ekstrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa untuk mencapai sesuatu tidak dapat dicapai 7
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2010), Cet.IV, h. 190 8 Ibid 9 Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabet, 2009), h. 15. 10 Isjoni, Cooperative……, h. 15-16.
11
secara sendiri, melainkan harus dikerjakan secara bersama-sama. Sruktur kelompok menunjukkan bahwa dalam kelompok ada peran. Peran dari tiaptiap anggota kelompok, berkaitan dengan posisi individu dalam kelompok. Peran masing-masing anggota kelompok akan bergantung pada posisi maupun kemampuan individu masing-masing. Setiap anggota kelompok berinteraksi berdasarkan peran-perannya sebagai norma yang mengatur perilaku anggota kelompok. Groupness menunjukkan bahwa kelompok merupakan satu kesatuan. Kelompok bukanlah semata-mata kumpulan orang yang saling berdekatan. Kelompok adalah kesatuan yang bulat di antara anggotanya. Dari beberapa pengertian tentang pembelajaran kooperatif, dapat disimpulkan bahwa dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu,, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah kemampuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Sehingga pembelajaran kooperatif dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan. Dalam menjalankan metode kooperatif ini guru sering kali tidak memahami langkah yang benar dan prosedur model pembelajaran yang harusnya diterapkan, sehingga metode kooperatif ini tidak berjalan dengan baik. Pembagian kerja yang kurang adil dalam kelompok dan memberikan tugas kepada kelompok tanpa memberikan pedoman yang perlu dikerjakan, membuat siswa tidak tahu harus bekerja sama dan membuat kondisi kelas gaduh. Supaya hal ini tidak terjadi, guru wajib memahami sintak model pembelajaran kooperatif. Sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 (enam) fase, yaitu; Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran. Fase kedua, guru
12
menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik. Fase ketiga, kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh sebab itu transisi pembelajaran dari dan ke kelompok-kelompok belajar harus di orkestrasi dengan
cermat.
Sejumlah
emen
perlu
dipertimbangkan
dalam
menstrukturisasikan tugasnya. Guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus bekerja sama didalam kelompok. Penyelesaian tugas kelompok merupakan tujuan kelompok, setiap anggota memiliki peran demi kelompoknya masing-masing. Fase keempat, guru perlu mendampingi timtim belajar, mengingatkan tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik dan waktu yang dialokasikan.pada tahap ini, guru harus meengarahkan, memberikan petunjuk dan membimbing siswa. Fase kelima, guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran. Fase keenam, guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada peserta didik.11 Dalam semua kelompok berkesempatan memperoleh sertifikat atau penghargaan jika mereka mencapai kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Tanggung jawab perseorangan yaitu bahwa dalam semua kelompok belajar siswa, keberhasilan kelompok tergantung pada pembelajaran perseorangan dari semua anggota kelompok. Ini memfokuskan kepada aktivitas anggota kelompok pada pengajaran tutorial satu sama lain dan memastikan bahwa siapa saja yang ada dalam kelompok itu siap untuk menjawab kuis atau ujian lain yang akan dijalani para siswa tanpa bantuan teman sekelompoknya. Kesempatan yang sama untuk berhasil berarti bahwa apa yang disumbangkan siswa untuk kelompok mereka berdasarkan pada kemajuan mereka atas kemanpuan mereka sendiri yang sebelumnya. Hal ini menjamin bahwa anak-anak yang pintar, sedang dan kurang pintar sama-sama
11
Ibid, hal. 64-66
13
tertantang untuk melakukan yang terbaik, dan peran serta dari semua anggota kelompok akan dinilai. b. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Stahl dalam Tukiran Taniredja, ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah: 1) Belajar bersama dengan teman 2) Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman 3) Saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok 4) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok 5) Belajar dalam kelompok kecil 6) Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat 7) Keputusan tergantung pada siswa sendiri 8) Siswa aktif (Stahl, 1994).12
c. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.13 Ide utama dari STAD adalah memotivasi siswa untuk mendorong dan untuk saling membantu di antara siswa dalam menguasai keterampilan atau pengetahuan yang disajikan oleh guru. Jika siswa-siswa mengizinkan agar team memperoleh penghargaan (reward) maka mereka harus membantu teman-teman mereka mempelajari bahan yang disajikan guru. Mereka harus saling mendorong satu sama lain agar belajar dan bekerja secara sungguh-
12
Tukiran Taniredja, dkk., Model-model Pembelajaran Inovatif, (Bandung: ALFABETA, 2011), h. 59 13 Robert E. Slavin, Op Cit, h.143
14
sungguh dan menjelaskan bahwa belajar adalah suatu hal yang amat penting, bermanfaat dan menyenangkan.14 Siswa bekerja sama setelah guru menyajikan bahan ajar. Mereka dapat bekerja secara berpasangan dan saling membandingkan jawaban, membahas tiap perbedaan, dan saling menolong manakala terdapat kesalahan pengertian. Mereka dapat membahas strategi atau pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, atau mereka dapat saling mengajukan soal atau kuis mengenai materi yang mereka pelajari. Mereka bekerja dengan teman-teman sekelompok, coba menilai kekuatan dan kelemahan mereka sendiri sehingga dapat membantu mereka berhasil baik dalam kuis.15
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Langkah-langkah/pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut:16 a. Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat atau lima orang yang beragam kemampuan jenis kelamin dan sukunya. b. Guru memberikan pelajaran. c. Siswa-siswa di dalam kelompok itu memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. d. Semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang meteri tersebut. Mereka tidak dapat membantu satu sama lain. e. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang sebelumnya. f. Nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka yang sebelumnya. 14
Robert E. Slavin, Op Cit, h.12 Isjoni, Op Cit, h.70-71 16 Tukiran Taniredja, op. cit., h. 64 15
15
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim.17 a. Presentasi kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang seringkali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Perbedaan presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah harus benar-benar berfokos pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benarbenar member perhatian penuh selam persentasi kelas, kerena dengan demikian akan sangat membantu mereka dalam mengerjakan kuis, dan skor kuis mereka membantu skor tim mereka. b. Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benarbenar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. c. Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktek tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling
17
Robert E. Slavin, Op Cit, h.143
16
membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individu untuk memahami materinya d. Skor kemajuan individual Skor yang diperoleh setiap anggota dalam kuis akan berkontribusi pada kelompok mereka, dan ini didasarkan pada sejauh mana skor mereka telah meningkat dibandingkan dengan skor rata-rata awal yang mereka capai pada kuis yang lalu. Jika guru menggunakan STAD setelah guru melakukan tiga kuis atau lebih, gunakanlah skor rata-rata sebagai skor awal.
Berdasarkan
skor
awal
setiap
individu
ditentukan
skor
peningkatan/perkembangan. Rata-rata skor peningkatan/perkembangan dari tiap individu dalam suatu kelompok akan digunakan untuk menentukan penghargaan bagi kelompok yang berprestasi. Pedoman untuk memberikan skor perkembangan individu disajikan pada Tabel 2 berikut.
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelebihan pembelajaran koperatif menurut Jarolimek & Parker (1993) adalah sebagai berikut:18 1) Adanya saling ketergantungan yang positif antar siswa 2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu 3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas 4) Tercipta suasana kelas yang menyenangkan sehingga membuat siswa merasa rileks 5) Terjalinnya hubungan hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru 6) Siswa
memiliki
banyak
kesempatan
pengalaman emosi yang menyenangkan.
18
Isjoni, Cooperative ……… , h. 24.
untuk
mengekspresikan
17
Selain berbagai kelebihan, model STAD ini juga memiliki kelemahan. Semua model pembelajaran memang diciptakan untuk memberi manfaat yang baik atau positif pada pembelajaran, tidak terkecuali model STAD ini. Namun, terkadang pada sudut pandang tertentu, langkah-langkah model tersebut tidak menutup kemungkinan terbukanya sebuah kelemahan, seperti yang dipaparkan di bawah ini. 1) Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (yang hanya penyajian materi dari guru), pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan waktu yang relatif lama, dengan memperhatikan tiga langkah STAD yang menguras waktu seperti penyajian materi dari guru, kerja kelompok dan tes individual/kuis. Penggunaan waktu yang lebih lama dapat sedikit diminimalisir dengan menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.
2) Model ini memerlukan kemampuan khusus dari guru. Guru dituntut sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator (Isjoni, 2010:62). Dengan asumsi tidak semua guru mampu menjadi fasilitator, mediator, motivator dan evaluator dengan baik. Solusi yang dapat di jalankan adalah meningkatkan mutu guru oleh pemerintah seperti mengadakan kegiatankegiatan akademik yang bersifat wajib dan tidak membebankan biaya kepada guru serta melakukan pengawasan rutin secara insindental.
18
Disamping itu, guru sendiri perlu lebih aktif lagi dalam mengembangkan kemampuannya tentang pembelajaran.
2. Hasil Belajar Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjukkan kepada “suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan yang menjadi hasil belajar.”19 Proses belajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. “Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berfikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (afektif), sedang belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa pengetahuan.”20 “Hasil belajar merupakan perubahan perilaku mahasiswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.”21 Menurut Briggs hasil belajar adalah “sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.”22
19
Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS, Jurnal Teknologi (Ciputat: 2005), h. 155 20 Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS, h. 154 21 Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS, h. 147 22 Badan Peneitian dan Pengembangan Departemen Dosenan Nasional, Jurnal Dosenan dan Kebudayaan, (Jakarta: 1995), h. 130
19
Menurut Gronlund hasil belajar adalah “suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan prilaku tertentu.”23 Menurut Bloom hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang didapat setelah proses belajar. Klasifikasi hasil belajar secara garis besar terdiri dari: 1) Ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu : 1)Pengetahuan atau ingatan, 2) Pemahaman, 3) Aplikasi, 4) Analisis, 5) Sintesis dan 6) Evaluasi 2) Ranah afektif yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu : 1) Penerimaan, 2) Jawaban, 3) Penilaian, 4) Organisasi dan 5) Interaksi. 3) Ranah Psikomotorik yang berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.24 Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Ngalim Purwanto hasil belajar adalah hasil tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil mata kuliah yang digunakan untuk menilai hasil-hasil mata kuliah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa dalam waktu tertentu.”25 Jadi menurut para ahli yang telah disebutkan di atas bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotor dan juga merupakan wujud perubahan perilaku yang terjadi atas suatu objek tertentu sebagai akibat dari proses balajarnya. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku mahasiswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas 23
Badan Peneitian dan Pengembangan Departemen Dosenan Nasional, h. 130 Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Dosenan Nasional, h. 130 25 Ngalim Purwanto, Psikologi Dosenan, h. 84 24
20
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. b. Pengertian Akidah Akhlak 1) Pengertian Aqidah Secara etimologi, aqidah berakar dari kata „aqada-ya‟qidu-aqdan, „aqidatan. „aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh.26 Beberapa tokoh lain memberikan pengertian seperti berikut, dimana pengertian itu tidak jauh berbeda seperti: Mahmud al-Khalidi, lafaz al-„aqidah, berarti al-ma‟qudah, yaitu sesuatu yang diikat. Sementara menurut Lu‟ayyi Safi, mengikat dan mengokokohkan perjanjian, yang juga berarti pembenaran (al-tasdik), keyakinan (al-taykin) dan kepastian (al-jazm).27 Menurur, Hamzah Ya‟qub memberikan definisi aqidah menurut bahasa artinya: simpulan atau ikatan.28 Sedangkan menurut Mohammad Daud Ali, aqidah adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknisnya adalah iman atau keyakinan. Akidah Islam (Akidah Islamiyah), karena itu, ditautkan dengan rukun iman yang menjadi asas seluruh ajaran Islam.29 Sedangkan secara terminologis diartikan sebagai kepercayaan dan keyakinan.30 Dan menurut Fathi Salim, kata “aqidah” berarti qolbu yang dibenarkan akal. Maksud keyakinan qolbu adalah keyakinan wijdan (hati).
26
Yunahar, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, 1995), Cet. 3 h. 1 27 Muhammad Maghfur, Koreksi atas Kesalahan Pemikiran Kalam dan Filsafat Islam, (Bagil-Jatim: Al-Izzah, 2002), Cet. 1, h. 244. 28 Hamzah Ya‟qub, Pemurnian Aqidah dan Syari‟ah Islam, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1988), h. 46 29 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 199 30 Hamzah Ya‟qub, Pemurnian Aqidah dan Syari‟ah Islam……, h. 46
21
Hati (qolbu) dinyatakan yakin jika pembenaran (tasdik), tanpa ada sedikitpun penefian (nafy). Inilah yang oleh Mahmud Syaltut disebut alI‟tiqad al-jazim (keyakinan bulat).31 Dari penjelasan di atas maka dapat dipahami aqidah merupakan sesuatu yang sangat mendasar, karena bahasanya mengenai pokok-pokok dalam ajaran Islam dalam hal keimanan, seperti: iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada Qada dan Qadar. Kesemuanya itu menyangkut masalah keyakinan yang tidak boleh bercampur dengan keraguan.
2) Pengertian Akhlak Sedangkan pengertian akhlak menurut etimologis adalah perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama‟ dari “khulukun” yang menurut loghat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan “khalkun” yang berarti: kejadian, serta erat hubungannya dengan “khaliq” yang berarti pencipta, dan “makhluq” yang berarti: yang diciptakan.32 Perumusan
pengertian
akhlak
timbul
sebagai
media
yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara Khalik dengan makhluk. Secara terminologi, kata akhlak mempunyai beberapa pengertian, di antaranya: a. Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut: “Keadaan
jiwa
seseorang
yang
mendorongnya
untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu).”33
31
Muhammad Maghfur, Koreksi atas Kesalahan Pemikiran Kalam……., h. 244 Hamzah Ya‟qub, Etika Islam Pembinaan Akhlakulkarimah (Suatu Pengentar), (Bandung: CV. Diponegoro: 1988), Cet. 4 h. 11 33 Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), Cet. 3, h. 12 32
22
b. Imam al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut: “Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”34 c. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak ialah: “Kebiasaan kehendak”. Berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Dan bila kehendak itu membiasakan memberi, kebiasaan kehendak ini ialah akhlak dermawan.35 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa manusia kemudian muncul secara spontan apabila diperlukan untuk melakukan perbuatan atau berkehendak tanpa adanya dorongan dari luar. c. Fungsi Studi Pembelajaran Akidah Akhlak fungsi mempelajari Akidah Akhlak yaitu: a. Mendorong agar siswa meyakini dan mencintai akidah Islam. b. Mendorong siswa untuk benar-benar yakin dan taqwa kepada Allah. c. Mendorong siswa untuk mensyukuri nikmat Allah SWT d. Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia dan beradat kebiasaan yang baik.36
34
Yunahar, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, 1999),
Cet. 1 h. 2 35
Ahmad Amin, Ethika “Ilmu Akhlak”, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), Cet. 1 h. 74 Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta, Motodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1984/1985), Cet. 2, h. 135 36
23
B. Kerangkan Berpikir Akidah akhlak adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang keyakinan dan tingkah laku manusia. Akidah akhlak adalah suatu ilmu yang berurutan dan berjenjang. Untuk mempelajari ilmu akidah akhlak harus menggunakan disiplin dan cara-cara atau metode yang tepat. Langkah-langkahnya yaitu menemukan masalah, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, dan menyusun teori. Dalam pembelajaran yang dilakukan di kelas harus diupayakan mampu menuntut siswa untuk dapat berpikir, mengadakan analisis, membentuk sikap positif, memecahkan
masalah,
merangsang
dan
memungkinkan
siswa
untuk
mengorganisasikan belajarnya sendiri, berpikir secara mendiri serta bekerja secara koopertaif untuk mengembangkan kemampuan. Untuk itu diperlukan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa. Hal ini dapat dibantu dengan proses belajar bersama dengan teman sebaya dan guru berperan sebagai fasilitator sekaligus moderator dan pembimbing, melalui penerapan kooperatif tipe STAD. Dalam model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya bersama dengan teman-temannya dan bekerja sama dalam proses pembelajaran. Melalui model ini siswa bukan saja diberi kesempatan belajar tetapi mengajarkan satu sama lain sehingga diharapkan siswa mampu mengungkapkan kemampuannya dan berpikir sendiri untuk memberikan ilmu kepada yang lain yang belum mengerti. Disamping itu siswa dapat mengembangkan kepekaan sosial tanpa menghambat dirinya sendiri karena siswa lebih leluasa untuk menghargai pendapat orang lain, memotivasi, sikap positif sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.
C. Hasil Penelitian yang Relevan Dalam penelitian yang dilakukan oleh Frida Maryati H. yusuf dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Biologi untuk Miningkatkan Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri 2 KOTA Gorontalo”. Didapatkan,
24
hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai tes pada akhir siklus, terlihat pada siklus I, dari 40 siswa yang mengikuti tes, 9 orang siswa (22,5%) masih memperoleh nilai di bawah 6, dan 31 orang siswa (77,5) memperoleh nilai 6,5 ke atas. Dari hasil ini nilai rata-rata kelas adalah 7,06 dan daya serap rata-rata secara klasikal 70,6%. Sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yaitu dari 40 siswa yang dikenai tindakan, 38 orang (95%) memperoleh nilai 6,5 keatas dan 2 orang (5%) memperoleh nilai di bawah 6,5 dan perolehan nilai rata-rata kelas 8,0 atau daya serap rata-rata secara klasikal 80%. Pada akhir siklus II, Nampak adanya beberapa peningkatan yang mengarah pada penyempurnaan aspek-aspek dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, misalnya dengan meningkatkan interaksi antar siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru, demikian pula pembimbingan guru terhadap kelompok menjadi lebih baik yang didukung dengan pelaksanaan pembelajaran pada suasana kelas yang baik dan meningkatnya respon siswa dalam menerima materi pelajaran, yang pada akhirnya memberi efek pada hasil belajar siswa yang meningkat dari 77,5% menjadi 88%. Hal ini sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum yaitu minimal 85% dari seluruh siswa yang di kenai tindakan memperoleh nilai 6,5 ke atas. 100% menyatakan senang (member tanggapan positif).37 Dewi marhelly dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Redoks Terintegrasi Nilai. Program Studi Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2009, menyatakan bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dengan mengintegrasikan nilai-nilai pada konsep redoks lebih efektif karena dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk belajar secara aktif dalam memahami konsep materi, belajar bersama, dan berdiskusi, sehingga lebih
37
Frida Maryati H. Yusuf, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri 2 Kota Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo
25
memudahkan dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru.38 Perdy Karuru dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada siswa yang diajar tidak menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.39 Dari penelitian yang relevan di atas tentunya mempunyai perbedaan dengan skripsi ini dimana semua peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap mata pelajaran sains yaitu pelajarn IPA Kimia dan Biologi dll. Disini peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini terhadap pelajaran agama yang lebih tepatnya pelajaran akidah akhlak.
D. Hipotesis Dari penyusunan kerangka teoritis dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “jika diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diduga dapat meningkatkan hasil belajar akidah akhlak siswa.
38
Dewi Marhelly, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Redoks Terintegrasi Nilai, (Skipsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h.74 39 Perdy Karuru, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.045, Tahun IX, November 2003, h.804
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi target untuk dijadikan subjek penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu siswa kelas XI IPS Nihayatul Amal Rawamerta Karawang tahun pelajaran 2013-2014. Siswa kelas XI IPS berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan karakteristik yang heterogen.
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal Classroom Action Research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas metode mengajar, pemberian tugas kepada siswa, penilaian dan sebagainya.40 Dalam hal ini guru yang mengajar perlu 40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), revisi VI, h.93
26
27
berkolaborasi dengan seseorang atau tim peneliti, baik peneliti maupun guru secara bersama-sama membuat rancangan penelitiannya.
C. Pihak yang Terkait dalam penelitian Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pengamat kegiatan. Peneliti bekerja melakukan pengamatan, merencanakan tindakan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh seorang guru. Guru ini adalah guru kelas yang memegang kelas penelitian.
D. Desain Penelitian Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) dan revisi. Langkah-langkah: 1. Perencanaan (planning) Perencanaan awal peneliti dan guru berkolaborasi bersama-sama menelaah terhadap mata pelajaran akidah akhlak di kelas XI IPS
kemudian peneliti
menyusun rencana pembelajaran (RPP) materi pokok menghindari perilaku tercela. Peneliti merencanakan tindakan dalam 2 siklus. siklus pertama ditargetkan dapat mencapai indikator menjelaskan pengertian israf, tabdziir dan fitnah, mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan israf, tabdziir dan fitnah. Sedangkan siklus kedua ditargetkan dapat mencapai indikator menunjukkan nilainilai negatif akibat perbuatan israf, tabdziir dan fitnah, membiasakan diri untuk mengindari diri dari perilaku israf, tabdziir dan fitnah.
28
2. Pelaksanaan tindakan (acting) Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasi dari perencanaan yang telah dipersiapkan, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD. 3. Pengamatan (observing) Observer mengamati jalannya pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi (reflecting) Hasil dari tahap observasi selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan. 5. Revisi Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus dapat dilihat pada gambar berikut.41
41
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori dan Praktik. (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011), hlm. 71
29
Perencanaan Tindakan-I
permasalahan
Pelaksanaan Tindakan-I
SIKLUS I
Permasalahan baru, hasil berefleksi
Refleksi-I
Pengamatan/pengumpulan Data-I
Perencanaan Tindakan-II
Pelaksanaan Tindakan-II
SIKLUS II Refleksi-II
Bila Permasalahan Belum Terselesaikan
Pengamatan/pengumpulan Data-II
Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya
Gambar 3.1 Siklus Kegiatan PTK
E. Tahapan Intervensi 1. Perencanaan (Planning) a. Mengidentifikasi masalah b. Menganalisis dan merumuskan masalah c. Menyiapkan rencana pembelajaran yang menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD d. Menyiapkan LKS
30
e. Menyiapkan instrumen (tes dan lembar observasi) f. Menyusun kelompok belajar siswa 2. Tindakan (Acting) Melaksanakan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun a. Melakukan tes awal pada kelas sampel penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa b. Memberi perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD c. Ketika proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi mengenai kinerja guru dan siswa d. Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3. Pengamatan (Observing) a. Mengumpulkan data penelitian b. Melakukan diskusi dengan guru akidah akhlak untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan 4. Refleksi (Reflecting) a. Menganalisis
data
yang
diperoleh
untuk
memperbaiki
dan
menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya b. Menganalisis temuan saat melakukan pengamatan proses pembelajaran yang telah dilakukan c. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan dari proses pembelajaran yang berlangsung dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
31
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil belajar akidah akhlak siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menjadi meningkat. Adapun keberhasilan ketuntasan belajar yang diharapkan mencapai presentase 80% dengan nilai KKM 75.
G. Jenis dan Sumber Data 1. Sumber data: sumber data penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti 2. Jenis data: kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif terdiri dari hasil wawancara, lembar catatan lapangan, dan hasil observasi. Sedangkan kuantitatif berasal dari lembar kerja siswa dan lembar soal tiap siklus. Tabel 3.1 Data dan Sumber Data SUMBAR DATA
INSTRUMEN Catatan Lapangan
Siswa
Lembar Observasi Pretest dan posttest Lembar Kerja Siswa
Guru dan Siswa
Wawancara
H. Instrumen Penelitian 1. Lembar observasi Dalam penelitian ini lembar observasi digunakan untuk mengetahui kualitas
pemunculan
kejadian/aspek
psikomotor
pembelajaran. Aspek psikomotor yang diamati adalah: a. Bergerak (Moving) 1) Berkumpul dengan kelompok
siswa
selama
proses
32
2) Menyiapkan perlengkapan belajar 3) Merapihkan perlengkapan belajar b. Memanipulasi (Manupulating) 1) Membaca LKS 2) Menuliskan jawaban LKS c. Komunikasi (Communicating) 1) Mengajukan pertanyaan 2) Menjawab pertanyaan 3) Mengajukan pendapat 4) Menyimak pendapat orang lain 5) Mendiskusikan masalah 2. Lembar soal Lembar soal digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Soal yang dimaksud adalah tes dalam bentuk pilihan ganda yang memiliki lima pilihan jawaban. 3. Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi contoh soal dan penjelasannya, dan soal-soal yang dirancang untuk diselesaikan siswa secara berkelompok. 4. Lembar catatan lapangan Lembar catatan lapangan digunakan untuk mencatat semua hal yang dianggap penting untuk dicatat dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek peneliti tindakan kelas.42 Catatan lapangan ini menurut proses pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa.
42
Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h.125
33
Tabel 3.2 Lembar Catatan Lapangan No
Kegiatan
Pengamatan
1
Kegiatan siswa
2
Kegiatan guru
3
Interaksi antar siswa
4
Interaksi siswa dengan guru
5
Antusias siswa dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD
6
Lain-lain
5. Lembar wawancara Menurut Hopkins, wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang diwawancarai bisa termasuk beberapa siswa, kepala sekolah, guru, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, dan orang tua siswa. Ada beberapa bentuk wawancara, antara lain wawancara terstruktur, wawancara setengan terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.43 a. Wawancara
terstruktur
adalah
wawancara
yang
sudah
dipersiapkan
wawancaranya terlebih dahulu oleh pewawancara b. Wawancara setengah terstruktur adalah wawancara yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, akan tetapi memberikan keleluasaan untuk menerangkan agak panjang yang mungkin tidak langsung terfokus pertanyaan atau mungkin melanjutkan topik bahasan sendiri selama wawancara berlangsung.
43
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Op Cit. h.118
34
c. Wawancara tidak terstruktur adalah bentuk wawancara yang dipilih oleh orang yang diwawancarai. Jika wawancara berlangsung, pewawancara dapat mengarahkan agar yang diwawancarai dapat menerangkan, mengelaborasikan, atau mengklasifikasi jawaban yang kurang jelas.
Menurut Denzin dalam Rochiati, wawancara merupakan pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara awal kepada siswa dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami dan mendapatkan nilai-nilai yang terkandung dalam konsep akidah akhlak, sarana dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh guru, dan bagaimana guru menanamkan nilai-nilai dalam pembelajaran. Wawancara awal terhadap guru bidang studi akidah akhlak dimaksudkan untuk menggali permasalahan, kemauan, persepsi, sikap, keterampilan serta kreativitas guru dalam menyelenggarakan nilai melalui pelajaran akidah akhlak serta pemanfaatan media dalam upaya meningkatkan pemahaman dan penanaman nilai kepada siswa. Wawancara akhir kepada siswa dimaksudkan untuk mengungkapkan kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran akidah akhlak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Wawancara akhir kepada guru akidah akhlak dimaksudkan untuk mengungkapkan minat dan persepsi guru terhadap upaya peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
35
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: A. Mewawancarai guru dan beberapa siswa. B. Siswa menyelesaikan soal tes tiap akhir siklus serta C. Observasi yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil setiap pengamatan di diskusikan pada saat menganalisis data dan sangat berguna untuk menentukan tindakan pada siklus selanjutnya.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Untuk menganalisis butir soal yang diujicobakan, peneliti melakukan beberapa tahap diantaranya: 1. Pengujian Validitas Instrumen Validitas berasal dari kata validaty, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.44 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk menghitung validitas soal pilihan ganda menggunakan ANATES. Untuk mengukur validitas soal dilakukan dengan uji Point Biseral, yaitu:45
44
Ibid, h.105 Suharsimi Arikunto (2), Dasar-Dasar Uvaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 1, h.93 45
36
Ỷpbi =
√
Ỷpbi
= koefisien korelasi biserial
Mp
= rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
Mt
= rerata skor total
St
= standar deviasi dari skor total proporsi
P
= proporsi siswa yang menjawab benar
q
= proporsi siswa yang menjawab salah
2. Reliabilitas instrumen Reliabilitas bermakna kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.46 Untuk mengetahui reliabilitas instrument tes hasil belajar siswa digunakan ANATES dan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) dengan rumus sebagai berikut:47
r11 = (
)(
)
keterangan: r11 = reabilitas tes secara keseluruhan n
= jumlah butir soal dalam perangkat tes
S = standar deviasi skor-skor tes p
= proporsi subjek yang menjawab item benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item salah
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q 46 47
h.100
Ibid, h.105 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
37
Adapun kriteria pengujiannya: r11 = 0,91 – 1,00 = sangat tinggi r11 = 0,71 – 0,90 = tinggi r11 = 0,41 – 0,70 = cukup r11 = 0,21 – 0,40 = rendah r11 = < 0,21
= sangat rendah
Berdasarkan pengujuan reliabilitas instrumen penelitian dengan menggunakan ANATES didapatkan reliabilitas pada konsep perhitungan akidah akhlak 3. Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda dihitung dengan menggunakan ANATES dan rumus:
D=
-
Keterangan: JA
: banyaknya peserta kelompok atas
JB
: banyaknya peserta kelompok bawah
BA
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar BB
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar48
48
Ibid, hal. 213
38
4. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan ANATES dan rumus: I= Keterangan: I
= indeks kesulitan/kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar N = jumlah seluruh siswa Criteria indeks kesulitan soal adalah: 0 – 0,30
= soal ketegori sukar
0,31 – 0,70
= soal kategori sedang
0,71 – 1,00
= soal kategori mudah49
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis menggunakan nilai presentase. Rumus presentase yang digunakan adalah:50
P=
X 100%
Keterangan: P = Angka presentase F = frekuensi yang sedang dicari presentasinya N = Number of cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)
Adapun teknik analisis data yang penulis gunakan di dalam memperoleh data dari hasil tindakan yang penulis lakukan terhadap siswa kelas
49 50
h. 43
Ibid Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
39
XI IPS MTs Nihayatul Amal kota Karawang dalam pembelajaran Akidah Akhlak adalah tes tulis, dianalisis dengan membuat rata-rata nilai tes formatif yang kemudian dibuat presentasinya.
X 100% Hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses belajar mengajar memiliki tingkatan. Indikator keberhasilan hasil belajar akidah akhlak siswa jika mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 75 sebagai nilai KKM disekolah dalam mata pelajaran akidah akhlak sebesar 75%. Sehubungan dengan itu terdapat beberapa tingkatan. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:51 Tabel 3.3 Tingkat Hasil Belajar Tingkatan
Keterangan
Istimewa/maksimal
Apabila seluruh bahan pelajaran diajarkan dapat dikuasai siswa
Baik sekali/optimal
Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa
Baik/minimal
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75% dikuasai oleh siswa
Kurang
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan < 60% dikuasai oleh siswa
Adapun analisis kemampuan psikomotorik siswa yang diperoleh dari hasil observasi dapat diketahui dengan menggunakan rumus:52
51
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. Ke-3, hal. 107 52 Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 137
40
Nilai =
X 100
Hasil presentase yang diperoleh diketegorikan: 33-56
: Kurang
57-78
: Cukup
79-100
: Baik
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, dilakukan berdasarkan analisis reflektif pada siklus yang telah dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang terjadi, selanjutnya disusun strategi-strategi dalam upaya perbaikan pada siklus beerikutnya. Tahapan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya yaitu: 1. Perencanaan Tindakan Identifikasi permasalahan yang dijumpai pada siklus yang telah dilaksanakan. Kemudian melakukan perbaiakan tindakan dan perencanaan pembelajaran untuk siklus berikutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran. 3. Observasi Observasi
dilakukan
selama
pelaksanaan
tindakan
untuk
mengumpulkan data-data penelitian dengan menggunakan instrument yang telah dibuat.
41
4. Refleksi Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi data hasil penelitian untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menghasilkan suatu perubahan kearah yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Jika hasil penelitian telah mencapai indikator keberhasilan maka penelitian dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Daskripsi Data 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini guru membuat: 1). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2). Merancang pembentukan kelompok 3). Menyusun kuis 4). Menggunakan media gambar 5). Menggunakan media audio visual 6). Menyiapkan lembar observasi b. Tindakan Dalam tindakan siklus I ini materi yang akan disampaikan kepada siswa adalah mengenai pengertian, nilai negatif dari perbuatan Israf, tabdzir dan fitnah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penerapan model pembelajaran tersebut terdiri atas: 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
42
43
Sebelum menyampaikan materi guru memberikan pretest terlebih dahulu kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai mengenai pengertian, dan nilai-nilai negatif perbuatan israf, tabdzir dan fitnah dan sebelum memberikan materi dan memberikan motivasi siswa untuk belajar 2) Penyajian informasi Guru menyampaikan atau menyajikan materi pelajaran yang akan di ajarkan secara singkat dan padat. 3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar Guru membagi semua siswa kedalam 5 kelompok yang perkelompoknya terdiri atas 5 orang siswa dan siswi secara acak dan heterogen. 4) Mengarahkan dan membimbing setiap kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok belajar untuk bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 5) Evaluasi hasil belajar Guru mengevalusi hasil belajar masing-masing kelompok secara keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan oleh guru merupakan evaluasi hasil belajar semua kelompok tentang materi tersebut. 6) Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada individu maupun kelompok terhadap nilai tertinggi dan upaya yang telah dicapai oleh siswa.
c. Pengamatan 1) Catatan Lapangan Berdasarkan pengamatan dalam catatan lapangan dapat dilihat siswa masih banyak yang cuek tiduran asyik sendiri bahkan mengobrol dengan dengan teman sebelahnya ketika pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa siswa belum terbiasa
44
bahkan
bisa
disebut
pertama
kali
mendapatkan
tipe
pembelajaran kooperatif seperti ini. Hal ini merupakan tuntutan guru untuk lebih bisa menguasai kelas secara keseluruhan Pada pertemuan pertama dalam siklus 1, guru memberikan soal pretest kepada semua siswa dan menjelaskan materi tentang pengertian, dan nilai negatif perbuatan israf, tabdzir dan fitnah secara singkat dan global. Siswa menyimak penjelasan guru. Setelah itu siswa diberikan soal untuk dikerjakan secara berkelompok. Dalam proses mengerjakan lembar kerja kelompok ini hampir semua dalam semua kelompok tampak siswa yang mendominasi kelompok tersebut adalah siswa yang pandai atau yang biasa mengeluarkan pendapat dan berbicara dalam kelas saja sedangkan siswa yang lainnya hanya mendengarkan pendapat siswa tersebut bahkan ada yang hanya menyalin jawabannya saja tanpa ikut andil dan menyampaikan
pendapatnya
dalam
menjawab
dan
mendiskusikan soal yang dikerjakan tersebut. Guru tampak kesulitan dan kewalahan dalam menanganinya karena banyak siswa yang belum mengerti cara kerja metode ini dan bertanya meminta kembali penjelasan materi dan cara penyelesaiannya. Sehingga menyebabkan diskusi kelompok pertemuan pertama ini masih terlihat belum optimal kerena masih banyak yang meminta bantuan kepada guru. Pada pertemuan kedua dalam siklus 1, guru masih mengingatkan
siswa
dan
membimbing
untuk
duduk
berkelompoknya masing-masing dan siswa kembali berkumpul untuk menyelesaikan materi pada pertemuan pertama yang belum terselesaikan dan mempresentasikan salah satu dari siswa dalam kelompok masing-masing hasil diskusi yang sudah dikerjakan bersama. Namun, ketika mempresentasikannya guru masih mendominasi dalam menjelaskan materi tersebut, karena
45
siswa masih ada yang malu dan kurang memahami materi yang sudah dibahas, namun ada beberapa siswa yang antusias untuk menyimak dan mempresantasikan hasil kerja kelompoknya. setelah itu siswa duduk kembali kepada tempat semula sebelum berkelompok dan diberi soal posttest.
2) Lembar Observasi Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran akidah akhlak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh presentase kemampuan psikomotorik siswa sebagai berikut:
Tabel 4.1 Presentase Kemampuan Psikomotorik Siswa Siklus I Kemampuan
No
1 2
3
Psikomotorik Moving (bergerak) Manipulating (manipulasi) Communicating (komunikasi)
Rata-rata
Tabel
diatas
ini
Presentase % Pertemuan Pertemuan
Ratarata
I
II
45
52,33
48,665
41
49,67
45,335
45
46,6
45,8
43,67
49,53
46,6
menunjukkan
bahwa
kemampuan
psikomotorik siswa masih jauh dengan hal yang diharapkan atau bisa dikatakan masih kurang pada pertemuan ke I, dilihat dari rata-rata 43,67 (kurang). Hal ini terlihat bahwa siswa belum terbiasa dengan pembelajaran model seperti ini bahkan memang benar-benar siswa belum pernah mendapatkan cara belajar dengan pembelajaran berkelompok, ditambah lagi siswa dituntut untuk aktif dan siswa harus benar-benar belajar dan
46
bekerja sama dengan teman kelompoknya bukan hanya mendengar mencatat saja. Namun, dalam pertemuan ke II terdapat peningkatan dari pada pertemuan yang pertama, dengan nilai rata-rata 49,53 karena siswa mulai mengerti dan mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe STAD ini walau peningkatannya masih sedikit. 3) Wawancara Dari wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa, didapat bahwa hampir semua siswa merasa masih sangat sulit dan belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang berkelompok, termasuk siswa yang diwawancara juga masih merasa belum mengerti proses pembelajaran seperti ini. Global dan singkatnya meteri yang dijelaskan guru dan lagi siswa dituntut untuk bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada kelompoknya yang belum mengerti membuat siswa sangat kewalahan dalam menjalankan diskusi kelompoknya sendiri. Namun, siswa merasa senang dengan pembelajaran berkelompok ini disamping lebih bebas bertanya kepada teman tanpa
rasa
malu
siswa
juga
belajar
bagaimana
cara
menyampaikan kepada temannya tentang apa yang mereka tangkap ketika penjelasan materi yang disampaikan kepadanya. Hasil wawancara dengan guru, didapat behwa guru merasa lebih enak tidak begitu memberatkan walau masih harus membimbing kelompok dan siswa lebih aktif melalui pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
ini.
Guru
hanya
menyajikan materi tentang garis besarnya saja dan singkat, sesudahnya peran siswa yang lebih menentukan dalam memahami materi tersebut, dikarenakan siswa dikelompokkan secara heterogen dan acak siswa yang pandai dengan siswa yang sedang dan rendah. Sehingga terlihat kerjasama saling bantu antara semua siswa dalam kelompok.
47
4) Hasil Belajar Untuk mengetahui tingkat efektivitas maka dilakukan tindakan pada penelitian tindakan kelas pada pertemuan pertama data skor siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Nilai Siklus I Nama
Siklus I Pretest
Posttes
Tini Yulistiani Siti Amelia Bahrur rozi M. Rifki Ismatullah Kardian Pebruaryanto Dita Mustika Siti Hamidah Cica Nurasiah Khoeroh Dedy Sudrajat Jejen Muttaqin Dea Suci Aryati Dessy Junia Mastun Ace Zaenal Muttaqin Abdul Mahmud Yoga Bintang Prayogo Nende Siti Aenuroh Ikbal Ahmad Nain Listiawandi Ludi Azhari Irmanasari M. Mugni Labib Ismail Siti Jubaedah Ulfah Nurlatifah Siti Rukoyah Jumlah
40 33 33 27 20 47 40 33 33 27 47 33 40 33 27 40 40 47 40 27 40 0 33 33 27 840
73 73 53 66 86 80 66 60 66 73 93 66 80 80 60 73 80 46 80 80 73 80 80 73 86 1826
Rata-rata
33,6
73,04
% pencapaian nilai KKM
X 100% = 44%
48
Dari tabel diatas diperoleh data pretest dan posttest yang berupa 15 soal pilihan ganda pada siklus I, yang diperoleh ratarata hasil pretest siswa sebesar 33,6 dengan nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 47. Sedangkan hasil posttest diperoleh ratarata 73,04 dengan niali terendah 46 dan nilai tertinggi 93. Dari data ini dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Dari nilai rata-rata pretest dan posttest. Namun belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 75%. d. Refleksi 1) Pada siklus pertama memiliki beberapa kekurangan yang mesti diperbaiki diantaranya yaitu: a) Guru harus berperan sebagai fasilitator dan mengawasi jalannya diskusi di dalam kelas jangan terlalu mendominasi b) Ketika diskusi kelompok berlangsung masih ada beberapa siswa dalam kelompok yang mendonimasi mengeluarkan pendapat sendiri mengisi soal sendiri tanpa melibatkan teman kelompoknya. Sehingga mengakibatkan diskusi tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu guru meski mengingatkan lagi kepada semua siswa cara pembelajaran kooperatif ini dan memotivasi siswa. c) Siswa diberikan semangat untuk aktif dalam kerja kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru, jangan hanya menyalin jawaban temannya yang dianggap pandai semua anggota kelompok harus saling berbagi pendapat untuk menyemprnakan jawaban soal tersebut dan jika ada yang belum mengerti tanyakan kepada temannya terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru. 2) Hal yang sudah baik pada siklus I adalah: a) Penempatan jam pelajaran akidah akhlak pada jam pertama sehingga siswa dan guru tampak semangat dalam kegiatan belajar mengajar.
49
b) Sebagian
siswa
nampak
antusias
dan
aktif
dalam
mendengarkan materi dan mendiskusikan dalam kelompok. 3) Keputusan Berdasarkan hasill pembelajaran pada siklus I, hanya 11 siswa yang mendapat nilai >75 sesuai dengan KKM. Oleh karena itu perlu ada perbaikan dalam pembelajaran siklus I ke pembelajaran siklus II.
2. Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari tindakan pembelajaran siklus I. Tetapi perencanaannya tidak jauh beda seperti siklus I, yaitu guru terlebih dahulu membuat: 1). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2). Merancang pembentukan kelompok 3). Menyusun kuis 4). Menggunakan media gambar 5). Menggunakan media audio visual 6). Menyiapkan lembar observasi b. Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam siklus II ini merupakan perbaikan dari kekurangan-kekurangan dari siklus I namun tidak keluar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun tindakan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan dan motivasi Guru menyampaikan tujuan tentang meteri yang akan disampaikan pada siklus II dan memberikan motivasi sebelum menerangkan materi. 2) Menyampaikan, menjelaskan secara singkat sekilas tentang materi
50
Guru menyampaikan materi tentang dampak negatif dan cara menghindari israf, tabdzir dan fitnah dengan cara memberikan penjelasan secara garis besar. 3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok sama seperti siklus I 4) Membimbing kelompok belajar Guru membimbing semua kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan lembar kerja siswa 5) Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar siswa secara keseluruhan tentang materi israf, tazbdzir dan fitnah. Evaluasi yang dilakukan merupakan evaluasi lembar jawaban siswa dengan cara
mempresentasikan
hasil
belajar
kelompok
dan
menevaluasi yang berupa kuis untuk masing-masing siswa. 6) Memberikan penghargaan Penghargaan ini berorientasi kepada kelompok yang paling bagus aktif dan kerja sama sesama semua anggota diantara kelompok-kelompok lainnya. c. Pengamatan 1) Catatan lapangan Dalam proses pembelajaran siklus II ini, siswa terlihat menyukainya. Pada pertemuan pertama ini, ketika diberikan soal pretest siswa tidak banyak yang mengeluh. Semua siswa langsung mengeluarkan alat tulisnya untuk mengerjakan soal pretest,
setelah
selesai
semuanya
dikumpulkan,
guru
mengkondisikan siswa untuk menyimak penjelasan materi dan terlihat siswa lebih aktif tidak ada yang mengobrol antusian untuk bertanya ketika ada materi yang belum paham dan ada pula yang mencatat tentang materi tersebut, sehingga proses pembelajaran berlangsung secara tertib dan terkondisikan.
51
Begitu juga ketika selesai guru memaparkan materi dan menyuruh untuk membentuk kelompok siswa sudah mengerti dan
guru
tidak
memakan
waktu
yang
lama
untuk
mengkondisikan siswa menjadi beberapa kelompok, siswa dalam kelompok hampir semua siswa sudah saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas bersama saling memberikan pendapat satu sama lain dan tidak ada yang mendominasi dalam kelompok-kelompok tersebut, walau sampai habis jam pelajaran semua kelompok belum selesai menjawab semua lembar kerja siswa dan dilanjutkan kepertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua siklus II semua siswa sudah siap ketika guru masuk kedalam kelas dan guru sudah tidak repot untuk mengatur siswa untuk bergabung dengan kelompok sebelumnya. Dalam menyelesaikan tugasnya juga semua kelompok sudah terlihat kerja sama yang bagus. Setelah semuanya
selesai
bertanggung jawab
mengerjakan atas
siswa
kelompoknya
diminta dan
salah
untuk satu
perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan jawaban kelompoknya di depan kelas secara bergantian. Terlihat sudah sangat berbeda dengan pertemuan semula disini guru sudah sangat menjadi pasilitator saja, presentasi semua perwakilan kelompok tidak banyak ditambahkan oleh guru dan juga tidak hanya mempresentasikannya saja yang bagus tetapi siswa yang lain juga ikut bertanya kepada siswa yang mempresentasikan di depan kelas tadi jika jawabannya tidak sesuai maka kelompok lain menyangkal dan membacakan jawaban yang mereka anggap lebih benar dan guru meluruskan apabila tidak ada jalan keluar dari perdebatan tersebut. Setelah itu, siswa duduk kebangku masing-masing untuk mengerjakan soal posttest yang diberika guru.
52
2) Lembar Observasi Dari observasi mengenai kemampuan psikomotorik siswa yang dalaksanakan pada siklus II ini diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Presentase Kemampuan Psikomotorik Siswa Siklus II Presentase %
Kemampuan
No
Pertemuan Pertemuan
Psikomotorik
1
Moving (bergerak) Manipulating
2
(manipulasi) Communicating
3
(komunikasi)
Rata-rata
Tabel
diatas
Ratarata
I
II
82,33
91,67
87
80,33
83,67
82
84,2
87,6
85,9
82,29
87,65
254,9
menunjukkan
bahwa
kemampuan
psikomotorik siswa pada siklus II ini tergolong baik dengan rata-rata 87,65%. Terjadi peningkatan antara siklus I dan siklus II. 3) Wawancara Berdasarkan wawancara dengan 3 orang siswa (Siti Amelia, Ace Zaenal Muttaqin dan Irmanasari), diketahui bahwa siswa menyukai pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan pada pelajaran akidah akhlak, bahkan siswa ada yang menginginkan semua pelajaran ingin menggunakan diskusi kelompok. Siswa juga
mengaku
lebih
bisa
memahami
dengan
belajar
berkelompok dari pada hanya mendengarkan saja dan lebih menguasai soal-soal secara bersama-sama. Siswa juga merasa tidak malu untuk bertanya dan kepada teman kelompoknya dan lebih leluasa untuk berpendapat di depan teman kelompoknya.
53
Siswa tidak merasa ngantuk karena tidak mendengarkan dan menulis saja. Selain itu, mereka bersemangat kerena diakhir pembelajaran akan diberi penghargaan, sehingga mereka berkompetisi dengan kelompok lain agar kelompoknya mendapatkan nilai yang paling tinggi. Berdasarkan wawancara dengan guru, diketahui guru lebih senggang dan lebih santai kerena guru tidak mendominasi didalam kelas, malahan siswa yang dituntut agar aktif pembelajaran akidah akhlak ini. Guru merasa sangat terbantu dengan pembelajar secara berkelompok, kerena masing-masing siswa memiliki tanggungjawab atas kelompoknya sendiri. Hal ini, terlihat ketika siswa mengerjakan soal yang diberikan guru untuk dikerjakan secara berkelompok, siswa yang pandai menjelaskan kepada teman kelompoknya begitu pun yang kurang pandai tidak hanya mendengrkan dan menulis jawabannya
saja
sesekali
mereka
juga
mengeluarkan
pendapatnya sehingga terjadi komunikasi yang baik. 4) Hasil Belajar Untuk mengetahui tingkat efektifitas dilakukannya tindakan pada penelitian tindakan kelas pada siklus II maka data siswa dianalisis menggunakan N Gain terhadap skor pretest dan posttest kemampuan siswa. Adapun hasil N Gain tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.4 Nilai Siklus II Nama Tini Yulistiani Siti Amelia Bahrur rozi M. Rifki Ismatullah Kardian Pebruaryanto
Siklus II pretest
Posttes
80 73 66 53 27
93 86 80 80 80
54
Dita Mustika Siti Hamidah Cica Nurasiah Khoeroh Dedy Sudrajat Jejen Muttaqin Dea Suci Aryati Dessy Junia Mastun Ace Zaenal Muttaqin Abdul Mahmud Yoga Bintang Prayogo Nende Siti Aenuroh Ikbal Ahmad Nain Listiawandi Ludi Azhari Irmanasari M. Mugni Labib Ismail Siti Jubaedah Ulfah Nurlatifah Siti Rukoyah Jumlah
73 86 80 33 40 53 53 80 40 40 86 40 33 46 46 53 40 46 80 66 1413
93 93 80 86 73 86 80 80 73 80 93 80 73 80 80 93 86 80 93 80 2081
Rata-rata
56,52
83,24
% Pencapaian nilai KKM
X 100% = 88 %
Dalam tabel diatas diperoleh data pretest dan posttest yang berupa 15 soal pilihan ganda pada siklus II. Pada siklus II diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebanyak 56,52 dengan nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 86. Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata 83,24 dengan nilai terendah 73 dan nilai tertinggi 93. Dari data ini bisa dikatakan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dilihat dari rata-rata nilai pretest dan posttest. Berdasarkan tabel dapat dilihat dari hasil posttest siklus II siswa yang mendapat nilai >75 mencapai 88% atau sebanyak 22 siswa. Berdasarkan hasil diatas kegiatan siklus II ini, hasil yang dicapai sudah baik yang
55
ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai posttest siswa yang melebihi KKM. Yang sudah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 dengan ketuntasan 88%. Oleh karena itu, peneliti dianggap cukup samapi siklus II.
d. Refleksi 1) Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang baik dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. 2) Keaktifan siswa juga meningkat dilihat dari hasil observasi psikomotorik siswa dari siklus I ke siklus II. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapa berjalan dengan baik. 3) Berdasarkan krteria ketuntasan belajar minimum ≥ 75, pada siklus I diperoleh hasil pottest sebanyak 11 siswa atau sebesar 44%. Pada siklus II diperoleh hasil posttest sebanyak 22 siswa atau sebesar 88% mendapat nilai > 75. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I terhadap siklus II.
B. Analisis Data Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.53 Gagasan utama dari pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah untuk memotivasi siswa agar saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Jika siswa ingin agar kelompoknya mendapatkan penghargaan, make mereka harus membantu teman satu kelompoknya untuk dapat melakukan yang terbaik. Para siswa bekerjasama setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka dibolehkan untuk berdiskusi, saling membantu satu sama lain jika ada yang belum memahami ataupun jika ada yang salah 53
Robert E. Slavin. Cooperatif Learning, Teori, Riset dan Praktik (Bandung: Nusa Media, 2008), h. 143
56
dalam memahami. Meskipun para siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling bantu dalam mengerjakan kuis (posttest). Dalam STAD, diskusi kelompok merupakan komponen kegiatan yang paling penting54. Hal ini karena STAD sangat berperan dalam aktualisasi kelompok secara sinergis untuk mencapai hasil yang terbaik, dan dalam bimbingan antar anggota kelompok sehingga seluruh anggota kelompok sebagai kesatuan dapat mencapai yang terbaik. Anggota kelompok yang kurang mampu tidak boleh ditinggalkan tetapi merupakan tenggungjawab anggota yang lain untuk membinanya. Dari data yang diperoleh dari penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada pembehasan akhlak tercela pada siswa kelas XI IPS MA Nihayatul Amal Karawang ini didapatkan adanya peningkatan hasil belajar. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD, pembelajaran akidah akhlak lebih banyak dilakukan dengan metode ceramah dan guru lebih banyak mendominasi kelas. Sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Bahkan banyak siswa yang tidak konsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, banyak dari mereka yang mengantuk, bercanda, melakukan aktifitas yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembelajaran. Hal ini juga yang mengakibatkan nilai akidah akhlak siswa rendah. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu dengan menerapkan pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD, hasil belajar akidah akhlak siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I tentang pengertian dan nilai negatif israf, tabdzir dan fitnah nilai rata-rata tes kognitif 73,04 dengan nilai terendah 46 dan nilai tertinggi 93. Siswa yang mendapat nilai diatas 75 sebanyak 11 siswa atau sebesar 44%, sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 75 sebanyak 14 siswa. Ini menunjukkan bahwa nilai hasil belajar pada siklus I 54
Paulina Pannen, Konstrutivisme dalam Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h.70
57
ini belum mencapai 75% siswa yang mendapat nilai KKM yaitu 14. Siswa yang belum mencapai KKM ini disebabkan belum memahami konsep yang diajarkan dengan baik. Kemampuan psikomotorik siswa juga masih berada dalam kategori kurang, dengan rata-rata 49,53. Siswa belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD, sehingga guru masih terlihat mendominasi kelas. Kegiatan diskusi belum berjalan optimal, masih ada kelompok yang masih ngobrol sehingga tidak focus pada saat belajar kelompok, tidak menyelesaikan tugas dengan baik, ini dikarenakan kurangnya tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugasnya, selain itu ada diantara siswa yang masih malu untuk meminta penjelasan teman kelompoknya sendiri. Terlihat juga ada siswa yang pintar, enggan mengajari anggota kelompoknya yang belum mengerti. Sehingga diskusi tidak berjalan dengan baik. Namun, ada kelompok yang terlihat bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya, mereka saling memotivasi dan mencocokkan ketidaksesuaian dalam menyelesaikan tugas. Siswa yang pintar membantu anggota kelompok yang belum memahami materi. Setelah dilanjutkan dengan tindakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II ternyata hasil belajar meningkat. Semua siswa pada siklus II ini mencapai criteria ketuntasan minimum atau 88% siswa. Kegiatan diskusi pun berjalan dengan baik, kerjasama antar anggota kelompok semakin meningkat. Siswa terlihat antusias untuk menyumbang skor kelompoknya. Kemampuan psikomotor siswa juga semakin meningkat dengan rata-rata 87,65% dengan ketguri baik. Hal ini menunjukkan dengan menerapkan model belajar kooperatif tipe STAD mampu membuat siswa lebih mudah memehami materi yang dipelajari sehingga hasil belajar siswapun meningkat.
58
Guru juga lebih ringan dalam melaksanakan pembelajaran dan penyampaian materi kepada siswa. Guru tidak lagi mendominasi kelas, melainkan siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD cenderung kearah positif. Siswa lebih senangmelaksanakan pembelajaran dengan kelompok. Mereka merasa dengan berkelompok mereka lebih mudah untuk memahami materi, antar anggota kelompok saling memotivasi agar anggota kelompoknya dapat memahami materi pelajaran. Ditambah lagi dengan latihan-latihan soal yang terdapat dalam LKS membuat siswa lebih banyak berlatih baik dalam kegiatan individu maupun berkelompok. Siswa dilatih untuk lebih teliti, kerjasama, gotong royong, tukar pendapat dengan teman sekelompok atau dengan siswa lainnya. Siswa dilatih untuk berdiskusi dengan baik, menghargai pendapat teman atau dapat mempertahankan pendapatnya sendiri tanpa menyakiti atau bersikap sombong. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, meski para siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling membantu dalam mengerjakan soal kuis (posttest). Tanggung jawab individual seperti ini yang dapat memotivasi siswa bertanggung jawab satu sama lain, karean satu-satunya cara bagi kelompok untuk berhasil adalah dengan membuat anggota tim menguasai meteri. Di samping itu, skor kelompok didasarkan pada kemajuan yang dibuat anggotanya dibandingkan hasil yang dicapai sebelumnya. Keterampilan kooperatif siswa selama pembelajaran berbeda-beda. Umumnya siswa yang pandai cenderung lebih egois dan individual tidak mau bekerja sama, tetapi setelah mengetahui bahwa penghargaan akan diberikan oleh guru jika terjadi kerja sama yang baik dalam kelompok dan skor kelompok juga berdasarkan skor peningkatan masing-masing anggota kelompok, maka siswa menyadari pentingnya kerja sama dalam kelompok, kerja sama adalah kunci utama dalam keberhasilan kelompok, bersama
59
dalam memahami materi, bersama dalam diskusi. Sehingga tidak ada lagi siswa egois, individual atau menonjolkan diri sebagai siswa yang lebih dari temannya. Berdasarkan hasil pengamatan di atas terbukti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model kooperatif tipe STAD juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif selama pembelajaran berlangsung. Akibat adanya pembelajaran aktif menumbuhkan kreatifitas siswa dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga, pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini masih ditemukan kekurangan-kekurangan diantaranya adalah: 1. Pada
pelaksanaan
model
pembelajaran
kooperatif
kurang
memperhatikan waktu untuk kegiatan diskusi kelompok, kerena siswa belum terbiasa diskusi dengan baik, maka waktu yang digunakan cukup lama untuk menciptakan diskusi yang baik. 2. Penerapan moving class yang menyita waktu sehingga ada proses pembelajaran yang tidak begitu sesuai dengan RPP. 3. Guru kurang memperhatikan kondisi psikis siswa apakah mereka sedang ada masalah, sedang kurang sehat dan sebagainya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah di paparkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan terdapat peningkatan hasil belajar dan psikomorik siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada materi akhlak tercela, terbukti posttest siklus ke 2 dengan 88% hasil tes akhir dan 87,65% psikomotorik. Pada pelaksanaan siklus I, diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebesar 33,6 dengan nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 47. Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata 73,04 dengan niali terendah 46 dan nilai tertinggi 93. Pada siklus II diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebanyak 56,52 dengan nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 86. Sedangkan hasil posttest diperoleh rata-rata 83,24 dengan nilai terendah 73 dan nilai tertinggi 93. Dari data ini bisa dikatakan bahwa pada siklus I kepada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dilihat dari rata-rata nilai pretest dan posttest.
60
61
Berdasarkan data di atas dapat dilihat dari hasil posttest siklus II siswa yang mendapat nilai >75 mencapai 88% atau sebanyak 22 siswa. Berdasarkan kegiatan siklus II ini, hasil yang dicapai sudah baik yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai posttest siswa yang melebihi KKM. Yang sudah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 dengan ketuntasan 88%. Oleh karena itu, peneliti dianggap cukup sampai siklus II. Kemampuan psikomotorik siswa pada pertemuan pertama pada siklus ke I bisa dikatakan masih kurang, dilihat dari rata-rata 43,67 (kurang). Hal ini terlihat bahwa siswa belum terbiasa dengan pembelajaran model seperti ini bahkan memang benar-benar siswa belum pernah mendapatkan cara belajar dengan pembelajaran berkelompok, ditambah lagi siswa dituntut untuk aktif dan siswa harus benar-benar belajar dan bekerja sama dengan teman kelompoknya bukan hanya mendengar dan mencatat saja. Namun, dalam pertemuan kedua pada siklus ke I terdapat peningkatan dari pada pertemuan yang pertama, dengan nilai rata-rata 49,53 karena siswa mulai mengerti dan mengikuti
proses
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
ini
walau
peningkatannya masih sedikit. Pada siklus ke II menunjukkan bahwa kemampuan psikomotorik siswa tergolong baik dengan rata-rata 87,65%. Terjadi peningkatan antara siklus I dan siklus II.
B. Implementasi Dari hasil penelitian ini siswa dapat menjelaskan pengertian dan menunjukkan nilai-nilai negatif serta dalil tentang israf, tabdzir dan fitnah, dan juga di harapkan siswa agar senantiasa dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga maupun masyarakat luas. C. Saran 1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD perlu mendapat perhatian dan tanggapan yang serius dari guru, karena melalui pembelajaran ini siswa
62
dapat belajar dengan aktif secara kerjasama kelompok saling membantu teman sebayanya, sekaligus menghilangkan sifat keegoisan individualis serta ingin menang sendiri. Sehingga rasa seperti itu bisa lebih dikurangi bahkan dihilangkan 2. Pada pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini guru harus lebih memperhatikan waktu, banyak waktu yang terbuang karena guru belum terbiasa mengola waktu secara baik, untuk kesempatan selanjutnya guru diharapkan dapat menggunakan waktu secara sebaikbaiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008 Amin, Ahmad. Etika “Ilmu Akhlak”. Jakarta: Bulan Bintang, Cet. 1, 1975 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Revisi VI, hal-93 Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2007 Arikunto, Suharsimi (2). Dasar-Dasar Uvaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 2010 Badan Penelitian dan Pengembangan Departeman Dosenan Nasional. Jurnal Dosenan dan Kebudayaan. Jakarta, 1995, hal-130 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-3, 2006 H. Yusuf, Frida Maryati. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri 2 Kota Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo Isjoni. Cooperative Learning. Bandung: Alfabet, 2009 Karuru, Perdy. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.045, Tahun IX, November 2003, hal-804 Maghfur, Muhammad. Koreksi atas Kesalahan Pemikiran Kalam dan Filsafat Islam. Bagil-Jatim: Al-Izzah, Cet. 1, 2002 Marhelly, Dewi. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Redoks Terintegrasi Nilai. Skipsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, hal-74 Mustofa. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka Setia, Cet. 3, 2005
62
Pannen, Paulina. Konstrutivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001 Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta. Motodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1984/1985, Cet. 2, h. 135 Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003 Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS. Jurnal Teknologi. Ciputat, 2005, hal-155 Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, hal-125 Slavin, Robert E. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Penerjemah: Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media, 2005 Sudjana, Nana. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008 Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008 Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar, 2009 Taniredja, Tukiran, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabet, 2011 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011, hal-71 Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010 Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007 Ya’qub, Hamzah. Pemurnian Aqidah dan Syari’ah Islam. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1988 63
Ya’qub, Hamzah. Etika Islam Pembinaan Akhlakulkarimah(Suatu Pengantar). Bandung: CV. Diponegoro, Cet. 4, 1988 Yunahar. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Cet. 1, 1999 Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, Cet. 3, 1995
64
65
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan Pertama
Sekolah
: MA Nihayatul Amal
Mata Pelajaran
: Akidah akhlak
Kelas/Semester
: XI/II
Pertemuan ke-
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi 4. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan pengertian israaf, tabdziir dan fitnah 4.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
Indikator 1. Menjelaskan pengertian israaf, tabdziir dan fitnah 2. Membedakan bentuk dan contoh israaf, tabdziir dan fitnah
66
3. Memberikan contoh perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian israaf, tabdziir dan fitnah 2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh perbuatan israaf, tabdziir dan fitnah 3. Siswa dapat mengetahui bentuk perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
B. Materi Pembelajaran israaf, tabdziir dan fitnah
C. Metode Pembelajaran Model
: Kooperatif
Tipe
: STAD (Student Team Achievement Division)
Metode
: Penyampaian informasi dan diskusi
D. Langkah-langkah Pembelajaran STAD Pertemuan Pertama siklus I Kegiatan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Alokasi Waktu
Guru membuka pelajaran Menjawab salam, membaca dengan
salam,
membaca doa aktif dalam pengecekan
doa, mengecek kehadiran kehadiran siswa
kebersihan
dan mempersiapkan
Pembuka kerapihan kelas
perlengkapan belajar
Menjelaskan
tujuan Memperhatikan
pembelajaran serta model dari guru pembelajaran dilakukan
dan
yang pada
akan pokok
penjelasan
20 menit
67
bahasan
menghindari
perilaku tercela Memotivasi
siswa
dan Siap
melakukan
proses
membagikan soal pretest I belajar dan mengerjakan soal kepada
masing-masing pretest yang diberikan guru
siswa sebagai pengetahuan awal siswa Membagi
siswa
dalam Mencari
dan
bergabung
kelompok yang terdiri dari dengan kelompok yang telah 5
orang
siswa
secara ditentukan dengan teratur
heterogen. Menjelaskan
materi Menyimak penjelasan dari
pembelajaran
mengenai guru, mencatat hal-hal yang
pengertian
dan penting dan bertanya jika ada
mengidentifikasi bentuk dan yang belum dimengerti
Inti
contoh
perbuatan
israaf,
tabdziir
dan
fitnah,
memberikan kepada
50
kesempatan
siswa
menit
untuk
bertanya Mengelompokkan sesuai tipe STAD
siswa Membentuk kelompok yang telah ditentukan
Memberikan latihan di LKS Mengerjakan latihan yang kepada setiap kelompok dan telah ditentukan di di
kerjakan
secara secara
berkelompok
LKS dan
berkelompok
pada saling bertukar pendapat satu
kelompoknya
masing- sama lain terlebih memberi
masing
mengenai
materi pengarahan
kepada
siswa
68
yang
telah
Kemudian jalannya
dipelajari. yang belum memahami mengontrol
diskusi
setiap
kelompok Meminta
siswa Menyimpulkan materi yang
menyimpulkan meteri yang telah
dipelajari
pada
dipelajari pada pertemuan pertemuan ini ini Penutup
Mengingatkan siswa untuk Mendengarkan
penjelasan
mempersiapkan diskusi di guru pertemuan berikutnya Menutup
dengan
mengucapkan
salam
doa Membaca doa dan menjawab dan salam
meninggalkan kelas
E. Sumber 1. Buku akidah akhlak MA kelas XI 2. Buku akidah akhlak lain yang relevan 3. LKS (Lembar Kerja Siswa)
F. Penilaian 1. Teknik penilaian
: Tes tertulis
2. Bentuk instrumen
: Tes pilihan ganda
3. Instrumen
10 menit
69
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan Kedua
Sekolah
: MA Nihayatul Amal
Mata Pelajaran
: Akidah akhlak
Kelas/Semester
: XI/II
Pertemuan ke-
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi 4. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan pengertian israaf, tabdziir dan fitnah 4.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
Indikator 1. Menjelaskan pengertian israaf, tabdziir dan fitnah 2. Membedakan bentuk dan contoh israaf, tabdziir dan fitnah
70
3. Memberikan contoh perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian israaf, tabdziir dan fitnah 2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh perbuatan israaf, tabdziir dan fitnah 3. Siswa dapat mengetahui bentuk perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
B. Materi Pembelajaran israaf, tabdziir dan fitnah
C. Metode Pembelajaran Model
: Kooperatif
Tipe
: STAD (Student Team Achievement Division)
Metode
: Penyampaian informasi dan diskusi
D. Langkah-langkah Pembelajaran STAD Pertemuan Kedua siklus I Kegiatan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Alokasi Waktu
Membuka pelajaran dengan Menjawab salam, membaca salam,
membaca
doa, doa aktif dalam pengecekan
mengecek kehadiran siswa kehadiran
dan
kebersihan dan kerapihan mempersiapkan Pembuka kelas Memotivasi
perlengkapan belajar siswa
agar Siap
dan
bersemangat
siswa terpusat dan siap mengikuti pembelajaran untuk pembelajaran
mengikuti
10 menit
71
Menanyakan meteri yang Siswa menjawab pertanyaan telah dipelajari sebelumnya Mengelompokkan
yang diajukan oleh guru
siswa Membentuk kelompok yang
dalam kelompok yang telah telah ditentukan ditentukan (sesuai dengan kooperatif tipe STAD) Melanjutkan tugas semua Melanjutkan kelompok di LKS untuk telah dikerjakan
latihan
ditentukan
bersama berkelompok
yang secara
dan
saling
mengenai materi yang telah bertukar pendapat satu sama dipelajari,
memantau lain
terlebih
jalannya diskusi kelompok pengarahan dalam
memberi
kepada
siswa
pembelajaran yang belum memahami
kooperatif tipe STAD Inti
Meminta perwakilan dari Perwakilan tiap kelompok tiap
kelompok
untuk menuliskan jawabannya di
mempresentasikan
65 menit
papan tulis
jawabannya di depan kelas Membahas jawaban yang Memperhatikan telah di presentasikan tiap mengoreksi kelompok
dan jawaban
kelompoknya
Mengarahkan siswa untuk Duduk di tempat masingduduk
ditempat
semula masing
sebelum dibagi kelompok Membagikan soal posttest I Mengerjakan soal posttest I kepada
masing-masing
siswa dan memantaunya Penutup
Mengumpulkan
lembaran Menyerahkan lembar soal
5 menit
72
soal posttest I yang telah posttest
I
yang
telah
dikerjakan
dikerjakan kepada guru
Membaca
doa Berdoa dan menjawab salam
mengucapkan
salam
dan
meninggalkan kelas
E. Sumber 1. Buku akidah akhlak MA kelas XI 2. Buku akidah akhlak lain yang relevan 3. LKS (Lembar Kerja Siswa)
F. Penilaian 1. Teknik penilaian
: Tes tertulis
2. Bentuk instrumen
: Tes pilihan ganda
3. Instrumen
73
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Pertemuan Pertama
Sekolah
: MA Nihayatul Amal
Mata Pelajaran
: Akidah akhlak
Kelas/Semester
: XI/II
Pertemuan ke-
:3
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi 4. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan dalil tentang israaf, tabdziir dan fitnah 4.2 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
Indikator 1. Menjelaskan dalil israaf, tabdziir dan fitnah 2. Menjelaskan makna/arti dari dalil israaf, tabdziir dan fitnah
74
3. Menunjukkan dampak negatif israf, tabdzir dan fitnah
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan dalil israaf, tabdziir dan fitnah 2. Siswa dapat Menjelaskan makna/arti dari dalil israaf, tabdziir dan fitnah 3. Siswa dapat Menunjukkan dampak negatif israf, tabdzir dan fitnah
A. Materi Pembelajaran israaf, tabdziir dan fitnah
B. Metode Pembelajaran Model
: Kooperatif
Tipe
: STAD (Student Team Achievement Division)
Metode
: Penyampaian informasi dan diskusi
C. Langkah-langkah Pembelajaran STAD Pertemuan Pertama siklus II Kegiatan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Alokasi Waktu
Guru membuka pelajaran Menjawab salam, membaca dengan
salam,
membaca doa aktif dalam pengecekan
doa, mengecek kehadiran kehadiran siswa
kebersihan
dan mempersiapkan
Pembuka kerapihan kelas
perlengkapan belajar
Menjelaskan
tujuan Memperhatikan
pembelajaran serta model dari guru pembelajaran dilakukan
dan
yang pada
akan pokok
penjelasan
20 menit
75
bahasan
menghindari
perilaku tercela Memotivasi
siswa
dan Siap
melakukan
proses
membagikan soal pretest II belajar dan mengerjakan soal kepada
masing-masing pretest yang diberikan guru
siswa sebagai pengetahuan awal siswa Membagi
siswa
dalam Mencari
dan
bergabung
kelompok yang terdiri dari dengan kelompok yang telah 5
orang
siswa
secara ditentukan dengan teratur
heterogen. Menjelaskan
materi Menyimak penjelasan dari
pembelajaran
mengenai guru, mencatat hal-hal yang
nilai-nilai
negative
membiasakan
diri
menghindari
dan penting dan bertanya jika ada untuk yang belum dimengerti
perbuatan
israaf, tabdziir dan fitnah, Inti
memberikan kepada
50
kesempatan
siswa
menit
untuk
bertanya Mengelompokkan sesuai tipe STAD
siswa Membentuk kelompok yang telah ditentukan
Memberikan latihan di LKS Mengerjakan latihan yang kepada setiap kelompok dan telah ditentukan di di
kerjakan
secara secara
berkelompok
LKS dan
berkelompok
pada saling bertukar pendapat satu
kelompoknya
masing- sama lain terlebih memberi
masing
mengenai
materi pengarahan
kepada
siswa
76
yang
telah
Kemudian jalannya
dipelajari. yang belum memahami mengontrol
diskusi
setiap
kelompok Meminta
siswa Menyimpulkan materi yang
menyimpulkan meteri yang telah
dipelajari
pada
dipelajari pada pertemuan pertemuan ini ini Penutup
Mengingatkan siswa untuk Mendengarkan
penjelasan
mempersiapkan diskusi di guru pertemuan berikutnya Menutup
dengan
mengucapkan
salam
doa Membaca doa dan menjawab dan salam
meninggalkan kelas
D. Sumber 1. Buku akidah akhlak MA kelas XI 2. Buku akidah akhlak lain yang relevan 3. LKS (Lembar Kerja Siswa)
E. Penilaian 1. Teknik penilaian
: Tes tertulis
2. Bentuk instrumen
: Tes pilihan ganda
3. Instrumen
10 menit
77
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Pertemuan Kedua
Sekolah
: MA Nihayatul Amal
Mata Pelajaran
: Akidah akhlak
Kelas/Semester
: XI/II
Pertemuan ke-
:4
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi 4. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan dalil tentang israaf, tabdziir dan fitnah 4.2 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan israf, tabdzir dan fitnah
Indikator 1. Menjelaskan dalil israaf, tabdziir dan fitnah 2. Menjelaskan makna/arti dari dalil israaf, tabdziir dan fitnah
78
3. Menunjukkan dampak negatif israf, tabdzir dan fitnah
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan dalil israaf, tabdziir dan fitnah 2. Siswa dapat Menjelaskan makna/arti dari dalil israaf, tabdziir dan fitnah 3. Siswa dapat Menunjukkan dampak negatif israf, tabdzir dan fitnah
B. Materi Pembelajaran israaf, tabdziir dan fitnah
C. Metode Pembelajaran Model
: Kooperatif
Tipe
: STAD (Student Team Achievement Division)
Metode
: Penyampaian informasi dan diskusi
D. Langkah-langkah Pembelajaran STAD Pertemuan Kedua siklus II Kegiatan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Alokasi Waktu
Membuka pelajaran dengan Menjawab salam, membaca salam,
membaca
doa, doa aktif dalam pengecekan
mengecek kehadiran siswa kehadiran
dan
kebersihan dan kerapihan mempersiapkan Pembuka kelas Memotivasi
perlengkapan belajar siswa
agar Siap
dan
bersemangat
siswa terpusat dan siap mengikuti pembelajaran untuk pembelajaran
mengikuti
10 menit
79
Menanyakan meteri yang Siswa menjawab pertanyaan telah dipelajari sebelumnya Mengelompokkan
yang diajukan oleh guru
siswa Membentuk kelompok yang
dalam kelompok yang telah telah ditentukan ditentikan (sesuai dengan kooperatif tipe STAD) Melanjutkan tugas semua Melanjutkan kelompok di LKS untuk telah dikerjakan
latihan
ditentukan
bersama berkelompok
yang secara
dan
saling
mengenai materi yang telah bertukar pendapat satu sama dipelajari,
memantau lain
terlebih
jalannya diskusi kelompok pengarahan dalam
memberi
kepada
siswa
pembelajaran yang belum memahami
kooperatif tipe STAD Inti
Meminta perwakilan dari Perwakilan tiap kelompok tiap
kelompok
untuk menuliskan jawabannya di
mempresentasikan
65 menit
papan tulis
jawabannya di depan kelas Membahas jawaban yang Memperhatikan telah di presentasikan tiap mengoreksi kelompok
dan jawaban
kelompoknya
Mengarahkan siswa untuk Duduk di tempat masingduduk
ditempat
semula masing
sebelum dibagi kelompok Membagikan soal posttest II Mengerjakan soal posttest II kepada
masing-masing
siswa dan memantaunya Penutup
Mengumpulkan
lembaran Menyerahkan lembar soal
5 menit
80
soal posttest II yang telah posttest
II
yang
telah
dikerjakan
dikerjakan kepada guru
Membaca
doa Berdoa dan menjawab salam
mengucapkan
salam
dan
meninggalkan kelas
E. Sumber 1. Buku akidah akhlak MA kelas XI 2. Buku akidah akhlak lain yang relevan 3. LKS (Lembar Kerja Siswa)
F. Penilaian 1. Teknik penilaian
: Tes tertulis
2. Bentuk instrumen
: Tes pilihan ganda
3. Instrumen
81
Lampiran 5 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Standar Kompetensi : Menghindari perikalu tercela Kompetensi Dasar
: 4.1 Menjelaskan pengertian israaf, tabdziir dan fitnah 4.2 Menunjukkan nilai-nilai negative akibat perbuatan israaf, tabdziir dan fitnah 4.3 Membiasakan diri untuk menghindari perilaku israaf, tabdziir dan fitnah
N
Indikator
C1
C2
Menjelaskan pengertian
2, 16,
1, 20,
israaf, tabdziir dan fitnah
19, 21,
48
o 1
C3
C4
Jumlah
10
9
12
31 Siklus 1
2
Membedakan bentuk dan
9, 29
contoh israaf, tabdziir dan
3, 24,
6, 36,
13, 22,
27
39, 45
32
7, 11,
4
5, 40
8
8, 35,
25, 33,
11
41
34, 42
17, 23,
26, 28,
47
44, 49
11
14
fitnah 3
Mengetahui dalil israaf,
12, 46
tabdziir dan fitnah dalam
18
Al-Qur’an dan hadis 4
Mengetahui dampak
14, 50
37, 38
Siklus 2
negatif dari perbuatan israaf, tabdziir dan fitnah 5
Menghindari perbuatan
30
15, 43
israaf, tabdziir dan fitnah Jumlah
12
13
10
50
Keterangan C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
C4 : Analisis
82
TABEL 2 KISI-KISI INSTRUMEN No 1
Soal
Jenjang
Suatu sikap jiwa yang memperturutkan keinginan yang melebihi C2 mestinya disebut dengan …. a. Israf
d.
insyaf
b. Isyarat
e.
istilah
c. Istimbat 2
Dalam istilah agama berlebih-lebihan itu disebut …. a. Gibah
d.
namimah
b. Israf
e.
sum’ah
C1
c. Ria 3
Berikut adalah contoh dari israf, kecuali ….
C2
a. Makan terlalu kenyang b. Berpakaian terlalu penjang hingga menyapu lantai c. Menghabiskan hidupnya untuk berdakwah d. Mengumbar hawa nafsu yang berlebihan e. Mengumbar hawa nafsu sehingga melanggar norma-norma susila 4
Allah SWT menceritakan kisah Qorun dalam Al-Qur’an surah …. a. Al-Qasas ayat 79
d.
Al-Qasas ayat 9
b. Al-Qasas ayat 89
e.
Al-Qasas ayat 7
C3
c. Al-Qasas ayat 99 5
ٍ خُذُوا زِينَ َتكُمْ عِنْدَ ُكّلِ َمسْجِدpenggalan ayat tersebut anjuran untuk pakailah C4 pakaian mu yang indah di setiap (memasuki) …. a. Sekolah
d.
Masjid
b. Tempat ibadah
e.
Kantor
c. Ruangan rapat
83
6
Makan dan minum semaunya sehingga membuat perut sangat kenyang C3 dan sakit, perbuatan tersebut termasuk …. a. Ganimah
d.
Gibah
b. Israf
e.
Namimah
c. Sum’ah 7
Maksud dari سرِفُوا ْ َولَا ُتadalah ….
C2
a. Jangan makan
d.
Jangan boros
b. Jangan minum
e.
Jangan berlebih-lebihan
c. Jangan tidur 8
Azab yang diberikan Allah kepada Qorun adalah ….
C3
a. Diberikan banjir bandang b. Dijatuhi harta yang banyak c. Dialiri dengan lumpur panas d. Dikubur hidup-hidup dengan hartanya e. Kota tempet tinggalnya ditenggelamkan 9
Menggunakan atau membelanjakan harta secara berlebihan disebut …. a. Takdir
d.
Takbir
b. Berlebihan
e.
Tasamuh
C1
c. Tabdzir 10
Pernyataan berikut ini salah, kecuali ….
C4
a. Israf adalah lapang dada b. lapang dada adalah tabdzir c. Fitnah adalah memberikan kejelekan orang lain d. Tabdzir adalah pemborosan e. Perkataan bohong adalah riddah 11
Pernyataan syetan itu ingkar kepada Allah terdapat dalam …. a. QS. Al-Isra : 26
d.
QS. Al-Isra : 29
b. QS. Al-Isra : 27
e.
QS. Al-Isra : 30
C2
84
c. QS. Al-Isra : 28 12
Dalam al-Qur’an Surat Al-Isra : 26 Allah melarang manusia untuk C1 berbuat …. a. Bohong
d.
Tabdzir
b. Gibah
e.
Murtad
c. Israf 13
Sebagai orang Islam seharusnya kita ibtiba’ Rosul yang selalu C4 mengajarkan hal-hal sebagai berikut, kecuali …. a. Untuk hidup dalam kenistaan b. Untuk hidup dalam kesederhanaan c. Mengutamakan kebahagiaan akhirat dari pada selalu memburu dunia d. Jika kita mencari kebahagiaan akhirat Ingsyaallah kebahagiaan dunia akan kita dapat e. Menjadikan hidup kita bermanfaat untuk orang lain
14
Allah menganggap orang pemboros sebagai …. a. Ibunya setan
d.
Kakaknya setan
b. Bapaknya setan
e.
Sodaranya setan
C1
c. Adiknya setan 15
Maksud penggalan ayat tersebut C2 adalah …. a. Jangan berbuat kejelekan b. Jangan mengikuti langkah setan c. Jangan seperti setan d. Jangan berlebihan e. Jangan boros
16
Tabdzir menurut terminologi adalah …. a. Takdir
d.
C1 Fitnah
85
b. Mubadzir
e.
Gibah
c. Zikir 17
Sebagai orang yang beriman ia akan ….
C3
a. Menjaga harta benda di malam hari b. Menolong sodara dekat saja c. Menjaga kerukunan antar umat beragama dengan pergi ke gereja d. Menghindari pemborosan e. Semua benar 18
Sesungguhnya orang yang boros itu sodaranya setan. Pernyataan C2 tersebut terdapat dalam Al-Qur’an Surat …. a. Al-Baqarah : 27
d.
Al-Imran : 27
b. An-Nisa : 27
e.
Al-Maidah : 27
c. Al-Isra : 27 19
Apa yang dimaksud dengan tabdzir ….
C1
a. Pemborosan b. Penyalahgunaan harta c. Penghianatan d. Perkataan bohong e. Membicarakan kejelekan orang lain 20
Suatu sifat tercela dalam bentuk perkataan bohong tidak sesuai C2 kebenaran/kenyataan disebut …. a. Ngibul
d.
Irtidad
b. Fitnah
e.
Tasamuh
c. Su’udzon 21
Persamaan dari adu domba adalah ….
C1
a. Israf
d.
Irtidad
b. Fitnah
e.
Tasamuh
c. Su’udzan
86
22
Banyak hal yang dapat dilakukan seorang mukmin untuk membedakan C4 kalau ia termasuk orang yang beriman, kecuali …. a. Selalu solat ke masjid b. Berbuat baik kepada orang tua c. Memfitnah orang lain d. Stop global warming e. Selalu suci
23
ِوَالْفِتْ َنةُ أَشَّدُ مِنَ الْقَتْل
kata yang bergaris bawah adalah ….
a. Jahat
d.
Lebih kejam
b. Lebih jauh
e.
Lebih baik
C3
c. Lebih berat 24
Usaha seorang untuk mencemarkan nama baik seseorang dengan C2 kebohongan disebut …. a. Fitnah
d.
Tabdzir
b. Gosob
e.
Birlebih-lebihan
c. Mubadzir 25
Orang yang menjadi korban fitnah akan menderita karena hal-hal C4 berikut, kecuali …. a. Ia dan keluarganya akan terkenal b. Ia menjadi sasaran amuk masa, padahal tidak tahu apa-apa c. Ia akan dijatuhi hukuman dengan tuduhan yang dibuat-buat d. Nama baik dirinya tercemar e. Ia akan merasakan penderitaan batin
26
Untuk mengantisivasi agar jangan sampai menimbulkan finah C4 dijelaskan dalam …. a. QS. Al Qalam : 10-13
d.
QS. Al-Qalam : 22-25
b. QS. Al-Qolam : 14-17
e.
QS. Al-Qalam : 26-29
c. QS. Al-Qalam : 18-21
87
27
Ada seseorang yang suka mengadu domba, dengan kelicikannya ia C2 mengadu domba dua orang pedagang. Dengan mengadu domba ia akan mendapatkan keuntungan dari berbuatannya tersebut. Perbuatan orang seperti ini disebut dengan …. a. Husnudzan
d.
Su’udzan
b. Gibah
e.
Fitnah
c. Namimah 28
Cara kita menghindari sifat fitnah adalah ….
C4
a. Selalu diam di rumah b. Tidak banyak mendengarkan orang lain mengobrol c. Selalu menjauhi kerumunan orang-orang d. Selalu zikir e. Menjauhi orang-orang yang sering berkata bohong dan adu domba 29
Seseorang yang suka mengadu perkataan seseorang kepada orang lain C1 dengan tujuan mengadu domba berarti orang ini bersikap …. a.
Jahat
d.
Israf
b. Tidak baik
e.
Fitnah
c. Buruk 30
Arti dari
وَلَمْ يَقْتُرُواadalah ….
C1
a. Tidak pelit
d.
Tidak zina
b. Tidak kikir
e.
Tidak berbuat dosa
c. Tidak boros 31
Apa yang dimaksud dengan israf ….
C1
a. Berlebihan
d.
Penghinaan
b. Pemborosan
e.
Perdagangan
c. Mubadzir
88
32
ِخرَجَ عََلىٰ قَ ْومِهِ فِي زِينَتِه َ َف
yang keluar dengan kemegahan C4
dalam penggalan ayat tersebut adalah …. a. Qoum
d.
Qoumnya Qorun
b. Allah
e.
Hamba Allah
c. Qorun 33
Pernyataan berikut ini adalah salah, kecuali ….
C4
a. Membelanjakan harta berlebihan perintah Allah b. Kita harus menyantuni orang-orang yang boros c. Membelanjakan harta tidak boros dan tidak kikir d. Orang yang boros disayang Allah e. Hidup itu harus saling menolong 34
Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali ….
C4
a. Orang yang boros itu sodaranya setan b. Orang yang harus dibantu pertama kali adalah sodara dekat c. Manusia diperintahkan untuk menghambur-hamburkan harta d. Makhluk yang ingkar adlah setan e. Manusia harus saling tolong menolong 35
Dibawah ini yang termasuk dampak negatif dari perilaku israf adalah C3 …. a. Rajin ibadah b. Banyak disanjung orang c. Menumbuhkan sikap rakus d. Hidup menjadi tenang e. Menghindarkan penyakit hati
36
Yang termasuk contoh perilaku israf adalah …. a. Mengenakan pakaian seadanya b. Rajin berpuasa c. Mengenakan pakaian secara glamor
C3
89
d. Makan secukupnya e. Keluar dari agama Islam 37
Islam melarang umatnya makan secara berlebihan, hal ini dimaksudkan C2 …. a. Agar tidak kehabisan stok makanan b. Mengindari kemiskinan c. Menjaga kesehatan d. Menjaga keimanan e. Menjaga tubuh agar tetap langsing
38
Gemar melakukan fitnah terhadap temannya merupakan salah satu ciri C2 orang …. a. Takabur
d.
Murtad
b. Munafiq
e.
Muallaf
c. Riya’ 39
Salah satu perilaku fitnah adalah ….
C3
a. Mengecek kebenaran berita yang diterima b. Selalu ingin dipuja dan diakui kehebatan dirinya c. Membiarkan orang lain melakukan kejahatan d. Menyebarkan berita buruk yang belum pasti benarnya e. Tidak mau peduli terhadap lingkungannya 40
Allah melarang orang-orang berperilaku boros. Istilah boros dalam Al- C4 Qur’an disebut …. a. Tabdzir
d.
Musyrikin
b. Kibriya
e.
Mukhlisin
c. Munafiqin 41
Menumpulkan rasa perduli kita terhadap sesama manusia. Pernyataan C3 tersebut merupakan pengaruh negatif dari sifat …. a. Qona’ah
d.
Munafiq
90
b. Israf
e.
Ujub
c. Dermawan 42
1. Menumbuhkan sikap rakus
C4
2. Menjadikan iri hati terhadap orang lain 3. Menumpulkan rasa kepedulian terhadap orang lain 4. Merasa tidak puas dengan prestasi yang didapatkan 5. Menjadikan malas beribadah 6. Suka mentlaktir kawan-kawannya jika memiliki uang lebih Hal tersebut yang termasuk pengaruh negatif dari sikap berlebihan adalah …. a. 1,3,4 dan 6
d.
2,3,5
b. 1,2,3,4 dan 6
e.
2,3,4 dan 6
c. 2,4,5 43
Budi mempunyai uang lebih dan ia tidak membelanjakan sampai habis C2 tetapi
menambungkannya
maka
sikap
budi
termasuk
contoh
menghindari sifat …. a. Fitnah
d.
Israt
b. Munafik
e.
Tabdzir
c. Musrik 44
1. Fikirkan terlebih dahulu kegunaan dan manfaat benda yang C4 dibeli
apakah
betul-betul
diperlukan
dan
tahu
cara
penggunaannya
2. Ingatlah selalu bahwa perbuatan boros itu merupakan perbuatan yang diharamkan didalam agama Islam
3. Kalau memeng ingin berbelanja dan penggunaannya sebentar saja, sebaiknya diinfakkan atau diwakafkan kepada orang yang memerlukan benda itu
91
4. Benda yang sudah dibeli apabila sudah selesaikan, bersuhkan dan simpan dengan baik. Diatas ini termasuk contoh menghindari perbuatan tabdzir terdapat pada nomot …. a. 1,2 dan 3
d.
1,3 dan 4
b. 1,2 dan 4
e.
semua benar
c. 2,3 dan 4 45
Pamer kekayaan, berlebihan dalam memakai atau menggunakan C3 kekayaan,
baik
berupa
pakaian
maupun
makanan,
sehingga
menimbulkan sikap ria. Pernyaataan tersebut termasuk bentuk sikap …. a. Tabdzir
d.
Pemborosan
b. Munafiq
e.
Mubadzir
c. Israf 46
Sikap Israf merupakan bentuk pengingkaran terhadap …. a. Nikmat Allah
d. Magfiroh Allah
b. Karunia Allah
e.
C1
Murka Allah
c. Kasih saying Allah 47
Hidup secara bersahaja dan tidak mengikuti hawa nafsu adalah salah C3 satu menghindari sikap …. a. Gibah
d.
Israf
b. Namimah
e.
Fitnah
c. Gonimah
92
48
Tabdzir berasal dari bahasa arab yaitu ….
C2
a. Bazzuro
d.
Bazzirun
b. Bazziro
e.
Bazzurun
c. Bazzaro 49
Dibawah ini bukan merupakan upaya menghindari perilaku sikap C4 tabdzir …. a. Islam melarang makan dan minum, berpakaian, berhias ataupun dalam bersedekah secara berlebihan b. Islam melarang sikap sombong dengan menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, karena menyebabkan kesengsaraan c. Islam menganjurkan hidup sederhana, yang dimaksud tanpa berlebihan dan sewajarnya d. Member peringatan orang lain tentang keburukan seseorang agar tidak tertimpa kejahatannya e. Tidak bersikap berlebihan
50
Dibawah ini akibat yang ditimbulkan oleh fitnah kecuali …. a. Bersikap sombong
d.
Melemahkan Agama Islam
b. Permusuhan
e.
Merugikan orang lain
c. Terjadi pembunuhan
C1
93
Kunci Jawaban 1. A
11. B
21. B
31. A
41. B
2. B
12. D
22. C
32. C
42. B
3. C
13. A
23. D
33. C
43. E
4. A
14. E
24. A
34. C
44. E
5. D
15. E
25. A
35. C
45. C
6. B
16. B
26. A
36. D
46. A
7. E
17. D
27. E
37. D
47. D
8. D
18. C
28. D
38. B
48. C
9. C
19. A
29. E
39. D
49. D
10. D
20. B
30. B
40. A
50. A
94
Lampiran 6 Isilah pilihan ganda di bawah ini dengan benar dan tepat! NAMA KELAS
:.……………………………. : …………………………….
1. Suatu sikap jiwa yang memperturutkan keinginan yang melebihi mestinya disebut dengan …. a. Israf b. Isyarat c. Istimbat
d. insyaf e. istilah
2. Dalam istilah agama berlebih-lebihan itu disebut …. a. Gibah b. Israf c. Ria
d. namimah e. sum’ah
3. Berikut adalah contoh dari israf, kecuali …. a. b. c. d. e.
Makan terlalu kenyang Berpakaian terlalu penjang hingga menyapu lantai Menghabiskan hidupnya untuk berdakwah Mengumbar hawa nafsu yang berlebihan Mengumbar hawa nafsu sehingga melanggar norma-norma susila
4. Allah SWT menceritakan kisah Qorun dalam Al-Qur’an surah …. a. Al-Qasas ayat 79 b. Al-Qasas ayat 89 c. Al-Qasas ayat 99
d. Al-Qasas ayat 9 e. Al-Qasas ayat 7
5. ِد ٍ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ ُكّلِ َمسْجpenggalan ayat tersebut anjuran untuk pakailah pakaian mu yang indah di setiap (memasuki) …. a. Sekolah b. Tempat ibadah c. Ruangan rapat
d. Masjid e. Kantor
6. Makan dan minum semaunya sehingga membuat perut sangat kenyang dan sakit, perbuatan tersebut termasuk …. a. Ganimah b. Israf c. Sum’ah
d. Gibah e. Namimah
95
7. Maksud dari سرِفُوا ْ ُت
َولَاadalah ….
a. Jangan makan b. Jangan minum c. Jangan tidur
d. Jangan boros e. Jangan berlebih-lebihan
8. Azab yang diberikan Allah kepada Qorun adalah …. a. b. c. d. e.
Diberikan banjir bandang Dijatuhi harta yang banyak Dialiri dengan lumpur panas Dikubur hidup-hidup dengan hartanya Kota tempet tinggalnya ditenggelamkan
9. Menggunakan atau membelanjakan harta secara berlebihan disebut …. a. Takdir b. Berlebihan c. Tabdzir
d. Takbir e. Tasamuh
10. Pernyataan berikut ini salah, kecuali …. a. b. c. d. e.
Israf adalah lapang dada lapang dada adalah tabdzir Fitnah adalah memberikan kejelekan orang lain Tabdzir adalah pemborosan Perkataan bohong adalah riddah
11. Pernyataan syetan itu ingkar kepada Allah terdapat dalam …. a. QS. Al-Isra : 26 b. QS. Al-Isra : 27 c. QS. Al-Isra : 28
d. QS. Al-Isra : 29 e. QS. Al-Isra : 30
12. Dalam al-Qur’an Surat Al-Isra : 26 Allah melarang manusia untuk berbuat …. a. Bohong b. Gibah c. Israf
d. Tabdzir e. Murtad
13. Sebagai orang Islam seharusnya kita ibtiba’ Rosul yang selalu mengajarkan hal-hal sebagai berikut, kecuali …. a. b. c. d. e.
Untuk hidup dalam kenistaan Untuk hidup dalam kesederhanaan Mengutamakan kebahagiaan akhirat dari pada selalu memburu dunia Jika kita mencari kebahagiaan akhirat Ingsyaallah kebahagiaan dunia akan kita dapat Menjadikan hidup kita bermanfaat untuk orang lain
96
14. Allah menganggap orang pemboros sebagai …. a. Ibunya setan b. Bapaknya setan c. Adiknya setan
d. Kakaknya setan e. Sodaranya setan
Maksud penggalan ayat tersebut adalah ….
15. a. b. c. d. e.
Jangan berbuat kejelekan Jangan mengikuti langkah setan Jangan seperti setan Jangan berlebihan Jangan boros
16. Tabdzir menurut terminologi adalah …. a. Takdir b. Mubadzir c. Zikir
d. Fitnah e. Gibah
17. Sebagai orang yang beriman ia akan …. a. b. c. d. e.
Menjaga harta benda di malam hari Menolong sodara dekat saja Menjaga kerukunan antar umat beragama dengan pergi ke gereja Menghindari pemborosan Semua benar
18. Sesungguhnya orang yang boros itu sodaranya setan. Pernyataan tersebut terdapat dalam Al-Qur’an Surat …. a. Al-Baqarah : 27 b. An-Nisa : 27 c. Al-Isra : 27
d. Al-Imran : 27 e. Al-Maidah : 27
19. Apa yang dimaksud dengan tabdzir …. a. b. c. d. e.
Pemborosan Penyalahgunaan harta Penghianatan Perkataan bohong Membicarakan kejelekan orang lain
20. Suatu sifat tercela dalam bentuk perkataan bohong tidak sesuai kebenaran/kenyataan disebut …. a. Ngibul b. Fitnah
d. Irtidad e. Tasamuh
97
c. Su’udzon 21. Persamaan dari adu domba adalah …. a. Israf b. Fitnah c. Su’udzan
d. Irtidad e. Tasamuh
22. Banyak hal yang dapat dilakukan seorang mukmin untuk membedakan kalau ia termasuk orang yang beriman, kecuali …. a. b. c. d. e. 23.
Selalu solat ke masjid Jail kepada teman Memfitnah orang lain Stop global warming Mengejek teman sebaya
ِ وَالْفِتْ َنةُ أَشَّدُ مِنَ الْقَتْلKata yang bergaris bawah adalah …. a. Jahat b. Lebih jauh c. Lebih berat
d. Lebih kejam e. Lebih baik
24. Usaha seorang untuk mencemarkan nama baik seseorang dengan kebohongan disebut …. a. Fitnah b. Gosob c. Mubadzir
d. Tabdzir e. Birlebih-lebihan
25. Orang yang menjadi korban fitnah akan menderita karena hal-hal berikut, kecuali …. a. b. c. d. e.
Ia dan keluarganya akan terkenal Ia menjadi sasaran amuk masa, padahal tidak tahu apa-apa Ia akan dijatuhi hukuman dengan tuduhan yang dibuat-buat Nama baik dirinya tercemar Ia akan merasakan penderitaan batin
26. Untuk mengantisivasi agar jangan sampai menimbulkan finah dijelaskan dalam …. a. QS. Al Qalam : 10-13 b. QS. Al-Qolam : 14-17 c. QS. Al-Qalam : 18-21
d. QS. Al-Qalam : 22-25 e. QS. Al-Qalam : 26-29
98
27. Ada seseorang yang suka mengadu domba, dengan kelicikannya ia mengadu domba dua orang pedagang. Dengan mengadu domba ia akan mendapatkan keuntungan dari berbuatannya tersebut. Perbuatan orang seperti ini disebut dengan …. d. Su’udzan e. Fitnah
a. Husnudzan b. Gibah c. Namimah
28. Cara kita menghindari sifat fitnah adalah …. a. b. c. d. e.
Selalu diam di rumah Tidak banyak mendengarkan orang lain mengobrol Selalu menjauhi kerumunan orang-orang Selalu zikir Menjauhi orang-orang yang banyak bicara
29. Seseorang yang suka mengadu perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba berarti orang ini bersikap …. a. Jahat b. Tidak baik c. Buruk 30. Arti dari
d. Israf e. Fitnah
وََلمْ يَقْتُرُواadalah ….
a. Tidak pelit b. Tidak kikir c. Tidak boros
d. Tidak zina e. Tidak berbuat dosa
31. Apa yang dimaksud dengan israf …. a. Berlebihan b. Pemborosan c. Mubadzir 32.
d. Penghinaan e. Perdagangan
ِفَخَرَجَ عََلىٰ قَ ْو ِمهِ فِي زِينَتِه
yang keluar dengan kemegahan dalam penggalan
ayat tersebut adalah …. a. Qoum b. Allah c. Qorun
d. Qoumnya Qorun e. Hamba Allah
99
33. Pernyataan berikut ini adalah salah, kecuali …. a. b. c. d. e.
Membelanjakan harta berlebihan perintah Allah Kita harus menyantuni orang-orang yang boros Membelanjakan harta tidak boros dan tidak kikir Orang yang boros disayang Allah Hidup itu harus saling menolong
34. Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali …. a. b. c. d. e.
Orang yang boros itu sodaranya setan Orang yang harus dibantu pertama kali adalah sodara dekat Manusia diperintahkan untuk menghambur-hamburkan harta Makhluk yang ingkar adalah setan Manusia harus saling tolong menolong
35. Dibawah ini yang termasuk dampak negatif dari perilaku israf adalah …. a. b. c. d. e.
Rajin ibadah Banyak disanjung orang Menumbuhkan sikap rakus Hidup menjadi tenang Dibenci masyarakat
36. Yang termasuk contoh perilaku israf adalah …. a. b. c. d. e.
Mengenakan pakaian seadanya Rajin berpuasa Mengenakan pakaian secara glamor Makan secukupnya Keluar dari agama Islam
37. Islam melarang umatnya makan secara berlebihan, hal ini dimaksudkan …. a. b. c. d. e.
Agar tidak kehabisan stok makanan Mengindari kemiskinan Menjaga kesehatan Menjaga keimanan Menjaga tubuh agar tetap langsing
38. Gemar melakukan fitnah terhadap temannya merupakan salah satu ciri orang …. a. Takabur b. Munafiq c. Riya’
d. Murtad e. Muallaf
100
39. Salah satu perilaku fitnah adalah …. a. b. c. d. e.
Mengecek kebenaran berita yang diterima Selalu ingin dipuja dan diakui kehebatan dirinya Membiarkan orang lain melakukan kejahatan Menyebarkan berita buruk yang belum pasti benarnya Tidak mau peduli terhadap lingkungannya
40. Allah melarang orang-orang berperilaku boros. Istilah boros dalam Al-Qur’an disebut …. a. Tabdzir b. Kibriya c. Munafiqin
d. Musyrikin e. Mukhlisin
41. Menumpulkan rasa perduli kita terhadap sesama manusia. Pernyataan tersebut merupakan pengaruh negatif dari sifat …. a. Qona’ah b. Israf c. Dermawan
d. Munafiq e. Ujub
42. 1. Menumbuhkan sikap rakus f 2. Menjadika iri hati terhadap orang lain h 3. Menumpulkan rasa kepedulian terhadap orang lain h 4. Merasa tidak puas dengan prestasi yang didapat h 5. Menjadikan malas beribadah h 6. Suka mentlaktir kawan-kawan jika memiliki uang lebih
g h h h h
Hal tersebut yang termasuk pengaruh negatif dari sikap berlebihan adalah …. a. 1,3,4 dan 6 b. 1,2,3,4 dan 6 c. 2,4,5
d. 2,3,5 e. 2,3,4 dan 6
43. Budi mempunyai uang lebih dan ia tidak membelanjakan sampai habis, sisanya ia tabungkan maka sikap budi termasuk contoh menghindari sifat …. a. Fitnah b. Munafik c. Musrik
d. Israt e. Tabdzir
44. 1. Fikirkan terlebih dahulu kegunaan dan manfaat benda yang dibeli apakah betul-betul diperlukan dan tahu cara penggunaannya 2. Ingatlah selalu bahwa perbuatan boros itu merupakan perbuatan yang diharamkan didalam agama Islam 3. Kalau memeng ingin berbelanja dan penggunaannya sebentar saja, sebaiknya diinfakkan atau diwakafkan kepada orang yang memerlukan benda itu
101
4. Benda yang sudah dibeli apabila sudah selesaikan, bersuhkan dan simpan dengan baik. Diatas ini termasuk contoh menghindari perbuatan tabdzir terdapat pada nomor …. a. 1,2 dan 3 b. 1,2 dan 4 c. 2,3 dan 4
d. 1,3 dan 4 e. semua benar
45. Pamer kekayaan, berlebihan dalam memakai atau menggunakan kekayaan, baik berupa pakaian maupun makanan, sehingga menimbulkan sikap ria. Pernyaataan tersebut termasuk bentuk sikap …. a. Tabdzir b. Munafiq c. Israf
d. Pemborosan e. Mubadzir
46. Sikap Israf merupakan bentuk pengingkaran terhadap …. a. Nikmat Allah b. Karunia Allah c. Kasih saying Allah
d. Magfiroh Allah e. Murka Allah
47. Hidup secara bersahaja dan tidak mengikuti hawa nafsu adalah salah satu menghindari sikap …. a. Gibah b. Namimah c. Gonimah
d. Israf e. Fitnah
48. Tabdzir berasal dari bahasa arab yaitu …. a. Bazzuro b. Bazziro c. Bazzaro
d. e.
Bazzirun Bazzurun
49. Dibawah ini bukan merupakan upaya menghindari perilaku sikap tabdzir …. a. Islam melarang makan dan minum, berpakaian, berhias ataupun dalam bersedekah secara berlebihan b. Islam melarang sikap sombong dengan menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, karena menyebabkan kesengsaraan c. Islam menganjurkan hidup sederhana, yang dimaksud tanpa berlebihan dan sewajarnya d. Memberi peringatan orang lain tentang keburukan seseorang agar tidak tertimpa kejahatannya e. Tidak bersikap berlebihan
102
50. Dibawah ini akibat yang ditimbulkan oleh fitnah kecuali …. a. Bersikap sombong b. Permusuhan c. Terjadi pembunuhan
d. Melemahkan Agama Islam e. Merugikan orang lain
SELAMAT MENGERJAKAN
103
Isilah pilihan ganda di bawah ini dengan benar dan tepat! NAMA
:.……………………………
KELAS
: …………………………….
1. Suatu sikap jiwa yang memperturutkan keinginan yang melebihi mestinya disebut dengan …. a. Israf b. Isyarat c. Istimbat
d. insyaf e. istilah
2. Dalam istilah agama berlebih-lebihan itu disebut …. a. Gibah b. Israf c. Ria
d. namimah e. sum’ah
3. Berikut adalah contoh dari israf, kecuali …. a. b. c. d. e.
Makan terlalu kenyang Berpakaian terlalu penjang hingga menyapu lantai Menghabiskan hidupnya untuk berdakwah Mengumbar hawa nafsu yang berlebihan Mengumbar hawa nafsu sehingga melanggar norma-norma susila
4. Maksud dari سرِفُوا ْ ُت a. Jangan makan b. Jangan minum c. Jangan tidur
َولَاadalah …. d. Jangan boros e. Jangan berlebih-lebihan
5. Menggunakan atau membelanjakan harta secara berlebihan disebut …. a. Takdir b. Berlebihan c. Tabdzir
d. Takbir e. Tasamuh
6. Dalam al-Qur’an Surat Al-Isra : 26 Allah melarang manusia untuk berbuat …. a. Bohong b. Gibah c. Israf
d. Tabdzir e. Murtad
104
7. Sebagai orang Islam seharusnya kita ibtiba’ Rosul yang selalu mengajarkan hal-hal sebagai berikut, kecuali …. a. b. c. d. e.
Untuk hidup dalam kenistaan Untuk hidup dalam kesederhanaan Mengutamakan kebahagiaan akhirat dari pada selalu memburu dunia Jika kita mencari kebahagiaan akhirat Ingsyaallah kebahagiaan dunia akan kita dapat Menjadikan hidup kita bermanfaat untuk orang lain
8. Tabdzir menurut terminologi adalah …. a. Takdir b. Mubadzir c. Zikir
d. Fitnah e. Gibah
9. Sesungguhnya orang yang boros itu sodaranya setan. Pernyataan tersebut terdapat dalam Al-Qur’an Surat …. a. Al-Baqarah : 27 b. An-Nisa : 27
c. Al-Isra : 27 d. Al-Maidah : 27
e. Al-Imran: 27
10 . Suatu sifat tercela dalam bentuk perkataan bohong tidak sesuai kebenaran/kenyataan disebut …. a. Ngibul
b. Fitnah
c. Su’udzon
d. Irtidad
e. Tasamuh
11. Persamaan dari adu domba adalah …. a. Israf
b.
Fitnah
c. Su’udzon
d. Irtidad
d. Tasamuh
12 . Usaha seorang untuk mencemarkan nama baik seseorang dengan kebohongan disebut …. a. Fitnah b. Gosob c. Mubadzir
d. Tabdzir e. Birlebih-lebihan
13 . Ada seseorang yang suka mengadu domba, dengan kelicikannya ia mengadu domba dua orang pedagang. Dengan mengadu domba ia akan mendapatkan keuntungan dari berbuatannya tersebut. Perbuatan orang seperti ini disebut dengan …. a. Husnudzan b. Gibah c. Namimah
d. Su’udzan e. Fitnah
14 . Apa yang dimaksud dengan israf …. a. Berlebihan
b. Pemborosan
c. Mubadzir
d. Penghinaan
e. Perdagangan
105
15. Salah satu perilaku fitnah adalah …. a. Mengecek kebenaran berita yang diterima b. Selalu ingin dipuja dan diakui kehebatan dirinya c. Membiarkan orang lain melakukan kejahatan d. Menyebarkan berita buruk yang belum pasti benarnya e. Tidak mau peduli terhadap lingkungannya silah pilihan ganda di bawah ini dengan benar dan tepat!
106
NAMA KELAS
:.……………………………. : …………………………….
1. Azab yang diberikan Allah kepada Qorun adalah …. a. b. c. d. e.
Diberikan banjir bandang Dijatuhi harta yang banyak Dialiri dengan lumpur panas Dikubur hidup-hidup dengan hartanya Kota tempet tinggalnya ditenggelamkan Maksud penggalan ayat tersebut adalah ….
2. a. b. c. d. e.
Jangan berbuat kejelekan Jangan mengikuti langkah setan Jangan seperti setan Jangan berlebihan Jangan boros
3 . Sebagai orang yang beriman ia akan …. a. b. c. d. e.
Menjaga harta benda di malam hari Menolong sodara dekat saja Menjaga kerukunan antar umat beragama dengan pergi ke gereja Menghindari pemborosan Semua benar
4 . Untuk mengantisivasi agar jangan sampai menimbulkan finah dijelaskan dalam …. a. QS. Al Qalam : 10-13 b. QS. Al-Qolam : 14-17 c. QS. Al-Qalam : 18-21 5 . Arti dari
d. QS. Al-Qalam : 22-25 e. QS. Al-Qalam : 26-29
وَلَمْ يَقْتُرُواadalah ….
a. Tidak pelit b. Tidak kikir c. Tidak boros
d. Tidak zina e. Tidak berbuat dosa
6 . Pernyataan berikut ini adalah salah, kecuali …. a. b. c. d. e.
Membelanjakan harta berlebihan perintah Allah Kita harus menyantuni orang-orang yang boros Membelanjakan harta tidak boros dan tidak kikir Orang yang boros disayang Allah Hidup itu harus saling menolong
107
7 . Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali …. a. b. c. d. e.
Orang yang boros itu sodaranya setan Orang yang harus dibantu pertama kali adalah sodara dekat Manusia diperintahkan untuk menghambur-hamburkan harta Makhluk yang ingkar adalah setan Manusia harus saling tolong menolong
8 . Dibawah ini yang termasuk dampak negatif dari perilaku israf adalah …. a. b. c. d. e.
Rajin ibadah Banyak disanjung orang Menumbuhkan sikap rakus Hidup menjadi tenang Dibenci masyarakat
9. Gemar melakukan fitnah terhadap temannya merupakan salah satu ciri orang …. a. Takabur b. Munafiq c. Riya’
d. Murtad e. Muallaf
10 . Allah melarang orang-orang berperilaku boros. Istilah boros dalam Al-Qur’an disebut …. a. Tabdzir b. Kibriya c. Munafiqin
d. Musyrikin e. Mukhlisin
11. Budi mempunyai uang lebih dan ia tidak membelanjakan sampai habis, sisanya ia tabungkan maka sikap budi termasuk contoh menghindari sifat …. a. Fitnah b. Munafik c. Musrik
d. Israt e. Tabdzir
12. 1. Fikirkan terlebih dahulu kegunaan dan manfaat benda yang dibeli apakah betul-betul diperlukan dan tahu cara penggunaannya 5. Ingatlah selalu bahwa perbuatan boros itu merupakan perbuatan yang diharamkan didalam agama Islam 6. Kalau memeng ingin berbelanja dan penggunaannya sebentar saja, sebaiknya diinfakkan atau diwakafkan kepada orang yang memerlukan benda itu 7. Benda yang sudah dibeli apabila sudah selesaikan, bersuhkan dan simpan dengan baik.
108
Diatas ini termasuk contoh menghindari perbuatan tabdzir terdapat pada nomor …. d. 1,2 dan 3 e. 1,2 dan 4 f. 2,3 dan 4
d. 1,3 dan 4 e. semua benar
13 . Sikap Israf merupakan bentuk pengingkaran terhadap …. a. Nikmat Allah b. Karunia Allah c. Kasih saying Allah
d. Magfiroh Allah e. Murka Allah
14 . Dibawah ini bukan merupakan upaya menghindari perilaku sikap tabdzir …. a. Islam melarang makan dan minum, berpakaian, berhias ataupun dalam bersedekah secara berlebihan b. Islam melarang sikap sombong dengan menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, karena menyebabkan kesengsaraan c. Islam menganjurkan hidup sederhana, yang dimaksud tanpa berlebihan dan sewajarnya d. Memberi peringatan orang lain tentang keburukan seseorang agar tidak tertimpa kejahatannya e. Tidak bersikap berlebihan 15 . Dibawah ini akibat yang ditimbulkan oleh fitnah kecuali …. a. Bersikap sombong b. Permusuhan c. Terjadi pembunuhan
d. Melemahkan Agama Islam e. Merugikan orang lain
109
Lampiran 7
Lembar Kerja Siswa Siklus 1
Kelompok
:
Nama
:
1. Jelaskan pengertian israf, tabdzir dan fitnah ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. 2. Sebutkan perbedaan yang mendasar tentang israf, tabdzir dan fitnah ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. ............................................................................................................................. 3. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan jelaskan maksudnya ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….
110
4. Tabdzir adalah pemborosan. Sebagai seorang Islam seharusnya kita ibtida’ Rosul yang selalu mengajarkan untuk hidup dalam kesederhanaan tidak dalam kemewahan bahkan pemborosan. Namun kenyataan sekarang ini banyak dikalangan muslim yang dengan sadar maupun tidak hidup dengan hura-hura menghamburkan harta. Bagaimana langkah kita untuk menghindari perbuatan tersebut ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 5. Tuliskan dalil dalam Al-Qur’an tentang perbuatan israf, tabdzir dan fitnah dan jelaskan maksud ayat tersebut ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. .............................................................................................................................
111
Lembar Kerja Siswa Siklus 1
Kelompok
:
Nama
: 1. Apa dampak negatifnya ketika seseorang sudah mempunyai penyakit israf, tabdzir dan fitnah ? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… 2. Mubadzir itu temannya setan jelaskan maksud kalimat tersebut ? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………... 3. Apa tenda-tanda orang yang sudah mempunyai sifat tabdzir ? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………...
112
4. Jika memang perbutan israf, tabdzir dan fitnah itu tidak baik dan akan dibenci. Bagaimana cara kita untuk menghindari perbutan tersebut (minimal 3) ? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………... 5. Jelasakn beberapa hal yang menyebabkan seseorang berperilaku Israf (minimal 3) ? …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………….
113
Lampiran 8 PEDOMEN WAWANCARA (akhir siklus I) Yang diwawancara
: Guru
Pewawancara
: Peneliti
Waktu
:-
1. Menurut Bapak, bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang saya terapkan pada siklus I? 2. Menurut Bapak apakah kekurangan dari model tersebut? 3. Apa saran yang dapat Bapak berikan untuk memperbaiki kekurangankekurangan tersebut?
(akhir siklus II) Yang diwawancarai
: Guru
Pewawancara
: Peneliti
Waktu
:-
1. Menurut Bapak, bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang saya terapkan pada siklus II? 2. Bagaimana mengenai kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II? 3. Menurut Bapak apakah pengaturan waktu antara pengerjaan tugas, diskusi, dan pengerjaan kuis individu sudah optimal?
114
PEDOMAN WAWANCARA (akhir siklus I) Yang diwawancarai
: Siswa
Pewawancara
: Peneliti
Waktu
:-
1. Apakah kamu menyukai pelajaran akidah akhlak setelah guru kamu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? 2. Apa yang membuat model tersebut menyenangkan? 3. Apakah kamu mengerti dan memahami tentang menghindari perilaku tercela yang disampaikan oleh guru dengan model tersebut? 4. Apa kesulitan yang kamu alami selama guru kamu menerapkan model tersebut?
(akhir siklus II) Yang diwawancarai
: Siswa
Pewawancara
: Peneliti
Waktu
:-
1. Apakah kamu senang mempelajari pokok bahasan menghindari perilaku tercela dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? 2. Apa kamu mengerti dan memahami materi menghindari perilaku tercela yang guru sampaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
115
Catatan Lapangan: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD TABEL 6 Catatan Lapangan Indikator Kegiatan siswa
Kegiatan guru
Interaksi antar siswa
Interaksi siswa dan guru
Analisis siswa dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD
Lainnya
Pengamatan
116
Catatan Lapangan: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus I: Pertemuan Pertama Indikator Kegiatan siswa
Pengamatan Semua siswa mengerjakan soal pretes siklus I, setelah itu siswa menyimak penjelasan dari guru, namun ada beberapa siswa yang masih mengobrol dengan temannya dan masih ada siswa yang bengong dan masa bodo
Kegiatan guru
Memberikan soal pretes siklus I dan merapihkannya ketika sudah di isi siswa, kemudian guru menjelaskan materi secara singkat kemuadian membagi kelompok dan mengontrol jalannya diskusi
Interaksi antar siswa
Terlihat ada beberapa kelompok yang diskusi dan ada juga dalam kelompok yang mengerjakan tugasnya oleh beberapa orang yang pintar yang lainnya masih terlihat bengong
Interaksi siswa dan guru
Guru masih terlihat mendominasi di dalam kelas namun ada sedikit interaksi karena ada beberapa pertanyaan dari siswa
Analisis siswa dalam pelaksanaan Siswa terlihat masih bingung dengan di pembelajaran kooperatif tipe STAD terapkannya pembelajaran kooperatif tipe STAD ini Lainnya
Semuanya lancar namun masih terlihat kurang optimal karena siswa baru mendapatkan pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya
117
Catatan Lapangan: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus I: Pertemuan Kedua Indikator Kegiatan siswa
Pengamatan Semua siswa duduk berkelompok dan melanjutkan diskusi kemudian perwakilan satu orang dari semua kelompok untuk mempertanggung jawabkan hasil diskusinya dan mengerjakan soal posttes
Kegiatan guru
Mengontrol jalannya diskusi kelompok dan mengulas sedikit tentang tugas kelompok tersebut kemudian membagikan soal posttes
Interaksi antar siswa
Terjadi interaksi dalam diskusi kelompok atas arahan guru dan terjadi interaksi juga ketika dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing
Interaksi siswa dan guru
Terjadi interaksi dalam presentasi hasil diskusi dan guru melengkapi jawaban yang masih kurang tepat, siswapun menyimak penjelasannya
Analisis siswa dalam pelaksanaan Siswa sebagian terlihat antusias dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pembelajaran kooperatif tipe STAD ini karena cara belajarnya berbeda dengan sebelumnya Lainnya
Guru masih terlihat mendominasi karena siswa masih banyak bertanya ketika diskusi kelompok berlangsung
118
Catatan Lapangan: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus II: Pertemuan Pertama Indikator Kegiatan siswa
Pengamatan Siswa mengerjakan soal pretes siklis II, setelah itu, siswa menyimak penjelasan singkat dari guru tentang materi selanjutnya dan siswa mulai aktif bertanya dan mencatat hal yang mereka anggap penting
Kegiatan guru
Memberikan soal pretes siklus II dan merapihkannya ketika sudah di isi siswa, kemudian guru menjelaskan materi secara singkat membagi kelompok dan mengontrolnya
Interaksi antar siswa
Siswa semakin aktif dalam diskusi karena ingin mendapatkan nilai yang bagus
Interaksi siswa dan guru
Terjadi interaksi guru dan siswa, terlihat dari siswa yang bertanya pada guru bagian-bagian yang belum dimengerti ketika guru menerangkan materi
Analisis siswa dalam pelaksanaan Siswa terlihat antusias dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD belajar mengajar, baik dalam menyimak penjelasan guru maupun dalam diskusi antar kelompok ketika mengerjakan tugas kelompok Lainnya
Siswa semakin aktif dalam kegiatan diskusi dalam kelompok
119
Catatan Lapangan: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus II: Pertemuan Kedua Indikator Kegiatan siswa
Pengamatan Semua siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing dan melanjutkan diskusinya. Mempresentasikan hasil diskusi dan mengerjakan soal posttes siklus II
Kegiatan guru
Mengontrol jalannya diskusi dan menambahkan jawaban bagi yang kurang lengkap ketika mempresentasikan kemudian membagikan soal posttes siklus II
Interaksi antar siswa
Terlihat aktif dalam diskusi dan saling membantu kepada temannya yang belum mengerti
Interaksi siswa dan guru
Guru terkadang menjelaskan jika ada kelompok yang belum memahami tugas yang diberikan
Analisis siswa dalam pelaksanaan Siswa antusias dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD pembelajaran saling membantu satu sama lain dan saling menyemangati temannya yang belum memahami Lainnya
Tidak terlihat siswa yang hanya menyalin jawaban tanpa ikut berdiskusi dengan kelompoknya dan guru pun tidak terlalu sibuk seperti siklus I dan tidak lagi mendominasi
120
Ket
:
Pada siklus I siswa membahas tentang: 1. Menjelaskan pengertian israf, tabdzir dan fitnah 2. Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan israf, tabdzir dan fitnah Pada siklus II siswa membahas tentang: 3. Membiasakan diri untuk menghindari perilaku israf, tabdzir dan fitnah
121
Kelompok
1
2
3
4
5
Nama Tini Yulistiani Siti Amelia Bahrur rozi M. Rifki Ismatullah Kardian Pebruaryanto Dita Mustika Siti Hamidah Cica Nurasiah Khoeroh Dedy Sudrajat Jejen Muttaqin Dea Suci Aryati Dessy Junia Mastun Ace Zaenal Muttaqin Abdul Mahmud Yoga Bintang Prayogo Nende Siti Aenuroh Ikbal Ahmad Nain Listiawandi Ludi Azhari Irmanasari M. Mugni Labib Ismail Siti Jubaedah Ulfah Nurlatifah Siti Rukoyah
Posttest (siklus 1) 73 73 53 66 86 80 66 60 66 73 93 66 80 80 60 73 80 46 80 80 73 80 80 73 86
Posttest (siklus 2) 93 86 80 80 80 93 93 80 86 73 86 80 80 73 80 93 80 73 80 80 93 86 80 93 80
Skor Kemajuan 30 20 30 20 10 20 30 30 30 20 10 20 20 10 30 30 20 30 20 20 30 20 20 30 10
Jumlah
Rata-rata
Ket
110
22
Kelompok Baik
130
26
Kelompok Super
90
18
-
120
24
Kelompok Hebet
110
22
Kelompok Baik
122
TABEL 5 LEMBAR OBSERVASI SISWA N o
Aspek Psikomotor
Nama Siswa A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W X
Moving (bergerak) A. Berkumpul dengan kelompok B. Menyiapkan perlengkapan belajar C. Menggunakan perlengkapan belajar Manipulating (manipulasi) 2
A. Membaca LKS
.
B. Menuliskan jawaban C. Merapihkan perlengkapan belajar Communicating (komunikasi) A. Mengajukan pertanyaan
3
B. Menjawab pertanyaan
.
C. Mengajukan pendapat D. Menyimak pendapat orang lain E. Mendiskusikan masalah
Keterangan : 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik
n n n
Y
Jumlah
123
LEMBAR OBSERVASI SISWA Pertemuan I N o
Aspek Psikomotor
Nama Siswa
Jumlah
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W X
Y
A. Berkumpul dengan kelompok
3
1
3
1
1
2
1
2
4
1
3
1
1
2
1
3
2
1
3
2
2
2
1
1
4
48
B. Menyiapkan perlengkapan belajar
3
1
3
1
2
2
2
1
2
2
1
2
1
1
2
2
1
1
3
2
2
1
2
2
2
44
C. Menggunakan perlengkapan belajar
3
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
3
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
43
Moving (bergerak)
Jumlah
135
Manipulating (manipulasi) 2
A. Membaca LKS
2
1
1
2
3
1
2
1
3
1
2
1
2
3
1
2
1
1
2
3
2
2
2
2
3
44
.
B. Menuliskan jawaban
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
3
2
2
2
1
2
1
2
3
3
2
1
2
2
3
32
C. Merapihkan perlengkapan belajar
1
1
2
2
3
1
1
1
3
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
3
37
Jumlah
123
Communicating (komunikasi) A. Mengajukan pertanyaan
2
1
3
1
3
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
3
1
3
2
2
2
1
2
3
43
3
B. Menjawab pertanyaan
2
1
3
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
3
1
1
2
1
2
1
2
2
44
.
C. Mengajukan pendapat
2
1
3
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
1
4
2
1
2
1
3
1
2
2
52
D. Menyimak pendapat orang lain
2
1
4
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
3
2
3
2
3
1
2
3
44
E. Mendiskusikan masalah
2
1
3
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
4
2
2
1
2
2
42
Jumlah
225
124
125
LEMBAR OBSERVASI SISWA Pertemuan II N o
Aspek Psikomotor
Nama Siswa
Jumlah
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W X
Y
A. Berkumpul dengan kelompok
3
2
3
2
2
3
1
2
3
1
4
2
1
4
1
3
2
1
3
2
3
2
1
1
4
57
B. Menyiapkan perlengkapan belajar
4
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
3
2
4
1
2
2
2
54
C. Menggunakan perlengkapan belajar
3
1
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
46
Moving (bergerak)
Jumlah
157
Manipulating (manipulasi) 2
A. Membaca LKS
2
1
2
2
4
1
2
2
2
1
2
2
2
3
1
2
1
1
3
4
3
2
1
2
2
50
.
B. Menuliskan jawaban
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
1
2
3
2
53
C. Merapihkan perlengkapan belajar
1
3
2
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
3
3
1
3
2
2
3
46
Jumlah
149
Communicating (komunikasi) A. Mengajukan pertanyaan
2
2
4
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
2
3
3
2
3
1
2
3
41
3
B. Menjawab pertanyaan
2
1
3
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
4
1
2
2
1
2
2
3
3
49
.
C. Mengajukan pendapat
3
2
3
1
3
1
2
1
2
2
1
1
2
3
2
1
3
2
1
2
1
4
1
2
2
48
D. Menyimak pendapat orang lain
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
4
58
E. Mendiskusikan masalah
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
2
1
2
2
3
2
4
1
2
2
47
Jumlah
233
126
127
LEMBAR OBSERVASI SISWA Pertemuan III N o
Aspek Psikomotor
Nama Siswa
Jumlah
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W X
Y
A. Berkumpul dengan kelompok
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
99
B. Menyiapkan perlengkapan belajar
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
72
C. Menggunakan perlengkapan belajar
3
3
3
3
4
2
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
3
76
Moving (bergerak)
Jumlah
247
Manipulating (manipulasi) 2
A. Membaca LKS
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
4
4
3
4
3
3
3
2
4
4
4
4
3
4
4
88
.
B. Menuliskan jawaban
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
2
4
4
3
3
3
3
4
88
C. Merapihkan perlengkapan belajar
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
1
3
3
2
2
2
2
4
65
Jumlah
241
Communicating (komunikasi) A. Mengajukan pertanyaan
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
84
3
B. Menjawab pertanyaan
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
2
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
86
.
C. Mengajukan pendapat
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
2
4
3
4
2
3
4
86
D. Menyimak pendapat orang lain
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
92
E. Mendiskusikan masalah
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
2
3
4
4
3
4
3
3
3
83
Jumlah
421
128
129
LEMBAR OBSERVASI SISWA Pertemuan IV N o
Aspek Psikomotor
Nama Siswa
Jumlah
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W X
Y
A. Berkumpul dengan kelompok
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
100
B. Menyiapkan perlengkapan belajar
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
92
C. Menggunakan perlengkapan belajar
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
83
Moving (bergerak)
Jumlah
275
Manipulating (manipulasi) 2
A. Membaca LKS
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
91
.
B. Menuliskan jawaban
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
2
4
4
3
3
3
3
4
88
C. Merapihkan perlengkapan belajar
4
3
3
4
4
2
3
3
2
4
2
3
2
2
4
3
3
2
3
3
2
2
3
2
4
72
Jumlah
251
Communicating (komunikasi) A. Mengajukan pertanyaan
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
2
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
83
3
B. Menjawab pertanyaan
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
86
.
C. Mengajukan pendapat
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
88
D. Menyimak pendapat orang lain
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
98
E. Mendiskusikan masalah
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
83
Jumlah
438
130
Presentase Kemampuan Tiap Siklus
Siklus 1 No 1 2 3
Aspek Psikomotor Moving (bergerak) Manipulating (manipulasi) Communicating (komunikasi)
pertemuan 1 2 135 157 123 149 225 233 Rata-rata
Skor Maksimal 300 300 500
presentase 1 2 45% 52,33% 41% 49,67% 45% 46,6%
Pertemuan 1 2 247 275 241 251 421 438 Rata-rata
Skor Maksimal 300 300 500
Presentase 1 2 82,33% 91,67% 80,33% 83,67% 84,2% 87,6%
Rata-rata 48,665 45,335 45,8 46,6
Siklus 2 No 1 2 3
Aspek Psikomotor Moving (bergerak) Manipulating (manipulasi) Communicating (komunikasi)
Rata-rata 87 82 85,9 84,97
!t l
ANATES. txt SKOR DATA DIBOBOT
: u m l a hs u b y e k = = : u m l a hb u t i r eobot jwb benar = eobot jwb salah = Nama beTKas: e:\aLI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 l-0 11 12 l-3 L4 15 16
L7 l-8 l-9 20 2L 22 23 24 25
25 50 10 ABOUT SKRIPSI\SKIPSI
PANJUL\BELUM-}DA-NAMA.ANA
Kode/Nama B e n a r s a l a h KosonI Abdul ptahmud 25 25 0 A c e z a e n a l .- 25 25 0 eahrur Rozi 27 23 0 C ic a N u r a s . . 25 25 0 D e s s y: u n i . . . 25 25 0 o e a s u c ' ie . . . 20 30 0 Dedy sudrajat L2 1 37 Di ta Must'ika 1_8 32 0 rkbal Ahma... 25 25 0 r rmanasari L4 36 0 rsmaiI 26 24 0 :ejen Mutt... L2 38 0 r a r d i a n P e .. . 22 28 0 Listiawandi 24 26 0 Ludi nzhari 27 23 0 tttt. tvtuqni L.. 29 2L 0 M. Rifki r... 23 27 0 ttendesi ti . . . 20 30 0 si ti ameli a 28 22 0 siti Hamidah 28 22 0 Siti :ubaedah 27 23 0 siti Rukoyah 15 1 34 rini yulis... t4 36 0 u l f a h t t u r l. . . 24 26 0 Y o g aB i n t a . . . 1_1 1 38
s!
RELIABILITAS TES
================ Rata2= 24.00 Simpanggaku= 6.49 t
No- urut 12 3 4 5 6 7 8 9 l-0 L1L2 1"3 L4 l-5 l-6 L7 18 1-9 20
rode/tltama subyek S k o r G a n j i l s k o r c e n a p skor t-otal 1-5 24 Abdul t'rahmud 9 24 13 Ace Zaenal Mu.. . 1-1 13 23 Bahrur Rozi 10 L4 24 cica Nurasiah... 10 25 D e s s y: u n i a l l . . . 12 13 1_9 Dea suci nryati l_1_ 30 L2 Dedy sudrajat 66 18 oita Mustika L4 32 rkbal nhmadt'ta'in L2 25 1-3 L4 rrmanasari 410 L4 25 tsmai I 1_1_ L2 :ejen tvtuttaqin 39 L2 22 rardian Pebru... 1-0 24 11 13 r-i sti awandi t2 26 ludi Rzhari L4 29 rq. Muqni t-abib t4 15 L2 23 M. Rifki rsma... l_1_ N e n d es i t i A i . . . 13 L7 30 28 L2 16 siti Rmelia 28 18 Siti Hamidah 10 rage L
!"t ,t
-
ANATES. txt I 7 L7
21Siti :ubaedah 22 S'iti Rukovah 23 rini vulistiini 24 ulfah Nurlatifah 25 Yoga Bintang
a2 4
18 8 18 13 7
27 l_5 35 25 1-1
5:l=!:gg:l=g=i::I r e l o m p o ku n g g u l Namaberkas: e: \Rt_t_ABoUTSKRI PSI\SKIPSI N o . U r u t f o d e / t t a m aS u b y e k S k o r 1 Ti ni yul i stiani 36 2 Dita Mustika 32 3 Dea Suci Rrvati 30 4 t t e n d eS i t i a i . . . 30 5 M . u u g n i r _ a bbi 29 6 siti amelia 28 7 Siti uamidah 28 lml Jwb Benar
PANJ UL\BELUM-ADA_NAMA. ANA
1234567 LLl-1_11_ Lr_1-L-1_ l-11-11-l-1_-111 1r_11 -L1i1 li_L-111 675L647
1
8 910 -1-1 1_11-1_-11-1 1-1-l_ 5322
1l_
rode/NamaSubyek L2 13 L4 1_5 i6 L7 18 19 20 2L 22 23 rini yulistiani 11111_11111-1 oi ta lrlustika r_111_11-111-1 -11111111111 3 Dea sr-tci Arvati -L1111-1-1-1 4 tiende si ti ni . . . 5 lrt. tvtuqnilabi b l_1-11-1-1-11 6 siti nmelia 1l_l-L-1-1_11 7 siti Hamidah 111-11-1-11L :ml :wb Benar 4 6 6 6 7 6 3 6 4 6 4 7
N o .U r u t 1 2
N o .U r u t rode/ttamasubyek 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 -111-11 1 rini vulistiani 11_1 2 oi ta tuusti ka 11-L--11_-11L -1 oea suci Arvati 3 11_-1-111 4 ttendesi ti ni . . . 1--1-1-1 1 -L-1_1_-1--l_11 lvt. trlugn'it-abib 5 6 siti Rmelia 1--1 11-111 7 siti Hamidah 11_-111_-1-1 :ml :wb genar 6 5 1 6 L 2 6 6 L 4 5 6 N o .U r u t tcode/ttamasubyek 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 L 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 1 r i n i Y u li s t i a n i 1r_r--1_1_1--1 2 oi ta tvtustika 1l_1_-1_11-1 3 oea suci Arvati 1_1-l_1_-1-L 4 ttendesi ti ni . . . 1r_111-1-11 -L-1_11-111 5 M. Muqni t-abib 6 siti nmelia -11_1-1111-1 -r_1_-1 7 siti Hamidah :ml Jwb Benar 0 2 5 7 6 3 5 4 5 2 4 3 N o .U r ut rode/ruamasubyek ^: 1 Tini yulistiani 2 Dita Musti ka oea suci nrvati 3 4 trtendesi ti ni . . . 5 M. tvtugnilabi b 6 Siti nmel'ia 7 siti uamidah Jml lwb genar
49 50 LL L-
i_ 1 t-
4L eage 2
!tt I
ANATES. txt relompok Asor NAMAbCTKAS:T:\NUI ABOUTS(RIPSI\SKIPSI PAN]UL\BELUM-ADA-NAMA.ANA N o .U r u t 1 2 3 4 5 6 7
rode/ttama subyek Skor M. Rifki tsma... 23 rardian Pebru... 22 Si ti Rukoyah 1_5 rrmanasari L4 oedy sudrajat L2 Jejen luuttaqin L2 Yoga Bintang 1l_ lmI Jwb Benar
L 2 3 4 L--1L1_111_ 1--L1_111
5
6
7
8
1 1--1_-
-1_-1 220255530!2
111_l--1 1_-
rode/ttama Subyek 1"2 l_3 L4 1_5 16 L7 :i.8 l_9 20 1 M. Rifk'i Isma... r-1_-1_-11-1 2 rardian Pebru... 11_1_11-1 -r_-11--1-1 3 siti Rukovah -L1-111_ 4 trmanasiri -1-1 oqdy sudrajat 11_1 I 6 :ejen tvtuttaqin t_-1_-1 -1 7 Yoqa 1*l-1 - l mBi l ntanq :wb 6enar 0 26242L4L427
rode/ruamaSubyek l- M. Rifki rsma... 2 rardian pebru... 3 siti Rukoyah 4 Irmanasari 5 Dedy Sudrajat 6 :ejeh Muttaqin 7 Yoqa - : mBintanq l :wb 6enar
rode/ttamaSubyek l- M. nifki rsma... 2 r c a r d i a np e b r u . . . 3 siti nukoyah 4 Lrmanasari 5 Dedy Sudrajat 6 Jejeir t'luttalin 7 Y o-q: m a Bl i n t a n q :wb 6enar
2L 22
1
1:::;
3 7 38 39 40 4L 42 43 44 4 5 4 6 1
0
2
r_1-11 l_1_1r_ l_ 11--1 -L-1
-1_1_l46243
l_
:1
-1
7
1:
-1:_ t1_
ii
31i=::9531 : u m l a h S u b y e k =2 5 K l p a t a s / b l w a h ( n ) =7 Butir Soal= 50 ABOUT SKRIPSI\SKIPSI
PANJUL\BELUM-ADA_NAMA.ANA
eage 3
^!_ 1
t
NAMAbCTKAS: C:\NII
23
2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 29_ 30 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 11-1 11-1_1 -l_1 1l_-l_ -1 1 -1 :: 1 -1 24032 00 31013
N o .U r ut
N o .U r u t 1 2 3 4 5 6 7
1-1
-1-ra1L
N o .U r ut
N o .U r ut
910
1
rI ANATES. txt
t<el ' 6. atas 7 a J 5 4 1 5 6 6 4 7 7 8 5 9 3 10 2 11 2 I2 4 13 6 L4 6 15 6 1_6 7 a7 6 l-8 3 l_9 6 20 4 2L 6 22 4 23 7 24 6 25 5 26 1 27 6 28 1 29 ? 30 6 31 6 32 1 33 4 34 5 35 6 36 0 37 2 38 5 39 7 40 6 4L 3 42 5 43 4 44 5 45 2 46 4 47 3 48 0 49 4 50 1
No But'i r 1 2
Kel. Bawah geda 2 4 2 5 0 5 -1 2 5 L -l5 5 2 3 2 0 3 1 L 2 0 0 4 2 4 6 0 2 4 4 3 2 4 l2 4 2 L 3 4 2 2 2 7 0 2 4 4 l_ 0 1 3 3 -1 2 0 2 0 6 3 3 1 0 0 4 1 4 3 3 0 0 2 0 4 1 6 l_ 2 4 -1 4 3 2 1_ 3 L 4 1 1 L 3 1 2 -1 l_ ,3 1_ 0 t
rndeks DP (%) 57.L4 7L-43 7!-.43 -L4.29 L4.29 -L4.29 28.57 28.57 42.86 L4.29 0.00 57.L4 57.L4 0.o0 57.14 42.86 5 7. t 4 2 8. 5 7 28.57 42.86 28.57 28.57 0.00 5 7. L 4 L4.29 t4.29 42.86 -L4.29 28.57 85.71 42.86 0.00 57.14 57.L4 42.86 0.00 0.00 L4.29 L4.29 57.14 -L4.29 28.57 42.86 5 7. t 4 t4.29 42.86 28.57 -M.29 42.86 14.29
TINGKAT KESUKARAN
: u m l a h s u b y e k =2 5 But'ir Soal=50 Namaberkas: E:\ALL ABour sKRrpsr\sKrpsr PANJUL\BELUM_ADA_NAMA.ANA No Buti r :ml Betul Tkt. resukaran(%) rafsiran l_ 14 56.00 Sedanq 2 L5 60.00 sedand 3 7 28.00 sukaF 4 9 36.00 sedano 5 18 72.00 luudah eage 4
rl 6 7 8 9 L0 11 t2 13 14 l_5 L6 L7 18 19 20 21" 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31, 32 33 34 35 36 37 38 39 40 4L 42 43 44 45 46 47 48 49 50
13 19 16 5 8 4 9 J-4 20 16 !7 t4 9 13 7 1_6 l-0 25 15 L4 7 18 4 3 1-1 15 7 9 13
a7 1
t2 L3 24 L5 10 10 t2 13 8 15 L2 2 t-5 7
ANATES. txt 52.00 sedanq ptudah 76.00 64.00 Sedanq 20.00 sukai 32.00 Sedanq 16.00 SukaF 36.00 sedanq 56.00 sedan6 80.00 rqudah 64.00 sedanq 68.00 sedand 56.00 sedan6 36.00 sedano 52.00 sedan! 28.00 Sukar 64.00 Sedanq 40.00 sedand l-00.00 sanqat tvludah ' 60.00 sedan,r 56.00 sedand 28.00 sukai 72.00 tvtudah l-6.00 sukar 1-2.00 sangat Sukar 44.OO Sectanq 60.00 sedan6 28.00 sukaF 36.00 sedanq 52.00 sedand 68.00 sedan! 4 . 0 0 S a n g a tS u k a r 48.00 sedanq 52.00 sedan6 96.00 sanqat lvtudah 60.00 sedano 40.00 sedan6 40.00 sedand 48.00 sedand 52.00 sedand 32.00 sedand 60.00 sedand 48.00 sedan6 8 . 0 0 S a n g a ts u k a i 60.00 sedang 28.00 sukar
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
l u m l a h s u b y e k =2 5 But'ir Soal=50 NamabeTKas: e:\aLL ABoUTSKRTPSI\SKIPSI PANJUL\BELUM-ADA_NAMA.ANA No Buti r 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1_1 L2
tcorelasi 0.557 0.398 0. 546 0. l_57 0.182 -0.113 0.294 0.327 0.346 0.094 0.223 0.485 eage 5
Si oni fi kansi Sangat 5i gni fi kan sanqat si qni fi kan sanlat silnifikan : Si qni fi kan si 6ni fi kan si gni fi kan Sangat Si gni fi kan
t" I I
ANATES. txt 0.621 0.031_ 0.498 0.41-8 o.329 0.406 -0.050 0.280 0.314 -0.026 NAN 0.488 0.2L5 0.308 0.336 -0. 1-20 0.252 0.570 0.334 0.210 0.354 0. 579 0.337 -0.032 0.000 0_239 0.385 0.449 -0. 218 0.218 0.340 0.579 0.L21 0. 513 0.176 -0.255 0. 513
13 L4 l_5 t_6 t7 18 L9 20 2L 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31_ 32 33 34 35 36 37 38 39 40 4142 43 44 45 46 47 48 49 50
Sangat si oni fi kan Sangat si 6ni fi kan
si 6ni fi kan
Sangat si 6ni fi kan
si sni fi kai S ig n if i k a n NAN sangat Si gn'ifi kan si qni fi kan Si gn'ifi kan sangat si gni fi kan S'ign'ifi kan si qni fi kai sangat si 6ni fi kan si 6ni fi kan : sangat Si qni fi kan sangat si 6ni fi kan : si oni fi kan sangat si 6ni fi kan sangat si gn'ifi kan sangat Si qni fi kan si 6ni fi kan
c. 308
catatan: Batas signifikansi df (ru-2) 10 15 20 25 30 40 50
sangat Si gni fi kan
P=0,05 0,576 0,492 0,423 0,381 0, 349 0,304 0,273
k o e f i s i e n k o r e l a s i s e b a g a a ib e r i k u t : p=0,01 0,709 0,606 0,549 0,496 0 ,449 0,393 0,354
df (N-2) 60 70 g0 g0 1-00 L25 >150
p=0,05 0,250 0,233 0,2L7 0,205 0, 1_95 0,t74 0,159
P=0,01 0,325 0 ,3 0 2 0 ,2 8 3 0,267 o,254 0,228 0 ,2 0 8
eila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
5:i:1Ii:=::f 5::: : u m l a h S u b y e k =2 5 Butir Soal=50 N a m ab e r k a s : e : \ a l l No Butir L 2 3 4 5
a L4""* 0-6+ 9t* 3-
A B o U TSKRI PSI\SKIPSI b 7--15** 5++ 4++ 4---
c 0-6--7** 4++ 0--
d
PAN]UL\BELUM-ADA_NAMA. ANA
e 2+ L4++ 20-Page 6
2+ 3++ 3+ 5++ 1g**
0 0 0 0 0
--I
f: f'
ANATES. txt 6 1-- 13** 4+ 2+ 57 0-2+ 0-4--1g** 8 3+ 2++ 1-- 16** 3+ 9 3+ 10__ 58r. 4++ 3+ l-0 3{ 3+ 6+ 8** 5++ 11 6++ 4** 1-L0-4++ L2 10--L-3+ 9** 21-3 L4"^'"" 2+ 3++ 4+ 2+ L4 l-++ 3--1++ 0-20** 1-5 4-0-3+ 2++ 16** l-6 2++ !7r.rs 2++ 13+ L7 12+ L14** 7--18 8-4++ 9** l_-219 13*rr 53++ 4+ 0-: 20 9-7** 71-1-2t 0-16** 5--2++ 2++ 22 12--110*r' 2+ 0-23000 25** 0 24 15*rr l-_ 0__ 45-25 14"""" 5-12+ 3++ 26 7*tt 4++ l--9-4++ 27 1+ 2++ 3l-+ 18** 28 0-- 13--3+ 4** 5++ 29 1-0-6++ 5++ L-3*'* 30 5+ 11** 1-1_7-3l_ 15**' 4i3++ 2++ 32 3+ 1-7** 8-6+ g** 33 i-1-5++ 9--34 6-0-13** 0-6-35 3+ 0-t7** 2++ 3+ 36 5++ 2- t4--1** 337 3++ 0-- l-0--12** 0-38 6-13** 4+ 2+ 0-39 1--0-0-24** 0-40 15** 42++ 40-4L g--10** 60-142 3++ 10** 15+ 643 10-2 + 1_0--- L2** 44 50-6-0-13** g** 45 70-9--1-46 15** 5-0-3++ 2++ 47 18--3++ 12** 148 7++ 8+ 2** 8+ 0-49 3++ 5-0-15** 2++ 50 7*r. 4++ 1__ 9-4++
Keterangan: tcunci lawaban ++ sanqat eai k + eai k Kurang eai k Buruk sangat g u r u k
Page 7
It
I
YAYASAI{ KHASANAH
./ r------.'\' t\
ffi*
IA {rv-; \ f f i / -
MADRASAII ALTYAH NIHAYATTTL AMAL
/
RAWAMERTAI.L{It{WANG 001 Terakreditasi: A lIIISM: 131 2321,5A Kaum Ash ShadiqinKamplek Pesanren Nihayatul Amal RawamertaKarawang41382
SURATKETERANGANPEMLITIAN Nomor:217A{A.NA Nl/2014
Yang bertandatangandibawahini: Nama
: Ir. Fitri Gumulya,M.M
Jabatan
: KepalaMadrasatt
MenerangkanBahwa : Nama
Rizki FauzanHasan
NIM
r000016 10901
Fakultas
Ilmu TarbiyahdanKeguruan
Jurusan
PendidikanAgamaIslam
Nama tersebutdi atastelah melaksanakanpenelitiandi MA Nihayatul Amal dengan judul penelitian "PenerapanModel PembelajaranKooperatif Tipe Student Teams AchievementDivisions (STAD) dalam MeningkatkanHasil Belajar akidah akttlak PokokBahasanAl*rlak Tercela. mestinya. Demikian suratini kami buaLuntuk dapatdipergunakansebagaimana
I(arawang,2 hrn120l4
Ir. FITRI GUMULYA. M.M NIP:,I
"{
F
i* i
, II'!LI
t L r r rI I
KEilENTERIANAGATIIA UINJAKARTA FITK
FORM(FR)
Jt- lr. H. Juada tto 95 Ciwtat 15412 lndor:€s1€
No. Dokumen : : Tgl.Terbit :
No. $evisi: Hal
FITK-FR-AKD-066 1 Maret 2010 01
1t1
IZINOBSERVASI SURATPERMOHONAN Jakarta,3l Marct20l4
Nomor : Un.0l/Ft.lKM.01.3I 1472/20W Lamp.:...... Hal : Observasi KepadaYth. Kepala SekolahMANihaYatul Amal di Tempat Assalamu'alaikumwr.wb. Denganhormatkami sampaikanbahwa: Nama
Rizki FauzanHasan
NIM
1000016 10901
Jurusan/Prodi
PendidikanAgamaIslam
Semester
Sembilan(X)
Judul Skripsi
Penerapan Pembelajaran Kooperatif
Teams
Divisions
Achiavement
Tipe Student
(STAD)
dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak (Studi Kasus Kelas XI
IPS MA
Nihayatul Amal
Rawamerta
KabupatenKarawang) pada FakultasIlmu Tarbiyahdan KeguruanUIN Syarif adalahbenar mahasiswa Jakartayang sedangmenyusunskripsi, dan akanmengadakanpenelitian Hidayatullah yang Saudarapimpin. (riset) di instansilsekolalr/madrasah denganpihakterkait.Olehkarenaitu, kami observasi tersebutmemerlukan Mahasiswa mohon kesediaanSaudarauntuk menerimamahasiswatersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudarakami ucapkan terima kasih' ll assalamu' alaihtm wr.wb. a.n. Dekan
Khon,MA f. AuautMajid I 00s 198703 . 19s80707 Tembusan: 1. DekanFITK 2.' Mahasiswayangbersangkutan
I
.v I
dh
UINJAKARTA
L-1iTtlj'i',!f
FORM(FR)
,**"*.sscip,natlsl2tndonesia
No. Dokumen : : Tgl.Terbit : No.Revisi:
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 01
Hal
1n
IZINPENELITIAN SURATPERMOHONAN Jakarta,2IApril2014
l/I(M .01.31......../20W Nomor : Un.01/F. Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonanlzin Penelitian KepadaYth. KepalaMA NihayatuAmal Di Tempat Assalamu'alaikumwnwb. Denganhormatkami sampaikanbahwa,
Nama
Rizki Fauzan Hasan
NIM
r000016 10901
Jurusan
PendidikanAgama Islam
Semester
Sembilan (X)
JudulSkripsi
Penerapan Pembelajaran Kooperatif
Teams
Divisions
Achiavement
Tipe Student
(STAD)
dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak (Studi Kasus Kelas XI
IPS MA
Nihayatul Amal
Rawamerta
KabupatenKarawang) adalahbenarmahasiswa/iFakultasIlmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Jakartayang sedang menyusunskripsi, dan akan mengadakanpenelitian(riset) di instansi/sekolah/madrasah yangSaudarapimpin. Untuk itu kami mohon Saudaradapat mengizinkanmahasiswatersebut melaksanakan penelitiandimaksud. kami ucapkanterimakasih. Atasperhatiandankerja samaSaudarao Il assalamu'alailum wr.wb. a.n. Dekan Kajur
Drs. Tembusan: 1. DekanFITK 2- PembantuDekanBidangAkademik 3. Mahasiswayang bersangkutan
/
Nlp.
Asama Islam
Abdul MajidKhon, MA
1 005 198703 9s80707
f
1
LEMBAR PENGESAHAN UJI REVERENSI
Narna
Rizki FauzanHasan
NIM
10901 1000016
Jurusan
PendidikanAgamaIslam (PAI)
Judul Skripsi
PenerapanModel PembelajaranKooperatif TipeStudent TeamsAchievementDivisions (STAD) dalam Meningkatkan Hasil BelajarAkidah Akhlak
Pembimbing
Bahrissalim,MA
No I
2 3 4
5 6 7
8 9
10
'I
.t
Referensi MohammadDaud Ali" PendidikanAgamaIslam, (Jakarta: PT. RaiaGrafindoPersada.2008). Ahmad Amin, Etila "Ilmu Akhlak", (Jakarta: Bulan Bintang,l975l,Cet. I, Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan PraHek, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2006), RevisiVI. hal-93 SuharsimiArikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara.2007\" Suharsimi Arikunto (2), Dasar-Dasar Uvaluasi PendidilwnEdisi 2, (Jakarta:Bumi Aksara 2010),Cet. 1, Badan Penelitian dan Pengembangan Departeman Dosenan Nasional. Jurnal Dosenan dan Kebudayaan. (Jakarra1995).hal-l 30 Syaiful Bahri Djamarahdan Aswan Zain,StrategtBelajar Mengajar,(Jakarta:RinekaCipta 2006),Cet.Ke-3,. Frida Maryati H. Yusuf, PenerapanModel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Biologi untuk MeningkatkanHasil Belojar SiswaSLTP Negeri 2 Kota Gorontalo.UniversitasNeseri Gorontalo Isioni, CooperativeLearning, (Banduns:Alfabet. 2009). Perdy Karuru, Penerapan Pendelwtan Keterampilan
Paraf Pembimbins n t\ t'
K
l/<
A /)
n
14 /0 /1 IL
tK
,{
11
t2
t3 t4
t5
16
r7 18
t9 20 2l 22 23 24 25
?
{
Prosesdalam SetingPernbelajaranKooperatif TipeSTAD untuk MeningkathanKualitas Belajar IPA SiswaSLTP dalamJurnalPendidikandanKebudayaan,No-045,Tahun D( November2003,hal-804 MuhammadMaghfir, Koreksi atas KesalahonPemiffiran Kalam dan Ftlsafat Islam, (Bagil-Jatim: Al-Izzah, Z00Z), Cet.l, Dewi Marhelly, PengaruhModel Pembelajaran KooperatifTipe STAD TerhadapHasil Belajar Siswo pada KonsepRedoksTerintegrasiNilai. Skipsi Sl FakultasIlmu Tarbiyahdan Keguruan,UIN Syarif HidayatullatrJakart&2009,hal-74 Mustofa"Al&lak Tasawuf,(Bandung:CV. PustakaSetiA 2005),Cet.3, Pannen, Paulina. Konstrutivisme dolam Pembelajaran. Jakarta:UniversitasTerbuka 2001 Proyek Pembinaan Prasarana dan Smana Perguruan Tinegl Agama/IAIN di Jakarta. Motodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal PembinaanKelembagaanAgarna Islam, 198411985,Cet. 2,h.135 M. Ngalim Purwanto, IImu Pendidikan Teoritis dan Praktis,(Bandune:RemaiaRosdakarya" 2003).hal-36 Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS,,Iwnal Telmolosi.Ciputat 2A05,hat-I 55 Rochiati, Metode Penelitian Tindalwn Kelas, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2008),hal-125 Robert E Slavin, CooperativeLearning. Teori, Riset dan Praktik. Penerjemah:Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media 2005), Nana Sudjana,PenelitianHasil ProsesBelajar Mengajm, (Bandung:PT RemaiaRosdakarya2008), Anas Sudjono,Pengantar StatistikPendidikan,(Jakarta: PT. Raia GrafindoPersada"2008). Agus Suprijono, CooperativeLearning Teori & Aplikasi Paikem,(Surabaya:PustakaPelaiar.2009). Tukiran Tanircdja dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif, (Bandung:Alfabet, 201I ), Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kplel (ClassroomAction Research)Teori dan Praltik. Jakarta: PrestasiPustakarya2011, hal-71 Made Wena, Strategi Pembelaiaran Inovatif
I & K K
fr
{l
t?
K
r
K .A
t{
t\
K K t/)
IK n
K I tf^
,{
,b 26 27 28
29 30
Konternporer,(Jakarta:PT. Bumi Aksara,2010), Martinis Yamin, Sertifilwsi Profesi Keguruan di Indonesia.(Jakarta:GaunsPersadaPress.200n hal-65 HamzahYa'qub, PemurnianAqidah dan Syari'ah Islam, (Jakarta:CV. PedomanIlmu Java 1988). Harnzah Yaoqub, Etika Pembinaan Islarn Al&lafullcarimah(&ntu Pengantar), @andung: CV. Diponesoro,1988).Cet.4. Yunahar, Ktliah AHtlaq, (Yogyakarea: Lembaga PenekaiiandanPencalaman Islam. 1999).Cet. l. Yunahar, Iiuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga PenekaiiandanPensalaman Islam. 199$. Cet.3.
K K $
[< tl
Jakart49 Agustus2014
YangMengesahkano PembimbingI