UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR FIQIH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DI MTS ISLAMIYAH CIPUTAT (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Islamiyah Ciputat)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : CHIQMATUN NAZILA NIM : 1110011000102
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Chiqmatun Nazila, 2014. “Upaya Peningkatan Minat Belajar Fiqih melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle di MTs Islamiyah Ciputat (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Islamiyah Ciputat)”. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Latar belakang masalah yang dihadapi MTs Islamiyah kelas VIII-1 adalah minat belajar fiqih siswa yang rendah, bagi mereka mata pelajaran fiqih dianggap salah satu pelajaran yang sulit. Pembelajaran kurang menarik karena guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa merasa bosan dan kurang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle di MTs Islamiyah Ciputat. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus berhenti ketika indikator keberhasilan telah tercapai. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar pada setiap siklus, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa memperoleh rata-rata mencapai 83,23 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 89,70.Peningkatan minat belajar fiqih siswa juga dapat dibuktikan dengan hasil skor angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih, diperoleh skor rata-rata 66,58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran crossword puzzle dapat meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 di MTs Islamiyah Ciputat. Kata Kunci : Minat belajar, Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle, Fiqih
i
ABSTRACT
Chiqmatun Nazila, 2014 "Efforts Increasing Interest in Learning Fiqh through Learning Crossword Puzzle Strategy in Chester Islamiyah High School (High School Classroom Action Research in Chester Islamiyah)". Islamic Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. Background problems encountered Islamiyah high school VIII-1 is interest in studying low school of jurisprudence, fiqh those subjects considered to be one hard lesson. Learning is less attractive because it is more often the teacher uses lecture and question and answer, so that students feel bored and less eager to follow the learning activities. This research aims to increase student interest in the subject of jurisprudence by using learning strategies crossword puzzle in Islamiyah high School Chester. The research method used is the method of Classroom Action Research (CAR) in class VIII-1 Islamiyah high School Chester with a qualitative descriptive method. This study consisted of two cycles and each cycle includes planning, implementation, observation and reflection. The cycle stops when the indicator of success has been achieved. The results showed an increase in interest in learning at every cycle, it can be seen from the results of student learning in the first cycle and second cycle. In the first cycle of student learning outcomes average reached 83.23 and the second cycle the average student learning outcomes increased to 89,70. Increasing student interest in learning fiqh can also be proved by the results of a questionnaire score of student interest in the subject of fiqh, obtained an average score of 66.58. It can be concluded that the crossword puzzle learning strategies can improve students' interest in learning fiqh class VIII-1 on Islamiyah high School Chester. Keywords: Interest in learning, Learning Strategy Crossword Puzzle, Fiqh
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi akal fikiran dan nikmat iman, islam dan ihsan serta nikmat kesehatan. Alhamdulillah ucapan syukur yang tak henti-hentinya penulis ucapkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Ibu Nurlena Rifa’I, M.A, PhD selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Drs. Abdul Majid Khon, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .
3.
Ibu Marhamah Saleh, Lc., MA selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh dosen berserta staf yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis baik secara edukatif maupun administratif selama proses perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
4.
Bapak Drs. Ghufron Ihsan, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi dan telah banyak memberikan inspirasi bagi penulis yang telah dituangkan dalam karya ilmiah ini, serta kesabaran yang sangat tinggi dalam memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan senatiasa berbagi pengalaman yang tak kan bisa tergantikan dengan apapun.
5.
Bapak Drs. Aris Herdiana, selaku guru mata pelajaran Fiqih di MTs Islamiyah Ciputat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan tak lupa untuk siswa-siswi kelas VIII-1 MTs Islamiyah terima kasih banyak semoga cita-cita kalian tercapai dan berguna bagi agama dan bangsa.
iii
6.
Orangtua tercinta, ayahanda Fauzan dan Ibunda Nanik Nuryati yang dengan penuh kasih sayang dan perhatiannya yang tulus, serta dengan penuh kesabaran tak hentinya memberikan motivasi baik secara moril maupun materil dan senantiasa memanjatkan doa demi kesuksesan dan tercapainya cita-cita sang buah hati.
7.
Adikku tercinta, Alfiana Nur Faiza dan Laily Aprilia Nur Fauziyah terima kasih atas support dan bantuannya.
8.
Keluarga Besar Abah M. Muslim M. Ag dan Ibu Dr. Sururin, M.Ag yang telah memberikan limpahan dukungan, sarana dan prasarana kepada penulis selama menyusun skripsi ini (semoga Allah membalas semua amal baik dan selalu melimpahkan keberkahan).
9.
Keluarga di Bojonegoro, Budhe Ir, lek Mun, lek Huri, lek Nun, lek Ila, dik Nud, dik Ul, mas Umar, mba Tina terimakasih atas do’anya.
10. Sahabat karibku, Rudy Imam Agung Aji Wibowo, terima kasih yang tak pernah henti menghujani semangat dan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Namun, akhirnya semua dapat kulalui dan telah sampai pada garis finish menuju ke jenjang yang selanjutnya. 11. Saudara-saudara seperjuanganku yang tak lain adalah sahabat-sahabat yang sangat membantu terselesaikannya skripsi ini, Shofia Hasanah Firianur, Nurhikmah, Cherry Kintani, Sifa Fajriyah, Khairun Nisa, Nur Asiyah. Terima kasih teman-temanku, masa-masa mengerjakan tugas akhir ini tak akan pernah terlupakan. Perjuangan yang luar biasa dengan semangat kalian akhirnya aku bisa menyelesaikannya. Dan juga sahabat-sahabat PAI C molose, kalian luar biasa dan kenangan indah di bangku kuliah dengan kalian akan menjadi kenangan terindah, memberikan banyak warna di hari-hariku. 12. Saudara-saudara
perantauan
di
Jakarta,
Cholisotul
Ilmiah
(IIQ),
Kholilurrahman (PTIQ), Arifin (UIN), Anisatul Hikmah (UIN) terimakasih telah memberikan motivasi dan semua pihak yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih doa yang senantiasa mengalir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
iv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang ......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................................
6
C. Pembatasan Masalah .............................................................................
6
D. Rumusan Masalah .................................................................................
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar ........................................................................................
9
1. Pengertian Minat Belajar ..................................................................
9
2. Parameter Minat Belajar...................................................................
14
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar .........................
15
B. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle .............................................
17
1. Pengertian Strategi Pembelajaran.....................................................
17
2. Tujuan Pembelajaran ........................................................................
18
3. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran ..............................................
19
4. Pengertian dan Sejarah Crossword Puzzle .......................................
20
5. Langkah-Langkah Crossword Puzzle .............................................
22
6. Kelebihan dan Kelemahan Crossword Puzzle .................................
23
7. Manfaat Strategi Crossword Puzzle .................................................
24
v
C. Bidang Studi Fiqih ................................................................................
25
1. Pengertian Bidang Studi Fiqih .........................................................
25
2. Tujuan Fiqih di Madrasah Tsanawiyah ............................................
26
3. Ruang Lingkup Fiqih di Madrasah Tsanawiyah ..............................
27
D. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................................
28
E. Kerangka Berfikir .................................................................................
29
F. Hipotesis Tindakan ...............................................................................
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................
31
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............................
31
C. Subjek Penelitian ..................................................................................
33
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...........................................
34
E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................................
34
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan .........................................................
35
G. Data dan Sumber Data ..........................................................................
35
H. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................
36
I. Instrumen Penelitian .............................................................................
37
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ....................................................
38
K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data ..........................................
40
L. Teknik Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................
41
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .....................................................
42
B. Deskripsi Data .......................................................................................
46
C. Analisis Data .........................................................................................
60
D. Hasil Interpretasi Tindakan ...................................................................
74
E. Pembahasan...........................................................................................
86
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................................
87
B. Saran .....................................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: RPP Pertemuan 1 Siklus I
Lampiran 2
: RPP Pertemuan 2 Siklus I
Lampiran 3
: RPP Pertemuan 1 Siklus II
Lampiran 4
: Materi Pembelajaran Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)
Lampiran 5
: Materi Pembelajaran Siklus II
Lampiran 6
: Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Siklus I
Lampiran 7
: Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Siklus II
Lampiran 8
: Pretest Pra Penelitian
Lampiran 9
: Kunci Jawaban Pretest Pra Penelitian
Lampiran 10
: Pretest dan Postes Siklus I
Lampiran 11
: Kunci Jawaban Pretes dan Postes Siklus I
Lampiran 12
: Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 13
: Kunci Jawaban Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 14
: Hasil Belajar Pra Penelitian
Lampiran 15
: Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 16
: Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 17
: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 18
: Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Lampiran 19
: Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus I
Lampiran 20
: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 2
: Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Lampiran 22
: Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus II
Lampiran 23
: Lembar Wawancara Pra Penelitian
Lampiran 24
: Hasil Wawancara Setelah Tindakan
Lampiran 25
: Catatan Lapangan Siklus I
Lampiran 26
: Catatan Lapangan Siklus II
Lampiran 27
: Angket Minat Belajar Siswa
Lampiran 28
: Hasil Skor Angket Minat Belajar Siswa
Lampiran 29
: Dokumentasi
vii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
: Kisi-kisi Angket Minat Belajar
Tabel 3.2
: Skor Item Alternatif Jawaban Responden
Tabel 3.3
: Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden
Tabel 4.1
: Data Siswa VIII-I
Tabel 4.2
: Skor Pretest Pra Penelitian
Tabel 4.3
: Kalsifikasi Skor Tes Pra Penelitian
Tabel 4.4
Skor tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus I
Tabel 4.5
: Skor tes Individu Siklus I
Tabel 4.6
: Kalsifikasi Skor Siklus I
Tabel 4.7
: Skor tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus II
Tabel 4.8
: Skor tes Individu Siklus II
Tabel 4.9
: Kalsifikasi Skor Siklus II
Tabel 4.10
: Prosentase Item Pertanyaan 1
Tabel 4.11
: Prosentase Item Pertanyaan 2
Tabel 4.12
: Prosentase Item Pertanyaan 3
Tabel 4.13
: Prosentase Item Pertanyaan 4
Tabel 4.14
: Prosentase Item Pertanyaan 5
Tabel 4.15
: Prosentase Item Pertanyaan 6
Tabel 4.16
: Prosentase Item Pertanyaan 7
Tabel 4.17
: Prosentase Item Pertanyaan 8
Tabel 4.18
: Prosentase Item Pertanyaan 9
Tabel 4.19
: Prosentase Item Pertanyaan 10
Tabel 4.20
: Prosentase Item Pertanyaan 11
Tabel 4.21
: Prosentase Item Pertanyaan 12
Tabel 4.22
: Prosentase Item Pertanyaan 13
Tabel 4.23
: Prosentase Item Pertanyaan 14
Tabel 4.24
: Prosentase Item Pertanyaan 15
Tabel 4.25
: Prosentase Item Pertanyaan 16
Tabel 4.26
: Prosentase Item Pertanyaan 17
viii
Tabel 4.27
: Prosentase Item Pertanyaan 18
Tabel 4.28
: Prosentase Item Pertanyaan 19
Tabel 4.29
: Prosentase Item Pertanyaan 20
Tabel 4.30
: Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden
Tabel 4.31
: Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.32
: Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.33
: Aktivitas Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.34
: Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 4.35
: Aktivitas Guru Siklus II
Tabel 4.36
: Aktivitas Pembelajaran Siklus II
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Problematika dalam dunia pendidikan merupakan suatu masalah yang penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan tidak dapat dipisahkan baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kepentingan masyarakat dan bernegara. Adapun maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar dilihat dari maju mundurnya pendidikan pada negara tersebut. Hakikat pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan setiap peserta didik mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya secara optimal dan utuh yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses pendidikan merupakan aktivitas yang sangat penting dan penuh dengan perencanaan seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan seseorang karena dengan adanya pendidikan hidup seseorang dapat terarah sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu pendidikan butuh perencanaan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Begitu juga di dalam agama Islam, umat manusia diajarkan tentang berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan, karena menurut ajaran Islam pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak harus dipenuhi demi terciptanya kesejahteraan dan kebahagian dunia dan 1
Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Direktorat Jenderal Departemen Agama RI, 2006), h. 5.
1
akhirat. Dengan pendidikan inilah manusia mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal dalam kehidupannya. Hal ini senada dengan pendapat Zakiah Daradjat yang dikutip oleh Nur Uhbiyati bahwa “Tujuan pendidikan islam diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya, serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam hubungannya dengan Allah dan sesamanya dan dapat mengambil manfaat dari alam semesta untuk kepentingan hidup di dunia dan akhirat.”2 Keberadaan pendidikan Islam di suatu lembaga pendidikan sangatlah penting, karena mempunyai fungsi yaitu memelihara dan mengembangkan fitrah serta sumber daya insani yang ada pada subyek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya yang sesuai dengan norma Islam. Sekolah merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan penting yang memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter dan pengetahuan seseorang. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu adanya upaya agar pendidikan agama Islam dilaksanakan dengan persiapan yang matang, mendasar dan terpadu, di mana jika dalam proses belajar mengajar tersebut menginginkan kondisi belajar yang efektif maka diperlukan keterlibatan siswa secara aktif dalam mencapai hal tersebut. Keaktifan siswa itu dipengaruhi oleh sikapnya, diantaranya adalah minat. Minat siswa akan timbul apabila merasa tertarik pada sesuatu, karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa berarti baginya. Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa, baik minat terhadap mata pelajaran atau guru yang mengajar. Apabila siswa tidak berminat kepada salah satunya, akibatnya siswa menjadi malas belajar dan tidak memperhatikan penjelasan gurunya ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Sehingga hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak memenuhi standar KKM yang telah ditentukan. Di dalam proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas dilaksanakan sesuai dengan kemampuan guru, sebagai tenaga pendidik guru dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik sehingga dapat menimbulkan
2
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 41.
2
minat belajar. Karena minat merupakan variabel penting yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif tidaklah mudah, banyak kendala-kendala yang menjadikan proses kegiatan belajar mengajar menjadi terhambat. Sebagaimana permasalahan yang dialami oleh guru bidang studi fiqih di MTs Islamiyah Ciputat yang terkait dengan waktu pembelajaran. Adapun diantara permasalahan tersebut adalah kurangnya waktu yang tersedia untuk pembelajaran bidang studi fiqih yaitu hanya 2x40 menit saja dalam seminggu, sedangkan materi yang harus disampaikan banyak. Hal ini mengakibatkan indikator-indikator dalam pembelajaran fiqih tidak bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, sarana prasarana sekolah juga menjadi bagian daripada suatu permasalahan. Minimnya alat-alat bantu ketika berlangsungnya proses belajar mengajar mengakibatkan minat belajar siswa menjadi berkurang. Bukan hanya itu saja, kendala lain diantaranya adalah latar belakang pendidikan siswa. Mayoritas siswa MTs Islamiyah ini background pendidikannya dari Sekolah Dasar (SD) yang dasar pengetahuan agamanya kurang jika dibandingkan dengan siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang bisa dibilang cukup banyak mendapat pengetahuan tentang agama. Kendala ini menjadi PR tersendiri bagi guru fiqih dalam menyeimbangkan pengetahuan agama pada siswa yang berlatar belakang pendidikan SD dengan MI agar minat belajar siswa meningkat. Faktor ekonomi serta lingkungan keluarga yang berbeda-beda juga mempengaruhi minat belajar siswa, kebanyakan siswa MTs Islamiyah ini berasal dari kalangan menengah kebawah dan lingkungan keluarga yang beragam, ada beberapa siswa yang memang dalam lingkungan keluarganya memahami betul masalah agama, akan tetapi tidak sedikit lingkungan keluarga siswa yang masih kurang memahami agama sehingga sejak dini siswa belum sepenuhnya dikenalkan dengan pengetahuan agama.3 Rendahnya minat belajar siswa MTs Islamiyah Ciputat kelas VIII-1 terhadap bidang studi fiqih selama ini menandakan bahwa mata pelajaran fiqih 3
Hasil wawancara dengan Aris Herdiana guru MTs Islamiyah Ciputat, pada tanggal 11 Maret 2014.
3
kurang diminati oleh siswa, karena proses pembelajaran guru dalam menyampaikan materi pelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah yang sifatnya monoton dan kurang menarik. Hal ini terlihat ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung ada beberapa siswa yang mengantuk, tidur dan berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, dan bahkan ada beberapa siswa yang asik berpindah tempat dari bangku satu ke bangku yang lain. Sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan dan harus mengulang ujian lagi. Dengan demikian, minat belajar siswa MTs Islamiyah pada mata pelajaran fiqih ini masih perlu untuk ditingkatkan lagi, agar nantinya hasil dari proses KBM siswa meningkat sehingga pengetahuan agama siswa menjadi bertambah dan siswa mampu melaksanakan ajaran Islam dengan baik. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu aspek dari proses pendidikan, karenanya harus di desain sedemikian rupa melalui perencanaan yang sistematis dan inovatif. Ketika berbicara tentang pembelajaran tidak bisa lepas dengan peran guru. Perencanaan pembelajaran dapat diwujudkan manakala guru mempunyai sejumlah kompetensi.4 Sebelum merencanakan suatu pembelajaran hendaknya guru harus melihat kondisi siswanya, menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, mereka berpendapat “Peserta didik dengan segala perbedaannya seperti motivasi, minat, bakat, perhatian, harapan, latar belakang sosio-kultural, menyatu dalam sebuah sistem belajar di kelas dan perbedaan-perbedaan ini harus dikelola oleh guru untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal”.5 Pada bidang studi fiqih ini tentu dalam pengajarannya guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan sistem belajar mengajar secara kreatif, imajinatif,
menguasai
materi
yang
akan
disampaikan
serta
mampu
membangkitkan minat belajar siswa dalam KBM agar tercipta suasana belajar menarik dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai sesuai dengan harapan. Ketika melaksanakan pengelolaan pembelajaran guru juga dituntut untuk membuat perencanaan yang matang dengan 4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2011), Cet. 7, h. 3. 5 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), Cet. III, h. 116.
4
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan memperhatikan taraf perkembangan intelektual serta perkembangan psikologi belajar siswa. Hal ini biasanya terkait dengan strategi pembelajaran, strategi pembelajaran juga merupakan komponen yang mempunyai fungsi penting dalam pembelajaran. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh komponen ini, walaupun komponen-komponen lain itu lengkap jika tidak dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Menurut Hamzah B. Uno, “Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut”.6 Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Jadi tugas guru agama tidak hanya mengembangkan intelek siswa saja, akan tetapi juga berupaya untuk membentuk batin dan jiwa agama sehingga siswa melaksanakan apa yang telah di ajarkan oleh guru dan pada akhirnya kelak siswa diharapkan menjadi seseorang yang taat kepada agama serta mempunyai pengetahuan hukum agama dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, salah satu strategi pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar siswa adalah strategi pembelajaran crossword puzzle (Teka-teki Silang). Strategi ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat mengundang minat belajar dan partisipasi siswa. strategi pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Teka teki silang yang dimaksudkan ini selain ada unsur permainan juga ada unsur pendidikannya, karena strategi ini melibatkan semua siswa untuk berfikir saat pembelajaran berlangsung. Dengan mengisi teka–teki silang, siswa menjadi lebih
antusias
dalam
mengikuti
pelajaran,
sehingga
indikator-indikator
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. 6
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 34.
5
Strategi pembelajaran crossword puzzle ini dapat membantu siswa untuk mudah mengingat pelajaran yang disampaikan oleh guru. Adapun prosedur penggunaannya, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan materi mata pelajaran fiqih. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari dua, empat sampai enam siswa atau bisa disesuaikan dengan jumlah siswa di dalam kelas. Lalu masing-masing kelompok diberikan lembaran yang berisikan beberapa pertanyaan untuk dikerjakan, dan waktu mengerjakan dibatasi kemudian hasilnya dicocokkan bersama. Teka-teki silang yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini dapat memberikan nilai yang positif bagi siswa. Hal ini disebabkan karena dengan menjawab dan mengerjakan bersama, siswa akan selalu berlomba untuk dapat menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat. Faktor ketelitian dan ketepatan yang tinggi juga menjadi sangat menentukan dalam pengisian jawaban teka-teki silang, karena huruf-huruf dalam jawaban dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam baris atau kolom. Dengan pembelajaran aktif ini siswa secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok materi, serta mereka juga diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran. Bukan hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik, dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat tercapai secara maksimal. Berpijak dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian tentang “Upaya Peningkatan Minat Belajar Fiqih melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle di MTs Islamiyah Ciputat ”.
B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1.
Banyaknya guru yang menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah, sehingga pembelajaran bersifat monoton dan membosankan.
2.
Kurang adanya peran aktif siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. 6
3.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih karena kurangnya minat belajar.
C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, penulis membatasi permasalahan ruang lingkup penelitian yakni upaya peningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII1 MTs Islamiyah Ciputat dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle.
D. Rumusan Masalah Bertitik tolak pada pembatasan masalah tersebut, maka yang menjadi fokus permasalahan pada penelitian ini apakah strategi pembelajaran crossword puzzle dapat meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan apabila strategi pembelajaran crossword puzzle diterapkan dalam pengajaran fiqih.
2. Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat diantaranya: a. Manfaat bagi Peserta Didik 1) Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Dengan diterapkannya startegi pembelajaran crossword puzzle, memberikan alternatif kepada peserta didik untuk mempermudah mengingat materi-materi dalam mata pelajaran fiqih. 3) Meningkatkan
minat
belajar
pembelajaran crossword puzzle.
7
siswa
dengan
adanya
strategi
b. Manfaat bagi Guru 1) Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar. 2) Memberikan wacana untuk menambah variasi mengajar. 3) Mampu menghidupkan suasana kelas dengan strategi pembelajaran yang diterapkan. c. Manfaat bagi Peneliti 1) Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar. 2) Memberikan pengalaman cara mendesain materi pembelajaran yang tepat. d. Manfaat bagi Sekolah Memberi masukan bagi sekolah untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran fiqih pada khususnya dan pelajaran lain pada umumnya.
8
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar Siswa 1. Pengertian Minat Belajar Minat belajar secara terminologi terdiri dari dua istilah kata yang masingmasing memiliki pengertian sendiri-sendiri. Untuk menjelaskan keduanya, terlebih dahulu perlu diketahui definisi dari istilah minat dan belajar itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.7 Menurut Muhibbin Syah, “Minat adalah kecenderungan dan kegairahan tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.8 Minat sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang, karena dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diinginnya. Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto mengatakan “Interest is peristing tendency to pay attention to end enjoy some activity and content”. Minat adalah suatu rasa lebih suka atau dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.9 Adapun menurut M. Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengemukakan bahwa “Minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus”.10 Sedangkan menurut Carl Witherington, “Minat adalah kesadaran seseorang tentang suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya”.11 Pada umumnya minat muncul dari dalam diri seseorang karena melihat atau menilai apa yang dicenderungi itu menarik, menyenangkan dan memuaskan keinginannya. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para tokoh,
7
Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Perum Balai Pustaka, 1988), h. 583. 8 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet I, h. 136. 9 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 180. 10 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 83. 11 Carl Witherington, Psikologi Pendidikan,Terj. dari Educational Psychology oleh M. Buchori, (Bandung: Jemmars, 1982), Cet. IV, h. 110.
9
dapat disimpulkan bahwasannya minat adalah kecendrungan pada suatu hal yang dikehendaki dan dianggap menarik untuk dijalani. Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi stimulusi pada suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Minat juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang mempunyai minat tinggi akan lebih semangat dalam mengikuti proses kegiatan belajar, sebaliknya apabila siswa yang minat belajarnya kurang maka semangat dalam belajar pun menjadi rendah. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar, karena minat dari taraf tinggi merupakan hasil pendidikan yang penting. Orang yang benar-benar terdidik ditandai oleh adanya minat yang benar-benar tinggi dan pada hal-hal yang bernilai. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya: a. Adanya hubungan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat akan tumbuh manakala ia dapat menangkap materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. b. Adanya kesesuaian materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, tidak akan diminati oleh siswa. c. Menggunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara berbagai, misalnya diskusi, kerja diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi dan lain-lain.12 Adapun definisi belajar adalah sebagai berikut: 1. Morgan, sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Rahman Saleh mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari pelatihan atau pengalaman”.13
12
Ibid., h. 115. Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 208. 13
10
2. Witherington, sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Rahman Saleh mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.14 3. Hilgard dan Bower, sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa: “Belajar adalah berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan”.15 4. Thorndike, sebagaimana yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mengemukakan bahwa “Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan) dan respon”.16 5. Hintzman dalam bukunya Psychology of Learning and Memory, sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah mengatakan “Learning is change in organism due to experience which can effect the organism’s behavior.”17 Maksudnya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organism yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme lain. Belajar merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena jika seseorang tidak belajar ia tidak akan tahu apa-apa di mana hal tersebut membawa kepada kebodohan. Islam menganjurkan kepada setiap umat untuk senantiasa belajar. Hal ini terdapat dalam firman Allah QS. Al-Alaq ayat 1-5 yakni:
14
Ibid,. 208. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011), h.
15
84. 16
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. III, h. 11. 17 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 89.
11
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)18 Ayat tersebut mengandung “ ”اقرأyang berarti "bacalah". Kata ini mengandung perintah yang berarti mewajibkan kepada seluruh umat untuk membaca, yang dikonotasikan sebagai kata belajar. Hal ini senada dengan pendapat Fadhilah Suralaya yang mengatakan bahwa: “Belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia”. Manusia terlahir sebagai makhluk lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase perkembangannya, manusia bisa menguasai berbagai macam pengetahuan.19 Dalam perspektif keagamaan, belajar merupakan kewajiban setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat hidup manusia itu sendiri. Sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11)20 Ayat di atas menjelaskan janji Allah yang akan meninggikan derajat orangorang berilmu dan beriman baik di dunia maupun akhirat. Salah satu usahanya adalah dengan belajar atau mencari ilmu. Dengan belajar, seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh. Karena dengan belajar, seseorang dari yang belum mengerti menjadi mengerti dengan ditambah pengalaman-pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran untuk masa yang akan datang. Bukan hanya itu saja ilmu pengetahuan 18
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Mekar, 2004), h. 279. Fadhilah Suralaya, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), Cet. 1, h. 59. 20 Departemen Agama RI, op. cit., h. 434. 19
12
yang berkembang terus menerus secara pesat menjadikan peranan pendidikan sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk menuntut ilmu bagi seluruh kaum muslimin baik laki-laki dan perempuan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi yang berbunyi:
ْل ُ ُو َس َ ر َل قا:َ َال ُ ق ْو َن َ اهلل ع ِى َض ٍ ر َس َن ْ أ َن ع ْم ِ ِل ْلع ُ ا َب َل َ ط ّم َل َس ِ و ْو َي َل ِ ع ّ اهلل َلى ِ ص اهلل ِب َ ل
َا ط
ِّن َ َإ و
ِم ٍ ْل ُس م
ُّل ِ ك
َلى َ ع
َة ٌ ْض ِي َر ف
َّن ُ ْتا ِي ْحل َ ا َّىت ٍ ح ْئ َي ُ ش ُّل ُ ك َو ُل ِر ْف َغ ْت َس ِ ي ْم ِل ْلع ا )ِّ(رواه ابن عبد ال ْر َح ْلب ِ ا يف Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: Mencari ilmu itu wajib atas setiap Muslim. Sesungguhnya pencari ilmu dimohonkan pengampunan kepadanya oleh segala sesuatu sampai ikan yang ada di dalam lautan”. (HR. Ibnu Abdil al-Barr)21 Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwasannya mencari ilmu merupakan suatu kewajiban, tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak mencarinya karena baginya (penuntut ilmu) akan dimohonkan pengampunan. Mencari ilmu bahkan dianjurkan sampai ke negeri Cina, maksudnya kita diperbolehkan menutut ilmu walaupun di negeri seberang dan jauh. Menuntut ilmu juga tidak mengenal usia karena menuntut ilmu itu sudah dimulai dari seseorang masih dibuaian sampai liang lahat. Menurut Faydh al-Qadir yang dikutip oleh Abdul Majid Khon mengatakan “Mencari ilmu wajib walaupun tercapainya ilmu harus mengadakan perjalanan yang sangat jauh seperti perjalanan ke Cina dan sangat menderita, bagi orang yang tidak sabar dalam mencari ilmu kehidupannya buta dalam kebodohan dan orang yang sabar akan meraih kemuliaan dunia dan akhirat”.22
21
Jalaludin Abdurrahman al-Suyuthiy, Jami’ al-Hadits al-Jami’ al-Shogir wa Zawaaiduhu wal Jami’ al-Kabir , (Beirut: Dar al-Fikr, 1994), Juz. 6, h. 136. 22 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 143.
13
Hukum mencari ilmu wajib bagi seluruh kaum Muslimin baik laki-laki dan perempuan, sedangkan masa mencari ilmu itu seumur hidup “long life of education”.23 Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar, yang di dalamnya terdapat suatu proses interaksi antara guru dan siswa. Dari proses interaksi tersebut, proses belajar mengajar terikat dengan minat dan perhatian. Dengan demikian, proses belajar mengajar akan menjadi efektif dan efesien apabila siswa mempunyai minat terhadap suatu pelajaran. Minat belajar adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus terhadap sesuatu, yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajarinya serta membuktikan dalam perubahan tingkah laku atau sikap yang relatif menetap melalui latihan dan pengalaman serta interaksi dengan lingkungan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu kecenderungan sikap yang baik pada peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar, di mana hal ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dianggapnya berharga atau sesuai dengan kebutuhan atau memberi kepuasan kepadanya.
2. Parameter Minat Belajar Minat belajar yang dimaksudkan peneliti disini adalah kecenderungan hati untuk melakukan aktivitas belajar, khususnya belajar bidang studi yang dipelajari di sekolah dalam rangka melakukan perubahan baik berupa sikap, tutur kata maupun perilaku ke arah yang lebih baik. Tinggi rendah minat belajar dapat diukur dengan parameter minat belajar. Adapun parameter minat belajar adalah sebagai berikut24 : Minat Belajar
Minat Belajar
23
Minat Belajar
Ibid., h. 145. Sofiah MS, Dampak Televisi terhadap Minat Belajar Anak, Didaktika Islamika, 2, 2003,
24
h. 166
14
Rendah Kurang
Sedang
Tinggi
perhatian Perhatian tidak penuh Perhatian
terhadap pelajaran Semangat
terhadap pelajaran
belajar Semangat
lemah
penuh
terhadap pelajaran
belajar Semangat belajar
terkadang lemah dan kuat terkadang kuat
Malas-malas
dalam Antara malas dan rajin Rajin belajar
belajar Ada
kecendrungan Ada
untuk
kecendrungan Berkecendrungan
tidak untuk
tidak untuk
mengerjakan PR, jika mengerjakan tidak disuruh
namun
PR, mengindahkan kurang pengerjaan PR
mengindahkan Mementingkan main, Terkadang cenderung Lebih nonton dan hura-hura
Waktu
hanya
hura-hura
dan mementingkan
terkadang
tugas,
mementingkan belajar
membaca
belajar,
di Waktu untuk belajar Waktu
lebih
habiskan hanya untuk dan untuk yang lain banyak digunakan selain belajar
relatif seimbang
untuk
belajar
daripada kegiatan lain yang kurang bermanfaat Tidak
menyukai Relatif
kelompok belajar
munyukai Sangat menyukai
kelompok belajar
kelompok belajar
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Belajar Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat belajar anak diantaranya: a. Kesiapan mental
15
Seorang anak akan berminat untuk mempelajari sesuatu bila mentalnya sehat, tidak ada gangguan jiwa, hatinya tenang dan fikirannya dalam kondisi segar, tidak sedang kelelahan berfikir. Mental yang sehat sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar maupun minat baca anak.
b. Kesiapan fisik Anak yang sehat jasmaninya, jelas akan lebih bersemangat untuk belajar dibandingkan dengan anak yang sakit, atau sakit-sakitan dan kondisi fisiknya tidak prima. Anak yang kurang tidur dan istirahat juga berpengaruh terhadap minat belajar, karena mereka meresa kelelahan dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. c. Kesiapan emosi Kesiapan emosi juga mempengaruhi minat belajar anak, apabila gangguangangguan emosi seperti mudah marah, sangat pemalu, sangat pendiam, terlalu penakut, dan sebagainya belum bisa dikontol dengan baik maka akan sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. d. Kesiapan pengalaman Kesiapan pengalaman yang dimaksud disini seperti prestasi belajar yang baik dan sebaliknya dapat berpegaruh terhadap minat belajar. Sebab, apa yang pernah dialaminya akan membekas dan membentuk kesan atau trauma tersendiri dalam dirinya. Oleh karena itu, dalam hal ini guru dituntut mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar. e. Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga juga turut mempengaruhi tinggi rendahnya minat anak dalam belajar. Jika seorang anak hidup dalam lingkungan keluarga yang mencintai ilmu, ia akan terkondisikan untuk belajar dan meniru anggota keluarga lainnya dalam belajar. Sebaliknya, jika dibesarkan dalam keluarga yang harmonis, sering terjadi pertengkaran antara suami-istri, maka minat anak untuk belajar akan menurun dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. f. Lingkungan sosial-masyarakat 16
Apabila lingkungan sosial-masyarakat yang baik dan mencintai ilmu juga dapat mempengaruhi minat belajar anak. Sebaliknya, apabila lingkungan sosial-masyarakat yang kurang menyukai ilmu dan pendidikan juga akan berpengaruh terhadap minat belajar anak. 25
B. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana membangun interaksi yang baik antara dua komponen yaitu guru dan siswa. Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu kondisi di mana guru dapat membuat siswa belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka. Strategi di dalam pembelajaran mempunyai peranan penting, yang mana strategi diperlukan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”.26 Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.27 Adapun definisi Strategi pembelajaran menurut Kozna yang dikutip oleh Hamzah B. Uno menyatakan bahwasannya “Strategi pembelajaran adalah kegiatan yang dipilih dan memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu”.28
25
Ibid., h.167. Tim Penyusun KBBI, op. cit., h. 859. 27 Ratna Yudhawati dkk., Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h. 14. 28 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 1. 26
17
Sedangkan
Gerlach
dan
Ely berpendapat
“Strategi
pembejaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu”.29 Menurut
Suyono
dan
Hariyanto
dalam
bukunya
Belajar
dan
Pembelajaran berpendapat bahwa “Strategi pembelajaran adalah perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan”.30 Beberapa definisi yang telah dipaparkan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwasannya strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan memudahkan peseta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan pun akan tercapai. Strategi pembelajaran adalah cara untuk meningkatkan pembelajaran yang optimal bagi siswa, karena apabila strategi pembelajaran yang digunakan kurang baik akan berpengaruh terhadap semangat belajar siswa, dan itu juga akan berdampak pada minat dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sebagai pendidik/guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini ialah “Pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.”31 Dengan belajar aktif peserta didik diajak untuk terlibat langsung dalam proses kegiatan pembelajaran. Keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran tidaklah terlepas dari peran serta dan kemampuan dari seorang guru di dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang arahnya kepada peningkatan belajar siswa dalam sebuah proses belajar mengajar. Maka dari itu, untuk dapat mengembangkan suatu kegiatan pembelajaran yang efektif maka setiap guru 29
Iif Khoiru Ahmadi dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Prestasi Pustaka, 2011), h. 9. 30 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.20. 31 Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. 2.
18
diharuskan memiliki sebuah pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model pembelajaran tersebut dalam proses belajar mengajar.
2. Tujuan Pembelajaran Tujuan merupakan muara dan pangkal dari proses belajar mengajar. Tujuan menjadi pedoman arah dan sekaligus sebagai sesuatu yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran menurut Oemar Hamalik merupakan “Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut”.32 Ada beberapa tujuan yang perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran untuk siswa diantaranya adalah: a. Untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal, dan keberhasilan itu merupakan indikator keberhasilan guru dalam merancang serta melaksanakan proses pembelajaran. b. Tujuan pembelajaran digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat membimbing siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar, dan guru dapat merencanakan serta mempersiapkan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk membantu siswa belajar. c. Tujuan pembelajaran dapat membantu mendesain sistem pembelajaran. Maksudnya, dengan tujuan dapat membantu guru dalam menentukan materi pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa. d. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru bisa mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku.33
3. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran 32
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 63-64. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 64. 33
19
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan, guru harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran yakni:
a. Berorientasi pada Tujuan Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa diupayakan untuk untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan strategi yang harus digunakan oleh guru. b. Aktivitas Aktivitas siswa belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. c. Individualitas Mengajar merupakan usaha mengembangkan setiap individu siswa, walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa. d. Integritas Integritas merupakan salah satu prinsip pembelajaran, dimana guru yang mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Strategi pembelajaran harus dapat mengambangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegritas.34
34
Ibid., h. 131-132.
20
4. Pengertian dan Sejarah Crossword Puzzle Permainan menurut Abdul Aziz el-Quusy merupakan “Suatu hal yang dapat menarik perhatian dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi setiap individu”.35 Permainan bukan hanya digemari oleh anak-anak, akan tetapi para remaja dan bisa dikatakan semua kalangan. Permainan crossword puzzle di Indonesia lebih di kenal dengan istilah Teka Teki Silang (TTS). Crossword puzzle ini merupakan salah satu permainan yang mempunyai nilai edukasi, bukan hanya menjadi salah satu permainan yang dimuat di majalah-majalah akan tetapi permainan ini digunakan di dalam pembelajaran. Pada Desember 1913, Arthur Wynne menerbitkan TTS (Teka Teki Silang) dalam majalah New York World dengan format seperti yang kita kenal saat ini. Teka-teki ini, yang bisa dilihat di situs web Crossword Tournament, sering disebut sebagai TTS pertama, dan Wynne sebagai penemunya. TTS kemudian menjadi fitur mingguan di majalah tersebut. Buku kumpulan TTS pertama terbit pada 1924, diterbitkan oleh Simon and Schuster. Bukunya terbukti laris dan TTS menjadi salah satu benda terpopuler pada tahun 1924. Pada tahun 1970-an di Jakarta terbit "Asah Otak", sebuah majalah TTS dan berbagai teka-teki lainnya. Penerbitan ini ternyata sukses sehingga banyak terbitan serupa yang segera mengikutinya.36 Pada tahun 1995, Dr. Melvin L. Silberman seorang Guru Besar Kajian Psikologi Pendidikan di Temple University yang berspesialisasi dalam psikologi pengajaran, menerbitkan sebuah buku berjudul “101 Ways to Make Training Active”.37 Di dalam bukunya berisi tentang strategi-strategi praktis dan cara-cara khusus yang bisa digunakan untuk menyemarakkan kelas dan memperdalam proses belajar dan memperkuat ingatan. Salah satu strategi
35
Abdul Aziz el-Quusy, Ilmu Jiwa Prinsip-Prinsip dan Implementasinya dalam Pendidikan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1988), h. 293. 36 Wikipedia, Sejarah Crossword Puzzle, 2014, (http://id.wikipedia.org) di akses tanggal 26 Agustus 2014. 37 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), h. 5.
21
pembelajaran yang ditulis oleh Melvin L. Silberman dalam bukunya adalah strategi pembelajaran aktif crossword puzzle. Crossword puzzle adalah susunan tes peninjauan kembali dalam bentuk teka-teki silang yang dapat mengundang minat dan partisipasi peserta didik, yang mana teka-teki silang ini bisa diisi secara perorangan atau kelompok.38 Crossword puzzel atau teka – teki silang sudah biasa kita dengar dalam kehidupan di masyarakat. Teka teki silang ini berguna untuk mengasah otak bagi yang mengerjakannya. Ternyata teka teki silang bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga dapat mengisi teka teki silang dengan materi pelajaran. Hal ini menguntungkan guru untuk melakukan metode
pembelajaran
dengan
menggunakan
teka-teki
silang
dalam
pembelajaran. Crossword puzzle (teka-teki silang) ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif bagi peserta didik yang melibatkan semua peserta didik untuk berfikir saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi teka–teki silang, sehingga peserta didik menjadi lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Teka teki silang yang dimaksudkan bahwa selain ada unsur permainan juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan mengisi teka-teki silang tersebut secara sadar ataupun tidak sadar peserta didik itu belajar sehingga diharapkan selain kesenangan juga didapatkan pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran. Fungsi kegunaan dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun sarafsaraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai, selain itu dengan metode ini dapat membuat siswa tidak cepat bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Karena fungsi teka-teki silang inilah dapat dijadikan senjata bagi guru untuk mengetahui pemahaman siswa setelah materi yang diajarkan.
5. Langkah-Langkah Crossword Puzzle 38
Ibid., h. 256.
22
Adapun langkah-langkah penggunaan strategi pembelajaran crossword puzzle diantaranya: a. Menulis kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah diberikan. b. Membuat kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih (seperti teka-teki silang). c. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada kata-kata tersebut. d. Membagikan teka-teki kepada siswa, bisa individu atau kelompok. e. Membatasi waktu mengerjakan teka-teki silang tersebut. f. Memberikan hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat dan benar.39
6. Kelebihan dan Kelemahan Crossword Puzzle Kelebihan crossword puzzle dalam proses pembelajaran diantaranya, yaitu: a. Melalui crossword puzzle siswa sedikit banyak telah memunculkan semangat belajar dan rasa percaya diri pada setiap siswa. Karena metode ini dapat memacu diri siswa untuk lebih menggali konsep-konsep materi yang diajarkan sehingga menghasilkan rasa keingintahuan dan percaya diri yang tinggi. b. Melalui crossword puzzle ini siswa belajar untuk lebih menggali potensi yang ada pada dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yang telah dianugrahkan Tuhan kepadanya. Selain ini siswa juga belajar untuk menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing. c. Strategi pembelajaran ini sangat efektif karena mampu meningkatkan aktivitas dan keaktifan siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan lainnya. d. Secara keseluruhan strategi ini mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan minat belajar pada siswa. e. Sifat kompetitif dalam permainan crossword puzzle dapat mendorong peserta didik untuk berlomba-lomba ketika proses KBM berlangsung.40 Adapun kelemahan crossword puzzle dalam proses pembelajaran diantaranya, yaitu: 39
Hisyam Zaini dkk, op. cit., h. 71. Mochulilma, “Implementasi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Pendidikan Agama Islam di MTs Al-Amin Keboharan Krian Sidoarjo”. Diakses pada 20 September 2014 dari : http://jiptiain--mochulilma-8888-2-4.babii.pdf 40
23
a. Sedikitnya waktu pembelajaran yang tersedia, sedangkan materi yang harus disampaikan sangat banyak. b. Penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle dalam ruang kelas juga memungkinkan terjadinya diskusi hangat dalam kelas. Adakalanya siswa berteriak atau bertepuk tangan untuk mengungkapkan kegemberiaannya ketika mampu memecahkan suatu masalah ketika mereka mampu memecahkan suatu masalah. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi guru dan siswa yang berada di kelas lain. c. Banyak mengandung unsur spekulasi, siswa yang lebih dulu berhasil dalam permainan crossword puzzle belum dapat dijadikan ukuran bahwa dia seorang siswa yang lebih pandai dari lainnya. d. Tidak semua materi pelajaran dapat diinterpretasikan dengan pembelajaran aktif crossword puzzle dan jumlah siswa yang relatif besar sulit melibatkan keseluruhannya. e. Adanya keengganan dari para guru untuk mengubah paradigma lama dalam pendidikan. Kebanyakan guru sudah merasa nyaman dengan metode ceramah sehingga mereka enggan mencoba hal-hal yang baru karena dianggap merepotkan.41
7. Manfaat Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Menurut M. Ghanoe di dalam bukunya mengatakan bahwa teka-teki dapat bermanfaat di dalam proses pembelajaran, diantaranya: a. Dapat mengasah daya ingat Apabila anak diberi beberapa pertanyaan dalam bentuk teka-teki, ia akan mengingat pengalaman-pengalaman dan kemudian ia akan memilih jawaban yang sesuai untuk menjawab teka-teki tersebut dan manfaatnya dapat mengasah daya ingat yang pernah diperoleh oleh seorang anak. b. Mengembangkan kemampuan analisa Dalam permainan crossword puzzle ini dibutuhkan konsentrasi, ketika ada sebuah pertanyaan siswa akan menganalisis mana jawaban yang cocok karena antara satu kata dengan kata lain saling berkaitan. c. Menghibur
41
Mochulilma, “Implementasi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Pendidikan Agama Islam di MTs Al-Amin Keboharan Krian Sidoarjo”. Diakses pada 20 September 2014 dari : http://jiptiain--mochulilma-8888-2-4.babii.pdf
24
Strategi pembelajaran crossword puzzle ini sifatnya juga menghibur, karena dalam metode ini siswa dituntut untuk aktif maka sifatnya tidak mononton dan tidak membosankan. d. Merangsang aktifitas Secara tidak langsung dengan teka-teki silang siswa akan dibantu untuk menyalurkan potensi-potensi kreatifitas yang dimilikinya. Di dalam mempertahankan jawaban misalnya, siswa akan belajar berargumentasi, memilih bahasa yang mudah dipahami orang lain dan mencari cara alternatif untuk menjawab. Tidak jarang ketika menjawab soal, siswa akan menemukan pertanyaan-pertanyaan baru yang belum tentu didapatkan sebelumnya.42
C. Bidang Studi Fiqih 1. Pengertian Bidang Studi Fiqih MTs Pada tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs), mata pelajaran fiqih merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mereka bisa mengenal. memahami dan mengamalkan syariat Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya dalam bermasyarakat. Fiqih menurut Zakiah Daradjat ialah “Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat Islam yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci”.43 Di dalam ilmu fiqih ini ada sistem norma yang gunanya adalah untuk mengatur kehidupan manusia, yakni kehidupan yang hubungannya antara manusia dengan Allah, dan antara sesama manusia dengan makhluk lainnya. Di mana hal tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan hadits. Sedangkan mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah bimbingan untuk
mengetahui ketentuan-ketentuan syariat
Islam.
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan 42
M. Ghanoe, Asah Otak Anda dengan Permainan Teka-Teki, (Yogyakarta: Buku Biru, 2010), h. 10. 43 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 78.
25
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna).44
2. Tujuan Pembelajaran Studi Fiqih di MTs Sedangkan mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah tujuannya adalah untuk: a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fiqih mu’amalah. b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.45 Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih di kelas VIII (MTs) sebagaimana berikut:
Kelas VIII, Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Melaksanakan tata cara sujud di luar salat
KOMPETENSI DASAR 1.1
Menjelaskan
ketentuan
sujud
syukur dan tilawah 1.2
Mempraktikkan sujud syukur dan Tilawah
2. Melaksanakan tata cara puasa
3. Melaksanakan tata cara zakat
2.1
Menjelaskan ketentuan puasa
2.2
Menjelaskan macam-macam puasa
3.1
Menjelaskan ketentuan zakat fitrah dan zakat maal
44
Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008 tentang Standar Kelulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Media Pustama Mandiri, 2009), Cet. I, h. 45. 45 Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008, op. cit,. h. 45.
26
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR 3.2
Menjelaskan orang yang berhak menerima zakat
3.3
Mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan maal
Kelas VIII, Semester 2 STANDAR KOMPETENSI 1.
Memahami pengeluaran
ketentuan
KOMPETENSI DASAR 1.1
harta di luar
zakat
Menjelaskan
ketentuan-ketentuan
shadaqah, hibah dan hadiah 1.2
Mempraktikkan sedekah, hibah dan hadiah
2.
3.
Memahami hukum Islam tentang haji dan umrah Memahami tentang minuman
hukum makanan
2.1
Menjelaskan ketentuan puasa
2.2
Menjelaskan macam-macam puasa
Islam 3.1 dan 3.2
3.3 3.4
3.5
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram Menjelaskan bahayannya mengkonsumsi makanan dan minuman haram Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Studi Fiqih di MTs Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan dan
27
keseimbangan antara hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi: a. Aspek fiqih ibadah meliputi: ketentuan dan tata cara thaharah, shalat fardhu, shalat sunnah dan shalat dalam keadaan darurat, sujud, adzan dan iqamah, berzikir dan berdo’a setelah shalat, puasa, zakat, haji dan umrah, qurban dan aqiqah, makanan, perawatan jenazah dan ziarah kubur. b. Aspek fiqih mu’amalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam-meminjam, utang-piutang, gadai dan upah.46
D. Hasil Penelitian yang Relevan Terdapat
beberapa hasil penelitian yang memiliki keterkaitan tentang
strategi pembelajaran Crossword Puzzle yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti diantaranya yaitu, Siska Wulansari dalam skripsinya yang berjudul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Strategi Crossword Puzzle untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA al-Hasra Bojongsari Depok”. Berikut hasil penelitiannya: Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar pada siklus I nilai rata-rata siswa pada pre test diperoleh 52,60 dan post test nya adalah 78,26. Pada siklus I nilai sejarah masih dibawah KKM maka peneliti melanjutkan ke siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata pre test diperoleh 43,04 dan post test 84,35. Hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai KKM yang telah ditentukan. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif strategi crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar sejarah siswa di SMA al-Hasra Bojongsari Depok. 47 Menurut Edah Junaedah dalam skripsinya yang berjudul: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle”. Berikut hasil penelitiannya: Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, hal ini dapat diketahui dari evaluasi yang menunjukkan peningkatan. Sebelum diterapkannya strategi pembelajaran aktif crossword puzzle nilai rata-rata pre test diperoleh 64,8. Setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif 46
Ibid.,h. 91. Siska Wulansari, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Strategi Crossword Puzzle untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA al-Hasra Bojongsari Depok, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. 47
28
crossword puzzle pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,4 dan siklus II sebesar 78,5.48 Menurut
Muhammad
Husein
dalam
skripsinya
yang
berjudul:
“Implementasi Cooperative Learning melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas VII MTs Yaspuri di Malang”. Berikut hasil penelitiannya: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif melalui strategi pembelajaran aktif crossword puzzle terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak. Hal ini dapat dilihat hasil data yang telah dianalisis, dari lembar observasi dan tes menunjukkan adanya peningkatan motivasi. Ketuntasan belajar dari tes awal 68,75 %. Pada siklus I diperoleh 75,37 % dan pada siklus II meningkat menjadi 84,87 %.49
E. Kerangka Berpikir Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam merubah tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman untuk memperoleh tujuan tertentu. Proses belajar bukan hanya untuk menguasai materi pengetahuan saja, akan tetapi perlu terjadi adanya suatu perubahan pada dirinya. adapun perubahan yang dimaksud adalah setelah proses belajar dapat dilihat berbagai macam aspek diantaranya aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Pelajaran fiqih merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat, hal ini dikarenaka oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktornya adalah latar belakang pendidikan siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah, kebanyakan siswa MTs Islamiyah Ciputat
berasal dari SD
(Sekolah Dasar). Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yakni metode ceramah dan tanya jawab, sehingga proses belajar mengajar menjadi monoton dan kurang menarik. Proses pembelajaran yang seperti ini menyebabkan
48
Edah Junaedah, Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle , Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. 49 Muhammad Husein, “Implementasi Cooperative Learning melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas VII MTs Yaspuri di Malang”. Di akses tanggal 20 September 2014 dari http://05110076 husein uin malang.pdf.
29
siswa kurang berminat mengikuti mata pelajaran fiqih, hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa yang menurun. Rendahnya minat belajar siswa ini dipengaruhi karena mereka beranggapan materi pelajaran fiqih terlalu banyak yang harus difahami, dengan proses pembelajaran yang kurang interaktif menjadikan mata pelajaran fiqih terkesan membosankan. Oleh karena itu, agar pelajaran fiqih tidak membosankan dan mudah dipahami oleh siswa dapat disiasati dengan menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle. Pembelajaran crossword puzzle ini merupakan salah satu pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa. Jadi, pembelajaran peneliti berharap dengan strategi pembelajaran crossword puzzle dapat meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat.
F. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah dugaan awal yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Jika tindakan dilakukan dengan baik, maka tindakan ini akan memperoleh suatu pemecahan problem yang baik. Berdasarkan uraian di atas dapat dimunculkan hipotesis tindakan yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle dalam pembelajaran fiqih dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII-1 di MTs Islamiyah Ciputat Jakarta Tahun Pelajaran 2013-2014.
30
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTs Islamiyah Ciputat. Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa VIII-1 sebanyak 34 siswa pada tahun ajaran 2013/2014 semester genap. Waktu penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 3 bulan, di mulai pada bulan Maret-Mei 2014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik, dengan memberikan sebuah tindakan (treatmen) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.50 Fokus masalah dalam penelitian ini untuk meningkatkan minat belajar fiqih siswa dengan memberikan tindakan berupa strategi pembelajaran aktif dengan crossword puzzle atau teka teki silang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan melalui suatu tindakan tertentu dalam siklus serta mampu memberi solusi pada masalah yang baik secara perorangan maupun keseluruhan.
2. Rancangan Siklus Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menggunakan siklus, yang mana pada masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah merujuk pada 50
E. Mulyasa, Praktik Rosdakarya,2009), h. 11.
Penelitian
Tindakan
31
Kelas,
(Bandung:
PT.
Remaja
model yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto. Dan digambarkan dalam bagan di bawah ini. Adapun rancangan siklus pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Desain Intervansi Tindakan51 Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
? Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan beberapa siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap, secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: a.
Perencanaan Pada tahap ini
peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan
penelitian. Peneliti membuat rencana untuk mencari tindakan yang akan dilakukan di kelas sehubungan dengan rendahnya minat belajar siswa. Rencana ini kemudian dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP). Selain itu paada tahap ini juga peneliti menyiapkan yang 51
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 16.
32
tediri dari soal yang harus dijawab oleh siswa, lembar observasi dan wawancara. b.
Pelaksanaan (Tindakan) Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Tindakan inilah yang menjadi inti dari PTK, dimana tindakan pelaksaan ini dilakukan dalam program pembelajaran apa adanya yang terjadi dalam kelas. Langkah tindakan harus terkontrol secara seksama dan harus hati-hati dan benar-benar terencana.52
c.
Observasi Observasi atau pengamatan
dilakukan pada waktu tindakan sedang
berlangsung. Peneliti dibantu oleh observer yang mengamati segala aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pada lembar observasi ini ada beberapa indikator yang akan diamati yaitu perhatian siswa, keaktifan siswa, rasa ketertarikan siswa, dan semangat siswa yang dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, mengenali dan mendokumentasikan semua gejala atau indikator dari proses ataupun hasil tindakannya. d.
Refleksi Refleksi menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama adalah “memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan”.53 Kegiaan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan
tindakan.
Data-data
yang
diperoleh
melalui
observasi
dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan observasi tersebut guru dapat merefleksi diri tentang upaya meningkatkan minat belajar siswa. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
52
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010), Cet. V, h. 282. 53 Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Indeks, 2009), h.40.
33
C. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-1 yang berjumlah 34 siswa pada tahun ajaran 2013-2014. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Adapun pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru fiqih sterlibat sebagai observer yang mengamati dan mencatat sikap detail aktifitas peneliti dan siswa.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah bertindak sebagai guru dan sekaligus peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru bidang studi fiqih selaku observer yang mencatat segala aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Adapun tahapan intervensi tindakan sebagai berikut: Tahapan Pendahuluan
Kegiatan Melakukan
survei
lapangan
untuk
memperoleh
gambaran kondisi sekolah. Survei dilakukan dengan wawancara kepada guru bidang studi fiqih untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah. Survei juga dilakukan tehadap minat belajar siswa dan pendapat siswa tentang pembelajaran fiqih yang selama ini diterapkan oleh guru fiqih. Perencanaan
- Menyiapkan rencana
pelaksanaan
pembelajaran
dengan menggunakan metode Crossword Puzzle. - Menyiapkan instrument (tes pilihan ganda, lembar observasi, catatan lapangan dan wawancara) - Melakukan uji coba instrumen.
34
- Menyusun kelompok belajar siswa. Tindakan
- Melakukan
langkah-langkah
sesuai
rencana
pembelajaran yang telah disusun. S
- Melakukan tes untuk mengetahui kemampuan awal
I
siswa.
K
- Ketika
L
pembelajaran
berlangsung,
dilakukannya obeservasi guru dan siswa.
U S
proses
- Melakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pengamatan
- Mengumpulkan data penelitian. - Melakukan
I
diskusi
dengan
guru
fiqih
untuk
membahas tentang kelemahan atau kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi
- Menganalisis data yang telah diperoleh untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya. - Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran
yang
berlangsung
dan
mempertimbangakan langkah selanjutnya. Siklus II dan Seterusnya Penyusunan Laporan Penelitian
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah sesuai dengan tujuan yang dicapai yaitu meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ciputat dengan menggunakan strategi pembelajaran dengan crossword puzzle.
G. Data dan Sumber Data 1. Jenis Data a. Hasil tes siswa setiap akhir siklus b. Hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran setiap siklus
35
c. Hasil wawancara d. Hasil dokumentasi e. Hasil angket minat belajar dengan menggunakan crossword puzzle 2. Sumber Data a. Peneliti b. Siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 16 laki-laki dan 18 perempuan, yang dirasa minat belajarnya rendah diantara kelas VIII-2 dan VIII-3. c. Guru mata pelajaran fiqih, sekaligus sebagai observer
H. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu: 1. Observasi. Observasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian. Menurut Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa “Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”.54 Lembar observasi ini berisi tentang indikator-indikator penilaian yang ingin dicapai pada penelitian ini. Instrumen ini digunakan untuk menilai aktifitas siswa dalam proses belajar. 2. Catatan Lapangan Catatan lapangan untuk setiap tindakan dimaksudkan untuk mengungkapkan aktivitas siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan lembar observasi dalam waktu yang sudah ditentukan dan berupa catatan penting dari pengamat mengenai kegiatan pembelajaran. 3. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu.55 Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh 54
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung, Remadja Karya, 1986), h. 191. 55 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. I., h. 96.
36
informasi/data bagaimana penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle dalam bidang studi fiqih. Selain itu, wawancara juga digunakan untuk membandingkan dan mencocokkan kata-kata, perilaku, tindakan subyek penelitian dengan pembelajaran yang sebenarnya. 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sedangkan Menurut Sugiyono, “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari seseorang”.56 5. Angket Angket menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi merupakan “Suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti untuk memeperoleh data”.57 Angket disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang diinginkan. Tujuan angket ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan mendapatkan informasi mengenai suatu masalah secara serentak.
I. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat bantu yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini adalah: 1. Instrumen Tes Tes tertulis ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Tes awal (pretest) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Sedangkan tes akhir (postest) adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan oleh guru kepada siswa dan biasanya tes akhir ini dibuat sama dengan tes awal.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. I, h. 222. 57 Cholid narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 76.
37
2. Instrumen Non Tes a. Lembar Observasi Lembar observasi ini terdiri dari tiga macam yakni lembar observasi guru, lembar observasi aktifitas siswa dan lembar observasi aktivitas pembelajaran. lembar observasi ini diadakan untuk mencatatat secara sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, guru dan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. b. Catatan lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mengamati seluruh kegiatan salama proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspekpembelajaran di kelas, suasanan kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa dan aspek lainnya yang perlu dicatat. c. Lembar Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa dan gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran crossword puzzle terhadap siswa. wawancara dilakukan kepada guru dan siswa. d. Angket (kuesioner) Pada penelitian tindakan kelas ini, angket digunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan minat belajar fiqih siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Adapun dalam menyusun angket peneliti membuat kisi-kisi minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Tabel 3.1 KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA NO
Dimensi
Indikator
1.
Minat Belajar
- Perasaan senang dalam
Fiqih Siswa
mengikuti pelajaran - Perhatian dalam belajar
38
Nomor Item Positif
Negatif
Jumlah
1,2
10
3
3,6
12
3
- Memiliki
catatan
5
1
pelajaran fiqih - Berusaha
memahami
4, 18,
11
3
7,8, 9
16
4
17
13,15
3
pelajaran fiqih - Keberanian bertanya 2.
Pembelajaran dengan Crossword Puzzle
- Penyampaian
materi
pelajaran fiqih menarik - Penggunaan
strategi
14,20,19
3
pembelajaran crossword puzzle JUMLAH
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi secara terus menerus dan triangulasi data. Triangulasi adalah proses memastikan sesuatu, dari berbagai sudut pandang.58 Trigulasi ini merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan trigulasi data dan trigulasi sumber data, yaitu menggunakan data dari berbagai suasana, waktu, tempat dan jenis serta mengambil data dari berbagai nara sumber. Agar diperoleh data yang valid, peneliti menggunakan angket minat di akhir siklus, dalam instrument angket minat belajar fiqih siswa ini, peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi relatif . Tabel ini disebut dengan tabel Presentase, menurut Anas Sudijono ialah “Alat penyajian data statistikyang berbentuk kolom dan lajur, yang didalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan pancaran atau pembagian frekuensi dari variable yang menjadi objek penelitian”.59
58
Ibid,. h.128 Anas Sudijono, Pengantar Statistik, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 38.
59
39
20
Angket minat belajar ini digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas untuk melihat apakah ada peningkatan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 setelah menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Adapun rumus distribusi frekuensirelatif adalah sebagai berikut: Rumus:
x 100%
Keterangan: P = Prosentasi F = Frekuensi N = Banyaknya responden Tabel 3.2 Skor Item Alternatif Jawaban Responden Positif (+)
Negatif (-)
Jawaban
Skor
Jawaban
Skor
Selalu
4
Selalu
1
Pernah
3
Pernah
2
Kadang-Kadang
2
Kadang-Kadang
3
Tidak Pernah
1
Tidak pernah
4
Tabel 3.3 Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden Klasifikasi
Jumlah Siswa
Keterangan Jumlah Skor
76%-100%
-
Sangat Baik
56%-75%
-
Baik
36%-55%
-
Cukup Baik
10%-35%
-
Kurang Baik
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Proses analisis dara terdiri dari analisis data pada saat di lapangan yaitu di awal kegiatan penelitian, peneliti memperoleh data dari hasil wawancara 40
terhadap guru dan siswa mengenai minat belajar melalui strategi pembelajaran crossword puzzle. Kemudian pada saat proses pembelajaran di ambil dari data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dan di akhir siklus peneliti menggunakan angket minat belajar untuk mengetahui adanya peningkatan minat belajar siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Data yang sudah terkumpul berupa hasil wawancara, hasil skor minat, hasil observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Semua data di analisis dengan dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data di mulai dengan membaca keseluruhan data dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data yakni menyusunnya dalam satuan-satuan dan mengkategorikannya. Data yang diperoleh berupa kalimatkalimat dan aktivitas-aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan alamiah. Kriteria keberhasilan peningkatan minat belajar fiqih adalah adanya peningkatan minat belajar fiqih yang terlihat dari hasil pengamatan dan telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan rencana dan siswa memperlihatkan minat belajar yang tinggi dan menunjukkan adanya peningkatan.
Sedangkan
keberhasilan
penggunaan
strategi
pembelajaran
crossword puzzle adalah kesesuaian penggunaan strategi pembelajaran dengan tahapan-tahapan yang telah dibuat.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Apabila setelah tindakan pertama selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria minat belajar maka akan ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini dirasa telah berhasil meningkatkan minat belajar fiqih siswa.
41
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah MTs Islamiyah Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ciputat berdomisili di Jl. KH. Dewantara No. 23 Ciputat Telp. 28752974 Kecamatan Ciputat, Kota Tanggerang Selatan 15411 yang secara geografis terletak dekat kantor Kelurahan Ciputat, dan mudah dijangkau dari segala arah melalui banyak sarana transportasi. MTs ini merupakan cikal bakal tebentuknya Yayasan Islamiyah Ciputat, ini dikarenakan MTs. Islamiyah adalah unit sekolah pertama yang berdiri dari diantara sekolah-sekolah yang ada di Yayasan Islamiyah Ciputat. Tahun berdirinya sekitaran tahun 1978 adapun bulan tepatnya sekitaran bulan Agustus. Dan kemudian berdirilah sekolah-sekolah yang lain hingga jejang STIE Islamiyah Ciputat. Yayasan Islamiyah itu sendiri membawahi beberapa sekolah termasuk didalamnya MTs. Islamiyah, SMP Islamiyah, MA Islamiyah, SMK Islamiyah,dan yang terakhir adalah STIE Islamiyah. Padaperkembangannya Mts ini cukup bagus dan telah menciptakan lulusan yang banyak berkompeten di bidangnya masing-masing. Setelah adanya SMP Islamiyah banyak orang tua yang memilihkan anaknya untuk disekolahkan di SMP, ini mengakibatkan berkurangnya jumlah murid di MTs itu sendiri. Adapun karena MTs merupakan sebuah lembaga yang bernuansakan Islam, maka dari jenis pelajarannya pun cukup padat. Ini dikarenakan agar para siswa mempunyai jiwa keislaman yang lebih dari sekolah-sekolah lain. Selain itu ekstrakulikulernya pun banyak yang bernuansakan keislaman. Contohnya seperti nasyid, marawis, pidato dan jenis-jenis kegiatan keislaman lainnya. Salah satu pendiri Yayasan Islamiyah bernama Bapak Zarkasih Noor, beliau bersama-sama dengan saudaranya mengembangkan yayasan tersebut hingga seperti sekarang. 42
2. Visi dan Misi a. Visi Terbentuknya manusia unggul dalam iman, ilmu, dan amal yang berhaluan ahlussunah wal jamaah b. Misi - Membentuk siswa yang berakhlakul karimah - Meningkatkan prestasi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler - Melatih dan membimbing siswa untuk selalu ikhlas dalam tindakan maupun perbuatan - Menjunjung tinggi dan melaksanakan kaidah-kaidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah
3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kebanyakan tenaga pengajar ataupun tenaga kependidikan yang ada di MTs. Islamiyah berlatar belakang pendidikan sarjana tingkat satu. Yang berasal dari universitas yang berada disekitar Jakarta, dan kebanyakan berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Guru yang ada di Mts. Islamiyah berjumlah 18 orang dan seorang staf TU. Karena MTs banyak memuat mengenai materi yang bermuatan Islam tenaga kependidikannyapun banyak yang berlatar belakangkan jurusanjurusan Islam. Adapun kepala sekolahnya ditunjuk langsung oleh pihak yayasan yang memayungi MTs. Islamiyah. Tenaga pengajar di MTs ini tidak hanya memegang satu mata pelajaran hal ini dikarenakan kurangnya tenaga pengajar yang berada di MTs ini. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yayasan ini pun sering melakukan program peningkatan kualitas guru. Ini dilakukan agar meningkatnya kualitas pengajaran agar sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Dalam pengajarannya guru-guru disi sudah mulai menggunakan metode yang berpusat pada siswa (Student Center) ini dilakukan agar siswa tidak bosan dalam melakukan pembelajaran. Hal ini pula dilakukan agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. 43
Guna menunjang proses pembelajaran yang berlasung guru-guru di Mts.Islamiyah diwajibkan lulusan S1. Ini sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan dari staff TU sendiri hanya satu dan mereka saling berkordinasi dengan kantor pusat yaitu Yayasan Islamiyah, maka latar belakang dari staff tersbut juga masih dalam proses gelar S1.
4. Data Siswa Siswa-siswi yang bersekolah di Mts. Islamiyah ini berasal dari sekitaran Ciputat ini dikarenakan letak Mts ini yang mudah diakses dari segala arah transportasi. Kebanyakan siswanya berasal dari kalangan menengah kebawah. Siswa sangat kurang minat membacanya. Dari tahun ketahun jumlah siswa yang ada di MTs ini mengalami peningkatan ini dikarenakan semakin baiknya pola pengajaran yang dilakukan oleh guru-guru. Berikut ini adalah data jumlah siswa MTs. Islamiyah tiga tahun kebelakang: Jumlah VII –
Tahun Ajaran
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX IX
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Siswa
Rombel
Siswa
Rombel
Siswa
Rombel
Siswa
Rombel
2010/2011
70
2
76
2
74
2
220
6
2011/2012
88
2
72
2
70
2
230
6
2012/2013
102
3
91
2
74
2
267
7
2013/2014
102
3
100
3
81
2
283
8
5. Sarana Prasarana Sarana yang ada di sekitaran MTs. Islamiyah ini cukup memadai untuk standar sekolah.Tetapi sangat disayangkan belum lengkapnya perpustakan yang ada di sekolah.Di MTs. Islamiyah ini hanya mempunyai
44
perpustakaan mini.Berikut ini data sarana yang berada di sekolah MTs. Islamiyah.
No.
Jenis Prasarana
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Ruang
Ruang
Ruang
Kondisi
Kondisi
Baik
Rusak
1
Ruang Kelas
8
8
2
Perpustakaan
1
1
3.
R. Lab IPA
1
1
4
R. Lab Biologi
-
-
5
R. Lab Fisika
-
-
6
R. Lab Kimia
-
-
R. Lab 7
Komputer
2
2
8
R. Lab Bahasa
1
1
9
R. Pimpinan
1
1
10
R. Guru
1
1
11
R. Tata Usaha
1
1
12
R. Konseling
1
1
13
Tempat Ibadah
1
1
14
R. UKS
1
1
15
Jamban
5
5
16
Gudang
1
1
17
R. Sirkulasi
-
-
Tempat 18
Olahraga
2
2
19
R. OSIS
1
1
20
R. Lainnya
-
-
45
Kategori Kerusakan Rusak
Rusak
Rusak
Ringan
Sedang
Berat
2. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII-1. Adapun jumlah siswa kelas VIII-1 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Siswa VIII-1 No
Keterangan
Jumlah
1.
Putra
16 Siswa
2.
Putri
18 Siswa
Pelajaran fiqih diberikan satu kali dalam seminggu, yaitu hari selasa, pada pukul 10.00-11.20. Guru bidang studi fiqih adalah Bapak Aris Herdiana. Pada hari selasa, 4 Maret 2014 peneliti melakukan observasi di MTS Islamiyah untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa pada pelajaran Fiqih. Pada pertemuan itu, peneliti menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Kepala Madrasah dan guru fiqih memberikan izin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti mengadakan wawancara dengan guru fiqih tentang model pembelajaran yang dilaksanakan dalam pelajaran fiqih. Hasil dari observasi tersebut guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, sehingga minat belajar siswa dalam pelajaran Fiqih masih rendah. Setelah memperoleh beberapa data yang menunjukkan bahwa siswa di MTS Islamiyah khususnya kelas VIII, maka peneliti harus memberikan tindakan dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran fiqih. Kemudian penelitian dilaksanakan pada 1 April 2014, setelah mendapatkan izin dari pihak fakultas dan kepala sekolah. Selain itu, peneliti juga meminta data-data yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam menerapkan model pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selain melakukan penelitian, peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 46
b. Membuat handout materi pembelajaran c. Membuat lembar observasi Sebelum tindakan dilaksanakan, peneliti mengadakan pre test sebagai tindakan memeriksa lapangan dengan menggunakan metode konvensional, yaitu metode ceramah dan tanya jawab, yang digunakan sebagai tolak ukur perbandingan sebelum ada tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas, yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran
crossword puzzle untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Peneliti mengadakan pre test sebagai tindakan memeriksa lapangan dengan menggunakan metode konvensional, yaitu metode ceramah dan tanya jawab, yang digunakan sebagai tolak ukur perbandingan sebelum ada tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas, yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle untuk meningkatkan minat belajar siswa. Pre test dilaksanakan pada hari selasa 1 April 2014 dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Indikator pada pertemuan I adalah menjelaskan arti makanan dan minuman halal dan haram beserta dalil dan contohnya. Pembelajaran ini tanpa menggunakan media pembelajaran, di mana guru hanya menjelaskan saja dan memberikan contohnya. Pada saat pembelajaran guru hanya menerangkan dan siswa mendengarkan begitu saja. Di saat kondisi seperti itu, siswa merasa bosan dan kurang antusias dalam menerima pelajaran, sehingga terdapat beberapa siswa mengalihkan perhatiannya dengan bermain sendiri, menggambar, dan berbicara dengan temannya. Setelah selesai menerangkan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dengan cara mengacungkan tangannya, akan tetapi tidak ada yang merespon. Kemudian guru memberikan umpan balik kepada siswa, dengan melempar pertanyaan kepada siswa, namun hanya satu, dua siswa yang menjawab dengan kurang semangat. Sehingga kelas terkesan tidak hidup. Setelah itu guru langsung membagikan soal kepada siswa untuk mengerjakannya. Dalam mengerjakan soal siswa kurang bergairah. Kemudian pembelajaran diakhiri dengan berdo’a dan salam. Pada pretest ini, peneliti 47
belum memperoleh ketercapaian tujuan pembelajaran secara individual melalui tes individu. Sebagaimana hasil pre test dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Skor Pre Test Pra Penelitian Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 No
Nama siswa
Pretest
Keterangan
1
Adam Abdillah Mr.
65
Tidak Lulus
2
Ahmad Rizky Y.
70
Tidak Lulus
3
Aida Maysaroh
80
Lulus
4
Akna Zaki Hasballah
60
Tidak Lulus
5
Amalia Pujiyanti
75
Lulus
6
Arinda Nur Afifah
70
Tidak Lulus
7
Diah Ayu Setiyaningrum
80
Lulus
8
Dwi Handika
70
Tidak Lulus
9
Dwi Ilham Maulana
75
Lulus
10
Erika Rohmayaning
60
Tidak Lulus
11
Farhan Irawan
50
Tidak Lulus
12
Fatihatul Amanatul A.
70
Tidak Lulus
13
Fikri Riduan
65
Tidak Lulus
14
Ilham Saputra
75
Lulus
15
Kelian Dwi Evaningdia
55
Tidak Lulus
16
Khoirul Rohman Hadi
60
Tidak Lulus
17
Maulana Iskandar
75
Lulus
18
Muhammad Miswan
70
Tidak Lulus
19
Nabila Rosyana
75
Lulus
20
Nur Laily F.
60
Tidak Lulus
21
Nuraini
75
Lulus
22
Panji Satria
55
Tidak Lulus
23
Putra Pratama Wijaya
65
Tidak Lulus
48
24
Putri Indah Permatasari
75
Lulus
25
Salaman Alfarisyi
60
Tidak Lulus
26
Selfi Khofifah
65
Tidak Lulus
27
Sintia Chairunnisa
70
Tidak Lulus
28
Tania Syifah Nur
75
Lulus
29
Tresnowaty
65
Tidak Lulus
30
Vio Virginia Budiman
70
Tidak Lulus
31
Vita Oktaviana
70
Tidak Lulus
32
Widya Ningrum K
75
Lulus
33
Yudrika Yazzaka K.
55
Tidak Lulus
34
Zaki Zulkarnaen
60
Tidak Lulus
Tabel 4.3 Klasifikasi Jumlah Skor Pre Test Pra Penelitian Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 No
Interval Skor
Frekuensi
Status*
1.
91-100
-
Lulus
2.
81-90
2
Lulus
3.
75-80
9
Lulus
4.
60-74
19
Tidak Lulus
5.
50-59
4
Tidak Lulus
Jumlah
34
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat tahun ajaran 2013-2014
2. Siklus Penelitian
49
a. Siklus I Pada siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan selama 80 menit pada tanggal 8 dan 22 April jam 10.00-11.20. Pada pertemuan ini peneliti menerapkan pembelajaran dengan strategi crossword puzzle dalam meningkatkan minat belajar siswa. 1) Tahap Perencanaan Siklus I Pada perencanaan tindakan siklus I, peneliti menerapkan strategi pembelajaran
crossword
puzzle,
dengan
strategi
ini
dapat
menumbuhkan kemampuan kerja sama siswa, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial, serta dapat meningkatkan minat serta hasil belajar, dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama, sehingga siswa tidak bermain sendiri dan mempunyai tanggung jawab. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan siklus I ini adalah menyiapkan kelas tempat penelitian. Kelas tersebut adalah kelas VIII-1 MTs islamiyah Ciputat. Selanjutnya menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), soal latihan berupa crossword puzzle (TTS), lembar observasi, lembar wawancara, dan alat dokumentasi. Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah ruang kelas yang biasa para siswa dan siswi kelas VIII-1 gunakan untuk proses pembelajaran, hal ini dilakukan agar penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle pada mata pelajaran fiqih menjadi lebih efektif. Rencana pembelajaran ini dibuat dan disesuaikan dengan kurikulum yang ditetapkan di MTs Islamiyah Ciputat. Strategi pembelajaran crossword puzzle yang digunakan adalah berupa strategi pembelajaran dengan permainan mengisi soal teka teki silang. Materi pada siklus 1 ini diantaranya mengenai makanan dan minuman halal. Lembar soal latihan dan tes akhir siklus dibuat untuk mengetahui perkembangan akhir belajar siswa. lembar observasi digunakan untuk mencatat aspekaspek yang berkaitan dengan aktifitas siswa pada setiap pertemuan untuk melihat tingkat minat belajar siswa ketika pembelajaran
50
dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Pada tahap ini peneliti ingin mengetahui apakah penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle dapat menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih, sehingga minat belajar siswa dapat meningkat. Adapun target yang ingin dicapai pada siklus ini adalah siswa antusias dan semangat belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle dan dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik.
2) Tahap Pelaksanaan Siklus I Tahap pelaksanaan pada siklus
I dilaksanakan dengan
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Pada siklus I ini ada dua pertemuan yang dilakukan oleh peneliti, pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 8 April 2014 dan pertemuan II pada tanggal 29 April 2014. a. Pertemuan I Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 x 40 menit, dimulai pada pukul 10.00 sampai pukul 11.30. Adapun indikator yang harus dicapai pada pertemuan I adalah siswa dapat menjelaskan definisi, dalil, jenis-jenis dan manfaat makanan dan minuman halal. Guru sebagai peneliti yang mengamati aktifitas belajar siswa satu persatu kemudian dicatat pada lembar observasi. Selain itu observer juga melakukan penilaian kepada peneliti ketika mengajar di kelas. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan I kegiatan pembelajaran meliputi tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal dilakukan dengan memberi salam kepada para siswa, dilanjutkan dengan absensi, menanyakan kabar siswa, 51
menanyakan pelajaran sebelumnya. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan apersepsi yakni memberikan stimulus dengan mengajak siswa mengingat kembali tentang makanan dan minuman halal sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan Inti Pada srategi pembelajaran crossword puzzle ini guru bertindak sebagai fasilitator. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang. Pembelajaran di mulai ketika siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masingmasing. Pada tahap pertama guru memberikan modul pembelajaran kepada setiap siswa untuk membantu mempermudah siswa belajar. Kemudian guru memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk berdiskusi tentang materi makanan dan minuman halal. Setelah siswa melakukan diskusi, guru memberikan waktu kepada murid untuk menanyakan materi yang belum dimengerti dan kemudian guru memberikan pengarahan dan penjelasan materi tambahan yang belum dimengerti oleh murid. Selanjutnya guru membagikan teka-teki silang pada masingmasing kelompok untuk dikerjakan secara berkelompok dengan memberikan batas waktu 15 menit. Hasil TTS kemudian ditukar dengan kelompok lain untuk dikoreksi bersama-sama. Berdasarkan pengamatan tes kelompok dalam mengerjakan lembar crossword puzzle berjalan dengan lancar, setelah itu skor tes setiap kelompok disajikan dalam tabel sebagaimana berikut: Tabel 4.4 Skor Tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus I Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 Kelompok
Skor Test
Keterangan*
I
90
Lulus
II
85
Lulus
52
III
80
Lulus
IV
90
Lulus
V
80
Lulus
VI
85
Lulus
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat tahun ajaran 2013-2014. Berdasarkan hasil skor perolehan siswa, dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi makanan dan minuman halal yang sedang dipelajari. Tugas guru dalam pembelajaran tersebut adalah mengontrol secara keseluruhan kelompok dan membantu apabila ada beberapa kelompok yang mengalami kesulitan dalam memahami materi dan lembar soal. Kegiatan Penutup Guru mengadakan evaluasi dengan menanyakan kembali kepada siswa hikmah yang dapat diambil pada materi yang telah dipelajari untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajari.
Kemudian
siswa
mengumpulkan
hasil
kerja
kelompoknya untuk dinilai. Penilaian dilakukan pada waktu belajar kelompok, dengan melihat keaktifan siswa dalam mengungkapkan ide, tanya jawab, dan kekompakan dalam kerja kelompok.
b. Pertemuan II Pada pertemuan kedua ini di laksanakan pada tanggal 29 April 2014. Pada awal pertemuan ini peneliti mengemukakan pengalaman pembelajaran yamg dirasakan dalam pertemuan sebelumnya, peneliti merasa senang bahwa ada sesuatu yang beda dalam pembelajaran yang telah diterapkannya dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya
53
yang menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah, tanya jawab, dan mengerjakan tugas. Pada pertemuan II ini akan dilanjutkan materi pembelajaran tentang makanan dan minuman haram, serta tes secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan pada pertemuan I dan II. Kegiatan pembelajaran ini harus meliputi tiga tahap, yaitu: Kegiatan awal Pada kegiatan ini sebagaimana yang telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya,
yaitu
memberikan
salam,
berdo’a,
menanyakan kabar hari ini, dan mengulas sedikit tentang pelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan I. Kegiatan inti Sebelum melanjutkan pada materi sebelumnya guru melakukan pre test, guru memberikan waktu 5 menit untuk membaca materi. Setelah itu buku ditutup dan dimasukkan ke dalam laci, kemudian guru membagi soal kepada siswa, diharapkan mereka mengerjakan sendiri-sendiri tanpa menyontek. Setelah dilakukan pre test guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 8-9 orang. Kemudian
guru
membagikan
kertas
kepada
masing-masing
kelompok dan guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat peta konsep. Hasil dari peta konsep dipresentasikan oleh masingmasing
kelompok,
dari
setiap
kelompok
dibagi
4
orang
mempresentasikan makanan dan minuman halal dan 4 orang lagi mempresentasikan makanan dan minuman haram. Setelah selesai guru membagikan lembar post test kepada masing-masing siswa. Pada pertemuan II ini, peneliti memperoleh ketercapaian tujuan pembelajaran secara individual melalui tes individu pada pertemuan kedua, sebagaimana direncanakan pada tahap perencanaan. Skor tes individual sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: 54
Tabel 4.5 Skor Tes Individu Siklus I Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 No
Nama siswa
Pretest
Postest
Keterangan
1
Adam Abdillah Mr.
70
80
Lulus
2
Ahmad Rizky Y.
60
80
Lulus
3
Aida Maysaroh
70
100
Lulus
4
Akna Zaki Hasballah
60
90
Lulus
5
Amalia Pujiyanti
70
80
Lulus
6
Arinda Nur Afifah
60
70
Lulus
7
Diah Ayu S.
70
100
Lulus
8
Dwi Handika
50
70
Tidak Lulus
9
Dwi Ilham Maulana
60
80
Lulus
10
Erika Rohmayaning
70
90
Lulus
11
Farhan Irawan
50
70
Tidak Lulus
12
Fatihatul Amanatul A.
70
90
Lulus
13
Fikri Riduan
40
70
Tidak Lulus
14
Ilham Saputra
70
80
Lulus
15
Kelian Dwi E.
60
80
Lulus
16
Khoirul Rohman Hadi
50
70
Tidak Lulus
17
Maulana Iskandar
60
80
Lulus
18
Muhammad Miswan
50
80
Lulus
19
Nabila Rosyana
70
100
Lulus
20
Nur Laily F.
70
90
Lulus
21
Nuraini
60
80
Lulus
22
Panji Satria
50
80
Lulus
23
Putra Pratama Wijaya
60
70
Tidak Lulus
24
Putri Indah P.
70
90
Lulus
25
Salaman Alfarisyi
70
100
Lulus
26
Selfi Khofifah
60
90
Lulus
55
27
Sintia Chairunnisa
60
90
Lulus
28
Tania Syifah Nur
60
80
Lulus
29
Tresnowaty
70
90
Lulus
30
Vio Virginia Budiman
50
70
Tidak Lulus
31
Vita Oktaviana
60
80
Lulus
32
Widya Ningrum K
60
90
Lulus
33
Yudrika Yazzaka K.
50
80
Lulus
34
Zaki Zulkarnaen
70
90
Lulus
Tabel 4.6 Klasifikasi Jumlah Skor Tes Individu Siklus I Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 No
Interval Skor
Frekuensi
Status*
1.
91-100
4
Lulus
2.
81-90
10
Lulus
3.
75-80
14
Lulus
4.
60-74
6
Tidak Lulus
5.
50-59
-
Tidak Lulus
Jumlah
34
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat tahun ajaran 2013-2014
Dari hasil diatas menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa, terbukti dari perolehan hasil belajar siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle. Kegiatan akhir Pada kegiatan ini guru bersama siswa menyimpilkan materi tersebut, mengadakan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami, siswa mengumpulkan soal, guru menyampaikan pesanpesan kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar, kemudian diakhiri dengan do’a dan salam. 56
3) Tahap Observasi Siklus I Obsevasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, setelah menerapkan pembelajaran tersebut pada siklus I, dapat di amati dari hasil belajar kelompok siswa dengan strategi crossword puzzle mulai adanya peningkatan minat belajar sehingga prestasi siswa juga meningkat, jika dibandingkan dengan hasil pre tes yang dilaksanakan sebelumnya. Hal ini terlihat dari aktivitas Tanya jawab siswa pada saat pre test mereka masih merasa malu dan takut salah. Pada siklus I ini mereka sudah mulai berani bertanya dan menjawab meskipun masih belum mencapai seperti yang diharapkan. Dari pembelajaran tersebut mereka cukup senang, dan berani untuk mengacungkan tangan dalam bertanya dan menjawab soal. Walaupun keberanian tersebut masih didominasi oleh siswa yang aktif. Akan tetapi bagi siswa yang pasif juga sedikit demi sedikit menjadi berani dan antusias, sehingga mereka tidak merasa bosan dalam menerima pelajaran fiqih. Dan mereka juga mulai belajar bertanggung jawab, disiplin, dan mudah bersosialisasi dengan teman saat belajar kelompok. Indikator peningkatan motivasi belajar siswa tercermin dalam semangat, antusias, dan rasa ingin tahu siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I yang dilaksanakan 2 kali pertemuan terdapat peningkatan motivasi belajar. Hal ini dapat diamati pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan nilai ratarata 2,6. Pada siklus I para siswa hadir semua, akan tetapi terdapat kendala yaitu banyak siswa yang meminta izin ke kamar mandi/membuang sampah, sehingga proses pembelajaran menjadi tergangu.
4) Tahap Refleksi Siklus I Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan minat dalam belajar siswa. Akan tetapi peningkatan tersebut belum 57
maksimal, sehingga perlu adanya revisi pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I terdapat beberapa kendala dalam penerapan pembelajaran kooperatif , diantaranya, yaitu: a. Siswa masih belum terbiasa menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle. b. Sebagian siswa masih menggantungkan pada siswa yang lain, sehingga pembelajaran masih didominasi oleh siswa yang aktif. c. Pada saat pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang main dan berbicara sendiri. d. Masih belum tercipta pembelajaran yang efektif edukatif, karena siswa masih dihinggapi rasa takut dalam mengemukakan ide.
b. Siklus II Siklus II di laksanakan dengan 1 kali pertemuan pada tanggal 13 Mei 2014 selama 80 menit. Untuk mengantisipasi siklus I yang kurang maksimal, maka peneliti benar-benar mempersiapkan pelaksanaan siklus II agar kesalahan yang terjadi pada siklus I tidak terulang kembali. 1) Tahap Rencana Siklus II Pada tahap perencanaan, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi pada siklus I. Adapun indikator yang harus dicapai pada siklus II ini adalah siswa dapat memahami binatang yang halal dan haram. Sebelum melakuan tindakan pada siklus II, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat handout terkait dengan materi yang akan diajarkan, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan instrument pembelajaran crossword puzzle dan angket minat belajar siswa.
58
2) Tahap Pelaksanaan Siklus II Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini meliputi tiga tahap, yaitu: Kegiatan awal Pada kegiatan ini sebagaimana yang telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya,
yaitu
memberikan
salam,
berdo’a,
menanyakan kabar hari ini, dan mengulas sedikit tentang pelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan inti Pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pretes selama 10 menit, tujuan adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Kemudian guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari disertai dengan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan. Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, yaitu siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan guru membagikan lembar crossword puzzle yang sama dalam setiap kelompok. Berdasarkan pengamatan pada siklus II, tes kelompok dalam mengerjakan lembar crossword puzzle berjalan dengan baik. Setelah dilakukan koreksi, skor tes setiap kelompok sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Skor Tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus II Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 MTs Kelompok
Skor Test
Keterangan*
I
100
Lulus
II
90
Lulus
III
90
Lulus
IV
100
Lulus
59
V
90
Lulus
VI
100
Lulus
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat tahun ajaran 2013-2014. Setelah siswa mengerjakan lembar soal crossword puzzle secara berkelompok. Kemudian guru melaksanakan post test dengan membagikan lembar soal latihan pada setiap siswa yang gunanya adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individu. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa, guru memberikan angket minat kepada setiap siswa. Setelah dilakukannya post test maka diperoleh skor tes individu sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.8 Skor Tes Individu Siklus II Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 No
Nama siswa
Pretest
Postest
Keterangan
1
Adam Abdillah Mr.
70
100
Lulus
2
Ahmad Rizky Y.
60
90
Lulus
3
Aida Maysaroh
70
100
Lulus
4
Akna Zaki Hasballah
70
90
Lulus
5
Amalia Pujiyanti
70
80
Lulus
6
Arinda Nur Afifah
60
80
Lulus
7
Diah Ayu S.
80
100
Lulus
8
Dwi Handika
80
100
Lulus
9
Dwi Ilham Maulana
70
80
Lulus
10
Erika Rohmayaning
60
80
Lulus
11
Farhan Irawan
70
90
Lulus
12
Fatihatul Amanatul
70
100
Lulus
13
Fikri Riduan
60
80
Lulus
14
Ilham Saputra
70
100
Lulus
60
15
Kelian Dwi E.
70
90
Lulus
16
Khoirul Rohman H.
60
90
Lulus
17
Maulana Iskandar
60
80
Lulus
18
Muhammad Miswan
50
80
Lulus
19
Nabila Rosyana
80
100
Lulus
20
Nur Laily F.
70
80
Lulus
21
Nuraini
80
100
Lulus
22
Panji Satria
70
80
Lulus
23
Putra Pratama W.
70
80
Lulus
24
Putri Indah P.
70
90
Lulus
25
Salaman Alfarisyi
70
100
Lulus
26
Selfi Khofifah
70
100
Lulus
27
Sintia Chairunnisa
70
90
Lulus
28
Tania Syifah Nur
60
90
Lulus
29
Tresnowaty
70
90
Lulus
30
Vio Virginia B.
60
80
Lulus
31
Vita Oktaviana
70
80
Lulus
32
Widya Ningrum K
70
100
Lulus
33
Yudrika Yazzaka K.
60
80
Lulus
34
Zaki Zulkarnaen
70
100
Lulus
Tabel 4.9 Klasifikasi Jumlah Skor Tes Individu Siklus II Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 No
Interval Skor
Frekuensi
Status*
1.
91-100
12
Lulus
2.
81-90
9
Lulus
3.
75-80
13
Lulus
4.
60-74
-
Tidak Lulus
5.
50-59
-
Tidak Lulus
Jumlah
34 61
Pada hasil skor perolehan siswa, dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan minati belajar siswa terhadap materi makanan dan minuman haram yang sedang dipelajari. Kegiatan akhir Pada kegiatan ini guru bersama siswa menyimpilkan materi tersebut, mengadakan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami, siswa mengumpulkan soal, guru menyampaikan pesanpesan kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar, kemudian diakhiri dengan do’a dan salam.
3) Tahap Observasi Siklus II Pada siklus II ini hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan minat belajar yang cukup tinggi selama proses
pembelajaran,
siswa
mulai
terbiasa
bertanya
dan
mengemukakan pendapatnya. Dari pembelajaran tersebut mereka cukup senang, dan tidak merasa bosan dalam mempelajari pelajaran fiqih, perasaan ceria pada waktu pembelajaran berlangsung, semangat, antusias yang diimbangi dengan aktif dalam diskusi, berani menengemukakan pendapatnya dan menjawab pertanyaan dari guru dan siswa. Mereka sudah mulai berani berkomunikasi dan kerjasama yang cukup baik pada diskusi antar sesama anggota kalompok, karena masing-masing siswa sudah mulai bisa menghilangkan rasa malu dan takut salah dalam mengajukan pendapat. Mayoritas siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan. Ditambah lagi pada siklus II ini, peneliti memberikan pujian dan hadiah pada salah satu kelompok atau siswa atas prestasi yang diraih, Sehingga mereka akan lebih semangat dalam belajar, mempunyai rasa tanggung jawab, disiplin dalam mengerjakan tugas, serta menghormati guru dan ramah kepada teman.
62
4) Tahap Refleksi siklus II Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini tetap sama dengan siklus I yaitu bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Pada siklus ini, siswa sudah mengerti dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Pada waktu mengerjakan soal para siswa sudah bisa menerima pendapat dari teman kelasnya. Dengan demikian hasil observasi tindakan pada siklus II terdapat peningkatan dalam belajar Fiqih. Peningkatan tersebut dapat diamati dari hasil tes kelompok dan angket minat belajar. Melalui pengamatan setiap siklus dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa strategi pembelajaran crossword puzzle terbukti mampu meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran fiqh di MTs Islamiyah Ciputat. Pengamatan tersebut dilakukan secara bertahap melalui tugas kelompok dan soal latihan, serta angket minat belajar yang menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Dengan demikian, peneliti memandang bahwa tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya dan mengakhiri penelitian tindakan ini pada siswa kelas VIII-1 MTs Islmiyah Ciputat
3. Pemeriksaan Keabsahan Data Intrument yang digunakan untuk menguji minat belajar fiqih siswa. Peneliti memberikan angket di akhir siklus yang terdiri terdiri dari 20 butir pertanyaan. Angket diberikan pada tanggal 13 Mei 2014 yakni pada akhir penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor minat belajar fiqih pada siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle. Selain menggunakan angket peneliti juga menggunakan lembar observasi, wawancara dan catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa pada setiap pertemuan baik di siklus I maupun siklus II. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh valid dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi maka dilakukan member check. Kegiatan ini meliputi memeriksa 63
kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dari nara sumber. Serta untuk memperoleh data yang abash maka dilakukan juga teknik triangulasi melalui pengamatan terhadap aktifitas siswa, apakah ada peningkatan minat belajar siswa pada mata fiqih setelah diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle.
4. Analisis Data Pada analisis data peneliti menggunakan metodologi kualitatif karena mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dokumentasi dan wawancara mendalam secara triangulasi serta sumber-sumber lain. Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber. Hasil pengamatan siklus I diperoleh data, bahwa siswa cukup senang belajar dengan strategi pembelajaran crossword puzzle. Namun aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan,kesungguhan menjawab soal dan perhatian terhadap materi yang dijelaskan guru belum mengalami peningkatan. Pada siklus I pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal karena siswa kurang konsentrasi dan aktif ketika proses kegiatan belajar berlangsung. Salah satu hal yang menarik dari strategi pembelajaran crossword puzzle, teka-teki silang yang notabene menjadi permainan edukasi dapat memberikan nilai yang positif bagi siswa. Dalam permainan ini, siswa berlomba untuk dapat menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat. Rasa kebersamaan yang tinggi akan tumbuh, karena bagi siswa yang menemukan jawaban akan dapat menjawab teka-teki silang tersebut dan siswa lain dalam kelompoknya juga akan mengetahui jawaban yang benar. Pada siklus II, dari hasil aktivitas siswa yang diamati terlihat bahwa minat belajar mengalami peningkatan yang cukup baik jika dibandingkan dengan siklus I. proses pembelajaran yang dilakukan pun berjalan dengan baik dan tertib dan indikator-indikator yang diinginkan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya untuk lebih mendapatkan gambaran kualitatif secara mendalam terhadap penerapan pembelajaran kooperatif melalui strategi crossword puzzle, peneliti melakukan wawancara kepada siswa. Berdasarkan wawancara terhadap 64
beberapa siswa, mereka berpendapat bahwa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle membuat mereka lebih semangat dalam belajar. Suasana kegiatan belajar menjadi hidup dan penuh dengan kompetisi, mereka juga lebih semangat mengerjakan soal lataihan yang diberikan oleh guru sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Data hasil angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dibuat dengan menggunakan analisis distribusi frekuensirelatif.
Data Prosentase Item tentang Minat Belajar Fiqih Siswa Tabel 4.10 Siswa berusaha selalu hadir pada pelajaran Fiqih NO 1.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
29
85,29
b. Pernah
3
8,83
c. Kadang-kadang
2
5,88
d. Tidak Pernah
0
0,00
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat
responden (85,29%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah responden (8,83%), yang menjawab kadangkadang ada responden (5,88%) dan responden yang menjawab tidak pernah (0,00%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 29 responden (85,29%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa Kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat selalu mengikuti pelajaran Fiqih. Tabel 4.11 Siswa sangat kecewa jika pelajaran Fiqih kosong NO 2.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
18
52,92
b. Pernah
8
23,52
65
c. Kadang-kadang
6
17,64
d. Tidak Pernah
2
5,88
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat
responden (52,92%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah responden (23,52%), yang menjawab kadangkadang ada responden (17,64%) dan responden yang menjawab tidak pernah (5,880%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 18 responden (52,92%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa Kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat merasa kecewa apabila mata pelajaran fiqih kosong dan guru pengajar tidak bisa hadir karena berhalangan. Tabel 4.12 saya memperhatikan pelajaran fiqih dan tidak tidur NO 3.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
20
58,82
b. Pernah
8
23,52
c. Kadang-kadang
5
14,70
d. Tidak Pernah
1
2,94
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 20 responden (58,82%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 8 responden (23,52%), yang menjawab kadang-kadang ada 5 responden (14,70%) dan 1 responden yang menjawab tidak pernah (2,94%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 20 responden (58,82%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat selalu memperhatikan pelajaran fiqih dan mendengarkan penjelasan guru ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.
66
Tabel 4.13 Siswa berusaha memahami materi pelajaran Fiqih NO 4.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
19
55,88
b. Pernah
8
23,52
c. Kadang-kadang
7
20,58
d. Tidak Pernah
0
0,00
34
100%
Jumlah
Memahami suatu materi pelajaran adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan KBM, karena pemahaman ini dapat mempenaruhi hasil dari pada prestasi belajar (nilai akhir) siswa itu sendiri. Dari data diatas, terlihat 19 responden (55,88%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 8 responden (23,52%), yang menjawab kadang-kadang ada 7 responden (20,58%) dan 0 responden yang menjawab tidak pernah (0,00%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 19 responden (55,88%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat selalu berusaha memahami mata pelajaran Fiqih. Tabel 4.14 Siswa memiliki buku catatan Fiqih dan mencatat materi NO 5.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
23
67,64
b. Pernah
7
20,58
c. Kadang-kadang
3
8,82
d. Tidak Pernah
1
2,94
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 23 responden (67,64%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 7 responden (20,58%), yang menjawab
67
kadang-kadang ada 3 responden (8,82%) dan 1 responden yang menjawab tidak pernah (2,94%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 23 responden (67,64%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat hampir semua mempunyai buku catatan pelajaran fiqih. Karena dalam pelajaran fiqih di MA Pembangunan ini siswa dituntut untuk mencatat keterangan guru yang tidak terdapat dalam buku. Catatan ini akan diberikan penilaian guna mengisi nilai formatif siswa. Tabel 4.15 Siswa suka memberi pendapat ketika ada teman bertanya NO 6.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
17
50,00
b. Pernah
7
20,58
c. Kadang-kadang
6
17,64
d. Tidak Pernah
4
11,76
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 17 responden (50,00%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 7 responden (20,58%), yang menjawab kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 4 responden yang menjawab tidak pernah (11,76%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 17 responden (50,00%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat sebagian sudah aktif dalam kegiatan belajar mangajar. Tabel 4.16 Siswa suka berdiskusi dan membahas permasalahn fiqih NO 7.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
15
44,11
b. Pernah
10
29,41
c. Kadang-kadang
6
17,64
68
d. Tidak Pernah Jumlah
3
8,82
34
100%
Dari data diatas, terlihat 15 responden (44,11%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 10 responden (29,41%), yang menjawab kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 3 responden yang menjawab tidak pernah (8,82%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu 15 responden (44,11%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat mulai senang berdiskusi tentang permasalahan fiqih. Tabel 4.17 Jika pelajaran yang belum jelas, akan saya tanyakan kepada guru NO
8.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
10
29,41
b. Pernah
16
47,05
c. Kadang-kadang
6
17,64
d. Tidak Pernah
2
5,88
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 16 responden (47,05%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 16 responden (29,41%), yang menjawab kadang-kadang ada responden (17,64%) dan 2 responden yang menjawab tidak pernah (5,88%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 16 responden (47,05%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat selalu menanyakan pelajaran yang dianggap kurang dimengerti. Tanya jawab dalam pembelajaran Fiqih ini sangat bagus karena akan menumbuhkan sikap kritis siswa dalam memahami suatu permasalan.
69
Tabel 4.18 Jawaban guru ketika saya bertanya sangat mengena dan tepat NO 9.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
7
20,58
b. Pernah
18
52,94
c. Kadang-kadang
6
17,64
d. Tidak Pernah
3
8,82
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 7 responden (%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 18 responden (%), yang menjawab kadang-kadang ada 6 responden (%) dan 3 responden yang menjawab tidak pernah (%). Dapat diketahui responden banyak memilih pernah ada 18 responden (48.3%), hal ini menunjukkan bahwasannya jawaban guru dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan harapan siswa. Dan siswa merasa puas dan akan memacu keberian siswa untuk senantiasa bertanya kembali. Tabel 4.19 Bagi saya pelajaran Fiqih membosankan, sehingga saya malas mengikuti pelajaran NO 10.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
1
2,94
b. Pernah
5
14,70
c. Kadang-kadang
10
29,41
d. Tidak Pernah
18
52,94
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 1 responden (2,94%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 5 responden (14,70%), yang menjawab kadang-kadang ada 10 responden (29,41%) dan 18 responden yang menjawab tidak pernah (52,94%).
70
Dapat diketahui responden banyak memilih tidak pernah ada 15 responden (52,94%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat tidak merasa bosan mengikuti proses pembelajaran fiqih. Tabel 4.20 Siswa tidak tahu permasalahan Fiqih dan tidak faham sama sekali materi pelajaran Fiqih NO 11.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
0
0,00
b. Pernah
6
17,64
c. Kadang-kadang
9
26,47
d. Tidak Pernah
19
55,88
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 0 responden (0,00%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 6 responden (17,64%), yang menjawab kadang-kadang ada 9 responden (26,47%) dan 19 responden yang menjawab tidak pernah (55,88%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 19 responden (55,88%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat faham materi pelajaran fiqih. Tabel 4.21 Siswa tidur dan ngobrol ketika guru menjelaskan materi pelajaran fiqih NO 12.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
1
2,94
b. Pernah
5
14,70
c. Kadang-kadang
10
29,41
d. Tidak Pernah
18
52,94
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 1 responden (2,94%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 5 responden (14,70%), yang menjawab 71
kadang-kadang ada 10 responden (29,41%) dan 18 responden yang menjawab tidak pernah (52,94%). Dapat diketahui responden banyak memilih kadang-kadang ada 18 responden (52,94%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat memperhatikan guru ketika meenjelaskan materi pelajaran. Tabel 4.22 Metode pembelajaran guru sangat membosankan dan kurang bervariasi NO 13.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
3
8,82
b. Pernah
4
11,76
c. Kadang-kadang
6
17,64
d. Tidak Pernah
21
61,76
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 3 responden (8,82%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 4 responden (11,76%), yang menjawab kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 21 responden yang menjawab tidak pernah (61,76%). Dapat diketahui responden banyak memilih tidak pernah ada 21 responden (61,76%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat tidak membosankan dan bervariasi sehingga mereka minat belajar fiqih. Tabel 4.23 Saya tertarik belajar fiqih dengan strategi pembelajaran crossword puzzle NO 14.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
24
70,58
b. Pernah
5
14,70
c. Kadang-kadang
3
8,82
d. Tidak Pernah
2
5,88
72
Jumlah
34
100%
Dari data diatas, terlihat 24 responden (70,58%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 5 responden (14,70%), yang menjawab kadang-kadang ada 5 responden (8,82%) dan 2 responden yang menjawab tidak pernah (5,88%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 24 responden (70,58%), hal ini menunjukkan bahwasannya bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat antusias ketika mengikuti pembelajaran fiqih dengan strategi pembelajaran fiqih. Tabel 4.24 Guru selalu menggunakan metode ceramah dan tidak pernah menggunakan metode belajar yang menarik NO 15.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
4
11,76
b. Pernah
6
17,64
c. Kadang-kadang
14
41,17
d. Tidak Pernah
10
29,41
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 4 responden (11,76%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 6 responden (17,64%), yang menjawab kadang-kadang ada 14 responden (41,17%) dan 10 responden yang menjawab tidak pernah (29,41%). Dapat diketahui responden banyak memilih kadang-kadang ada 14 responden (29,41%), hal ini menunjukkan bahwasannya guru kadang-kadang menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran fiqih akan tetapi guru menvariasikan dengan metode yang lain. Tabel 4.25 Saya hanya diam ketika teman-teman berdiskusi dan tidak bertanya jika pelajaran belum jelas 73
NO 16.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
5
14,70
b. Pernah
7
20,58
c. Kadang-kadang
9
26,47
d. Tidak Pernah
13
38,23
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 5 responden (14,70%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 7 responden (20,58%), yang menjawab kadang-kadang ada 9 responden (26,47%) dan 13 responden yang menjawab tidak pernah (38,23%). Dapat diketahui responden banyak memilih tidak pernah ada 13 responden (38,23%), hal ini menunjukkan bahwasannya kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat tidak diam saja ketika mereka tidak memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam proses KBM. Tabel 4.26 Cara guru mengajar membuat kami mudah memahami pelajaran Fiqih NO 17.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
19
55,88
b. Pernah
9
26,47
c. Kadang-kadang
5
14,70
d. Tidak Pernah
1
2,94
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 19 responden (55,88%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 9 responden (26,47%), yang menjawab kadang-kadang ada 5 responden (14,70%) dan 1 responden yang menjawab tidak pernah (2,94%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 19 responden (55,88%), hal ini menunjukkan cara guru mengajar membuat kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat mudah memahami materi pelajaran fiqih.
74
Tabel 4.27 Praktek pelajaran fiqih membuat saya semakin faham pelajaran yang diajarkan NO 18.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
15
44,11
b. Pernah
10
29,41
c. Kadang-kadang
6
17,64
d. Tidak Pernah
3
8,82
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 15 responden (44,11%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 10 responden (29,41%), yang menjawab kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 3 responden yang menjawab tidak pernah (8,82%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 15 responden (44,11%), hal ini menunjukkan bahwasannya praktek pembelajaran fiqih lebih membuat siswa lebih faham akan pelajaran Fiqih Tabel 4.28 Pembelajaran dengan crossword puzzle membuat dan betah berlama-lama di kelas NO 19.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
26
76,47
b. Pernah
4
11,76
c. Kadang-kadang
2
5,88
d. Tidak Pernah
2
5,88
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 26 responden (76,47%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 4 responden (11,76%), yang menjawab kadang-kadang ada 2 responden (5,88%) dan 2 responden yang menjawab tidak pernah (5,88%). 75
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu hanya ada 26 responden (76,47%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat bersemangat apabila guru munggunakan metode crossword puzzle dan betah berlama-lama di kelas. Tabel 4.29 Setelah belajar fiqih dengan pembelajaran crossword puzzle saya menjadi tambah bersemangat belajar NO 20.
Alternatif Jawaban
F
P%
a. Selalu
28
82,35
b. Pernah
4
11,76
c. Kadang-kadang
2
5,88
d. Tidak Pernah
0
0,00
34
100%
Jumlah
Dari data diatas, terlihat 28 responden (82,35%) menjawab selalu, sedangkan yang menjawab pernah 4 responden (11,76%), yang menjawab kadang-kadang ada 2 responden (5,88%) dan 0 responden yang menjawab tidak pernah (0,00%). Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 28 responden (82,35%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat setelah belajar fiqih hidup siswa menjadi tambah bersemangat. Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya peneliti mencari skor jawaban responden. Setelah diketahui jumlah skor angket minat belajar kemudian dibagi dengan jumlah responden. Rata-rata hasil skor minat belajar fiqih di awal dan akhir siklus terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil skor angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih adalah 2264/34 dan diperoleh hasil rata-ratanya adalah 66,58. Dari skor yang diperoleh menujukkan bahwa indikator keberhasilan sudah tercapai. Dengan demikian
jumlah skor rata-rata minat belajar siswa
dengan strategi pembelajaran crossword puzzle di MTs Islamiyah Ciputat adalah baik. Jumlah skor jawaban siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 76
Tabel 4.30 Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden Klasifikasi
Jumlah Siswa
Keterangan Jumlah Skor
76%-100%
-
Sangat Baik
56%-75%
34
Baik
36%-55%
-
Cukup Baik
10%-35%
-
Kurang Baik
Dari
tabel
di
atas
menunjukan
bahwasannya
strategi
pembelajaran crossword puzzle menurut siswa MTs Islamiyah Ciputat dianggap baik yakni antara klasifikasi 56-75%.
5. Hasil Intervansi Tindakan Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan berupa siklussiklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, pembelajaran di kelas dilakukan dalam bentuk siklus. Berikut pemaparanya adalah: 1. Siklus I Siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. a. Perencanaan 1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Membuat handout mengenai materi makanan dan minuman halal 3) Membuat teka teki silang 4) Menyiapkan instrument (tes hasil belajar, lembar observasi, catatan lapangan dan lembar wawancara) 5) Melakukan uji coba instrument
77
b. Tindakan Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, namun belum sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan kerja kelompok dengan baik dan masih ada anggota-anggota kelompok yang belum bertanggung jawab dengan tugasnya, sehingga minat belajar siswa masih rendah karena kurang antusias. Masalah tersebut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle adalah untuk meningkatkan minat belajar fiqih siswa. maka dengan itu peneliti melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara memberi peringatan kepada siswa yang tidak bertanggung jawab terhadap tugasnya. Pada pertemuan kedua siswa mulai terbiasa belajar dengan kelompok dan mereka sudah bertanggung jawab masing-masihng dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Hal ini terliahat dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, mendapat pemahaman materi yang sedag dipelajari.
c. Observasi 1) Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar selama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.31 Aktivitas Siswa Siklus I No 1.
diobservasi Melaksanakan tes awal (pre test)
2.
Ket
Aspek yang
Mendengarkan penjelasan materi yang
Ada
Tidak
Nilai 1
2
Ket 3
√
√
√
√
78
4
disampaikan oleh guru 3.
Semangat dan antusias mengikuti
kegiatan
√
√
belajar mengajar 4.
Murid
melakukan
diskusi
kelompok
mengerjakan
teka-teki
√
√
√
√
√
√
tersebut 5.
Komunikasi
dan
kerjasama sangat baik dan
sempurna
pada
masing-masing siswa 6.
Setiap
kelompok
membacakan
jawaban
secara bergantian 7.
Aktif bertanya
8.
Aktif
mengungkap
pedapat 9.
Menjawab
pertanyaan
dari guru 10.
Melaksanakan tes akhir
√
√
√
√
√
√
√
√
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena masih banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru, komunikasi dan kerjasama antar siswa masih kurang, dan siswa masih belum aktif menjawab pertayaan dari guru.
79
2) Hasil observasi siklus I mengenai aktivitas guru dalam proses belajar mengajar. Tabel 4.32 Aktivitas Guru Siklus I Ket No
Ket Ada
1.
Nilai
Aspek yang diobservasi Tidak
1
2
3
Mengkondisikan siswa dan kesiapan
siswa
mengikuti
untuk proses
√
√
pembelajaran 2.
Apersepsi
3.
Membangkitkan minat dan rasa
ingin
tahu
siswa
√
√
√
√
(motivasi) 4.
Menyampaikan indikator
tujuan/
yang
ingin
√
√
√
√
√
√
dicapai 5.
Penggunaan media atau alat
pembelajaran
yang
sesuai dengan indikator bahan ajar 6.
Penjelasan
metode
pembelajaran
crossword
puzzle 7.
Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar
8.
Teknik
menyampaikan/
menjelaskan materi 9.
Guru memberikan contohcontoh
terkait
dengan
80
√
√
√
√
√
√
4
pelajaran yang diajarkan 10.
Pengelolaan
kegiatan
diskusi
dengan
menggunakan
metode
√
√
crossword puzzle 11.
Pemberian
kesempatan
berfikir dan batas waktu untuk mengerjakan teka-
√
√
teki tersebut 12.
Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa
13.
√
√
Ketrampilan menerangkan kembali
atau
menyimpulkan
materi
√
√
yang disampaikan 14.
Ketrampilan memberikan kegiatan
tindak
lanjut
setelah
menyampaikan
√
√
√
√
materi 15.
Kemampuan memberikan evaluasi yang indikator
pembelajaran sesuai yang
dengan ingin
dicapai
Hasil aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan semangat dan motivasi siswa sehingga minat belajar siswa masih kurang. guru dirasa kurang interaktif dengan murid, hal ini terbukti masih banyaknya siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
81
3) Hasil evaluasi siklus I mengenai penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Tabel 4.33 Aktivitas Pembelajaan Siklus I Ket No
Ket Ada
1.
Guru
menyampaikan
materi yang akan diajarkan 2.
Guru melakukan Tanya jawab
3.
Guru
membagi
siswa
menjadi 4 kelompok 4.
Nilai
Aspek yang diobservasi
Setiap
kelompok
teka-teki
Tidak
1
2
√ √
3 √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
diberi
yang
sama
dengan kelompok lain dan guru memberi saran agar setiap kelompok berbagi tugas dalam mengerjakan teka-teki silang 5.
Memberi
batas
waktu
untuk mengerjakan tekateki tersebut 6.
Setelah
waktu
yang
ditentukan
habis,
kemudian setiap kelompok membacakan
hasilnya
secara bergantian 7.
Mengoreksi kelompok memberikan
hasil
kerja dan reward
82
4
kepada
kelompok
yang
mengerjakan paling cepat dan benar
d. Refleksi Pada siklus I ini, masih banyak kekuranga yang harus diperbaiki ketika memberi tindakan pada siklus II. Adapun kekurangan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Suasana belajar kelompok masih kurang tertib dengan adanya siswa yang belum bisa bertanggung jawab terhadap kelompoknya. 2) Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah. 3) Antusias belajar siswa yang rendah membuat minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kurang. 4) Guru kurang membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi siklus I, masih banyak kegiatan pembelajaran yang harus diperbaiki. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pelaksanaan siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan tindakan keberhasilan hasil refleksi dari siklus I.
2. Siklus II Pada siklus II ini, seperti halnya siklus I ada beberapa 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pelaksanaan dan refleksi. a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan di siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilan tercapai. Perencaannya adalah sebagai berikut: 1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Membuat handout mengenai materi pembelajaran 3) Meningkatkan
minat
belajar
pembelajaran crossword puzzle. 83
dengan
menggunakan
strategi
4) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. 5) Memberikan bimbingan kepada setiap kelompok, tujuannya agar siswa mudah untuk memahami materi pembelajaran sehingga b. Tindakan Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan satu kali pertemuan. Proses kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini minat belajar siswa mengalami peningkatan dan suasana pembelajaran sudah efektif. Hal ini terbukti dengan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ketika peneliti memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan, banyak siswa yang aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat. c. Observasi 1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar selama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.34 Aktivitas Siswa Siklus II No 1.
diobservasi Melaksanakan tes awal (pre test)
2.
Ket
Aspek yang Ada √
Tidak
Nilai 1
2
3
4
√
Mendengarkan penjelasan materi yang
√
√
√
√
disampaikan oleh guru 3.
Semangat dan antusias mengikuti
kegiatan
belajar mengajar 4.
Murid
melakukan
diskusi
kelompok
mengerjakan
√
teka-teki
84
√
Ket
tersebut 5.
Komunikasi
dan
kerjasama sangat baik dan
sempurna
√
pada
√
masing-masing siswa 6.
Setiap
kelompok
membacakan
√
jawaban
√
secara bergantian 7.
Aktif bertanya
8.
Aktif
mengungkap
pedapat 9.
Menjawab
pertanyaan
dari guru 10.
Melaksanakan tes akhir
√
√
√
√
√
√
√
√
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran fiqih mengalami
peningkatan. Hal ini terbukti siswa
mendengarkan penjelasan guru, komunikasi dan kerjasama antar siswa masih bagus, dan siswa masih sudah aktif bertanya dan menjawab pertayaan dari guru.
2. Hasil observasi siklus II mengenai aktivitas guru dalam proses belajar mengajar. Tabel 4.35 Aktivitas Guru Siklus II Ket No
Aspek yang diobservasi
1.
Mengkondisikan siswa dan kesiapan mengikuti
siswa
Ada
untuk proses
85
√
Tidak
Nilai 1
2
3 √
4
Ket
pembelajaran √
2.
Apersepsi
3.
Membangkitkan minat dan rasa
ingin
tahu
siswa
√
√
√
(motivasi) 4.
Menyampaikan indikator
tujuan/
yang
ingin
√
√
dicapai 5.
Penggunaan media atau alat
pembelajaran
yang
sesuai dengan indikator
√
√
√
√
bahan ajar 6.
Penjelasan
metode
pembelajaran
crossword
puzzle 7.
Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar
8.
Teknik
menyampaikan/
menjelaskan materi 9.
√
√
√
√
√
√
Guru memberikan contohcontoh
terkait
dengan
pelajaran yang diajarkan 10.
Pengelolaan
kegiatan
diskusi
dengan
menggunakan
metode
√
√
crossword puzzle 11.
Pemberian
kesempatan
berfikir dan batas waktu untuk mengerjakan tekateki tersebut
86
√
√
12.
Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa
13.
√
√
√
√
Ketrampilan menerangkan kembali
atau
menyimpulkan
materi
yang disampaikan 14.
Ketrampilan memberikan kegiatan
tindak
lanjut
setelah
menyampaikan
√
√
materi 15.
Kemampuan memberikan evaluasi yang indikator
pembelajaran sesuai yang
dengan
√
√
ingin
dicapai
Hasil aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II ada peningkatan dibandingkan dengan aktivitas guru pada siklus I. hal ini terjadi karena guru membangkitkan semangat dan memberikan motivasi. Sehingga minat belajar siswa meningkat. Interaksi antara guru dan murid sangat baik dengan banyakanya siswa yang aktif bertanya.
3. Hasil evaluasi siklus II mengenai penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Tabel 4.36 Aktivitas Pembelajaan Siklus II No 1.
Ket Aspek yang diobservasi Guru
Ada
menyampaikan
materi yang akan diajarkan
87
√
Tidak
Nilai 1
2
3 √
4
Ket
2.
Guru melakukan Tanya jawab
3.
Guru
membagi
siswa
menjadi 4 kelompok 4.
Setiap
kelompok
teka-teki
√ √
√ √
diberi
yang
sama
dengan kelompok lain dan guru memberi saran agar
√
√
setiap kelompok berbagi tugas dalam mengerjakan teka-teki silang 5.
Memberi
batas
waktu
untuk mengerjakan teka-
√
√
√
√
teki tersebut 6.
Setelah
waktu
yang
ditentukan
habis,
kemudian setiap kelompok membacakan
hasilnya
secara bergantian 7.
Mengoreksi
hasil
kelompok memberikan kepada
kelompok
kerja dan reward yang
√
√
mengerjakan paling cepat dan benar
d. Refleksi Berdasarkan observasi pada saat proses kegiatan pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut:
88
1) Aktivitas guru semakin mampu meningkatkan minat belajar yang efektif dan menyenangkan. 2) Aktivitas
siswa
menggunakan
dalam
strategi
proses
pembelajaran
pembelajaran
crossword
dengan puzzle
mengalami peningkatan. 3) Minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih pada siklus II mengalami peningkatan, dibuktikan dengan antusias belajar siswa dan keaktifan siswa dalam proses KBM.
6. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan observasi peneliti sebelum menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle (pra penelitian) ditemukan berbagai masalah dalam pembelajaran fiqih siswa diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah ceramah sehingga siswa merasa bosan dan jenuh. Kelas terlihat pasif karena siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, hal inilah yang membuat minat belajar siswa rendah dan membuat hasil belajar mereka juga menurun. Masalah-masalah tersebut diatas akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. pada akhirnya hasil belajar fiqih yang diperoleh pun tidak sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Pada siklus I aktivitas siswa belum memuaskan, terlihat dari kurangnya komunikasi dalam kelompok dan siswa masih belum bisa bertanggung jawab terhadap kelompoknya dan cenderung mengandalkan teman yang dirasa pintar untuk mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Akhirnya untuk mengatasi kekurangankekurangan yang terjadi pada siklus I, guru melakukan berbaikan yang dilaksanakan ada siklus II. Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Rata-rata observasi siklus I adalah 2,6 rata-rata siklus II adalah 5,5. Sedangkan dari hasil belajar juga mengalami peningkatan, pada siklus I hasil belajar siswa pre test diperoleh ratarata 61,17 dan hasil post test mamperoleh rata-rata mencapai 83,23. Pada siklus II 89
rata-rata hasil belajar meningkat, hasil pre test diperoleh nilai rata-rata yakni 67,94 dan hasil post test diperoleh nilai rata-rata yakni 89,70. Dari hasil skor angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih diperoleh hasil rata-rata 66,58 dimana hasil dari skor angket minat belajar ini menunjukkan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik setelah diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle. Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat berpendapat bahwa ketika diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle, mereka merasa antusias dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Siswa merasa senang dengan strategi pembelajaran crossword puzzle mereka seperti bermain game, karena selain belajar mereka bisa berkompetisi dengan teman-teman yang lain. Serta dari hasil belajar yang diperoleh siswa rata-rata mengalami peningkatan . Maka dari hasil pengumpulan data di atas dapat disimpulkan bahwasannya ada peningkatan minat belajar fiqih siswa pada mata pelajaran fiqih melaui strategi pembelajaran crossword puzzle.
90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran crossword puzzle dapat meningkat minat belajar fiqih siswa. Minat belajar fiqih siswa meningkat setelah diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa mamperoleh rata-rata mencapai 83,23 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 89,70. Peningkatan minat belajar fiqih siswa juga dapat dibuktikan dengan hasil skor angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih, pada angket minat belajar siswa diperoleh skor rata-rata 66,58. Hal ini menunjukan bahwasannya strategi pembelajaran crossword puzzle menurut siswa MTs Islamiyah Ciputat dianggap baik yakni antara klasifikasi 56-75%. Dengan demikian
penerapan
strategi
pembelajaran
crossword
puzzle
dapat
meningkatkan minat belajar fiqih siswa.
B. Saran 1. Siswa: strategi ini sangat bermanfaat bagi siswa karena dengan menggunakan strategi crossword puzzle ini siswa merasa tidak bosan saat proses belajar berlangsung. 2. Guru: penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru agar dapat menggunakan strategi crossword puzzle dalam menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Karena strategi pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi guru untuk membuat siswa menjadi aktif dan dapat bekerjasama dalam proses belajar.
91
3. Sekolah: sekolah dapat memilih strategi crossword puzzle untuk digunakan oleh para guru, selain mata pelajaran fiqih strategi ini juga cocok digunakan pada beberapa mata pelajaran lain agar guru dapat lebih mengembangkan kemampuan berfikir siswa-siswanya.
92
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Departemen Agama RI Mekar, 2004. al-Suyuthiy, Jalaludin Abdurrahman. Jami’ al-Hadits al-Jami’ al-Shogir wa Zawaaiduhu wal Jami’ al-Kabir , Beirut: Dar al-Fikr, 1994. Arikunto, Suharsimi. dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2012. Ahmadi, Iif Khoiru dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Prestasi Pustaka, 2011. Aziz el-Quusy, Abdul. Ilmu Jiwa Prinsip-Prinsip dan Imolementasinya dalam Pendidikan, Jakarta: Bulan Bintang, 1988. Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Edah Junaedah, Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle , Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Aditama, 2009. Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010. Kusuma, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Indeks, 2009. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2011. Majid Khon, Abdul. Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. Mulyasa, E. Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2009.
93
Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008 tentang Standar Kelulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Jakarta: Media Pustama Mandiri, 2009. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011a. ----------- Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remadja Karya, 1986b. Narbuko, Cholid. dan Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Sabri, Alisuf., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007. Saleh Abdul, Rahman,. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2009. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008. --------- Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, Cet. III, 2011. Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia, 2006. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Sofiah MS, Dampak Televisi terhadap Minat Belajar Anak, Didaktika Islamika, 2, 2003. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik, Jakarta: Rajawali Press, 2012. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2007. Suralaya, Fadhilah. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005. Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 1999. Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Perum Balai Pustaka, 1988. 94
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: Pustaka Setia, 1997. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Direktorat Jenderal Departemen Agama RI, 2006. Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011a. ---------- Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2011b. ---------- Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008c. Witherington, Carl. Psikologi Pendidikan,Terj. dari Educational Psychology oleh Buchori, M. Bandung: Jemmars, 1982. Zaini dkk, Hisyam. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008. Yudhawati, Ratna. dkk., Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. Wikipedia, Sejarah Crossword Puzzle, 2014, (http://id.wikipedia.org) di akses tanggal 26 Agustus 2014. Wulansari, Siska .Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Strategi Crossword Puzzle untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA al-Hasra Bojongsari Depok, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Mochulilma, “Implementasi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Pendidikan Agama Islam di MTs Al-Amin Keboharan Krian Sidoarjo”. Diakses pada 20 September 2014.
95
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: MTs Islamiyah Ciputat
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/ Semester
: VIII-1 / II
Pertemuan
: Ke-1 (Siklus I)
Alokasi Waktu
: 2x40 Menit
A. Standar Kompetensi Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman B. Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal 2. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian makanan halal 2. Menjelaskan pengertian minuman halal 3. Menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman halal 4. Mengidentifikasi jenis-jenis makanan halal 5. Mengidentifikasi jenis-jenis minuman halal 6. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan halal 2. Siswa dapat menjelaskan pengertian minuman halal 3. Siswa dapat menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman halal 4. Siswa dapat meengidentifikasi jenis-jenis makanan halal 5. Siswa dapat menengidentifikasi jenis-jenis minuman halal 6. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
1
E. Karakter yang diharapkan : 1. Mandiri
6.
Aktif
2. Tanggung Jawab
7.
Jujur
3. Teliti
8.
Cinta ilmu
4. Percaya diri
9.
Rasa ingin tahu
5. Berani
10. Kooperatif
F. Materi Ajar ( Materi Pokok) Makanan dan Minuman Halal (Terlampir)
G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Crossword puzzle 3. Tanya jawab 4. Pemberian tugas
H. Langkah-Langkah Pembelajaran No
1.
Langkah-Langkah Kegiatan
Waktu
10 Menit
Kegiatan Pendahuluan a. Mengucapkan salam b. Merapikan siswa
tempat
duduk
siap
untuk
agar
mengikuti pelajaran c. Memulai pelajaran dengan membaca do’a d. Mengabsen kehadiran siswa e. Menyampaikan
standar
kompetensi dari materi yang akan diajarkan f. Menjelaskan
tujuan 2
Aspek Skill yang
Nilai yang
dikembangkan
ditanamkan
Pemahaman
Percaya diri
konsep
Disiplin
pembelajaran makanan dan minuman halal g. Memberikan motivasi dan apersepsi
yang
ada
hubungannya dengan materi yang akan diajarkan. 2.
55 Menit
Kegiatan Inti A. Eksplorasi 1. Guru
menjelaskan
pembelajaran
pembelajaran
Bertanggung jawab
aturan aktif
membagikan
siswa
menjadi 6 kelompok. 4. Guru membagikan lembaran teka-teki
silang
kepada
masing-masing kelompok
B. Elaborasi 1. Siswa menjawab teka-teki silang
dengan
menempelkan
cara
huruf-huruf
yang sudah tersedia sesuai dengan materi pembahasan. 2. Guru
membatasi
waktu
menjawab teka-teki silang 3. Guru
Komunikatif
tentang
crossword puzzle 3. Guru
konsep
Percaya diri
2. Guru menjelaskan kepada tentang
Mandiri
materi
makanan dan minuman halal
murid
Pemahaman
memberikan
pengawasan dan memastikan 3
semua siswa bekerja sama dalam menjawab teka-teki silang C. Konfrmasi 1. Guru meluruskan hasil dari teka-teki silang yang telah dijawab oleh siswa 2. Guru memberikan informasi tambahan
mengenai
makanan dan minuman halal 3. Siswa
mengidentifikasi
materi tentang makanan dan minuman halal 3.
15 Menit
Kegiatan Penutup 1. Guru
melakukan
refleksi
Pemahaman
Cinta ilmu
konsep
Berani
terhadap pembelajaran yang
Disiplin
telah dilakukan
Rasa
2. Guru dan siswa sama- sama menarik
kesimpulan
ingin
tahu
dari
Tekun
hasil pembelajaran tentang
Bertanggung
makanan dan minuman halal
jawab
3. Guru kepada
memberikan siswa
tugas untuk
merangkum materi tentang makanan dan minuman halal 4. Guru dengan
menutup
pelajaran
hamdalah
dan
mengucapkan salam
4
I. Sumber Belajar Buku Pendidikan Agama Islam Fiqih kelas VIII, karangan J. Zainuddin, Djedjen, Semarang : PT. Ghalia Indonesia, 2009.
J. Media dan Alat Pembelajaran 1. Laptop 2. LCD 3. Proyektor 4. Papan tulis 5. Spidol K. Penilaian 1. Teknik Penilaian Tes tertulis Pre test dan post test (Terlampir) 2. Bentuk Instrumen Tes tertulis pilihan ganda
Selasa, 8 April 2014 Mengetahui Guru Bidang Studi
Peneliti
Drs. Aris Herdiana NIP. 19670625 200604 1 010
Chiqmatun Nazila 1110011000102
5
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: MTs Islamiyah Ciputat
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/ Semester
: VIII-1 / II
Pertemuan
: Ke-2 (Siklus I)
Alokasi Waktu
: 2x40 Menit
A. Standar Kompetensi Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman B. Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram 2. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian makanan haram 2. Menjelaskan pengertian minuman haram 3. Menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman haram 4. Mengidentifikasi jenis-jenis makanan haram 5. Mengidentifikasi jenis-jenis minuman haram 6. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan haram 2. Siswa dapat menjelaskan pengertian minuman haram 3. Siswa dapat menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman haram 4. Siswa dapat meengidentifikasi jenis-jenis makanan haram 5. Siswa dapat menengidentifikasi jenis-jenis minuman haram 6. Siswa dapat menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram
6
E. Karakter yang diharapkan : 1. Mandiri
6.
Aktif
2. Tanggung Jawab
7.
Jujur
3. Teliti
8.
Cinta ilmu
4. Percaya diri
9.
Rasa ingin tahu
5. Berani
10. Kooperatif
F. Materi Ajar ( Materi Pokok) Makanan dan Minuman Haram (Terlampir) G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Crossword puzzle 3. Peta Konsep 4. Tanya jawab 5. Pemberian tugas H. Langkah-Langkah Pembelajaran No
1.
Langkah-Langkah Kegiatan
Waktu
10 Menit
Kegiatan Pendahuluan a. Mengucapkan salam b. Merapikan siswa
tempat
duduk
siap
untuk
agar
mengikuti pelajaran c. Memulai pelajaran dengan membaca do’a d. Mengabsen kehadiran siswa e. Menyampaikan
standar
kompetensi dari materi yang akan diajarkan f. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran makanan dan
7
Aspek Skill yang
Nilai yang
dikembangkan
ditanamkan
Pemahaman
Percaya diri
konsep
Disiplin
minuman haram g. Memberikan motivasi dan apersepsi
yang
ada
hubungannya dengan materi yang akan diajarkan. 2.
55 Menit
Kegiatan Inti A. Eksplorasi 1. Guru menjelaskan kepada murid
tentang
aktif
membagikan
siswa
3. Guru membagikan beberapa kertas
untuk
berdiskusi dan
membuat
peta konsep 4. Memberikan soal teka-teki silang
kepada
masing-
masing siswa
B. Elaborasi 1. Masing-masing
kelompok
membuat peta konsep sesuai dengan
materi
makanan
tentang
dan
minuman
haram 2. Masing-masing
kelompok
mempesntasikan hasil peta konsep 3. Guru
membatasi
Komunikatif
jawab
menjadi 4 kelompok.
lembar
konsep
Bertanggung
crossword puzzle 2. Guru
Mandiri
Percaya diri
aturan
pembelajaran
Pemahaman
waktu
8
dalam menjawab soal TTS 4. Guru
memberikan
pengawasan dan memastikan semua siswa menjawab
C. Konfirmasi 1. Guru memberikan koreksi terhadap
hasil
dari
peta
konsep dan teka-teki silang 2. Guru memberikan informasi tambahan makanan
mengenai dan
minuman
haram 3. Siswa
mengidentifikasi
materi tentang makanan dan minuman haram 3.
15 Menit
Kegiatan Penutup 1. Guru
melakukan
refleksi
Pemahaman
Cinta ilmu
konsep
Berani
terhadap pembelajaran yang
Disiplin
telah dilakukan
Rasa
2. Guru dan siswa sama- sama menarik
kesimpulan
ingin
tahu
dari
Tekun
hasil pembelajaran tentang
Bertanggung
makanan
jawab
dan
minuman
haram 3. Guru
memberikan
kepada
siswa
tugas untuk
merangkum materi tentang makanan
dan
minuman
haram 4. Guru
menutup
pelajaran
9
dengan
hamdalah
dan
mengucapkan salam
I. Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Agama Islam Fiqih kelas VIII, karangan J. Zainuddin, Djedjen, Semarang : PT. Toha Putra, 2009.
J. Media dan Alat Pembelajaran 1. Laptop 2. LCD 3. Proyektor 4. Papan tulis 5. Spidol
K. Penilaian 1. Teknik Penilaian Tes tertulis Pre test dan post test (Terlampir) 2. Bentuk Instrumen Tes Pilihan Ganda
Selasa, 29 April 2014 Mengetahui Guru Bidang Studi
Peneliti
Drs. Aris Herdiana NIP. 19670625 200604 1 010
Chiqmatun Nazila 1110011000102
10
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: MTs Islamiyah Ciputat
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/ Semester
: VIII-1 / II
Pertemuan
: Ke-1 (Siklus II)
Alokasi Waktu
: 2x40 Menit
A. Standar Kompetensi Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman B. Kompetensi Dasar Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian binatang yang halal dan haram dimakan 2. Menunjukkan dalil binatang yang halal dan haram dimakan 3. Mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang halal dimakan 4. Mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang haram dimakan D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian binatang yang halal dan haram dimakan 2. Siswa dapat menunjukkan dalil binatang yang halal dan haram dimakan 3. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang halal dimakan 4. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang haram dimakan
E. Karakter yang diharapkan : 1. Mandiri
6.
Aktif
2. Tanggung Jawab
7.
Jujur
3. Teliti
8.
Cinta ilmu
4. Percaya diri
9.
Rasa ingin tahu
11
5. Berani
10. Kooperatif
F. Materi Ajar ( Materi Pokok) Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan (Terlampir) G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Crossword puzzle 3. Tanya jawab 4. Pemberian tugas
H. Langkah-Langkah Pembelajaran No
1.
Langkah-Langkah Kegiatan
Waktu
10 Menit
Kegiatan Pendahuluan a. Mengucapkan salam b. Merapikan siswa
tempat
duduk
siap
untuk
agar
mengikuti pelajaran c. Memulai pelajaran dengan membaca do’a d. Mengabsen kehadiran siswa e. Menyampaikan
standar
kompetensi dari materi yang akan diajarkan f. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
jenis-jenis
binatang halal dan haram g. Memberikan motivasi dan apersepsi
yang
ada
hubungannya dengan materi yang akan diajarkan.
12
Aspek Skill yang
Nilai yang
dikembangkan
ditanamkan
Pemahaman
Percaya diri
konsep
Disiplin
2.
55 Menit
Kegiatan Inti A. Eksplorasi 1. Guru
menjelaskan
materi
Pemahaman
Mandiri
konsep
Komunikatif Percaya diri
pembelajaran tentang jenis-
Bertanggung
jenis
jawab
binatang
halal
dan
haram 2. Guru menjelaskan kepada murid
tentang
pembelajaran
aturan aktif
crossword puzzle 3. Guru
membagikan
siswa
menjadi 6 kelompok. 4. Guru membagikan lembaran teka-teki
silang
kepada
masing-masing kelompok
B. Elaborasi 1. Siswa menjawab teka-teki silang
dengan
menempelkan
cara
huruf-huruf
yang sudah tersedia sesuai dengan materi pembahasan. 2. Guru
membatasi
waktu
menjawab teka-teki silang 3. Guru
memberikan
pengawasan dan memastikan semua siswa bekerja sama dalam menjawab teka-teki silang
13
C. Konfirmasi 1. Guru meluruskan hasil dari teka-teki silang yang telah dijawab oleh siswa 2. Guru memberikan informasi tambahan mengenai jenisjenis
binatang
halal
dan
haram 3. Siswa
mengidentifikasi
materi
tentang
jenis-jenis
binatang halal dan haram 3.
15 Menit
Kegiatan Penutup 1. Guru
melakukan
refleksi
Pemahaman
Cinta ilmu
konsep
Berani
terhadap pembelajaran yang
Disiplin
telah dilakukan
Rasa
2. Guru dan siswa sama- sama menarik
kesimpulan
ingin
tahu
dari
Tekun
hasil pembelajaran tentang
Bertanggung
jenis-jenis binatang halal dan
jawab
haram 3. Guru kepada
memberikan siswa
tugas untuk
merangkum materi tentang jenis-jenis binatang halal dan haram 4. Guru dengan
menutup
pelajaran
hamdalah
dan
mengucapkan salam
14
I. Sumber Belajar Buku Pendidikan Agama Islam Fiqih kelas VIII, karangan J. Zainuddin, Djedjen, Semarang : PT. Toha Putra, 2009. J. Media dan Alat Pembelajaran 1. Laptop 2. LCD 3. Proyektor 4. Papan tulis 5. Spidol K. Penilaian 1. Teknik Penilaian Tes tertulis Pre test dan post test (Terlampir) 2. Bentuk Instrumen Tes tertulis pilihan ganda
Selasa, 13 Mei 2014 Mengetahui Guru Bidang Studi
Peneliti
Drs. Aris Herdiana NIP. 19670625 200604 1 010
Chiqmatun Nazila 1110011000102
15
Lampiran 4
MATERI POKOK MAKANAN DAN MINUMAN HALAL (Siklus I Pertemuan Ke I)
A. Pengertian dan Dalil Makanan dan Minuman Halal Kata halal berasal dari bahasa Arab ( ٌ )حَالَلyang berarti disahkan atau dibolehkan. Adapun secara istilah makanan dan minuman halal adalah makanan dan minuman yang boleh dimakan atau dikonsumsi oleh umat Islam. Semua makanan dan minuman yang berada di muka bumi yang bermanfaat
bagi
pertumbuhan
badan
dan
jiwa
manusia
menurut
hukumasalanya adalah halal (boleh) dimakan, kecuali apabila ada larangan dari syara’ (Al-Qur’an dan Hadits) atau karena maharatnya (bahaya). Sebagaimana firman Allah SWT:
.....
Artinya:“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi…”(QS. Al-Baqarah: 168)
..... Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu….”)QS. Al-Baqarah: 172)
Dari ayat tersebut jelas bahwa makanan yang dimakan oleh seseorang muslim hendaknya memenuhi dua syarat yaitu, sebagaimana berikut: Halal, artinya diperbolehkan untuk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’. 16
Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.
Dalam Islam halal itu meliputi tiga hal diantaranya adalah: 1. Halal karena zatnya, artinya benda itu memang tidak dilarang oleh hukum syara’. 2. Halal cara perolehannya, artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal dan cara memperolehnya bertentangan dengan hukum syara’ maka menjadi haram. Seperti: telur yang diperoleh dengan mencuri. 3. Halal karena proses atau cara pengolahannya, artinya selain sesuatu yang halal harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Maka cara atau proses pengolahannya pun harus benar menurut syara’. Seperti: hewan yang disembelih dengan cara tidak menyebut asma Allah. Ketentuan tentang makanan yang halal dan haram dijelaskan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana berikut:
ن ِب ْجل ُا ْو َ ن ًِ ََ ن انّس َِ ع: .و.ِ ص ل اهلل ُى ْس ُر َ م َئ ِس ُ كتب َ ِ يف ِ ُ م اهلل َح َا َ َ ُ يب هبل َح َن َْ ا: َ قبل َف َ ِ زاء َِ انف ْو َ ى (رواه ْك َُ فب ن َع َ َ يًب ِ ى َه ُف َ و ُن ْع َ ت َك ََ يب س َو َ و ِب ِ )ابن يبجو واتزيذي Artinya: “Rasulullah saw ditanya tentang minyak samin, keju dan fira (kulit binatang yang dipergunakan untuk perhiasan atau tempat duduk), maka Rasulullah saw bersabda: Apa yang dihalalkan oleh Allah di dalam kitab-Nya adalah halal, dan apa yang diharamkan oleh Allah di dalam kitab-Nya adalah haram, dan apa yang tidak diterangkan, maka barang tersebut termasuk yang dimanfaatkan”. (HR. Ibnu Majah dan Tirmizdi) B. Jenis-Jenis Makanan dan Minuman Halal 1. Jenis Makanan Halal a. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. b. Semua makanan yang baik-baik, tidak kotor dan tidak menjijikkan. c. Semua makanan yang tidak memberi madharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani, tidak merusak akal, tidak merusak moral dan tidak merusak akidah.
17
Adapun contoh makanan halal seperti buah-buahan, sayur-sayuran, telur, ikan, daging sapi, daging ayam, mentega dan lain-lain. 2. Jenis Minuman Halal Semua minuman hukumnya halal kecuali yang jelas diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT:
.... Artinya: “Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan…”(QS. al-Anfal: 11) Minuman yang halal secara garis besar dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu: a. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia. b. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah memabukkan, seperti arak yang telah berubah menjadi cuka. c. Air atau cairan yang bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena najis (mutanajis). d. Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-cara yang halal dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
C. Manfaat Makanan dan Minuman Halal 1. Badan kita menjadi sehat, karena makanan halal sudah dijamin oleh Allah pasti baik untuk kesehatan tubuh kita. 2. Manusia dapat mencapai ridha Allah SWT dalam hidup karena dapat memilih jenis makanan dan minuman yang baik sesuai dengan petunjuk Allah SWT. 3. Manusia dapat memiliki akhlak karimah karena makanan dan minuman yang halal dapat mempengaruhi watak dan perangai yang terpuji. Seperti: sabar, tenang, qanaah dan akan tercela dari akhlak tercela.
18
19
MATERI POKOK MAKANAN DAN MINUMAN HARAM (Siklus I Pertemuan Ke II)
A. Pengertian dan Makanan dan Minuman Haram Haram berarti sesuatu yang dilarang oleh agama untuk dilakukan. Adapun secara istilah makanan dan minuman haram adalah makanan dan minuman yang tidak boleh dimakan atau dikonsumsi oleh umat Islam karena dilarang oleh syara’ (ajaran Islam). Semua makanan dan minuman yang dilarang pasti ada bahayanya bagi kesehatan tubuh manusia dan meninggalkan yang haram itu pasti ada manfaatnya dan akan mendapat pahala dari Allah SWT.
B. Jenis-Jenis dan Dalil Makanan dan Minuman Haram 1. Jenis Makanan Haram a. Semua makanan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, sebagaimana berikut:
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala”. (QS. Al-Maidah: 3) Dari ayat ini dapat dipahami bahwa yang termasuk makanan yang haram adalah sebagai berikut: - Bangkai, kecuali bangkai ikan dan belalang - Darah, kecuali hati dan limpa
20
- Daging babi - Daging hewan halal yang disembelih atas nama selain Allah SWT - Binatang yang mati tercekik - Binatang yang mati terpukul - Binatang yang mati terjatuh - Binatang yang mati ditanduk oleh binatang lain - Binatang yang mati diterkam binatng buas - Binatang yang disembelih untuk berhala b. Semua makanan yang kotor/keji. c. Semua makanan yang mendatangkan madharat (kerusakan) terhadap jiwa, raga, akal, moral dan akidah. d. Bagian yang dipotong dari binatang yang masih hidup. e. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal, seperti: makanan hasil curian, rampasan, korupsi, riba dan cara lain yang dilarang oleh agama. 2. Jenis Minuman Haram Minuman yang haram secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a. Semua jenis minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan madharat dan merusak badan, akal, jiwa, moral dan akidah. Seperti: arak (khamer), wisky, brendy, dan lainnya. Firman Allah SWT:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”(QS. Al-Maidah: 90)
21
Di dalam hadits juga dijelaskan, sebagaimana berikut:
)م (رواه البخار وهسلن ٌَا حر َ ى َه ُف َ ر َك َس ْا َ ب ٍَا شر َ ّل ُك ُ Artinya: “Semua minuman yang memabukkan hukumnya haram.” (HR. Bukhori dan Muslim) b. Minuman dari benda najis atau benda suci yang terkena najis. c. Minuman yang didapatkan dengan cara yang tidak halal atau yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
C. Akibat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Haram Apabila manusia memakan makanan dan minuman haram, maka akan menimbulkan akibat buruk terhadap pribadinya maupun terhadap orang lain, masyarakat bahkan terhadap lingkungannya. Akibat buruk yang akan timbul apabila kita mengkonsumsi makanan dan minuman haram, diantaranya adalah: 1. Amal ibadahnya tidak diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT. 2. Merusak jiwa, terutama minuman keras dan mengandung alkohol. 3. Membahayakan kesehatan (khususnya khamer) seperti: wajah pucat dan mata merah, mulut menjadi kering, berat badan menun dan lain-lain. 4. Memubazirkan harta. 5. Mengganggu orang lain dan lingkungan sekitar, karena orang yang mabuk pembicaraannya
tidak
terkontrol,
bahkan
permusuhan dan kebencian. 6. Menghalangi dalam mengingat Allah SWT.
kadang
menimbulkan
Lampiran 5
MATERI POKOK JENIS-JENIS BINATANG HALAL DAN HARAM (Siklus II Pertemuan Ke I)
A. Binatang Halal 1. Pengertian Binatang Halal Binatang halal adalah binatang yang boleh dimakan menurut hukum syariat Islam. Secara garis besar, tidak ada larangan di dalam Al-Qur’an dan hadits tentang binatang tersebut. 2. Jenis-Jenis dan Dalil Binatang halal a. Binatang yang Hidup di Laut/ Air Tawar Semua binatang yang hidup di laut atau air tawar adalah halal untuk dimakan, baik yang ditangkp maupun yang ditemukan dalam keadaan mati, kecuali binatang tersebut mengandung racun, atau membahayakan bagi kehidupan manusia. Adapun firman Allah:
.... Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan…”(QS. Al-Maidah: 96) b. Binatang yang Hidup di darat 1) Binatang ternak, seperti kerbau, sapi, unta dan kambing/biribiri/domba.
.... Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu.” (QS. Al-Maidah: 1)
22
2) Binatang sejenis unggas, seperti ayam, bebek, angsa, itik dan lain-lain. 3) Kuda 4) Keledai liar 5) Kelinci 6) Belalang
B. Binatang Haram 1. Pengertian Binatang haram Binatang haram yaitu binatang yang tidak boleh dimakan dagingnya berdasarkan hukum syari’at Islam. 2. Jenis-Jenis dan Dalil Binatang Haram Binatang yang diharamkan untuk dimakan karena dua hal yakni: a. Binatang yang diharamkan dalam penjelasan Al-Qur’an 1. Binatang yang terdapat dalam Al-Qur’an surat al-Maidah ayat 3
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala”. (QS. Al-Maidah: 3) 2. Binatang yang kotor/keji
b. Binatang yang diharamkan berdasarkan hadits Nabi 1. Binatang buas atau bertaring, seperti harimau, serigala, anjing, kucing, kera dan lain-lain.
23
2. Burung yang berkuku tajam, seperti: elang, rajawali,burung hantu, gagak dan nuri. Rasulullah bersabda:
ر ِي َْ ي الّط َه ِ ب ٍل َخ ْه ُ ري ِ ّل ِك ُ ي َْ ع.م.ّي ص ِب َِ ً الّن َهن َ )(رواه هسلن Artinya:“Nabi saw. Telah melarang tiap-tiap burung yang mempunyai kuku tajam.” (HR. Muslim) 3. Binatang yang diperintahkan untuk dibunuh, seperti: ular, gagak, tikus, anjing dan burung elang. 4. Binatang yang dilarang untuk membunuhnya, yaitu semut, tawon, burung-hud-hud dan burung suradi. 5. Binatang yang hidup di dua alam (di darat dan di air), seperti: katak, buaya, katam, dan sejenisnya.
يبا ً ْب ِط َ ى ََ ا:َ واى َث ْع ُ ي ِب ْ ي َِ ْو َح ُ الر ْذ َب ْ ع َي ع ىف ِ َ لها ُع َج ْي َ ع ٍذ َف ْض ِ ي َْ ع.م.ّي ص ِب َِ ل الّن َأ َس َ لها َ ِت ْق َ ي َْ ع.م.بّي ص ِ َّ َ الّن ًّنه ََ ف.ٍ واء َد َ )(رواه أبىداود Artinya:“Dari Abdurrahman bin Usman r.a. sesungguhnya sesungguhnya seorang tabib telah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang katak yang dijadikan obat,Rasulullah SAW telah melarang membunuhnya.” (HR. Abu Daud)
24
Lampiran 6
CROSSWORD PUZZLE FIQIH SIKLUS I MATERI POKOK (MAKANAN DAN MINUMAN HALAL HARAM)
1
2
3 7 5
4
6
8
6 10 9
25
PERTANYAAN
NO
MENDATAR
NO
MENURUN
1.
Hukum makanan yang boleh
1.
Sumber (landasan) makanan yang
dimakan 3.
boleh dikonsumsi
Cairan awalnya memabukkan
2.
Sinonim dari kata khamer
5.
Alasan dilarang memakan makanan
dan boleh dikonsumsi karena telah berubah 4.
Makanan yang didapat secara tidak halal
6.
dan minuman haram
Manfaat dari makanan dan
6.
Bangkai yang boleh dimakan
7.
Darah yang boleh dikonsumsi
minuman yang baik 8.
Dalil tentang makanan dan minuman haram
9.
Kandungan zat didalam
yang ada 10.
minuman
yang
Salah satu kerusakan yang diakibat karena
dilarang
mengkonsumsi
dan minuman haram
JAWABAN No
Mendatar
No
Menurun
1
Halal
1
Hadits
3
Cuka
2
Arak
4
Ikan
5
Berbahaya
6
Sehat
6
Ikan
8
Almaidah
7
Limpa
9
Alkohol
10
Moral
26
makanan
Lampiran 7
CROSSWORD PUZZLE FIQIH SIKLUS II MATERI POKOK (MAKANAN, MINUMAN, BINATANG HALAL DAN HARAM)
4 1
3
5
2
6 4 3 5
8
10
11
27
9
7
PERTANYAAN
NO
MENDATAR
NO
1.
1.
Contoh minuman yang dikonsumsi oleh manusia
2.
Dalil yang menjelaskan makanan halal terdapat dalam Al-Qur’an(Surat) Contoh minuman halal
2.
3.
Bangkai yang halal dimakan
3.
4.
Nama yang wajib disebut saat menyembelih binatang Binatang haram dimakan yang buas dan bertaring Hukum memakan makanan hasil korupsi Manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal untuk ….. badan
4.
Makanan dan minuman yang halal tercantum dalam … dan hadits Yang haram dimakan dan termaktub dalam firman Allah Hukum binatang yang hidup di laut/ air tawar Hukum memakan makanan yang baik secara dzat dan perolehannya Binatang yang haram dimakan dagingnya Binatang ternak yang halal untuk dimakan dagingnya
5. 8. 10.
5. 6. 7.
9. 11.
MENURUN
Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal Burung yang berkuku tajam dan haram dimakan
JAWABAN No
Mendatar
No
Menurun
1
Al-Baqarah
1
Arak
2
Air
2
Al-Qur’an
3
Ikan
3
Bangkai
4
Allah
4
Halal
5
Kucing
5
Haram
8
Haram
6
Babi
10
Kesehatan
7
Unta
9
Riba
10
Elang
28
haram
Lampiran 8 SOAL PRE TEST PRA PENELITIAN NAMA
:
KELAS :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 1.
Makanan makanan yang berada di muka bumi menurut hukum asalnya adalah… a. haram
c. halal
b. sunnah
d. makruh
2. Makanan halal adalah makanan yang diperbolehkan oleh… a. manusia
c. UUD 45
b. syariat agama
d. Islam
3. Makanan dan minuman yang dilarang oleh syara’ (ajaran Islam) hukumnya… a. halal
c. makruh
b. haram
d. makruh
4. Dalil yang menunnjukkan diperbolehkan memakan makanan yang halal dan baik terdapat dalam firman Allah yakni… a. QS. an-Nahl: 8
c. QS. al-Baqarah: 168
b. QS. al-Maidah : 3
d. QS. al-A’raf : 33
5. Dalil yang menunnjukkan diharamkan memakan makanan yang haram terdapat dalam firman Allah yakni… a. QS. al-Baqarah : 172
c. QS. al-Anfal : 11
b. QS. al-Maidah : 3
d. QS. al-A’raf : 157
6. Contoh makanan dan minuman yang halal dimakan dibawah ini, kecuali… a. kopi dan susu
c. nasi dan air putih
b. bangkai dan wishky
d. singkong dan teh
7. Makanan dan minuman yang haram dimakan dibawah ini adalah… a. arak
c. susu
29
b. martabak
d. daging sapi
8. Semua bangkai itu haram dimakan, kecuali bangkai… a. ayam
c. sapi
b. manusia
d. belalang dan ikan
9. Adapun yang bukan termasuk syarat-syarat makanan yang dihalalkan dalam Islam yaitu… a.
halal secara dzatnya
c. halal cara memakannya
b.
halal cara prosesnya
d. halal dalam memperolehnya
10. Berikut adalah manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal, kecuali… a. dilindungi Allah
c. hidup tenang
b. menambah kesehatan
d. merusak kesehatan
11. Bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram adalah… a. stamina bertambah
c.memiliki akhlak karimah/ terpuji
b. merusak jiwa
d. mendapat ridha Allah SWT
12. Binatang yang diperbolehkan dikonsumsi hukumnya… a. halal
c. sunnah
b. haram
d. mubah
13. Binatang yang hidup di darat boleh dikonsumsi seperti yang telah diterangkan dalam firman Allah… a. QS. al-Maidah : 1
c. QS. al-Maidah: 3
b. QS. al-Baqarah: 168
d. QS. al-Maidah: 96
14. Semua binatang yang tidak boleh dimakan dan dilarang hukumnya… a. sunnah
c. makruh
b. haram
d. halal
15. Binatang yang halal dimakan salah satunya adalah binatang ternak seperti… a. sapi dan kambing
c. kelinci dan kera
b. ayam dan kucing
d. unta dan anjing
16. Binatang yang haram dimakan dijelaskan dalam firman Allah yakni… a. QS. al-Maidah: 96
c. QS. al-Maidah : 3
b. QS. al-Anfal : 11
d. QS. al-Baqarah : 172
30
17. Darah yang halal dimakan adalah… a. darah manusia
c. darah mengalir
b. darah ular
d. hati dan limpa
18. Berikut adalah binatang yang berkuku tajam dan dilarang oleh syariat, kecuali… a. ayam
c. nuri
b. rajawali
d. elang
19. Binatang yang hidup di dua alam seperti buaya dan katak hukumnya….. dimakan a. mubah
c. sunnah
b. halal
d. haram
20. Binatang yang haram dimakan berdasarkan hadits nabi, kecuali… a. binatang yang hidup di laut
c. binatang hidup di dua alam
b. binatang yang berkuku tajam
d. binatang buas dan bertaring
31
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN PRE TEST PRA PENELITIAN
1.
C
2.
B
3.
B
4.
C
5.
B
6.
B
7.
A
8.
D
9.
C
10. D 11. B 12. A 13. A 14. B 15. A 16. C 17. D 18. A 19. D 20. A
32
Lampiran 10
SOAL PRE TEST DAN POST TES SIKLUS I
NAMA
:
KELAS :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 1. Makanan dan minuman halal adalah makanan yang diperbolehkan dikonsumsi menurut ajaran Islam sesuai dengan… a. Al-Qur’an dan hadits
c. Sunnah dan Ijma’ ulama
b. Al-Qur’an dan Ijma
d. Ijma’ dan Qiyas
2. Makanan dan minuman yang membahayakan tubuh dan dilarang oleh syara’ (ajaran Islam) hukumnya… a. halal
c. makruh
b. makruh
d. haram
3. Dalil yang menunnjukkan diperbolehkan memakan makanan yang halal dan baik terdapat dalam firman Allah yakni… a. QS. an-Nahl: 8
c. QS. al-Baqarah: 168
b. QS. al-Maidah : 3
d. QS. al-A’raf : 33
4. Dalil yang menunnjukkan diharamkan memakan makanan yang haram terdapat dalam firman Allah yakni… a. QS. al-Baqarah : 172
c. QS. al-Anfal : 11
b. QS. al-Maidah : 3
d. QS. al-A’raf : 157
5. Berikut adalah makanan dan minuman yang halal dimakan dibawah ini, kecuali… a. nasi dan susu
c. darah dan wishky
b. telor dan air putih
d. singkong dan sirup
6. Makanan dan minuman yang haram dimakan dibawah ini, kecuali.. a.
bangkai
c. arak
b.
darah
d. daging sapi
7. Semua bangkai itu haram dimakan, kecuali bangkai… a.
belalang dan ikan
c. sapi 33
b.
manusia
d. ayam
8. Adapun yang bukan syarat-syarat makanan yang dihalalkan dalam Islam yaitu…
9.
a.
halal secara dzatnya
c. halal dalam memperolehnya
b.
halal cara prosesnya
d. halal cara memakannya
Berikut adalah manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal, kecuali… a.
merusak kesehatan
c. membawa ketenangan dalam hidup
b.
menambah kesehatan
d. mendapat perlindungan dari Allah
10. Bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram adalah… a. stamina bertambah
c.memiliki akhlak karimah/ terpuji
b. merusak jiwa
d. mendapat ridha Allah SWT
34
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN PRE TEST DAN POST TES SIKLUS I
1.
A
2.
D
3.
C
4.
B
5.
C
6.
D
7.
A
8.
D
9.
A
10. B
35
Lampiran 12
SOAL PRE TEST DAN POST TES SIKLUS II
NAMA
:
KELAS :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 1. Binatang halal adalah binatang yang diperbolehkan dikonsumsi menurut hukum… a. kitab UUD
c. sunnah Rasul
b. syari’at Islam
d. ijma’ dan qiyas
2. Binatang yang tidak boleh dimakan dan dilarang oleh syara’ (ajaran Islam) hukumnya… a. sunnah
c. haram
b. makruh
d. halal
3. Binatang yang hidup di darat boleh dikonsumsi seperti yang telah diterangkan dalam firmat Allah… a. QS. al-Maidah : 1
c. QS. al-Maidah: 3
b. QS. al-Baqarah: 168
d. QS. al-Maidah: 96
4. Binatang yang haram dimakan dijelaskan dalam firman Allah yakni… a. QS. al-Maidah: 96
c. QS. al-Anfal : 11
b. QS. al-Maidah : 3
d. QS. al-Baqarah : 172
5. Semua binatang yang hidup di air laut dan air tawar halal dimakan, kecuali… a. menyehatkan badan
c. mengandung protein
b. menambah gizi
d. mengandung racun
6. Darah yang halal dimakan dibawah ini adalah… a.
darah manusia
c. hati dan limpa
b.
darah ular
d. darah mengalir
7. Binatang yang halal dimakan salah satunya adalah binatang ternak seperti… a.
sapi dan kambing
c. kelinci dan kera
b.
ayam dan kucing
d. unta dan anjing
8. Binatang yang haram dimakan berdasarkan hadits nabi, kecuali… 36
9.
a.
binatang buas dan bertaring
c. binatang hidup di dua alam
b.
binatang yang berkuku tajam
d. binatang yang hidup di laut
Berikut adalah binatang yang berkuku tajam dan dilarang oleh syariat, kecuali… a.
elang
c. rajawali
b.
ayam
d. nuri
10. Binatang yang hidup di dua alam seperti buaya dan katak hukumnya….. dimakan a. haram
c. sunnah
b. halal
d. mubah
37
Lampiran 13
KUNCI JAWABAN PRE TEST DAN POST TES SIKLUS II
1.
B
2.
C
3.
A
4.
B
5.
D
6.
C
7.
A
8.
D
9.
B
10. A
38
Lampiran 14 HASIL BELAJAR PRA PENELITIAN
No
Nama siswa
Pretest
Keterangan
1
Adam Abdillah Mr.
65
Tidak Lulus
2
Ahmad Rizky Y.
70
Tidak Lulus
3
Aida Maysaroh
80
Lulus
4
Akna Zaki Hasballah
60
Tidak Lulus
5
Amalia Pujiyanti
75
Lulus
6
Arinda Nur Afifah
70
Tidak Lulus
7
Diah Ayu Setiyaningrum
80
Lulus
8
Dwi Handika
70
Tidak Lulus
9
Dwi Ilham Maulana
75
Lulus
10
Erika Rohmayaning
60
Tidak Lulus
11
Farhan Irawan
50
Tidak Lulus
12
Fatihatul Amanatul A.
70
Tidak Lulus
13
Fikri Riduan
65
Tidak Lulus
14
Ilham Saputra
75
Lulus
15
Kelian Dwi Evaningdia
55
Tidak Lulus
16
Khoirul Rohman Hadi
60
Tidak Lulus
17
Maulana Iskandar
75
Lulus
18
Muhammad Miswan
70
Tidak Lulus
19
Nabila Rosyana
75
Lulus
20
Nur Laily F.
60
Tidak Lulus
21
Nuraini
75
Lulus
22
Panji Satria
55
Tidak Lulus
23
Putra Pratama Wijaya
65
Tidak Lulus
24
Putri Indah Permatasari
75
Lulus
25
Salaman Alfarisyi
60
Tidak Lulus
39
26
Selfi Khofifah
65
Tidak Lulus
27
Sintia Chairunnisa
70
Tidak Lulus
28
Tania Syifah Nur
75
Lulus
29
Tresnowaty
65
Tidak Lulus
30
Vio Virginia Budiman
70
Tidak Lulus
31
Vita Oktaviana
70
Tidak Lulus
32
Widya Ningrum K
75
Lulus
33
Yudrika Yazzaka K.
55
Tidak Lulus
34
Zaki Zulkarnaen
60
Tidak Lulus
Jumlah
2295
Rata-Rata
67.5
Nilai Terendah
50
Nilai Tertinggi
80
40
Lampiran 15 HASIL BELAJAR SIKLUS I
No
Nama siswa
Pretest
Postest
Keterangan
1
Adam Abdillah Mr.
70
80
Lulus
2
Ahmad Rizky Y.
60
80
Lulus
3
Aida Maysaroh
70
100
Lulus
4
Akna Zaki Hasballah
60
90
Lulus
5
Amalia Pujiyanti
70
80
Lulus
6
Arinda Nur Afifah
60
70
Lulus
7
Diah Ayu Setiyaningrum
70
100
Lulus
8
Dwi Handika
50
70
Tidak Lulus
9
Dwi Ilham Maulana
60
80
Lulus
10
Erika Rohmayaning
70
90
Lulus
11
Farhan Irawan
50
70
Tidak Lulus
12
Fatihatul Amanatul A.
70
90
Lulus
13
Fikri Riduan
40
70
Tidak Lulus
14
Ilham Saputra
70
80
Lulus
15
Kelian Dwi Evaningdia
60
80
Lulus
16
Khoirul Rohman Hadi
50
70
Tidak Lulus
17
Maulana Iskandar
60
80
Lulus
18
Muhammad Miswan
50
80
Lulus
19
Nabila Rosyana
70
100
Lulus
20
Nur Laily F.
70
90
Lulus
21
Nuraini
60
80
Lulus
22
Panji Satria
50
80
Lulus
23
Putra Pratama Wijaya
60
70
Tidak Lulus
24
Putri Indah Permatasari
70
90
Lulus
25
Salaman Alfarisyi
70
100
Lulus
41
26
Selfi Khofifah
60
90
Lulus
27
Sintia Chairunnisa
60
90
Lulus
28
Tania Syifah Nur
60
80
Lulus
29
Tresnowaty
70
90
Lulus
30
Vio Virginia Budiman
50
70
Tidak Lulus
31
Vita Oktaviana
60
80
Lulus
32
Widya Ningrum K
60
90
Lulus
33
Yudrika Yazzaka K.
50
80
Lulus
34
Zaki Zulkarnaen
70
90
Lulus
Jumlah
2080
2830
Rata-Rata Nilai Terendah
61.17 40
83.23 70
Nilai Tertinggi
70
100
42
Lampiran 16 HASIL BELAJAR SIKLUS II
No
Nama siswa
Pretest
Postest
Keterangan
1
Adam Abdillah Mr.
70
100
Lulus
2
Ahmad Rizky Y.
60
90
Lulus
3
Aida Maysaroh
70
100
Lulus
4
Akna Zaki Hasballah
70
90
Lulus
5
Amalia Pujiyanti
70
80
Lulus
6
Arinda Nur Afifah
60
80
Lulus
7
Diah Ayu Setiyaningrum
80
100
Lulus
8
Dwi Handika
80
100
Lulus
9
Dwi Ilham Maulana
70
80
Lulus
10
Erika Rohmayaning
60
80
Lulus
11
Farhan Irawan
70
90
Lulus
12
Fatihatul Amanatul A.
70
100
Lulus
13
Fikri Riduan
60
80
Lulus
14
Ilham Saputra
70
100
Lulus
15
Kelian Dwi Evaningdia
70
90
Lulus
16
Khoirul Rohman Hadi
60
90
Lulus
17
Maulana Iskandar
60
80
Lulus
18
Muhammad Miswan
50
80
Lulus
19
Nabila Rosyana
80
100
Lulus
20
Nur Laily F.
70
80
Lulus
21
Nuraini
80
100
Lulus
22
Panji Satria
70
80
Lulus
23
Putra Pratama Wijaya
70
80
Lulus
24
Putri Indah Permatasari
70
90
Lulus
25
Salaman Alfarisyi
70
100
Lulus
43
26
Selfi Khofifah
70
100
Lulus
27
Sintia Chairunnisa
70
90
Lulus
28
Tania Syifah Nur
60
90
Lulus
29
Tresnowaty
70
90
Lulus
30
Vio Virginia Budiman
60
80
Lulus
31
Vita Oktaviana
70
80
Lulus
32
Widya Ningrum K
70
100
Lulus
33
Yudrika Yazzaka K.
60
80
Lulus
34
Zaki Zulkarnaen
70
100
Lulus
Jumlah
2310
3050
Rata-Rata
67,94
89,70
Nilai Terendah
50
80
Nilai Tertinggi
80
100
44
Lampiran 17 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda! Ket No
Ket Ada
1.
Melaksanakan
tes
awal
(pre test) 2.
Nilai
Aspek yang diobservasi Tidak
1
2
3
√
√
√
√
Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru
3.
Semangat
dan
antusias
mengikuti kegiatan belajar
√
√
mengajar 4.
Murid melakukan diskusi kelompok
mengerjakan
√
√
√
√
√
√
teka-teki tersebut 5.
Komunikasi dan kerjasama sangat baik dan sempurna pada masing-masing siswa
6.
Setiap
kelompok
membacakan
jawaban
secara bergantian 7.
Aktif bertanya
√
√
8.
Aktif mengungkap pedapat
√
√
9.
Menjawab pertanyaan dari
√
√
guru 10.
Melaksanakan tes akhir
√
Keterangan Skor Penilaian: 1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang 45
√
4
Lampiran 18 Lembar Aktivitas Guru Siklus I Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda! No
Ket
Aspek yang diobservasi Ada
1.
Tidak
Nilai 1
2
3
Mengkondisikan siswa dan kesiapan
siswa
mengikuti
untuk proses
√
√
pembelajaran 2.
Apersepsi
3.
Membangkitkan minat dan rasa
ingin
tahu
siswa
√
√
√
√
(motivasi) 4.
Menyampaikan indikator
tujuan/
yang
ingin
√
√
√
√
√
√
dicapai 5.
Penggunaan media atau alat
pembelajaran
yang
sesuai dengan indikator bahan ajar 6.
Penjelasan
metode
pembelajaran
crossword
puzzle 7.
Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar
8.
Teknik
menyampaikan/
menjelaskan materi 9.
Guru memberikan contoh-
√
√
√
√
√
√
46
Ket 4
contoh
terkait
dengan
pelajaran yang diajarkan 10.
Pengelolaan
kegiatan
diskusi
dengan
menggunakan
metode
√
√
crossword puzzle 11.
Pemberian
kesempatan
berfikir dan batas waktu untuk mengerjakan teka-
√
√
teki tersebut 12.
Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa
13.
√
√
Ketrampilan menerangkan kembali
atau
menyimpulkan
materi
√
√
yang disampaikan 14.
Ketrampilan memberikan kegiatan
tindak
lanjut
setelah
menyampaikan
√
√
√
√
materi 15.
Kemampuan memberikan evaluasi yang
pembelajaran sesuai
indikator
yang
dengan ingin
dicapai
Keterangan Skor Penilaian: 1
= Sangat Baik
2
= Baik
3
= Cukup
4
= Kurang 47
Lampiran 19 Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus I Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda! Ket No
Ket Ada
1.
Guru menyampaikan materi
2.
Guru melakukan Tanya jawab
3.
Guru membagi siswa menjadi
Tidak
1
2
√
yang akan diajarkan
√
4 kelompok 4.
Nilai
Aspek yang diobservasi 3 √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Setiap kelompok diberi tekateki
yang
kelompok
sama lain
dengan
dan
guru
memberi saran agar setiap kelompok berbagi tugas dalam mengerjakan teka-teki silang 5.
Memberi batas waktu untuk mengerjakan teka-teki tersebut
6.
Setelah waktu yang ditentukan habis,
kemudian
kelompok
setiap
membacakan
hasilnya secara bergantian 7.
Mengoreksi kelompok
hasil dan
kerja
memberikan
reward kepada kelompok yang mengerjakan paling cepat dan benar Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang 48
4
Lampiran 20 Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda! Ket No
Ket Ada
1.
Melaksanakan
tes
awal
(pre test) 2.
Nilai
Aspek yang diobservasi Tidak
√
1
2
3
4
√
Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan
√
√
√
√
oleh guru 3.
Semangat
dan
antusias
mengikuti kegiatan belajar mengajar 4.
Murid melakukan diskusi kelompok
mengerjakan
√
√
teka-teki tersebut 5.
Komunikasi dan kerjasama sangat baik dan sempurna
√
√
pada masing-masing siswa 6.
Setiap
kelompok
membacakan
jawaban
√
√
secara bergantian 7.
Aktif bertanya
√
√
8.
Aktif mengungkap pedapat
√
√
9.
Menjawab pertanyaan dari guru
10.
Melaksanakan tes akhir
√
√
√
√
Keterangan Skor Penilaian: 1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang
49
Lampiran 21 Lembar Aktivitas Guru Siklus II Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda! No
Ket
Aspek yang diobservasi Ada
1.
Tidak
Nilai 1
2
3
Ket 4
Mengkondisikan siswa dan kesiapan
siswa
mengikuti
untuk proses
√
√
√
√
pembelajaran 2.
Apersepsi
3.
Membangkitkan minat dan rasa
ingin
tahu
siswa
√
√
(motivasi) 4.
Menyampaikan indikator
tujuan/
yang
ingin
√
√
dicapai 5.
Penggunaan media atau alat
pembelajaran
yang
sesuai dengan indikator
√
√
√
√
bahan ajar 6.
Penjelasan
metode
pembelajaran
crossword
puzzle 7.
Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar
8.
Teknik
menyampaikan/
menjelaskan materi 9.
Guru memberikan contoh-
√
√
√
√
√
√
50
contoh
terkait
dengan
pelajaran yang diajarkan 10.
Pengelolaan
kegiatan
diskusi
dengan
menggunakan
metode
√
√
crossword puzzle 11.
Pemberian
kesempatan
berfikir dan batas waktu untuk mengerjakan teka-
√
√
√
√
√
√
teki tersebut 12.
Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa
13.
Ketrampilan menerangkan kembali
atau
menyimpulkan
materi
yang disampaikan 14.
Ketrampilan memberikan kegiatan
tindak
lanjut
setelah
menyampaikan
√
√
materi 15.
Kemampuan memberikan evaluasi yang
pembelajaran sesuai
indikator
yang
dengan
√
ingin
dicapai
Keterangan Skor Penilaian: 1
= Sangat Baik
2
= Baik
3
= Cukup
4
= Kurang 51
√
Lampiran 22 Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus II Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda! Ket No
Ket Ada
1.
Guru menyampaikan materi
2.
Guru melakukan Tanya jawab
3.
Guru membagi siswa menjadi
Tidak
√
yang akan diajarkan
1
2
3
√
4
√
√
4 kelompok 4.
Nilai
Aspek yang diobservasi
√ √
Setiap kelompok diberi tekateki
yang
kelompok
sama lain
dengan
dan
guru
√
memberi saran agar setiap
√
kelompok berbagi tugas dalam mengerjakan teka-teki silang 5.
Memberi batas waktu untuk mengerjakan teka-teki tersebut
6.
√
√
√
√
Setelah waktu yang ditentukan habis,
kemudian
kelompok
setiap
membacakan
hasilnya secara bergantian 7.
Mengoreksi kelompok
hasil dan
kerja
memberikan √
reward kepada kelompok yang mengerjakan paling cepat dan benar Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang
52
√
Lampiran 23
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU FIQIH (Pra Penelitian)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat Nama Guru
: Drs. Aris Herdiana
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Maret 2014
1.
Apa latar belakang pendidikan bapak? Jawab : IAIN S1
2.
Berapa lama bapak mengajar Fiqih di MTs Islamiyah Ciputat? Jawab : 9 Tahun dari tahun 2005 - Sekarang
3.
Metode apa saja yang bapak gunakan saat mengajar di kelas? Jawab : Ceramah, penugasan, demonstrasi dan Tanya jawab
4.
Media apa saja yang bapak gunakan saat mengajar fiqih? Jawab : Power Point
5.
Darimana saja sumber materi pelajaran yang bapak gunakan mengajar fiqih? Jawab : Buku paket Fiqih, buku LKS, modul
6.
Kendala yang bapak alami selama mengajar fiqih di MTs Islamiyah? Jawab : Banyak sekali kendalanya yang saya alami ketika mengajar, diantarnya: 1) Latar belakang pendidikan murid di MTs Islamiyah kebanyakan berasal dari SD yang minim pengetahuan agamanya daripada dari MI. Jika dibandingkan misalnya: 40 siswa di dalam kelas, 35 siswa dari SD dan 5 siswa dari MI. 2) Kurang adanya pembiasaan, siswa yang dari SD takut dengan pelajaran agama seperti takut dengan pelajaran fiqih, bahasa Arab dan mereka lebih suka pelajaran umum. 3) Karakter siswa yang berbeda-beda
7.
Bagaimana solusi bapak untuk mengatasi kendala selama mengajar fiqih? Jawab : Solusinya perlu adanya kerja sama antara guru, orangtua dan siswaagar tujuan pembelajaran fiqih tercapai dan bisa dipraktekkan 53
dalam kehidupan sehri-hari, serta perlu
motivasi lebih dan
berbeda-beda karena melihat karakter siswa yang berbeda-beda. 8.
Bagaimana antusias siswa selama kegiatan pembelajaran? Jawab : Belum ada antusias yang signifikan selama kegiatan pembelajaran
9.
Bagaimana keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran? Jawab : Hanya sebagian siswa yang aktif pada saat proses pembelajaran
10. Bagaimana perhatian siswa pada saat bapak menjelaskan materi pelelajaran? Jawab : Perhatian terfokus akan tetapi masih ada siswa yang kadang-kadang tidak memperhatikan, ngobrol dengan temannya dan kadang tidur. 11. Apakah bapak pernah menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang) pada pembelajaran fiqih? Jawab : Belum pernah 12. Sebagai seorang guru fiqih, upaya apa yang telah bapak lakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa? Jawab : Memberi motivasi kepada siswa supaya giat belajar dan bisa memperbaiki nila-nilai. 13. Berapakah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran fiqih? Jawab : 75
Peneliti
Guru Bidang Studi Fiqih
Chiqmatun Nazila
Drs. Aris Herdiana
54
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA (Pra Penelitian)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat Nama Siswa
: Dwi Ilham Maulana
Kelas
: VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Maret 2014 1.
Bagaimana menurut pendapatmu tentang pelajaran fiqih di kelas? Jawab : Biasa aja, kurang menarik
2.
Apakah kamu senang dengan pelajaran fiqih di kelas? Jawab : Tidak begitu
3.
Bagaimana hasil belajar Fiqih yang kamu peroleh? Jawab : Kurang memuaskan
4.
Bagaimana usaha kamu untuk memperbaiki nilai fiqih yang kurang? Jawab: Belajar lagi
5.
Apakah kamu dapat memahami materi fiqih yang dijelaskan oleh guru? Jawab: Kadang-Kadang tanya sama pak guru
6.
Apabila ada materi yang kurang jelas, apa yang kamu lakukan? Jawab : Iya, tapi kalo susah ya diam aja
7.
Apa hambatan yang kamu hadapi pada saat belajar fiqih di kelas? Jawab: Banyak dalil-dalil yang harus dihafal
8.
Apakah guru fiqih kamu pernah menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang) di kelas? Jawab : Belum Pernah
9.
Menurut kamu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru fiqih apakah sudah cukup baik dan membuat kamu memahami materi yang disampaikan? Jawab : Biasa aja, kadang saya masih tidur atau ngobrol sama temen Peneliti
Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila
Dwi Ilham Maulana 55
Lampiran 24
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat Nama Siswa
: Dwi Ilham Maulana
Kelas
: VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014 1.
Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti? Jawab : Menyenangkan bu, dan tambah bersemangat
2.
Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Seneng banget
3.
Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih? Jawab : Iya, pelajaran fiqih menjadi mudah dan mengasikkan.
4.
Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Tidak ada.
5.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle kalian lebih berani bertanya? Jawab : Iya lumayan berani bertanya.
6.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik? Jawab : Iya, soalnya seru belajar kelompok kayak lomba.
7.
Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini? Jawab : Iya ada peningkatan dari pada nilai saya sebelumnya.
Peneliti
Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila
Dwi Ilham Maulana 56
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat Nama Siswa
: Farhan Irawan
Kelas
: VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014 1.
Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti? Jawab : Seru, , tidak bikin ngantuk dan saya seneng belajar kayak gini terus.
2.
Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Iya, seneng. Coba kaya gini terus belajarnya saya jadi semangat.
3.
Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih? Jawab : Iya bu, agak mendingan gak kayak sebelumnya.
4.
Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Tidak ada bu, malah seru.
5.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle kalian lebih berani bertanya? Jawab : Iya, kalo gak faham Tanya temen atau ke bu guru.
6.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
7.
Jawab : Awal-awalnya bingung, tapi yang selanjutnya udah faham jadi ya enak kerjasamanya. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini? Jawab : Ada, nilai saya jadi meninggkatkan. Peneliti
Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila
Farhan Irawan 57
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat Nama Siswa
: Aida Maysaroh
Kelas
: VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014 1.
Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
2.
Jawab : Saya seneng banget bu, soalnya bisa kerjasama sama teman-teman dan bikin suasa kelas jadi seru. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Seneng bu, soalnya kayak maen game.
3.
Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih? Jawab : Iya bu, saya jadi semangat dan mudah mengerti materi Fiqih.
4.
Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Tidak ada bu.
5.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle kalian lebih berani bertanya? Jawab : Iya, kadang kalo saya tidak mengerti tanya ke temen atau ke buguru.
6.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
7.
Jawab : Iya dong, kalo tidak kerjasama nanti kalah cepat jawabnya dengan kelompok lain. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini? Jawab : Alhamdulillah, ada peningkatan. Peneliti
Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila
Aida Maysaroh 58
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat Nama Siswa
: Nuraini
Kelas
: VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014 1.
Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti? Jawab : Enak, kayak lomba jadinya, bikin semangat.
2.
Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Iya bu seneng, soalnya seru.
3.
Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih?
4.
Jawab : Saya merasa lebih aktif bertanya sama bu guru kalo misalnya saya gak faham, dan ibu ngajarnya enak jadi saya gampang faham. Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Tidak ada bu.
5.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle kalian lebih berani bertanya?
6.
Jawab : Iya berani, misalnya kalo ada soal yang g dipahami tenya ke temen atau bu guru Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
7.
Jawab : Iya, kelompok saya enak anak-anaknya kalo diajak kerjasama, jadi saya tambah semangat belajar Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini? Jawab : Alhamdulillah, ada peningkatan daripada nilai saya sebelumnya. Peneliti
Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila
Nuraini 59
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat Nama Siswa
: Tania Syifah Nur
Kelas
: VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014 1.
Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
2.
Jawab : Seru dan pelajaran Fiqih jadi asyik, karena harus berlomba-lomba adu kecepatan biar dapat hadiah dari bu guru. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle?
3.
Jawab : Seneng banget, soalnya kalo ada kelompok yang cepet selesai di kasih hadiah. Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih? Jawab : Iya bu. Lebih cepet faham.
4.
Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle? Jawab : Tidak ada sama sekali, tapi diawal-awal masih bingung.
5.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle kalian lebih berani bertanya? Jawab : Iya dong, kalo tidak faham tanya ke bu guru.
6.
Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
7.
Jawab : Iya bu, saya sama kelompok saya itu kompak jadi kita bisa cepet ngerjain soalnya daripada teman yang lainnya. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini? Jawab : Iya ada peningkatan bu hasil belajarnya. Peneliti
Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila
Tania Syifah Nur 60
Lampiran 25 Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas
Tempat penelitian : MTs Islamiyah Ciputat Hari/ Tanggal
: Selasa, 8 April 2014
Kegiatan
: Pembelajaran Fiqih
Siklus
:I
Proses Pembelajaran Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan pre-test. Jumlah soalnya adalah sebanyak 10 butir soal pilihan ganda. Tes berlangsung 10 menit yang diikuti sebanyak 34 siswa kelas VIII -1 MTs Islamiyah Ciputat. Aktivitas Guru Sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu memotivasi siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran fiqih. Kemudian guru menjelaskan/ menguraikan materi pelajaran fiqih dengan materi pokok tentang makanan dan minuman halal dan haram, memberikan contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan. Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan mempersiapkan pembelajaran dengan metode crossword puzzle. Aktivitas Siswa Suasana pembelajaran fiqih belum efektif, karena masih banyak siswa yang belum dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Ada beberapa siswa yang tidak bertanggung jawab terhadap tugas kelompoknya sehingga membuat suasana kelas menjadi gaduh dan proses pembelajaran fiqih pada siklus I masih belum efektif.
61
Lampiran 26 Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas
Tempat penelitian : MTs Islamiyah Ciputat Hari/ Tanggal
: Selasa, 13 Mei 2014
Kegiatan
: Pembelajaran Fiqih
Siklus
: II
Proses Pembelajaran Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan pre-test. Jumlah soalnya adalah sebanyak 10 butir soal pilihan ganda. Tes berlangsung 10 menit yang diikuti sebanyak 34 siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat. Aktivitas Guru Sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu memotivasi siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran fiqih. Kemudian guru menjelaskan/ menguraikan materi pelajaran fiqih dengan materi pokok tentang haji dan umrah serta memberikan contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan. Kemudian
guru
membagi
siswa
menjadi
beberapa
kelompok
dan
mempersiapkan pembelajaran dengan metode crossword puzzle. Aktivitas Siswa Suasana pembelajaran fiqih sudah efektif, hal ini terbukti dengan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Minat belajar siswa dalam siklus II ini meningkat, ketika peneliti mengajukan beberapa pertanyaan banyak siswa yang berebut menjawab pertanyaan. Siswa juga aktif dalammenjawab pertanyaan dari guru dan hanya beberapa siswa saja yang terlihat pasif. Dan selama kerja kelompok berlangsung sudah beranggung jawab terhadap tugasnya masing-masing dan suasana di kelas menjadi tertib.
62
Lampiran 27 ANGKET MINAT BELAJAR
A. Data Pribadi Nama
:
Jenis Kelamin : Kelas
:
B. Petunjuk Pengisian Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab. Beri tanda (X) pada setiap pertanyaan dengan cara memilih satu jawaban yang paling sesuai menurut anda. Pengisian ini tidak mempengaruhi nilai, untuk itu jawablah dengan jujur dan sesuai dengan hati nurani anda.
C. Pertanyaan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran Fiqih a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Saya sangat kecewa jika pelajaran Fiqih kosong a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Saya memperhatikan pembelajaran fiqih dan tidak tidur a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Saya berusaha memahami materi pelajaran fiqih a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Saya memiliki buku catatan fiqih dan mencatat materi setiap kali pertemuan a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Saya suka memberikan pendapat ketika ada teman bertanya 63
7.
8.
9.
a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Saya suka berdiskusi dan membahas permasalahan fiqih a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Jika pelajaran belum jelas, akan saya tanyakan kepada guru a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
Jawaban guru ketika saya bertanya sangat mengena dan tepat a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
10. Bagi saya pelajaran Fiqih membosankan, sehingga saya malas mengikuti pelajaran a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
11. Saya tidak tahu permasalahan Fiqih dan tidak faham sama sekali materi pelajaran Fiqih a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
12. Saya tidur dan ngobrol ketika guru menjelaskan materi pelajaran fiqih a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
13. Metode pembelajaran guru sangat membosankan dan kurang bervariasi a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
14. Saya tertarik belajar fiqih dengan strategi pembelajaran crossword puzzle a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
15. Guru selalu menggunakan metode ceramah dan tidak pernah menggunakan metode belajar yang menarik a. Selalu
c. Kadang-Kadang 64
b. Pernah
d. Tidak Pernah
16. Saya hanya diam ketika teman-teman berdiskusi dan tidak bertanya jika pelajaran belum jelas a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
17. Cara guru mengajar membuat kami mudah memahami pelajaran Fiqih a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Selalu
18. Praktek pelajaran fiqih membuat saya semakin faham pelajaran yang diajarkan a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
19. Pembelajaran dengan crossword puzzle membuat dan betah berlama-lama di kelas a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
20. Setelah belajar fiqih dengan pembelajaran crossword puzzle saya menjadi tambah bersemangat belajar a. Selalu
c. Kadang-Kadang
b. Pernah
d. Tidak Pernah
65
Jumlah Skor Akhir Item Pertanyaan Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki
Skor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 3 2 4 3 4 4 1 4 3 4 4 2 4 1 2 4 4 3
3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 1 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 2 4 3 4 4 4 2 4 4 2
2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 2 4 4 2 4
4 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
3 4 3 2 4 3 4 1 4 4 4 3 2 4 3 1 4 4 3 4 3 4 2 4 1 4 4 4 4 2 4 2 1 2
4 4 3 2 4 3 1 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 2 2 4 4 3 4 1 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 2 1 4 2 4 3 1 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 1 4 Jumlah
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 4 3 1 4 4 4 1 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2
4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 1 4 4 4 4 2 3 4 3 4
2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4
3 1 3 2 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3
4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 1 4 4 1 4 3 1 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2
4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4
4 2 4 1 3 4 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 3 2 1 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 1 4
4 3 3 1 4 4 3 2 2 4 1 3 2 2 4 4 3 2 3 4 4 1 1 2 3 4 4 3 4 3 4 4 2 1
3 4 4 2 4 3 4 1 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2
2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4
4 3 4 1 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 67 62 70 55 70 75 72 57 69 72 57 71 61 62 72 63 68 61 71 71 69 57 63 68 56 75 72 72 76 65 70 72 63 60 2264
Lampiran 29 PROSES PEMBELAJARAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE 1. SIKLUS I (Pertemuan I)
2. SIKLUS I (Pertemuan II)
3. SIKLUS II (Pertemuan I)