No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2016 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Juli 2016 tercatat 100,64 atau mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 100,65. Indeks NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 91,38; Subsektor Hortikultura (NTPH) 91,16; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 105,14; Subsektor Peternakan (NTPT) 106,38; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 110,74. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 101,39 atau turun sebesar 0,08 persen dari sebelumnya 101,47. Pada Bulan Juli 2016, secara nasional 8 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, sedangkan 25 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Yogyakarta yaitu sebesar 0,71 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,67 persen. Pada Juli 2016, Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,63 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada semua kelompok yaitu: kelompok bahan makanan naik sebesar 0,90 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,33 persen; perumahan 0,70 persen; sandang 0,75 persen; kelompok kesehatan 0,29 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,64 persen; serta kelompok transportasi dan komunikasi 0,07 persen. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dengan komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Sulawesi Tenggara pada Juli 2016, Indeks NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibanding bulan Juni 2016 yaitu dari 100,65 menjadi 100,64. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Juli 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Jun’16
Jul’16
% Perub
Jun’16
Jul’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
124,46 126,05 98,74
124,57 126,85 98,21
0,09 0,63 -0,54
113,50 122,84 92,40
112,86 123,50 91,38
-0,57 0,54 -1,10
127,92 124,51 102,74
129,23 125,26 103,16
1,02 0,61 0,41
114,63 122,92 93,26
112,64 123,56 91,16
-1,73 0,52 -2,25
121,56 123,77 98,22
121,94 124,51 97,94
0,31 0,60 -0,29
127,06 122,35 103,85
129,30 122,97 105,14
1,76 0,51 1,24
127,40 118,57 107,45
128,29 119,02 107,79
0,70 0,38 0,31
125,77 118,77 105,89
126,69 119,10 106,38
0,74 0,27 0,46
125,80 122,08 103,05
126,56 122,73 103,13
0,61 0,53 0,08
134,94 122,20 110,42
135,98 122,79 110,74
0,77 0,48 0,29
131,35 121,14 108,42
132,51 121,69 108,89
0,88 0,46 0,42
141,96 121,95 116,41
143,52 122,51 117,16
1,10 0,45 0,64
121,83 122,77 99,24
122,32 123,49 99,05
0,40 0,59 -0,19
118,03 122,80 96,11
117,80 123,46 95,42
-0,19 0,54 -0,72
a. Indeks yang Diterima (It)
125,18
125,78
0,48
122,57
123,14
0,46
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
123,37
124,06
0,56
121,79
122,36
0,47
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
101,47
101,39
-0,08
100,65
100,64
-0,01
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb. Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPT) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTPi) Gabungan
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
Nilai Tukar Petani Bulan Juli 2016 mengalami penurunan disebabkan dua subsektor yang membangun NTP Sulawesi Tenggara mengalami penurunan yaitu: subsektor tanaman pangan sebesar 1,10 persen dan subsektor hortikultura 2,25 persen. Sedangkan 3 subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu; subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,24 persen; subsektor peternakan 0,46 persen; dan subsektor perikanan 0,29 persen.
Gambar 1 Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor Juli 2016 120 110 100 90
80 70 60 50 Nasional Tan.Pangan
Hortikultura
Sultra TPR
Peternakan
Perikanan
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Jika dilihat dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Juli 2016, dua subsektor mengalami penurunan, sedangkan tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan. Subsektor yang mengalami penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani adalah subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,57 persen dan subsektor hortikultura 1,73 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan indeks adalah subsektor tanaman perkebunan rakyat 1,76 persen; subsektor peternakan 0,74 persen; dan subsektor perikanan 0,77 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juli 2016, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen dibandingkan Juni 2016, yaitu dari 121,79 menjadi 122,36. Jika dilihat untuk masing-masing subsektor, terjadi kenaikan indeks di semua subsektor yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,54 persen; subsektor hortikultura 0,52 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,51 persen; subsektor peternakan 0,27 persen; dan subsektor perikanan naik sebesar 0,48 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
3
Gambar 2. Indeks Harga Yang Diterima & Indeks Harga Yang Dibayar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Juli 2016 128 126 124 122 120 118 116 114 112 110 108 106 104 102 100 Nasional
Indeks Harga Yang Diterima Petani
Sultra
Indeks Harga Yang Dibayar Petani
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (Padi & Palawija (NTPP)) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) Juli 2016 dibandingkan Juni 2016, mengalami penurunan sebesar 1,10 persen. Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,57 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,54 persen. Hal ini yang menyebabkan turunnya NTP subsektor tanaman pangan. Turunnya Indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok padi sebesar 0,71 persen dan subkelompok palawija sebesar 0,21 persen akibat turunnya harga beberapa komoditas antara lain: ketela pohon 1,61 persen; gabah 0,71 persen; dan ubi jalar 0,25 persen; dan gabah sebesar 0,82 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,64 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor hortikultura (NTPH) pada Juli 2016 mengalami penurunan sebesar 2,25 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 1,73 persen, sedngkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,52 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks harga subkelompok sayursayuran sebesar 1,93 persen; subkelompok buah-buahan 1,58 persen; dan tanaman obat 1,01 persen pengaruh turunnya harga beberapa komoditas antara lain: tomat 12,99 persen; cabai merah 4,80 persen; pisang 3,60 persen; jahe 3,28 persen; dan jeruk 3,28 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,59 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,07 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) pada Juli 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,24 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,76 persen, lebih tinggi dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,51 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,76 persen akibat naiknya harga beberapa komoditas antara lain: kopi 4,18 persen, dan kakao sebesar 2,53 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,61 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP Peternakan (NTPT) Juli 2016 naik sebesar 0,46 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen, lebih tinggi dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,27 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok ternak besar 0,79 persen; ternak kecil 0,12 persen; dan unggas 1,05 persen pengaruh naiknya harga beberapa komoditas antara lain: ayam buras 1,39 persen; sapi potong 0,81 persen; itik/bebek 0,49 persen; dan kambing 0,12 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,63 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) NTP Perikanan (NTNP) Juli 2016 naik sebesar 0,29 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan 0,77 persen, lebih tinggi dari pada kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,48 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok penangkapan sebesar 1,10 persen. Sedangkan naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,71 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Juli 2016, NTN naik sebesar 0,64 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,10 persen, lebih tinggi dari pada indeks harga yang dibayar petani yang naik sebesar 0,45 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan laut sebesar 1,10 persen pengaruh naiknya beberapa komoditas, antara lain: kembung 5,01 persen; cumi-cumi 2,69 persen; kakap 2,00 persen; cakalang 1,75 persen; kepiting laut 1,42 persen; dan tembang sebesar 0,15 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,71 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Juli 2016, NTPi turun sebesar 0,72 persen. Hal ini karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,19 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,54 persen. Turunnya indeks harga yang diterima petani disebabkan turunnya indeks subkelompok budidaya laut sebesar 0,22 persen pengaruh turunnya komoditas rumput laut sebesar 0,22 persen. Terjadinya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,71 persen; dan indeks BPPBM sebesar 0,02 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Juli 2016 (2012=100)
Subsektor
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima - Padi - Palawija b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPP) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPH) 3. Tanaman Perkeb Rakyat a. Indeks yang Diterima - Tan. Perkeb Rakyat b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPR) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
6
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Jun’16
Jul’16
% Perub
Jun’16
Jul’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
124,46 120,87 134,59 126,05 128,54 118,28 98,74
124,57 121,11 134,47 126,85 129,53 118,50 98,21
0,09 0,20 -0,09 0,63 0,77 0,19 -0,54
113,50 112,61 115,78 122,84 125,07 112,06 92,40
112,86 111,81 115,53 123,50 125,88 112,05 91,38
-0,57 -0,71 -0,21 0,54 0,64 -0,01 -1,10
127,92 124,23 131,18 119,82 124,51 128,03 113,80 102,74
129,23 125,94 132,11 120,33 125,26 128,99 113,98 103,16
1,02 1,38 0,71 0,43 0,61 0,74 0,16 0,41
114,63 129,93 104,79 119,54 122,92 124,96 111,21 93,26
112,64 127,42 103,14 118,33 123,56 125,70 111,29 91,16
-1,73 -1,93 -1,58 -1,01 0,52 0,59 0,07 -2,25
121,56 121,56 123,77 127,10 113,38 98,22
121,94 121,94 124,51 128,04 113,51 97,94
0,31 0,31 0,60 0,74 0,11 -0,29
127,06 127,06 122,35 124,42 112,63 103,85
129,30 129,30 122,97 125,18 112,59 105,14
1,76 1,76 0,51 0,61 -0,03 1,24
127,40 129,19 122,68 126,90 123,19 118,57 128,06 110,11 107,45
128,29 130,18 123,58 127,95 123,45 119,02 129,04 110,12 107,79
0,70 0,77 0,73 0,83 0,21 0,38 0,76 0,01 0,31
125,77 124,24 131,90 126,75 127,89 118,77 125,76 112,08 105,89
126,69 125,23 132,05 128,08 127,15 119,10 126,56 111,95 106,38
0,74 0,79 0,12 1,05 -0,58 0,27 0,63 -0,11 0,46
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
Subsektor (1) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima - Penangkapan - Budidaya b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks yang Diterima - Penangkapan Laut b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTN 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks yang Diterima - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau b. Indeks yang Dibayar - Indeks Konsumsi RT - Indeks BPPBM c. NTPi
Jun’16 (2)
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Jul’16 (3)
% Perub (4)
Jun’16 (5)
Jul’16 (6)
% Perub (7)
125,80 131,35 121,83 122,08 128,31 111,66 103,05
126,56 132,51 122,32 122,73 129,25 111,83 103,13
0,61 0,88 0,40 0,53 0,74 0,15 0,08
134,94 141,96 118,03 122,20 126,98 112,51 110,42
135,98 143,52 117,80 122,79 127,89 112,45 110,74
0,77 1,10 -0,19 0,48 0,71 -0,06 0,29
131,35 131,17 121,14 127,48 111,20 108,42
132,51 132,38 121,69 128,34 111,30 108,89
0,88 0,93 0,46 0,67 0,09 0,42
141,96 141,96 121,95 127,06 112,65 116,41
143,52 143,52 122,51 127,97 112,55 117,16
1,10 1,10 0,45 0,71 -0,08 0,64
121,83 115,38 119,51 122,77 128,93 111,99 99,24
122,32 115,39 119,73 123,49 129,95 112,21 99,05
0,40 0,00 0,19 0,59 0,79 0,20 -0,19
118,03 117,98 118,33 122,80 126,79 112,19 96,11
117,80 117,73 118,32 123,46 127,68 112,21 95,42
-0,19 -0,22 0,00 0,54 0,71 0,02 -0,72
4. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang dilaporkan, terjadi kenaikan NTP di 8 provinsi pada Juli 2016, sedangkan 25 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Juli 2016 tercatat di Provinsi Yogyakarta sebesar 0,71 persen disusul Provinsi Nusa Tenggara Barat 0,55 persen serta Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 0,40 persen. Sedangkan provinsi yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,67 persen disusul Provinsi Bengkulu 1,31 persen dan Provinsi Jambi sebesar 1,04 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
7
Tabel 3. Nilai Tukar Petani per Provinsi dan Persentase Perubahannya Juli 2016 (2012=100) Propinsi
8
It Indeks
Ib % Perb
Indeks
NTP % Perb
Rasio
% Perb
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17) Lampung (18) Bangka Belitung (19) Kep. Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32) Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34) Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) Nusa Tenggara Barat (52) Nusa Tenggara Timur (53) Kalimantan Barat (61) Kalimantan Tengah (62) Kalimantan Selatan (63) Kalimantan Timur (64) Sulawesi Utara (71) Sulawesi Tengah (72) Sulawesi Selatan (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75) Sulawesi Barat (76) Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
117,18 123,46 118,38 121,89 120,76 114,78 114,11 127,37 121,48 117,20 119,84 132,07 124,00 129,07 132,04 124,11 129,43 127,52 121,38 117,26 120,23 115,97 120,38 119,78 123,77 129,68 123,14 130,34 127,58 127,74 125,06 123,93 117,20
0,03 -0,11 0,25 0,29 -0,26 -0,18 -0,51 0,17 -1,02 0,17 0,24 0,61 0,96 1,39 0,65 -0,11 0,47 1,12 -0,02 -0,30 0,59 0,11 -0,06 0,02 0,41 0,68 0,46 -0,11 0,38 0,37 -0,21 0,55 0,12
123,09 124,61 122,15 125,13 123,04 123,33 124,52 122,18 119,08 119,36 118,37 126,59 124,09 123,43 126,29 122,49 121,34 121,79 120,82 123,15 122,78 119,94 122,64 123,58 123,03 123,97 122,36 123,76 119,08 123,85 121,02 123,20 121,11
0,70 0,65 0,72 1,01 0,79 0,66 0,81 0,50 0,66 0,60 0,26 0,38 0,67 0,68 0,68 0,10 0,38 0,56 0,19 0,55 0,79 0,47 0,29 0,10 0,43 0,29 0,47 0,13 0,73 0,24 0,58 0,40 0,48
95,20 99,08 96,91 97,41 98,15 93,06 91,64 104,25 102,01 98,19 101,24 104,32 99,93 104,57 104,56 101,32 106,67 104,71 100,46 95,21 97,92 96,69 98,16 96,93 100,59 104,60 100,64 105,32 107,14 103,14 103,34 100,59 96,77
-0,66 -0,76 -0,47 -0,71 -1,04 -0,83 -1,31 -0,33 -1,67 -0,42 -0,01 0,24 0,29 0,71 -0,03 -0,21 0,09 0,55 -0,21 -0,84 -0,20 -0,36 -0,35 -0,08 -0,02 0,40 -0,01 -0,24 -0,35 0,13 -0,78 0,15 -0,37
Nasional
125,78
0,48
124,06
0,56
101,39
-0,08
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan perubahan nilai konsumsi rumah tangga di wilayah perdesaan. Pada Bulan Juli 2016, dari 33 provinsi yang dilaporkan, seluruhnya mengalami inflasi perdesaan. Provinsi yang mengalami inflasi perdesaan tertinggi adalah Provinsi Riau sebesar 1,14 persen disusul Provinsi Jawa Timur sebesar 1,03 persen; dan Provinsi Jambi sebesar 0,99 persen.
Gambar 3. Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara Juli 2016 (Persen) 1,00
0,80
0,60
Persen (%)
0,40
0,20
0,00 Bahan Makanan
Perumahan
Makanan Jadi
Sandang
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
Transportasi & Komunikasi
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
9
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Provinsi Juli 2016 (2012=100) Konsumsi Rumah Tangga
Bahan Makanan
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
Transportasi dan Komunikasi
Aceh (11) Sumatera Utara (12) Sumatera Barat (13) Riau (14) Jambi (15) Sumatera Selatan (16) Bengkulu (17)
0,81 0,77 0,91 1,14 0,99 0,91 0,96
1,01 0,84 1,68 1,55 1,97 1,64 1,70
1,16 1,02 0,42 0,80 0,28 0,36 0,76
0,21 0,22 0,19 0,35 0,12 0,01 0,17
0,67 0,95 0,70 1,89 0,49 0,15 1,00
0,22 0,51 0,15 1,23 0,40 0,09 0,23
0,52 1,86 0,49 2,05 0,28 0,59 0,42
0,11 0,11 -0,09 0,34 -0,11 0,14 0,07
Lampung (18)
0,56
0,98
0,34
0,23
Bangka Belitung (19)
0,80
1,61
0,46
0,03
0,42
0,16
0,15
0,14
0,74
0,84
0,13
-0,20
Kepulauan Riau (21) DKI Jakarta (31) Jawa Barat (32)
0,81 0,27 0,51
1,55 0,57 0,62
0,74 -0,45 0,63
0,08 0,03 0,48
0,35 0,60 0,03
0,44 0,01 0,24
0,34 0,76 0,30
-0,17 0,00 0,22
Jawa Tengah (33) DI Yogyakarta (34)
0,97 0,86
1,73 1,53
0,60 0,88
0,25 0,10
0,51 0,60
0,18 0,39
0,56 0,90
0,13 0,03
Jawa Timur (35) Banten (36) Bali (51) NTB (52) NTT (53) Kalbar (61) Kalteng (62) Kalsel (63)
1,03 0,08 0,50 0,70 0,21 0,67 0,91 0,57
1,95 -0,07 0,69 1,05 -0,02 1,02 1,33 0,86
0,61 0,01 0,54 0,66 0,95 0,61 0,97 0,67
0,15 0,35 0,60 0,18 -0,02 0,19 0,32 -0,03
0,47 -0,06 0,00 0,52 0,94 0,35 0,10 0,90
0,27 0,22 0,04 0,00 0,07 0,41 0,48 0,26
0,29 0,53 0,84 0,67 0,11 0,08 0,05 0,25
0,11 0,45 0,08 0,17 0,05 0,11 0,18 -0,01
Kaltim (64) Sulut (71) Sulteng (72)
0,36 0,08 0,54
0,43 -0,26 0,61
0,71 0,78 0,88
-0,13 0,08 0,33
0,23 0,10 0,65
0,20 0,41 0,48
0,26 0,04 0,41
0,06 0,57 -0,04
Sulsel (73) Sulawesi Tenggara (74) Gorontalo (75)
0,37 0,63 0,16
0,54 0,90 -0,01
0,37 0,33 0,55
0,14 0,70 0,26
0,62 0,75 0,49
0,41 0,29 0,09
0,11 0,64 0,31
-0,06 0,07 -0,04
Sulawesi Barat (76)
0,91
1,61
0,49
0,17
0,91
0,34
0,63
-0,04
Maluku (81) Maluku Utara (82) Papua Barat (91) Papua (94)
0,30 0,71 0,53 0,59
0,51 0,85 0,52 0,78
-0,03 1,14 1,00 0,83
0,16 0,19 0,08 0,23
0,50 0,17 0,46 0,00
0,12 0,24 0,58 0,06
0,33 0,14 0,46 0,05
-0,07 0,26 0,05 0,22
Nasional
0,76
1,24
0,63
0,23
0,48
0,26
0,47
0,12
Propinsi
10
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Juli 2016, NTUP Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,46 persen sedangkan indeks BPPBM turun sebesar 0,03 persen. Naiknya NTUP gabungan juga disebabkan naiknya NTUP di tiga subsektor penyusun NTUP, yaitu: subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,79 persen; subsektor peternakan 0,85 persen; dan subsektor perikanan 0,82 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,56 persen dan 1,80 persen. Tabel 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Nasional dan Provinsi Sulawesi Tenggara Per Subsektor dan Perubahannya Juli 2016 (2012=100)
Subsektor
Nasional
Sulawesi Tenggara
Bulan
Bulan
Jun’16
Jul’16
% Perub
Jun’16
Jul’16
% Perub
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
105,22 112,41 107,21 115,71 112,67 118,12 108,78
105,12 113,38 107,43 116,51 113,18 119,05 109,00
-0,09 0,86 0,20 0,69 0,46 0,79 0,20
101,29 103,08 112,82 112,21 119,93 126,02 105,21
100,72 101,22 114,84 113,17 120,92 127,52 104,99
-0,56 -1,80 1,79 0,85 0,82 1,18 -0,21
Gabungan
109,63
110,02
0,36
109,30
109,83
0,49
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Bidang Statistik Distribusi Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
12
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 04/08/Th.X, 1 Agustus 2016