PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHAYA AKAN OBESITAS Jonathan Ramlan Jl. Kemang Pratama 8 blok W 8 Bekasi, 021 82429274,
[email protected]
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai obesitas yang terjadi di Indonesia, bagaimana proses seseorang dapat mengalami obesitas, akibat, hingga pencegahan dan penyembuhan. Karena masyarakat belum menganggap penting akibat buruk dari obesitas, maka diambilah tema tentang Bahaya akan Obesitas ini. Metode penelitian yang digunakan adalah mencari informasi dari berbagai sumber, seperti buku, internet, makalah, dan wawancara. Berdasarkan informasi yang diperoleh adalah jumlah masyarakat yang mengalami obesitas terus bertambah. Hasil yang dicapai adalah memberikan informasi untuk menambah pengetahuan masyarakat dan mengajak masyarakat untuk memerangi obesitas. Jadi kesimpulan dari penelitian ini adalah, merancang suatu animasi edukasi yang memberikan informasi sekaligus mengajak masyarakat untuk ikut memerangi obesitas. Kata Kunci : Obesitas, Jantung, Berat Badan The purpose of this study is to provide information about obesity that occurred in Indonesia, how the individual may experience obesity, due, to the prevention and cure. Because people do not consider it important harmful effects of obesity, then theme Dangers of Obesity are chosen. The method is to seek information from a variety of sources, such as books, internet, papers, and interviews. Based on the information obtained is the number of obese people continues to grow. The results achieved are providing information to increase public knowledge and invites the public to combat obesity. So the conclusion of this study is to design an educational animations that provide information as well as to invite the community to join the fight against obesity. Keyword : Obesity, Heart, Weight
PENDAHULUAN Saat ini, banyak orang yang menjadi gemuk. Dimana-mana bisa dijumpai orang yang kegemukan. Di sekolah, mall, jalanan, bahkan mungkin di rumah sendiri, selalu ada yang obesitas. Obesitas adalah suatu keadaan tubuh yang ditandai oleh adanya timbunan lemak yang melebihi jumlah yang dianggap normal. Pada orang yang bukan obesitas jumlah timbunan lemak dalam tubuh kurang dari 20% pada laki-laki dan 25 % pada wanita. Timbunan lemak yang melewati batas normal itu adalah akibat gangguan proses metabolism zat gizi dalam tubuh.
Obesitas menjadikan penderita rawan terhadap berbagai gangguan metabolism seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan lainnya. Banyak faktor penyebab obesitas seperti faktor keturunan, gangguan hormonal, dan faktor psikologi. Karena rumitnya masalah obesitas maka penanggulangannya harus dilakukan secara tepat, yaitu perpaduan antara pengaturan makanan yang tepat dengan bimbingan ahli gizi, olahraga, dan terapi psikologi untuk menumbuhkan motivasi yang kuat dalam diri penderita untuk menurunkan berat badan. Dunia kita memang semakin dipenuhi oleh orang gemuk. Bukan hanya di negara maju, di Negara berkembang seperti Indonesia sekalipun, angka kejadian obesitas makin hari makin bertambah banyak. Makin meningkatnya jumlah manusia obesitas pada abad ini, telah menjadi suatu bom waktu yang setiap saat siap meledak dan mematikan. Kita tengok bagaimana dengan penduduk Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010 menunjukkan 27,7 juta jiwa berusia di atas 18 tahun, mengalami obesitas. (Irvan, R. 22 September (2012). Peningkatan Jumlah Obesitas di Indonesia, diakses 18 Juli 2013 dari http://www.neraca.co.id) Berat badan yang berlebihan atau obesitas sudah diakui sebagai suatu penyakit (berdasarkan wawancara Penulis dengan dr. Iman Suhartono (sedang memperdalam spesialis Jantung di Universitas Sam Ratulangi Manado). Rata-rata pria dan wanita dewasa memiliki 15 dan 25 % kelebihan jaringan lemak, ini setara dengan berat 10 kg dan 15 kg, yang merupakan timbunan trigliserida. Dan, lemak ini akan menimbulkan banyak pengaruh buruk bagi tubuh. Dampak buruknya bukan hanya jantung, hipertensi, diabetes, stroke, gagal napas, sakit sendi dan tulang, batu empedu, gangguan hati, bahkan beberapa penyakit kanker. Juga hal ini berpengaruh pada segi penampilan , psikologis, kualitas hidup. Salah satu penyebab obesitas adalah kenikmatan makan. Orang Indonesia lebih banyak mengonsumsi makanan instan seperti di negara maju. Tawaran voucher makan gratis atau murah sambil belanja, serta diskon beraneka ragam dengan bermacam-macam paket All You Can Eat di restoran terjadi dimana-mana. Perubahan pola hidup demikian membuat banyak orang berbisnis makanan dan membuka gerai-gerai junk food. Celakanya lagi, makanan sekarang cenderung lebih manis, lebih asin, dan lebih berlemak! Porsi makanan juga jauh bertambah besar. Perlu diketahui, pengobatan untuk sakit parah tidaklah murah. Kita akan menghabiskan uang banyak untuk berobat. Gaji dan tabungan orang tua atau diri sendiri terkuras untuk membeli tubuh yang sehat kembali. Baik buruknya obesitas, seperti yang Penulis ceritakan diatas, menyebabkan Penulis mengambil tema Obesitas untuk Tugas Akhir. Tidak ada yang menginginkan menjadi obesitas. Milikilah gaya hidup yang sehat, cara makan yang benar.
METODE PENELITIAN Mencari informasi dari berbagai sumber, misalkan buku, internet, makalah, dan sebagainya. Juga melakukan wawancara dengan subjek obesitas dan ahli gizi untuk mendapatkan data yang akurat mengenai masalah ini.
HASIL DAN BAHASAN Obesitas Kata obesitas berasal dari bahasa latin yang berarti makan berlebihan. Obesitas atau kegemukan adalah kondisi kelebihan lemak tubuh sehingga berat badan jauh melebihi berat badan normal. Selain
menimbulkan rasa kurang percaya diri, obesitas menurunkan kualitas kesehatan dan produktivitas. Obesitas juga terkait erat dengan berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan seperti penyakit jantung, hipertensi, penyempitan pembuluh darah, diabetes, dsb. Tingkat obesitas ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Kategori IMT • • • •
Nilai indeks massa tubuh kurang dari 19 tergolong ke dalam kelompok kurus. Nilai 19-24,9 masuk ke dalam kelompok ideal. Nilai antara 25-29,9 masuk kelompok kelebihan berat badan (gemuk). Jika mencapai nilai 30 atau lebih maka orang tersebut masuk ke dalam kelompok obesitas.
Kalori Kalori merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah energi. Pada umumnya kalori digunakan untuk menunjukkan jumlah energi yang terkandung dalam makanan. Kalori dapat diperoleh dari asupan nutrisi yang mengandung nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, protein, dan alkohol.
Kolesterol Kolesterol adalah senyawa sterol yang menyerupai lemak tetapi tidak menghasilkan energi. Akibatnya, makan makanan yang memiliki kolesterol tinggi akan membuat tubuh semakin gemuk. Kolesterol diperlukan untuk membentuk jaringan otak, syaraf, dan pembuatan garam empedu dan hormon seperti estrogen, progesterone, testoteron, dan kortison yang diperlukan untuk mengatur fungsi dan aktifitas biologis tubuh. Kolesterol berasal dari bahasa Yunani, Chole yang berarti empedu, dan Stereo yang berarti padat. Dinamakan seperti itu, karena pada saat ditemukan pertama kali di abad ke-18, kolesterol ditemukan pada batu empedu.
Kondisi Obesitas di Indonesia Jumlah penduduk Indonesia yang mengalami obesitas meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1997, hasil riset Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa 17,5% jumlah orang dewasa di Indonesia termasuk kategori kelebihan berat badan dan 4,7% (9,8 juta jiwa) termasuk kategori obesitas. Sedangkan dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2010 menunjukkan angka kelebihan berat badan dan obesitas pada penduduk dewasa di atas usia 18 tahun besarnya 21,7%, dimana 11,7% (27,7 juta jiwa) adalah obesitas. Jadi, terdapat peningkatan cukup tinggi angka penduduk yang mengalami obesitas di Indonesia. Menurut Dr. Minarto, MPS, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia pada tahun 2007, 60% kematian yang terjadi di Indonesia disebabkan karena penyakit tidak menular (PTM) yang terkait dengan kegemukan, seperti diabetes, penyakit pembuluh darah (jantung dan stroke) serta kanker. Semuanya penyakit degeneratif ini juga terkait dengan pola makan tak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
Penyebab Obesitas 1.
Terlalu banyak makan. Setiap makanan memiliki nilai kalori yang berbeda-beda, dan setiap manusia membutuhkan kalori untuk beraktifitas. Konsumsi makanan berkalori tinggi secara berlebihan tanpa diimbangi
aktifitas yang seimbang (contoh: jarang berolahraga) dapat menyebabkan penumpukan lemak sehingga berat badan naik dan tubuh mengembang. 2.
Keturunan. Hasil penelitian gizi di Amerika Serikat, dilaporkan bahwa anak-anak dari orang tua normal mempunyai 10% peluang menjadi gemuk. Peluang itu akan bertambah menjadi 40-50% bila salah satu orang tua menderita obesitas, dan akan meningkat menjadi 70-80% bila kedua orang tua menderita obesitas. Oleh karena itu, bayi yang lahir dari orang tua yang obesitas akan mempunyai kecenderungan menjadi gemuk.
3.
Penyakit dan penyebab lainnya. Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa jenis penyakit. Beberapa penyakit kelenjar endokrin mengakibatkan kelenjar ini melepaskan terlalu banyak hormon ke dalam aliran darah. Kelebihan hormon mengganggu pusat makanan dan kepuasan di dalam otak. Dengan demikian obesitas dapat disebabkan oleh kerusakan pusat-pusat tersebut yang disebabkan oleh infeksi, kecelakaan atau tumor.
4.
Faktor hormonal. Pada perempuan yang sedang mengalami menopause dapat terjadi penurunan fungsi hormon thyroid. Kemampuan untuk menggunakan energi akan berkurang dengan menurunnya fungsi hormon ini. Hal tersebut terlihat dengan menurunnya metabolisme tubuh sehingga menyebabkan kegemukan.
5.
Faktor kecepatan metabolisme basal yang rendah. Hal ini disebabkan energi yang dikonsumsi lebih lambat untuk dipecah menjadi glikogen sehingga akan lebih banyak lemak yang disimpan di dalam tubuh. Penderita obesitas yang mempunyai metabolisme basal yang rendah, apabila tidak melakukan olah raga dan diet yang benar mempunyai kecenderungan bertambah gemuk, karena semakin membesarnya otot akan menyebabkannya mudah lapar.
Resiko Obesitas 1.
Gangguan jantung dan pembuluh darah Obesitas merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Pasalnya, obesitas menyebabkan peningkatan beban kerja jantung karena dengan bertambah besar tubuh seseorang maka jantung harus bekerja lebih keras memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Bila kemampuan kerja jantung sudah terlampaui, terjadilah yang disebut gagal jantung. Tanda-tandanya adalah napas sesak dan timbulnya bengkak pada tungkai. Pengidap obesitas juga sering mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) karena pembuluh darah menyempit akibat jepitan timbunan lemak. Kombinasi obesitas dan hipertensi ini tentu saja memperberat kerja jantung. Akibatnya, timbal penebalan pada dinding bilik jantung disertai kekurangan oksigen. Keadaan ini akan mempercepat timbulnya gagal jantung.
2.
Gangguan fungsi paru-paru Timbunan lemak dapat menekan saluran pernafasan. Ini bisa menyebabkan terjadinya henti nafas saat tidur (sleep apnea). Gangguan seperti ini lama-lama dapat menyebabkan gagal jantung juga akan berujung pada kematian.
3.
Menyebabkan diabetes dan peningkatan kolesterol Obesitas dapat menyebabkan terjadinya penyakit kencing manis (diabetes melitus). Ini disebabkan timbulnya gangguan fungsi insulin pada pengidapnya. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh tubuh. Fungsinya antara lain, memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Akibat gangguan fungsi insulin,
gula tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga tetap beredar dalam darah. Ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang meningkat. Gangguan fungsi insulin ternyata juga mengakibatkan gangguan metabolisme lemak (dislipidemia). Ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), trigliserinda, namun disertai penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik). Peningkatan kadar kolesterol jahat disertai penurunan kadar kolesterol berujung terbentuknya kerak dalam pembuluh darah (arterosklerosis). Arterosklerosis akan memperkecil diameter pembuluh darah sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan stroke. 4.
Gangguan persendian Obesitas akan menyebabkan peningkatan beban pada persendian penyangga berat. Misalnya persendian lutut sehingga lama-lama dapat menimbulkan peradangan persendian (osteoartritis). Gejala-gejalanya antara lain, nyeri pada sendi diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa digerakkan. Yang terparah, penderita tidak sanggup berjalan lagi.
5.
Gangguan sistem hormon Obesitas juga mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh. Pada anak gadis, obesitas menyebabkan haid pertama (menarkhe) datang lebih awal. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal (hiperandrogenisme, hirsutisme) dan gangguan siklus menstruasi. Hiperandrogenisme berarti jumlah hormon androgen (lelaki) meningkat. Akibatnya terjadi hirsutisme (tanda maskulinasi). Misalnya jerawatan, distribusi bulu-bulu di wajah dan badan, bahkan mungkin perubahan suara menjadi berat seperti suara lelaki. Pada wanita, obesitas juga meningkatkan resiko timbulnya batu empedu. Ini terjadi karena cairan empedu menjadi lebih kental.
6.
Meningkatkan resiko penyakit ganas Hasil penelitian menunjukkan, pada wanita yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan resiko timbulnya kanker rahim (endometrium) dan kanker payudara. Sedangkan pada pria, kegemukan dapat meningkatkan resiko terserang kanker prostat dan kanker usus besar (kolorektal).
7.
Gangguan psikologi Orang dengan obesitas juga seringkali mengalami gangguan psikologis berupa rasa rendah diri, depresi. Terlebih lagi bila lingkungan disekitarnya tidak memberikan dukungan, melainkan malah mengolok-oloknya.
Pencegahan dan Penyembuhan 1. 2. 3.
Kurangi makan makanan berlemak, terutama lemak jenuh, karena lemak jenuh akan mempermudah terjadinya gumpalan lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Hindarilah atau lakukan upaya untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah, melalui penataan makanan. Untuk ini sebaiknya mintalah petunjuk ahli gizi. Upayakan agar berat badan berada dalam batas IMT normal. Karena kelebihan berat badan akan menyebabkan resiko serangan jantung dan stroke.
Kardio Latihan kardio atau aerobik merupakan aktivitas fisik yang dilakukan dengan intensitas sedang dalam jangka waktu yang lama. Jika dilakukan dengan intensitas yang tepat dan secara rutin, latihan kardio efektif membantu menjaga kesehatan jantung dan membakar lemak tubuh. 1. Jogging 2. Senam Aerobik 3. Skipping
4. 5. 6.
Bersepeda Berenang Treadmill
Target Audiens Anak-anak hingga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki ketertarikan di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan, dan animasi. Tingkat perekonomian menengah sampai menengah ke atas.
Tujuan Desain 1. 2. 3.
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang obesitas, pengertian, akibat, dan solusi penyembuhan. Menciptakan film edukasi tentang obesitas. Memajukan industri animasi Indonesia.
Fakta Kunci 1. 2. 3.
Obesitas menjadi salah satu epidemi masyarakat dunia yang dilaporkan memicu berbagai macam penyakit. Misalnya diabetes, penyakit jantung. Kecenderungan terjadinya obesitas lebih banyak di daerah perkotaan dibanding di daerah pedesaan. Obesitas dianggap bukan permasalahan urgent oleh kebanyakan masyarakat sehingga kurang adanya tindakan pencegahan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Obesitas terjadi karena faktor keturunan dan lingkungan. Seseorang mengalami obesitas mengakibatkan mudah terkena penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan beberapa akibat dikaitkan dengan obesitas akan memicu serangan jantung. Dalam film edukasi “Bahaya akan Obesitas” ini menceritakan seorang anak yang tidak memperhatikan porsi makannya hingga mengalami obesitas. Setelah menyadari bahaya akan kondisi yang dialaminya, akhirnya sang anak menjalani diet dan hidup sehat sampai akhirnya menjadi kurus atletis. Dialog dalam film ini cukup banyak karena dibutuhkan untuk menjelaskan pengertian obesitas. Indonesia sebenarnya memiliki banyak potensi dalam mengembangkan animasi baik film maupun game. Sayang stasiun televisi Indonesia jarang menonjolkan karya animasi Indonesia. Lebih menjual animasi buatan luar negeri atau menggunakan pemeran sungguhan karena biaya pembuatan animasi pada umumnya lebih mahal daripada membayar aktor (selain bintang besar). Untungnya sekalipun film animasi Indonesia jarang diputar di stasiun televisi. Internet adalah media alternatif yang bisa digunakan untuk menampilkan animasi buatan amatir maupun profesional. Khusus film animasi bertema edukasi sendiri, Indonesia masih belum banyak menggarap genre ini. Walau begitu pada umumnya setiap film animasi yang beredar memberikan pengetahuan terhadap penonton. Tetapi khusus bertemakan pendidikan masih jarang ditemukan di Indonesia
Saran Secara pribadi penulis memang belum memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan mengenai animasi, namun penulis mempunyai saran agar perkembangan film animasi di Indonesia menuju ke arah yang baik. Salah satunya jangan pernah berhenti berkarya, jangan biarkan kegagalan membuat kita putus asa dan berpindah haluan. Cobalah melakukan pendekatan langsung terhadap target audiens agar film yang ditampilkan dapat tepat sasaran. Posisikan diri kita sebagai penonton agar wawasan terbuka Sering-seringlah berkomunikasi dengan orang-orang yang telah terjun lama di dunia animasi, belajarlah ilmu dari mereka dan coba terapkan apa yang dipelajari dari mereka. Semakin banyak karya buatan Indonesia yang bermunculan, maka kita bisa belajar dari karya-karya lain. Dalam mengerjakan animasi, menurut penulis yang terpenting adalah kecintaan terhadap pekerjaan. Jika kita menyukai pekerjaan yang kita lakukan, maka segalanya akan terasa ringan. Jangan biarkan rasa malas menyerang, sebab dapat merusak tempo pekerjaan dan berakibat proyek tidak akan selesai. Lalu segala hal yang kita lihat dan rasakan adalah inspirasi untuk karya kita sekarang maupun berikutnya. Penting juga manajemen waktu agak proyek terselesaikan tepat waktu.
REFERENSI 1. 2.
3. 4. 5.
6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Acandra. 27 Desember (2009). 7 Penyakit yang Mengintai Si Gemuk. http://health.kompas.com/read/2009/12/27/10193555/7.Penyakit.yang.Mengintai.Si.Gemuk Al, T. 23 Maret (2010). Film Pendidikan Ditinjau Dari Perspektif Kajian Ilmu Komunikasi. https://sites.google.com/site/tirtayasa/sumber-belajar-media-dan-alat-peraga/film-pendidikanditinjau-dari-perspektif-kajian-ilmu-komunikasi Alffajrinz. 3 Januari (2012). Film Sebagai Media Pembelajaran. http://griyadownload.blogspot.com/2012/01/film-sebagai-media-pembelajaran.html Billy, S. 26 Februari (2011). Pengaruh Iklan Terhadap Perilaku Anak-Anak. billysarwono.wordpress.com/2011/02/26/pengaruh-iklan-terhadap-perilaku-anak-anak/ Dewi, M. 5 Maret (2013). Ini Dia Penyebab Meningkatnya Angka Obesitas. www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/03/04/mj543o-ini-dia-penyebabmeningkatnya-angka-obesitas Dian. (2013). Menghitung Indeks Massa Tubuh. www.tipsehat.com/index.php?option=com_content&view=article&id=45&Itemid=94 Engkas, K. 2012. 10 Jenis Makanan Untuk Menambah Berat Badan. www.pangandaran.info/2012/03/10-jenis-makanan-untuk-menambah-berat.html Gusti, M. 5 Juli (2012). Mengapa Stres Bisa Menambah Nafsu Makan?. http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Health+News&y=cybermed|0|0|5|785 6 Handrawan, N. (2011). Sehat Itu Murah. Edisi Baru. Jakarta : Kompas Haqi, A. (2012). My Life as Film Director. Edisi 1. Jakarta : PlotPoint Publishing Ide Cara. 13 Februari (2013). Apa itu Kardio dan Manfaatnya. http://idecara.blogspot.com/2013/02/apa-itu-kardio-dan-manfaatnya.html Irvan, R. 22 September (2012). Peningkatan Jumlah Obesitas di Indonesia. http://www.neraca.co.id/harian/article/18956/Peningkatan.Jumlah.Obesitas.di.Indonesia Irwanto. (2010). Pengertian Tentang Kolesterol. www.irwantoshut.net/kolesterol.html Jajang. (2012). Menu Diet Sehat Sehari-hari. http://tipsmenudiet.blogspot.com/2012/10/menudiet-sehat-sehari-hari.html
15. Neng, E. 2012. Obesitas, Sumber Munculnya Berbagai Penyakit. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/04/01/obesitas-sumber-munculnya-berbagaipenyakit-446596.html 16. Nurul. (2012). Prevalensi Stunting Dan Obesitas Di Indonesia. http://stikes.almaata.ac.id/pageNotMU.php?id_artikel=289&id_kat=4 17. Sandjaja dan Sudikno. (2005). Prevalensi Gizi Lebih dan Obesitas Penduduk Dewasa di Indonesia 18. Sjahmien, M.(2012). Diet Pencegah & Penyembuh 10 Penyakit Berbahaya. Jakarta : Gramedia 19. Tropicana Slim. (2010). Semua Hal Mengenai Kalori. www.tropicanaslim.com/all-aboutcalories 20. yz. 23 Desember (2007). Faktor Penyebab Kegemukan. http://www.resep.web.id/tips/faktorpenyebab-kegemukan.htm
RIWAYAT PENULIS Jonathan Ramlan lahir di kota Jakarta pada tanggal 6 Mei 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara Jurusan Desain Komunikasi Visual pada tahun 2013.