PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER CHILDREN TRAFFICKING Rio Ramadhani Jl. Perdatam Terusan, Komplek Ulujami Indah D/7, Ulujami, Pesanggrahan +6285691680096
[email protected] Arik Kurnianto, S.Sn.M.T ; Ardiyan, S.Sn
ABSTRAK Tujuan dari penelitian untuk merancang konsep dan membuat sebuah film dokumentasi infografik animasi 2 dimensi yang menjelaskan tentang perdagangan anak yang terjadi di Indonesia, dengan informasi dan visual yang dapat menginspirasi dan menarik minat penontonnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah metode analisis yang meliputi pembuatan film dokumenter infografik animasi. Hasil yang dicapai dalam bentuk video, yaitu berupa film dokumenter inforgrafik animasi 2 dimensi yang berisi info-info seputar perdagangan anak di Indonesia. Simpulannya yaitu film dokumenter infografik animasi, sebagai sarana komunikasi yang efektif, memerlukan penjelasan informasi yang tepat dan jelas untuk menarik minat penonton, sehingga pesan moral dalam film dapat tersampaikan, sekaligus memberikan pengetahuan tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan film. Kata Kunci: Trafficking, Indonesia, Children, infographic. ABSTRACT The purpose of this study is to design the concept and make a documentary 2D animated infographic that explains about child trafficking in Indonesia, with information and visuals that can inspire and attract the audience. The research method used in the writing of this final analysis is a method that includes the documentary film making animated infographics. The results achieved in the form of video, which is a documentary film inforgrafik 2-dimensional animation that contain info-info about child trafficking in Indonesia. The conclusion is animated infographic documentary, as a means of effective communication, requires explanations clear and precise information to attract an audience, so the moral message in the film can be conveyed, as well as providing knowledge about the problems associated with the film. Kata Kunci: Trafficking, Indonesia, Children, infographic
PENDAHULUAN Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara sumber terbesar dan sebagai tempat tujuan dan transit perdagngan manusia di dunia yang bertujuan untuk mengeksploitasi korban perdangan tersebut yang biasanya dipekerjakan sebagai pekerja seks ataupun pekerja paksa. Perdagangan orang, atau sering disebut selama ini sebagai trafikking biasanya menimpa perempuan dan anak-anak. Walaupun tidak menutup kemungkinan pria dewasa, namun sangat jarang. Biasanya yang terjadi adalah perempuan dan anak diculik, diancam menggunakan kekerasan, ditipu untuk tujuan eksploitasi seksual, pelayan, adopsi anak, pengemis, industri pornografi, peredaran obat terlarang, penjualan organ tubuh dan lain-lain. Kalau kita perhatikan berita-berita di media massa, sering terjadi kasus anak hilang, bayi dirampas dari ibunya, perdagangan bayi, dan lain-lain. Kepedulian terhadap hak-hak anak di Indonesia ternyata masih tergolong rendah. Berbagai kasus kekerasaan, pemerkosaan sampai perdagangan anak masih marak terjadi belakangan ini. Salah satu isu paling serius yang terjadi dalam pelanggaran hak anak adalah perdagangan anak untuk tujuan eksploitasi seksual. Yang paling mengejutkan adalah, adanya angka perdagangan anak yang sangat tinggi pada tahun 2002 lalu. Menurut International Labor Organization, sekitar 1,2 juta anak diperdagangkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia, menurut penelitian yang dilakukan Komnas Anak, perdagangan anak mencapai 200.000-300.000 pada tahun 2004. Tak hanya itu, Indonesia pun menjadi negara pemasok perdagangan anak khususnya pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur 18 tahun terbesar di Asia Tenggara. Kajian Pustaka 1.Teori Film Dokumenter Sebuah film dokumenter berfungsi untuk menyampaikan serta menampilkan suatu kebenaran yang ada bersumber dari footage dari masa kini sampai masa lalu untuk suatu subyek tertentu, serta peristiwa sejarah dan peristiwa kekinian, profil pesohor maupun seni- budaya, seperti salah satu definisi tentang dokumenter yang pernah dituturkan oleh Steve Blandford, Barry Keith Grant dan Jim Hillier dalam buku The Film Studies Dictionary:“Pembuatan film yang subyeknya adalah masyarakat, peristiwa atau suatu situasi yang benar-benar terjadi di dunia realita dan di luar dunia sinema”.
2. Teori Warna Dalam psikologi warna diterangkan bahwa warna dapat mewakili karakter dan perasaan-perasaan tertentu. Misalnya, merah memberi kesan agresif, gairah, panas dan cepat. Hitam memberi kesan misteri, kelam, dan canggih. Dengan psikologi warna kita dapat menyesuaikan dengan target yang dituju, serta memperkuat mood dan pesan dari adegan yang sedang ditayangkan. 3. Teori Sinematografi Perhatian audiens selama suatu adegan berlangsung bisa tertuju terhadap suatu pusat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut 1. Posisi, Gerakan, Action, dan Suara Sebuah karakter bisa mendapatkan perhatian dari penonton jika diposisikan di bagian yang paling dominan dari sebuah komposisi, menggerakkan ke posisi terbaik ketika adegan berlangsung, menaruhnya terpencil dari karakter atau elemen-elemen lain, menempatkan di
tempat yang kontrasnya lebih baik dengan background, serta gerak mendadak dari suatu pemain sebelumnya pasif. 2. Pencahayaan, Nilai Nada, dan Warna Secara normal, mata penonton akan lebih tertarik terhadap bagian yang mendapat cahaya lebih terang, nada yang paling cerah, atau bagian yang paling berwarna dari gambar. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat tokoh utama menjadi pusat perhatian mengenakannya pakaian yang lebih cerah atau dengan pencahayaan yang lebih baik. 3. Pemfokusan Secara Selektif Metode yang sangat efektif untuk menarik penonton ke pusat perhatian adalah dengan melakukan pengaturan fokus secara selektif dengan menampilkan subjek yang signifikan dengan fokus yang tajam dan elemen-elemen pendamping dengan fokus yang sedikit lebih lembut. Rumusan Masalah Bagaimana cara membuat sebuah tayangan dokumenter mengenai perdagangan anak ini bisa dinikmati oleh kalangan orang tua di Indonesia yang masih menganggap tayangan yang berbasis animasi hanya untuk kalangan anak kecil dan remaja. Tujuan Penelitian 1. 2.
3.
Memberi informasi tentang bahayanya perdagangan manusia Memberikan informasi bagaimana tahapan-tahapan yang dilakukan olehpara pelaku perdagangan manusia melakukan kegiatannya agar para orang tua bias melakukan tindakan preventif. Agar para penonton yang menyaksikan dapat membantu secara dengan cara apapun untuk menghentikan perdagangan manusia di Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah pengumpulan data dari buku literatur yang sudah ditentukan sebelumnya dan juga data dari media online, data-data dari lembaga terkait untuk dapat mengetahui dan menganalisa target audience dari penelitian ini. Berikut ini adalah penjabaran hasil analisa penulis dari sumber-sumber data yang telah dikumpulkan: 1.Data Umum 1.1 Definisi Perdagangan Manusia Definisi yang paling diterima secara luas adalah definisi yang dicantumkan dalam Protokol Palermo tentang perdagangan manusi (2000) yang berbunyi : Dalam protokol tersebut yang dimaksudkan dengan poerdagangan manusia adalah : “recruitment, transportation, transfer, harbouring or receipt of persons”. The means include using “threat or use of force, coercion, abduction, fraud, deception, abuse of power or vulnerability, or giving payments or benefits”. The purpose is predominantly one of exploitation including “prostitution of others, sexual exploitation, forced labour, slavery or similar practices, removal of organs or other types of exploitation”.Yang berarti “rekrutmen, transportasi, pemindahan, penyembunyian atau penerimaan seseorang, dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk tekanan lain, penculikan, pemalsuan, penipuan atau kecurangan, atau penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, ataupun penerimaan/pemberian bayaran, atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang
tersebut untuk prostitusi atau bentuk-bentuk eksploitasi seksual lainnya, kerja atau pelayanan paksa, perbudakkan atau praktek-praktek yang menyerupainya, adopsi illegal atau pengambilan organ-organ tubuh” . 1.2 Tahapan Utama Pengalaman Trafficking Pada buku Trafficking of Women and Children In Indonesia karya Ruth Rosenberg tahun, 2003. Tahap-tahap signifikansi psikologis dalam proses trafikking meliputi: a. Tahap sebelum berangkat b. Melakukan perjalanan dan transit c. Tahap tempat tujuam d. Diselamatkan atau melarikan diri, penahanan dan deportasi, bukti criminal e. Pemulangan dan reintegrasi. 1.3 Faktor di Belakang Perdagangan Perempuan dan Anak Sisi Permintaan 1. Permintaan pengusaha akan tenaga kerja bmurah dan dapat dieksploitasi 2. Permintaan pelayanan dari pengguna sering dipenuhi oleh para korban 3. Diskriminasi gender 4. Informalisasi yang semakin meningkat dalam pasar tenaga kerja 5. Pertumbuhan industry seks dan tempat hiburan 6. Sifat perdagangan manusia yang beresiko rendah dan menguntungkan 7.Tidak adanya kerangka peraturan yang efektif dan rendahnya pengakkan hukum 8. Lemahnya organisasi dan psisi tawar pekerja 9. Praktek-praktek sosio-kultural yang diskriminatif, misalnya dalam perkawinan 10. Pelanggaran HAM Sisi Suplai 1. Feminisasi kemiskinan 2. Pengangguran kronis dan kurangnya peluang ekonomi 3. Bertumbuhnya vmaterialisme dan keinginan untuk hidup lebih baik 4. Situasi disfungsi keluarga. 5. Ketidak-setaraan gender dalam akses pendidikan 6. Kurangnya akses informasi 7. Diskriminasi gender ataupun etnis 8. Konteks budaya, sikap masyarakat dan praktek-praktek yang mentolerir kekerasan terhadap perempuan, kebijakan migrasi yang selektif terhadap jenis kelamin tertentu (kerangka peraturan hokum yang tidak efektif) 9. Pengungsian dan kekacauan yang diakibatkan oleh bencana alam ataupun bencana yang dibuat oleh manusia. 1.4 Infografis Informasi grafis atau infografis adalah penggambaran secara visual grafis informasi, data atau pengetahuan. Grafik ini menyajikan informasi yang rumit dengan cepat dan jelas, seperti tanda-tanda, peta, jurnalisme, menulis teknis, dan pendidikan. Dengan informasi grafis, ilmuwan komputer, matematikawan, dan ahli statistik mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep menggunakan simbol tunggal untuk memproses informasi.
1.5 Animasi Dokumenter penggunaan animasi dalam mewujudkan suatu kejadian yang tidak mungkin diwujudukan lagi atau suatu kejadian yang tidak pernah terekam atau terdokumentasikan ke dalam sebuah film, selain itu yang menjadi kekuataan animasi adalah fungsinya untuk menghibur. Dengan animasi juga dapat memudahkan penyampaian data-data atau informasi penting yang harus disampaikan dalam sebuah dokumenter. Dalam konteks tugas akhir ini, penulis menggunakan animasi untuk menggambarkan kembali beberapa hal yang pernah terjadi dengan menggunakan animasi sebagai media untuk menyampaikan tema yang diangkat ke dalam sebuah film. Karena dengan media film animasi dokumenter permasalahan yang diangkat penulis bisa lebih menarik dan lebih mudah untuk dipaparkan dalam penyampaiannya. HASIL DAN BAHASAN
1. Strategi Visual 1.1 Pemilihan Gaya Gambar Dalam penggambaran illustrasi dan gambar-gambar yang ada di film ini penulis memilih gaya gambar semi-realis, dengan acuan gaya yang biasa digunakan oleh art director Sara Mai Olsen art director dari film pendek Under The Fold
1.2 Pemilihan Warna Penulis ingin memberikan nuansa yang kelam namun mampu atraktif bila diapdukan dengan font-font maupun elemen grafis yang lebih cerah, seperti yang biasa dilakukan oleh Production House Visual.ly
1.3 Pemilihan Typeface Font-font yang penulis gunakan akan berkisar dengan font serif dan san-serif, dikarenakan target audiens yang dituju, mengahruskan penulis menggunakan font-font yang simpel dan tegas agar mudah dibaca dan dimengerti audiens dan masih diselingi oleh beberapa font dekoratif agar tidak menjenuhkan serta menyesuaikan dengan konsep yang ada.
1.4 Perancangan Motion Style Dalam film ini Penulis akan menggunakan teknik motion graphic yang biasa digunakan dalam sebuah video infografis. Dalam teknik ini pergerakan kamera tidak terlalu dititik beratkan karena dibantu oleh pergerakan elemen visual lainnya. Elemenelemen visual di dalam video ini bersifat 2 dimensi dan 3 dimensi dimana penulis ingin mendapatkan kesan kedalaman gambar, dan didukung oleh narator yang mengiringi video serta musik dan sound effect. 2. Hasil Visual 1. Animasi Dokumenter Children Trafficking Berikut adalah screenshot dari hasil animasi dokumenter Children Trafficking
2. Produk Pendukung Berikut adalah produk pendukung animasi dokumenter Children Trafficking, berupa poster film, standing banner, dan dvd case.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Masalah yang dikomunikasikan dalam tayangan dokumenter ini adalah penjabaran tentang data-data perdagangan anak yang terjadi di Indonesia, yang masih minimalis dan khalayak umum jarang mendapatkan informasi tersebut. Penjabaran melingkupi angka-angka perdagangan anak, bagaimana pola perdagangan tersebut diterapkan, dan siapa saja yang terlibat di dalamnya, dengan adanya video ini diharapkan adanya perhatian masyarakat terhadap perdagngan anak dan sekaligus memberikan pandangan baru terhadap sebuah tayangan informasi. Saran Keanekaragaman suku dan budaya atau konten lokal di Indonesia seharusnya membawa keuntungan bagi para desainer/animator, terlebih orang Indonesia. Namun seringkali kita tidak mengetahuinya dan tidak menelusurinya lebih jauh. Kita dapat mencari dan menambah wawasan tersebut dengan sering membaca tulisan, menonton film, dan melakukan pengamatan langsung mengenai konten-koten lokal itu sehingga pada akhirnya kita dapat memanfaatkan konten lokal pada karya yang kita ciptakan dengan sebaik-baiknya.
REFERENSI
-Rosenberg, Ruth (2005) Trafficking of Women and Children In Indonesia . -International Labour Organization (2008) Stop Trafiking Anak International Labour Organization. -Badan Pusat Statistik (2008) Pekerja Anak di Indonesia . -Innovations in Civic Participation (2010) Young’s People Civic Engagement in East Asia and the Pacific . -UNICEF (2010) UN.GIFT Human Traffficking: The Facts .
RIWAYAT PENULIS
Rio Ramadhani, lahir di Pare-Pare, 12 April 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang DKV Animasi, pada tahun 2013.