PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK “DIFFERENT” Stephanie Brigitha Universitas Bina Nusantara Jl. K.H. Syahdan No. 9 Kemanggisan – Palmerah Jakarta Barat 11480, (021) 534 5830
[email protected] Stephanie Brigitha Devi Kurniawati Homan, S.Sn, M.Sn. Frans Santoso, S.Sn, M.Des.
ABSTRAK This short animated film tells about the life of a white tiger as a character who understands that there are differences in him since he always see his reflection yet in different form. He then would go out of his lifestyle that were repeated to get new things in life and find a place where it could be described as a place where he belonged. The purpose of this story is to realize a lot of people that being different is not a bad thing and is not an inhibitor of themselves to step forward and dare to take decisions to change the outlook on life. Short film "Different" is targeted for all ages. By utilizing 3D animation with style and background song supporting mood in every scene, making short animated films have become more appealing both visually and emotionally to attract the attention of the audience. Film animasi pendek ini mengisahkan tentang kehidupan seekor harimau putih sebagai sebuah karakter yang memahami akan adanya perbedaan di dalam dirinya karena selalu melihat cerminan dirinya namun berbeda rupa. Ia kemudian mau keluar dari gaya hidupnya yang berulang untuk mendapatkan hal baru di hidupnya dan menemukan tempat dimana bisa dia sebut sebagai tempat dimana ia semestinya berada. Tujuan dari cerita ini adalah untuk menyadarkan banyak orang bahwa berbeda bukanlah hal buruk dan bukan sebuah penghambat diri untuk melangkah maju dan berani untuk mengambil keputusan demi merubah pandangan hidup. Film pendek “Different” ini ditargetkan untuk semua kalangan usia. Dengan memanfaatkan animasi 3D dengan style dan lagu latar yang mendukung mood dalam setiap adegan, membuat film animasi pendek ini menjadi lebih menarik baik secara visual dan emosional sehingga menarik perhatian para audiens. Kata kunci: Harimau putih, big cat rescue, intentional breeding, comfort zone, animasi pendek
PENDAHULUAN Merasa berbeda, manusia cenderung menjadi lebih tertutup dan berusaha untuk menyembunyikan kekurangan dirinya, melindungi diri dari dunia luar agar ‘kecacatan’ dirinya tidak disindir dan ditunjuk oleh orang lain. Seperti halnya di jaman sekarang, banyak orang yang merasa minder dan tidak percaya diri karena membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih aktif dan sosial. Hal ini kemudian merambat kepada perilaku orang-orang terhadap lingkungan sekitarnya sehingga mereka membentuk sebuah ‘dinding’ pemisah untuk melindungi dirinya dari ancaman luar dan hanya mau berdiam di dalam comfort zonenya. Sikap ini berakibat pada gaya hidup orang jaman sekarang yang sangat individualistik dan tidak tahu menahu akan dunia luar karena mereka tidak mau keluar dari cara hidup yang mereka tetapkan, sehingga mereka tidak mengerti arti sebenarnya dari kebebasan dan kebahagiaan karena tidak percaya diri dan merasa dirinya selalu tidak bisa berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Animasi pendek ini mengandung pesan moral akan pentingnya rasa percaya diri dan keberanian untuk keluar dari comfort zone dan menjadi pribadi yang benar-benar utuh dan ingin menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah sebuah hal yang buruk. Memang tidak mudah memulai untuk mengubah diri dan banyak kesulitan yang akan dihadapi selama prosesnya, namun di ujung jalannya pasti bisa mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri. Karena setiap orang memiliki cara berpikir dan latar belakang pengalaman hidup yang berbeda-beda, penulis membuat animasi pendek yang memiliki makna konotatif dengan tujuan bahwa setiap orang bisa menginterpretasikan cerita film ini dan mendapatkan pelajaran moral yang sesuai dengan permasalah yang sedang dialami oleh setiap individu.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam menciptakan konsep antara lain adalah dengan wawancara, riset dan observasi, baik melalui video, internet lapangan serta literatur buku. Untuk wawancara, penulis mengunjungi Ibu Rani Agias Fitri, Msi, Psi., SCC - Clinical & Development of Psychology untuk mengetahui fakta-fakta penting tentang karakter dan sifat manusia dari sudut pandang psikologi, sedangkan untuk karakteristik dan gerak-gerik, serta sejarah harimau putih dengan melakukan observasi ke Taman Safari Indonesia dan mewawancarai Bapak Yulius H. Suprihardo.
Gambar 1. Foto observasi saat mengunjungi Taman Safari Indonesia Karena pesan cerita yang ingin disampaikan termasuk berat dan dalam, maka warna yang digunakan dalam pembuatan animasi pendek ini menggunakan pencampuran warna abu-abu dan diturunkan saturasinya untuk memberikan kesan gloomy dan dark, seakan-akan situasi yang sedang dilalui oleh karakter utama sangat tegang dan keduanya tampak tersesat dalam perjalanannya.
Gambar 2. Environment perbatasan Hutan Musim Semi dan Hutan Musim Panas Dalam proses perancangannnya, penulis membaginya menjadi 3 tahap, yaitu tahap praproduksi, produksi, dan paska produksi. Pada tahap pra-produksi, penulis mengumpulkan data melalui riset dan observasi yang dilakukan dan mengemasnya ke dalam sebuah konsep yang kemudian dikembangkan lagi menjadi sebuah script. Setelah script selesai, penulis mulai membuat storyboard dan animatic-storyboard, di mana storyboard yang ada diberi in-between dan diberi animasi simpel yang telah disertai dengan efek suara dan background sound agar keseluruhan filmnya dapat dilihat dengan jelas jalan cerita, flow, dan detil animasi yang akan dilakukan pada tahap produksi. Masuk ke tahap produksi, penulis mulai menyentuh program 3D untuk membuat karakter, environment, dan aset yang akan dibutuhkan dalam film animasi pendek sesuai dengan animatic storyboard. Karakter yang sudah dibuat kemudian di rig dan skin yang kemudian akan dianimasikan. Scene dan shot yang sudah dianimasikan kemudian akan di render. Lalu dalam tahap paska produksi, hasil render dari semua shot akan disatukan dan disusun sesuai animatic storyboard dengan menggunakan program Adobe Premier atau Adobe After Effects. Dalam tahap ini juga akan ditambahkan efek visual dan suara yang dibutuhkan untuk membuat filmnya menjadi lebih bagus, dan kemudian akan di render lagi sampai menjadi sebuah film animasi pendek.
HASIL DAN BAHASAN Penulis membuat desain judul dengan menggunakan typeface Junge Fever yang diberi efek 3D dan material kayu untuk memberikan kesan natural dan kokoh seperti hutan dan harimau, namun tidak terllihat terlalu serius. Judul yang digunakan berbunyi “Different” yang artinya berbeda. Pada bagian bawah judul, penulis menambahkan quote moral yang ingin disampaikan dalam bahasa inggris, yang artinya ‘setiap pilihan yang kamu pilih membentuk hidupmu’. Penulis ingin memperlihatkan bentuk judul yang sederhana, namun tetap berkesan kuat dan alami yang menggambarkan perasaan seseorang sebagai akar dari karakter dirinya.
Gambar 3. Desain judul dan quote film animasi pendek Different Karena film animasi pendek ini memiliki pesan moral yang cukup dalam dan terkesan serrius dan gloomy, penulis mengambil referensi dari beberapa film animasi pendek lainnya dalam
pewarnaan agar dapat menyampaikan mood yang cocok dalam setiap scene. Berikut adalah beberapa contoh referensi yang digunakan dalam animasi pendek Different.
Gambar 4. Referensi warna Untuk visualisasi karakter dan environment, penulis mencari referensi bentuk dan style yang tepat agar sesuai dengan genre cerita yang digunakan. Sedangkan untuk karakter harimau, penulis mencari referensi dari film animasi lainnya yang juga memiliki harimau ataupun hewan dan makhluk lainnya yang non-human sebagai salah satu karakternya. Berikut beberapa contoh gambar referensi karakter yang digunakan.
Gambar 5. Referensi bentuk karakter harimau
Gambar 6. Refensi bentuk karakter Pemburu
Gambar 7. Refrensi bentuk evironment Dan berikut adalah hasil visual karakter dan environment yang dibuat dengan menggunakan style yang sesuai dengan genre film dan referensi yang digunakan.
Gambar 8. Karakter
Gambar 9. Environment Dan berikut ini adalah storyline dari film animasi pendek Different.
Gambar 7. Storyline
SIMPULAN DAN SARAN Seseorang tidak dapat berkembang apabila ia tidak pernah menghadapi tantangan di dalam hidupnya. Film pendek “Different” ingin mengajarkan untuk berani mengambil keputusan dan jalan yang berbeda dari kebiasaan diri hidup di dalam lingkaran aman. Untuk berani mengambil resiko dan menghadapi tantangan di luar comfort zone mereka agar bisa lebih mandiri dan percaya diri, dan menjadi individu yang utuh tanpa ketergantungan dari orang lain. Karena selama perjalanan hidup tidak mungkin seseorang tidak menghadapi masalah, namun dengan berani menghadapi permasalahan yang ada, meskipun harus jatuh bangun dalam proses, namun pada akhirnya hasil yang dicapai akan sangat memuaskan dan penuh pelajaran berharga. Secara tidak langsung dunia animasi dapat menjadi sarana komunikasi dan contoh pengajaran dalam hidup. Walaupun dari sisi sejarah, budaya, dan desain sebenarnya Indonesia tidak kalah dengan negara-negara berkembang lainnya, namun kurangnya dukungan dari segi dana menghambat perkembangan potensi dan kualitas animasi di Indonesia. Dalam pengerjaan animasi, penulis ingin mengimbau agar berani membuat sebuah cerita dengan moral yang lebih dalam dan mengena di hati masyarakat tanpa menyinggung perasaan. Selain itu penulis juga untuk mengajak untuk mau mencoba tantangan baru seperti menggunakan karakter yang tidak umum digunakan atau dihindari karena dianggap sulit, karena justru hal inilah yang dapat menarik perhatian audiens.
REFERENSI Buku Hooks, Ed. (2011). Acting for Animators. Great Britain : CPI Group. Kuno, Naomi, & FORMS Inc./color Intelligence Institute. (2005). Tasteful Color Combinations. Japan : Graphic-sha Publishing Co., Ltd. Marx, Christy. (2007). Writing for Animation, Comics, & Games. UK : Elsevier Inc. McCloud, Scott. (1993). Understanding Comics : Invisible Arts. New York : HarperCollins Publishers Inc. McCrae, R.R., & Allik, J. (2002). The Five Factor Model of Personality Across Cultures. New York: Kluwer Academic/ Plenum Publishers. Prakosa, Gotot. (2010). Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia. Jakarta : Walt Yayasan Seni Visual Indonesia. Sullivan, Karen, Gary Schumer, & Kate Alexander. (2008). Ideas for the Animated Short. UK : Elsevier Inc. Thomas, Frank & Johnston, Ollie. (1981). The Illusion of Life. Italy : Walt Disney. White, Alasdair. (2008). From Comfort Zone to Performance Management. Belgium : White & MacLean. Wright, Jean Ann. (2005). Animation Writing and Development. Burlington : Elsevier Inc.
Internet Anonim. (2009). Big Five Personality, diakses pada 25 Februari 2015 dari http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/kepribadian-mainmenu-61/tipologi-kepribadianmainmenu-62/big-five-personality-mainmenu-63 Anonim. (2000). Biotemperate, diakses pada 24 Februari http://earthobservatory.nasa.gov/Experiments/Biome/Biotemperate.php/ Anonim. (2000). Temperate Grasslands, diakses http://www.defenders.org/grasslands/temperate-grasslands Anonim. (2008). Tiger, diakses http://a-z-animals.com/animals/tiger/
pada
24
pada
24
Februari
2015
dari
Februari
dari
2015
dari
Arrafim. (2012). Perkembangan Psikologis Pada Tingkatan Umur, diakses pada 25 Februari 2015 dari http://arrafim.blogspot.com/2013/01/perkembangan- psikologis-pada-tingkatan.html Hakim, Zainal. (2009). Mengenal Istilah Warna, diakses pada 25 Februari 2015 dari http://www.zainalhakim.web.id/posting/mengenal-istilah-warna.html Laughlin, Dan, DVM, PH.D. (2011). White Tigers, diakses pada 24 Februari 2015 dari http://bigcatrescue.org/abuse-issues/issues/white-tigers/ Long, Barney. (2008). Bengal Tiger, diakses https://www.worldwildlife.org/species/bengal-tiger Long, Barney. (2008). Tiger, diakses http://www.worldwildlife.org/species/tiger
pada
pada
24
24
Februari Februari
Saxena, Shrey. (2008). Bengal Tiger, diakses pada 24 http://animals.nationalgeographic.com/animals/mammals/bengal-tiger/
2015
dari
2015
dari
Februari
dari
Trihanondo, Donny. (2010). Teknik Dasar Komposisi Fotografi Sinematografi, diakses pada 25 Februari 2015 dari http://www.magetankab.go.id/sites/ default/files/documents/formulir/Teknik-DasarKomposisi-Fotografi-Sinematografi-final1.pdf Xi, Yuliana. (2013). Teori Dasar Dalam Pembuatan Cerita, diakses pada 25 Februari 2015 dari https://teorimultimedia.wordpress.com/2013/05/17 /teori-dasar-dalam-pembuatan-cerita/
Jurnal Atkinson, Nikki. (2006). The Use of Anthropomorphism in the Animation of Animals, 6, (1-17), 49. John, Oliver P. & Srivastava, Sanjay. (1999). The Big-Five Trait Taxonomy: History, Measurement, and Theoretical Perspectives. 1, 71. McCrae, Robert R. & John, Oliver P. (1991). An Introduction to the Five Factor Model and Its Applications. 1, (175-187), 215. Sa’atuzzamani, Fitriyah. MK. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Definisi Komunikasi dan Organisasi, 1, 1, 15. Tinarbuko, Sumbo. (2008). Semiotika Analisis Tanda Pada Karya Desain Komunikasi Visual, 5, 1, 47. Putman, Daniel. (1997) Philosophy, Psychiatry, & Psychology. Psychological Courage, 4, 1, (111).
RIWAYAT PENULIS Stephanie Brigitha lahir di kota Jakarta pada 30 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual Program Animasi pada 2015.
[Type here]