PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK “THE LITTLE BENTO” Garry Yordan Liwang Haji Taisir no. 19A, Wisma Berkat 11482, Kemanggisan, Jakarta Barat, Binus. +62 852 4200 8778
[email protected] Pembimbing: Kadek Satria Adidharma, S.T., M.Des. Ardiyansah, S.T.
Abstract The authors will explain the design in final project of Visual Communication Design majors. In this paper will be explained in detail and clear about what will the authors made and method. The author will make a short animated film with Tamagotchi and Game in Smartphone as the topic of this paper, which live a virtual dog who wants to find back his master's attention. The purpose of the author to make short animated film is a lesson about the value of everything that we have that will feel valuable if it has been lost. The method used by the authors is to study the short animation that interests a lot of people as well as to find the data through books and the internet relating to the concept of the story on the animation to be created. (GL)
Keywords: Short Animated Film, fiction, fantasy, game, The Little Bento
Abstrak Disini penulis akan merancang dan menjelaskan Tugas Akhir jurusan Desain Komunikasi Visual. Didalam penulisan ini akan dijelaskan secara detail dan jelas tentang apa yang ingin dibuat dan metode pembuatan. Penulis akan membuat sebuah film animasi pendek dengan tema Sebuah Game Tamagotchi dan Permainan Smartphone, dimana tinggal seekor anjing virtual yang ingin mencari kembali perhatian tuannya. Tujuan penulis membuat film animasi pendek ini sebagai pembelajaran tentang nilai akan segala sesuatu yang kita punya yang akan terasa berharga apabila telah hilang. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan mempelajari animasi pendek yang diminati banyak orang serta mencari data-data melalui buku dan internet yang berhubungan dengan konsep cerita pada animasi yang akan dibuat.(GL) Kata Kunci: Film Animasi pendek, fiksi, fantasi, permainan, The Little Bento
PENDAHULUAN Latar Belakang Kehilangan adalah salah satu faktor yang paling di takutkan kebanyakan orang terutama kehilangan sesuatu yang berharga. Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Potter & Perry, 2005). Ini adalah satu hal yang tidak dapat diterima banyak orang walaupun pada dasarnya, kebanyakan masyarakat mempunyai sifat yang cuek dan tidak peduli terhadap sekitarnya dan rasa egois yang tinggi yang hanya ingin memperdulikan kesenangan diri sendiri. Bertingkah tidak peduli mungkin terkadang di perlukan di beberapa situasi untuk berfungsi sebagai self-defend. Namun, rasa tidak peduli dapat membawa negative konsekuensi dalam aspek hubungan kita terhadap sesame ataupun sesuatu yang dapat mengakibatkan kehilangan. Sering kali, manusia tidak menyadari betapa pentingnya sesuatu atau seseorang yang dimiliki nya sampai orang atau sesuatu itu menghilang. Kadang kala, kita tidak bisa melihat nilai dari pada seseorang atau sesuatu pada saat kita masih memilikinya. Namun sayangnya, kita terkadang baru dapat melihat nilai tersebut di dalam absen dari orang atau barang tersebut. Setiap manusia akan pasti mengalami kehilangan sesuatu atau seseorang dalam hidupnya di sebabkan oleh batas waktu manusia di dunia ini contohnya; kehilangan orang tua yang sudah harus pergi pada waktunya, ataupun hal kecil seperti kehilangan sebuah pulpen di sekolah. Kehilangan sesuatu atau seseorang memang tidak pernah menyenangkan dan tidak ada seorangpun yang menyenangi hal tersebut. Namun, ketika kita mengalami hal tersebut, kita dapat menjadi sadar akan nilai atau harga dari barang atau orang tersebut. Ketika kita tidak mengalami hal tersebut, kita tidak dapat mengetahui betapa pentingnya segala sesuatu yang kita miliki sampai pada akhirnya kita menganggap remeh hal-hal tersebut karena tidak pernah terbawah di pikiran kita bahwa barang atau orang tersebut dapat menghilang. Pada umumnya, pikiran anak-anak masih dalam pertumbuhan untuk mengetahui barang yang penting dan barang yang tidak penting. Anak-anak belum dapat menggenggam konsep ini oleh sebab itu mereka terkadang tidak memiliki rasa takut kehilangan terhadap barang-barang mereka. Mereka berpikir bahwa apa yang di berikan kepada mereka akan berada bersama mereka dalam waktu yang permanen walaupun dalam kenyataan, itu bukan hal yang mungkin terjadi. Di sebabkan oleh pemikiran seperti ini, ketika seorang anak kehilangan sesuatu, mereka merasa sangat terpukul karena itu hal yang tidak pernah mereka antisipasi sebelumnya. Tetapi dari hal tersebutlah mereka dapat belajar betapa pentingnya menghargai semua yang mereka miliki. Cerita “The Little Bento” ini menyajikan permainan lama yang pada umum nya di miliki oleh setiap anak pada tahun 90-an, bernama tamagochi. Sering kali pada penulis berpikir, penemuan tamagotchi sangatlah ajaib, karena kita bisa memelihara hewan tanpa harus mengotori tangan untuk membersihkan atau memberi makan. Tetapi dengan seiringnya perkembangan teknologi, kita juga mudah melupakan barang yang lama dan lebih tertarik kepada hal – hal yang baru. Penulis mengangkat mainan tamagotchi ini untuk memberikan contoh ringan bahwa kehilangan sesuatu yang dirasakan oleh anak kecil membuat anak kecil bisa belajar dari kesalahannya, jadi contoh kehilangannya pun masih bersifat ringan tidak terlalu berat seperti kehilangan orang tua atau keluarga. Kajian Pustaka 1. Teori Dasar Komunikasi Visual Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai sarana informasi dan instruksi serta bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang, waktu, serta tempat yang tepat dan dalam bentuk yang dapat dimengerti. Komunikasi visual juga berguna sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan. Keempat teori dasar komunikasi visual yang digunakan yakni teori gestalt, konstruktivisme, semiotika, dan kognitif.
2. Teori Dasar Pembuatan Cerita Cerita merupakan sebuah urutan yang memiliki awal, tengah cerita dan akhir. Cerita terbagi menjadi 2 kategori, yakni cerita fakta yang berdasarkan pada kejadian nyata dan cerita fiksi. ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam membuat cerita yaitu mengumpulkan data dengan mencari informasi sebanyak mungkin mengenai latar belakang, situasi dan kondisi dari sebuah cerita. Lalu menyusun data yaitu dengan membuat kategori berdasarkan karakter dan situasi yang menghubungkannya. Kemudian melakukan analisa dengan memperhatikan karakter yang ada, apa yang dilakukan dan bagaimana karakter melakukan perannya dalam sebuah cerita. Terakhir, memulai membangun ide baru dari info yang ada.
3. Teori prinsip dasar animasi Untuk membuat animasi menjadi hidup diperlukan 12 prinsip dasar animasi. Beberapa prinsip dari 12 prinsip animasi yang digunakan dalam pembuatan film animasi pendek “The Little Bento” adalah solid drawing, timing and spacing, anticipation, arcs, secondary action, follow through and overlapping action, staging, appeal, dan exaggeration. (Sumber : http://anazdesign.wordpress.com/2012/10/22/prinsip-prinsip-animasi/. Tanggal akses : 24/02/2014. 22:16 PM )
Rumusan Masalah Bagaimana merancang dan menghadirkan film pendek animasi dalam bentuk 3D yang memiliki isi yang cukup ringan untuk anak – anak, tetapi tetap memiliki pesan moral yang dapat memotivasi penonton untuk lebih menjaga apa yang dimiliki nya dan plot yang bagus hingga dapat dinikmati juga oleh kalangan dewasa, yang mengkomunikasikan eksitensi literatur di dalam kehidupan anak – anak.
Tujuan Desain 1. 2. 3. 4.
Menarik minat penggemar animasi dengan keunikannya, sehingga dapat terus diingat oleh penonton. Memberikan pesan moral bahwa tetap apa yang kamu punya harus di jaga sebaik – baik nya, dan jaga cepat meninggalkan barang lama karena mendapatkan yang baru. Mengangkat cerita yang berisikan moral yang baik untuk kalangan anak – anak. Menyuguhkan cerita yang cukup ringan untuk anak – anak dan dengan sedikit plot twist agar dapat juga menarik bagi kalangan dewasa muda.
METODE PENELITIAN Data-data, literatur, dan inspirasi diperoleh dari berbagai media seperti buku, internet, dan film animasi lainnya. Semua sumber merupakan bahan-bahan yang membantu memperkuat data untuk cerita maupun visual dalam pembuatan film animasi pendek ini. Berikut ini adalah data umum yang dikumpulkan oleh penulis. Data literatur buku dan film (video) Untuk literatur buku, penulis mengambil “Art of Wreck-It Ralph” karya Walt Disney Animation dan “The Animator's Survival Kit” sebagai panduan dalam merancang film animasi pendek ini. Selain itu, penulis juga mengambil inspirasi dan referensi dari permainan “Tamagotchi” dan permainan “Windrunner & Cookie Run” untuk menjadi inspirasi cerita dan referensi visual. Penulis juga mengambil referensi warna dari film animasi pendek “Monster Box dan The Flying Books of Mr Morris Lessmore”. Animasi Animasi adalah sekumpulan gambar yang tiap-tiap gambarnya dibuat dengan mengikuti alur pergerakan gambar sebelumnya sehingga dapat terlihat ilusi gerakan pada saat melihat susunan gambar tersebut dari awal hingga akhir. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah ‘gerakan’.
Animasi 3D Animasi 3D adalah animasi yang berbentuk 3 dimensi. pada animasi 3D, memiliki Panjang (X), Lebar (Y) dan kedalaman (Z). Jadi bisa dibedakan antara animasi 2D yang bersifat datar atau flat yang hanya memiliki 2 sumbu dengan animasi 3D yang memiliki kedalaman (volume) bentuk. Keunggulan utama animasi 3D adalah visualisasi yang tampak lebih nyata dan mendekati bentuk aslinya dibandingkan animasi 2D. Keunggulan lainnya adalah kemampuannya untuk membuat dan mewujudkan visualisasi adegan yang sulit, penambahan visual effect, Angle kamera sangat ekstrim yang tidak mungkin dan bahkan mustahil dilakukan dengan teknik real-shoot. Contohnya membuat gedung yang runtuh, kamera yang mewakili mata orang yang jatuh dari tebing yang akan memakan banyak biaya dan membahayakan keselematan. Animasi Pendek Animasi pendek (short animation) berupa sebuah film cerita animasi yang durasinya kurang dari 15 menit. Biasanya dikerjakan dalam tim kecil ataupun sendiri, oleh karena itu karakter dalam cerita juga didesain seminimal mungkin agar efisien. Animasi pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan serial animasi. Cerita pada animasi pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat. Film animasi pendek bertujuan untuk menyampaikan suatu cerita pada penonton, karenanya berbeda dengan dokumenter dan PSA. Cerita Fiksi Imajinatif Fiksi imajinatif adalah tulisan yang berangkat dari khayalan atau imajinasi. Dalam jenis menulis ini penulis bebas berimajinasi. Nama tokoh, peristiwa dan tempat kejadian merupakan hasil imajinasi penulis. Walaupun demikian, tetap ada kemungkinan terjadi persamaan antara imajinasi penulis dengan kenyataan yang pernah terjadi di suatu tempat. Karya fiksi dapat diartikan sebagai karya imajiner dan estetis. Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan / cerita khayalan Kategori Drama Genre drama menceritakan tentang emosi dan perkembangan hubungan dari karakter yang realistis. Seringkali bersifat serius, menonjolkan alur plot, menggambarkan karakter yang realistis, dan cerita seputar perkembangan karakter yang kuat dan interaksi antar karakter. Seringkali tema yang dramatis ini diangkat dari masalah hidup sehari-hari. Karakter utama dalam drama pasti menghadapi konflik dengan orang lain ataupun konflik batin dengan diri sendiri. Tujuan film drama adalah untuk sungguh-sungguh menceritakan perjuangan manusia dalam menghadapi masalah hidup. Kategori Juvenile Fantasy (Fantasi Anak-anak) Kisah fantasi yang diperuntukkan untuk anak-anak dan dengan tokoh yang belia juga. Kategori Fantasi Game World Menggambarkan bahwa ada sesuatu bersifat nyata di dunia sebenarnya. Unsur game diulas seakan-akan sudah menjadi bagian dari dunia ini tetapi jarang / tidak diketahui secara luas. Kategori Slipstream Pencampuran genre fantasi dengan genre fiksi sains.
SWOT Berikut adalah analisa dengan sistem SWOT yang dilakukan oleh penulis: • Strenght Kekuatan utama film pendek animasi Little Bento terletak pada keunikan visual dan pesan moral yang dalam. • Weakness Kelemahan dalam film pendek animasi Little Bento terletak pada alur cerita yang hampir mirip dengan cerita film layar lebar kemudian animasi pendek Little Bento merupakan animasi non dialog sehingga butuh kecerdasan dan pemikiran mendalam untuk menangkap pesan yang ingin di sampaikan.
• Opportunity Film animasi Little Bento berkesempatan untuk menarik perhatian audiens lewat keunikan visual dalam game yang pernah hadir di tahun 90’an sehingga menimbulkan keunikan tersendiri di kancah peranimasian Indonesia. • Threat Ancaman terhadap film pendek animasi Little Bento terletak pada genre film yang mirip dengan film layar lebar dan di bisa di kira sama oleh penonton lain. Target Audience Target utama dari film animasi pendek ini adalah dewasa muda berusia 12-18 tahun, laki-laki dan perempuan, dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke atas. Menyukai film animasi, dan memiliki daya imajinasi tinggi. Faktor Pendukung dan Penghambat •
Faktor Pendukung 1. 2.
3.
•
Cerita fiksi ber-genre fantasi dalam dunia game jarang ada dalam film dan tayangan animasi di Indonesia. Dengan media animasi, metafora dan simbolisme yang ada dalam cerita dapat dihadirkan dalam bentuk visual yang lebih menarik minat orang-orang dibanding membaca karya literaturnya. Animasi tanpa dialog yang lebih memusatkan pada ekspresi dan tingkah laku karakter untuk menyalurkan isi dari cerita sehingga dapat dinikmati penonton secara universal.
Faktor Penghambat 1.
2.
3.
Animasi dengan cerita dunia fantasi memerlukan pemikiran yang lebih dalam dibanding cerita lainnya karena menggunakan banyak metafora dan simbolisme untuk menyampaikan pesan-pesan tersirat. Alur cerita, posisi kamera, visual mood, gesture dan mimik karakter dalam pembuatan animasi ini harus lebih diperhatikan agar dapat menyalurkan pesan tanpa dialog kepada penonton. Masih sedikitnya orang Indonesia penikmat cerita fiksi fantasi.
HASIL DAN BAHASAN Berikut ini adalah hasil dan bahasan dari perancangan visual film animasi pendek “The Little Bento” : Pada title, penulis menggunakan font “Pixel Square”. Dikarenakan animasi pendek ini ingin menampilkan style 8-bit dari karakter tamagotchi, dan stroke pada font ini mirip sangat mewakilkan dari bentuk 8-bit itu sendiri. Penulis juga memainkan komposisinya agar tidak terlihat membosankan dengan memotong beberapa bagian ujung huruf. Warna yang digunakan adalah orange dengan outline shading berwarna red orange yang membuat hurufnya terlihat lebih warm sesuai dengan tema persahabatan.
Gambar 1. Desain Title “The Little Bento” (Sumber: data pribadi)
Visualisasi Karakter •
Andi Andi adalah seorang anak laki – laki nerdy dan sangat senang bermain game. Ia sangat ingin mempunyai hewan peliharaan, tetapi karena dilarang oleh orang tua nya. Dia pun hanya di berikan sebuah tamagotchi yang dimana bisa memiliki hewan peliharaan secara virtual. Ia pun selalu membawa, dan bermain dengan tamagotchi nya, Dia sangat senang menjaga hewan yang berada di dalam tamagotchi itu. Hewan itu diberi nama Bento.
Gambar 2. Visualisasi 3D Andi (Sumber: data pribadi)
•
Bento
Bento adalah seekor hewan virtual yang berada dalam tamagotchi. Bentuk nya mirip seperti anjing. Di dalam tamagotchi, Bento mempunyai kehidupan juga. Bento sangat menyayangi Andi, dan menanggapnya sebagai satu – satunya majikan dan sahabat.
Gambar 3. Visualisasi 3D Bento (Sumber: data pribadi)
•
AntiVirus
Antivirus adalah karakter yang berada didalam dunia PetRun! Yang dimana bertugas sebagai polisi penjaga apabila ada nya data yang tidak di kenal masuk ke dalam game. Antivirus bersifat sangat tegas dan kejam, karena diprogram seperti itu.
Gambar 4. Visualisasi 3D AntiVirus (Sumber: data pribadi)
•
Whiteman, Tamagotchi, dan Handphone Whiteman adalah karakter yang berada di dalam game handphone, bertugas sebagai pemeran pelari di dalam game yang bertujuan mengumpulkan point star untuk user yang sedang menggunakannya. Dan juga bentuk dari tamagotchi dan handphone yang dimiliki oleh Andi.
Gambar 5. Visualisasi Whiteman,Tamagotchi, Phone (Sumber: data pribadi) •
Recto,Triad,Cyclo (The Pet)
The Pets adalah karakter yang berada di dalam game, mereka bersifat sangat banyak dan berwarna yang berbeda – beda. Sebagai pet dan juga penghuni dari dunia PetRun!
Gambar 6. Visualisasi 3D Recto,Triad,Cyclo (Sumber: data pribadi) Visualisasi Environment Terdapat 3 lokasi utama dalam film animasi pendek “The Little Bento”. Penulis menggunakan warna-warna yang berbeda kontras antar tiap environment agar penonton dapat merasakan perbedaan lokasinya dan juga mood yang diwakili tiap-tiap scene. Background tiap scene merupakan gambar 3d. •
Kamar Andi Berupa seperti kamar anak kecil pada umumnya, yang terdapat banyak mainan dan peralatan
sekolah.
Gambar 7. Visualisasi 3D Environment (Sumber: data pribadi)
•
Dalam Tamagotchi Tempat dimana Bento si peliharaan virtual tinggal.
Gambar 8. Visualisasi 3D Dalam Tamagotchi (Sumber: data pribadi) •
Dunia Petrun!
Dunia petrun adalah dunia sebuah game yang dimainkan oleh Andi, yang terdapat sebuah dome yang terdapat banyak karakter hidup disana.
Gambar 9. Visualisasi 3D PetRun! (Sumber: data pribadi) Visualisasi Scene Berikut beberapa screenshoot hasil akhir dari film animasi pendek “The Little Bento”.
Gambar 10. Visualisasi 3D Kamar Andi (Sumber: data pribadi)
Gambar 11. Poster Film (Sumber: data pribadi) •
Poster Film
Konsep desain poster ini adalah memperkenalkan para karakter utama dan memperlihatkan final look dari film. Dengan menekankan fokus pada karakter utama, yakni Andi yang berada di belakang poster sebelah kanan. Sedangkan karakter pendampingnya, Bento sekaligus tamagotchi, diletakkan di sebelah kiri dan sedikit berlawanan warna dengan background yang berwarna terang. Title yang berwarna orange diposisikan di kanan bawah agar kontras dengan warna coklat yang gelap, sehingga mudah terbaca.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kompetisi animasi pendek di Indonesia mulai berkembang. Sayangnya hanya ada sedikit animasi dengan cerita orisinil yang mampu menggugah emosi penonton dan memberi pesan moral yang baik. Apalagi dengan animasi pendek non-dialog yang jarang kita temui. Kebanyakan tontonan orang Indonesia adalah sinetron-sinetron yang tidak diolah dengan baik visualnya dan penyampaian pesannya. Setiap individu pasti pernah merasa kehilangan dan menyesal pada kehidupan dunia, namun selama kita bisa menerima dan mengakui kesalahan yang pernah dilakukan. Kita bisa bangkit dan juga belajar dari kesalahan agar kejadian yang pahit tidak terulang kembali. Film animasi pendek “The Little Bento” berusaha menyampaikan pesan hidup kepada penonton yakni mengingatkan kita bahwa sesuatu yang baru bisa kita dapatkan, tetapi tidak boleh cepat meninggalkan yang lama, karena sesuatu yang baru belum tentu lebih baik dari yang lama. Setelah diteliti lagi, film ini akan ditambahkan sedikit moment yang dimana memperlihatkan hubungan yang membuat sang tokoh utama dan anjing terlihat sangat erat.
Saran Pada era teknologi ini, animasi menjadi salah satu cara penyampaian yang cukup efektif kepada generasi muda. Penting bagi generasi tersebut agar menerima tontonan yang baik terutama yang membangun dan memperluas daya imajinasi mereka. Tontonan juga perlu di seleksi agar pantas dipertontonkan kepada generasi muda sekarang ini atau tidak. Animasi pendek menjadi salah satu tontonan pilihan yang secara tidak langsung dapat memberikan informasi ataupun menjadi pembelajaran moral yang sangat penting bagi generasi muda tersebut.
REFERENSI Johnston, O. & Thomas, F. (1981). Disney Animation : The Illusion of Life. New York: Walt Disney Production. Williams, R. (2009). The Animator's Survival Kit : Expanded Edition. United States: Faber and Faber , Inc. Whitaker Harold & Halas John. (2009). Timing For Animation. United States: Elsevier Ltd. Tamagotchi Data Base (2010). Diakses Februari 2014 dari http://tamagotchilife.com/ Maggie Malone (2012). The Art Of Wreck-It Ralph. Walt Disney Animation Studios Jelajah Unik (2012). Sejarah Film Animasi. Diakses Februari 2014 dari “http://www.jelajahunik.us/2012/04/sejarah-film-animasi.html” Siska Juwita (2010). Diakses Februari 2014 dari “http://chikachikul.blogspot. com” Nanda Ochi (2012). Diakses Februari 2014 dari “http://ochiananda.blogspot. com” The Script Lab LCC (2010). Diakses Februari 2014 dari “http://thescriptlab.com /screenplay/genre/drama” Dalila (2010). Teori Dasar Komunikasi Visual. Diakses Februari 2014 dari “http://sadidadalila.wordpress.com/2010/03/21/teori-dasar-komunikasi-visual/” Maxwel Duo (2012). Teori Dasar Dalam Pembuatan Cerita. Diakses Februari 2014 dari “http://azwork.blogspot.com/2012/06/teori-dasar-dalam-pembuatan-cerita.html” Rini Nurul Badariah (2010) . Memahami karakter memudahkan cerita. Diakses Februari 2014 dari "http://www.ideanimasi.com/2011/09/07/memahami-karakter-memudahkan-cerita/#more-322" Rose Emsal (2013). Teori Kehilangan. Diakses Februari 2014 dari http://emsalfiancee.wordpress.com/2013/05/09/makalah-konsep-kehilangan-loss-and-grieve/
RIWAYAT PENULIS GARRY YORDAN LIWANG lahir di Makassar pada 23 Agustus 1992. Penulis menamatkan S1 di Univeritas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Desain Komunikasi Visual, peminatan Animasi pada 2014.