PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK "SILLY LILLY" Ayu Cholidya Jl. K.H. Syahdan No. 01 RT 03 RW 12, Kemanggisan, Jakarta Barat, +62 81298785085,
[email protected]
Ardyansyah, S.T., A.F. Choiril Anam Fathoni, S.Sn ABSTRAK Tingkah laku seorang anak yang konyol tidak disiplin dan tidak menuruti apa kata orangtuanya adalah sesuatu yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. Elemen kejutan yang timbul dari tingkah laku seorang anak selalu menarik untuk diangkat menjadi sebuah humor. Film pendek animasi "Silly Lilly" mengisahkan humor slapstick tentang Lilly, dan sepotong kue lezat kesukaannya. Kata kunci: Lilly, kue, konyol.
ABSTRACT A child's behavior that is silly, undisciplined and did not follow what their parents told them to do is something that we often see in everyday life. The element of suprise that is showing from a child behavior is always interesting for us to create a humor about it. Animation short film "Silly Lilly" tells a slapstick humor about Lilly, and her favorite piece of a delicious cake. Keyword: Lilly, cake, silly
Pendahuluan Seorang anak memiliki kreatifitas tersendiri ketika mereka menginginkan sesuatu, terutama untuk anak balita. mereka memiliki cara tersendiri baik dalam kreatifitasnya atapun dalam bentuk kegigihannya. Ia akan menggunakan akalnya untuk mendapatkan apa yang ia mau, anak balita pada umumnya sangat senang sekali untuk mengeksplore atau mencari tau sesuatu hal yang baru ataupun yang berada disekitarnya, karena mereka memiliki daya curiousity atau rasa ingin tau yang tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Dan terkadang apa yang balita inginkan bukanlah hal yang baik menurut anggapan orangtua. Orangtua biasanya akan berupaya untuk melarangnya. Dalam hal ini kadang balita memiliki hambatan dalam memahami kata-kata, terutama larangan dalam bentuk kalimat atau kata negatif seperti "jangan, tidak, tidak boleh" biasanya balita akan merespon hal tersebut dengan melakukan yang sebaliknya atau tetap melakukannya. Seharusnya orangtua melakukan cara lain untuk melarang anaknya. Seperti contoh, mengajak anaknya bermain sehingga melupakan keinginannya atau dengan cara melakukan hal lain yang sifatnya edukatif untuk memberikan insentif atau reward yang diinginkan oleh sang anak. kehidupan anak-anak balita ini sangat menarik untuk diangkat menjadi sebuah film animasi karena banyak sekali yang dapat dieksplore. Terutama dalam hal kepolosan mereka serta keingin tahuan mereka yang sangat besar dan tentunya tidak bosan untuk diangkat menjadi sebuah cerita atau karakter anak-anak untuk menjadi tokoh central dalam film animasi. Hal ini yang mendorong penulis utnuk membuat sebuah film pendek animasi yang bertemakan anak balita.
Metode Perancangan Dalam pembuatan animasi edukasi ini penulis melakukan beberapa tinjuan, yaitu tinjuan data dan literatur didapatkan dari berbagai macam media mulai dari buku dan media cetak, internet, observasi lapangan dan wawancara langsung.Semua data penulis gunakan untuk membantu memperkuat data-data teori cerita ataupun referensi visual untuk pembuatan animasi edukasi ini. Buku “The Psychology Book”, ditulis oleh Nigel Benson, Joannah Ginnsburg, Voula Grand, Meryyn Lazyan, dan Marcus weeks ini berisi tentang pengetahuan umum yang menjelaskan lebih dari 100 ideide inovatif di lapangan, Psikologi Book menggunakan teks diakses dan mudah diikuti grafis dan ilustrasi untuk menjelaskan dasar-dasar teoritis dan eksperimental kompleks psikologi. Dari akar filosofis melalui behaviorisme, psikoterapi, dan psikologi perkembangan, Psikologi Book melihat semua hebat dari Pavlov dan Skinner Freud dan Jung, dan merupakan referensi penting bagi siswa dan siapa saja yang berkepentingan dengan cara kerja pikiran angkutan darat, laut, dan udara di seluruh dunia. Membahas segala hal termasuk sejarah, jenis, dan segala hal nya. Buku "The Golden Age" adalah sebuah majalah yang berisikan tentang perkembangan anak dari usia dini, mulai dari perkembangan motorik, perilaku, dan lain-lain. Buku "Multiple Intelligences" adalah sebuah buku yang menjelaskan kepintaran seorang anak dari berbagai umur, membahas juga tentang perkembangan otak.beserta buku lain-lainnya yang juga membahas tentang perkembangan anak dari segala sifat, perilaku, kecerdasan, lingkungan yang juga dijelaskan di buku "mencetak anak unggul", "perkembangan anak", "anak pra sekolah", "anak yang sulit".
Hasil Dan Bahasan 1.
Visual Dalam pembuatan animasi pendek ini penulis menggunakan Animasi 3D. Ikonik, dengan menggunakan basic shape.Menggunakan warna-warna yang cerah.Bentuk simple, style di animasi edukasi ini akan berupa gerakan yang halus atau smooth. untuk tugas akhir ini penulis membatasinya pada proses pembuatan animasi dengan menggunakan pendekatan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual. Audio visual digunakan full Animasi 3D. terdapat sedikit dialog.
2.
Aset 2.1 Desain Judul Untuk desain title, penulis menggunakan font "smile". Font yang digunakan menggunakan warna-warna feminim dan cerah untuk menegaskan pribadi character. Warna kuning yang digunakan bertujuan untuk menunjukan kecerdasan, ide baru serta kepercayaan terhadap potensi diri. Warna kuning ini adalah warna positif sehingga dapat menghilangkan keraguan. Sedangkan huruf "i" dalam judul memakai warna ungu karena warna ungu merupakan warna yang unik karena karakternya berubah-ubah tergantung intensitas yang dimilikinya, sama seperti karakter Lilly yang moodnya cepat berubah-ubah. Huruf "i" dalam judul sengaja dibentuk menyerupai kuncir satu kesamping untuk menyerupai karakter si Lilly.
Gambar 1.1 Desain Logo “Silly Lilly” 2.2Visualisasi Karakter Di animasi edukasi ini terdapat 3 karakter, yaitu seorang gadis kecil dan seorang Ibu dan seekor kucing. Karakter ini mempunyai ciri badan berbentuk simple dengan ciri khas masingmasing seperti pada warna-warna rambut mereka. 2.2.1 Karakter Lilly Karakter Lilly di film ini adalah tokoh utamanya. Lilly memiliki sifat yang lugu, lucu, berumur 4 tahun. Tidak cepat putus asa, dan keingintahuannya yang besar dan senang memakan kue.Dalam segi visual penulis menggunakan bentuk yang hampir proporsional. dengan kunciran kesasmping serta memakai pita sebagai ciri khas, dan rambut merah untuk menegaskan sifat beraninya. Badan Lilly dibuat berisi dengan perut buncit karena Lilly adalah anak kecil yang senang sekali memakan manis-manisan terutama kue. Mata Lilly bewarna biru untuk melambangkan kelembutan dan kepercayaan.
Gambar 1.2 3D Model Karakter Lilly
2.2.2 Karakter Ibu Lilly Karakter Ibu Lilly di animasi pendek ini adalah seorang ibu yang baik, sabar, penyayang tetapi terkadang tidak sabaran dan gemas melihat tingkah laku anaknya. Dalam segi visual Ibu Lilly dibuat ramping dengan rambut pendek bewarna kuning, memakai baju rumahan untuk menggambarkan ia seorang ibu rumah tangga. Dan memiliki mata bewarna biru yang sama dengan Lilly.
Gambar 1.3 3D Modeling Karakter Ibu Lilly
2.2.3 Karakter Kitty Adalah kucing Lilly, kucing yang sangat malas sekali, senang tidur, dan menjilatjilati badannya.Dalam segi visual Kitty dibuat seperti kucing pada umumnya dengan bulu bewarna orange kecoklatan dan loreng-loreng.
Gambar 1.4 3D Model Karakter Kitty 2.3 Visualisasi Environment Dalam animasi pendek ini, penulis menciptakan beberapa environment dan aset 3d yang berbeda namun tetap satu kesatuan, Dalam animasi film pendek "Silly Lilly" hanya terdapat satu environment. Yaitu di dapur.
Gambar 1.5 Environment dan aset visual
Gambar 1.6 Environment dan aset visual
Gambar 1.7 Environment dan aset visual 2.4 Poster Untuk desain poster film pendek animasi "Silly Lilly" ini, penulis menampilkan sang karakter utama sedang berpose menghadap keatas serta tangan yang seperti ingin menggapai sesuatu, hal ini berhubungan dengan cerita yang terdapat di animasi pendek ini. Serta penulis menggunakan background bewarna kuning untuk menampilkan sifat keceriaan anak-anak, juga semangat, kecerdasan, dan kepercayaan pada diri sendiri.
Gambar 1.8 Desain poster pendukung
Gambar 1.9 Desain poster utama
5.6 Cover dan Lable DVD Untuk desain cover dan label DVD, penulis menggunakan desain sama seperti poster.
Gambar 1.8 Desain Cover dan Label DVD
Simpulan Dan Saran Masyarakat Indonesia terutama anak-anak kebanyakan adalah penggemar film bergenre keluarga. Namun film bergenre komedi keluarga ini sudah jarang sekali ditampilkan di industri kreatif Indonesia. Terutama keluarga yang tidak mengandung kekerasan atau sara, pornografi dll. Maka dari itu penulis ingin memberikan sebuah tontonan bergenre keluarga untuk anak-anak Indonesia yang selain lucu tetapi tetap dapat mendidik mereka dengan memberikan pesan-pesan ke dalam ceritanya. Animasi film pendek "Silly Lilly" ini menceritakan tentang anak kecil yang sudah diberitahu oleh ibunya untuk tidak mengambil kue, tetapi tetap melakukannya. Film pendek animasi ini dilakukan sepenuhnya dalam bentuk 3D. Dalam mengerjakan sebuah animasi film pendek, dibutuhkan pengaturan waktu yang tepat dan efisien agar animasi film pendek tersebut selesai tepat pada waktunya dan tercapai hasil yang optimal. Refrensi-refrensi dan pengumpulan data juga sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah animasi film pendek yang menarik.
Referensi Dameria, Anne. (2007). Color Basic.Jakarta : Link & Match Grafik. Eiseman, Leatrice. (2000). Pantone, Guide to Communicating with Color.Florida : Graphic Press. Graham, Ian. (2008). Mencetak Anak Unggul. Jakarta : Tiga Serangkai. Ismullah, Sarah. (2012). Perkembangan Anak..Jakarta : Caesar Media Pustaka. Kiyoshi, Takagishi. (1980). Khazanah Pengetahuan Bagi Anak-Anak .Jakarta : Tira Pustaka. Krasner, Jon. (2008). Motion Graphic Design (Applied History and Aesthetics).USA : Elsevier, Focal Press.
Morioka, Adam. (2006). Color Design Workbook A Real World Guide to Using Color in Graphic Design. USA : Rockport Publishers. Osterwalder, Alexander & Pigneur Yves.(2010). Business Model Generation.Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Sekretariat Jendral Pusat Data dan Informasi.(2012). The Golden Age. Jakarta. Setyo, Ria. (2013). Anak Pra Sekolah.Sukoharjo : Khairana Publishing Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Williams, Richard. (2010). The Animator’s Survival Kit.London : Faber and Faber.
Riwayat Penulis Ayu Cholidya lahir di kota Jakarta pada 26 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Desain Komunikasi Visual peminatan animasi pada tahun 2014.