PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK “FIRST POINT”
Bayu Sanjaya Pamulang G.4 No.3, Tangerang, DKI Jakarta, Indonesia, 085776581770,
[email protected] Bayu Sanjaya, Ardiyan, S.Sn, Anam, Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni, S.Sn
ABSTRAK
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember. 891.
Basketball is considered as a unique sport because it was created by accident by a gym teacher. In 1891, Dr. James Naismith, a Canadian sports teacher who taught in a college for professional students at the YMCA (a Christian youth container) diSpringfield, Massachusetts, had to make a game in an enclosed space to fill time students during the winter holidays in New England.Terinspirasi of the game he had played as a child in Ontario, Naismith created the game now known as basketball on December 15, 1891. Kata kunci: Bola Basket, non-dialog, Pembelajaran
PENDAHULUAN Penulis berharap bahwa sebuah edukasi yang di muat dalam bentuk short movie ini dapat memberikan pengetahuan lebih dan dapat mudah di mengerti oleh penonton. Alasan mendasar penulis memilih Olah Raga Bola Basket untuk dijadikan topik pada karya ilmiah ini karena olah raga bola basket merupakan hobi dan memiliki pesan moral positif untuk anak-anak Indonesia. Juga disini penulis ingin menginformasikan bahwa olahraga basket ini memiliki beberapa trik dalam mengelabui lawan. Disamping itu Disisipkan sedikit pesan moral didalamnya. Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan. 2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju). 3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa. 4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola. 5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan. 6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5. 7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan). 8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol. 9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran. 10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5. 11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi. 12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit 13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang. Dalam kehidupan sehari hari seringkali kita sebagai anak muda menilai seseorang dari tampak luarnya Saja dan terkadang suka meremehkan seseorang dari bajunya yang tidak bagus dan sebagainya. Penulis berharap short animation ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru untuk menambah pengetahuan dan tertarik untuk berolahraga bola basket, serta dapat mengambil nilai moral dari karakter unik yang ada di film ini.
KAJIAN PUSTAKA Dalam menciptakan karya ini, sebelumnya Penulis melakukan studi penelitian sebelumnya tentang visualisasi yang cocok dan tepat untuk diaplikasikan nanti. Penelitian yang dilakukan penulis terbagi 2, yaitu penelitian berupa foto asli environment berupa lapangan bola basket untuk pendukung visual film ini. dan Penelitian dari internet berupa video youtube yang berjudul “Uncle Drew”yang memperkuat cerita dari short animation ini, Dalam buku Richard Williams, terdapat teori-teori yang mendukung terciptanya animasi yang baik dan enak dilihat, termasuk di dalamnya adalah 12 prinsip animasi yang sangat membantu Penulis dalam membuat karyanya. 12 prinsip animasi tersebut meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Solid Drawing Timing & Spacing Squash & Stretch Anticipation Slow In and Slow Out Arcs Secondary Action Follow Through and Overlapping Action Straight Ahead Action and Pose to Pose Staging Appeal Exaggeration
Televisi menjadi media utama dimana para penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur di lingkungannya . Jadi penonton membangun persepsi tentang masyarakat dan budaya dari apa yang dilihatnya di televisi. Media mempengaruhi penonton dan penonton meyakininya. Sehingga para pecandu televisi akan memiliki kecenderungan sikap yang sama satu sama lain. Teori kultivasi sangat menonjol dalam kajian mengenai dampak media televisi terhadap masyarakat, yang dalam kasus ini adalah anakanak.
METODE PENELITIAN
Untuk menghasilkan sebuah karya yang baik, maka Penulis melakukan perancangan sebagai berikut yang digunakan untuk membuat karya: Pre – Production - Brainstorming ide - Pencarian referensi - Penyiapan proposal - Penyiapan dan pematangan konsep - Pembuatan treatment dan naskah - Pembuatan storyboard dan animatik Total karakter yang terdapat dalam cerita “First Point” ini adalah3 karakter. anak-anak yang berusia 13 tahun. karakter kakek kakek yang sudah tua.Dan satu karakter hewan yaitu seekor kucing. Kedua karakter ini mempunyai sifat saling berbeda dan satu karakter kucing hanya untuk pelengkap cerita saja.
Gambar 1 Hasil desain karakter Production - Pembuatan modeling karakter 3D - Pembuatatan environment dan properti 3D - Texturing - Rigging - Pembuatan ekspresi pada karakter - Animated - Pengaturan lighting dan shading - Rendering Untuk desain title, penulis menggunakan font “!Basket Of Hammers” yang menyerupai tulisan yang menggambarkan tentang olahraga bola basket.
Gambar 2 Desain dari Judul Film Pendek Sedangkan untuk perancangan mengenai environment yang akan digunakan, adalah pantai. Visual pantai dalam bentuk 3D yang akan digunakan sangat sederhana hanya sebatas laut, ombak, pasir, dan kerang. Karena cerita akan lebih memfokuskan masalah yang ditimbulkan dan hanya membutuhkan elemen-elemen pantai seperti pasir, kerang dan ombak sebagai pendukung cerita.
Gambar 3 Visualisasi Environment
Post - Production - Compositing dan Color correcting hasil rendering - Memberi penambahan efek pada scene tertentu - Pemberian background sound dan sound effect
HASIL DAN BAHASAN Setelah melalui proses compositing dan color – correcting , berikut ini adalah hasil maksimal yang dicapai penulis untuk mendapatkan kesan yang diharapkan.
Gambar 4 Hasil Compositing
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa peranannya, komunikasi menggunakan media audio visual sangatlah berguna dan efektif untuk menjangkau masyarakat. Pengembangan audio visual dengan kemasan dan alur cerita yang menarik akan lebih membangkitkan minat dari target audience yang dalam hal ini khususnya anak-anak, sehingga pesan moral yang ingin disampaikan pun dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak dan kalangan anak muda yang suka olahraga bola basket. Sehingga dengan adanya pembuatan film pendek animasi dengan tema cerita yang ringan, sederhana yaitu tentang cara bermain olahraga bola basket dengan pesan moral yang ingin disampaikan adalah indahnya bila kita ingin belajar dari orang yang lebih tua dan tidak menilai seseorang dari tampak luarnya saja. Mengingat anak muda yang rata-rata egonya masih tinggi dan tidak mau mengalah, dengan cerita pendek ini diharapkan anak-anak dapat mengerti indahnya bermain olahraga bola basket dan bisa memetik hasil positif dari film pendek ini.
Saran Dengan adanya film animasi pendek “First Point” ini, disarankan agar perkembangan animasi lokal terus berkembang, penulis memang belum kaya dan film pendek ini pun masih sangat banyak kekurangan. Tetapi melihat perkembangan film animasi di dunia internasional, sebaiknya di Indonesia juga mengembangkan dunia kreatifitas khususnya animasi agar dapat menghasilkan kualitas animasi yang baik dan dikenal di dunia internasional.
REFERENSI Brown Blain, Cinematography, theory and practice, (2011) Focal Press. Gunarsa, Singgih D, Prof. Dr, (2004), Psikologi Perkembangan, Libri, Jakarta http://www.nba.com/ di akses tanggal 06 Oktober 2013 http://www.youtube.com/watch?v=MLyvkBifQ3w di akses tanggal 06 Oktober 2013 http://www.youtube.com/watch?v=U3iVNUFmYgg di akses tanggal 08 Oktober 2013 Sindoro, Alexander Drs, (2007). 100 Atlet Hebat, Karisma, Jakarta di akses tanggal 08 Oktober 2013
RIWAYAT PENULIS Bayu Sanjaya lahir di kota Jakarta pada 04 September 1990. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA 1 Serpong pada tahun 2008 dan menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu Desain Komunikasi Visual peminatan Animasi pada tahun 2014