PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK “HIGH FLYER” Marcellino Johannes Paulus Tan
PERUM. Gading Arcadia Blok F-19, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta(14250), Indonesia, (021)-45856581,
[email protected] Marcellino Johannes Paulus Tan, Tunjung Riyadi, S.Sn., M.Sn , Vicky, S.E
ABSTRAK The purpose of this final thesis study is to create a short animation film that applies Visual Communication Design knowledge and the extent to which the application of such knowledege can help solving actual problems that can be found in creating a short animation. The research methods used by the author was to study the short animation that a lot of people love and searching datas through the internet and books related to the concept of story in the animation that will be created. Analysis short animated fiction genre with unique themes and interesting visualization will be able to attract viewers’ attention. The results achieved were the design of animated short "High Flyer" that can solve the problems faced by local short animation, is to create a short animated storyline which is easy to understand and visually interesting for the target audience.Conclusion lessons learned is the unique storyline embodied in cinematography and interesting visualization was able to make a short animation easy to understand so that the audience can be entertained.
Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk membuat animasi pendek dengan penerapan ilmu Desain Komunikasi Visual dan sejauh mana penerapan ilmu tersebut dapat membantu memecahkan permasalahan-permasalahan nyata yang ditemukan dalam pembuatan animasi pendek. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan mempelajari animasi pendek yang diminati banyak orang serta mencari data-data melalui buku dan internet yang berhubungan dengan konsep cerita pada animasi yang akan dibuat. Analisis animasi pendek bergenre drama fiksi dengan tema yang unik dan visualisasi yang menarik akan dapat menarik minat penonton. Hasil yang dicapai adalah perancangan animasi pendek “HighFlyer” yang dapat memecahkan permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh animasi pendek lokal, yaitu dengan membuat animasi pendek yang alur ceritanya mudah dipahami dan visualnya menarik minat target penontonnya. Kesimpulan pelajaran yang didapat adalah dengan alur cerita yang unik diwujudkan dalam sinematografi dan visualisasi yang menarik mampu membuat sebuah animasi pendek mudah dipahami sehingga penonton dapat terhibur.
Kata Kunci: Animasi Pendek, Fiksi, Drama, Olahraga, High Flyer
PENDAHULUAN "The greatest people that ever lived were also the greatest failures. They just didn’t let those failures affect them like they do most." dikutip dari sang legenda basket, Michael Jordan. Manusia dikenal sebagai makhluk sosial dengan daya intelektual tertinggi diantara makhluk lainnya. Manusia memiliki akal, sesuatu yang sering dianggap membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hal ini memberi perbedaan penting dalam kehidupan manusia yaitu tidak hanya untuk bertahan hidup, melainkan untuk berkembang, beradaptasi, dan mungkin lebih dari itu, untuk mencapai tujuan dan cita-cita dalam kehidupan. Berdasarkan dari peran manusia tersebut, seringkali manusia dihadapkan dengan masalahmasalah yang terjadi dalam kehidupan. Manusia tentu saja memiliki banyak keuntungan ketika menghadapi masalah dan kegagalan yang terjadi dalam hidup, karena mereka memiliki akal untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut ataupun pantang menyerah ketika menghadapai kegagalan. Namun seringkali kegagalan dan masalah yang terjadi membuat manusia menyerah dan enggan berusaha kembali dalam mencapai tujuan mereka. Dalam film dokumenter More Than a Game (2008) diperlihatkan bagaimana seharusnya manusia bereaksi terhadap setiap tantangan dan hadangan yang menghalanginya mencapai suatu tujuan atau cita-cita. Film ini menceritakan tentang perjalanan sebuah sekolah kecil di Ohio, Amerika Serikat yang semula tidak diperhitungkan untuk menjuarai kompetisi basket. Sekolah tersebut bahkan tidak ada di peta. Namun pada akhirnya dengan sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa akhirnya dapat memberi motivasi bagi tim basket sekolah tersebut, sehingga mereka berhasil menjadi yang terbaik. Pengalaman pribadi yang didramatisasi juga menjadi inspirasi dalam pembuatan film pendek ini. Dengan sebuah film animasi pendek, penulis ingin mengubah pandangan setiap orang dengan memberikan contoh sikap pantang menyerah dan terus berusaha sampai berhasil mencapai tujuan. Namun dalam prosesnya kita tidak bisa bangkit sendiri. Ketika kita terjatuh dan mengalami kegagalan akan sangat nyaman dan menyenangkan ketika kita "diangkat" oleh banyak orang. Film animasi pendek ini dibuat dengan tujuan untuk menghibur penonton dan membuka pikiran kita untuk selalu bersikap pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah dan kegagalan hidup.
METODE PENELITIAN Untuk menghasilkan sebuah karya yang baik, maka penulis melakukan perancangan sebagai berikut yang digunakan untuk membuat karya: Pre – Production -
Brainstorming ide Pencarian referensi Penyiapan proposal Penyiapan dan pematangan konsep Pembuatan treatment dan naskah Pembuatan storyboard dan animatik
Production -
Design Character 2D Design Background 2D Proses animasi Merekam suara dan pencarian latar musik Rendering
Post - Production -
Menggabungkan beberapa scene yang telah dibuat menjadi satu Penambahan musik latar belakang dan sound effects. Render final untuk mencapai final output.
HASIL DAN BAHASAN DESAIN TITLE
Gambar 1 Desain title
Pada title, penulis menggunakan font “A Love of Thunder” karena memiliki kesan yang dekat dengan streetball untuk menggambarkan visual animasi pendek "High Flyer" yang dibuat dengan style animasi tradisional 2D. VISUALISASI KARAKTER
Dalam visualisasi karakter, penulis melalui beberapa proses menggambar berdasarkan inspirasi dan referensi berdasarkan realita yang ada sampai akhirnya menjadi desain final. Cecille Cecille adalah seorang wanita yang merupakan karakter sentral pada awal cerita. Membentuk tim yang dinamakan HighFlyer. Cecille digambarkan memiliki karakter yang ambisius dan tidak mudah menyerah. Hingga pada suatu hari ia harus merelakan segala usaha dan kerja keras yang sudah dilakukan.
Gambar 2 Desain karakter Cecille
Marc Sahabat terbaik Cecille sejak kecil. Mereka berdua selalu saling mendukung. Marc kemudian menjadi harapan bagi impian Cecille. Marc menjadi tokoh penting pada bagian akhir cerita.
Gambar 3 Desain karakter Marc
Bert Bert adalah adik kandung dari Marc. Bersahabat dengan Cecille sejak kecil. Bert menjadi karakter yang selalu mendukung Marc dan Cecille.
Gambar 4 Desain karakter Bert
Rick Rick adalah karakter dengan kepribadian yang arogan. Merupakan pemimpin dari tim Triple Threat yang menjadi lawan HighFlyer pada pertandingan final streetball. Rick selalu meremehkan lawan-lawannya.
Gambar 5 Desain karakter Rick
Piere Karakter pemain yang lincah dalam tim Triple Threat. Tidak suka diatur dan kadang ingin menang sendiri.
Gambar 6 Desain karakter Piere
Chris Chris merupakan pemain yang memiliki karakter paling tenang dibandingkan kedua rekannya. Menghadapi situasi apapun dengan berusaha tenang dan tanpa emosi.
Gambar 7 Desain karakter Chris
VISUALISASI ENVIRONMENT Environment yang mendukung visualisasi film animasi pendek ini dibuat secara digital pada photoshop dengan style cartoon beserta shading, antara lain sebagai berikut :
Gambar 8 Visualisasi environment
VISUALISASI SCENE
Berikut beberapa hasil screenshoot final looks dari film animasi pendek “High Flyer”.
Gambar 9 Visualisasi scene
ITEM PENDUKUNG
Berikut beberapa item pendukung yang dibuat untuk mempromosikan film animasi pendek “High Flyer”. POSTER FILM
Konsep dari desain poster ini adalah untuk memperlihatkan hubungan erat dari karakterkarakter yang ada dalam film ini, terutama tiga karakter utamanya. Menekankan fokus pada tangan di tengah poster untuk menegaskan bahwa mereka berjuang bersama untuk mencapai tujuan. Background langit biru memberikan konotasi untuk menggapai tujuan dan impian setinggi langit sekalipun.
Gambar 10 Poster film
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kompetisi animasi pendek di Indonesia mulai berkembang. Sayangnya hanya ada sedikit animasi dengan cerita orisinil yang mampu menggugah emosi penonton. Apalagi dengan animasi pendek non-dialog yang jarang kita temui di negeri ini. Membuat animasi pendek non-dialog yang menarik secara visual dan pesan-pesannya mampu dipahami penonton merupakan tantangan bagi Penulis. Setiap individu memiliki tujuan dan impian masing-masing, begitu juga dengan sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Untuk mencapai tujuan dan impian tersebut kisa harus melalui suatu proses yang panjang dan tak kadang membawa kita pada kegagalan. Kita harus bisa mengembangkan sikap pantang menyerah dan terus memotivasi diri untuk mencapai tujuan dan impian walaupun selalu diawali dengan kegagalan.
Saran Pada era teknologi ini, animasi menjadi salah satu cara penyampaian yang cukup efektif kepada generasi muda. Penting bagi generasi tersebut agar menerima tontonan yang baik terutama yang membangun dan memperluas daya imajinasi mereka. Tontonan juga perlu di seleksi agar pantas dipertontonkan kepada generasi muda sekarang ini atau tidak. Animasi pendek menjadi salah satu tontonan pilihan yang secara tidak langsung dapat memberikan informasi ataupun menjadi pembelajaran moral yang sangat penting bagi generasi muda tersebut. Penulis juga menyarankan untuk selalu bersikap pantang menyerah dalam proses mencapai tujuan dan impian.
REFERENSI Johnston, O. & Thomas, F. (1981). Disney Animation : The Illusion of Life. New York: Walt Disney Production. Williams, R. (2009). The Animator's Survival Kit : Expanded Edition. United States: Faber and Faber , Inc. Whitaker, Harold & Halas, John. (2009). Timing For Animation. United States: Elsevier Ltd.
Porter, L. David. (2007). Michael Jordan : A Biography. United States: Greenwood Publishing Group, Inc.
Hasan, Ibrahim Amir. (2008). Future Streetball : The Art of Indonesian Streetball. Bandung: Mizan.
Palmer, Chris. (2004). Streetball : All the Ballers, Moves, Slams, & Shine. United States: William Morrow Paperbacks.
Abdul-Jabbar, Kareem & Obstfeld, Raymond. (2013). Sasquatch in The Paint. United States: DisneyHyperion.
Loomis, Andrew. (1971). Figure Drawing for All It's Worth. United States: Viking Adult.
McCloud, Scott. (1994). Understanding Comics : The Invisible Art. United States: William Morrow Paperbacks.
Smith, Sam. (1992). The Jordan Rules. Unite States: Simon & Schuster.
Mccallum, Jack. (2012). Dream Team : How Michael, Magic, Larry, Charles, and the Greatest Team of All Time Conquered the World and Changed the Game of Basketball Forever. United States: Ballantine Books. Woodward, Ryan. (2013). Gesture Drawing Vol 3. Mapleton: Ryan Woodward.
Creative Color Schemes. (2009). Creative Color Schemes. Thailand: Thawatchai Srisuthep.
Beck, Jerry. (2005). The Animated Movie Guide. United States: Chicago Review Press.
Digest Books, Writer's. (2011). Crafting Novels & Short Stories. United States: Writer's Digest Books.
Bjarkman, C. Peter. (1999). The Biographical History of Basketball. New York: The McGraw-Hill Companies.
Anderson, Lars & Millman, Chad. (1998). Pickup Artists: Street Basketball in America. New York: Haymarket.
Supriyono, Rakhmat. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Publisher.
Vallerand, J. Robert. (2004). Intrinsic and Extrinsic Motivation in Sport. Canada: Elsevier Inc.
Tillman, Bryan. (2011). Creative Character Design. Massachusetts: Focal Press.
http://courses.cs.washington.edu/courses/cse456/14su/resources/BasicCinematographyforAnimation.p df
RIWAYAT PENULIS Marcellino Johannes Paulus Tan lahir di kota Tomohon pada 09 Oktober 1989. Penulis menamatkan pendidikan di SD Kr. Eben Haezar 02, pendidikan SMP pada sekolah yang sama, dan di SMA N9 BINSUS, Manado pada tahun 2007 dalam jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, serta menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Desain Komunikasi Visual peminatan Animasi pada tahun 2014. Penulis juga pernah menjalani program kerja Praktek selama 3 bulan di PT Anantarupa Nabha Sparsham Deeptam, sebuah studio developer mobile game.
