PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK "MOVE" WORKING PAPER Stephen Ardi Vantono DKV-Animasi, Jl. Pondok Gading Utama Blok F/ 8, 088210227538,
[email protected]
ABSTRAK Seiring perkembangan zaman, animasi menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari dunia kita. Dalam dunia pertelevisian, internet, game bahkan perfilman internasional memerlukan animasi. Tujuan Penelitian untuk mengkomunikasikan ajaran moral tentang buruknya pemaksaan kehendak lewat animasi pendek kepada anak-anak. Metode penelitian yang telah dilakukan adalah kualitatif lewat studi pustaka. Analisis dilakukan dengan membuat film animasi pendek tentang bagaimana matahari dan bulan pindah ke angkasa secara fiksi yang memuat ajaran moral tentang pemaksaan kehendak lalu ditujukan kepada penonton berusia 6-8 tahun. Hasil yang dicapai adalah pesan moral yang terkandung dalam film pendek ini dapat tersampaikan dengan baik. Disimpulkan, film animasi pendek ini dapat menginspirasi pola pikir anak untuk berubah ke arah yang lebih baik, sehingga pada masa dewasanya dapat mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan prioritas kebutuhannya masing-masing tanpa harus memaksakan kehendak yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, yang pada akhirnya memberi makna untuk kehidupannya.
Kata kunci : Animasi, moral, pemaksaan kehendak, anak-anak.
PENDAHULUAN Seiring perkembangan zaman, animasi menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari dunia kita. Dalam dunia pertelevisian, internet, game bahkan perfilman internasional memerlukan animasi. Hal ini membuat sesuatu menjadi lebih menarik untuk diminati penonton. Seiring berkembangnya waktu pula, ada hal-hal yang terlupakan oleh kita, contohnya adalah cerita rakyat. Pada masa sekarang cerita rakyat kurang diminati oleh anak-anak. Hal ini dikarenakan masuknya pengaruh budaya luar yang dianggap lebih menarik oleh mereka. Padahal cerita rakyat tidak kalah menarik dengan ceritacerita dari luar negri sana, hanya saja kurang dapat disajikan dengan baik sehingga anak-anak pun kurang tertarik akan cerita rakyat dan akhirnya lebih memilih cerita-cerita lain seperti komik, petualangan fantasi, maupun cerita-cerita yang berbentuk novel. Selain itu pudarnya cerita rakyat juga dipengaruhi oleh hilangnya budaya mendongeng, hal ini dikarenakan teknologi yang sudah maju. Munculnya televisi seakan menggantikan posisi dongeng sebagai pengantar tidur anak-anak. Padahal di dalam tayangan televisi sekarang adalah tayangan yang tidak mendidik, melainkan merusak moral sehingga menghancurkan pola pikir anak-anak. Sedangkan kebalikannya cerita rakyat malah berdampak positif karena di dalamnya selalu ada ajaran budi pekerti atau pun pendidikan moral yang bisa dipetik. Dan selain dapat mengembangkan sifat-sifat positifnya,
anak diharapkan juga dapat melestarikannya sebagai warisan budaya, karena dengan begitu kekayaan dan warisan budaya dapat tetap terjaga dan terpelihara. Di dalam kehidupan, moral atau ajaran budi pekerti seringkali menentukan pencapaian dalam melaksanakan tujuan hidup kita. Salah satu ajaran moral yang berguna dalam kehidupan kita adalah jangan memaksakan kehendak kita atau pun orang lain. Banyak contoh-contoh nyata yang sering kita alami, misalkan seseorang yang telat berangkat ke kantor, dengan waktu yang sangat terbatas ia memaksakan kehendaknya, ia pun mengebut di jalan raya, akibatnya dapat berakhir dengan kecelakaan atau pun kematian. Contoh lain pemaksaan kehendak misalkan seorang pelajar SMP yang tanpa izin orang tuanya dan tanpa pengetahuan yang cukup tentang cara mengemudi kendaraan mengemudikan sepeda motor. Hal tersebut dapat berakibat fatal pada dirinya atau pun orang lain. Untuk mengatasinya, saya merasa tepat jika mengangkat sebuah dongeng karena pembentukan kebiasaan seseorang biasanya dimulai dari anak-anak dan pada umumnya mereka menyukai dongeng serta menjadikannya sebagai panutan. Dalam hal ini saya tertarik untuk membuat animasi pendek berdasarkan dongeng yang mengangkat ajaran moral tentang pemaksaan kehendak karena hal ini bersifat umum dan sering dialami semua orang. Saya tidak berharap sebuah animasi pendek ini dapat menghilangkan total kebiasaan memaksakan kehendak, namun lebih untuk menyadarkan dan mengingatkan saja, bahwa kita boleh berusaha untuk segala sesuatu, tetapi jangan memaksakan untuk sesuatu yang diluar kemampuan karena dapat merugikan diri kita dan orang lain.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang saya lakukan adalah dengan studi pustaka melalui buku-buku di perpustakaan maupun media internet, juga dengan melakukan observasi langsung ke tempat sejenis. Prosedur penelitian yang saya lakukan pertama kali adalah mencari referensi tentang buku-buku di perpustakaan untuk mendapatkan gambaran pemecahan permasalahan, kedua saya melakukan studi pustaka lewat media internet untuk mempoerkokoh penglihatan visual tentang pengujian hipotesis, selanjutnya saya melakukan observasi langsung ke tempat sejenis, karena saya perlu melakukan pengkajian tentang kebenaran masyarakat di sekitar kita sering memaksakan kehendak. Saya memilih jalan raya sebagai tempat observasi langsung karena disini saya dapat menemukan contoh nyata tentang pemaksaan kehendak yang dilakukan masyarakat yaitu dengan kebut-kebutan di jalan raya, saling mendahului dalam membawa kendaraan,dan banyak contoh lain. Hal ini membuat saya ingin membawakan cerita sebuah film animasi pendek tentang pemaksaan kehendak yang dibuat berdasarkan insprirasi dari cerita rakyat afrika.
HASIL DAN BAHASAN Penting atau tidaknya pemaksaan kehendak menjadi daya tarik saya untuk meneliti seberapa seringnya kita melakukan pemaksaan kehendak, karena itu saya melakukan survei tentang ini. Hal yang saya teliti adalah contoh riilnya saja yaitu tentang seberapa banyak sepeda motor di jalan raya yang melakukan kebut-kebutan pada pagi hari waktu berangkat ke kantor untuk memaksakan kehendak.
Mengebut Tidak
Motor; Tidak; 6; 30%
Motor; Mengebut; 14; 70%
Gambar 1 Pengemudi Sepeda Motor yang Mengebut Saat Telat Berangkat ke Kantor
Kita semua tahu bahwa mengebut di jalan raya dapat berakibat fatal bagi diri kita maupun orang lain.Dari gambar diatas dapat kita sadari betapa pentingnya memberitahu kepada masyarakat tentang buruknya pemaksaan kehendak. Untuk menjawab permasalahan ini saya membuat animasi bertemakan tentang buruknya pemaksaan kehendak yang diadaptasi dari cerita rakyat afrika tentang matahari, bulan, dan air.
Animasi dan Film Pendek Animasi berasal dari kata anima yang berarti hidup, animasi itu sendiri berarti memberi kehidupan, memberi kehidupan pada suatu benda mati. Sedangkan secara teknis, film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi dibawah 50 menit. Film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Hal tersebut menjadi menarik justru ketika variasivariasi tersebut menciptakan cara-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan film. Sebuah animasi yang baik lahir dari cerita yang menarik. (Derek Hill dalam Gatot Prakosa, 1997)
Move
Gambar 2 Buku Wonderful World Of English: Way Up High
Cerita ini adalah cerita rakyat afrika yang saya ambil berdasarkan Buku Wonderful World Of English, Way Up High, World Book International. Buku ini berisi tentang cerita rakyat yang berasal dari amerika, afrika dan sebagainya .Judul film ini adalah "Move" yang berarti pindah ke angkasa, sebagaimana dalam cerita ini menggambarkan perjalanan hidup matahari dan bulan sehingga berpindah ke angkasa.
Sinopsis Pada zaman dahulu kala, matahari dan air hidup bersama sebagai manusia di bumi. Setiap hari mereka menari dan bermain bersama di pantai. Matahari dan istrinya, bulan, tinggal bersama dalam kehangatan di rumah yang ceria. Rumah tersebut dilukis dengan warna kuning, merah jambu, dan emas. Cahaya selalu menari disekitarnya. Rumah air jauh lebih besar dari rumah matahari. Rumah itu berwarna biru, hijau, dan ungu.Angin yang lembut meniup di sekitar rumah itu dan itu sangat menenangkan. Matahari sekali waktu mendatangi rumah air, namun air tidak pernah mengunjungi rumah matahari. Suatu hari matahari bertanya kepada air, mengapa ia tidak pernah mengunjunginya. Air berkata bahwa ia ingin untuk mengunjungi rumah matahari, namun rumah matahari tidak cukup besar untuk ia dan keluarganya. Matahari berpikir membuat rumah baru adalah hal yang bagus. Dalam sekejap, matahari berhasil membuat rumah barunya. Rumah itu sangat panjang dan besar. hari berikutnya, matahari mengundang air dan seluruh keluarganya untuk mengunjungi rumahnya.Singkat cerita pesta pun dimulai, air dan keluarganya masuk ke dalam rumah matahari sehingga rumah itu sangat penuh. Sejak itulah matahari dan istrinya, bulan, mengungsi ke angkasa.
Data Karakter Matahari
: ceria, penuh semangat, mudah terhanyut kedalam suasana, ceroboh.
Bulan
: ramah, setia, tenang.
air
: berhati-hati, ramah, pemalu.
Teori Warna Setiap warna mampu memberikan kesan emosional dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya (Sullivan:117). Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen. Dalam konsep desain, setiap warna memiliki simbol dan makna yang berbeda. Warna dapat menciptakan suasana hati dan dorongan semangat. Bahkan warna dapat mewakili visi dan cita-cita serta semangat kebangsaan sebuah bangsa seperti bendera. Oleh karena itu hampir semua desain memiliki warna. Bahkan hitam putih yang dikatakan dalam teori warna adalah bukan warna dalam hal ini adalah sebagai warna yang dapat memiliki makna simbolis.
Berikut adalah warna-warna yang saya terapkan untuk pembuatan film animasi pendek ini, yang sebagian besar merupakan warna natural atau sesuai dengan aslinya, namun tidak menutup kemungkinan warna tersebut dipadukan atau merupakan gradient antara satu warna dengan warna yang lainnya: • • • • • • • • • • •
Merah : api di perapian Kuning : karakter matahari, rumah matahari Biru : rumah air (laut), langit Hijau : daun, rumput Oranye : api, kepiting Ungu : rumah air Merah jambu : rumah matahari Coklat : tanah, batang pohon Putih : awan, asap, bulan Abu-abu : asap Emas : rumah matahari
Untuk warna pada kepiting sebagai karakter pendukung saya menggunakan warna oranye karena kebanyakan kepiting dalam film animasi menggunakan warna tersebut, sedangkan pada kepiting yang asli terdapat berbagai macam-macam jenis dan warna.
Gambar 3 Jenis Kepiting Sebagian besar saya menggunakan warna-warna natural agar disamping menyampaikan pesan moral, film ini juga dapat membuat target penonton yang berusia 6-8 tahun mempelajari tentang warna pada elemen alam yang sesungguhnya.
Analisa SWOT Strenght atau kekuatan : • Cerita rakyat afrika ini dapat menghibur anak-anak tentang mengapa matahari dan bulan ada di angkasa. • Karakter yang realis dapat menarik perhatian penonton • Rangkaian cerita yang sederhana dapat dengan mudah untuk dimengerti. • Teknologi yang semakin memudahkan dalam membuat efek-efek visual yang menarik dalam film ini. Weakness atau kelemahan : • Cerita bukan cerita asli indonesia. • Kurangnya pengalaman penulis dalam membuat film. • Keterbatasan waktu dan biaya dalam pembuatan film. • Kisah klasik afrika yang masih belum dikenal orang banyak. Opportunities atau peluang : • Belum banyak animasi-animasi yang menggunakan karakter fenomena alam seperti matahari. • Cerita yang menarik dan sederhana dapat dengan mudah dimengerti penonton. • Teknologi yang semakin mumpuni sangat mendukung dalam pembuatan film • Menghibur anak-anak tentang rasa ingin tahu mereka. Threats atau ancaman : • Manajemen waktu yang kurang maksimal. • Banyaknya animasi-animasi dari luar negri yang mempunyai visual yang lebih baik. • Kurangnya penghargaan pemerintah terhadap perkembangan animasi di Indonesia. • Pergerakan animasi yang kurang halus karena kurangnya pengalaman penulis dalam membuat animasi.
Identifikasi Masalah 1. 2.
Perlunya mengkomunikasikan pentingnya ajaran moral sejak dini. Perlunya mengkomunikasikan ajaran moral tentang buruknya pemaksaan kehendak kepada anak-anak.
Rumusan Masalah Bagaimana cara menyampaikan komunikasi audio visual berbentuk film animasi pendek 3d bertemakan dongeng yang memiliki pesan moral sederhana namun sesuai dengan perkembangan zaman sehingga mampu menghibur penonton, khususnya anak-anak tentang bagaimana matahari dan bulan berada di angkasa?
Tujuan 1. 2.
Mengangkat cerita yang berisikan moral yang baik untuk kalangan anak-anak. Mengkomunikasikan ajaran moral tentang buruknya pemaksaan kehendak lewat animasi pendek kepada anak-anak.
Manfaat 1.
Menginspirasi pola pikir anak-anak serta teman-teman yang bergerak dalam animasi berubah ke arah yang lebih baik
2.
Pesan moral yang terkadung dalam film ini dapat tersampaikan dengan baik.
Strategi Komunikasi 3. 4. 5. 6.
Karakter yang unik dan menarik dapat menarik perhatian penonton Efek simulasi visual pada karakter dapat memperkuat keunikan karakter sehingga dapat menghibur penonton. Film Pendek bertema dongeng sederhana dapat membuat anak-anak mengerti tentang alur cerita film ini sehingga pesan dapat tersalurkan dengan baik. Media Animasi dapat memvisualkan alur cerita dengan lebih lucu melalui eksagerasi ekspresi dan gerakan karakter dalam film animasi.
Fakta Kunci 1. 2. 3.
Dongeng sederhana berbentuk animasi dapat menyampaikan pesan moral dan menghibur anak-anak. Anak-anak gemar menonton animasi yang ceritanya sederhana. Anak-anak menyukai karakter yang unik dan lucu.
Masalah Yang Dikomunikasikan Bagaimana membuat film pendek animasi tentang dongeng dari afrika yang mempunyai keunikan dari segi karakter sehingga dapat menghibur dan menyampaikan pesan moral kepada penonton khususnya anak-anak tentang keberadaan matahari dan bulan di angkasa.
Tujuan Komunikasi 1.
Menyampaikan pesan moral yang terdapat pada cerita rakyat akfrika ini tentang bagaimana kecerobohan matahari sehingga ia dan istrinya, bulan, ada di angkasa kepada penonton, khususnya anak-anak.
Profil Target Audiens 1.
Demografi Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Sosial : Pendidikan minimal SD Usia : Semua Umur
2.
Geografi
3.
Psikografi : Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, terbuka, memiliki ketertarikan terhadap alam, bersemangat.
: Masyarakat di kota besar di pulau Jawa.
Premise Keberadaan matahari dan bulan ke angkasa secara fiksi.
Penetapan Judul Penulis memilih judul Move untuk menggambarkan tentang perjalanan hidup matahari dan bulan secara fiksi sampai mereka berdua mengungsi ke angkasa. Dalam hal ini "Move" adalah pindah ke langit-langit, sebagaimana keberadaan matahari dan bulan yang sebenarnya di angkasa.
Desain Title
Gambar 4 Judul "Move"
Untuk desain title penulis menggunakan font “Curlz MT”, karakter font yang agak melengkung dipadukan dengan partikel pasir yang bercahaya untuk melambangkan keberaan matahari dahulu kala secara fiksi di pantai, sehingga menunjukan perpaduan antara keseluruhan cerita. Di bagian bawah judul ditambahkan dengan tulisan “The Spirit Of Sun” yang berarti semangat dari matahari tersebut.
Visualisasi Karakter
Gambar 5 Matahari
Gambar 6 Bulan
Gambar 7 Air
Gambar 8 Kepiting
Gambar 9 Ikan
Visualisasi Environment
Gambar 10 Outdoor
Gambar 11 Indoor
Visualisasi Scene
. Gambar 12 Matahari Memotong Kayu
Poster
Poster "Move"
Merchandise Saya membuat beberapa macam jenis merchandise untuk film ini, diantaranya:mug, stiker dan pembatas buku.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa pemaksaan kehendak tidak hanya terjadi dalam dongeng saja, tetapi juga dalam keseharian semua orang. Ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Karena itu disini audio visual dapat berperan sebagai salah satu media untuk mengkomunikasikan tentang kerugian yang dapat dialami dalam hal pemaksaan kehendak, juga sebagai penyalur kesenian dan kebudayaan dari berbagai belahan dunia sehingga penonton dapat mengenal tentang budaya atau cerita dari negara lain serta mengambil intisari yang dikandung di dalamnya. Saran Sebaiknya animasi bertemakan dongeng atau cerita rakyat terus diangkat oleh industri animasi dalam dan luar negri, agar lewat animasi tersebut semua orang dapat saling mengenal tentang budaya masing-masing dan terlebih lagi mengambil intisarinya untuk kehidupan. Kemudian diharapkan lewat animasi tentang cerita rakyat dapat menumbuhkan rasa toleransi dan saling menghargai dalam kehidupan yang beragam.
REFERENSI Ann Wright, Jean.(2005).Animation Writing & Development.Burlingtown: Focal Press Connelly, Gwen.(1994).Wonderful World Of English Way Up High.Chicago :World Book, Inc. Grimm, Tom.(1998). The Basic Book of Photography.USA: Penguin Group.
Layun Rampan, Korrie.(2003). Teknik Menulis Cerita Anak.Yogyakarta: Pink Books, Pusbuk, dan Taman Melati.. Prakosa, Gatot. 2010. Animasi Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia. Jakarta: FFT-IKJ & Yayasan Seni Visual Indonesia. Woodcock, Vincent.(2007). How To Draw and Paint Crazy Cartoon Character. Singapore: Page one Publishing Private Limited. Chandra, Brian.(2012).Perancangan Animasi Pendek TOBI.Animasi, Desain Komunikasi Visual,Universitas Bina Nusantara: Jakarta Akram, Aaman.(2009). Lighting Theory for CG.3D Total Journal, diakses 15 Februari 2014 dari http://www.3dtotal.com. Ardiyansah.(2010).12 Prinsip Animasi.Jurnal Binus-Agenda, diakses 16 Maret 2014 dari http://dkv.binus.ac.id/ Cassidy, Kyle.(2009). Camera Movement Techniques - Tilt, Pan, Zoom, Pedestal, Dolly and Truck.Video Maker Magazine Journal, diakses 15 Februari 2014 dari http://www.videomaker.com Pribadi, Agus.(2014). Delapan Langkah Menulis Cerpen Untuk Pemula. Jurnal Humaniora Kompas,diakses 15 Februari 2014 dari http://bahasa.kompasiana.com Widiartanto, Yoga Hastiadi.(2014).Teori Baru, Ternyata Bulan Berasal dari Bumi. Okezone Journal, diakses 21 Februari 2014 dari http://techno.okezone.com.
RIWAYAT PENULIS Stephen Ardi Vantono lahir di kota Jakarta pada 20 Agustus 1992. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang DKV Animasi pada tahun 2014.