ABSTRAK PENGARUH LOAN TO DEPOSITE RATIO (LDR) DAN BEBAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH TERTAGIH TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk )
Oleh RETTIA FAUZIA 103403010
Bidang Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Loan to Deposite Ratio (LDR) dan Beban Penyisihan Piutang tidak Tertagih terhadap Laba Operasional Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. metode yang digunakan adalah metode Regresi Linier Berganda dengan bantuan software SPSS 16. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Secara parsial, Loan to Deposite Ratio (LDR) serta Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih berpengaruh signifikan terhadap laba operasional (2) Loan to Deposite Ratio (LDR) dan Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Kata kunci : Loan to Deposite Ratio (LDR), Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih dan Laba Operasional. pembayaran. Falsapah yang mendasari
PENDAHULUAN
kegiatan usaha bank adalah kepercayaan Bank adalah lembaga yang
masyarakat. Hal ini tampak dalam kegiatan
berperan sebagai perantara keuangan
pokok bank yang menerima simpanan dari
(financial intermediary) antara pihak yang
masyarakat dalam bentuk giro, tabungan,
memiliki dana dan pihak yang
serta deposito berjangka dan memberikan
memerlukan dana, serta sebagai lembaga
kredit kepada pihak yang memerlukan
yang berfungsi memperlancar lalu lintas
dana. 1
Semakin besar jumlah dana yang
kebutuhan piutang tersebut, dengan cara
disalurkan maka pihak bank akan
yang cermat dan tepat sebagai bentuk
memperoleh pendapatan bunga kredit yang
suatu investasi bagi perusahaan.
semakin tinggi, yang nantinya laba yang
Disatu sisi, semakin besar piutang
diperoleh semakin meningkat.
yang dimiliki bank maka semakin besar pula penyisihan piutang yang disisihkan
Besarnya jumlah volume penjualan kredit
setiap
tahunnya,
triwulan.
berarti
bank
Periode
atau
harus
dapat
oleh bank tersebut, tetapi disisi lain dapat mempengaruhi
lebih besar lagi dalam piutang. Penjualan kredit yang dilakukan oleh bank biasanya
bank.
bank
dalam
hal
penilaian
dengan
perkembangan
4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor
dalam
Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor
perusahaan dapat mencapai sasaran, dalam
Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam
arti bahwa kredit itu dapat membantu
negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1
pelanggan sesuai dengan kebutuhannya,
Kantor Cabang Khusus, 1 New York
disamping itu juga menguntungkan bagi
Agency, 1 Caymand Island Agency, 1
perusahaan dalam arti sesuai dengan
Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor
tujuan perusahaan meliputi dua fungsi
Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
(perusahaan
P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos
dari
Pelayanan Desa. Pada 19 Januari 2013,
piutang/kredit tersebut) dan safety (bahwa berjalan
suatu
mempunyai unit kerja yang berjumlah
(bad debt).
yang
keberhasilan
sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia
pelanggan atau piutang yang tidak tertagih
piutang
menunjang
dunia perbankan yang semakin pesat maka
penjualan kredit yang tidak terbayar oleh
keuntungan
yang
Seiring
serta akan bertambahnya resiko berupa
memperoleh
faktor
kewajiban atau hutang.
bunga pinjaman terkait dengan piutang
profitability
satu
nasabah mampu atau tidaknya melunasi
dan mengawasi administrasi kredit, adanya
yaitu
salah
dilakukan
halnya menambah pegawai yang mengurus
pokok
merupakan
tidak tertagih merupakan suatu cara yang
munculnya berbagai macam biaya, seperti
piutang
laba
Pertimbangan dalam penyisihan piutang
akan membawa dampak resiko yaitu
proses
kecilnya
operasional bank. Laba atau keuntungan
menyediakan penanaman investasi yang
Agar
besar
BRI juga meluncurkan sistem e-Tax, yaitu
benar-benar
layanan penerimaan pajak daerah secara
terjamin, maka harus dihitung jumlah 2
online melalui layanan cash management.
kredit
Penelitian ini ditekankan pada loan to
mengimbangi
deposit ratio (LDR), beban penyisihan
memenuhi permintaan deposan yang ingin
piutang tidak tertagih dan laba operasional.
menarik kembali uangnya yang telah
Dari fenomena yang terjadi di PT. Bank
digunakan oleh bank untuk memberikan
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, loan to
kredit. Semakin tinggi resiko tersebut
deposit ratio (LDR), beban penyisihan
mmeberikan indikasi semakin rendahnya
piutang tidak tertagih dan laba operasional
kemampuan
yang dihasilkan dari tahun 2003-2012
bersangkutan. Hal ini disebabkan karena
mengalami fluktuasi. Semakin besarnya
jumlah
dana yang diterima dan diberikan dalam
membiayai kredit menjadi semakin besar.
bentuk kredit maka semakin besar pula
kepada
dana
nasabah
kredit
dapat
kewajiban
bank
untuk
likuiditas
yang
bank
diperlukan
yang
untuk
Definisi beban mencakup kerugian
resiko yang ditanggung PT. Bank Rakyat
maupun
Indonesia (Persero) Tbk sebagai akibat
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
dari adanya kredit bermasalah sehingga
biasa terjadi. Kerugian mencerminkan pos
akan
laba
lain yang memenuhi definisi beban yang
operasional yang dicapai oleh PT. Bank
mungkin timbul atau mungkin tidak timbul
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
dari aktivitas perusahaan biasa. Kerugian
mempengaruhi
terhadap
tersebut
TINJAUAN PUSTAKA
beban
yang
timbul
mencerminkan
dalam
berkurangnya
manfaat ekonomi, dan pada hakekatnya
Loan to Deposite Ratio dapat
tidaklah berbeda dengan beban lain.
diartikan rasio antara jumlah kredit yang
pengertian beban penyisihan piutang tidak
diberikan dengan dana yang diterima oleh
tertagih
bank ditambah modal sendiri. Rasio ini
(2004:126) “Beban penyisihan piutang
menunjukkan
penilaian
tidak tertagih adalah cadangan kerugian
likuiditas bank. Loan to deposit ratio
piutang yang menimbulkan berkurangnya
tersebut
jauh
manfaat ekonomi yang dibebankan sebagai
membayar
beban pada periode yang bersangkutan
kembali penarikan dana yang dilakukan
yang disusun pada akhir periode, maka
deposan dengan mengandalkan kredit yang
setiap akhir tahun perlu dihitung jumlah
diberikan sebagai sumber likuditasnya.
kerugian-kerugian dari piutang-piutang,
Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian
sehingga dapat dibedakan antara kerugian
salah
menyatakan
kemampuan
bank
satu
seberapa dalam
3
menurut
Zaki
Baridwan
piutang
dengan
timbulnya
yang
piutang.
mengakibatkan
Beban
Metode yang digunakan adalah
penyisihan
deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
piutang ini merupakan bagian dari piutang
Metode disktiptif analitis adalah suatu
dengan jumlah piutang yang diharapkan
metode yang meneliti status kelompok
akan
dengan
manusia, objek, suatu set kondisi, suatu
mengurangkan jumlah yang diperkirakan
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
akan dapat ditagih kepada jumlah piutang.
peristiwa pada masa sekarang dengan
ditagih
Ketika
dihitung
laba,
tujuan deskriptif, gambaran atau lukisan
kebanyakan orang mengaitkannya dengan
secara sistematis, faktual, dan akurat
uang
mengenai fakta-fakta sifat serta hubungan
sisa
membicarakan
dari
pendapatan
dikurangi dengan semua biaya
setelah yang
antar
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
fenomena
yang
diselidiki.
(Mohammad Nazir, 2005:54).
itu. Laba biasanya mengacu pada surplus
PENGUJIAN HIPOTESIS
atau kelebihan pendapatan atas biaya. Oleh karena itu, banyak teori mengenai laba
Untuk
yang dikembangkan oleh para ahli sesuai
yang
dengan kondisi yang ada. Menurut Sofyan
dilakukan pengujian hipotesis
Syafri Harahap, (2004:79) “Laba yaitu
dengan
naiknya nilai equity dari transaksi yang
statistik. Pada penelitian ini
sifatnya insidentil dan bukan kegiatan
pengolahan data dibantu melalui
utama entity dan dari transaksi atau
program
kejadian
yang mempengaruhi
windows. Pengujian hipotesis
entity selama satu periode tertentu kecuali
akan dimulai dengan penetapan
yang berasal dari hasil atau investasi dari
hipotesis operasional, penetapan
pemilik.”.
tingkat
lainnya
memperoleh
hipotesis
ditetapkan,
maka
menggunakan
SPSS
for
signifikansi,
uji
kriteria
dan
signifikansi,
Sedangkan menurut Amir Abadi
16.0
uji
Yusup (2000:84) “Laba operasional adalah
penarikan kesimpulan.
sebagai pendapatan yang merupakan hasil
1)
Penetapan
Hipotesis
Operasional
langsung dari kegiatan usaha perusahaan dikurangi dengan beban langsung dari
Hipotesis Simultan
kegiatan operasional.”
Ho : ρ = 0 artinya Loan to Deposite 4
Ratio (LDR) dan
perusahaan
pada
PT
Beban Penyisihan
Bank Rakyat Indonesia
Piutang
tidak
(BRI) Tbk.
Tertagih
secara
simultan
tidak
Ha1 : ρ # 0 artinya Loan to
Deposite
Ratio
berpengaruh,
(LDR) secara parsial
signifikan terhadap
berpengaruh
Laba
Laba
Operasional
perusahaan
pada
terhadap
Operasional
perusahaan
pada
PT
PT Bank Rakyat
Bank Rakyat Indonesia
Indonesia
(BRI) Tbk.
(BRI)
Tbk.
: ρ = 0 Beban
H02
Ha : ρ # 0 artinya Loan
Penyisihan
Piutang
to Deposite Ratio
tidak Tertagih secara
(LDR) dan Beban
parsial
Penyisihan Piutang
berpengaruh signifikan
tidak
Tertagih
terhadap
secara
simultan
Operasional perusahaan
tidak
Laba
berpengaruh,
pada PT Bank Rakyat
signifikan terhadap
Indonesia (BRI) Tbk.
Laba
Ha2
Operasional
perusahaan
pada
: ρ # 0 artinya
Beban
Penyisihan
PT Bank Rakyat
Piutang Tertagih secara
Indonesia
parsial
(BRI)
Tbk.
tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Hipotesis Parsial
Laba
: ρ = 0 artinya
Operasional perusahaan
Loan to Deposite Ratio
pada PT Bank Rakyat
(LDR) secara parsial
Indonesia (BRI) Tbk.
H01
tidak signifikan Laba
2)
berpengaruh
Penetapan Signifikansi
terhadap Operasional 5
Tingkat
Taraf
signifikansi
Uji F ini dilakukan untuk
ditetapkan sebesar 5% ini
melihat
berarti
variabel-variabel
kemungkinan
pengaruh
kebenaran hasil penarikan
independen
kesimpulan
variabel dependen secara
mempunyai
terhadap
probabilitas 95% dengan
simultan.
tingkat
adalah
kebebasan korelasi ganda
signifikansi
adalah df = (n=k-l). Pada
adalah tingkat yang umum
pengolahan data dibantu
digunakan dalam penelitian
melalui program SPSS
karena
16.0 for windows.
5%.
kesalahan Taraf
ketat
3)
(α)
dianggap untuk
cukup mewakili
4)
Keputusan
hubungan anatara variabel-
Uji t
variabel yang diteliti.
a.
Uji Signifikansi a. Uji
Derajat
H0 diterima jika nilai hitung, statistik uji
signifikan
secara
parsial (uji t)
(thitung)
berada
di
daerah
penerimaan
Uji t ini dilakukan untuk
H0 , dimana -ttabel
melihat signifikansi dari
thitung ≤ ttabel
pengaruh
variabel
independen
b.
secara
≤
H0 ditolak jika nilai hitung, statistik uji
individu
terhadap
variabel
dependen.
daerah penolakan H0
Untuk mencari ttabel maka
, dimana thitung > ttabel
derajat kebebasan (df)
dan thitung < -ttabel
(thitung)
untuk korelasi product
pengolahan
a.
data
Fhitung > Ftabel maka H0
ditolak,
dibantu melalui program
diterima
SPSS 16.0 for windows.
Loan
to
Ratio
(LDR)
b. Uji
signifikan
di
Uji F
moment yaitu df = n-2. Pada
berada
secara
simultan (uji F)
Beban 6
Ha
artinya Deposite dan
Penyisihan
Piutang
tidak
kuantitatif, dari hasil analisa
Tertagih
secara
tersebut akan ditarik suatu
simultan
kesimpulan,
berpengaruh secara
hipotesis secara simultan
signifikan
yang
Laba
terhadap
Operasional
apakah
diajukan
dapat
diterima atau ditolak.
perusahaan. b.
Fhitung > Ftabel maka H0
diterima,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ha
ditolak artinya Loan
Pengaruh Loan To Deposite Ratio (LDR)
to Deposite Ratio (LDR) dan
Beban
Penyisihan
Piutang
Secara
Parsial
Terhadap
Laba
Operasional Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
tidak Tertagih secara simultan
Berdasarkan
tidak
perhitungan
SPSS
berpengaruh secara
(lampiran 2) diperoleh koefisien korelasi
signifikan
terhadap
untuk variabel X1 (LDR) terhadap variabel
Operasional
Y (laba operasional) sebesar 0,724 dan
Laba
koefisien
perusahaan. H0
ditolak
pengaruh
determinasi
sebesar
0,524,
berarti bahwa 52,4 % variabilitas dari
atau
variabel
signifikan
Y
(laba
operasional)
dapat
apabila : Significance F
diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X1
Change < α = 0,05
(LDR).
H0
diterima
pengaruh signifikan
5)
hasil
LDR
memberikan
pengaruh
atau
terhadap laba operasional sebesar 52,4%,
tidak
artinya bahwa semakin kecil LDR yang
apabila
dihasilkan
:
oleh
pihak
bank
akan
Significance F Change
berdampak terhadap peningkatan laba
> α = 0,05
operasional. Dengan kriteria penolakan Ho jika
Penarikan Simpulan Berdasarkan hasil penelitian
thitung > ttabel
dan pengujian diatas akan
korelasi = 0,724, diperoleh nilai thitung
dilakukan
sebesar
analisa
secara 7
2,777
maka dengan koefisien
(lampiran
2)
dengan
mengambil taraf signifikansi
Dengan kriteria penolakan Ho jika
sebesar 5
%, maka nilai ttabel dengan df = 10-2 = 8
thitung > ttabel
sebesar 2,306, sehingga thitung > ttabel
korelasi = 0,905, diperoleh nilai thitung
(2,777> 2,306), maka menolak Ho atau
sebesar
dengan kata lain LDR secara parsial
mengambil taraf signifikansi
berpengaruh
laba
%, maka nilai ttabel dengan df = 10-2 = 8
Rakyat
sebesar 2,306, sehingga thitung > ttabel
operasional
signifikan pada
terhadap
PT.
Bank
Indonesia (Persero) Tbk.
maka dengan koefisien
5,615
(lampiran
2)
dengan sebesar 5
(5,615> 2,306), maka menolak Ho atau dengan kata lain beban penyisihan piutang tidak tertagih secara parsial berpengaruh
Pengaruh Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih
Terhadap
Secara
Laba
signifikan terhadap laba operasional pada
Parsial
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Operasional
Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan
hasil
SPSS (lampiran 2) diperoleh korelasi
untuk
Penyisihan
variabel
Piutang
Pengaruh Loan To Deposite Ratio (LDR)
perhitungan
X2
Tidak
dan Beban Penyisihan Piutang Tidak
koefisien
Tertagih Secara Simultan Terhadap
(Beban
Laba Operasional Perusahaan pada PT.
Tertagig)
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
terhadap variabel Y (laba operasional)
Berdasarkan
sebesar 0,905 dan koefisien determinasi
operasional)
dari
variabel dapat
Y
(Beban penyisihan piutang tidak tertagih)
diterangkan
terhadap variabel Y (laba operasional) sebesar 0,936 dan koefisien determinasi
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih). Beban
memberikan
Piutang pengaruh
Tidak
sebesar 0,876, berarti bahwa 87,6 %
Tertagih
terhadap
koefisien
korelasi untuk variabel X1 (LDR) dan X2
(laba
(dipengaruhi) oleh variabel X2 (Beban Penyisihan
perhitungan
SPSS (lampiran 2) diperoleh
sebesar 0,819, berarti bahwa 81,9 % variabilitas
hasil
variabilitas
laba
operasional)
operasional sebesar 81,9%, artinya bahwa
dari
variabel dapat
Y
(laba
diterangkan
(dipengaruhi) oleh variabel X1 (LDR) dan
pihak bank menyisihkan beban piutang
X2
tidak tertagih tidak terlalu besar, sehingga
(Beban
penyisihan
piutang tidak
tertagih). X1 (LDR) dan X2 (Beban
laba yang diperoleh oleh pihak semakin
penyisihan
besar. 8
piutang
tidak
tertagih)
memberikan
pengaruh
terhadap
laba
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
operasional sebesar 87,6%, artinya bahwa
tertinggi terjadi pada tahun 2005.
semakin kecil LDR dan beban penyisihan piutang
tidak
tertagih
maka
2. Loan to Deposite Ratio (LDR) secara
akan
parsial
berpengaruh
signifikan
berdampak terhadap peningkatan laba
terhadap laba operasional pada PT.
operasional.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung >Ftabel
3. Beban
Penyisihan
Piutang
Tidak
maka dengan koefisien
Tertagih secara parsial berpengaruh
korelasi = 0,936, diperoleh nilai Fhitung
signifikan terhadap laba operasional
sebesar
pada PT. Bank Rakyat Indonesia
24,754
(lampiran 2) dengan
mengambil taraf signifikansi
(Persero) Tbk.
sebesar 5
%, maka nilai Ftabel dengan df = 10-2-1 = 7
4. Loan to Deposite Ratio (LDR) dan
sebesar 4,74, sehingga Fhitung > Ftabel
beban penyisihan piutang tidak tertagih
(24,754>4,74), maka menolak Ho atau
secara simultan berpengaruh signifikan
dengan
terhadap laba operasional pada PT.
kata
lain
LDR
dan
beban
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
penyisihan piutang tidak tertagih secara
Saran
simultan berpengaruh signifikan terhadap
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
laba operasional.
disampaikan saran-saran yang diharapkan bermanfaat dan menjadi masukkan bagi
Simpulan
perusahaan. Adapun saran-saran yang akan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
disampaikan adalah sebagai berikut :
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kebijakan kredit pada PT.
1. Perkembangan loan to deposite ratio
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(LDR) periode 31 Desember (2004-
mungkin harus memperhatikan batas
2013) tertinggi diperoleh pada tahun
maksimal yang ditetapkan oleh Bank
2009, sedangkan LDR terendah terjadi
Indonesia dan mempertahankan prinsip
pada tahun 2011. Beban penyisihan
kehati-hatian.
piutang tidak tertagih peningkatan
2. Laba operasional yang dicapai oleh PT.
tertinggi terjadi pada tahun 2012. Laba
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
operasional yang dihasilkan oleh PT.
mengalami perubahan dari tahun ke tahun, 9
maka
dengan
memperkecil
beban operasional diharapkan dapat
Enny Pudjiastuti dan Suad Husnan.
membantu dalam meningkatkan laba
2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
operasional perusahaan.
IPP AMP YKPN, Yogyakarta.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya lebih
menggali
mengenai
secara
faktor-faktor
mempengaruhi operasional,
Warren
Reeve.
2005.
Accounting: Pengantar Akuntansi. Jakarta:
yang
terhadap dengan
Fees,
mendalam
Salemba Empat.
laba
Gujarati, Damodar. 2003.
menggunakan
variabel lain dan metode analisis yang
Ekonometrika Dasar : Edisi
berbeda.
Keenam. Jakarta: Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono Jusup. 2005. “DasarDasar Akuntansi Edisi Lima”.
Amir Akuntansi
Abadi Keuangan
Yusup.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah
2000.
Lanjutan
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
di
Indonesia. Jakarta:Salemba Empat.
Hendriksen, Eldon S. 2001. “Teori Akuntansi”, Jilid 1. diterjemahkan oleh
Blocher, J. Edward, Chen, H. Kung
Wim Liono. Jakarta: Erlangga.
dan Lin, W. Thomas, diterjemahlkan oleh A. Susty Ambarriani. 2000. Manajemen
IAI. 2004. Pernyataan Standar
Biaya. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta
Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta. Salemba Empat.
D. martin, John., Petty, J. William., J. Keown, Arthur., F. Scott, Jr, David.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004.
2005. Financial Management: Principles and
Applications.
New
Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Jersey:
Salemba Empat.
PrentinceHall. Indriyo Gitosudarmo dan Basri. Dahlan Siamat. 2001. Manajemen
2002. Manajemen Keuangan. Edisi 3.
Lembaga Keuangan, edisi ketiga. Jakarta.
Yogyakarta. BPFE.
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga
Indonesia.
Keuangan Lainnya. Edisi keenam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 10
Kieso, Donald E. dan Jerry J.
Edisi Kesembilan. Alih bahasa Tim
Weygandt. 2002. Akuntansi Intermediate.
Penerjemah penerbit Erlangga. Jakarta:
Jakarta: Erlangga.
PT. Gelora Aksara Pratama
Leman dan Eko Pranoto. 2000.
Soemarso S. R. 2002. Akuntansi
Sistem Komputer Akuntansi. Yogyakarta:
Suatu Pengantar. Buku 1, edisi empat.
Gramedia.
Jakarta: Salemba Empat.
Lukman Dendawijaya. 2003.
-------------------. 2004. Akunatnsi
Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia
Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Indonesia
Sofyan Syafri Harahap. 2004.
Masyud Ali. 2004. Asset Liability
Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja
Management: Menyiasati Risiko Pasar
Grafindo Persada.
Operasional Dalam Perbankan. Jakarta:
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
PT. Elex Media Komputindo
Bisnis, Penerbit Alfabeta. Bandung.
Michell Suharli. 2006. Akuntansi
Veithzal Rivai, Andria Permata
untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Edisi
Veihzal, 2006, Credit Management Hand
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Book, Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Moh. Nazir. 2003. Metode
Welsch, Hilton and Gordon
Penelitian. Cetakan Kelima. Jakarta:
diterjemahkan oleh Purwantiningsih dan
Ghalia Indonesia.
Marrouw. 2002. Anggaran Perencanaan
Santoso, S, 2000, Buku Latihan
dan Pengendalian Laba. Edisi Kedua
SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT.
Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba
Elex Media Komputindo, Kelompok
Empat.
Gramedia.
Y, Srisusilo. 2000. Bank dan
Skousen, Stice. 2001. Akuntansi
Lembaga Keuangan Lainnya, cetaka
Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba
pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Empat.
Zaki Baridwan. 2004. Intermediate Smit, Jay. M & Skousen K. Fred.
Accounting. Yogyakarta:BPFE.
1999. Akuntansi Intermediate. Jilid 1.
Peraturan dan Undang-undang 11
Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998. Tentang Pokok-pokok Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika.
12