2016
MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
5
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Daftar Isi Kata Pengantar
2
I.
Pendahuluan
3
1.1
Pemilihan Produk
3
1.2
Profil Jepang
5
II. Potensi Pasar Jepang
9
2.1
Impor Produk Gum Rosin Jepang - Dunia
2.2
Potensi Pasar Produk Gum Rosin Jepang - Dunia
10
2.3
Kebijakan Impor Produk Gum Rosin di Jepang
11
2.4
Saluran Distribusi Produk Gum Rosin di Jepang
12
2.5
Permintaan Pasar Produk Gum Rosin di Jepang
14
2.6
Persyaratan Impor Produk Gum Rosin di Jepang
15
2.7
Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Gum Rosin di Jepang
III. Peluang dan Strategi
9
16 19
3.1
Peluang
19
3.2
Strategi
20
3.3
Rekomendasi Strategis
22
IV. Informasi Penting
24
Daftar Importir Produk Gum Rosin di Jepang
27
Referensi
29
1
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief Produk Gum Rosin" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk gum rosin di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Intelligence dan Market Brief" yang telah disampaikan sebelumnya. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi terkait kondisi terbaru pasar produk gum rosin di Jepang, dimana tingkat persaingan di Jepang dengan negara pemasok utama lainnya, seperti China, Vietnam, serta negara-negara lainnya menjadi semakin kompetitif. Laporan ini juga mencoba memberikan rekomendasi hal-hal yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor produk gum rosin ini ke Jepang. Semoga laporan market brief produk gum rosin ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk gum rosin ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia ke pasar global pada umumnya dan ke pasar Jepang pada khususnya.
Tokyo, Mei 2016
2
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Pemilihan Produk Produk gum rosin, atau yang dikenal juga di Indonesia dengan sebutan gondorukem, merupakan produk yang digunakan dalam produksi berbagai macam produk, seperti bahan perekat, tinta, dan sebagainya. Produk gum rosin cukup dikenal di kalangan masyarakat Jepang yang mencintai olahraga baseball, karena produk gum rosin digunakan dalam pembuatan produk rosin pack atau rosin bag, yaitu produk yang digunakan oleh para pemain baseball untuk memperkuat pegangan pada bola maupun tongkat pemukul bola, sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1. Di Jepang, cukup banyak paten tentang produk yang menggunakan produk gum rosin sebagai salah satu bahan campuran.
Gambar 1.1 Produk rosin pack dan rosin bag di Jepang
3
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia, produk gum rosin menggunakan kode HS 3806.01. Gambar 1.2 menunjukkan besar market impor produk HS 3806.01 Rosin di Jepang dalam 5 tahun belakangan ini. Market impor produk gum rosin di Jepang pada tahun 2015 mencapai nilai US$ 84,9 juta. Jepang tercatat mengimpor dari Indonesia sebesar US$ 10,2 juta pada tahun 2015.
Gambar 1.2 Market impor produk gum rosin di Jepang (dalam juta USD) Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk gum rosin. Sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1, lima negara tujuan utama ekspor produk HS 3806.01 Rosin Jepang adalah Belanda (30,5%), Belgia (18,7%), Indonesia (10,9%), Amerika Serikat (8,2%), dan China (7,8%). Total ekspor Jepang untuk produk HS 3806.01 ini pada tahun 2015 tercatat sebesar US$ 4,3 juta, atau meningkat 82% dibanding tahun sebelumnya.
4
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Tabel 1.1
Rank
Importir
Ekspor HS 3806.01 Jepang ke Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$)
2011
2012
2013
2014
2015
Pangsa
PERUB
(%) 2015 (%) 15-14
WORLD
3,437
2,791
2,340
2,378
4,327
100
82
1
Belanda
0
0
9
10
1,321
30.5
13110
2
Belgia
0
0
0
0
807
18.7
-
3
Indonesia
948
668
791
512
470
10.9
-8.2
4
Amerika Serikat
467
432
359
485
354
8.2
-27
8
China
718
279
203
409
337
7.8
-17.6
Sumber: ITC (diolah) 1.2
Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang
terdiri
dari
dua
majelis:
Majelis
Rendah
Jepang
(House
of
Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito. Gambar 1.3 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial Information Authority of Japan, luas negara Jepang adalah sebesar 377.959 km 2 . Jepang memiliki 6.800 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū.
5
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Menurut data estimasi Statistics Bureau tanggal 1 Januari 2016, Jepang memiliki penduduk sejumlah 126,82 juta. Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing. Jepang memiliki mata uang Yen (¥). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Pada tahun 2012, konsumsi energi di Jepang diperkirakan mencapai 453.283 toe (tonne of oil equivalent), namun rasio swasembada energi di Jepang pada tahun 2012 tercatat hanya sebesar 6.0%, sehingga Jepang sangat bergantung pada impor bahan bakar dari luar negeri. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, yang mengindikasikan bahwa Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar.
6
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 2012, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah 1.273.620,4 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting bagi Jepang. Menurut data 31 Maret 2009, total panjang rel di seluruh Jepang adalah 27.342,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun.
7
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Gambar 1.3
Peta Negara Jepang
8
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1
Impor Produk Gum Rosin Jepang - Dunia Jepang merupakan negara pengimpor produk gum rosin dari berbagai negara di dunia. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, lima negara utama pengekspor produk HS 3806.01 Rosin ke Jepang pada tahun 2015 adalah China (71.9%), Indonesia (12%), Vietnam (10,9%), Brasil (3,8%), dan Amerika Serikat (1%). Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS 3806.01 adalah sebesar US$ 84,9 juta, atau turun 20,1% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1
Rank
Eksportir
Impor HS 3806.01 Jepang dari Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$)
2011
2012
2013
2014
2015
Pangsa
PERUB
(%) 2015 (%) 15-14
WORLD
141,860
69,254
87,844 106,248
84,910
100
-20.1
1
China
135,835
64,852
84,141
92,433
61,020
71.9
-34
2
Indonesia
1,472
1,145
1,024
1,877
10,210
12
444
3
Vietnam
2,789
1,680
1,119
7,906
9,248
10.9
17
4
Brasil
71
60
271
2,444
3,261
3.8
33.4
5
Amerika Serikat
773
937
969
813
813
1
0
Sumber: ITC (diolah) Hanya Indonesia dan Vietnam yang merupakan negara-negara pengekspor produk HS 3806.01 ke Jepang dari kawasan ASEAN. Gambar 2.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia berada di urutan pertama mengalahkan Vietnam.
9
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Gambar 2.1 Negara-Negara Pengekspor Terbesar ke Jepang dari Kawasan ASEAN untuk Produk Gum Rosin (dalam juta USD) 2.2
Potensi Pasar Produk Gum Rosin Jepang - Dunia Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk gum rosin ke Jepang pada tahun 2015. Lima negara eksportir utama produk gum rosin ke Jepang adalah China (71.9%), Indonesia (12%), Vietnam (10,9%), Brasil (3,8%), dan Amerika Serikat (1%). Tabel 2.2 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk gum rosin pada tahun 2014. Dengan kapasitas ekspor produk gum rosin Indonesia ke dunia sebesar US$ 107,5 juta dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 106,188 juta, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 104,4 juta untuk mengekspor produk gum rosin ke Jepang pada tahun 2014.
10
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Amerika Serikat (1%) Brasil (3,8%)
Others (0,4%)
Vietnam (10,9%)
Indonesia (12%)
China (71,9%)
Gambar 2.2
Pangsa Pasar Eksportir Produk Gum Rosin ke Jepang Tahun 2015
Tabel 2.2 Potensi Ekspor Produk Gum Rosin Indonesia ke Jepang tahun 2014 (dalam ribu US$) HS code
3806.01
Impor Jpn dr Ina
1,772
Ekspor Ina ke Dunia
Impor Jpn dr Dunia
107,523
106,188
Potensi Perdagangan Ina
104,416
Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk produk gum rosin di Jepang masih sangat terbuka. 2.3
Kebijakan Impor Produk Gum Rosin di Jepang Untuk impor produk gum rosin, regulasi yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut.
11
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
(1) Custom Law. Jepang tidak mengenakan tarif bea masuk untuk produk HS 3806.10 Rosin. Importir hanya perlu membayar pajak konsumsi sebesar 8% dari harga C&F untuk produk HS 3806.10 yang diimpor dari luar negeri. (2) Chemical Substance Control Law. Produk gum rosin pada dasarnya tidak dikenakan aturan ini, namun pihak eksportir sebaiknya menyertakan Safety Data Sheet (SDS) pada saat mengekspor produk gum rosin ke Jepang. 2.4 Saluran Distribusi Produk Gum Rosin di Jepang Gambar 2.3 mendeskripsikan alur distribusi produk gum rosin dari produsen, lalu diekspor dan sampai ke tangan konsumen. Di Jepang, produk gum rosin digunakan sebagai bahan campuran dalam produksi produk di berbagai macam industri, sehingga seringkali konsumen dari produk gum rosin adalah pihak perusahaan. Produk gum rosin dapat dibeli oleh konsumen perorangan melalui internet. Gambar 2.4 menunjukkan contoh produk gum rosin dari China dengan X grade, yang dijual melalui internet seharga ¥ 1.793 dengan berat 500 gram. Gambar 2.5 menunjukkan contoh produk gum rosin dari Jepang yang dijual melalui internet seharga ¥ 2.600 dengan berat 1 kg. Target penjualan produk ini adalah penari balet yang menggunakan produk gum rosin di ujung sepatu balet agar sepatu balet tersebut tidak licin.
12
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Manufacturers
Exporters Importers
Local Manufacturers
Retailers, Mass Merchandisers
Consumers
Gambar 2.3
Saluran Distribusi Produk Gum Rosin dari Luar Negeri
Gambar 2.4 Produk Gum Rosin dari China
13
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Gambar 2.5 Produk Gum Rosin dari Jepang 2.5
Permintaan Pasar Produk Gum Rosin di Jepang Gambar 2.6 menunjukkan besar volume impor produk HS 3806.10 Rosin
Jepang dari dunia dan Indonesia dalam 5 tahun belakangan ini. Besar volume impor produk HS 3806.10 Jepang dari dunia pada tahun 2015 tercatat sebesar 41,5 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 3,9% dibanding tahun sebelumnya. Namun, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.6, tidak terjadi perubahan volume impor yang drastis dalam 4 tahun belakangan ini, sehingga dapat dikatakan permintaan pasar di Jepang untuk produk gum rosin cukup stabil sejak tahun 2012. Di sisi lain, besar volume impor produk HS 3806.10 Jepang dari Indonesia tercatat sebesar 5.856 ton, atau mengalami peningkatan sebesar 609,3% dibanding tahun 2014. Hal ini mengindikasikan permintaan pasar produk gum rosin di Jepang untuk produk dari Indonesia semakin besar.
14
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Gambar 2.6 Volume Impor Produk Gum Rosin Jepang dari Dunia dan Indonesia Periode 2011-2015 (dalam kg) 2.6
Persyaratan Impor Produk Gum Rosin di Jepang Produk gum rosin dari masing-masing negara memiliki kadar kandungan yang berbeda. Sebagai contoh, produk gum rosin dari China umumnya memiliki kandungan abietic acid yang lebih tinggi dibanding produk gum rosin dari negara lain. Produk dari Amerika Serikat dan Brasil memiliki kandungan isopimaric acid yang lebih tinggi dibanding produk dari China. Produk dari Vietnam umumnya memiliki kandungan agathendicarboxylic acid sebesar 7-11%, dan produk dari Sumatra memiliki kandungan yang mirip dengan produk dari Vietnam. Bila melihat semakin bertambahnya nilai ekspor Indonesia ke Jepang dalam 5 tahun belakangan ini, dapat diperkirakan bahwa kadar kandungan produk gum rosin di Indonesia dapat diterima di pasar Jepang. 15
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Selain itu, produk gum rosin dapat dikategorikan berdasarkan kualitas warna. X grade (slightly yellow) dilihat sebagai kualitas warna terbaik, yang disusul oleh WW grade (pale yellow), WG grade (yellow), N grade (deep yellow), M grade (yellow brown), dan K grade (yellow red). Beberapa importir di Jepang menekankan bahwa pihaknya hanya mengimpor produk gum rosin dengan X grade, namun WW grade juga memiliki pasar di Jepang.
2.7
Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Gum Rosin ke Jepang Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk gum rosin ke Jepang adalah sebagai berikut. (a) Pemasaran dan promosi. Pengusaha-pengusaha produk gum rosin perlu terus aktif untuk ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberadaan mereka dapat lebih dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. (b) Sedikitnya produsen produk gum rosin di Indonesia. Saat ini produsen produk gum rosin utama di Indonesia hanyalah Perum Perhutani. Pihak Perum Perhutani sendiri pada bulan Maret yang lalu telah menyatakan akan mengurangi volume ekspor untuk menjaga harga produk. Kebijakan untuk mendorong pihak swasta untuk ikut terlibat dalam pelaksanaan produksi produk gum rosin perlu dipertimbangkan. (c) Peningkatan upah buruh di Indonesia. Peningkatan upah buruh di Indonesia akan menaikkan nilai harga produk gum rosin buatan Indonesia yang mengakibatkan turunnya daya saing harga dengan negara pesaing lainnya.
16
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
(d) Meningkatnya demand dalam negeri. Produk gum rosin dibutuhkan oleh industri batik, dan juga banyak industri lainnya di Indonesia. Semakin besarnya demand lokal di Indonesia terhadap produk gum rosin tentunya akan menjadi penghambat peningkatkan ekspor ke luar negeri bila tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan. (e) Reputasi pesaing. China merupakan negara produsen produk gum rosin terbesar di dunia. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.2, reputasi produk China yang memegang 71,9% pangsa pasar impor produk HS 3806.01 di Jepang sulit ditandingi oleh negara lain. Beberapa perusahaan di Jepang menggunakan produk gum rosin dari China sebagai standar untuk mempertimbangkan produk gum rosin dari negara lain. Reputasi produk China ini dapat menghambat peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. (f) Produk buatan Jepang. Jepang juga merupakan negara produsen produk gum rosin. Gambar 2.7 menunjukkan produk rosin bag yang menggunakan produk gum rosin lokal sebagai bahan materi. Produk ini dijual di internet dengan harga ¥ 486. Keberadaan produk lokal ini dapat menghambat peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. (g) Kendala
bahasa/komunikasi.
Kendala
bahasa/komunikasi
antara
produsen/pengusaha produk gum rosin di Indonesia dengan pihak importir Jepang dapat menghambat proses transaksi.
17
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Gambar 2.7 Produk Rosin Bag Buatan Jepang
18
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1
Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk gum rosin di Indonesia. b. Potensi Perdagangan Indonesia Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, Indonesia memiliki kapasitas ekspor produk gum rosin sebesar US$ 107,5 juta pada tahun 2014, dan memiliki potensi sebesar US$ 104,4 juta untuk mengekspor produk gum rosin ke Jepang pada tahun 2014. c. Menurunnya impor produk dari China Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, impor produk gum rosin dari China pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 34% dibanding tahun 2014. Kondisi ini perlu dilihat sebagai momentum yang baik bagi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar di Jepang. d. Reputasi produk Indonesia di Jepang Indonesia merupakan negara produsen produk gum rosin ketiga terbesar di dunia setelah China dan Brasil, atau terbesar untuk kawasan ASEAN.
19
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, impor produk gum rosin dari Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 444% dibanding tahun 2014. Pada tahun 2015, Indonesia juga telah berhasil merebut posisi Vietnam sebagai negara pengekspor produk gum rosin ke Jepang terbesar di kawasan ASEAN. Hal ini mengindikasikan bahwa produk Indonesia dapat diterima di pasar Jepang. 3.2
Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk gum rosin di Jepang. a. Mendorong pihak swasta menjadi produsen produk gum rosin di Indonesia. Kebijakan untuk mendorong pihak swasta untuk ikut memproduksi produk gum rosin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas produksi produk gum rosin Indonesia secara keseluruhan. b. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait produk gum rosin dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha produk gum rosin di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang.
20
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
c. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk gum rosin di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk gum rosin ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. d. Membina terus hubungan baik dengan pembeli dari Jepang. Bila telah berhasil bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk gum rosin di Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk sehingga tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang tersebut. e. Membuka diri terhadap investor Jepang. Pengusaha produk gum rosin di Indonesia perlu berani untuk membuka diri kepada investor Jepang. Keberadaan investor Jepang juga akan membantu pemasaran produk gum rosin ke negeri Jepang itu sendiri. f. Kerjasama dengan peneliti tanaman pinus. Perlu terus diupayakan penelitian untuk pengembangan teknik budidaya tanaman pinus, serta pengembangan bibit tanaman pinus baru, agar Indonesia dapat memiliki kapasitas produksi dan kualitas produk gum rosin yang lebih tinggi. Pemerintah diharapkan dapat berperan memfasilitasi pelaksanaan penelitian di bidang terkait. Selain itu, seluruh pihak terkait di Indonesia perlu berani untuk membuka diri bekerja sama dengan peneliti dari luar negeri di bidang ini.
21
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
g. Kerjasama dengan peneliti produk yang menggunakan produk gum rosin. Penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang menggunakan produk gum rosin sebagai bahan materi akan meningkatkan demand pasar terhadap produk gum rosin. Dari beberapa dokumen paten, terlihat bahwa seringkali para peneliti membedakan hasil percobaan berdasarkan asal produk gum rosin tersebut, mengingat adanya perbedaan kadar kandungan antara produk gum rosin dari suatu negara dengan produk gum rosin dari negara
lain.
Karena
itu,
perlu
sekali
mendorong
penelitian
dan
pengembangan produk-produk baru yang hanya menggunakan produk gum rosin dari Indonesia sebagai bahan campuran. 3.3
Rekomendasi Strategis Berikut adalah rekomendasi strategis yang perlu dipertimbangkan untuk pelaksanaan strategi yang disampaikan di atas. a. Penataan aturan main yang jelas bagi pihak swasta dan investor asing. Mengingat produk gum rosin merupakan salah satu produk hasil hutan, sangatlah perlu untuk mengadakan penataan aturan main yang jelas bagi pihak swasta dan investor asing agar dapat melakukan pengelolaan lahan untuk budidaya tanaman pinus yang efektif, pelaksanaan produksi yang tidak merusak lingkungan, dan sebagainya. b. Bimbingan dan penyuluhan. Pengadaan bimbingan dan penyuluhan perlu diadakan sehingga produsen swasta dan pengusaha dapat mengikuti aturan main yang ada, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya.
22
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
c. Penyediaan bantuan modal. Pemberian modal kepada produsen swasta dan pengusaha terkait produk gum rosin akan membantu pihak UKM ikut dalam produksi produk gum rosin. Pemerintah perlu mengusahakan pemberian bantuan modal dengan bunga rendah, dan juga penyediaan fasilitas dan peralatan dengan biaya sewa yang rendah. d. Pengadaan seminar investasi di Indonesia untuk kalangan industri terkait produk gum rosin Jepang. Pengadaan seminar investasi di Indonesia perlu dilaksanakan, terutama untuk mempertemukan pengusaha-pengusaha dari Indonesia
yang
berpotensi
untuk
menjadi
partner
bagi
perusahaan-perusahaan Jepang. e. Pelaksanaan riset di bidang terkait. Kerjasama antara pemerintah, industri, dan akademis dalam pelaksanaan riset di bidang terkait akan menunjang perkembangan produk gum rosin Indonesia. Pemerintah dapat mengambil peran sebagai koordinator pelaksanaan riset di bidang terkait, selain juga dalam hal pendanaan. Pihak akademis perlu didorong untuk aktif melakukan penelitian di bidang terkait, dengan pendanaan baik dari pemerintah maupun pihak industri. Pihak industri terkait perlu diajak untuk melihat penyediaan dana riset perlu dilihat sebagai bentuk investasi jangka menengah/panjang.
23
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
BAB IV 1
INFORMASI PENTING
Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan Phone: +81-3-3283-7523 Fax: +81-3-3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp
2
Asosiasi Terkait Produk Gum Rosin di Jepang Association of Japan Sporting Goods Industries 3-28-9-4F, Kanda-ogawamachi, Chiyoda-ku, Tokyo, Japan Website: www.jaspo.org Japan Chemical Industry Association Sumitomo Rokko Bldg. 1-4-1, Shinkawa, Chuo-ku, Tokyo-104-0033, Japan Phone: +81-3-3297-2576 Fax: +81-3-3297-2615 Website: www.nikkakyo.org Japan Forest Technology Association 7, Rokuban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo-102-0085, Japan Phone: +81-3-3261-3866 Fax: +81-3-3261-6849 Website: www.jafta.or.jp Japan Overseas Forestry Consultants Association 2-38-4, Hongo, Bunkyo-ku, Tokyo-113-0033, Japan Phone: +81-3-5689-3435 Fax: +81-3-5689-3439 Website: www.jofca.or.jp
24
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Japan Paper Association 3-9-11, Ginza, Chuo-ku, Tokyo-104-8139, Japan Phone: +81-3-3248-4801 Website: www.jpa.gr.jp The Society of Rubber Science and Technology Japan Tobu Bldg, 1F 1-5-26, Motoakasaka, Minato-ku, Tokyo-107-0051, Japan Phone: + 81-3-3401-2957 Fax: +81-3-3401-4143 Website: www.srij.or.jp 3
Daftar Pameran Terkait Produk Gum Rosin di Jepang JOINTEC Website: n-plus.biz Phone: +81-3-3503-7621 SPORTEC Website: www.sports-st.com Phone: +81-3-6273-0403 SURTECH Website: www.surtech.jp Phone: +81-3-5657-0623
4
Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan Phone: +81-3-3441-4201 Fax: +81-3-3447-1697 E-mail:
[email protected] Website: kbritokyo.jp
25
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
KJRI Osaka Konsul Jendral: Bpk. Wisnu Edi Pratignyo Resona Senba Building 6th Floor 4-4-21, Minami Senba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone: +81-6-6252-9826 Fax: +81-6-6252-9872 E-mail:
[email protected] Website: www.indonesia-osaka.org ITPC Osaka Kepala: Ibu Hotmida Purba Wakil Kepala: Bpk. Adhi K. Yudha Halim Matsushita IMP Building 2nd Floor 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka-540-6302, Japan Phone: +81-6-6947-3555 Fax: +81-6-6947-3556 Website: www.itpc.or.jp
26
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
Daftar Importir Produk Gum Rosin di Jepang 1.
Arakawa Chemical Industries, Ltd. 1-3-7, Hiranomachi, Chuo-ku, Osaka-shi, Osaka-541-0046, Japan Phone: +81-6-6209-8500 Fax: +81-6-6209-8543 Websie: www.arakawachem.co.jp
2.
Harima Chemical Group, Inc. 3-8-4, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo-103-0027, Japan Phone: +81-3-5205-3080 Fax: +81-3-3241-3035 Website: www.harima.co.jp
3.
Hitachi Chemical Co., Ltd. GranTokyo South Tower 1-9-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo-100-6606, Japan Phone: +81-3-5533-7000 Fax: +81-3-5533-7077 Website: www.hitachi-chem.co.jp
4.
Marubeni Plax, Co., Ltd. Koraku Mori Bldg. 9F 1-4-14, Koraku, Bunkyo-ku, Tokyo-112-0004, Japan Phone: +81-3-6891-7700 Fax: +81-3-6891-7640 Website: www.plax.co.jp
5.
Morimura Bros., Inc. Toranomon Towers Office 4-1-28, Toranomon, Minato-ku, Tokyo-105-8451, Japan Phone: +81-3-3432-3532 Fax: +81-3-3432-3533 Website: www.morimura.co.jp
27
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
6.
Nihon Linoxin, Co., Ltd. 4-13-9, Commore Shiotsu, Uenohara-shi, Yamanashi-409-0126, Japan Phone/Fax: +81-554-66-3724 E-mail:
[email protected] Website: www.nlinoxin.co.jp
7.
Seiko PMC Corporation Wakamatsu Bldg. 8F 3-3-6, Nihonbashi Honcho, Chuo-ku, Tokyo-103-0023, Japan Phone: +81-3-6202-7331 Website: www. seikopmc.co.jp
8.
Telmax, Co., Ltd. 3-2-24, Kaguracho, Nagata-ku, Kobe-shi, Hyogo-653-0836, Japan Phone: +81-78-646-1255 Fax: +81-78-646-1232 E-mail:
[email protected] Website: www.telmax-co.com
9.
Yamakei Sangyo Co., Ltd. 1-8-3, Hiranomachi, Chuo-ku, Osaka-shi, Osaka-541-0046, Japan Phone: +81-6-6231-3277 Fax: +81-6-6201-3187 Website: www.yamakei.jp
10. Yasuhara Chemical Co., Ltd. 1080, Takagi-cho, Fuchu-shi, Hiroshima-726-8632, Japan Phone: +81-847-45-3530 Fax: +81-847-45-8639 Website: www.yschem.co.jp
28
[Market Brief Atdag Tokyo 5/2016]
REFERENSI International Trade Center. http://www.trademap.org Japan Customs, Mei 2016, http://www.customs.go.jp Statistics Japan. http://www.stat.go.jp Trade Statistics of Japan. http://www.customs.go.jp/toukei/ World Tariff. http://worldtariff.com
29