LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA DEPOK TAHUN 2011
PENGADILAN AGAMA DEPOK Jl. Boulevard Sektor Anggrek Grand Depok City, Telp. 021-77835414 Fax : 021-77828434 Situs Web: www.pa-depok.go.id Surat Elektronik:
[email protected]
DEPOK
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas ridhaNya kami dapat menyusun Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011 sesuai dengan waktu yang diharapkan. Perkembangan teknologi yang semakin mutakhir, tradisi pelaporan tidak bisa hanya bertahan dalam bentuk yang sangat sederhana, penggunaan sistem TI (teknologi informasi) yang semakin kedepan menuntut peningkatan bentuk-bentuk pelaporan dinamis dan akuntabel atas setiap kinerja yang dilakukan. Keberadaan Pengadilan Agama Depok sebagai suatu lembaga yang bertugas melayani masyarakat pencari keadilan khusus yang beragama Islam dalam perkara-perkara tertentu yang diatur dalam pasal 2 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 merupakan salah satu ujung tombak pelaksana kekuasaan kehakiman di tingkat pertama dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat muslim di wilayah administratif Pemerintahan Kota Depok. Laporan ini dibuat dalam rangka pertanggungjawaban publik atas seluruh pekerjaan Pengadilan Agama Depok dengan berpedoman kepada rencana strategis, program kerja, dan indikator keberhasilan yang telah dicapai yang pada gilirannya dapat dipergunakan sebagai tolak ukur program kerja tahun berikutnya. Sekalipun belum memenuhi harapan kita semua, kami yakin hal ini merupakan sebuah prestasi besar yang telah dicapai. Pada kesempatan ini, kami atas nama pimpinan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi seluruh hakim, para
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
1
pejabat struktural dan fungsional, serta para pegawai atas keterlibatan, kerja keras, dan kerjasamanya dalam penyusunan laporan ini. Demi peningkatan kualitas penyusunan Laporan Tahunan di tahun mendatang, segala saran konstruktif dari para pengguna laporan ini sangat kami harapkan. Demikian, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan tolak ukur dan evaluasi pekerjaan kita di masa datang. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya. Amin.
Depok, 4 Januari 2012 Ketua,
Dra. NIA NURHAMIDAH ROMLI, M.H. NIP.196204021988022001
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
2
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………..
1
Daftar Isi ……………………………………………………………………………
3
PENDAHULUAN ……………………………………………………….
5
A. Kebijakan Umum Peradilan ………………………………………..
6
B. Visi dan Misi ………………………………………………………..
8
C. Rencana Strategis ………………………………………………….
10
Pengantar
Bab I
Bab II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) ……………………………
14
A. Penyusunan Alur Tupoksi ………………………………………..
18
B. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ………….
19
C. Pelayanan Pos Bantuan Hukum ...............................................
28
……………………………………………….
29
Bab IV PENGAWASAN INTERNAL …………………………………………
33
Bab V PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN ……………………………….
36
Bab III KEADAAN PERKARA
A. Sumber Daya Manusia …………………………………………..
36
1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial ……………………..
36
……………….
36
3. Promosi dan Mutasi ……………………………………………..
36
4. Pengisian Jabatan Struktural ………………………………….
38
B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana …………………………….
39
1. Sarana dan Prasarana Gedung ……………………………….
39
a. Pengadaan …………………………………………………..
39
b. Pemeliharaan ……………………………………………….
39
c. Penghapusan ………………………………………………..
39
………………….
82
2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial
2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung
a. Pengadaan …………………………………………………… 40 b. Pemeliharaan ………………………………………………...
40
c. Penghapusan ………………………………………………..
43
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
3
C. Pengelolaan Keuangan ………………………………………….
44
…………………………………………….
45
a. Pagu …………………………………………………………
45
b. Realisasi ……………………………………………………...
45
c. Sisa ………………………………………………………….
45
2. Belanja Barang …………………………………………………
46
a. Pagu …………………………………………………………
46
b. Realisasi …………………………………………………….
46
c. Sisa …………………………………………………………..
47
3. Belanja Modal …………………………………………………..
47
a. Pagu …………………………………………………………
47
b. Realisasi …………………………………………………….
48
c. Sisa ……………………………………………………………
48
D. Pengelolaan Administrasi ………………………………………..
50
1. Administrasi Perkara ……………………………………………
50
2. Administrasi Umum …………………………………………….
56
Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……………………………….
58
1. Belanja Pegawai
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 58 B. Rekomendasi ……………………………………………………….. 59
LAMPIRAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Kebijakan Umum Peradilan
Transparansi dan akuntabilitas merupakan salah satu prinsip untuk mendukung pemerintahan yang baik (good governance). Untuk itu Pengadilan Agama Depok sebagai ujung tombak Mahkamah Agung RI dalam hal menerima, memeriksa, dan menyelesaikan perkara yang diajukan oleh para pencari keadilan (justiciabelen), memposisikan diri sebagai perpanjangan tangan atas “cetak biru” (blue print) yang disusun oleh Mahkamah Agung RI untuk program pembaharuan peradilan dan reformasi birokrasi sebagai upaya pencegahan atas penyimpanganpenyimpangan yang mungkin timbul. Sepanjang tahun 2011, Pengadilan Agama Depok telah melakukan perbaikan-perbaikan, baik birokrasi penerimaan perkara, pengolahan/penanganan administrasi keperkaraan, dan pengolahan/penanganan administrasi umum yang salah satunya melalui sistem SIADPA (Sistem Administrasi Perkara Peradilan Agama) yang dipelopori oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI dengan menggunakan teknologi tinggi. Hal tersebut merupakan wujud reformasi birokrasi menuju electronic-governance yang lebih dikenal dengan e-governance. Volume pekerjaan yang semakin meningkat, khususnya dalam penerimaan perkara yang mencapai jumlah 2741 perkara pada tahun 2011, telah menuntut dilakukannya reformasi birokrasi keperkaraan, pengawasan internal bagi para pejabat Pengadilan Agama Depok, pendidikan dan pelatihan, pembinaan karir serta penggunaan anggaran tepat sasaran yang kemudian dituangkan dalam
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
5
Rencana Strategis dan Program Kerja Pengadilan Agama Depok, menjadi indikasi penting untuk mengukur keberhasilan kerja seluruh jajaran pejabat strukturalfungsional serta seluruh pegawai Pengadilan Agama Depok. Adanya keinginan kuat melakukan reformasi bidang hukum dan peradilan demi mengembalikan citra dan wibawa lembaga peradilan khususnya pasca reformasi, ditandai dengan melakukan upaya pengkajian secara metodologis dan mendalam untuk menyusun cetak biru Mahkamah Agung RI dan peradilan secara menyeluruh. Pengadilan Agama sebagai lembaga penyelenggara kekuasaan kehakiman (judicial power) khusus bagi orang-orang yang beragama Islam dan dalam perkara tertentu, tentu saja sangat menyambut baik keinginan dimaksud dengan harapan terjadinya perubahan mendasar baik secara struktural maupun kultural yang pada akhirnya akan bermuara pada pembaharuan-pembaharuan dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal/prima terhadap masyarakat pencari keadilan. Proses peradilan “sederhana, mudah, cepat dan biaya ringan” sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman merupakan kebijakan yang tidak bisa ditawar lagi dan harus direalisasikan dalam kinerja seluruh jajaran aparat dan para hakim dilingkungan Pengadilan Agama Depok. Lahirnya Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/096/SK/X/2006 tentang Tanggung Jawab Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dalam Melaksanakan Tugas Pengawasan atau yang dikenal dengan “KMA Pengawasan” merupakan langkah nyata dan keseriusan Mahkamah Agung RI menindaklanjuti cetak biru Mahkamah Agung RI yang dirintis sejak tahun 2003.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
6
Untuk menjamin pemenuhan hak publik yang berkaitan dengan prinsip keterbukaan, pada tanggal 28 Agustus 2007 telah ditetapkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung nomor: 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan, KMA tersebut selain memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak masyarakat untuk mengakses informasi yang dikelola oleh Pengadilan diatur pula pedoman pelaksanaannya; Untuk memberikan pelayanan seluas-luasnya kepada masyarakat pencari keadilan, pada tahun 2011 ini Pengadilan Agama Depok merintis program unggulan berupa penyediaan layanan Pos Bantuan Hukum dan pendaftaran perkara secara cuma-cuma (prodeo) bagi masyarakat yang tidak mampu. Dua jenis layanan ini sepenuhnya dibiayai oleh anggaran APBN dan telah menjadi unggulan Mahkamah Agung. Dengan adanya program tersebut diharapkan semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi, dapat memperoleh dan menikmati keadilan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Udang Dasar 1945. Kemudian untuk penegakan disiplin kerja bagi aparat peradilan agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya guna mencapai hasil kerja yang optimal telah dikeluarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor: 071/KMA/SK/V/2008 sebagaimana terlah diubah oleh Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor: 069/KMA/SK/2009, dan UndangUndang Nomor 53 Tahun 2010 tentang Kepegawaian. Pembaharuan peradilan dan reformasi birokrasi yang kemudian dituangkan dalam visi dan misi Mahkamah Agung RI menandai dimulainya gerakan perubahan untuk mengembalikan trust (kepercayaan) masyarakat terhadap lembaga peradilan. Kebijakan-kebijakan itulah yang kemudian diadopsi menjadi
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
7
kebijakan Pengadilan Agama Depok dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya dengan beberapa penyesuaian. Dalam rangka mewujudkan kebijakan umum dimaksud dengan tepat waktu dan sasaran, Pengadilan Agama Depok telah menetapkan visi dan misi sebagaimana yang akan dijelaskan di bawah ini.
B. Visi dan Misi Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Pengadilan Agama Depok di masa mendatang.
Dalam
merumuskan
visinya,
Pengadilan
Agama
Depok
menyelaraskan dengan visi Mahkamah Agung RI yang dicanangkan untuk tahun 2010 – 2035, sebagai hasil Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI Tahun 2009. Visi Mahkamah Agung tersebut adalah:
“TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”
Untuk mencapai visi tersebut, Mahkamah Agung menetapkan misi yang mengambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. Menjaga kemandirian badan Peradilan; 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan; Pengadilan Agama Depok sebagai pengadilan tingkat pertama yang berada di bawah Mahkamah Agung RI memiliki komitmen dan kewajiban yang sama untuk mengusung terwujudnya peradilan yang baik dan benar serta dicintai masyarakat. Atas dasar itu maka Pengadilan Agama Depok telah
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
8
menjabarkan visi dan misi tersebut ke dalam visi Pengadilan Agama Depok, yaitu:
“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA DEPOK YANG AGUNG.”
Hal ini mengandung makna bahwa Pengadilan Agama Depok siap bersama-sama peradilan lainnya mewujudkan badan peradilan yang agung yang dihormaati masyarakat dengan cara meningkatkan kinerja yang lebih baik demi menjaga kehormatan dan martabat serta wibawa peradilan yang didedikasikan dalam bentuk misi Pengadilan Agama Depok, yaitu: 1.
Memberikan pelayanan hukum dan keadilan bagi semua lapisan masyarakat (justice for all);
2.
Memberikan akses publik seluas-luasnya tentang informasi demi terwujudnya transparansi pengadilan;
3.
Mewujudkan proses pemeriksaan perkara yang sederhana, cepat dan dengan biaya ringan;
4.
Mewujudkan
putusan/penetapan
yang
memenuhi
rasa
keadilan,
kepastian hukum dan dapat dilaksanakan (eksekutabel); 5.
Berupaya menciptakan aparatur Pengadilan Agama Depok yang jujur, bersih dan berwibawa.
Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi Pengadilan Agama Depok dan rencana serta strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati demi tegaknya supremasi hukum.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
9
Untuk memudahkan pencapaian visi dan misi tersebut, ditetapkanlah tujuan strategis.Tujuan
strategis
merupakan
penjabaran
atau
implementasi
dari
pernyataan visi yang akandicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Agama Depok akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dan memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi. Adapun Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Agama Depok adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja Pengadilan Agama Depok agar lebih efektif dan efisien. 2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan. 3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Pengadilan Agama Depok.
C.
Rencana Strategis Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
10
untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Para pegawai/staf juga mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan roda organisasi tersebut, sehingga kualitas kinerja pegawai dimaksud, adalah merupakan suatu yang mutlak demi maksimalnya pelayanan (cleint service), baik internal maupun secara eksternal kepada para pencari keadilan. Kualitas keterampilam (skill) pegawai/staf selaku pelaksana tugas dan karya tentunya harus dimulai dari diri sendiri yang bertekad untuk menigkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tugas pokok dan fungsi masing- masing (SDM). Kami sadari sarana dan prasarana serta fasilitas tak kalah pentingnya guna mencapai tujuan tersebut yang sekarang ini masih terbatas. Untuk mewujudkan itu pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada tahun 2011 di Pengadilan Agama Depok telah ditetapkan sasaran/keluaran kegiatan yang mengacu para program dan fungsinya tersebut. Rencana strategis (renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Pengadilan Agama Depok tahun 2010 telah disusun secara tepat, dinamis, sistematis, dan berkelanjutan. Sebagai suatu proses perencanaan panjang di bidang keperkaraan dan administrasi harus memiliki arah yang konsisten agar tidak terombang-ambing dalam perubahan situasi. Dalam kondisi ketersediaan kualitas sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, namun dukungan anggaran kurang cukup memadai, Pengadilan Agama Depok menyusun Renstra secara efektif dan efisien. Renstra ini dituangkan dalam suatu perencanaan kinerja tahunan (annual performance
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
11
plan) sebagai penjabaran lebih lanjut yang memuat seluruh target kinerja dalam satu tahun yang juga dituangkan dalam sejumlah indikator kinerja utama (key performance indicators). Renstra dimaksud meliputi: (1) renstra bidang teknis yustisial dan administrasi perkara; (2) renstra bidang administrasi umum dan manajemen; dan (3) penetapan indikator/standar kinerja. Sistem akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Depok setidaknya memiliki empat fase penting yang membentuk siklus akuntabilitas kerja yang tidak terputus dan terpadu. Keempat fase tersebut mencakup: (1) penyusunan rencana strategis; (2) pengukuran kinerja; (3) pelaporan kinerja; dan (4) pemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja berkesinambungan. Untuk mengimplementasikan Renstra yang telah disusun, Pengadilan Agama Depok kemudian menjabarkannya dalam Penetapan Kinerja Tahunan. Dalam Penetapan Kinerja Tahun 2011, telah ditetapkan beberapa sararan yang hendak dicapai. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek dari pada tujuan. Sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Agama Depok adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas pelayanan dalam proses penerimaan perkara. 2. Meningkatnya pengisian Register perkara. 3. Meningkatnya proses pendistribusian perkara sesuai azas cepat, sederhana dan biaya ringan. 4. Meningkatnya minutasi berkas perkara. 5. Meningkatnya
pelayanan
secara
cepat
kepada
masyarakat
dalam
permintaan salinan putusan/penetapan, akta cerai 6. Meningkatnya penataan arsip berkas perkara. 7. Menghasilkan penyelesaiaan yang optimal dalam penanganan berkas upaya hukum.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
12
8. Menghasilkan kualitas Putusan/ Penetapan yang memenuhi rasa keadilan, kepastian hukum, dan dapat dilaksanakan (Eksekutabel) 9. Penambahan / perluasan gedung kantor 10. Meningkatkan penyelenggaraan administrasi umum 11. Meningkatkan pengadaan kebutuhan sehari-hari perkantoran. 12. Meningkatnya kuantitas dan kualitas barang inventaris 13. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kendaraan dinas roda 4 dan roda 2 14. Peningkatan kualitas administrasi Kepegawaian 15. Meningkatkan penyelenggaraan administrasi Keuangan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
13
BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)
A.
Penyusunan Alur Tupoksi Untuk mengetahui alur tugas pokok dan fungsi, terlebih dahulu harus
diketahui dengan baik tentang struktur organisasi, karena Tupoksi disusun mengikuti alur garis koordinasi dan garis instruksi pada Struktur organisasi tersebut. Susunan
organisasi
Pengadilan
Agama
Depok,
sesuai
dengan
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 1991, terdiri dari: unsur pimpinan yaitu Ketua, Wakil Ketua, dan pejabat fungsional Hakim. Selain itu ada unsur Kepaniteraan serta Kesekretariatan yang dipimpin oleh Panitera/Sekretaris yang membawahi: bidang Kepaniteraan, terdiri dari Wakil Panitera, Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, dan Panitera Muda Hukum, kelompok fungsional Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita Pengganti; bidang Kesekretariatan, terdiri dari Wakil Sekretaris, Kepala Urusan Umum, Kepala Urusan Kepegawaian dan Organisasi dan Tata Laksana, serta Kepala Urusan Keuangan dan Perencanaan. Susunan organisasi Pengadilan Agama Depok dapat digambarkan sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
14
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA DEPOK SESUAI DENGAN KMA NOMOR 4 TAHUN 1991 KETUA WAKIL KETUA HAKIM PANITERA/SEKRETARIS
WAKIL PANITERA
PANMUD GUGATAN
WAKIL SEKRETARIS
PANMUD PERMOHONAN
PANMUD HUKUM
KAUR KEPEG. & ORTALA
PANITERA PENGGANTI
JURUSITA / JURUSITA PENGGANTI
KETERANGAN: GARIS KOORDINASI STRUKTURAL GARIS KOORDINASI FUNGSIONAL
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
KAUR KEU. & PERENC.
15
KAUR UMUM
Dari Struktur Organisasi Pengadilan Agama Depok di atas, Pengadilan Agama Depok menyusun Tupoksi untuk menjalankan tugas-tugas operasional perkantoran sehari-hari. Tugas Pokok dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Tugas pokok dan fungsi Unsur Pimpinan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Agama Depok memimpin dan bertanggung jawab terhadap terselenggaranya tugas Pengadilan Agama Depok
baik
dalam
bidang
kepaniteraan
maupun
dalam
bidang
kesekretariatan secara baik dan lancar. 2.
Tugas pokok dan fungsi Hakim Hakim adalah pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di lingkungan Pengadilan Agama Depok dan membantu unsur pimpinan untuk melaksanakan pengawasan pada bidang tertentu agar terselenggaranya Pengadilan Agama Depok secara baik dan lancar.
3.
Tugas pokok dan fungsi Panitera/Sekretaris Memimpin dan mengatur serta bertanggung jawab atas tugas dalam bidang kepaniteraan dan kesekretariatan di Pengadilan Agama Depok, dan membantu unsur pimpinan dalam menjalankan tugasnya;
4.
Tugas pokok dan fungsi Wakil Panitera Wakil Panitera membantu Panitera dalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas kepaniteraan serta mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, dan Panitera Muda Hukum.
5.
Tugas pokok dan fungsi Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris membantu Sekretaris dalam membina dan mengawasi
pelaksanaan
tugas-tugas
kesekretariatan
serta
mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Kepala Urusan Umum, Kepala
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
16
Urusan Kepegawaian dan Organisasi dan Tata Laksana, dan Kepala Urusan Keuangan dan Perencanaan. 6.
Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Gugatan Panitera Muda Gugatan mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan kepaniteraan gugatan.
7.
Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Permohonan Panitera
Muda
Permohonan
mempunyai
tugas
dan
fungsi
memimpin dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan kepaniteraan permohonan. 8.
Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Hukum Panitera Muda Hukum mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan
tugas
pada
urusan
kepaniteraan Hukum. 9.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Urusan Umum Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam urusan umum Pengadilan Agama Depok.
10. Tugas pokok dan fungsi Kepala Urusan Kepegawaian dan Organisasi dan Tata Laksana Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam urusan kepegawaian dan organisasi dan tata laksana. 11. Tugas pokok dan fungsi Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam urusan keuangan dan perencanaan.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
17
12. Tugas pokok dan fungsi Panitera Pengganti Membantu hakim dalam proses persidangan dan bekerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas kepaniteraan serta membantu tugastugas yang diberikan oleh panitera. 13. Tugas pokok dan fungsi Jurusita / Jurusita Pengganti Melaksanakan tugas-tugas kejurusitaan dan melaksanakan semua perintah pimpinan, ketua majelis hakim, dan panitera di bidang kejurusitaan.
B.
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Untuk menjamin berjalannya tugas Pokok dan Fungsi masing-masing
elemen organisasi, mulai dari pimpinan sampai staf paling bawah serta untuk memberikan pelayanan terbaik /pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan, maka disusunlah pedoman pelayanan (Standard Operational Procedure ) Pengadilan Agama Depok. Uraian SOP tersebut adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
18
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN AGAMA DEPOK
1.
PELAYANAN INFORMASI
NO 1
2
JENIS PELAYANAN/KEGIATAN
LIMIT WAKTU
KET
Orang / pihak datang ke bagian 15 menit
Harus sudah
informasi (desk information)
terlayani
Petugas
informasi
memberikan
(resepsionis)
penjelasan
Selama
pro-
dan
ses pelayan-
mengarahkan pihak yang datang
an, pihak ti-
sesuai dengan kepentingannya
dak
boleh
masuk ruang Lihat ke pela- kerja pegawai a. Pihak
yang
akan
mengajukan yanan meja I kecuali sudah
perkara
diarahkan
ke
bagian dan II
mendapatkan
pelayanan meja I izin b. Pihak yang akan bersidang didaftar Menunggu giliran untuk disi- Para dan diarahkan ke ruang tunggu dang
Pihak
menunggu di ruang tunggu
c. Pihak yang ingin konsultasi hukum, Disesuaikan wartawan dan untuk penelitian, dll, dengan diarahkan ke petugas humas.
keinginan pihak
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
19
2. PELAYANAN MEJA I DAN II (PERKARA) NO
JENIS PELAYANAN/KEGIATAN
1
Pendaftaran perkara tingkat perta-
LIMIT WAKTU
KET
ma : a. Entri data
15 menit
b. Kasir 15 menit c. Pencatatan buku register 15 menit 2
Pendaftaran perkara tingkat ban- 15 menit ding,
kasasi
dan
peninjauan
kembali 3
Surat kuasa
30 menit
4
Berkas
perkara
didaftar
diserahkan
yang ke
sudah
5 menit
Wakil
Panitera (Wapan) Dari Wapan ke Panitera 5 menit Dari Panitera ke Ketua 1 hari kerja
Setelah
per-
kara didaftar 5
Penetapan Majelis Hakim (PMH)
5 menit
6
Pendistribusian perkara dari Ketua
1 hari kerja
Setelah PMH
ke Ketua Majelis 7
Penetapan Hari Sidang (PHS)
10 menit
8
Perintah memanggil dari Ketua
1 hari kerja
Setelah PHS
Majelis ke Jurusita/Jurusita Pengganti
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
20
3.
NO
PEMANGGILAN
JENIS PELAYANAN/KEGIATAN
LIMIT
KET
WAKTU 1
Pemanggilan pihak (Penggugat/
Sekurang2nya
Sebelum hari
Pemohon
3 hari kerja
sidang
Selambat2nya
Setelah PHS
dan
Tergugat/Termo-
hon) 2
Pemanggilan
pihak
yang
dua-
duanya berdomisili di wilayah Kota
15 hari kerja
Depok 3
Pemanggilan pihak yang salah
Selambat2nya
satunya bedomisili di luar Kota
28 hari kerja
Setelah PHS
Depok namun masih berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dan DKI 3
Pemanggilan pihak yang salah
Antara 30 s/d
satunya bedomisili di luar Kota
60 hari kerja
Setelah PHS
Depok dan berada di luar wilayah Provinsi Jawa Barat dan DKI 4
Pemanggilan Tergugat/Termohon
4 bulan
Setelah PHS
Pemanggilan Tergugat/Termohon
Antara 2 s/d 6
Setelah PHS
yang berdomisili di Luar Negeri
bulan
Jurusita/Jurusita
Selambat2nya
Sebelum,
1 hari kerja
hari sidang
yang tidak diketahui tempat tinggalnya (ghaib) 5
6
Pengganti
menye-rahkan relaas panggilan ke Pani-tera Pengganti
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
21
4. PROSES PERSIDANGAN
a. Setiap Panitera Pengganti wajib membuat dan menyerahkan daftar perkara yang akan disidangkan kepada bagian informasi (resepsionis) dan menempelkannya di papan pengumunan Pengadilan selambatlambatnya pada pukul 08.00 wib setiap hari.. b. Sidang dimulai pada pukul 09.00 wib atau selambat-lambatnya pukul 10.00 wib setiap hari. c.
Pemanggilan terhadap pihak-pihak berperkara dilakukan sesuai dengan nomor urut daftar hadir.
d. Lama penundaan hari sidang disesuaikan dengan waktu pemanggilan pihak berperkara. e. Proses persidangan perkara pada tingkat pertama selambat-lambatnya selama 6 (enam) bulan. f. Ketua
Majelis
wajib
melaporkan
alasan
keterlambatan
proses
persidangan jika perkara melebihi 6 (enam) bulan. g. Apabila obyek sengketa berupa tanah/barang tidak bergerak, Majelis Hakim mengadakan sidang pemeriksaan setempat.
5. NO 1
BERITA ACARA PERSIDANGAN DAN PUTUSAN JENIS PELAYANAN/KEGIATAN Berita
acara
persidangan
ditantadatangani
oleh
3
KET
siap Pada saat perKetua sidangan
Majelis dan Panitera Penggnati 2
LIMIT WAKTU
berikutnya
Berita acara persidangan terakhir Selambat2nya
Setelah
siap
tusan dibaca-
ditandatangni
oleh
Ketua 7 hari kerja
Majelis dan Panitera Pengganti
kan
Konsep putusan
Pada
pu-
saat
putusan diba-
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
22
cakan
harus
sudah ada 4
Ketua Majelis menyerahkan instru- Selambat2nya
Setelah
ment
tusan dibaca-
amar
putusan
melalui 1 hari kerja
Panitera Pengganti kepada petu-
pu-
kan
gas register 4
Putusan siap ditandatangani oleh Selambat2nya
Setelah
Majelis
tusan dibaca-
Hakim
dan
Panitera 7 hari kerja
Pengganti
6.
NO 1
pu-
kan
PEMBERITAHUAN ISI PUTUSAN
JENIS PELAYANAN/KEGIATAN
LIMIT WAKTU
KET
Ketua Majelis membuat perintah Selambat2nya
Setelah
kepada Jurusita/Jurusita Pengganti 1 hari kerja
tusan dibaca-
untuk memberitahukan isi putusan
kan
pu-
kepada pihak yang tidak hadir dalam persidangan 2
Jurusita/Jurusita Pengganti mem- Selambat2nya
Setelah men-
buat
dapat
relaas
pemberitahuan
isi 3 hari kerja
perin-
putusan kepada pihak yang tidak
tah
hadir
Ketua Majelis
pada
sidang
pembacaan
dari
putusan 3
Jurusita/Jurusita ngembalikan
Pengganti
relaas
me- Selambat2nya
pemberita- 7 hari kerja
huan isi putusan kepada Wakil Panitera (petugas register) untuk dicatat waktu berkekuatan hukum tetap terhadap putusan tersebut
- Setelah perkara diputus - Untuk para pihak yang berada di wilayah hukum PA Depok
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
23
7.
NO 1
PELAYANAN MEJA III
JENIS PELAYANAN/KEGIATAN
LIMIT WAKTU
KET
Minutasi a. Minutasi oleh Ketua Majelis
Selambat2nya
Setelah
14 hari kerja
kara diputus
b. Panitera Pengganti menyerahkan Selambat2nya berkas
perkara
diminutasi
yang
(dijahit
dan
telah 1 hari kerja disegel)
Setelah
per-
ber-
kas diminutasi
kepada Wakil Panitera (petugas meja III) untuk diteruskan kepada Panitera
Muda
Hukum
untuk
diarsipkan. Berkas perkara ikrar talak
yang
menunggu
BHT
disimpan di dalam arsip berjalan 2
Sekurang2nya Setelah per21 hari kerja kara diputus a. Jika Pemohon dan Termohon dan/atau setelah menyatakan menerima isi putusan putusan BHT sesaat setelah pemba-caan PHS Ikrar Talak oleh Ketua Majelis
putusan.. 2 b. Jika Pemohon dan Termohon tidak Sekurang nya
membuat pernyataan menerima isi 21 hari kerja putusan
sesaat
c. Jika Pemohon / Termohon tidak pada
saat
pembacaan
putusan, atau terhadap putusan verstek.
per-
kara diputus
setelah
pembacaan putusan.
hadir
Setelah
Sekurang2nya
Setelah putu-
21 hari kerja
san diberitahukan dan di terima
lang-
sung oleh pihak. Setelah putusan diberitahukan dan di terima melalui Lurah
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
24
3
Jika Pemohon tidak hadir pada Sekurang2nya
PHS Ikrar Ta-
sidang ikrar talak, maka Ketua
lak akan dite-
30 hari kerja
Majelis menunda sidang untuk
tapkan kem-
selama
bali
6
(enam)
bulan
dan
setelah
kemudian berkas perkara diserah-
Pemohon da-
kan
Panitera
tang dan min-
kemudian diteruskan ke Panmud
ta untuk disi-
Hukum untuk disimpan dalam arsip
dang kembali
kepada
berjalan,
Wakil
menunggu
kehadiran
Pemohon di Pengadilan. 4
Jika
selama
Pemohon
6
tidak
Pengadilan,
(enam)
bulan
menghadap Ketua
di
Majelis
membuatkan penetapan perkara tersebut gugur.
8. PENERBITAN SALINAN PUTUSAN/PENETAPAN DAN AKTA CERAI
NO 1
2
JENIS PELAYANAN/KEGIATAN
LIMIT WAKTU
KET
Penerbitan salinan putusan/pene- Selambat2nya
Setelah
tapan oleh Panitera
kara diputus.
14 hari kerja
per-
Penerbitan akta cerai atas perkara Selambat2nya
Setelah ikrar
cerai talak
talak diucap-
3 hari kerja
kan 3
Penerbitan akra cerai atas perkara Selambat2nya
Setelah
cerai gugat
tusan berke-
3 hari kerja
kuatan
pu-
huk-
um tetap. 4
Akta cerai dicetak dengan kompu- 10 menit ter.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
25
9.
PENGIRIMAN SALINAN PUTUSAN KE KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)
Pengiriman salinan putusan perkara cerai gugat / cerai talak ke Kantor Urusan Agama di tempat para pihak melaksanakan perkawinan dan atau di tempat para pihak berdomisili, dilaksanakan oleh Panitera selambatlambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah putusan berkekuatan hukum tetap.
10. PENGIRIMAN BERKAS BANDING KE PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG a. Jika Pemohon Banding dan Termohon Banding berdomisili di wilayah hukum Pengadilan Agama Depok, maka pengiriman berkas perkara dilaksanakan 30 (tiga puluh) hari atau selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja setelah permohonan banding. b. Jika Pemohon Banding dan Termohon Banding berdomisili di luar wilayah hukum Pengadilan Agama Depok, maka pengiriman berkas perkara dilaksanakan sesuai dengan masa jadwal pemberitahuan kepada pihak-pihak secara patut dan dalam waktu sesingkatsingkatnya.
11. PENGIRIMAN BERKAS KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI (PK) KE MAHKAMAH AGUNG a. Jika Pemohon Kasasi / PK dan Termohon Kasasi / PK berdomisili di wilayah hukum Pengadilan Agama Depok, maka pengiriman berkas perkara dilaksanakan pada 60 (enam puluh) hari atau selambatlambatnya 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah permohonan banding.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
26
b. Jika Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi berdomisili di luar wilayah hukum Pengadilan Agama Depok, maka pengiriman berkas perkara dilaksanakan sesuai dengan masa jadwal pemberitahuan kepada pihak-pihak secara patut dan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
12. PENCABUTAN PERKARA a. Pencabutan perkara secara tertulis dengan surat, harus dilakukan dengan surat pernyataan bermeterai Rp. 6.000,00. b. Pencabutan perkara oleh Penggugat/Pemohon dalam tingkat pertama dapat dilakukan sepihak apabila belum ada jawaban dari Tergugat/ Termohon. c. Jika pencabutan perkara dilakukan oleh Kuasa Penggugat/Pemohon, maka pencabutan perkara tersebut harus diketahui oleh prinsipalnya dan penyataan pencabutan tersebut harus dilakukan di hadapan sidang atau di hadapan Panitera. d. Pencabutan perkara yang belum ditetapkan PMH-nya, cukup dilakukan di depan Panitera dan atau Ketua Pengadilan. e. Pencabutan perkara
yang sudah ditetapkan PHS-nya namun
panggilan belum dilaksanakan, cukup dilakukan di depan Ketua Majelis dan dibuat penetapannya oleh Ketua Majelis. f.
Pencabutan perkara yang sudah ditetapkan PHS-nya dan panggilan sudah dilaksanakan, harus dilakukan di depan persidangan.
g. Produk pencabutan perkara adalah “penetapan”.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
27
C.
PELAYANAN POS BANTUAN HUKUM Sejak bulan Maret tahun 2011 Pengadilan Agama Depok bekerjasama
dengan Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Syari’ah (LBHAS) yang dipilih melalui seleksi, telah membuka Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) untuk masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu secara ekonomis dalam menjalankan proses hukum di pengadilan. Anggaran yang disediakan untuk layanan ini sebesar Rp. 16.000.000,tiap bulan yang diambil dari anggaran DIPA Pengadilan Agama Depok dan menjadi salah satu program unggulan Mahkamah Agung. Selama tahun 2011 POSBAKUM telah melayani 589 calon Penggugat dan Calon Pemohon atau 21,5 % dari keseluruhan perkara yang masuk. Adapun dalam hal ini Pengadilan Agama Depok telah menetapkan SOP dalam pelaksanaan pelayanan POSBAKUM sebagai berikut :
i. Bagi Pemohon Jasa Bantuan Hukum
1) Pemohon Jasa Bantuan Hukum datang menghadap petugas informasi ( Information Desk ) Pengadilan Agama Depok;
2) Petugas Informasi mengarahkan Pemohon Jasa Bantuan Hukum untuk menghubungi Pos Bantuan Hukum ;
3) Pemohon Jasa Bantuan Hukum mengisi formulir yang disediakan dan dibantu oleh Petugas Pos Bantuan Hukum,
dengan
melampirkan :
a) Fotocopy
Surat
Keterangan
Tidak
Mampu
dengan
memperlihatkan aslinya atau b) Fotocopy Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya dengan memperlihatkan aslinya atau c) Fotocopy Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat ;
4) Pemohon Jasa Bantuan Hukum yang sudah mengisi formulir dan melampirkan
surat
surat
yang
diperlukan
dapat
langsung
menghadap Pemberi Jasa Bantuan Hukum di Pos Bantuan Hukum
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
28
untuk diberikan jasa bantuan hukum berupa pemberian informasi, advis, konsultasi dan pembuatan gugatan / permohonan ;
5) Dalam hal bantuan hukum berupa pembuatan surat gugatan / permohonan, pemberi bantuan hukum membuatkannya secara utuh dan siap diajukan ke Meja Satu ;
6) Surat Gugatan / Permohonan yang dibuat oleh Pemberi Bantuan Hukum digandakan sebanyak 7 (tujuh) rangkap dan diserahkan langsung oleh Pemohon Jasa Bantuan Hukum ke petugas Meja Satu, dalam bentuk hard copy dan soft copy ;
7) Biaya penggandaan surat gugatan / permohonan yang sudah jadi, dibebankan kepada Pemohon Bantuan Hukum ;
8) Apabila kedua belah pihak (penggugat dan tergugat / pemohon dan termohon sama sama mengajukan permohonan bantuan hukum, maka tidak dibenarkan bantuan dimaksud dilakukan oleh pemberi bantuan hukum yang sama. ii.
Bagi Pemberi Jasa Bantuan Hukum
1) Pelayanan yang diberikan memperhatikan prinsif prinsif non diskriminasi tanpa melihat siapa dan latar belakang Pemohon bantuan hukum ;
2) Pelayanan dilakukan secara cepat, efektif, efesien dan penuh tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan Pemohon ;
3) Mentaati KODE ETIK Pelayanan Bantuan Hukum ;
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
29
BAB III KEADAAN PERKARA
A.
Tingkat Pertama Pengadilan Agama Depok Sepanjang tahun 2011 telah menerima perkara sebanyak 2741 perkara. Perkara-perkara tersebut terbagi menjadi 2387 perkara Gugatan dan 354 perkara Permohonan. Jumlah Perkara yang diterima sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada
grafik berikut ini:
Penerimaan tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlahnya 2107 perkara yang terdiri dari 1989 perkara gugatan, 118 perkara permohonan, Hal itu dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Bila dibandingkan dengan penerimaan perkara tahun 2010 sebesar 2107 perkara, pada tahun 2011 ini penerimaan perkara bertambah sebesar
634 perkara atau naik 30%. Perbandingan penerimaan perkara tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
30
Sedangkan rekapitulasi perkara yang diputus selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: PERKARA PERDATA GUGATAN NO
SATKER
PERDATA PERMOHONAN
SISA TH.
JML
SISA MASUK
PUTUS
SISA
LALU
TH.
HAKIM MASUK
PUTUS
SISA
354
209
160
KET
LALU
Pengadilan 1
Agama
547
2387
2197
737
15
15
Depok
Sepanjang tahun 2011 Pengadilan Agama Depok telah memutus 2197 perkara dari 2741 perkara yang diterima ditambah sisa tahun lalu.
Perbandingan Persentase perkara yang diputus dengan sisa perkara dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
31
Adapun keadaan perkara secara lebih lengkap dan terperinci dapat dilihat dalam lampiran:
B.
1.
Laporan Perkara Yang Diterima Tahun 2011 (terlampir).
2.
Laporan Perkara Yang Diputus Tahun 2011 (terlampir).
3.
Laporan Keadaan Perkara
4.
Diterima dan Diputus Tahun 2011 (terlampir).
Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali Penerimaan perkara Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali juga diterima oleh Pengadilan Agama Depok. Jumlah perkara tersebut yang diterima selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1.
Banding
: 26 perkara atau 0.95 %
2.
Kasasi
: 7 perkara atau 0.25 %
3.
Peninjauan Kembali
: 2 perkara atau 0.073 %
Maka bila dilihat dari segi jumlah, perkara Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali terlihat kecil. Bila dibandingkan dengan jumlah perkara yang diterima secara keseluruhan maka besar persentasenya adalah 1,56%. Hal ini merupakan indikasi bahwa putusan dan penetapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Depok memuaskan dan dapat diterima oleh masyarakat yang berperkara.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
32
BAB IV PENGAWASAN INTERNAL
Pengawasan internal di lingkungan Pengadilan Agama Depok pada tahun 2011 dilakukan oleh unsur pimpinan yang dibantu oleh Hakim Pengawas yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Depok Nomor: W10-A22/3176/KP.05.1/XII/2010 Tanggal 31 Desember 2010 (SK terlampir), yang terdiri dari: 1.
Hakim Pengawas Bidang Gugatan Hakim Pengawas Bidang Gugatan bertugas melakukan pengawasan dalam prosedur penerimaan perkara gugatan dan membina petugas yang membantu pihak yang akan berperkara dalam pembuatan gugatan.
2.
Hakim Pengawas Bidang Permohonan Hakim
Pengawas
Bidang
Permohonan
bertugas
mengawasi
prosedur penerimaan perkara permohonan dan membina petugas yang membantu pihak yang akan berperkara dalam pembuatan permohonan. 3.
Hakim Pengawas Bidang Pola Bindalmin Hakim Pengawas Bidang Pola Bindalmin bertugas mengawasi pola register perkara, keuangan perkara, pelaporan perkara, dan kearsipan perkara.
4.
Hakim Pengawas Bidang Umum Hakim Pengawas Bidang Umum bertugas melakukan pengawasan dalam bidang umum yaitu membina dan mengawasi pelaksanaan tugas urusan umum, kepegawaian, dan keuangan.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
33
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Depok baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan maupun dalam rangka mewujudkan instansi yang bersih dan berwibawa, maka ditempuhlah langkah-langkah pengawasan internal sebagai berikut : 1. Melakukan pemeriksaan jalannya perkara pada hakim melalui court calender yang dikoordinir oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama Depok 2. Melakukan eksaminasi per tiga bulan (empat ) kali dalam satu tahun, dilakukan oleh Ketua Pengadilan Agama Depok 3. Melakukan Pemeriksaan keuangan perkara baik secara periodik maupun secara mendadak (SIDAK), dilakukan oleh Ketua atau Panitera/Sekretaris; 4. Memfungsikan hakim Pengawas bidang (setiap bulan) untuk bagian keperkaraan maupun bagian kesekretariatan. 5. Melakukan pemeriksaan oleh Hakim Pengawas Bidang setiap 3 bulan sekali 6. Penyampaian laporan hasil kerja Hakim Pengawas Bidang setiap 3 bulan sekali. 7. Melakukan evaluasi terhadap hasil laporan Hakim Pengawas Bidang; 8. Menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat dengan memeriksa pejabat/pegawai yang diadukan dan melaporkannya ke Pengadilan Tinggi Agama Bandung dan Mahkamah Agung RI, 9. Mengadakan pembinaan serluruh karyawan Pengadilan Agama Depok setiap sebulan sekali, kuliah tujuh menit pencerahan pada setiap hari senin dan penyampaian informasi pada setiap hari kamis setelah sholat dhuhur
sebagai
langkah
prepentif
untuk
menangkal
terjadinya
penyimpangan. 10. Khusus dalam rangka meningkat disiplin kehadiran pengawasan dilakukan setiap hari pada jam 08.l5 dengan cara memeriksa absensi, sementara untuk kegiatan tugas diluar diberlakukan surat ijin keluar.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
34
11. Pengawasan melekat juga diterapkan kepada para hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti antara lain dilakukan pelarangan adanya tamu masuk ke ruangan masing-masing kecuali ada ijin dari Pimpinan.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
35
BAB V PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN
A. Sumber Daya Manusia
1.
Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial Pengadilan Agama Depok memiliki sumber daya manusia, dalam hal ini para Hakim dan pegawai pada lingkungan Pengadilan Agama Depok, yang bekerja pada bidang teknis yudisial sejumlah 34 Orang, dengan rincian sebagaimana yang tertera pada lampiran.
2. Sumber daya manusia Non Teknis Yudisial Pengadilan Agama Depok memiliki sumber daya manusia, dalam hal ini para Hakim dan pegawai pada lingkungan Pengadilan Agama Depok, yang bekerja pada bidang non teknis yudisial sejumlah 8 Orang, dan tenaga kontrak sejumlah 9 orang dengan rincian sebagaimana tertera pada lampiran. Tingkat pendidikan seluruh hakim dan pegawai Pengadilan Agama Depok secara keseluruhan adalah: a. SLTA, berjumlah 5 orang; b. S.1, berjumlah 27 orang dan yang sedang menjalankan program belajar pada S.2 sejumlah 1 orang; c. S.2, berjumlah 10 orang.
3.
Promosi dan Mutasi Pada Tahun 2011, Pengadilan Agama Depok telah mengusulkan promosi dan mutasi bagi pegawai di lingkungannya, yaitu (keterangan lengkap terlampir):
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
36
Pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala No.
Nama
NIP
KGB
KGB
1.
Dra. Rogayah.
19600924 199103 2 001
03-2011
2.
Dra. Hj. Fauziah, M.H.
19671108 199303 2 001
03-2011
03-2013 Berikutnya 03-2013
3.
Dra. Nurmiwati
19671225 199303 2 004
03-2011
03-2013
4.
Hj. Suciati, S.H.
19570714 198003 2 005
03-2011
03-2013
5.
Drs. H. Bambang Hermanto, M.H.
19590919 198903 1 001
03-2011
03-2013
6.
Umar Faroq, S.Ag.,M.Si.
19700101 199703 1 007
03-2011
03-2013
7.
Elis Rahmawati, S.Hi.,S.H.
220002342
03-2011
03-2013
8.
Pepen, S.Ag
19660211 198803 1 001
03-2011
03-2013
9.
Muhammad Thamrin, S.Ag.
19641223 199903 1 001
03-2011
03-2013
10.
Arifin, S.Ag.,M.Hi.
19750908 200312 1 008
12-2011
12-2013
11.
Ita Sasmita, S.H
19780801 200312 1 007
12-2011
12-2013
12.
Hj. Inti Chobijati
19560812 198003 2 002
03-2011
03-2013
13.
Mataris, S.H.
19701015 199203 1 013
03-2011
03-2013
14.
Samsudin, S.Ag.
19761011 200312 1 002
12-2011
12-2013
15.
Totih Rodiatul Amanah, S.H.
19770303 200312 2 003
12-2011
12-2013
16.
Hj. Siti. Nurhayati, S.H.
19650516 199002 2 001
02-2011
02-2013
17.
Catur Budi Siswantoro, S.H.
19800316 200904 1 002
04-2011
04-2013
18.
Matsani
19610729 198603 1 002
04-2011
04-2013
19.
Nofera Susanti
19740428 199403 2 004
03-2011
03-2013
20.
Yulianti Widyaningsih, S.H.
19850727 200704 2 001
04-2013
21.
Hesna Ladia, S.E.
19860428 200904 2 004
04-2011 03 04-2011
22.
Aida Fithria, S.E.
19800815 200912 2 004
12-2013
23.
Novia Husein
19871124 200604 2 001
12-2011 04-2011
24.
Wiji Piningit
19780323 200604 1 002
04-2011
04-2013
04-2013 04-2013
a. Pegawai yang mengalami kenaikan pangkat No.
Nama
NIP
Pangkat
Pangkat IV/b Sekarang III/d
1.
Dra. Rogayah
19600924 199103 2 001
IV/a
2.
Endang Ridwan, S.Ag..
19610716 198503 1 006
III/c
3.
Muhammad Thamrin, S.Ag.
19641223 199903 1 001
III/d
4.
Arifin, S.Ag.,M.Hi.
19750908 200312 1 008
5.
Ita Sasmita, S.H.
19780801 200312 1 007
III/c Sebelumnya III/b Dahulu III/b
6
Mataris, S.H.
19701015 199203 1 013
III/a
III/b
7
Matsani
19610729 198603 1 002
III/a
III/b
III/c III/c
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
37
b. Pegawai yang mengalami kenaikan jabatan No.
Nama
NIP
Jabatan dahulu
Jabatan sekarang
1.
Hj. Siti. Nurhayati, S.H.
19650516 199002 2 001
JSP
Kaur. Kepegawaian
2.
Catur Budi Siswantoro, S.H.
19800316 200904 1 002
PP
Kaur. Umum
c. Pegawai yang pindah dari PA lain ke PA Depok No.
Nama
NIP
Tgl/Bln/Th
PA Asal
1.
Drs. H. Asep Dadang Mulyana, S.H.,M.H.
19660507 199203 1 005
09/09/2011
PA Cibadak
2.
Drs. Abdul Hamid Mayeli, S.H., M.H.
19621231 199203 1 014
09/09/2011
PA Cibinong
3.
Drs. H. Ace Ma’mun, M.H.
19590714 199003 1 001
31/10/2011
PA Cibinong
4
Elis Rahmawati, S.Hi.,S.H.
220002342
31/10/2011
PA Banjar Baru
5
Drs. Mahbub
19550717 197703 1 003
07/09/2011
PA Bekasi
6.
Ai Salamah, S.H.
19651113 199403 2 002
04/11/2011
PA Bogor
7.
Hesna Ladia, S.E.
19860428 200904 2 004
03/11/2011
PTA Jayapura
n
d. Pegawai yang pindah dari PA Depok ke PA lain No.
Nama
NIP
Tgl/Bulan/Tahu
PA Tujuan Pindah
1.
Drs. H. UU Abd. Haris, M.H.
19630623 198903 1 004
09/09/2011
PA Kota Tasik Malaya
2.
Drs. Azid Izuddin, M.H
19620713 199303 1 003
09/09/2011
PA. Cibinong
3.
Drs. H. A. Baidhowi, M.H.
19560912 198511 1 001
09/09/2011
PA. Cibinong
4.
Drs. Sarnoto, M.H.
19671225 199403 1 005
09/09/2011
PA Jakarta Pusat
5.
Dra. Taslimah, M.H
19680314 199303 2 005
09/09/2011
PA Jakarta Pusat
6.
Dra. Sulkha Harwiyanti. S.H.
19680915 199403 2 004
31/10/2011
PA. Cibinong
7.
Dra. Hj. ST. Nadirah
19661119 199303 2 002
31/10/2011
PA Bekasi
8.
Drs. H. Asop Ridwan, M.H.
19671005 199303 1 008
02/11/2011
PA Garut
9.
Mumu, S.H.,M.H.
19590203 198303 1 005
07/09/2011
PA Bogor
10.
Indra Ari Setiawan, S.H
19770308 200312 1 003
28/10/2011
PA. Cibinong
n
f. Pegawai yang telah memenuhi Batas Usia Pensiun No.
Nama NIHIL
NIP
Tgl/Bulan/Ta
Ket
hun
4. Pengisian Jabatan Sturuktural Pada bulan Desember 2011 , telah terjadi mutasi jabatan struktural pada Pengadilan Agama Depok, yaitu pada jabatan Wakil Ketua dari
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
38
pejabat lama Drs. H. UU ABD Haris, M.H. kepada pejabat baru Drs. H. Asep Dadang Mulyana, S.H.,M.H., dan pada bulan November 2011 juga mutasi jabatan struktural pada Pengadilan Agama Depok, yaitu pada jabatan Panitera Sekretaris dari pejabat lama Drs. H. Asop Ridwan, M.H. kepada pejabat baru Drs. Mahbub serta masih di bulan November terjadi mutasi jabatan struktural pada Pengadilan Agama Depok dari pejabat lama Mumu, S.H.,M.H. kepada pejabat baru Ai Salamah, S.H. (SK terlampir).
B. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana dan Prasarana Gedung a. Pengadaan Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam mendukung kegiatan suatu instansi. Baik sarana fisik maupun non fisik dibutuhkan untuk menunjang kinerja instansi, salah satu sarana pokok untuk terselenggaranya pelayanan hukum bagi masyarakat adalah gedung pengadilan. Dan pada tahun 2011 ini Pengadilan Agama Depok tidak mendapatkan anggaran untuk perluasan pembangunan gedung kantor. b. Pemeliharaan Pada tahun 2011 Pengadilan Agama Depok tidak mendapatkan anggaran pemeliharaan gedung dengan asumsi gedung yang baru masih dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan. c. Penghapusan Tidak ada penghapusan gedung dan bangunan pada tahun 2010. 2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung a. Pengadaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
39
Untuk menambah dan melengkapi sarana dan prasarana fasilitas gedung yang telah ada guna menunjang kinerja, sepanjang tahun 2011 Pengadilan Agama Depok telah melakukan 5 (lima) pengadaan belanja modal peralatan dan mesin antara lain berupa : -
Pengadaan
pendingin
udara
(air
conditioner)
sebesar
Rp.
18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dan menghasilkan 4 (empat) buah AC dengan menelan biaya sebesar Rp. 17.820.000,(tujuh belas juta delapan ratus dua puluh ribu rupiah). Proses pengadaan dilakukan dengan proses penunjukan langsung. -
Pengadaan papan visual sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan menghasilkan 4 (empat) buah papan visual masingmasing 2 (dua) unit untuk daftar urut kepangkatanm 1 (satu) unit untuk struktur organisasi dan 1 (satu) unit untuk daftar nama pejabat dengan menelan biaya sebesar Rp. 29.683.500,- (dua puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh tiga ribu lima ratus rupiah). Proses pengadaan dilakukan dengan proses pengadaan langsung.
-
Pengadaan meubelair sebesar Rp. 329.000.000,- (tiga ratus dua puluh sembilan juta rupiah) dengan menelan biaya sebesar Rp. 324.865.000,- (tiga ratus dua puluh empat ribu delapan ratus enam puluh lima ribu rupiah). Proses pengadaan dilakukan dengan proses penunjukan langsung.
-
Pengadaan pengembangan teknologi informasi berupa hardware sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan menelan biaya sebesar Rp. 49.800.000,- (empat puluh sembilan juta delapan ratus ribu rupiah). Proses pengadaan dilakukan dengan proses penunjukan langsung.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
40
-
Selain itu, pada tahun ini Pengadilan Agama Depok juga mendapatkan anggaran berupa pengadaan 1 (satu) unit kendaraan roda 4 (empat) operasional Pimpinan (Ketua) sebesar Rp. 220.000.000,- (dua ratus dua puluh juta rupiah) dan menelan biaya sebesar Rp. 219.500.000,- (dua ratus sembilan belas juta lima ratus ribu rupiah). Proses pengadaan dilakukan dengan cara penunjukan langsung.
iii. Pemeliharaan Pengadilan Agama Depok saat ini memiliki sarana kendaraan operasional roda empat sebanyak 3 unit yang masing-masing satu unit Kendaraan oprasional Pimpinan (Ketua) dan yang satu unit lagi kendaraan oprasional Kantor dan
kendaraan operasional roda dua
sebanyak 5 unit masing-masing 1 unit pemberian Direktur Peradilan Agama Departemen Agama RI tahun 2003,
2 unit pemberian
Pengadilan Tinggi Agama Bandung dan 2 unit pengadaan DIPA Pengadilan Agama Depok 2008 Sarana dan prasarana lain sebagai penunjang kegiatan operasional kantor adalah komputer yang sampai dengan saat ini Pengadilan Agama Depok telah memiliki 26 unit komputer desktop dan 8
unit
komputer
laptop
serta
satu
unit
multi-function
center
(scanner/copier/faximile/printer) dalam kondisi baik. Meskipun sarana dan prasarana tersebut sudah cukup memadai, namun mengingat volume beban kerja yang cukup tinggi di Pengadilan Agama Depok maka sarana dan prasarana tersebut masih terasa kurang. Pada tahun 2011 Pengadilan Agama Depok mendapatkan anggaran pemeliharaan peralatan dan mesin sebagai penunjang sarana
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
41
dan prasarana sebesar Rp. 46.680.000,-. Adapun rinciannya akan diuraikan pada bagian keuangan pada sub bab berikutnya. Adapun keadaan sarana dan prasarana Pengadilan Agama Depok dapat dilihat pada table di bawah ini: KEADAAN SARANA DAN PRASARANA N
Nama Sarana Dan Prasarana I. Sarana Gedung 1. o Gedung Dan Tanah . A. Statusnya Baru/Lama B. Dibangun Tahun C. Luas Bangunan D. Luas Tanah E. Lokasi - Jalan Protokol - Pusat Niaga - Pusat Perkantoran - Pemukiman - Terpencil F. Simbol Didepan Pengadilan 2. Ruang Sidang A. Jumlahnya B. Luasnya C. Kelengkapan Ruang Sidang Dan Keadaan Masing- Meja Hakim Masing - Palu - Bendera Merah Putih - Bendera Cakra - Keadaan Ruang Sidang D. Ruang Sidang Anak 3. Ruang Ketua 4. Ruang Wakil Ketua 5. Ruang Hakim A. Jumlahnya B. Luasnya Masing-Masing 6. Ruang Kepaniteraan A. Panitera Luasnya B. Wakil Panitera Luasnya C. Kepaniteraan Perdata Luasnya D. Kepaniteraan Pidana Luasnya E. Kepaniteraan Hukum Luasnya 7. Ruang Kesekretariatan A. Wakil Sekretaris Luasnya B. Kesekretariatan Luasnya 8. Ruang Tunggu Penasehat Hukum 9. Ruang Jaksa 10. Ruang Tunggu Pihak Yang Berperkara/Pengunjung
Keterangan
Baru 2004 s.d. 2006 600 m² 4.117 m² Ya Ada 3 48 m² & 24 m² Ada Ada Ada Ada Baik Tidak Ada Ada Ada Ada 2 48 m² & 24 m² 12 m² Tidak Ada 33 m² Tidak Ada Tidak Ada 12 m² 28.5 m² Tidak Ada Tidak Ada
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
42
N
11. 12.
13. R 14.
1.
2. 3.
4.
Nama Sarana Dan Prasarana A. Jumlahnya o B. Luasnya Masing-Masing Loket Pembayaran . Ruang Tahanan A. Jumlahnya B. Luasnya Masing-Masing Ruang Arsip A. Jumlahnya B. Luasnya Masing-Masing Kamar Mandi/Wc A. Jumlahnya B. Luasnya Masing-Masing II. Sarana Kantor Kendaraan Operasional A. Mobil B. Sepeda Motor C. Sepeda Komputer Laptop Mesin Tik A. Manual B. Listrik Mesin Foto Copy
Keterangan 2 24 m² 6 m² Tidak Ada 1 12 m² 6 2.25 m² 5 3 5 26 8 2 -
Adapun rincian nilai asset Pengadilan Agama Depok adalah sebagai berikut: - Tanah …………………………………………… Rp.
993.820.000,-
- Peralatan dan Mesin …………………………… Rp.
1.488.297.592,-
- Gedung dan Bangunan………………………….. Rp.
3.353.572.807,-
- Aset Tetap Lainnya …………………………….. Rp.
4.435.900,-
- Aset Tak Berwujud Lainnya ……………………. Rp.
49.700.000,-
Jumlah
Rp.
5.889.826.299,-
iv. Penghapusan Pada tahun 2011 ini Pengadilan Agama Depok tidak melakukan penghapusan barang.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
43
C.
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pengadilan Agama Depok pada Tahun Anggaran 2011 mendapatkan Anggaran sebesar Rp. 3.172.672.000,- (tiga milyar seratus tujuh puluh dua juta enam ratus tujuh puluh dua ribu rupiah), yang tertuang dalam DIPA Nomor 0076/005-01.2.01/12/2011
tanggal
20
Desember
2011
dan
0076/005-
01.2.01/12/2011 tanggal 20 Desember 2011, dengan rincian sebagai berikut: DIPA Nomor : 0076/005-01.2.01/12/2011 - Belanja Pegawai
=
Rp. 2.026.856.000,-
- Belanja Barang
=
Rp.
315.266.000,-
- Belanja Modal
=
Rp.
648.050.000,-
DIPA Nomor : 0076/005-04.2.01/12/2011 - Belanja barang Jumlah
=
Rp.
182.500.000,-
=
Rp. 3.172.672.000,-
Prosentase komposisi DIPA Pengadilan Agama Depok Tahun 2011 per jenis belanja dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
KOMPOSISI DIPA TAHUN 2011
20% Bl. Pegawai 16%
64%
Bl. Barang Bl. Modal
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
44
Pertanggungjawaban aggaran yang bersumber dari APBN dalam hal ini DIPA Pengadilan Agama Depok Tahun 2011, secara terperinci adalah sebagai berikut: 1.
Belanja Pegawai a. Pagu Pagu Anggaran Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.4.500.616.000,-, terdiri dari : 1) Bel. Gaji
Rp 1.810.296.000,-
2) Bel. Uang Makan PNS
Rp
205.920.000,-
3) Bel. Lembur
Rp
10.640.000,-
JUMLAH
Rp 2.026.856.000,-
b. Realisasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp 2.488.755.426-, terdiri dari: 1) Bel. Gaji
Rp 2.272.279.426,-
2) Bel. Uang Makan PNS
Rp
205.920.000,-
3) Bel. Lembur
Rp
10.556.000,-
JUMLAH
Rp 2.488.755.426,-
Selisih
Rp -710.754.774,-
JUMLAH
Rp 2.026.856.000,-
Adapun yang perlu dijelaskan disini adalah selisih yang terjadi adalah merupakan kekurangan anggaran untuk gaji pegawai yang terjadi sejak bulan Agustus 2011. c. Sisa Anggaran Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. -710.754.774,-, terdiri dari: 1) Bel. Gaji
Rp -710.838.774,-
2) Bel. Uang Makan PNS
Rp
0,-
3) Bel. Lembur
Rp
84.000,-
JUMLAH
Rp -710.754.774,-
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
45
REKAPITULASI BELANJA PEGAWAI PENGADILAN AGAMA DEPOK No SATUAN KERJA 1
2.
Pengadilan Agama Depok
PAGU
REALISASI
SISA
KET
2.026.856.000 2.488.755.426 -710.754.774
Belanja Barang a. Pagu Pagu Anggaran Belanja Barang Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.,-, terdiri dari: 1) Bel. Keperluan Perkantoran
Rp. 123.986.000
2) Bel. Pengiriman surat dinas pos pusat
Rp.
3) Bel. Honor operasional satuan kerja
Rp. 27.900.000
4) Bel. Barang Operasional Lainnya
Rp. 12.600.000
5) Bel. Langganan daya dan jasa
Rp. 87.600.000
6) Bel. Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Rp. 46.650.000
7) Bel. Perjalanan biasa
Rp. 12.780.000
8) Bel. Barang non Operasional lainnya
Rp. 182.500.000
JUMLAH b.
3.750.000
Rp 497.766.000
Realisasi Realisasi Anggaran Belanja Barang Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp 477.308.976,-, terdiri dari: 1) Bel. Keperluan Perkantoran
Rp. 123.986.000
2) Bel. Pengiriman surat dinas pos pusat
Rp.
3) Bel. Honor operasional satuan kerja
Rp. 27.900.000
4) Bel. Barang Operasional Lainnya
Rp. 12.600.000
5) Bel. Langganan daya dan jasa
Rp. 77.893.152
3.750.000
6) Bel. Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Rp. 46.649.824 7) Bel. Perjalanan biasa
Rp. 12.780.000
8) Bel. Barang non Operasional lainnya
Rp. 171.750.000
JUMLAH
Rp 477.308.976 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
46
c.
Sisa Anggaran Sisa Anggaran Belanja Barang Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.20.457.024,- terdiri dari: 1)
Bel. Langganan daya dan jasa
Rp. 9.706.848
2)
Bel. Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Rp.
3)
Bel Barang non Operasional lainnya
176
Rp. 10.750.000
JUMLAH
Rp. 20.457.024
REKAPITULASI BELANJA BARANG PENGADILAN AGAMA DEPOK No SATUAN KERJA 1
Pengadilan Agama Depok
PAGU
REALISASI
SISA
KET
337.426.000
333.850.751
3.575.249
3. Belanja Modal a.
Pagu Pagu Anggaran Belanja Modal Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp 648.050.000,-, terdiri dari: 1) Bel. Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Peralatan dan Mesin
Rp.
1.050.000
2) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (mebeulair)
Rp.
329.000.000
3) Bel. Modal Peralatan dan Mesin
Rp.
220.000.000
Rp.
18.000.000
Rp.
80.000.000,-
(kendaraan rd 4) 4) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (AC) 5) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (Perlengkapan Sarana Gedung) JUMLAH
Rp. 648.050.000,-
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
47
b.
Realisasi Realisasi Anggaran Belanja Modal Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.642.718.500,-, terdiri dari:
1) Bel. Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Peralatan dan Mesin
Rp.
1.050.000,-
2) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (mebeulair) Rp.
324.865.000,-
3) Bel. Modal Peralatan dan Mesin
Rp.
219.500.000,-
Rp.
17.820.000,-
Rp.
79.483.500,-
Rp.
642.718.500,-
(kendaraan rd 4) 4) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (AC) 5) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (Perlengkapan Sarana Gedung) JUMLAH
c. Sisa Anggaran Sisa Anggaran Belanja Modal Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 5.331.500,-, terdiri dari: 1) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (mebeulair) Rp. 2) Bel. Modal Peralatan dan Mesin
4.135.000,-
Rp.
500.000,-
Rp.
180.000,-
(Perlengkapan Sarana Gedung)
Rp.
516.500,-
JUMLAH
Rp.
5.331.500,-
(kendaraan rd 4) 3) Bel. Modal Peralatan dan Mesin (AC) 4) Bel. Modal Peralatan dan Mesin
REKAPITULASI BELANJA MODAL PENGADILAN AGAMA DEPOK No SATUAN KERJA 1
Pengadilan Agama Depok
PAGU
REALISASI
SISA
648.050.000
642.718.500
5.331.500
KET
Secara keseluruhan, total pagu anggaran, realisasi dan sisa anggaran DIPA Pengadilan Agama Depok Tahun 2011, adalah sebagai berikut: Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
48
1) Pagu Anggaran
Rp 3.172.672.000,-
2) Realisasi
Rp 3.857.638.250,-
3) Sisa Anggaran
Rp -684.966.250,-
REKAPITULASI TOTAL JENIS BELANJA PENGADILAN AGAMA DEPOK
No JENIS BELANJA
PAGU
REALISASI
SISA
1
PEGAWAI
2
BARANG
497.766.000
477.308.976
20.457.024
3
MODAL
648.050.000
642.718.500
5.331.500
JUMLAH
KET
2.026.856.000 2.737.610.774 -710.754.774
3.172.672.000 3.857.638.250 -684.966.250
Dengan demikian pelaksanaan penyerapan anggaran DIPA Pengadilan Agama Depok Tahun 2011 adalah sebesar 122 % dari total anggaran yang tersedia, dan menyisakan anggaran sebesar -22 %. Besarnya sisa anggaran sebesar -22 %, perlu dijelaskan disini adalah anggaran yang kurang mencukupi pada belanja gaji pokok pegawai.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
49
D.
PENGELOLAAN ADMINISTRASI
1.
Administrasi Perkara Pengadilan Agama Depok merupakan salah satu lembaga yang
menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan suatu
perkara. Hal ini sejalan dengan Undang Undang nomor 04 tahun 2004 mengenai
Pokok pokok Kekuasaan Kehakiman. Dalam
kinerjanya maka diperlukan Administrasi Pengadilan Agama yang benar dan tertib. Sebagai lembaga yang menginduk kepada Mahkamah Agung maka peraturan dan tata tertib yang berlaku di Pengadilan Agama Depok juga tak lepas dari Keputusan - Keputusan Mahkamah Agung. Sehubungan dengan hal ini, sesuai dengan
Keputusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor KMA/001/SK/I/1991, tanggal
24 Januari 1991 tentang Pola-Pola Pembinaan dan
Pengendalian Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama maka pengadilan Agama Depok dalam pelaksanaan
administrasi
peradilan
selalu
mengacu
kepada
keputusan tersebut. Diantara pola prosedur penyelenggaraan administrasi perkara Tingkat Pertama, Banding, Kasasi, dan PK yang telah diatur dan diseragamkan oleh Mahkamah Agung diantaranya meliputi: a. Pola prosedur penyelenggaraan administrasi perkara tingkat Pertama, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali; b. Pola tentang register perkara; c. Pola tentang keuangan perkara; d. Pola tentang pelaporan perkara; e. Pola tentang Kearsipan perkara.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
50
Dalam
pelaksanaan
Pengadilan Agama Depok
penyelenggaraan tak
dapat
administrasi,
melepaskan diri dari
perkembangan teknologi. Oleh karenanya Pengadilan Agama Depok dalam hal ini menerapkan sistem komputerisasi SIADPA yaitu Sistem Informasi Administrasi
Perkara
Peradilan
Agama
yang
sekarang
ini
menjadikan tolok ukur kemampuan Pengadilan Agama Depok dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
1.1. Pola prosedur penyelenggaraan administrasi perkara Tingkat Pertama, Banding, Kasasi, dan PK Pengadilan Agama Depok telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelenggarakan administrasi perkara yang merupakan bagian dari court of law
yang mutlak harus
dilaksanakan. Pengadilan Agama Depok bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama yang diajukan oleh masyarakat. Prosedur perkara di Pengadilan Agama Depok melalui beberapa meja, yaitu meja I, meja II, dan meja III. Pengertian meja tersebut adalah merupakan kelompok pelaksana teknis yang harus dilalui oleh suatu perkara di Pengadilan Agama, mulai dari penerimaan sampai perkara tersebut diselesaikan.
1.2. Pola Register Perkara Sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor KMA/001/SK/I/1991, tanggal 24 Januari 1991,
pola register perkara yang diterapkan Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
51
Pengadilan Agama Depok terdiri dari: a.
Register induk perkara Gugatan;
b.
Register induk perkara Permohonan;
c.
Register permohonan Banding;
d.
Register permohonan Kasasi;
e.
Register permohonan Peninjauan Kembali;
f.
Register Surat Kuasa;
g.
Register Akta Cerai. Pola register perkara tersebut sangat berfungsi untuk
memudahkan
dalam
proses
administrasi
peradilan
di
Pengadilan Agama Depok. Pola tersebut juga berfungsi untuk mengetahui: a.
Uraian tentang keadaan perkara sejak mulai didaftarkan sampai
dengan
diputus
serta
sampai
putusan
dilaksanakan; b.
Gambaran tentang kegiatan Hakim dan Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda, serta Panitera Pengganti;
c.
Gambaran tentang formasi hakim dan para pejabat kepaniteraan;
d.
Terhindar dari sikap keraguan terhadap data dan sebagai sumber informasi;
e.
Register perkara bernilai yuridis dan pembuktian sebagai akta autentik.
1.3. Pola Tentang Keuangan Perkara Dasar hukum tentang pola keuangan perkara yakni termaktub dalam pasal 121 ayat (4) HIR. Dalam pelaksanaan pola keuangan perkara, Pengadilan Agama Depok mengacu kepada Keputusan Ketua Mahkamah
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
52
Agung RI Nomor: KMA/001/SK/I/1991, tanggal 24 Januari 1991 yang penjabarannya dilengkapi oleh berbagai surat edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia dan berbagai peraturan lainnya. Begitu pula semua kegiatan yang terjadi dalam buku jurnal
keuangan perkara harus disalin dalam buku induk
keuangan perkara yang mencatat semua kegiatan penerimaan dan pengeluaran biaya perkara yang masuk Pengadilan Agama Depok dan dicatat setiap hari. Dalam setiap penutupan buku induk keuangan tersebut dijelaskan pula keaadaan keuangan menurut buku kas dan keadaan keuangan yang ada di brankas atau yang disimpan di bank. Penutupan buku induk keuangan perkara dalam rangka pengawasan juga dilakukan pada setiap triwulan (3 bulan) sekali dan dibuat berita acara penutupan kas. Adapun posisi buku induk keuangan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: -
Saldo bulan lalu
Rp
181.527.000-
-
Penerimaan
Rp
142.399.000,-
Jumlah
Rp
323.926.000,-
Rp
95.258.000-
Rp
228.668.000,-
-
Pengeluaran Saldo
1.4. Pola Tentang Laporan Perkara Laporan perkara merupakan informasi yang meliputi keadaan perkara, kegiatan hakim, keadaan perkara yang dimohonkan banding, kasasi, dan peninjauan kembali, perkara eksekusi dan juga laporan tentang keuangan perkara.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
53
Dalam pelaksanannya, Pengadilan Agama Depok telah menerapkan pola laporan perkara sesuai dengan Keputusan Ketua
Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia
nomor
KMA/001/SK/I/1991, tanggal 24 Januari 1991 dan dijabarkan melalui berbagai surat edaran Mahkamah Agung RI berbagai peraturan lainnya. Laporan tersebut
dan
memiliki
beberapa fungsi sebagai: a.
Alat pemantau segala tingkah laku dan perbuatan hakim dan pejabat kepaniteraan Pengadilan Agama Depok.
b.
Bahan untuk meneliti kebenaran dari evaluasi yang dibutuhkan
oleh
Pengadilan
Agama
Depok
dan
Pengadilan Tinggi Agama Bandung ataupun Mahkamah Agung RI dan hasil pengawasan. c.
Untuk
mengetahui
kemajuan-kemajuan
yang
telah
dicapai, sehingga dalam mengambil keputusan dalam rangka pembinaan lebih lanjut dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.
1.5. Pola Kearsipan Perkara Pengadilan Agama Depok telah melaksanakan pola tentang Kearsipan perkara sesuai dengan Surat Keputusan Ketua
Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia
nomor
KMA/001/SK/I/1991, tanggal 24 Januari 1991 dan dijabarkan melalui berbagai surat edaran Mahkamah Agung RI
dan
berbagai peraturan lainnya, sehingga kearsipan perkara memiliki nilai-nilai: a.
Administrasi value (nilai administrasi);
b.
Legal value (nilai hukum); Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
54
c.
Fiskal value (nilai keuangan);
d.
Research value (nilai penelitian);
e.
Educational value (nilai dokumentasi). Penataan arsip berkas perkara di Pengadilan Agama
Depok
berdasarkan
numeric
filling,
yakni
penataan
berdasarkan nomor perkara. Dimana penyusunan arsip berkas perkara
digolongkan
menjadi
perkara-perkara
gugatan,
permohonan dan berkas permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa. Dalam melaksanakan pengarsipan maka dibuatlah buku besar untuk memudahkan pelaksanaan pengarsipan dan pengambilan arsip perkara bila diperlukan. Mengingat sangat pentingnya pengelolaan arsip berkas perkara tersebut, tentunya harus mendapat perhatian khusus dari semua pihak termasuk unsur pimpinan mulai dari Ketua, Wakil Ketua, dan Panitera serta menjadi perhatian Hakim Pengawas Bidang yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Depok. Di Pengadilan Agama Depok sekarang ini penataan arsip berkas perkara telah memiliki ruangan khusus, tetapi ruangan yang tersedia relatif kecil karena perkara yang diterima setiap tahunnya banyak sekali, dibandingkan dengan keberadaan ruangan lain atau gedung kantor Pengadilan Agama Depok yang besar dan megah.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
55
2. Administrasi Umum a. Bagian kepegawaian Pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengadilan Agama
Depok telah dilakukan berdasarkan standar administrasi pemerintah. Berkas berkas kepegawaian di simpan dengan rapi dalam satu lemari berdasarkan nama pegawai, kendali kepegawaian, Daftar Kenaikan Pangkat, Daftar Kenaikan Gaji Berkala, dan sebagainya. Selain menyimpan berkas-berkas dokumen/file masing-masing pegawai dalam lemari file, administrasi kepegawaian juga telah menggunakan sistem komputerisasi yaitu dengan memanfaatkan aplikasi SIMPEG yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. b. Bagian Keuangan Dalam menyusun laporan keuangan DIPA dan laporan aset kekayaan negara, Pengadilan Agama Depok juga telah memanfaatkan aplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan, meliputi Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN), yang keduanya telah berlaku secara nasional sebagaimana aplikasi RKA/KL. Laporan SAK dengan menggunakan sistem komputerisasi sangat membantu bagi kelancaran dan akurasi pelaporan keuangan baik ke Departemen Keuangan melalui KPPN maupun ke Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Tinggi Agama Bandung. Laporan Keuangan DIPA Pengadilan Agama Depok secara umum tidak pernah mengalami keterlambatan pengiriman, baik ke KPPN maupun ke PTA Bandung. Kalaupun ada, biasanya disebabkan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
56
oleh disket yang tidak dapat dibaca oleh sistem komputer penerima di PTA Bandung. Surat Perintah Membayar yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Depok juga telah menggunakan sistem komputerisasi aplikasi SPM, sehingga dalam penyusunannya tidak lagi secara manual, akan tetapi cukup dengan meng-input data yang diperlukan, yang selanjutnya dicocokkan dengan data KPPN untuk dikeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) nya. c. Bagian Umum Dalam Sub Bagian Umum, telah dilakukan penertiban terhadap surat-surat penting antara lain surat masuk dan surat keluar, kendali permintaan keperluan perkantoran oleh pegawai, daftar persediaan barang, dan lain-lain. Jumlah surat yang diterbitkan oleh PA. Depok sebanyak 3175 buah dengan 28 tujuan instansi yang berbeda, sedangkan jumlah surat yang masuk/diterima oleh PA.Depok sebanyak 2080 buah dari 33 jenis instansi yang mengirim. Baik surat yang keluar ataupun yang masuk yang terbanyak adalah yang ditujukan atau diterima dari instansi lingkungan peradilan agama. Selain
itu
telah
dilakukan
juga
penertiban
administrasi
perpustakaan, seperti penerbitan kartu peminjam dan penyusunan daftar katalog buku. Untuk Laporan kekayaan Negara, Pengadilan Agama Depok juga telah menggunakan Aplikasi SIMAK BMN dalam menyusun Kartu Inventaris Barang (KIB), Perolehan Aset, Laporan Keadaan Barang, dan lain-lain yang pelaporannya dilakukan satu semester sekali ke PTA Bandung. Sedangkan untuk KPPN hanya melaporakan Posisi Barang Negara di Neraca SAI yang dilampirkan pada laporan SAI setiap bulan.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
57
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN Transparansi dan akuntabilitas merupakan salah satu prinsip untuk mendukung kepemerintahan yang baik. Untuk itu, Pengadilan Agama Depok sesuai harapan Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung RI melakukan penyusunan laporan tahun 2010 dengan harapan institusi lain dan masyarakat dapat lebih mengetahui berbagai persoalan kinerja dan kendala yang dihadapi Pengadilan Agama Depok yang sangat kompleks dilapangan. Sesuai arah kebijakan, visi dan misi Pengadilan Agama Depok memberikan pelayanan yang maksimal dengan menyelenggarakan proses peradilan “sederhana, mudah, cepat, dan biaya ringan” sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman maka laporan ini dimaksudkan untuk menampung dan menjawab tantangan tersebut guna mewujudkan rasa keadilan masyarakat, mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, memperbaiki akses pelayanan publik, memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan, mewujudkan institusi peradilan yang efektif dan efisien, bermartabat serta dihormati dan melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan transparan. Keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai oleh Pengadilan Agama Depok dalam hal memberikan pelayanan publik melalui sistem teknologi informasi, SIADPA, reformasi birokrasi, dan pelayanan dalam bentuk manual merupakan keberhasilan bersama seluruh jajaran Pengadilan Agama Depok, sekalipun tidak luput dari kendala-kendala yang dihadapi baik internal maupun eksternal.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
58
Semakin mengecilnya tingkat pengaduan masyarakat, mengecilnya perkara-perkara banding dan kasasi atas produk putusan Pengadilan Agama Depok, menandai tingkat kepuasan/kepercayaan masyarakat pencari keadilan semakin tinggi. Hal tersebut berarti perubahan kinerja seluruh jajaran Pengadilan Agama Depok di tahun 2011 semakin baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tanggung jawab Pengadilan Agama Depok dalam hal penggunaan anggaran untuk biaya-biaya/belanja pegawai, barang dan modal semakin efektif dan efesien, tepat cara dan sasaran. Hal tersebut dapat dilihat dalam posisi keuangan DIPA tahun 2011; keseimbangan RKA-KL, pelaksanaan dan sisa anggaran yang dianalisis secara reasonable dan accountable.
B. REKOMENDASI Pada akhir laporan ini, kami sampaikan rekomendasi sebagai berikut: 1.
Bidang Teknis Yustisial dan Administrasi Perkara a) Perlu adanya penambahan jumlah Panitera Pengganti yang sudah tidak sebanding dengan jumlah Hakim. b) Perlu adanya pelatihan bidang kearsipan perkara dan arsip dinamis; c)
Mengusulkan penambahan ruang mediasi beserta perlengkapannya yang layak dan memadai;
d) Perlu diadakan peningkatan kadar pengetahuan serta kemampuan teknis yustisial melalui penataran-penataran singkat, upgrading, dan pembekalan seluruh pejabat fungsional dan struktural; e) Perlu adanya penambahan perangkat komputer untuk peningkatan akses pelayanan publik, khususnya di bidang keperkaraan, sehingga setiap pegawai dapat menggunakan masing-masing satu komputer; f)
Perlu diadakan diklat teknis hakim, panitera, dan jurusita serta diklat manajemen kepemimpinan (ISQ, Integritas Moral, dll.);
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
59
2. Bidang Administrasi Umum dan Manajemen a) Adanya pemberian reward dan promosi jabatan bagi hakim dan pegawai yang menunjukkan kinerja yang tinggi; b) Sesegera
mungkin
mendorong
Mahkamah
Agung
RI
untuk
melaksanakan usulan peningkatan kelas Pengadilan Agama Depok menjadi kelas I. A; c) Dalam rangka pembinaan karir, perlu adanya juknis (petunjuk teknis)
atau pedoman-pedoman yang berisi tatacara dan kriteria untuk menyusun dan pengusulan mutasi pegawai dalam rangka promosi jabatan yang terencana, terarah, dan professional serta dapat dipertanggungjawabkan; d) Perlu adanya penambahan anggaraan
melalui DIPA 2011 untuk
penambahan tenaga honorer/kontrak.
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2011
60