LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014
BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014
LAPORAN KINERJA 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan
Kelautan
dan
Perikanan
Tahun
2014
disusun
sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja organisasi. Penyusunan LAKIP Pusat Pendidikan KP mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014. Sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan secara umum dan khususnya Pusat Pendidikan KP telah menerapkan metode Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat ukur manajemen kinerja. Kinerja Pusat Pendidikan KP diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis (SS) sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Pusat Pendidikan KP Tahun 2014. Penetapan Kinerja (PK) Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 terdiri atas 13 Sasaran Strategis (SS) dan 23 Indikator Kinerja Utama (IKU). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan menginformasikan capaian kinerja, masalah dan solusi yang dilakukan dalam mewujudkan tugas dan tanggungjawab yang diemban/dilaksanakan di Tahun 2014 khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil program atau kegiatan yang telah dilakukan oleh BPSDMKP. Dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya disampaikan kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya
i
LAPORAN KINERJA 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP sehingga laporan ini dapat disusun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus sebagai bahan masukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kepada yang berkepentingan.
Jakarta, Januari 2015 Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Dr. Ir. I Nyoman Suyasa, MS NIP.195805191983031004
No 1. 2. 3.
Lembar Pengesahan Nama Pejabat Paraf Kabid Program Kasubbid Monev Kasubbag TU
ii
LAPORAN KINERJA 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv BAB
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1. Latar belakang .................................................................................... 1 1.2. Tujuan ................................................................................................. 3 1.3. Tugas dan Fungsi ............................................................................... 3
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ........................................................................ 8 2.1. Rencana Strategik .............................................................................. 8 2.2. Rencana Pencapaian Program dan Kegiatan ...................................... 9 2.3. Penetapan Kinerja ............................................................................... 10 2.4. Pengukuran Kinerja ............................................................................. 13 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 14 3.1. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................. 14 3.2. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 ....................... 77 BAB IV. PENUTUP .................................................................................................. 89
iii
LAPORAN KINERJA 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP DAFTAR TABEL Halaman 2.1.
Program, Sasaran dan Tujuan Pusat Pendidikan KP ..................................... 10
2.2.
Penetapan Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard Pusat Pendidikan KP Tahun 2014.................................................................. 11
3.1.
Pencapaian Kinerja Bidang Pendidikan KP Tahun 2014................................ 14
3.2.
Realisasi NTN Tahun 2014 ............................................................................ 17
3.3.
Perbandingan Data NTN Tahun 2014 terhadap Realisasi Tahun 2013 ......... 17
3.4.
Perkembangan NTN dari Tahun 2010 – 2014 ................................................ 18
3.5.
Realisasi NTN Per Bulan 2014 ....................................................................... 19
3.6.
NTPi Tahun 2014 ........................................................................................... 21
3.7.
Capaian IKU 1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Th 2010 – 2014 .......... 22
3.8.
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Tahun 2014 ................................................... 23
3.9.
Realisasi Pendapatan Pengolah dan Pemasar .............................................. 25
3.10. Pencapaian IKU 1 Ditjen P2HP, 2013 – 2014 ................................................ 25 3.11. Realisasi Rata-rata Pendapatan Petambak Garam per KK/bulan Tahun 2014 .................................................................................................... 26 3.12. Rata-rata pendapatan petambak garam per KK/bulan (rupiah) dan jumlah Produksi Garam rakyat Tahun 2014............................................................... 27 3.13. Target dan Realisasi IKU Pertumbuhan PDB Perikanan Tahun 2014............ 29 3.14. Pertumbuhan PDB Tahun 2014 ..................................................................... 29 3.15. Laju Pertumbuhan PDB Tahun 2013 – 2014.................................................. 30 3.16. Pertumbuhan PDB Tahun 2013 – 2014 ......................................................... 32 3.17. PDB Perikanan 2010 – 2014 .......................................................................... 33 3.18. Capaian Kinerja Rasio SDM KKP yang Menyelesaikan Pendidikan Melalui Tugas Belajar dan Izin Belajar Dibnding total peserta .................................... 36 3.19. Jumlah SDM KKP yang Menyelesaikan Pendidikan Melalui Pendidikan Formal tahun 2104 ......................................................................................... 36 3.20. Realisasi Anggaran Pendukung ..................................................................... 37 3.21. Realisasi Peserta Didik Yang berasal Dari Anak pelaku Utama ..................... 37 3.22. Jumlah Anak Pelaku Utama di Satuan Pendidikan KP tahun 2014 ................ 38
iv
LAPORAN KINERJA 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
DAFTAR GAMBAR Halaman
1.1.
Struktur Organisasi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan ..................... 6
3.1.
Fluktuasi Caaian Nilai Tukar Nelayan Tahun 2014 ........................................ 19
3.2.
Plotting Capaian NTN Tahun 2014 per Provinsi Terhadap Angka Batas Kesejahteraan ................................................................................................ 20
3.3.
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Tahun 2014 ........................................ 24
3.4.
Laju pertumbuhan PDB kelompok Pertanian Tahun 2013- 2014 ................... 30
3.5.
Laju Pertumbuhan PDB Nasional Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan PDB Perikanan Atas Harga Konstan Tahun 2009 – 2014 .............................. 32
3.6.
Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2014 .... 34
3.7.
Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 – 2014 ... 34
3.8.
Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2001 – 2014 ...... 35
3.9.
Anak Pelaku Utama dan Orang Tuanya ......................................................... 38
3.10. Kegiatan Wisuda Pendidikan KP .................................................................... 42 3.11. Kegiatan Sertifikasi Asesor Lingkup Pusdik KP Tahun 2014 ......................... 52 3.12. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Target Jangka Menengah Sesuai dengan Perencanaan Strategis Nasional ......................... 71 3.13. Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Jabatan Fungsional Pendidik ........... 78 3.14. Kegiatan Workshop Penyusunan Butir Soal dan Analisis Soal Tahun2014 ... 87
vii
LAPORAN KINERJA 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 3.23. Jumlah Anak Pelaku Utama yang Memperoleh Bantuan Biaya Pendidikan Di Perguruan Tinggi Di luar satuan Pendidikan KP Tahun 2014 .................... 39 3.24. Jumlah Anak pelaku Utama yang Memperoleh Bantuan Biaya Pendidikan KP Pendidikan Menengah .............................................................................. 40 3.25. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 41 3.26. Jumlah tenaga Kerja dari Lulusan Pendidikan KP ......................................... 42 3.27. Jumlah Lulusan Pendidikan di Satuan Pendidikan KP TP 2014 .................... 42 3.28. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 43 3.29. Rasio Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor KP di Wilayah Industrialisasi ............ 44 3.30. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 44 3.31. Capaian Kinerja Jumlah Masyarakat KP yang Menerima Informasi Lapangan Kerja Sektor KP ............................................................................. 46 3.32. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 46 3.33. Kegiatan Penyebaran Informasi Lapangan Kerja Sektor KP .......................... 46 3.34. Capaian Kinerja Jumlah Peserta Didik Vokasi Bidang KP ............................. 47 3.35. Jumlah Peserta Didik tahun 2014/2015 di Satuan Pendidikan KP ................. 47 3.36. Reakisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ..................................................... 48 3.37. Capaian Kinerja Rasio Peserta Didik yang Terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri ................................................................................................. 49 3.38. Jumlah Peserta Didik Yang Terserap di Dunia Usaha/Dunia Industri Tahun 2014 .................................................................................................... 49 3.39. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 50 3.40. Capaian Kinerja Rasio SDM KKP Yang Melakukan Peningkatan Jenjang Pendidikan Formal ......................................................................................... 51 3.41. Jumlah Rencana Kebutuhan Peningkatan Jenjang Pendidikan Formal ......... 51 3.42. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 52 3.43. Capaian Kinerja Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Meningkat Kompetensinya ............................................................................. 53 3.44. Jumlah
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
Yang
Meningkat
Kompetensinya............................................................................................... 53 3.45. Realisasi Anggaran Kegaiatan Pendukung .................................................... 54 3.46. Capaian Kinerja Rasio Peserta Didik Yang Tidak terserap di Dunia Usaha Dan Dunia Industri Tahun 2014..................................................................... 55
v
LAPORAN KINERJA 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 3.47. Jumlah Peserta Didik Yang Tidak Terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri ........................................................................................................... 56 3.48. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................... 56 3.49. Capaian Kinerja Pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ............... 56 3.50. Eselon dan Jenjang Pangkat Struktural ......................................................... 57 3.51. Hasil Pengukuran Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural Eselon II dan III .............................................................................................. 58 3.52. Perbandingan Capaian Kinerja dengan target Thn 2014 ............................... 58 3.53. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan 2014................................... 59 3.54. Perbandingan Antara Realisasi Capaian IKU 17 dan Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung ...................................................................................... 59 3.55. Capaian Indikator Kinerja Utama 18............................................................... 60 3.56. Perbandingan Capaian IKU 18 Terhadap Capaian Tahun Sebelumnya ........ 61 3.57. Publikasi Tahun 2014 ..................................................................................... 63 3.58. Capaian Kinerja Perpustakaan Lingkup BPSDMKP Tahun 2014 ................... 64 3.59. Anggaran Pelaksanaan Kegiatan Pendukung ................................................ 65 3.60. Perbandingan Capaian tahun 2013 dan 2014 ................................................ 66 3.61. Dukungan Anggaran Terkait dengan capaian IKU 19 ................................... 66 3.62. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2014 .......................... 69 3.63. Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun sebelumnya ......................................................................................... 71 3.64. Perbandingan antara realisasi capaian AKIP dengan realisasi anggaran kegiatan pendukung ....................................................................................... 72 3.65. Rekapitulasi Nilai IKM Lingkup BPSDMKP .................................................... 73 3.66. Perbandingan Capaian Tahun ini dengan Tahun Sebelumnya ...................... 73 3.67. Perbandingan Capaian Nilai inisiatif Anti Korupsi BPSDMKP 2013 dan 2014 ............................................................................................... 75 3.68. Perbandingan Penilaian Pelaksanaan RB Antara Asesor dan Tim Itjen ........ 76 3.69. Perbandingan Capaian tahun ini dengan Tahun sebelumnya ........................ 77 3.70. Realisasi Anggaran Dukungan Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ........................................................................................ 77 3.71. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 .................................. 78
vi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pusat Pendidikan Kelautan Perikanan mempunyai fungsi yang antara
lain penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pendidikan menengah kejuruan di bidang kelautan dan perikanan. Untuk mewujudkan fungsi tersebut, Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan mempunyai kegiatan dan Satuan Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Kerja (Satker). Dalam rangka pertanggungjawaban berkewajiban
untuk
pelaksanaan
kegiatan,
menyusun Laporan
Pusat
Akuntabilitas
Pendidikan
KP
Kinerja Instansi
Pemerintan (LAKIP), sehingga peranan, fungsi dan hasil kinerja dapat dievaluasi dan dipertanggungjawabkan. Berdasarkan
Instruksi
Presiden
Nomor
7
Tahun
1999
perihal
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor.239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No.29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana ketiga peraturan tersebut secara prinsip mengatur tentang adanya kewajiban pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan kebijakan yang dilakukan bagi setiap Instansi Pemerintah Penyelenggara Negara, yang diantaranya mewajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan menyampaikan kepada instansi Pembina Penyelenggara Negara, yaitu Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 15 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bab XI Bagian Keempat bahwa Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan bahan kebijakan dan program, serta melaksanakan penyusunan pedoman, standar, 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
bimbingan, monitoring, dan evaluasi tata penyelenggaraan, kebutuhan pendidikan, pengembangan dan pembinaan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan pendidikan, lembaga, dan tenaga pendidik di bidang kelautan dan perikanan. Secara kelembagaan, susunan organisasi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 15 tahun 2010, Pasal 961, terdiri dari; Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi, Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan, Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Pusat Pendidikan KP membawahi Unit Pelaksana Teknis Pusat pendidikan yang terdiri dari : Sekolah Tinggi Perikanan (STP Jurusan Penyuluhan Bogor dan BAPPL Serang), Politeknik KP Sidoarjo, Politeknik KP Bitung dan Politeknik KP Sorong; Sekolah Usaha Menengah Perikanan Negeri (SUPM N) Ladong, SUPM N Pariaman, SUPM N Kota agung, SUPM N Pontianak, SUPM N Tegal, SUPM N Bone, SUPM N Waiheru, SUPM N Sorong dan SUPM N Tegal di Kupang. LAKIP
Pusat
Pendidikan
Kelautan
dan
Perikanan
Tahun
2014
merupakan salah satu kewajiban dan bentuk pertanggungjawaban terhadap tugas dan fungsi serta menggambarkan berbagai capaian kinerja (sasaran, indikator kinerja,target dan realisasi) yang dilengkapi dengan analisis dan evaluasi terhadap Penetapan Kinerja (PK) dengan Balanced Scorecard (BSC). Dasar pelaksanaan kegiatan Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang terdiri dari kebijakan dalam Rencana Strategik (Renstra) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Rencana Strategik BPSDMKP tahun 2010-2014 dan
Penetapan Kinerja Pusat Pendidikan KP tahun 2014.
2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
1.2.
2014
Tujuan Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2014 adalah : a. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap tugas dan fungsi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014. b. Menyediakan bahan informasi kepada pihak-pihak terkait tentang kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014. 1.3.
Tugas dan fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
PER.15/MEN/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Pendidikan KP adalah salah satu unit kerja eselon II di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan bertugas melaksanakan penyiapan perumusan bahan kebijakan dan program, serta melaksanakan penyusunan pedoman, standar, bimbingan, monitoring, dan evaluasi tata penyelenggaraan, kebutuhan pendidikan, pengembangan dan pembinaan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan pendidikan, lembaga, dan tenaga pendidik di bidang kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Pendidikan menyelenggarakan fungsi: a. pengkajian dan penyiapan perumusan bahan kebijakan, perencanaan, program pendidikan di bidang kelautan dan perikanan; b. pelaksanaan kerja sama pendidikan dan tugas belajar di bidang kelautan dan perikanan; c.
pelaksanaan
penyusunan
penyelenggaraan
pedoman,
pendidikan
serta
standar,
dan
bimbingan
pengembangan
tata
penyusunan
kebutuhan d. pendidikan di bidang kelautan dan perikanan; e. penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pendidikan menengah kejuruan di bidang kelautan dan perikanan;
3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
f.
2014
pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kelembagaan, tenaga pendidik, peserta didik, dan alumni pendidikan berstandar internasional di bidang kelautan dan perikanan;
g. monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil pendidikan di bidang kelautan dan perikanan; dan h. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan didukung oleh bidang-bidang, yang terdiri dari: a. Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi; b. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan; c. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan; d. Subbagian Tata Usaha; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. 1. Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi Mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan, program, anggaran, monitoring, evaluasi, serta kerja sama pendidikan dan tugas belajar di bidang kelautan dan perikanan. Bidang Program mempunyai fungsi : a. penyiapan
bahan
pengkajian,
perumusan
dan
pengembangan
kebijakan, penyerasian dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta kerja sama pendidikan di bidang kelautan dan perikanan dan tugas belajar. b. penyiapan bahan dan pelaksanaan monitoring, evaluasi, penyiapan data dan informasi di bidang pendidikan kelautan dan perikanan serta pelaporan pelaksanaan pendidikan. 2. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
standar kompetensi,
pedoman, metode, kurikulum, silabus, modul, peserta didik dan alumni, sarana, prasarana, pembinaan, bimbingan tata penyelenggaraan dan
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
sistem penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di bidang kelautan dan perikanan. Adapun fungsinya: a. penyiapan bahan penyusunan standar kompetensi, pedoman, metode, kurikulum,
silabus,
modul,
pembinaan,
bimbingan
tata
penyelenggaraan pendidikan dan sistem penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi vokasi di bidang kelautan dan perikanan. b. penyiapan bahan penyusunan kebutuhan pendidikan serta kebutuhan sarana dan prasarana, peserta didik dan alumni pendidikan di bidang kelautan dan perikanan. 3. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Mempunyai tugas melaksanakan pengembangan, pembinaan dan analisis kelembagaan pendidikan, pedoman, standar, ketenagaan dosen, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Adapun fungsinya : a. penyiapan pengembangan, pembinaan, pedoman, standar, dan analisis kelembagaan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di bidang kelautan dan perikanan; dan b. penyiapan pengembangan, pembinaan, pedoman, standar, dan analisis ketenagaan dosen, guru, dan tenaga kependidikan lainnya Melihat tugas dan fungsi Pusat Pendidikan KP, maka permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi Pusat Pendidikan KP di tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan akses pendidikan KP bagi Anak Pelaku Utama Pengembangan kelembagaan Pendidikan Institut dan Politeknik; 2. Pembangunan Kampus Teaching Factory STP di Karawang (Jawa Barat) dan Kampus Konservasi di Wakatobi (Sulawesi Tenggara); 3. Penyesuaian Kurikulum Nasional di Pendidikan Tinggi dan Menengah Kelautan dan Perikanan dengan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 4. Pengembangan Pendidikan Vokasi melalui Teaching Factory di SUPM;
5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
5. Mendorong para lulusan satuan pendidikan lingkup KKP untuk menjadi tenaga profesional atau wirausaha muda di sektor
kelautan dan
perikanan; Setiap strategic issued dijabarkan lebih lanjut ke dalam program/kegiatan Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan. Sesuai renstra KKP Tahun 20102014 unit kerja eselon I mempunyai satu Program. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan mempunyai kegiatan “Terciptanya SDM Yang Kompeten
dibidang
KP
melalui
Pendidikan
Kelautan
dan
Perikanan”.
Dengan sasaran meningkatnya lulusan pendidikan yang dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia insdustri.
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
Struktur Organisasi Pusat Pendidikan KP
PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SUBBAGIAN TATA USAHA
BIDANG PROGRAM, MONITORING, DAN EVALUASI
BIDANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
BIDANG KELEMBAGAAN DAN KETENAGAAN
SUBBIDANG PROGRAM
SUBBIDANG METODE DAN KURIKULUM
SUBBIDANG KELEMBAGAAN
SUBBIDANG MONITORING DAN EVALUASI
SUBBIDANG PESERTA DIDIK, SARANA DAN PRASARANA
SUBBIDANG KETENAGAAN
KELOMPOK JABATAN FUNSIONAL
V
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Strategik Peraturan Presiden RI No. Per.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategik KKP
tahun
2010-2014
dan
Rencana
Strategis
(RENSTRA)
Badan
Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan. Penyusunan LAKIP Pusat Pendidikan Triwulan III Tahun Anggaran 2014 mengacu pada Renstra KKP dan BPSDMKP Tahun 2010-2014. Dalam rangka mewujudkan visi KKP, maka Visi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut : “Menghasilkan SDM terdidik yang kompeten bagi pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat”. Untuk mewujudkan Visi tersebut dirumuskan Misi Pusat Pendidikan KP yaitu: 1) Menghasilkan
SDM
KP
terdidik
yang
mampu
mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya KP. 2) Menghasilkan SDM KP terdidik yang mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk KP. 3) Menghasilkan SDM KP terdidik yang mampu memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya KP. Misi merupakan gambaran organisasi kedepan yang akan diwujudkan dalam pengembangan SDM KP. Visi dan Misi ini akan dicapai dengan menetapkan tujuan organisasi. Tujuan tersebut merupakan arah yang akan dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun yang direncanakan sesuai dengan strategi pelaksanaan pengembangan SDM KP di bidang pendidikan yaitu : 1. Menyelenggarakan pendidikan bagi anak nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan melalui bantuan biaya pendidikan di UPT KKP, serta pemberian materi bidang kelautan dan perikanan pada Program Pendidikan Kesetaraan (Paket B dan Paket C);
8
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
2. Melaksanakan proses pembelajaran kewirausahaan sesuai kurikulum dalam rangka menghasilkan wirausahawan muda; Melaksanakan peningkatan kompetensi lulusan sesuai standar kompetensi kerja nasional dan internasional di Pendidikan Menengah dengan tujuan menjadikan SUPM sebagai pusat rujukan (center of excellence) dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelautan dan Perikanan di Indonesia sesuai dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar; 3. Mengembangkan kelembagaan pendidikan kelautan dan perikanan melalui pendirian Politeknik Kelautan dan Perikanan. Dengan mengacu kepada kebijakan pelaksanaan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan tahun 2010-2014, Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan mempunyai kebijakan, antara lain : 1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada putra/putri pelaku utama kelautan dan perikanan untuk memperoleh pendidikan di bidang kelautan dan perikanan; 2. Peningkatan kapasitas satuan pendidikan lingkup KKP (kuantitas dan kualitas); 3. Mendorong para lulusan satuan pendidikan lingkup KKP untuk menjadi tenaga profesional atau wirausaha muda di sektor
kelautan dan
perikanan. 2.2. Rencana Pencapaian Program dan Kegiatan Sesuai Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014, BPSDMKP akan melaksanakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Untuk tercapainya rencana pencapaian program dan kegiatan dibidang pendidikan kelautan dan perikanan dapat dilihat dalam Tabel 2.1. dibawah ini.
9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
Tabel 2.1. Program, Sasaran dan Tujuan Pusat Pendidikan KP NO.
PROGRAM/ KEGIATAN Program Pengembangan SDM KP Pendidikan Kelautan dan Perikanan
SASARAN
Untuk memenuhi ketersediaan tenaga terdidik kompeten sesuai standar kebutuhan dan serta kebutuhan nasional.
TUJUAN
Menyediakan tenagatenaga terdidik yang kompeten sesuai standar kebutuhan dan prioritas nasional.
Untuk optimalnya pencapaian Program tersebut, perlu didukung dengan kegiatan Pendidikan Kelautan dan Perikanan dibagi dalam 6 (enam) kelompok kegiatan yang meliputi : 1. Penyelenggaraan Pendidikan Kelautan dan Perikanan; 2. Pengembangan Sistem Pendidikan Kelautan dan Perikanan; 3. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Aparatur; 4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan; 5. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Terapan; 6. Pengembangan Sertifikasi Kompetensi dan Kelembagaan Pendidikan Kelautan dan Perikanan. 2.3. Penetapan Kinerja Kewajiban penyusunan Penetapan Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi, memuat pernyataan kesanggupan pencapaian
10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
kinerja, serta mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen penetapan kinerja dimanfaatkan oleh setiap pimpinan instansi pemerintah untuk : 1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi; 2. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LAKIP; 3. Menilai keberhasilan organisasi. Pada setiap akhir periode tahun anggaran, dokumen Penetapan Kinerja akan diukur pencapaiannya, dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerjanya. Hasil pengukuran kinerja tersebut akan dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Untuk menilai tingkat keberhasilan pencapaian sasaran kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan tahun 2014 dilakukan pengukuran dengan Balanced Scorecard (BSC) yang ditetapkan Kepala BPSDMKP dengan sasaran dan indikator kinerja yang ditargetkan pada pelaksanaan kegiatan Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan tahun 2014. Balanced Scorecard
(BSC) adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi
nirlaba
di
seluruh
dunia
untuk
kegiatan
usaha
untuk
menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan. Dalam Balanced Scorecard (BSC), kinerja strategi organisasi diukur secara seimbang antara pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang serta kinerja yang bersifat internal dan eksternal. Penetapan Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 terdiri dari 13 Sasaran Strategis (SS) dan 24 Indikator Kinerja Utama. Susunan Penetapan Kinerja Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 adalah sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :
11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
2014
Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard (BSC) Pusat Pendidikan KP Tahun 2014. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target 2014
Stakeholder Perspective SS1
Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
1
Nilai Tukar Nelayan
112
2
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
105
3
Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bulan)
Rp. 2.0 Jt
4
Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bulan)
Rp. 2.0 Jt
5
Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
7.25%
SS2
Tersedianya SDM KKP yang Kompeten melalui pendidikan formal
6
Rasio jumlah SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui pendidikan formal
27%
SS3
Meningkatnya masyarakat KP yang berkontribusi positif terhadap pelaksanaan pembangunan Kelautan dan Perikanan
7
Rasio peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama
40%
SS4
Meluasnya kesiapan masyarakat untuk usaha dan kesempatan kerja di bidang KP Terselenggaranya pemetaan yang mencerminkan kebutuhan tenaga kerja KP
8
Jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan KP (Orang)
1650
9
Rasio kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi
5%
SS5
Internal Process Perspective SS6
Terselenggaranya informasi pasar kerja di sektor KP
10
Jumlah masyarakat KP yang menerima informasi tentang lapangan kerja di sektor KP
SS7
Terselenggaranya program pendidikan vokasi di bidang KP dengan pendekatan teaching factory
11
Jumlah peserta didik vokasi bidang KP dengan pendekatan teaching factory
6108
12
Rasio peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan
95%
Terselenggaranya Pendidikan Aparatur sesuai kompetensi yang dibutuhkan
13
Rasio jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal terhadap jumlah kebutuhan yang akan ditingkatkan
75%
SS8
15.000
12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENDIDIKAN KP
SS9
Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan KP serta alumni satuan pendidikan KP
2014
14
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya (Orang)
330
15
Rasio peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan
5%
Learning Growth Perspective SS10
Tersedianya SDM KKP yang kompeten dan profesional
16
Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV
50%
SS11
Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses
17
Service Level Agreement di Pusat Pendidikan KP
75%
18
Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi yang diberikan di Pusdik KP
100%
19
Tingkat kualitas akuntabilitas Pusdik KP
20
Nilai Inisiatif anti korupsi Pusdik KP
7.75
21
Indeks Kepuasan Masyarakat Pusdik KP Nilai Penerapan RB di Pusdik KP
6.75
SS12
Terwujudnya good governance & clean government
22
SS13
Terkelolanya anggaran secara optimal
23
Persentase Perencanaan program dan anggaran yang berbasis kinerja di Pusdik KP
24
Persentase penyerapan DIPA Pusdik KP
A
80 (setara level 4) 80%
> 95%
2.4. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) yang telah ditetapkan pada awal tahun dengan realisasi yang dicapai oleh masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) pada akhir tahun anggaran. Pengukuran dilakukan berdasarkan Manual IKU pada masing-masing Indikator Kinerja Utama. Manual IKU sebagaimana terdapat pada lampiran 2.
13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi Pusat
Pendidikan
Kelautan
dan
Perikanan
pada
tahun
2015
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok penyelenggaraan pendidikan yang pada dasarnya lebih ditujukan bagi keluarga nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan. Untuk optimalnya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dicapai melalui kegiatan strategis serta didukung oleh rencana aksi. Pencapaian kinerja Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Pencapaian Kinerja Bidang Pendidikan KP tahun 2014. Sasaran Strategis SS1
Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
Indikator Kinerja Utama 1 Nilai Tukar Nelayan 2
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
3
Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bulan) Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bulan) Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
4
5
SS2
SS3
Tersedianya SDM KKP yang Kompeten melalui pendidikan formal Meningkatnya masyarakat KP yang berkontribusi positif terhadap pelaksanaan
Target
Realisasi
Prosentase (%)
6
Rasio jumlah SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui pendidikan formal
27%
27,71%
102,63
7
Rasio peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama
40%
43,06% ( 924 orang)
107,65
14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP pembangunan Kelautan dan Perikanan SS4
SS5
SS6
SS7
SS8
Meluasnya kesiapan masyarakat untuk usaha dan kesempatan kerja di bidang KP Terselenggaranya pemetaan yang mencerminkan kebutuhan tenaga kerja KP Terselenggaranya informasi pasar kerja di sektor KP
8
Jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan KP (Orang)
1.650
1.665
100,91
9
Rasio kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi
5%
5%
100
10
Jumlah masyarakat KP yang menerima informasi tentang lapangan kerja di sektor KP
15.000
16.594
110,63
Terselenggaranya program pendidikan vokasi di bidang KP dengan pendekatan teaching factory
11
6.108
6.533
106,96
95%
95,74%
100,78
Terselenggaranya Pendidikan Aparatur sesuai kompetensi yang dibutuhkan
13
Jumlah peserta didik vokasi bidang KP dengan pendekatan teaching factory Rasio peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan Rasio jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal terhadap jumlah kebutuhan yang akan ditingkatkan Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya (Orang) Rasio peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan
75%
100%
133,33
300
338
102,42
5%
4,26%
117,37
12
14
SS9
Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan KP serta alumni satuan pendidikan KP
15
15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP SS10
SS11
Tersedianya SDM KKP yang kompeten dan profesional Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses
16
Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV Service Level Agreement di Pusat Pendidikan KP
50%
30%
166,67
75%
93%
124
Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi yang diberikan di Pusdik KP Tingkat kualitas akuntabilitas Pusdik KP Indeks Kepuasan Masyarakat Pusdik KP Nilai Inisiatif anti korupsi Pusdik KP
100%
100%
100
75.01
79,14
105,52
6,75
7,68
113,78
7,75
9,44
121,81
22
Nilai Penerapan RB di Pusdik KP
80
80,3
100,37
23
Persentase Perencanaan program dan anggaran yang berbasis kinerja di Pusdik KP Persentase penyerapan DIPA Pusdik KP
80%
100%
125
95%
95,31%
100,37
17
18
SS12
Terwujudnya good governance & clean government
19 20 21
SS13
Terkelolanya anggaran secara optimal
24
Pencapaian kinerja bidang pendidikan tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut : Capaian Indikator Kinerja Stakeholder Perspective 1)
Indikator Kinerja Utama 1 Nilai Tukar Nelayan NTN adalah salah satu alat ukur kesejahteraan nelayan yang diperoleh dari perbandingan besarnya harga yang diterima oleh nelayan dengan harga yang dibayarkan oleh nelayan.Bisa dikatakan salah satu faktor yang menentukan tingkat penerimaan nelayan adalah jumlah tangkapan ikan oleh nelayan.Pada triwulan III tahun 2014, terdapat perubahan target NTN dari triwulan sebelumnya yakni semula 112 menjadi 104. 16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Penurunan target ini disebabkan oleh adanya penghematan anggaran yang berdampak pada pengurangan upaya – upaya (kegiatan) untuk mencapai target NTN yang semula. Tabel
berikut ini adalah capaian
NTN selama tahun 2014. Tabel. 3.2.
Realisasi NTN tahun 2014
Indikator NTN
Target
Realisasi
%
104,00
104,63
100,61
Mulai November 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTN dari tahun dasar 2007 menjadi tahun dasar 2012. Perubahan
tahun
dasar
ini
dilakukan
untuk
menyesuaikan
perubahan/pergesaran pola produksi perikanan dan pola produksi konsumsi rumah tangga perikanan di pedesaan, serta perluasan cakupan. Perbedaan antara NTN tahun dasar 2007 dengan NTN tahun 2012 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTN tahun dasar 2012 juga mengalami perluasan pada NTP sub sektor perikanan menjadi NTN dan NTPis agar perhitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Selain itu terdapat penambahan lokasi penghitungan menjadi 33 provinsi dimana Provinsi DKI Jakarta masuk didalamnya. Tabel 3.3 Perbandingan Data NTN Tahun 2014 terhadap Realisasi Tahun 2013 Indikator NTN Rata – rata Harga yang Nelayan (lt) Rata – rata Harga yang (lb)
Realisasi 201 201 3 4 103 104 ,31 ,63
Nasional Indeks diterima
138 ,38
116 ,9
Nasional Indeks dibayar Nelayan
133 ,82
111 ,74
Naik (%) 1,28
-15,52
-16,50
Berdasarkan data pada Tabel tersebut, terlihat bahwa secara nasional capaian NTN tahun 2014 melebihi capaian tahun 2013, namun apabila dilihat dari indeks harga yang diterima dan yang dibayarkan oleh
17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP nelayan maka terjadi penurunan di tahun 2014. Namun demikian penurunan kedua indeks tersebut secara bersamaan dengan besaran yang hampir sama sehingga NTN Nasional tahun 2014 tetap melebihi angka 100 yang merupakan batas kesejahteraan. Tabel 3.4. Perkembangan NTN dari tahun 2010-2014 IKU
REALISASI
Kenaikan ratarata/tahun (%)
NTN
2010
2011
2012
2013
2014
105,5
106,24
105,37
103,31
104,63
NTN Tahun 2014 juga melebihi capaian Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) yang hanya sebesar 99,25 pada akhir tahun 2014. Hal ini disebabkan harga yang diterima oleh pembudidaya ikan lebih kecil dibandingkan yang diterima nelayan. Realisasi NTN per bulan dari Januari sampai Desember 2014 seperti pada tabel berikut.
18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.5. Realisasi NTN per bulan 2014 Komponen Indeks Indeks Harga Bulan Harga yang yang NTN Nasional Dibayarkan Diterima Nelayan Nelayan Januari 113,02 109,01 103,69 Februari 113,70 109,35 103,98 Maret 113,26 109,55 103,38 April 113,65 109,77 103,53 Mei 114,32 110,05 103,89 Juni 115,39 110,59 104,34 Juli 118.07 111.37 106.02 Agustus 118.96 111.77 106.44 September 119.22 112.07 106.38 Oktober 119.94 112.45 106.66 November 120.12 115.22 104.26 Desember 123,18 119,63 102,97 Rata - rata 116.90 111.74 104.63 Sumber : Laporan Sosial ekonomi BPS Janu – Des 2014 diolah Dit. PUPI
Berdasarkan data pada Tabel 5 dan Grafik 1 terlihat bahwa capaian angka NTN selama tahun 2014 mengalami fluktuasi yang sangat dipengaruhi oleh indeks harga yang diterima nelayan (lt) dengan indeks harga yang dibayar nelayan (lb), dimana fluktuasi kedua indeks ini akan menyebabkan fluktuasi angka NTN. Selama periode Januari – Juni 2014 capaian NTN cenderung stabil di atas 103, dan mulai mengalami peningkatan yang pada bulan Juli yang mencapai 106,02 atau meningkat sebesar 1,61% dari sebelumnya. 123.18 118.96
119.22
111.37
111.77
112.07
112.45
106.02
106.44
106.38
106.66
118.07
113.02
113.7
113.26
113.65
114.32
115.39
109.35
109.55
109.77
110.05
110.59
109.01
103.69
103.98
103.38
103.53
103.89
104.34
1
2
3
4
5
6
Indeks Harga yang Diterima Nelayan
119.94
120.12
119.63
115.22
104.26 102.97
7
8
Indeks Harga yang Dibayar Nelayan
9
10
11
12
NTN Nasional
Gambar 3.1. Fluktuasi Capaian Nilai Tukar Nelayan Tahun 2014
19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
Fluktuasi NTN selama tahun 2014 dipengaruhi dengan adanya: - Naiknya harga ikan di pasaran yang bertepatan dengan bulan puasa dimana terdapat permintaan akan ikan yang cukup tinggi sehingga yang diterima oleh nelayan juga relatif mengalami kenaikan yang signifikan. Pada bulan Juli, komponen pengeluaran (makanan jadi, perumahan, kesehatan, transportasi dan komunikasi serta inflasi umum) juga mengalami peningkatan dikarenakan perayaan Hari Raya Idul Fitri, namun besarnya peningkatan komponen pengeluaran tersebut masih jauh dibawah peningkatan harga yang diterima nelayan. Komponen indeks yang diterima nelayan juga dipengaruhi oleh musim penangkapan yang rata-rata cukup baik di seluruh Indonesia pada periode tersebut. 108.00
105.44 104.68 104.56
104.69
103.88
103.85 104.00
103.14 102.45
101.07
101.03
101.67 101.14 100.49 100.47
102.53
102.43 101.62
101.58
101.06 100.35
100.63
100.93
100.60
100.00 100.00 99.84
99.69
99.86
98.25 97.67
97.60 97.41 96.76
96.75
96.00
Gambar 3.2. Plotting Capaian NTN Tahun 2014 per Provinsi Angka Batas Kesejahteraan (100)
terhadap
- Periode bulan Juli – Oktober 2014, kencenderungan capaian NTN terus meningkat pada kisaran 106 namun pada bulan November NTN mengalami penurunan yang drastis menjadi 104,26 atau sebesar 2,25% yang disebabkan oleh kenaikan komponen pengeluaran sebesar 2,46% sedangkan harga yang diterima nelayan hanya naik sebesar 0,15%. Kenaikan komponen pengeluaran disebabkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi dan terbatasnya kuota BBM untuk nelayan. Penurunan angka NTN juga terjadi pada bulan Desember 2014 yang
20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP disebabkan oleh kondisi yang sama pada bulan November. Secara ratarata, kenaikan indeks harga yang dibayarkan nelayan yakni 0,85% melebihi kenaikan indeks harga yang diterima nelayan sebesar 0,79%, yang berdampak pada rata – rata kenaikan NTN tidak cukup besar. Berdasarkan standar kesejahteraan nelayan adalah di atas 100, maka terdapat 24 provinsi yang capaian NTN nya di atas 100 dan sebanyak 9 provinsi yang capaian NTN nya pada kisaran 96,6 – 99,9 yakni Provinsi Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Papua sebagaimana pada Gambar 2. 2) Indikator Kinerja Utama 2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) merupakan rasio antara indeks harga yang diterima oleh pembudidaya ikan (It) terhadap indeks harga yang dibayar oleh pembudidaya ikan (Ib). tingkat kemampuan/daya digunakan
untuk
beli
NTPi merupakan indikator
pembudidaya ikan,
mengukur
tingkat
sehingga dapat
kesejahteraan
masyarakat
pembudidaya ikan secara relatif dan merupakan ukuran kemampuan / daya
keluarga pembudidaya
ikan
untuk
memenuhi
kebutuhan
subsistennya. NTPi ini digunakan untuk mempertimbangkan seluruh penerimaan (revenue) dan seluruh pengeluaran (expenditure) keluarga pembudidaya ikan dan keperluan produksi ikan. Semakin tinggi NTPi, maka
akan
semakin
kuat
pula
tingkat
kemampuan/daya
beli/kesejahteraan pembudidaya. Tabel 3.6 NTPi Tahun 2014 Indikator NTPi
Target
Realisasi
%
102
101,36
99,37
Rata-rata NTPi dari Januari – Desember 2014 sebesar 101,36 bila dibandingkan dengan tahun 2013 NTPi menurun sebanyak 3,34 dan masih 99,37% dibandingkan dengan target 102 tahun 2014. Hal serupa juga terjadi pada NTPi pada tahun 2010-2014 yang mengalami penurunan dari tahun 2010 sebesar 105,55 menjadi 101,36 pada tahun 2014 (tabel 21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 4). Hal ini dikarenakan pada tahun 2010 hingga Oktober 2013 penghitungan NTPi masih bergabung dengan NTN yang dihitung dengan tahun dasar 2007. Namun sejak Oktober 2013, NTPi dihitung dengan menggunakan perhitungan tahun dasar 2012 dengan menyesuaikan perubahan pola produksi dan perubahan pola konsumsi rumah tangga. Pada penghitungan dengan tahun dasar 2012 cakupan jumlah komoditas dan lokasi perhitungan juga mengalami penambahan menjadi 33 provinsi. Dengan
asumsi
volume
produksi
sama,
maka
nilai
NTPi
>100
menunjukkan kesejahteraan nelayan/pembudidaya meningkat. Tabel 3.7 Capaian IKU 1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 2010-2014 IKU
2010
2011
2012
2013 a)
2014
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
- Target
b)
b)
b)
104
102 c)
- Realisasi
105,55
106,26
105,37
104,70
101,36 d)
100,67
99,37
- Persentase
Tahun
Keterangan Non Kumulatif, dihitung bulanan. Capaian sampai dengan triwulan III adalah 101,69(merupakan nilai rata-rata dari bulan JanuariSeptember 2014) atau 99,70%. Data 101,36 merupakan data rata-rata dari bulan Januari – Desember 2014. Terdapat perubahan target pada bulan Oktober dari semula 105 menjadi 102 karena adanya penghematan anggaran dan adanya perubahan cara penghitungan tahun dasar.
Ket: a) angka sementara, NTPi Januari- Oktober dihitung berdasarkan tahun dasar 2007, sedangkan NTPi November – Desember 2013 dihitung berdasarkan tahun dasar 2012. b) belum ditentukan targetnya c) target mengalami perubahan berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 580/MEN-KP/X/2014 dikarenakan adanya penghematan anggaran serta perubahan penghitungan tahun dasar NTPi.
22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.8 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Tahun 2014
Komponen NTPI
2014 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli AgustusSeptemberOktober NovemberDesemberJan s/d Des
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 101.64 101.69 101.52 101.78 101.92 101.38 101.89 101.79 101.61 101.41 100.46 99.25 101.36 Indeks Harga yang Diterima 110.85 111.38 111.54 111.92 112.26 112.3 113.63 113.92 114 114.23 114.35 115.34 112.98 Pembudidaya Ikan (It) Budidaya Air Tawar
109.6 110.19 110.41 110.9 111.41 111.46 113.05 113.19 113.07 113.22 113.48 114.46 112.04
Budidaya Laut
109.07 109.36 109.37 109.36 109.32 109.43 109.93 109.98 110.15 110.44 110.46 111.66 109.88
Budidaya Air Payau Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
110.11 110.45 110.39 110.54 110.52 110.76 111.39 111.75 112.41 113.01 113.01 114.24 111.55
Indeks Konsumsi Rumah Tangga
111.37 111.93 112.23 112.18 112.4 113.25 114.3 114.81 115.14 115.71 117.26 120.37 114.25
Indeks BPPBM
105.11 105.4 105.77 106.1 106.23 106.46 106.68 106.87 107.1 107.33 107.93 109.08 106.67
109.07 109.53 109.87 109.97 110.15 110.77 111.52 111.92 112.2 112.65 113.83 116.2 111.47
: Sumber data dari BPS
*keterangan
NTPi selama Januari hingga Desember 2014, fluktuatif sebagaimana pada gambar dibawah. Secara keseluruhan indeks harga yang diterima oleh pembudidaya mengalami peningkatan setiap bulannya, namun demikian kenaikannya lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang harus dibayarkan oleh pembudidaya. Hal ini kemungkinan dikarenakan inflasi harga-harga kebutuhan bahan pokok sebagai akibat dari adanya kenaikan harga BBM pada bulan November 2014 serta dampak dari melemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika, yang menyebabkan harga bahan baku pakan ikan ikut melonjak dan berakibat pada semakin tingginya biaya produksi. Selanjutnya, NTPi untuk periode 2015-2019 masih menjadi tolok ukur dalam penilaian kinerja pembangunan perikanan budidaya, dengan target ditahun 2015 sebesar 102, yang berarti bahwa masih diperlukan kerja keras dalam pencapaian IKU ini mengingat capaian sementara tahun 2014 masih sebesar 99,37% dari target 2015.
23
NTPi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 102.5 102 101.5 101 100.5 100 99.5 99 98.5 98 97.5
Jan
NTPi 101.6
Feb
Mar
Aprl
Mei
Juni
Juli
Agts
Sept
Okt
Nov
Des
101.6
101.5
101.7
101.9
101.3
101.8
101.7
101.6
101.4
100.4
99.25
Gambar 3.3. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Tahun 2014
Secara umum, beberapa kendala dalam pencapaian NTPi diantaranya adalah biaya produksi perikanan budidaya, terutama untuk pakan masih cukup tinggi yaitu mencapai 60-70% dari biaya produksi selain itu naiknya harga kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga BBM memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pencapaian NTPi. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk peningkatan upaya penyediaan pakan murah dan terjangkau serta berkualitas sesuai dengan jenis komoditas yang dikembangkan melalui perekayasaan teknologi. 3) Indikator Kinerja Utama 3 Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan) Pendapatan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat secara relatif dan merupakan ukuran kemampuan keluarga pengolah dan pemasar hasil perikanan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kontek Pendapatan pengolah dan pemasar dihitung dari rata-rata pendapatan penerima program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP-P2HP) sebagai dampak dari sasaran program penerima bantuan PUMP-P2HP, ditargetkan di tahun 2014 sebesar Rp. 2 juta/bulan/KK. Capaian PUMP-P2HP merupakan kegiatan pemberdayaan dimana salah satunya melalui fasilitasi bantuan pengembangan usaha bagi pengolah dan pemasar hasil perikanan dalam wadah Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar). Pada tahun 2014, fasilitas bantuan tersebut berupa penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang diberikan kepada
24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 1.000 Poklahsar yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia senilai Rp 30 miliar. Tabel 3.9 Realisasi Pendapatan Pengolah dan Pemasar Indikator Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan), (Rp Juta)
Target
Realisasi
%
2,0
2,56
120
Capaian rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar dihitung dari pendapatan penerima program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP-P2HP) tahun sebelumnya sebagai dampak dari sasaran program penerima bantuan PUMP. Dari sampel kelompok pada 100 kab/kota di 29 provinsi penerima PUMP P2HP tahun sebelumnya, diperoleh hasil hitungan rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar (KK/Bulan) sebesar
Rp
2.560.170,-, atau setara dengan pencapaian 120% dari target. Rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar ini relatif meningkat 1,07% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 2.297.705,Tabel 3.10. Pencapaian IKU-1 Ditjen P2HP, 2013-2014 Indikator Kinerja Utama Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan) (Rp Juta)
Tahun 2013
2014
Pertumbuhan (%)
2,30
2,56
11,42
Di tahun ini dari sampel kelompok pada 100 kab/kota di 29 provinsi penerima PUMP P2HP tahun sebelumnya, diperoleh hasil hitungan ratarata pendapatan pengolah dan pemasar (KK/Bulan) sebesar
Rp
2.560.170,-, atau setara dengan pencapaian 120% dari target sebesar Rp2,0 juta. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar sebesar Rp2,3 juta meningkat sebesar 11,42%. Sebagai contoh keberhasilan dari program PUMP-P2HP dalam bentuk bantuan
langsung
masyarakat
yang
dimanfaatkan
sesuai
dengan
kebutuhan kelompok untuk pengembangan usahanya, dapat berkontribusi dalam peningkatan pendapatan pengolah dan pemasar di atas upah rata-
25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP rata minimum DKI Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 2.441.301,- per KK/bulan. 4) Indikator Kinerja Utama 4 Rata-rata pendapatan usaha orang/bulan (KK/Bulan)
masyarakat
Kelautan
per
Target pendapatan petani garam di tahun 2014 adalah sebesar Rp 2.000.000, realisasi hingga bulan Desember 2014 adalah Rp. 2.900.000,jadi
pencapaiannya adalah 145%. Apabila dibandingkan dengan nilai
estimasi pendapatan rata-rata per KK/bulan untuk kelompok PUGAR 2013 sebesar Rp. 2.819.466 pendapatan Tahun 2014 yakni Rp2.900.000 atau mengalami kenaikan sebesar 2,86%.Peningkatan ini dikarenakan oleh kenaikan harga di tahun 2014 lebih baik dari 2013 yaitu rata-rata sebesar Rp 900/kg dibandingkan dengan tahun 2013 rata-rata sebesar Rp500/kg. Namun demikian jika dibandingkan laju kenaikan pendapatan petambak garam KK/bulan tersebut tidak setinggi laju kenaikan harga rata-rata/kg yang prosentasinya mencapai 80%. Tabel 3.11. Realisasi Rata-rata pendapatan petambak garam per KK/bulan (rupiah) tahun 2014 Indikator
Target
Realisasi
2,00
2,90
Rata-rata pendapatan petambak garam per KK/bulan (juta rupiah)
(%) 145
Keberhasilan pencapaian kinerja ditunjang dengan adanya: - Harga garam yang masih naik turun di pasaran sangat mempengaruhi pendapatan petani garam, masalah yang utama adalah belum adanya penetapan harga garam di pasar oleh pemerintah. Dalam hal ini adalah kewenangan Kementrian Perdagangan. - Disamping itu pengenalan kepada petani garam pada teknologi produksi garam seperti teknologi ulir filter, geomembran, dan proses pasca produksi seperti pengolahan pemutihan dan penghalusan garam, mendorong petani untuk menghasilkan garam dengan kualitas yang lebih baik, sehingga dapat menaikkan harga jual garam.
26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Rata-rata Pendapatan Petambak Garam per-Kepala Keluarga/bulan dihitung dari jumlah pendapatan petambak garam penerima PUGAR atau biasa disebut KUGAR per-Kepala Keluarga selama musim panen dibagi lama bulan produksi. Dari laporan 42 Kabupaten/Kota penerima PUGAR di tahun 2013, diketahui bahwa lama masa produksi rata – rata secara nasional sekitar 5 bulan, termasuk masa persiapan, masa evaporasi dan pemanenan,
dan
pemulihan
lahan.
Daerah–daerah
tertentu
yang
menggunakan sistem perebusan memiliki masa produksi yang lebih variatif dan lama, misalnya Aceh Utara yang mulai memproses sejak pertengahan Januari–Desember 2013. Tabel 3.12. Rata-rata pendapatan petambak garam per KK/bulan (rupiah) dan Jumlah produksi garam rakyat (jt ton) Tahun 2014 NO
Kab/Kota
Produksi (ton)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Aceh Utara Aceh Timur Aceh Besar Pidie Cirebon Indramayu Karawang Brebes Jepara Demak Rembang Pati Tuban Lamongan Pasuruan Gresik Probolinggo Kota Surabaya Pamekasan Sampang Sumenep
2.970,00 661,17 442,48 4.020,25 314.480,00 311.187,40 3.735,78 25.461,30 72.871,70 105.587,00 141.943,13 287.997,00 24.952,38 32.810,00 16.086,95 8.664,75 25.148,82 156.220,76 89.282,50 256.540,10 292.051,54 Total
Pendapatan Rata2 36.151.685 8.699.605 6.755.420 45.334.734 19.911.359 40.731.335 6.886.230 13.295.718 42.445.887 34.696.251 15.677.804 21.235.585 31.505.530 38.927.119 25.477.070 37.964.111 22.788.197 71.095.613 12.166.842 24.436.445 12.418.384
NO
Kab/Kota
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kota Pasuruan Bangkalan Karangasem Buleleng Bima Sumbawa Kota Bima Lombok Timur Lombok Barat Lombok Tengah Nagekeo Ende TTU Kupang Alor Sumba Timur Manggarai Kota Palu Jeneponto Pangkep Takalar Selayar 2.502.891
Produksi (ton) 10.760,00 8.641,62 1.430,51 6.243,60 156.339,00 4.559,00 3.016,40 22.881,10 9.313,23 2.101,44 1.865,73 720,40 260,45 3.146,45 261,10 622,38 329,20 1.123,58 24.547,95 54.893,99 15.957,05 762,00 19.863.306
Pendapatan Rata2 48.909.091 18.407.038 13.754.904 22.086.735 12.756.119 15.596.579 3.188.477 18.959.683 26.806.172 8.898.955 2.166.654 2.163.363 636.575 9.146.657 4.607.647 669.780 1.288.174 7.022.375 3.286.205 27.041.374 30.107.642 8.021.053 2.900.000
Harga garam bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan setelah pengolahan data (lihat tabel pengolahan) diketahui bahwa per hektar lahan mampu menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp. 2.900.000,- Petambak PUGAR mengolah/mendayagunakan lahan antara 0,5 s/d 1 Ha. Dengan luasan lahan 27.897,59 Ha dan jumlah total petambak sebanyak 58.007. Namun pada kenyataannya di lapangan,
27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP tengkulak tidak menggunakan standar harga sesuai kualitas namun disamaratakan. 5) Indikator Kinerja Utama 5 Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan Ekonomi Indonesia tahun 2014 tumbuh sebesar 5,02 persen melambat bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,58 persen, kemudian ekonomi Indonesia triwulan IV-2014 bila dibandingkan triwulan IV-2013 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,01 persen melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,61 persen. Kemudian sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan, adalah meningkatnya nilai PDB. Secara PDB nasional atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 2.607 triliun pada triwulan IV-2014 atau mengalami penurunan sebesar 0,59 persen dibandingkan triwulan III-2014. Sejalan dengan PDB nasional atas dasar harga berlaku, PDB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan IV-2014 juga mengalami penurunan sebesar 1,41 persen dibandingkan triwulan sebelumnya atau sebesar Rp. 734,6 triliun. Untuk pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan sebagai andalan dalam perekonomian nasional. a. Nilai PDB Perikanan atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013-2014 PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2014 dengan tahun 2013. Pertumbuhan PDB perikanan tahun 2014 ditargetkan mencapai 6,97% berdasarkan data dari BPS, pertumbuhan PDB perikanan berdasarkan harga konstan tahun 2000 dalam kurun waktu setahun terakhir tercapai 7%, seperti pada tabel berikut.
28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.13 Target dan Realisasi IKU Pertumbuhan PDB Perikanan Tahun 2014 Nama IKU
Target 2014
Realisasi 2014
% Capaian
Pertumbuhan PDB Perikanan
7,00
6,97
99,57
PDB subsektor perikanan atas dasar harga berlaku pada triwulan IV-2014 mencapai Rp. 93,02 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 6,79 persen dibandingkan triwulan III-2014. Untuk PDB subsektor perikanan atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan IV-2014 mencapai Rp. 17,42 triliun rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 4,58 persen dibandingkan triwulan III-2014. Kemudian apabila dibandingkan dengan triwulan III2013 yang berarti menunjukkan laju pertumbuhan sektor perikanan dalam setahun maka pertumbuhan sektor perikanan Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,11 persen. Tabel 3.14 Pertumbuhan PDB Tahun 2014 LAPANGAN USAHA
Harga Berlaku Trw III-2014 Trw IV-2014
PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) PDB TANPA MIGAS
Harga Konstan Trw III-2014 Trw IV-2014
400,02
317,81
97,65
74,05
188,32 61,52 47,27 15,80 87,11
117,86 41,34 49,60 15,99 93,02
46,33 18,46 11,68 4,53 16,66
27,89 12,23 12,00 4,51 17,42
2.622,61 2.443,58
2.607,18 2.447,45
745,15 712,04
734,68 703,10
b. Pertumbuhan PDB Perikanan Selama tahun 2013 – 2014, pertumbuhan PDB Perikanan berada di atas pertumbuhan PDB Nasional dan sektor kelompok pertanian, seperti pada grafik di abawah. PDB Nasional memiliki kecenderungan mengalami penurunan sedangkan PDB Perikanan Pertumbuhan sektor perikanan pada triwulan IV-2014 tumbuh sebesar 8,11 persen dibandingkan triwulan III2014 sebesar 6,51 persen. Pertumbuhan ini lebih besar daripada pertumbuhan sektor kelompok pertanian triwulan IV-2014 sebesar 2,58 29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP persen dan pertumbuhan nasional triwulan IV-2014 sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli (purchasing
power) dari para pelaku sektor kelautan dan perikanan dibandingkan sektor kelompok pertanian dan nasional.
Gambar 3.4 Laju Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian Tahun 2013-2014
Tabel 3.15 Laju pertumbuhan PDB Tahun 2013-2014 LAPANGAN USAHA
Laju Pertumbuhan Trw IV-2013 Trw III-2014 Trw IV-2014
PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
3,67
4,22
2,58
a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan
0,61 5,42 5,90 -1,77 8,16
4,09 2,86 5,64 -0,39 6,51
-0,23 2,54 3,79 -2,56 8,11
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
5,65
5,00
5,03
Pertumbuhan PDB selama tahun 2013 ke 2014: - Triwulan IV-2014 kinerja sektor perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 8,11 persen hampir mendekati kinerja triwulan yang sama tahun yang lalu sebesar 8,15 persen.Pertumbuhan PDB Perikanan tahun 2014 tidak melebihi pertumbuhan pada tahun 2013, yang dapat disebabkan
oleh
beberapa
komponen
seperti
tingkat
konsumsi
masyarakat, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. - Pertumbuhan sektor perikanan ini disebabkan oleh peningkatan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya tahun 2014. 30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Produksi perikanan tangkap tahun 2014 (angka sementara) meningkat sebesar 1,28 persen atau sebesar 5,78 juta ton sedangkan produksi perikanan budidaya tahun 2014 (angka sementara triwulan III) mencapai 9,53 juta ton. Komoditas perikanan tangkap seperti tuna mengalami
peningkatan
sebesar
1,68
persen
(310
ribu
ton)
dibandingkan tahun 2013, cakalang meningkat sebesar 0,75 persen (484 ribu ton), tongkol meningkat sebesar 0,69 persen (454 ribu ton), dan udang meningkat sebesar 1,62 persen (255 ribu ton). Komoditas perikanan budidaya seperti ikan mas hingga semester 3 tahun 2014 mencapai 300 ribu ton, bandeng mencapai 425 ribu ton dan rumput laut mencapai 6,7 juta ton. - Selain dipengaruhui oleh produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang mengalami peningkatan, faktor lain yang mempengaruhi adalah harga ikan. Selama tahun 2014 harga ikan di pasar produsen pergerakannya cukup stabil. Harga rata-rata ikan cakalang dan tongkol di pasar produsen masing-masing sebesar Rp. 18.888,51 dan Rp. 16.866,89, sedangkan harga ikan bandeng sebesar Rp. 18,699,- . - Kontribusi subsektor perikanan terhadap PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan IV-2014 mengalami kenaikan bila dibandingkan triwulan III-2014 sebesar 7,42 persen yaitu dari kontribusi sebesar 3,32 persen menjadi
sebesar
3,57
persen
dan
mengalami
kenaikan
bila
dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 7,31 persen yaitu dari kontribusi sebesar 3,32 persen menjadi sebesar 3,57 persen. - Selain
itu
menunjukkan
bahwa
sektor
perikanan
mengalami
pertumbuhan dibandingkan sektor-sektor yang lain, baik dalam sektor kelompok pertanian maupun secara nasional. c. Pertumbuhan PDB selama tahun 2010 ke 2014: Apabila ditelaah selama kurun waktu 2010-2014, maka pertumbuhan PDB perikanan meningkat rata-rata sebesar 1,64% per tahun. Dalam empat tahun terakhir PDB perikanan tumbuh di atas rata-rata nasional dan
31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP sektor pertanian secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa perikanan memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan pada PDB kelompok pertanian secara umum, maupun pada PDB nasional. Tabel 3.16 Pertumbuhan PDB Tahun 2010-2014 Indikator Tahun Kinerja 2010 2011 2012 Utama Pertumbuhan PDB 6,04 6,96 6,49 Perikanan (%) Keterangan:*) s/d Triwulan IV, angka sangat sementara.
2013
2014*
6,86
6,97
Gambar 3.5 Laju Pertumbuhan PDB Nasional Atas Dasar Harga Konstan 2000 dan PDB Perikanan Atas Harga Konstan Tahun 2009 – 2014
32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.17. PDB Perikanan, 2010-2014 (Rp Miliar)
Berdasar harga konstan thn 2000 At 2000 Constant Prices
Berdasar harga berlaku At current prices
LAPANGAN USAHA INDUSTRIAL ORIGIN Kelompok Pertanian / Agriculture Group a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock & Its product d. K e h u t a n a n / Forestry e. P e r i k a n a n / Fisheries
Tahun 2010
2011
2012*)
2013**)
985.470,50 1.091.447,10 1.193.452,90 1.311.037,30 482.377,10 529.967,80 574.916,30 621.832,70 136.048,50 153.709,30 162.542,60 175.248,40 119.371,70 129.297,70 145.720,00 165.162,90 48.289,80 51.781,30 54.906,50 56.994,20 199.383,40 226.691,00 255.367,50 291.799,10
I 361.004,70 190.716,90 36.080,30 43.263,80 13.207,80 77.735,90
2014***) II 368.745,50 171.326,90 55.068,80 44.214,80 15.872,60 82.262,40
III 398.427,20 187.493,70 61.855,10 47.116,70 15.082,80 86.878,90
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP) PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas Persentase PDB Perikanan / Fisheries GDP Sharring Persentase terhadap kelompok pertanian / To Agriculture group Persentase terhadap PDB / To GDP Persentase terhadap PDB tanpa Migas / To GDP Without Oil & Gas Kelompok Pertanian / Agriculture Group a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock & Its product d. K e h u t a n a n / Forestry e. P e r i k a n a n / Fisheries
6.446.851,90 7.419.187,10 8.229.439,40 9.083.972,20 2.404.227,90 2.483.840,50 2.619.869,70 5.941.951,90 6.795.885,60 7.588.322,50 8.416.039,50 2.220.590,70 2.304.397,10 2.438.808,80 22,26 3,21 3,47 339.890,20 161.969,50 54.903,00 43.914,00 17.442,50 61.661,20
21,53 3,23 3,50 88.583,40 47.403,20 10.686,50 11.064,10 3.843,80 15.585,80
22,31 3,31 3,57 91.057,90 42.705,70 16.209,50 11.265,80 4.595,70 16.281,20
21,81 3,32 3,56 97.193,40 46.061,20 18.535,30 11.637,90 4.326,20 16.632,80
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP) PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas Pertumbuhan PDB Year on Year (Y on Y) Perikanan/ Fisheries Kelompok Pertanian / Agriculture Group PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP) PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas
2.314.458,80 2.464.566,10 2.618.938,40 2.770.345,10 2.171.113,50 2.322.653,10 2.481.796,70 2.636.976,00
706.533,00 673.807,20
724.133,30 691.606,70
745.576,60 712.620,90
6,89 3,16 5,20 5,56
6,25 3,43 5,12 5,49
6,34 3,74 5,01 5,32
20,23 3,09 3,36 304.777,10 151.500,70 47.150,60 38.214,40 17.249,60 50.661,80
6,04 3,01 6,22 6,60
20,77 3,06 3,34 315.036,80 154.153,90 49.260,40 40.040,30 17.395,50 54.186,70
6,96 3,37 6,49 6,98
21,40 3,10 3,37 328.279,70 158.910,10 52.325,40 41.918,60 17.423,00 57.702,60
6,49 4,20 6,26 6,85
6,86 3,54 5,78 6,25
Sumber: Badan Pusat Statistik Keterangan: *) Angka sementara **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara
d. Nilai PDB Perikanan Atas Dasar Harga Berlaku dan PDB Perikanan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2014 Perkembangan nilai PDB triwulanan atas dasar harga berlaku dan PDB triwulanan atas harga konstan 2000 menunjukkan adanya faktor musiman. Selama triwulan I sampai dengan III terjadi peningkatan nilai PDB
dari triwulan ke triwulan dan pada triwulan IV terjadi penurunan
dibanding triwulan sebelumnya (triwulan III). Pola ini berulang dari tahun ke tahun sepanjang tahun 2010-2014.
33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
Gambar 3.6 Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2014
Grafik 4 menunjukkan PDB Nasional atas harga berlaku tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 11,1 persen dibandingkan tahun 2013, atau mencapai Rp. 10.094 trilliun setelah tahun sebelumnya sebesar Rp. 9.087 trilliun.
Gambar 3.7. Perkembangan Nilai PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 2014
Grafik 5 menunjukkan bahwa baik PDB Nasional atas harga berlaku maupun PDB Nasional atas harga konstan 2000 tahun 2014 menunjukkan adanya faktor musiman. Triwulan I, triwulan II dan triwulan III menunjukkan
pertumbuhan
sedangkan
triwulan
IV
menunjukkan
penurunan. Penurunan pada setiap triwulan IV rata-rata sebesar -2,2 persen dari tahun 2000 hingga 2014. Penurunan ini disebabkan adanya faktor musimam pada sektor sektor kelompok pertanian terutama subsektor tanaman bahan makan dan tanaman perkebunan bahkan
34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP beberapa komoditas tanaman bahan makan telah melewati masa panen pada triwulan III.
Gambar 3.8 Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2001 - 2014 Grafik 6 menunjukkan pertumbuhan sektor perikanan tahun 2014 sebesar 6,96 persen, pertumbuhan ini lebih tinggai dari pertumbuhan kelompok pertanian sebesar 3,3 persen dan PDB Nasional sebesar 5,1 persen. Pertumbuhan sektor perikanan tahun 2014 lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan sejak tahun 2009 – 2014 sebesar 6,25 persen, hal ini menunjukkan bahwa sektor perikanan baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya menunjukkan potensi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Capaian Indikator Kinerja Customer Perspective 6). Indikator Kinerja Utama 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui pendidikan formal Salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan dan profesionalisme SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan formal adalah dengan pemberian tugas belajar dan bantuan biaya bagi pegawai yang melakukan izin belajar, baik jenjang S1, S2 maupun S3. Pemberian tugas belajar dan bantuan biaya pendidikan dan dukungan fasilitasi bagi pegawai izin belajar diharapkan dapat memberikan dampak yang baik di bidang teknis maupun manajerial di bidang kelautan dan perikanan. Maksud dari kegiatan ini adalah guna membantu meningkatkan kualitas 35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP dan profesionalisme sumberdaya aparatur kelautan dan perikanan. Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan Aparatur Kementerian Kelautan
dan
Perikanan
untuk
menganalisis,
menyajikan
hasil
pelaksanaan tugas dengan baik dan memberikan sumbangan pemikiran bagi perumusan kebijakan kementerian lebih lanjut. Pencapaian jumlah aparatur KKP yang melakukan tugas belajar dan izin belajar dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.18. Capaian kinerja rasio SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui tugas belajar dan ijin belajar dibanding total peserta. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2
6 Rasio jumlah SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui tugas belajar dan ijin belajar
Tersedianya SDM KKP yang Kompeten melalui pendidikan formal
Target 27%
Realisasi 27,71%
Persentase (%) 102,63
Tabel 3.19. Jumlah SDM KP yang menyelesaikan pendidikan melalui pendidikan formal tahun 2014 Kegiatan Tugas belajar Izin belajar Jumlah
Peserta (orang) 140 140
2013 Jumlah yang lulus (orang) 52 52
% 37,1
Peserta (orang) 203
2014 Jumlah yang lulus (orang) 56
129 332
% 27,71
36 92
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Faktor keberhasilan pencapaian target rasio jumlah SDM KKP yang menyelesaikan pendidikan melalui pendidikan formal yaitu adanya kegiatan pendataan dan monitoring peserta tugas belajar dan izin belajar serta administrasi yang lengkap. Dukungan anggaran terhadap IKU 6 adalah sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini :
36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel. 3.20. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No Kegiatan Pendukung
Realisasi (Rp)
1.
6.223.028.800 99,96
2
Pagu Anggaran (Rp) Dukungan pendidikan 6.225.563.000 gelar tugas belajar Dukungan pendidikan 695.639.000 gelar izin belajar
Persentase (%)
675.743.450
97,14
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
7). Indikator Kinerja Utama Peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama Untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia kelautan dan perikanan terutama para pelaku utama kelautan dan perikanan, maka dilakukan upaya meningkatkan kualifikasi pendidikan dan pengetahuan. Kebijakan pendidikan KP salah satunya adalah penerimaan peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama sebesar 40%. Sebagai bentuk dukungan, maka Pusat Pendidikan KP memberikan bantuan biaya pendidikan bagi anak pelaku utama KP agar dapat melanjutkan pendidikannya. Tabel 3.21. Realisasi Peserta Didik Yang Berasal Dari Anak Pelaku Utama Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
3
7 Rasio peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama
Meningkatnya masyarakat KP yang berkontribusi positif terhadap pelaksanaan pembangunan KP
Target
Realisasi
40%
43,06%
Persentase (%) 107,64
Capaian sasaran jumlah peserta didik satuan pendidikan KP Triwulan IV Tahun 2014 yang berasal dari keluarga nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan dari target 858 orang (40% dari 2146 orang) dapat tercapai sejumlah 924 orang (43,06%) atau sebesar 107,64% (rincian dapat dilihat pada Tabel 3.3). Bantuan biaya pendidikan KP bagi anak pelaku utama di luar Satuan Pendidikan KP terdiri dari perguruan tinggi 50 orang dan pendidikan menengah sebanyak 250 orang. Keberhasilan pencapaian target tidak
terlepas
dari
keaktifan
satuan
pendidikan
KP
dalam 37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP menginformasikan dan mencari peserta didik yang berasal dari anak pelaku utama. Tabel 3.22. Jumlah Anak Pelaku Utama di Satuan Pendidikan KP Tahun 2014. NO.
PESERTA DIDIK ANAK PELAKU UTAMA TH 2013 265 150 148 131 137 171 154 132 209 186 234 171 68 2.328
SATUAN PENDIDIKAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
STP Jakarta AP Sidoarjo AP Bitung AP Sorong SUPMN Ladong SUPMN Pariaman SUPMN Kota Agung SUPMN Pontianak SUPMN Tegal SUPMN Bone SUPMN Waiheru SUPMN Sorong SUPMN Kupang JUMLAH Sumber data : Pusat Pendidikan KP
PESERTA DIDIK ANAK PELAKU UTAMA TH 2014 119 61 66 58 60 70 60 57 95 62 131 65 20 924
Pada tahun 2013 peserta didik anak pelaku
utama
keseluruhan
dari
dihitung
secara
kelas/tingkat
1
sampai dengan kelas/tingkat akhir, sedangkan pada tahun 2014 peserta didik anak pelaku utama dihitung dari siswa baru (kelas/tingkat 1) yang diterima.
Selain
membiayai
anak
Gambar 3. 9. Anak pelaku utama dan orang tuanya
pelaku utama di satuan pendidikan KP, Pusat Pendidikan KP juga memberikan
bantuan
pendidikan
bagi
anak
pelaku
utama
yang
melanjutkan pendidikan jenjang menengah dan pendidikan tinggi di satuan pendidikan di luar Kementerian Kelautan dan Perikanan.
38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.23. Jumlah Anak Pelaku Utama yang memperoleh bantuan biaya pendidikan KP di Perguruan Tinggi di Luar Satuan Pendidikan KP Tahun Anggaran 2014. NO
SATUAN PENDIDIKAN
PROVINSI
KABUPATEN
TAHUN 2013 (orang)
TAHUN 2014 (orang)
1
Universitas Bung Hatta
Sumatera Barat
Padang
26
5
2
Universitas Satya Negara Indonesia
DKI Jakarta
Jakarta Selatan
8
-
Jawa Barat
Bogor
3
3
Jawa Barat
Cirebon
9
3
Jawa Tengah
Tegal
11
4
Jawa Tengah Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Kalimantan Selatan
Pekalongan
11
5
8
-
-
3
Samarinda
13
3
Palu
6
3
8
3
Banjarmasin
7
2
Sulawesi Selatan
Pangkajene Kepulauan
18
4
Makassar
22
4
Kendari
27
-
8
3
4
2
11
3
200
50
3 4 5 6 7 8
Universitas Djuanda Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon Universitas Pancasakti Tegal Universitas Pekalongan Politeknik Negeri Pontianak Universitas Muhammadiyah Pontianak
9
Universitas Mulawarman
10
Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu
11 12 13 14 15
Universitas Alkhairaat Universitas Lambung Mangkurat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Universitas Haluoleo
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur
Universitas Kristen Artha Wacana Universitas Muhammadyah 17 Kupang Universitas 18 Papua Barat Muhammadiyah Sorong Total Sumber data : Pusat Pendidikan KP 16
Pontianak Pontianak
Palu
Kupang Kupang Kota Sorong
39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.24. Jumlah Anak Pelaku Utama yang memperoleh bantuan biaya pendidikan KP Pendidikan Menengah di Luar Satuan Pendidikan KP Tahun Anggaran 2014 NO
SATUAN PENDIDIKAN
PROVINSI
1
SMK N 1 Bendahara
2
SMK N 1 Jeunieb
3
SMK N 3 Sibolga
Nangroe Aceh Darussalam Nangroe Aceh Darussalam Sumatera Utara
4
SMK N 1 Curup Selatan
5
SMK N1 Bunguran Timur
6
TAHUN 2013 (orang) 4 -
TAHUN 2014 (orang) 5 2
4
-
Bengkulu
4
5
4
4
UPT SUPM Internasional Dumai
Kepulauan Riau Riau
4
5
7
SMK N 2 Kalianda
Lampung
4
4
8
SMK N 6 Bandar Lampung
5
9
Lampung Bangka Belitung
4
SMK N 2 Tanjung Pandan
6
6
10
SMK N 1 Selat Nasik
Bangka Belitung
4
6
11
SMK N 10 Padang
Sumatera Barat
-
2
12
SMK N 2 Painan
6
7
13
SMK N 1 Pandeglang
Sumatera Barat Banten
-
7
14
SMK N 1 Cidaun
4
-
15
SMK N 1 Mundu
Jawa Barat Jawa Barat
5
4
16
SMK N 5 Garut
Jawa Barat
4
5
17
SMK Hasanudin Kandanghaur
Jawa Barat
8
8
18
SMK N 2 Indramayu
Jawa Barat
-
5
19
SMK Nusantara Batang
Jawa Tengah
7
6
20
SMK N 2 Rembang
7
6
21
SMK N 1 Jepara
Jawa Tengah Jawa Tengah
4
7
22
SMK N 1 Bulakamba
Jawa Tengah
-
3
23
SMK N 2 Purbalingga
Jawa Tengah
4
6
24
SMK N 4 Purworejo
Jawa Tengah
4
6
25
SMK N 1 Karimunjawa
Jawa Tengah
5
7
26
SMK Yamipura
Jawa Tengah
7
27
SMK SUPM Al Ma’arif
Jawa Tengah
4 4
28
SMK N 1 Glagah
4
5
29
SMK Puger Jember
Jawa Timur Jawa Timur
4
6
30
SMK N 2 Pacitan
Jawa Timur
4
3
SMK N 1 Jelai
4
4
4
-
-
4
4
6
34
SMK N 1 Tarakan
Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Utara
35
SMK N 3 Berau
Kalimantan Timur
32 33
SMK N 1 Kusambi
5
40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 36
SMK N Tambukan Utara
Sulawesi Utara
4
37
SMK N 2 Benteng
4
38
SMK N 2 Bantaeng
Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan
39
SMK N 3 Jeneponto
Sulawesi Selatan
4
2
40
SMK N 4 Takalar
Sulawesi Selatan
4
4
41
SMK N 1 Galesong Selatan
Sulawesi Selatan
4
5
42
SMK N 2 Sinjai
Sulawesi Selatan
6
7
43
SMK N 4 Sinjai
Sulawesi Selatan
7
7
44
SMK N 9 Makassar
Sulawesi Selatan
6
7
SMK N 1 Tiworo Tengah
Sulawesi Tenggara
5
Sulawesi Barat
-
Bali
5
8
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat Sulawesi Barat
-
6
45
47
SMK Pelayaran KP Karya Persada Napabalano SMK N 2 Kintamani
48
SMK N 2 Negara
46
49 50
SMK N 1 Sakra SMK N 1 Alas
51
SMK- PP Negeri Rea Timur
52
SMK N 1 Leihetu
8
6 5
-
1 6
5
-
7
4
-
-
4
54
SMK N 1 Popayato
Maluku Nusa Tenggara Timur Sulawesi Utara
55
SMK N 1 Seram Barat
Maluku
-
8
56
SMK N 2 Kairatu
Maluku
-
8
200
250
53
SMK N 1 Sabu Barat
JUMLAH
-
4
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Tabel. 3.25. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No
Kegiatan Pendukung
1.
Dukungan biaya pendidikan bagi anak pelaku utama
Pagu Anggaran (Rp) 1.345.642.000
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1.303.957.700 96,90
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Keberhasilan pencapaian target IKU 7 tidak terlepas dari satuan pendidikan dalam mempromosikan satuan pendidikan di wilayah berbasis pelaku utama (nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam) serta aktif mencari dan memprioritaskan anak pelaku utama untuk diterima sebagai peserta didik.
41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 8). Indikator Kinerja Utama 8 Jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan KP Capaian sasaran Jumlah lulusan pendidikan
yang
kompeten
sesuai standar dan kebutuhan, sesuai dengan Rencana Strategis Badan
Pengembangan
Kelautan untuk
dan
Gambar 3.10. Kegiatan Wisuda Pendidikan KP
Perikanan
mendukung
keberhasilan
SDM dan
pencapaian
pembangunan
ekonomi berbasis kelautan dan perikanan.
Dari
target
1.650
orang dapat tercapai sejumlah 1.665 orang atau sebesar 100,91%. Capaian tersebut dihasilkan dari jumlah lulusan Satuan Pendidikan Menengah (SUPM) dan Pendidikan Tinggi (Politeknik dan STP) di lingkup BPSDMKP. Tabel 3.26. Jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan KP Sasaran Strategis 3
Meningkatnya masyarakat KP yang berkontribusi positif terhadap pelaksanaan pembangunan KP
Indikator Kinerja 8
Jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan KP (orang)
Target
Realisasi
1.650
1.665
Prosentase (%) 100,91
Tabel 3.27. Jumlah Lulusan Pendidikan di Satuan Pendidikan KP Tahun Pelajaran 2014 NO.
1 2 3 4 5 6 7
SATUAN PENDIDIKAN
STP – Jakarta Politeknik KP Sidoarjo – Jawa Timur Politeknik KP Bitung – Sulawesi Selatan Politeknik KP Sorong – Irian Jaya Barat SUPMN Ladong – NAD SUPMN Pariaman – Sumatera Barat SUPMN Kota Agung – Lampung
LULUSAN TAHUN 2013
LULUSAN TAHUN 2014
334 97 64 71 96 97 79
300 121 103 86 124 127 123
42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 8 9 10 11 12 13 14 15 16
SUPMN Pontianak – Kalimantan Barat SUPMN Tegal – Jawa Tengah SUPMN Bone – Sulawesi Selatan SUPMN Waiheru – Maluku SUPMN Sorong – Irian Jaya Barat SUPMN Kupang – Nusa Tenggara Timur SUPM Dumai – Riau Tugas Belajar KKP (S2) di STP Jakarta Lulusan Penerima Bantuan Anak Pelaku Utama Non-KKP JUMLAH
82 144 108 87 100 36 25
117 175 132 115 90 32 20 -
1.420
1.665
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat kenaikan
jumlah lulusan dari
1.420 orang pada tahun 2013 menjadi 1.665 orang pada tahun 2014 atau terjadi kenaikan sebesar 17,25% dan capaian kinerja sebesar 100,91%. Faktor keberhasilan pencapian target jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan
KP
diantaranya
adalah
peserta
didik
menyelesaikan
pendidikannya dengan baik di satuan pendidikan KP dan adanya kegiatan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan KP dalam mendukung kelulusan siswa, seperti kurikulum pendidikan KP, penyusunan silabus, ujian nasional KKP dan penentuan kelulusan. Tabel. 3.28. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No 1.
Kegiatan Pendukung
Fasilitasi wisuda pendidikan tinggi dan menengah KP 2. Pengujian dan pengawasan UKK SUPM 3. Penyusunan Soal UN KKP 2014 4. Pengawasan dan supervisi UN KKP 2014 5. Koreksi LJK dan analisis hasil UN 2014 6. Kompilasi Nilai dan Penerbitan Ijazah SUPM TP 2013/2014 7. Penentuan kelulusan dan penerbitan SKHUN 8. Workshop penyusunan butir soal dan analisa butir soal Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Pagu Anggaran (Rp) 344.380.000
315.35.700
Persentase (%) 91,57
205.250.000
203.920.100
99,35
176.342.000
176.037.500
99,83
229.554.000
216.449.300
94,29
83.003.000
99.02
235.893.000
234.433.000
99.38
147.745.000
147.468.000
99,81
271.411.000
266.206.900
98.08
83.826.000
Realisasi (Rp)
43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 9). Indikator Kinerja Utama 9 Rasio kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi Pusdik KP sebagai penentu kebijakan, bertanggung jawab dalam pelaksanaan monitoring penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam dunia kerja. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi. Sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya lulusan satuan pendidikan KP yang diserap oleh dunia usaha/industri setiap tahunnya. Monitoring kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana lulusan satuan pendidikan KP akan terserap dalam dunia kerja sejalan dengan rencana strategi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan dan untuk mengetahui tingkat kesejahteraannya. Tabel 3.29. Rasio kebutuhan tenaga kerja sektor KP di wilayah industrialisasi Sasaran Strategis
5
Terselenggaranya pemetaan yang mencerminkan kebutuhan tenaga kerja KP
Indikator Kinerja 9
Rasio kebutuhan tenaga kerja KP di wilayah industrialisasi
Target
Realisasi
Persentase (%)
5%
5%
100
Tabel. 3.30. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No 1.
Kegiatan Pendukung Pemetaan anak usia sekolah
Pagu Anggaran (Rp) 261.659.000
Realisasi (Rp) 253.413.400
Persentase (%) 96.85
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
10). Indikator Kinerja Utama 10 Jumlah masyarakat KP yang menerima informasi tentang lapangan kerja sektor KP Dalam rangka menyiapkan SDM pengelola potensi kelautan dan perikanan Indonesia, setiap tahunnya diluluskan peserta didik kelautan dan perikanan yang terdiri dari bidang keahlian budidaya, pengolahan ikan, pengelolaan sumber daya, permesinan perikanan dan penangkapan 44
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP ikan. Para lulusan ini diharapkan dapat bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang didapatkan selama menempuh pendidikan. Sehingga investasi yang dikeluarkan dapat mencapai sasaran, memberikan kontribusi terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara
optimal
dan
berkelanjutan.
Dalam
rangka
memfasilitasi
penempatan lulusan pendidikan pada industri kelautan dan perikanan yang sesuai, serta memberikan wawasan pengembangan usaha di sektor kelautan
dan
perikanan,
Kementerian
Kelautan
dan
Perikanan
menyelenggarakan layanan informasi ketenagakerjaan di sektor kelautan dan perikanan, yang selanjutnya disebut marine fisheries job center. Layanan ini merupakan bentuk pelaksanaan fungsi pemerintah (the
state) untuk memfasilitasi sinergi antara perusahaan (investor – the private sector) dengan masyarakat (civil society). Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap percepatan penurunan angka pengangguran yang oleh BPS pada tahun 2011 tercatat mencapai 8,32 juta orang setara dengan 7,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,8 juta orang. Dengan terserapnya tenaga kerja tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi kelautan dan perikanan, peningkatan devisa dan mensejahterkan masyarakat kelautan dan perikanan. Untuk mendukung hal tersebut, dunia usaha dan dunia industri yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan diharapkan memberikan dukungan
memanfaatkan
P2IKKP
(Pusat
Pelayanan
Informasi
Ketenagakerjaan Kelautan dan Perikanan)/job center ini dengan menyampaikan informasi kebutuhan/lowongan kerja dengan latar belakang pendidikan kelautan dan perikanan. Informasi kebutuhan tersebut selain dapat dimanfaatkan oleh pencari kerja, juga menjadi data proyeksi kebutuhan lulusan pendidikan kelautan dan perikanan, yang dapat menjadi bahan penentuan kebijakan pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan di Indonesia. Penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan melalui website P2IKKP/job center. 45
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.31. Capaian kinerja jumlah masyarakat KP yang menerima informasi lapangan kerja sektor KP Sasaran Strategis
6.
Terselenggaranya informasi pasar kerja di sektor KP
Indikator Kinerja
10
Jumlah masyarakat KP yang menerima informasi tentang lapangan kerja sektor KP
Target (orang)
Realisasi (orang)
Persentase (%)
15.000
16.594
110,63
Tabel. 3.32. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No
Kegiatan Pendukung
Pagu Anggaran (Rp)
1.
Fasilitasi wisuda 344.380.000 pendidikan tinggi dan menengah KP 2. Forum satuan 311.225.000 pendidikan KP dengan dunia usaha/industri (temu bisnis) Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
315.35.700
91,57
229.183.900
73,64
Kegiatan job fair sebagai kegiatan utama pendukung hilang sebagai akibat penghematan anggaran untuk pembangunan STP Karawang. Sebagai pengganti hilangnya kegiatan utama pendukung IKU, maka telah dilakukan antisipasi untuk mencapai target, yaitu : Tabel 3.33. Kegiatan penyebaran informasi lapangan kerja sektor KP No 1.
Kegiatan Pendukung Website P2IKKP
Jumlah penerima 6.829 orang
2. 3.
Wisuda satuan pendidikan lingkup KKP Surat informasi lowongan pekerjaan No. 689/BPSDMKP.02/TU.210/VIII/2014 tanggal 22 Agustus 2014 Forum satuan pendidikan dengan du/di
1.665 orang 6.200 orang
4.
1.900 orang
Keterangan Per 30 Desember 2014 Tahun 2014 62 satuan pendidikan 14 SMK, 5 Perguruan Tinggi
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
46
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 11). Indikator Kinerja Utama Jumlah Peserta Didik Vokasi Bidang KP dengan Pendekatan Teaching Factory Untuk
mendukung
keberhasilan
pembangunan
ekonomi
berbasis
kelautan dan perikanan, diperlukan SDM yang berkualitas tinggi dan kompeten serta didukung peningkatan kapasitas peserta didik di bidang kelautan dan perikanan. Untuk mencapai hal tersebut dicapai melalui kegiatan pendidikan secara formal yang dilaksanakan di 9 (sembilan) Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 3 (tiga) Politeknik KP dan 1 (satu) Sekolah Tinggi Perikanan. Dari target
sebanyak 6.108 orang
dapat tercapai sebanyak 6.533 orang atau sebesar 106,96%. Rincian target dan capaian tersebut disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.34. Capaian kinerja jumlah peserta didik vokasi bidang KP dengan pendekatan teaching factory Sasaran Strategis 7.
Terselenggaranya program pendidikan vokasi di bidang KP dengan pendekatan
teaching factory
Indikator Kinerja 11
Jumlah peserta didik vokasi bidang KP dengan pendekatan
Target
Realisasi
6.108
6.533
Prosentase (%) 106,96
teaching factory
Tabel 3.35. Jumlah peserta didik tahun pelajaran 2014/2015 di Satuan Pendidikan KP No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Satuan Pendidikan
STP Jakarta AP Sidoarjo AP Bitung AP Sorong SUPM N Ladong SUPM N Pariaman SUPM N Kotaagung SUPM N Tegal SUPM N Pontianak SUPM N Bone
Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2013/2014 1.605 406 385 323 386 384 385 528 464 537
Tahun Pelajaran 2014/2015 1.564 429 385 324 386 427 365 548 410 518
47
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 11. SUPM N Waiheru 12. SUPM N Kupang 13. SUPM N Sorong JUMLAH
472 178 414 6.467
504 199 411 6.533
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Dari tabel di atas dapat dilihat adanya kenaikan jumlah peserta didik dari 6.467 orang pada tahun ajaran 2013/2014 menjadi 6.533 orang pada tahun pelajaran 2014/2015 atau naik sebesar 1,02%. Dari target 6.108 orang tercapai sebanyak 6.533 orang (106,96%). Faktor keberhasilan pencapaian target jumlah peserta didik vokasi dengan pendekatan
teaching factory yaitu ; peningkatan kapasitas peserta didik di satuan pendidikan KP, efektivitas sistem pembelajaran dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Tabel. 3.36. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No 1.
Kegiatan Pendukung
Legalisasi kurikulum Akademi Perikanan Lingkup KKP 2. Penyusunan silabus pendidikan tinggi lingkup KKP 3. Review kurikulum 2013 pada pendidikan tinggi KP 4. Penyusunan pedoman/juknis pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan KP 5. Penambahan program keahlian pada pendidikan menengah 6. Penambahan program studi pada pendidikan tinggi KP 7. Fasilitas penyelenggaraan ujian ANKAPIN/ATKAPIN 8. Peningkatan akreditasi pada satuan pendidikan KP Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
103.798.000
99.634.000
95,99
365.897.000
340.931.450
93,18
75.891.000
74.657.000
98,37
192.242.000
96.352.500
50,12
137.216.000
136.119.600
99,20
264.047.000
153.441.500
97,49
125.282.000
123.836.700
98,85
339.010.000
290.296.150
48
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 12.) Rasio Peserta Didik Yang Terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri Pusat Pendidikan KP sebagai penentu kebijakan, bertanggung jawab dalam pelaksanaan monitoring penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam dunia kerja. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui jumlah lulusan satuan pendidikan KP yang terserap dalam dunia kerja berdasarkan nama dan alamat (by name by address). Sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya lulusan satuan pendidikan KP yang diserap oleh dunia usaha/industri setiap tahunnya. Monitoring penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam dunia kerja diperlukan untuk mengetahui sejauh mana lulusan satuan pendidikan KP yang terserap dalam dunia kerja sejalan dengan rencana strategi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan dan untuk mengetahui tingkat kesejahteraannya. Tabel 3.37. Capaian kinerja rasio peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan Sasaran Strategis 7.
Terselenggaranya program pendidikan vokasi di bidang KP dengan pendekatan
Indikator Kinerja 12
teaching factory
Rasio peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan
Target
Realisasi
95%
95,74
Prosentase (%) 100,78
Tabel 3.38. Jumlah peserta didik yang terserap di dunia usaha dan dunia industri Tahun 2014 No
1 2 3
Satuan Pendidikan
STP Jakarta Politeknik Sidoarjo Politeknik
Jumlah lulusan (Tahun) 2013 334 KP KP
97 64
2014 320 121 103
Target Lulusan yang Terserap di Du/Di (Tahun) 2013 2014 300 304 87 115 57
98
Jumlah Lulusan Yang Terserap di Du/Di (Tahun) 2013 2014 332 300 118 94 58
102 49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bitung Politeknik KP Sorong SUPM N Ladong SUPM N Pariaman SUPM N Kotaagung SUPM N Tegal SUPM N Pontianak SUPM N Bone SUPM N Waiheru SUPM N Kupang SUPM N Sorong
71 96 97 79 144 82 108 87 36 100
Lulusan anak pelaku 25 utama non-KKP JUMLAH 1.420 Sumber data : Pusat Pendidikan KP
86
64
82
124 127 123 175 117 132 115 32 90
86 87 71 130 74 97 78 32 90
118 121 117 166 111 125 109 30 86
86 87 69 134 72 97 76 23 90
1.665
1.253
1.582
1.280
83
62
120 123 121 168 109 126 109 30 85
14
1.594
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari target sebanyak 1.582 orang tercapai sebanyak 1.594 orang atau 95,74% dari total lulusan. Tabel. 3.39. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No
Kegiatan Pendukung
1.
Forum satuan pendidikan KP dengan dunia usaha/industri (temu bisnis) 2. Pengembangan inkubator bisnis peningkatan kapasitas Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
311.225.000
229.183.900
73,64
157.378.000
150.694.600
95,75
Pencapaian serapan lulusan pendidikan KP di dunia usaha dan dunia industri tidak terlepas dari kerjasama satuan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri untuk menyalurkan lulusannya.
13) Rasio Jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal terhadap jumlah kebutuhan yang akan ditingkatkan. Salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan dan profesionalisme SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan formal adalah dengan pemberian tugas belajar dan bantuan biaya bagi pegawai yang melakukan izin belajar, baik jenjang S1, S2 maupun S3. Pemberian
50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP tugas belajar dan bantuan biaya pendidikan dan dukungan fasilitasi bagi pegawai izin belajar diharapkan dapat memberikan dampak yang baik di bidang teknis maupun manajerial di bidang kelautan dan perikanan. Maksud dari kegiatan ini adalah guna membantu meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya aparatur kelautan dan perikanan. Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan Aparatur Kementerian Kelautan
dan
Perikanan
untuk
menganalisa,
menyajikan
hasil
pelaksanaan tugas dengan baik dan memberikan sumbangan pemikiran bagi perumusan kebijakan kementerian lebih lanjut. Pencapaian jumlah aparatur
KKP yang melakukan tugas belajar dan izin belajar dapat
dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.40. Capaian kinerja rasio SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal terhadap jumlah kebutuhan yang akan ditingkatkan Sasaran Strategis 8.
Terselenggaranya pendidikan aparatur sesuai kompetensi yang dibutuhkan
Indikator Kinerja 13
Rasio jumlah SDM KKP yamg melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal terhadap jumlah kebutuhan yang akan ditingkatkan
Target
Realisasi
75%
91,57%
Prosentase (%) 122,09
Tabel 3.41. Jumlah rencana kebutuhan peningkatan jenjang pendidikan formal dan jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal. Kegiatan
Target/Rencana Kebutuhan (Tahun) 2013
Tugas Belajar
2014 125 orang
Jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal (Tahun) 2013 2014 95 203 orang orang
Persentase (%)
2013 145
2014 100
51
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Izin Belajar Jumlah
200 orang
207 orang 332 orang
195 orang 290 orang
129 orang 332 orang
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Tabel. 3.42. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No 1. 2. 3.
Kegiatan Pendukung
Pagu Anggaran (Rp)
Dukungan pendidikan gelar 6.225.563.000 tugas belajar Dukungan pendidikan gelar 695.639.000 izin belajar Penyusunan rencana 29.760.000 kebutuhan tugas belajar & ijin belajar
Realisasi (Rp) 6.223.028.800
Persentase (%) 99,96
675.743.450 97,14 6.984.000
23,47
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
14) Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang meningkat kompetensinya Kualitas
penyelenggaraan
pendidikan
kelautan
perikanan
perlu
dan
didukung
dengan kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan
kompeten
dan
yang
profesional.
Untuk itu Pusat Pendidikan KP melakukan Gambar 3.11. Kegiatan Sertifikasi Asesor Lingkup Pusdik KP Tahun 2014
meningkatkan
kegiatan
untuk
kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Target dan pencapaian jumlah peningkatan pendidik dan tenaga kependidikan tahun 2014 disajikan dalam tabel berikut :
52
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.43. Capaian kinerja jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya Sasaran Strategis 8.
Terselenggaranya pendidikan aparatur sesuai kompetensi yang dibutuhkan
Indikator Kinerja 14.
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
Target
Realisasi
330
338
Persentase (%) 102,42
Tabel 3.44. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Satuan Pendidikan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta Jurusan Penyuluhan Perikanan STP Bogor BAPPL Serang Akademi Perikanan Sidoarjo Akademi Perikanan Bitung Akademi Perikanan Sorong SUPM N Ladong SUPM N Pariaman SUPM N Kota Agung SUPM N Tegal SUPM N Pontianak SUPM N Bone SUPM N Waiheru SUPM N Sorong SUPM N Kupang Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Sekretariat BPSDMKP SUPM Internasional Dumai Total
Jumlah Tahun 2013 Tahun 2014 41 44 11 56 3 35 33 31 22 16 32 15 8 20 14 12 3 29
5 14 6 37 7 9 32 11 17 14 26 52 7
5 330
1 338
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan jumlah peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Peningkatan sebesar 8 orang atau 2,42%.
53
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
Tabel. 3.45. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No Kegiatan Pendukung 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pagu Anggaran (Rp)
Sertifikasi profesi bagi guru 226.943.000 dan dosen Penilaian dan evaluasi 81.170.000 beban guru Pemetaan dan analisis 147.703.000 pendidik dan tenaga kependidikan Peningkatan kompetensi 129.382.000 tenaga pendidik bidang penangkapan dan mesin Sertifikasi asesor 257.808.000 kompetensi guru dan dosen Dukungan tenaga pendidik 1.441.148.000 Peningkatan kapasitas 102.750.000 pendidik dan tenaga kependidikan Pedoman penyusunan 80.580.000 DUPAK Guru Peningkatan kompetensi 177.484.000 pembimbing/Pembina PD dalam BK Peningkatan 254.520.000 profesionalisme jabfung pendidik (guru dan dosen)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
214.473.200
94,51
80.530.000
99.21
147.034.200
99,55
126.802.000
98,01
256.967.000
99,67
1.428.325.800 99,11 102.734.400 99,98 77.006.000
95,96
161.730.200 91,12 245.052.500 96,28
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
15) Rasio peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri dibanding total lulusan pendidikan. Pusdik KP sebagai penentu kebijakan, bertanggung jawab dalam pelaksanaan monitoring penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam dunia kerja. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui jumlah lulusan satuan pendidikan KP yang tidak terserap dalam dunia kerja berdasarkan nama dan alamat (by name by address). Sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya lulusan satuan pendidikan KP yang diserap
oleh
dunia
usaha/industri
setiap
tahunnya.
Monitoring
penyerapan lulusan satuan pendidikan KP dalam dunia kerja diperlukan
54
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP untuk mengetahui sejauh mana lulusan satuan pendidikan KP yang terserap dalam dunia kerja sejalan dengan rencana strategi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan dan untuk mengetahui tingkat kesejahteraannya Tabel 3.46. Capaian kinerja rasio peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
9.
15.
Terselenggaranya monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan KP serta alumni satuan pendidikan KP
Rasio peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industry dibanding total lulusan pendidikan
Target
Realisasi
5%
4,26%
Persenta se (%) 117,37
Tabel 3.47. Jumlah peserta didik yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri tahun 2014 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Satuan Pendidikan
Jumlah lulusan (Tahun) 2013 334 97 64 71 96 97 79 144 82 108 87 36 100
STP Jakarta Politeknik KP Sidoarjo Politeknik KP Bitung Politeknik KP Sorong SUPM N Ladong SUPM N Pariaman SUPM N Kotaagung SUPM N Tegal SUPM N Pontianak SUPM N Bone SUPM N Waiheru SUPM N Kupang SUPM N Sorong Lulusan anak pelaku 25 utama non-KKP JUMLAH 1.420 Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Target Lulusan yang Tidak Terserap di Du/Di (Tahun)
2014 320 121 103 86 124 127 123 175 117 132 115 32 90
2013 34 10 7 7 10 10 8 14 8 11 9 4 10
1.665
142
2014 16 6 5 4 6 6 6 9 6 7 6 2 4 83
Jumlah Lulusan Yang Tidak Terserap di Du/Di (Tahun) 2013 2 3 6 9 10 10 10 10 10 11 11 13 10 115
2014 20 3 1 3 4 4 2 7 8 6 6 2 5 71
55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel. 3.48. Realisasi anggaran kegiatan pendukung No Kegiatan Pendukung 1. 2.
Monitoring dan evaluasi pendidikan KP Pengelolaan data lingkup Pusdik KP tahun 2014
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
246.219.000
244.645.350
99.36
206.475.000
204.618.100
99.10
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Capaian Kinerja Indikator Kinerja Learn and Growth Perspective 16). Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon III dan IV Pusdik KP Tabel 3.49. Capaian Kinerja pada Perspektif Pertumbuhan (Learn and Growth) Sasaran Strategis
IKU
Pembelajaran
dan
2014 Target
Realisasi
LEARN & GROWTH SS11
SS12
SS13
Tersedianya SDM di BPSDM KP yang kompeten dan profesional Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di BPSDM KP
17
Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III di BPSDM KP
50%
30%
18
Service Level Agreement
75%
93%
19
4,25
4,30
Terwujudnya good
20
Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi yang diberikan Nilai AKIP BPSDM KP
100%
100%
75,01 (A) 6,75 7,75
79,14 (A)
80
80,03
> 95%
95.96%
governance & clean government di BPSDM KP
21 22 23 24 SS14
Tersedianya anggaran yang optimal di BPSDM KP
25
Nilai integritas BPSDM KP Nilai Inisiatif anti korupsi BPSDM KP Nilai Penerapan RB di BPSDM KP Presentase Penyerapan DIPA
7,68 9,44
Indikator Kinerja Utama 17 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III IKU 17 yang merupakan bagian dari SS10 yaitu cascading langsung dengan metode lingkup dipersempit dari level 0, dimana seluruh level bawahan yaitu tingkat eselon I, diwajibkan untuk melakukan pencapaian pada iku untuk berkontribusi pada capaian level 0.
56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Kompetensi terdiri dari kompetensi manajerial dan kompetensi teknis. Kompetensi manajerial adalah soft competency yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan. Sedangkan Standar Kompetensi Manajerial PNS adalah persyaratan kompetensi manajerial minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan. Kementerian Kelautan dan Perikanan sampai dengan saat ini belum memiliki Standar Kompetensi Manajerial atau yang dulu disebut Standar Kompetensi Jabatan. Sehubungan
dengan
belum
ditetapkannya
Standar
Kompetensi
Manajerial maka dalam pengukuran indeks kesenjangan kompetensi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural. Dalam Peraturan sebagaimana di atas diatur pangkat terendah
dan
tertinggi pada masing-masing eselon diatur sebagai berikut : Tabel 3.50. Eselon dan Jenjang Pangkat Struktural Eselon Ia
Ib
II a
II b III a
Jenjang Pangkat, Golongan/Ruang Terendah Tertinggi Gol/ Pangkat Pangkat Gol/ Ruang Ruang Pembina IV/d Pembina IV/e Utama Utama Madya Pembina IV/c Pembina IV/e Utama Utama Muda Pembina IV/c Pembina IV/d Utama Utama Madya Muda Pembina IV/b Pembina IV/c Tk. I Utama Muda Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b
III b IV a
Penata Tk. I Penata
III/d III/c
IV b
Penata Muda Tk. I Penata Muda
III/b
Va
III/a
Pembina Penata Tk. I Penata Penata Muda Tk. I
IV/a III/d III/c III/b
57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Indeks Kesenjangan Kompetensi adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah pejabat yang belum memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan jumlah jabatan keseluruhan. Dari hasil pengukuran diperoleh angka indeks kesenjangan kompetensi pejabat struktural eselon II dan III lingkup BPSDMKP sebesar 30,00 % yaitu 9 orang dari 30 orang pejabat struktural eselon II dan III belum memenuhi syarat kompetensi, seperti pada tabel berikut : Tabel 3.51. Hasil pengukuran Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural Eselon II dan III
No
Jumlah Pejabat Eselon II dan III
Jumlah Pejabat yang memiliki pangkat dibawah minimal atau belum mengikuti Diklatpim yang dipersyaratkan
Indeks Kesenjangan
1
30
9
30,00
Berdasarkan hasil pengukuran indeks kesenjangan kompetensi bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 50% maka sudah tercapai. Tabel 3.52 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2014 No
Nama IKU
1
Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural Eselon II dan III
Target Tahun 2014 50,00 %
Capaian BPSDMKP 30,00 %
Tetapi bila dibandingkan dengan data tahun sebelumnya sebesar 13,64 % terlihat ada penurunan indeks kesenjangan kompetensi pejabat struktural eselon II dan III, hal ini dikarenakan adanya penambahan unsur penilaian yaitu pangkat/golongan dan diklatpim, sedangkan Tahun 2013 hanya menggunakan satu unsur penilaian yaitu pangkat/golongan. 58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.53. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan 2014 Hasil Pengukuran N o
1
Nama IKU
Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural Eselon II dan III
Ta hu n 20 13
Ta hu n 20 14
13 ,6 4
30, 00
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis (Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013 sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian sebelum tahun 2013. Dukungan anggaran terhadap pencapaian IKU 7 pada tahun 2014 berasal dari kegiatan Penyusunan rencana dan Pengembangan Pegawai BPSDM KP sebesar Rp. 229.100.000,-. Dukungan anggaran pada IKU 17 Tahun 2014 terealisasi dengan baik dengan ini dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel 3.54 Perbandingan antara realisasi capaian IKU 17 dengan realisasi anggaran kegiatan pendukung TAHUN 2014 Anggaran Target (Rp.)
Realisasi (Rp)
229.100.000
228.409.100
IKU Persentas e (%) 99,69
Target
Realisasi
50
30
Persentase (%) 140,00
a. Sasaran Strategis 12 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di BPSDMKP Sasaran strategis ini menjelaskan aset lainnya yang harus dimiliki oleh BPSDM KP dalam menjalankan program pengembangan SDM KP yaitu dapat tersampaikannya informasi baik eksternal maupun internal BPSDM KP kepada stakeholder BPSDM KP dengan valid, handal, dan mudah diakses.
59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Berdasarkan data yang ada, capaian BPSDMKP pada sasaran strategis 12 ini mencapai 108.71%. Berikut penjelasan tentang IKU terkait dengan Sasaran Strategis 12 : 1) Indikator Kinerja Utama 18
Service Level Agreement
Service Level Agreement adalah kesepakatan dari penyedia jasa layanan elektronik secara online (Eselon I) kepada pengguna jasa (internal dan eksternal) mengenai tingkat (mutu) layanan data dan informasi dalam hal ini layanan tersebut di BPSDM KP adalah melalui publikasi media online dan persentase bahan pustaka yang termanfaatkan oleh pemustaka, baik internal maupun eksternal dan diperoleh hasil perhitungan Service Level Agreement dari 75% yang ditargetkan. Adapun capaian pada indikator kinerja utama ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja Utama 18 Sasaran Strategis Tersedianya informasi yang valid, SS12 handal dan mudah diakses di BPSDMKP Data dan Informasi Dokumentasi Perpustakaan
18
Indikator
Target 2014
Capaian 2014
Service Level Agreement
75%
93%
Service Level Agreement
99%
Persentase bahan pustaka yang termanfaatkan oleh pemustaka
87%
Pencapaian tersebut dihasilkan dari kontribusi capaian layanan tersebut di BPSDM KP adalah melalui publikasi media online dan persentase bahan pustaka yang termanfaatkan oleh pemustaka. Sehingga nilai Service Level Agreement tercapai persentase capaian sebesar 93% dari 75% yang ditargetkan. Sedangkan perbandingan dengan capaian tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut.
60
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.56 Perbandingan Capaian IKU 18 terhadap capaian tahun sebelumnya Sasaran Strategis 7. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di BPSDMKP
Indikator
11.
Service Level Agreement
Capaian Tahun 2013 78,90%
Capaian Tahun 2014 93%
Apabila dibandingkan dengan capaian tahun lalu, capaian tersebut mengalami peningkatan 14,1%. Ini disebabkan karena pada tahun ini peningkatan keaktifan website BPSDMKP yang dicapai pada tahun 2014 tercapai dikarenakan makin optimalnya pelayanan BPSDMKP didalam memberikan informasi BPSDMKP selama 24 jam dalam satu tahun kepada masyarakat, Stakeholder Intern BPSDMKP serta meningkatnya data kunjungan, peminjaman dan akses yang dilakukan pemustaka terhadap perpustakaan. Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis (Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013 sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian sebelum tahun 2013. Untuk keaktifan website BPSDMKP dalam kurun waktu Januari hingga Desember hanya mengalami down time selama 72 jam (3 hari)
dikarenakan
adanya
kegiatan
pengembangan
website
BPSDMKP 2014 yakni pada interval triwulan II. Sehingga keaktifan website BPSDMKP selama tahun 2014 sebesar 99 % atau selama 8.688 jam. Pada tahun 2014 terdapat 104 publikasi BPSDM KP di media online internal
melalui
website
BPSDM
KP
dengan
alamat
www.bpsdmkp.kkp.go.id. Website BPSDM KP merupakan wadah sarana berisi data dan informasi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja lingkup BPSDM KP secara online. Website BPSDM KP merupakan website induk dari website-website unit kerja lingkup 61
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP BPSDM KP, yang terdiri dari Pusat-Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta berbagai aplikasi seperti Sistem Informasi Manajemen (SIM) SIMDIKLATLUH ( berisi tentang data – data statistik BPSDMKP dalam bidang sekretariat, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan dengan total table yang disajikan berjumlah 214 tabel), GIS BPSDMKP (terintregrasi dengan Simdiklatluh dan tersajikan dalam bentuk peta BPSDMKP), SIM Monitoring dan Evaluasi Kinerja (MINA), dan lainnya. Sementara itu publikasi media online secara eksternal yang dipublikasikan pada berbagai website di luar BPSDM KP pada tahun ini lebih banyak lagi jumlahnya, yaitu mencapai 349 publikasi. Kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja tersebut juga dihasilkan melalui publikasi media cetak (surat kabar/koran, majalah, dan tabloid) dan elektronik (televisi dan radio). Pada tahun 2014 jumlah publikasi BPSDM KP melalui newsletter sebanyak 12 edisi ditambah dengan 1 edisi khusus, Tabloid Infomina sebanyak 5 edisi, surat kabar 136 buah, majalah 22 buah, televisi 14 buah, dan radio 5 buah. Sehingga jumlah seluruhnya publikasi internal mencapai 122 publikasi dan publikasi eksternal mencapai 526 publikasi.
62
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel. 3.57 Publikasi Tahun 2014 No A 1
2
3
B 1
2
Media
Jumlah
EKSTERNAL Media Cetak - Surat Kabar - Majalah Sub total Media Elektronik - Televisi - Radio Sub total Media Online website Total
136 22 158 14 5 19 349 526
INTERNAL Media Cetak - Newsletter BPSDMKP - Tabloid Infomina Sub Total Media Online website BPSDMKP Total
13 5 18 104 122
Program Pengembangan SDM KP ini didukung pula oleh kegiatan lainnya antara lain pencetakan Buku “Inovator BPSDMKP” ,Buku “SDM
Kompeten
adalah
kuncinya”,
Buku
“Capaian
Kinerja
BPSDMKP”, ; serta pembuatan 6 buah video feature dan I buah video profile. Sedangkan untuk persentase bahan pustaka yang termanfaatkan oleh pemustaka, dimana target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah 75 % dari akreditasi (penilaian) pemanfaatan perpustakaan yang mempedomani borang akreditasi perpustakaan dari Perpusnas RI. Pemanfaatan diperoleh dengan mengumpulkan data kunjungan, peminjaman
dan
akses
yang
dilakukan
pemustaka
terhadap
perpustakaan sehingga diperoleh jumlah (frekuensi) pemanfaatan bahan pustaka. Target dan realisasi tersebut di jelaskan dalam tabel berikut ini:
63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.58 Capaian Kinerja Perpustakaan lingkup BPSDMKP Tahun 2014 NO
Nama UPT
Target
Realisasi
Persentase (%)
54.882
23.754
43,3
STP Jakarta 1
BAPPL STP Serang STP Jurluhkan Bogor
2
AP Sidoarjo
18.301
8.331
45,5
3
AP Sorong
15.633
3.921
25,1
4
AP Bitung
14.409
2.058
14,3
5
SUPM Ladong
8.748
12.953
148,1
6
SUPM Pariaman
8.748
3.363
38,4
7
SUPM Kota Agung
7.164
3.306
46,1
8
SUPM Pontianak
6.876
6.691
97,3
9
SUPM Tegal
9.972
21.349
214,1
10
SUPM Bone
10.872
4.529
41,7
11
SUPM Waeheru
9.468
4.481
47,3
12
SUPM Sorong
8.388
1.293
15,4
13
SUPM Kupang
7.272
919
12,6
14
BP3 Belawan
284
108
38,1
15
BP3 Tegal
365
348
95,5
16
BP3 Banyuwangi
374
465
124,5
17
BP3 Aertembaga
284
675
238,1
18
BP3 Ambon
221
25
11,3
212
755
357,0 1.653,7
19 BDA Sukamandi RATA-RATA/19
87,0
Secara umum SUPM Tegal mencapai pemanfaatan perpustakaan tertinggi
dengan
pemanfaatan
nilai
214,1%
perpustakaan
dan
terendah
BPPP
Ambon
dengan
nilai
mencapai 11,3
%.
Perpustakaan Perguruan Tinggi yang mencapai nilai pemanfaatan perpustakaan tertinggi adalah STP sebesar 43,3 %, sedangkan yang terendah adalah AP Bitung sebesar 25%. Perpustakaan SUPM yang mencapai pemanfaatan tertinggi adalah SUPM Tegal sebesar 214,1 % dan terendah adalah SUPM Kupang sebesar 12,6 %. Sementara perpustakaan Balai yang mencapai pemanfaatan perpustakaan tertinggi adalah BDA Sukamandi sebesar 357 %, sedangkan yang terendah adalah BPPP Ambon sebesar 11,3 %.
64
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Pemanfaatan diperoleh dengan mengumpulkan data kunjungan, peminjaman
dan
akses
yang
dilakukan
pemustaka
terhadap
perpustakaan. Tingginya pemanfaatan perpustakaan pada SUPM Tegal
disebabkan
peserta
didik
dan
pegawai
diwajibkan
mengunjungi perpustakaan dan dilaksanakannya program kegiatan perpustakaan yang mengikutsertakan civitas akademika SUPM Tegal. Sedangkan
rendahnya
pemanfaatan
perpustakaan
disebabkan
pegawai tidak diwajibkan mengunjungi perpustakaan, kurangnya koleksi/ bahan pustaka, tidak tersedianya akses internet di perpustakaan pada Perpustakaan BPPP Ambon. Tabel 3.59 Anggaran pelaksanaan kegiatan Pendukung TAHUN 2014 Anggaran Target 2,497,670,000
IKU
Realisasi 2,496,382,500
Persentase (%) 99,94
Target
Realisasi
75%
93%
Persentase (%) 124,00
Anggaran yang mendukung kegiatan Service level Agreemenet mengalami penurunan dar tahun sebelumnya dikarenakan adanya efisiensi kegiatan pendukung dengan mengoptimalkan kegiatan pendukung
utama.
Pagu
tersebut
terdiri
dari
biaya
jasa
pengembangan dan operasional website BPSDMP, Biaya jasa Publikasi pada media Massa, Pengadaan sarana bahan data dan informasi serta kegiatan peliputan kegiatan BPSDMKP. Akan Tetapi secara keseluruhan tidak merubah capaian kinerja pada IKU ini. 2) Indikator Kinerja Utama 19 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Perhitungan persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 15) adalah adalah sebagai berikut 1) Menentukan komponen layanan yang akan disepakati untuk dilakukan penilaian kepuasan 2) Membuat kuesioner kepada user terhadap pelayanan yang dimaksud (kuisioner dikoordinasi dengan Pusdatin) Tingkat kepuasan user (internal dan eksternal) terhadap layanan dan kemudahan akses data dan informasi. User adalah pengguna 65
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP layanan yang mengakses data dan informasi. Diperoleh hasil perhitungan quisoner yang ditempatkan pada website BPSDMKP sehingga pengunjung website BPSDMKP langsung dapat menilai kemudahan akses data informasi yang diberikan oleh BPSDMKP. Dari hasil perhitungan yakni dari total responden sebanyak 360 orang dengan hasil yang diperoleh yakni 4,30 melebihi target yang telah ditentukan yakni 4,25. Tabel 3.60 Perbandingan Capaian Tahun 2013 dan 2014 Hasil Pengukuran No 1
Nama IKU
Tahun 2013
Tahun 2014
4.16
4.30
Nilai persepsi user terhadap kemudahan akses
Nilai persepsi user terhadap kemudahan akses tahun 2013 yang sebesar 4,16 yang didapat dari kegiatan Strategi komunikasi BPSDMKP yang dilaksanakan oleh Konsultan strategi komunikasi dengan memberikan quisoner langsung kepada pelaku utama, stakeholder kelautan dan perikanan mengalami peningkatan menjadi bernilai 4.30. Hal ini menunjukan semangat BPSDMKP untuk dapat memberikan akses data dan informasi kepada masyarakat dengan mudah dan cepat dinilai baik dan tentu saja ini sebagai memacu BPSDMKP untuk meningkatkan penilaian masyarakat terhadap kemudahan akses data dan informasi BPSDMKP menjadi sangat baik. Tabel 3.61 Dukungan anggaran terkait dengan capaian IKU 19 TAHUN 2014 Anggaran
IKU
Target (Rp.)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
Target
Realisasi
40.000.000
40.000.000
100
4.25
4.30
Persenta se (%) 101.17
Untuk tahun 2013 perhitungan Persepsi user terhadap kemudahan akses diikutkan dalam kegiatan Strategi Komunikasi BPSDMKP yang dilaksanakan oleh pihak ketiga pelaksana kegiatan. Sedangkan pada
66
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP tahun 2014 perhitungan yang dilaksanakan sudah dimasukan kedalam website BPSDMKP yakni mendata pengunjung website BPSDMKP memberikana penilaian terhadapt kemudahan akses data dan informasi yang diberikanan BPSDMKP. Dana Rp. 40.000.000,merupakan kegiatan pengelolaan dan pengembangan website BPSDMKP dalam satu tahun yang juga masuk dalam anggaran pendukung Service Level Agreement (SLA). c. Sasaran Strategis 13 Terwujudnya Good governance & Clean Government di BPSDMKP Sasaran strategis tersebut adalah salah satu aset yang akan mendukung keberhasilan program pengembangan SDM KP, karena dengan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih maka pencapaian program akan dapat berjalan secara sistematis dan terukur sesuai nilai-nilai pada reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik. Secara Umum, BPSDMKP telah mencapai Sasaran Strategis ini dengan beberapa indikator berikut: 1) Indikator Kinerja Utama 20 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal pemerintah yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi yang diberikan Konsep pengawasan diartikan sebagai segala komponen baik berupa proses, elemen maupun kegiatan yang terjalin erat dan berfungsi untuk meyakinkan agar segala tindakan yang telah, sedang dan akan dilakukan menuju kearah tujuan organisasi yang telah ditetapkan dengan cara seefisien mungkin. Berdasarkan definisi diatas, pengawasan mengandung unsur-unsur sebagai berikut : a.
Auditor/Instansi pengawas; Auditor yang dimaksud disini
adalah Aparat Pengawasan Fungsional (APF) yang tugas dan kewenangannya melakukan pengawasan terhadap auditan. b.
Auditan/obyek yang diperiksa; Auditan merupakan obyek
yang diperiksa oleh Aparat Pengawasan Fungsional (APF).
67
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP c.
Adanya penilaian; Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh
auditor
adalah
dalam
rangka
memberikan
penilaian
atas
kegiatan/instansi pemerintah apakah sudah dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah dilaksanakan sesuai tujuan kegiatan/organisasi secara efektif, efisien dan ekonomis. d.
Adanya rekomendasi; rekomendasi yang diberikan oleh
Auditor merupakan upaya pemberian saran kepada auditan agar melakukan perbaikan/pembenahan terhadap manajemen. Rekomendasi yang diberikan oleh aparat internal (Inspektorat Jenderal) dan Eksternal (Badan Pengawas Keuangan) terhadap temuan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh BPSDM KP yang akan ditindaklanjuti dalam rangka penyelesaian rekomendasi tersebut untuk IKU 20 yaitu BPSDM KP telah menindaklanjuti 94 temuan selama tahun 2014 melalui surat dan fasilitasi, sehingga capaian 100%. Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis (Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013 sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian sebelum tahun 2013. 2) Indikator Kinerja Utama 21 Nilai AKIP BPSDMKP Pemberian
penilaian
atas
AKIP
BPSDMKP
dilaksanakan
oleh
Inspektorat Jenderal KKP dengan indikator-indikator sebagai berikut: a.
Perencanaan Kinerja dengan bobot 35%;
b.
Pengukuran Kinerja dengan bobot 20%;
c.
Pelaporan Kinerja dengan bobot 15%;
d.
Evaluasi kinerja dengan bobot 10%;
e.
Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%.
68
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator. Hasil penilaian atas AKIP BPSDMKP tahun N didapatkan pada akhir tahun Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Pada tahun 2014 terdapat beberapa komponen capaiannya masih dibawah target penilaian, seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel. 3.62 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2014 No
Komponen Yang Dinilai
1 Perencanaan Kinerja 2 Pengukuran Kinerja 3 Pelaporan Kinerja 4 Evaluasi Kinerja 5 Capaian Kinerja Organisasi Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian
Uraian
hasil
penilaian
Target Tahun 2014 27,5 15,5 12 4 16 75
terhadap
Capaian BPSDMKP 32,35 17,07 10,49 3,93 15,3 79,14 A
masing-masing
komponen
manajemen kinerja dapat dikemukakan sebagai berikut: a.
Perencanaan Kinerja Penetapan dokumen perencanaan berupa Renstra, RKT dan PK telah selaras dengan dokumen perencanaan KKP, namun unit kerja Eselon II belum menyusun Renstra.
b.
Pengukuran Kinerja BPSDM KP telah memiliki mekanisme pengukuran kinerja yang cukup memadai untuk mengukur PK Kepala BPSDM KP, namun masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu: 1) IKU dan Indikator kinerja sasaran belum relevan dengan kondisi yang akan diukur dan belum cukup
untuk
mengukur
kinerja;
2)
IKU
belum
sepenuhnya
dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran; 3) pengukuran kinerja atas Rencana Aksi belum sepenuhnya digunakan 69
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala dan belum dilakukan secara berjenjang; dan 4) Indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi (versi BSC) belum tersedia. c.
Pelaporan Kinerja LAKIP Tahun 2013 telah menyajikan capaian kinerja BPSDM KP, namun masih memiliki kelemahan, yaitu: 1) belum menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja; 2) Informasi kinerja dalam LAKIP belum sepenuhnya dapat diandalkan; dan 3) Informasi yang disajikan belum sepenuhnya digunakan untuk perbaikan perencanaan, menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.
d.
Evaluasi Internal Evaluasi program telah dilakukan, namun evaluasi yang dilakukan masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu: 1) evaluasi program belum dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan dan peningkatan kinerja; 2) evaluasi Rencana Aksi belum dilaksanakan dalam rangka pengendalian kinerja.
e.
Capaian Kinerja Organisasi Capaian kinerja BPSDM KP Tahun 2013 secara umum telah mencapai target dan lebih baik dari tahun 2012, namun informasi kinerja belum sepenuhnya dapat diandalkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, nilai AKIP BPSDMKP mengalami kenaikan, hal ini dapat terlihatpada tabel berikut ini.
70
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.63 Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun Sebelumnya Komponen yang dinilai Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja NILAI
Tahun 2013 Nilai 30.36 17.25 14.21 (Belum Ada Pengukuran) 16.12 78.21
Tahun 2014 Nilai 32,35 17,07 10,49 3,93 15,3 79,14
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai evaluasi SAKIP pada BPSDMKP mengalami kenaikan nilai dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, apabila dilihat dari perkomponen yang dinilai banyak mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kualitas nilai pada Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pada tahun sebelumnya nilai >80% atau 80 (Delapan Puluh) sudah berpredikat “A” sedangkan untuk tahun ini, predikat “A” itu apabila nilainya >95% atau 95 (Sembilan Puluh Lima).
Gambar 3.12. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan target jangka menengah sesuai dengan perencanaan strategis organisasi
Secara umum, selama tahun 2010-2014 pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah lingkup BPSDM KP mengalami tren menanjak. Hal itu disebabkan oleh adanya perbaikan pada setiap tahunnya oleh seluruh komponen lingkup BPSDMKP. Akan
tetapi, jika menilik
pada setiap komponen
71
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP penilaiannya
masih
terdapat
hal-hal
yang
harus
diperbaiki
kedepannya. Dukungan anggaran pada IKU 21 Tahun 2014 terealiasi
dengan
baik, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.64 Perbandingan antara realisasi capaian AKIP dengan realisasi anggaran kegiatan pendukung Tahun 2014 Anggaran Realisasi (Rp.)
Target (Rp.) 151.976.000
IKU
151.927.500
Persentase (%)
Target
Realisasi
Persentase (%)
99,97
75
79,14
105,52
Dukungan anggaran untuk kegiatan SAKIP sebesar Rp. 151.976.000 hal ini berasal dari dengan realisasi sebesar 99,97%. Dengan capaian tersebut, nilai capaian AKIP lingkup BPSDMKP mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dengan dukungan dari semua elemen terkait lingkup BPSDMKP itu sendiri. 3) Indikator Kinerja Utama 22 Nilai Integritas BPSDMKP Integritas adalah nilai kualitas pelayanan publik atas persepsi pengguna layanan terhadap praktek korupsi yang terjadi di lingkungan layanan tersebut. Dalam perjalanannya, BPSDMKP melakukan penilaian mandiri terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Survey
IKM
diperlukan
untuk
mengetahui
tingkat
kepuasan
masyarakat secara berkala dan mengetahui kecenderungan kinerja pelayanan pada masing-masing Unit Kerja pelayanan di lingkup BPSDMKP dari waktu ke waktu. Komponen ini berkaitan dengan pelaksanaan survey IKM, metode yang digunakan, skor yang diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksanaan survey IKM tersebut. Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri
PAN
Nomor:
63/KEP/M.PAN/7/2003,
yang
kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan”, “valid”
72
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP dan “reliabel”. Capaian IKU 22 dengan nilai 7,68 dari target 6.75. data tersebut dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.65 Rekapitulasi Nilai IKM lingkup BPSDMKP No
Satuan Kerja
Nilai IKM Satker
Mutu Pelayanan
1
STP Jakarta
72,65
B
2
AP Sidoarjo
74,08
B
3
AP Bitung
78,77
B
4
AP Sorong
76,02
B
5
SUPM Ladong
78,72
B
6
SUPM Pariaman
75,77
B
7
SUPM Kota Agung
72,60
B
8
SUPM Tegal
79,40
B
9
SUPM Pontianak
63,25
B
10
SUPM Bone
78,54
B
11
SUPM Waiheru
81,24
B
12
SUPM Sorong
85,81
A
13
BPPP Belawan
77,29
B
14
BPPP Ambon
78,58
B
15
BPPP Banyuwangi
80,47
B
16
BPPP Aertembaga
79,68
B
17
BPPP Tegal
76,82
B
18
BDA Sukamandi
72,42
B
Nilai IKM BPSDMKP
76,78
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Hasil Penilaian Mandiri terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah 76,78 yang dikonversi menjadi 7,68. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa BPSDMKP telah mencapai target yang telah ditetapkan. Tabel 3.66 sebelumnya
Perbandingan IKU
Nilai Integritas BPSDMKP
Capaian
Tahun
Tahun 2013 Nilai 7.12
ini
dengan
tahun
Tahun 2014 Nilai 7.68
Pada Tahun 2013 yang lalu untuk Nilai Integritas BPSDMKP merupakan adopt langsung dari nilai KKP dimana pada saat itu yang menjadi sampling adalah Dirjen PT dengan nilai 7.12, akan tetapi pada tahun 2014 ini BPSDMKP mencoba untuk melakukan Penilaian
73
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Mandiri dengan metode sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003. Dapat dilihat pada tabel tersebut nilai integritas mengalami peningkatan walaupun pada dasarnya tidak dapat dibandingkan karena metode yang dipakainya pun berbeda. Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis (Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013 sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian sebelum tahun 2013. Pada IKU 22 ini, secara umum belum ada anggaran yang secara khusus dialokasikan untuk kegiatan ini. Penilaian Mandiri ini hanya berbatas pada penyebaran kuesioner pada setiap kegiatan pelatihan dan pendidikan. 4) Indikator Kinerja Utama 23 Nilai Inisiatif Anti Korupsi BPSDMKP Penilaian Inisiatif
Anti Korupsi lingkup KKP dilaksanakan oleh
Inspektorat Jenderal terkait sepuluh indikator yaitu: kode etik khusus,
transparansi
dalam
manajemen
SDM,
transparansi
penyelenggara negara, transparansi dalam pengadaan barang dan jasa,mekanisme pengaduan masyarakat , akses publik dalam memperoleh informasi unit utama, kegiatan promosi anti korupsi, laporan kualitatif, respon unit utama. Pada tahun 2013, BPSDMKP memperoleh nilai 7,4268 dari target kinerja 7,5. Sedangkan pada tahun 2014, BPSDMKP memperoleh nilai 9,4406 dari target capaian kinerja 7,75. Nilai yang dicapai pada tahun 2014, adalah capaian nilai tertinggi antar eselon I lingkup KKP berturut-turut: BPSDMKP (9,4406), Ditjen Perikanan Tangkap (8,8274), Inspektorat Jenderal (8,8040), Sekretariat Jenderal (8,7476), BKIPM (8,6068), Ditjen Perikanan Budidaya (8,4637), Ditjen P2HP (8,4275), Ditjen PSDKP (8,3262), Balitbang KP (8,0839), dan Ditjen KP3K (7,9578). 74
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Tabel 3.67 Perbandingan Capaian Nilai Inisiatif BPSDMKP 2013 dan 2014 No
Indikator Penilaian
1.
Kode etik khusus Transparansi dalam 2. manajemen SDM Transparansi 3. penyelenggara negara Transparansi dalam 4. pengadaan barang dan jasa Mekanisme pengaduan 5. masyarakat Akses publik dalam 6. memperoleh informasi unit utama Akses publik dalam 7. memperoleh informasi unit utama Kegiatan promosi anti 8. korupsi 9. Laporan kualitatif 10. Respon unit utama Nilai Inisiatif Anti Korupsi
Anti Korupsi
Nilai Tertinggi 1,5725
Capaian 2013 1,2975
Capaian 2014 1,4228
1,1688
0,8185
1,0571
1,1900
0,7687
1,0675
1,0200
0,8733
1,0200
1,2113
0,6111
1,0776
0,7650
0,7151
0,7400
0,9775
0,9775
0,9775
0,5950
0,4653
0,5781
0,7500 0,7500 10,0000
0,3000 0,6000 7,4268
0,7500 0,7500 9,4406
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis (Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013 sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian sebelum tahun 2013. Dalam rangka mendukung kegiatan inisiatif anti korupsi, BPSDMKP menginisiasi
berbagai
kegiatan
seperti
promosi
anti
korupsi,
penguatan implementasi anti korupsi, serta inisiasi pembentukan wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi yang bersih dan melayani. Pada tahun 2014, BPSDMKP mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 227.100.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 224.788.400,- (98,98%).
75
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 5) Indikator Kinerja Utama 24 Nilai Penerapan RB di BPSDMKP Nilai penerapan Reformasi Birokrasi
adalah
nilai
yang
menggambarkan kemampuan aparatur untuk merubah bentuk birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam perjalanannya, Assesor PMPRB BPSDMKP telah menyusun Lembar Kerja Penilaian Mandiri (LKPM) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi BPSDMKP Semester
I Tahun 2014 dengan Indeks RB
sebesar 84,29 (Kategori A = Memuaskan). Berkaitan dengan hal tersebut, Tim bukti Indeks
Itjen
telah
melakukan
verifikasi
terhadap
dan berdasarkan dokumen yang disajikan diperoleh nitai RB sebesar 80,03 (Kategori A = Memuaskan) dengan
rincian sebagaimana tabel 1 berikut: Tabel 3 . 6 8 . Perbandingan Penilaian Pelaksanaan RB Antara Asesor dan Tim Itjen NO 1
2
Kriteria
Assesor
Proses (60) a. Manajemen Perubahan (5) b. Penataan Peraturan perundang-undangan (5) c. Penguatan dan Penataan Organisasi (6) d. Penataan Tata Laksana (5) e. Penataan Sistem Manajemen SDM (15) f. Penguatan Akuntabilitas (6)
50,16 4,92
g. Penguatan Pengawasan (12) h. Penlngkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) Hasil (40) a. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi (20) b. Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas KKN (10) c. Kualltas Pelayanan Publlk (10) Total Indeks RB
Tim Itjen AGST SEPT 44,95 49,75 4,22 4,44
5
5
5
5,67 4,09 11,79
6 4,5 8,42
6 4,5 12,88
5,8
5,05
5,32
8,82
7,76
7,76
4,08 34,13 11.08 8.25 10 84,29
3,99 30,28 10.58 7.47 7,95 75,23
3,84 30,28 10.58 7.47 7,95 80,03
Nilai PMPRB BPSDM KP pada Tahun 2014 sebesar 72,29 sedangkan pada Tahun 2014 sebesar 80.03. Hal tersebut dikarenakan komponen penilaian pada Tahun 2014 berbeda dengan Komponen Penilaian pada Tahun 2014. Pada Tahun 2014 penilaian mandiri pelaksanaan RB mengacu kepada Peraturan Menpan dan RB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan 76
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Reformasi Birokrasi, sedangkan pada tahun 2014 mengacu kepada Peraturan Menpan dan RB Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Tabel 3.69 sebelumnya No 1
Perbandingan
Capaian
Uraian Kegiatan
Tahun
ini
dengan
Nilai Tahun 2013
Nilai Tahun 2014
72,29
80.03
Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB
tahun
Pada IKU ini, tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah dikarenakan pada dokumen perencanaan strategis (Renstra) organisasi termasuk kedalam IKU baru. Dimana renstra BPSDMKP 2010-2014 mengalami perubahan pada pertengahan 2013 sehingga IKU tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian sebelum tahun 2013. Sedangkan untuk dukungan anggaran untuk pencapaian nilai pelaksanaan RB adalah sebagai berikut: Tabel 3.70 Realisasi anggaran dukungan kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB ` Pagu (Rp) 156.150.000
ANGGARAN Realisasi (Rp) 154.742.000
Persentase
Target
99.09
80.00
IKU Realisasi 80.03
Persentase 100.03
3.2. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP Tahun 2014 Pelaksanaan Program Pengembangan SDMKP di Pusat Pendidikan KP didukung anggaran sebesar Rp. 21.559.540.000,- yang secara umum alokasi anggaran dipergunakan untuk membiayai atau menunjang pelaksanaan operasional sesuai dengan tugas dan fungsi Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan. Dalam pelaksanaannya anggaran yang terealisasi sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar
77
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 95,31% dari target sebesar
95% atau mencapai
kinerja sebesar
100,32%. Tabel 3.71. Realisasi Anggaran Pusat Pendidikan KP 2014 Tahun 2013
Pagu Anggaran (Rp) 18.042.682.000
Realisasi Anggaran (Rp) 17.774.246.750
Persentase (%) 98,51
2014
21.559.540.000
20.547.346.867
95,31
Sumber data : Pusat Pendidikan KP
Sampai dengan akhir tahun anggaran terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.012.193.133,-(4,61%), yang sebagian besar berasal dari kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor yang tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor yang direncanakan dilaksanakan pada bulan Desember terkendala dengan Surat Edaran Menpan dan RB Nomor 11 tahun 2104 tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor. Kegiatan Strategis yang dilaksanakan tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Kegiatan
Peningkatan
Profesionalisme
Jabatan
Fungsional
Pendidik (Guru dan Dosen) Dalam
rangka
menyikapi
persaingan dan tantangan di era pasar
bebas
dunia,
diperlukan
SDM yang memiliki kompetensi, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu mengelola
Gambar 3.13. Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Jabatan Fungsional Pendidik (Guru dan Dosen)
sumberdaya
secara
profesional
dan berkelanjutan. Sumber daya
manusia merupakan faktor utama yang menentukan mampu tidaknya suatu bangsa tetap eksis,
tangguh dan menjadi bangsa yang
bermartabat tinggi di dunia internasional. 78
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Kementerian pengembangan
SDM
Kelautan Kelautan
dan
Perikanan
dan
Perikanan,
melalui
Badan
menyelenggarakan
Pendidikan Tinggi dan Menengah untuk menciptakan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang handal dan professional di bidangnya agar dapat
bersaing dan memanfaatkan potensi perikanan di
Negara ini. Sumberdaya manusia ini diperankan oleh lulusan pendidikan kelautan dan perikanan, yang telah menjalani pendidikan di pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh berbagai peran, diantaranya adalah Pendidik, Peserta didik, Sarana Pendidikan, dan Kelembagaan.
Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya meningkatkan kompetensi pendidik dan peningkatan daya saing pendidik. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka perlu dilakukan upaya peningkatan profesionalisme pendidik (Guru dan Dosen). Seorang pendidik tidak hanya dituntut pakar dalam bidang kajian ilmunya
(mengajarkan,
meneliti
dan
mengabdikannya
kepada
masyarakat) tetapi juga dituntut untuk mampu berkomunikasi (verbal dan tulisan), mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,
memiliki jaringan (networking) yang luas, peka terhadap
perubahan dan perkembangan yang terjadi diluar, bersikap outward
looking, dan lain-lain. Sebagai kebijakan Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, bahwa seorang pendidik (guru dan dosen) harus bertindak sebagai Konsultan (Tenaga Ahli), Asesor (Penilai), dan Fasilitator (fasilitasi dan pelayanan kebutuhan unit produksi). Pendidik yang profesional akan meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka mewujudkan SDM yang unggul, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Jabatan fungsional Pendidik (Guru dan Dosen) dilaksanakan pada tanggal 1 – 3 September 2014 di Golden Boutique Hotel, jalan Angkasa No. 7 Jakarta. Kegiatan melibatkan 79
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP satuan pendidikan KP, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara, Biro Kepegawaian dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan diikuti oleh pendidik dari satuan pendidikan KP sebanyak 45 orang. Tujuan dari kegiatan ini adalah : a. Meningkatkan kompetensi dan kinerja pendidik (guru dan dosen) menuju profesionalisme sesuai dengan jabatannya; b. Memahami standar kinerja jabatan fungsionalnya; c. Mengidentifikasi permasalahan, solusi pemecahan dan rencana tindak lanjut. b. Pengembangan dan Pembinaan Kelembagaan Pendidikan KP Dalam
rangka
mendukung
Visi
Kementerian
Kelautan
dan
Perikanan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan secara nasional dibingkai dalam kerangka pro-poor, pro-job dan pro-growth, yang menekankan pada pendayagunaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Dalam rangka percepatan implementasi pembangunan kelautan dan perikanan untuk mengatasi pemulihan ekonomi menuju masyarakat yang lebih sejahtera melalui pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan, diperlukan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang profesional dan berdaya saing tinggi. Besarnya potensi kelautan dan perikanan yang belum diimbangi dengan pemanfaatan secara optimal untuk tujuan kemakmuran rakyat, telah memunculkan isu kemiskinan nelayan, rendahnya produksi hasil kelautan dan perikanan dan masih belum terpenuhinya standar mutu pasar internasional dari hasil pengolahan perikanan. Percepatan implementasi pembangunan kelautan dan perikanan untuk mengatasi pemulihan ekonomi menuju masyarakat yang lebih sejahtera melalui pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan diperlukan berbagai langkah strategis berupa kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM yang profesional
80
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP dan berdaya saing tinggi diperlukan suatu sistem pendidikan yang memadai dan berkualitas. Undang – Undang Dasar 1945 pada pembukaan di alinea ke dua dengan jelas mengatakan “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan pasal 31 ayat (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Amanat tersebut telah dijabarkan lebih lanjut dalam program pembangunan kelautan dan perikanan. yaitu Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan dijabarkan lebih lanjut oleh Badan Pengembangan SDM
Kelautan
dan
Perikanan
dalam
program
pendidikan
yaitu
pengembangan dan pembinaan kelembagaan pendidikan KP. Tingkat penyerapan tenaga lulusan SUPM dan Akademi Perikanan oleh dunia usaha dan dunia industri sukup tinggi, namun kebutuhan akan tenaga tersebut semakin tinggi dan tidak sebanding dengan output yang dihasilkan SUPM dan Akademi Perikanan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan pengembangan dan pembinaan kelembagaan pendidikan KP. Dengan pengembangan lembaga pendidikan kelautan dan perikanan dari SUPM Kupang menjadi SUPM Negeri Kupang serta dari Akademi Perikanan menjadi Politeknik KP, maka tenaga terdidik yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut diharapkan dapat mempercepat pembangunan di bidang
kelautan
dan
perikanan
serta
mendukung
visi
dan
misi
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Kelembagaan Pendidikan KP yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pembahasan Perubahan Status Kupang 2. Pembinaan Kelembagaan dan Ketenagaan Pada SUPM Kupang 3. Pembahasan Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Akademi Perikanan menjadi Politeknik Kelautan dan Perikanan. c. Penambahan Program Studi Pada Pendidikan Tinggi KP Saat ini, Indonesia masih menghadapi permasalahan dengan produk perikanan terutama terkait dengan mutu dan keamanan pangan, susut hasil produk perikanan masih tinggi (27,8%), utilitas industri masih 81
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP rendah (<50%), maraknya penggunaan bahan ilegal, meningkatnya persyaratan dan standar internasional, persaingan ketat (ancaman negara pesaing seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia). Untuk itu, diperlukan sumberdaya manusia yang memiliki keahlian pengolahan hasil perikanan dan sekaligus memiliki keahlian konservasi sumberdaya kelautan yang diharapkan dapat mendukung perkembangan industri pengolahan hasil perikanan dan ikut memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam produk perikanan. Negara Indonesia secara nasional maupun lokal masih menghadapi permasalahan masih tingginya tingkat pengangguran karena masih terbatasnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah pusat maupun daerah mencari dan menciptakan
setiap peluang ekonomi yang ada
secara mandiri dan kreatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
yang
memiliki
peran
strategis
didalam
pemberdayaan
masyarakat. Lulusan Sekolah Pendidikan tinggi KP diharapkan dapat mendirikan dan menjalankan usaha pengolahan ikan. Dengan Pembukaan Program Studi baru akan turut mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan (propoor) dan pengangguran (projob). Program Studi yang ada saat ini belum mampu untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja khususnya yang berkualifikasi pendidikan vokasi.
Hal ini berkaitan dengan permasalahan dalam pengembangan
pendidikan kelautan dan perikanan antara lain adalah : 1. Pengembangan pendidikan
vokasi kelautan dan perikanan belum
sesuai dengan kebutuhan pasar dan permintaan masyarakat, 2. Pengetahuan yang diberikan belum mampu menghasilkan peserta didik yang siap kerja, 3. Semakin kompleksnya permasalahan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan di masa mendatang (misalnya berkaitan dengan isu
global warming, sea and human security, sosiologi kemaritiman dan lain sebagainya),
82
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP 4. Minimnya tenaga kerja dengan bekal profesionalisme sesuai dengan lapangan kerja (vocation) sejalan dengan tuntutan pembangunan dan perubahan lingkungan global. Penambahan Program Studi baru saat ini mutlak diperlukan, agar potensi sumberdaya kelautan yang ada mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan nasional.
Sumbangan ini tidak hanya
bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional di masa datang, akan tetapi juga berdampak baik terhadap perubahan lingkungan yang begitu dinamis.
Dengan demikian, pada masa yang akan datang,
investasi yang diperlukan untuk mengelola sumberdaya kelautan tidak hanya investasi dalam bentuk modal finansial saja, akan tetapi juga diperlukan investasi sumberdaya manusia (SDM) berkualitas yang mampu mengisi kebutuhan SDM di bidang kelautan dan perikanan. d. Penambahan Program Keahlian pada Pendidikan Menengah KP Indonesia yang memiliki 17.504 pulau dan panjang garis pantai 108.000 km terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Luas wilayah Indonesia seluruhnya mencapai 5.193.252 km2 dimana 2/3 (3.288.683 km2) luas wilayahnya terdiri dari lautan dan 1/3-nya (1.904.569 km2) terdiri dari daratan, yang terbentang luas dari Sabang di sebelah Barat sampai Merauke di sebelah Timur. Diantara tantangan global dalam pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan adalah globalisasi dan revolusi informasi. Salah satu grand strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah melakukan upaya revolusi biru dimana salah satunya fokus pengembangannya adalah pengembangan Sumberdaya manusia di bidang Kelauatan dan Perikanan. Saat ini, Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan dengan produk perikanan terutama terkait dengan mutu dan keamanan pangan, susut hasil produk perikanan masih tinggi (27,8%), utilitas industri masih rendah (<50%), maraknya penggunaan bahan ilegal, meningkatnya persyaratan dan standar internasional, persaingan ketat 83
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP (ancaman negara pesaing seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia). Untuk itu, diperlukan sumberdaya manusia yang memiliki keahlian pengolahan hasil perikanan yang diharapkan dapat mendukung perkembangan industri pengolahan hasil perikanan dan ikut memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam produk perikanan. Negara Indonesia secara nasional maupun lokal masih menghadapi permasalahan masih tingginya tingkat pengangguran karena masih terbatasnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah pusat maupun daerah mencari dan menciptakan
setiap peluang ekonomi yang ada
secara mandiri dan kreatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
yang
memiliki
peran
strategis
didalam
pemberdayaan
masyarakat. Lulusan Sekolah Pendidikan KP diharapkan dapat mendirikan dan menjalankan usaha pengolahan ikan skala kecil menengah. Dengan demikian adanya program studi ini akan turut mengdukung program pemerintah
dalam
mengentaskan
kemiskinan
(propoor)
dan
pengangguran (projob). Disisi lain program keahlian pada pendidikan KP lingkup BPSDMKP yang ada belum mampu untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja khususnya yang berkualifikasi pendidikan vokasi.
Hal ini berkaitan
dengan permasalahan dalam pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan antara lain adalah : Pengembangan pendidikan
vokasi kelautan dan perikanan belum
sesuai dengan kebutuhan pasar dan permintaan masyarakat, Pengetahuan yang diberikan belum mampu menghasilkan peserta didik yang siap kerja, Semakin kompleksnya permasalahan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan di masa mendatang (misalnya berkaitan dengan isu
global warming, sea and human security, sosiologi kemaritiman dan lain sebagainya),
84
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Minimnya tenaga kerja dengan bekal profesionalisme sesuai dengan lapangan kerja (vocation) sejalan dengan tuntutan pembangunan dan perubahan lingkungan global. Penambahan Program Keahlian saat ini mutlak diperlukan, agar potensi sumberdaya kelautan yang ada mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan nasional.
Sumbangan ini tidak hanya
bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional di masa datang, akan tetapi juga berdampak baik terhadap perubahan lingkungan yang begitu dinamis.
Dengan demikian, pada masa yang akan datang,
investasi yang diperlukan untuk mengelola sumberdaya kelautan tidak hanya investasi dalam bentuk modal finansial saja, akan tetapi juga diperlukan investasi sumberdaya manusia (SDM) berkualitas yang mampu mengisi kebutuhan SDM di bidang kelautan dan perikanan. e. Peningkatan Akreditasi Pada Satuan Pendidikan KP Pembinaan dan pengembangan terhadap lembaga pendidikan kelautan dan perikanan memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung keberhasilan pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan. Hal ini tidak lepas dari besarnya sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia. Sedangkan pembangunan ilmu kelautan dan perikanan mempunyai peran ganda dalam pembangunan, yaitu di satu sisi berdaya guna menunjang pembangunan kelautan dan perikanan, dan di sisi lain menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang kelautan dan perikanan melalui suatu sistem pendidikan yang berkualitas dan terintegrasi dengan kebutuhan pasar, masyarakat dan lingkungan pada saat ini mutlak dilakukan, agar potensi sumberdaya kelautan yang ada mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan nasional. Sumbangan ini tidak hanya bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional di masa datang, akan tetapi juga berdampak baik terhadap perubahan lingkungan yang begitu dinamis.
Dengan demikian,
pada masa yang akan datang, investasi yang diperlukan untuk mengelola 85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP sumberdaya kelautan tidak hanya investasi dalam bentuk modal finansial saja, akan tetapi juga diperlukan investasi sumberdaya manusia (SDM) berkualitas yang mampu mengisi kebutuhan SDM di bidang kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang handal untuk semua pelaku pembangunan di sektor kelautan dan perikanan,
maka
diperlukan
suatu
pengakuan
kualitas
terhadap
Kelembagaan Pendidikan Kelautan dan Perikanan yang ada dilingkup BPSDMK, yaitu berupa peningkatan akreditasi Pendidikan KP. demikian,
melalui
peningkatan
akreditasi
Pendidikan
Dengan ini
akan
dimungkinkan dilakukannya upaya pengembangan program pendidikan kelautan yang terarah, sesuai dengan kebutuhan. Perairan laut Indonesia merupakan potensi bangsa yang sangat besar. Potensi tersebut tidak bermakna bila tidak dikelola dengan baik sehingga diperlukan sumberdaya manusia yang terdidik agar dalam mengelola perairan laut dapat dilakukan secara optimal, berkelanjutan dengan
tetap
berpegang
pada
prinsip-prinsip
kelestarian.
Untuk
mengelola sumberdaya laut dan ikan, perlu dipandu oleh SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi di bidang kelautan dan perikanan. Dengan demikian diharapkan dapat menunjang percepatan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan. Dalam rangka menyiapkan SDM kelautan dan perikanan dimaksud maka Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan sebagai pembina teknis lembaga pendidikan Kelautan dan Perikanan diharapkan mengembangkan kualitas dengan melakukan Peningkatan Akreditasi Program Keahlian dan Program Studi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kegiatan peningkatan akreditasi pada satuan pendidikan KP yang telah dilaksanakan adalah Evaluasi Kelengkapan Berkas Akreditasi dan Ujicoba Pengisian Borang Akreditasi pada Satuan pendidikan KP, sekaligus sosialisasi QSS (Quality Standar System) Pendidikan dan Pelatihan, Ujian serta Sertifikasi Pelaut Kapal Penangkap Ikan.
86
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP f.
Workshop Penyusunan Butir Soal dan Analisa Soal Setiap tahun guru SUPM lingkup KKP diminta untuk menyusun soal ujian yang bertujuan melihat hasil keseluruhan
proses
belajar
mengajar. Soal yang disusun harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Gambar 3.14. Kegiatan Workshop Penyusunan Butir Soal dan Analisis Soal Tahun 2014 Pendidikan KP
Dasar
serta
Standar
Komptensi Lulusan yang ada. Dalam kenyataannya, tidak semua guru merasa mudah, cepat, dan tepat dalam menyusun soal ujian yang baik. Sering dijumpai adanya soal-soal ujian yang kurang baik dan tidak memenuhi standar. Kekurangan itu dapat berupa penggunaan tata bahasa yang kurang jelas, pilihan jawaban panjangnya tidak sama, soal berikutnya bergantung pada jawaban soal sebelumnya, dan pilihan jawaban yang berupa angka ditulis acak atau tidak berurutan. Bahkan ada soal yang dibuat mendahului pembuatan kisi-kisi soal Persoalan seperti ini akan teratasi jika para guru bisa melakukan langkah-langkah
penyusunan
soal
dan
memenuhi
kaidah-kaidah
penyusunan soal yang baik. Langkah penyusunan soal yang baik tersebut mengikuti alur yang pakem yaitu : menentukan tujuan tes, menyusun kisikisi soal, penulisan soal, penelaahan soal, melakukan uji coba soal termasuk
analisisnya
dan
membuat
skor.
Setiap
langkah
dalam
penyusunan soal tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan cermat menurut pedoman yang ditetapkan. Untuk memberikan pemahaman bagaimana cara penyusunan soal yang baik, Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan melakukan Workshop Penyusunan Butir Soal dan Analisa Soal pada SUPM lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan menghadirkan Narasumber yang kompeten. Kegiatan melibatkan SUPM Lingkup KKP, narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pusat Pendidikan KP. 87
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP Output dari kegiatan ini adalah usulan soal untuk Ujian Nasional tahun 2015.
88
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 PUSAT PENDIDIKAN KP
BAB IV PENUTUP Hasil evaluasi capaian kinerja bidang pendidikan KP Tahun 2014 telah melaksanakan program atau target kinerja yang telah di tetapkan oleh Badan Pengembangan SDM KP. Capaian kinerja bidang pendidikan KP tahun 2014 adalah sebanyak 13 Sasaran Strategis (SS) dan 24 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang semuanya telah melampaui target yang telah ditetapkan.
89