LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)
TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kompleks “Tarubudaya” Telepon elepon (024) 6921023 , Fax. (024) 6921397
UNGARAN
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi
Maha
Penyayang
atas
limpahan
rahmat-Nya,
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. LKj IP ini merupakan wujud implementasi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada dasarnya, LKj IP sebagai bentuk pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah diukur, dianalisis, dievaluasi, dan dijabarkan dalam bentuk LKj Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Tujuan penyusunan LKj IP adalah menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi pada masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKj IP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip pemerintahan yang baik (good governance) menuju terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah. Demikian LKj IP ini disusun, semoga dapat dipergunakan sebagai bahan dalam rangka optimalisasi pencapaian kinerja pada masa mendatang.
Ungaran,
Februari 2015
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH
Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640801 198712 1 001
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
vi
BAB I.
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
A. Gambaran Umum Organisasi . . . . . . . . . . . . . .
1
B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah . . . . .
2
C. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
Jawa Tengah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
PERENCANAAN KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
A. Perencanaan Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
B. Perjanjian Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 . . . . . . .
9
A. Capaian Kinerja Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . .
9
B. Realisasi Anggaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
21
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan . . . . . . . . . .
23
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
24
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
27
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1.
Teks
Halaman
Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2.
Jumlah Produksi Ternak Tahun 2014 (Angka Sementara/ASEM) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.3.
10
Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala Agribisnis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.4.
9
14
Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB . . . . . . . . . . . . . . .
3.5.
Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan Pelatihan Bidang Peternakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.6.
15
18
Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.7.
20
Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Teks
Halaman
1.
Pengukuran Perjanjian Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
2.
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2014 . . . . . . .
30
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi Tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 77 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut: Tugas pokok Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah antara lain sebagai berikut: a. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis bidang peternakan dan kesehatan hewan. b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang peternakan dan kesehatan hewan. c. Pembinaan dan fasilitasi bidang peternakan dan kesehatan hewan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota. d. Melaksanakan tugas di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan, produksi dan usaha peternakan. e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan. f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan pada tugas pokok dan funsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dimaksud, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan secara umum memiliki Fungsi strategis yakni: “Menjadi Dinas yang Profesional Dalam Mewujudkan Masyarakat Peternakan Jawa Tengah yang Semakin Sejahtera.” Secara singkat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternakan Jawa Tengah, yaitu: 1. Meningkatkan
kualitas
Sumber
Daya
Manusia
dan
Kelembagaan Peternakan. 2. Meningkatkan Sistem Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan. 3. Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Ternak. 4. Meningkatkan Penanganan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 5. Mengembangkan Usaha Agribisnis Peternakan. C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Permasalahan utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di bidang peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Tengah, secara singkat dapat dirinci sebagai berikut: 1. Kurangnya modal kerja dan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan usaha peternakan di pedesaan. 2. Cuaca dan musim yang ekstrem mengakibatkan fluktuasi produktivitas ternak dan ancaman penyakit menular. 3. Rendahnya pemahaman produsen, konsumen maupun petugas lapangan terhadap produk pangan hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
4. Adanya ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik sebagai akibat mobilitas hewan yang tidak terkendali. 5. Belum berkembangnya usaha perbibitan di masyarakat. 6. Fluktuasi harga ternak yang membuat usaha peternakan rakyat mengalami pasang surut, sehingga membuat minat masyarakat untuk beternak rendah. 7. Kurang tersedianya pakan ternak yang berkualitas.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja Rencana
strategis
(Renstra)
Dinas
Peternakan
dan
Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah 2008-2013 sebagai penjabaran dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2008-2013 Provinsi Jawa Tengah, merupakan pedoman perencanaan pembangunan peternakan lima tahun melalui pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan.
a. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang juga merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan selama Tahun 20132018, dijabarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan kesehatan hewan Tujuan: 1) Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung ketersediaan data yang cepat, tepat, akurat. 2) Meningkatkan
koordinasi/fasilitasi/pembinaan
lingkup
peternakan. 3) Meningkatkan tata kerja peternakan dan kesehatan hewan.
Sasaran: 1) Tersedianya data yang berkualitas untuk mendukung evaluasi dan perumusan kebijakan. 2) Terwujudnya sinergitas pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. 3) Terciptanya sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan.
2. Meningkatkan
kompetensi
sumber
daya
aparatur
peternakan dan kesehatan hewan Tujuan: Meningkatkan kapasitas SDM teknis dan non teknis sesuai dengan kompetensinya. Sasaran: Terwujudnya SDM peternakan yang profesional.
3. Meningkatkan
produksi
dan
produktivitas
ternak
berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan Tujuan: Meningkatkan ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Sasaran: Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
4. Mengembangankan
Agribisnis
Peternakan
yang
berdaya saing. Tujuan: Meningkatkan nilai tambah dan daya saing agribisnis peternakan. Sasaran: 1) Meningkatnya skala usaha peternakan. 2) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan.
3) Meningkatnya
kapasitas
SDM
dan
kelembagaan
peternak.
b. Strategi Strategi adalah cara dan teknik mencapai tujuan dan sasaran,
yang
akan
dijadikan
acuan
dalam
penetapan
kebijakan, program pembangunan, program kerja dan kegiatan. Strategi sekaligus merupakan asumsi dasar untuk tercapainya tujuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Strategi yang diterapkan dalam mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut: 1. Meningkatkan
pengelolaan
sistem
Informasi
untuk
menyediakan data yang up to date dan valid. 2. Meningkatkan sinergitas pembangunan peternakan. 3. Menerapkan SOP secara bertahap pada unit kerja. 4. Meningkatkan prasarana dan sarana mendukung sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan. 5. Meningkatkan kapasitas SDM melalui: • Pendidikan formal/bintek/magang/in house training dan pembinaan. • Pengembangan
dan
pembinaan
jabatan
fungsional
khusus. 6. Mengembangkan kawasan peternakan berbasis komoditas strategis dan unggulan lokal yang berkelanjutan didukung penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. 7. Meningkatkan fasilitasi pembiayaan dan pemasaran produk peternakan. 8. Mengembangkan jaringan pemasaran dan informasi pasar. 9. Menyelenggarakan
pelatihan/pembinaan/bintek/magang
petani dan kelompok ternak.
B. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun
sebelumnya,
sehingga
terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan disusunnya perjanjian kinerja adalah: 1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah
untuk
meningkatkan
integritas,
akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja Aparatur. 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi
dan
supervisi
atas
perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah. 5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel, serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2014
telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini. Guna
mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan 12 program, 103 kegiatan yang didukung oleh APBD Provinsi sebesar Rp 52.678.580.000,- dan APBN sebesar Rp 62.282.395.000,-. Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2014, secara lengkap tercantum pada Lampiran 1.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014
tentang
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya. Dalam
rangka
melakukan
evaluasi
keberhasilan
atas
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. NO.
SKALA CAPAIAN KINERJA
1.
Lebih dari 100%
2.
75 – 100%
KATEGORI
Sangat Baik Baik
3
55 – 74 %
Cukup
4
Kurang dari 55 %
Kurang
Pada tahun 2014, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, setidaknya terdapat 4 (empat) sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu: a. Sasaran 1: Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.2. Jumlah Produksi Ternak Tahun 2014 (Angka Sementara/ASEM).
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
1) Jumlah Produksi : a. Produksi daging b. Produksi susu c. Produksi telur
Realisasi
274.428.498 kg 111.077.865 liter
266.191.382 kg* 107.361.388 liter*
96,65
278.757.849 kg
277.078.701 kg*
99,40
Capaian Kinerja Keterangan: *
Capaian (%)
Target
97,00
97,68
Capaian Tahun 2013
265.148.307 kg 97.527.340 liter 268.038.393 kg
Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%)
86,18 97,78 90,05 91,34
= Angka Sementara (ASEM)
Secara
umum
capaian
kinerja
sasaran
meningkatnya
ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal masuk pada kategori Baik. Sebagian besar indikator pada sasaran tersebut masih di bawah target. Untuk capaian kinerja produksi daging tercapai 266.191.382 kg (ASEM) sedikit dibawah target 274.428.498 kg atau sebesar 97,00%, produksi susu tercapai sedikit dibawah target yang telah ditetapkan 111.077.865 liter tercapai 107.361.388 liter (ASEM) atau sebesar 96,65%. Sementara itu, untuk capaian kinerja produksi telur tercapai sedikit
dibawah target, ditargetkan 278.757.849 kg tercapai 277.078.701 kg (ASEM) atau sebesar 99,40%. Pada capaian kinerja Sasaran Strategis 1, rata-rata capaian kinerja Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Tahun 2013, sesungguhnya mengalami peningkatan. Capaian kinerja produksi daging pada tahun 2014 tercapai 266.191.382 kg (ASEM), sedangkan tahun 2013 tercapai 265.148.307 kg, atau meningkat sebesar 0,39%. Produksi susu pada tahun
2014 tercapai
107.361.388 liter, sedangkan pada tahun 2013 hanya tercapai 97.527.340 liter, yang berarti meningkat 10,08%. Produksi telur pada tahun 2014 tercapai 277.078.701 kg, sedangkan tahun 2013 tercapai 268.038.393 kg, atau meningkat sebesar 3,37%. Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan
dengan
target
jangka
menengah
yang
telah
ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai hampir mendekati target yang ditetapkan. Produksi daging telah tercapai sebesar 86,18%, produksi susu telah tercapai sebesar 97,78%, sedangkan produksi telur mencapai 90,05%. Hal tersebut berarti kemungkinan besar target kinerja peningkatan produksi daging, susu dan telur dapat tercapai di tahun 2018. Penyebab belum tercapainya target capaian kinerja produksi daging belum tercapai karena turunnya permintaan daging menurun akibat masih relatif tingginya harga daging, produksi susu turun akibat tingginya harga pakan sapi perah sehingga peternak memberikan pakan dibawah kualitas sehingga produktivitas ternak turun, sedangkan produksi telur turun karena menurunnya populasi ayam petelur. Alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: 1. Melakukan langkah-langkah peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
2. Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal. Analisis
atas
efisiensi
penggunaan
sumber
daya
menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 1, adalah sebesar Rp 58.910.073.080,- atau 93,17% dari total pagu sebesar Rp 63.230.432.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 6,83% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 1 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program APBD dan APBN secara sinergis. Program dan Kegiatan pada APBD adalah Program Ketahanan Pangan dengan Kegiatan: 1. Peningkatan Produksi Peternakan. 2.
Optimalisasi
Laboratorium
Kesehatan
Masyarakat
Veteriner
(Kesmavet). Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan: 1.
Optimalisasi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran.
2.
Optimalisasi Pembibitan Ternak Ruminansia.
3.
Optimalisasi Pembibitan Ternak Non Ruminansia.
4.
Pengembangan Pelayanan Kesehatan Hewan.
5.
Optimalisasi
Laboratorium
Kesehatan
Hewan,
Pusat
Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos Lalu-Lintas Ternak (PLLT). Sementara itu, dari APBN Tugas Pembantuan adalah Program Pencapaian
Swasembada
Daging
Sapi
dan
Peningkatan
Penyediaan Pakan Hewani Yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal dengan Kegiatan: 1. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal. 2. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.
3. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis. 4. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal. 5. Penjaminan Pangan Asal Hewan Yang Aman dan Halal serta Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan. b. Sasaran 2.1.: Meningkatnya skala usaha peternakan. Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.1. dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.3. Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala Agribisnis.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian (%)
Capaian Tahun 2013
Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Keterangan: PU = Pelaku Usaha
20 PU
24 PU
120,00
0
Meningkatnya skala usaha peternakan
Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) 18,46
Capaian sasaran meningkatnya skala usaha peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. indikator kinerja pada sasaran meningkatnya skala usaha peternakan telah melebihi target. Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis dari target 20 pelaku usaha tercapai 24 pelaku usaha atau sebesar 120,00%. Indikator kinerja jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Tahun 2014 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2013 karena penghitungan kinerja belum menggunakan indikator tersebut. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai 18,46%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 15,38%. Analisis
atas
efisiensi
penggunaan
sumber
daya
menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian Sasaran 2.1, adalah sebesar Rp 1.547.732.988,- atau 91,04% dari total pagu sebesar Rp 1.700.000.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 8,96% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 2.1 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis. c. Sasaran 2.2: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.2 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.4. Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB. Sasaran Strategis
Target
Realisasi
Persen Capaian
Capaian tahun 2013
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
2,41%
2,42%**
100,41%
2,42**
Capaian terhadap target akhir renstra 2018 (%) 101,26
Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner(NKV)
5 PU
7 PU
140,00%
7 PU
29,17
Indikator Kinerja
Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan
120,21%
65,22
Capaian kinerja Keterangan: PDRB = Produk Domestik Regional Bruto. ** = Sumber Jawa Tengah dalam Angka 2013.
Capaian sasaran meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB (produk domestik regional bruto) yang digunakan adalah PDRB tahun 2013 untuk capaian tahun 2014 dan PDRB tahun 2012 untuk capaian PDRB Tahun 2013, karena masih menggunakan sumber Jawa Tengah dalam Angka Tahun 2013. Capaian tersebut telah melebihi target 100,41%, dari target 2,41% telah tercapai sebesar 2,42%. Sedangkan capaian indikator kinerja Jumlah pelaku usaha
peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) untuk capaian tahun 2014 telah melebihi target 140%, dari target 5 pelaku usaha telah tercapai banyak 7 pelaku usaha. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013 masih pada tingkat yang sama yaitu 2,42%. Demikian juga indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV, tahun 2013 tercapai 7 pelaku usaha dan tahun 2014 juga tercapai 7 pelaku usaha. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang
telah
ditetapkan
dalam
perencanaan
strategis
Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai 101% atau melebihi target. Sedangkan indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV telah tercapai 29,17%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 20,83%. Analisis
atas
efisiensi
penggunaan
sumber
daya
menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran
2.2
digunakan
anggaran
sebesar
Rp
11.785.149.705,- atau 91,86% dari total pagu sebesar Rp 12.830.035.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 8,14% dari pagu yang ditentukan. Kendala yang ada dalam pencapaian sasaran meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan adalah: 1. Masih kurangnya pengawasan tansportasi daging yang beredar di pasar-pasar. 2. Kurangnya SDM pengawas kesmavet, bahkan diperlukan SDM pengawas kesmavet dan obat hewan yang diarahkan sebagai PPNS. 3. Pemanfaatan RPH belum maksimal. Sudah ada peternak yang memanfaatkan RPH, namun masih perlu perbaikan sarpras,
karena untuk operasional RPH memerlukan suplai listrik yang besar. Alternatif solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: 1. Pendampingan pengolahan produk ternak dari hulu ke hilir menjadi
penting
melalui
pemeriksaan
ante
mortem,
penyembelihan ASUH, pemeriksaan post mortem sampai pengolahan produk harus mempunyai regulasi yang jelas. 2. Sosialisasi produk ASUH perlu diinformasikan pada berbagai aspek dimasyarakat yang dapat menimbulkan efek luas. 3. Pemotongan betina produktif dan penggelonggongan ternak perlu dilakukan pengawasan dan penindakan dengan lebih ketat dan bekerjasama dengan aparat pemerintah (polisi), akademisi. 4. Upaya pembinaan Hygiene Sanitation penting dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas produk peternakan. Keberhasilan pencapaian sasaran 2.2 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program dari APBD yaitu Program Pengembangan Agribisnis dengan
Kegiatan Pengembangan
Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan
(Kesrawan),
dan
Program
APBN
yaitu
Program
Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, dengan Kegiatan: 1.
Pengembangan Pemasaran Domestik.
2.
Pengambangan Usaha dan Investasi.
3.
Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian.
d. Sasaran 2.3: Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 4 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.5. Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan Pelatihan Bidang Peternakan.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
Capaian (%)
Capaian tahun 2013
1.380 orang
102
1.500 orang
7 Kelompok
100
6 kelompok
Target
Realisasi
Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya
1.355 orang
Jumlah kelembagaan peternak yang dibina
7 kelompok
Capaian Kinerja
101
Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) 16,43
15,56
15,99
Capaian sasaran meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan mencapai kategori Sangat Baik. Indikator kinerja pada sasaran 2.3 yaitu Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya dan Jumlah kelembagaan peternak yang dibina. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya melebihi target dari 1.355 orang yang ditargetkan tercapai sebanyak 1.380 orang atau 102%. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina tercapai 7 kelompok sesuai dengan target atau tercapai 100%. Namun capaian indikator kinerja jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebenarnya mengalami penurunan. Pada tahun 2013 indikator kinerja tersebut mencapai 1.500 orang, 120 orang lebih tinggi jumlahnya dari tahun 2014 yang hanya 1.380 orang. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina mengalami peningkatan 1 kelompok pada tahun 2014 dibanding tahun 2013 yang hanya terbina 6 kelompok saja. Realisasi kinerja kedua indikator kinerja sampai dengan tahun 2014 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang
telah
ditetapkan
dalam
perencanaan
strategis
Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melebihi dan mencapai target. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya melebihi target yang ditetapkan yaitu mencapi 16,43 dari target yang ditetapkan 16,13%. Sementara itu, indikator
kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina capaian sebesar 15,56% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Analisis
terhadap
efisiensi
penggunaan
sumber
daya
menunjukkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran 2.3 sebesar Rp 11.857.296.863,- atau
95,64% dari total pagu sebesar Rp 12.397.280.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 4,36% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 2.3 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program Pendidikan Non Formal dan Informal dengan Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan dan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan
Anak
dengan
Kegiatan
Pelembagaan
Kearifan
Lokal
Perempuan Untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan dari anggaran APBD. Dari anggaran APBN Dekonsentrasi adalah Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal dengan Kegiatan: 1.
Peningkatan
Produksi
Ternak
dengan
Pendayagunaan
Sumber Daya Lokal. 2.
Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.
3.
Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis.
4.
Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal.
5.
Penjaminan Pangan Asal Hewan Yang Aman dan Halal serta Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan.
6.
Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya. Secara
Peternakan
total dan
untuk
pencapaian
Kesehatan
Hewan
sasaran Provinsi
pada Jawa
Dinas Tengah
mencapai 93,44%. Pencapaian tersebut masuk pada kategori
Sangat Baik, perincian untuk pencapaian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6. Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. No 1
2.1
2.2
2.3
Sasaran Strategis Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Meningkatnya skala usaha peternakan Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan
Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
Indikator Kinerja Jumlah Produksi : • Produksi daging • Produksi telur • Produksi susu
Target 274.428.498 kg 111.077.865 liter 278.757.849 kg
Realisasi
%
266.191.382 kg* 107.361.388 liter* 277.078.701 kg*
97,00 96,65 99,40
Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis
20 PU
24 PU
120,00
• Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB • Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) • Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya • Jumlah kelembagaan peternak yang dibina
2,41%
2,42%**
100,41
5 PU
7 PU
140,00
1.355 orang
1.380 orang
101,84
7 kelompok
7 kelompok
100,00
Total capaian
106,91
B. Realisasi Anggaran Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada tahun anggaran
2014,
didukung
dengan
Anggaran
sebesar
Rp
114.960.975.000,-. Anggaran tersebut bersumber dari APBD sebesar
Rp
52.678.580.000,-
dan
APBN
sebesar
Rp
62.282.395.000,-. Secara ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut: 1. Anggaran APBD: a. Belanja pegawai sebesar Rp 5.609.825.000,b. Belanja barang jasa Rp 32.923.280.000,c. Belanja modal sebesar Rp 14.145.475.000,-.
2. Anggaran APBN: a. Belanja barang jasa sebesar Rp 55.104.995.000,b. Belanja modal sebesar Rp 1.647.400.000,c. Belanja bantuan sosial sebesar Rp 5.530.000.000,-. Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci
dalam
mendukung pencapaian sasaran sebagai berikut: Tabel 3.7. Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan Sasaran. Sasaran
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Realisasi (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan,
63.230.432.000
58.910.073.080
93,17
Program Pengembangan Agribisnis Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani Yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal.
Meningkatnya skala usaha peternakan
Program Pengembangan Agribisnis
1.700.000.000
1.547.732.988
91,04
Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan
Program Ketahanan Pangan
12.830.035.000
11.785.149.705
91,86
12.397.280.000
11.857.296.863
95,64
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing , Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian. Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
Program Pendidikan Non Formal dan Informal Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2014, apabila dibandingkan Tahun 2013 maka terjadi kenaikan sebesar 1,14%, Tahun 2014 sebesar 93,92%, Tahun 2013 sebesar 92,78%.
LAMPIRAN 1 Pengukuran Perjanjian Kinerja
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
Jumlah Produksi : • Produksi daging • Produksi telur • Produksi susu
Meningkatnya skala usaha peternakan
Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk • Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB peternakan • Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
• Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya • Jumlah kelembagaan peternak yang dibina
274.428.498 kg 111.077.865 liter 278.757.849 kg 20 PU 2,41% 5 PU
1.355 orang 7 kelompok
PROGRAM
ANGGARAN (Rp)
KETERANGAN
(1)
(2)
(3)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
11.333.488.000
Sumber anggaran APBD
Program Pengembangan Agribisnis
16.614.964.000
Sumber anggaran APBD
Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani Yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal
49.364.510.000
Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 19,04%, Tugas Pembantuan 80,96%
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
9.844.785.000
Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 7,01%, Tugas Pembantuan 92,99%
Program Pendidikan Non Formal dan Informal
2.800.000.000
Sumber anggaran APBD
200.000.000
Sumber anggaran APBD
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
LAMPIRAN 2 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2014
NO
A
JENIS BELANJA
BOP
PROGRAM
KEGIATAN
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGA N PEREMPUAN DAN ANAK
Pelembagaan Kearifan Lokal Perempuan Untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan
PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
Peningkatan Produksi Peternakan Optimalisasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)
JUMLAH ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
SELISIH (Rp)
%
200.000.000
197.749.310
2.250.690
98,87
6.698.238.000
6.327.369.307
370.868.693
94,46
1.650.000.000
1.468.821.863
181.178.137
89,02
Lab.
PENGEMBANG AN AGRIBISNIS
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan) Optimalisasi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran
2.985.250.000
2.746.866.455
238.383.545
92,01
5.258.464.000
4.977.229.137
281.234.863
94,65
Optimalisasi Pembibitan Ternak Ruminansia
3.195.000.000
2.569.186.182
625.813.818
80,41
Optimalisasi Pembibitan Ternak Non Ruminansia
2.500.000.000
2.423.788.599
76.211.401
96,95
Pengembangan Pelayanan Kesehatan Hewan
1.370.000.000
1.158.648.630
211.351.370
84,57
Optimalisasi Laboratorium Kesehatan Hewan, Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos Lalu-Lintas Ternak (PLLT) Peningkatan Perencanaan, Data, dan Evaluasi Pembangunan Peternakan Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Pendidikan Kemasyarakatan
Jumlah A dan Rata-rata % A
B
BAU
PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.809.500.000
1.727.375.355
82.124.645
95,46
782.000.000
721.136.848
60.863.152
92,22
1.700.000.000
1.547.732.988
152.267.012
91,04
2.800.000.000
2.795.414.123
4.585.877
99,84
30.948.452.000
28.661.318.797
2.287.133.203
92,61
50.840.000
50.824.536
15.464
99,97
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
952.883.000
919.033.967
33.849.033
96,45
Jaminan Barang Milik Daerah
63.500.000
58.853.000
4.647.000
92,68
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
144.400.000
144.392.500
7.500
99,99
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Inseminasi Buatan
36.000.000
36.000.000
-
100
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pengembangan SDM Peternakan
36.000.000
36.000.000
-
100
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
24.000.000
24.000.000
-
100
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
24.000.000
23.920.000
80.000
99,67
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
24.000.000
24.000.000
-
100
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
24.000.000
23.880.000
120.000
99,50
Penyediaan Alat Tulis Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
54.000.000
53.488.000
512.000
99,05
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Inseminasi Buatan
31.418.000
31.400.000
18.000
99,94
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan
8.435.000
8.435.000
-
100
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
7.501.000
7.501.000
-
100
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
6.267.000
6.215.000
52.000
99,17
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
8.572.000
8.572.000
-
100
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
6.675.000
6.625.450
49.550
99,26
100.000.000
99.822.100
177.900
99,82
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Inseminasi Buatan
9.925.000
9.923.400
1.600
99,98
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pengembangan SDM Peternakan
10.330.000
10.330.000
-
100
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
10.600.000
10.600.000
-
100
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
9.810.000
9.435.000
375.000
96,18
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
11.600.000
11.600.000
-
100
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
9.550.000
9.550.000
-
100
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
26.811.000
26.807.500
3.500
99,99
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Inseminasi Buatan
24.345.000
24.345.000
-
100
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan
13.738.000
13.738.000
-
100
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
7.700.000
7.700.000
-
100
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
8.368.000
8.280.500
87.500
98,95
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
49.464.000
49.139.000
325.000
99,34
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
8.561.000
8.513.000
48.000
99,44
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
55.000.000
54.770.000
230.000
99,58
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Inseminasi Buatan
9.150.000
9.150.000
-
100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pengembangan SDM Peternakan
9.391.000
9.386.700
4.300
99,95
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
9.790.000
9.790.000
-
100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
9.832.000
9.832.000
-
100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
9.783.000
9.783.000
-
100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
9.514.000
9.502.000
12.000
99,87
Penyediaan Bahan Bacaan, Buku Perpustakaan, Penerbitan Buku Informasi dan Peraturan Perundangundangan
30.000.000
29.994.000
6.000
99,98
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
Penyediaan Makanan dan Minuman
120.000.000
119.964.000
36.000
99,97
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan luar daerah
550.000.000
523.061.980
26.938.020
95,10
Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran
2.548.920.000
2.469.576.000
79.344.000
96,89
Penyediaan Biaya Publikasi dan Dokumentasi
165.000.000
158.660.000
6.340.000
96,16
819.000.000
785.895.500
33.104.500
95,96
200.000.000
194.225.000
5.775.000
97,11
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
240.000.000
238.674.231
1.325.769
99,45
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Inseminasi Buatan
20.000.000
19.993.500
6.500
99,97
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan
20.000.000
19.848.500
151.500
99,24
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
20.000.000
19.999.000
1.000
100
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
20.000.000
19.780.000
220.000
98,90
20.000.000
19.990.000
10.000
99,95
20.000.000
19.985.000
15.000
99,93
400.000.000
389.798.500
10.201.500
97,45
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
200.000.000
185.834.000
14.166.000
92,92
Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair
85.000.000
84.533.520
466.480
99,45
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga
70.000.000
67.050.650
2.949.350
95,79
Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
30.000.000
30.000.000
-
100,00
30.000.000
29.550.000
450.000
98,50
Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Pemeliharaan Rutin/Berkala Buku-Buku Perpustakaan
15.000.000
14.999.000
1.000
99,99
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Arsip
15.000.000
14.999.500
500
100
2.808.868.000
2.736.043.600
72.824.400
97,41
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
Pemeliharaan Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
2.441.132.000
2.255.434.800
185.697.200
92,39
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
1.773.650.000
1.659.679.000
113.971.000
93,57
PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
220.000.000
216.340.000
3.660.000
98,34
PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Pendidikan dan Pelatihan Formal
160.000.000
127.100.000
32.900.000
79,44
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR PEMERINTAH DAERAH
Peningkatan Prasarana Apartur Pemerintah Daerah
6.772.805.000
6.487.298.625
285.506.375
95,78
Jumlah B dan Rata-rata % B
21.730.128.000
20.813.445.559
916.682.441
95,78
Jumlah (A+B) dan Rata-rata % (A+B)
52.678.580.000
49.474.764.356
3.203.815.644
93,92
BAB IV PENUTUP
A.
Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di bidang peternakan mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang peternakan pada masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana prasarana secara efektif dan efisien. Dengan memperhatiakan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut: 1.
Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) tercapai sebesar 106,91%, dengan rincian masing–masing pencapaian indikator kinerja: 1) 97,00%; 2) 96,65%; 3) 99,40%; 4) 120%; 5) 100,41%; 6) 140%; 7) 101,84%; 8) 100%.
2.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, sampai dengan akhir tahun 2014 mampu melakukan efisiensi anggaran dengan rincian masing-masing pencapaian sasaran sebagai berikut: 1) 6,83%; 2) 8,96% dan 3) 8,14%; 4) 4,36%.
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang Strategi
yang
diperlukan
guna
meningkatkan
kinerja
Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan di masa mendatang antara lain: 1. Melaksanakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan berbasis pada potensi sumber daya lokal dan sesuai dengan pengembangan kawasan unggulan spesifik lokal, yang dilaksanakan secara sinergi dan terintegrasi dengan pembangunan lintas fungsi, sektor
dan
subsektor
dengan
memperkokoh
koordinasi
antar
pemerintah, akademisi dan dunia usaha, bertumpu pada data di masyarakat, dibangun dengan pendekatan pengembangan sistem (Sistem Building Approach = SBA), serta budaya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (IPTEKIN). 2. Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan memperhatikan antara lain: a. Adanya terobosan terhadap penanggulangan pemotongan ternak ruminansia betina produktif. b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis melalui survailans dan pengawasan lalu lintas ternak antar daerah. c. Perbaikan data populasi ternak pada setiap periode (kartu ternak). d. Pemetaan populasi ternak unggulan di suatu daerah. 3.
Dalam rangka mendukung pencapaian kegiatan swasembada daging sapi/kerbau pada tahun 2015, harus dilakukan secara terukur dan diikuti dengan rencana aksi yang nyata, melalui kegiatan utama yaitu penambahan populasi indukan (jantan dan betina) sapi potong, penanganan
gangguan
reproduksi,
sinkronisasi
birahi,
dan
penguatan pakan sapi. 4.
Upaya
pengendalian
dan
penanggulangan
penyakit
hewan
dilakukan melalui kegiatan survailans, pengobatan, vaksinasi dan desinfeksi. Pendataan penyakit secara cepat dengan penerapan
aplikasi iSIKHNAS (integrasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) serta standarisasi prosedur pengawasan lalu lintas ternak antar daerah. 5.
Mengutamakan empat sasaran strategis Kementerian Pertanian Republik
Indonesia
yaitu
meningkatkan
ketahanan
pangan,
meningkatkan ekspor dan subsitusi import produk pertanian, meningkatkan ketersediaan bahan baku bio-industri dan bio-energi serta meningkatkan kesejahteraan petani. 6.
Melaksanakan
integrasi
kehutanan-peternakan
dengan
memanfaatkan kawasan hutan produksi yang berdekatan dengan desa di Pulau Jawa seluas 250.000 ha, yang merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan pengelolaannya bersama masyarakat melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), untuk kegiatan pengembangan
peternakan
antara
lain:
penggemukan,
pemuliabiakan (breeding), dan hijauan pakan ternak (HPT). 7.
Membangun konsep desa berdikari, yaitu satu kesatuan desa di Jawa
Tengah
yang
saling
mendukung
dan
terkait
dalam
mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di desa 8.
Penjaminan produk hewan yang ASUH memerlukan sosialisasi, pembinaan dan pengawasan dengan kegiatan Program Monitoring dan Surveilans Residu-Cemaran Mikroba (PMSR-CM) kepada seluruh stakeholders, melalui pengendalian zoonosis, penerapan kesejahteraan hewan dan pengawasan hygiene sanitasi pada unit usaha produk hewan.
9.
Peningkatan kesadaran masyarakat konsumen dan pelaku usaha terhadap produk hewan yang tidak ASUH (daging glonggongan, pencampuran daging sapi dengan babi/celeng, penambahan bahan kimia yang membahayakan kesehatan), upaya yang dilakukan
adalah sosialisasi, pembinaan dan pengawasan produk hewan untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat, serta dukungan
pengembangan
labotarorium
Kesmavet
yang
terakreditasi. 10. Penerapan higiene sanitasi pada unit usaha produk hewan memerlukan
fasilitasi
Rumah
(Ruminansia/Unggas/Babi),
fasilitasi
Pemotongan los/kios
daging
Hewan di
pasar
tradisional, unit pengolahan produk hewan, serta fasilitasi Tempat Penampungan Susu (TPS) di sentra produksi susu di Jawa Tengah. 11. Melakukan proses untuk mendapatkan dukungan surat edaran dari Direktur Jenderal PKH terhadap pelarangan penggunaan hormon pertumbuhan untuk penggemukan ternak ke Pemerintah Provinsi dan diteruskan pada Pemerintah Kabupaten/Kota secara berjenjang. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 untuk SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/kinerja yang akan datang.
Semarang,
Februari 2015
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH
Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640801 198712 1 001