LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)
TAHUN 2015
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kompleks “Tarubudaya” Telepon (024) 6921023 , Fax. (024) 6921397
UNGARAN
KATA PENGANTAR Segenap puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena tim penyusun LKjIP Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun Angaran 2015 Penyusunan LKjIP ini dilakukan guna memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan laporan kinerja dari pelaksanaan program/kegiatan dan sebagai tolak ukur sinkronisasi antara rencana kerja dan hasil kerja yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Tahun 2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai instansi teknis dilingkungan pemerintah Provinsi
Jawa
Tengah.. Tujuan penyusunan LKjIP adalah menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi pada masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKjIP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip pemerintahan yang baik (good
governance) menuju terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah. Kami menyadari bahwa dalam peyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, meskipun demikian kami telah berusaha menyajikan laporan ini sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan, kepada para pihak yang telah membantu sampai selesainya penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih dan semoga dapat dipergunakan sebagai bahan dalam rangka optimalisasi pencapaian kinerja pada masa mendatang.
Ungaran,
Februari
2016
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH
Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640801 198712 1 001
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
vi
BAB I.
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
A. Gambaran Umum Organisasi . . . . . . . . . . . . . .
1
B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah . . . . .
2
C. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
Jawa Tengah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
PERENCANAAN KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
A. Perencanaan Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
B. Perjanjian Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 . . . . . . .
9
A. Capaian Kinerja Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . .
10
B. Realisasi Anggaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
24
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
26
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan . . . . . . . . . .
26
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
27
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
30
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1.
Teks
Halaman
Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2.
Jumlah Produksi Ternak Tahun 2015 (Angka Sementara/ASEM) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.3.
11
Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala Agribisnis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.4.
10
16
Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB . . . . . . . . . . . . . .
3.5.
Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan Pelatihan Bidang Peternakan . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.6.
18
21
Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.7.
24
Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Teks
Halaman
1.
Pengukuran Perjanjian Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
2.
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015 . . . . . . .
30
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah di bentuk sesuai ketentuan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007
tentang
Organisasi
Perangkat
Daerah.
Peraturan
Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jwa Tengah No 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinak Keswan) adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan serta mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan
kebijakan
teknis
bidang
peternakan
dan
kesehatan hewan; 2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang peternakan dan kesehatan hewan; 3. Pembinaan dan fasilitasi bidang peternakan dan kesehatan hewan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4. Pelaksana tugas di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan, produksi dan usaha peternakan.; 5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan; 6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B. Fungsi Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Di lihat dari tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dimaksud, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan secara umum memiliki Fungsi strategis yakni: “Menjadi
Dinas
yang
Profesional
Dalam
Mewujudkan
Kemandirian Peternakan Jawa Tengah.” Tujuan
umum
pembangunan
peternakan
adalah
peningkatan penyediaan produk asal hewan yang asuh dan kesejahteraan
peternak
melalui
kebijakan
dan
program
pembangunan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan pemantapan sumber daya lokal. Seiring dengan meningkatnya permintaan pangan asal hewan yang di pengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, kesadaran akan kebutuhan gizi maka perlu upayaupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak di jawa
tengah
sesuai
dengan
potensi
genetiknya,
melalui
pengembangan komoditas ternak unggul berbasis kawasan dan mengoptimalkan potensi SDA dan SDM yang ada. C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan membangun peternakan Jawa Tengah, dirinci sebagai berikut:
dalam rangka
secara singkat dapat
1. Tingginya kebutuhan Pangan Asal Hewan yang Asuh yang di pengaruhi oleh pertumbuhan dan pertambahan penduduk; 2. Regulasi import ternak dan produk hasil ternak yang tidak memihak usaha peternakan rakyat; 3. Ketersediaan potensi SDA, SDM dalam peningkatan produksi dan produktivitas ternak; 4. Cuaca dan musim yang ekstrem mengakibatkan fluktuasi produktivitas ternak dan ancaman penyakit menular; 5. Ancaman penyakit akibat tingginya tingkat lalu lintas ternak; 6. Rendahnya pemahaman produsen, konsumen maupun petugas lapangan terhadap produk pangan hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH); 7. Adanya ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik sebagai akibat mobilitas hewan yang tidak terkendali; 8. Belum berkembangnya usaha perbibitan di masyarakat; 9. Fluktuasi harga ternak yang membuat usaha peternakan rakyat mengalami pasang surut, sehingga membuat minat masyarakat untuk beternak rendah; 10. Kurang tersedianya pakan ternak yang berkualitas.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja Penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di samping berpedoman pada RPJMD juga harus memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Pertanian, Rencana
Strategis
Direktorat
Jenderal
Peternakan
dan
Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Pertanian, Renstra Dinas kabupaten/kota yang menangani bidang peternakan, Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah, serta memperhatikan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), hasil evaluasi Kinerja Dinak Keswan periode 200820013, serta dengan memperhatikan isu-isu dan faktor-faktor strategi bidang peternakan, baik pada tingkat global, nasional maupun regional. a. Tujuan dan Sasaran Renstra
disusun
sebagai
penjabaran
secara
operasional visi, misi dan program Gubernur yang di gambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang harus di dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2013-2018. Di mana Visi Dinas Peternakan dan Ksehatan Hewan adalah “ Menjadi
Dinas
Yang
Profesional
Dalam
Mewujudkan
Kemandirian Peternakan Jawa Tengah “. Visi ini di harapkan akan mewakili dan mewujudkan keinginan seluruh pemangku kepentingan sub sektor peternakan dengan mengacu pada
visi Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013-2018. Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah : 1. Menjadi Dinas Yang Profesional Artinya mampu bekerja sesuai dengan kompetensinya. 2. Kemandirian Peternakan Jawa Tengah Merupakan
suatu
kondisi
di
mana
terjaminnya
ketersediaan pangan asal hewan yang aman,sehat,utuh dan Halal (ASUH). Guna mewujudkan visi Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah di tetapkan 4 (empat) misi yang merupakan penjabaran opersional dari visi tersebut yaitu : 1. Meningkatkan manajemen operasional pelayanan peternakan dan kesehatan hewan Tujuan: 1) Mengembangkan
sistem
informasi
untuk
mendukung ketersediaan data yang cepat, tepat, akurat; 2) Meningkatkan
koordinasi/fasilitasi/pembinaan
lingkup peternakan; 3) Meningkatkan tata kerja peternakan dan kesehatan hewan.
Sasaran: 1) Tersedianya
data
yang
berkualitas
untuk
mendukung evaluasi dan perumusan kebijakan; 2) Terwujudnya sinergitas pembangunan peternakan dan kesehatan hewan;
3) Terciptanya sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan.
2. Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur peternakan dan kesehatan hewan Tujuan: Meningkatkan kapasitas SDM teknis dan non teknis sesuai dengan kompetensinya. Sasaran: Terwujudnya SDM peternakan yang profesional.
3. Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan Tujuan: Meningkatkan ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Sasaran: Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
4. Mengembangkan
Agribisnis
Peternakan
yang
berdaya saing. Tujuan: Meningkatkan nilai tambah dan daya saing agribisnis peternakan. Sasaran: 1) Meningkatnya skala usaha peternakan. 2) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan.
3) Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak.
b. Strategi Strategi adalah cara dan teknik mencapai tujuan dan sasaran, yang akan dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan, program pembangunan, program kerja dan kegiatan. Strategi sekaligus merupakan asumsi dasar untuk tercapainya tujuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Strategi yang diterapkan dalam mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut: 1. Meningkatkan
pengelolaan
sistem
Informasi
untuk
menyediakan data yang up to date dan valid; 2. Meningkatkan sinergitas pembangunan peternakan; 3. Menerapkan SOP secara bertahap pada unit kerja; 4. Meningkatkan prasarana dan sarana mendukung sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan; 5. Meningkatkan kapasitas SDM melalui: Pendidikan formal/bintek/magang/in house training dan pembinaan. Pengembangan dan pembinaan jabatan fungsional khusus. 6. Mengembangkan
kawasan
peternakan
berbasis
komoditas strategis dan unggulan lokal yang berkelanjutan didukung penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan;
7. Meningkatkan fasilitasi pembiayaan dan pemasaran produk peternakan; 8. Mengembangkan jaringan pemasaran dan informasi pasar; 9. Menyelenggarakan
pelatihan/pembinaan/bintek/magang
petani dan kelompok ternak.
B. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan Perjanjian
yang
kinerja
disertai
selain
dengan
berisi
indikator
mengenai
kinerja.
perjanjian
penugasan/pemberian amanah, juga terdapat sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang diperjanjikan untuk dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun serta memuat rencana anggaran untuk program dan kegiatan yang mendukung pecapaian sasaran strategis.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel, serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2015 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja
sesuai
lampiran
perjanjian ini. Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan 7 program, 80 kegiatan yang didukung oleh APBD Provinsi sebesar Rp
68.633.883.000,- dan APBN sebesar Rp 60.959.766.000,-.
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2015, Kepala Bidang dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah serta Kepala Seksi dan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Jawa Tengah secara lengkap tercantum pada Lampiran 1.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
Akuntabilitas
merupakan
kata
kunci
dari
pertanggungjawaban yang dapat diartikan sebagai perwujudan dari kewajiban seseorang atau instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan
sumber
daya
dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban dan berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat dengan SAKIP tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mana didalamnya menyebutkan SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur
yang
pengukuran,
dirancang
untuk
pengumpulan
tujuan data,
penetapan
dan
pengklarifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Tujuan Sistem AKIP adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Sedangkan sasaran dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah:
a. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya. b. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah. c. Terwujudnya partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan
pembangunan nasional. d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. A. Capaian Kinerja Organisasi Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya. Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut: Tabel 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. NO.
1.
SKALA CAPAIAN KINERJA
Lebih dari 100%
KATEGORI
Sangat Baik
75 – 100%
Baik
3
55 – 74 %
Cukup
4
Kurang dari 55 %
Kurang
2.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2015 telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 dan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, setidaknya terdapat 4 (empat) sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu: a. Sasaran 1: Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.2. Jumlah Produksi Ternak Tahun 2015 (Angka Sementara/ASEM).
Sasaran Strategis
Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
Indikator Kinerja
1) Jumlah Produksi : a. Produksi daging b. Produksi susu c. Produksi telur
Target
Realisasi
Capaian (%)
282.661.352 kg
272.501.054 kg*
96,40
101.465.007 liter
99.577.124 liter*
97,43
285.726.795 kg
278.382.198 kg*
98,15
Capaian Kinerja Keterangan: *
97,33 = Angka Sementara (ASEM)
Capaian Tahun 2014
266.191.382 kg* 107.361.388 liter* 277.078.701 kg*
Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%)
96,40 97,43 98,15 97,33
Secara umum capaian kinerja sasaran meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal masuk pada kategori Baik. Sebagian besar indikator pada sasaran tersebut masih di bawah target. Untuk capaian kinerja produksi daging tercapai 272.501.054 kg (ASEM) sedikit dibawah target 282.661.352 kg atau sebesar 96,40%, produksi susu tercapai sedikit dibawah target yang telah ditetapkan 101.465.007 liter tercapai 99.577.124 liter (ASEM) atau sebesar 97,43%. Sementara itu, untuk capaian kinerja produksi telur tercapai sedikit dibawah target, ditargetkan 278.757.849 kg tercapai 265.726.795 kg (ASEM) atau sebesar 95,33%. Pada capaian kinerja Sasaran Strategis 1, rata-rata capaian kinerja Tahun 2015 apabila dibandingkan dengan Tahun 2014, sesungguhnya mengalami peningkatan. Capaian kinerja produksi daging pada tahun 2015 tercapai 272.501.054 kg (ASEM), sedangkan tahun 2014 tercapai 266.191.382 kg, atau meningkat sebesar 0,98%. Produksi susu pada tahun
2015 tercapai
99.577.124 liter (ASEM), sedangkan pada tahun 2014 tercapai 107.361.388 liter, yang berarti terjadi penurunan 0,92%. Produksi telur pada tahun 2015 tercapai 278.382.198 kg, sedangkan tahun 2014 tercapai 277.078.701 kg, atau meningkat sebesar 0,99%. Untuk produksi susu meskipun ada penurunan produksi di bandingkan dengan tahun sebelumnya tetapi capaian terhadap target akhir renstra 2018 mencapai 97,43% masih tergolong baik. Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai hampir mendekati target yang ditetapkan. Produksi daging telah tercapai sebesar 96,40%,
produksi susu telah tercapai sebesar 97,43%, sedangkan produksi
telur
mencapai
98,15%.
Hal
tersebut
berarti
kemungkinan besar target kinerja peningkatan produksi daging, susu dan telur akan bisa tercapai di tahun 2018. Penyebab belum tercapainya target capaian kinerja produksi daging karena pemotongan ternak berkurang akibat masih relatif tingginya harga daging, produksi susu turun akibat musim kekeringan yang cukup panjang mengakibatkan tingginya harga pakan sapi perah sehingga peternak memberikan pakan dibawah
kualitas
sehingga
produktivitas
ternak
untuk
menghasilkan susu terjadi penurunan , sedangkan produksi telur turun karena naiknya harga pakan ternak akibatnya sejumlah peternak guling tikar dan beralih ke profesi yang lain. Alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: 1. Melakukan langkah-langkah peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal. 2. Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal. Analisis
atas
efisiensi
penggunaan
sumber
daya
menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 1, adalah sebesar Rp 41.098.031.297,- atau 93,45% dari total pagu sebesar Rp 43.980.443.000,berarti
Hal ini
terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar
6,55% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 1 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program APBD dan APBN secara
sinergis. Program dan Kegiatan pada APBD adalah Program Pengembangan Agribisnis dengan Kegiatan: 1.
Peningkatan Produksi Peternakan
2.
Peningkatan layanan Usaha dan Promosi Agribisnis
3.
Peningkatan Kinerja Balai Inseminasi Buatan (BIB) Ungaran.
4. Peningkatan Pembibitan Ternak Ruminansia. 5. Peningkatan Pembibitan Ternak Non Ruminansia. 6. Pengembangan Pelayanan Kesehatan Hewan. 7. Peningkatan Kinerja Laboratorium Kesehatan Hewan, Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos Lalu-Lintas Ternak (PLLT). 8. Peningkatan Kinerja laboratorium Kesehatan Masyaraka Veteriner (Kesmavet) 9. Pengembagan
Kesehatan
Masyarakat
Veteriner
(KESMAVET) dan Kesejahteraan Hewan (KESRAWAN) 10. Kegiatan Peningkatan Perencanaan Data dan Evaluasi pembangunan Peternakan. Sementara itu, dari APBN Tugas Pembantuan adalah Program Pemenuhan
Pangan Asal Ternak dan Agribisnis
Peternakan Rakyat dengan Kegiatan: 1. Peningkatan
Produksi
Ternak
dengan
Pendayagunaan
Sumber Daya Lokal. 2. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal. 3. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis. 4. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal.
5. Penjaminan produk hewan yang asuh dan berdaya saing 6. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal (TP) 7. Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal (TP) 8. Penjaminan Pangan Asal Hewan Yang Aman Dan Halal SertaPemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan (TP) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, pemasaran Dan Ekspor hasi Pertanian : 1. Pengembangan Mutu Dan Standarisasi 2. Pengembangan Pemasaran Domestik 3. Pengembangan Usaha Dan Investasi 4. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (DAK) 5. Pengembangan Pemasaran Domestik (TP) 6. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (TP) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Pertanian : 1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian 2. Perluasan Areal Dan Pengelolaan Lahan Pertanian 3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Dan Pengawasan Alat Mesin pertanian 4. Fasilitasi Pupuk Dan Pestisida
b. Sasaran 2.1.: Meningkatnya skala usaha peternakan. Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.1. dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.3. Jumlah Skala Usaha Peternakan yang Berskala Agribisnis.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Meningkatnya skala usaha peternakan
Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Keterangan: PU = Pelaku Usaha
Target
Realisasi
Capaian (%)
Capaian Tahun 2014 (%)
20 PU
25 PU
125,00
120
Capaian sasaran meningkatnya skala usaha peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. indikator kinerja pada sasaran meningkatnya skala usaha peternakan telah melebihi target. Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis dari target 20 pelaku usaha tercapai 25 pelaku usaha atau sebesar 125,00%. Indikator kinerja jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi peningkatan dari 24 menjadi 25. Hal ini berarti ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Analisis
atas
efisiensi
penggunaan
sumber
daya
menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 2.1, adalah sebesar Rp 1.233.560.321,atau 78,38 dari total pagu sebesar Rp 1.573.875.000,-. Hal ini berarti
terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar
21,62 % dari pagu yang ditentukan.
Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) 19,23
Keberhasilan pencapaian sasaran 2.1 sesungguhnya tidak terlepas
dari
dilaksanakannya
Program
Pengembangan
Agribisnis dengan Kegiatan Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis. Beberapa permasalahan dalam pencapaian target sasaran adalah sebagai berikut : 1.
Keterbatasan Poksar/PU dalam hal penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan terkait dengan registrasi dan sertifikasi produk pangan, seperti : P-IRT, Halal, MD (wajib untuk produk kemasan susu dan daging;
2.
Keterbatasan akses pasar, terkait dengan jaminan mutu produk, kontinuitas produktifitas, sarana dan prasarana pemasaran dan jiwa kewirausahaan serta kompetensi agribisinis. Solusi atas permasalahan tersebut :
1.
Pembinaan dan pendampingan kompetensi tekhnis dalam a. Penerapan SOP/SSOP pengolahan Produk; b. Bimbingan dan Fasilitasi Penerapan pra-NKV ( dinas peternakan dan provinsi) kepada para poksar/pelaku usaha agribisnis pengolahan hasil ternak;
2.
pembinaan dan bimbingan tekhnis berkelanjutan terhadap para pengelola dan pengurus pelaku usaha agribisnis, terkait kompetensi. a. kewirausahaan, Perencanaan usaha, manajerial
dan
strategi pemasaran; b.pemberian
fasilitasi
sarana
dan
prasarana
produksi/pengolahan hasil ternak sesuai kebutuhan
masing-masing pelaku usaha agribisnis skala rumah tangga/kelompok.
c. Sasaran 2.2: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2.2 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.4. Jumlah Pelaku Usaha yang Terfasilitasi dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB. Sasaran Strategis Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan
Target
Realisasi 2014
Persen Capaian
Capaian tahun 2014
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
2,41%
2,51 %**
104,15%
2,42**
Capaian terhadap target akhir renstra 2018 (%) 104,15
Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner(NKV)
6 PU
7 PU
111,67%
7 PU
29,17
Indikator Kinerja
120,21%
65,22
Capaian kinerja Keterangan: PDRB = Produk Domestik Regional Bruto. ** = Sumber Jawa Tengah dalam Angka 2013.
Capaian sasaran meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan menunjukkan kategori Sangat Baik. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB (produk domestik regional bruto) yang digunakan adalah PDRB tahun 2014 untuk capaian tahun 2015 dan PDRB tahun 2013 untuk capaian PDRB Tahun 2014, karena datanya bisa di ambil dua tahun sebelumnya. Capaian tersebut telah melebihi target 104,15%, dari target 2,41% telah tercapai sebesar 2,51%. Sedangkan capaian indikator kinerja Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) untuk
capaian tahun 2015 telah mencapai target 111,67%, dari target 6 pelaku usaha telah tercapai banyak 7 pelaku usaha. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014 masih pada tingkat yang sama yaitu 2,42%. Demikian juga indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV, tahun 2014 tercapai 7 pelaku usaha dan tahun 2015 juga tercapai 7 pelaku usaha. Indikator kinerja kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Tahun 2015 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah tercapai 104,15% atau melebihi target. Sedangkan indikator kinerja jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar NKV telah tercapai 58,33%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 50%. Analisis
atas
efisiensi
penggunaan
sumber
daya
menunjukkan bahwa pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 2.2 digunakan anggaran sebesar Rp 2.605.489.847,-
atau
93%
dari
total
pagu
sebesar
Rp
2.809.570.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 7 % dari pagu yang ditentukan. Kendala
yang
ada
dalam
pencapaian
sasaran
meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan adalah: 1. Kurangnya kesadaran pelaku usaha tentang manfaat dari Nomor Kontrol Veteriner
2. Kurangnya sosialisasi terhadap konsumen tentang manfaat Nomor Kontrol Veteriner untuk Produk Asal Hewan bagi keamanan Produk Asal Hewan. 3. Kurangnya perhatian Kab/ Kota pada pelaku usaha yang belum mempunyai Nomor Kontrol Veteriner. 4. Kurangnya Auditor NKV di Provinsi
Alternatif solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: 1. Melakukan Sosialisasi kepada pelaku usaha tentang manfaat NKV dengan nara sumber Pelaku usaha yang BerNKV dan merasakan langsung manfaat NKV. 2. Meberikan saran kepada Ritel yang memiliki kios daging berNKV diharapkan mempersyaratkan NKV untuk semua produk asal hewan yang masuk ke ritel tersebut. 3. Melakukan Bintek pengawas Kesmavet. 4. Mengirimkan Dokter Hewan untuk mengikuti pelatihan Auditor NKV Keberhasilan pencapaian sasaran 2.2 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program dari APBD yaitu Program Pengembangan Agribisnis dengan
Kegiatan Pengembangan
Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan
(Kesrawan),
dan
Program
APBN
yaitu
Program
Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, dengan Kegiatan: 1. Penjaminan Pangan Asal Hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan Produk hewan Non Pangan; 2. Pengembangan Mutu dan Standarisasi 3. Pengembangan Pemasaran Domestik
4. Pengembangan usaha dan Investasi 5. Pengembangan Pengolahan hasil Pertanian
d. Sasaran 2.3: Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 4 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.5. Jumlah Masyarakat Peternakan yang Mendapatkan Pelatihan Bidang Peternakan.
Sasaran Strategis
Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Capaian tahun 2014
1.590 orang
92,98
1.380 orang
7 Kelompok
100
7 kelompok
Target
Realisasi
Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya
1.710 orang
Jumlah kelembagaan peternak yang dibina
7 kelompok
Capaian Kinerja
Capaian Terhadap Target Akhir Renstra 2018 (%) 33,67
96,49
34,43
Capaian sasaran meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan peternakan mencapai kategori sangat Baik. Indikator kinerja pada sasaran 2.3 yaitu Jumlah SDM peternak
yang
meningkat
kompetensinya
dan
Jumlah
kelembagaan peternak yang dibina. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya sedikit di bawah target dari 1.710 orang yang ditargetkan tercapai sebanyak 1.590 orang atau 92,98 % dari target. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina tercapai 7 kelompok sesuai dengan target atau tercapai 100%.
35,2
Capaian indikator kinerja jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya jika dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya mencapai 1.590 orang, 210 orang lebih tinggi jumlahnya dari tahun 2014 yang hanya 1.380 orang. Sedangkan indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina pada tahun 2015 sama dengan tahun 2014 yaitu
7
kelompok. Realisasi kinerja kedua indikator kinerja sampai dengan tahun
2014
apabila
dibandingkan
dengan
target
jangka
menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melebihi dan mencapai target. Indikator kinerja Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya di bawah target yang ditetapkan yaitu mencapi 33,67% dari target yang ditetapkan yaitu 35,02%. Sementara itu, indikator kinerja jumlah kelembagaan peternak yang dibina capaian sebesar 35,2% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Analisis terhadap efisiensi penggunaan sumber daya menunjukkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran 2.3 sebesar Rp 3.152.049.277,- atau
97,69% dari total pagu sebesar Rp 3.226.689.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 2,31% dari pagu yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian sasaran 2.3 sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya Program Pendidikan Non Formal dan Informal dengan Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan dan Program
Peningkatan
Kualitas
Hidup
dan
Perlindungan
Perempuan dan Anak dengan Kegiatan Pelembagaan Kearifan
Lokal
Perempuan
Kemiskinan
dari
Untuk
anggaran
Mendukung APBD.
Penanggulangan
Dari
anggaran
APBN
Dekonsentrasi adalah Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi
dan
Peningkatan
Penyediaan
Pakan
Hewani
yang
Aman,Sehat, Utuh dan Halal dengan Kegiatan: 1.
Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal.
2.
Peningkatan
Produksi
Pakan
Ternak
dengan
Pendayagunaan Sumber Daya Lokal. 3.
Pengendalian
dan
Penanggulangan
Penyakit
Hewan
Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis. 4.
Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal.
5.
Penjaminan Produk Hewan Yang ASUH dan berdaya saing.
6.
Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya. Secara total untuk pencapaian sasaran pada Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mencapai 93,45%. Pencapaian tersebut masuk pada kategori Sangat Baik, perincian untuk pencapaian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6. Total Capaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. No 1
2.1
2.2
2.3
Sasaran Strategis Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Meningkatnya skala usaha peternakan Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan
Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
Indikator Kinerja Jumlah Produksi : Produksi daging Produksi telur Produksi susu
Target 282.661.400 kg 285.726.800 liter 101.456.000 kg
Realisasi
%
272.501.054 kg* 278.382.198 liter* 99.577.124 kg*
96,40 97,43 98,15
Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis
20 PU
25 PU
125,00
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya Jumlah kelembagaan peternak yang dibina
2,41%
2,42%**
100,41
6 PU
7 PU
111,67
1.710 orang
1.590 orang
92,98
7 kelompok
7 kelompok
100,00
Total capaian
106,91
B. Realisasi Anggaran Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada tahun anggaran 2014, didukung dengan Anggaran sebesar Rp 114.960.975.000,-. Anggaran tersebut bersumber dari APBD sebesar
Rp
49.456.488.000,-
60.959.766.000,-.
dan
APBN
sebesar
Rp
Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung pencapaian sasaran sebagai berikut: Tabel 3.7. Rincian Penggunaan Anggaran Berdasarkan Sasaran. Sasaran
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Realisasi (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
Program Pengembangan Agribisnis
Meningkatnya skala usaha peternakan Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk peternakan
Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
43.980.443.000
41.098.031.297
93,45
Program Pengembangan Agribisnis
1.573.875.000
1.233.560.321
78,38
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing , Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian.
2.809.570.000
2.605.489.847
93
3.226.689.000
3.152.049.277
97,69
Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pakan Hewani Yang Aman,Sehat, Utuh dan Halal.
Program Pendidikan Non Formal dan Informal Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2015, apabila dibandingkan Tahun 2014 maka terjadi penurunan sebesar 1,82 %, Tahun 2015 sebesar 92,1%, Tahun 2014 sebesar 93,92%.
LAMPIRAN 1 Pengukuran Perjanjian Kinerja
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
Meningkatnya ketersediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)
Jumlah Produksi : Produksi daging Produksi telur Produksi susu
Meningkatnya skala usaha peternakan
Jumlah usaha peternakan yang berskala agribisnis Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB peternakan Jumlah pelaku usaha peternakan yang berstandar Nomer Kontrol Veteriner (NKV) Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan peternak
Jumlah SDM peternak yang meningkat kompetensinya Jumlah kelembagaan peternak yang dibina
282. kg 61.400 Kg 285.726.800 Kg 101.456.000 Kg 20 PU 2,41% 6 PU 1.590 orang 7 kelompok
PROGRAM
ANGGARAN (Rp)
KETERANGAN
(1)
(2)
(3)
Program Pengembangan Agribisnis
21.426.751.000
Sumber anggaran APBD
Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat
54.766.766.000
Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 28,03 %, Tugas Pembantuan 71,97 %
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
5.693.000.000
Sumber anggaran APBN Dekonsentrasi 15,5 %,
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana peranian Program Pendidikan Non Formal dan Informal Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Tugas Pembantuan 84,49 % 500.000.000
Sumber anggaran APBN dekonsentrasi 100 %
2.983.800.000
Sumber anggaran APBD
242.889.000
Sumber anggaran APBD
LAMPIRAN 2 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015 JENIS NO BELANJA 1
A
2
BOP
PROGRAM
KEGIATAN
JUMLAH ANGGARAN (Rp)
3
4
5
6
7
8
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
Pelembagaan Kearifan Lokal Perempuan Untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan
242.889.000
230.695.483
12.193.517
94,98
2.815.869.403
650.330.597
81,24
73.329.425
94,89
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
Peningkatan Produksi Peternakan Optimalisasi Lab. Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)
3.466.200.000
1.434.620.000
REALISASI (Rp)
SELISIH (Rp)
%
1.361.290.575
1
2
3
4
5
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Veteriner 1.374.950.000 (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan) Peningkatan Balai Inseminasi 4.907.156.000 Buatan (BIB) Ungaran Peningkatan Pembibitan 3.032.115.000 Ternak Ruminansia peningkatan Pembibitan 2.312.690.000 Ternak Non Ruminansia Pengembangan Pelayanan Kesehatan 1.126.375.000 Hewan
6
1.244.199.847
4.483.110.422
3.001.458.623
2.246.612.706
1.027.512.897
7
8
130.750.153
90,49
424.045.578
91,36
30.656.377
98,99
66.077.294
97,14
98.862.103
91,22
1
2
3
4
Peningkatan Laboratorium Kesehatan Hewan, Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) dan Pos LaluLintas Ternak (PLLT) Peningkatan Perencanaan, Data, dan Evaluasi Pembangunan Peternakan Peningkatan Layanan Usaha dan Promosi Agribisnis PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Pendidikan Kemasyarakatan
Jumlah A dan Rata-rata % A
5
1.541.400.000
6
1.492.852.524
7
48.547.476
8
96,85
657.370.000
580.605.150
76.764.850
88,32
1.573.875.000
1.233.560.321
340.314.679
78,38
2.983.800.000
2.921.353.794
62.446.206
97,91
24.653.440.000
22.639.121.745
2.014.318.255
91,83
1
B
2
BAU
3
PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
4
5
6
7
8
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
58.223.000
30.818.903
27.404.097
52,93
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
900.000.000
898.971.108
1.028.892
99,89
Jaminan Barang Milik Daerah
66.675.000
45.441.700
21.233.300
68,15
178.800.000
178.740.000
60.000
99,97
46.800.000
46.800.000
0
100
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Inseminasi Buatan
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pengembangan SDM Peternakan
46.800.000
42.900.000
3.900.000
91,67
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
31.200.000
31.200.000
0
100
31.200.000
31.200.000
0
100
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
31.200.000
31.200.000
0
100
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
31.200.000
31.080.000
120.000
99,62
54.000.000
53.779.000
221.000
99,59
14.050.000
14.018.950
31.050
99,78
Penyediaan Alat Tulis Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Inseminasi Buatan
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan
10.435.000
10.435.000
0
100
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
8.501.000
8.501.000
0
100
12.000.000
0
100
17.225.000
0
100
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pembibitan dan 12.000.000 Budidaya Ternak Non Ruminansia Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan 17.225.000
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
8.675.000
8.603.950
71.050
99,18
110.000.000
109.994.200
5.800
99,99
13.820.000
13.820.000
0
100
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Inseminasi Buatan
1
2
3
4
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pengembangan SDM Peternakan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
5
6
7
8
15.330.000
15.330.000
0
100
13.600.000
13.600.000
0
100
12.810.000
12.810.000
0
100
1
2
3
4
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
5
6
7
8
13.600.000
13.600.000
0
100
12.550.000
12.465.000
85.000
99,32
22.000.000
21.978.000
22.000
99,90
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Inseminasi Buatan
12.345.000
12.274.000
71.000
99,42
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan
11.632.000
11.632.000
0
100
7.700.000
7.700.000
0
100
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
9.500.000
9.500.000
0
100
13.464.000
13.464.000
0
100
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
8.551.000
8.475.500
75.500
99,12
57.328.000
57.318.465
9.535
99,98
11.150.000
11.150.000
0
100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Inseminasi Buatan
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pengembangan SDM Peternakan
11.391.000
11.391.000
0
100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
11.790.000
11.790.000
0
100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia
11.832.000
11.832.000
0
100
15.783.000
15.781.600
1.400
99,99
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
1
2
3
4
5
6
7
8
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
10.714.000
10.696.000
18.000
99,83
31.500.000
31.497.500
2.500
99,99
2.986.038.000
2.885.092.200
100.945.800
96,62
Penyediaan Bahan Bacaan, Buku Perpustakaan, Penerbitan Buku Informasi dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Bahan Logistik Kantor Balai Perbibitan Dan Budidaya Ternak Ruminansia
1
2
3
4
Penyediaan Bahan Logistik Kantor Balai Perbibitan Dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan luar daerah Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Penyediaan Biaya Publikasi dan Dokumentasi
5
6
7
8
2.489.827.000
2.446.368.085
43.458.915
98,25
174.698.000
174.674.000
24.000
99,99
570.000.000
561.525.430
8.474.570
98,51
2.831.623.000
2.734.530.580
97.092.420
96,57
155.000.000
154.940.000
60.000
99,96
1
2
3
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
4
5
6
7
8
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasion al
102.000.000
97.750.000
4.250.000
95,83
210.000.000
209.132.000
868.000
99,59
235.000.000
201.090.828
33.909.172
95,57
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Inseminasi Buatan
43.000.000
43.000.000
0
100,0
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pengembangan SDM Peternakan
45.000.000
44.620.500
379.500
99,16
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
1
2
3
4
5
6
7
8
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Ruminansia
43.000.000
36.900.000
6.100.000
85,81
45.000.000
40.916.600
4.083.400
90,93
45.000.000
44.900.000
100.000
99,78
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Hewan
1
2
3
4
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasion al Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga
5
6
7
8
43.000.000
42.886.000
114.000
99,73
95.382.582
85,47
656.441.000
561.058.418
330.000.000
294.006.700
35.993.300
89,09
89.250.000
88.808.460
441.540
99,51
73.500.000
73.459.300
40.700
99,94
1
2
3
4
Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Hewan Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kedokteran/ Laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pemeliharaan Rutin/Berkala Buku-Buku Perpustakaan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Arsip
5
6
7
8
31.500.000
31.500.000
0
100,0
31.500.000
30.825.000
675.000
97,86
13.125.000
13.104.000
21.000
99,84
15.750.000
15.250.000
500.000
96,83
1
2
3
4
5
Peningkatan 11.189.412.000 Sarana dan Prasarana Kantor
6
7
8
10.676.578.060
512.833.940
95,42
PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
119.010.000
113.827.500
5.182.500
95,65
PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Pendidikan dan Pelatihan Formal
250.000.000
246.540.000
3.460.000
98,62
Jumlah B dan Rata-rata % B
24.803.048.000
23.794.297.537
1.008.750.463
95,91
Jumlah (A+B) dan Rata-rata % (A+B)
49.456.488.000
46.433.419.282
3.023.068.718
93,88
BAB IV PENUTUP
A.
Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di bidang peternakan dan kesehatan hewan mempunyai fungsi untuk peternakan
dan
memberikan pelayanan di bidang
kesehatan
hewan
pada
masyarakat
berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan fungsinya antara lain : 1. Perumusan kebijakan tekhnis bidang peternakan dan kesehatan hewan; 2. Penyelenggaran urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang peternakan dan kesehatan hewan; 3. Pembinaan dan Fasilitasi bidang peternakan dan kesehatan hewan lingkup peopinsi dan kabupaten/kota.; 4. Pelaksanaan tugas di bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarkat veteriner dan kesejahteraan hewan,produksi dan usha peternakan; 5. Pemantauan,evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan 6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; 7. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana prasarana secara efektif dan efisien. Dinas
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan
dalam
melaksanakan tugasnya di tahun anggaran 2015 dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut: 1.
Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) tercapai sebesar
102,75%,
dengan
rincian
masing–masing
pencapaian indikator kinerja: 1) 96,40%; 2) 97,43%; 3) 98,15%; 4) 125%; 5) 100,41%; 6) 111,67%; 7) 92,98%; 8) 100%. 2.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, sampai dengan akhir tahun 2015 mampu melakukan efisiensi anggaran dengan rincian masingmasing pencapaian sasaran sebagai berikut: 1) 6,55%; 2) 21,62% dan 3) 7%; 4) 2,31%.
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di masa mendatang antara lain: 1. Prioritas arahkan
pengembangan untuk
peternakan
perbaikan
dan
pembangunan mutu
kesehatan
bibit,
hewan
peternakan
di
Pembangunan memperhatikan
pengembangan pakan ternak yang murah dan berkualitas, alsin
peternakan,
peningkatan
pelayanan
keswan,
pengawasan dan pengujian kualitas produk asal hewan. Implentasi kebijakan tersebut meliputi : a. Peningkatan produksi dan produktivitas ternak melalui perbaikan mutu bibit, pengembnagan pakan ternak murah dan berkualitas, alsin peternakan, peningkatan pelayanan keswan, pengawasan dan pengujian kualitas produk asal hewan. b. Pengembangan dan pengujian kualitas produk asal hewan. 2. Mengembangkan kawasan peternakan berbasisi komoditas strategi dan unggulan lokal yang berkelanjutan di dukung penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. 3. Peningkatan SDM melalui : a. Pendidikan formal/pelatihan/bimtek/magang/in house training/pembinaan
aparatur
untuk
mendukung
pembangunan peternakan. b. Prioritas pengembangan jabatan fungsional khusus di arahkan untuk medis veteriner, paramedis veteriner, pengawas
bibit
ternak,
pengawas
mutu
pakan,
pengawas mutu hasil pertanian (PMHP), dan analis pemasaran hasil pertanian (APHP). 4. Fasilitasi
sistem
informasi
dan
tekhnologi
untuk
mengembangkan jaringan dan informasi pasar. 5. Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana secara bertahap. 6. Fasilitasi pembiayaan di arahkan untuk meningkatkan skala usaha dan pemberdayaan kelompok ternak. 7. Upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan dilakukan melalui kegiatan survailans, pengobatan, vaksinasi dan desinfeksi. Pendataan penyakit secara cepat dengan
penerapan aplikasi iSIKHNAS (integrasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) serta standarisasi prosedur pengawasan lalu lintas ternak antar daerah. 8. Peningkatan kesadaran masyarakat konsumen dan pelaku usaha terhadap produk hewan yang tidak ASUH (daging glonggongan,
pencampuran
daging
sapi
dengan
babi/celeng, penambahan bahan kimia yang membahayakan kesehatan), upaya yang dilakukan adalah sosialisasi, pembinaan dan pengawasan produk hewan untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat, serta dukungan pengembangan labotarorium Kesmavet yang terakreditasi.
9. Penjaminan produk
hewan
yang ASUH memerlukan
sosialisasi, pembinaan dan pengawasan dengan kegiatan Program
Monitoring
dan
Surveilans
Residu-Cemaran
Mikroba (PMSR-CM) kepada seluruh stakeholders, melalui pengendalian zoonosis, penerapan kesejahteraan hewan dan pengawasan hygiene sanitasi pada unit usaha produk hewan. 10. Membangun konsep desa berdikari, yaitu satu kesatuan desa di Jawa Tengah yang saling mendukung dan terkait dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di desa. 11. Melakukan proses untuk mendapatkan dukungan surat edaran dari Direktur Jenderal PKH terhadap pelarangan penggunaan hormon pertumbuhan untuk penggemukan ternak ke Pemerintah Provinsi dan diteruskan pada Pemerintah Kabupaten/Kota secara berjenjang.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 untuk SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, semoga
dapat
menjadi
bahan
pertimbangan/evaluasi
untuk
kegiatan/kinerja yang akan datang.
Semarang,
Februari 2016
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH
Ir. AGUS WARIYANTO, SIP, MM Pembina Utama Muda NIP. 19640801 198712 1 001