PEMERINTAH PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
DINAS KEHUTANAN Jalan A. Yani Timur No. 14 Telpon (0511) 4777534, 4772234 Fax (0511) 4772234 Kotak Pos 30 Kode Pos 70713 BANJARBARU
www.dishut.kalselprov.go.id / E-mail :
[email protected]
LAPORAN KINERJA DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016
Banjarbaru,
Januari 2017
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Organisasi. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan merupakan perangkat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang diberi tugas untuk melaksa-nakan desentralisasi, dekonsentrasi dan perbantuan dari pemerintah pusat. Dalam rangka melaksanakan pelimpahan wewenang tersebut Dinas Kehutanan
mempunyai
fungsi : Perumusan kebijakan teknis sesuai kebijakan dan peraturan perundangan yang berlaku, penyelenggaraan pemolaan hutan, pengelolaan pemanfaatan hutan, pembinaan dan penyelenggaraan pemanfaatan hutan, pembinaan pengawasan hutan, penyelenggaraan pengembangan dan perlindungan hutan, pembinaan usaha kehutanan, pembinaan urusan tata usaha, serta pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6) dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 8). Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Dinas Kehutanan dan Unit-Unit Pelaksana Teknis Di Lingkungan
Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 7), Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Selatan diberi tugas untuk melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang kehutanan sesuai dengan azas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam rangka melaksanakan pelimpahan wewenang tersebut Dinas Kehutanan mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
1
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kehutanan. 3. Perumusan kebijakan operasional,
pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan
pelaksanaan pemolaan hutan. 4. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan pengembangan produksi hasil hutan. 5. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan. 6. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi
dan
pelaksanaan pengamanan dan perlindungan serta konservasi hutan. 7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis. 8. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
Tugas pokok dan fungsi tersebut dilaksanakan oleh unsur-unsur organisasi Dinas Kehutanan Provinsi
Kalimantan Selatan yang terdiri dari
eselon III dan
Pejabat Fungsional sebagai berikut : 1. Sekretariat. 2. Bidang Pemolaan Hutan. 3. Bidang Bina Produksi Kehutanan. 4. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 5. Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan. 6. Taman Hutan Raya Sultan Adam. 7. Unit Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara. 8. Kelompok Jabatan Fungsional.
B. Struktur Organisasi. Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan disusun berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 8).
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
2
Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang dibantu satu orang Sekretaris, empat orang Kepala Bidang dan dua orang Kepala UPTD serta satu kelompok Pejabat Fungsional. Sekretaris dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh tiga orang Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang dibantu oleh tiga orang Kepala Seksi Kepala UPTD dibantu oleh satu orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan dua orang Kepala Seksi, sedangkan kelompok Pejabat Fungsional dipimpin satu orang Koordinator yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Keberadaan
pejabat
struktural
dan
fungsional
tersebut
merupakan
perwujudan jenis dan satuan pekerjaan yang dapat dikelola satu orang pejabat struktural dan fungsional. Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan secara utuh dan rinci disajikan pada Lampiran 1.
C. Aspek Strategis Organisasi. 1. Permasalahan Utama. Keberadaan
sumber
daya
hutan
telah
menjadi
pembangunan daerah, hal ini tentu saja memberi dampak
modal
utama
positif terhadap
peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja, dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Namun dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan menghadapi berbagai permasalahan, antara lain : (1) Permasalahan kemiskinan dilihat dari aspek Sumberdaya Hutan. Kemiskinan mempunyai kaitan erat dengan masalah sumber daya alam dan lingkungan hidup. Masyarakat miskin sangat rentan terhadap pola pemanfaatan sumber daya alam dan
dan perubahan lingkungan.
Masyarakat miskin yang tinggal di daerah pedesaan, daerah pinggiran hutan, sangat tergantung pada sumber daya alam sebagai sumber penghasilan. Masalah utama yang dihadapi masyarakat miskin adalah terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap sumber daya alam dan menurunnya mutu lingkungan hidup, baik sebagai sumber mata pencarian maupun sebagai penunjang kehidupan sehari-hari.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
3
Masyarakat miskin seringkali terpinggirkan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam. Hal ini terjadi ketika berbagai izin pemanfaatan kawasan hutan yang dikelola oleh ”badan usaha”,
kurang
melibatkan partisipasi masyarakat. Potensi konflik terhadap pemanfaatan hutan serta nilai tingkat ketergantungan masyarakat terhadap hutan sangat tinggi, artinya bahwa sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan termasuk kategori miskin, dan sangat tergantung dari kawasan hutan dalam pemanfaatan sebagai areal pertanian dan perladangan. Kegiatan masyarakat sekitar hutan banyak berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem hutan, konversi hutan yang dimanfaatkan untuk perladangan, pertanian musiman, serta pemukiman sangat mempengaruhi daya dukung lingkungan. Apalagi apabila masih adanya sebagian besar masyarakat yang melakukan pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian melalui pembakaran hutan dan ladang. Dampak lanjutan dari suatu proses degradasi, maka sumberdaya hutan di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami deplesi ”penurunan nilai sumber daya hutan” yang besar dan berdampak langsung terjadinya ancaman bahaya erosi dan kekeringan (2) Rendahnya pengelolaan kawasan terhadap potensi hasil hutan non kayu. Nilai manfaat sumber daya hutan telah memberikan peranan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang belum optimal telah memberikan dampak terhadap usaha pendapatan ekonomi masyarakat. Izin pemanfaatan kawasan hutan yang telah dilaksanakan saat ini menunjukkan paradigma yang harus berubah. Paradigma yang hanya berorientasi pada kayu ” timber product” sudah harus dikurangi sedikit demi sedikit. Kemampuan produktivitas kawasan harus diperkuat dengan dihasilkannya produk non kayu seperti rotan, getah , madu maupun pemanfaatan jasa lingkungan. Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki sumber daya hutan tropis yang potensial untuk pemanfaatan hasil hutan non kayu. Pengelolaan kawasan harus memberikan kontribusi yang besar untuk peningkatan pendapatan daerah, terutama pengelolaan Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
4
hasil hutan non kayu yang hanya dilaksanakan melalui izin-izin perorangan yang secara sporadis, perlu dilakukan dengan melakukan upaya rehabilitasi atau mempertahankan fungsi ekologis dan ekonomis secara kontinyu. (3) Pengelolaan dan Pemanfaatan kawasan yang melebihi daya dukung SDH menyebabkan terjadinya Degradasi dan Deforestasi. Berkurangnya kawasan hutan khususnya di daerah hulu sungai menyebabkan terganggunya siklus hidrologi yang berdampak pada berkurangnya ketersediaan air tanah, membesarnya aliran permukaan, pedangkalan air sungai, serta banjir, erosi dan sedimentasi. Pengelolaan dan pemanfaatan hutan tanpa memperhatikan kaidahkaidah lingkungan menyebabkan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi rusak.
Terjadinya kerusakan kawasan hutan disebabkan oleh
okupasi kawasan oleh masyarakat sekitar dan dalam hutan, konversi hutan secara permanen, pembalakan liar (Illegal Logging), kebakaran hutan, penambangan tanpa ijin (Illegal Mining) serta izin pemanfaatan kawasan yang kurang memperhatikan kemampuan dan daya dukung lingkungan. Tidak adanya kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan sebagai komunitas yang memiliki kesamaan mata pencarian dengan hutan (profesi), keterikatan tempat tinggal bersama, menambah persoalan terutama dampak sosial bagi kesejahteraan masyarakat di luar maupun di dalam kawasan hutan. (4) Menurunnya kepastian kawasan terhadap
status, letak serta batas
Kawasan Hutan menyebabkan ancaman kerusakan hutan. Konflik kawasan hutan yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, paling krusial dilakukan pembenahan perspektif yang berbeda terhadap masalah hutan, kawasan hutan dan hasil hutan serta adanya dikotomi antara kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini. Secara jelas terlintas bahwa pokok- pokok permasalahan hanya berada pada bagaimana keberadaan kawasan hutan agar dapat dimanfaatkan, dikelola demi kepentingan masyarakat. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
2003, Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
5
Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan
Penggunaan Kawasan
Hutan, telah dijelaskan pada prinsipnya bahwa semua hutan dan kawasan hutan dapat dikelola namun tetap memperhatikan sifat, karakteristik dan keutamaannya, serta tidak dibenarkan untuk mengubah fungsi pokoknya yaitu fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi. Kegiatan pemantapan kawasan hutan diarahkan untuk memperoleh status yuridis kawasan hutan baik administrasi maupun fisik di lapangan dan didesain untuk pengelolaan hutan secara efisien, lestari dan berkeadilan. Tujuan dari kegiatan pemantapan dimaksudkan untuk memberikan kepastian status, letak dan luas dan batas hutan sesuai fungsinya untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang optimal dan lestari; terbentuknya unit pengelolaan hutan serta meningkatnya legalitas dan legitilimasi status wilayah pengelolaan hutan. Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pemantapan kawasan hutan antara lain; penggunaan lahan untuk pembangunan non kehutanan yang semakin meningkat, adanya pemekaran wilayah dan administrasi pemerintah baik tingkat Provinsi maupun kabupaten yang mengakibatkan perubahan tata ruang wilayah yang berimplikasi pada berubahnya kawasan hutan, terdapat perbedaan peta dasar yang digunakan oleh sektor-sektor terkait serta intensitas perambahan hutan masih relatif tinggi, dll. (5) Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas. Otonomi daerah telah mengubah pola hubungan pusat dan daerah. Titik
berat
otonomi
daerah
di
Kabupaten/Kota
mengakibatkan
ketidaksinergisan tujuan pembangunan yang berkelanjutan ”sustained development” mulai dari otoritas kewenangan sampai dengan tumpang tindih pada setiap penyelenggaraan kewenangan. Hal ini diakibatkan perubahan paradigma pada semua sektor pembangunan, termasuk sektor kehutanan. Dalam implementasi Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
sering
terdapat
daerah
yang
belum
dapat
memposisikan diri mana kewenangan pemerintah pusat, kewenangan Provinsi, serta kewenangan Kabupaten/Kota. Oleh karenanya pada sektor Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
6
kehutanan banyak terdapat tekanan–tekanan terhadap sumberdaya hutan akibat belum ada kesepahaman, serta lemahnya landasan peraturan perundang-undangan
yang
menjembatani
pokok
permasalahan
pembangunan kehutanan daerah meliputi aspek pengurusan, pengelolaan dan pemanfaatan hutan. Dengan terbitnya Undang-Undang nomor 32 Tahun
2014
kewenangan
tentang
Pemerintahan
Kabupaten/Kota
untuk
Daerah urusan
yang
menghilangkan
kehutanan
diharapkan
pengelolaan hutan dapat lebih baik lagi Sehubungan dengan pengurusan hutan, telah dijelaskan dalam Undang-Undang 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan pada Bab I Bagian Kedua di Pasal 2, bahwa setiap penyelenggaraan kehutanan harus berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan. Penguasaan hutan oleh negara memberikan wewenang kepada pemerintah (Pusat) untuk : (a) Mengatur dan mengurus seluruh kegiatan yang manyangkut hutan, kawasan hutan dan hasil hutan. (b) Menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan; dan (c) Mengatur
dan
menetapkan
hubungan-hubungan
hukum
antara
manusia dan hutan serta perbuatan hukum mengenai kehutanan. Hal – hal tersebut di atas menerangkan kepentingan pemerintah pusat dalam pengaturan dan pengurusan terhadap hutan, kawasan hutan dan hasil hutan agar dapat memperoleh nilai manfaat yang sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat.
Namun sejalan dengan lahirnya
Undang – Undang Otonomi Daerah pengaturan kehutanan yang semula sifatnya sentralistik, berubah menjadi desentralisasi ke Pemerintah Daerah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian terhadap proses pembangunan daerah. Sebagai
contoh
praktek
diejawantakan melalui konsep
pelaksanaan
otonomi
daerah
yang
penataan ruang sebagai bagian dalam
percepatan pertumbuhan ekonomi daerah telah menimbulkan kontraversi antara kewenangan pemerintah pusat dan daerah terhadap wilayah Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
7
kawasan hutan sebagai bagian yang harus dipertahankan. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan dewasa ini adalah cara berfikir atau pendekatan dari sebagian aparat perencana dan pelaksana pembangunan serta masyarakat yang menempatkan aspek ekologi sebagai kendala dalam pembangunan. Dengan acuan berfikir yang dikotomis ini maka proses identifikasi program-program pembangunan sering diwarnai dengan konflik/pemilihan antara kebutuhan pembangunan ekonomi di satu sisi dengan keinginan untuk memelihara kelestarian lingkungan hidup pada sisi lainnya. Perhatian yang besar pada pelaksanaan kebijakan penataan ruang yang dijabarkan melalui Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Daerah dapat menyusun sinergitas perencanaan dengan membagi daerah secara spatial atas peruntukannya antara lain fungsi kawasan lindung, fungsi kawasan budidaya, fungsi kawasan konservasi serta kawasan bukan kehutanan atau areal penggunaan lain. Daerah perlu memiliki konsep dalam penyusunan RTRWP, RTRWK dengan menjadikan kawasan hutan dapat dikelola dan dimanfaatkan sehingga mampu memberikan nilai tambah terhadap ekonomi masyarakat. (6) Meningkatnya
Tingkat
Pembalakan
hutan
(Illegal
logging)
dan
penyelundupan kayu menyebabkan terjadinya Degradasi dan Deforestasi di dalam kawasan dan luar kawasan. Sebagaimana
yang
telah
dijelaskan
sebelumnya
tentang
permasalahan-permasalahan terjadinya penurunan nilai sumber daya hutan, disimpulkan bahwa faktor yang berperan terjadinya kerusakan hutan adalah kurangnya pemahaman tentang hutan dan kehutanan sebagai fungsi penyangga kehidupan serta penyeimbangan ekosistem. Praktek Illegal logging berupa perbuatan/tindakan pelanggaran dibidang kehutanan yang meliputi perizinan, persiapan operasi, kegiatan produksi, pengangkutan, Tata Usaha Kayu (TUK), pengolahan dan pemasaran yang tidak sah. Hal ini telah berlangsung lama dan tidak hentinya
para
pelaku
untuk
melakukan
tindakan-tindakan
yang
dikategorikan kriminal. Walaupun upaya mengatasi illegal loging telah Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
8
diuapayakan di dalam Undang-Undang 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, dan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2004 atas perubahan tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1985 tentang
perlindungan hutan, bahkan secara jelas ada sanki pelanggaran terhadap kerusakan hutan ” ketentuan pidana pasal 78 ayat (1) sampai dengan pasal (6), dengan kisaran ancaman paling lama antara 5 tahun sampai dengan 15 tahun, dan denda paling banyak antara Rp.1.500.000.000 sampai dengan Rp. 10.000.000.000. Namun hal tersebut tidak menjadikan para pelaku untuk berhenti melakukan tindakan – tindakan pengrusakan terhadap kawasan hutan.
2. Analisis Perencanaan. Sumberdaya hutan di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu diantara potensi lain yang memiliki nilai kekayaan saat ini, hal ini dikarenakan bahwa nilai pemanfaatan sumber daya hutan sangat besar dalam memberikan kontribusi pada daerah, antara lain dari nilai pemanfaatan hutan dapat dihasilkan produk hasil hutan kayu
serta produk hasil hutan non kayu.
Sumberdaya hutan ini apabila dikelola dengan baik dapat memenuhi kebutuhan secara lokal dan percepatan pemanfaatan dan pengembangan energi alternatif juga membuka peluang usaha dan perluasan lapangan kerja serta kesempatan berusaha mulai dari budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil hutan. Seiring dengan terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah terutama sub sektor kehutanan, Kehutanan saat ini telah mampu menciptakan peranannya dalam mendukung sektor hilir di Provinsi Kalimantan Selatan. Fakta empirik menunjukan bahwa, saat ini semakin banyak para investor yang hadir untuk mencari peluang dalam usaha pemanfaatan dan pengelolaan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai contoh pada sektor kehutanan telah dibentuknya pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) hal ini dimaksud untuk memberikan kepastian kawasan serta kepastian usaha dalam kegiatan pengelolaan hutan, para pengusaha dengan mudah mendapatkan informasi tentang lokasi pemanfaatan kawasan yang akan diakses misalnya, data potensi hutan, data
masyarakat sekitar dan dalam hutan serta data
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
9
sekunder lainnya . Saat ini di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat konsensi usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK), izin usaha industri primer hasil hutan kayu, serta izin – izin sah lainnya. Oleh karenanya unit Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka penyusunan rencana kerja tahun 2016 telah meletakan strategi, arah kebijakan, program serta kegiatan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang
serta dapat meminimalkan
kelemahan dan tantangan yang akan
dihadapi dalam mencapai target dan sasaran yang di inginkan. Pada tahun 2016 unit Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan secara komitmen menyusun langkah dalam merevitalisasi sektor kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain; (1)
Revitalisasi
akan
pengamanan
dan
perlindungan
hutan
untuk
pemberantasan terjadinya pencurian kayu dan perdagangan kayu liar di Provinsi Kalimantan Selatan; (2)
Merevitalisasi pengembangan hasil hutan non kayu menjadi produk yang memberikan peranan atau kontribusi dalam peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.
(3)
Revitalisasi
rehabilitasi
hutan
dan
lahan,
melalui
reboisasi
dan
penghijauan serta pencegahan dan pengendalian konservasi tanah dan air ; (3)
Revitalisasi sektor industri terhadap penertiban izin industri primer hasil hutan kayu serta industri hasil hutan non kayu melalui penataan hasil hutan kayu;
(4)
Revitalisasi peningkatan usaha masyarakat di sekitar dan di dalam hutan, melalui
peningkatan
kemampuan
sumber
daya
manusia
untuk
meningkatkan produktifitas pengelolaan hutan; (5)
Revitalisasi akan penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan, melalui terjaganya fungsi kawasan sesuai peruntukannya serta memberikan kepastian status,letak kawasan hutan.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
10
3. Analisis isu-isu strategis. Beberapa isu-isu strategis yang dihadapi saat ini dan menjadi landasan dalam perumusan dan penetapan program, kegiatan pembangunan kehutanan, adalah sebagai berikut : 1) Tingginya gangguan keamanan hutan baik terhadap kawasan maupun hasil-hasilnya, termasuk ancaman pembakaran hutan dan lahan. Gangguan keamanan hutan yang terjadi adalah perbuatan/tindakan pelanggaran
dalam kegiatan
kehutanan
meliputi
pencurian
kayu,
penambangan tanpa izin, perambahan kawasan hutan dan pembakaran hutan dan lahan. Hal ini telah berlangsung lama dan tidak hentinya para pelaku untuk melakukan tindakan-tindakan yang dikategorikan kriminal. Walaupun telah ada regulasi hukum yang dapat memerangi dan meminimalkan terjadinya gangguan terhadap keamanan hutan dan hasil hutan, namun hal tersebut tidak menjadikan para pelaku untuk berhenti melakukannya. Berdasarkan interpretasi citra LANDSAT TM 8 Tahun 2015, terdapat beberapa bagian dari kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan yang dapat digolongkan telah terdegradasi, terutama dari sisi fakta tutupan vegetasi. Bagian – bagian dari kawasan hutan yang sudah tidak berupa hutan tersebut di atas telah menjadi tanah terbuka, hutan bekas tebangan, semak belukar, kebun dan persawahan, bahkan pemukiman. Kondisi ini akan berpengaruh pada fungsi hidro-orologi Daerah Aliran Sungai (DAS), fungsi konservasi, dan juga pada produktivitas kawasan, serta ketersediaan jasa-jasa lingkungan lainnya. Untuk kawasan Hutan Lindung (HL), degradasi hutan mempunyai akibat yang paling berbahaya terhadap lingkungan karena akan menimbulkan erosi dan pedangkalan sungai, atau bahkan kelongsoran tanah, sehingga menjadi prioritas untuk segera direhabilitasi. Untuk kawasan hutan produksi (HP dan HPT) degradasi lahan selain dapat mengakibatkan kerugian sebagaimana yang terjadi pada hutan lindung, dapat juga mengakibatkan menurunnya produktivitas kawasan, serta nilai total ekonomi kawasan cenderung akan menurun.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
11
Degradasi hutan di Provinsi Kalimantan Selatan tersebar pada kawasan-kawasan hutan produksi, hutan lindung, kawasan suaka alam, serta kawasan pelestarian alam. 2) Masih luasnya lahan kritis. Laju kerusakan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan salah satunya diindikasikan dengan bertambahnya luas lahan kritis baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Berdasarkan data tahun 2003, luas lahan kritis di Kalimantan Selatan tercatat seluas 555.983 Ha, yang seluas 364,850.72 Ha berada di Dalam Kawasan Hutan dan 191,132.28 Ha berada di Luar Kawasan Hutan. Dalam perkembangannya selanjutnya luas lahan kritis tersebut di atas
tentunya
telah
banyak
mengalami
perubahan,
baik berupa
penambahan luas lahan kritis sebagai akibat pola penggunaan/penutupan lahan yang dipengaruhi aktivitas manusia seperti perambahan/eksploitasi hutan, aktivitas pertambangan, dan pembukaan lahan (land clearing) untuk persiapan lahan maupun pengurangan lahan kritis sebagai dampak pelaksanakan berbagai kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan. Peningkatan luas lahan kritis pada dasarnya merupakan dinamika yang terjadi pada suatu bentang lahan, dan tidak dapat menggambarkan ketidakberhasilan upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang telah dilaksanakan sampai dengan saat ini. secara
umum merupakan
akibat
Semakin luasnya lahan kritis
dari besarnya
kebutuhan
akan
pemanfaatan sumber daya alam yang ada. Sampai dengan tahun 2009, lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan tercatat seluas 761.042,50 Hektar (Hasil Review Tahun 2009, BPDAS Barito). Yang mencapai 20,28 % dari luas kawasan Provinsi Kalimantan Selatan, yang seluas 493.281,40 Ha (64,82 %) berada di Dalam Kawasan Hutan dan 267.759,60 Ha (35,18 %) berada di Luar Kawasan Hutan. Pada Tahun 2014 kembali terjadi perubahan terhadap luas lahan kritis berupa pengurangan luas lahan kritis berkat kegiatan-kegiatan penanaman yang terus digalakan baik oleh Dinas Kehutanan Provinsi maupun instansi vertikal dan instansi kehutanan pada Kabupaten Kota. Sampai dengan tahun Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
12
2014, lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan tercatat seluas 640.709 Hektar (Hasil Pengukuran Tahun 2014, BPDAS Barito). Yang mencapai 17,07 % dari luas kawasan Provinsi Kalimantan Selatan, yang seluas 3.753.052 Ha dengan rincian berada di dalam kawasan hutan seluas 398.302 Ha (± 62,17 %) dan di luar kawasan hutan seluas 242.407 Ha (± 37,83 %).
Lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan tersebar pada semua kawasan hutan yang ada, di seluruh kabupaten/kota selain Kota Banjarmasin. 3) Belum semua kawasan hutan mantap dan dikelola dalam unit-unit pengelolaan. Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pemantapan kawasan hutan antara lain; penggunaan lahan untuk pembangunan non kehutanan yang semakin meningkat, yang mengakibatkan perubahan tata ruang wilayah yang berimplikasi pada berubahnya kawasan hutan, terdapat perbedaan peta dasar yang digunakan oleh sektor-sektor terkait serta intensitas perambahan hutan masih relatif tinggi, dll. Kegiatan pemantapan kawasan hutan diarahkan untuk memperoleh status yuridis kawasan hutan baik administrasi maupun fisik di lapangan dan desainnya sebagai dasar pengelolaan hutan secara efisien, lestari dan
berkeadilan.
Tujuan
dari
kegiatan
dimaksud
adalah
untuk
memberikan kepastian status, letak dan luas dan batas hutan sesuai fungsinya untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang optimal dan lestari; terbentuknya unit pengelolaan hutan serta meningkatnya legalitas dan legitimasi status wilayah pengelolaan hutan. Kegiatan pemantapan kawasan hutan yang perlu dilaksanakan berupa pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan dan pembentukan wilayah pengelolaan dan perubahan kawasan hutan dengan kegiatan utama pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH). Kegiatan pendukung meliputi pengembangan rencana dan statistik kehutanan, inventarisasi hutan dan pengembangan informasi sumberdaya alam dan lingkungan
hidup
serta
perencanaan
dan
pembinaan
prakondisi
pengelolaan hutan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
13
4) Kontinyuitas pemungutan iuran kehutanan PSDH dan DR. Pemanfaatan kayu yang dimulai pada tahun 1967 yang didorong dengan diterbitkannya undang-undang tentang Penanaman Modal Asing (PMA)
dan
Penanaman
menempatkan
sektor
Modal
kehutanan
Dalam di
Negeri
Kalimantan
(PMDN), Selatan
telah
sebagai
penggerak ekonomi nasional dan daerah. Kalimantan Selatan termasuk salah satu provinsi yang menguasai pasar ekspor kayu tropis dunia yang diawali dengan ekspor kayu bulat/log. Sejalan dengan berkembangnya industri pengolahan kayu yang sangat pesat sejak ditetapkan kebijakan larangan ekspor kayu bulat tahun 1985, Kalimantan Selatan beralih menjadi provinsi pengekspor kayu olahan seperti Plywood, Moulding, Block Board dan produk industry kayu lainnya. Berbagai kegiatan tersebut telah menghasilkan pemasukan bagi Negara, pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota di seluruh Kalsel yang berasal dari dana reboisasi (DR), provisi sumberdaya hutan (PSDH), iuran hak pengusahaan hutan (IHPH) termasuk hutan tanaman industri (HTI serta denda pelanggaran. Akhir-akhir
ini
kondisi
tersebut
menurun
sejalan
dengan
pengurangan jatah tebangan dari hutan alam, termasuk penurunan luasan areal pemanfaatan hasil hutan kayu. Meskipun penerimaan negara dan daerah di bidang kehutanan pada beberapa tahun terakhir relatif sama, namun tidak sebanding dengan penerimaan dari produksi kayu yang sangat besar pada tahun-tahun sebelumnya. Walau demikian kegiatan perekonomian dari usaha-usaha di bidang kehutanan masih tetap memberikan kontribusi penting khususnya pada pembangunan di daerah penghasil kayu dan hasil hutan lainnya. Kondisi selanjutnya, meskipun produksi kayu bulat dari hutan alam cenderung tetap rendah pada beberapa tahun terakhir, namun produksi kayu dari hutan tanaman dan hutan rakyat serta hasil hutan bukan kayu menunjukan peningkatan yang cukup baik. Dengan kondisi demikian diharapkan pemungutan iuran kehutanan dapat berlangsung secara kontinyu.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
14
II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Stratejik. Pembangunan kehutanan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat, memacu pembangunan daerah, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha guna meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan hutan yang lestari dan selaras dengan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan. Permasalahan dasar di dalam pengelolaan hutan secara garis besar adalah timbulnya konflik sosial antara masyarakat dengan pengusaha besar yang menimbulkan kesenjangan yang sangat tajam. Oleh karena itu, pola pengelolaan hutan perlu disesuaikan untuk menghilangkan kesenjangan tersebut melalui perubahan orientasi pembangunan kehutanan. Pembangunan kehutanan yang tepat adalah yang menekankan upaya rehabilitasi dan konservasi dengan tujuan utama sumberdaya hutan yang ada harus dikelola untuk tujuan pemulihan lingkungan guna perbaikan kegiatan ekonomi nasional dan ekonomi daerah. Pembangunan kehutanan dilaksanakan atas dasar etika pembangunan yang menjamin keberlanjutan sistem dan fungsi sumberdaya hutan, yang menghargai keterkaitan dan saling ketergantungan antara sumberdaya hutan dengan masyarakat di sekitar hutan. Sistem pembangunan tersebut menempatkan masyarakat terutama masyarakat
di
sekitar
hutan
sebagai
subyek
pembangunan
kehutanan.
Pembangunan kehutanan seperti ini bertujuan untuk lebih memberdayakan dan meningkatkan
keberpihakan
kepada
masyarakat
guna
meningkatkan
kesejahteraannya, oleh karena itu keberadaan kawasan hutan bukan hanya sebagai sumber daya alam penghasil kayu untuk kepentingan negara dan sebagian kelompok pengusaha akan tetapi juga sebagai penghasil komoditas dan jasa lain bagi masyarakat. Dalam rangka mendukung pelaksanaan program pembangunan kehutanan yang terencana maka disusunlah Rencana Strategis Tahun 2016 s/d 2021 Dinas Kehutanan
Provinsi
Kalsel,
dalam Renstra
tersebut
diwajibkankan
untuk
mencantumkan Visi dan Misi dari Kepala Daerah terpilih, sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
15
1. Visi. Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan terpilih untuk periode tahun 2016 - 2021 yaitu : “KALSEL MAPAN (MANDIRI DAN TERDEPAN) Lebih Sejahtera, berkeadilan, mandiri dan berdaya saing”. 2. Misi. Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan terpilih untuk periode tahun 2016 - 2020 adalah : - MISI 1
: Mengembangkan Sumberdaya manusia yang agamis, se-hat, cerdas dan terampil.
- MISI 2
: Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Profesional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik.
- MISI 3
: Memantapkan Kodisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal.
- MISI 4
: Mengembangkan
Infrastruktur
Wilayah
yang
Mendukung
Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Budaya. - MISI 5
: Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berba-sis Sumberdaya
Lokal,
Dengan
Memperhatikan
Kelestarian
Lingkungan.
3. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan. Tujuan dari terbentuknya Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan adalah Mempertahankan Kelestarian
Kawasan Hutan, dengan
indikator kinerja tujuan : 1) Luas kawasan hutan yang tidak berkurang. 2) Luas lahan kritis yang berkurang dari review lahan kritis terakhir.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
16
b. Sasaran. Sasaran strategis yang akan dicapai dari pembangunan kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan periode 2016 – 2021 terbagi dalam dua tahapan sebagai berikut disebabkan dengan adanya penyesuaian terhadap RPJMD 2016-2021 Provinsi Kalsel yang baru keluar pada pertengahan Tahun 2016 : 1) Tahun 2016 : -
Sasaran
strategis
pertama
adalah
menyelesaikan
gangguan
keamanan hutan dan sumber daya alam, dengan indikator kinerja adalah persentase kasus gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam yang terselesaikan. -
Sasaran strategis kedua adalah bertambah luasnya tanaman di dalam dan di luar kawasan hutan dengan indikator kinerja adalah persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).
-
Sasaran strategis ketiga adalah meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan dengan indikator kinerja adalah terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH.
-
Sasaran strategis keempat adalah mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan dengan indikator kinerja adalah Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan.
2) Tahun 2017-2021 : -
Sasaran
strategis
pertama
adalah
menyelesaikan
gangguan
keamanan hutan dan sumber daya alam dengan indikator kinerja pertama adalah Prosentase penurunan kasus gangguan keamanan hutan dan indikator kinerja kedua adalah Prosentase penurunan kasus kebakaran hutan. -
Sasaran strategis kedua adalah Menambah luasan tanaman baru di dalam dan di luar kawasan hutan dalam rangka mengurangi lahan
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
17
kritis serta mendukung revolusi hijau Gubernur Kalimantan Selatan dengan indikator kinerja pertama adalah Berkurangnya lahan kritis di Provinsi Kalsel Karena penanaman, dan indikator kinerja kedua adalah Jumlah fasilitas umum yang dihijaukan. -
Sasaran strategis ketiga adalah Meningkatkan peran serta masyarakat di sekitar hutan dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan dengan indikator kinerja adalah Jumlah luas lahan masyarakat yang menjadi produktif dan kelompok tani hutan yang dilibatkan.
-
Sasaran strategis keempat adalah Mempertahankan PNBP dan PAD bidang kehutanan dengan indikator kinerja Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan.
4. Strategi dan Kebijakan a. Strategi Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka dipilih strategi-strategi sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi dan memfokuskan penanggulangan terhadap gangguan keamanan hutan pada wilayah-wilayah rawan keamanan hutan. 2) Mendayagunakan pranata/kearifan lokal dan memfasilitasi terbentuknya kelompok masyarakat yang berperan langsung dalam pemberantasan penebangan
liar,
penanggulangan
kebakaran
hutan/lahan
dan
pemberantasan perdagangan kayu illegal. 3) Mengembangkan dan mempromosikan pemanfataan jasa lingkungan hutan dalam rangka konservasi hutan. 4) Mengembangkan pemanfaatan jasa lingkungan hutan sebagai sumber ekonomi dari SDH. 5) Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) diarahkan untuk memulihkan fungsi hutan dan lahan dengan mendasarkan pada rencana tata ruang, rencana pengelolaan DAS serta mengintegrasikan dengan rencana pengelolaan sumberdaya air dan pengembangan wisata; 6) Pemilihan teknis, jenis tanaman dan pola tanam dalam RHL dengan mempertimbangkan manfaat ekologi dan Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
ekonomi didasarkan pada 18
fungsi hutan dan lahan, serta kebutuhan dan minat masyarakat setempat dengan mengutamakan jenis unggulan daerah, untuk menciptakan pendapatan masyarakat jangka pendek, menengah dan panjang melalui pola kehutanan terpadu; 7) Sosialisasi upaya konservasi tanah dan air yang dilaksanakan secara terpadu dengan semua jenis penggunaan hutan dan lahan; 8) Konservasi jenis dengan memprioritaskan pada jenis flora dan fauna khas dan langka di suatu daerah; 9) Pelaksanaan penataan batas kawasan hutan (baru dan rekonstruksi) untuk memberikan kepastian terhadap batas kawasan hutan. 10) Mendorong percepatan beroperasionalnya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dalam rangka pengelolaan yang lebih menjamin keamanan dan kelestarian hutan; 11) Melaksanakan diversifikasi bahan baku, produk olahan, dan pasar untuk memperoleh nilai tambah yang tinggi dari hasil hutan; 12) Optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan;
b. Kebijakan. Kebijakan pembangunan kehutanan di Kalimantan Selatan untuk periode tahun 2016 – 2021 ditetapkan sebagai berikut : 1) Rehabilitasi dan perlindungan sumberdaya hutan; 2) Pemantapan kawasan hutan; 3) Revitalisasi kehutanan; 4) Pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan. B. Rencana Kinerja Tahunan. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 termuat informasi tentang Indikator Kinerja Utama yang ingin dicapai Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dalam tahun 2016, indikator kinerja utama tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
19
1. Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam yang terselesaikan dengan target 100 %. 2. Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan target 100 %. 3. Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH dengan target sebanyak 1 unit. 4. Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan dengan target PSDH Rp. 3 M, DR. 500 ribu US $ dan Retribusi Daerah Rp. 250 Juta. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 yang dicanangkan sejak dari awal tahun 2016 didukung dengan beberapa program sebagai berikut : 1. Program Perencanaan Tata Ruang, meliputi 4 kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 446.650.000,2. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, meliputi 1 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 251.440.000,3. Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi 22 kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 5.101.454.000,4. Program
Pengendalian
Kebakaran
Hutan,
meliputi
3
kegiatan
yang
dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 1.105.650.000,5. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, meliputi 2 kegiatan yg dilaksanakan dgn anggaran sebesar Rp. 910.938.000,6. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi 8 kegiatan yg dilaksanakan dgn anggaran sebesar Rp. 4.649.500.000,7. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi 9 kegiatan yg dilaksanakan dgn anggaran sebesar Rp. 1.541.854.400,8. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan, meliputi 3 kegiatan yg dilaksanakan dgn anggaran sebesar Rp. 1.872.600.250,Uraian yang lebih rinci tersaji pada Lampiran 2. tentang Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
20
C. Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja 2016 merupakan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 yang telah ditetapkan dengan Perjanjian Kinerja secara berjenjang dari Esselon II, Esselon III dan Esselon IV, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melalui berbagai program dan kegiatan pendukung. Dalam Penetapan Kinerja 2016 termuat informasi tentang Sasaran Strategis yang ingin dicapai Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dalam tahun 2016, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya serta program/kegiatan dan anggaran pendukunganya. Penetapan kinerja yang dicanangkan sejak dari awal tahun 2016 meliputi beberapa Sasaran Strategis sebagai berikut : 1.
Sasaran Strategis yang pertama adalah Tertanggulanginya gangguan keamanan hutan dan hasil hutan, dengan Indikator Kinerja berupa Prosentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan 100 %. No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan Sumber Daya Alam
Prosentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang terselesaikan
100 %
1.
Sasaran Strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Esselon III dan IV sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
Perlindungan Konservasi Sumber Daya
Persentase selesainya kasus
Alam
gangguan keamanan hutan
1.
Pengendalian dan pengawasan
-
pemanfaatan SDA
Jumlah lokasi yang terpan-
TARGET
PENANGGUNG JAWAB
100%
Kabid PKSDH
24 lokasi
Kasi Pamhut
tau dalam patroli Pamhut -
Jumlah lokasi yang ditindak
10 lokasi
dengan operasi gabungan pengamanan hutan 2.
Pengadaan pakaian polhut dan
-
Jumlah seragam dinas bagi
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
30 stel
Kasi Pamhut
21
pembina polhut
Polhut dan Pembina yang dapat mendukung operasional pamhut
3.
Pemeliharaan persenjataan polhut
-
Jumlah senjata api yang
105 Pucuk
Kasi Pamhut
40 orang
Kasi Pamhut
13 Lokasi
Kasi Pamhut
8 lokasi
Kasi KKWA
layak pakai 4.
Peningkatan keterampilan menem-
-
bak bagi polhut dan pembina polhut
Jumlah Polhut dan Pembina yang meningkat keterampilan menembaknya
5.
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
-
perlindungan hutan
Jumlah data monev linhut dan sarpras Polhut yang dapat dimanfaatkan
6.
Pengendalian dan pengawasan
-
Jumlah data survey kerusa-
kawasan konservasi sumber daya
kan kawasan hutan lindung
hutan
yang dapat dimanfaatkan -
Jumlah data hasil identifi-
5 lokasi
kasi dan inventarisasi poten si SDA kawasan penyangga yang dapat dimanfaatkan -
Jumlah data flora dan fauna
8 lokasi
yang tidak dilindungi di HL/ HP dan Tahura SA yang dapat dimanfaatkan Bertambahnya pemahaman
10 Kel
Kabid PKSDH
10 Kel
Kasi Pamhut
100%
Kepala Tahura SA
15 Orang
Kasi Perlindungan
masyarakat yang bersedia berpartisipasi pada pengamanan hutan 1.
Pengamanan hutan partisipatif
-
Jumlah masyarakat yang faham dan bertisipasi dlm pengamanan hutan
Persentase selesainya kasus gangguan keamanan hutan di Tahura SA 1.
Pengendalian Kerusakan Hutan
-
dan Lahan
Jumlah tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam pe
Tahura
ngamanan Tahura SA -
Jumlah lokasi di Tahura yg
13 Lokasi
terpantau dalam patroli
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
22
Pamhut -
Jumlah lokasi di Tahura yg
3 Lokasi
ditindak dengan operasi penertiban Bertambahnya kelompok ma-
4 Kel
Kepala Tahura SA
4 Kel
Kasi Perlindungan
syarakat yang berpartisipasi pada pengamanan hutan di Tahura SA 1.
Pengamanan Hutan Berbasis
-
Masyarakat kawasan Tahura
Jumlah kelompok masyarakat yg terbentuk guna pe-
Tahura
ngamanan hutan partisipatif di Tahura SA -
Jumlah kelompok masyara-
4 Kel
kat pamhut partisipatif yg bertambah pemahamannya Mantapnya pengelolaan
1 Unit
Kepala Tahura SA
1 Unit
Kasi Perlindungan
kawasan konservasi Tahura Sultan Adam guna menunjang fungsi lindung dan kon servasi 1.
Pelestarian Flora dan Fauna
-
Jumlah penangkaran rusa yang terkelola dengan baik
-
Jumlah penangkaran angg-
Tahura 1 Unit
rek yang terkelola dengan baik 2.
Pembangunan dan Pemeliharaan
-
Persemaian 3.
Pemeliharaan Demplot Agrowisata
Jumlah persemaian yang
1 Unit
tersedia di Tahura SA -
Jumlah demplot agrowisata
Tahura 3 Ha
yang terawat 4.
Pengembangan Bina Cinta Alam
-
Jumlah masyarakat yang
Kasi Perlindungan
Kasi Pemanfaatan Tahura
30 Org
bertambah pemahamannya
Kasi Pemanfaatan Tahura
dalam cinta alam Pengendalian Kebakaran Hutan
Persentase selesainya kasus
100%
Kabid PKSDH
30 orang
Kasi Penanggulangan
kebakaran hutan di Kalsel 1.
Pelatihan pemadaman kebakaran hutan
-
Jumlah masyarakat yang mampu menangani keba-
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
Kebakaran Hutan
23
karan hutan 2.
Pengendalian kebakaran hutan/
-
lahan
Jumlah kelompok MPA
2 lokasi
yang bertambah pemaha-
Kasi Penanggulangan Kebakaran Hutan
mannya -
Jumlah peta kerawanan ke-
22 buah
bakaran hutan Kalsel yg dapat dimanfaatkan -
Jumlah peta hotspot yang
22 peta
dapat dimanfaatkan -
Jumlah lokasi rawan kebaka-
11 lokasi
ran hutan yg dapat dicegah melalui patroli pencegahan -
Jumlah lokasi yang termoni-
11 lokasi
tor Pasca kebakaran hutan -
Jumlah IUPHHK/IPPKH yang
8 lokasi
bertambah pemahamannya terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan -
Jumlah judul buku/tulisan
1 judul
mengenai cara pengendalian kebakaran hutan hasil adopsi informasi di Sulawesi yg dapat diterapkan Persentase selesainya kasus
Kepala Tahura SA
kebakaran hutan di Tahura SA 1.
Pengendalian Kebakaran Hutan
-
dan Lahan
Jumlah petugas pemadaman
100 Org
kebakaran hutan di Tahura
Kasi Perlindungan Tahura
SA yang tersedia -
Jumlah buku akuntabilitas
1 Buku
hotspot Tahura SA yang dapat dimanfaatkan
2.
Sasaran Strategis yang kedua adalah Bertambahnya luas tanaman di dalam kawasan
lahan
Kritis,
dengan
Indikator
Kinerja
berupa
persentase
keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
24
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
Bertambah Luasnya Tanaman di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan
Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
100 %
1.
Sasaran Strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Esselon III dan IV sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan
Berkurangnya luas lahan kri-
Sumberdaya Alam
tis di Provinsi Kalsel
1.
-
Rehabilitasi hutan dan lahan diluar kawasan hutan
Jumlah lahan kritis yg berku-
TARGET
PENANGGUNG JAWAB
100%
Kabid RHL
500 Ha
Kasi RLKT
rang karena penanaman -
Jumlah penanaman lahan
605 Ha
kritis tahun pertama yang terpelihara
Berkurangnya luas lahan kri-
Kepala Tahura SA
tis di Tahura SA 1.
Rehabilitasi Hutan Konservasi
-
Jumlah penanaman lahan
120 Ha
kritis Tahura tahun pertama
Kasi Perlindungan Tahura
dan kedua yang terpelihara Perlindungan Konservasi Sumber Daya
Terjaganya kelestarian flora
Alam
& fauna guna keanekaraga-
1 Spesies
Kabid RHL Kepala Tahura SA
man hayati dan ekosistem untuk mendukung RHL 1.
Pengelolaan keanekaragaman ha-
-
yati dan ekosistem
Jumlah lahan kritis masyara-
25 Ha
kat yang berkurang karena
Kasi Perhutanan Sosial
penanamann kayu manis -
Jumlah rancangan teknis yg
1 Judul
tersedia untuk penanaman
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
25
kayu manis -
Jumlah calon lokasi yang ter-
1 lokasi
sedia untuk penanaman kemiri di Tahun 2017 2.
Pengelolaan Arboretum
-
Jumlah arboretum Tahura
10 Ha
yang terkelola dan berfungsi 3.
Rehabilitasi Hutan, Pengelolaan
-
Jumlah lahan kritis Tahura yg
dan Pengamanan Tahura Sultan
berkurang karena penanam-
Adam (DAK)
an
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
Bertambahnya luas lahan
Hutan
produktif masyarakat yang
Kasi Perlindungan Tahura
10 Ha
Kasi Perlindungan Tahura
645 Ha
Kabid RHL
270 Ha
Kasi Hutan Tanaman
dapat dimanfaatkan masyara kat dengan tanamanan kayu & HHBK 1.
pengembangan hutan rakyat
-
Jumlah luas lahan masyarakat yang tertanami hutan rakyat
-
Jumlah luas penanaman HR
dan Perbenihan 200 Ha
tahun pertama yg terpelihara 2.
pengembangan hasil hutan non kayu
-
Jumlah luas lahan masyarakat
375 Ha
yang tertanami HHBK Gaharu -
Jumlah petani hutan yang me
Kasi Perhutanan Sosial
20 Org
ningkat pemahamannya dgn pelatihan budidaya HHNK -
Jumlah rancangan teknis yg
1 Judul
tersedia untuk penanaman Gaharu -
Jumlah lokasi tanaman rotan &
20 Lokasi
gaharu yg diketahui kondisinya hasil penanaman dari Tahun 2014 s/d 2016 3.
monitoring, evaluasi peredaran
-
Jumlah lokasi yang termoni-
benih serta pembinaan penangkar
tor peredaran benih tanaman
benih
hutannya -
Jumlah lokasi sumber benih
9 Lokasi
Kasi Hutan Tanaman dan Perbenihan
9 Lokasi
tanaman hutan yg terbina
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
26
Mempertahankan eksistensi
11 Unit
Kabid RHL
30 orang
Kasi Hutan Tanaman
keberadaan IUPHHK-HT di Kalsel yang mampu mendukung usaha dibidang kehutaan 1.
monitoring dan evaluasi konflik
-
sosial pembangunan HT
Jumlah pelatihan penanganan resolusi konflik sosial HT
-
Jumlah lokasi yang termoni-
dan Perbenihan 11 Lokasi
tor resolusi konflik HT 2.
Pengendalian pelaksanaan penana-
-
man pada IUPHHK-HT
Jumlah HTI yang dinilai usul-
11 Lokasi
an rencana karyanya -
Jumlah HTI yang diperiksa
Kasi Hutan Tanaman dan Perbenihan
11 Lokasi
usula RKT nya -
Jumlah RKT Tahun berjalan
11 Lokasi
HTI yang dimonitor Perencanaan dan Pengembangan
Bertambahnya masyarakat
Hutan
sekitar kawasan hutan yang
30 Orang
Kabid RHL
30 Orang
Kasi Perhutanan
memiliki SDM dalam pengelolaan HKM dan HD 1.
pengembangan masyarakat
-
Jumlah masyarakat yang ber-
di dalam dan di sekitar hutan
tambah pemahamannya di
dalam pengelolaan hutan
bidang pengelolaan HKM &
Sosial
HD -
Jumlah tulisan hasil pengemba-
1 Judul
ngan wawasan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan desa dan hutan kemasyarakatan Tersedianya rencana pemba-
1 Dok
Sekretaris
1 Judul
Kasubbag Program
ngunan kehutanan yang aspiratif dari tingkat daerah 1.
Rapat Koordinasi Teknis dan Pe-
-
nyusunan Data Dasar
Jumlah dokumen perencana an pembangunan kehutanan yang aspiratif dan komprehensif
-
Jumlah data statistik kehutanan
1 Judul
Tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
27
3.
Sasaran
strategis
ketiga
adalah
meningkatnya
kemantapan
dalam
pengelolaan kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan dengan indikator kinerja adalah terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH. No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
1.
Mempertahankan PNBP dan PAD
Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah
Bidang Kehutanan
dari pemanfaatan kawasan hutan & HH 3M
PSDH (Rp) DR (US $) Retribusi (Rp)
500rb 250jt
Sasaran Strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Esselon III dan IV sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
Perencanaan Tata Ruang
Beroperasionalnya KPHP/
TARGET
PENANGGUNG JAWAB
1 Unit
Kabid Pemolaan
2 Lokasi
Kasi Pengukuhan &
KPHL yang sudah terbentuk di Provinsi Kalsel 1.
Sosialisasi batas kawasan
-
hutan dan KPH
Jumlah lokasi yang masyarakat nya faham mengenai batas ka-
Penatagunaan Hutan
wasan hutan dan mengenai KPH 2.
Identifikasi Pemanfaatan
-
Kawasan Hutan
Jumlah lokasi kawasan hutan
4 Lokasi
yang teridentifikasi -
Jumlah judul rencana peman-
Kasi Pemanfaatan Kawasan Hutan
1 Judul
faatan hutan hasil adopsi informasi di KPH Malang yg dapat diterapkan di Kalsel 3.
Monitoring dan evaluasi
-
Jumlah lokasi IUPHHK HA/HT
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
4 Lokasi
Kasi Inventarisasi &
28
Tata Batas IPHHK-HA/HT
yang diketahui kondisi tata ba
Perpetaan Hutan
tasnya Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Bertambahnya panjang batas
30 KM
Kabid Pemolaan
30 KM
Kasi Pengukuhan &
kawasan hutan yg memenuhi standar 1.
Pengamanan batas kawasan
-
hutan dalam KPH
Jumlah batas kawasan hutan yang terpelihara
-
Penatagunaan Hutan
Jumlah tulisan mengenai pe-
1 Judul
rubahan fungsi kawasan hasil adopsi informasi yg dapat diditerapkan di Kalsel
4.
Sasaran strategis keempat adalah mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan dengan indikator kinerja adalah Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan. No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
Meningkatnya Kemantapan dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Sebagai
Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
1 Unit
1.
Dasar Penyiapan Prakondisi Pengelol aan Sumber Daya Hutan
Sasaran Strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Esselon III dan IV sebagai berikut :
PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
Pembinaan dan Penertiban Industri
Terkendalinya RPBBI dan Pro-
Hasil Hutan
duksi IPHHK kapasitas produk-
TARGET
36 Unit
PENANGGUNG JAWAB
Kabid BPK
si < 6.000 M3/Th sesuai peraturan yang berlaku
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
29
1.
Pengendalian peredaran hasil
-
dan promosi hasil hutan
Jumlah lokasi yang termonitor
12 Lokasi
peredaran hasil hutannya -
Jumlah stand pameran yang
Kasi Peredaran Hasil Hutan
1 unit
dapat menampilkan produk hasil hutan Kalimantan Selatan 2.
Pengendalian terhadap IPHHK
-
dengan kapasitas produksi < 6.000
Jumlah IPHHK yang faham me-
36 Unit
ngenai RPBBI
Kasi Pengolahan Hasil Hutan
m3 / tahun 3.
Pengendalian Kinerja Teknis Peng-
-
olahan Hasil Hutan dengan kapasitas produksi < 6.000 m3 / tahun
Jumlah IPHHK yang terevalua-
36 Unit
si dan dinailai kinerjanya -
Jumlah IPHHK yang teruji ren-
Kasi Pengolahan Hasil Hutan
36 Unit
demen produksinya 4.
Pengendalian Industri Kehutanan
-
Jumlah lokasi pengolahan ka-
dengan kapasitas produksi < 6.000
yu yang terinventarisir
m3 / tahun
Jumlah judul tulisan tentang pe-
13 Lokasi
Kasi Pengolahan Hasil Hutan
1 judul
manfaatan dan pengolahan hutan rakyat di Jawa Timur yg dapat dimanfaatkan Terlayaninya penatausahaan
12 Bulan
Kepala UPPHHBM
100%
Kasi Persediaan &
hasil hutan di wilayah Barito Muara 1.
monitoring peredaran hasil hutan
-
-
Persentase bulan termonitornya peredaran hasil hutan di pe-
Peredaran Hasil
labuhan Trisakti
Hutan Barito Muara
Jumlah wilayah tujuan yg ter-
3 Provinsi
monitor keabsyahan dokumen KO nya -
Jumlah wilayah asal kayu yang
2 Kab
termonitor keabsyahan dokumen KB nya 2.
monitoring dan pengujian legalitas
-
hasil hutan
Persentase pelayanan peme-
100%
riksaan dan pengukuran KB/KO
Kasi Pengukuran & Pengujian Hasil Hutan
di Industi dan barang bukti -
Persentase terlayaninya pem-
100%
berian saksi ahli pada instansi terkait
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
30
-
Jumlah wilayah yang terkon-
6 Lokasi
trol legalitas kayu bulatnya Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
Mempertahankan fungsi eko-
PSDH Rp. 3 M
Hutan
nomi kawasan hutan & hasil
DR 500 rb US $
Kabid BPK
hutan 1.
monitoring dan evaluasi budidaya
-
HHBK
Jumlah lokasi budidaya HHBK
12 Lokasi
yang termonitor -
Jumlah lokasi budidaya gaharu
Kasi Perhutanan Sosial
15 Lokasi
yang termonitor -
Jumlah lokasi budidaya kalian-
5 Lokasi
dra dan lebah madu yang termonitor -
Jumlah lokasi budidaya aren
2 Lokasi
dan kayu manis yg termonitor 2.
Peningkatan Ekonomi Masyarakat
-
melalui pemanfaatan HHBK
Jumlah lokasi yang terinventa
6 Lokasi
risir ijin usaha pemanfaatan
Kasi Produksi & Pungutan Hasil Hutan
HHBK nya -
Jumlah lokasi yang termonitor
6 Lokasi
pengembangan HHBK nya -
Jumlah tulisan terkait hasil pe-
1 Judul
ngembangan wawasan dan informasi HHBK ke bali yg dapat dimanfaatkan 3.
pengembangan dan peningkatan
-
budidaya lebah madu
Jumlah koloni lebah madu yg
60 koloni
dapat dimanfaatkan para pe-
Kasi Perhutanan Sosial
tani -
Jumlah tanaman kaliandra yg
12.500 btg
ditanam sebagai sumber pakan lebah -
Jumlah petani lebah madu yg
6 Orang
meningkat pemahamannya Pembinaan dan Penertiban Industri
Mempertahankan fungsi eko-
PSDH Rp. 3 M
Hasil Hutan
nomi kawasan hutan & hasil
DR 500 rb US $
Kabid BPK
hutan 1.
Pengawasan pengolahan HHBK
-
Jumlah lokasi yang termonitor HHBK nya
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
3 Lokasi
Kasi Produksi & Pungutan Hasil Hutan
31
-
Jumlah lokasi yang bertambah
3 Lokasi
pemahamannya mengenai pe ningkatan produksi lebah madu -
Jumlah lokasi yang terinventa
3 Lokasi
risir indutri hasil hutan kayunya -
Jumlah tulisan hasil adopsi
1 Judul
teknologi pengolahan produk hasil hutan kayu di jawa timur yang dapat dimanfaatkan 2.
Optimalisasi Penerimaan PSDH,
-
DR dan PNT
Jumlah lokasi yang diperiksa
3 Lokasi
terkait keabsyahan laporan ta-
Kasi Produksi & Pungutan Hasil Hutan
hunan pembayaran iuran kehutanan -
Jumlah lokasi yang diperiksa
3 Lokasi
terkait kebenaran pungutan PSDH, DR dan PNT -
Jumlah data hasil perhitungan
4 Tri
pungutan/iuran kehutanan 3.
Pengendalian pengusahaan hutan
-
Jumlah IUPHHK HA yang ke-
3 Unit
giatan produksinya terkendali
Kasi Produksi & Pungutan Hasil Hutan
sesuai aturan -
Jumlah IUPHHK HT yang ke-
3 Unit
giatan produksinya terkendali sesuai aturan -
Jumlah lokasi produksi kayu
3 Unit
rakyat yang termonitor Perlindungan Konservasi Sumber
Mempertahankan retribusi
Retri 250
Daya Alam
daerah kawasan Tahura Sultan
Juta
Kepala Tahura SA
Adam 1.
Pembangunan dan Pemeliharaan
-
Sarpras Wisata
Jumlah shelter yg dibuat dan
4 Unit
dimanfaatkan pengunjung
Kasi Pemanfaatan Tahura
Tahura SA -
Jumlah jalan yang terpelihara
1 Paket
untuk kenyamanan pengun-
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
32
jung Tahura SA 2.
Pengelolaan Wisata Alam Tahura
-
Jumlah penyediaan fasilitas
1 Paket
wisata Tahura SA yang layak -
Jumlah fasilitas Tahura SA yg
Kasi Pemanfaatan Tahura
1 Paket
dipelihara untuk kenyamanan pengunjung 3.
Inventarisasi Potensi Kawasan
-
Tahura Sultan Adam 4.
Penelitian & Pengembangan
Jumlah lokasi yang diketahui
3 Lokasi
potensi jasa lingkungannya -
Kehutanan
Jumlah hasil studi pemanfa
Kasi Pemanfaatan Tahura
1 Dok
atan jasa lingkungan Tahu-
Kasi Perlindungan Tahura
ra SA yg dapat dimanfaatkan 5.
Pembuatan Rencana Pengelolaan
-
Tahura Sultan Adam
Jumlah masterplan yang
1 Judul
tersedia guna pengelolaan
Kasi Pemanfaatan Tahura
wisata Tahura SA 6.
Penyebarluasan Informasi Tahura
-
Sultan Adam
Jumlah cetak publikasi Tahura
600 Eks
SA guna promosi -
Jumlah film pendek tentang
Kasi Pemanfaatan Tahura
1 Judul
Tahura SA yang dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan Tahura SA di tingkat Nasional dan Mancanegara
Penetapan kinerja Tahun 2016 tersaji pada Lampiran 3. tentang Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
33
III.
AKUNTABILITAS KINERJA
Untuk mengetahui kinerja Dinas Kehutanan pada tahun 2016, maka pada laporan ini dilakukan pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis yang dilakukan Dinas Kehutanan pada tahun 2016. A. Capaian Kinerja. Pengukuran Kinerja dilakukan terhadap sasaran strategis kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pada Tahun 2016. Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan pembangunan pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel. Pengukuran Kinerja dilakukan melalui penghitungan realisasi dan target. Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis Dinas Kehutanan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1.
Sasaran
strategis
pertama
berupa
tertanggulanginya
gangguan
keamanan hutan dan Hasil Hutan. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan telah tercapai 100% dari target 100.%. 2. Sasaran strategis kedua berupa bertambahnya luas tanaman di dalam kawasan lahan kritis. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah persentase keberhasilan dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL),
penanaman
telah dilaksanakan
penanaman seluas 235 Ha dari target seluas 655 Ha sehingga kinerjanya tercapai sebesar 35,88 %. 3. Sasaran strategis ketiga berupa tercapainya Penerimaan PSDH dan DR. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan, jumlah pungutan PSDH telah direalisasikan sebesar Rp. 2.373.200.425,02 dari target sebesar Rp. 3.000.000.000,- sehingga kinerjanya tercapai 79,11 %, jumlah pungutan DR telah direalisasikan sebesar US $ 326.335,91 dari target sebesar US$ 500.000,- sehingga kinerjanya tercapai 65,27 %, jumlah Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
Retribusi Daerah direalisasikan 34
sebesar Rp. 238.117.000,- dari target sebesar Rp. 250.000.000,sehingga kinerjanya tercapai 95,25 %, dan secara kumulatif dari ketiga indikator kinerja tersebut tercapai sebesar 79,87 %. 4. Sasaran strategis keempat berupa meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan
kawasan
hutan
sebagai dasar
penyiapan prakondisi
pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah
terkelolanya kawasan
hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH telah direalisasikan 3 Unit dari target 1 Unit
sehingga kinerjanya tercapai
300,00 %.
Secara keseluruhan capaian tujuan organisasi yang dilaksanakan dalam 7 Program skornya mencapai 128,94 %, yang dapat terlihat secara matrik sebagai berikut : SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(%)
2
3
4
5
1
Menyelesaikan gangguan keamanan
Prosentase kasus gangguan keamanan Hutan
hutan dan Sumber Daya Alam
dan Sumber Daya Alam yang terselesaikan
Bertambah Luasnya Tanaman di Dalam dan
Persentase keberhasilan penanaman dalam
di Luar Kawasan Hutan
rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang
Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah
Kehutanan
dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan
100 %
100 %
100,00
100 %
35,88%
35,88
79,87
PSDH (Rp)
Rp.
3M
Rp.
2.373.200.425
79,11
DR (US $)
US
500 rb
US
326.335,91
65,27
Retribusi (Rp)
Rp.
250 jt
Rp.
238.117.000
95,25
Meningkatnya Kemantapan dalam Pengelo-
Terkelolanya kawasan hutan secara lestari
laan Kawasan Hutan Sebagai Dasar Penyia-
pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
1 Unit
3 Unit
300,00
pan Prakondisi Pengelolaan Sumber Daya Hutan
128,94
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
35
B. Analisis Capaian Kinerja. Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis Dinas Kehutanan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Sasaran strategis pertama berupa tertanggulanginya gangguan keamanan hutan dan Hasil Hutan. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan telah tercapai 100% dari target 100.%. Uraian lebih lanjut mengenai pencapaian target ini adalah sebagai berikut : a. Program-program yang mendukung guna tercapainya sasaran diatas meliputi Program Perlindungan dan Konservasi SDA serta Program Pengendalian Kebakaran Hutan. b. Kasus gangguan keamanan hutan yang ditangani oleh Dinas Kehutanan Prov. Kalsel selama Tahun 2016 terinci sebagai berikut : Jumlah Kasus
Jenis Kasus Illegal
39
Yg Ditangani
39
Logging
Tindak Lanjut
Lokasi
35 kasus tahap Banjarmasin penyidikan
Banjar
tahap Banjarbaru Tabalong penyelidikan 4
kasus
Batola
Kebakaran
10
10
Hutan
- Semua kasus kebakaran sudah ditangani oleh tim gabungan (Dishut Prov/Dishut Kab/Manggala Agni, BPBD Prov/Kab, TNI dan Polri - Kasus kebakaran di Kab. Tanah Laut kasus hukumnya
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
- Ds. Hampang kiri hulu - Ds. Sungai Cuka - Ds. Panyipatan - Ds. Masingai dan Sungai Buluh - Ds. Lalayu - Ds. Paramaian - Ds. Piani - Ds. Sungai
36
sudah ditangani oleh Polresta Tanah Laut Perambahan
1
1
Tahap penyelidikan di Kepolisian
Kawasan
Batang dan Belimbing Lama
Tanah Bumbu
c. Kasus-kasus gangguan keamanan hutan yang terjadi di Tahura Sultan Adam terinci sebagai berikut :
Illegal Logging
3
Yang Ditangani 3
Kebakaran Hutan
9
Illegal Mining
2
Jenis Kasus
Jumlah Kasus
Tindak Lanjut
Lokasi
Pemusnahan Barang Bukti
Pamalongan
9
Pemadaman
2
- Surat Peringatan - Intelejen - Sosialisasi
1. Desa Kiram 2. Desa Mandiangin Timur 3. Desa Mandiangin Barat 4. Desa Awang Bangkal Timur 5. Desa Rantau Balai 6. Desa Sungai Luar 7. Desa Tiwingan Lama 1. Desa Tanjung 2. Desa Bunglai
d. Barang bukti yang didapatkan dalam penangunan kasus illegal loging adalah kayu sebanyak 908,5018 M3 yang terdiri dari kayu ulin pacakan, kayu ulin olahan dan jenis meranti serta rimba campuran. e. Dalam menanggulangi gangguan keamanan hutan dilakukan upaya koordinasi sampai dengan pelaksanaan operasi gabungan dengan pihak Kepolisian. f. Hambatan
dalam
melaksanakan
penanggulangan
gangguan
keamanan hutan adalah keterbatasan personil Polisi Hutan serta sarana prasarananya.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
37
2. Sasaran strategis kedua berupa bertambahnya luas tanaman di dalam kawasan lahan kritis. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah persentase keberhasilan dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL),
penanaman
telah dilaksanakan
penanaman seluas 235 Ha dari target seluas 655 Ha sehingga kinerjanya tercapai 35,88 %. Uraian lebih lanjut mengenai pencapaian target ini adalah sebagai berikut : a. Program-program guna mendukung tercapainya sasaran ini meliputi Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. b. Pada awalnya target penanaman adalah seluas 1.155 Ha dari ketiga program diatas, namun terjadi revisi target penanaman menjadi 655 Ha dikarenakan ada pengembalian anggaran ke kas daerah melalui APBD
Perubahan
pada
Program
Rehabilitasi
dan
Pemulihan
Cadangan Sumber Daya Alam yang disebabkan defisit anggaran di Pemerintah Provinsi Kalsel. c. Kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu pada Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan berkontribusi seluas 225 Ha penanaman yang secara rinci tersaji sebagai berikut : Lokasi 1. Desa Karang Intan Kabupaten Banjar 2. Desa Ambutun Kabupaten Hulu Sungai Selatan 3. Desa Lumpangi Kabupaten Hulu Sungai Selatan 4. Desa Masingai I Kabupaten Tabalong 5. Desa Bilas Kabupaten Tabalong 6. Desa Sidomulyo Kabupaten Barito Kuala 7. Desa Bumi Asih Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
Penanaman
Jenis
10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 38
Kabupaten Tanah Laut 8. Desa Bumi Asih Kabupaten Tanah Laut 9. Desa Tajau Pecah Kabupaten Tanah Laut
10.000 Btg / 25 Ha Gaharu 10.000 Btg / 25 Ha Gaharu
d. UPTD Tahura Sultan Adam dengan kegiatan-kegiatannya penanamannya juga
ikut
berkontribusi
terhadap
sasaran
strategis
kedua
berupa
bertambahnya luas tanaman di dalam kawasan lahan kritis seluas 10 Ha, dengan rincian sebagai berikut :
KEGIATAN a. Penanaman RHL (DAK DR)
LOKASI
LUAS
PENANAMAN Desa Sungai Luar
JENIS TANAMAN
10 Ha
Angsana Mahoni Trembesi Gamal
e. Kegiatan Pengembangan dan Peningatan Produksi Madu pada Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan turut serta berkontribusi dalam penanaman, namun secara luasan tidak bisa dipastikan karena penanamannya memakai sistem jalur tapi bisa diperkirakan secara pendekatan kurang lebih seluas 0,5 Ha karena jarak penanaman 1 M X 1 M yang secara rinci tersaji sebagai berikut : Lokasi 1. Desa Ulin Kecamatan Simpur Kabupaten HSS f.
Penanaman 4.500 Btg
Jenis Kaliandra
Sasaran strategis ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi lahan kritis di Provinsi Kalsel tapi juga mempunyai fungsi ekonomi dan sosial kepada masyarakat sekitar hutan karena dalam kegiatan penanamannya melibatkan kelompok tani hutan. Secara ekonomi berperan menambah pendapatan masyarakat secara langsung dengan diberikannya upah penanaman, pembersihan, pemupukan dan lain-lain, secara sosial kegiatan ini memberi pengaruh positif pada sifat masyarakat untuk secara bersama-sama bertanggungjawab dan merasa ikut memiliki terhadap kawasan hutan.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
39
g. Jumlah kelompok tani hutan yang terlibat dalam kegiatan penanaman sebanyak 10 kelompok tani hutan, yang secara rinci disajikan sebagai berikut : -
Pada Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu sebanyak 9 kelompok
tani hutan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
-
Lokasi Desa Karang Intan Kabupaten Banjar Desa Ambutun Kabupaten Hulu Sungai Selatan Desa Lumpangi Kabupaten Hulu Sungai Selatan Desa Masingai I Kabupaten Tabalong Desa Bilas Kabupaten Tabalong Desa Sidomulyo Kabupaten Barito Kuala Desa Bumi Asih Kabupaten Tanah Laut Desa Bumi Asih Kabupaten Tanah Laut Desa Tajau Pecah Kabupaten Tanah Laut
Nama Kel. Tani Pesona Gaharu Wana Lestari Wana Makmur Bumi Mas Panti Jaya Harapan Kita Binaan I Binaan II Rukun Karya
Pada Kegiatan Pengembangan dan Peningatan Produksi Madu sebanyak 1 kelompok tani hutan : Lokasi 1. Desa Ulin Kecamatan Simpur Kabupaten HSS
Nama Kel. Tani Berkat Usaha
3. Sasaran strategis ketiga berupa tercapainya Penerimaan PSDH dan DR. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan, jumlah pungutan PSDH telah direalisasikan sebesar Rp. 2.373.200.425,02 dari target sebesar Rp. 3.000.000.000,- sehingga kinerjanya tercapai 79,11 %, jumlah pungutan DR telah direalisasikan sebesar US$ 326.335,91 dari target sebesar US$ 500.000,- sehingga kinerjanya tercapai 65,27 %, jumlah Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
Retribusi Daerah direalisasikan 40
sebesar Rp. 238.117.000,- dari target sebesar Rp. 250.000.000,sehingga kinerjanya tercapai 95,25 %, dan secara kumulatif dari ketiga indikator kinerja tersebut tercapai sebesar 79,87 %. Uraian lebih lanjut mengenai pencapaian target ini adalah sebagai berikut: a. Program-program guna mendukungan tercapainya sasaran ini meliputi Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan dan Program Perlindungan dan Konservasi SDA. b. Rincian penerimaan PSDH per Kabupaten/Kota terinci sebagai berikut : NO
KABUPATEN
JUMLAH
KETERANGAN
Rp.
1
BANJAR
2
TANAH LAUT
3
TAPIN
4
HULU SUNGAI SELATAN
5
HULU SUNGAI TENGAH
6
BARITO KUALA
7
TABALONG
1.281.055.295,02
8
KOTABARU
97.184.140,00
9
HULU SUNGAI UTARA
10
BANJARMASIN
11
BANJARBARU
12
TANAH BUMBU
13
BALANGAN
JUMLAH
58.247.290,00
8.250.363,00
9.227.344,00
919.185.993,00
2.373.200.425,02
c. Rincian penerimaan DR per Kabupaten/Kota terinci sebagai berikut : NO
KABUPATEN
1
BANJAR
2
TANAH LAUT
3
TAPIN
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
JUMLAH S/D TRIWULAN IV ( US D ) ( RP )
7.589,06
100.253.301,00
41
4
HULU SUNGAI SELATAN
5
HULU SUNGAI TENGAH
6
BARITO KUALA
7
TABALONG
8
KOTABARU
9
HULU SUNGAI UTARA
10
BANJARMASIN
11
BANJARBARU
12
TANAH BUMBU
13
BALANGAN
JUMLAH
1.068,38
14.822.704,00
285.014,70
3.898.226.756,00
32.663,77
430.086.720,00
326.335,91
4.443.388.481,00
d. Rincian penerimaan Retribusi Daerah terinci sebagai berikut : - Retribusi tiket masuk 52.864 lembar
: Rp. 158.595.000,-
- Retribusi tiket parkir roda dua 13.389 lembar
: Rp. 33.472.000,-
- Retribusi tiket parkir roda empat 4.605 lembar : Rp. 46.050.000,TOTAL RETRIBUSI
: Rp. 238.117.000,-
e. Dalam melaksanakan kegiatan ini telah dilakukan koordinasi vertikal dengan Kementerian Kehutanan, pemerintah kabupaten/kota dan Instansi di Kabupaten/kota yang menangani urusan kehutanan.
4. Sasaran strategis keempat berupa meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan
kawasan
hutan
sebagai dasar
penyiapan prakondisi
pengelolaan sumber daya hutan secara lestari. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja ini adalah
terkelolanya kawasan
hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH telah direalisasikan 3 Unit dari target 1 Unit
sehingga kinerjanya tercapai
300,00 %. Uraian lebih lanjut mengenai pencapaian target ini adalah sebagai berikut: a. Program-program yang mendukungan tercapainya sasaran ini meliputi Program Perencanaan Tata Ruang dan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. b. Acuan pencapaian indikator kinerja terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH dengan realisasi sebanyak 3
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
42
unit adalah telah disyahkannya Rencana Pembangunan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPH karena dengan adanya RPHJP tersebut maka kegiatan akan dapat terlaksana secara optimal, KPH-KPH yang telah mendapatkan pengesyahan RPHJP adalah sebagai berikut : -
KPHP Banjar
-
KPHP Tanah Laut
-
KPHP Pulau Laut dan Sebuku
c. Sekilas gambaran tentang ke tiga KPHP yang telah membuat Rencana Pembangunan Hutanan Jangka Panjang (RPHJP) tersebut : 1) KPHP banjar
Menurut fungsi hutan wilayah Unit KPHP Model Banjar terdiri dari : Hutan Lindung 40.739,84 ha; Hutan Produksi Terbatas 25.373,45 ha dan Hutan Produksi tetap 72.473,11 ha. Berdasarkan hasil interpretasi SPOT 5 tahun 2012, tutupan lahan terdiri dari : hutan sekunder 39,74%; hutan primer 0,99%; hutan tanaman 6,71%; semak belukr 38,42%; lahan bekas tambang 1,55% dan sisanya berupa pemukiman, lahan pertanian dan kebun campuran. Hutan sekunder dan primer hampir semuanya berada di dalam hutan lindung; di dalam HPT dan HP hanya 9.235,4 ha dan 6.254,0 ha. Sesuai dengan kondisi sub DAS dana aksesibilitas, seluruh areal Unit KPHP Model Banjar dibagi menjadi 8 blok dengan luas berkisar antara 13 ribu – 21 ribu hektar. Dan di dalamnya terdapat 4 IUPHHK-HTI yang ijinya masih aktif dengan jumlah luas 81.356,00 ha (areal dibebani hak dalam KPH), sehingga areal KPH yang bebas ijin seluas 52.850,40 ha tersebar dalam 8 blok dengan luas antara 5 ribu – 14 ribu ha tiap blok. Areal bebas ijin pada setiap blok dibagi menjadi petak-petak (compartements) sebagai unit silvikultur sebanyak 428 petak dengan total luas 52.850,40 ha. Unit KPHP
Model Banjar telah memiliki personil yang
berasal dari UPT Dinas Kehutanan Kabupaten Banjar dengan jumlah anggota 15 orang, sehingga cukup untuk membangun 3 RPH yaitu RPH Pakutik, - Peramasan, dan - Sungai Pinang.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
43
Rencana kegiatan dalam 10 tahun kedepan sejak 2015 sampai 2024 meliputi : - Rencana Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola Serta Penataan Hutan - Rencana Pemanfaatan Hutan Pada Wilayah Tertentu - Rencana Pemberdayaan Masyarakat - Rencana Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan pada Areal yang Berizin/Areal KPH - Rencana Rehabilitasi - Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan Rehabilitasi dan Reklamasi pada Areal Izin Pemanfaatan Hutan dan Pengguna Kawasan - Rencana Pelindungan dan Konservasi Alam - Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemegang Izin - Rencana Koordinasi
Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi
dan Stakeholder Terkait - Rencana Penyediaan dan Peningkatan dan Kapasitas SDM - Rencana Penyediaan Pendanaan - Rencana Pengembangan Database - Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola - Rencana Review Rencana Pengelolaan (minimal 5 tahun sekali) - Rencana Pengembangan Investasi - Rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana
2) KPHP Tanah Laut
Wilayah Unit KPHP Model Kabupaten Tanah Laut secara administrasi terletak menyebar di tujuh kecamatan Kabupaten Tanah Laut, antara lain Kecamatan Bajuin, Kecamatan Batu Ampar,
Kecamatan
Jorong,
Kecamatan
Kintap,
Kecamatan
Pelaihari, Kecamatan Panyipatan dan Kecamatan Tambang Ulang.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
44
Batas-batas KPHP Tanah Laut, sesuai Surat Penetapan dari Menteri Kehutanan Nomor : SK.440/Menhut-II/2012 pada tanggal 9 Agustus 2012, Luas KPHP Tanah Laut meliputi Kawasan Hutan Lindung seluas ± 15.862 hektar, Kawasan Hutan Produksi seluas ± 71.490 hektar, Kawasan Hutan Produksi Terbatas seluas ±5.289 hektar dengan jumlah total seluas ± 92.641 hektar. Pembagian blok pada KPH Tanah laut digolongkan menjadi 2 golongan, sebagaimana tabel berikut : No I
Kawasan/Blok Kawasan Hutan Lindung a. Blok Inti/Perlindungan b. Blok Pemanfaatan c. Blok Khusus
II
Luas (Ha)
Ket.
4.823,11 8.740,62 2.297,48
Kawasan Hutan Produksi a. Blok Inti/Perlindungan b. Blok Pemberdayaan c. Blok Khusus d. Blok Wilayah Tertentu
5.560,66 7.053,65 1.000 12.240,55
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di KPHP Tanah Laut sesuai yang dituangkan kedalam RPHJP adalah sebagai berikut : - Rencana Inventarisasi Pemanfaatan Hutan Pada wilayah Tertentu - Rencana Pemberdayaan Masyarakat - Rencana Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan Pada Areal Yang Berijin - Rencana Rehabilitasi Pada Areal Kerja Di Luar Ijin - Rencana Pembinaan dan Pemantauan Reklamasi Di Dalam Areal Yang Berijin
Rehabilitasi
dan
- Rencana Rencana Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam - Rencana Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Pemegang Ijin - Rencana Koordinasi Stakeholder Terkait
dan
Sinergi
dengan
Instansi
dan
- Rencana Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
45
- Rencana Penyediaan Pendanaan - Rencana Pengembangan Database - Rencana Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola - Rencana Review Rencana Pengelolaan - Rencana Pengembangan Investasi
3) KPH Pulau Laut dan Sebuku
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan pada pasal 3 (tiga) menyebutkan bahwa kawasan hutan dengan fungsi pokok hutan terbagi atas hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi terbagi dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang menjadi bagian dari penguatan sistem pengurusan hutan Nasional, Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota. Untuk kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan telah terbit Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.78/MenhutII/2010 tanggal 10 Pebruari 2010 tentang Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Kalimantan Selatan dimana pada provinsi Kalimantan Selatan terdapat 10 (sepuluh) unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dimana 3 (unit) berada di Kabupaten Kotabaru (Unit II,III dan IV), guna mempercepat beroperasinya KPH menuju KPHP perlu suatu model maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : tanggal
SK.226/Menhut-II/2012
4 Mei 2012 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi Model Pulau Laut dan Sebuku (Unit III) yang terletak di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan Seluas 112.258 Hektar. Mengacu
pada Peraturan Menteri
Kehutan
Nomor
:
P.6/Menhut-II/2010 agar KPHP Model Pulau Laut dan Sebuku dapat optimal dalam mengelola hutan perlu suatu rencana
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
46
pengelolaan hutan. Sebagai acuan dalam pembuatan rencana pengelolaan hutan KPHP Model Pulau Laut dan Sebuku yaitu Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor : P.5/VIIWP3H/2012 tentang Petunjuk Teknis Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di KPHP Pulau Laut dan Sebuku sesuai yang dituangkan kedalam RPHJP adalah sebagai berikut : - Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola Serta Penataan Hutannya - Tata Batas Blok dan Petak - Pemberdayaan Masyarakat - Pembinaan, Pemantauan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan Pada Areal Yang Berijin - Rehabilitasi Pada Areal Kerja Diluar Ijin - Rencana Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam - Rencana Penyelenggraraan Koordinasi dan Sinkronisasi antar pemegang Izin - Koordinasi dan Sinergi Dengan Instansi dan Stakeholder - Rencana Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM - Penyediaan Pendanaan - Pengembangan Database 5. Pencapaian empat Sasaran Strategis diatas, tidak terlepas dari dukungan kinerja dari Esselon III dan IV yang termuat dalam pencapaian Kinerja Program bagi Esselon III dan pencapaian Kinerja Kegiatan bagi Esselon IV yang disajikan sebagai berikut :
a. Penilaian Esselon III dilakukan dengan mengukur realisasi capaian outcome program yang kemudian disajikan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
47
NO.
ESSELON III
1
2
1.
Sekretaris
PROGRAM
SASARAN
INDIKATOR
PROGRAM
KINERJA
4
5
Pelayanan
Tercapaianya pelayanan
Persentase pelaya-
Administrasi
administrasi perkanto-
nanan administrasi
Perkantoran
ran
kantor
Peningkatan
Tersedianya sarana dan
Persentase penye-
Sarana dan
prasarana aparatur
diaan sarana dan
Prasarana
TARGET
REALISASI
%
RATA-2
CAPAIAN
CAPAIAN
6
10
11
11
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
1 Judul
1 Judul
100 %
1 Judul
1 Judul
100 %
1 Dokumen
1 Dokumen
100 %
1 Unit
1 Unit
100 %
30 KM
30 KM
100 %
PSDH Rp. 3 M DR 500 ribu US $
2.373.200.425
79,11%
318.746,85
63,75%
36 Unit
37 Unit
102,78%
prasarana kantor
Aparatur
Peningkatan
Tersedianya data capai-
Terbitnya laporan
Pengemba-
an kinerja & keuangan
kinerja yang dapat
ngan Sistem
dimanfaatkan
Pelaporan
Terbitnya laporan
Capaian Ki-
keuangan yg dapat
nerja dan
dimanfaatkan
Keuangan
Perencana-
Tercapainya pengemba-
Tersedianya renca-
an dan Pe-
ngan dalam pengelolaan
na pembangunan
ngembang-
hutan
kehutanan yg aspi-
an Hutan
ratif dr tingkat daerah
2.
Kabid
Perencana-
Tertata dan termanfaat-
Beroperasionalnya
Pemolaan
an Tata Ru-
kannya ruang kawasan
KPHP/KPHL yang su-
ang
hutan
dah terbentuk di
100 %
Provinsi Kalsel
Pengendali-
Bertambahnya pan-
an Pemanfa
jang batas kawasan
atan Ruang
hutan yg memenuhi standar
3.
Kabid
Pemanfaat-
Termanfaatkannya po-
Mempertahankan
BPK
an Potensi
tensi jasa hutan & hasil
fungsi ekonomi ka-
Sumberda-
hutan kayu maupun non
wasan hutan & hasil
ya Hutan
kayu
hutan
Pembinaan
Tertibnya industri hasil
Terkendalinya RPBBI
dan Pener-
hutan
dan Produksi IPHHK
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
87,11%
48
tiban Indus-
kapasitas produksi
tri Hasil Hu-
< 6.000 M3/Th sesu-
tan
ai peraturan yang berlaku
4.
Kabid
Perlindung-
Tercapainya perlindu-
Persentase selesai-
PKSDA
an dan Kon-
ngan & konservasi sum-
nya kasus gangguan
servasi sum
berdaya hutan
keamanan hutan di
ber Daya
100%
100%
100 %
100%
10 Kelompok
10 Kelompok
100 %
100%
100%
100 %
500 Ha
-
0
1 Spesies
-
0
645 Ha
225 Ha
34,88%
11 Unit
11 Unit
100 %
Provinsi Kalsel
Alam
Bertambahnya pemahaman masyarakat yang bersedia berpartisipasi pada pengamanan hutan
Pengendali-
Tercapainya pengenda-
Persentase selesai-
an Kebakar-
lian kebakaran hutan
nya kasus kebakaran
an Hutan
5.
Kabid RHL
hutan di Kalsel
Rehabilitasi
Tercapainya rehabilitasi
Berkurangnya lahan
dan Pemuli-
kawasan hutan
kritis di Prov. Kalsel
Perlindung-
Tercapainya pelestarian
Terjaganya kelesta-
an dan Kon-
flora & fauna guna men-
rian flora & fauna
servasi Sum
dukung rehabilitasi hutan
guna keanekaraga-
han Cadang an SDA
ber Daya
man hayati & eko-
Alam
sistem untuk mendukung RHL
Pemanfaat-
Tercapainya pemanfaat-
Bertambahnya luas
an Potensi
an potensi sumber daya
lahan produktif ma-
Sumberda-
hutan
syarakat yang dapat
ya Hutan
dimanfaatkan masyarakat dengan tanaman kayu & HHBK
Mempertahankan eksistensi keberadaan IUPHHK-HT di Kalsel yang mampu
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
49
13,49%
mendukung usaha dibidang kehutanan
Tercapainya pengemba-
Bertambahnya ma-
ngan dalam pengelolaan
syarakat sekitar ka-
hutan
wasan hutan yang
30 Orang
30 Orang
100 %
1 Unit
1 Unit
100 %
2 Kel
2 Kel
100 %
100%
100%
100 %
100%
100%
100 %
Rp. 250 Juta
206.464.500
82,59%
10 Ha
10 Ha
100 %
100 %
100 %
100 %
memiliki SDM dalam pengelolaan HKM dan HD
6.
Kepala
Perlindung-
Tercapainya perlindu-
Mantapnya penge-
Tahura
an dan Kon-
ngan & konservasi sum-
lolaan kawasan kon-
servasi Sum
berdaya hutan
servasi Tahura Sul-
ber Daya
tan Adam guna me-
Alam
nunjang fungsi lin-
97,10%
dung dan konservasi
Bertambahnya kelompok masyarakat yang berpartisipasi pada pengamanan hutan di Tahura SA
Persentase selesainya kasus gangguan keamanan hutan di Tahura SA
Pengendali-
Tercapainya pengenda-
Persentase selesai-
an Kebakar-
lian kebakaran hutan
nya kasus kebakaran
an Hutan
hutan di Tahura SA
Perlindung-
Termanfaatkannya po-
Mempertahankan
an dan Kon-
tensi jasa hutan
retribusi daerah ka-
servasi Sum
wasan Tahura Sultan
ber Daya
Adam
Alam Rehabilitasi
Tercapainya rehabilitasi
Berkurangnya lahan
dan Pemuli-
kawasan hutan
kritis Tahura SA
Pelayanan
Tercapaianya pelayanan
Persentase pelaya-
Administrasi
administrasi perkanto-
nanan administrasi
han Cadang an SDA
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
50
Perkantoran
ran
kantor
Peningkatan
Tersedianya sarana dan
Persentase penye-
Sarana dan
prasarana aparatur
diaan sarana dan
Prasarana
100 %
100 %
100 %
12 Bulan
12 Bulan
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
prasarana kantor
Aparatur 7.
Kepala
Pembinaan
Tertibnya industri hasil
Terlayaninya pena-
UPPHHBM
dan Pener-
hutan
tausahaan hasil hu-
tiban Indus-
tan di wilayah Bari-
tri Hasil Hu-
to Muara
100%
tan Pelayanan
Tercapaianya pelayanan
Persentase pelaya-
Administrasi
administrasi perkanto-
nanan administrasi
Perkantoran
ran
kantor
Peningkatan
Tersedianya sarana dan
Persentase penye-
Sarana dan
prasarana aparatur
diaan sarana dan
Prasarana
prasarana kantor
Aparatur
b. Penilaian Esselon IV dilakukan dengan mengukur realisasi capaian output kegiatan sebagai berikut : NO
KEGIATAN
INDIKATOR
TARGET
REALISASI
KINERJA
%
RATA-2
PENANGGUNG
CAPAIAN
CAPAIAN
JAWAB
1
2
3
4
5
6
7
1
Pengendalian dan Pengawasan
Jumlah lokasi yang terpantau dalam
24 lokasi
24 lokasi
100%
94,29%
Pemanfaatan SDA
patroli Pamhut
10 lokasi
6 lokasi
60%
30 stel
30 stel
100%
10 Kel
10 Kel
100%
105 Pucuk
100%
Jumlah lokasi yang ditindak dengan
8 Kasi Pamhut
operasi gabungan pengamanan hutan
2
Pengadaan Pakaian Polhut dan
Jumlah seragam dinas bagi Polhut
Pembina Polhut
Polhut dan Pembina yg dapat mendukung operasional pamhut
3
Pengamanan Hutan Partisipatif
Jumlah masyarakat yang faham dan bertisipasi dlm pengamanan hutan
4
Pemeliharaan Persenjataan
Jumlah senjata api yang layak pakai
105 Pucuk
Polhut
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
51
5
6
Peningkatan Keterampilan
Jumlah Polhut dan Pembina yang
Menembak Bagi Polhut dan
meningkat keterampilan menem-
Pembina
baknya
Monev dan Pelaporan Perlin-
Jumlah data monev linhut dan sar-
40 orang
40 orang
100%
13 Lokasi
13 Lokasi
100%
30 orang
30 orang
100%
pras Polhut yang dapat dimanfaatkan
7
Pelatihan Pemadaman Kebaka
Jumlah masyarakat yang mampu
ran Hutan
menangani kebakaran hutan
Pengendalian Kebakaran Hutan
Jumlah kelompok MPA yang ber-
101,14%
Kasi Pengendalian Kebakaran Hutan
8
2 lokasi
2 lokasi
100%
22 buah
22 buah
100%
22 peta
22 peta
100%
11 lokasi
12 Lokasi
109,09%
11 lokasi
11 lokasi
100%
8 lokasi
8 lokasi
100%
1 judul
1 judul
100%
8 lokasi
8 lokasi
100%
5 lokasi
5 lokasi
100%
tambah pemahamannya
Jumlah peta kerawanan kebakaran hutan Kalsel yg dapat dimanfaatkan
Jumlah peta hotspot yang dapat dimanfaatkan
Jumlah lokasi rawan kebakaran hutan yg dapat dicegah melalui patroli pencegahan
Jumlah lokasi yang termonitor pasca kebakaran hutan
Jumlah IUPHHK/IPPKH yang bertambah pemahamannya terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan Jumlah judul buku/tulisan mengenai cara pengendalian kebakaran hutan hasil adopsi informasi di Sulawesi yg dapat diterapkan
9
Pengendalian dan Pengawasan
Jumlah data survey kerusakan kawa
Kawasan Konservasi Sumber
san hutan lindung yg dapat diman-
Daya Hutan
faatkan
Jumlah data hasil identifikasi dan
100%
Kasi KKWA
inventarisasi potensi SDA kawasan penyangga yang dapat dimanfaatkan jumlah
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
52
Data flora dan fauna yang tidak di-
8 lokasi
8 lokasi
100%
500 Ha
-
-
605 Ha
-
-
270 Ha
-
-
lindungi di HL/HP dan Tahura SA yang dapat dimanfaatkan
10
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Jumlah lahan kritis yg berkurang ka-
di Luar Kawasan dan di Dalam
rena penanaman
-
Kasi RLKT
85,50%
Kasi Hutan
Kawasan Jumlah luas tanaman tahun pertama yang dipelihara
11
Pengembangan Hutan Rakyat
Jumlah luas lahan masyarakat yang tertanami hutan rakyat
Tananaman & Perbenihan
Jumlah luas penanaman HR tahun
200 Ha
139 Ha
69,50%
9 Lokasi
9 Lokasi
100%
9 Lokasi
9 Lokasi
100%
30 orang
30 orang
100%
11 Lokasi
11 Lokasi
100%
11 Lokasi
11 Lokasi
100%
11 Lokasi
11 Lokasi
100%
11 Lokasi
11 Lokasi
100%
375 Ha
225 Ha
60%
pertama yg terpelihara
12
Monev Peredaran Benih Serta
Jumlah lokasi yang termonitor pe-
Pembinaan Penangkar Benih
redaran benih tanaman hutannya
Jumlah lokasi sumber benih tanaman hutan yg terbina
13
Monev Konflik Sosial Pemba-
Jumlah peserta pelatihan yg faham
ngunan Hutan Tanam
mengenai penanganan resolusi konflik sosial HT
Jumlah lokasi yang termonitor resolusi konflik HT
14
Pengendalian Pelaksanaan Pe-
Jumlah RKT Tahun berjalan HTI
nanaman Pada IUPHHK-HT
yang dimonitor
Jumlah HTI yang diperiksa usulan RKT nya Jumlah IUPHHK HTI yang terminitor pembangunannya
15
Pengembangan Hasil Hutan
Jumlah luas lahan masyarakat yang
Non Kayu
tertanami HHBK Gaharu
Jumlah petani hutan yg meningkat
75,58%
Kasi Perhutanan Sosial
20 Orang
20 Orang
100%
pemahamannya dgn pelatihan budidaya HHNK
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
53
Jumlah rancangan teknis yg terse-
1 judul
1 judul
100%
20 lokasi
20 lokasi
100%
60 koloni
8 koloni
13,33%
12.500 btg
4.500 Btg
36%
6 Orang
6 Orang
100%
12 Lokasi
12 Lokasi
100%
15 Lokasi
15 Lokasi
100%
5 Lokasi
5 Lokasi
100%
2 Lokasi
2 Lokasi
100%
30 Orang
30 Orang
100%
1 Judul
1 Judul
100%
25 Ha
-
0%
dia untuk penanaman Gaharu
Jumlah lokasi tanaman rotan & gaharu yg diketahui kondisinya hasil penanaman dari Tahun 2014 s/d 2016
16
Pengembangan dan Peningkat-
Jumlah koloni lebah madu yg dapat
an Budidaya Lebah Madu
dimanfaatkan para petani
Jumlah tanaman kaliandra yang ditanam sebagai sumber pakan lebah
Jumlah petani lebah yg meningkat pemahamannya
17
Monev Budidaya HHBK
Jumlah lokasi budidaya HHBK yang termonitor
Jumlah lokasi budidaya gaharu yang termonitor
Jumlah lokasi budidaya kaliandra & lebah madu yang termonitor
Jumlah lokasi budidaya aren dan kayu manis yg termonitor
18
Pengembangan Masayakat di
Jumlah masyarakat yang bertam-
Dalam dan di Sekitar Hutan Da-
bah pemahamannya di bidang
lam Pengelolaan Hutan
pengelolaan HKM & HD
Jumlah tulisan hasil pengembangan wawasan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan desa dan hutan kemasyarakatan
19
Pengelolaan Keanekaragaman
Jumlah lahan kritis masyarakat yg
Hayati dan Ekosistem
berkurang karena penanaman kayu manis
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
54
Jumlah rancangan teknis yg terse-
1 Judul
-
0%
1 lokasi
1 lokasi
100%
4 Lokasi
4 Lokasi
100%
dia untuk penanaman kayu manis
Jumlah calon lokasi yang tersedia untuk penanaman kemiri di Th 2017 20
Monitoring dan Evaluasi Tata
Jumlah lokasi IUPHHK HA/HT yang
100%
Kasi Inventa-
Batas IUPHHK HA/HT
diketahui kondisi tata batasnya
Sosialisasi Batas Kawasan
Jumlah lokasi yang masyarakatnya
Hutan dan KPH
faham mengenai batas kawasan
han dan Pena-
hutan dan mengenai KPH
tagunaan Hu-
risasi & Perpetaan Hutan
21
2 Lokasi
2 Lokasi
100%
100%
Kasi Penguku-
tan 22
Pengamanan Batas Kawasan
Jumlah batas kawasan hutan yg ter-
Hutan Dalam KPH
pelihara
Jumlah tulisan mengenai peruba-
30 KM
30 KM
100%
1 Judul
1 Judul
100%
4 Lokasi
4 Lokasi
100%
han fungsi kawasan hasil adopsi informa si yg dapat diterapkan di Kalsel
23
Identifikasi Pemanfaatan
Jumlah lokasi kawasan hutan yg
Kawasan Hutan Dalam KPH
teridentifikasi
100%
Kasi Pemanfaatan Kawasan Hutan
Jumlah judul rencana pemanfaatan
1 Judul
1 Judul
100%
12 Lokasi
12 Lokasi
100%
hutan hasil adopsi informasi di KPH Malang yg dapat diterapkan di Kalsel
24
Pengendalian Peredaran Hasil
Jumlah lokasi yang termonitor pe-
Hutan dan Promosi
redaran hasil hutannya
Jumlah stand pameran yang dapat
150%
Kasi Peredaran HH
1 unit
2 unit
200%
36 Unit
37 Unit
102,78%
menampilkan produk hasil hutan Kalimantan Selatan
25
Pengendalian Terhadap IPHHK
Jumlah IPHHK yang faham menge-
Dengan Kapasitas < 6.000 M3/
nai RPBBI
108,93%
Kasi Pengolahan HH
tahun
26
Pengendalian Kinerja Teknis Pe
Jumlah IPHHK yang terevaluasi dan
ngolahan Hasil Hutan dengan
dinilai kinerjanya
36 Unit
38 Unit
105,56%
36 Unit
38 Unit
105,56%
Kapasitas < 6.000 M3/Tahun Jumlah IPHHK yang teruji rendemen produksinya
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
55
27
Pengendalian Industri Kehuta-
Jumlah lokasi pengolahan kayu yg
nan Dengan Kapasitas Produksi
terinventarisir
13 Lokasi
17 Lokasi
130,77%
1 judul
1 Judul
100%
3 Lokasi
3 Lokasi
100%
< 6.000 M3/Tahun Jumlah judul tulisan tentang pemanfaatan dan pengolahan hutan rakyat di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan 28
Optimalisasi Penerimaan PSDH,
Jumlah lokasi yang diperiksa terkait
DR dan PNT
keabsyahan laporan tahunan pem-
100%
Kasi Produksi dan Pungutan
bayaran iuran kehutanan
Jumlah lokasi yang diperiksa terkait
3 Lokasi
3 Lokasi
100%
4 Tri
4 Tri
100%
3 Unit
3 Unit
100%
3 Unit
3 Unit
100%
3 Unit
3 Unit
100%
3 Lokasi
3 Lokasi
100%
3 Lokasi
3 Lokasi
100%
3 Lokasi
3 Lokasi
100%
1 Judul
1 Judul
100%
6 Lokasi
6 Lokasi
100%
kebenaran pungutan PSDH, DR dan PNT
Jumlah data hasil perhitungan pungutan/iuran kehutanan
29
Pengendalian Pengusahaan
Jumlah IUPHHK HA yg kegiatan pro-
Hutan
duksinya terkendali sesuai aturan
Jumlah IUPHHK HT yg kegiatan produksinya terkendali sesuai aturan
Jumlah lokasi produksi kayu rakyat yang termonitor
30
Pengawasan Pengolahan HHBK
Jumlah lokasi yang termonitor HHBK nya
Jumlah lokasi yg bertambah pemahamannya mengenai peningkatan produksi lebah madu
Jumlah lokasi yang terinventarisir indutri hasil hutan kayunya
Jumlah tulisan hasil adopsi teknologi pengolahan produk hasil hutan ka yu di jawa timur yang dapat dimanfaatkan 31
Peningkatan Ekonomi Masya-
Jumlah lokasi yang terinventarisir
rakat Melalui Pemanfaatan
ijin usaha pemanfaatan HHBK nya
HHBK
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
56
Jumlah lokasi yang termonitor pe-
6 Lokasi
6 Lokasi
100%
1 Judul
1 Judul
100%
3 Ha
3 Ha
100%
ngembangan HHBK nya
Jumlah tulisan terkait hasil pengembangan wawasan dan infor masi HHBK ke bali yang dapat dimanfaatkan 32
33
Pemeliharaan Demplot Agrowi-
Jumlah demplot agrowisata yang
sata
terawat
Pengelolaan Wisata Alam Ta-
Jumlah penyediaan fasilitas wisata
hura
Tahura SA yang layak
Jumlah fasilitas Tahura SA yg dipeli-
100%
Kasi Pemanfaatan Tahura
1 Paket
1 Paket
100%
1 Paket
1 Paket
100%
1 Judul
1 Judul
100%
3 Lokasi
3 Lokasi
100%
600 Eks
600 Eks
100%
1 Judul
1 Judul
100%
4 Unit
4 Unit
100%
1 Paket
1 Paket
100%
30 Orang
30 Orang
100%
15 Orang
15 Orang
100%
hara untuk kenyamanan pengunjung 34
35
36
Pembuatan Rencana Pengelo-
Jumlah masterplan yang tersedia
laan Tahura SA
guna pengelolaan wisata Tahura SA
Inventarisasi Potensi Kawasan
Jumlah lokasi yang diketahui
Tahura SA
potensi jasa lingkungannya
Penyebarluasan Informasi Ta-
Jumlah cetak publikasi Tahura SA
hura SA
guna promosi
Jumlah film pendek tentang Tahura SA yang dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan Tahura SA di tingkat Nasional dan Mancanegara
37
Pembangunan dan Pemelihara-
Jumlah shelter yg dibuat dan di-
an Sarpras Wisata
manfaatkan pengunjung Tahura SA
Jumlah jalan yang terpelihara untuk kenyamanan pengunjung Tahura SA
38
Pengembangan Bina Cinta
Jumlah masyarakat yang bertam-
Alam
bah pemahamannya dalam cinta alam
39
Pengendalian Kerusakan Hutan
Jumlah tokoh masyarakat yang terli
dan Lahan
bat aktif dalam pengamanan Tahu-
96,89%
Kasi Perlindungan Tahura
ra SA
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
57
Jumlah lokasi di Tahura yg terpan-
13 Lokasi
16 Lokasi
123,08%
3 Lokasi
4 Lokasi
133,33%
10 Ha
10 Ha
100%
1 Unit
1 Unit
100%
1 Unit
1 Unit
100%
1 Unit
1 Unit
100%
4 Kel
4 Kel
100%
4 Kel
4 Kel
100%
120 Ha
120 Ha
100%
100 Org
100 Org
100%
1 Buku
1 Buku
100%
10 Ha
10 H
100%
tau dalam patroli Pamhut
Jumlah lokasi di Tahura yg ditindak dengan operasi penertiban
40
Pengelolaan Arboretum
Jumlah arboretum Tahura yang terkelola dan berfungsi
41
Penelitian dan Pengembangan
Jumlah hasil studi pemanfaatan
Kehutanan
jasa lingkungan Tahura SA yang
1 Dok
dapat dimanfaatkan
42
Pelestarian Flora dan Fauna
Jumlah penangkaran rusa yang terkelola dengan baik
Jumlah penangkaran anggrek yang terkelola dengan baik
43
44
Pembangunan dan Pemelihara
Jumlah persemaian yang tersedia di
an Persemaian
Tahura SA
Pengamanan Hutan Berbasis
Jumlah kelompok masyarakat yang
Masyarakat
terbentuk guna pengamanan hutan partisipatif di Tahura SA
Jumlah kelompok masyarakat pamhut partisipatif yg terbina
45
Rehabilitasi Hutan Konservasi
Jumlah penanaman lahan kritis Tahura tahun pertama dan kedua yg terpelihara
46
Koordinasi Pengendalian Keba-
Jumlah petugas pemadaman keba-
karan Hutan
karan hutan di Tahura SA yang tersedia
Jumlah buku akuntabilitas hotspot Tahura SA yang dapat dimanfaatkan
47
Rehabilitasi Hutan, Pengelola
Jumlah lahan kritis Tahura yg ber-
an dan Pengamanan Tahura SA
kurang karena penanaman
(DAK)
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
58
48
Monitoring Pengujian Legalitas
Persentase pelayanan pemeriksaan
Hasil Hutan
dan pengukuran KB/KO di Industri
100%
100%
100%
100%
Kasi Pengukuran dan Pengu
dan barang bukti
jian HH Barito Muara
Persentase terlayaninya pemberian
100%
100%
100%
6 Lokasi
6 Lokasi
100%
100%
100%
100%
saksi ahli pada instansi terkait
Jumlah wilayah yang terkontrol legalitas kayu bulatnya
49
Monitoring Peredaran Hasil
Persentase bulan termonitornya
Hutan
peredaran hasil hutan di pelabuhan
100%
Kasi Persediaan dan Pere-
Trisakti
daran HH Barito Muara
Jumlah wilayah tujuan yg termoni-
3 Prov
3 Prov
100%
2 Kab
2 Kab
100%
tor keabsyahan dokumen KO nya
Jumlah wilayah asal kayu yang termonitor keabsyahan dokumen KB nya
Selain mengukur Esselon IV yang kegiatannya secara langsung merupakan penjabaran dari Sasaran Strategis Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, juga dilakukan
pengukuran
capaian
kinerja
terhadap
Esselon
IV
yang
melaksanakan kegiatan rutin sebagai pendukung pelaksanaan pembangunan yang disajikan sebagai berikut : NO
KEGIATAN
1
2
1.
Penyediaan jasa surat menyurat
INDIKATOR
TARGET
REALISASI
4
5
12 Bulan
12 Bulan
KINERJA 3 Jumlah bulan penyediaan jasa surat
%
RATA-2
PENANGGUNG
CAPAIAN
CAPAIAN
JAWAB
6
7
8
100%
100%
menyurat
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
2.
3.
4.
Penyediaan jasa komunikasi,
Jumlah bulan penyediaan jasa ko-
Sumber daya air dan listrik
munikasi, sumber daya air dan listrik
Penyediaan jasa peliharaan dan
Jumlah bulan penyediaan jasa peme
perijinan kendaraan dinas/ope
liharaan dan perijinan kendaraan
rasional
dinas/operasional
Penyediaan jasa administrasi
Jumlah bulan Penyediaan jasa ad-
keuangan
ministrasi keuangan
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
12 Bulan
12 Bulan
100%
Dinas Kehutanan
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
59
5.
6.
7.
Penyediaan jasa kebersihan
Jumlah bulan Penyediaan jasa ke-
kantor
bersihan kantor
12 Bulan
12 Bulan
100%
Penyediaan barang cetakan dan
Jumlah bulan Penyediaan barang
penggandaan
cetakan dan penggandaan
12 Bulan
12 Bulan
100%
Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah bulan Penyediaan alat tulis
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
11 Bulan
11 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
Jumlah bulan penyediaan BBM
12 Bulan
12 Bulan
100%
Pemeliharaan rutin/berkala ru-
Jumlah bulan pemeliharaan rutin/
12 Bulan
12 Bulan
100%
mah jabatan
berkala rumah jabatan
Pengadaan peralatan gedung
Jumlah pengadaan peralatan gedung
28 Unit
28 Unit
100%
kantor
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala ge-
Jumlah bulan pemeliharaan rutin/
12 Bulan
12 Bulan
100%
dung kantor
berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala
Jumlah bulan pemeliharaan rutin/
12 Bulan
12 Bulan
100%
perlengkapan kantor
berkala perlengkapan kantor
Pemeliharaan rutin/berkala pe-
Jumlah bulan pemeliharaan rutin/
12 Bulan
12 Bulan
100%
ralatan gedung kantor
berkala peralatan gedung kantor
kantor 8.
9.
Penyediaan komponen instalasi
Jumlah bulan Penyediaan kompo-
listrik/penerangan bangunan
nen instalasi listrik/penerangan
kantor
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan dan
Jumlah bulan Penyediaan bahan ba-
peraturan Perundang-undangan
caan dan peraturan Perundang-undangan
10.
Penyediaan makan dan minum
Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum
11.
Rapat koordinasi dan konsultasi
Jumlah bulan penyediaan dana rapat
ke luar daerah
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
12.
Rapat koordinasi dan konsultasi
Jumlah bulan penyediaan dana rapat
ke dalam daerah
koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
13.
Penyediaan bahan logistik kantor
14.
15.
16.
17.
18.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
60
19.
20.
Pendidikan dan pelatihan for-
Jumlah SDM yang mengikuti pendi-
mal
dikan dan pelatihan
Penyusunan laporan kinerja dan
Jumlah laporan tahunan Tahun 2015
14 Orang
14 Orang
100%
1 Judul
1 Judul
100%
100%
ikhtisar realisasi kinerja
Kasubbag Program
Jumlah laporan akuntabilitas Tahun
1 Judul
1 Judul
100%
Jumlah laporan LKPJ Tahun 2015
1 Judul
1 Judul
100%
Jumlah laporan LPPD Tahun 2015
1 Judul
1 Judul
100%
Jumlah bahan Rakoregbanghut 2015
1 Judul
1 Judul
100%
Jumlah bahan Musrenbanghut 2015
1 Judul
1 Judul
100%
Jumlah bahan Rakornasbanghut 2015
1 Judul
1 Judul
100%
Jumlah SDM yang mengikuti kursus
5 Orang
5 Orang
100%
1 Judul
1 Judul
100%
7 Orang
7 Orang
100%
1 Judul
1 Judul
100%
1 Judul
1 Judul
100%
Jumlah laporan prognosis keuangan
1 Judul
1 Judul
100%
tahun
Jumlah laporan keuangan SKPD
1 Judul
1 Judul
100%
Penyediaan jasa surat menyu-
Jumlah bulan penyediaan jasa surat
12 Bulan
12 Bulan
100%
rat
menyurat
Penyediaan jasa komunikasi,
Jumlah bulan penyediaan jasa ko-
Sumber daya air dan listrik
munikasi, sumber daya air dan listrik
2015
21.
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
singkat Penyusunan RKA Berbasis SAKIP dan ASB
22.
Peningkatan dan Pengembang-
Jumlah data hasil pembangunan ke-
an Sistem Perencanaan Pemba-
hutanan
ngunan Jumlah SDM yang mengikuti kursus singkat Teknologi Informasi
23.
Rapat Koordinasi Teknis Kehu-
Jumlah dokumen perencanaan pem-
tanan dan Penyusunan Data Da-
bangunan kehutanan yang aspiratif
sar
dan komprehensif
Jumlah data statistik kehutanan Tahun 2017
24.
Penyusunan pelaporan triwulan dan pelaporan keuangan akhir
24.
100%
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
25.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
12 Bulan
12 Bulan
100%
Tahura
61
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Penyediaan jasa peliharaan dan
Jumlah bulan penyediaan jasa peme
perijinan kendaraan dinas/ope-
liharaan dan perijinan kendaraan
rasional
dinas/operasional
Penyediaan jasa administrasi
Jumlah bulan Penyediaan jasa ad-
keuangan
ministrasi keuangan
Penyediaan jasa kebersihan
Jumlah bulan Penyediaan jasa ke-
kantor
bersihan kantor
Penyediaan jasa perbaikan pe-
Jumlah bulan Penyediaan jasa per-
ralatan kerja
baikan peralatan kerja
Penyediaan barang cetakan dan
Jumlah bulan Penyediaan barang
penggandaan
cetakan dan penggandaan
Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah bulan Penyediaan alat tulis
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
11 Bulan
11 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
3 Unit
3 Unit
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
kantor
32.
33.
Penyediaan komponen instala-
Jumlah bulan Penyediaan kompo-
si listrik/penerangan bangunan
nen instalasi listrik/penerangan
kantor
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan dan
Jumlah bulan Penyediaan bahan ba-
peraturan Perundang-undangan
caan dan peraturan Perundang-undangan
34.
Penyediaan makan dan minum
Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum
35.
Rapat koordinasi dan konsultasi
Jumlah bulan penyediaan dana rapat
ke luar daerah
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
36.
Rapat koordinasi dan konsultasi
Jumlah bulan penyediaan dana rapat
ke dalam daerah
koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
37.
Penyediaan bahan logistik kan-
Jumlah bulan penyediaan BBM
tor
38.
39.
Pengadaan peralatan gedung
Jumlah pengadaan komputer note
kantor
book
Pemeliharaan rutin/berkala
Jumlah bulan pemeliharaan rutin/
gedung kantor
berkala gedung kantor
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
62
40.
Pengadaan Pakaian Kerja Lapa-
Jumlah pengadaan pakaian kerja
ngan
lapangan dan olah raga
Penyediaan jasa surat menyu-
Jumlah bulan penyediaan jasa surat
rat
menyurat
Penyediaan jasa komunikasi,
Jumlah bulan penyediaan jasa ko-
Sumber daya air dan listrik
munikasi, sumber daya air dan listrik
Penyediaan jasa peliharaan dan
Jumlah bulan penyediaan jasa peme
perijinan kendaraan dinas/
liharaan dan perijinan kendaraan
operasional
dinas/operasional
Penyediaan jasa administrasi
Jumlah bulan Penyediaan jasa ad-
keuangan
ministrasi keuangan
Penyediaan jasa kebersihan
Jumlah bulan Penyediaan jasa ke-
kantor
bersihan kantor
Penyediaan barang cetakan dan
Jumlah bulan Penyediaan barang
penggandaan
cetakan dan penggandaan
47.
Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah bulan Penyediaan alat tulis
48.
Penyediaan komponen instala-
Jumlah bulan Penyediaan kompo-
si listrik/penerangan bangunan
nen instalasi listrik/penerangan
kantor
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan dan
Jumlah bulan Penyediaan bahan ba-
peraturan Perundang-undangan
caan dan peraturan Perundang-un-
41.
2 paket
2 paket
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
100%
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
42.
43.
44.
45.
46.
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
11 Bulan
11 Bulan
100%
6 Kali
6 Kali
100%
12 Bulan
12 Bulan
100%
2 Buah
2 Buah
100%
Barito Muara
kantor
49.
dangan
50.
Penyediaan makan dan minum
Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum
51.
Rapat koordinasi dan konsultasi
Jumlah bulan penyediaan dana rapat
ke luar daerah
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
52.
Rapat koordinasi dan konsultasi
Jumlah bulan penyediaan dana rapat
ke dalam daerah
koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
53.
Pembangunan gedung kantor
Pembangunan gedung kantor
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
63
54.
Pengadaan peralatan gedung
Pengadaan peralatan gedung kantor
5 item
5 item
100%
Pemeliharaan rutin/berkala
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
12 Bulan
12 Bulan
100%
gedung kantor
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala
Pemeliharaan rutin/berkala perleng
12 Bulan
12 Bulan
100%
perlengkapan kantor
kapan kantor
Pemeliharaan rutin/berkala
Pemeliharaan rutin/berkala perala-
12 Bulan
12 Bulan
100%
peralatan gedung kantor
tan gedung kantor
Peningkatan Kapasitas Sumber
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
4 Kali
4 Kali
100%
Daya Manusia
Manusia
kantor
55.
56.
57.
58.
6. Perbandingan realisasi lima tahun terakhir. Pencapaian sasaran organisasi dalam persentase selama lima tahun perencanaan disajikan pada tabel berikut : Tabel Realisasi capaian sasaran organisasi 2016 – 2021. No
SASARAN STRATEGIS
IKU
1.
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam Bertambah luasnya tanaman di dalam dan di luar kawasan hutan Meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan
2.
3.
4.
REALISASI PADA TAHUN ( % ) 2016
2017
2018
2019
2020
2021
Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam yang terselesaikan Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
100,00
-
-
-
-
-
35,88
-
-
-
-
-
300,00
-
-
-
-
-
Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan
79,87
-
-
-
-
-
7. Perbandingan realisasi sampai dengan tahun ini dengan target renstra. Perbandingan realisasi tahun 2016 dengan target renstra tahun 2016 – 2021 disajikan pada tabel berikut : No. 1.
2.
SASARAN
IKU
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam Bertambah luasnya tanaman di dalam dan di luar kawasan hutan
Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam yang terselesaikan Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
TARGET RENSTRA
REALISASI S/D TH 2016
% CAPAIAN
100 %
100 %
100,00 %
100 %
35,88 %.
35,88 %
64
3.
4.
Meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan
Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
5 Unit
3 Unit
60,00 %
Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan
Rp. 15 M US $ 2.500.000 Rp. 1,25 M
Rp. 2.373.200.425,02 M US $ 326.335,91 Rp. 238.117.000
15,82 % 13,05 % 19,05 %
8. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan. a. Tercapainya sasaran strategis menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam baik itu berupa illegal loging, illegal mining, perambahan kawasan maupun kebakaran hutan tidak terlepas dengan intensifnya koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel terhadap semua pihak yang berkaitan dengan hal tersebut baik itu intansi kehutanan di Kabupaten, instansi kehutanan UPT pusat yang ada di daerah maupun pihak Kepolisian. b. Tidak tercapainya sasaran strategis berupa bertambah luasnya tanaman di dalam dan di luar kawasan hutan disebabkan oleh beberapa hal, yang penjelasannya adalah sebagai berikut : - Adanya keraguan pada pelaksana kegiatan (PPTK) terhadap
penetapan calon penerima hibah barang dari Pemerintah Provinsi dikarenakan keterlambatan penerbitan Keputusan Gubernur tentang penetapan penerima Hibah. Diawal tahun berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 900/4627/SJ tanggal 18 Agustus 2015 tentang Penajaman Ketentuan Pasal 298 ayat (5) Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengharuskan badan hukum bagi organisasi masyarakat penerima hibah, sehingga kegiatan hibah tidak dapat dilaksanakan. Namun diakhir tahun ada perubahan kebijakan bahwa yang tidak berbadan hukum boleh menerima belanja hibah. - Pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, permasalahan yang
terjadi adalah sebagian besar anggaran kegiatan berupa belanja jasa hibah kepada para petani hutan atau masyarakat, peraturan yang mengharuskan
penerima
hibah
haruslah
berbadan
hukum
menyebabkan kegiatan penanaman tidak dapat dilakukan karena pengadaan
tanaman
maupun
peralatan
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
setelah
pelaksanaan 65
kegiatan dihibahkan ke masyarakat yang kenyataannya kelompok tani banyak yang tidak berbadan hukum. - Pada kegiatan pengembangan hutan rakyat, permasalahan yang
terjadi selain SK. Hibah yang dikeluarkan dari Gubernur Provinsi Kalsel lambat turunnya sehingga lelang yang dilaksanakan waktunya sudah sangat sempit dan tidak ada peserta lelang yang mengajukan penawaran (gagal lelang). - Pada kegiatan pengembangan hasil hutan non kayu hanya 9
kelompok tani yang berbadan hukum dari 15 kelompok tani hal ini menyebabkan rendahnya realisasi penanaman kaliandra. c. Melebihinya target sasaran strategis berupa meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan disebabkan dengan adanya dorongan dari UU. No. 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menghilangkan kewenangan Kabupaten/Kota dalam urusan kehutanan dan digantikan dengan UPTD KPHP/KPHL yang berada di bawah Dinas Kehutanan Provinsi,
sehingga
penyusunan
RPHJP
KPHP/KPHL
mutlak
sangat
diperlukan sebagai acuan rencana kerja ditingkat tapak. d. Tidak tercapainya sasaran strategis berupa mempertahankan
PNBP dan
PAD Bidang Kehutanan sesuai dengan target yang telah ditetapkan lebih dikarenakan faktor eksternal yaitu realisasi penebangan sangat tergantung dari permintaan pasar, dengan rendahnya tingkat produksi baik hutan tanaman maupun hutan alam maka penerimaan PSDH dan DR pun ikut menurun. Untuk retribusi daerah sebenarnya hampir mencapai target yang telah ditetapkan, kurangnya promosi terhadap jasa wisata hutan dan fasilitasfasilitas wisata yang ada di Tahura Sultan Adam mungkin menjadi faktor yang berpengaruh terhadap capaian target ini.
9. Penghargaan Yang Diterima SKPD Pada Tahun 2016 ini Dinas Kehutanan provinsi Kalimantan Selatan mendapatkan satu buah penghargaan berupa peringkat 5 terbaik SAKIP bagi
SKPD
lingkup
Pemerintah
Provinsi
Kalimantan
Selatan.
Penghargaan ini diberikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan Bapak
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
66
Sahbirin Noor di Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokraksi. Dengan adanya penghargaan yang diberikan ini akan semakin memotivasi
Dinas
Kehutanan
Provinsi
Kalimantan
Selatan
untuk
meningkatkan SAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel.
C. Realisasi Anggaran. 1. Realisasi anggaran setiap sasaran. Pada tahun 2016 untuk melaksanakan setiap sasaran mendapatkan dana sebagaimana disajikan dalam tabel berikut : Tabel Realisasi anggaran setiap sasaran organisasi pada tahun 2016. No.
ANGGARAN
SASARAN
1. 2. 3.
4.
TARGET (Rp.)
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan sumber daya alam Bertambah luasnya tanaman di dalam dan di luar kawasan hutan Meningkatnya kemantapan dalam pengelolaan kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumber daya hutan Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan
REAL (Rp.)
KET
%
3.428.215.000,-
3.100.201.300,-
90,43
5.424.676.600,-
3.232.635.655,-
59,59
698.090.000,-
673.241.450,-
96,44
4.556.644.400,-
4.136.942.029,-
90,79
Provinsi
Kalsel
2. Realisasi anggaran secara umum. Pada
tahun
2016
Dinas
Kehutanan
untuk
melaksanakan pembangunan kehutanan memperoleh dana sebesar Rp. 23.368.561.600,-
(APBD
Rp.
21.440.561.000,-
dan
APBN
Rp.
1.928.000.000,-). Sampai dengan akhir tahun 2016 telah terealisir sebesar Rp. 17.959.275.818,- (76,85 %) dengan rincian pada tabel berikut : Tabel Realisasi anggaran pembangunan kehutanan Tahun 2016. No.
Satuan Kerja Perangkat Daerah/Program/Kegiatan
Pagu Dana
Bobot
Realisasi
%
%
Rp.
%
Rp.
Keu
Fisik
APBD Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan A.
RUTIN
I.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
II.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
III.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.223.104.750
15,03
2.798.571.303
86,83
100,00
1.751.174.750
8,17
1.466.493.203
83,74
100,00
760.500.000 274.100.000
3,55 1,28
711.327.600 212.608.700
93,53 77,57
100,00 100,00
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
67
IV.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
437.330.000
2,04
408.141.800
93,33
100,00
698.090.000
3,26
673.241.450
96,44
100,00
446.650.000
2,08
431.047.850
96,51
100,00
251.440.000
1,17
242.193.600
96,32
100,00
2.651.393.600
12,37
2.297.962.200
86,67
96,23
1.434.805.000
6,69
1.192.855.000
83,14
93,03
310.938.600
1,45
307.019.000
98,74
100,00
905.650.000
4,22
798.088.200
88,12
100,00
7.532.520.250
35,13
3.858.088.255
51,22
60,50
4.649.500.000
21,69
2.409.393.355
51,82
66,66
1.010.420.000
4,71
992.820.450
98,26
100,00
1.872.600.250
8,73
455.874.450
24,34
25,53
68,26
71,96
Capaian Kinerja dan Keuangan B.
PENATAAN RUANG
I.
Program Perencanaan Tata Ruang
II.
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
C.
LINGKUNGAN HIDUP
I.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
II.
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
III.
Program Pengendalian Kebakaran Hutan
D.
KEHUTANAN
I.
Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
II.
Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
III.
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan JUMLAH APBD Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel
14.105.108.600
65,79
9.627.863.208
APBD Tahura Sultan Adam A.
1.390.782.000
6,49
1.125.871.565
80,95
100,00
902.240.000
4,21
657.181.565
72,84
100,00
458.892.000
2,14 0,14
445.370.000
29.650.000
23.320.000
97,05 78,65
100,00 100,00
4.466.788.000
20,83
4.062.263.300
90,94
97,76
3.666.788.000
17,10
3.341.112.900
91,12
97,27
600.000.000
2,80
557.585.000
92,93
100,00
200.000.000 5.857.570.000
0,93 27,32
163.565.400 5.188.134.865
81,78 88,57
100,00 98,29
RUTIN
946.448.600
4,41
885.116.779
93,52
100,00
I. II.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
471.228.600 430.220.000
2,20 2,01
432.205.406 428.008.099
91,72 99,49
100,00 100,00
III.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
45.000.000
0,21
24.903.274
55,34
100,00
B.
KEHUTANAN
531.434.400
2,48
505.823.979
95,18
100,00
I.
Pembinaan dan Penertiban Industri HH
531.434.400
2,48
505.823.979
95,18
100,00
1.477.883.000
6,89
1.390.940.758
94,12
100,00
21.440.561.600
100,00
16.206.938.831
75,59
85,19
I.
URUSAN PILIHAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
II.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
III.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
B.
URUSAN WAJIB
I.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
II. III.
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA Program Pengendalian Kebakaran Hutan JUMLAH APBD Tahura Sultan Adam
APBD UPPHH-Barito Muara A.
JUMLAH APBD UPPHH-Barito Muara JUMLAH KESELURUHAN
Rincian selengkapnya mengenai realisasi anggaran secara umum pada tahun 2016 disajikan pada lampiran.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
68
IV. P E N U T U P
Laporan Kinerja Tahun 2016 ini merupakan Laporan Kinerja tahun pertama dari Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Tahun 2016-2021. Selain menyampaikan tentang pencapaian Sasaran Strategis yang telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) nya, juga akan menyampaikan capaian terkait target kinerja program yang telah ditetapkan dalam RPJMD, secara rinci sebagai berikut : Target Sesuai RPJMD No.
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD 48 Kasus
Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
5%
42 Kasus/12,50 %
1.
Persentase penurunan kasus illegal loging
2.
Prosentase Penurunan frekuensi terjadinya kebakaran hutan
483 Kali
10 %
19 Kali/ 96,07 %
3.
Berkurangnya luas lahan kritis di Provinsi Kalsel
5.582 Ha
500 Ha
235 Ha
4.
LPE PDRB Kehutanan
-0,65 %
0,1 %
-1,8 %
Ket.
Terhadap target-target yang belum tercapai baik itu di Sasaran Strategis pada Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Tahun 2016-2021 maupun RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, akan dianggap hutang kinerja yang wajib dipenuhi oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dengan cara membawa target-target yang belum tercapai tersebut ke tahun-tahun selanjut serta berkoordinasi dengan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan terkait penganggaran kegiatan. Mulai tahun 2017 berdasarkan UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan kehutanan di daerah Kabupaten/Kota dihilangkan dan ditarik ke Pemerintah
Provinsi
Kalsel
sehingga
Instansi
Kehutanan
yang
berada
di
Kabupaten/Kota pun ikut dihilangkan dan SDM kehutanan beserta asset yang berada di daerah kemudian dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi Kalsel. Menindaklanjuti UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tersebut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pemetaan urusan lingkungan hidup dan kehutanan yang kemudian mengeluarkan
SK. Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 651/Menlhk/Setjen/Kum.1/ 8/2016 tentang Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
69
Kehutanan, untuk Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK. Menlhk tersebut menjadi Dinas dengan Type A.
UU. No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah kemudian ditindaklanjuti dengan PP No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang membuat kemampuan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel ditahun-tahun mendatang akan lebih berdampak besar pada pembangunan dan kelestarian lingkungan hidup dikarenakan dukungan SDM dan asset hasil limpahan dari daerah serta dengan dibentuknya 8 UPTD KPH yang berada langsung dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel guna pengelolaan hutan ditingkat lapak.
Laporan Kinerja Tahun 2016 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
70
ii
DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR
.....................
i
DAFTAR ISI
.....................
ii
DAFTAR LAMPIRAN
....................
iii
I. PENDAHULUAN
....................
1
A. LATAR BELAKANG
....................
1
B. STRUKTUR ORGANISASI
.....................
2
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
.....................
3
.....................
15
A. RENCANA STRATEJIK
.....................
15
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
.....................
19
C. PENETAPAN KINERJA
.....................
21
III. AKUNTABILITAS KINERJA
.....................
34
A. CAPAIAN KINERJA
.....................
34
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
.....................
36
C. REALISASI ANGGARAN
.....................
67
.....................
69
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
IV. PENUTUP
iii
DAFTAR LAMPIRAN 1. RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH 2. PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH 3. RENCANA KINERJA KEGIATAN BELANJA LANGSUNG APBD
TAHUN
2016
DINAS
KEHUTANAN
PROV
KALSEL 4. REALISASI
ANGGARAN
DINAS
KEHUTANAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN S/D DESEMBER 2016 5. REALISASI KINERJA KEGIATAN BELANJA LANGSUNG APBD TAHUN 2016
DINAS KEHUTANAN PROV.
KALSEL. 6. REALISASI
KINERJA
OUPUT
KEGIATAN
DAN
OUTCOME PROGRAM PER TRIWULAN TAHUN 2016 7. PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 8. PENGUKURAN
KINERJA
KEGIATAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
TINGKAT
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
1.
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan Sumber Daya Alam
Prosentase kasus gangguan keamanan Hutan dan Sumber Daya Alam yang terselesaikan
100 %
2.
Bertambah Luasnya Tanaman di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan
Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
100 %
3.
Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan
Kontribusi PSDH, DR, dan Retri-busi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan PSDH (Rp) DR (US $) Retribusi (Rp)
4.
Meningkatnya Kemantapan dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Sebagai Dasar Penyiapan Prakondisi Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Program 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Pengembangan Sistem 5. Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Perencanaan Tata Ruang 7. Pengendalian Pemanfaatan Ruang 8. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 9. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 10. Pengendalian Kebakaran Hutan 11. Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan 12. Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan 13. Perencanaan dan Pengembangan Hutan
Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
Rp. Rp.
Anggaran 3.003.853.350 1.549.612.000
Rp.
319.100.000
Rp. Rp.
29.650.000 437.330.000
Rp. Rp. Rp.
446.650.000 251.440.000 5.121.535.000
Rp.
4.700.000.000
Rp. Rp. Rp.
1.105.650.000 4.649.500.000 1.541.854.400
Rp.
398.150.250
3M 500rb 250jt 1 Unit
Keterangan
23.554.325.000 Banjarbaru, Januari 2016 Gubernur Kalimantan Selatan
Kepala Dinas.
H. SAHBIRIN NOOR
DR. Ir. H. RACHMADI KURDI, M. Si
RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran : 2016 No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
1.
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan Sumber Daya Alam
Prosentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang terselesaikan
100 %
2.
Bertambah Luasnya Tanaman di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan
Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
100 %
3.
Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan
Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan PSDH (Rp) DR (US $) Retribusi (Rp)
4.
Meningkatnya Kemantapan dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Sebagai Dasar Penyiapan Prakondisi Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
3M 500rb 250jt 1 Unit
No.
1 I.
Program / Kegiatan
2 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan jasa surat menyurat
Volume
Satuan
12
86.720.000
12
12
283.344.750
12
12
65.440.000
1.630.384.750
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
Rupiah
39.450.000 25,00
25,00
21.680.000 25,00
25,00
70.836.188 25,00
25,00
16.360.000 25,00
407.596.188
50,00
78.900.000 50,00
50,00
43.360.000 50,00
50,00
141.672.375 50,00
50,00
32.720.000 50,00
815.192.375
66.570.000 75,00
75,00
118.350.000 75,00
75,00
65.040.000 75,00
75,00
212.508.563 75,00
75,00
49.080.000 75,00
1.222.788.563
100,00
88.760.000 100,00
100,00
157.800.000 100,00
100,00
86.720.000 100,00
100,00
283.344.750 100,00
100,00
65.440.000 100,00
1.630.384.750
9
Triwulan IV
12
Rupiah Bulan
25,00
44.380.000 50,00
75,00
8
12
157.800.000
Bulan
22.190.000 25,00
50,00
7
Rencana Pelaksanaan Triwulan II Triwulan III
12
Rupiah Bulan
25,00
6
12
88.760.000
Bulan
5
12
4
Triwulan I
RENCANA KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
3
Indikator Kinerja
Dana
2. Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Outcome Pemenuhan kebutuhan komunikasi, air dan listrik
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan jasa surat menyurat Outcome Kelancaran kegiatan persuratan
3. Penyediaan jasa Pemeliharaan dan perizinan Kendaraan
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Outcome Beroperasinya kendaraan dinas
4. Penyediaan Jasa administrasi Keuangan
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan jasa administrasi keuangan Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa administrasi keuangan
dinas/operasional
5. Penyediaan jasa kebersihan Kantor
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan jasa kebersihan kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor
1
12
30.000.000
12
12
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
5.000.000 25,00
7.500.000 25,00 25,00
25,00
9.000.000 25,00
50,00
10.000.000 50,00
15.000.000 50,00 50,00
50,00
18.000.000 50,00
6.000.000 75,00
75,00
15.000.000 75,00
22.500.000 75,00 75,00
75,00
27.000.000 75,00
100,00
8.000.000 100,00
100,00
20.000.000 100,00
30.000.000 100,00 100,00
100,00
36.000.000 100,00
9
12
Rupiah Bulan
25,00
4.000.000 50,00
75,00
114.000.000 100,00 100,00
8
20.000.000 12
Bulan
2.000.000 25,00
50,00
85.500.000 75,00 75,00
250.470.000 100,00
7
12
Rupiah Bulan
25,00
57.000.000 50,00 50,00
187.852.500 75,00
100,00
6
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan alat tulis kantor Outcome Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor
8.000.000 12
Bulan
28.500.000 25,00 25,00
125.235.000 50,00
75,00
5
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Outcome Terpenuhinya kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
12
Rupiah Bulan Bulan
62.617.500 25,00
50,00
4
8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Outcome Terpenuhinya kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
114.000.000 12 12
Rupiah Bulan
25,00
3
9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan Outcome Terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-un dangan
250.470.000 11
Bulan
2
10. Penyedia Bahan Logistik Kantor
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan BBM Outcome Terpenuhinya keperluan BBM kendaraan operasional
11
36.000.000
11. Penyediaan Makanan dan minuman
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum Outcome Tersedianya makan minum rapat dan pegawai
1
II.
3
12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2
13. Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah
Dana
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan peralatan gedung kantor
2. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan
Input Dana Output Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan Outcome Berfungsinya rumah jabatan
87.500.000 25,00
50,00
175.000.000 50,00
104.887.500 75,00
75,00
262.500.000 75,00
100,00
139.850.000 100,00
100,00
350.000.000 100,00
9
Rupiah Bulan
25,00
69.925.000 50,00
75,00
660.500.000
8
350.000.000 12
Bulan
34.962.500 25,00
50,00
495.375.000
7
12
Rupiah Bulan
25,00
330.250.000
6
139.850.000 12
Bulan
100.750.000
5
12
Rupiah
4
660.500.000
12
150.000.000 12
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
25,00
41.250.000 25,00
37.500.000 25,00 25,00
50,00
82.500.000 50,00
75.000.000 50,00 50,00
50,00
128.750.000 50,00
75,00
123.750.000 75,00
112.500.000 75,00 75,00
75,00
193.125.000 75,00
100,00
165.000.000 100,00
150.000.000 100,00 100,00
100,00
257.500.000 100,00
Rupiah Unit
165.000.000 12
Bulan
Unit
12
257.500.000 Input Dana 28 Output Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor 28 Outcome Tersedianya peralatan gedung kantor penunjang kegiatan
3. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
Input Dana Output Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Outcome Berfungsinya gedung kantor dan gudang
1
III.
IV.
3 Input Dana Output Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor Outcome Berfungsinya perlengkapan gedung kantor
2 4. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
Input Dana Output Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Outcome Berfungsinya peralatan gedung kantor
Input Dana Output Jumlah laporan tahunan Tahun 2015 Jumlah laporan akuntabilitas Th 2015 Jumlah laporan LKPJ Tahun 2015 Jumlah laporan LPPD Tahun 2015 Outcome Pemenuhan kebutuhan data-data kegiatan dan anggaran yang telah dilaksanakan serta hasil pembangunan kehutanan Kalsel
Dana
Input Dana Output Jumlah SDM yang mengikuti pendidikan dan pelatihan Outcome Meningkatnya SDM bagian kepegawaian
Dana
5. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
2. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Input Dana Output Jumlah laporan prognosis keuangan Jumlah laporan keuangan SKPD Outcome Tersedianya Data Anggaran Kegiatan yang telah dilaksanakan serta hasil pe
73.000.000 12
12
15.000.000 12
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
68.525.000
25,00
18.250.000 25,00
25,00
3.750.000 25,00
137.050.000 50,00
137.050.000
50,00
36.500.000 50,00
50,00
7.500.000 50,00
75,00
205.575.000 75,00
205.575.000
75,00
54.750.000 75,00
75,00
11.250.000 75,00
437.330.000
100,00
274.100.000 100,00
274.100.000
100,00
73.000.000 100,00
100,00
15.000.000 100,00
9
12
Rupiah
68.525.000 25,00
50,00
385.000.000
8
274.100.000
Rupiah Orang
25,00
280.000.000
100.720.000 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
7
274.100.000 14
Tahun
148.000.000
85.000.000 100,00 100,00 100,00 100,00 84,39
6
1
Rupiah
65.000.000 100,00 100,00 100,00 100,00 64,54
5
437.330.000
40.000.000 100,00 100,00 100,00 100,00 39,71
45.000.000
4
100.720.000
Rupiah Judul Judul Judul Judul Tahun
30.000.000
51.000.000 100,00 100,00 100,00
1 1 1 1 1
15.000.000
50,00 50,00
Rupiah Judul Judul Tahun
50,00 50,00
51.000.000 1 1 1
1
V.
3
3. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Input Dana Output Jumlah bahan Rakoregbanghut 2016 Jumlah bahan Musrenbanghut 2016 Jumlah bahan Rakornasbanghut 2016 Jumlah SDM yang mengikuti kursus singkat Penyusunan RKA Berbasis SAKIP dan ASB Outcome Pemenuhan kebutuhan rencana pembangunan kehutanan Tahun 2017
2
4. Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan
Input Dana Output Jumlah data hasil pembangunan kehutanan Jumlah SDM yang mengikuti kursus singkat Teknologi Informasi Outcome Tersusunnya perencanaan pembangunan kehutanan
ngeluaran keuangan Dinas Kehutanan Kalsel
Perencanaan Tata Ruang 1. Sosialisasi Batas Kawasan Hutan dan KPH
Dana Input Dana Output Jumlah lokasi yang masyarakatnya faham mengenai batas kawasan hutan dan mengenai KPH Outcome Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai batas kawasan hutan dan KPH
2. Identifikasi Pemanfaatan Kawasan Hutan Dalam KPH
Input Dana Output Jumlah lokasi kawasan hutan yg teridentifikasi Jumlah judul rencana pemanfaatan hutan hasil adopsi informasi di KPH Malang yg dapat diterapkan di Kalsel Outcome Tersedianya data dan informasi Pemanfaatan Kawasan Hutan
150.610.000 1
1
135.000.000 1 1 1 5
Rupiah Judul Judul Orang
Tahun
Rupiah Judul Judul Judul orang
33,20
100,00
294.230.000 -
59,76
90.000.000 100,00 100,00
100,00
95.000.000 100,00 100,00 100,00
100,00
446.650.000 57.280.000 100,00
145.000.000 100,00 100,00 100,00 100,00 96,28
100,00
110.000.000 100,00 100,00 100,00
294.230.000 100,00
100,00
446.650.000 57.280.000 100,00
150.610.000 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00
135.000.000 100,00 100,00 100,00 100,00
9
7
Tahun
150.340.000 -
-
294.230.000 100,00
100,00
8
1
Rupiah Rupiah Lokasi
-
294.230.000 100,00
100,00
100,00
7
446.650.000 57.280.000 2
Lokasi
150.340.000 51,10
100,00
100,00
6
2
Rupiah Lokasi
51,10
100,00
5
294.230.000 4
Judul
51,10
4
1
Berkas
50.000.000
43.000.000 -
4
1
VI.
2 3. Monitoring dan evaluasi Tata Batas IUPHHK-HA/HT
Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1. Pengamanan Batas Kawasan Hutan Dalam Rangka Tata Ruang
VII. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
2. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
3 Input Dana Output Jumlah lokasi IUPHHK HA/HT yang diketahui kondisi tata batasnya Outcome Tersedianya data dan informasi Batas IUPHHK-HA/HT. Dana Input Dana Output Jumlah batas kawasan hutan yg terpelihara Jumlah tulisan mengenai perubahan fungsi kawasan hasil adopsi informasi yg dapat diterapkan di Kalsel Outcome Kepastian batas kawasan hutan Dana Input Dana Output Jumlah lokasi yang terpantau dalam patroli Pamhut Jumlah lokasi yang ditindak dengan operasi gabungan pengamanan hutan Outcome Terlaksananya pengamanan dan penertiban hasil hutan yang dipungut secara ilegal Input Dana Output Jumlah lahan kritis masyarakat yang berkurang karena penanaman kayu manis Jumlah rancangan teknis yg tersedia untuk penanaman kayu manis Jumlah calon lokasi yang tersedia untuk penanaman kemiri di Th 2017 Outcome Bertambahnya lahan produk masyarakat dengan tanaman kayu manis
9
95.140.000 100,00
8 95.140.000 100,00
7 -
6 -
5 Rupiah Lokasi
100,00
4 95.140.000 4
100,00
251.440.000
-
243.440.000
251.440.000 100,00
-
243.440.000
243.440.000 96,82
100,00
Laporan
243.440.000 96,82
96,82
100,00
4
243.440.000 96,82
96,82
96,82
243.440.000 Rupiah Km
96,82
96,82
-
30
Judul
96,82
251.440.000
1
Km
704.000.000 24
1.434.805.000
Lokasi
Rupiah Lokasi
Rupiah
25,00
22,02
155.000.000 18,18
251.090.000
50,00
61,36
432.000.000 45,45
656.658.125
46.075.000 30,72
75,00
77,57
546.100.000 72,73
960.430.000
150.000.000 100,00
100,00
100,00
704.000.000 100,00
1.434.805.000
251.440.000
30
10
Tahun
17.800.000 11,87
1
Rupiah Ha
100,00
150.000.000 25
30,00 Judul
12,00 1
100
Lokasi
50
1
11,87
100,00 Ha
30,72 25
1
2
3
4
8
9
26.000.000 100,00
7
26.000.000 100,00
6
-
5 -
53.940.000 100,00
Rupiah stel
53.940.000 100,00
100,00
26.000.000 30
3. Pengadaan Pakaian Polhut dan Pembina Polhut
53.940.000 100,00
100,00
100,00
Rupiah kelomp
100,00
100,00
53.940.000 10
kelomp
-
Input Dana Output Jumlah seragam dinas bagi Polhut Polhut dan Pembina yg dapat mendukung operasional pamhut Outcome Tersedianya pakaian polhut dan pembina
10
pucuk pucuk
-
Input Dana Output Jumlah masyarakat yang faham dan bertisipasi dlm pengamanan hutan Outcome Meningkatnya pemahaman dan keterampilan relawan pengamanan hutan
53.000.000 105 105
Rupiah org
stel
4. Pembinaan Pengamanan Hutan Partisipatif
Input Dana Output Jumlah senjata api yang layak pakai Outcome Tersedianya persenjataan Polhut saat operasi
100.000.000 40
96.090.000 13
Lokasi
Rupiah Lokasi
40
30
5. Pemeliharaan Persenjataan POLHUT
Input Dana Output Jumlah Polhut dan Pembina yang meningkat keterampilan menembaknya Outcome Tersedianya tenaga pengamanan hutan Polhut yang handal
13
Rupiah Lokasi
96.090.000 100,00
100,00
96.090.000 100,00
142.225.000 100
100,00
96.090.000 100,00
50,00
50.000.000 50,00
100
251.775.000 100
100,00
96.090.000 100,00
100,00
100.000.000 100,00
-
100,00
56.828.125 100
100
-
6. Peningkatan Keterampilan Menembak Bagi Polhut dan Pembina
Input Dana Output Jumlah data monev linhut dan sarpras Polhut yang dapat dimanfaatkan Outcome Tersedianya data perlindungan hutan dan Sarpras Polhut yang
251.775.000 8
Lokasi
53.000.000 100,00 100,00
7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perlindungan Hutan.
Input Output
5
org
8. pengendalian dan pengawasan kawasan Konservasi SDH
Dana Jumlah data survey kerusakan kawa san hutan lindung yg dapat dimanfaatkan Jumlah data hasil identifikasi dan inventarisasi potensi SDA kawasan pe-
1
2
VIII. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA 1. Rehabilitasi hutan dan Lahan
IX.
Pengendalian Kebakaran Hutan : 1. Pengendalian Kebakaran Hutan:
3 nyangga yang dapat dimanfaatkan jumlah Jumlah data flora dan fauna yang tidak dilindungi di HL/HP dan Tahura SA yang dapat dimanfaatkan Outcome Tersedianya data terkait kawasan konservasi SDH di Provinsi Kalsel Dana
Dana
Input Dana Output Jumlah lahan kritis yg berkurang karena penanaman Jumlah luas tanaman tahun pertama yang dipelihara Outcome Bertambahnya tanaman pada lahan kritis
Input Output
Dana Jumlah kelompok MPA yang bertambah pemahamannya Jumlah peta kerawanan kebakaran hutan Kalsel yg dapat dimanfaatkan Jumlah peta hotspot yang dapat dimanfaatkan Jumlah lokasi rawan kebakaran hutan yg dapat dicegah melalui patroli pencegahan Jumlah lokasi yang termonitor pasca kebakaran hutan Jumlah IUPHHK/IPPKH yang bertambah pemahamannya terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan Jumlah judul buku/tulisan mengenai cara pengendalian kebakaran hutan
100
9
100
4.100.000.000
8
100
867.388.500
4.100.000.000 100,00
7
Lokasi
262.238.500
867.388.500 21,16
6
8
lokasi
48.238.500
262.238.500 6,40
5
21
Rupiah
48.238.500 1,18
4
4.100.000.000
Rupiah Ha
100
4.100.000.000 500
100,00
905.650.000
21,16
763.810.000
860.900.000 100,00
6,40
570.115.000
719.060.000 100,00
1,18
89.970.000
525.365.000 100,00
100,00
Ha
Rupiah
89.970.000
100,00
605
905.650.000
Rupiah Lokasi
100,00
100,00
860.900.000 2
Buah
50,00
100,00
21,16
22
Peta
50,00
100,00
6,40
22
Lokasi
50,00
100,00
1,18
11
Lokasi 25,00
100,00
Ha
11
Lokasi
100,00
500
8
Judul
25,00
1
1
2
2. Pelatihan Pemadaman Kebakaran Hutan bagi MPA se-Kalsel.
X. Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan 1. Pengembangan hasil hutan non kayu
2. Monev Konflik sosial Pembangunan HT
3 hasil adopsi informasi di Sulawesi yg dapat diterapkan Outcome Terkendalinya kejadian kebakaran hutan dan lahan se Kalsel Input Dana Output Jumlah masyarakat yang mampu menangani kebakaran hutan Outcome Bertambahnya ketrampilan anggota MPA dalam pemadaman kebakaran hutan Dana Input Dana Output Jumlah luas lahan masyarakat yang tertanami HHBK Gaharu Jumlah petani hutan yg meningkat pemahamannya dgn pelatihan budidaya HHNK Jumlah rancangan teknis yg tersedia untuk penanaman Gaharu Jumlah lokasi tanaman rotan & gaharu yg diketahui kondisinya hasil penanaman dari Tahun 2014 s/d 2016 Outcome Bertambahnya luasan tanaman Gaharu Input Dana Output Jumlah peserta pelatihan yg faham mengenai penanganan resolusi konflik sosial HT Jumlah lokasi yang termonitor resolusi konflik HT Outcome Terselesaikannya kasus konflik yg terjadi
4
8
9
100,00
7
75,00
44.750.000 100,00
375
1.501.440.000
4.649.500.000
Orang
7,33
29,66
100,00
100,00
100,00
Org
20
Judul 0,82
30
6
50,00
44.750.000 100,00
100,00
5
44.750.000 100,00
100,00
4.649.500.000
25,00
100,00
2.080.738.300
Tahun
831.550.000
1.501.440.000 100,00 100,00 100,00
1
237.660.000
445.380.000 29,66 100,00 29,66
Rupiah Org
Rupiah
110.070.000 7,33 7,33
44.750.000 30
Rupiah ha
12.360.000 0,82
1
Lokasi
165.430.000 100,00
20
165.430.000 100,00
100,00
100,00
77.455.000 46,82
100,00
100,00
29,66
3.450.000 2,09
-
-
7,33
Orang
-
-
-
165.430.000 30
Lokasi
-
ha
11
Lokasi
375
11
1
4. Monev Peredaran Benih Serta Pembinaan Penangkar Benih
3. Monev Budidaya HHBK
Input Dana Output Jumlah RKT Tahun berjalan HTI yang dimonitor Jumlah HTI yang diperiksa usulan RKT nya Jumlah IUPHHK HTI yang termonitor pembangunannya Outcome Terfasilitasimya HTI di Prov. Kalsel
Input Dana Output Jumlah lokasi yang termonitor peredaran benih tanaman hutannya Jumlah lokasi sumber benih tanaman hutan yg terbina Outcome Terpantaunya peredaran dan penang kar benih
Input Dana Output Jumlah lokasi budidaya HHBK yang termonitor Jumlah lokasi budidaya gaharu yang termonitor Jumlah lokasi budidaya kaliandra & lebah madu yang termonitor Jumlah lokasi budidaya aren dan kayu manis yg termonitor Outcome Terpantaunya budidaya HHBK di Provinsi Kalsel
3
5. Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Pada IUPHHK-HT
Input Output
2
6. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemanfaatan HHBK
Dana Jumlah lokasi yang terinventarisir ijin usaha pemanfaatan HHBK nya Jumlah lokasi yang termonitor pengem bangan HHBK nya Jumlah tulisan terkait hasil pengembangan wawasan dan informasi HHBK
2
5
15
193.630.000 12
Tahun
Lokasi
Lokasi
Lokasi
Lokasi
4.000.000
12,91
-
-
-
25.000.000 -
-
4.000.000 50,00
56,71
100,00
-
75,00
109.800.000 75,00
100,00
122.250.000 100,00
99,05
100,00
50,00
100,00
191.800.000 100,00
100,00
100,00
122.250.000 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
193.630.000 100,00
9
1
Lokasi -
100,00
193.750.000 100,00
8
122.250.000 9
Lokasi
50,00
193.750.000 100,00
100,00
7
9
Lokasi
116.800.000 100,00
100,00
100,00
6
9
Lokasi
100,00
5
193.750.000 11
Lokasi 100,00
4
11
Lokasi
100,00
50
82.050.000
100,00
100,00
223.000.000 100,00
100,00
100,00
223.000.000 100,00
100,00
100,00
223.000.000 100,00
3.950.000
11
100,00
Rupiah Lokasi
100,00
223.000.000 6
Lokasi
Lokasi
6
Judul
11
1
1
2
3
7. Pengembangan Hutan Rakyat
Dana Input Output Jumlah luas lahan masyarakat yang tertanami hutan rakyat Jumlah luas penanaman HR tahun pertama yg terpelihara Outcome Bertambahnya luasan Hutan Rakyat
ke bali yang dapat dimanfaatkan Outcome Terfasilitasinya pengembangan HHBK di Prov. Kalsel
8. Pengembangan dan Peningkatan Produksi Madu
Dana Input Output Jumlah koloni lebah madu yg dapat dimanfaatkan para petani Jumlah tanaman kaliandra yang ditanam sebagai sumber pakan lebah Jumlah petani lebah madu yg meningkat pemahamannya Outcome Terfsilitasi budidaya lebah madu di Prov. Kalsel
Pengendalian Peredaran HH dan Promosi HH
Input Dana Output Jumlah lokasi yang termonitor peredaran hasil hutannya Jumlah stand pameran yang dapat menampilkan produk hasil hutan Kalimantan Selatan Outcome Tertibnya peredaran hasil hutan dan terpromosikannya produk hasil hutan
XI. Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan 1.
2.
input Output
Dana Jumlah lokasi yang termonitor HHBK nya
Pengawasan Pengolahan HHBK
4 1
5 Tahun
Ha
Rupiah Ha
200
Ha
2.000.000.000 270
270
100,00
9 100,00
2.000.000.000 100,00
8 100,00
556.203.300 27,81
7 50
176.150.000 8,81
6
104.550.000 5,23
8,81
182.925.000 100,00
27,81
250.000.000 100,00
100,00
100,00 5,23
14.275.000
100,00
2.300.000
100,00
Rupiah Koloni Btg
100,00
250.000.000 60 12.500
100,00
1.010.420.000
Org
897.820.000
295.100.000 100,00
6
498.415.000
295.100.000 100,00
100,00
100,00
163.930.000
57.040.000 28,09
100,00
100,00
100,00
30.035.000 18,52
63,16
100,00
100.000.000 100,00
Tahun
-
40,00
100.000.000 100,00
1
unit
-
100.000.000 100,00
1.010.420.000
1
Tahun
41.300.000 100,00
Rupiah Lokasi
1
Rupiah Lokasi
295.100.000 12
100.000.000 3
1
3.
4.
5.
3
Pengendalian Industri Kehutanan Dengan Kapasitas Produksi, 6000m3/Tahun
Input Dana Output Jumlah lokasi pengolahan kayu yang terinventarisir Jumlah judul tulisan tentang pemanfaatan dan pengolahan hutan rakyat di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan Outcome Terpantaunya industri kehutanan dgn kapasitas produksi, 6.000 m3/Tahun
2
Pengendalian Pengusahaan Hutan
Input Dana Output Jumlah IUPHHK HA yg kegiatan produksinya terkendali sesuai aturan Jumlah IUPHHK HT yg kegiatan produksinya terkendali sesuai aturan Jumlah lokasi produksi kayu rakyat yang termonitor Outcome Terpantaunya produksi kayu di IUPHHK HA/HT dan kayu rakyat
Jumlah lokasi yg bertambah pemahamannya mengenai peningkatan produksi lebah madu Jumlah lokasi yang terinventarisir industri hasil hutan kayunya Jumlah tulisan hasil adopsi teknologi pengolahan produk hasil hutan kayu di jawa timur yang dapat dimanfaatkan Outcome Terpantaunya pengolahan HHBK di prov. Kalsel
Pengendalian Kinerja Teknis Pengolahan HH dengan Kapasitas <6000m3/Tahun
Input Dana Output Jumlah IPHHK yang terevaluasi dan dinilai kinerjanya Jumlah IPHHK yang teruji rendemen produksinya Outcome Meningkatnya kinerja IPPHK
Lokasi
100,00
100,00
100,00
150.000.000 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
3
Lokasi
40,00
149.500.000 99,67
100,00
9
3 Judul
57.625.000 38,42
99,67
100,00
100,00
1
Lokasi
1.325.000 0,88
38,42
99,67
75.000.000 100,00
8
3
Rupiah Lokasi
0,88
38,42
75.000.000 100,00
100,00
150.000.000 13
Judul
0,88
75.000.000 100,00
100,00
7
1
Lokasi
25.600.000 100,00
100,00
100,00
6
13
Rupiah Unit
100,00
100,00
5
75.000.000 3
Unit
100,00
4
3
Unit
Lokasi
3
143.900.000 100,00
100,00
143.900.000 100,00
100,00
100,00
119.430.000 83,00
100,00
100,00
100,00
34.000.000 23,63
83,00
100,00
Unit
23,63
83,00
9
Unit
23,63
Rupiah Unit 36
Unit
143.900.000 36
36
1
7.
6.
Optimalisasi Penerimaan PSDH, DR dan PNT
Pengendalian Tehadap IPHHK dengan Kapsitas Produksi <6000m3/Tahun
2
Input Dana Output Jumlah lokasi yang diperiksa terkait keabsyahan laporan tahunan pemba yaran iuran kehutanan Jumlah lokasi yang diperiksa terkait kebenaran pungutan PSDH, DR dan PNT Jumlah data hasil perhitungan pungutan/iuran kehutanan Outcome Terpantaunya penerimaan PSDH & DR
Input Dana Output Jumlah IPHHK yang faham mengenai RPBBI Outcome Terkendalinya RPBBI di IPHHK
3
Rapat Koordinasi Teknis Kehutanan dan Penyusunan Data Dasar
Input Output
Input Dana Output Jumlah dokumen perencanaan pembangunan kehutanan yang aspiratif dan komprehensif Jumlah data statistik kehutanan Tahun 2017 Outcome Tersedianya rencana dan data yg diperlukan untuk Tahun 2017
XII Perencanaan dan Pengem bangan Hutan 1.
2.
Pengembangan masyarakat Di Dalam dan Di Sekitar Hutan Dalam Pengelolaan
Dana Jumlah masyarakat yang bertambah pemahamannya di bidang pengelolaan HKM & HD Jumlah tulisan hasil pengembangan wawasan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan desa dan hutan kemasyarakatan
96.420.000 100,00
9 14.320.000 14,85
100,00
8 14.320.000 14,85
14,85
150.000.000 100,00
7
1.670.000 1,73
14,85
120.000.000 100,00
100,00
6
1,73
75.000.000 100,00
100,00
100,00
5
30.000.000 50,00
100,00
100,00
100,00
4
Rupiah Lokasi
75,00
80,00
Rupiah unit
150.000.000 3
Lokasi
25,00
50,00
96.420.000 36
3
Tri
20,00
1
148.150.250 1
Judul
Judul
Rupiah Judul
75.000.000 100,00
75.000.000
246.700.000 100,00
100,00
100,00
120.000.000 100,00
366.700.000
100,00
250.000.000 100,00
100,00
100,00
125.000.000 100,00
375.000.000
100,00
250.000.000 100,00
100,00
100,00
148.150.250 100,00
398.150.250
unit
4
Tahun
2
Rupiah Orang
100,00
36
1
30
250.000.000
Judul
398.150.250
1
1
B.
2
3 Outcome Bertambahnya masyarakat yang terlatih dalam pengelolaan hutan JUMLAH DISHUT
Dana
3 Penyediaan jasa Pemeliharaan dan perizinan Kenderaan dinas/operasional
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Outcome Beroperasinya kendaraan dinas
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Outcome Pemenuhan kebutuhan komunikasi, air dan listrik
Tahura Sultan Adam I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
4 Penyediaan Jasa administrasi Keuangan
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan jasa administrasi keuangan Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa administrasi keuangan
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan jasa surat menyurat Outcome Kelancaran kegiatan persuratan
5 Penyediaan jasa kebersihan Kantor
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan jasa kebersihan kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor
54.440.000 12
902.240.000
Bulan
Rupiah Bulan
Rupiah
29.790.498 25,00
25,00
13.608.000 25,00
225.556.989
50,00
59.580.996 50,00
49,99
27.216.000 49,99
451.113.978
96,68
128.525.994 75,00
75,00
89.371.494 75,00
74,99
40.824.000 74,99
676.700.967
100,00
100,00
171.368.000 100,00
100,00
119.162.000 100,00
100,00
54.440.000 100,00
902.240.000
100,00
9
12
Rupiah Bulan
25,00
85.683.996 50,00
75,00
60.600.000 100,00
8
119.162.000 12
Bulan
42.841.998 25,00
50,00
45.450.000 75,00
100,00
7
12
Rupiah Bulan
25,00
30.300.000 50,00
75,00
11.000.000 100,00
6
12
171.368.000
Bulan
15.150.000 25,00
50,00
8.249.994 75,00
100,00
5
12
Rupiah Bulan
25,00
5.499.996 50,00
75,00
4
60.600.000 12
Bulan
2.749.998 25,00
50,00
Orang
12
Rupiah Bulan
25,00
30
11.000.000 12
Bulan
16.198.930.000
12
1
9. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
7. Penyediaan Alat Tulis Kantor
6 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan Outcome Pemenuhan kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Outcome Pemenuhan kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Outcome Pemenuhan kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan alat tulis kantor Outcome Pemenuhan kebutuhan alat tulis kantor
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Outcome Berfungsinya Peralatan Kerja
3
10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan BBM Outcome Beroperasinya mobil dan motor dinas
2
11 Penyedia Bahan Logistik Kantor
16.500.000 12
12
25.000.000 12
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
bulan
Rupiah bulan
25,00
4.240.500 25,00
25,00
4.125.000 25,00
25,00
6.249.000 25,00
4.999.998 50,00
50,00
8.481.000 50,00
50,00
8.250.000 50,00
49,99
12.498.000 49,99
75,00
7.499.997 75,00
75,00
12.751.500 75,00
75,00
12.375.000 75,00
74,99
18.747.000 74,99
2.500.000 100,00
100,00
10.000.000 100,00
100,00
16.962.000 100,00
100,00
16.500.000 100,00
100,00
25.000.000 100,00
9
12
Bulan
2.499.999 25,00
50,00
1.874.997 75,00
100,00
8
12
Rupiah Bulan
25,00
1.249.998 50,00
75,00
133.968.000 100,00 100,00
7
10.000.000 12
Bulan
624.999 25,00
50,00
100.476.000 75,00 75,00
6
12
Rupiah Bulan
25,00
66.984.000 50,00 50,00
5
2.500.000 12
Bulan
33.492.000 25,00 25,00
4
12
Rupiah bulan bulan
16.962.000 12
133.968.000 12 12
1 12. Penyediaan Makanan dan minuman
Input Dana Output Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum Outcome Kelancaran pelaksanaan makanan dan minuman
3
13. Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luar daerah
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2
14. Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah
Input Dana Output Jumlah pengadaan komputer note book Outcome Tersedianya Peralatan kantor note book
Dana
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
2. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
Input Dana Output Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Outcome Terawatnya Gedung kantor dan gudang
82.000.000 11 Bulan
Rupiah Bulan
42.184.998 25,00
25,00
20.499.999 25,00
50,00
84.369.996 50,00
50,00
40.999.998 50,00
22.500.000 75,00
75,00
126.554.994 75,00
75,00
61.499.997 75,00
100,00
30.000.000 100,00
100,00
168.740.000 100,00
100,00
82.000.000 100,00
9
11
Rupiah Bulan
25,00
15.000.000 50,00
75,00
458.892.000
8
168.740.000 12
Bulan
7.500.000 25,00
50,00
344.168.991
7
12
Rupiah Bulan
25,00
229.445.994
50.000.000 100,00
6
30.000.000 12
Bulan
114.722.997
37.499.994 75,00
5
12
Rupiah
24.999.996 50,00
4
458.892.000
12.499.998 25,00
408.892.000 100,00
100,00
306.668.997 75,00
75,00
204.445.998 50,00 50,00
100,00
50,00
102.222.999 25,00 25,00
75,00
25,00
Rupiah Unit
Rupiah Bulan
Unit
50.000.000 3 3
12
Bulan
408.892.000
12
1
2 III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Dana
3
Input Dana Output Jumlah pengadaan pakaian kerja lapangan dan olah raga Outcome Pemenuhan Kebutuhan Pakaian Kerja Lapangan dan Olah Raga Dana
Dana Input Output Jumlah arboretum Tahura yang terkelola dan berfungsi Outcome Terjaganya kelangsungan hidup tanaman di arboretum
IV. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam 1. Pengendalian Kerusakan Hutan dan lahan
2. Pembangunan Arbortum
Dana Input Output Jumlah penyediaan fasilitas wisata Tahura SA yang layak Jumlah fasilitas Tahura SA yg dipelihara untuk kenyamanan pengunjung Outcome Menarik minat kunjungan wisata ke Tahura SA
Dana Input Output Jumlah tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam pengamanan Tahura SA Jumlah lokasi di Tahura yg terpantau dalam patroli Pamhut Jumlah lokasi di Tahura yg ditindak dengan operasi penertiban Outcome Tercapainya Keamanan Kawasan Tahura
3. Pengelolaan Wisata Alam TAHURA
Input Output
Dana Jumlah demplot agrowisata yang terawat 4. Pemeliharaan Demplot Agro Wisata
29.650.000 2
29.650.000
Paket
Rupiah Paket
Rupiah
239.148.000
100,00
29.650.000 100,00
29.650.000
178.809.600 30,00
1.113.779.740
100,00
29.650.000 100,00
29.650.000
50,00
447.024.000 75,00
3.286.707.200
100,00
29.650.000 100,00
29.650.000
100,00
100,00
596.032.000 100,00
3.686.730.000
100,00
29.650.000 100,00
29.650.000
9
2
Rupiah
25,00
50,00
100,00
8
3.686.730.000
Rupiah Org
25,00
75,00
7
596.032.000 15
Lokasi
50,00
6
13
Lokasi 25,00
5
3
Tahun
4
1
100.000.000 100,00
100,00
70.000.000 70,00 70,00
100,00
1.084.420.000
40.000.000 40,00 40,00
91,56
992.892.000
100,00
10.000.000 10,00 10,00
23,63
256.229.740
91,56
100,00
Rupiah Ha
10,46
113.430.000
23,63
91,56
100,00
86.260.000
100.000.000 10
10,46
23,63
50,00
43.130.000
Ha
Rupiah Paket
10,46
50,00
43.130.000
10
1
Paket
50,00
43.130.000
1.084.420.000
1 Kawasan
1
Rupiah Ha
86.260.000 3
1
3
7. Inventarisasi Potensi Kawasan TAHURA SA
6. Pembangunan dan Pemeli haraan sarpras Wisata
5. RehabilitasiHutan, Pengelolaan dan Pengamanan TAHURA SA (DAK)
Dana Input Output Jumlah hasil studi pemanfaatan jasa lingkungan Tahura SA yang dapat di manfaatkan outcome Tersedianya dokumen studi pemanfaatan jasa lingkungan untuk pengembangan Tahura SA
Dana input Jumlah lokasi yang diketahui potensi output jasa lingkungannya outcome Tersedianya data potensi yang dapat dikembangkan untuk pemanfaatan jasa lingkungan
Dana input Jumlah shelter yg dibuat dan dimanoutput faatkan pengunjung Tahura SA Jumlah jalan yang terpelihara untuk kenyamanan pengunjung Tahura SA outcome Tersedianya fasilitas wisata untuk pengunjung
Dana input Jumlah lahan kritis Tahura yg berkuoutput rang karena penanaman outcome Meningkatkan daya dukung lahan untuk konservasi tanah dan air
2
8. Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Input Output
Outcome Tersedianya demplot agrowisata yang dapat menarik kunjungan wisata
9. Pelestarian Flora dan Fauna
Dana Jumlah penangkaran rusa yang terkelola dengan baik Jumlah penangkaran anggrek yang terkelola dengan baik
4
5 Ha
Rupiah Ha
3
10 Ha
200.810.000
10
6 50,00
50,00
8 50,00
9
100,00
100,00
200.810.000
7
74,70
150.000.000
100,00
49,80
74,70
100.000.000
49,80
100,00
913.740.000
100,00
100,00 100,00
100,00
913.740.000
100,00
9,46
Rupiah Unit
9,46
100,00
50.000.000
86.470.000
913.740.000 4
Paket 0,28
100,00
50.000.000
0,28
1
Paket
100,00
50.000.000
2.588.000
1
50,00
100,00
25.000.000
100,00
100.000.000 100,00
Rupiah Lokasi
100,00
90.000.000 90,00
100,00
50.000.000 3
30.000.000 30,00
90,00
180.468.000 100,00
50,00
100.000.000 Rupiah 1 Dokumen
30,00
162.421.200 90,00
Lokasi
1 Dokumen
54.140.400 30,00
3
Rupiah Unit
100,00
180.468.000 1
90,00 Unit
30,00 1
1
3
12. Penyeberluasan Informasi TAHURA SA
11. Pembuatan Rencana Penge lolaan TAHURA SA
10. Pengembangan Bina Cinta Alam
Dana Input Output Jumlah persemaian yang tersedia di Tahura SA outcome Tersedianya bibit untuk penanaman di Tahura SA
Dana Input Output Jumlah cetak publikasi Tahura SA guna promosi Jumlah film pendek tentang Tahura SA yang dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan Tahura SA di tingkat Nasional dan Mancanegara outcome Tersedianya bahan-bahan penunjang guna mempromosikan eksistensi kawa san wisata Tahura SA
Dana Input Output Jumlah masterplan yang tersedia guna pengelolaan wisata Tahura SA outcome Tersedianya dokumen untuk pengem bangan wisata Tahura SA
Dana Input Output Jumlah masyarakat yang bertambah pemahamannya dalam cinta alam outcome Meningkatnya jumlah masyarakat yang turut serta menjaga lilngkungan
2
13. Pembangunan dan Pemeli haraan Persemaian
Input Output
outcome Tersedianya fasilitas wisata untuk pengunjung
14. Pengamanan Hutan Berbasis Masyarakat
Dana Jumlah kelompok masyarakat yang terbentuk guna pengamanan hutan partisipatif di Tahura SA Jumlah kelompok masyarakat pamhut partisipatif yg terbina
5
7 30,00
8 90,00
9
100,00
50.000.000 100,00
6
50.000.000 100,00
100,00
Unit
50.000.000 100,00
100,00
150.000.000 100,00
2
12.500.000 25,00
100,00
150.000.000 100,00
100,00
4
25,00
90.000.000 60,00
100,00
Rupiah Org
Rupiah Judul
60,00
50.000.000 30
150.000.000 1
Judul
Org
1
Rupiah eks
30
50.000.000 600
Judul
22.500.000 30,00
60,00
45.000.000 60,00
100,00
50.000.000 100,00
80,00
40.000.000 80,00
90,00
67.500.000 90,00
100,00
50.000.000 100,00
100,00
100,00
50.000.000 100,00
100,00
75.000.000 100,00
100,00
50.000.000 100,00
100,00
100,00
50.000.000 100,00
20,00
30,00
10.000.000 20,00 1
Kel
Rupiah Kel
Unit
Rupiah Unit
1 Unit
50.000.000 1 1
75.000.000 4
4
1
2
V. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 1. Rehabilitasi Hutan dan Konservasi
VI. Program Pengendalian Kebakaran Hutan 1. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan
3 outcome Terlibatnya kelompok masyarakat secara aktif dalam pengamanan hutan di Tahura SA Dana
Dana Input Output Jumlah penanaman lahan kritis Tahura tahun pertama dan kedua yang terpelihara Outcome Menjaga peluang tumbuh tanaman hasil kegiatan tahun pertama dan kedua
Input Output
Dana Jumlah petugas pemadaman kebaka ran hutan di Tahura SA yang tersedia Jumlah buku akuntabilitas hotspot Tahura SA yang dapat dimanfaatkan
Outcome Terkendalinya Kebakaran Hutan di Kawasan Tahura Sultan Adam
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa ko-
Dana Input Output Jumlah bulan penyediaan jasa surat menyurat Outcome Kelancaran kegiatan persuratan Input Output
JUMLAH TAHURA SA UPPHH-Barito Muara I. Program Pelayanan Dana Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik
5
7 60,00
8 90,00
9
100,00
600.000.000
30,00
540.000.000
6
360.000.000
100,00
600.000.000
Kel
180.000.000
90,00
540.000.000
4
Rupiah
60,00
360.000.000
4
600.000.000
30,00
100,00
180.000.000
90,00
200.000.000
Rupiah Ha
60,00
180.000.000
100,00
200.000.000
120
30,00
120.000.000
90,00
180.000.000
600.000.000
60.000.000
60,00
120.000.000
Ha
30,00
60.000.000
120
Rupiah Orang
200.000.000
100
100,00
200.000.000
75,00
5.877.512.000
100,00
50,00
5.057.227.158
471.228.600
Buku
25,00
2.303.989.712
353.421.450
51.440.000 100
1
849.077.986
235.614.300
38.580.000 75
Bulan
117.807.150
25.720.000 50
12
Rupiah
12.860.000 25
5.877.512.000 471.228.600
Rupiah Bulan
42.840.000 75
57.120.000 100
100
51.440.000 12
28.560.000 50
75 Bulan
14.280.000 25
50
12
Rupiah Bulan
25 57.120.000 12
1
3
5. Penyediaan jasa kebersihan Kantor
4. Penyediaan Jasa administrasi Keuangan
3. Penyediaan jasa Pemeliharaan dan perizinan Kenderaan dinas/operasional
Dana Input Output Jumlah bulan Penyediaan alat tulis kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor
Dana Input Output Jumlah bulan Penyediaan jasa kebersihan kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor
Dana Input Output Jumlah bulan Penyediaan jasa administrasi keuangan Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa administrasi keuangan
Dana Input Output Jumlah bulan penyediaan jasa peme liharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Outcome Beroperasinya kendaraan dinas operasional
2
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Dana Input Output Jumlah bulan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Outcome Pemenuhan kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
munikasi, sumber daya air dan listrik Outcome Pemenuhan kebutuhan komunikasi, air dan listrik
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan komponen 8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
12
28.720.000 12
12
56.550.000 12
12
62.103.000 12
12
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
5
25
5.000.000 25
25
7.180.000 25
25
25
6
2.500.000 50
50
50
7
75
3.750.000 75
75
75
8
5.000.000 100
100
5.000.000 100
100
100
9
4
20.000.000 12
Bulan
1.250.000 25
50
3.750.000 75
25
14.137.500 25
50
28.275.000 50 50
14.360.000 50 50
10.000.000 50
75
42.412.500 75 75
21.540.000 75 75
15.000.000 75
20.000.000 100
100
28.720.000 100
100
56.550.000 100
100
62.103.000 100
12
Rupiah Bulan
25
2.500.000 50
46.577.250 75
5.000.000 12
Bulan
1.250.000 25
31.051.500 50
12
Rupiah Bulan
15.525.750 25
5.000.000 12
1
2
3
10. Penyediaan Makanan dan minuman
9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
Dana Input Output Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum Outcome Kelancaran pelaksanaan makan dan minuman
Dana Input Output Jumlah bulan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan Outcome Pemenuhan kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
bangunan kantor
11. Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luar daerah
Dana Input Output Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Outcome Pemenuhan kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
12. Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah
Dana
Dana Input Output Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah
II. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
11
30.000.000 11
12
3.000.000 12
12
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
Rupiah Bulan
Bulan
5
25
25
7.500.000 25
25
750.000 25
25
6
50
1.500.000 50
50
7
75
2.250.000 75
75
8
100
3.000.000 100
100
9
4
117.295.600 12
Bulan
8.750.000 25
50
58.647.800 50
50
17.500.000 50
50
75
87.971.700 75
75
26.250.000 75
75
322.665.000
430.220.000
100
35.000.000 100
100
117.295.600 100
100
30.000.000 100
12
Rupiah Bulan
25
215.110.000
22.500.000 75
35.000.000 12
Bulan
107.555.000
15.000.000 50
12
Rupiah
29.323.900 25
430.220.000
1
334.500.000 100 100
9 250.875.000 75 75
50.000.000 100 100
8 167.250.000 50 50
37.500.000 75 75
7
83.625.000 25 25
25.000.000 50 50
6
Rupiah Buah Buah
12.500.000 25 25
5
334.500.000 2 2 Rupiah Item Item
4
Dana Input Output Jumlah gedung kantor yang dibangun Outcome Bertambahnya fasilitas gedung kerja 50.000.000 5 5
3
1. Pembangunan Gedung kantor
Dana Input Output Jumlah peralatan gedung kantor Outcome Tersedianya peralatan gedung kantor
2
2. Pengadaan peralatan gedung kantor
100
32.720.000 100 75
5.000.000 100
24.540.000 75 50
3.750.000 75
100
16.360.000 50 25
2.500.000 50
75
8.000.000 100
8.180.000 25 12
Bulan
1.250.000 25
50
6.000.000 75
100
Rupiah Bulan 12
Rupiah Bulan
25
4.000.000 50
75
45.000.000
32.720.000
5.000.000 12
Bulan
2.000.000 25
50
33.750.000
3. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
12
Rupiah Bulan
25
22.500.000
45.000.000 100
Dana Input Output Jumlah bulan pemeliharaan rutin/ berkala gedung Kantor Outcome Berfungsinya gedung kantor dan gudang
8.000.000 12
Bulan
11.250.000
33.750.000 75
4. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
12
Rupiah
22.500.000 50
Dana Input Output Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Outcome Berfungsinya perlengkapan gedung kantor
45.000.000
11.250.000 25
5. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Dana
Rupiah Kali
412.871.250
287.855.000 100
531.434.400
100
259.157.500
215.891.250 75
75
95.713.750
143.927.500 50
50
Rupiah
71.963.750 25
25
531.434.400
Rupiah %
Kali
Dana
287.855.000 100
4
Dana Persentase bulan termonitornya pe-
Input Dana Output Jumlah pelatihan peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Outcome Tercapainya peningkatan kualitas SDM
Input Output
45.000.000 4
Dana Input Output pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Outcome Berfungsinya peralatan gedung kantor
III. Peningkatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Peningkatan kapasitas SDM
IV. Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan 1. Monitoring dan Pengawasan Penataan Hasil Hutan
1
2
2. Pengawasan dan Pengujian Legalitas Hasil Hutan
3 redaran hasil hutan di pelabuhan Trisakti Jumlah wilayah tujuan yg termonitor keabsyahan dokumen KO nya Jumlah wilayah asal kayu yang termo nitor keabsyahan dokumen KB nya Outcome Termonitornya peredaran kayu bulat dan olahan di wilayah Barito Muara Input Dana Output Persentase pelayanan pemeriksaan dan pengukuran KB/KO di Industri dan barang bukti Persentase terlayaninya pemberian saksi ahli pada instansi terkait Jumlah wilayah yang terkontrol legalitas kayu bulatnya Outcome Terawasi dan terujinya legalitas HH di wilayah Barito Muara
JUMLAH BARITO MUARA JUMLAH KESELURUHAN
3 Kab
Prov
5
25
25
6
50
50
7
75
75
8
100
100
100
9
4
2
75
243.579.400 100,00
50
196.980.000 75,00
100,00
25
66,66
100,00
bulan
66,66
87,50
100,00
12
33,33
37,50
75,00
115.230.000 50,00
%
-
50,00
23.750.000 25,00
100
Lokasi
25,00
Rupiah %
6
Bulan
243.579.400 100
12
1.477.883.000 23.554.325.000
REALISASI ANGGARAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALSEL 2016 No.
Satuan Kerja Perangkat Daerah/Program/Kegiatan
1 2 APBD Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan A. I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13
RUTIN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Bahan Bacaaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyedia Bahan Logistik Kantor Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
II. 1. 2. 3. 4. 5.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Peralatan Gedung kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Pagu Dana Rp.
Bobot %
Realisasi Rp.
% Keu
% Fisik
3
4
5
6
7
3.223.104.750 1.751.174.750 65.440.000 279.134.750 146.720.000 157.800.000 88.760.000 36.000.000 30.000.000 20.000.000 8.000.000 139.000.000 250.470.000 350.000.000 179.850.000
13,79 7,49 0,28 1,19 0,63 0,68 0,38 0,15 0,13 0,09 0,03 0,59 1,07 1,50 0,77
2.798.571.303 1.466.493.203 57.881.100 169.163.231 114.739.298 138.010.000 87.725.900 32.800.000 19.616.500 20.000.000 7.714.000 104.584.074 185.855.000 349.943.100 178.461.000
86,83 83,74 88,45 60,60 78,20 87,46 98,83 91,11 65,39 100,00 96,43 75,24 74,20 99,98 99,23
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
760.500.000 257.500.000 150.000.000 265.000.000 15.000.000 73.000.000
3,25 1,10 0,64 1,13 0,06 0,31
711.327.600 228.575.000 149.000.000 251.530.600 14.722.000 67.500.000
93,53 88,77 99,33 94,92 98,15 92,47
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
III. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
274.100.000 274.100.000
1,17 1,17
212.608.700 212.608.700
77,57 77,57
100,00 100,00
IV. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 3. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan Propinsi Kalsel 4. Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan Kehutanan
437.330.000
1,87
408.141.800
93,33
100,00
100.720.000 51.000.000 135.000.000 150.610.000
0,43 0,22 0,58 0,64
100.234.300 32.810.000 131.924.400 143.173.100
99,52 64,33 97,72 95,06
100,00 100,00 100,00 100,00
698.090.000 446.650.000 57.280.000 294.230.000 95.140.000
2,99 1,91 0,25 1,26 0,41
673.241.450 431.047.850 55.162.500 285.865.350 90.020.000
96,44 96,51 96,30 97,16 94,62
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
251.440.000 251.440.000
1,08 1,08
242.193.600 242.193.600
96,32 96,32
100,00 100,00
2.651.393.600 1.434.805.000 704.000.000 150.000.000 26.000.000 53.940.000 53.000.000 100.000.000 96.090.000 251.775.000
11,35 6,14 3,01 0,64 0,11 0,23 0,23 0,43 0,41 1,08
2.297.962.200 1.192.855.000 650.671.300 26.737.500 24.260.000 49.440.000 31.972.700 81.420.000 79.000.000 249.353.500
86,67 83,14 92,42 17,83 93,31 91,66 60,33 81,42 82,21 99,04
96,23 93,03 100,00 33,33 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
B. I. 1. 2. 4.
PENATAAN RUANG Program Perencanaan Tata Ruang Sosialisasi Batas Kawasan Hutan dan KPH Identifikasi Pemanfaatan Kawasan Hutan dalam KPH Monitoring dan evaluasi Tata Batas IUPHHK Hutan Alam/Hutan Tanaman
II. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1. Pengamanan Batas Kawasan Hutan C. I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
LINGKUNGAN HIDUP Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem Pengadaan Pakaian Polhut dan Pembina Polhut Pengamanan Hutan Partisipatif Pemeliharaan Persenjataan Polhut Peningkatan ketrampilan Menembak bagi POLHUT dan Pembina Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Perlindungan hutan Pengndalian dan Pengawasan Kawasan Konservasi SDH
1
2
3
4
5
6
7
II. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA 1. Rehabilitasi hutan dan Lahan
310.938.600 310.938.600
1,33 1,33
307.019.000 307.019.000
98,74 98,74
100,00 100,00
III. Program Pengendalian Kebakaran Hutan 1. Pelatihan Pemadam Kebakaran Hutan 2 Pengendalian Kebakaran Hutan/Lahan
905.650.000 44.750.000 860.900.000
3,88 0,19 3,68
798.088.200 43.750.000 754.338.200
88,12 97,77 87,62
100,00 100,00 100,00
D. I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
KEHUTANAN Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan Pengembangan hasil hutan non kayu Monev Konflik Sosial Pembangunan HT Monev Budidaya HHBK Monev Peredaran Benih Serta Pembinaan Penangkar Benih Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman pada IUPHHK-HT Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui Pemanfaatan HHBK Pengembangan Hutan Rakyat Pengembangan dan peningkatan Budidaya Lebah Madu
7.532.520.250 4.649.500.000 1.501.440.000 165.430.000 193.630.000 122.250.000 193.750.000 223.000.000 2.000.000.000 250.000.000
32,23 19,90 6,43 0,71 0,83 0,52 0,83 0,95 8,56 1,07
3.858.088.255 2.409.393.355 1.048.561.355 163.092.800 176.820.000 118.550.000 190.460.000 222.532.400 371.372.300 118.004.500
51,22 51,82 69,84 98,59 91,32 96,97 98,30 99,79 18,57 47,20
60,50 66,00 90,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 34,75 49,78
II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan dan Promosi Hasil Hutan Pengawasan Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu Pengendalian Industri Kehutanan dengan Kapasitas Produksi ,6000 m3/Tahun Pengendalian Pengusahaan Hutan Pengendalian Kinerja Teknis Pengolahan HH dengan Kapasitas <6000 m3/Tahun Pengendalian Terhadap IPHHK dengan Kapasitas Produksi <6000 m3/Tahun Optimasliasi Penerimaan PSDH, DR dan PNT
1.010.420.000 295.100.000 100.000.000 150.000.000 75.000.000 143.900.000 96.420.000 150.000.000
4,32 1,26 0,43 0,64 0,32 0,62 0,41 0,64
992.820.450 290.614.850 96.959.800 149.308.800 73.710.000 142.500.000 95.750.000 143.977.000
98,26 98,48 96,96 99,54 98,28 99,03 99,31 95,98
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
1.872.600.250 148.150.250 250.000.000
8,01 0,63 1,07
455.874.450 147.623.250 228.253.200
24,34 99,64 91,30
25,53 100,00 100,00
1.474.450.000
6,31
79.998.000
5,43
5,43
JUMLAH APBD Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel APBN I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan
14.105.108.600
60,36
9.627.863.208
68,26
78,20
1.928.000.000
8,25
1.752.336.987
90,89
90,89
JUMLAH APBN JUMLAH KESELURUHAN DINAS KEHUTANAN APBD Tahura Sultan Adam A. URUSAN PILIHAN I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Jasa Komunikasi, sumber air dan listrik 3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan Dinas operasional 4. Penyediaan jasa adminitrasi keuangan 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 7. Penyediaan Alat tulis kantor 8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 9. Penyediaan komponen instalasi / penerangan bangunan kantor 10. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 11. Penyedia Bahan Logistik Kantor 12. Penyediaan makanan dan minuman 13. Rapat Koordinasi dan konsultasi keluar Daerah 14. Rapat Koordinasi dan konsultasi dalam Daerah
1.928.000.000 16.033.108.600
8,25 1.752.336.987 68,61 11.380.200.195
90,89 70,98
90,89 79,72
80,95 72,84 92,80 36,44 69,18 95,71 87,21 72,08 99,99 85,50 81,75 96,00 54,11 88,22 84,75 98,92
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
III. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan 1. Rapat Koordinasi Teknis Kehutanan dan Penyusunan Data Dasar 2. Pengembangan Masyarakat di Dalam dan di Sekitar Hutan Dalam Pengelolaan Hutan 3. Penyusunan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
1.390.782.000 902.240.000 54.440.000 119.162.000 171.368.000 60.600.000 11.000.000 25.000.000 16.500.000 16.962.000 10.000.000 2.500.000 133.968.000 82.000.000 168.740.000 30.000.000
5,95 3,86 0,23 0,51 0,73 0,26 0,05 0,11 0,07 0,07 0,04 0,01 0,57 0,35 0,72 0,13
1.125.871.565 657.181.565 50.519.000 43.424.075 118.548.900 58.000.000 9.593.500 18.019.000 16.499.000 14.501.680 8.174.500 2.400.000 72.485.625 72.341.000 143.000.285 29.675.000
1
2
3
4
5
6
7
458.892.000 50.000.000 408.892.000
1,96 0,21 1,75
445.370.000 49.835.000 395.535.000
97,05 99,67 96,73
100,00 100,00 100,00
29.650.000 29.650.000
0,13 0,13
23.320.000 23.320.000
78,65 78,65
100,00 100,00
4.466.788.000 3.666.788.000 596.032.000 100.000.000 913.740.000 1.084.420.000 86.260.000 50.000.000 100.000.000 180.468.000 50.000.000 150.000.000 50.000.000 50.000.000 75.000.000 180.868.000
19,11 15,69 2,55 0,43 3,91 4,64 0,37 0,21 0,43 0,77 0,21 0,64 0,21 0,21 0,32 0,77
4.062.263.300 3.341.112.900 568.839.300 74.400.000 815.652.500 1.067.658.200 76.814.900 47.780.000 166.200.000 40.626.000 141.606.000 48.244.000 48.875.000 71.075.000 173.342.000
90,94 91,12 95,44 74,40 89,27 98,45 89,05 95,56 92,09 81,25 94,40 96,49 97,75 94,77 95,84
97,76 97,27 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
II. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 1. Rehabilitasi Hutan dan Konservasi
600.000.000 600.000.000
2,57 2,57
557.585.000 557.585.000
92,93 92,93
100,00 100,00
III. Program Pengendalian Kebakaran Hutan 1. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan
200.000.000 200.000.000
0,86 0,86
163.565.400 163.565.400
81,78 81,78
100,00 100,00
5.857.570.000
25,07
5.188.134.865
88,57
98,29
946.448.600 471.228.600 51.440.000 57.120.000 62.103.000 56.550.000 28.720.000 20.000.000 5.000.000 5.000.000 3.000.000 30.000.000 117.295.600 35.000.000
4,05 2,02 0,22 0,24 0,27 0,24 0,12 0,09 0,02 0,02 0,01 0,13 0,50 0,15
885.116.779 432.205.406 49.880.020 32.115.479 51.150.269 56.511.500 27.998.000 19.988.500 4.869.200 4.981.900 2.700.000 29.975.000 117.035.538 35.000.000
93,52 91,72 96,97 56,22 82,36 99,93 97,49 99,94 97,38 99,64 90,00 99,92 99,78 100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
430.220.000 334.500.000 50.000.000 32.720.000 5.000.000 8.000.000
1,84 1,43 0,21 0,14 0,02 0,03
428.008.099 333.600.000 49.944.799 31.821.000 4.989.800 7.652.500
99,49 99,73 99,89 97,25 99,80 95,66
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
45.000.000 45.000.000
0,19 0,19
24.903.274 24.903.274
55,34 55,34
100,00 100,00
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan B. I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
URUSAN WAJIB Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam Pengendalian Kerusakan Hutan dan lahan Pembangunan Arbortum Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Wisata Pengelolaan Wisata Alam Tahura Pemeliharaan Demplot Agrowisata Inventarisasi Potensi Kawasan Tahura Sultan Adam Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pelestarian Flora dan Fauna Pengembangan Bina Cinta Alam Pembuatan Rencana Pengelolaan Tahura SA Penyebarluasan Informasi Tahura SA Pembangunan dan Pemeliharaan Persemaian Pengamanan Hutan Berbasis Masyarakat Rehabilitasi Hutan, Pengelolaan dan Pengamanan Tahura SA (DAK)
JUMLAH APBD Tahura Sultan Adam APBD UPPHH-Barito Muara A. RUTIN I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan jasa Komunikasi, sumber air dan listrik 3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 4. Penyediaan jasa administrasi keuangan 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6. Penyediaan alat tulis kantor 7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 8. Penyedian komponen instalasi listrikpenerangan bangunan kantor 9. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 10. Penyediaan makanan dan minuman 11. Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi keluar Daerah 12. Rapat Koordinasi dan konsultasi dalam Daerah II. 1. 2. 3. 4. 5.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Kantor Pengadaan peralatan gedung kantor Pemeliharaan Rutin. Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
III. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Peningkatan Kapasitas SDM
1 B. IV. 1. 2.
2 KEHUTANAN Pembinaan dan Penertiban Industri HH Monitoring dan Pengawasan Penatausahaan Hasil Hutan Pengawasan dan Pengujian Legalitas Hasil Hutan JUMLAH APBD UPPHH-Barito Muara JUMLAH KESELURUHAN
3 531.434.400 531.434.400 287.855.000 243.579.400 1.477.883.000 23.368.561.600
4
5
2,27 505.823.979 2,27 505.823.979 1,23 268.846.266 1,04 236.977.713 6,32 1.390.940.758 100,00 17.959.275.818
6 95,18 95,18 93,40 97,29 94,12 76,85
7 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 85,66
REALISASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN No.
Program / Kegiatan
Indikator Kinerja
Volume
Satuan
Realisasi
Ket
1
2
3
4
5
6
7
I.
Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa Pemeliharaan dan perizinan Kendaraan dinas/operasional 4. Penyediaan Jasa administrasi Keuangan
5. Penyediaan jasa kebersihan Kantor
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Dana
1.751.174.750
Rupiah
1.466.493.203
65.440.000
12
Rupiah Bulan
57.881.100 100,00
12
Bulan
100,00
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Outcome Pemenuhan kebutuhan komunikasi, air dan listrik
279.134.750
12
Rupiah Bulan
169.163.231 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Outcome Beroperasinya kendaraan dinas
146.720.000
12
Rupiah Bulan
114.739.298 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
157.800.000
12
Rupiah Bulan
138.010.000 100,00
12
Bulan
100,00
Dana Jumlah bulan Penyediaan jasa kebersihan kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor
88.760.000
12
Rupiah Bulan
87.725.900 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan alat tulis kantor Outcome Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor
36.000.000
12
Rupiah Bulan
32.800.000 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
30.000.000
12
Rupiah Bulan
19.616.500 100,00 100,00
12
Bulan
20.000.000 12
Rupiah Bulan
20.000.000 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa surat menyurat Outcome Kelancaran kegiatan persuratan Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan jasa administrasi keuangan Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa administrasi keuangan Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Outcome Terpenuhinya kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
8. Penyediaan komponen Input instalasi listrik/penerangan Output bangunan kantor
Dana Jumlah bulan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Outcome Terpenuhinya kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
1
2 9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan Outcome Terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-un dangan
4
5
6
7
8.000.000 12
Rupiah Bulan
7.714.000 100,00
12
Bulan
100,00
10. Penyedia Bahan Logistik Kantor
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan BBM Outcome Terpenuhinya keperluan BBM kendaraan operasional
139.000.000 12 12
Rupiah Bulan Bulan
104.584.074 100,00 100,00
11. Penyediaan Makanan dan minuman
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum Outcome Tersedianya makan minum rapat dan pegawai
250.470.000 11
Rupiah Bulan
185.855.000 100,00
11
Bulan
100,00
Input Output
Dana Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
350.000.000 12
Rupiah Bulan
349.943.100 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
179.850.000 12
Rupiah Bulan
178.461.000 100,00
12
Bulan
100,00
760.500.000
Rupiah
711.327.600
Dana 257.500.000 Jumlah pengadaan peralatan gedung 28 kantor Outcome Tersedianya peralatan gedung kantor penunjang 28 kegiatan
Rupiah Unit
228.575.000 100,00
Input Output
12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
13. Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah
II.
3
Dana Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan peralatan gedung kantor
2. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan
3. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
Dana Input Output
Unit
100,00
Dana Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan Outcome Berfungsinya rumah jabatan
150.000.000 12
Rupiah Bulan
12
Bulan
Input Output
265.000.000 12
Rupiah Bulan
251.530.600 100,00
12
Bulan
100,00
Dana Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Outcome Berfungsinya gedung kantor dan gudang
149.000.000 100,00 100,00
1
2 4. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
5. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
3 Input Output
5
6
7
15.000.000 12
Rupiah Bulan
14.722.000 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
73.000.000 12
Rupiah Bulan
67.500.000 100,00
12
Bulan
100,00
274.100.000
Rupiah
212.608.700
274.100.000 14
Rupiah Orang
212.608.700 100,00
1
Tahun
100,00
437.330.000
Rupiah
408.141.800
Dana Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Outcome Berfungsinya peralatan gedung kantor
III. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
4
Dana Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor Outcome Berfungsinya perlengkapan gedung kantor
Dana Input Output
Dana Jumlah SDM yang mengikuti pendidikan dan pelatihan Outcome Meningkatnya SDM bagian kepegawaian
IV. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Dana
1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Input Output
Dana Jumlah laporan tahunan Tahun 2015 Jumlah laporan akuntabilitas Th 2015 Jumlah laporan LKPJ Tahun 2015 Jumlah laporan LPPD Tahun 2015 Outcome Pemenuhan kebutuhan data-data kegiatan dan anggaran yang telah dilaksanakan serta hasil pembangunan kehutanan Kalsel
100.720.000
1 1 1 1 1
Rupiah Judul Judul Judul Judul Tahun
100.234.300 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
2. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Input Output
51.000.000 1 1 1
Rupiah Judul Judul Tahun
32.810.000 100,00 100,00 100,00
3. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Input Output
Dana Jumlah bahan Rakoregbanghut 2016 Jumlah bahan Musrenbanghut 2016 Jumlah bahan Rakornasbanghut 2016 Jumlah SDM yang mengikuti kursus singkat Penyusunan RKA Berbasis SAKIP dan ASB Outcome Pemenuhan kebutuhan rencana pembangunan kehutanan Tahun 2017
135.000.000 1 1 1 5
Rupiah Judul Judul Judul orang
131.924.400 100,00 100,00 100,00 100,00
1
Tahun
100,00
Input Output
150.610.000 1
Rupiah Judul
143.173.100 100,00
7
Orang
100,00
4. Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan
Dana Jumlah laporan prognosis keuangan Jumlah laporan keuangan SKPD Outcome Tersedianya Data Anggaran Kegiatan yang telah dilaksanakan serta hasil pe ngeluaran keuangan Dinas Kehutanan Kalsel
Dana Jumlah data hasil pembangunan kehutanan Jumlah SDM yang mengikuti kursus singkat Teknologi Informasi
1
2
3 Outcome Tersusunnya perencanaan pembangunan kehutanan
V. Perencanaan Tata Ruang 1. Sosialisasi Batas Kawasan Input Hutan dan KPH Output
Dana Dana Jumlah lokasi yang masyarakatnya faham mengenai batas kawasan hutan dan mengenai KPH Outcome Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai batas kawasan hutan dan KPH
2. Identifikasi Pemanfaatan Input Kawasan Hutan Dalam KPH Output
Dana Jumlah lokasi kawasan hutan yg teridentifikasi Jumlah judul rencana pemanfaatan hutan hasil adopsi informasi di KPH Malang yg dapat diterapkan di Kalsel Outcome Tersedianya data dan informasi Pemanfaatan Kawasan Hutan
3. Monitoring dan evaluasi Input Tata Batas IUPHHK-HA/HT Output
Dana Jumlah lokasi IUPHHK HA/HT yang diketahui kondisi tata batasnya Outcome Tersedianya data dan informasi Batas IUPHHK-HA/HT.
VI. Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1. Pengamanan Batas Kawasan Hutan Dalam Rangka Tata Ruang
VII. Perlindungan & Konservasi Sumber Daya Alam 1. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
2. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
Dana Input Output
Dana Jumlah batas kawasan hutan yg terpelihara Jumlah tulisan mengenai perubahan fungsi kawasan hasil adopsi informasi yg dapat diterapkan di Kalsel Outcome Kepastian batas kawasan hutan Dana
4
5
6
7
1
Tahun
100,00
446.650.000 57.280.000 2
Rupiah Rupiah Lokasi
431.047.850 55.162.500 100,00
2
Lokasi
100,00
294.230.000 4
Rupiah Lokasi
285.865.350 100,00
1
Judul
100,00
4
Berkas
100,00
95.140.000 4
Rupiah Lokasi
90.020.000 100,00
4
Laporan
100,00
251.440.000
242.193.600
30
Rupiah Km
1
Judul
100,00
30
Km
100,00
251.440.000
242.193.600 100,00
1.434.805.000
Rupiah
1.192.855.000
Dana Jumlah lokasi yang terpantau dalam patroli Pamhut Jumlah lokasi yang ditindak dengan operasi gabungan pengamanan hutan Outcome Terlaksananya pengamanan dan penertiban hasil hutan yang dipungut secara ilegal
704.000.000 24
Rupiah Lokasi
650.671.300 100,00
10
Lokasi
60,00
1
Tahun
100,00
Input Output
150.000.000 25
Rupiah Ha
26.737.500 -
Input Output
Dana Jumlah lahan kritis masyarakat yang berkurang karena penanaman kayu manis Jumlah rancangan teknis yg tersedia untuk penanaman kayu manis Jumlah calon lokasi yang tersedia untuk penanaman kemiri di Th 2017
1
Judul
-
1
Lokasi
100,00
1
2
3 Outcome Bertambahnya lahan produk masyara kat dengan tanaman kayu manis
3. Pengadaan Pakaian Polhut dan Pembina Polhut
5 25
Ha
7 -
26.000.000 30
Input Output
Dana Jumlah masyarakat yang faham dan bertisipasi dlm pengamanan hutan Outcome Meningkatnya pemahaman dan keterampilan relawan pengamanan hutan
53.940.000 10
Rupiah kelomp
49.440.000 100,00
10
kelomp
100,00
5. Pemeliharaan Persenjata- Input Dana an POLHUT Output Jumlah senjata api yang layak pakai Outcome Tersedianya persenjataan Polhut saat operasi
53.000.000 105 105
pucuk pucuk
31.972.700 100,00 100,00
Dana Jumlah Polhut dan Pembina yang meningkat keterampilan menembaknya Tersedianya tenaga pengamanan hutan Polhut yang handal
100.000.000 40
Rupiah org
81.420.000 100,00
Dana Jumlah data monev linhut dan sarpras Polhut yang dapat dimanfaatkan Outcome Tersedianya data perlindungan hutan dan Sarpras Polhut yang
96.090.000 13
Rupiah Lokasi
79.000.000 100,00
13
Lokasi
100,00
251.775.000 8
Rupiah Lokasi
249.353.500 100
5
Lokasi
100
8
Lokasi
100
21
lokasi
100
310.938.600
Rupiah
307.019.000
310.938.600 500
Rupiah Ha
307.019.000 -
6. Peningkatan Keterampilan Input Menembak Bagi Polhut Output dan Pembina Outcome
7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perlindungan Hutan.
8. pengendalian dan pengawasan kawasan Konservasi SDH
VIII. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA 1. Rehabilitasi hutan dan Lahan
Input Output
Input Output
Dana Jumlah data survey kerusakan kawa san hutan lindung yg dapat dimanfaatkan Jumlah data hasil identifikasi dan inventarisasi potensi SDA kawasan penyangga yang dapat dimanfaatkan jumlah Jumlah data flora dan fauna yang tidak dilindungi di HL/HP dan Tahura SA yang dapat dimanfaatkan Outcome Tersedianya data terkait kawasan konservasi SDH di Provinsi Kalsel Dana Input Output
Dana Jumlah lahan kritis yg berkurang karena penanaman Jumlah luas tanaman tahun pertama yang dipelihara Outcome Bertambahnya tanaman pada lahan kritis
30
40
Rupiah stel
6
Dana Jumlah seragam dinas bagi Polhut Polhut dan Pembina yg dapat mendukung operasional pamhut Outcome Tersedianya pakaian polhut dan pembina
4. Pengamanan Hutan Partisipatif
Input Output
4
stel
org
24.260.000 100,00
100,00
100,00
605
Ha
-
500
Ha
-
1
2
IX. Pengendalian Kebakaran Hutan : 1. Pengendalian Kebakaran Hutan:
2. Pelatihan Pemadaman Kebakaran Hutan bagi MPA se-Kalsel.
X. Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan 1. Pengembangan hasil hutan non kayu
2. Monev Konflik sosial Pembangunan HT
3 Dana Input Output
Dana Jumlah kelompok MPA yang bertambah pemahamannya Jumlah peta kerawanan kebakaran hutan Kalsel yg dapat dimanfaatkan Jumlah peta hotspot yang dapat dimanfaatkan Jumlah lokasi rawan kebakaran hutan yg dapat dicegah melalui patroli pencegahan Jumlah lokasi yang termonitor pasca kebakaran hutan Jumlah IUPHHK/IPPKH yang bertambah pemahamannya terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan Jumlah judul buku/tulisan mengenai cara pengendalian kebakaran hutan hasil adopsi informasi di Sulawesi yg dapat diterapkan Outcome Terkendalinya kejadian kebakaran hutan dan lahan se Kalsel Input Output
Dana Jumlah masyarakat yang mampu menangani kebakaran hutan Outcome Bertambahnya ketrampilan anggota MPA dalam pemadaman kebakaran hutan Dana Input Output
Dana Jumlah luas lahan masyarakat yang tertanami HHBK Gaharu Jumlah petani hutan yg meningkat pemahamannya dgn pelatihan budidaya HHNK Jumlah rancangan teknis yg tersedia untuk penanaman Gaharu Jumlah lokasi tanaman rotan & gaharu yg diketahui kondisinya hasil penanaman dari Tahun 2014 s/d 2016 Outcome Bertambahnya luasan tanaman Gaharu Input Output
Dana Jumlah peserta pelatihan yg faham mengenai penanganan resolusi konflik sosial HT Jumlah lokasi yang termonitor resolusi konflik HT Outcome Terselesaikannya kasus konflik yg terjadi
4
5
6
7
905.650.000
Rupiah
798.088.200
860.900.000 2
Rupiah Lokasi
754.338.200 100,00
22
Buah
100,00
22
Peta
100,00
11
Lokasi
109,09
11
Lokasi
100,00
8
Lokasi
100,00
1
Judul
100,00
1
Tahun
100,00
44.750.000 30
Rupiah Org
43.750.000 100,00
30
Org
100,00
4.649.500.000
Rupiah
2.409.393.355
1.501.440.000
375
Rupiah ha
1.048.561.355 60,00
20
Orang
100,00
1
Judul
100,00
20
Lokasi
100,00
375
ha
60,00
165.430.000 30
Orang
163.092.800 100,00
11
Lokasi
100,00
11
Lokasi
100,00
1
2 3. Monev Budidaya HHBK
3 Input Output
Dana Jumlah lokasi budidaya HHBK yang termonitor Jumlah lokasi budidaya gaharu yang termonitor Jumlah lokasi budidaya kaliandra & lebah madu yang termonitor Jumlah lokasi budidaya aren dan kayu manis yg termonitor Outcome Terpantaunya budidaya HHBK di Provinsi Kalsel
6. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemanfaatan HHBK
7. Pengembangan Hutan Rakyat
8. Pengembangan dan Peningkatan Produksi Madu
5
6
7
193.630.000 12
Lokasi
176.820.000 100,00
15
Lokasi
100,00
5
Lokasi
100,00
2
Lokasi
100,00
1
Tahun
100,00
Dana Jumlah lokasi yang termonitor peredaran benih tanaman hutannya Jumlah lokasi sumber benih tanaman hutan yg terbina Outcome Terpantaunya peredaran dan penang kar benih
122.250.000 9
Lokasi
118.550.000 100,00
9
Lokasi
100,00
9
Lokasi
100,00
Input Output
Dana Jumlah RKT Tahun berjalan HTI yang dimonitor Jumlah HTI yang diperiksa usulan RKT nya Jumlah IUPHHK HTI yang termonitor pembangunannya Outcome Terfasilitasimya HTI di Prov. Kalsel
193.750.000 11
Lokasi
190.460.000 100,00
11
Lokasi
100,00
11
Lokasi
100,00
11
Lokasi
100,00
Input Output
223.000.000 6
Rupiah Lokasi
222.532.400 100,00
6
Lokasi
100,00
1
Judul
100,00
1
Tahun
100,00
4. Monev Peredaran Benih Input Serta Pembinaan Penang- Output kar Benih
5. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Pada IUPHHK-HT
4
Dana Jumlah lokasi yang terinventarisir ijin usaha pemanfaatan HHBK nya Jumlah lokasi yang termonitor pengem bangan HHBK nya Jumlah tulisan terkait hasil pengembangan wawasan dan informasi HHBK ke bali yang dapat dimanfaatkan Outcome Terfasilitasinya pengembangan HHBK di Prov. Kalsel Input Output
Dana Jumlah luas lahan masyarakat yang tertanami hutan rakyat Jumlah luas penanaman HR tahun pertama yg terpelihara Outcome Bertambahnya luasan Hutan Rakyat Input Output
Dana Jumlah koloni lebah madu yg dapat dimanfaatkan para petani Jumlah tanaman kaliandra yang ditanam sebagai sumber pakan lebah Jumlah petani lebah madu yg meningkat pemahamannya
2.000.000.000 270
Rupiah Ha
371.372.300 -
200
Ha
69,50
270
Ha
-
250.000.000 60
Rupiah Koloni
118.004.500 13,33
12.500
Btg
36,00
6
Org
100,00
1
2
3 Outcome Terfsilitasi budidaya lebah madu di Prov. Kalsel
XI. Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan 1.
2.
3.
4.
5.
Pengendalian Peredaran HH dan Promosi HH
Pengawasan Pengolahan HHBK
5 1
6
Tahun
1.010.420.000
Input Output
7 13,33
992.820.450
Dana Jumlah lokasi yang termonitor peredaran hasil hutannya Jumlah stand pameran yang dapat menampilkan produk hasil hutan Kalimantan Selatan Outcome Tertibnya peredaran hasil hutan dan terpromosikannya produk hasil hutan
295.100.000 12
Lokasi
290.614.850,00 100,00
1
unit
200,00
1
Tahun
100,00
input Output
100.000.000 3
Lokasi
96.959.800 100,00
3
Lokasi
100,00
3
Lokasi
100,00
1
Judul
100,00
3
Lokasi
100,00
150.000.000 13
Lokasi
149308800 130,77
1
Judul
100,00
13
Lokasi
130,77
75.000.000 3
Unit
73710000 100,00
3
Unit
100,00
3
Unit
100,00
9
Unit
100,00
Dana Jumlah lokasi yang termonitor HHBK nya Jumlah lokasi yg bertambah pemahamannya mengenai peningkatan produksi lebah madu Jumlah lokasi yang terinventarisir industri hasil hutan kayunya Jumlah tulisan hasil adopsi teknologi pengolahan produk hasil hutan kayu di jawa timur yang dapat dimanfaatkan Outcome Terpantaunya pengolahan HHBK di prov. Kalsel
Pengendalian Industri Ke- Input hutanan Dengan Kapasitas Output Produksi, 6000m3/Tahun
Dana Jumlah lokasi pengolahan kayu yang terinventarisir Jumlah judul tulisan tentang pemanfaatan dan pengolahan hutan rakyat di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan Outcome Terpantaunya industri kehutanan dgn kapasitas produksi, 6.000 m3/Tahun
Pengendalian Pengusaha- Input an Hutan Output
Dana Jumlah IUPHHK HA yg kegiatan produksinya terkendali sesuai aturan Jumlah IUPHHK HT yg kegiatan produksinya terkendali sesuai aturan Jumlah lokasi produksi kayu rakyat yang termonitor Outcome Terpantaunya produksi kayu di IUPHHK HA/HT dan kayu rakyat
Pengendalian Kinerja Teknis Pengolahan HH dgn Kapasitas <6000m3/ Tahun
4
Input Output
Dana Jumlah IPHHK yang terevaluasi dan dinilai kinerjanya Jumlah IPHHK yang teruji rendemen produksinya Outcome Meningkatnya kinerja IPPHK
143.900.000 36
Unit
142500000 105,56
36
Unit
105,56
36
Unit
105,56
1
2 6.
7.
3
Pengendalian Tehadap IPHHK dengan Kapsitas Produksi<6000m3/Tahun
Optimalisasi Penerimaan PSDH, DR dan PNT
Input Output
Dana Jumlah IPHHK yang faham mengenai RPBBI Outcome Terkendalinya RPBBI di IPHHK Input Output
Dana Jumlah lokasi yang diperiksa terkait keabsyahan laporan tahunan pemba yaran iuran kehutanan Jumlah lokasi yang diperiksa terkait kebenaran pungutan PSDH, DR dan PNT Jumlah data hasil perhitungan pungutan/iuran kehutanan Outcome Terpantaunya penerimaan PSDH & DR
XII Perencanaan dan Pengem bangan Hutan 1.
2.
3,
5
Input Output
Dana Jumlah dokumen perencanaan pembangunan kehutanan yang aspiratif dan komprehensif Jumlah data statistik kehutanan Tahun 2017 Outcome Tersedianya rencana dan data yg diperlukan untuk Tahun 2017
Pengembangan masyara- Input kat Di Dalam dan Di Sekitar Output Hutan Dalam Pengelolaan
Dana Jumlah masyarakat yang bertambah pemahamannya di bidang pengelolaan HKM & HD Jumlah tulisan hasil pengembangan wawasan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan desa dan hutan kemasyarakatan Outcome Bertambahnya masyarakat yang terlatih dalam pengelolaan hutan Input Dana Output Jumlah laporan hasil penelitian usulan perubahan fungsi kawasan Outcome Tersedianya data hasil penelitian yg dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan Menteri
JUMLAH DISHUT B. Tahura Sultan Adam I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Input Surat Menyurat Output
Dana Dana Jumlah bulan penyediaan jasa surat menyurat
6
7
96.420.000 36
Unit
95750000 102,78
36
Unit
102,78
150.000.000 3
Lokasi
143977000 100,00
3
Lokasi
100,00
4
Tri
100,00
1
Tahun
100,00
1.872.600.250
Rapat Koordinasi Teknis Kehutanan dan Penyusunan Data Dasar
Penyusunan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
4
455.874.450
148.150.250 1
Judul
147.623.250,00 100,00
1
Judul
100,00
2
Judul
100,00
250.000.000 30
Orang
228.253.200,00 100,00
1
Judul
100,00
30
Orang
100,00
1.474.450.000 1
Judul
1
Judul
79998000
14.105.108.600
9.627.863.208
902.240.000
Rupiah
657.181.565
54.440.000 12
Rupiah Bulan
50519000 100,00
1
2
3 Outcome Kelancaran kegiatan persuratan
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik
8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
119.162.000 12
Rupiah Bulan
43.424.075,00 100,00
12
Bulan
100,00
171.368.000
12
Rupiah Bulan
118.548.900,00 100,00
12
Bulan
100,00
Dana Jumlah bulan Penyediaan jasa administrasi keuangan Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa administrasi keuangan
60.600.000 12
Rupiah Bulan
58.000.000,00 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
11.000.000 12
Rupiah Bulan
9.593.500,00 100,00
12
Bulan
100,00
Dana Jumlah bulan Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Outcome Berfungsinya Peralatan Kerja
25.000.000 12
Rupiah bulan
18.019.000,00 100,00
12
bulan
100,00
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan alat tulis kantor Outcome Pemenuhan kebutuhan alat tulis kantor
16.500.000 12
Rupiah Bulan
16.499.000,00 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
16.962.000 12
Input Output
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Outcome Pemenuhan kebutuhan komunikasi, air dan listrik
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan jasa kebersihan kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor
Dana Jumlah bulan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Outcome Pemenuhan kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
9. Penyediaan komponen Input instalasi listrik/penerangan Output bangunan kantor
Dana Jumlah bulan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Outcome Pemenuhan kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
7 100,00
6 Penyediaan Jasa Perbaik- Input an Peralatan Kerja Output
7. Penyediaan Alat Tulis Kantor
6
Bulan
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Outcome Beroperasinya kendaraan dinas
5 Penyediaan jasa kebersihan Kantor
5 12
3 Penyediaan jasa Pemeli- Input haraan dan perizinan Ken- Output daraan dinas/operasional
4 Penyediaan Jasa administrasi Keuangan
4
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan Outcome Pemenuhan kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Rupiah Bulan
14.501.680,00 100,00
12
Bulan
100,00
10.000.000 12
Rupiah Bulan
8.174.500,00 100,00
12
Bulan
100,00
2.500.000 12
Rupiah Bulan
2.400.000,00 100,00
12
Bulan
100,00
1
2
3
11 Penyedia Bahan Logistik Kantor
Input Dana Output Jumlah bulan penyediaan BBM Outcome Beroperasinya mobil dan motor dinas
12. Penyediaan Makanan dan minuman
Input Output
7
72.485.625,00 100,00 100,00
82.000.000 11
Rupiah Bulan
72.341.000,00 100,00
11
Bulan
100,00
168.740.000 12
Rupiah Bulan
143.000.285,00 100,00
12
Bulan
100,00
30.000.000 12
Rupiah Bulan
29.675.000,00 100,00
12
Bulan
100,00
458.892.000
Rupiah
445.370.000
Dana Jumlah pengadaan komputer note book Outcome Tersedianya Peralatan kantor note book
50.000.000 3
Rupiah Unit
49.835.000,00 100,00
Input Output
408.892.000
Dana Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum Outcome Kelancaran pelaksanaan makanan dan minuman
14. Rapat-rapat Koordinasi dan Input konsultasi dalam daerah Output
Dana Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Input Gedung Kantor Output
IV. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam 1. Pengendalian Kerusakan Hutan dan lahan
6
Rupiah bulan bulan
Dana Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
5
133.968.000 12 12
13. Rapat-rapat koordinasi dan Input konsultasi ke luar daerah Output
2. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
4
Dana
Dana Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Outcome Terawatnya Gedung kantor dan gudang Dana Input Output
Dana Jumlah pengadaan pakaian kerja lapangan dan olah raga Outcome Pemenuhan Kebutuhan Pakaian Kerja Lapangan dan Olah Raga Dana
Input Output
Dana Jumlah tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam pengamanan Tahura SA
3
Unit
100,00
12
Rupiah Bulan
395.535.000,00 100,00
12
Bulan
100,00
29.650.000
Rupiah
23.320.000
29.650.000 2
Rupiah Paket
23.320.000,00 100,00
2
Paket
100,00
3.666.788.000
Rupiah
3.341.112.900
596.032.000 15
Rupiah Orag
568.839.300 100,00
1
2
3 Jumlah lokasi di Tahura yg terpantau dalam patroli Pamhut Jumlah lokasi di Tahura yg ditindak dengan operasi penertiban Outcome Tercapainya Keamanan Kawasan Tahura
2. Pengelolaan Arboretum
3. Pengelolaan Wisata Alam TAHURA
4. Pemeliharaan Demplot Agro Wisata
Dana Jumlah arboretum Tahura yang terkelola dan berfungsi Outcome Terjaganya kelangsungan hidup tanaman di arboretum Input Output
Input Output
Dana Jumlah penyediaan fasilitas wisata Tahura SA yang layak Jumlah fasilitas Tahura SA yg dipelihara untuk kenyamanan pengunjung Outcome Menarik minat kunjungan wisata ke Tahura SA Input Output
Dana Jumlah demplot agrowisata yang terawat Outcome Tersedianya demplot agrowisata yang dapat menarik kunjungan wisata
5. RehabilitasiHutan, Penge- input lolaan dan Pengamanan output TAHURA SA (DAK) outcome
4
5
6
7
13
Lokasi
123,08
3
Lokasi
133,33
1
Tahun
100,00
100.000.000 10
Rupiah Ha
74.400.000 100,00
10
Ha
100,00
1
Rupiah Paket
1.067.658.200 100,00
1
Paket
100,00
1.084.420.000
1 Kawasan
86.260.000 3 3
Rupiah Ha
100,00
76.814.900 100,00
Ha
100,00
10
Ha
173.342.000 100,00
Dana Jumlah lahan kritis Tahura yg berkurang karena penanaman Meningkatkan daya dukung lahan untuk konservasi tanah dan air
180.868.000
10
Ha
100,00
Dana Jumlah shelter yg dibuat dan dimanfaatkan pengunjung Tahura SA Jumlah jalan yang terpelihara untuk kenyamanan pengunjung Tahura SA outcome Tersedianya fasilitas wisata untuk pengunjung
913.740.000 4
Unit
815.652.500 100,00
6. Pembangunan dan Pemeli input haraan sarpras Wisata output
7. Inventarisasi Potensi Kawa input san TAHURA SA output
Dana Jumlah lokasi yang diketahui potensi jasa lingkungannya outcome Tersedianya data potensi yang dapat dikembangkan untuk pemanfaatan jasa lingkungan
8. Penelitian dan Pengemba- Input ngan Kehutanan Output
Dana Jumlah hasil studi pemanfaatan jasa lingkungan Tahura SA yang dapat di manfaatkan outcome Tersedianya dokumen studi pemanfaatan jasa lingkungan untuk pengembangan Tahura SA
1
Paket
100,00
1
Paket
100,00
50.000.000 3
Lokasi
47.780.000 100,00
3
Lokasi
100,00
100.000.000 1 Dokumen
0,00 0,00
1 Dokumen
0,00
1
2
3
9. Pelestarian Flora & Fauna Input Output
Dana Jumlah penangkaran rusa yang terkelola dengan baik Jumlah penangkaran anggrek yang terkelola dengan baik outcome Tersedianya fasilitas wisata untuk pengunjung
10. Pengembangan Bina Cinta Input Alam Output
Dana Jumlah masyarakat yang bertambah pemahamannya dalam cinta alam outcome Meningkatnya jumlah masyarakat yang turut serta menjaga lilngkungan
11. Pembuatan Rencana Pengelolaan TAHURA SA
Input Output
Dana Jumlah masterplan yang tersedia guna pengelolaan wisata Tahura SA outcome Tersedianya dokumen untuk pengem bangan wisata Tahura SA
12. Penyeberluasan Informasi Input TAHURA SA Output
Dana Jumlah cetak publikasi Tahura SA guna promosi Jumlah film pendek tentang Tahura SA yang dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan Tahura SA di tingkat Nasional dan Mancanegara outcome Tersedianya bahan-bahan penunjang guna mempromosikan eksistensi kawa san wisata Tahura SA
13. Pembangunan dan Pemeli Input haraan Persemaian Output
14. Pengamanan Hutan Berbasis Masyarakat
4
5
6
7
180.468.000 1
Unit
166.200.000 100,00
1
Unit
100,00
2
Unit
100,00
50.000.000 30
Org
40.626.000 100,00
30
Org
100,00
150.000.000 1
Judul
141.606.000 100,00
1
Judul
100,00
50.000.000 600 1
eks Judul
1 Unit
48.244.000 100,00 100,00
100,00
Dana Jumlah persemaian yang tersedia di Tahura SA outcome Tersedianya bibit untuk penanaman di Tahura SA
50.000.000 1
Unit
48.875.000 100,00
1
Unit
100,00
Input Output
75.000.000 4
Kel
71.075.000 100,00
4
Kel
100,00
4
Kel
100,00
Dana Jumlah kelompok masyarakat yang terbentuk guna pengamanan hutan partisipatif di Tahura SA Jumlah kelompok masyarakat pamhut partisipatif yg terbina outcome Terlibatnya kelompok masyarakat secara aktif dalam pengamanan hutan di Tahura SA
V. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 1. Rehabilitasi Hutan dan Input Konservasi Output
Dana
Dana Jumlah penanaman lahan kritis Tahura tahun pertama dan kedua yang terpelihara Outcome Menjaga peluang tumbuh tanaman hasil kegiatan tahun pertama dan kedua
600.000.000
Rupiah
557.585.000
600.000.000
120
Rupiah Ha
557.585.000 100,00
120
Ha
100,00
1
2
3
VI. Program Pengendalian Kebakaran Hutan 1. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan
4
5
200.000.000
Input Output
Dana Jumlah petugas pemadaman kebaka ran hutan di Tahura SA yang tersedia Jumlah buku akuntabilitas hotspot Tahura SA yang dapat dimanfaatkan Outcome Terkendalinya Kebakaran Hutan di Kawasan Tahura Sultan Adam
JUMLAH TAHURA SA
200.000.000
100
6
7
163.565.400
Rupiah Orang
163.565.400 100,00
1
Buku
100,00
12
Bulan
100,00
5.857.570.000
5.188.134.865
UPPHH-Barito Muara I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Input Surat Menyurat Output
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik
Dana
471.228.600
Rupiah
432.205.406
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa surat menyurat Outcome Kelancaran kegiatan persuratan
51.440.000 12
Rupiah Bulan
49.880.020 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
57.120.000 12
Rupiah Bulan
32.115.479 100,00
12
Bulan
100,00
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa peme liharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Outcome Beroperasinya kendaraan dinas operasional
62.103.000 12
Rupiah Bulan
51.150.269 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan jasa administrasi keuangan Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa administrasi keuangan
56.550.000 12
Rupiah Bulan
56.511.500 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan jasa kebersihan kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor
28.720.000 12
Rupiah Bulan
27.998.000 100,00
12
Bulan
100,00
Input Output
20.000.000 12
Rupiah Bulan
19.988.500 100,00
12
Bulan
100,00
5.000.000 12
Rupiah Bulan
4.869.200 100,00
12
Bulan
100,00
Dana Jumlah bulan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Outcome Pemenuhan kebutuhan komunikasi, air dan listrik
3. Penyediaan jasa Pemeliha Input raan & perizinan Kendera- Output an dinas/operasional
4. Penyediaan Jasa administrasi Keuangan
5. Penyediaan jasa kebersihan Kantor
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan barang cetak an dan penggandaan
Dana Jumlah bulan Penyediaan alat tulis kantor Outcome Kelancaran pelaksanaan jasa kebersihan kantor Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Outcome Pemenuhan kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
1
2
3
8. Penyediaan komponen Input instalasi listrik/penerangan Output bangunan kantor
Dana Jumlah bulan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Outcome Pemenuhan kebutuhan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
4
5
6
7
5.000.000 12
Rupiah Bulan
4.981.900 100,00
12
Bulan
100,00
3.000.000 12
Rupiah Bulan
2.700.000 100,00
12
Bulan
100,00
30.000.000 11
Rupiah Bulan
29.975.000 100,00
11
Bulan
100,00
117.295.600 12
Rupiah Bulan
117.035.538 100,00
12
Bulan
100,00
35.000.000 12
Rupiah Bulan
35.000.000 100,00
12
Bulan
100,00
430.220.000
Rupiah
428.008.099
Input Dana Output Jumlah gedung kantor yang dibangun Outcome Bertambahnya fasilitas gedung kerja
334.500.000 2 2
Rupiah Buah Buah
333.600.000 100,00 100,00
2. Pengadaan peralatan gedung kantor
Input Dana Output Jumlah peralatan gedung kantor Outcome Tersedianya peralatan gedung kantor
50.000.000 5 5
Rupiah Item Item
49.944.799 100,00 100,00
3. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
Input Output
32.720.000
12
Rupiah Bulan
31.821.000 100,00
12
Bulan
100,00
9. Penyediaan bahan bacaan Input dan peraturan perundang- Output undangan
Dana Jumlah bulan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan Outcome Pemenuhan kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
10. Penyediaan Makanan dan minuman
11. Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luar daerah
Input Output
Dana Jumlah bulan Penyediaan makan dan minum Outcome Kelancaran pelaksanaan makan dan minuman Input Output
Dana Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
12. Rapat-rapat Koordinasi dan Input konsultasi dalam daerah Output
Dana Jumlah bulan penyediaan dana rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah Outcome Kelancaran pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam daerah
II. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pembangunan Gedung kantor
Dana
Dana Jumlah bulan pemeliharaan rutin/ berkala gedung Kantor Outcome Berfungsinya gedung kantor dan gudang
1
2
3
4. Pemeliharaan rutin/berkala Input perlengkapan gedung kantorOutput
Dana Jumlah bulan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Outcome Berfungsinya perlengkapan gedung kantor
5. Pemeliharaan rutin/berkala Input peralatan gedung kantor Output
Dana pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Outcome Berfungsinya peralatan gedung kantor
III. Peningkatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Peningkatan kapasitas Input SDM Output
Dana
Dana Jumlah pelatihan peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Outcome Tercapainya peningkatan kualitas SDM
IV. Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan 1. Monitoring dan Pengawas- Input an Penataan Hasil Hutan Output
2. Pengawasan dan Penguji an Legalitas Hasil Hutan
Dana
4
5
6
7
5.000.000 12
Rupiah Bulan
4.989.800 100,00
12
Bulan
100,00
8.000.000 12
Rupiah Bulan
7.652.500 100,00
12
Bulan
100,00
45.000.000
Rupiah
24.903.274
45.000.000 4
Rupiah Kali
24.903.274 100,00
4
Kali
100,00
531.434.400
Rupiah
505.823.979
Dana Persentase bulan termonitornya peredaran hasil hutan di pelabuhan Trisakti Jumlah wilayah tujuan yg termonitor keabsyahan dokumen KO nya Jumlah wilayah asal kayu yang termo nitor keabsyahan dokumen KB nya Outcome Termonitornya peredaran kayu bulat dan olahan di wilayah Barito Muara
287.855.000 100
Rupiah %
268.846.266 100,00
Input Output
Dana Persentase pelayanan pemeriksaan dan pengukuran KB/KO di Industri dan barang bukti Persentase terlayaninya pemberian saksi ahli pada instansi terkait Jumlah wilayah yang terkontrol legalitas kayu bulatnya Outcome Terawasi dan terujinya legalitas HH di wilayah Barito Muara
JUMLAH JUMLAH KESELURUHAN
3
Prov
100,00
2
Kab
100,00
12
bulan
100,00
243.579.400 100
Rupiah %
236.977.713 100,00
100
%
100,00
6
Lokasi
100,00
12
Bulan
100,00
1.477.883.000 21.440.561.600
1.390.940.758 16.206.938.831
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah data hasil identifi-
kan kawasan hutan lindung yang dapat dimanfaatkan
Jumlah data survey kerusa-
dan sarpras Polhut yang dapat dimanfaatkan
Jumlah data monev linhut
yang meningkat keterampilan menembaknya
Jumlah Polhut dan Pembina
layak pakai
Jumlah senjata api yang
Polhut dan Pembina yang dapat mendukung operasional pamhut
Jumlah seragam dinas bagi
pengamanan hutan
dengan operasi gabungan
Jumlah lokasi yang ditindak
tau dalam patroli Pamhut
Jumlah lokasi yang terpan-
Persentase selesainya kasus gangguan keamanan hutan di Provinsi Kalsel
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUPUT) 2
13 Lokasi
40 orang
105 Pucuk
30 stel
10 lokasi
24 lokasi
100%
3
8 lokasi
-
-
-
-
-
3 Lokasi
25%
4
TRW I
4 lokasi
8 lokasi
13 Lokasi
-
-
-
1 lokasi
5 lokasi
50%
5
TRW II
5 lokasi
8 lokasi
13 Lokasi
-
-
30 stel
2 lokasi
14 Lokasi
75%
6
5 lokasi
8 lokasi
13 Lokasi
40 orang
105 Pucuk
30 stel
6 lokasi
24 lokasi
100%
7
TRW IV
8 lokasi
-
PENCAPAIAN S/D TRW III
5 lokasi
TARGET
REALISASI KINERJA OUPUT KEGIATAN DAN OUTCOME PROGRAM PER TRIWULAN TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PROGRAM DAN KEGIATAN
1
Pengendalian dan pengawasan
perlindungan hutan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
bak bagi polhut dan pembina polhut
Peningkatan keterampilan menem-
Pemeliharaan persenjataan polhut
pembina polhut
Pengadaan pakaian polhut dan
pemanfaatan SDA
Pengendalian dan pengawasan
Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam 1.
2.
3. 4.
5.
6.
kawasan konservasi sumber daya hutan -
kasi dan inventarisasi poten si SDA kawasan penyangga yang dapat dimanfaatkan
1.
1.
1.
1
Pengamanan hutan partisipatif
Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
Pengamanan Hutan Berbasis Masyarakat kawasan Tahura
-
10 Kel
10 Kel
10 Kel
7
10 Kel
10 Kel
100%
2
-
10 Kel
75%
15 Orang
8 lokasi
10 Kel
-
50%
-
16 Lokasi
-
10 Kel
25%
-
15 Lokasi
4 Lokasi
6
100%
-
10 Lokasi
1 Lokasi
4 Kel
-
15 Orang
5 Lokasi
1 Lokasi
2 Kel
4 Kel
5
13 Lokasi
-
-
2 Kel
4 Kel
-
3 Lokasi
-
-
2 Kel
4
4 Kel
-
-
3
4 Kel
-
8 lokasi
4 Kel
Jumlah data flora dan fauna yang tidak dilindungi di HL/ HP dan Tahura SA yang dapat dimanfaatkan
Bertambahnya pemahaman
Jumlah masyarakat yang
masyarakat yang bersedia berpartisipasi pada pengamanan hutan faham dan bertisipasi dlm pengamanan hutan
Jumlah lokasi di Tahura yg
terpantau dalam patroli Pamhut
Jumlah lokasi di Tahura yg
yang terlibat aktif dalam pe ngamanan Tahura SA
Jumlah tokoh masyarakat
Persentase selesainya kasus gangguan keamanan hutan di Tahura SA -
-
-
ditindak dengan operasi penertiban Bertambahnya kelompok ma-
Jumlah kelompok masyara-
syarakat yang berpartisipasi pada pengamanan hutan di Tahura SA -
-
kat yg terbentuk guna pengamanan hutan partisipatif di Tahura SA Jumlah kelompok masyarakat pamhut partisipatif yg bertambah pemahamannya
1.
2. 3. 4.
1
Pelestarian Flora dan Fauna
Pembangunan dan Pemeliharaan Persemaian Pemeliharaan Demplot Agrowisata Pengembangan Bina Cinta Alam
Pengendalian kebakaran hutan/
hutan
Pelatihan pemadaman kebakaran
Pengendalian Kebakaran Hutan 1.
2. lahan
22 buah
2 lokasi
30 orang
100%
30 Org
3 Ha
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
3
-
-
-
-
25%
-
1,5 Ha
-
5%
5%
5%
4
2 Lokasi
-
-
-
30 orang
50%
-
1,5 Ha
1 Unit
50%
50%
50%
5
6 Lokasi
-
22 buah
2 lokasi
30 orang
75%
-
1,5 Ha
1 Unit
80%
80%
80%
6
12 Lokasi
22 peta
22 buah
2 lokasi
30 orang
100%
30 Orang
3 Ha
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
7
2
22 peta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah lokasi rawan kebaka-
dapat dimanfaatkan
Jumlah peta hotspot yang
bakaran hutan Kalsel yg dapat dimanfaatkan
Jumlah peta kerawanan ke-
yang bertambah pemahamannya
Jumlah kelompok MPA
mampu menangani kebakaran hutan
bertambah pemahamannya dalam cinta alam
Jumlah masyarakat yang
yang terawat
Jumlah demplot agrowisata
tersedia di Tahura SA
Jumlah persemaian yang
rek yang terkelola dengan baik
Jumlah penangkaran angg-
yang terkelola dengan baik
Jumlah penangkaran rusa
kawasan konservasi Tahura Sultan Adam guna menunjang fungsi lindung dan kon servasi
Mantapnya pengelolaan
Jumlah masyarakat yang
Persentase selesainya kasus kebakaran hutan di Kalsel
11 lokasi
-
ran hutan yg dapat dicegah melalui patroli pencegahan
1
Pengendalian Kebakaran Hutan
-
Jumlah lokasi yang termoni-
2 11 lokasi
3
-
4
-
5
-
6
8 lokasi
1 judul
8 lokasi
100%
1 judul
8 lokasi
7
2 Lokasi
1 judul
75%
100 Org
tor Pasca kebakaran hutan 8 lokasi
-
50%
-
-
-
Jumlah IUPHHK/IPPKH yang
1 judul
25%
-
1 Buku
-
100%
-
-
-
hotspot Tahura SA yang dapat dimanfaatkan
Jumlah buku akuntabilitas
kebakaran hutan di Tahura SA yang tersedia
mengenai cara pengendalian kebakaran hutan hasil adopsi informasi di Sulawesi yg dapat diterapkan
Jumlah judul buku/tulisan
bertambah pemahamannya terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan
100 Org
-
-
-
-
Jumlah petugas pemadaman
Persentase selesainya kasus kebakaran hutan di Tahura SA
-
-
-
Berkurangnya luas lahan kri-
1.
1 Buku
-
-
tis di Provinsi Kalsel
dan Lahan
500 Ha
Jumlah lahan kritis yg berkurang karena penanaman
10 H
500 Ha
-
10 H
-
10 Ha
120 Ha
Jumlah penanaman lahan
10 Ha 120 Ha
96 Ha
-
kritis tahun pertama yang terpelihara Berkurangnya luas lahan kriJumlah penanaman lahan
tis di Tahura SA -
60 Ha
-
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Rehabilitasi hutan dan lahan diluar kawasan hutan
Rehabilitasi Hutan Konservasi
-
605 Ha
Sumberdaya Alam 1.
1.
kritis Tahura tahun pertama dan kedua yang terpelihara
2.
1 Rehabilitasi Hutan, Pengelolaan dan Pengamanan Tahura Sultan Adam (DAK)
-
645 Ha
10 Ha
1 lokasi
1 Judul
25 Ha
1 Spesies
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5 Ha
-
-
-
-
10 Ha
5
-
139 Ha
-
-
8 Ha
1 lokasi
-
-
-
10 H
6
20 Orang
225 Ha
139 Ha
-
225 Ha
10 Ha
1 lokasi
-
-
-
10 H
7
4
270 Ha
-
-
20 Orang
3
200 Ha
-
-
2
375 Ha
-
10 Ha
20 Org
Jumlah lahan kritis Tahura yg berkurang karena penanaman
Terjaganya kelestarian flora
Jumlah arboretum Tahura
sedia untuk penanaman kemiri di Tahun 2017
Jumlah calon lokasi yang ter-
tersedia untuk penanaman kayu manis
Jumlah rancangan teknis yg
kat yang berkurang karena penanamann kayu manis
Jumlah lahan kritis masyara-
Perlindungan Konservasi Sumber
-
-
-
-
Daya Alam
Pengelolaan Arboretum
yati dan ekosistem
Pengelolaan keanekaragaman ha-
& fauna guna keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk mendukung RHL
1.
2.
yang terkelola dan berfungsi Bertambahnya luas lahan
Jumlah petani hutan yang me-
yang tertanami HHBK Gaharu
Jumlah luas lahan masyarakat
tahun pertama yg terpelihara
Jumlah luas penanaman HR
yang tertanami hutan rakyat
Jumlah luas lahan masyarakat
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
-
-
-
Hutan
pengembangan hasil hutan non kayu
pengembangan hutan rakyat
produktif masyarakat yang dapat dimanfaatkan masyara kat dengan tanamanan kayu & HHBK
1.
2.
-
ningkat pemahamannya dgn pelatihan budidaya HHNK
3.
1.
2.
1
monitoring, evaluasi peredaran benih serta pembinaan penangkar benih
monitoring dan evaluasi konflik sosial pembangunan HT
Pengendalian pelaksanaan penanaman pada IUPHHK-HT
-
Jumlah rancangan teknis yg
2 1 Judul
3
-
4
1 judul
5
1 judul
6
1 judul
7
20 Lokasi
-
9 Lokasi
-
9 Lokasi
9 Lokasi
7 Lokasi
11 Unit
9 Lokasi
9 Lokasi
20 lokasi
tersedia untuk penanaman Gaharu
-
9 Lokasi
11 Unit
-
Jumlah lokasi tanaman rotan &
9 Lokasi
-
11 Unit
-
9 Lokasi
11 Unit
tanaman hutan yg terbina
Jumlah lokasi sumber benih
tor peredaran benih tanaman hutannya
Jumlah lokasi yang termoni-
gaharu yg diketahui kondisinya hasil penanaman dari Tahun 2014 s/d 2016
11 Unit
30 orang
-
Mempertahankan eksistensi keberadaan IUPHHK-HT di Kalsel yang mampu mendukung usaha dibidang kehutaan
30 orang
11 Lokasi
-
11 Lokasi
11 Lokasi
11 Lokasi
30 Orang
30 Orang
30 Orang
30 Orang
30 Orang
11 Lokasi
-
30 Orang
11 Lokasi
11 Lokasi
30 orang
an resolusi konflik sosial HT Jumlah lokasi yang termonitor resolusi konflik HT Jumlah HTI yang dinilai usulan rencana karyanya Jumlah HTI yang diperiksa
30 Orang
-
11 Lokasi
30 Orang
11 Lokasi
11 Lokasi
Jumlah pelatihan penangan-
-
usula RKT nya Jumlah RKT Tahun berjalan
Bertambahnya masyarakat
-
Perencanaan dan Pengembangan
HTI yang dimonitor
Hutan
1.
sekitar kawasan hutan yang memiliki SDM dalam pengelolaan HKM dan HD - Jumlah masyarakat yang bertambah pemahamannya di bidang pengelolaan HKM & HD
pengembangan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan dalam pengelolaan hutan
1.
1
Rapat Koordinasi Teknis dan Penyusunan Data Dasar
Monitoring dan evaluasi
Kawasan Hutan
Identifikasi Pemanfaatan
hutan dan KPH
Sosialisasi batas kawasan
Perencanaan Tata Ruang
1.
2.
3.
Tata Batas IPHHK-HA/HT
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
5
1 Judul
6
1 Judul
7
2 4
1 Dok
3
1 Dok
1 Judul
1 Dok
Jumlah tulisan hasil pengemba-
1 Dok
-
1 Dok
1 Judul
ngan wawasan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan desa dan hutan kemasyarakatan Tersedianya rencana pembangunan kehutanan yang aspiratif dari tingkat daerah
1 Judul
3 Unit
1 Judul
3 Unit
2 Lokasi
1 Judul
3 Unit
2 Lokasi
4 Lokasi
1 Judul
-
4 Lokasi
1 Judul
Jumlah dokumen perencana
an pembangunan kehutanan yang aspiratif dan komprehensif
-
4 Lokasi
-
4 Lokasi
1 Judul
2 Lokasi
-
-
4 Lokasi
30 KM
1 Judul
4 Lokasi
-
4 Lokasi
30 KM
-
1 Judul
-
-
-
Jumlah data statistik kehutanan Tahun 2016
4 Lokasi
-
1 Unit
30 KM
1 Judul
-
Jumlah lokasi IUPHHK HA/HT
faatan hutan hasil adopsi informasi di KPH Malang yg dapat diterapkan di Kalsel
Jumlah judul rencana peman-
yang teridentifikasi
Jumlah lokasi kawasan hutan
nya faham mengenai batas kawasan hutan dan mengenai KPH
Jumlah lokasi yang masyarakat
Beroperasionalnya KPHP/ KPHL yang sudah terbentuk di Provinsi Kalsel -
-
-
yang diketahui kondisi tata ba tasnya Bertambahnya panjang batas kawasan hutan yg memenuhi standar
1.
1 Pengamanan batas kawasan hutan dalam KPH
-
2
-
30 KM
6
30 KM
7
1 Judul
5
-
38 Unit
-
24 Unit
12 Lokasi
4
-
7 Lokasi
2 unit
3
3 Lokasi
2 unit
37 Unit
-
2 Lokasi
1 unit
24 Unit
1 Judul
12 Lokasi
-
-
13 Lokasi
-
-
12 Bulan
1 Judul
11 Lokasi
75%
12 Bulan
1 Judul
17 Lokasi
100%
12 Bulan
1 Judul
17 Lokasi
38 Unit
1 judul
12 Bulan
50%
36 Unit
12 Bulan
25%
38 Unit
100%
36 Unit
36 Unit
1 unit
-
30 KM
Persentase bulan termonitornya
36 Unit
Jumlah batas kawasan hutan yang terpelihara Jumlah tulisan mengenai pe-
Terkendalinya RPBBI dan Pro-
rubahan fungsi kawasan hasil adopsi informasi yg dapat diditerapkan di Kalsel Pembinaan dan Penertiban Industri
Jumlah IPHHK yang teruji ren-
si dan dinailai kinerjanya
Jumlah IPHHK yang terevalua-
ngenai RPBBI
Jumlah IPHHK yang faham me-
dapat menampilkan produk hasil hutan Kalimantan Selatan
Jumlah stand pameran yang
peredaran hasil hutannya
Jumlah lokasi yang termonitor
Hasil Hutan
-
-
-
demen produksinya Jumlah lokasi pengolahan kayu yang terinventarisir
-
Jumlah judul tulisan tentang pe-
-
Terlayaninya penatausahaan hasil hutan di wilayah Barito Muara
manfaatan dan pengolahan hutan rakyat di Jawa Timur yg dapat dimanfaatkan
dengan kapasitas produksi < 6.000
monitoring peredaran hasil hutan
m3 / tahun
Pengendalian Industri Kehutanan
tas produksi < 6.000 m3 / tahun
olahan Hasil Hutan dengan kapasi-
Pengendalian Kinerja Teknis Peng-
dengan kapasitas produksi < 6.000 m3 / tahun
Pengendalian terhadap IPHHK
dan promosi hasil hutan
Pengendalian peredaran hasil
duksi IPHHK kapasitas produksi < 6.000 M3/Th sesuai peraturan yang berlaku
1.
2.
3.
4.
1.
peredaran hasil hutan di pelabuhan Trisakti
2.
1
monitoring dan pengujian legalitas hasil hutan
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
HHBK
monitoring dan evaluasi budidaya
Hutan 1.
2.
Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui pemanfaatan HHBK
-
-
-
-
Jumlah wilayah tujuan yg ter-
2
100%
2 Kab
3 Provinsi
3
25%
25%
-
1 Prov
4
3 Lokasi
50%
50%
1 Kab
2 Prov
5
4 Lokasi
75%
75%
2 Kab
3 Prov
6
6 Lokasi
100%
100%
2 Kab
3 Prov
7
Persentase terlayaninya pem-
riksaan dan pengukuran KB/KO di Industi dan barang bukti
Persentase pelayanan peme-
termonitor keabsyahan dokumen KB nya
Jumlah wilayah asal kayu yang
monitor keabsyahan dokumen KO nya
100%
1 Lokasi
berian saksi ahli pada instansi terkait
12 Lokasi
6 Lokasi
Jumlah wilayah yang terkontrol legalitas kayu bulatnya
12 Lokasi
15 Lokasi
Mempertahankan fungsi eko-
-
1.925.231.528 237.420,88
3 lokasi
5 Lokasi
2.373.200.425,02 326.335,91
1.666.343.950 237.420,88
3 lokasi
3 lokasi
2 Lokasi
1.271.344.126 237.420,88
1 Lokasi
1 lokasi
1 lokasi
PSDH Rp. 3 M
15 Lokasi
-
1 lokasi
DR 500 rb US $
5 Lokasi
-
12 Lokasi
2 Lokasi
6 Lokasi
6 Lokasi
6 Lokasi
1 Judul
6 Lokasi
1 Judul
6 Lokasi
1 Judul
2 Lokasi
6 Lokasi 1 Judul
1 Judul
6 Lokasi
nomi kawasan hutan & hasil
Jumlah lokasi yang termonitor
Jumlah lokasi budidaya kaliandra dan lebah madu yang termonitor Jumlah lokasi budidaya aren dan kayu manis yg termonitor Jumlah lokasi yang terinventa risir ijin usaha pemanfaatan HHBK nya
yang termonitor
Jumlah lokasi budidaya gaharu
yang termonitor
Jumlah lokasi budidaya HHBK
hutan -
-
-
pengembangan HHBK nya Jumlah tulisan terkait hasil pengembangan wawasan dan informasi HHBK ke bali yg dapat dimanfaatkan
3.
1 pengembangan dan peningkatan budidaya lebah madu
-
-
-
2 60 koloni
3
4
5
6
7
8 koloni
4.500 Btg
6 Orang
6 Orang
6 Orang
1.925.231.528 237.420,88
3 Lokasi
6 Orang
1.666.343.950 237.420,88
3 Lokasi
3 Lokasi
12.500 btg
Jumlah koloni lebah madu yg dapat dimanfaatkan para petani Jumlah tanaman kaliandra yg ditanam sebagai sumber pakan lebah Jumlah petani lebah madu yg meningkat pemahamannya
1.271.344.126 237.420,88
3 Lokasi
3 Lokasi
3 Lokasi
1 Judul
PSDH Rp. 3 M
3 Lokasi
3 Lokasi
-
1 Judul
3 Lokasi
Mempertahankan fungsi eko-
3 Lokasi
3 Lokasi
-
1 Judul
2 Lokasi
3 Lokasi
Pembinaan dan Penertiban Industri
3 Lokasi
-
2 Lokasi
3 Lokasi
4 Tri
2.373.200.425,02 326.335,91
3 Lokasi
2 Lokasi
3 Lokasi
3 Tri
1 Judul
3 Lokasi
3 Lokasi
2 Tri
DR 500 rb US $
Jumlah lokasi yang diperiksa
teknologi pengolahan produk hasil hutan kayu di jawa timur yang dapat dimanfaatkan
Jumlah tulisan hasil adopsi
risir indutri hasil hutan kayunya
Jumlah lokasi yang terinventa
pemahamannya mengenai pe ningkatan produksi lebah madu
Jumlah lokasi yang bertambah
HHBK nya
Jumlah lokasi yang termonitor
hutan -
-
-
-
3 Lokasi
1 Tri
nomi kawasan hutan & hasil
Pengawasan pengolahan HHBK
Optimalisasi Penerimaan PSDH, DR dan PNT
terkait keabsyahan laporan tahunan pembayaran iuran kehutanan Jumlah lokasi yang diperiksa terkait kebenaran pungutan PSDH, DR dan PNT Jumlah data hasil perhitungan
4 Tri
Hasil Hutan 1.
2.
-
-
pungutan/iuran kehutanan
3.
1 Pengendalian pengusahaan hutan
-
-
-
3 Lokasi
1 Paket
1 Paket
1 Paket
4 Unit
Retri 250 Juta
3 Unit
3 Unit
-
3 Lokasi
-
-
-
-
Rp. 77.327.000
-
-
3 Lokasi
-
-
50%
2 Unit
Rp. 123.808.000
3 Unit
2 Unit
3 Unit
5
-
1 Judul
-
3 Lokasi
73%
63%
75%
3 Unit
Rp. 182.231.500
3 Unit
3 Unit
3 Unit
6
1 Judul
600 Eks
1 Judul
-
3 Lokasi
1 Paket
1 Paket
1 Paket
4 Unit
Rp. 238.117.000
3 Unit
3 Unit
3 Unit
7
2
1 Dok
-
-
1 Judul
4
1 Judul
-
1 Judul
3
600 Eks
-
3 Unit
1 Judul
Jumlah IUPHHK HA yang kegiatan produksinya terkendali sesuai aturan Jumlah IUPHHK HT yang kegiatan produksinya terkendali sesuai aturan Jumlah lokasi produksi kayu rakyat yang termonitor
Mempertahankan retribusi
Jumlah film pendek tentang
SA guna promosi
Jumlah cetak publikasi Tahura
tersedia guna pengelolaan wisata Tahura SA
Jumlah masterplan yang
atan jasa lingkungan Tahura SA yg dapat dimanfaatkan
Jumlah hasil studi pemanfa
potensi jasa lingkungannya
Jumlah lokasi yang diketahui
dipelihara untuk kenyamanan pengunjung
Jumlah fasilitas Tahura SA yg
wisata Tahura SA yang layak
Jumlah penyediaan fasilitas
untuk kenyamanan pengunjung Tahura SA
Jumlah jalan yang terpelihara
dimanfaatkan pengunjung Tahura SA
Jumlah shelter yg dibuat dan
Perlindungan Konservasi Sumber
-
-
-
-
-
-
-
-
-
daerah kawasan Tahura Sultan Adam
Penyebarluasan Informasi Tahura
Tahura Sultan Adam
Pembuatan Rencana Pengelolaan
Kehutanan
Penelitian & Pengembangan
Tahura Sultan Adam
Inventarisasi Potensi Kawasan
Pengelolaan Wisata Alam Tahura
Sarpras Wisata
Pembangunan dan Pemeliharaan
Daya Alam 1.
2.
3. 4.
5.
6. Sultan Adam
1
2 Tahura SA yang dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan Tahura SA di tingkat Nasional dan Mancanegara
3
4
5
6
7
PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran : 2016 Triwulan IV 8
Triwulan II 6
100%
Realisasi Triwulan III 7 Triwulan I 5
75 %
4
50%
35,88 %
3
25%
-
2 100 %
-
1 Prosentase kasus gangguan keamanan Hutan dan Sumber Daya Alam yang terselesaikan
-
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan Sumber Daya Alam
100 %
1.
Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
2.373.200.425,02 326.335,91 Rp. 238.117.000
Bertambah Luasnya Tanaman di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan
1.925.231.528 237.420,88 Rp. 182.231.500
3 Unit
2.
1.666.343.950 237.420,88 Rp. 123.808.000
3 Unit
Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan
1.271.344.126 237.420,88 Rp. 77.327.000
3 Unit
3.
3M 500rb 250jt
3 Unit
Kontribusi PSDH, DR, dan Retri-busi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan PSDH (Rp) DR (US $) Retribusi (Rp)
1 Unit
Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
4.
Meningkatnya Kemantapan dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Sebagai Dasar Penyiapan Prakondisi Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Ket.
9
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran : 2016 SASARAN INDIKATOR KINERJA STRATEGIS 1 2
TARGET
REALISASI
(% )
3
4
5
Menyelesaikan gangguan keamanan hutan dan Sumber Daya Alam
Prosentase kasus gangguan keamanan Hutan dan Sumber Daya Alam yang terselesaikan
100 %
100 %
100,00
Bertambah Luasnya Tanaman di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan
Persentase keberhasilan penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
100 %
35,88%
35,88
Mempertahankan PNBP dan PAD Bidang Kehutanan
Kontribusi PSDH, DR, dan Retribusi Daerah dari pemanfaatan kawasan hutan & hasil hutan PSDH (Rp) DR (US $) Retribusi (Rp)
Meningkatnya Kemantapan dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Sebagai Dasar Penyiapan Prakondisi Pengelolaan Sumber Daya Hutan
Terkelolanya kawasan hutan secara lestari pada tingkat tapak dalam unit-unit KPH
79,87 Rp. US Rp.
3 M Rp. 500 rb US 250 jt Rp.
2.373.200.425 326.335,91 238.117.000
79,11 65,27 95,25
1 Unit
3 Unit
300,00
128,94
15,82% 13,05% 19,05%
60,00%