D*t
LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR-RI KE PROVINSI SUMATERA UTARA 21 MARET 2010 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2OO9-2010 17
-
SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLII( INDONESIA
JAKARTA 201 0
DAFTAR ISI
BAGIAN I _ PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Kunjungan 1.3 Maksud dan Tujuan l(unjungan .."...'-.' 1.4 Susunan Anggoia Tim l(urrjungan Kerja
I
1
1
2
BAGIAN II _ PROFIL DAER/\H I(UNJUNGAN
2.1 Kondisi Geografis, Pemerintahan dan Penduduk"' 2.2 Potensi sunrber Daya Alarn dan Kondisi Perekonomian BAGIAN III _ PELAKSANAAN
KEGIAT/\N.....'....
."........
2 3
4
BAGIAN IV _ HASIL KUNJUNGAN I(ERJA
4.1 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral 4.2 Sektor Lingkungan HiduP 4"3 Sektor Riset dan teknologi ...
5
10 {a
tz
BAGIAN V * KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 l(esimpulan 5.2 Rekomendasi BAGIAN VI _ PENUTUP LAMPIRAN
13
14
15
BAGIAN
I
PENDAHULUAN | -1. Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan tugas clan fungsi DPR-Rl, sesuai dettqatr ketentuan Pasal 54 ayat (3) Peraturan DPR Rl No.1/DPRRlil/2009-2010 tentang Tata Tertib, maka Kornisi Vll DPR-RI dalam Reses Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009 - 2010 telah membentuk 3 (tiga) Tirn Kunjuttgan Ketja. yaitu ke Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Banten. Laporan ini merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukarr oleh Tim Kunker l(omisi Vll DPR Rl ke Provinsi Sumatera Utara selama 5 (lima) hari dari tanggal 17 hingga 21 Maret 2010.
1.2. Dasar l(uniungan
1.
2.
l(eputusan Pimpinan DPR Rl terrtang Penugasan Kepada Anggota Komisi I sarnpai dengan Komisi Xl, dan Badan Legislasi DPR-RI untuk melakukan kunjungan kerja berkelompok Dalam Reses Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009 - 2010' Keputusan Rapat Intern Kornisi Vll DPR Rl
1.3. Maksud dan Tuiuan Kuniungan
Maksud diadakannya Kunjungarr Kerja Kornisi vll DPR Rl ke Prorrinsi Sumatera Utara adalah dalam rangka menyerap aspirasi dan rnelihat secara langsung perkembangan di daerah khususnya pengelolaan energi dan sunrber daya mineral, lirrgkungan hidup sena riset dan teknologi' Adapun tujuan kunjungan kerja ini adalalr sebagai berikut: a. Mendapatkan informasi dan melihat se6ara langsurrg perkembangan
b.
sektor energi dan mineral (ESDM), lingkungan lridup (LH) serla riset dan teknologi (Ristek); Mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi di Provinsi sumatera Utara khususnya di clalam pengelolaan sektor ESDM, LH dan Risiek;
C.Mengetalruitingkatefektivitasperanyangdi|akukano|elr Pemerintah/PerrrerintahDaerahda|arnmengatasiLrerbagaipersoalan yang clilradapi oleh masyarakat di daerah' nrasukan Hasil dari Kunjungan Kerja ini akan digunakan sebagai baltan klrususnya bagi Konrisi Vll DPR Rl dalam menjalankan peran dan furrgsinya'
datr pengawasan, anggaran dan legislasi untuk bidang energi teknologi' sumber daya mineral, lingkungan hidup sena riset dan
di bidang
.- L'-..:.. r'..,,.,:
1.4.
Susunan Anggota Tim Kuniungan Keria Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl yang melakukan kunjungan berjumlah 15 (lima belas) orang dan dibantu 1 (satu) orang tenaga ahli, 2 (dua) orang staff sekretariat dan 1 (satu) orang dari Parlementaria'
Tabel 1.1. Susunan Anggota Tim Kuniungan Keria No
Nama
Fraksi
Jabatan
1
Drs. Efferrdi M.S Simbolon
F. PDIP
Ketua Tim
1
Zainudin Amali,
F. PG
Wakil Ketua
!)
4 5
6 7 8 q
10 11
12 1e 14 t3
St
Sudewa. ST, MT H. Sutan Sukarttotomo
F. PD
&g_s-qie
F. PD
:\lggota
lr. S. Milton PakPahan, MM Drh. JhonnyAllen @ H. Svamsul Bachri, MSc H. Dito Ganinduto, MBA
F. PD
Arsgge
F. PD
Anqqota
F. PG F. PG
Alggplq _4nggp]a__
Rachmat Hidavat Darvatmo Mardivanto
F. PDIP
Arusg!q--
F. PDIP
A!s-sels
lr. H. Suqihono KarYosuswondo lr. Alimin Abdullah Muhammad Svafrudin, ST Widiono Hardianto lqbal Alan Abdullah, MSc
F. PKS
Atrgg_qle
F. PAN
Attg.g-o-ia
F. PAN
Anqqota
F. GERINDRA
Ansqqjs---
F. HANURA
Anoqota
-
BAGIAN II P RO FI L D AEBAH KU NJ U NG AN 2.1. Kondisi Geografis, Pemerintahan dan Penduduk jalLrr strategis Letak geografis Provinsi sumatera Utara berada pada Malaysia pelayaran Internasional selat Malaka yang dekat dengan singapura' 71'680'68 krl2 dan Thailand. Luas wilayah Provinsi sumatera Utara mencapai
dari 25 atau 3,72% dari luas wilayah Republik lndonesia, yang terdiri Total jumlalt l(abupaten dan 8 Kota, 417 Kecamatan, Desa/Kelurahan 5856' jiwa detrgan tingkat penduduk Provinsi Sumatera Utara adalalr 13'042'3'17 2009\ ' kepadatan penducJuk rata-rata182 jiwa per knr2 (Data BPS, Jurti Utara melipLtti Secara aclministrative, batas wilayah Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di sebelah di sebelah Barat' serla Sumatera Barat di sebelah Selatan, Samudera Hirrdia
Selat Malaka di sebelah Timur'
..: |'ft
t\I)1,
f)I
Gambar 2.1. Letak Provinsi Sumatera Utara
Sumbe
r
:
v,"'wrv. i n d o n e s i a. g o.
id
2.2. Potensi suntber Daya Atam dan l(ondisi Perekonomian potensi sumber daya alam Sumatera Utara cukup berlirrrpah. diantaranya tananian pangan dan horlikultura, perkebunan, perikanan dan pariwisata. Potensi Bahan Tambarrg dan Galian yang cukup besar sepefii Energi Panas Bumi, Timah Putih, Pasir Kuarsa, [(aolin dan Bauksit. Provinsi (DTW) di Sumatera Utara juga nren-rpakan salah satu Daerah Tujuan Wisata lndonesia yang mempunyai 399 objek wisata yang tersebar di seluruh daeralt. Wisata antara lain Danau Toba, sejumlah wisata bahari terutama di Nias, Agro serta kekayaan seni dan buclaya yang berbasis pada keragaman etnis' Peftumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 sebesar 5,o7 persen atau lebih tinggi dibandirrg pertumbuhan nasiotral pengangkutan sebesar 4,5 persen. Peflumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa-jasa 6'62 dan komunikasi sebesar 7.56 persen. Disusul oleh sektor jasa persen. sektor bangunan 6,54 persen, sektor keUangan, persewaan' darr perusahaan 6,14 persen, sektor lisirik, gas, dan air bersih 5.57 persen' dan periodesektor perdagangan, hotel, dan restoran 5,43 persen' Sebagaitrrana kepada periode sebelumnya, pertumbuharr ekonomi masil"l Sangat terganturrg
peranan konsunrsi, baik konsumsi runrah tangga maupull
konsutrtsi
per Kapita talrun pemerintah yang tnencapai 68,94 persen. sedangkarr PDRB talrurt 2008 2009 nrencapai Rp.17,84 juta, lebih tirrggi dibandingkan dengan yang sebesar RP.16,40 juta' cliproyeksikan akan Pada triwulan l-2010, pertumbuhan ekononri sumut perkenrbangan turnbuh pacja kisaran 2,80 persen - 3,00 persen. Dengan 2010 diproyeksil
nrasihberadapadakisaran5tlpersen.Peningkatankirrerjaperekonomiarl
Sumatera Utara tersebut masih dibayangi tingkat kemiskinan
dan
pengangguran terbuka yang cukup tinggi. Tingkat kerniskinan pada tahun 2009 mencapai 1 1,5 persen atau 1,5 juta jiwa dan umumnya berada di perdesaan. Sedangkan tingl
Di hari kedua, tanggal 1B Maret 2010, Tim Kunker melakukan
Tinr kunjungan lapangan ke PLTA Asahan l. Dalam l
melihat secara langsung kegiatan pengelolaan limbah. Pada malam harinya, Tim Kunker metrgadakan pertemuan dengan perusalraatrsejumlah Bupati dan Ketua DPRD di kawasan Danau Toba' swasta (lPP)' perusahaan pertambangan dan perusahaan produsen listrik Bupati datt l(etua Hadir dalam peftemuan yang cliadakan di Parapat tersebut' l(abupaterr Dairi' DPRD sejumlah kabupaten, antara lain: l(abupaten Karo, Humbang Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir' Kabupaterr sirnalurrgun' Adapun Hasundutan, Kabupaten Tapanuli utara dan l(abupaten manajemen PT Dairi Prima dari perusahaan pertambangan, antara lain hadir Mining' sedangkan Mineral, PT Newmont Horas Nauli dan PT Sorikmas
tersebut, yaitu PT N4edco sejumlalr IPP yang juga hadir dalam pedemuan Ranyza Energi selaku Energi, selaku pengembang PLTP Sarulla dan PT
pengembang pLTU Kuala Tanjung. Hadir juga dalam pertemuan tersebut manajemen PT Inalum dan PT Toba Pulp Lestari. pada tanggal 1g Maret 20.10, Tim Kunker menuju Medarr dan latrgsung j melakukan kunjungan laparrgan ke instalasi Labuan Deli PT Perlamina (persero) pada pukul 14.30 WlB. Dalam kegiatan tersebut juga diadakan I pefiemuan dengan Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina (Persero) i beserla sejumlah general manajer, yaitu GM PT Pertamina Urrit Pemasaran Medan, GM PT Pefiamina EP Region sumatera Area Pangkalarr susu, GM pT Pertamina EP Region sumatera Area Rantau. Manajenren PT JOB i Pertarnina Costa dan Manajemen PT Pertamina FP TAC Glagah Kambuna. Dalam peftemuan tersebut, dipaparkan tlengenai kegiatan gas untuk ; eksplorasi dan produksi masing-masing perusahaan, alokasi
I
domestik, program CSR, supply dan dernand BBM dan LPG, progress program konversi nrinyak tanah dengan LPG, kondisi infrastruktur pettdukung dan pendistribusian BBM PSO di wilayah Sumatera Utara, termasuk utrtuk Pada malam harinya, Tim Kunker mengadakan pefiemuan ' Xelotnpok nelayan. dengan manajemen PT PGN (Persero) Tbk wilayah sumatera Utara. Sejurnlah hal yang mengemuka di dalam pefiemuan tersebut, antara lain mengenai pasokan gas burni dan rencana pengembangan infrastruktur gas bumi.
Pa6a hari keernpat, tanggal 20 Maret 2010, Tinr Kunker llengadakan
peftemuan dengan Gubernur Provinsi Sumatera Utara' Hadir dalam peftemuan tersebut, antara lain Kodarn Bukit Barisan, Kapolda, Kajati' (Persero) Direktur Utama PT PLN (Persero) dan manajemen PT Pertarriirra yang dan PT PGN (Persero). Sejr-rmlah aspek yang dibahas dalam penemuan
berlangsung dari pukul 09.30 lringga 13.30 WIB tersebut, antara lain potensi mengenai perkembangan pengelolaan rninyak dan gas butrri dan Aspek energi untu[< pembangl
BAGIAN IV HASIL KUNJUGAN KENJA 4.1. Sektor Energi dan Sumber Daya Allineral Dari kunjungan kerja yang sudah dilal
informasi dan ternuan
ketenagalistrikan, antara lain: talrun 1) Total jumlah pelanggan PT PLN (Persero) wilayah sumatera Utara nreningkat rrrenjadi 2009 mencapai 2.443.684 pelanggalr dan ditargetkan perserr pada periode 2.500.514 pelanggan atau turnbuh sebesar 2,33
'r'rr
r'\rrJ) I)t
tersebut. Kelompok pelanggan PLN tersebut didominasi sel
sangat kecil atau hanya sekitar
/l
4
persetl, nalnun menghasilkan
pendapatan terbesar yang mencapai Rp 1,9 triliun atau sekitar 51o,'o dari total perrdapatan perseroan sebesar Rp 3,87 triliun pada talrun 2009; Rasio elektrifikasi di provinsi Sumatera Utara hingga Desenrber 2009 sebesar 76,85 persen dimana hampir 700 ribu rumah tangga dari dati 2,98 juta jumlah rumah tangga belum memilil
Sumatera Utara mencapai 86,51 persen. Sedangkan daerah dengan tingkat rasio elektrifikasi paling rendah adalalr pulau Nias yang hanya \)/
A\ -J
E}
mencapai 47,10 persen. Fasio desa berlistrik di Sumatera Utara pada tahurr 2009 mencapai 78.15 persen. Dengan detnikian, dari total jumlali desa di Sumatera Utara sebanyak 5.609 desa, yang sudah berlistril( mencapai 4'383 desa' Jika dilitrat distribusinya per daerah, maka Kota Medan nremiliki rasio desa berlistrik paling tinggi mencapai 100 persen, sedangkan yang terendah adalah Pulau Nias yang hanya mencapai 60,06 persen' Biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera Utara relatif tinggi. yaitu Sebesar Rp 1.771 per kWh. Sedangkan rata-rata harga jualnya sebesar Rp 634 per kwh sehingga mengalami defisit operasi sebesar Rp 1.137 per kWh. Demikian pula dengan tingkat losses di Suniatera Utafa yang masili cukup tinggi, yaitu sebesar 9,09 persen pada tahutr 2009'
secara umunr kondisi kekurangan pasokan pada sistem sunratera Bagian Utara Sudah mulai teratasi sejal< awal tahun 2010 dengan ddanyg penambahan pasokan listrik dari PLTG Belawan sebesar 105 MW'
Nanrun demikian, dengan tambahan pasokan tersebut, ltingga pertengahan Maret 20'10 masih teriadi pemadaman listrik di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Utara. Bahkan di Pulau Nias ttrasilr pelarrggan listrik nrengalami defisit sekitar 6 MW. Selain itu, daftar turrggu provinsi sumatera utara masih cukup besar, mencapai 51'684
di
pe|angganyangterdiripelangganpasangbaru50.440pe|arrggarrdan pelanggan tambahan daya 1.244 pelanggan' 6)
akan Untuk peningkatan pasokan listrik, pada bulan Mei 2010 iuga MW' Selain itu' dioperasikarr PLTA Asahan I dengan l
Provirrsi Sumatera untuk mengantisipasi perlumbuhan permintaan listrik di relatif besar Utara terdapai sejumlah pembangkit listrik dengan kapasitas tahun ke yang sudah cjirencanakan untuk dibangun dalanr beberapa depan.
Tabel 4.1. Pembangkit-Pembangkit Yang Akan Segera dibangun di Provinsi Sumatera Utara No
Pembanqkit
l
PLTU
2
Sumut
l(apasitas
Penqemt:anq
tal
2x220MW
PT PLN
201'1
(Panokalan Susu) 2011
z
PLTU Kuala Taniung
2x125MW
3
PLTPSarullal&ll
2x110MW
PT Medco Enerqi
2011
PLTA Asahan lll
2x87MW
PT PLN
2012
Sumber: PT PLN (Persero), Maret 2010
7)
Klusus mengenai PLTP Sarulla, PT PLN (Persero) dan PT Medco Energi selaku pihak pengembang Sudah menetapkan batas waktu untuk kesepakatan harga jual, agar ada l<epastian untuk pengentbangan pernbangkit tersebut. Direktur Utama PT PLN (Persero) sudah menyatakan komitmennya akan mengambil alih pengembangan PLTP tersebut jika dalam waktu 1 minggu terhitung sejak 1B Maret 2010 tidak terjadi kesepakatan clengan pihak Medco Energi. Sedangkan, mengenai rencana pembangunan PLTA Asaharr lll, Gubernur Sunratera Utara di dalam Rapat clengan Tim l(unjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl tanggal 20 Maret 2010 sudah menyatakan komitmennya untuk menetapkan PT PLN (Persero) sebagai Pengembangnya Di sektor hulu nrigas, terdapat sejumlah informasi dan temuan Titn
Kunker, antara lain:
1)
Tingkat produksi migas di Provinsi Sumatera Utara terus mengalami penurunan (decline) dalam beberapa tahun terakhir' Total produksi minyak bumi tahun 2009 adalah sebesar 3.022,45 BOPD atau nrengalanri penurunan jika dibandingkan dengarr tingkat produksi tahurr 2007 yang
mencapai
3.372,7 BOPD. Sedangkan untuk produksi gas bumi
mengalanri peningkatan dari 38,85 MMSCFD tahun 2A07 nrenjadi 55'88 MMSCFD tahun 2009. Produksi minyak mentah terbesar di Provitrsi yang Sumatera Utara berasal dari PT Pedamina EP Field Rantau ini atau mencapai 75 persen ctari total produksi minyak mentaft di daerah terbesar sebesar 2.289 BOPD. Sedangkan untuk produksi gas bumi 54 persen berasal dari TAC pertamina Glagah-Kambuna yang nrencapai
dari total produksi gas bumi atau mencapai 30 MMSCFD:
Tabel 4.2. Perkembangan Produksi Migas di Provinsi Sumatera Utara
Pertamina
EP
Field
2009
2008
200v
Produsen
Minyak
Gas
Minyak
Gas
Minyak
Lf dS
(BOPD)
(MMSCFD)
(BOPD)
(MMSCFD)
(BOPD
(MMSCFD)
1073.7
37.15
771.5
32.03
673.5
24.38
55
1A7
59
1.64
60
1.49
Panokalan Susu
JOB
Pertanrina
Costa
Pertantina
EP
Field
2244
2407
2289
Rantau
TAC
Pertamina
30.0
SEI{SL Suntber; PT Pertantina F-P Region Suntatera. Maret 2010
Z)
Sejumlah kendala yang dihadapi cli dalanr kegiatarr pengusahaan n"rigas di Sumatera Utara, antara lain: i) penurunan secara alanriah pedormance reservoir, ii) perrnasalahan kepasiran dan kelumpuran khususnya pada zona-zona dangkal, iii) Kadar air yang relative tirrggi, iv) konflik
penggUnaan lahan dengan Sector penanian, perikanan
rnaUpUrr
perkebunan dan v) ketergantungan terhadap fasilitas transporlasi gas dan ketnampuan perlyerapan gas oleh pihak pembeli; Sedangkarr di sektor hilir migas, kltususnya pendistribusian BBN4, pemanfaatan gas dan program konversi minyak tanah dengan LPG di wilayah sumatera Utara, beberapa inforrnasi dan temuan Tirn l(r-rnker, antara lain' 1) l.Jntuk pendistribusian BBM dan LPG di Provirisi sumatera ulara, PT' Perlamina (Persero) saat ini telah menriliki sejumlah lenrbaga penyalur' yaitu 293 SPBU, 21 APMS, 26 SPDN , 2A2 AMT. 3 SPBB darr 1 SPBN'
Dari 293 SPBU tersebut, sebanyak 119 merupakan SPBU Pasti Pas
2)
1546 Sedangkan untuk pendistribusian LPG, Pertamina memiliki 2 depot, pangkalan dan 168 agen 3 kg serta 54 agen 12i50 kg; Utara Realisasi konsumsi prenrium dan solar bersubsidi di Suntatera tahun 200g melebihi kuota. Total konsumsi untuk premium sebesar 1'133'711 KL 1.221.641 KL lebih tinggi dibandingkan kuotanya sebesar 828'642 atau l0B%. untuk jenis solar realisasi konsumsinya mencapai l(L. melampaui kuotanya sebesar 794.856 KL atau 104"h' sedangkan minyak tanah pada periode yang sama sebesar
realisasi konsumsi 666'346 l(L atau 596.840 t(L atau berada cli bawah kuotanya sebesar hanYa sebesar 90%'
Tabel4.3. Fealisasi Konsumsi BBM Bersubsidi di Sr-rrnatera Utara Tahun 2009 dan Kuota Tahun 2010 Tahun 2009
Jenis Produk Quota Prenrium
(KL) |
1,133,71
1
Realisasi
(KLLL-
_?01_0
9'.
--Qgg!aiKL)-
1,221,641
108
1
zJl
zto
Minvak Tanah
666,346
6qA AdO
90
461.900
Solar
794.856
828.642
104
793.424
Total
2.594.913
2.647.123
sumber: PT Perlantina (Persero) Pentasaran dan Niaga lJnil Ih4edan.
3)
2.486,540 1911461's1
2010
Terjacli losses yang cukup besar di dalam kegiatan pendistribusian BBM di Provinsi Sumatera Utara akibat pencurian BBM milil< PT Pedanrina (Persero) yang dilakukan melalui pipa distribtrsi. Jumlah kasus pencurian melalui pen'lbocoran di sepanjang jalur pipa Instalasi Medarr Group' baik yang berada di laut matrpun cli daratan pada kurun waktu 2008 hingga
perlengahan Maret 2010 sebanyak 95 kasus dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 miliar" sekalipun Manajetnen PT Pertanrina Unit I Medan telalr membentuk Tim Penganranan bekerjasama
4)
dukungan dengan TNI AL, l(epolisian KPs dan Lantamal Belawan dengan pencurian anggaran mencapai Rp 33 juta per bUlan, namlrn kasus-l
Utara adalah 1.749.553 paket. sedangkan untul< talrun
2010
volume LPG clirencanakan sebes ar 1 .476.580 paket atau setara dengan tanah nrelalt'ti sebesar 167.480 MT. Adapurr total penarikan nrinyak
l(L' PT prograrn tersebut pada tahun 2010 adalah sebesar 195'259 dalant 2 bulan Pertamina juga mendistribusikan LPG Non PSO, di mana kg' Natrun nefiama tahun 2010, telah terdistribusi lringga 10.991.300 perrdistribusian demikian, PT Pertamitta mengalami l<erugian di dalarn produksinya yang LPG Non PSO akibat selisih harga jual dengarr biaya mencapaiRp3.650perkg.Totalkerugianyangdia|anripadaperiode janr,rari hingga februari 2010 mencapai Rp 40'1 miliar;
5)
supply' total supply gas di Berclasarkan data existing supply dan project 54 MMSCFD' atau surnatera Bagian Utara pada tahun 2010 sebesar sebesar 10'1 MMSCFD dibanding
hanya mengalami peningkatan 43'9 kemampuan supply tahun 2009 yang mencapai
MMSCFD total kebutuhatr gas yang Kemanrpuan supply tersebut, masilr jauh ciari
mencapai 227 MMSCFD pada tahun 2010 atau mengalami defisil sebesar 173 MMSCFD. Di sektor mineral, sejumlalr informasi dan temuan Tinr Kunkqr, antara lain sebagai berikut:
1)
Kegiatan eksplorasi PT. Dairi Prima Mineral saat ini terhenti tepai di batas hutan lindung. Berdasarkan Pasal 38 dan 39 UU Nomor 41, aptara lain diatur: i) Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penalnbarrgarr dengan pola pertambangan terbuka dan ii) bahwa Ketentuan pelqksanaan tentang pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan diptur lebilt lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Namun demikian, berdasarkan PP Nomor 24 tentang Penggunaan l(awasan Hutan, khususnya padfl pasal 5
ayat (2) dinyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai ltambang bawah tanah di atur di dalarn Peraturan Presiden yarrg hinggd saat ini
2)
belunr juga diterbitkan. permasalahan yang hampir sama juga clialami oleh PT. Soriktnas Mining, di nrana terdapat tumpang tindih antara Taman Nasional Batalg Gadis
dengan areal Kontrak l(arya. Sekitar 33,721 Ha atau 51% wilayafi kontrak karya pT. Sorihmas Mining merupakan wilayah Taman NasionEl Batang Gadis, sehingga menyebabkan PT. Sorikmas Mining tidak bisa rfelakukan kegiatan eksplorasi di wilayah terselrut. Padahal berdasarkan Kieputusan
Presiden No. 41 Tahun 2004, PT. Soriknras Mining termasuk i3 perusahaan yang dijamin dapat melanjutkan kegiatannya. $elain itu Kontrrak Karya PT. Soril<mas Mining ditetapkan pada 19 Febr{ari 1998 sebelum acJanVa Taman Nasional yang ditetapkan pada 29 April +004' 4.2. Sektor Lingkungan HiduP Beberapa informasi Yang didapatkan di bidang lingkungan hidup oleh Tim Kunker, antara lain: telah miengalarrri 1) Kualitas lingkungan hidup di Kawasan Danau Toba degradasi akibat kerusakan lingkungan yang disebabkan anfara lain' penebangan pohon tanpa ijin dan ticlak terkendali (illegal togipo) pada daerah tangkapan air di kawasan hulu danau toba dan kebakadan hutan
dan lahan. Berdasarkan data dari Badan Ekosistem Kawas{n Danau Toba (akhir 2009) bahwa dari 260.154 helttare claerah tarrgkapan air Danau Toba, kini hanya tinggal 116'424 hektare" Selain itu, qekitar B0 persen Daerah Aliran Sungai (DAS) Danau Toba beracJa clalarln kondisi air kritis akibat konversi sempaclan danau. Kerusakan daerah tangf
besar dibandingkan dengan volume atr yang ntasuk dari
daeralt surlber yang tangkapan airnya melalui 145 buah sungai. Dari berbagai (tiga) nteter ada, diperkirakan penurunan muka air danau mencapai 3
Ltr,rutrttrr
'l
irn lvtn.ittrtgtttt Ii(t'.id 1i-olri'si t,
t-
l'il
1l1,r,.-.,r
/)l)R-Ii1 ,1ltlll
l()
dalanr 2 (dua) dekade terakhir. Permasalalran lainnya adalah penicemaran perairan yang diakibatkan oleh kegiatan industri dan ntasyarakat, sepefii: i) pernbuangan limbah itrdustri, ii) lirnbah domestil< terutama yang berasal dari rumah tangga dan hotel, iii) keramba ikan yang tidak metlpprhatikatt daya tampung danau, iv) limbah budiclaya perikanan' v) lirnbali
2)
peternakan dan limbah pestisida pefianian, serta vi) encerrg gottd'ok; Salah satu kendala utama di cJalam pengelolaan kawasan Danau Toba adalah lemahnya aspek kelembagaan pengelolaan danau. {kibatnya, upaya-upaya untuk meminimalisir kerusakan lingkungan lridup qejaulr ini belum membuahl
3)
Management Plan (LTEMP) sebagai acuan dalam pengelolaan Qkosistent kawasan Danau Toba. Namun demikian, hingga saat ini kondisi danau toba belum menunjukl
masyarakat semakin terancam oleh kegiatan operasi PT Tgba Pulp Lestari Tbk. Jenis tananran tersebut banyak terdapat di kawapan yang merupakan area konsesi perusahaan tersebut. Pihak perusahapn sudah berupaya untuk mengatasi persoalan ini bersama pemerintah dlerah dan yang masyarakat, namLln sejauh ini belum menghasilkarr jalan kellar
optimal. 4)
(BDSN) Penrbangunan PLTA Asahan I oleh PT Bajradaya Sentranusa lylei 20'10, dengan target commerciat aperation Date (coD) pada bularr cJilakukan tanpa melalui kajian AMDAL. Di satu sisi, keperadaan pembangkit listrik dengan total kapasitas sebesar 2 x 90 MW tersebut pumatera selairi sangat clibututrkan untul< peningkatan pasokarr listrik di Utara. Namun di sisi lain, memiliki potensi bagi lierusakan
Bagian
lirrgkungan hidup clan l<eselamatan masyarakat di sekitar PLTAItersebut' dari oleh karena itu perlu dilakukan kajian AMDAL agar potensi darpPak hl
beroperasinyapembangkittersebutdapatdimitigasisejakawa|.i pemDlayaan Pernerintah Provinsi Sumate1a Utara mengalami kesulitan akibal kegiatan untuk nlelakukan rehabilitasi kerusal
beroperasi dalam waktu terdapat sejumlah perusahaan besar yang sudah (lnalum) yang cukup lama, antara lairr PT lndonesia Asaltan Aluminiurl
yangberoperasisejaktahun19T6,PTTobaPu|pLestariTbkyang Nusantara yang beroperasi sejak tahun 1989 clan PT Aqua Farnr
l.s7rt1tr-sttl'l'irn k'rttr.ittttgrtn Ii<:r'.io Krrirri'si 1'll
I){}tl-lil
ll
beroperasi sejak tahun 1998. Namun kontribusi perusahaan-penusalraan tersebut untuk daerah masilr Sangat minim, khususnya melalui dana untuk community development. Sebagai perbandingan, total alokasi dgna program community development dan bantuan sosial dari PT Tpba Pulp rniliar Lestari Tbk selama kurun waktu 2003-2008 adalah sebesar Rp 50,8 atau setara dengan 1 persen dari net sales. Terhadap kondisi tqrsebut di muncul keinginan pemerintah daerah untuk meninjaui kembali
atas,
l<eberadaan perusahaan-perusahaan tersebui dan mendesak untuk adanya peran daerah yang lebih besar. Bafikan Pemerintah Kflbupaten Toba Samosir sudah menolak permohonan perpanjangan lzin Qangguarr Keramba Jaring Apung dan Perl
4.3. Sektor Riset dan Teknologi BeberapainformasiyangdidapatkanTirnKunkerterkaitdengiansektor riset dan tekrrologi, antara lain: 1) Manajemen pengelolaan kawasan danau toba nrasih dilakukQn secara parsial oleh masing-masing kabupaten yang secara adininistratif melingkupi kawasan danau toba. Selain itu, pemantauan dan perrelitian terhadap perkembangan kondisi lingkungan hidup di sekitar lkawasan ]
updating belum dilakukan secara optimal. Dernikian pula dengan prosesi jufia masilr dan pengelolaan informasi mengenai kawasan danau toba lemah;
2)
ya1g secara Pemerintah provinsi Sumatera Utara bersama 7 kabupaien rencana administratif mencakup kawasan Danau Toba telalr memilikii untuk membang un Lake Toba Ecosystem Research center l(LTEnc)' Lake yang diharapkan akan menjadi bagian dari penguatan implementasi Toba Ecosystem Management Plan (LTEMP) yang sudah ditetapkan sejak tahun 2004',
L tr lt
t t t' tr
r
r'l' i n lt r
t t
t t i tr t
t,qtt t r
lia r.i o Aorrri'si I I I D fi I? - t? I
t2
BAGIAN V KESIM PU LAN DAN REKOMEruDAS'
5.1. Kesimpulan i ) Sekalipun defisit tenaga listrik di Provinsi Sumatera Utara mulai teratasi. namun hingga pertengahan maret 2010 masih terdapat sejurnlah daerah yang mengalami perradaman listrik, Selain itu, terdapai daftEr tunggu pelanggan yang cukup besar mencapai 51.684 pelanggan seqta nrasilr terdapat 1.226 desa dan 700 ribu rumah tangga yang belumi memilil
daerah-daerah terpencil, maka PenrerintAh perlu mendorong pemanfaatan pernbangkit hiclro skala kecil yang pitensinya tersebar merata di trerbagai daerah di Provinsi Sumatera Utara. Sumur-sumur migas yang saat ini berproduksi di Sumatelra Utara umumnya merupakan Sumur-Sumur tua dan sudah nrengalanti penurunarr produksi secara alamiah (natural declirre) darr sen'!akin sulit untuk meningkatkan kapasitas prodlrksinya. Sejumlah kendala yang di haclapi di clalanr peningkatan produksi migas, antara lain Ppnurunan
khususnya
di
i
3)
4)
pedormance reservoir (depteted reservoir), permasalahan kepapiran dan kelumpuran khususnya pada zona-zona darrgkal serta kadariair yang relative tinggi. Pengawasan kegiatan distribusi BBM di Provinsi Sumatera UtQra belunr dilakukan secara optimal dan telah menyebabkan tingkat lospes yang cukup tinggi akitiat makin maraknya praktek-praktek pencurian 8BM
5)
6)
Jika tidak ada penambahan pasokan gas, maka pada tahlun 2010 wilayah Sumatera Bagian Utara akan mengalanri kekurangan I pasokan gas, baik untuk sektor industri, pembangkit listrik maupul-l rume{h tangga sebesar 173 MMSCFD; l(egiaian pengusahaan mineral di Provirrsi sumatera Utada masih mengalami sejumlah hambatan berupa adanya turnpanig tindih penranfaatan lahan seda kendala perijinan. Berlarut-larutnyp proses penyelesaian tumpang tindih lahan tersebut telah berclarriflak pada terlundanya kegiatan produksi sejumlalr jenis mineral dan tergEnggunya iklim investasi di sektor pertambangan umum
7)
I
Pengelolaan kawasan Danau Toba belum dilakukap secara optimal akibat lemahnya koordinasi baik di level pemerintahan dan keterbatasan anggaran. Kondisi tersebut menyebabkan proses degradasi kualitas yang lingkungan hidup di kawasan Danau Toba terus berlangsung, liaik
trrtttrttrt
'l"irn
krttritttr,qurr [icr.io
lforri.ri
l'll l]l'll-tll
t3
B)
diakibatkan oleh kerusakan lingkungan di sekitar kawasan maupun pencemaran perairan; SejLrmlah pemerintah kabupatan di provinsi Sumatera Utqra telah mengusulkan agar keberadaan sejumlah perLrsahaan yang mielakukan kegiatan eksploitasi SDA di wilayah Sumatera Utara, antara lain PT Toba pulp Lestari, PT Inalum dan PT Aqua Farm Nusantara ditittjpu ulang
akibat kontribusinya yang sangat rendalr baik di dalam mpndorong kegiatan perekonomian di claerah maupun di dalam proses relrabilitasi kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatarl operasi perusahaan-perusahaan tersebut' 5.2. Rekomendasi
1)
Komisi
Vll DPR Rl perlu memfasilitasi
adanya peftemuap antara
pemerintah, pemerintah provirrsi sumatera utara dan PT. PLN (Persero) untuk mempercepat realisasi pembangunan sejumlah pembangl
2) 3)
4)
tidak terjadi kesepal
praktek pencurian BBM yang semakin marak te{adi sebagaintana yang terjadi di Instalasi Medan Group Provinsi sumatera Utara; Komisi Vll DPR Rl perlu meminta Pemerintah melalui Menteri ESDM, BP Migas, BPH Migas, PT Pertamina (Persero), PT PGN (Persero;) dan PT PLN (Persero) untuk mengupayakan penyelesaian krisis pasok3n gas di Provinsi sumatera Uiara yang mencapai 173 MMSCFD pa$la tahun 201 0;
5)
DPR Rl perlu mengaclal
vll
Utara;
6)
Vll DPR Rl perlu memfasilitasi adanya rapat gabungan dengan Komisi lV, Komisi V dengan mengundang Menteri Negara Liqgkungan Hidup, Menteri Kehutanan dan Menteri Pekerjaan Umum, Menteri penrerintah Neqara Riset dan teknologi, pemerintah provinsi dan 7 Komisi
LtrJt,st'ttri
'l'irn I"'rttr.ittirgarr [<'t:t'.iu l{ontisi
I'll
l:')l)l?-RI
l4
T)
kabupaten yang wilayah administratifnya melirrgkupi kawasan Danau Toba untuk optimalisasi pengelolaan pengelolaan kawasan Danau Toba: Komisi Vll DPR Rl perlu melakukan konfirnrasi kepada Menteri Lingkungan Flidup mengenai kerusakan lingkrrngan yang dipkibatkan oleh kegiatan sejumlah perusahaan di sekitar Kawasan Danfnu Toba, antara lain PT Toba Pulp Lestari, PT Inalunr dan PT Aqlua Farm Nusantara, termasul< pembangunan PLTA Asahan I yang tidak disertai dengan kajian AMDAL.
BAGIAN VI PENUTUP Demikian Laporan Tim Kunjungan Kerja l(ornisi Vll DPR Rl ke Provinsi Sumatera Utara yang telah dilaksanakan pada tanggal 17-21 Ma[et 2010. Laporan ini cJiharapkan dapat menjadi referetrsi dan bahan rnasqkan bagi Kornisi Vll DPR Rl untuk berperan dalarn ntenyelesail
di bidang pengelolaan energi dan sumber daya mineral,
lingkungian hidup
serta riset dan teknologi.
Jakarta,
Maret 2010 Tim l(unjungan l(erja Konrisi Vll DPR Rl Ketua Tint,
Drs. Effendi M.S. Simbolon
|.dn,>r'trtt
'l'irn
{irutitttrgLrn [ierio /{oizri.si 14I DI){?-llI
l5
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
KIJNJUNGAN KEHJA KOMISI VII DPH RI KE PROVINSI SUMATERA UTARA 17 - 21 MARET 2010
l
!.
pertamuan dengan Manajemen PT
PLN (PerseroJ
don Kuniungan ke PLTU Labuon Anglin
Foto 1.1'Bapak Drs Effendi MS Simbolorr, l(etua Tim Kunker Komisi Vll DPR Rl dan Bapak Zainudin Dirut PT PLN (Persero) pada saat pertemuan dengan ntanajenten PLN
Foto l.Z Tim Kunker Komisi Vll DPR Rl mengadakan pertemuan dengan manajenten PT PLN (Persero)1
Foto
1.3
Tim Kunker Komisi Vll DPR Rl nrelakukarr peninjauan lapnagan ke PLTU Labuan Angin
alai bersarna
It.
Kunjungan Lapangan ke PLTA Asahan l, PLTA Asahan ll/lnalum dan PTToba Pulp LestariTbk
Ms simbolon, selaku Ketua Tim Kunker Komisi vll DPR Rl sedang nrentberikanl kata santbutan pada pertemrian dengan nranajernen PT Bajradaya Sentranusa, yang lllerupakan pengenrbarrg PLTA]Asaltan I
F"i; ilTDrrjii"nji
-;i;li.t
Foto
Tenrpat penarnpungan limbah dariproses produksipLrlp PTToba Pulp LestariTbk
ll.3
PLTA Asahan ll pada Tim Kunker Konrisi Vll DPR Rl sedang mendengarkan pemaparan dari manajenrerr
saat per,rirrjatran ke
PT
lnalum
lll. pertemuan
dengan Bupoti dan Ketua DPRD di Kawasan Dqnsu Toba, Perusshaan Tambang dan
Perusahaan Listrik Swasta (lPP)
lt.I
Bapak Drs. Effendi MS Sirnbolon darr Bapak Zainudin Arnali, didampingi Bu Masnellyarti flilan, Deputi lll KLH, Bapak Bambarrg S, Dirjen Nlinerbapabum dan Bapak Dahlan lskan, DirLrt PT PLt\.1 (Persero) pida pertentuan dengan Bupati dan DPRD di kawasan Danau Toba serta sejumlalr perr:sahaan pertanrbangan dan IPP Foro
Foto lll.2 Tim Kunker Kornisi Vll DPR Rl pada saat pertelnuan dengan Bupati datr Ketua DPRD di Kawasatr Danatt Toba serta seiumlah perusahaan pertantbangan dan IPP
Foto
lll.3
Para Bupati dan Ketua DPRD
di
Kawasan
Danau Toba darr manajemert sejunrlalr perusahaatr
Tirl Kurrker Kotnisi pertambangan dan lPP, serta PT Inalum dan PT Toba Pulp Lestari pada saat pertemuatr derrgarr VII DPR
RI
M.
pertemuan dengan Manajemen PT Pertamina (Persero) lJnit Pemassran I Medan, PT Pertamina EP Region Sumqtera dan PT PGN (Persero) Tbk
(Persero) Uttit Foto lV.1 Tint KUnker fiorniri Vll DPR Rl pada saat periernuan detrgan manajemen PT Pertanlina pentasaran I Medan dan PT Pertanrina EP Region Sutnatera, bertempat di Instalasi Labuan Deli Medpn
Foto lV.2 Tukar-menukar cinderanrata antara Tim Kunker Komisi Vll DPR Rl, cliwakili Bapak prs Effendi MS pr pertarrrirra diwakili Bapak Djaelani sutonto, DirekturlPenrasaratr darr Sirrrbolorr selaku Ketua Tim dan nranajemen Niaga i
|ierKomisiV||DPRR|menerinracinderarrtatadari|MarrajerrtenPT PGN {Persero) Tbk Wilayah Sumatera Utara
V.
Pertemuan dengan Gubernur Sumatera Utora
ffifendiMSSimbo|on,seGl
ffimisiV||DPRR|sedangmengadakanpertemuandenganGubernttrSurrraterpUtarabeserta iajararr N4usPida
liMSSimbo6;mewaki|iTinrKurrkerKonrisiV||DPR Arifin Rl densarr Gtrberrrr:r Sttntatera Utara, Bapak Syanrsul