DR/AFT
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI BANTEN
09
- 11 Maret 2O1O
MASAPERSIDANGANIITAHUNSIDANG2009-2010
SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
2010
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR KE PROVINSI BANTEN
RI
BAGiIAN I
prNnlsuLUAN t.t.jt-atar '-
Belakang dan fungsi DPR-Rl, sesuai dengan ketentuan I Outur rangka'petaksanaan tugas tentang Tata lpasal 54 ayat (3) Peraturan DPR Rl No.liDPRRl/l/2009-2010ll Tahun sidang Tertib. maka Komisi vll DPR-Rl datam Reses Masa Persidanganyaitu ke Provinsi Kerja, 2009 - 2010 tetah membentuk 3 (tiga) Tim Kunjungan Tengah' Buku ini Banten, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Kalimantan Komisi Vll DPR berisi laporan f."gutun yang tetair ditakukan oteh Tim Kurrker dari tanggal 09 hingga Rl ke Provinsi Katimantan Banten setama 3 (tiga) hari 11 Maret 7A10.
1.7 Dasar Kunjungan Anggota Komisi 1. Keputusan Pimpinan DPR Rl tentang Penugasan Kepada untuk metakukan sampai dengan Komisi Xl, dan Bad-an Legistasi DPR-RI ll Tahun Persidangan kunjungan kerja berketompok Datam Reses Masa Sidang 2009 - 2010. 7. Kepuiusan Rapat Intern Komisi Vll DPR Rl
I
1.3; Maksud dan Tujuan Kunjungan Rl ke Provinsi Banten Maksud diadakannya Xunjuigan Kerja Komisi Vll DPR secara [angsung adatah dalam rangka menyerap aspirasi dan metihat daya plir."ruungun di dlaerah khususnya pengetotaan energi dan sumber minerat, Lingkungan hidup serta riset dan teknologi' nOuprn tujJan klnjungan kerja ini.adatah sebagai berikut: perkembangan sektor a. Mendapatkan iniorriasi dan metihat secara iangtung riset dan teknotogi energi oun rin"rut (ESDM), lingkungan hidup (LH) serta j
(Ristek);
Banten khususnya b, Mengetahui berbagai persoatan yang dihadapi di Provinsi di sector ESDM, LH dan Ristek; oleh Pemerintah/ c. Mengetahui tingkat efektivitas peran Yang.ditakukan yang dihadapi oteh pemerintah Daerah datam mengaiasi ueinagli persoatan masyarakat di daerah. bahan masukan bagi Hasil dari Kunjungan Kerja ini akan digunakan sebagai khususnya di Komisi Vll DpR Rl datam menlatankun- p"run dan. fungsinya, dan sumber bidang energi bidang pengawasan, budgeting dan tegistasi untuk dan teknotogi' Ouyu i'tin"rit, tingkungan hidup serta riset
1.4. Agenda Pertemuan dalam Kunjungan
Adapun agenda pertemuan pada kunjungan kerja
ke
Propinsi Banten
diantaranya; Petemuan dengan Gubernur Banten, DPRD Banten, Bupati Tangerang, Bupati
I.
Serang, Bupati Pandeglang, Bupati Lebak. Walikota Cilegon, Walikota Tangerang Selatan, Ka. Dinas Pertambangan, l(a. Bapedalda dan Instansi terkait lainnya Pertemuan dengan managemen PLTU Labuan dilanjutkan dengan peninjauan dan peftemuan dengan PT. PLN (persero) Banten dan PT. Indonesia Power. Pertemuan dengan PT. Krakatau Steel' Peftemuan dengan PT. Pertamina (Persero) di Gerem Pertemuan dengan PT. PGN (Persero) di Bojonegara Pertemuan dengan PT, Indah Kiat Pulp dan Paper pertemuan dengan Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) Serpong dilanjutkan dengan meninjau Pusat Reaktor Serbaguna GA Siwabessy dan Laboratorium'
2.
3. A
5. 6 L
1.5
Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Nama
Fraksi
Jabatan
PD
14
H. Teuku Riefky HarsYa lr. Asfihani lr. Herivanto, SE, MM Albert Yaputra Teuku lrwan Anton Sukartono Suratto H. Tri Yut'ianto, SH DR. H. M. Azwir Dainitara, MBA Hatim Katta S. W. Yudha. M.Sc Bobbv Adityo Rizatdi, 5E, MBA, CFE Dewi Arvani Hitman Syarif Bastaman H. Totok Daryanto
15
Hj. lrna Narutita,
16 17
H.M. RomahurmuziY, ST, MT lr. Nur Yasin Dhohir Farisi Drs. M. Ati Kasteta
Ketua Tim Anqqota Anqqota Anggota Anqqota Anqgota Anqqota Anqqota Anqqota Anqqota Anggota Anggota Anqqota Anqqota Anggota Anqgota Anqgota Anggota Anqqota
No 1
1
.t-
1 J
4 5
6
7 B
9
10 11
17 13
1B
19
5E
PD PD PD PD PD PD PG PG PG PG
PDI PERJUANGAN PDI PERJUANGAN PAN PPP PPP
PKB
GERINDRA HAHURA
BAGIAN II PRd,FIL PRO YINSI BANTEN I
2.1. iiKondisi Umum
-
di antara 10501'11" 10607'12 BT dan Provihsi Banten, -iObfdengan ibukota Serang, terletak Wilavah Banten, 'Or; LS. Terbagi meniaai 4 kabupaten dan 2 kota'penyangga SbO)iSO,;l Jakarta kawasan t"*tbru Kota Tangerang dan t
;iltj;
.rtitlt.ti
;;;r
untrt
oi tJtrun 2006 raju inflasi provinsi
ini. mencapai 8,04 vo.
untuk kegiatan ekspor, total nilai
eksppruntuknonmigasmencapaiB0g'3TmiliarUS$dengannilaieksporterbesar barang dari pulp ketas diantaranya dari Bahan
ii*iu orgunik, Besi dan baja, serta Keftas,
'
Banten pada tahun Dilihht rdari keqiatan ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Provinsi terbesar datang dari sektor industri ffit,jfr;;"q;:'61.31 tritiun dengan 3 kontribusi miliar) seta dari penciolahan (Rp. 30.54 triliun), perdagangan, hotel dan restoran (Rp' II'47 sektdr anqkutan/komunikasi (Rp' 5'41 miliar)' jagung, kacang paoiiimerupakan komoditi utama provinsi ini, komoditi lain adalah ubi kayu, Sedangkan sektor perkebunan diantaranya produksi i#[; k;;"i.i 0.. kacang hijau.jenis ptidutti hutan, produksi kayu jati dan kayu rimba' kelaijra, kelapa sawit dan kaiet. ba6 perikanan yang berasal dari usaha t
Karangantu
2.2. Letak Geografis, Batas Wilayah, Topografi, Ekonomi dan Kependudukan jserta TransPoftasi
Letak Geografis l
Wilajah Banten terletak di antara 5c750"-701'11" Lintang Selatan dan 105o1'11"-10607'12" 23 tahun 2000 luas Buiuri Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor kabupaten, 140 g.160,70 4 kota,4 dari km2. Provinsi Banten terdiri wiLvbh Banten adalah kecaniatan; 262 kelurahan dan 1'242 desa.
Wilafah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan yang salah satu ialur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar *"ngl,1rnunikun Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailind, M"alaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung pemerintahan maka wilayah antaria Jawa dan Sumatera, gitr dikuitkan posisi geografis dan t-!-
penyangga Banten terutama Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang merupakan wilayah Provinsi Wilayah industri, [.qibukurta. Secara ekoriomi witayah Banten memiliki banyak gaiten iuga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk k"t"nihun kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi tl pelabuhan alternatif selain Singapura'
;;.;;;;;o
Batdb wilayah
Utarii
Laut Jawa
Selatan Samudera Indonesia
Barat
Selat Sunda
l
llmdr
Daerah Khusus lbukota Jakarta dan Jawa Barat
Gambar 1. Peta Provinsi Banten
Topcigrafi
fon{isi topografi Banten adalah sebagai berikut: Wilayah datar (kemiringan 0 - 2 %) seluas 574.090 hektare Wilayah bergelombang (kemiringan 2 - t5o/o) seluas 186.320 hektare Wilayah curam (kemiringan 15 - 40o/o) seluas 118.470,50 hektare Kond,isi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah hutan
dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi 2L3.629,77 hektare. I
Ekoriorhi dan kependudukan Pada j ftjhun 2006, penduduk Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 iiwa (2,57o/o) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa $erusia di antara 15 sampai 64 tahun. Proddrk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri
peng$lahan (49,75o/o), diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (I7,L3o/o), pengbngkutan dan komunikasi (B,58o/o) dan peftanian yang hanya 8,53o/o. Namun berddsarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 73,Lto/o tenaga kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84o/o) dan transportasi/komunikasi yang hanyb 9,50o/o.
provihsi Banten yang berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat stratqgis dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar baik skala lokal, regional, nasional bahk6n skala internasional, Fasilitasi terhadap pergerakan barang dan penumpang yang dari dan lke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal yang ada di Provinsi Banten menjiidi sangat penting dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi Banten. provi{isi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri kpas prasarana perhubungan di Provinsi Banten karena aktivitasnya yang lebih menonjol dibarldingkan dengan prasarana perhubungan lainnya.
Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang masuknya barang dan penumpang ke Indonesia. Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa' Wilayah Kerja IIi, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Di dalamnYa
terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang masuk barang
dan
penumpang terutama dari dan ke lakarta.
Seca(a umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu pertr{ntingan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Ketiga bagian tersebut *.rnprnyui peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian di Provinsi Bantdn.
BACiIAN III PELAKSANAAN KEGIATAN I
pela[sanaan kegiatan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI adalah sebagai berikut: 1.
-)
L,
-
peftemuan hari petama dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Maret 2010 pukul 10.30 12.00 dengan Gubernur Banten didampingi Ketua DPRD, Bupati Tangerang, Bupati Serang, Bupati Pandeglang, Bupati Lebak. Walikota Cilegon, Walikota Tangerang Selatan Ka. Dinas Pertambangan, Ka. Bapedalda dan Instansi terkait lainnya' Sejumlah aspek yang dibahas pada pertemuan tersebut antara lain; a, kondisi kelistrikan dan pemadaman bergilir di Provinsi Banten, b. konversi minyak ke gas di Provinsi Banten, c. keterlibatan BUMD terhadap pengelolaan Migas di Provinsi Banten, d. mengetahui progres perencanaan pembangunan sejumlah pembangkit listrik di Provinsi Banten, e, konOiri pertambangan di Provinsi Banten sefta antisipasi atas diberlakukannya UU Mineral dan Batubara, f. Kondisi Lingkungan Hidup di Provinsi Banten serta antisipasi atbs diberlakukannya UU Perlindungan dan Pengelolalaan Lingkungan Hidup, g. kondisi Daer,ah Aliran Sungai (DAS) yang berpotensi banjir di Provinsi Banten'
-
Kdgiatan pada tanggal 9 Maret 2010 pada siang hari dilanjutkan pukul 13'00 17.00 dengan mengunjungi PLTU Labuan dilanjutkan dengan peninjauan dan peftemuan dengan pf. FlnL (pbrsero) Banten dan PT. Indonesia Power. Sejumlah aspek yang dibahas pada pertemuan tersebut antara lain; 2.
L. Masalah Ketenagalistrikan
Masalah ketenagalistrikan pada PLTU Labuan diantaranya; a. mendapatkan informasi informasi dein melihat secara langsung kegiatan operasi PLTU Labuan, b, mendapatkan tentang informasi mendapat c. tehtang kondisi pasokan batubara PLTU Labuan,
kendali-kendala yang dihadapi di dalam kegiatan operasi PLTU Labuan, d. mbndapatkan informali tentang kondisi supply dan demand tenaga listrik di Provisi Banten, e. mendapatkan informasi mengenai kondisi infrastruktur tenaga listrik di
provinsi Banten, seperti jaringan transmisi dan distribusi, gardu induk dan infrastruktur upaya-upaya yang sudah dilakukan PLTU Labuan untuk pendukung lainnya, mengurangi pemadaman bergilir, g, mendapatkan informasi tentang peranan PT' PLN (persero) dalam operasi PLTU Labuan.
f.
2.2. Masalah Lingkungan HiduP
Masalah lingkungan hidup yang dibahas dengan PLTU labuan diantaranya; a. mendapatkun guruutan dan informasi tentang upaya Pengelolaan Lingkungan (uKL) dan Upaya pLmantauan Lingkungan (UKL), b. mendapatkan informasi tentang teknologi pengendalian emisl c.- mendapatkan informasi tentang pengelolaan, pemanfaatan dan penanganan limbah' 2.3. Masalah Pengembangan Masyarakat Mendapatkan gambaran dan informasi tentang program Pengembangan masyarakat (community development) PLTU Labuan bagi masyarakat sekitar.
3.
-
hari kedua tanggal 10 Maret 2010 pukul 08.00 10'00 peninjaun ke PT. ,Keqiatan pada 'Steet. pertemuan tersebut antara lain; l4rJfutuu
Seiumlah aspek yang dibahas pada
1
p.1.
Masalah OPerasi
I
gambaran dan informasi serta melihat secara langsung kegiatan operasi iMendapatkan tentang kondisi pasokan Gas PT. Karakatau Steel lPT. Karakatau Steel dan informasi dan PLN. loleh Pertamina, PGN
3.7.
Masalah Lingkungan
PT. Karakatau Steel adalah lviasalah lingkungan hidup yang dibahas saat kunjungan ke 2009, b' mendapatkan dan 2008 Proper lu. mendap"atkan informasi tentang hasil (UKL) dan Upaya Pemantauan linformasi tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan pemanfaatan dan i]Linqkunqan (UKL), c. mendapatkan informasi tentang pengelolaan,
I,p.riunq*un'limbah, d. mendapatkan gambaran dan informasi hasil Biru
PROPER
dalam pengelolaan lingkungan hidup) dan upaya yang iiiperingl
4.
-
tanggal 10 Maret 2010 dilanjutkan pukul 12.00 15'00 iiKegiatan pada hari kedua ]O"iqun melakukan peninjauan ke PT. Pedamina (Persero) di Gerem. Setalah transit PT. Pertamina Gerem' ]ipert-umuan dilanjutkan dengan peninjau lokasi terminal peftemuan adalah l irsejumlah aspek yang dibahas pada i
i+.t.
Masalah Fungsi dan Peran PT' Pertamina
pada pertemuan tersebut iMasalah fungsi dan peran PT. Pertamina yang dibahas BBM PSo, c. i,diantara; a. [ondisi supply dan demand BBM, b. realisasi pendistribusian pelaksanaan program konversi minyak tanah dengan ]progress pemanfaatan BBN, d. gambaran mengenai infrastruktur PT Peftamina (Persero) di dalam tentang ioendistribusian BBM, BBN dan LPG, f. mendapatkan gambaran dan informasi
lLpC,
e.
BBM dan alokasi BBM lrealisasi dan kendala pemasaran/distribusi Perencanaan subsidi lPSo untuk nelaYan'
Masalah Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat rMasalah lingkungan hidup yang dibahas saat kunjungan PT. Pertamina Gerem adalah; ju. gambaran dan informasi tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan
mendapatkan gambaran dan ituxr-t dan Upaya pemantauan Lingkungan (UPL), b. mendapatkan iinformasi hasil Biru PR9PER (peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan peringkat PROPER ke i,lingkungan hidup) dan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tentang Program pengembangan masyarakat ],Hiju, dan Emas. Mendapatkan informasi I (com m un itY develoPm ent)
5.
-
pukul 15'00 17'30 Kegiatan pada hari kedua tanggal 10 Maret 2010 dilanjutkan dilanjutkan dengan Ueigan melakukan peninjauun [. PT. PGN (Persero) di Bojonegara lain; ipertemuan. Sejumlah aspek yang dibahas pada pertemuan tersebut antara
I
5.1. Masalah Fungsi dan Peran PT. PGN' tersebut lMasalah fungsi dan peran PT. PGN yang dibahas pada pertemuan dan supply kendala tentang jdirintur.nyu; l. mendapatkan gambaran dan informasi gambaran informasi dan lpasokan (demand) gas di Provinsi Banten, b. mendapatkan dan Industri, c' PLN tangga, jaringan rumah gas pada konsumen iransmisi iientanq imenOa-pitlkan gambaran dan informasi tentang kendala pemasaran dan distribusi gas konsumen di Provinsi Banten' iFada
]S.2. Masalah Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat I
iMasalah lingkungan hidup yang dibahas saat kunjungan PT. PGN adalah; a. rnendapatkan gambaran dan informasi tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) informasi ldan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), b. mendapatkan gambaran dan pengelolaan lingkungan hidup) lhasil Biru pROPER (peringkat kinerja perusahaan dalam jdun upuyu yang dilakukan untuk memperbaiki peringkat PROPER ke Hijau dan Emas. iMendapatkan informasi tentang Program pengembangan masyarakat (community I,deve/opmenQ 6.
ifegiatan pada hari kedua tanggal 10 Maret 2010 dilanjutkan pukul 19.30
-
21.30 aspek yang iUengan melakukan Petemuan dengan PT. Aneka Tambang, Tbk. Sejumlah idibahas pada pertemuan tersebut antara lain; I
O.
1. ti'tasalah Operasi.
iMasalah operasi yang terkait dengan PT. Aneka Tambang diantaranya; a. penyesuaian Kontrak imendapatkan gambar dan iformasi tentang langkah-langkah jXu'yu (KK) PT, nNfnfq terhadap UU Mineral dan Batubara, b. mendapatkan gambaran iUun informasi tentang langkah-langkah penyesuain PT. ANTAM terhadap UU iFerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
O.Z. Nasalah Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat
Masalah lingkungan hidup yang dibahas saat kuniungan PT. Aneka Tambang adalah; a. mendapatkan gambaran dan informasi tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan gambaran dan itUXf-) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), b, mendapatkan hasil Biru PROPER (peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan
linformasi
peringkat PROPER ke ilingkungan hidup) dan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki masyarakat lUilau dan Emas. Mendapatkan informasi tentang Program pengembangan ftom m un ity development) 1
-
pukul 0B'00 12'00 adalah ]Keqiatan pada hari ketiga tanggal 10 Maret 2010 dimulai ouit.ruun dengan pT. Indah Kiat Pulp dan Paper dilanjutkan peninjauan ke lokasi tersebut babrik dan pengolahan limbah. Sejumlah aspek yang dibahas pada peftemuan bahan pasokan kendala antara lain; a. irendapatkan gam-baran dan informasi tentang mendapatkan gambaran dan informasi tentang kendala ibat
b,
6
i,gsmbaran dan informasi hasil Biru PROPER (peringkat kinerja perusahaan dalam iiengelotaan lingkungan hidup) dan upaya Ygng .dilakukan untuk memperbaiki iberiigkat pRopER te Hiiau dan Emas, f. mendapatkan informasi tentang Program pen gem ba n g a n m a sya rakat (co m m u n ity deve lo p m e n t) i
-
16'00 adalah ,,Keqiatan pada hari ketiga tanggal 10 Mqret 2010 pukul 13.00 dengan dilanjutkan (BATAN) lp",teruun dengan Kepala Pusafbadan Atom Nasignal Tenaga Nuklir (PPTN) Serpong Pusat Reaktor i peninjauan ke Pusat Penelitian jb.rUugunu GA Siwabessy dan Laboratorium. Seiumlah aspek yang dibahas pada informasi tentang i nertemuan tersebut antara lain; a. mendapatkan gambaran dan tentang informasi mendapatkan b' aplikasinya, i irasil-hasil riset nuklir dan kendala c' kelistrikan, ppTN untuk khususnya nuklir terhadap riset i iejiulmana kesiapan nuklir riset aplikasi mendapatkan informasi tentang permasalahan pengembangan dan d' untuk penggunaan lain seperd kesehatan, pertanian, kedokteran, geologi dsbnya, nuklir' limbah pengelolaan mendapatlian informasi tentang penanganan dan )
B.
BAG:IAN IV
HAIIL KUNJUNGAN KERJA
1.
liPemerintah Provinsi Banten.
Pada peftemuan tersebut Gubernur Banten mengatakan bahwa Provinsi ini baru lberusia sepuluh sehingga perlu dukungan kebijakan dan program. Rasio eliktrifikasi Provinsi Banten sebesar 72,59 persen terkonsentrasi di wilayah Tangerang dan Serang, jsedangkan masyarakat yang berada di Kab/Kota tengah dan selatan propinsi ini belum i,mbndapatkan aliran listrik. Hasil paparan dan dialog tim kunjungan kerja komisi Vii iOpn nI dengan Gubernur Banten terungkap sejumlah harapan dan permasalahan yang jn"rtu dicarikan solusi secara bersama yakni:
2.
lu. i I tU i i i" I d. ie.
Rencana pembangunan kilang minyak (refinery) bekerjasama dengan IRAN. pembangunan refinery dapat menghasilkan minyak 150 barel perhari untuk t<eOutuhan minyak nasional serta dapat menciptakan 40 industri turunan Provinsi Banten telah menandatangani MOU dengan Batan untuk melakukan riset komprehensif termasuk rencana pulau Panjang sebagai alternatif tapak
jnlru
Labuan.
plrru
Untuk memudahkan mobilisasi barang dan orang perlu di bangun rel kereta api double track Jakarta- Banten Selatan Perlunya pembangunan IPAL di sejumlah industri Rencana Pembangunan instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu
ipLTU Labuan perlu memperkuan program pemberdayaan masyarakat dengan:
membuka informasi dan peluang kerja yang seluas-luasnya bagi nrasyarakat lokal untuk dapat direkrut sebagai tenaga kerja pada PLTU. PLTU diharapkan dapat mendesain program peningkatan skill dan keterampilan masyarakat setempat, Misalnya melalui DIKLAT yang diarahkan sesuai dengan spesifikasi tugas/pekerjaan terkait PLTU. Program ini signifikan dilakukan untuk mengurangi pengangguran dibeberapa daerah yang kerap menimbulkan kesenjangan dan kerawanan sosial. h Akan memberikan dampak yang sangat signifikan jika program dan alokasi dana CSR PLTU difokuskan pada pemberian subsidi listrik bagi masyarakat miskin utamanya petani dan nelayan di sekitar lokasi PLTU. Halmana listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat miskin misalnya untuk perbaikan pendidikan anakanak mereka. Program ini akan menghilangkan kesan bahwa masyarakat mengalami kesulitan listrik di lumbung energi. Untuk merealisaikan tujuan ini, manigemen PLTU dapat berkerjasama dengan pemerintah daerah melakukan pendataan masyarakat miskin di sekitar lokasi PLTU c. ptogru* CSR PLTU sebaiknya juga diarahkan untuk memberikan bantuan kepada petini dan nelayan misalnya untuk pemberian bibit unggul, perbaikan infrastruktur pertanian (saluran irigasi dan embung), teknologi pasca panen, penyuluhan pedanian, perahu motor, solar dan jala untuk nelayan serta program lainnya. d. Untuk merealisasikan tujuan tersebut perlu adanya koordinasi yang intensif antara pLN, pemerintah daerah, pemerintah pusat, Komisi VII DPR RI dan pihak investor sehingga situasi byar pet tidak lagi dirasakan oleh masyarakat dan stakeholder lainnya. r0
3.
bt.
xarakatau Steel.
f
t^
Pasokan gas PT. Karakatau Steel dari PT. PGN, PT. Pertamina dan PT. PLN akan berakhir Z atau 3 tahun lagi yang memperngaruhi produksi baja PT. KS. ib. Peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan limbah 83 perlu adanya perbaikan dimasa mendatang i
I
4.
PT. Pertamina
F Tabung LPG 3 kg dilakukan oleh 72 kontraktor pertamina b. Kualitas baja tabung LPG 3 kg diindikasikan kurang memenuhi standar yang I dipersyaratkan E. Sebagai akibatnya sering terjadi ledakan gas ketika digunakan oleh konsumen i yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi bagi pelanggan I
A 't.
PT. PGN I
F I j b.
Perlu di upayakan pengalihan gas ke dalam negeri yang dipasok ke Singapura dari tadang gas Sumatera selatan untuk memenuhi pasokan gas bagi industri, PLN dan rumah tangga ke Provinsi Banten dan Jabar Perlunya peningkatan perbaikan kualitas lingkungan
j
5.
PT. Aneka Tambang
i I b I 6.
Tambang Cikotok memasuki masa pasca tambang reklamasa dan revegetasi sudah dilakukan Tambang Cibaliung memasuki masa produksi dengan cadangan 20 ton emas, Anqgaran komunity development berkisar Rp. 1 Miliar pertahun
Pt. tndah xiat
b.
t L b i i I I
Perlu dilakukan perbaikan peringkat PROPER Biru yang telah diraih sejak tahun ZOO: menjadi Hijau atau Emas dengan meningkatkan program community development. Perbaikan rogram CSR dan community development yang dapat dilakukan misalnya a. Pemberian program bea siswa untuk siswa tingkat SD, SMTP, SMTA dan Perguruan dengan motto Kiat Cerdas b. Pembentukan koperasi disetiap Kecamatan bagi masyarakat miskin (nelayan, buruh tani dan pedagang kaki lima) dengan motto Kiat Sejahtera,
BATAN
A BATAN siap mengaplikasikan teknologi nuklir untuk PLTN tahun 2020 b, Pembentukan lembaga nuklir sebagaimana syarat yang ditetapkan IAEA 0 Meningkatkan dana eksplorasi dan riset untuk menemukan cadangan uranitLm di Papua
il
BAGIAN V KES|MPULAN DAN SARAN l
i i i
1.1. i,Kesimputan I
pembangunan rifenery di Provinsi Banten masih terkendala masalah sewa lahan antara PT. Pertamina dan PT. Pelindo Rencana pembangunan tapak PLTN di Pulau Panjang Provinsi Banten masih dalam proses pengkajian dan riset dengan BATAN serta perlu ditingkatkan sosialisasi pada masyarakat tentang PLTN. Pembangunan rel kereta api duoble track perlu dukungan komisi V, VI dan VII 3. Untuk pJmbangunan IPAL di sejumlah industri di Banten perlu sosialisasi pada 4. setiap industri dan permohonan Komisi VII terkait koordinasi dengan LH dan dukungan APBN r pembangunan instalasi pengolahan sampah terpadu perlu dukungan Komisi VIi terkait koordinasi dengan LH dan dukungan APBN l:r perlunya peningkatan program pemberdayaan tenaga kerja lokal, listrik untuk lo rakyat miskin disekitar lokasi proyek, program csR untuk nelayan periu dukungan komisi VIi tentang berakhirnya pasokan gas oleh Pertamina, PLN 7. dan PGN pada PT. Karakatau Steel dalam waktu 2 atau 3 tahun mendatang Perlunya investigasi mendalam tentang kualitas tabung gas yang berpotensi B, meledak karena tidak dipenuhi persyaratan komposisi baja n Masalah pasokan gas nasional untuk industri perlu ditarik ke ranah yang lebih tinggi (presiden) dan 10. pertu aOa perbaikan dan inovasi masalah community Development Pengelolaan Lingkungan di setiap industri di Banten 11, Perlu adanya perbaikan PROPER pada industri di Provinsi Banten '12, Belum adanya institusi khusus tentang pengembangan nuklir sepefti dipersyaratkan IAEA Nuklir di Indonesia tl
I
I
i
I
5.2.tSaran
1.
Terkait pembangunan refinery di Provinsi Banten Komisi VII DPR RI perlu dan mengundang pTl peftamina dan PT. Pelindo untuk melakukan koordinasi
7.
menyamakan persepsi tentang alih fungsi lahan' tpnl dan pengolahan sampah terpadu komisi VII Terkait dengan pembangunan 'mengundung KNLH dan Gubernur Banten untuk melakukan RI perlu
DpR
3. 4. !.
koordinasi dan menyamakan persepsi' pada Terkait akan berakhirnya pasokan gas PT' Pertamina, PT' PGN dan PT' PLN PT. Karakatau steel, komisi vII DPR RI perlu mengundang stakeholder terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut' jiwa, LPG 3 kg yang sering meledak dan menimbuklan korban Terkait tabung gas -Rt perlu t"ngrnJung PT. Pertamian dan PT' Karakatau Steel komisi VII DPR Terkait dengan tapak PLTN di Provinsi Banten Komisi ViI perlu mengundang yang Menristek, Gubernur Banten, Batan dan ESDM untuk membentuk lembaga yang akan mempersiapkan PLTN di Indonesia sesuai persyaratan IAEA dan m.nvusun time frame rencana pengembangan PLTN di indonesia
'It IL
I
BAG]IAN VI PENIJTIJP
Denlikian Laporan Tim Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl ke Provinsi Banten yang tetah ditaksanakan pada tanggat 09-11 Maret 2010. Laporan ini diharapkan dapat referensi dan bahan masukan bagi Komisi Vll DPR Rl untuk berperan dalam rn"n'irdi .r t; , merljretesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi di Provinsi Banten' khuslsnya di bidang pengetotaan energi dan sumber daya minerat, lingkungan hidrJo serta riset dan teknologir
Jakarta,
Maret 2010 Tim Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ketua Tim,
H. Teuku RiefkY HarsYa
r3
LAMPIRAN
1A
'-L
Z-Z rfitn
(u
dd
s-
qblFd e"' i*'i+ == ^- -= ), i+ = ='=' -
tr
dl
!UU=UU d=--
E
(gtL
^
= =
== Ep.
H
Ero
E -:z
IUfcO(gTO
*
-
-=:=Lve
rg ln
u -
ro
E rll
,o ; r!
c rU
h Y
vLdP
1)
t
-.. tu
.= -:z 0J 'R"ts-6
L.\2fi-
Sl oi6 FH.lr =Y!L= x F.= = tuO-'v E H-li rq
co
.c d. d.
G
Gl H
I-l-
:e F L
\l fi .F CJ
\l c6
!l tr t'ftt
(! t]
E
u
-
ll'E p
:
_:z
--.} r
iZiZ
x:
hh i5j5
.s.p q)ll
O Xu F'F' Lo =-u => = = i='+,4
F-;* *
z. TN
UJ
c
c
:f p
_c
(g
al -:z
il'E g ! E
Ol
z. o-
rtt(')
J
E
--.1 c -:a o
L 0)
(TI (g
o_
nl
Ul
(u0
L-^-FL--
(J(o(o(oOOqJaJ
Fll
x>.v
^-LfihVnn
6t
.j6_
Ln
--v
(U
a (U^ >. >2, Ltv -\a E
d'i
€
:]
'--i
c
c(u
C
c
F
C
cr)
Edl
_o
O N
a)
co
e :f,
;a
ru
dl
xu
.::' v
ET >:!=
,=(o qJ(g lo- lr
c(u
Qo ulm
{qc A'J jic
ul
*f
>LJ
OoIY
U) -:Z dr
E.= o*
-6
(oot
u)h (gF >'r=
ll!lfi t: tul
lc l'r
lq)
e(O
'-a'6 z Ttjj< r.lj LH 9! < o>. ly roofo
lc
->E 0Jtrg)
I(g
o-coE
l6 td
#N
lo_
;i
-6tu
l(E
Ed. #N
I€
m
c
fUe F(o ii''*€eE v, fi .xo-(g0J
= E l
:t
b *
JJ
f
_v.
C
; fr
ftt
(u
f
E
G
tt
GI
(o
cCJ L
crE
c
cIU
tFE .- -ij
I
L
E ;x; *q#= I
G ul G
y=
Yr
s
IE qJ H d
$2.2
;'i
fi
-Ti Y6-, .r.-J
VEA
-frL OfiF L c ru (o
E
o
(o
o
g
-:4
6cJ
fu
cn
f, L
(n
rfo
o
J gl e
HE (I)
* =.d 6rF
Lr;
E qJ o-
r{
p
(-
C,
L L
nt n_ fi
+J CJ
o_
-:fl)
-() t-
d
o
co L
f g L
'u .LJ t)
_o
t-a
tn
zo
CJ
a
(o
m
-rv
a
#(t)
-
f,
a P
c :f (/)
-O fi
:lJ
_:4
(n (o
(o
(t)
:Z
o-
o-
E(o l! -:l f?: 0J
oaY
o
:J
(tt
o -o G' J
= b o(\
ru
m
d LU a
(E
_o
C
o-
d
c
L OJ
o_
c o AJ
fE L
IU
E
(o
F
(0
P
v
E
C
F o-
F-
o_
F o_
ro-
F o_
cr)
d-
LN
:z
C
:(g
nl
lu
m
(J
z(9
L
r
(J
o_
t
ru
c(g _o
m -o c
r
0.)
d
.:Z
-J
_o-
P
dt (u
c(J
fi
o_
OJ
rg UJ
c',)
fi
9'*-Jy'+x' -- -IU kx s'.'oE'= (o c., kJ\ x ;i* F16 o 6 L tr H'> A tr-6 tr 5 E b b I Rb F bP o E.g o_o o-€o-iio-iio-.Lo-(t -1 ...i c"; +
L
(o
E
zF
cno
E
L
o.
c._ (u Ln ui:
L
--l
!rudru
G
c .E
!
CJ
]J
m-
a'\
(g
lu
(f)
E
c
-X =9 2'i
rg
u")
=
c
(ooE._ of *(U
m
d 'D
tr
c
(g
fO
OJ
+J
c
-
C
.o
LL
lco t
.=
I
f,
fi
-o
c_ filt ;i:
:=r
cm
LD
=
(o
tu
LL
@.9
'= p
q) 6
-
c L
g)
E
(g
L
fo-o
g.l cn
dh
i3f,*=:E-E:E:: sf
(u
,=
!
tt
gg
d
(o
(o
5 F.fro:vv =;]-d E !:r'*
fi
tu
A.l b -'tr'F b C_\t_y.F7is9tfi 19.=-
c
(.)
tu L
€€ k h
UdfidLE
(g
-c
fq
N
-:<
o
CJ P
€ E€
!E
:l !!
rf)
o
dfi
L,--
p
P
,l. 99
-:<
(U
;
)J E rrE ts rg Ec; ! -
CJ
(n rg
fi
r-\
z f km
Foto 1 : Suasana Pertemuan denqan Gubernur Banten
Foto Z : Suasana Kunjungan Ke PLTU Labuan Banten
1/
to
Foto3 : Suasana Kunjungan ke PT. Karakatau Steel Citegn Banten
Foto 4 : Suasana Pertemuan dengan PT. Pertamina Gerem Banten
17
Foto 5 : Suasana Kunjungan Pabrik Kertas Putp dan Paper Tangerang
;
Foto 6 : Suasana Kunjungan ke Reaktor Nuktir Siwabesy Bantan
18