Dra!
LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TANGGAL 9 - 11 MARET 2O1O MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2009-2010
SEKRETARIAT KOMISI VII DPR RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka petaksanaan tugas dan fungsi DPR Rl, sesuai dengan (etentuan pasat 54 ayat (3) Peraturan DPR Rl No.1/DPRRIlll7009-7010 tentang_ Tata Tertib, maka Komisi Vll DPR-RI dalam Reses Masa Persidangan ll Tahpn Sidang 2009 - 2010 tetah membentuk 3 (tiga) Tim Kunjungan Kerja, yaitu kp Provinsi Banten, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Katimantan Tengah. Buku ini berisi laporan kegiatan yang tetah ditakukan oleh Tim Kunker Komipi_Vll DPR Rl ke Provinsi Ka[imantan Tengah selama 3 (tiga) hari dari tanggal p9 hingga 1 1 Maret 2010. 1.2. Dasar Kunjungan 1. Keputuian Pimpinan DPR Rl tentang Penugasan Kepada Anggotq Komisi I sampai dengan Komisi Xl, dan Badan Legistasi DPR Rl untuk nirelakukan kunjungan kerja berketompok Dal.am Reses Masa Persidangan I ll Tahun Sidang 2009 - 7010. Z. Keputusan Rapat Intern Komisi Vll DPR Rl
1.3. Maksud dan Tujuan Kunjungan Maksud diadakannya Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl ke Provinsi Kplimantan Tengah adatah dalam rangka menyerap aspirasi dan metihat secara.tangsung perkembangan di daerah khususnya pengelotaan energi dan sunlber daya minerat, tingkungan hidup serta riset dan teknologi. Adapun tujuan kunjungan kerja ini adatah sebagai berikut: a. rriendapatkan iniormasi dan metihat secara langsung perkembangan. sektor energi dan minerat (ESDM), tingkungan hidup (LH) serta riset daniteknotogi (Ristek); b. Mengetahui berbagai persoatan yang dihadapi di Provinsi KStimantan Tengah khususnya di sector ESDM, LH dan Ristek; c. Mengetahui tingkat efektivitas peran yang ditakukan oteh Per,rnerintahi pemerintah Daeiah dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihqdapi oleh masyarakat di daerah. l
Hasit dari Kunjungan Kerja ini akan digunakan sebagai bahan masjukan bagi Komisi Vll DPR Rl datam menjalankan peran dan fungsinya, khqsusnya di bidang pengawasan, budgeting dan tegistasi untuk bidang energi dain sumber aaya irinerit, tingkungun f iAu[ serta riset dan teknotogi' i
Kunjungan Kerja Komisi VII DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan llTahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09
-
11 Maret 201"0
1.4. Agenda Pertemuan dalam Kunjungan Adapun agenda pertemuan pada kunjungan kerja ke Propinsi Katimantan Tengah diantaranya;
Pertemuan dengan Gubernur, DPRD, Bapedatda, Bapeda,
1.
Dinas
Pertambangan, Muspida dan Dinas Terkait di Kalimantan Tengah. 2. Pertemuan dengan jajaran PT. PLN (persero) witayah Katimanta4 Setatan'
Tengah 3. Pertemuan dengan' jajaran PT. Pertamina (Persero) unit pemagaran dan Niaga Region Vl witayah Katimantan 4. Pertemuan Civitas Akademika Universitas Patangkaraya beser{a Deputi
Kementerian Ristek ditanjutkan dengan peninjauan lapahgan
(LAHG)
ke
Laboratorium A[am Hutan Gambut 5. Pertemuan dengan jajaran direksi PT. lndomuro Kencana dan PT' Marunda Graha Mineral
1.5. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi Vll
r
Rl yang metakukan (unjungan 1 (satu) orang tepaga ahti, dibantu kerja berjumtah 16 (enambetas) orang dan 2 (dua) orang staff sekretariat dan 1 (satu) orang dari Parlementariai DPR
abe l.Susunan Anesota Tim Kuniunqan Ker a No 1
3
4 5
6 -7
B
9
10 11
17 13
14
lf 16
Fraksi
Nama
H. Achmad Faria[ Hartanto Edhie Wibowo Fardhan Fauzan, BA, MSc Drs. lr. H. Sutan Bhatoegana, MM lr. H. Arsvadiutiandi Rachmain, MBA Mahyudin, ST, MM. Dra. Tri Hanurita, MA, MH lr. Nazaruddin Kiemas lr. lsmavatun lr. H. Sieit Sosiantomo Drs. Muhammad ldris Luthfi, MSc Achmad Rityadi, SE lr. Chandra Tirta Wijaya Dra. H'i. Wardatul Asriah tl n. Aqus Sutistiyono, SE Pius Lustritanang, Slp, MSi
F- PPP F- PD F- PD F- PD F- PG F- PG F- PG F- PDIP F- PDIP F- PKS F- PKS F- PKS F- PAN F- PPP F- PKB F- P.Gerindra
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 20O9-20t0 Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
Jabafan Ketua l im Anqqota Anqqot Anggota Aneqota Anegota Anggotq Aneeota Anggota Anggota Aneeota Anggota Anegota Anqqota Anqqota Aneeotd
BAGIAN II PROF lL PRO ytNs
I KALI IqIANIAN T ENGAH
2.1. Kondisi Umum
Provinsi Kalimantan Tengah, yang merupakan Provinsi ke-17 dari 3p Provinsi di Indonesia, dibentuk berdasarkan UU Darurat No.10 tahun 1957, lembaran Negara No.53 tahun 1957 tanggat 23 Mei 1957. Petetakan batu pertpma pada tugu peringatan oteh Presiden Repubtik lndonesia lr. Soekarno padla tanggal 17 Juti 1957, menandai diresmikannya nama "PALANGKA RAYA]' sebagai ibukota Provinsi Katimantan Tengah, yang mengandung arti tempat fang suci, mutia dan besar. Untuk mengenang terbentuknya Provinsi Katimantqn Tengah ditetapkan tanggal 23 Mei sebagai hari utang tahun Provinsi Kptimantan Tengah. Adapun motto kota Palangka Raya adatah Kota CANTIK (Tbrencana, Aman, Tertib dan Keterbukaan).
2.2. Letak Geografis, Batas Administrasi dan Luas Wilayah Kalimantan Tengah merupakan Provinsi terbesar ke-3 di Indones Provinsi Papua dan Provinsi Kalimantan Timur. Tertetak pada garis 00+5 LU dan 3030 LS, serta 1110'1160 BT, dan berbatasan: Provinsi Katimatan Timur dan Katimantan Barat Utara Laut Jawa Setatan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur Timur Provinsi Katimatan Barat. Barat
setetalr
uator di
Gambar 1. Peta Provinsi Kalimantan Tengah
Witayah administrasi pemerintahan Provinsi Katimantan Tengah spsuai UU No. 5/7007, Katimantan Tengah dimekarkan menjadi 1 Kota1. dan 13 Kabupaten, dengan 17g Kecamatan, 67 Kademangan, 136 Ke.tUrqhan, dan 1.44g Desa. Luai witayah Katimantan Tengah 153.564 km' terdiri $ari hutan
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal,0g - 11 Maret 2010
dan pertanahan 134.937,25 km2, sawah/tadang rc.744,79 km2, pQrkebunan 6.637,62- kmz,dan pemukiman & bangunan lainnya 1.244,74km1. 2.3. Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan data $PS tahun 2009 berjumtah 2,133 Juta Jiwa^ pada akhir Th 2008, dengan tingkat kepadatannya mencapai 13 jiwa/km'.
2.4. Kondisi Tanah 2.4.1. Topografi Bagian Utara terdiri Pegunungan Muller Swachner dan perbukitain dengan ketinggian 150 m diatas permukaan [aut, Bagian Selatan daerah piantai dan rawa dengan ketinggian 0-50 m diataS permukaan [aut, bagian tengah dataran perbukitan dengan ketinggian 50-150 m diatas permukaanj taut. Adanya perbedaan tinggi tersebut menyebabkan terdapatnya lbeberapa sungai yang melatui Katteng dan bermuara ke Laut Jawa, yaitu : - Sungai Kapuas sepanjang 600 km - Sungai Barito sepanjang 900 km - Sungai Kahayan sepanjang 600 km - Sungai Katingan sepanjang 650 km - Sungai Mentaya sepanjang 400 km - Sungai Seruyan serpanjang 350 km
7.4.2. Geologis
Secara umum kondisi geologi Kalimantan Tengah, dibangun otelp 3 (tiga) Satuan Batuan : Batuan Sedimen Batuan Beku Batuan Metamorf 10% Ketiga satuan batuan ini membawa potensi baharr gatian tamQang yang beragam. Pada satuan beku ini, terdapat di bagian utara Katimantan Tengah dan dikenal sebagai "Borneo Gold Belt", tersimpan potqnsi emas dan perak serta beberapa jenis logam dasar. Satuan sedimen tQrdiri atas tiga cekungan besar masing-masing cekungan Barito, cekungan Mplawi dan cekungan Kutai. Ketiga cekr-ingan ini mangandung cebakan minyak dan gas bumi, batubara, logam mutia dan togam dasar sekunder.
-
65% 25%
,
',
2.5. Kadaan lklim lktim daerah Katimantan Tengah termasuk iktim tropis C dengan de[ajat yang oC. Curah hujan ferbanyak tembab dan panas dengan suhu udara rata-rata 34 jatuh pada butan desamber dengan temperature maksimum 36 O(tober s.d ,
Maret.
2.6. Kondisi Hidrologi
Katimantan merupakan putau yang memitiki tahan gambut yang sar]rgat [uas, kondisi hidrol.ogi Kalimantan umumnya sangat dipengaruhi oleh tahari gambut, karena hutan rawa gambut datam kondisi murni air tawar I memitiki karakteristik kimiawi yang khas. Airnya sangat asam (pH 3,0-4,5) {an unsur hara yang sangat rendah, karena tidak ada nutrisi atau komponen qenyangga
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09 - 1i. Maret 2010
yang dapat mengatir masuk dari luar area gambut tersebut. Tanafi gambut datam kondisi yang tak terganggu itu mengandung 80-90 persen ai[. Karena kemampuannya untuk menyimpan air datam jumtah besar itu, hr-itan rawa gambut berperan penting dalam mengurangi banjir dan menjamin peisokan air yang berketanjutan. Hutan rawa gambut seringkati digotongkari sebagai Blockwater Systems (Sistem Air Hitam), karena air yang mengatir ]dari area tersebut dipengaruhi oteh bahan dari tanah gambut, yang menyebabkan airnya berwarna seperti "cola" gelap. Hampir seturuh witayah Katimantan Tengah diatiri oteh sungai besar]dan kecit yang mengatir dari Utara ke Setatan dengan bermuara di Laut Jawa.i Keadaan pasang surut Sungai Kapuas merupakan aspek hidrotogis yang sangatlberperan dan berpengaruh terhadap kota Pontianak. Ada dua faktor fisik utima yang berpengaruh terhadap aspek hidrotogis ini, yaitu keadaan topografi yiang ratarata rendah di atas permukaan laut dan posisi geografis kota yarjg berada pada garis khatulistiwa. Besarnya pengaruh pasang dan curah hqjan yang tinggi terutama terjadi pada daerah-daerah pinggiran sungai. iBesarnya pengaruh pasang surut ini berkisar antara 1-2 meter I
7.
Z. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati di Katimantan Tengah betum benyak idiketahui ragamnya. Namun berdasarkan ragam witayah pantai, gunung/bukit! dataran rendah dan paya, segata macam vegetasi tropis mendominasi alam dherah ini. Orangutan merupakan hewan endemik yang masih banyak dii Katteng khususnya di witayah Taman Nasiona[ Tanjung Puting yang mencapari 300.000 Ha di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Terdapat beruang, tandak, owa-owa, beruk, kera, bekantan, trenggiling, buaya, kukang, paus gir tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biota laut, penyu, butus, burung iangkong, betet / beo dan [ain-lain bervariasi tinggi.
2.8. Potensi Pertambangan Bagian utara Katiman Tengah dikenal dengan "borneo gold belt" Merigandung cebakan minera[ berharga seperti logam mutia (emas, perak) togam dasar (bijih besi, tembaga, seng, air raksa, d[t) Sedangkan bagian tengah dan selatan terdapat cekungan Baf ito dan Pembuang yang mengandung gas bumi, batubara, intan, I gambut, batugamping, besi, pasir zirkon, pasir kwarsa, kristal kwarsa, sirNu, tanah urug, kaolin, fosfat, tanah tiat (tempung), mika, batu mutia dan batu betah. i
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
Tabel 2. Rekap SumberdaYa (Resources) Batubara Kalimantan Tengqh Per
20
Agustus 2009 (Ton) TER] UNJUK
ILHH(,8,
F.ABUPATEN
llC)
{indicatec}
{lnferred)
1
lvluruna Raua Bariio Uiara Barito Tinlut Bariio Selaian
I
IRUKUH Junrlah l
ildeasurCi
IUi
2l8.8l l.850
328_178.532
t -912.464-0S3
493.776.S33
€79 755 887
1.763. 19S.358
42.524_289
71.515.73:
51.507.b3tj
68.542.123 I88_370.884 306.334.795
609.626.83s ,t0 077 754 22.S36.958 't23.725.358
1 365_413-
372"9S9"580
15.{. I 1 7"775
13,1.986.611
685.085.S22 4 t0.629.2 t2
5
Kasuas
b
Kotar."'arinoin Barai
7
Kotawarincin Tinrr,rr
17 400.080
t7.400 000
Katinqan
17.485.191
lr.4
21.548.008
21.54$.000
A
5
Gununq l'Ias
2..76!-t)Jl
.lz3
Hadapan Komisi
aE".4st
t.1 $b.9us.J5l.
i -t28.8_r9.85.3
l.5r.3,qJJ..1I
Sumber: Pemaparan Gubernur Kolimantan Tengah tanggal O9 A|oret 2010
1CI4.2S.{.417
VII
DPR Rl pada
BAGIAN III PELAKSANAAN KEGIATAN Pertemuan pada hari pertama Tim Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl (Tirh Kunker) dil.aksanakan dengan Gubernur Provinsi Katimantan Tengah, A. Teras Narang, 5H yang didampingi oteh wakit ketua DPRD, Anggota Komisj B DPRD'l Muspida ietempat, Xeplta SPKD Provinsi Katimantan Tengah. Selain itu hidir juga perwakitan dari Kementerian ESDM Rl, Kementerian Lingkungan HiduP Rl dan kementerian Riset dan TeknoLogi. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada tanggat 09 Maret 2009 dari pukut 14.00-16.00 WIB bertempat di Aula Eka Haqakat Lt.3 Kantor Gubernur Katimantan Tengah. sejumtah aspek yang dibahps datam pertemuan tersebut, antara lain mengenai permasatahan ketistrikan [hususnya rnenyangkut peqgembangan infrastruktur ketistrikan, aspek Iainnya Vang juga dibahas adalah mengenai pemanfaatan potensi sumber daya atam tanp;i merusak [ingkungan hidup, keinginan untuk menjadikan putau Katimantan sebaga] lumbung en|rgi iasionat,' rencana pembangunan PLTN, serta usutan pembangunarf depot di
Barito
Selatan.
i
pada matam harinya Tim Kunker Komisi Vll DPR Rl mengadakan pertemuan dengan manajemen PT PLN (Persero) witayah Kalsetteng. Dalam pertemuan tersEbut Tim Kunker Komisi Vll DPR Rl diterima oteh Direktur Operasionatilndonesia Timur Vickner Sinaga, serta GM Pikitring, GM PT. PLN (persero) wilayah Kptsetteng, serta jajaran manalemen PT. PLN (Persero) witayah Katsetteng. Sejumtah hal yang datam pertemuan tersebut, antara lain mengenali rencana mengemuka pembangrnan pembangkit di Katimantan khususnya Katimantan T9ng.ufi, potensi energi, petaksanaan Cin dan kemitraan, pasokan gas dan harga juat las untuk pembangkit, rasio etektrifikasi dan jumtah desa bertistrik, serta respori PT. PLN (persero) datam menyikapi UU tentang pada tanggal. i0 Maret 7010, Ti-m Kunkei mengadakan pertemuan-dpngan PT. pertamina (Persero). Hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Direktur Perkapalan,
di
"
Ketenagalistrikan
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
l
Direktorat Pemasaran dan Niaga Suhartoko, GM Retail BBM witayah Vl Atfian Nasution. serta jajaran PT. Pertamina (persero) wilayah Vl. Beberapal hal yang dibahas di daLam pertemuan tersebut, antara tain kondisi suppty dan delnand area Katimantan, kinerja pemasaran, kapasitas depot di Katimantan i Tengah, petaksanaan BBM bersubsidi, votume penjuatan BBM industri marine, {onstribusi
pertamina kepada Pemda Katimantan Tengah, program konversi mitan keiLPG 3 kg, petaksanaan CSR, serta harapan PT. Pertamina (Persero) kepada Komisi Vll DPR Rlpada pukut 13.30-14.30 WIB diadakan pertemuan dengan Civitas Akademika Universitas Patangkaraya. Pada pertemuan tersebut pihak Universitas Patpngkaraya diwakiti oteh Pembantu Rektor lll Bambang, S.Laut, serta pimpinani tembaga ditingkungan Universitas Palangkaraya. Selain itu hadir juga Deputi Kelnenterian Ristek Bidang Program Riptek DR. Teguh Rahardjo. Pertemuan I tersebut ditaksanakan datam kaitan kerjasama antara Kementerian Ristek dan Qniversitas Falangkaraya tentang pemanfaatan Laboratorium Atam Hutan Gambut I(LAHG) di Kereng Bengkirai - Sebangau. Sebetum ditakukan peninjauan tapangan lke LAHG, DR.Suwido H Limin memaparkan tantang profite LAHG, manfaat kebera(aan LAHG dan permasatahan yang saat ini dihadapi. Seteiah pertemuan dengan pihak Civitas Akademika Universitas Pat{ngkaraya, ditanjutkan dengan peninjauan lapangan ke Laboratorium Atam Hutan Gambut (LAHG) Kereng Bangkirai Sabangau Kalimantan Tengah. Perjatanan ditempuh dengan menggunakan Speed Boaf kurang lebih 10 menit. Maksud ditaksqrrakannya peninjauan tapangan tersebut untuk metihat secara tangsung kondisi LIHG serta kegiatan penetitian yang sedang bertangsung, keanekaragaman hayati yang terdapat di witayah LAHG, selain itu untuk meninjau fasititas PLTS yang tetah dibangun oteh pihak Kementerian Ristek diwitayah LAHG. Pada peninjauan tapangan tersebut anggota tim kunker Komisi Vll DPR Rl menyempatkan berdiatog dengan para penetiti- asing di tokasi Laboratorium Alam Hutan Gainbut dan memberikan apresiasi dan dukungan atas bantuan Ristek datam mempetahcar tugas para penetiti dengan PLTS. ' Pada malam harinya, Tim Kunker mengadakan pertemuan dqngan PT. Indomuro Kencana (PT.lMK) dan PT. Marunda Graha Mineral (PT.MGM). Hqdir datam pertemuan tersebut, Direktur Utama PT. IMK Jiharsa beserta jajarqnnya dan birektur Utama PT. MGM Sukardono beserta jajarannya. Hadir puta pada kesempatan tersebut perwakitan dari kementerian ESDM dan Kemen$erian LH. Beberapa hat yang mengemuka pada pertemuan tersebut antara lain imengenai operasionat kegiatan pertambangan, produksi, pelaksanan CSR, Rektarnasi lahan, masatah tenaga kerja, serta permasalahan disektor kehutanan yarlg sedang dihadapi.
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09 - lL Maret 2010
BAGIAN IV HASIL KUNJUNGAN KERJA
4.1. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Dari kunjungan kerja yang sudah ditakukan, terdapat beberapa infqrmasi dan temuan permasalahan khususnya terkait dengan sektor ketenagptistrikan, antara lain:
1. Kondisi ketistrikan provinsi Katimantan Tengah pada sistep
Barito; Puncak Beb4n MW, 744,A0 Mampu Daya kapasitas terpasang 318,27 MW, 774,00 MW, dan Defisit sebesar -30,00 MW. Untuk menutL.lpi defisit tersebut diharapkan pada tahun 2011 PLTU Asam-asam (2x65 A4\W) sudah dapat masuk kesistem. Karena PLTU Asam-asam hanya bisa menangani defisit ditahun pertama, maka PLTGU Bangkanai 120 MW dan PL1IU Pu.tang Pisau (2x60 MW) mesti sudah dapat beroperasi pada tahun 1013. Jika rencana tersebut berjalan sesuai yang diharapkan, maka pada tphun 2013 provinsi Katimantan Tengah tidak terjadi tagi pemadaman. Z. Setain PLTU Asam-Asam, PLTU Putang Pisau dan PLTGU Bangkanai yang sedang diupayakan penyelesaian pembangunannya. Pihak pemerintah Provinsi Katimantan Tengah juga mengupayakan pemenuhdrn sektor ketistrikan dengan menggandeng IPP untuk membangun PL.ITU Mutut Tambang 2x100 MW di Kab. Gunung Mas diharapkan setesai akhitl 2012 dan berupayi menggandeng IPP membangun PLTU Mutut Tambang Z1[OO MW di bagian barat i(otim/Seruyan atau Katingan) untuk distribusi beban dan grid. Setain itu mengusutkan pembangunan lnferkoneksi kehandata Katimantan 5wa metatui kabet bawah laut ke datam Buku "PPP Book" Bappenas, dimana Feasibitity Studinya akan dikerjakan oteh ] Bappenas pada tahun 2010 dari dana ADB. lnterkoneksi Katimantan-jawa lsepanjang 410 Km metatui kabet bawah taut ini diharapkan dapat mendukpng upaya Katimantan untuk menjadi Lumbung Energi Nasionat. 3. Pembangunan PLTU Pangkatan Bun 2x5,5 MW oteh PT.Centrat Korporindo lnternasionat Tbk. lpemegang kontrak IPP), yang sempat bermabatah oteh faktor pendanaan diharapkan pada butan aprit 2010 tetah dapat peroperasi dan masuk datam sistem Pangkatan Bun. 4. Rasio desa bertistrik di Kalimantan Tengah, dari jumtah 1.449 desa di provinsi Katimantan Tengah pada tahun 2009, jumtah desa yang telah teratiri tistrik sebanyak 774 desa sedangkan sisanya sebanyakl 725 desa betum teraliri tistrik. Ditargetkan pada tahun 2015 semua desa yprrg ada di Provinsi Katimantan Tengah tetah teraliri tistrik. 5. Jumtah petanggan PLN Katimantan Tengah saat ini sebanya[ 751.584 petanggan dan jumtah daftar tunggu sebanyak 74.567 petanggan. Dengan jumtafr Z+.562 petanggan yang saat ini masuk dalam daftar tunlgu, maka kebutuhan Daya yang harus dipenuhi sebesar 12.385.206 Kva. 6. Saat ini pihak PT. PLN (persero) dengan pihak Elnusa betum menpapai kata sepakat (masih datam tahap negosiasi) mengenai harga gas untuk kebutuhan pembangkit PLTGU Bangkanai. Harga gas yang ditawarkan oteh pihak etnusa masih sangat mahal sebesar 6,2 sen,. sedangkan penawaran kami sebesar 5,2 sen. Jika permasatahan ini tidak tersetesaikan akan
n
l
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
mengganggu pengoperasian PLTGU Bangkanai yang sangat d;iharapkan dapat memenuhi pasokan listrik di witayah Katimantan Tengah, 7. Petaksanaan kegiatan CSR dan Kemitraan oteh PT.PLN (perserQ) witayah Katsetteng datam 3 tahun terakhir mengatami penurunan. Pada tahun 2009 realisasi anggaran untuk kegiatan CSR sebesar Rp. 996.963.174,- dan Kemitraan sebesar Rp.629.000.000,-, bandingkan dengan anlgaran di tahun 2008 dan 2007 dimana pada tahun 2008 kegiatan CSR sebesar Rp. 992.050.000,- dan Kemitraan Rp. 652.000.000,-. Sedangkan unfuk tahun 2007 atokasi anggaran untuk kegiatan CSR sebesar Rp. 1.000.000.1000,- dan Kemitraan Rp. 703.000.000,-. Terjadinya penurunan atokasi anggaran untuk kegiatan CSR dan Kemitraan dikarenakan terjadinya penurrunan dari segi pendapatan dan adanya beberapa rencana pembangunan pgmbangkit dan transmisi di PT. PLN (persero) witayah Katselteng. B. Provinsi Kalimantan Tengah betum memitiki RUKD (Rencana Umum Ketenagatistrikan Daerah) sesuai dengan amanat UU No. 30 Talhun 2009 tentang Ketenagatistrikan dan RUED (Rencana Umum Energi Daerah) sesuai amanat UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi. 9. Di Katimantan Tengah terdapat berbagai potensi energi baru terbarukan (EBT) yang dapat dimanfaatkan/dikembangkan untuk pembang(it listrik, misatnya untuk energi air skala kecil atau microhidro te6sebar di Kabupaten Murung Raya dengan PLTA Tuhup 10,3 MW, PLTA Mdara Jutoi 284 MW, PLTMH Tanah Siang 3MW, Kabupaten Lamandau terdappt PLTMH Delang 10 MW, PLTMH Butik 4 MW, Kabupaten Seruyan terdapat PLTMH Seruyan Hutu 1,5 MW, Kabupaten Katingan terdapat PLTA Riam Jerawi 2x36 MW, PLTMH Sanaman Mantikel 3,2 MW, Kabupaten Gunung Mas terdapat PLTMH Demang Batu 4 MW, PLTMH Rungan Hutu 2,21 MW dan Kabupaten Barito Utara terdapat PLTA Muara Tewah 34 MW, PLjl-A Muara Lahei 32,3 MW, dan PLTMH Gunung Purei 0,6 MW. Untuk eneigi angin
di
Kabupaten Kotawaringin Timur Desa Ujung f,andaran, Kabupaten Seruyan Desa Sei Bakau, Kabupaten Kotawaringin Bdrat Desa
tersebar
Kubu, Kabupaten Putang Pisau Desa Bahaur dan Desa Pepuyu l, Kpbupaten Sukamara Desa Bundung dan Desa Sei Baru, serta Kabupaten Katirigan Desa Keramat dan Dusun Sei Bening. Energi Biogas terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan potensi energi 577.465 SLM, Kabupaten Kapuas dengan potensi energi 856.780 SLM, Kabupaten Katingan 138..i+55 SLM, Kabupaten Barito Setatan 119.869 SLM. Energi Biomassa yang bprsumber dari Ketapa Sawit yang tersebar di Katimantan Tengah. Sertp Energi Matahari atau PLTS seperti yang terdapat dan dimanfaatkan r di areal Laboratorium Atam Hutan Gambut (LAHG)
di sektor hitir migas, khususnya pendistribusian BBM, dani program konversi minyak tanah dengan LPG di witayah Katimantan Tengah, peberapa Sedangkan
informasi dan temuan Tim Kunker, antara lain: 1. Kebutuhan BBM untuk masyarakat maupun industri diwitayah Barito (Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Setatan, Kabupatein Barito Utara, dan Kabupaten Murung Raya) di pasok dari Depot BBM yarilg ada di Banjarmasin, Katimantan Setatan. HaI ini dikarenakan jarak I tempuh pengangkutan BBM dari Depot yang ada di Kalimantan Tengah sa4gat jauh
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-20L0 Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
dan kapasitas armada angkut terbatas hany 5 KL, sehingga seripg teriadi kekosongan BBM bersubsidi di SPBU yang jauh dari lokasi Depot BBM, kondisi ini diperparah dengan terjadi penyalahgunaan BBM subsidi yang diatihkan ke industri. Setain itu lrarga sampai ke konsumen akhir pi witayah petosok menjadi tinggi, dan betum meratanya lembaga penyatur BBM Bersubsidi (SPBU, AMPS, SPDN dan SPBN) di setiap kabupaten/kota. z. Pembertakuan Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg di wilayah Kiatimantan saat ini sedang berjatan di Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Barat sedangkan untuk Provinsi Kalimantan Tengah paru akan ditakukan pada akhir tahun 7010, saat ini masih ditakukan pencaqahan 3. Saat ini terdapat 3 Depot BBM di Katimantan Tengah, dimanq memitiki kapasitas yang berbeda-beda seperti: Depot Sampit, Kapasitas 1(premium 3.826 KL, kerosene 3.812 KL, solar 4.933 KL), DOT (premiurn 139 KL, kerosene 132 KL, sotar 439 KL), CD (premium 28 hari, kerosenp 29 hari, sotar 17 hari); Depot Pangkalan Bun, Kapasitas (premiumi 984 KL, kerosene 985 KL, sotar 6.430 KL, avtur 537 KL), DOT (premiurfl 108 KL' kerosene 71 KL, sotar 255 KL, avtur 7 KL), CD (premium t hari, kerosene 14 hari, sotar 25 hari, avtur 77 hari); Depot Pulang Pisau, Kapasitasi(premium 2.058 KL, kerosene 3.574 KL, sotar 5.507 KL), DOT (premium 209 KL, kerosene 176 KL, sotar 323 KL), CD (premium 10 hari, kerosenb 20 hari, solar 17 hari). 4. Tingkat reatisasi penjuatan BBM subsidi di Katimantan pada tahun 2009 adatah premium 1.356.619 KL (111,6y,) dari quota 1.216.O94 KL, kerosine 643.447 KL (96,4%) dari quota 667.641 KL, dan solar 677.721 KL (88,1%) dari quota 769.759 KL. Jika ditotatkan maka reatisasi penjqatan BBM bersubsidi sebesar 2.677.778 KL (100,9%) dari quota 7.657.99{ KL. Dari
di
Katimantan tersebut,l Plovlnsi Katimantan Tengah pada tahun 2009 memperoteh quota sebesair 457.311 KL dengan tingkat reatisasi sebesar 461.880 KL (107,17"\ adapun perinciannya seblgai berikut; premium 171.084 KL dengan tingk{t reatisasi 194.309 KL (1 13,6%), kerosine 129.404 KL dengan realisasi 117.580 KL
total. penyaturan BBM bersubsidi
(98,67o\, sotar 151.823 KL dengan reatisasi 139.991 KL (97,77")
5.
Jumtah SPBU di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 28 buah d{n 15 buah yang tetah memperoteh sertifikat SPBU Pasti Pas. Ini berarti setfngah dari Snnlj yung ada saat ini belum metakukan petayanan yang memadai baik dari iegi- quatity, quantity, service, dan akurasi pengisian] BBM ke konsumen.
6.
7.
votume Dari total BBM Katimantan sebesar 3.544.411 KL tahun 200Q, -fengah penjuatan BBM lndustri Marine (Non PSO) di Provinsi Katimantan f'unyu sebesar 376.349,70 KL {97o1, sedangkan terbesar di Provinsi Katimantan Timur sebanyak 2.558.598,00 KL (77%1. Sedang(an untuk reatisasi penjuatan BBM PLN di witayah Kalimantan tahun 2009 sebesar 898.697,69 KL dari target 877 .944,12 KL Konstribusi pT.Pertamina (persero) unit pemasaran Katimantan ike Pemda Katimantan Tengah dari pembayaran PBBKB per butan tahun 20QB sebesar Rp. 126 Mityar dlri kuantitas penjual.an BBM sebanyak 496 ribu KL dengan perincian untrk PBBKB premium Rp. 40,96 Milyar, PBBKB sotar iRp. 84,56
dan PBBKB Pertamax Rp. 0,07 Mityar. Sedangkan untuk Plm.bayaran Mityur, -tahun 2009 sebanyak Rp. 103,45 Mityar dari kuantitas penjuatan BBM di
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan llTahun Sidang 2009-2010 Tanggal,09 - L1 Maret 20L0
8.
g.
sebanyak 547 ribu KL dengan perincian untuk PBBKB premium Rp. 39,06 Milyar, PBBKB sotar Rp. 64,18 Milyar, dan PBBKB Pertamax Rp.0,21 t,]vut. Ini berarti terjadi peningkatan konstribusi dari hasiI pembayarlan PBBKB jika dibandingkan tahun 2008 Ada pertakuan berbeda oteh pemerintah terhadap PT. Pertamina] (Persero) jika dibandingkan dengan petaku di sector hitir migas lainnya iterutama datam hat pendistribusian BBM, petaksanaan Pajak PBBKB, pQtaksanaan audit system safety di depot, terminal ataupun lembaga penya[ur. Tidak ada mekanisme yang jetas. mengenai siapa yang metakukan pengawasan atau audit kepada depot, termina[ atau tembaga penyatur dituar PT. Pertamiria. Otehnya itu perlu regutasi yang jelas terutama terk4it dengan masatah pendistribusian BBM bersubsidi yang dapat dijadikan zicuan dan bertaku bagi seturuh perusahaan yang memperoteh tugas pendistribusian BBM bersubsidi atau BBM PSO Realisasi petaksanaan Corporate Social Responsibitity (CSR) .oteh PT.
Pertamina (persero) witayah Katimantan ditahun 7009 seQesar 1.189.379.595,- dan untuk tahun 7010 dianggarkan sebesar 5.750.000.000.
Rp. Rp.
-
Untuk sektor pertambangan minerat dan batubara ada beberapa infqrmasi dan temuan Tim Kunker yang berhasit diperoteh, antara lain: 1. PT. Indomuro Kencana merupakan perusahaan pertambangan pemegang Kontrak Karya Generasi lll yang ditandatangani pada tanggal 21 februari 1985. Saat ini tahapan kegiatan adatah Operasi Produksi, denlgan masa bertaku izin adatah 30 tahun terhitung sejak dimutainya produ(si (1995). Sedangkan luas wilayah hingga januari 2010 adatah 47 -94O Ha 7. PT. Marunda Grahamineral merupakan perusahaan pertambangari Batubara pemegang PKPZB yang memitiki tuas witayah eksploitasi 18.084 Ha. Saat ini tahapan kegiatannya adal.ah operasi produksi. Reatiasi produksil batubara PT.Marunda Graha Mineral pada tahun 2009 adatah 1.116.125 lton, atau mengatami penurunan jika dibandingkan produksi pada tahun 1008 yaitu 1.362.006 ton. Pada tahun 2010 direncanakan produksi batubarai sebanyak
pr. Indomuro Kencana adatah rambani Terbuka 3. ltL*ttrt"l??1ourrun ' pit dioperasi secara simultan. Dari i kegiatan dengan beberapi penambangan tersebut menghasil.kan tota[ produksi dari tahun 995'2049 sebesar 1,485,648 Oz Au, 77,388,73702 Ag 4. Reatisasi penerimaan negara dari kegiatan pertambangan PJ.Marunda Graha Mineral yang bersumber dari Pajak dan non pajak pada tahun 2009 adatah Rp. 755.729.064.111,- jumtah ini mengatami penurilnan jika dibandingkan penerimaan pada tahun sebetumnya sebesar Rp' 316.675.116.403,-. Penurunan jumtah penerimaan negara ini di[arenakan oteh terjadinya penurunan produksi oteh PT. Marunda Graha Mindrat. 5. Pengotahan hasit tambang berupa butlion atau dore di kirim ke fT. Logam Mutia (ANTAM) untuk dimurnikan (refinaryl dan diketahui kadar iemas dan
6.
peraknya.
i
komposisi tenaga kerja di PT. Indomuro Kencana saat ini adatahL,te.bih dari 85% tenaga kerja Lokat (Kab.Murung Raya & Kaimantan). $etain itu
petibatan kontraktor setempat datam kegiatan jasa
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
piendukung
7.
pertambangan. Sedangkan jumtah tenaga kerja PT. Marunda Graha Minerat adatah 2BB orang (tidak termasuk Head Office di Jakarta)1, dengan komposisi tenaga kerja tokat 237 orang (87,29%1, dan tenaga kerja non tokat 51 orang (17,717o1 Total. areal terbuka di witayah pertambangan PT. Indomurol Kencana
hingga akhir tahun 20009 adalah 843,9 Ha dimana 443,9 Ha akan direklamasi, 319,0 Ha telah direklamasi, dan 125,0 Ha belum difeklamasi. Untuk kegiatan rektamasi tahan bekas tambang PT. Marunpa Graha Mineral, tetah ditakukan reklamasi seluas 168,81 Ha dari rencana 144,75 Ha.
8.
9.
Kegiatan pertambangan PT. Indomuro Kencana dan PT. Marunda Graha Minera[ masih diperhadapkan oteh permasalahan ijin pinjam pakali kawasan hutan, setain itu masih adanya kegiatan pertambangan rakyat di witayah KK atau PKPZB. Petaksanaan Kesehatan dan Kesetamatan Kerja (K3) di PT. Indomuro Kencana masih belum maksimal hal ini tertihat dari data yang aida bahwa per tahun 2009 jumtah kecetakaan kerja yang terjadi berjumtah 23 kati kecetakaan kerja, dimana kecelakaan kerja pating banyak terjadi dibulan februari dengan 3 kasus.
4.2. Sektor Lingkungan Hidup Beberapa informasi yang didapatkan
di
bidang [ingkungan hidup ]oteh Tim
Kunker, antara tain: 1. Hasit Evaluasi Penitaian Peringkat Kinerja Pengetotaan Lingkunganl(PROPER) Periode 2003 - 2009 PT. Indomuro Kencana memperoteh Pering(at Merah sedangkan PT. Marunda Graha Mineral (PT.MGM) memperoteh peringkat Biru Minus. lni berarti tingkat ketaatan kedua perusahaan terseput dalam metakukan pengetotaan lingkungan betum ditakukan secara maksiniat. 7. PT. Indomuro Kencana datam metakukan pengelotaan timbah i83 tidak memperoleh izin penyimpanan timbah 83 dan tidak menlitiki izin pemanfaatan Fire Assay. Setain itu limbah yang dihasilkan dan {itampung pada tempat menyimpanan timbah 83 tidak ditaporkan secaral berkata, sedangkan untuk taiting yang dihasilkan tetah metebihi kapasitas pam yang dimitiki. Pada PT. Marunda Graha Mineral memitiki izin peniyimpanan timbah 83 namun masa penyimpanan timbah 83 tetah metebihii 90 hari, sehingga harus mengajukan izin perpanjangan masa penyimpanan [imbah B3 3. Masatah tokasi pembangunan SPBU lmam Bonjol yang berada dii jantung lbukota Provinsi katimantan Tengah yang tidak sesuai peruntukanrnya pertu ditinjau utang keberadaannya mengingat tempat pembangunan SflBU lmam Bonjo[ berada pada Jatur Hijau 4. Mengingat potensi energi khususnya untuk Energi Baru dan Terbarukan (EBT) seperti energi air atau microhidro, energi angin, energi sprya atau matahari, energi biomassa, dan energi biogas di Katimantan Tengah cukup bervariasi dan tayak untuk digunakan sebagai pembangkit tistqik, maka sudah seharusnya untuk memenuhi kebutuhan [istrik kedepanriYa harus lebih mengutamakan penggunaan energi baru dan terbarukan, 4engingat EBT tebih ramah terhadap tingkungan hidup dan pemakaiannya pias tebih berkelaniutan
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal,09 - 11 Maret 2010
T2
Sektor Riset dan Teknologi Beberapa informasi yang oidapatkan Tim Kunker terkait dengan s.ektor riset dan teknotogi, khususnyi Oari hasit pertemuan dan peninjauan di Laboratorium Atam Hutan Gambut (LAHG) antara lain: 1. Laboratorium Atam Hutan Gambut (LAHG) memitiki tuas 50.000 t-ta dengan ukuran 25 km x 20 km. Adapun tipe hutan yang terdapat daitam LAHG adatah Riverine forest, mixed iorest, low pote forest dan tatt forgst dengan ketebatan lapisan gambut mencapai x17 m khususnya didaerah kubah yang berjarak 13 km dari tepi Sungai Sabangau. Sedangkan keragarnan hayati yang tetah teridentifikasi di witayah LAHG antara [ain; ftora 3fB s.pecies 40 itermasuX 220 jenis pohon) dan fauna (burung 201 species, feptitia species, mamalia 67 species, ikan 65 species) z.
Laboratorium Atam Hutan Gambut (LAHG) adatah saFu-satunya laboratoroium atam untuk penetitian gambut tropika di Indoqesia yang terpetihara dan dimanfaatkan secara intensif sejak tahun 1993 untuk
pengembangan IPTEK, baik untuk penyetesaian studi program S1, 1S2.,^dan.S.3 *ur.iprn ket,ompok atau tembaga dari dalam dan tuar negeri- IAHG tetah banyak mengundang banyak perhatian para ilmuan dan negpra ma;U' sehfngga keberadaannya betut-betul. sebagai referensi dunip tentang gambut tropika dan keanekaragaman hayati 3. Beberapa konsep datam rangka pengembangan IPTEK yang retevan dengan permasatahan hutan lahan gambut dikatimantan tengah diantaranya; Dam Type V-vertikat (swid V-vertikat) yang merupakan salah satu dpsain Dam pada kanal. gambut tropika. Desain ini didukung oleh kementerian Ristek dengan membangun 9 unit Dam di Kanal Katampangan dan KarlaI Taruna Tumbuh leti elC btok c). Konsep lainnya adatah Sistem Beti Tanaman yang reboisasi konsep (BLTS), suatu System Tree (SBTT) atau Buying Living oteh dinitjmati dan dipertimbangkan tebih berpihak kepada masyarakat masyarakat. Hasit ujicoba dari konsep SBTT ini ditahun 2005, hif89a umur tanaman 1 tahun setelah tanam, persentase tumbuh tebih dari 80ft 4. Untuk menunjang kegiatan penelitian di Laboratorium Atam HutEn Gambut (LAHG) di Kereng Bangkirai Sabangau Katimantan Tengah, telati dibangun PLTS fotovottaik terpusat untuk mencatu daya bagi 6 bangunan lang ada di datam LAHG tersebut. PLTS tersebut menghasilkan arus bolaklbatik (AC) dengan tegangan kerja 220 vott. Sistem PLTS yang berada di LdHG terdiri
dari rangkaiin (array) modut surya 800Wp, sebuah moduf
5.
jnverter
getombarig sinus 5 kW,-1 fase dengan'rating'daya kontinyy padar40'C.yang ditengkapi dengan regulator (pengatur) daya surya (BCR), seita sistem p"nyimpan eneigi yaitu rangkaian bank batere dengan kapasitas 14-kwh. bari modut surya dengan kapasitas 800 Wp serta dengan radia;i 4,5 kWjam/m2/hari yang diperol.eh dari radiasi matahari maka PLTS y{ng bgt193 di kawasan LAHG dapat menghasitkan ketuaran energi sebesar kLirang tebih 2500 watt-jam. Saat ini terjadi terjadi "rebutan" pengetotaan LAHG antara Kementerian Kehutanan dengan pihak Universitas Patangkaraya. Untuk I diketahui Kementerian Kehutanan tetah mencaptok witayah LAHG untu( dijadikan Nomor MENHqT.RI. Nomor sebagai Taman Nasional Sabangau (TNS) berdasarkan SK MENHqT,TI. .: 4ZflMenhut-1/2004 [lJniVefSitaS tr^^hh,,+ n t1nnA tanggat rrndcel 1Q Okfnhpr ?OO4 Namttn pihak oihak lJniversitas 2004. Namun 19 Oktober ^11 T\S, dengan dari terpisah LAHG status Patangkaraya menginginkan agar
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal,09 - 11 Maret 2010
l_J
atasan LAHG memitiki nilai historis yang sangat berarti bagi Kptimantan Tengah dan merupakan kreatif dan inisiatif [oka[ datam I program pembangunan bangsa yang pertu didukung oteh semua pihak, setqin itu ada kekhawatiran jika terjadi perubahan status menjadi TNS mqka pihak
penetiti akan sutit untuk metakukan penetitian di
LAHG
EAGIAN V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1.
Saat ini kondisi ketenagatistrikan di witayah Kalimantan Tengah masilr terjadinya defisit antara pasokan dan kebutuhan, dimana totatjKapasitas Pembangkit Listrik & Panjang Jaringan Transmisi di Putau Katimanjtan masih sangat kecit. Untuk itu percepatan pembangunan infrastuktur ketenagatistrikan harus dilakukan dengan memperhatikan potenpi sumber energi yang terdapat di Kalimantan Tengah. Hat ini sejatair dengan keinginan Pemerintah Daerah se- Katimantan untuk menjadikan tiaerahnya
sebagai Lumbung Energi Nasionat. 2. Terkait beberapa proyek IPP (independent Power Producer) ya4g pernah
bermasatah atau bermasalah di Katimantan Tengah, hendaknya PT. PLN tebih berhati-hati dalam mengetuarkan kontrak lPP. Untuk proye$ IPP yang masih bermasatah hendaknya pihak PT. PLN metakukan evaluasilterhadap kontrak-kontrak IPP dengan pendekatan bisnis to bisnis antara PT. PLN (persero) dengan pihak lPP. Ketegasan ini dipertukan untuk mqmperoteh kepastian ketanjutan pembangunan suatu pembangkit d4n dapat menshasitkan win-win sotution. 3. Pemerintah Provinsi Katimantan Tengah harus secepatnya lTenyusun Rencana Umum Ketenagatistrikan Daerah (RUKD) sebagai amana!-r dari UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagatistrikan khususnya pas[t 7 dan menyusun Rencana Umum Energi Daerah (RU[D) sebagai amanat liJU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi khususnya pasal 18. 4. Untuk menekan penyatahgunaan BBM bersubsidi pertu lembaga pengawasan secara ketat terkait pola pendistribusian dan i'ditakukan penyalur (SPBU, AMPS, SPDN dan SPBN). Sel.ain itu penambahanl lembaga penyatur BBM bersubsidi dan pembangunan Depot BBM baru di witayah Barito Selatan pertu dipertimbangkan untuk mempermudah pendiltribusian BBM bersubsidi khususnya untuk witayah Barito dan sekitarnya. 5. Untuk mendukung pelaksanaan Konversi Minyak Tanah ke LP-Q 3 Kg di witayah Kalimantan Tengah yang akan ditaksanakan akhir tahun 2q10, maka pihak PT. Pertamina (persero) pertu menyiapkan sarana dan prasarana pendukung semisal depot PLG, SPPBE, agen dan data jumtah jPenerima kompor dan tabung. Setain itu perlu ditakukan kajian dampjak socia[ ekonomi terhadap rencana petaksanaan konversi minyak tanah kei LPG. Hat ini dipertukan untuk meminimatkan dan mengantisipasi dampak yang mungkin timbul jika konversi ditaksanakan i
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
1.4
6.
pemerintah pertu mempertahankan keberadaan Laboratorium Allam Hutan Gambut (LAHG) sebagai pusat penetitian lahan gambut baik skatla nasional
maupun internasionat, dengan mendorong peningkatan safana
dan yang pemanfaatan teknptogi
prasarana yang diperlukan terutama disektor lebih ramah tingkungan. 7. PT. Indomuro Kencana dan PT. Marunda Graha Mineral harus merlingkatkan ketaatan datam petaksanaan pengelotaan tingkungan, haI iini sangat dipertukan agar danipak negativ dari kegiatan pertambang{n berupa pencemaran dan kerusakan tingkungan dapat diminimalkan. petain itu kedua perusahaan .tersebut harus memaksimalkan pemanfaatEn tenaga kerja tocat dan kontraktor locat, untuk memberikan konstribusi yang nyata bagi masyarakat sekitar areal tambang.
5.2. Saran 1. Komisi Vll DPR Rl mendukung upaya pemerintah daerah qi witayah Katimantan untuk menjadikan Katimantan sebagai Lumbultg Energi Nasionat, mengingat Putau Kalimantan memitiki potensi sumber paya atam yang sangat besar namun hingga saat ini Katimantan masih dipel"hadapkan dengan krisis energi khususnya di sektor ketistrikan. Untuk merqatisasikan hal tersebut Komisi Vll DPR Rl akan mengundang Kementerian ESDM untuk memperoleh penjetasannya atau hasiI kajian pembentukan (atimantan sebagai Lumbung Energi Nasionat. mengundang Kementerian ESDM dan PT. PLN (persero) datam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pqt_dqpat (RDP) untuk memaparkan secara komprehensif mengenai IPP PLTS, lsetain itu meminta konsep PT. PLN (persero) terhadap pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan. 3. Terkait masatah pemerataan pendistribusian BBM di witayah J(alimantan Tengah, Komisi Vll DPR Rl mendukung upaya pembangunan Deppt baru di Barito Setatan. Untuk menindaklanjuti hat tersebut Komisi Vll DPR Rl akan membahasnya dengan PT. Pertamina (Persero) datam Rap$t Dengar persidangan lll lldrrLrrrycrnantinya(RDP) ot masa pelsludllgdll di l-Ilasa Pendapat (KUil Henoapat 4. Komisi Vll DPR Rl akan mengundang pihak BPH Migas datam REpat Kerja
7. Komisi Vll DPR Rl akan
Dengan (RDP) untuk membahas mengenai ketayakan P$rusahaan-
bersubsidi
5.
perusahaan yang melakukan penyaturan BBM Komisi Vll DPR Rl akan mengundang Kementerian Ristek, dan Kelmenterian Kehutanan untuk membahas mengenai pengambiI atihan I tahan di Laboratorium Alam Hutan Gambut (LAHG) untuk dijadikan Tamap Nasional Sabangau o1eh Kementerian Kehutanan dan mengundang Keimenterian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Kehutanan mengenai masalah ijin pinjam pakai kawasan hutan yang saat irli dihadapi oteh PT. Indomuro Kencana dan PT. Marunda Graha Minerat serla masatah nancatnl:en hidrrn kedua perusahaan nprttsahaan tersebut. pengetotaan linokrrno:n Lingkungan hidup
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan ll Tahun Sidang 2009-2010 Tanggal,09 - 11 Maret 2010
i
-t5
EAGIAN VI PENUTUP Demikian Laporan Tim Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl ke Provinsi (atimantan Tengah yang tetah ditaksanakan pada tanggal. 09-11 Maret 7010. Laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan masukan bagi Komisi {ll DPR Rl untuk berperan dalam menyetesaikan berbagai permasatahan yang sedang dihadapi di Provinsi Katimantan Tengah, khususnya di bidang pengelotaan energi dpn sumber daya minerat, [ingkungan hidup serta riset dan teknotogi.
Jakarta, Maret 2010 Tim Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ketua Tim.
H. Achmad Farial
Kunjungan Kerja Komisi Vll DPR Rl Ke Provinsi Kalimantan Tengah Masa Persidangan llTahun Sidang 7O09-2O1O Tanggal, 09 - 11 Maret 2010
rr