LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM RANGKA PENGAWASAN KETERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK, LPG DAN LISTRIK MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI 2016/1437 H 24 – 26 Juni 2016
SEKRETARIAT KOMISI VII DPR RI 2016
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI SUMATERA UTARA MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2015-2016 24 - 26 Juni 2016
BAGIAN I PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang Pemenuhan akan energi (BBM, LPG, dan Listrik) khususnya di bulan Ramadhan dan pada hari Raya Idul Fitri 1437 H (lebaran) sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat diperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi BBM dan LPG, serta peningkatan penggunaan listrik. Provinsi Sumatera Utara, sebagai Provinsi terbesar di pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sebesar 13.766.851 jiwa tentunya perlu mendapat perhatian didalam menjaga ketersedian BBM, LPG, dan pasokan listrik. PT. Pertamina (persero) atau dalam hal ini PT. Pertamina MOR I tentunya dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, serta melakukan langkah antisipasi terhadap potensi terjadinya kelangkaan BBM dan LPG akibat terjadinya gangguan distribusi dan atau peningkatan konsumsi pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H. Jika mengacu pada pada data tahun 2015, konsumsi BBM khususnya premium meningkat sebesar 12%, avtur naik sebesar 10%, LPG naik 5% sedangkan konsumsi solar menurun sekitar 13% jika dibanding konsumsi rata-rata harian. Untuk itu PT Pertamina (persero) bersama instansi terkait seperti kepolisian, dinas perhubungan perlu melakukan
koordinasi
terkait
langkah
pengamanan
terhadap
pelaksanaan
pendistribusian BBM dan LPG untuk memastikan tidak terganggunya penyaluran BBM dan LPG, serta meningkatkan pelayanan di setiap SPBU. Selain masalah ketersediaan pasokan BBM dan LPG, yang perlu juga mendapatkan perhatian adalah menyangkut ketersediaan pasokan tenaga listrik, mengingat listrik merupakan salah satu kebutuhan vital masyarakat yang perlu dijamin ketersediaanya. Jika mengacu pada pola konsumsi tahun-tahun sebelumnya, beban puncak pada hari
raya Idul Fitri umumnya lebih rendah jika dibandingkan beban puncak pada hari kerja dikarenakan industri sebagai pengkonsumsi terbesar dan perkantoran tidak beraktivitas dikarenakan libur. Namun PT. PLN (Persero) perlu memastikan keandalan pembangkit sehingga tidak terjadi pemadaman ketika masyarakat sedang melaksanakan sahur dan pada saat Hari Raya Idul Fitri. Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi VII DPR RI memandang perlu untuk menjadikan Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu objek Kunjungan Kerja Spesifik terkait kesiapan pasokan BBM dan LPG serta ketersediaan pasokan tenaga listrik dalam menghadapi Ramadhan dan Lebaran (Hari Raya Idul Fitri) pada Masa Persidangan V Tahun Sidang 2015 – 2016. Kunjungan ini diharapkan dapat membawa informasi penting untuk ditindak lanjuti oleh Komisi VII DPR RI bersama mitra-mitra terkait sesuai dengan fungsinya.
II. Dasar Kunjungan Kerja Spesifik Dasar Hukum dari pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik ini adalah Hasil Keputusan Rapat Intern Komisi VII DPR RI tentang Agenda agenda kerja Masa Persidangan V Tahun Sidang 2015-2016 dan merujuk pada Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2014 tentang Tata Tertib DPR RI. III. Maksud dan Tujuan Kegiatan Maksud dan Tujuan diadakannya Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sumatera Utara adalah dalam rangka memastikan kesiapan PT Pertamina (Persero) dan PT. PLN (Persero) dalam pendistribusi dan pemenuhan kebutuhan BBM dan LPG dan memenuhi pasokan listrik agar tidak terjadi byarpet/pemadaman di bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1437 H. IV. Waktu dan Lokasi Kegiatan Waktu pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sumatera Utara adalah tanggal 24-26 juni 2016. Dengan agenda mengadakan pertemuan dan kunjungan lapangan ke instansi-instansi sebagai berikut : 1.
Pertemuan dengan jajaran PT Pertamina (Persero) khususnya PT Pertamina (Persero) MOR I, BPH Migas, Pemda Provinsi Sumatera Utara, Kapolda serta unsur terkait lainnya
2.
Pertemuan dengan jajaran PT PLN (Persero) dan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara serta dilanjutkan dengan peninjauan ke PLTGU Belawan
V. Sasaran dan Hasil Kegiatan Sasaran dari kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sumatera Utara adalah untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang kondisi pasokan, ketersediaan, dan kebutuhan BBM, AVTUR dan LPG serta kendala yang dihadapi dalam pendistribusiannya. Serta diperoleh gambaran dan informasi tentang perencanaan, realisasi konsumsi BBM, AVTUR dan LPG serta kesiapan pendistribusian BBM, AVTUR dan LPG (Subsidi dan Non Subsidi) dalam menghadapi hari raya Idul Fitri 1437 H (Lebaran). Dan untuk memperoleh penjelasan menyangkut ketersediaan pasokan listrik, keandalan pembangkit serta upaya antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya byarpet akibat permasalahan pembangkit. Hasil kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan mitra terkait, khususnya dalam melaksanakan fungsi pengawasan.
VI. Anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI Adapun anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI yang melakukan Kunjungan ke Provinsi Sumatara Utara, diantaranya:
No.
NAMA
No.Angg.
FRAKSI
JABATAN
1. H. Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak. MM CA
A.121
P Gerindra
Ketua Tim
2. Awang Ferdian Hidayat
A.222
PDI Perjuangan
Anggota
3. Julian Gunhar
A.136
PDI Perjuangan
Anggota
4. Tony Wardoyo
A.231
PDI Perjuangan
Anggota
5. Adian Yunus Yusak Napitupulu
A.156
PDI Perjuangan
Anggota
6. Eni Maulani Saragih
A.291
P Golkar
Anggota
7. Bambang Atmanto Wiyogo
A.250
P Golkar
Anggota
8. Katherina A Oendoen
A.382
P Gerindra
Anggota
9. Ramson Siagian
A.362
P Gerindra
Anggota
10. Mohammad Nasir
A.411
P Demokrat
Anggota
11. Hj. Dewi Coryati, Msi
A.467
PAN
Anggota
12. Lucky Hakim
A.474
PAN
Anggota
13. DR. H.Zulkieflimansyah SE, MSc
A.116
PKS
Anggota
14. DR. Kurtubi, SE, M.Sp., MSc
A.26
P Nasdem
Anggota
BAGIAN II HASIL KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK
Kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik pada tanggal 24-26 Juni 2016 di Provinsi Sumatera Utara, dilakukan dalam rangka untuk memastikan kesiapan PT Pertamina (Persero) dan PT. PLN (Persero) dalam pendistribusi dan pemenuhan kebutuhan BBM dan LPG dan memenuhi pasokan listrik agar tidak terjadi byarpet/pemadaman di bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1437 H. Pada pertemuan dengan PT. Pertamina (Persero) yang berlokasi di TBBM Belawan, dihadiri oleh Dwi Wahyu Daryoto selaku Direktur SDM dan Umum mewakili Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) dan GM MOR I PT. Pertamina (Persero) beserta jajarannya. Serta dihadiri pula oleh Sumihar Panjaitan dan Martin Samodra Ritonga (Anggota Komite BPH Migas) dan Umi Asngadah selaku Direktur Bahan Gas Bumi BPH Migas., Hadir pula yang mewakili Polda Sumatera Utara yaitu Hery S (Direktur Obvit Polda Sumut). Adapun beberapa informasi penting yang di peroleh dari pertemuan dengan jajaran PT. Pertamina (Persero), diantaranya: -
Untuk mendukung pendistribusian BBM dan LPG di Sumatera Utara terutama dalam menghadapi ramadhan dan hari raya idul fitri 1437H, saat ini terdapat 8.073 lembaga penyalur (SPBU, APMS, AMT, AMT non PSO, SPDN, Agen LPG PSO dan non PSO, SPPBE PSO dan non PSO, dan Pangkalan LPG 3 Kg) dari total 18.853 lembaga penyalur yang terdapat di wilayah Sumatera Bagian Utara.
-
Untuk kesiapan SPBU di wilayah Lintas Sumatera, khususnya Sumatera Utara, terdapat 328 SPBU, termasuk 208 SPBU telah menjual produk BBK Pertamax dan 174 SPBU telah menjual Pertalite di Jalur Lintas dan wisata yang akan disiagakan. Selain itu penyiapkan kantung BBM di 3 SPBU yang berada di Kabupaten Langkat yaitu di jalan lintas Aceh Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Parapat yang terletak di jalan Lintas PrapatTapanuli kabupaten Simalungun dan di Kabupaten Karo yang terletak di jalan Raya Berastagi-Kaban Jahe.
-
Estimasi penyaluran BBM dan BBK di MOR I pada lebaran tahun 2016, untuk Premium mencapai 12.453 KL atau mengalami kenaikan sebesar 13% jika dibandingkan tahun 2015 yang 12.389 KL dari penyaluran harian, untuk Solar sebesar 5.841 KL atau mengalami penurunan sebesar 5% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5.799 KL dan untuk Pertamax dan Pertamax Plus mencapai 486 KL serta Pertalite mencapai 412 KL atau masing-masing mengalami kenaikan sebesar 9% dari penyaluran harian.
-
Realisasi penyaluran BBM PSO H-15 s.d H+15 lebaran tahun 2015 dan estimasi demand BBM PSO H-15 s.d H+15 lebaran tahun 2016 di Sumatera Utara, adalah sebagai berikut:
Pada gambar diatas memperlihatkan bahwa estimasi rata-rata kenaikan konsumsi Premium sebesar 11% dibandingkan realisasi normal tahun 2016. Puncak konsumsi Premium terjadi pada H-5 sebesar 6.274 (45% dari realisasi normal sebesar 4.316). sedangkan untuk Solar terjadi penurunan konsumsi sebesar 3%, namun terjadi lonjakan konsumsi pada H+2 sebesar 5.697 KL (32% dibandingkan realisasi normal yaitu 2.390 KL.
-
Realisasi penyaluran Pertamax dan Pertalite pada H-15 s.d H+15 lebaran tahun 2015 dan Estimasi demand Pertamax dan Pertalite pada H-15 s.d H+15 lebaran tahun 2016 di Sumatera Utara, dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada gambar diatas memperlihatkan estimasi rata-rata kenaikan konsumsi Pertamax sebesar 9% dibandingkan realisasi normal tahun 2016, puncak konsumsi Pertamax terjadi pada H-5 sebesar 318 KL (90% dari realisasi normal sebesar 167 KL. Sedangkan untuk konsusmsi Pertalite mengalami kenaikan sebesar 12% dan puncak konsumsi terjadi pada H-5 sebesar 357 KL (107% dibandingkan realisasi normal yang mencapai 172 KL) -
Penjualan untuk Avtur Aviation tahun 2016 di Sumatera Utara, khususnya di Bandara Kualanamu, tergambar sebagai berikut:
Penjualan Avtur pada kondisi normal rata-rata mencapai 400 KL perhari, sedangkan pada saat lebaran mencapai 424 KL perhari atau mengalami kenaikan sebesar 6%. -
Untuk kebutuhan LPG PSO pada mei – juli 2016 di wilayah Sumatera Bagian Utara atau MOR I, terjadi peningkatan kebutuhan sebesar 3% sebagaimana tergambar dibawah ini;
Sedangkan khusus untuk wilayah Sumatera Utara, kebutuhan LPG PSO 3 kg pada bulan Mei sebesar 26.131 MT, bulan Juni sebesar 28.594 MT, dan bulan Juli sebesar 28.579 MT atau rata-rata mengalami peningkatan kebutuhan sebesar 5%. -
Adapun tren dan estimasi kebutuhan LPG PSO pada tahun 2015 dan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Pada gambar diatas memperlihatkan bahwa kebutuhan puncak pada pra hari raya tahun 2016 terjadi pada H-6 yang mencapai 1.106 MT dan pasca hari raya terjadi pada H+4 yang mencapai 947 MT. -
Didalam menjaga keamanan sarana dan fasilitas Pertamina di wilayah MOR I, PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumbagut telah memiliki beberapa pedoman kerja pengamanan dengan aparat kepolisian dalam pengamanan sarana dan fasilitasi objek vital nasional diantaranya : •
Pedoman Kerja antara PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara No. 247/F11400/2013-S0 – No. B/4/XII/2013 tentang Pengamanan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi di Lingkungan PT Pertamina (Persero).
•
Pedoman Kerja antara PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I dengan Kepolisian Daerah Sumatera Barat No. 740/F11400/2013-S0 – No. B/2358/VII/2013 tentang Pengamanan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi di Lingkungan PT Pertamina (Persero).
•
Kesepakatan bersama antara PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I dengan Kepolisian Daerah Kepulauan Riau No. 381/F31200/2012-S3 – No. B/01/X/2012 tentang Pedoman Kerja Pengamanan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi di Lingkungan PT Pertamina (Persero).
-
Didalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1437 H, PT. Pertamina (Persero) telah melakukan langkah-langkah antisipasi diantaranya: •
Menjaga stok dan pasokan BBM, LPG dan Avtur di setiap TBBM, Depot LPG dan DPPU
•
Menjaga kehandalan sarana dan fasilitas layanan di TBBM, Depot LPG, DPPU, SPPBE dan lembaga penyalur BBM serta LPG.
•
Membentuk Tim Satgas dan Posko Pemantauan Distribusi BBM tmt 21 Juni s/d 21 Juli 2016 di Kantor Pertamina dan Lokasi TBBM , Depot LPG dan DPPU
•
Menambah jam operasional baik personil maupun sarana dan fasilitas seperti TBBM, Depot LPG, DPPU , SPPBE dan lembaga penyalur BBM serta LPG.
•
Berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk aparat keamanan untuk antisipasi pengalihan jalur lalu lintas untuk armada berat, dengan menyiapkan sticker ”Angkutan Lebaran” untuk armada angkutan mobil tangki sehingga tetap mendapat prioritas akses ke jalur-jalur tertentu.
Sedangkan pada pertemuan dengan jajaran PT. PLN (Persero), yang bertempat di PLTGU Belawan, dihadiri oleh Amir Rosidin selaku Direktur Bisnis Regional Sumatera PT. PLN (Persero), GM PT.PLN (Persero) wilayah Sumatera Bagian Utara., serta dihadiri pula oleh oleh Sumihar Panjaitan dan Martin Samodra Ritonga (Anggota Komite BPH Migas) dan Umi Asngadah selaku Direktur Bahan Gas Bumi BPH Migas., dan Hery S (Direktur Obvit Polda Sumut) yang mewakili Polda Sumatera Utara. Pada pertemuan tersebut, tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI memperoleh informasi dan pejelasan diantaranya:
-
Daerah pelayanan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara meliputi antara lain:
-
Data pengusahaan listrik pada mei 2016 di wilayah Sumatera Utara, adalah: jumlah pelanggan mencapai 3.224.541 pelanggan, energi jual sebesar 3.797.498 MWH, kVa tersambung sebesar 4.600.466.176 KVA, pendapatan mencapai Rp. 718.256.802.221,perbulan, harga per KWH sebesar Rp.917,77,- dan susut jaringan mencapai 12,59%
-
Rasio elektrifikasi Sumatera tahun 2015 yaitu:
Rasio elektifikasi khususnya Provinsi Sumatera Utara totalnya mencapai ±93%, dimana Rasio Elektifikasi terendah berada di Kabupaten Nias dan Nias Utara masing-masing hanya sebesar 37%, Kabupaten Nias Selatan sebesar 39% dan Kabupaten Nias Barat sebesar 40%. -
Harga jual listrik pada mei 2016 dari target Rp 1.032,- per kWh, realisasinya hanya sebesar Rp 918,- per kWh sebagai dampak tertundanya pencabutan subsidi bagi pelanggan 900 VA. Hal ini kemudian berdampak pada jumlah pendapatan yang hanya
mencapai Rp 3, 485 Triliun. Dan total kerugian yang diperoleh oleh PT. PLN (Persero) di seluruh Indonesia akibat penundaan pencabutan subsidi mencapai Rp 18 Triliun. -
Realisasi Neraca Daya pada bulan Juni 2016 di sistem wilayah Sumatera Utara dan Aceh yaitu, Beban puncak tertinggi mencapai 1.940 MW atau rata-rata mencapai 1.824 MW. Defisit terbesar mencapai 75 MW atau rata-rata mencapai 4 MW, sedangkan Cadangan mencapai 111 MW atau rata-rata 14 MW.
-
Perkiraan Neraca Daya pada Lebaran tahun 2016 di wilayah Sumatera Utara dan Aceh yaitu Beban Puncak tertinggi mencapai 2.038 MW atau rata-rata sebesar 1.944 MW sedangkan Cadangan tertinggi sebesar 256 MW atau rata-rata sebesar 116 MW dan diperkirakan tidak terjadi defisit.
BAGIAN III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada kunjungan kerja spesifik ke Provinsi Sumatera Utara, tim Komisi VII telah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak yang terkait. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan antara lain: 1. Estimasi rata-rata kenaikan konsumsi BBM di Sumatera Utara pada Lebaran tahun 2016 adalah: -
Premium, terjadi kenaikan konsumsi 11% dibandingkan realisasi normal tahun 2016. Puncak konsumsi Premium terjadi pada H-5 sebesar 6.274 KL (45% dari realisasi normal sebesar 4.316 KL).
-
Solar, terjadi penurunan konsumsi sebesar 3%, namun terjadi lonjakan konsumsi pada H+2 sebesar 5.697 KL (32% dibandingkan realisasi normal yaitu 2.390 KL).
-
Pertamax, terjadi kenaikan konsumsi sebesar 9% dibandingkan realisasi normal tahun 2016, puncak konsumsi Pertamax terjadi pada H-5 sebesar 318 KL (90% dari realisasi normal sebesar 167 KL.
-
Pertalite, mengalami kenaikan sebesar 12% dan puncak konsumsi terjadi pada H-5 sebesar 357 KL (107% dibandingkan realisasi normal yang mencapai 172 KL)
-
Penjualan Avtur pada kondisi normal rata-rata mencapai 400 KL perhari, sedangkan pada saat lebaran mencapai 424 KL perhari atau mengalami kenaikan sebesar 6%.
-
Kebutuhan LPG 3Kg, Pada bulan Mei sebesar 26.131 MT, bulan Juni sebesar 28.594 MT, dan bulan Juli sebesar 28.579 MT atau rata-rata mengalami peningkatan
kebutuhan sebesar 5%. Sedangkan kebutuhan puncak pada Pra Hari Raya terjadi pada H-6 yang mencapai 1.106 MT dan pasca hari raya terjadi pada H+4 yang mencapai 947 MT. 2. Perkiraan Neraca Daya pada Lebaran tahun 2016 di wilayah Sumatera Utara dan Aceh yaitu Beban Puncak tertinggi mencapai 2.038 MW atau rata-rata sebesar 1.944 MW sedangkan Cadangan tertinggi sebesar 256 MW atau rata-rata sebesar 116 MW dan diperkirakan tidak terjadi defisit. Sejak bulan ramadhan hingga pelaksanaan kunjungan kerja spesifik pada tanggal 24 juni 2016 sudah tidak terjadi pemadaman listrik di Sumatera Utara. 3. Dalam menghadapi bulan ramadhan dan menghadapi lebaran 1437 H, PT. Pertamina (Persero) dan PT. PLN (Persero), khususnya untuk wilayah Sumatera Utara telah melakukan upaya dalam rangka memastikan terpenuhinya kebutuhan BBM, Avtur dan LPG serta terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat di bulan Ramadhan dan menghadapi Idul Fitri 1437 H.
BAGIAN IV PENUTUP
Demikian Laporan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Provinsi Sumatera Utara ini dibuat. Laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan masukan yang penting bagi tim Kunjungan Kerja Spesifik pada khususnya dan anggota Komisi VII DPR RI pada umumnya untuk kemudian dapat di tindaklanjuti pada saat Rapat Kerja, Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan mitra yang terkait. Jakarta, ......... Juni 2016 Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI Ketua,
H. Gus Irawan Pasaribu SE, Ak. MM CA.