HUBUNGAN MOTIF INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN NEWSLETTER “MEDIA PERTAMINA” OLEH KARYAWAN PENGEMBANGAN SDM DAN ORGANISASI DIREKTORAT UMUM DAN SDM PT PERTAMINA (PERSERO)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Srata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Nama NIM Kelas
: Eva Klarissa Astried Noya : 4420411 – 084 : PKSM V Menteng
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: Eva Klarissa Astried Noya
Nim
: 4420411 - 084
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: HUBUNGAN MOTIF INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN NEWSLETTER “MEDIA PERTAMINA” OLEH KARYAWAN PENGEMBANGAN SDM DAN ORGANISASI DIREKTORAT UMUM DAN SDM PT PERTAMINA (PERSERO) Jakarta,
Maret 2008
Ketua Sidang
Nama :
(Marheni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si.)
Penguji Ahli
Nama :
(
Irmulan Sati SH. M.Si.
)
Pembimbing I
Nama :
(
Drs. Aan Setiadarma M.Si.
)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Istilah komunikasi berasal dari kata communication atau dari kata communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, prilaku penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator. Dengan kata lain, komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.1 Thomas M. Scheidel, seperti yang dikutip oleh Dedy Mulyana, mengemukakan bahwa “kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita dan mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Namun tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita.”2 Manusia dalam melaksanakan komunikasi harus melewati suatu proses. Proses tersebut terbagi dalam kategori yaitu primer dan sekunder.
1
H.A.W.Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Penerbit Bumi Aksara Tahun 2002, Hal 8.
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2002, Hal 4.
2 Proses komunikasi primer adalah suatu proses penyampaian pesan pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Sedangkan proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Sesuai dengan penelitian saat ini, maka konteks komunikasi yang menjadi fokus penulis adalah komunikasi organisasi. Dasar – dasar komunikasi organisasi dapat didefinisikan R.Wayne Pace sebagai ”pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit – unit komunikasi dalam hubungan – hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.”3 Pada saat ini, penulis melakukan penelitian di PT PERTAMINA (PERSERO). PT PERTAMINA (PERSERO) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang minyak dan gas. Dalam menjalankan kegiatan bisnis, para karyawannya memerlukan komunikasi yang baik untuk membentuk suatu hubungan karena merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan bekerja.
3
R.Wayne Pace – Don F. Faules, editor Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi – Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2002, Hal 4.
3 Alasan penulis memilih penelitian pada organisasi ini adalah informasi yang diterima oleh karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) tidak merata. Dalam melakukan komunikasi organisasi, para karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) mempunyai motif informasi yang berbeda – beda. Selain itu juga terdapat aliran komunikasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya. Komunikasi organisasi menjadi salah satu faktor penting bagi Public Relations dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini dikarenakan, Public Relations dapat mengatur arus informasi baik ke dalam yaitu dengan publik internal maupun ke luar dengan publik eksternal. Definisi dari Public Relations menurut Cutlip, Center dan Broom adalah “fungsi dari manajemen yang membangun dan menjaga hubungan yang baik antara organisasi dengan publik yang bergantung pada keuntungan ataupun kegagalan itu sendiri.” Dengan landasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi Public Relations adalah sebagai penghubung baik secara internal dan eksternal.4 Pada struktur organisasi PT PERTAMINA (PERSERO) terdapat suatu divisi yang mempunyai tugas sebagai Public Relations, di mana kedudukannya berada di bawah Sekretaris Perseroan yaitu Divisi Komunikasi. Divisi Komunikasi mempunyai peranan penting dalam membangun suatu hubungan yang kuat, baik dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, Divisi tersebut dibentuk untuk menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dan media yang ditunjang dengan strategi komunikasi untuk
4
Cutlip, Scott M, Allen H. Center dan Glen M. Broom, Effective Public Relations, 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall Tahun 2000, Hal 6.
4 membangun hubungan yang baik dalam rangka menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi perusahaan dan meningkatkan citra perusahaan. Menurut Rosady Ruslan, para karyawan Divisi Komunikasi merupakan Public Relations Officer. Hal utama yang harus dimiliki oleh Public Relations Officer adalah mempunyai kemampuan untuk memahami visi, misi serta citra organisasi yang diharapkan oleh publik.5 Selain itu, juga harus mengetahui dan melaksanakan peranan Public Relations dalam suatu organisasi yang terbagi dalam empat kategori. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Penasehat ahli yang berfungsi memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. 2. Fasilitator komunikasi yang merupakan mediator pihak manajemen dengan publiknya. 3. Fasilitator proses pemecahan masalah yang berfungsi untuk mengambil tindakan dalam mengatasi persoalan atau krisis. 4. Teknisi komunikasi yaitu journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Sesuai dengan penelitian, maka pada saat ini penulis memfokuskan pada salah satu peranan Public Relations yaitu sebagai teknisi komunikasi, di mana Public Relations Officer memerlukan penggunaan media yang bersifat internal dan eksternal untuk menyebarkan informasi. 5
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Penerbit PT Raja Grafindo Persada Tahun 2005, Hal 20.
5 Penyebaran informasi dilakukan dengan memanfaatkan media sesuai dengan jangkauan publiknya. Dan berdasarkan penelitian ini, maka media dan publiknya bersifat internal. Media yang menjadi prioritas utama penulis untuk dijelaskan adalah jurnal internal. Bentuk – bentuk jurnal internal adalah majalah, koran, newsletter dan majalah dinding. Jurnal harus diterbitkan secara teratur dan memiliki tanggal publikasi yang tetap. Pada saat ini, penulis mengambil satu bentuk jurnal internal yang ada pada PT PERTAMINA (PERSERO) untuk menjadi bahan penelitian yaitu newsletter dengan judul Media Pertamina yang mempunyai periode terbit mingguan. Isi dari Media Pertamina terdiri dari sebelas rubrik yaitu editorial, berita kita, pojok manajemen, transformasi, zoom, warung kopi, resume pekan ini, sosial, seremonia, suara pekerja dan kiprah Anak Perusahaan. Selain itu, masih ada juga rubrik yang sifatnya tidak tetap. Pada media ini terdapat rubrik yang mempunyai pembaca terbanyak yaitu editorial. Hal ini dikarenakan rubrik ini berada di halaman pertama pada Media Pertamina dan ditampilkan dengan foto dan headline mengenai perkembangan PT PERTAMINA (PERSERO) saat ini. Penulis menyimpulkan dua hal yang menyebabkan informasi yang diterima oleh karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) tidak merata. Pertama adalah adanya motif informasi yang berbeda - beda dari karyawan PT PERTAMINA (PERSERO). Kedua adalah karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) belum memanfaatkan dengan baik Media Pertamina.
6 Untuk memperdalam penelitian ini, maka penulis memilih objeknya adalah para karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO). Alasan penulis memilih objek tersebut dikarenakan adanya informasi mengenai Pengembangan SDM dan Organisasi pada Media Pertamina. Untuk melakukan penelitian, penulis melakukannya dengan beberapa tahap. Pertama adalah mengetahui bagaimana motif informasi dari karyawan. Langkah berikutnya adalah dengan meneliti bagaimana Media Pertamina dimanfaatkan oleh karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi PT PERTAMINA (PERSERO). Hal tersebut dapat dilihat dari proses pengiriman Media tersebut kepada karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) yaitu apakah telah diterima dengan baik sesuai periode terbit mingguan. Selanjutnya, apakah Media Pertamina dibaca dan menambah pengetahuan serta pemahaman publiknya. Terakhir, apakah Media Pertamina tersebut dapat merubah sikap, pendapat dan prilaku publiknya terhadap informasi yang ada di dalamnya.
1.2. Rumusan Permasalahan Dari penjelasan sebelumnya, penulis mencoba untuk meneliti lebih jauh sejauh mana hubungan motif informasi terhadap pemanfaatan newsletter “Media Pertamina” bagi karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO).
7 1.3. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan motif informasi dengan pemanfaatan newsletter “Media Pertamina” oleh karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO).
1.4. Signifikansi Penelitian
1.4.1. Signifikansi Akademis Sebagai bahan masukan untuk perkembangan ilmu komunikasi khususnya Public Relations kepada para karyawan dalam suatu organisasi yaitu mengenai pemanfaatan media internal oleh Public Relations Officer dalam suatu organisasi.
1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
masukan
kepada
PT PERTAMINA (PERSERO) mengenai pemanfaatan media internal oleh Divisi Komunikasi untuk menyebarkan informasi antara organisasi dengan publik internal yang dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif.
8 BAB II KERANGKA TEORI
2.1. Komunikasi Menurut Eduard Depari seperti yang dikutip oleh H.A.W.Widjaja, komunikasi adalah penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan dan ditujukan kepada penerima pesan dengan maksud untuk mencapai kebersamaan.6 Sedangkan komunikasi menurut Hovland, seperti yang dikutip Sutrisna Dewi, ”Suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip – prinsip – prinsip secara tegas dan atas dasar prinsip – prinsip tersebut disampaikan pesan serta dibentuk pendapat dan sikap.”7 Menurut William I. Gordon seperti yang dikutip oleh Deddy Mulyana Komunikasi
mempunyai
fungsi
yang
terbagi
dalam
empat
kategori.8
Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi sosial Komunikasi merupakan suatu hal yang penting karena dapat membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, memperoleh 6
H.A.W.Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Penerbit Bumi Aksara Tahun 2002, Hal 1.
7 8
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006, Hal 2.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2002, Hal 5.
9 kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan serta dapat meningkatkan hubungan antar manusia. 2. Komunikasi ekspresif Komunikasi menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan atau emosi dari manusia atau dengan kata lain disampaikan melalui pesan nonverbal. 3. Komunikasi ritual Komunikasi yang dilakukan secara kolektif. Komunikasi ini biasanya dilakukan oleh suatu perkumpulan atau komunitas yang sering melakukan upacara – upacara berlainan sepanjang tahun dan hidup. 4. Komunikasi instrumental Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan suatu hal yang
mengandung
muatan
persuasif
dalam
arti
penyampai
pesan
menginginkan penerima pesan mempercayai bahwa pesan tersebut adalah akurat dan layak untuk diketahui. Komunikasi dipandang dari bentuk spesialisasiya terbagi dalam tiga kategori9, yaitu: 1. Komunikasi persona Komunikasi antar persona, dengan diri sendiri, isyarat dan kerohanian. 2. Komunikasi kelompok Komunikasi yang terjadi pada suatu perkumpulan dan dalam suatu tempat yaitu kuliah (universitas), kerja (kantor) dan lain sebagainya.
9
H.A.W.Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Penerbit Bumi Aksara Tahun 2002, Hal 7.
10 3. Komunikasi massa Komunikasi untuk menjangkau massa yaitu advertising, publikasi dan lain sebagainya.
2.2. Komunikasi Organisasi Sebelum membahas lebih dalam mengenai komunikasi organisasi, maka penulis menjelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi. Selanjutnya, penulis akan membahas mengenai organisasi. Organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang didirikan untuk jangka waktu yang lama.10 Struktur organisasi mempunyai konsep yaitu adanya jenjang dari atasan sampai dengan bawahan, adanya wewenang dan tanggung jawab pada masing – masing jabatan, adanya peraturan dan tata tertib yang mengatur tercapainya tujuan organisasi dan anggota organisasi menjalankan fungsi dan tugasnya masing – masing. Selain itu, struktur organisasi harus mempunyai visi dan misi yang diarahkan kepada tujuannya. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi mempermudah tercapainya tujuan organisasi. Untuk menunjang hal tersebut dapat digunakan komunikasi organisasi. Setelah mendapatkan penjelasan mengenai komunikasi dan organisasi, maka komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit – unit komunikasi
10
Sri Haryani, Komunikasi Bisnis, Yogyakarta Tahun 2001, Hal 36.
11 dalam hubungan – hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.11 Menurut Zelko dan Dance, seperti yang dikutip oleh Armi M, ”Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling bergantung serta mencakup komunikasi internal dan eksternal.”12 Komunikasi organisasi dapat bersifat internal dan eksternal. Fokus penulis pada penelitian ini adalah komunikasi organisasi yang bersifat internal. Komunikasi internal adalah komunikasi antar orang – orang yang di dalam organisasi, contohnya yaitu komunikasi yang terjadi antar atasan, antar bawahan serta antara atasan dan bawahan.13 Komunikasi internal memegang suatu peranan penting dalam suatu organisai. Dan salah satu manfaat komunikasi internal adalah mendapatkan keberhasilan dalam bekerja. Komunikasi organisasi, terbagi dalam dua kategori, yaitu: 1. Komunikasi formal, di mana komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isi dari komunikasi formal tersebut adalah cara – cara kerja di dalam organisasi, produktivitas dan berbagai pekerjaan yang dilaksanakan dalam organisasi.
11
R.Wayne Pace – Don F. Faules, editor Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi – Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2002, Hal 31. 12
Amri M, Komunikasi Organisasi, Penerbit PT Bumi Aksara, Hal 66.
13
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006, Hal 23.
12 2. Komunikasi informal, suatu komunikasi yang disetujui secara social dan orientasinya tidak pada pada organisasinya sendiri tetapi lebih pada anggotanya. Dalam suatu organisasi terdapat orang – orang yang menjadi pelaku komunikasi yang mempunyai peranan penting dan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Dan yang dimaksud dengan orang – orang di dalam organisasi adalah manajemen dan karyawan. Manajemen adalah para pejabat dalam suatu organisasi yang menempati jabatan struktural serta mempunyai wewenang sebagai pengambil keputusan untuk kepentingan organisasi. Dan yang termasuk Manajemen adalah para Direksi, General Manager dan Manager. Sedangkan karyawan menurut Rhenald Kasali, ”Orang – orang di dalam organisasi yang tidak memegang jabatan struktural.” Dan yang termasuk karyawan adalah orang – orang yang bekerja di bawah pimpinan Direksi, General Manager dan Manager.14 Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen dan karyawan, maka dapat dijelaskan fungsi organisasi internal yaitu untuk mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan manajemen agar mengetahui apa yang sedang dipikirkan karyawan.15
14
15
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Tahun 1994, Hal 72.
F. Rahmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Tahun 1997, Hal 5.
13 Maksud dari pernyataan sebelumnya adalah baik dari pihak manajemen dan karyawan dalam suatu organisasi harus dapat memahami dan mengetahui kebutuhan dari kedua belah pihak. Dan selanjutnya dapat dijadikan sebagai informasi untuk dikomunikasikan secara bersama. Sehingga pada akhirnya dapat tercapai kebutuhan dari kedua belah pihak. Tugas yang terutama adalah para Public Relations officer harus dapat menyampaikan pesan kepada publiknya dan juga menerima pesan dari publiknya. Sehingga dapat terbentuk hubungan baik kedua belah pihak. Fungsi komunikasi dalam organisasi terbagi dalam empat kategori yaitu informatif, pengendalian, persuasif, integratif.16 Dan penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Informatif, di mana manajemen dan karyawan organisasi membutuhkan banyak sekali informasi untuk menyelesaikan tugas dalam mencapai tujuan. 2. Pengendalian, di mana komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali organisasi. 3. Persuasif, di mana komunikasi berfungsi untuk mengajak orang lain mengikuti atau menjalankan ide/gagasan dan tugas. 4. Integratif, di mana dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa bagian atau divisi akan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu.
16
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006, Hal 23.
14 Dalam melakukan kegiatan komunikasi, terdapat lima model jaringan komunikasi yang biasa dipakai dalam organisasi yaitu model roda, saluran bebas, huruf “Y”, lingkaran dan rantai.17 Penjelasan dari model roda, saluran bebas, huruf “Y”, lingkaran dan rantai adalah sebagai berikut: 1. Model roda (wheel) menjadikan laporan, instruksi, perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin dengan empat bawahan atau lebih. Dan tidak terjadi interaksi antara bawahan. 2. Model saluran bebas (all channel) merupakan pengembangan model lingkaran. Di mana semua tingkatan pada jaringan tersebut dapat melakukan interaksi timbal balik tanpa melihat siapa yang menjadi tokoh sentralnya. 3. Model huruf “Y” tidak jauh berbeda dengan model rantai yaitu terdapat empat level jenjang hierarki, satu supervisor mempunyai dua atasan dan dua bawahan yang berbeda divisi atau departemen. 4. Model lingkaran (circle) adalah interaksi pada tiap tiga tingkatan hierarki tetapi tanpa ada kelanjutan pada tingkatan yang lebih tinggi dan hanya terbatas pada setiap level. 5. Model rantai (chain) menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadi suatu penyimpangan. Model ini banyak dianut pada jaringan komunikasi manajemen operasi militer, laporan keuangan, pembayaran gaji dan lainnya yang bersifat kaku.
17
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan Aplikasi, Penerbit PT RajaGrafindo Persada Tahun 2005, Hal 108.
15 2.3. Public Relations Menurut Frank Jeffkins,Public Relations merupakan suatu bidang baru yang muncul pada permulaan abad ke 20 dan senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan diharapkan melalui kegiatan – kegiatan tersebut akan muncul perubahan pada suatu organisasi. Public Relations menurut Frank Jeffkins, “Merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik atas dasar saling pengertian.”18 Kedudukan Public Relations dalam suatu organisasi atau perusahaan secara umum memiliki kedudukan yang sangat strategis yaitu berada pada publik internal dan eksternal. Kegiatan Public Relations adalah untuk menciptakan citra dan eksistensi organisasi kepada publik.19 Dengan kata lain, Public Relations harus menjadi penghubung dan sarana pertukaran informasi antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal tentang hal – hal yang berhubungan dengan organisasi. Tujuan Public Relations,”Mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan
18
19
Frank Jeffkins, Public Relations, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2004.
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Penerbit PT Pustaka Utama Grafiti Tahun 2003, Hal 9.
16 yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan Public Relations harus dijalankan secara internal dan eksternal.”20 Publik dari Public Relations adalah massa yang telah dikenali, ditetapkan dan dibatasi oleh suatu organisasi. Publik tersebut dibagi dalam dua kategori yaitu publik internal dan eksternal,21 yaitu: 1. Publik internal berasal dari dalam lingkungan organisasi, contohnya ialah manajemen, pimpinan dan karyawan pada suatu organisasi. 2. Publik eksternal berasal dari luar lingkungan organisasi, contohnya ialah masyarakat, pemerintah, pembeli, penjual dan lain sebagainya. Public Relations mempunyai fungsi yang penting dalam organisasi. Menurut Cutlip, Centre dan Canfield, yang dikutip oleh Rosady Ruslan merumuskan lima fungsi Public Relations,22 yaitu: 1. Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama. 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini atau tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya. 4. Melayani keinginan publik serta memberikan saran kepada manajemen organisasi untuk tujuan bersama.
20
Oemi Abdurrachman, Dasar - dasar Public Relations, Hal 34.
Alumni Tahun 1986, Bandung,
21 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan Aplikasi, Penerbit PT RajaGrafindo Persada Tahun 2006, Hal 18. 22
Ibid, Hal 19.
17 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik untuk mengatur arus informasi atau publikasi serta pesan antara organisasi dan publiknya untuk mencapai citra positif untuk kedua belah. Para pekerja dari divisi Public Relations adalah Public Relations Officer yang merupakan orang – orang yang mempunyai kemampuan yang baik di bidang Public Relations. Sedangkan tugas utamanya adalah menjalankan fungsi dan kegiatan Public Relations agar tujuannya tercapai.
2.3.1. Kegiatan Public Relations Kegiatan dari Public Relations terbagi dalam dua kategori yaitu bersifat internal dan eksternal, yaitu: 1. Kegiatan internal adalah kegiatan yang dilakukan oleh para Public Relations Officer dengan sasarannya adalah publik yang berasal dari dalam lingkungan organisasi, contohnya yaitu menyebarkan media internal kepada publik internal agar informasi tersebut dapat tersebar dengan baik. 2. Kegiatan eksternal adalah kegiatan yang dilakukan oleh para Public Relations Officer dengan sasarannya adalah publik yang berasal dari luar lingkungan organisasi, contohnya yaitu mensosialisasikan kegiatan bakti sosial kepada masyarakat di sekitar lokasi organisasi.
2.3.2. Public Relations Internal Sesuai dengan penelitian pada saat ini, maka penulis akan memfokuskan pada Public Relations internal, di mana para Public Relations Officer membina
18 hubungan dengan para karyawan pada suatu organisasi. Pembinaan hubungan tersebut adalah dengan melakukan dan mensosialisasikan kegiatan Public Relations yang bersifat internal kepada para karyawan tersebut. Menurut TM Lilico, efektifitas Public Relations internal dalam menjalankan tugasnya dipengaruhi oleh tiga hal,23 yaitu: 1. Keterbukaan pihak Manajemen. 2. Kesadaran dan pengakuan Manajemen akan dinilai dan arti penting komunikasi antar karyawan. 3. Keberadaan seorang Manajer Public Relations yang tidak hanya ahli dan berpengalaman tetapi juga didukung oleh sumber daya teknis modern. Untuk mencapai tujuannya, maka dalam menjalankan kegiatannya Public Relations
internal
harus
mengetahui
dan
mejalankan
tugas-tugasnya24.
Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Menambah sikap kesadaran perlunya kegiatan Public Relations kepada karyawan dan Manajemen. 2. Memperoleh tugas dan wewenang yang jelas sekaligus membatasi tugasnya yang mudah sekali mencampuri dan memasuki bidang orang lain. 3. Memperoleh kepercayaan dan kerjasama antar karyawan. 4. Menanamkan prinsip serta program kerja organisasi kepada para karyawan untuk realisasi tujuan organisasi. 5. Memberi bantuan dan pelayanan bagi fungsi yang ada di organisasi. 23
24
TM Lillico, Komunikasi Manajemen, Penerbit Erlangga Tahun 1984, Hal 24.
Astrid S.Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Penerbit Bina Cipta Bandung Tahun 1983, Hal 182.
19 6. Meningkatkan keinginan, hasrat kerja sama dan partisipasi. 7. Mengadakan dan menyebar ide akan kesadaran bermasyarakat pada para karyawan dan semua pihak.
2.4. Pemanfaatan Media
2.4.1. Pemanfaatan Sebelum membahas pemanfaatan media, maka harus diketahui dahulu dengan apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan. Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan dan memanfaatkan.25
2.4.2. Media Apa yang dimaksud dengan media? Media adalah sarana yang digunakan untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima.26 Sarana komunikasi pada Public Relations disebut media Public Relations yang merupakan sarana yang digunakan Public Relations Officer dan publik untuk melakukan pertukaran informasi.
25
Moeliono Anton, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bandung Tahun 1989, Hal 867.
26
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006, Hal 60.
20 Menurut Lesly, seperti yang dikutip H.A.W. Widjaja, ”Hubungan dengan media dalam publisitas dengan kegiatan Public Relations dapat dilakukan dengan berbagai media.”27 Menurut Frank Jeffkins, ada lima prinsip dalam menciptakan dan membina hubungan yang baik dengan media,28 yaitu: 1. Memahami dan melayani media. 2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. 3. Menyediakan salinan yang baik. 4. Bekerja sama dalam penyediaan materi, menyediakan fasilitas verifikasi. 5. Membagun hubungan personal yang kokoh. Media terbagi dalam beberapa kategori. Dilihat dari cara penyampaiannya, media Public Relations terbagi dalam dua jenis yaitu media pada saluran lisan yaitu komunikasi dengan cara menggunakan telepon, radio, televisi dan lain sebagainya. Kedua, adalah media pada saluran tertulis yaitu komunikasi dengan cara menulis surat, memo, dan lain sebagainya.29 Sedangkan menurut alat yang digunakan, media Public Relations terbagi dalam dua jenis yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak yang bersifat komersil adalah newsletter, tabloid, majalah dan lain sebagainya. Sedangkan media elektronik adalah televisi, radio dan lain sebagainya.
27
H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Penerbit Bumi Aksara Tahun 2002, Hal 77. 28
Frank Jeffkins, Public Relations, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2004, Hal 1.
29
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006, Hal 62.
21 Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis akan memfokuskan pada media komunikasi internal. Wahana tersebut memiliki berbagai bentuk yang mempunyai penggunaan yang berbeda – beda. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Jurnal Internal Media tersebut adalah jurnal internal berupa newsletter yang mempunyai jumlah halaman sedikit dan sebagian besar isinya adalah tulisan singkat dengan atau tanpa gambar.30 2. Papan pengumuman Sarana yang digunakan untuk dapat memberitahukan informasi melalui media cetak (contoh : brosur) yang dipasang pada suatu papan. 3. Stasiun radio Informasi mengenai organisasi yang diberitahukan melalui siaran radio. 4. Kotak saran Merupakan masukan dari para karyawan untuk bagi organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam bekerja 5. Kaset video dan CCTV Media yang menghadirkan komunikasi tatap muka (audio-visual) 6. Jasa penyimpanan berita Buletin berita perusahaan dapat dikemas dalam bentuk kaset rekaman.
30
Frank Jeffkins, Public Relations, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2004, Hal 147.
22 7. Dewan komite pekerja Suatu wadah untuk menampung aspirasi para karyawan dan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. 8. Pertemuan dinas Merupakan suatu acara perkumpulan yang bermanfaat untuk mencapai tujuan organisasi. 9. Acara kekeluargaan Kegiatan untuk menunjang hubungan baik antara manajemen dan karyawan. 10. Klub sosial Merupakan klub yang didiirikan untuk membentuk kegiatan di luar pekerjaan, contohnya klub olahraga.
2.4.3. Informasi Isi dari media Public Relations adalah informasi yang dapat menciptakan dan mempengaruhi karakter publiknya atas tanggapan terhadap suatu pesan. Informasi adalah suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang kita sebut pertunjukkan pesan dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai keuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat dan memo, laporan teknis dan data.31
31
R.Wayne Pace – Don F. Faules, editor Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi – Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2002, Hal 29.
23 Menurut Sutrisna Dewi, informasi adalah kegiatan mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar sehingga publik dapat mengetahui keadaan yang terjadi di luar.32 Menurut Jalaludin Rakhmat, dalam menyebarkan informasi terdapat tiga hal yang harus diketahui,33 yaitu: 1. Kognitif yaitu penyebaran informasi yang bertujuan menunjukkan kesadaran seseorang terhadap pengetahuan mengenai objek tertentu. 2. Afektif yaitu penyebaran informasi yang menggunakan emosi, contohnya dari tidak suka menjadi suka. 3. Kognatif yaitu penyebaran informasi yang dapat mengubah prilaku dari negatif menjadi positif. Dalam suatu organisasi, aliran informasi merupakan proses penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi. Menurut Guetzkow, aliran informasi dalam suatu organisasi dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu aliran berurutan, secara serentak dan kombinasi dari kedua kategori sebelumnya.34 Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Aliran informasi secara serentak adalah bila semua anggota atau unit organisasi menerima suatu informasi dalam waktu yang bersamaan. Aliran ini memerlukan pemikiran mengenai metode penyebaran yang sedikit berbeda.
32
33
34
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006, Hal 14. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, CV. Remadja Karya Bandung Tahun 1985 Hal 216
R.Wayne Pace – Don F. Faules, editor Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi – Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2002, Hal 171.
24 2. Aliran informasi secara berurutan meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik yaitu mengintepretasikan pesan yang diterimanya dan kemudian meneruskan hasil intepretasinya kepada orang berikutnya dalam suatu rangkaian. Bila pesan disebarkan secara berurutan maka penyebaran informasi berlangsung dalam waktu yang tidak beraturan atau dengan kata lain informasi tersebut tiba di tempat yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. 3. Aliran informasi kombinasi gabungan antara serentak dan berurutan adalah dapat menggunakan pola roda dan pola lingkaran. Di mana pola roda terpusat kepada pengirim pesan dan pola lingkaran saling mengirimkan pesan dalam suatu rangkaian.
2.4.4. Hubungan Pemanfaatan dan Media Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan pemanfaatan, maka dikaitkan dengan media menjadi pemanfaatan media yang artinya adalah penggunaan berbagai bentuk media baik cetak maupun elektronik untuk tujuan tertentu. Dan sesuai dengan penelitian pada saat ini maka untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mendukung tercapainya tujuan Public Relations, maka diperlukan suatu sarana yaitu media. Media merupakan salah satu hal penting dalam Public Relations. Hal ini terlihat dari fungsi Public Relations sebagai produksi yang merupakan kegiatan untuk mengeluarkan bentuk produk publikasi dan promosi. Fungsi ini adalah untuk pembuatan dan pengurusan sarana – sarana komunikasi.35
35
John Tondowidjojo, Dasar dan Arah Public Relations, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia Tahun 2002, Hal 63.
25 Sesuai dengan penjelasan tersebut, maka kontribusi Public Relations terhadap media adalah mengolah atau memanfaatkan media untuk mengolah informasi. agar terjadi pertukaran informasi antara organisasi dengan publiknya. Menurut
Dennis
McQuail,
seperti
yang
dikutip
oleh
Nurudin,
mengemukakan tentang arti penting dari media massa. Salah satunya adalah ”media berperan sebagai sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Selain itu, media juga menyuguhkan nilai – nilai normatif dan selanjutnya dibaurkan dengan informasi.”36 Maksud dari pernyataan Dennis McQuail tentang arti penting dari media massa adalah media bermanfaat sebagai sumber informasi bagi publik dari suatu organisasi. Hal ini ditujukan agar publik dapat mengetahui, memahami dan memberi tanggapan atas informasi yang berhubungan dengan organisasi. Publik dan informasi merupakan bagian – bagian penting dalam hubungannya dengan komunikasi melalui media. Oleh karena itu, pemanfaatan media terbentuk karena adanya kebutuhan publik akan informasi. Pemanfaatan media terjadi karena adanya motivasi dan kebutuhan. Sebelumnya, perlu diketahui penjelasan dari motivasi dan kebutuhan itu sendiri. Motivasi ialah suatu proses untuk menggalakkan sesuatu tingkah laku supaya dapat mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
36
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Penerbit PT Raja Grafindo Persada Jakarta Tahun 2007, Hal 35.
26 Pada penelitian saat ini, motivasi dari pemanfaatan media adalah agar proses pertukaran informasi dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari organisasi tercapai.
2.5. Teori Uses and Gratifications Penulis memilih teori uses and gratifications. Menurut Herbert Blumer dan Elihu Katz, seperti yang dikutip Nurudin37, “Ilmu untuk mempelajari tentang khalayak sebagai pengguna media juga sebagai pihak yang aktif dalam proses komunikasi untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. Formulanya adalah sebagai berikut: GAMBAR I FORMULA USES AND GRATIFICATIONS Janji Imbalan Upaya yang diperlukan
=
Probabilitas
Penjelasan dari proses formula tersebut adalah imbalan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan. Sedangkan upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan karyawan adalah tersedianya media dan kemudahan pemanfaatannya. Hasil dari formula tersebut didapat dengan pembagian dari janji imbalan dan upaya yang diperlukan sehingga memperoleh probabilitas seleksi.
37
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Penerbit PT Raja Grafindo Persada Jakarta Tahun 2007, Hal 194.
27 Pada umumnya, riset uses and gratifications memfokuskan motif sebagai variabel independen yang mempengaruhi penggunaan media.38 Keterangannya adalah seperti gambar di bawah ini: GAMBAR II MODEL USES AND GRATIFICATIONS Antesenden
=>
Motif
=>
Penggunaan Media => Efek
- Variabel Individu
- Personal
- Hubungan
- Kepuasan
- Variabel Lingkungan
- Diversi
- Macam Isi
- Pengetahuan
- Personal
- Hubungan dengan isi
- Identity Maksud dari teori uses and gratifications pada penelitian saat ini adalah karyawan harus dapat memanfaatkan media internal. Caranya adalah dengan berperan aktif dalam pemilihan dan penggunaan media tersebut dalam melakukan penyebaran informasi agar kebutuhan informasi untuk publik internal dapat terpenuhi.
2.6. Penyebab Hambatan Komunikasi Pada Public Relations Dalam memanfaatkan media, komunikasi pada kegiatan Public Relations tidak selalu berjalan dengan baik, hal ini disebabkan oleh adanya gangguan dalam penyebaran informasi.
38
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group Tahun 2006, Hal 206.
28 Oleh karena itu, penulis mencoba mencari tahu apakah penyebab hambatan komunikasi pada kegiatan Public Relations.39 Hal tersebut terbagi dalam tiga kategori, yaitu: 1. kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan teknologi sehingga jumlah pesan dalam suatu organisasi meningkat tajam yang menimbulkan kecepatan tinggi dan berakibat pesan tidak ditanggapi, tidak penting dan respons tidak akurat. 2. Penyaringan yang tidak tepat. Maksud dari hal ini adalah ketika meneruskan pesan kepada orang lain dalam suatu organisasi terjadi penyaringan dengan memotong atau menyingkat pesan sehingga dapat jadi suatu pesan penting tidak sampai secara utuh kepada penerimanya. 3. Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya manajemen. Contohnya, gaya manajemen yang tertutup cenderung menghambat pertukaran informasi.
39
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006, Hal 17.
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan penelitian kuantitatif dengan format eksplanatif. Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan yang lainnya.40 Dalam penelitian ini, penulis ingin menguraikan bagaimana hubungan motif informasi terhadap pemanfaatan newsletter “Media Pertamina” bagi karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat. Umum dan SDM - PT PERTAMINA (PERSERO).
3.2. Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian survei dengan cara memperoleh fakta dan mencari keterangan tentang komunikasi, media internal dan publik internal dalam suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap sekelompok individu dalam suatu lingkungan dengan menggunakan sampel.
3.3. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat dijadikan sebagai sumber data.
40
H.M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Kuantitatif, Penerbit PT Prenada Media Tahun 2005, Hal 38.
30 Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan sampel sebagai alat untuk mewakili seluruh populasi. Sedangkan objek dari sampel penelitian disebut dengan unit sampel. Sebagian besar dari
isi Media Pertamina membahas
mengenai
Organisasi, SDM dan pembinaan pekerja yang merupakan lingkup kerja dari Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO). Hal tersebut diatas menjadi alasan untuk penulis dalam memilih dan menggunakan objek penelitian. Dan objek penelitian dari penulis adalah para karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM PT PERTAMINA (PERSERO) di kantor pusat dengan jumlah keseluruhan yaitu 125 (seratus dua puluh lima) orang.
3.4. Teknik Sampling Dalam penelitian ini penulis ini mempergunakan metode yang dirumuskan oleh Jalaludin Rakhmat (2004:82) yaitu Yamane.41 Penjelasannya adalah sebagai berikut: n = ____N____ Nd2 + 1 Keterangan: N
= jumlah populasi
N
= jumlah sample
d
= presisi 10%
41
Jalaludin Rakhmat, Metodologi Penelitan Komunikasi, Tahun 2004, Hal 82.
31 Pada teknik Yamane, penulis akan melakukan langkah awal yaitu melakukan perhitungan populasi berdasarkan jumlah karyawan pada setiap Divisi yang ada di bawah Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM PT PERTAMINA (PERSERO) seperti berikut : 1. Divisi Sumber Daya Manusia
: 83 orang
2. Divisi Organisasi, Sistem dan Manajemen Mutu : 19 orang 3. Divisi Pertamina Learning Center
: 23 orang _________+
Jumlah Populasi (N) : 125 orang Langkah selanjutnya adalah dengan cara mengambil sampel yaitu menggunakan rumus Yamane. Perhitungannya adalah sebagai berikut: n = ____N____ Nd2 + 1 n = ____ 125______ (125) (0,1)2 + 1 n = ____ 125_____ (125) (0,01) + 1 n = ____ 125_____ (125) (0,01) + 1 n = ____ 125_____ 2,25 n = 55,56 = 56 responden Setelah mengetahui jumlah responden, maka penulis akan menyebarkan kuesioner bagaimana motif informasi dengan pemanfaatan newsletter “Media Pertamina” bagi karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO).
32 Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kuesioner tersebut kepada para Sekretaris yang ada di setiap Divisi serta memberi info untuk disampaikan dan diisi oleh para karyawan 2. Memberikan info kepada para Sekretaris mengenai waktu untuk menjawab kuesioner tersebut adalah dua hari dan agar disampaikan kepada para karyawan. 3. Setelah kuesioner selesai diisi oleh para pekerja maka dikumpulkan kembali kepada para Sekretaris. 4. Penulis mengambil kembali kuesioner yang sudah diisi dari para Sekretaris. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Likert. Yang dimaksud dengan skala Likert adalah mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.42 Setiap jawaban pada kuesioner tersebut mempunyai penilaian. Dan diberikan bobot degan penjelasan sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Setuju
:1
2. Tidak Setuju
:2
3. Ragu - Ragu
:3
4. Setuju
:4
5. Sangat Setuju
:5
Jawaban yang terkumpul dari kuesioner tersebut akan disusun dan dievaluasi oleh penulis untuk diketahui kesimpulan akhir.
42
Sugiyono, Metodologi Penelitan Bisnis, Tahun 2002, Hal 86.
33 3.5. Motif Informasi dan Pemanfaatan Media
3.5.1. Variabel X = Motif Informasi Di dalam Media Pertamina terdapat informasi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan PT PERTAMINA (PERSERO). Dan hal - hal ini menjadikan informasi sebagai fungsi dan bagian penting bagi para pelaku komunikasi dalam menggunakan media tersebut. Definisi konsep dari kebutuhan informasi adalah : 1. Motif adalah alasan dan dasar untuk melakukan sesuatu agar dapat tujuan tercapai dan terpenuhi. 2. Informasi adalah kegiatan mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar sehingga publik dapat mengetahui keadaan yang terjadi di luar. 3. Motif informasi adalah alasan dan dasar untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar sehingga tujuan tercapai yaitu dengan cara publik dapat mengetahui keadaan yang terjadi di luar. Berdasarkan pernyataan di atas, maka indikator dari variabel X adalah sebagai berikut: 1. Informasi merupakan kebutuhan dari setiap karyawan PT PERTAMINA (PERSERO). 2. Informasi yang berkaitan dengan organisasi PT PERTAMINA (PERSERO) dapat diperoleh dari Media Pertamina.
34 3. Segala informasi pada Media Pertamina yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik untuk para karyawan. 4. Karyawan dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan dari Media Pertamina. 5. Karyawan dapat mencari bimbingan dari Media Pertamina menyangkut berbagai masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
3.5.2. Variabel Y = Pemanfaatan Media Pemanfaatan Media adalah penggunaan sarana komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, Media Pertamina menjadi salah satu sarana yang digunakan untuk dimanfaatkan oleh karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO). Definisi konsep dari pemanfaatan media adalah : 1. Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan dan memanfaatkan. 2. Media adalah sarana yang digunakan untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. 3. Pemanfaatan Media adalah penggunaan berbagai bentuk media baik cetak maupun elektronik untuk tujuan tertentu. Berdasarkan pernyataan sebelumnya maka indikator dari variabel Y adalah sebagai berikut: 1. Sebagai satu – satunya sumber informasi. 2. Sebagai bahan diskusi. 3. Sebagai bahan pembuat keputusan atau kebijakan.
35 4. Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui informasi. 5. Sebagai sarana untuk karyawan dalam menyuarakan pendapat yang berhubungan dengan pekerjaan.
3.6. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data primer yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan kuesioner mengenai motif informasi dengan pemanfaatan newsletter “Media Pertamina” bagi karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO) untuk diisi oleh para responden. Pengumpulan data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah pengumpulan dokumen Media Pertamina serta kepustakaan dengan membaca literatur yang berhubungan dengan penelitian.
3.7. Analisa Data Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik korelasi tunggal yaitu dipergunakan pada penelitian yang bertujuan mencari korelasi antara dua variabel penelitian.Dan untuk selanjutnya, penulis menggunakan salah satu teknik korelasi tunggal yaitu teknik korelasi Product Moment.43
Yxy
43
=
∑x.y____ √(∑x2) (∑y2)
H.M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Kuantitatif, Penerbit PT Prenada Media Tahun 2005, Hal 194.
36 Keterangan rumus: x
= hasil pengurangan antara X dan Mx (Mx = X/Y)
y
= hasil pengurangan antara Y dan My (My=Y/jumlah individu pada sampel)
Yxy
= koefesien korelasi Product Moment.
Keterangan hasil perhitungan koefesien korelasi44 adalah sebagai berikut: 0,70 – ke atas
= hubungan positif yang sangat kuat
0,50 – 0,69
= hubungan positif yang mantap
0,30 – 0,49
= hubungan positif yang sedang
0,10 – 0,29
= hubungan positif yang tidak berarti
0,00
= tidak ada hubungan
-0,01 – -0,09
= hubungan negatif yang tidak berarti
-0,10 – -0,29
= hubungan negatif yang rendah
-0,30 – -0,49
= hubungan negatif yang sedang
-0,50 – -0,69
= hubungan negatif yang mantap
-0,70 – ke bawah
= hubungan negatif yang sangat kuat
3.8. Hipotesis Untuk menguji hubungan yang positif secara statistik, maka diperlukan pengujian hipotesis. Hipotesis nol (Ho) diuji dengan menggunakan statistik uji t.
44
H.M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Kuantitatif, Penerbit PT Prenada Media Tahun 2005, Hal 184.
37 Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: t
=
Yxy √n-2___ √1-Yxy2
Keterangan rumus: t
= pengujian Koefesien Korelasi
Yxy
= koefesien Korelasi Product Moment
n
= banyaknya sampel
Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah: Ho diterima
= tidak ada hubungan yang positif
Ho ditolak
= ada hubungan positif
Untuk menguji hipotesa nol (Ho) kriterianya adalah : jika nilai tabel < nilai hitung, maka hipotesis diterima Jika nilai tabel > nilai hitung, maka hipotesis ditolak
38 BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. PT PERTAMINA (PERSERO)
4.1.1. Sejarah PT PERTAMINA (PERSERO) Pada tanggal 10 Desember 1957, berdiri PT PERMINA (Perusahaan Minyak Nasional) sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional. Pada tahun 1959, berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij) dan
merupakan
Perusahaan
patungan AS dan Belanda.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Desember 1959, pemerintah RI dan NV NIAM mengambil alih saham sebesar 50% dan merubah jadi PT Permindo. Pada tahun 1961, PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan. Ke depannya, PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi PN. PERMIGAN. Pada tanggal 4 Januari 966, Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum) dan aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina. Pada tahun 1968, PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina (Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Nasional). Dan pada tanggal 15 September 1971, diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina menjadi Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara).
39 Pada tahun 2001, diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina menjadi PT PERTAMINA (PERSERO).
4.1.2. Era Persero Pada tanggal 17 September tahun 2003, Pertamina berubah status menjadi PT PERTAMINA (PERSERO). Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player PERTAMINA adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis, baik di dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar. PT PERTAMINA (PERSERO) memiliki delapan belas anak perusahaan antara lain PT Pertamina EP, Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di bidang perdagangan minyak dan gas, PT Elnusa Harapan di bidang pemasaran dan perdagangan, PT Pelita Air Service di bidang pelayanan penerbangan dan PT Pertamina Bina Medika di bidang Rumah Sakit.
4.1.3. Visi dan Misi PT PERTAMINA (PERSERO) PT PERTAMINA (PERSERO) sebagai salah satu organisasi besar di Indonesia mempunyai visi dan misi untuk mencapai tujuan yang terbaik. Visi dari PT PERTAMINA (PERSERO) adalah menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang. Sedangkan Misi dari PT PERTAMINA (PERSERO) adalah sebagai berikut:
40 1. Melakukan usaha dalam bidang energi dan petrokimia serta usaha lain yang menunjang perusahaan. 2. Merupakan intesitas bisnis yang dikelola secara proporsional, kompetitif dan berorientasi laba. 3. Memberikan nilai tambah lebih bagi pemegang saham dan pelanggan.
4.1.4. Kegiatan Bisnis PT PERTAMINA (PERSERO) Kegiatan bisnis PT PERTAMINA (PERSERO) terbagi dalam dua kategori dan penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Usaha Hulu yaitu di mana Direktorat Hulu PT PERTAMINA (PERSERO) sekarang berfungsi sebagai sub-holding yang membawahi seluruh portofolio usaha Pertamina di sektor energi hulu. Bertekad menjadi pelaku usaha hulu migas kelas dunia, Direktorat Hulu telah menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2007-2014, dengan target pada 2014 menjadi, "World Class Diversified Upstream Energy Enterprise". Target tersebut dicapai melalui tahapan – tahapan pembangunan mengikuti kebijakan suatu strategis: "Sustainable Growth Through Organic Expansion and Strategic Alliance". Sebagai bagian dari perseroan, Direktorat Hulu bertugas untuk mengelola unit-unit usaha di sektor energi hulu. Kegiatan usahanya meliputi eksplorasi, produksi, transportasi, pengolahan serta pembangkitan energi dari berbagai jenis sumberdaya, seperti minyak, gas, dan panas bumi, serta rumpun usaha terkait lainnya, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
41 2. Usaha Hilir yaitu di mana usaha ini dilakukan oleh Direktorat Pengolahan dan Direktorat Pemasaran dan Niaga. Pada Direktorat Pengolahan, dalam rangka memenuhi kebutuhan Minyak Mentah & Intermedia untuk bahan baku Kilang-Kilang, Fungsi Pengadaan Minyak Mentah & Intermedia, PT PERTAMINA (PERSERO) selalu berupaya melakukan usaha untuk meningkatkan nilai tambah pendapatan yang optimal dengan tetap mengedepankan kepuasan kepada para pihak terkait, memenuhi aspek akuntabilitas serta transparansi menuju terlaksananya terapan terbaik (best practices).
Sedangkan
pada
Direktorat
Pemasaran
dan
Niaga,
PT PERTAMINA (PERSERO) mengeluarkan seputar produk — produk di sektor hilir yang terdiri dari Bahan Bakar Minyak (BBM), Non BBM, Gas, Petrokimia, dan Pelumas.
4.2. Public Relations PT PERTAMINA (PERSERO) Kedudukan Public Relations di PT PERTAMINA (PERSERO) sangat baik. Dilihat dari struktur organisasinya, maka dapat diketahui bagaimana informasi mengenai Public Relations berjalan yaitu dimulai dari pimpinan tertinggi dari Divisi Komunikasi yaitu Vice President Komunikasi memberikan informasi langsung ke Sekretaris Perseroan dan diteruskan ke Wakil Direktur Utama dan Direktur Utama tanpa harus melapor ke para Direksi yang lainnya yang pada akhirnya Direktur Utama akan memberikan tanggapan berupa keputusan atau kebijakan.
42 Hal sebelumnya menjelaskan bahwa kedudukan Public Relations sangat penting
untuk
mendukung
segala
hal
yang
berkaitan
dengan
PT PERTAMINA (PERSERO).
4.3.Media Pertamina
4.3.1. Sejarah Media Pertamina Media internal yang merupakan sarana informasi bagi karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) diterbitkan oleh Divisi Komunikasi yang pada awalnya berjudul Bulletin Pertamina dan diterbitkan dari tahun 1966 sampai dengan Maret 2007. dengan adanya perubahan dari PT PERTAMINA (PERSERO) untuk lebih baik lagi, maka terjadi perubahan juga pada Bulletin Pertamina. Perubahan tersebut terjadi pada tanggal 2 April 2007, Bulletin Pertamina berganti nama menjadi Media Pertamina.
4.3.2. Konsep dan Format Media Pertamina Konsep Media Pertamina adalah lebih simple dari sarana informasi sebelumnya yang menampilkan berita – berita yang mempunyai informasi yang menarik untuk pembacanya. Media Pertamina diterbitkan dengan format yang baru yaitu dimulai dari perubahan pada lay-out, ukuran fisik yang lebih besar, artikel menarik serta rubrik baru dan beragam. Selain itu, Media tersebut dibuat dengan jumlah halaman yang tidak banyak yaitu delapan halaman.
43 Salah satu hal yang menarik dari Media ini adalah logonya yang mempunyai makna membidik dan membingkai satu topik yang hangat diantara topik – topik lainnya. Logo tersebut juga mempunyai karakter yang baik dan mudah diingat serta dikenal oleh publiknya. Rubrik – rubrik yang ada di Media Pertamina edisi 10 Desember 2007 adalah sebagai berikut: 1. Editorial Merupakan rubrik yang berisikan opini atau tanggapan atas hal – hal yang berkaitan dengan perusahaan. 2. Pojok Manajemen Merupakan rubrik yang berisikan pesan dan informasi dari Manajemen kepada para karyawan. 3. Transformasi Merupakan rubrik yang berisikan kegiatan tentang Transformasi yang dilakukan oleh perusahaan. 4. Dari Redaksi Merupakan rubrik yang berisikan mengenai kinerja perusahaan yang menghasilkan penghargaan dari berbagai pihak. 5. Berita Kita Merupakan rubrik yang berisikan tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap publik eksternal.
44 6. Sosial Merupakan rubrik yang berisikan kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan. 7. Suara Pekerja Merupakan rubrik yang berisikan opini karyawan terhadap pihak Manajemen. 8. Kiprah Anak Perusahaan Merupakan rubrik yang berisikan tentang kinerja Anak Perusahaan.
4.3.3. Pembuatan Media Pertamina Proses pembuatan Media Pertamina dilakukan dengan proses yang bertahap selama lima hari. Hal terutama yang dilakukan sebelum melakukan pembuatan Media tersebut adalah melakukan riset untuk mengetahui berita apa yang akan dijadikan laporan utama. Langkah – langkah pembuatan Media oleh Divisi Komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Membentuk rapat tim untuk menentukan tema yang akan diangkat. 2. Mengedit isi rubrik Media Pertamina. 3. Memberikan hasil editing kepada pihak percetakan. 4. Media tersebut diterbitkan per minggu dan dicetak sebanyak 10000 (sepuluh ribu) eksemplar. 5. Media didistribusikan melalui pengantar surat untuk lingkungan kantor pusat Jakarta dan kantor pos untuk di luar lingkungan kantor pusat Jakarta.
45 4.4. Identitas Responden Responden pada penelitian ini adalah para karyawan di Pengembangan SDM dan Organisasi yang berjumlah 56 orang. Penulis akan mengemukakan identitas responden dari hasil penelitian dengan sistematika keadaan umum dari responden yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan masa kerja.
4.4.1. Uraian Jenis Kelamin Responden `
Jenis Kelamin responden dikelompokan menjadi dua kategori sebagai
berikut: 1. Laki – laki 2. Perempuan Data mengenai jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel yang ada di bawah ini: TABEL I KATEGORI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN N=56 No.
Jenis Kelamin
Jumlah
%
1.
Laki – laki
32
57
2.
Perempuan
24
43
56
100
Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui responden terbanyak adalah laki – laki (57%).
46 4.4.2. Uraian Usia Responden Usia responden dikelompokkan menjadi empat kategori. Di bawah ini adalah penjelasannya: 1. 25 tahun 2. 25 – 35 tahun 3. 35 – 45 tahun 4. 45 – 55 tahun Untuk mengetahui data mengenai Usia responden dapat dilihat pada tabel yang ada di bawah ini. TABEL II KATEGORI RESPONDEN BERDASARKAN USIA N=56 No.
Usia
Jumlah
%
1.
25
4
7.5
2.
25 - 35
5
9.5
3.
35 - 45
33
58
4.
45 - 55
14
25
56
100
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, maka usia responden terbanyak adalah pada range usia 35 – 45 tahun (58%).
4.4.3. Uraian Masa Kerja Responden Masa Kerja responden dikelompokkan menjadi tujuh kategori dengan penjelasan sebagai berikut: 1. 1 – 5 tahun 2. 6 – 10 tahun
47 3. 11 – 15 tahun 4. 16 – 20 tahun 5. 21 – 25 tahun 6. 26 – 30 tahun 7. 31 – 35 tahun Uraian mengenai data tentang Masa Kerja responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini. TABEL III KATEGORI RESPONDEN BERDASARKAN MASA KERJA N=56 No.
Masa Kerja (tahun)
Jumlah
%
1.
1–5
9
17
2.
6 – 10
-
-
3.
11 – 15
14
25
4.
16 – 20
15
27
5.
21 – 25
12
21
6.
26 – 30
2
3
7.
31 – 35
4
7
56
100
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden yaitu sebanyak memiliki masa kerja antara 16 – 20 tahun (27%).
4.4.4. Uraian Pendidikan Responden Pendidikan responden dikelompokkan menjadi empat kategori. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. SMU 2. Diploma
48 3. Sarjana 4. Pasca Sarjana Uraian mengenai data tentang Pendidikan responden dapat dilihat pada di halaman berikutnya.. TABEL IV KATEGORI RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN N=56 No.
Pendidikan
Jumlah
%
1.
SMU
2
3,5
2.
DIPLOMA
5
9
3.
SARJANA
36
58
4.
PASCA SARJANA
13
19,5
56
100
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, maka pendidikan responden terbanyak adalah Sarjana (58%).
4.4.5. Uraian Pekerjaan Responden Pekerjaan responden dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu: 1. Vice President 2. Manajer 3. Asisten Manajer 4. Staf
49 Uraian mengenai data tentang Pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini: TABEL V KATEGORI RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN N=56 No.
Pekerjaan
Jumlah
%
1.
Vice President
1
2
2.
Manajer
1
2
3.
Asisten Manajer
18
31,5
4.
Staf
36
64,5
56
100
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, jabatan responden terbanyak adalah staf (64,5%)
4.5. Penilaian Responden Kuesioner yang diberikan penulis kepada para responden terdiri dari 13 (tiga belas) pertanyaan dengan keterangan sebagai berikut: 1. Pertanyaan 1 – 8 membahas motif informasi 2. Pertanyaan 9 – 13 membahas pemanfaatan media
4.5.1. Variabel X = Motif Informasi Uraian penilaian responden mengenai motif informasi adalah sebagai berikut: 1. Pertanyaan 1 Para karyawan mengetahui dan menerima dengan tepat waktu atau sesuai jadwal penerbitan dari Media Pertamina.
50 TABEL VI PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 1 N=56 Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
6
2
12
10,7
Ragu - Ragu
20
3
60
35,7
Setuju
27
4
108
48,3
Sangat Setuju
3
5
15
5,3
Total
56
-
195
100
Penilaian Responden
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 1, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (48,3%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
2. Pertanyaan 2 Media Pertamina merupakan sarana informasi internal terbaik bagi karyawan. TABEL VII PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 2 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
8
2
16
14,3
Ragu - Ragu
16
3
39
28,6
Setuju
29
4
116
51,7
51 Sangat Setuju
3
5
15
5,4
Total
56
-
186
100
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 2, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (51,7%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
3. Pertanyaan 3 Media Pertamina dapat memenuhi kebutuhan informasi para karyawan PT PERTAMINA (PERSERO). TABEL VIII PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 3 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
-
1
-
-
Tidak Setuju
15
2
30
26,7
Ragu – Ragu
8
3
24
14,3
Setuju
33
4
132
59
-
5
-
-
56
-
186
100
Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju Total
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 3, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (59%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
52 4. Pertanyaan 4 Media Pertamina merupakan sarana informasi terlengkap mengenai PT PERTAMINA (PERSERO). TABEL IX PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 4 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
9
2
18
16
Ragu - Ragu
14
3
42
25
Setuju
33
4
132
59
-
5
-
-
56
-
192
100
Sangat Setuju Total
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 4, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (59%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
5. Pertanyaan 5 Informasi terbaru mengenai PT PERTAMINA (PERSERO) dalam Media Pertamina selalu ditampilkan dengan aktual.
53 TABEL X PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 5 N=56 Frekuensi
Bobot
Nilai
%
-
1
-
-
Tidak Setuju
14
2
28
25
Ragu - Ragu
10
3
30
17,8
Setuju
32
4
128
57,2
-
5
-
-
56
-
186
100
Penilaian Responden Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju Total
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 5, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (57,2%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
6. Pertanyaan 6 Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat menambah pengetahuan para karyawan di Kantor Pusat Jakarta. TABEL XI PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 6 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
7
2
14
12,5
Ragu - Ragu
11
3
33
19,7
54 Setuju Sangat Setuju Total
38
4
152
67,8
-
5
-
-
56
-
199
100
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 6, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (67,8%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
7. Pertanyaan 7 Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat dijadikan bahan untuk solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh para karyawan dalam pekerjaan. TABEL XII PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 7 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
5
2
10
9
Ragu - Ragu
7
3
21
12,5
Setuju
44
4
176
78,5
-
5
-
-
56
-
207
100
Sangat Setuju Total
55 Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 7, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (78,5%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
8. Pertanyaan 8 Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat dijadikan bahan referensi bagi para karyawan dalam bekerja. TABEL XIII PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 8 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
2
2
4
3,6
Ragu – Ragu
6
3
18
10,6
Setuju
47
4
188
84
Sangat Setuju
1
5
5
1,8
Total
56
-
215
100
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 8, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (84%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
4.5.2. Variabel Y = Pemanfaatan Media Uraian penilaian responden mengenai pemanfaatan media pada halaman berikutnya.
56 9. Pertanyaan 9 Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina berpengaruh pada peningkatan kinerja para karyawan di Kantor Pusat Jakarta. TABEL XIV PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 9 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
3
2
6
5,4
Ragu - Ragu
7
3
21
12,5
Setuju
45
4
180
80,3
Sangat Setuju
1
5
5
1,8
Total
56
207
100
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 9, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (80,3%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
10. Pertanyaan 10 Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina mempunyai peranan penting dalam meningkatkan komunikasi organisasi.
57 TABEL XV PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 10 N=56 Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
5
2
10
9
Ragu - Ragu
9
3
27
16
Setuju
42
4
168
75
-
5
-
-
56
-
205
100
Penilaian Responden
Sangat Setuju Total
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 10, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (75%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
11. Pertanyaan 11 Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat dijadikan bahan referensi untuk kebijakan baru PT PERTAMINA (PERSERO). TABEL XVI PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 11 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
-
2
-
-
Ragu - Ragu
14
3
42
25
58 Setuju
41
4
164
73,2
Sangat Setuju
1
5
5
1,8
Total
56
-
211
100
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 11, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (73,2%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
12. Pertanyaan 12 Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat dijadikan bahan diskusi antar karyawan. TABEL XVII PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 12 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
8
2
16
14,3
Ragu - Ragu
10
3
30
17,9
Setuju
38
4
152
67,8
-
5
-
-
56
-
198
100
Sangat Setuju Total
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 12, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (67,8%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
59 13. Pertanyaan 13 Rubrik pada Media Pertamina menjadi sarana bagi Manajemen dan para karyawan untuk saling memberikan masukan mengenai kinerja. TABEL XVIII PENILAIAN RESPONDEN UNTUK PERTANYAAN 13 N=56 Penilaian Responden
Frekuensi
Bobot
Nilai
%
Sangat Tidak Setuju
-
1
-
-
Tidak Setuju
5
2
10
9
Ragu - Ragu
10
3
30
17,9
Setuju
39
4
156
58,8
Sangat Setuju
2
5
10
14,3
Total
56
-
206
100
Berdasarkan penilaian responden pada pertanyaan 13, maka dapat diketahui penilaian terbanyak adalah setuju (58,8%). Hasil dari penilaian tersebut mengkategorikan motif informasi berada dalam kategori tinggi.
4.5.3. Korelasi Varibel X dan Variabel Y Tabel silang yang ada pada halaman berikutnya memperlihatkan hasil penelitian mengenai Korelasi antara Motif Informasi (variabel X) dan Pemanfaatan Media (variabel Y).
60 TABEL XIX KORELASI MOTIF INFORMASI DAN PEMANFAATAN MEDIA NO.
T
X
S
R
JUMLAH
%
Y
F
%
F
%
F
%
1.
T
30
75
12
75
0
0
42
75
2.
S
10
25
4
25
0
0
14
25
3.
R
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH
40
100
16
100
0
0
56
100
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori tinggi – tinggi adalah sebanyak 30 responden (75%). 2. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori tinggi – sedang adalah sebanyak 10 responden (25%). 3. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori tinggi – rendah adalah tidak ada (0%). 4. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori sedang – tinggi adalah sebanyak 12 responden (75%). 5. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori sedang – sedang adalah sebanyak 4 responden (25%). 6. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori sedang – rendah adalah tidak ada (0%). 7. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori rendah – tinggi adalah tidak ada (0%).
61 8. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori rendah – sedang adalah tidak ada (0%). 9. Frekuensi motif informasi dengan pemanfaatan media pada kategori rendah – rendah adalah tidak ada (0%). Setelah mengetahui penjelasan di atas mengenai tabel silang maka dapat diketahui bahwa motif informasi dengan pemanfaatan media oleh para karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM PT PERTAMINA (PERSERO) untuk kategori tinggi – tinggi adalah sebanyak 30 responden (75%). Pada kategori sedang – sedang sebanyak 4 responden (25%). Dan pada kategori rendah – rendah adalah tidak ada (0%) Dari tabel sebelumnya, dapat diketahui bahwa ada hubungan antara motif informasi dengan pemanfaatan media oleh para karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO) Hal ini dapat terlihat dari kategori tinggi – tinggi adalah yang mempunyai hasil terbesar daripada kategori yang lainnya yaitu sebanyak 30 responden (75%). Untuk mengetahui sejauh mana hubungan tersebut, penulis akan menggunakan Teknik Korelasi Product Moment untuk menjelaskan hasil penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana korelasi antara variabel X yaitu motif informasi dan varibel Y yaitu pemanfaatan media. Hasil penelitian pada tabel XX dengan perhitungan Korelasi Product Moment : ∑x.y
= 26935,37
∑x2
= 39972,37
∑y2
= 18600,47
62 Maka : Yxy
=
x.y_______ √(∑x )( ∑y2) 2
Yxy
=
26935,37______ √(39972,37)(18600,47)
Yxy
=
26935,37____ √743904561
Yxy
=
26935,37____ 27267,72
Yxy
= 0,98 (hubungan positif yang sangat kuat).
Dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment maka diketahui hasil perhitungan Nilai Koefesien Korelasi yaitu Yxy=0,98. Dan dapat dikatakan motif informasi dengan pemanfaatan media oleh para karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO)) mempunyai hubungan positif yang sangat kuat. Untuk menguji hubungan yang ada, penulis menggunakan uji t. Pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: t
=
Yxy √n-2___ √1-Yxy2
Keterangan rumus: t
= pengujian Koefesien Korelasi
Yxy
= koefesien Korelasi Product Moment
n
= banyaknya sampel
63 Maka: t
=
0,98 √56-2___ √1-0,982
t
=
0,98√54___ √0,0396
t
=
0,98 x 7.35___ 0,198
t
= 36,37
Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah: Ho diterima
= tidak ada hubungan yang positif
Ho ditolak
= ada hubungan positif
Untuk menguji hipotesa nol (Ho) kriterianya adalah : jika nilai tabel < nilai hitung, maka hipotesis diterima Jika nilai tabel > nilai hitung, maka hipotesis ditolak Hal tersebut di atas mengungkapkan ada hubungan motif informasi dengan pemanfaatan media oleh karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO).
64 BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai hubungan motif informasi dengan pemanfaatan media oleh karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO). maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian mengenai analisis data responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki – laki dengan usia rata – rata 35 – 45 tahun yang sebagian besar pendidikan terakhirnya adalah Sarjana (S1) dengan masa kerja antara 16 – 20 tahun. 2. Hasil penelitian mengenai variabel X (motif informasi) yang berada pada kategori tinggi kategori tinggi sebesar 75%. Untuk kategori sedang adalah sebesar 25% dan tidak ada hasilnya untuk kategori yang rendah. 3. Hasil penelitian untuk variabel Y (pemanfaatan media) yang berada pada kategori tinggi sebesar 75%. Untuk kategori sedang adalah sebesar 25% dan tidak ada hasilnya untuk kategori rendah. 4. Dari penelitian ini adalah para responden mempunyai motif informasi yang baik dan memanfaatkan media internal “newsletter” yaitu Media Pertamina.
65 5. Secara umum dapat disimpulkan hubungan motif informasi dengan pemanfaatan media oleh karyawan Pengembangan SDM dan Organisasi – Direktorat Umum dan SDM – PT PERTAMINA (PERSERO) adalah baik dan positif serta kuat. 6. Hal ini terlihat pada tabel silang sebelumnya yang menunjukkan hasil untuk kategori tinggi – tinggi adalah sebanyak 30 responden (75%). Pada kategori sedang – sedang sebanyak 4 responden (25%). Dan pada kategori rendah – rendah adalah tidak ada (0%). Selain itu, perhitungan dengan teknik korelasi Product Moment menunjukkan hasilnya adalah 0,98 yang artinya mempunyai hubungan positif yang sangat kuat.
5.2. Saran Media Pertamina diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang baik sebagai
sarana
untuk
memenuhi
kebutuhan
informasi
para
karyawan
PT PERTMINA (PERSERO). Media Pertamina diharapkan juga menjadi acuan bagi pihak Manajemen untuk membuat keputusan atau kebijakan bagi perusahaan serta dapat meningkatkan
kinerja
perusahaan.
dimanfaatkan
untuk
membantu
PT PERTAMINA (PERSERO).
Dan
informasi
peningkatan
tersebut
kinerja
para
juga
dapat
karyawan
66 DAFTAR PUSTAKA
Buku Anton, Moeliono. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bandung Tahun 1989. Bungin, H.M.Burhan. Metodologi Penelitan Kuantitatif, Penerbit PT Prenada Media Tahun 2005. Cutlip, Scott M, Allen H. Center dan Glen M. Broom. Effective Public Relations,8th Edition. New Jersey : Prentice Hall Tahun 2000. Dewi, Sutrisna. Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta Tahun 2006. Jeffkins, Frank. Public Relations, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Tahun 2004. Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Penerbit PT Pustaka Utama Grafiti Tahun 2003. Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group Tahun 2006. Lillico, TM. Komunikasi Manajemen, Penerbit Erlangga Tahun 1984. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya – Bandung, Tahun 2002 _______________ editor. R.Wayne Pace – Don F. Faules, Komunikasi Organisasi – Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya – Bandung, Tahun 2002. Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Penerbit PT Raja Grafindo Persada Jakarta Tahun 2007. Rahmadi, F. Public Relations Dalam Teori dan Praktek, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Tahun 1997. Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, CV. Remadja Karya Bandung Tahun 1985. Ruslan, Rosady.Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan Aplikasi, Penerbit PT RajaGrafindo Persada Tahun 2005. Susanto, Astrid S. Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Penerbit Bina Cipta Bandung Tahun 1983. Tondowidjojo, John. Dasar dan Arah Public Relations, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia Tahun 2002 Widjaja, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Penerbit Bumi Aksara Tahun 2002.
67 Website www.pertamina.com
Dengan hormat, Bersama ini kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner mengenai Pemanfaatan Media Pertamina oleh Karyawan Divisi komunikasi PT PERTAMINA (PERSERO) sebagai data informasi dalam rangka penelitian untuk memenuhi Tugas Akhir / Skripsi di Universitas Mercu Buana – Jakarta. Demikian kami sampaikan dan atas partisipasinya diucapkan terima kasih. Hormat kami,
Eva Klarissa Astried Noya
IDENTITAS RESPONDEN Jenis kelamin
: Laki - laki/Perempuan
Usia
: 25 tahun/26-35 tahun/36-45 tahun/46-55 tahun
Pendidikan Terakhir : SMU/Diploma/Sarjana/Pasca Sarjana Pekerjaan
: Vice President/Manajer/Asisten Manajer/Staf/Lain - lain
Masa Kerja
: 1-5 tahun/6-10 tahun/11-15 tahun/16-20 tahun/21-25 tahun/ 26-30 tahun/31-35 tahun
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Pilihlah satu jawaban dari setiap pertanyaan yang ada. 2. Jawaban dipilih dengan memberikan tanda silang pada kolom yang tersedia untuk salah satu pilihan dari 4 (empat) pilihan yang tersedia yaitu : Sangat Tidak Setuju
:1
Tidak Setuju
:2
Setuju
:3
Sangat Setuju
:4
3. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. 4. Jawaban yang anda pilih adalah kondisi yang terjadi.
KUESIONER NO 1 2
3
4
5
6
7
8 9 10 11
12
13
14 15
PERTANYAAN Karyawan selalu membutuhkan informasi baik dari dalam maupun luar PT PERTAMINA (PERSERO) dalam menjalankan pekerjaannya Informasi mengenai PT PERTAMINA (PERSERO) dapat diperoleh pada Media Pertamina Karyawan Divisi Komunikasi melakukan sosialisasi yang baik tentang Media Pertamina kepada para karyawan Kantor Pusat Jakarta sebagai sarana informasi mengenai hal – hal yang terjadi di PT PERTAMINA (PERSERO) Karyawan Divisi Komunikasi memberikan usaha yang baik dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi para karyawan yaitu dengan mengirim Media Pertamina sesuai dengan jadwal terbitnya mingguan Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat dijadikan bimbingan untuk segala tanggapan dari para pembacanya. Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat menambah pengetahuan para karyawan di Kantor Pusat Jakarta Karyawan Divisi Komunikasi memberikan informasi melalui rubrik – rubirk dan dapat dijadikan bahan referensi bagi para karyawan dalam bekerja. Media Pertamina dapat dijadikan bahan untuk solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh para karyawan terutama hal yang berkaitan dengan PT PERTAMINA (PERSERO) Media Pertamina merupakan sarana informasi mengenai PT PERTAMINA (PERSERO) yang terlengkap Media Pertamina merupakan sarana informasi internal terbaik bagi karyawan. Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina berpengaruh pada peningkatan kinerja para karyawan di Kantor Pusat Jakarta Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina mempunyai peranan penting dalam meningkatkan komunikasi organisasi Rubrik pada Media Pertamina menjadi sarana bagi Manajemen dan para karyawan untuk saling memberikan masukan mengenai kinerja Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat dijadikan bahan referensi untuk kebijakan baru PT PERTAMINA (PERSERO) Informasi yang ditampilkan pada Media Pertamina dapat dijadikan bahan diskusi antar karyawan
1
JAWABAN 2 3
4
CODING SHEET No. Responden
Variabel X 4 5 6 2 3 3
Skor X 21
Skor Y 21
4
25
22
3
3
23
20
2
3
3
18
19
4
4
4
4
23
26
3
3
3
3
3
24
23
4
4
3
4
3
3
24
25
3
3
3
3
3
3
3
22
21
3
3
3
3
4
4
3
3
21
23
2
3
3
3
3
3
3
4
4
22
23
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
21
25
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
20
16
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
21
19
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
19
21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
25
24
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
27
17
17
3
3
2
2
2
2
4
2
3
3
3
3
3
2
3
20
20
18
2
2
2
2
2
2
4
2
3
3
3
3
3
3
3
18
21
19
3
3
2
2
2
2
4
2
3
3
3
3
3
3
2
20
20
20
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
23
19
21
3
3
2
2
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
22
23
22
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
24
23
23
3
2
2
2
2
2
3
4
3
3
3
3
2
3
3
20
20
24
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
24
20
25
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
23
27
26
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
19
20
27
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
18
17
28
3
2
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
22
24
29
4
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
24
24
30
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
25
24
31
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
25
23
1
1 2
2 2
3 3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
2
5
3
2
6
3
7
Variabel Y 12 13 3 3
7 3
8 3
9 3
10 3
11 3
14 3
15 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
8
3
2
3
3
2
3
3
3
9
3
2
2
3
2
3
3
10
3
3
3
3
3
2
11
3
2
2
3
2
12
3
2
2
3
13
3
2
2
14
3
2
15
4
16
4
32
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
25
24
33
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
22
23
34
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
23
18
35
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
20
20
36
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
27
27
37
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
22
21
38
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
20
21
39
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
2
3
19
18
40
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
21
27
41
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
23
25
42
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
21
20
43
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
21
20
44
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
27
25
45
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
25
19
46
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
21
22
47
4
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
24
18
48
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
25
20
49
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
23
26
50
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
24
23
51
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
24
25
52
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
24
24
53
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
25
24
54
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
25
23
55
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
21
19
56
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
19
21
57
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
25
24
58
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
27
17
59
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
24
23
60
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
20
20
TABEL INDUK HASIL PENELITIAN N=60 No. RSP 1
JK L v
USIA (Tahun) P
I
II
III v
v
2 3
v
4
v
5
v
MASA KERJA (Tahun)
IV
I
II
III
IV
V v
VI
v v
PENDIDIKAN VII
I
v
v
II
III v
v v
v
v
v
IV
PEKERJAAN I
II
III
IV v
MI V
T v
v
v
S
PM R
T
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
S v
v
v
6
v
v
v
v
v
v
v
7
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
8
v
v
v
9
v
v
v
10
v
v
v
v
v
11
v
v
v
v
v
12
v
v
v
v
13
v
v
v
v
14
v
v
v
v
15
v
v
v
v
16
v
v
v
v
17
v
18
v
19
v
v
20
v
21
v
22
v v v
25
v v
v
v
v
v
v
23 24
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
26
v
v
v
v
27
v
v
v
v
28
v
v
v
v
v
v
v
v
29
v
v
v
v
v
v
v
30
v
v
v
v
v
v
v
31
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
32
v
33
v
v
v
v
v
34
v
v
v
v
v
v
v
35
v
v
v
v
v
v
v
v
R
36
v
v
v
37
v
v
38
v
v
39
v
40
v v
41
v v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
43
v
v
v
44
v
v
v
v
v
46
v
v
v
v
v
v
42
45
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
47
v
v
v
v
v
v
v
48
v
v
v
v
v
v
v
49
v
v
v
50
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
51
v
v
v
v
v
52
v
v
v
v
v
53
v
54
v
v
v
v
55
v
v
v
v
v
56 57
v
v
v
v v
58 59
v
60
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Keterangan Tabel: Jenis Kelamin L = Laki – laki P = Perempuan Usia (Tahun) I = 25 tahun II = 25 – 35 tahun III = 35 – 45 tahun IV = 45 – 55 tahun Pendidikan I = SMU II = Diploma III = Sarjana IV = Pasca Sarjana
Masa Kerja (Tahun) I = 1 – 5 tahun II = 6 – 10 tahun III =11 – 15 tahun IV =16 – 20 tahun V =21 – 25 tahun VI =26 – 30 tahun VII =31 – 35 tahun Pekerjaan I = Vice President II = Manajer III = Asisten Manajer IV = Staf = Lain – lain V
Media Informasi T = Tinggi S = Sedang R = Rendah Pemanfaatan Media T = Tinggi S = Sedang R = Rendah
STRUKTUR ORGANISASI DASAR PT PERTAMINA (PERSERO)
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur Hulu
Kepala Satuan Pengawasan Intern
Sekretaris Perseroan
Kepala Hukum Korporat
Kepala Bidang Usaha LNG
Direktur Pengolahan
Direktur Pemasaran & Niaga
Direktur Umum & SDM
Direktur Keuanga n
STRUKTUR ORGANISASI DIVISI KOMUNIKASI PT PERTAMINA (PERSERO) Sekretaris Perseroan
VP Komunikasi
Sekretaris
Manajer General Public Relation
Ast. Manajer Marketing PR
Ast. Marketing PR
Manajer Komunikasi Korporat
Ast. Man Media Relation Officer
Ast. Media Relation Officer
Ast. Man Hubungan Internal
Ast. Event Ast. Management
Ast. Man Infokom
Ast. Cyber News
Ast.
Ast. Adm. & Anggaran
Ast. Data Informasi & PerpustakaanAst.
Ast. Publikasi