Vol. 1No. 2
59
Warta 'hmbuhan Obat Indonesia ANALISIS RUALITATIF MIKROSKOPIK TERHADAP HERBA PEGAGAN YANG TERKANDUNG DALAM JAMU BERRBENTUK SERBUK
Abstrak Untuk mengidentifikasi setiap simplisia yang terkandung dalam jamu tidak mudah. Pada umumnya pabrik hanya mencantumkan komposisi dari empat sampai enam jenis simplisia pada etiket jamu. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kualitatif mikroskopik terhadap herba pegagan, Centella asiatica (L.)Urban, suEu Umbelliferae dalam jamu serbuk dari.pabrik X. Caranya ialah dengan menetapkan terlebih dahulu fragmen pengenal dari simplisia herba pegagan pembanding. Kemudian herba dalam jamu x dianalisis kualitatif secara rnikroskopi, dibandingkan
dengan campuran simplis~aDuaran sendiri dengan komposisi sesuai yang tercantum pada etiket jamu X yang diteliti. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Fragmen pengenal dalam herba pegagan dalam jamu yang dapat diidentifikasi berupa rambut penutup berbentuk kerucut dengan ujung yang melengkung, terdiri dari 1-2 sel. 2. Komposisi simplisia dari jamu pabrik yang tercantum pada etiket ternyata tidak selalu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
PENDAHULUAN
3. Simplisia lain yang namanya tertera pada etiket kesepuluh macam jamu pabrik X untuk dibuat camparan jamu pembanding. Semua simplisia dibersihkan dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, ditumbuk dan diayak dengan ayakan nomer 4/18 dan diaduk hingga homogen. Pengamatan mikroskopi terhadap serbuk simplisia dan jamu serbuk dilaksanakan sebagai berikut
H e r b a pegagan, Centella asiaiica (L.) Urban, suku Apiaceae termasuk tanaman obat yang banyak digunakan untuk pengobatan, antara lain untuk mengobati penyakit kulit, sakit perut, radang usus, batuk, asma, bronkitis, peluruh air seni, sariawan, menambah nafsu makan, sakit panas, keputihan, sakit ginjal, disentri dan obat borok, sehingga banyak terdapat dalam ramuan jamu dalam bentuk serbuk untuk diseduh. Umuinnya jamu diramu dari 15 macam simplisia atau lebih, sehingga menyebabkan tidak seluruh komposisi dapat dicantumkan pada etiket. Produsen jamu diizinkan untuk mencantumkan 4-6 nama simplisia beserta persentasenya saja, sedangkan simplisia lainnya cukup dinyatakan dengan ungkapan: "bahan lain sampai 100%". Cara penulisan komposisi jamu seperti ini menyebabkan analisis mikroskonik t e r h a d a ~iamu tersebut mengalami kesulitan. Kini di p,asaran te:lah beredlar jamu 1berbentul< serbuk (jamu tmatan . -.pa . brik X) ylang . pada . I etiketny;a tertulis semua simplisia (4 - 6 simplisia) dengan kadar seluruhnya mencapai loo%, sehingga jamu tersebut dapat dijadikan titik tolak pada analisis kualitatif secara mikroskopik untuk menguji kebenaran komposisi jamu. Untuk analisis kualitatif mikroskopik jamu bentuk serbuk perlu dipergunakan serbuk yang homogen dengan derajat halus 4/18, seperti dipersyaratkan oleh MMI (Materia Medika Indonesia), agar masih dapat terlihat jelas fragmen pengenalnya. 0
.
Medium air atau gliserin untuk mendeteksi butir pati, blkfir tepung sari, hablur lepas, serabut dan sel batu, rambut penutup dan rambut kelenjar yang lepas, serta beberapa jaringan khas lainnya. b. Mikroskopi 11: Serbuk terlebih dulu dididihkan dengan larutan kloralhidrat dalam air (1 : 1).Butir pati larut dan jaringan yang berisi klorofil menjadi jernih, sehingga tampak lebih jelas sel epidermis, mesofil, rongga minyak, parenkim, seludang hablur, sistolit dan lain-lain.
.
BAIIAN DAN METODE
Bahan yang digunakan: 1. Jamu buatan pabrik X sejumlah 10 macam, yang pada etiketnya tercantum herba pegagan. 2. Herba pegagan pembanding diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat di Bogor. *Fakultas Farmasi, Univ. Pancasila, Jakarta
a. Mikroskopi I:
c. Mikroskopi 111: Dilakukan pewarnaan terhadap serbuk, sebaiknya dilakukan setelah serbuk dijernihkan dengan kloralhidrat, namun dalam hal-ha1 tertentu boleh langsung menambahkan pereaksi tanpa didahului dengan penjernihan. Contoh pewarnaan dengan: Floroglusin-asam klorida Larutan Sudan I11 Dengan pereaksi warna yang lain. Sebagai pembanding- digunakan campuran yang dibuat sendiri dengan komposisi kualitatif seper6 Yang tercantum dalam masing-masing jamu pabrik X tersebut. ~
~
h pene,itian ~ ~
-
~
~
h
1. Identifikasi mikroskopik herDa pegagan, meliputi: a. Penampang melintang daun;
~
~
Warta Tumbuhan Obat Indonesia
60
b. Penampang melintang stolon; dan c. Serbuk herba pegagan; untuk menentukan frag men pengenalnya. 2. Analisis kualitatif mikroskopik terhadap Jamu X: a. Menentukan fragmen pengenal yang potensial dari masing-masing simplisia yang tertera dalam etiket jamu X; b. Membuat racikan (r amuan ja mu) buatan sendiri I. - .-.. yang tercantum yang sesuai dengan ~omposisi dam etiket jamu X:. Jika est,imasi ten tang fragen pengenal ini bcmar, ma1ta hasil alnalisis ini lalah positif (+); c. Setelah analisis kuahtat~tmikroskopik m e n m nakan racikan bua~ tan sendiri beihad l , mak: diterapkan pada jam u X. - -
April 1992
,Jamu G dengan komposisi: Centellae Herba 25% Blumeae Folium 20% Zingiberis americantis Rhiz.20% Retrofracti Fructus 10% Phyllanthi Herba 15%
8. Jamu H Centelkie Herba Curcurna e Rhizomi .. Baeckeae rollum Hirtae I3erba Blurnea e Folium
positif positif positif positif negatif
-
9. Jamu I Curcuma~aslu51tl&e Rhiz. 1: Curcurnae Rhizoma 25% Zingiberis americantis Rhiz. 2C Centellae Herba 25% Andrographidis Herba 15%
positif positif positif positif negatif
Centellzle Herba Curcumae Rhizomr . -. . Zingibens Khlzoma Blumeae Folium Foeniculi Fructus
positif positif
10. Jamu :I
.ari a. Perlampang Gambar mikrc I daun; bI.Penam~ intang stc~ l o ndan herba pegagan dan fragmen pengenalnya dapat dilihat pada Lampiran I. Sedang gambar- mi kroskopik untuk Jamu A, B, C, D, E, F, G, H, I, dar1 J, dapat dilihat pada Lampiran 11. Komposisi pembanding jamu yang diperiksa 1. Jamu A
ikasi
Centellae Herba 20% Orthosiphonis Folium 15% Blumeae Folium 20% Andrographidis Folium Sesbaniae Semen
lCm
posit posit posit ---:A:=
pus11I1
nega tif
2. Jamu B Centellae Herba Allii sativi Bulbi Phyllanthi Herba Orthosiphonis Folium SericocalycisFolium
w
IU
20% 15% 30% 10%
posit if bitif positif positif negatif
3. Jamu C Centellae Ht:rba Graptophylli Folium Desmodii triquetri Folium 20% Colei atropurpurei Folii Abri Folium -
posit posit positif posit posit
4. Jamu D Centellae Heroa LUYO Foeniculi Fructus 15% Kaernpferiae Rhizorna 25% Alyxiae Cortex 15% Curcumae Rhizoma 25%
poslrlr positif positif positif nncitif
5. Jamu E Centellae Herba 15% Orthosiphonis Folium 30% Phyllanthi HI 10% Curcurnae dc biz. 20% Sonchi Foliu 25%
positif posttif positif positif positif
6. Jamu F Curcurnae Rhizoma 25% Curcurnae aeruginosa Rhiz. 15% Zingiberis americantis Rhiz. 15% Centellae Herba 25% Caricae Foliurn 20%
positif positif positif positif negatif
positif positif positif positif negatif
zuvo 25% 15%
nnsitif
positif posit if
Pada identifikasi Jamu A, B, C, D, E, semua ditemukan fragmen dari simplisia Parkiae Semen dan Curcumae Rhizoma. Sedang pada identifikasi Jamu F tidak ditemukan fragmen Carica Folium, pada Jamu G tidak ditemukan fragrnen Phyllanthi Herba, pada Jamu H tidak ditemukan fragrnen Blumeae Folium, pada Jamu I tidak ditemukan fragmen Andrographidis Herba. P ada Jam11 J ditemukan fragmen Parkiae Semen dan 1klyxiae C ng tidak tertera pada etiket jamu. ESIMPUJJLN
1. Terhada~p10 ma(:am jamu buatan F fang --L- - - -. menganuung herba pegagan, Lnerua pegagan ~ersebut pada analisis kualitatif mikro skopik d apat dikenal dengan fragmen pengenal be]:upa ram but penutup yang berbentuk kerucut, rampi~ ng dan te rdiri dari 1-2 sel. 2. Metode analisis kualitatif secara mikroskopik terhadap jamu berbentuk serbuk dapat dilaksanakan dengan baik jika derajat halus dibuat sesuai persyaratan MMI (Materia Medika Indonesia). 3. Pada analisis kualitatif ternyata komposisi simplisia yang tertera pada etiket Jamu buatan pabrik X tidak selalu sesuai dengan komlposisi jarr iu yang st:benarnya. DAFTAR PUSTAKA
1.Departernen Kesehatan RI, Materia Medika Indonesia, Jilid I, 1 9 n 11,1978; 111,1979;IV, 1980; V, 1989. Jakarta. 2. Sutrisno, R B, Analisis Jamu, Jakarta, 1986
Vol. 1No. 2
Warta 'l'bmbuhan Obat Indonesia
61
LAMPIRAN I I 2 3 4
Jamu A. Simplisia menurut etiket yar~gditemukan pada analisis mikrcxkopik
s Fragmen
0.1
Hablur hls~um oksalat Epidermis dan stomata
-
Gambar 1.Pengamatim mikros;kopik per melintang daun pegag,.ran
.
+
@ , ,
o
Kcterangan: 1. kutihx~la;2. Epidennis atas; 3. Jaringan palisade: 4. Jaringan bunga IiaGng; 5. Hablur kalsium oksalat; 6. Berkas pem. buluh a: ksilem dan b. floem; 7. Stomata; 8. Kolenkim; 9. Epidermis bawah: 10. Rambut penutup.
Lapis palit Sistolil Kcterangan:
I'ada Jamu 14 diketemukan fragme~ n dari Parkia e Semen d (3 u m m a e A Lhizoma. mtskipun tida~ktenera pa~ d etikct. a
ramu B. s jada anal
Gambar 2. Pengamatan mikroskopik pel melintang stolon pegagan Keterangan: 1. !Epidermis; 2. Kolcnkin 4. Parcnkim; 5. Berlras pen~ b u l u h
lralsium oksalat;
1\ 1
nenurut e ~skopik
I
5 ditemuh
I
Simplisia Centellae Allii sativi Phvllanthi H a u i 1
Fragmen
1
Orthpiphonls :ol~um
Rambut per Hablur kal oksala Epidermis stomat,
Scrabu skcrcnki
P Parcnkim dan sel minyak
Fragmen I buah
uamuar 3. r'engamatan mikroskopik serbuk herbd
Pegw'n. Kcterangan: 1. Hablur b l s i u m o b l a t ; 2. Epidermis: 3. Rambut pcnutup: 4. Serabut sklercnkim; 5. Fragmen mesofil; 6. Pcmbuluh kayu: 7. Kolenkim: 8. Jaringan kulit buah.
rragmen K - - - . biji
I
Kcteranean: Pada ~ a & E uI diketemukrn rragmen dari Parkiae Semen dan C u m m a e Rhizoma. meskipun tidak tenera pada etiket.
I
62
April 1992
Warta 'hmbuhan Obat Indonesia
Jamu C. Simplisia menurut etikct yang ditemukan pada analisis mikroskopik Abri Colei atropur- Folium PUfCl I-ol~um
Jamu E. Simplisia menurut etiket yang ditemukan pada analiiis mikroskopik
R : :" I Simplisia C
rthosi- Phiillan- urcumae hon~s cae olium Hterba Rhizoma
Sonchi
Rambut penutupl rambut kelenjar
oksalat
I:
kalsium
dan stomata
6'
a* o c
ltizjg~stomata
Mesofil
Frapen tulang daun Keterangan: Pada Jamu C diketemukan frapcn dari Parkiae Semen dan Curcumae Rhizoma, meskipun tidak tenera pada etiket. -
Jamu D. Simplisia menurut etiket yann ditennukan pada analisis mikroskopik
I
~ragncn tkulit buah
I
Keterangan: Pada Jamu E dikc:temubn firagmen dari Parkiae Se.men dan Curcumae Rhizorna. mcskip~ u n tidak tenera pada ettiket.
Jamu F. Simpl pada analisis I
rut etiket yang ditemukan pik T Lurr-umae cuccuma zngiberi: P
RhizOma
aerugmosa Rhiz.
americantis R ~ I Z .
.I
pcnutup Parenkim dengan sel mrnyak
stomata Hablur Ketrangan: Pada Jamu D ditemukan fragmen dari Parkiae Semen dan Curcumae Rhizoma. meskipun tidak tenera pada etiket.
-
Lentella Herbs
-
Keterangan: Simplisia Carica Folium tertera pada etiket, tetapi fragmen pengcnalnya t i C k diketemukan.
Warta 'lhmbuhan Obat Indonesia
Vol. 1No. 2
Jarnu I. Sirnplisia menurut etiket yang ditemukan pada analisis rnikroskopik
Jarnu G. Sirnplisia rnenurut etiket yang ditemukan pada analisis rnikroskopik
1
I
I
Zingiberis Iwplisia Ccntellac Blumeac arne.cantis ~ragmcn\ tlcrba Foliurn Rhizoma
1
63
Rctmfracti Fructus
1
ia
1
Zingibee Curcunia amancants Centellac Rhizoma Rhizoma Herba
aerugnosa
Fragmen Pati
-
Rabut penutup
ut
Sel batu
GabrIS
Epidennis
-
Mesofil Endokarp Epidennis stomata
Mesokarp
+
Perisperm + butlr pati
,
I
-
I
I
Keterangan: Simplisia Andrographidis Herba tertera pada etiket, tet fragmenpengenalnya tidakdiketemukan.
+
Parenkim sel sekresi
Jamu J. Simplisia menurut etiket ya pada analisis mikroskopik
Keteranpn: Simplisia Phyllanthi Herta .dda etiket, tctapi fragmcrl mukan. PC
lkan
.u,b..
-.
.--..-..c~iketyang ulLemunan J ~ I I In. U ~lrnplisiamcnurur pada anatisis mikroskopik Ccntella 1
I
Curcuma Rhizorna
Baeckcac ~~1
I
ptae erba
] Rambt penutu
1
Epidermis + stomata
1 ~ 1
Saluran Endosperm +butir
I Endokarp I
I
l-l
Epikarp
Kulit biji
Simplisia Blumeae Folium tertera pada etiket, tetapi fragmen pengenalnya tidak diketemukan.
Keterangan: Pada Jamu J diketemukan fragmen dari Parkiae Semen dan Alyxiac Cortex, meskipun tidak tertera pada etiket.