WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL MENJADI WIRAUSAHAWAN PADA WILAYAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Oleh : Hosaimah , Hadi Sunaryo 2), M. Khoirul ABS 3) 1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma; 3) Dosen tetap FE Unisma Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang 1)
ABSTRACT The purpose of this research are: 1) How does the influence of external factors on entrepreneurship in Kecamatan Kedungkandang. 2) How can the influence of internal factors on entrepreneurship in Kecamatan Kedungkandang, 3) How does the influence of external factors and internal factors on entrepreneurship in Kecamatan Kedungkandang. By taking a sample of 100 enterpreneurs in Kecamatan Kedungkandang Malang, the results showed that there were external factors and factors internal influence towards entrepreneurship. Both partially and simultaneously. The larger the external factors and internal factors, the interest in becoming entrepeneurs even greater. Keywords : External Factors, Internal Factors, Entrepeneurship PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kurangnya lapangan kerja mencerminkan kurangnya kecenderungan menjadi wirausaha (entrepreneur) baik itu lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Diploma I/II/III maupun mahasiswa lulusan akademis yang mendapatkan gelar sarjana di perguruan tinggi (Universitas). Alternatif untuk mengatasi masalah pengangguran adalah membuka lapangan kerja baru. Salah satu jalan adalah menjadi seorang wirausahawan. Data Berita Resmi Statistik Indonesia No. 47/05/Th. XVIII menunjukkan penduduk yang berusaha sendiri sebanyak 21,65 juta jiwa. Diharapkan mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Faktanya jumlah pengangguran di Indonesia masih tergolong tinggi. Untuk itu perlu adanya lapangan usaha baru yang menambah penyerapan tenaga kerja. Wirausaha alternatif jalan untuk mengurangi jumlah pengangguran. Ada beberapa faktor ekternal dan internal yang mendorong seseorang untuk menjadi seorang wirausahawan. Banyak faktor dari luar diri dan dalam diri yang mendorong. Demi mengurangi pengangguran yang kian hari kian bertambah peran wirausahawan untuk menciptakan lapangan pekerjaan sangat dibutuhkan. Adanya wirausahawan mampu menyerap angka pengangguran bahkan kemiskinan. Jumlah perkembangan penduduk dan ang¬katan kerja yang besar serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi sebenarnya tidak menjadi alasan untuk tidak mendapatkan kesempatan ker¬ja. Sebagian besar masyarakat hanya berorientasi pada pencarian kerja dan tidak berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Setiap tahun beratus-ratus atau berjuta-juta orang ingin bekerja atau mendapatkan pekerjaan, mereka mencoba melamar menjadi karyawan di sebuah instansi yang dirasa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Alma (2010: 24), entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Merujuk pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa, kewirausahaan merupakan suatu keterampilan. Seseorang yang berjiwa wirausaha tentulah dapat membaca peluang bisnis yang ada, berfikir kreatif dan menciptakan sesuatu yang inovatif. Selain itu, seorang wirausaha dengan berani akan berusaha mengambil kesempatan meskipun beresiko karena dia percaya akan kemampuannya sendiri. Dari hasil observasi awal, banyak terdapat wirausahawan di daerah kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Sebagian besar dari mereka berpikir bahwa berwirausaha adalah
183
184
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya saja dorongan dari keluarga yang mendorong secara materiil maupun moril agar mereka membuka lapangan kerja sendiri. Tuntutan untuk menghasilkan sesuatu yang baru sangat didorong oleh keluarga karena keperluan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seorang Wirausahawan ditutut untuk memiliki motivasi dan mentalitas yang lebih dibanding kebanyakan orang. Lebih jauh ia harus memiliki konsep dan pemikiran yang berbeda dengan banyak orang, sesuatu yang unik atau dalam istilah bisnis adalah “ think do something different, and don’t think equal whit many people”. Dengan berfikir dan melakukan sesuatu yang berbeda dengan kebanyakan orang maka kemungkinan orang tersebut memiliki produk yang siap bersaing di pasar termasuk ia siap mengambil resiko terhadap suatu kejadian yang mungkin akan terjadi di kemudian hari terhadap keputusan yang akan diambil, seperti timbulnya kerugian. Secara umum, untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses maka harus bekerja keras, mempunyai semangat juang yang tinggi, dan yakin terhadap kemampuan karena untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tidak mudah. Setiap kegiatan wirausaha pasti melewati masa kritis, dengan adanya kerja keras, semangat juang, dan keyakinan yang kuat maka segala kendala bisa teratasi. Dari beberapa faktor yang telah dijelaskan, hipotesa awal ada beberapa faktor dari dalam dan luar diri yang mendorong seseorang untuk menjadi seorang wirausahawan. Beberapa faktor eksternal dan faktor Internal mungkin berpengaruh untuk menjadikan seseorang menjadi wirausahawan. Seberapa besar pengaruhnya dalam berwirausaha. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh faktor eksternal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang? 2. Bagaimana pengaruh faktor internal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang? 3. Bagaimana pengaruh faktor eksternal dan faktor internal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor eksternal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor internal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Penulis a. Dapat mengembangkan dan menerapkan teori yang sudah diperoleh di perkuliahan. b. Menambah wawasan dalam hal kewirausahaan dan semakin mengetahui berbagai macam hal yang melatar belakang keinginan berwirausaha. 2. Bagi Pihak Lain a. Dapat sebagai salah satu sumber informasi tentang faktor-faktor yang menimbulkan minat untuk berwirausaha serta pentingnya wirausaha.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Koranti (2013) yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha” dengan subyek mahasiswa Universitas Gunadarma Depok pada tahun 2013 menjelaskan bahwa faktor eksternal dalam hal ini adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mahasiswa terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, baik secara parsial maupun simultan. Faktor internal dalam hal ini adalah kepribadian dan motivasi mahasiswa juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa baik secara parsial maupun simultan. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2012) yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2011/2012” menjelaskan bahwa secara parsial ada pengaruh faktor internal terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman, Kabupuaten Batang Tahun 2011/2012 sebesar 28,84 %. Secara parsial ada pengaruh faktor eksternal terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman, Kabupuaten Batang Tahun 2011/2012 sebesar 7,34 %. Secara simultan ada pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2011/2012 sebesar 48,4 %. Faktor internal lebih dominan mempengaruhi minat berwirausaha pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2011/2012. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2011) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat/Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Stie Mandala Jember” menjelaskan bahwa Variabel Independent yang berupa Sikap, Norma Subyektif, dan Efikasi Diri secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap minat/Intensi Kewirausahaan mahasiswa STIE Mandala Jember, hal ini ditunjukkan oleh nilai Fhitung yang lebih besar dari Ftabel, yaitu Fhitung = 19,514 dan Ftabel 2,600 pada tingkat signifikansi 0,000. Variabel Independent Sikap secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap minat/intensi Kewirausahaan mahasiswa STIE Mandala Jember, hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t , di mana nilai t hitung lebih besar dibandingkan t tabel, yaitu thitung = 3,460 dan ttabel = 1,658 pada taraf signifikansi 0,001. Variabel Independent Norma subyektif secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat/Intensi kewirausahaan mahasiswa STIE Mandala Jember, hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t, di mana nilai thitung lebih kecil dibandingkan ttabel yaitu thitung = 0,840 dan ttabel = 1,658 pada taraf signifikansi 0,393. Variabel Independent Efikasi diri secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap minat /intensi kewirausahaan mahasiswa STIE Mandala Jember, hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t , di mana nilai t hitung lebih besar dibandingkan ttabel, yaitu thitung = 2,880 dan ttabel = 1,658 pada taraf signifikansi 0,005. Dari variabel Independen yang mempunyai pengaruh dominan adalah Sikap. Nilai Koefisien Determinasi pada nilai R2 = 0,3844 artinya adalah kurang lebih sekitar 38% variabel minat /intensi kewirausahaan mahasiswa dipengaruhi oleh variabel Sikap, Norma Subyektif, dan Efikasi diri. Penelitian oleh Nurain yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis) yang dilakukan di Politeknik Negeri Bengkalis dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis untuk berwirausaha yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari dari kebutuhan berprestasi, tempat pengawasan, kebutuhan akan kebebasan, nilai-nilai pribadi dan pengalaman. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari bentuk peranan, dukungan keluarga dan teman, dan pendidikan. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal pada tingkat mahasiswa untuk berwirausaha pada Program Studi Administrasi Bisnis itu berada pada kategori tinggi. Narendra (2012) melakukan penelitian tentang hubungan antara variabel jenis kelamin,
185
186
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
variabel pekerjaan mahasiswa dan variabel pekerjaan orang tua, terhadap minat bewirausaha mahasiswa di Sekolah Bisnis Lubin, Universitas Pace New York, selama Desember 2004 hingga Desember 2005. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara pekerjaan, pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha mahasiwa. Sedangkan untuk varaibel jenis kelamin hasilnya adalah tidak ada pengaruhnya terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Wirausaha Menurut Kasmir (2011:21) kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kewirausahaan adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang agar bisa dimanfaatkan secara optimal sehingga bisa meningkatkan taraf hidup. Tapi tidak semua orang yang berusaha dinamakan wirausaha. Karena menurut Rhenald Kasali (2010: 12), wirausaha adalah seseorang yang berusaha dengan keberanian dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. menurut Joseph Schumpeter yang dikutip oleh Buchari Alma (2010: 24), entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Menurut Bygrave yang juga dikutip oleh Alma (2010: 24), wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Menurut Alma (2010: 5), wirausahawan adalah seorang innovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa wirausaha adalah seorang innovator yang pandai melihat peluang dan memanfaatkannya dengan penuh keberanian serta berani menanggung semua risiko yang mungkin dihadapinya. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi minat wirausaha yang berasal dari dalam diri seseorang (Suryana, 2006). Faktor yang ada dalam diri tersebut mempengaruhi seseorang untuk berwirausaha. Berdasarkan teori menurut Lambing dan Kuehl (2007), Alma (2010), Suryana (2006), Suryaman (2006) dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang mempengaruhi minat untuk menjadi wirausaha terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Kepribadian menentukan seseorang dalam tiap langkah hidupnya. Untuk memilih dan menjadi seorang wirausaha yang sukses, seseorang cenderung harus memiliki sifat atau kepribadian yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha. Pernyataan kepribadian mempengaruhi minat wirausaha dikembangkan dari pendapat Alma (2007). Ada empat macam kepribadian penting yang mempengaruhi minat menjadi wirausaha yang akan dijadikan sebagai indikator, yaitu ide kreatif, jiwa kepemimpinan, prestasi, jiwa dagang, percaya diri, mudah bergaul, ektrovert, dan jiwa inovatif. Motivasi adalah dorongan yang kuat yang berasal dari dalam diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan. Agar memiliki minat untuk menjadi wirausaha, seseorang harus mempunyai suatu tujuan yang bisa diperoleh oleh orang tersebut dengan menjadi wirausaha. Seseorang akan termotivasi terhadap sesuatu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keuntungan-keuntungan yang akan didapat setelah melakukan kegiatan tersebut. Berdasarkan teori-teori di atas, ada tiga macam motivasi penting yang mempengaruhi minat untuk menjadi wirausaha, yang akan dijadikan indikator yaitu penghasilan, penghargaan dan rasa senang. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya (Suryana, 2006). Lingkungan keluarga, pendidikan dan dimana dia tinggal bisa dikatakan berpengaruh terhadapa dirinya Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri yang difokuskan pada faktor
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
kondisi sosial ekonomi keluarga dan pendidikan. Faktor Kondisi Sosial Ekonomi diukur dari pendidikan, pekerjaan, penghasilan, beban tanggungan, pengeluaran. Faktor pendidikan diukur dari sebagaimana pengetahuan responden tentang berwirausaha. Sosial ekonomi berasal dari dua kata yakni sosial dan ekonomi, sosial adalah kehidupan manusia dalan keluarga. Sedangkan ekonomi adalah sesuatu yang mengatur keuangan keluarga rumah tangga. Sedangkan makna sosial adalah sesuatu yang non moneter sifatnya atau yang tidak menunjukkan secara langsung pada produksi, tapi sesuatu yang khusus berkaitan dengan kualitas hidup insani pada umumnya. Jadi status sosial ekonomi adalah sesuatu yang menunjukkan kedudukan seseorang dalam suatu rangkaian strata yang tersusun secara hierarki yang merupakan kesetrataan ketimbang dari hal-hal yang mempunyai nilai dalam suatu masyarakat yang biasa dikenal dengan pivilese (kekayaan, pendapatan, barang-barang konsumsi), prestise (status beserta gaya hidup) dan kekuasaan. Kondisi sosial ekonomi bisa dilihat dari tngkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, beban tanggungan, status sosial, dan kepemilikan harta benda. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh wirausaha adalah pengetahuan mengenai usaha yang harus dimasuki atau dirintis, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, dan pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Menurut Kuntowicaksono (2012) pengetahuan wirausaha merupakan salah satu aspek penting dalam berwirausaha karena dengan adanya pengetahuan yang memadai atau cukup maka seseorang akan dapat mengelola usaha dengan baik. Hipotesis 1. Terdapat pengaruh faktor eksternal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang. 2. Terdapat pengaruh faktor internal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang. 3. Terdapat pengaruh faktor eksternal dan faktor internal terhadap berwirausaha di wilayah Kecamatan Kedungkandang. METODE PENELITIAN Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian Rancangan yang di gunakan pada penelitian adalah penelitian deskriptif (to describe) kuantitatif yaitu, untuk menjelaskan, menggambarkan, memberikan dan menguraikan pengaruh faktor eksternal dan faktor internal menjadi wirausahawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi yaitu untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan bantuan SPSS 16 for Windows. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel faktor eksternal (X1), faktor internal (X2) terhadap variabel terikat yaitu berwirausaha (Y). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu: faktor eksternal (X1), dan faktor internal (X2) sebagai variabel bebas dan berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat. Penelitian berlokasi di daerah kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Penelitian direncanakan mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2015 sebagai langkah awal observasi. Dan untuk selanjutnya dilakukan pengambilan sampel sebagai sumber data. Kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut. Populasi, Sampel dan Kriteria Responden Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:55). Totalitas nilai yang mungkin hasil menghitung dan mengukur kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya
187
188
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
dinamakan populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah wirausahawan di daerah lingkungan Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Penentuan populasi tersebut dikarenakan didaerah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang banyak terdapat orang yang berwirausaha sebagai pekerjaan utama . Dari data yang diperoleh dari kantor Kecamatan Kedungkandang terdapat 5021 orang yang berprofesi sebagai wirausahawan. Setelah menentukan populasi, selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang anggotanya disebut sebagai subjek. Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk : 1. Penelitian deskriptif sebanyak 100 2. Penelitian korelasional sebanyak 50 3. Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group 4. Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per group Jadi penelitian ini menggunakan 100 wirausahawan sebagai responden penelitian. Definisi Operasional Variabel a) Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri yang difokuskan pada faktor kondisi sosial ekonomi keluarga dan pendidikan. Faktor Kondisi Sosial Ekonomi diukur dari pendidikan, pekerjaan, penghasilan, beban tanggungan, pengeluaran. Faktor pendidikan diukur dari sebagaimana pengetahuan responden tentang berwirausaha b) Faktor Internal adalah faktor dari dalam diri yang memiliki beberapa faktor diantaranya kepribadian, motivasi/dorongan. Kepribadian diukur melalui beberapa indikator diantaranya , yaitu: Ide Kreatif, Jiwa Kepemimpinan, Prestasi Jiwa Dagang, Percaya Diri, Mudah Bergaul dengan Orang Lain, Ektrovert (Pandai dalam Berhubungan dengan Orang Lain), Jiwa Inovatif. Motivasi diukur melalui tiga indikator diantaranya : Penghasilan, penghargaan dan rasa senang. c) Berwirausaha di ukur dari minat seseorang untuk menjadi seorang wirausahawan. Minat berwirausaha adalah suatu ketertarikan pada diri seseorang terhadap kegiatan wirausaha dan keinginan untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan. Pengukuran minat wirausaha dapat dilakukan dengan menggunakan 25 indikator dalam skala pengukuran minat berwirausaha, yaitu : yakin pada diri sendiri, optimis, kepemimpinan, fleksibilitas, bisa mengelola uang, imajinasi, bisa merencana, sabar, tegas, semangat, tanggung jawab, kerja keras, dorongan mencapai sesuatu, integritas, percaya diri, realisme, organisasi, ketepatan, ketenangan, memperhitungkan resiko, kesehatan fisik, komunikasi dengan orang lain, kebebasan, bisa bergaul, dan membuat keputusan. Model Penelitian
X1 Y
X2 Keterangan : X1 : Faktor Eksternal X2 : Faktor Internal Y : Berwirausaha
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Metode Analisis yang Digunakan Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Uji Validitas Instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan bantuan program SPSS 16 for Windows untuk menghitung r hitung. Selanjutnya r hitung yang diperoleh, dikonsultasikan dengan r tabel yang diperoleh dengan melihat r tabel product moment. Untuk menguji validitas angket, digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus :
rxy
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan: rxy : koefisien korelasi product moment Y : skor total tiap variabel X : skor tiap butir pertanyaan N : jumlah sampel Kedua nilai tersebut dibandingkan, apabila r hitung > r tabel maka butir soal instrumen tersebut dikatakan valid dan apabila r hitung < r tabel maka butir soal instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka butir soal dikatakan valid dan apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka butir soal dikatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat reliabilitas menggunakan rumus alpha sebagai berikut : 2 k b rtt 1 2 k 1 t
dimana : rtt : reliabilitas instrumen
t 2 : variabel total b 2 : jumlah varians butir K
: banyaknya butir pertanyaan
Tabel 1 Kriteria Tingkat Reliabilitas Interval Keterangan 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah < 0,200 Sangat rendah Sumber: Suliyanto (2012)
189
190
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya memiliki distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilihat pada grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Data terdistribusi dengan baik bila terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi dua atau lebih variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena menganalisis satu variabel dependent yaitu Berwirausaha dan dua variabel independent yaitu Faktor Eksternal dan Faktor Internal. Untuk persamaan garis regresi yang mempunyai dua independent variabel, yaitu:
Y= a + b X + b X + ....+ei
1 1 2 2 Keterangan: Y : Berwirausaha X1 : Faktor Eksternal X2 : Faktor Internal a : konstanta b1b2 : koefisien regresi ei : faktor-faktor lain di luar rancangan penelitian
Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menghindari nilai pengukuran yang biasa dari persamaan regresi linier berganda, maka terlebih dahulu dilakukan persyaratan linier berganda atau yang disebut uji asumsi klasik. Adapun uji asumsi klasik tersebut meliputi uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. a) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut. 1) Jika ada pola-pola tertentu, seperti titik-titik (pola-pola) yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. b) Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui atau mendeteksi adanya multikolinieritas dari suatu data yang biasa dilakukan dengan menggunakan Tolerance and Value Inflation (VIF). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independent. Batas bawah dari tolerance value adalah 0,1 atau nilai VIF maksimal 10 . Jika nilai VIF tidak melebihi angka 10 dapat disimpulkan tidak terjadi adanya multikolinieritas antar variabel dan sebaliknya. Jika nilai dari tolerance value melebihi 0.1 dapat disimpulkan tidak terjadi adanya multikolinieritas antar variabel begitu pula sebaliknya.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Instrumen Tabel 1 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Faktor Eksternal Item r hitung r tabel Sig. (2- tailed) Sig Item 1 0.710 0.361 0.000 0.05 Item 2 0.414 0.361 0.023 0.05 Item 3 0.701 0.361 0.000 0.05 Item 4 0.800 0.361 0.000 0.05 Item 5 0.423 0.361 0.020 0.05 Item 6 0.757 0.361 0.000 0.05 Item 7 0.690 0.361 0.000 0.05 Item 8 0.571 0.361 0.001 0.05 Item 9 0.619 0.361 0.000 0.05 Item10 0.801 0.361 0.000 0.05 Item11 0.609 0.361 0.000 0.05 Item12 0.807 0.361 0.000 0.05 Item13 0.412 0.361 0.024 0.05 Item14 0.641 0.361 0.000 0.05 Item15 0.504 0.361 0.005 0.05 Sumber: Data diolah penulis, 2015 Tabel 2 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Faktor Internal Item r hitung r tabel Sig. (2- tailed) Item 1 0.813 0.361 0.000 Item 2 0.410 0.361 0.025 Item 3 0.742 0.361 0.000 Item 4 0.737 0.361 0.000 Item 5 0.501 0.361 0.005 Item 6 0.769 0.361 0.000 Item 7 0.628 0.361 0.000 Item 8 0.620 0.361 0.000 Item 9 0.844 0.361 0.000 Item10 0.665 0.361 0.000 Item11 0.693 0.361 0.000 Item12 0.736 0.361 0.000 Item13 0.661 0.361 0.000 Item14 0.486 0.361 0.006 Item15 0.728 0.361 0.000 Sumber: Data diolah penulis, 2015 Tabel 3 Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Berwirausaha Item r hitung r tabel Sig. (2- tailed) Item 1 0.510 0.361 0.004 Item 2 0.384 0.361 0.036 Item 3 0.412 0.361 0.024 Item 4 0.442 0.361 0.015
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sig 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sig 0.05 0.05 0.05 0.05
keterangan Valid Valid Valid Valid
191
192
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Item 5 0.380 0.361 Item 6 0.563 0.361 Item 7 0.723 0.361 Item 8 0.460 0.361 Item 9 0.643 0.361 Item10 0.628 0.361 Item11 0.670 0.361 Item12 0.617 0.361 Item13 0.729 0.361 Item14 0.617 0.361 Item15 0.541 0.361 Item16 0.490 0.361 Item17 0.600 0.361 Item18 0.555 0.361 Item19 0.454 0.361 Item20 0.402 0.361 Item21 0.656 0.361 Item22 0.417 0.361 Item23 0.539 0.361 Item24 0.402 0.361 Item25 0.498 0.361 Item26 0.596 0.361 Sumber: Data diolah penulis, 2015
0.038 0.001 0.000 0.010 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.006 0.000 0.001 0.012 0.028 0.000 0.022 0.002 0.028 0.005 0.001
0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
Uji Reliabilitas Instrumen Tabel 4 Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel Faktor Eksternal Reliability Statistics Cronbach's Alpha .755
N of Items 16
Sumber: Hasil Output SPSS 16 for Windows Tabel 5 Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel Faktor Internal Reliability Statistics Cronbach's Alpha .761
N of Items 16
Sumber: Hasil Output SPSS 16 for Windows Tabel 6 Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel Berwirausaha Reliability Statistics Cronbach's Alpha .744
N of Items 27
Sumber: Hasil Output SPSS 16 for Windows
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian No Variabel 1. Faktor Ekternal 2. Faktor Internal 3. Berwirausaha Sumber: Data diolah penulis (2014)
Alpha 0.755 0,761 0,744
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat model regresi variabel bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik uji kolmogorov-smirnov (K-S). Hasil uji normalitas pada penelitian ini ditunjukkan oleh tabel 8. Tabel 8 Hasil Uji Normalitas Data X1 X2 Y N 100 100 100 Test Statistic .088 .089 .086 Asymp. Sig. (2-tailed) .056c .051c .065c Sumber: Data yang diolah penulis, 2015 Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.13 diketahui bahwa asymp sig. (2-tailed) adalah x1 sebesar 0,56, x2 sebesar 0,51, dan y sebesar 0,65 yang artinya lebih dari signifikansi alpha 0,05. maka data berdistribusi normal. Analisis Regresi Berganda Pengujian regresi berganda menggunakan bantuan program SPSS 16.00 for Windows, secara ringkas hasil uji regresi berganda disajikan dalam tabel 4.14 berikut. Tabel 9 Hasil Regresi berganda (coefficients) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
T
Sig.
44.004
8.542
5.152 .000
.490
.182
.308 2.692 .008
x2 .602 .182 Sumber : Data yang diolah penulis, 2015
.377 3.301 .001
x1
Dari tabel 9 di atas dapat dibuat persamaan garis persamaan regresi sebagai berikut. Y= 44.004 + 0,490X1 + 0,602X2 +ei Uji Asumsi Klasik a. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah varian dari kesalahan penganggu tidak konsisten untuk semua variabel dependen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi bisa dilihat dari pola yang terbentuk pada titik-titik yang terdapat pada grafik scaterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
193
194
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
(1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. (2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui hasil analisis Scatter-plot
Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari gambar Scatter-plot diatas terlihat adanya titik-titik penyebaran secara acak, tidak berbentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dari besarnya VIF (Variance Inflating Factor) dan tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah sebagai berikut: (1) Mempunyai nilai VIF hitung kurang dari 10 (2) Mempunyai angka tolerance hitung lebih dari 0,1 Hasil uji Multikolinieritas dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Widows yang dapat dilihat pada tabel 10 berikut. Tabel 10 Hasil Uji Multikolinieritas Correlations
Collinearity Statistics
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
.582 .601
.264 .318
.211 .258
.469 .469
2.131 2.131
Berdasarkan data yang diperoleh dalam tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk faktor internal sebesar 0.469 dan faktor eksternal sebesar 0.469. Karena nilai tolerance lebih besar dari 0,1 maka variabel tersebut bebas dari multikolinieritas. Suatu variabel dikatakan adanya multikolinieritas apabila VIF < 10 sehingga dapat dinyatakan bahwa
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
dalam variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebasnya. Berpedoman hal tersebut, VIF dalam penelitian ini sebesar 2.131 dan lebih kecil dari 10, maka dapat dikatakan bahwa model regresi ini tidak terdapat adanya multikolinieritas. Uji Hipotesis a. Uji t Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa signifikansi t untuk faktor eksternal (X1) sebesar (0,008) lebih kecil pada tingkat signifikansi alpha (0,05) sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti dapat membuktikan bahwa variabel independen (faktor eksternal) berpengaruh terhadap variabel dependen (berwirausaha). Sedangkan signifikansi t untuk faktor internal (X2) sebesar (0,001) lebih kecil dari alpha (0,05) sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti dapat dibuktikan bahwa variabel independen (faktor internal) berpengaruh terhadap variabel dependen (berwirausaha). b. Uji F Berdasarkan analisis uji F diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.000 pada tingkat signifikansi alpha sebesar 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 tidak ditolak. Hal ini berarti dapat membuktikan bahwa seluruh variabel independen (variabel faktor eksternal dan faktor eksternal) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (berwirausaha). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pengolahan data statistik inferensial dalam penelitian ini yang telah penulis lakukan di wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang mengenai pengaruh faktor eksternal dan internal menjadi wirausahawan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor eksternal dalam hal ini adalah kondisi sosial ekonomi keluarga dan pengetahuan berwirausaha wirausahawan di wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang berpengaruh secara parsial terhadap berwirausaha. 2. Faktor internal dalam hal ini adalah kepribadian dan motivasi wirausahawan di wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang berpengaruh secara parsial terhadap berwirausaha. c. 3.Faktor eksternal dan Faktor Internal berpengaruh secara simultan terhadap berwirausaha pada wirausahawan di wilayah kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Keterbatasan Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat keterbatasan- keterbatasan yang memungkinkan sehingga memberikan gangguan pada hasil penelitian. Beberapa diantaranya adalah pengukuran variabel faktor eksternal dan faktor internal. Faktor Ekternal tidak hanya meliputi kondisi sosial ekonomi keluarga dan pengetahuan berwirausaha. Banyak faktor diluar faktor tersebut yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Demikian juga dengan faktor internal dalam penelitian ini yang diukur melalui kepribadian dan motivasi wirausahawan. Keterbatasan jumlah sampel yang diteliti dan objek yang diteliti juga menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Saran Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh faktor eksternal dan internal menjadi wirausahawan, maka penulis memberikan saran yang diharapkan menjadi masukan, diantaranya: 1. Berwirausaha adalah hal yang penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sehingga perlu diadakan seminar untuk menambah pengetahuan berwirausaha
195
196
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
2. Penelitian selanjutnya mengenai pengaruh faktor ekternal dan internal menjadi wirausahawan perlu meneliti diluar aspek yang telah diteliti dalam penelitian ini. 3. Dalam penelitian selanjutnya disarankan mengambil sampel yang lebih besar dan objek yang lebih besar tentang berwirausaha. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta. Alma, Buchari. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta Berita Resmi Statistik Indonesia No 47/05/th XVIII/5 Mei 2015. Badan Pusat Statistik Indonesia Buchari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV.Alfabeta Fraenkel, J. & Wallen, N. (1993). How to Design and evaluate research in education. (2nd ed). New York: McGraw-Hill Inc. Kasali, Rhenald. 2010. Wirausaha Muda Mandiri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kasmir. 2011. Kewirausahaan (edisi revisi). Jakarta: Rajagrafindo Persada. Kuntowicaksono. 2012. Pengaruh Pengetahuan Wirausaha dan kemampuan Memecahkan Masalah Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Journal of Economic Education (Online) www.indiana.edu diakses pada 2 Juni 2015 pukul 16.03 Lambing, P. A. & Kuehl. C. R.(2007). Entrepreneurship. edition. Upper Narendra C. Bhandari. (2012). Relationship Between Studens’ Gender, Their Own Employment, Their Parents’ Employment, and The Students’ Intention for Entrepreneurship. Journal of Entrepreneurship Education. Vol. 15 hal 133. Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sukses. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Suryaman, Maman. 2006. Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. (Online). digilib.usm.ac.id diakses pada 2 Juni 2015 pukul 14.56 Suryana. 2006. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003. Tentang Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional