WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
PENGARUH KELAS SOSIAL, KELOMPOK REFERENSI, KELUARGA DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PASTA GIGI PEPSODENT (STUDI KASUS PADA SANTRI PPS AL-FATTAH PUTRI II SINGOSARI MALANG) Oleh : Mahmudah 1), Hadi Sunaryo 2), M. Khoirul ABS 3) 1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma; 3) Dosen tetap FE Unisma Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang ABSTRACT This research aims to know the effect of social class variable, reference group, families and motivation simultaneously on purchasing decision of Pepsodent toothpaste, as well as to know which variable of among the four variables that have a dominant influence on purchasing decisions of Pepsodent toothpaste. The samples that used in this research is students as a users of Pepsodent toothpaste on Al-Fattah Woman II Islamic Bording School of Singosari Malang. The tehnique of making the samples performed by using purposive sampling with the number of samples that taken as 25% from population number is 34 respondents. Whereas analysis of the data which used is multiple linier analysis which the test F for examine simultaneously and the test t for examine partially. The result of this research indicate that simultaneously of variable social class, reference group, families and motivation have significant influence to the purchasing decision. It is proved by F value in the amount of 10.200 with a significant level 0,000 under a = 0,05. Partially the variable of social class and reference groups have not significant influence. It is caused by each sig. > 0,05 is for variable of social class 0,610 and reference groups 0,427. While the variable of families and motivation have significant influence to the purchasing decision. It is caused by each sig. < 0,05 is for variable of families 0,047 and for motivation 0,000. From the partial test known that variable of motivation is an influential variable significantly and dominant. It is proved by standarized beta value is higher than the other independent variable that is 0,639. Key words: Social class, Reference group, Families, Motivation and Purchasing decision. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia usaha maka banyak perusahaan senantiasa berusaha melakukan inovasi produk atau jasa untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Produk personal care adalah salah satu produk-produk yang bersaing untuk mendapatkan konsumen. Diantara kategori produk yang bersaing ketat saat ini adalah produk pasta gigi. Sekian banyak merek dan varian pasta gigi, tetapi terdapat satu merek yang cukup eksis dalam persaingan bisnis yaitu pasta gigi Pepsodent. PPS Al-Fattah Putri II Singosari Malang merupakan kota santri yang wilayahnya terletak di salah satu pusat pendidikan yang selalu dinamis dengan kehadiran santri yang memiliki status sosial yang berbeda-beda. Dimana hal tersebut juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli berbagai produk terutama pada produk pasta gigi, salah satunya produk pasta gigi pepsodent. Dengan semakin banyaknya pasta gigi yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya. Dengan banyaknya merek pasta gigi yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen produsen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Untuk dapat berkembang atau hanya untuk sekadar
119
120
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
mempertahankan keberadaan produk dalam segmen pasar yang dimasukinya, perusahaan harus menghasilkan produk yang mutunya lebih baik, harga yang lebih murah, dan promosi yang lebih efektif dibandingkan pesaing lain agar produk tersebut tetap dipilih oleh konsumen. Keanekaragaman konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi banyak faktor, baik berupa faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri konsumen sendiri, sedangkan faktor eksternal berupa pengaruh yang berasal dari lingkungan dan program pemasaran yang dilakukan oleh produsen. Pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi banyak faktor. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen diantaranya adalah: 1. Kelas sosial 2. Kelompok referensi 3. Keluarga 4. Motivasi Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, dan motivasi terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent, serta untuk mengetahui variabel mana diantara keempat variabel tersebut yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent? 2. Diantara variabel kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, dan motivasi manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh variabel kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, dan motivasi secara simultan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. 2. Untuk mengetahui variabel mana diantara keempat variabel tersebut yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. KONTRIBUSI PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain: 1. Dapat dijadikan sebagai informasi dan menjadi bahan pertimbangan perusahaan guna mempelajari perilaku konsumen, yang selanjutnya dapat digunakan dalam pengambilan keputusan atau menyusun strategi pemasaran yang akan datang. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian berikutnya khususnya dalam bidang strategi pemasaran serta memberikan kontribusi disiplin keilmuan yang ditekuni. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Hasil Penelitian Terdahulu Sebagai bahan studi dan perbandingan dalam penelitian ini akan disajikan hasil penelitian terdahulu yaitu perilaku konsumen berkaitan dengan keputusan pembelian. Warsidi (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Persepsi Dan Sikap konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan”. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu analisis linier berganda dengan menggunakan metode accidental sampling. Sedangkan pengukuran variabel dengan skala likert 1-5. Sampel dalam penelitian ini
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
sebanyak 83 responden. Adapun dalam penelitian ini faktor-faktor konsumen membeli mie instan adalah aspek motivasi, persepsi dan sikap konsumen. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan aspek motivasi, persepsi, dan sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan secara parsial aspek motivasi, persepsi, dan aspek sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan nilai beta, terlihat bahwa variabel independen yang memiliki nilai beta tertinggi adalah variabel motivasi (X1) yang artinya variabel motivasi merupakan variabel yang dominan dibanding variabel lainnya. Hartono (2010) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Membeli Produk Susu Pasteurisasi Kabupaten Kudus”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian susu pasteurisasi dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli susu. Analisis data penelitian ini menggunakan korelasi kanonikal. Berdasarkan analisis korelasi kanonikal, dari 20 variabel dependen, maka terbentuk 4 fungsi kanonikal. Dari keempat fungsi yang terbentuk hanya fungsi pertama, kedua dan ketiga yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor demografi konsumen, motivasi kebutuhan dan keinginan, budaya, faktor kelompok, faktor kualitas, dan faktor promosi telah mempengaruhi konsumen untuk membeli susu pasteurisasi. Ridlo (2011) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Indomie”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap pengambilan keputusan pembelian mie instan merek indomie. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei dengan sampel sebanyak 96 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya (X1) sosial (X2) pribadi (X3) dan psikologis (X4) berpengaruh secara simultan terhadap pengambilan keputusan pembelian. Dan dari uji t diketahui secara parsial variabel budaya (X1) sosial (X2) pribadi (X3) dan psikologis (X4) berpengaruh secara signifikan. Dari variabel diatas pengaruh yang dominan adalah variabel psikologis. Ghoniyah (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Penentu Keputusan Pembelian Blackberry Di Semarang”. Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi variabel budaya, keluarga, motivasi, brand personality, kualitas produk, prestise terhadap keputusan pembelian handphone BlackBerry di Semarang. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna BlackBerry. Dari hasil hipotesis dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 (motivasi) dan hipotesis 4 (Brand Personality) berpengaruh secara signifikan. Sedangkan hipotesis 1 (budaya), hipotesis 2 (keluarga), hipotesis 5 (Kualitas Produksi) dan hipotesis 6 (Prestise) tidak berpengaruh secara signifikan. Pengertian Perilaku Konsumen Mowen dan Minor dalam Rizal (2002:6) mengemukakan, “Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perubahan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide”. Mangkunegara (2004:4) mendefinisikan bahwa, “Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berkembang dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang dan jasa yang dapat dipengaruhi lingkungan”. Mempelajari atau menganalisa perilaku konsumen adalah sesuatu yang kompleks karena berbagai variabel yang mempengaruhi dan kecenderungannya untuk saling berinteraksi. 1. Model Perilaku Konsumen Dharmmesta dan Handoko (2000:39) menyebutkan “Model” adalah sebuah penyederhanaan gambar dan kenyataan. Penyerhanaan ini melalui pengaturan aspek-aspek dan kenyataan dan hanya terdiri dan aspek-aspek dimana pembuat model terkait”.
121
122
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
2.
Tipe-tipe Perilaku Konsumen Kotler dalam Syamsuri (2000:201) Membagi empat tipe perilaku konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek, yaitu: Perilaku Pembelian Yang Rumit, Perilaku Pembelian Pengurangan Ketidak Nyamanan, Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan dan Perilaku Pembelian Yang Mencari Variasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dharmmestra dan Handoko (2000:16) mengemukakan ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen, yaitu: Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen, faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan keputusan dari konsumen. Faktor Eksternal adalah faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dari luar dirinya, seperti: Kebudayaan (cultur), Kelas Sosial (sosial class), Kelompok Referensi (reference group), dan Keluarga (family). Faktor Internal adalah faktor yang dapat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dari dalam dirinya yaitu faktor Psikologis, seperti: Kepribadian, Motivasi, Persepsi dan sikap. Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka dapat dibuat hipotesis penelitian ini sebagai berikut: H1: Kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. H2: Motivasi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini berjumlah 135 orang santri pengguna pasta gigi Pepsodent dengan rincian: kamar A1 berjumlah 10 orang, kamar A2 berjumlah 8 orang, kamar A3 berjumlah 12 orang, kamar A4 berjumlah 7 orang, kamar A5 berjumlah 5 orang, kamar B1 berjumlah 6 orang, kamar B2 berjumlah 9 orang, kamar B3 berjumlah 8 orang, kamar B4 berjumlah 9 orang, kamar B5 berjumlah 4 orang, kamar B6 berjumlah 11 orang, kamar B7 berjumlah 6 orang, kamar B8 berjumlah 8 orang, kamar B9 berjumlah 9 orang, kamar Ar-Roudloh berjumlah 16 orang dan kamar DH berjumlah 7 orang. Arikunto (2002:115) yang menjelaskan bahwa sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subyek peneliti kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan apabila subyeknya lebih dari 100 maka diambil antara 10%, 20%, 25% atau lebih, tergantung sempit luasnya wilayah pengamatan. Berdasarkan uraian diatas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 25% dari jumlah 135 Santri pengguna pasta gigi Pepsodent yaitu 135 x 25% = 33,75 dibulatkan menjadi 34. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu yaitu pengguna pasta gigi Pepsodent dimana kuesioner dibagikan hanya kepada pengguna pasta gigi Pepsodent. Definisi Operasional Variabel a. Kelas Sosial (X1) Kelas sosial ini dapat digunakan untuk mensegmenkan pasar dan mengukur tanggapan konsumen terhadap kegiatan pemasaran suatu perusahaan. Indikatornya adalah: 1) Uang bulanan (uang saku) mempengaruhi dalam pembelian. 2) Pasta gigi Pepsodent merupakan produk pasta gigi yang berkelas (bukan murahan).
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
b.
c.
d.
e.
3) Pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang dapat digunakan oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa membedakan kelas sosial tertentu. Kelompok Referensi (X2) Kelompok referensi adalah kelompok yang menjadi daya ukur seseorang dalam membentuk kepribadian dan prilakunya. Indikatornya adalah: 1) Pakar kesehatan/dokter menyarankan menggunakan pasta gigi Pepsodent. 2) Teman/sahabat menyarankan menggunakan pasta gigi Pepsodent. 3) Terpengaruh oleh iklan media massa maupun media cetak. Keluarga (X3) Keluarga adalah suatu kelompok konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan yang bisa menjadi obyek penelitian yang ekstensif. Indikatornya adalah: 1) Membeli pasta gigi Pepsodent karena orang tua (ayah/ibu) juga membeli pasta gigi Pepsodent. 2) Membeli pasta gigi Pepsodent karena saudara (kakak/adik) juga membeli pasta gigi Pepsodent. 3) Membeli pasta gigi Pepsodent karena family luar (paman/bibi/sepupu/keponakan) juga membeli pasta gigi Pepsodent. Motivasi (X4) Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu kegiatan tertentu yang berguna sebagai proses dalam mencapai suatu tujuan. Indikatornya adalah: 1) Harga pasta gigi Pepsodent yang diberikan sesuai dengan yang di inginkan. 2) Kualitas pasta gigi Pepsodent yang diberikan sesuai dengan yang di harapkan. 3) Dengan menggunakan pasta gigi Pepsodent dapat menumbuhkan kepercayaan diri. Keputusan pembelian pasta gigi pepsodent (Y). Keputusan pembelian pasta gigi pepsodent merupakan variabel yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku konsumen. Indikatornya adalah: 1) Tingkat selera berpengaruh pada keputusan pembelian. 2) Keputusan dalam menggunakan pasta gigi Pepsodent sudah tepat. 3) Akan setia memilih pasta gigi Pepsodent dari pada merek lainnya.
Model Penelitian Kelas Sosial Kelompok Referensi
Keputusan pembelian pasta gigi pepsodent
Keluarga Motivasi Sumber: Diolah Sendiri Metode Analisis Data Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Explanatory Research yang mengumpulkan informasi secara langsung dari responden dengan kuesioner dan menjelaskan hubungan antara perubahan-perubahan melalui hipotesis. menurut Sugiyono (2002:10) Explanatory Research (penelitian penjelasan) yaitu untuk menguji hipotesis antara variabel yang dihipotesiskan. populasi dalam penelitian ini adalah santri pengguna produk pasta gigi
123
124
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Pepsodent pada PPS Al-Fattah Putri II Singosari Malang. HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan terhadap 34 responden pada Santri PPS Al-Fattah Putri II Singosari Malang, maka dapat ditarik beberapa karakteristik responden meliputi umur, tingkat pendidikan terakhir, uang saku/kiriman tiap bulan dan pernah membeli atau menggunakan pasta gigi Pepsodent. Adapun beberapa karakteristik responden adalah sebagai berikut: Tabel 1. Karakteristik Responden Umur Jumlah Prosentase (%) < 13 tahun 2 5,88 13 - 14 tahun 13 38,23 15 - 16 tahun 5 14,70 > 17 tahun 14 41,17 Total 34 100 Pendidikan Jumlah Prosentase (%) SD 8 23,52 SMP 9 26,47 SMA 17 49,99 Total 34 100 Pendapatan Jumlah Prosentase (%) < Rp. 100.000 4 11,76 Rp. 100.000 – Rp. 150.000 13 38,23 Rp. 151.000 – Rp. 300.000 10 29,41 > Rp. 300.000 7 20,58 Total 34 100 Sumber: Data primer diolah, 2015 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Kaiser Meyer Olkin Measure Sampling Adequacy sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel KMO-MSA Standart Hasil Uji X1 0,586 ≥ 0,5 Valid X2 0,501 ≥ 0,5 Valid X3 0,525 ≥ 0,5 Valid X4 0,544 ≥ 0,5 Valid Y 0,598 ≥ 0,5 Valid Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil uji validitas dalam tabel 4.9, dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh KMO-MSA ≥ 0,5, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini bersifat valid. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dinilai dengan melihat nilai koefisiensi alpha cronbach. Apabila alpha cronbach sebuah instrumen penelitian > 0,6, maka instrumen tersebut bersifat reliabel, dan sebaliknya. Hasil pengujian lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alphs Cronbach Standart Hasil Uji X1 0,610 ≥ 0,6 Reliabel X2 0,790 ≥ 0,6 Reliabel X3 0,721 ≥ 0,6 Reliabel X4 0,796 ≥ 0,6 Reliabel Y 0,699 ≥ 0,6 Reliabel Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil uji reliabilitas dalam tabel 4.10, diketahui keseluruhan variabel dalam penelitian ini diperoleh alpha cronbach ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel penelitian tersebut bersifat reliabel. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorof-Smirnov. Hasil pengujian normalitas sebagaimana tampak pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp Sig Standar Hasil Uji X1 0,443 ≥ 0,05 Normal X2 0,055 ≥ 0,05 Normal X3 0,330 ≥ 0,05 Normal X4 0,098 ≥ 0,05 Normal Y 0,311 ≥ 0,05 Normal Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini memiliki asymp significancy > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel berdistribusi normal. Analisa Regresi Linier Berganda Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari variabel Kelas Sosial (X1), variabel Kelompok Referensi (X2), variabel Keluarga (X3), dan variabel Motivasi (X4) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y). Berdasarkan hasil pengujian, maka hasil regresi dapat disusun dalam bentuk tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien (B) Std. Error Beta (β) t hitung Sig. (Constan 0,390 0,640 0,609 0,547 t) X1 -0,077 0,150 -0,068 -0,515 0,610 X2 0,140 0,174 0,127 0,806 0,427 X3 0,234 0,113 0,300 2,073 0,047 X4 0,651 0,128 0,639 5,073 0,000 R = 0,765 R Square = 0,585 F hitung = 10,200 Sig. = 0,000 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,390 + 0,077 X1 + 0,140 X2 + 0,234 X3 + 0,651 X4
125
126
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Pengujian ini digunakan untuk menguji korelasi antar variabel bebas yang dapat dilakukan dengan melihat besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Dari hasil analisis diperoleh nilai Tolerance dan VIF sebagaimana tampak pada tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance Nilai VIF X1 0,811 1,233 X2 0,580 1,725 X3 0,683 1,464 X4 0,902 1,109 Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa masing-masing nilai tolerance variabel bebas ≥ 0,1 dan masing-masing nilai VIF variabel bebas ≤ 10. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas diatas menunjukkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini memenuhi asumsi multikolinieritas. b. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode Glejser Test. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel t Sig. X1 -1,132 0,267 X2 1,242 0,224 X3 0,946 0,352 X4 0,182 0,857 Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini memiliki tingkat signifikansi t statistik ≥ 0,05. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diatas menunjukkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini memenuhi asumsi heteroskedastisitas. Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis 1 Pengujian ini dilakukan untuk menguji Hipotesis 1 dengan menggunakan metode uji F, apakah keseluruhan variabel independen yang dimasukkan dalam model persamaan regresi berganda mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji F (ANOVA) diperoleh hasil Fhitung sebesar 10,200 dengan signifikansi (0,000) yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dari perhitungannya diketahui bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian menunjukkan bahwa variabel independent yaitu variabel kelas sosial, variabel kelompok referensi, variabel keluarga, dan variabel motivasi berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. b. Uji Hipotesis 2 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent yaitu variabel kelas sosial, variabel kelompok referensi, variabel keluarga, dan variabel motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent yang mengarah pada pengujian Hipotesis 2 dengan menggunakan metode uji t (t - test) dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kesalahan 5%.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Analisis regresi secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kelas Sosial (X1) Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel kelas sosial sebesar -0,515 dengan nilai signifikansi sebesar 0,610 lebih besar dari α 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel kelas sosial (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada taraf kepercayaan 95% dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel bebas lainnya bersifat konstan. 2. Kelompok Referensi (X2) Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel kelompok referensi sebesar 0,806 dengan nilai signifikansi sebesar 0,427 lebih besar dari α 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kelompok referensi (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada taraf kepercayaan 95% dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel bebas lainnya bersifat konstan. 3. Keluarga (X3) Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel keluarga sebesar 2,073 dengan nilai signifikansi sebesar 0,047 lebih kecil dari α 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel keluarga (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada taraf kepercayaan 95% dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel bebas lainnya bersifat konstan. 4. Motivasi (X4) Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel motivasi sebesar 5,073 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada taraf kepercayaan 95% dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel bebas lainnya bersifat konstan. 5. Sedangkan yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent adalah variabel motivasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai standardized beta variabel motivasi sebesar 0,639 lebih tinggi dibandingkan variabel independent lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden (Santri PPS Al-Fattah Putri II) di Jl. Sidoagung No. 19 Singosari Malang dan berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independent yaitu variabel kelas sosial, variabel kelompok referensi, variabel keluarga, dan variabel motivasi berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu keputusan pembelian. 2. Secara parsial variabel kelas sosial dan variabel kelompok referensi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel keluarga dan variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Dari pengujian secara parsial dapat diketahui bahwa variabel motivasi merupakan variabel yang berpengaruh signifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. Saran Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada variabel kelas sosial dapat diketahui bahwa indikator uang bulanan (uang saku) mempunyai rata-rata paling rendah
127
128
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
2.
3.
4.
5.
yaitu 3,05. Maka bagi perusahaan seyogyanya menengetahui kemampuan konsumen sehingga keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent lebih meningkat. Berdasarkan jawaban responden pada variabel kelompok referensi dapat diketahui bahwa indikator iklan media massa mempunyai rata-rata paling rendah yaitu 3,02. Maka bagi perusahaan seyogyanya mempromosikan produk dengan cara yang lebih menarik sehingga keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent lebih meningkat. Berdasarkan jawaban responden pada variabel keluarga dapat diketahui bahwa indikator family luar (paman/bibi/sepupu/keponakan) mempunyai rata-rata paling sedikit yaitu 2,91. Maka bagi perusahaan seyogyanya dapat meyakinkan konsumen sehingga keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent lebih meningkat. Berdasarkan jawaban responden pada variabel motivasi dapat diketahui bahwa indikator harga mempunyai rata-rata paling rendah yaitu 3,20. Maka bagi perusahaan seyogyanya mempertimbangkan harga sehingga keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent lebih meningkat. Berdasarkan jawaban responden pada variabel keputusan pembelian dapat diketahui bahwa indikator setia memilih merek Pepsodent mempunyai jawaban rata-rata paling rendah yaitu 3,20. Maka perusahaan seyogyanya memperhatikan marketing mix sehingga kesetiaan konsumen tetap terjaga dan keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Dharmmaesta, B.S dan Handoko, T.H. 2000. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Edisi Pertama/Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Engel, James F . Blackwell. 2001. Perilaku Konsumen. Jilid I, Jakarta: Binarupa Aksara. Indiantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1, Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit Erlangga. Mangkunegara, Prabo. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama. Mowen, John C dan Minor Michael. 2002. Perilaku Konsumen. diterjemahkan oleh Dwi Kartini Yahya, Jilid 2 edisi kelima, Jakarta: Erlangga. Schiffman, Leon, & Kanuk, 2008. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT. Indeks. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Bussines. Edisi Keempat. Penerbit Salemba. Setiadi, Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Group. Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suharno. 2010. Marketing In Practice. Edisi Pertama, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran. Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Swastha, Basu dan Handoko. 2002. Perencanaan Strategi dalam Pengambilan Keputusan-Keputusan. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Umar Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia. Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Edisi 1, Malang: CV. Cahaya P