Brought to you by Global Reports
Daftar Isi
Contents
Daftar Isi
Contents
Ikhtisar Data Keuangan
4
Financial Highlights
Profil Perusahaan
6
Company Profile
Struktur Kepemilikan Saham
7
Shareholding Structure
Struktur Perusahaan
8
Corporate Structure
Sambutan Dewan Komisaris
10
Board of Commissioners’ Message
Dewan Komisaris
12
Board of Commissioners
Sambutan Dewan Direksi
14
Board of Directors’ Message
Dewan Direksi
16
Board of Directors
Analisa dan Diskusi Manajemen
20
Management Discussion and Analysis
Manajemen Sumber Daya Manusia
25
Human Resources Management
Kepedulian Sosial
26
Social Welfare Awareness
Manajemen Lingkungan
27
Environmental Management
Kejadian Penting 1999
29
Significant Events in 1999
Data-data Pokok Perusahaan.
32
Laporan Keuangan Konsolidasi / Consolidated Financial Report
3 Brought to you by Global Reports
Corporate Data
Ikhtisar Data Keuangan
Financial H ighlights
NERACA Keterangan
BALANCE SHEET per 31 Des. (dalam jutaan Rupiah)
1999
1998
as per Dec. 31 (in million Rupiah)
*)
1997 *)
1996 *)
Description
1995 *)
Aktiva Assets Aktiva Lancar 1,228,659 1,282,614 1,497,815 1,415,237 1,631,623 Current Assets Piutang Hubungan Istimewa 151,074 70,494 93,689 109,397 253,151 Due from Related Parties Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 217,731 167,894 Deffered Tax Assets-Net Penyertaan Saham 1,058,982 1,208,790 240,522 236,727 234,375 Investment in Shares of Stocks Hutan Tanaman Industri Industrial Timber Plantation dalam Pengembangan 33,163 26,878 24,835 23,981 21,012 In Development Stage Aktiva Tetap-bersih 529,365 470,716 1,474,792 722,910 706,803 Property, Plant & Equipment-net Aktiva Lain-lain 2,578,344 2,893,022 2,065,094 159,425 150,478 Other Assets Jumlah Aktiva 5,597,318 6,120,406 5,396,747 2,667,677 2,997,442 Total Assets Kewajiban dan Ekuitas Liabilities an d Sto ckh o lders’ Equity Kewajiban jangka Pendek 4,347,018 4,402,113 2,510,019 437,591 618,542 Current Liabilities Kewajiban Pajak Tangguhan 28,762 41,593 72,430 91,249 102,806 Deffered Tax Liabilities-Net Hutang Jangka Panjang 9,824 9,501 471,488 219,333 454,810 Long-Term Debts Jumlah Kewajiban 4,385,603 4,453,207 3,053,937 748,173 1,176,158 Total Liabilities Hak minoritas atas aktiva bersih Minority Interest in a net assets of anak perusahaan 2 2 382,680 70,782 subsidiary Ekuitas 1,411,712 1,667,198 1,960,130 1,848,722 1,821,284 Stockholders’ Equity Jumlah Kewajiban dan Total Liabilities and Stockholder’s Ekuitas 5,797,318 6,120,406 5,396,747 2,667,677 2,997,442 Equity Saham Beredar (satuan saham)
1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000
Listed Shares (in Share Unit)
LAPORAN LABA RUGI Keterangan
INCOME STATEMENT (dalam juta Rupiah) 1999 1,595,016 324,268 142,911
Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Usaha Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan (140,329) Laba (Rugi) Bersih (103,363.97) Laba Usaha per Saham Dalam satuan Rupiah 102 Laba Bersih per Saham Dalam satuan Rupiah (74)
(in million Rupiah)
Description
1998 *) 1,929,206 650,748 486,087
1997 *) 1,085,437 255,917 121,486
1996 *) 951,311 182,679 67,643
1995 *) 817,818 123,530 16,103
(908,736) (757,021)
(22,425) (20,270)
144,161 98,874
111,802 77,880
347
87
48
12
(541)
(14)
71
56
Net Sales Gross Profit Income from Operations Income (Loss) before Provision for Income Tax Net Income (Loss) Income from Operations per Share ( In Rupiah) Net Income (loss) per Share (in Rupiah)
MODAL
CAPITAL
Keterangan
Description per 31 Des. (dalam jutaan Rupiah)
Modal Kerja Bersih
as per Dec. 31 (in million Rupiah)
1999 1998 *) 1997 *) (3,118,359) (3,119,499) (1,012,204)
1996 *) 977,646
1995 *) 1,013,081
*)
*)
PERTUMBUHAN Keterangan Penjualan Bersih Laba Usaha Laba Bersih Jumlah Aktiva Ekuitas
GROWTH 1999
1998
*)
-17.32% 77.74% -70.60% 300.12% -86.35% 3,634.69% -5.28% 13.41% -15.32% -14.94%
1997
*)
14.10% 79.60% -120.50% 102.30% 6.03%
1996
16.32% 320.06% 26.96% -11.00% 1.51%
*) Disajikan kembali sesuai dengan Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ) No. 46 Restated due to the adoption of the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 46
4 Brought to you by Global Reports
Net Working Capital
1995
-16.43% -95.17% -74.89% 8.97% 0.37%
Description Net Sales Income from Operations Net Income Total Assets Stockholders’ Equity
Ikhtisar Data Keuangan
Financial H ighlights
RASIO RASIO
RATIOS 1999
1998
*)
1997 *) 1996 *)
1995 *)
Likuiditas
Ratios Liquidity
Lancar
0.28
0.29
0.60
3.23
2.64
Current
Cepat
0.18
0.20
0.44
2.81
2.37
Quick
Pengelolaan Aktiva
Asset Management
Perputaran Persediaan
3.75
4.90
3.83
5.39
4.50
Inventory Turnover
Perputaran Aktiva Tetap
3.19
1.98
0.99
1.33
1.13
Fixed Assets Turover
Perputaran Jumlah Aktiva
0.27
0.34
0.27
0.34
0.28
Total Assets Turnover
Ekuitas terhadap Jumlah Aktiva
0.24
0.27
0.43
0.72
0.61
Equity to Total Assets
Pengelolaan Hutang
Debt Management
Jumlah Hutang terhadap Jumlah Aktiva
0.76
0.73
0.57
0.28
0.39
Debts to Total Assets
Jumlah Hutang terhadap Ekuitas
3.09
2.87
1.30
0.39
0.65
Debts to Equity
3.29**)
3.31**)
1.10**)
0.63
0.68
Loans to Deposits
Pinjaman Bank terhadap simpanan Profitabilitas Marjin Laba Kotor
Profitability 20.33% 33.73% 23.58% 19.20% 15.10%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha
8.96% 25.20% 11.19% 7.11%
1.97%
Operations Margin
Marjin Laba Bersih
-6.48% -39.24% -1.87% 10.39%
9.52%
Net Profit Margin
Laba Usaha terhadap Jumlah Aktiva
2.25% 2.54%
0.54%
Income from Operations to Total Assets
Laba (Rugi) Bersih terhadap Jumlah Aktiva
-1.79% -12.37% -0.38% 3.71%
2.60%
Net Income (Loss) to Total Assets
Laba Usaha terhadap Ekuitas
10.12% 29.16%
5.19% 3.52%
0.88%
Income from Operations to Equity
Laba (Rugi) Bersih terhadap Ekuitas
-7.32% -45.41% -0.87% 5.15%
4.28%
Net Income (Loss) to Equity
2.48%
7.94%
*) Disajikan kembali sesuai dengan Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ) No. 46 Restated due to the adoption of the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 46 **) Termasuk dalam “Simpanan” adalah deposito berjangka yang dijaminkan. Included in the “Deposit”are pledged time deposits.
5 Brought to you by Global Reports
Profil Perusahaan
Company Profile
PT Barito Pacific Timber Tbk merupakan Perusahaan industri kayu terpadu kelas dunia yang memproduksi plywood, blockboard, particle board, phenolic film faced plywood dan wood working. Pada tahun 1999, perusahaan telah mengekspor 91% produknya ke luar negeri dengan tujuan Jepang (28%), Korea (16%), Amerika (14%), Timur Tengah (13%), Taiwan (11%), Hong Kong (5%), China (2%), Eropa dan lain-lain (2%).
PT Barito Pacific Timber is a leading integrated wood based product manufacturer with diverse products such as plywood, blockboard, particleboard, phenolic film faced plywood and woodworking. In 1999, PT Barito Pacific Timber Tbk exported about 91% of its products overseas to Japan (28%), Korea (16%), USA (14%), Middle East (13%), Taiwan (11%), Hongkong (5%), China (2%), Europe and others (2%).
Untuk mewujudkan suatu To show the company’s p e ru sahaan yan g awareness of the berwawasan lingkungan, environment PT Barito PT Barito Pacific Timber Pacific Timber Tbk has Tbk sedang melakukan been working towards p ro se s un tuk obtaining eco-labeling of mendap atkan sertifikat its products, which e ko labe lin g yan g guarantees that they me njamin p ro d uk originate from sustainable perusahaan berasal dari managed resources. sumber yang lestari dan Furthermore, in August d ike lo la d en gan b aik. 1999, two of its Selain itu, p ada bulan subsidiaries, PT Tunggal Agustus 1999, PT Tunggal Agathis Indah Wood Agh atis In d ah Wo o d Industries and PT Industries dan PT Tunggal Tunggal Yudi Sawmill Yudi Sawmill Plywood Plywood obtained the ISO yang merup akan anak 14001 certificate, which perusahaan, telah berhasil proves the company’s mendap atkan sertifikat commitment to ISO 14001 sebagai bukti e n viro n m e n tal atas ke sadaran d an management in Per tumbuhan PT Barito Pacific Timber Tbk sejak ko mitme n p e rusah aan accordance with berdiri tanggal 4 April 1979. te rh ad ap lin gku n gan international standards. The The growth of PT Barito Pacific Timber Tbk since established on April 4, 1979 . sesuai dengan standard company also obtained the internasional. Perusahaan ISO 9002 certificate for juga telah mendapatkan sertifikat manajemen mutu ISO quality management, and was recognized for its quality 9002 dan memenuhi standar Japan Plywood Inspection standards in accordance with the Japan Plywood Corporation (JPIC), Japan Agricultural Standards (JAS), Inspection Corporation (JPIC), Japan Agricultural Japan Industrial Standards (JIS), International Standards (JAS), Japan International Standards (JIS), Hardwood Products Association (IHPA-USA), British International Hardwood Products Association (IHPAStandard (Eropa) dan Sistem Manajemen Kesehatan dan USA), British Standards (Europe) and the Health and Keselamatan Kerja (SMK3). Safety at Work Management System (SMK3). Untuk jangka panjang, PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan memiliki strategi yang efektif dengan mengembangkan Hutan Tanaman Industri yang dimasa datang akan dapat memasok kayu gelondongan untuk industri kayu. Luas Hutan Tanaman Industri yang telah di tanam sampai dengan tahun 1999 adalah 240.387 Ha. Industri kayu terpadu PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan terletak di Pulau Kalimantan yaitu Banjarmasin, Pontianak, Samarinda; dan di Maluku yaitu Sidangole (Pulau Halmahera) dan Falabisahaya (Pulau Mangole). Lokasi industri tersebut terletak di daerah yang sangat strategis dekat dengan pasokan bahan baku kayu gelondongan. Industri tersebut juga memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar yang terpencil d e ngan me n ingkatkan p en d ap atan p e rkap ita, pengembangan infrastruktur dan kegiatan-kegiatan sosial untuk masyarakat sekitar industri.
As a long-term strategy, PT Barito Pacific Timber Tbk and its subsidiaries have been developing industrial forest plantations to sustain the log supply for their timber industries in the future. The industrial forest plantations that have been developed by the end of 1999 have an area of 240,387 hectares. The timber industries are in Kalimantan and Moluccas. In Kalimantan the company has three industrial plants at Banjarmasin, Pontianak, and Samarinda. In Moluccas the company has industrial plants at Sidangole (Halmahera Island), and Falabisahaya (Mangole Island). All of the industries are strategically located near to its logs resources to ensure that they have a continuous supply of logs. The industries contribute positively to surrounding society by increasing the per capita income, developing infrastructure, and carrying out social services.
6 Brought to you by Global Reports
Brought to you by Global Reports
Brought to you by Global Reports
Corporate Structure
Struktur Perusahaan Nama Perusahaan / 1.
Name of Company
PT. Barito Pacific Timber Tbk
Lokasi / Location
Aktifitas / Activity
Banjarmasin & Pontianak, Kalimantan
-
Logging Plywood Blockboard Particle Board PFF Plywood Sawntimber Laminated Particle Board Woodworking HTI (Industrial Forest Plantation)
-
Logging Plywood Blockboard Sawntimber HTI (Industrial Forest Plantation)
-
Logging Plywood *) Blockboard *) Particle Board *) Woodworking *) HTI (Industrial Forest Plantation) Gedung Perkantoran (Office Building) Pembangunan Perumahan (Real Estate) Logging Plywood Blockboard Sawntimber Woodworking HTI (Industrial Forest Plantation)
Kendari, Sulawesi Tenggara 2.
PT. Tunggal Yudi Sawmill Plywood
Kampung Kanas - Samarinda, Kalimantan Timur
a. PT. Anangga Pundinusa
Kalimantan Timur
PT. Mangole Timber Producers
Desa Falabisahaya, Mangole, Maluku Utara
a. PT. Kalpika Wanatama b. PT. Griya Idola c. PT. Budi Barito Pacificrealty
Maluku Jakarta Jakarta
PT. Tunggal Agathis Indah Wood Industries
Sidangoli, Halmahera, Maluku Utara
a. PT. Kirana Cakrawala
Halmahera, Maluku Utara
-
5.
PT. Binajaya Rodakarya
Jelapat - Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- Perekat (Adhesive)
6.
PT. Wiranusa Trisatrya
Desa Falabisahaya - Mangole, Maluku Utara
- Perekat (Adhesive) *)
7.
PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper
Muara Enim, Sumatera Selatan
- Pulp & Paper - Trial Run
8.
PT. Enim Musi Lestari a. PT. Musi Hutan Persada
Jakarta Subanjeriji, Benakat, Martapura - Sumatera Selatan
- Investment Holding Company - HTI (Industrial Forest Plantation)
9.
PT. Rimba Equator Permai
Sintang, Kalimantan Barat
- HTI (Industrial Forest Plantation)
10. PT. Barito Kencanamahardika
Sumatera Selatan
- MDF - Planning
11. PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
Samarinda, Kalimantan Timur
Sanga-Sanga Pendingin, Kaltim Kalimantan Timur Samarinda Kalimantan Timur Kalimantan Timur Riau, Sumatera Pekanbaru, Riau, Sumatera
-
12. PT. Pendopo Energi Batubara
Muara Enim, Sumatera Selatan
- Batubara (Coal) - Planning
13. PT. Penukalabab Energi Batubara
Muara Enim, Sumatera Selatan
- Batubara (Coal) - Planning
14. PT. Babatoman Energi Batubara
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
- Batubara (Coal) - Planning
15. PT. Wiradaya Lintas Sukses
Muara Enim, Sumatera Selatan
- Jasa Pengangkutan (Transportation Services)
16. PT. Agropratama Suburlestari
Kalimantan Tengah
- Perkebunan Kelapa Sawit - Planning (Palm Oil Plantation)
17. PT. Wahanaguna Marga Pratama
Kapuas, Kalimantan Tengah
- Perkebunan Kelapa Sawit - Planning (Palm Oil Plantation)
3.
4.
a. PT. Nityasa Prima b.PT. Surya Hutani Jaya c. PT. Nityasa Mandiri d.PT. Batu Penggal Chemical Industry e. PT Sumalindo Hutani Jaya f. PT. Inti Prona g. PT. Arjuna Perdana Mahkota Plywood
*) Aktifitas terhenti sejak tanggal 29 November 1998 karena gempa bumi. No activity since 29 November 1998 due to earthquacke.
9 Brought to you by Global Reports
Logging Plywood Processed Panel Woodworking MDF (Medium Density Fiber Board) Pulp mill- planning HTI (Industrial Forest Plantation) MDF Perekat (Adhesive) HTI (Industrial Forest Plantation) Logging Plywood
Sambutan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ M essage
Prajogo Pangestu Komisaris Utama
President Commissioner
PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT Harapan kami dalam tahun 1999 kinerja perseroan dapat diakhiri dengan catatan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun demikian dampak krisis moneter terhadap perekonomian Indonesia masih terus berlanjut hingga tahun 1999. Kondisi ini dapat dilihat dari masih tidak menentunya fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sepanjang tahun 1999, tingkat bunga kredit masih tetap tinggi - meskipun kebijakan BI menurunkan bunga SBI berhasil menurunkan tingkat bunga Deposito berjangka, namun demikian produksi barang dan jasa sektor riil masih mengalami stagnasi akibat sulitnya likuiditas. Untuk itu dapat dimaklumi bahwa dampak lingkungan eksternal tersebut adalah merupakan faktor negatif yang paling dominan terhadap pencapaian kinerja keuangan perseroan pada tahun buku 1999.
TO OUR RESPECTED SHAREHOLDERS, A better record than the year before was the hope for the company’s performance in 1999. However the effects of the monetary crisis has continued until the end of 1999. It can be seen from the fluctuation of the Rupiah against the US Dollar during 1999, the high interest rate – despite the Central Bank of Indonesia’s policy to reduce the interest rate for SBI (Central Bank Notes) which succeeded to decrease the interest rate of time deposits. This resulted in liquidity problems which caused stagnation in the production of goods and services in the real sector. Needless to say, these unfavorable external factors were the dominant negative factors to the company’s performance in 1999.
Usah a p e merin tah d an sekto r swasta un tuk menggerakkan kembali kegiatan ekonomi Indonesia pada tahun 1999 setelah diterpa krisis akhirnya menemui hambatan karena kurang didukung oleh lingkungan yang kondusif sehingga memberi pengaruh negatif terhadap kegiatan dunia usaha terutama terhadap usaha penyehatan sektor keuangan. Kerusuhan sosial dan tuntutan-tuntutan propinsi tertentu juga memperburuk
The efforts of the Government and the private sector to boost the Indonesian economy in 1999, after the crisis, met with obstacles due to a lack of conducive environment, and this resulted in a negative impact on business activities, especially in relation to the recovery of the financial sector. Social turmoil in several areas, and the demands made in some provinces, aggravated the situation. The uncertainty in the domestic situation
10 Brought to you by Global Reports
Sambutan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ M essage
keadaan. Akibatnya lingkungan dalam negeri yang kurang menentu hingga menjelang pemilihan kepala negara tersebut memberi dampak terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah dan menurunkan proses pemulihan sektor non keuangan.
during the period until the presidential election caused fluctuations in the Rupiah exchange rate, and slowed down the recovery in the non-financial sector.
Kondisi–kondisi lingkungan perseroan yang kurang menguntungkan tersebut diatas sangat berpengaruh terh adap p encap aian sasaran–sasaran yang telah direncanakan manajemen. Akibatnya kinerja keuangan perseroan tahun 1999 kurang begitu menggembirakan dengan menderita kerugian sebesar Rp. 103,4 milyar walaupun sudah ada kemajuan dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp. 757,0 milyar ditahun 1998.
The unfavorable external conditions mentioned above have affected the company’s ability to meet the targets that were planned by the management. This resulted in an unfavorable financial performance of the company with a loss of Rp. 103.4 billion even though it has improved compared with a loss of Rp. 757,0 billion in 1998.
Laporan keuangan PT Barito Pacific Timber Tbk yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 dan telah diaudit oleh Prasetio, Utomo & Rekan, telah kami kaji dan analisis. Untuk itu Dewan Komisaris menyatakan telah menerima baik laporan keuangan tersebut dan akan mengajukannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham guna memperoleh persetujuan.
The financial statement of PT Barito Pacific Timber Tbk for the period ended at 31 December 1999, and audited by Prasetio, Utomo and Partners, has been examined and analyzed by us. The board of commissioners accepts the statement and will propose it to the Annual General Meeting for their approval.
Dewan Komisaris sangat menghargai usaha–usaha yang dilakukan Direksi PT Barito Pacific Timber Tbk atas upayanya untuk tetap berprestasi dalam suasana kondisi e kstern al yan g ku ran g men gu ntu ngkan . Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris tak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada pemegang saham, masyarakat dan pihak–pihak yang berkepentingan lainnya terhadap perseroan atas d u kun gan d an lo yalitas yan g d ibe rikan ke p ad a perseroan.
The board of commissioners sincerely appreciates the remarkable team efforts of the board of directors of PT Barito Pacific Timber Tbk during the unpropitious external conditions. We would also like to extend our gratitude to our esteemed shareholders, the public and other stakeholders for their support and loyalty to the company.
Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkahi semua usaha perseroan yang sama–sama kita cintai, dimasa – masa mendatang.
Finally, may our good Lord always bless all of our efforts for the company in the future.
Atas nama Dewan Komisaris For and on behalf of the Board of Commissioners
Prajogo Pangestu
Haji Mas Widarsadipradja
Komisaris Utama / President Commissioner
Komisaris / Commissioner
11 Brought to you by Global Reports
Dewan Komisaris
Board of Commissioners’
Prajogo Pangestu President Commissioner
Komisaris Utama
Prajogo Pangestu started his career in 1962 in the interinsular trading, then he was a member of Djajanti Timber Group’s Board of Directors (19691979). He was a Vice President Commissioner of PT Astra International (1993-1997). Then he was a member of PT Astra International Board of Commissioners (1997-1998). He was appointed a Vice President Commissioner of PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper since March 1997. He was appointed President Commissioner of the company since 1993.
Mengawali karirnya pada tahun 1962 dengan aktif dalam perdagangan interinsulair, kemudian menjadi anggota Direksi Djajanti Timber Group (19691976). Pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Astra International (1993-1997) dan sebagai Komisaris PT Astra International (1997-1998). Menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper sejak Maret 1997 sampai sekarang, serta menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 1993.
Berkarya untuk
Negara
Dedicated to the Nation
Haji M as Widarsadipradja Komisaris
Haji Mas Widarsadipradja started his career in Escompto Bank N.V. in 1950, which was then Bank Dagang Negara. In 1966 until 1975, he was Director of Bank Dagang Negara, then in 1975 until 1977 he was Director of Bank Bumi Daya. In 1977 until 1988 he was President Director of Bank Dagang Negara. Currently he has been Commissioner of several companies such as PT Chandra Asri, PT Branta Mulia, PT Plaza Indonesia Realty, PT Jakarta International Hotel & Development, PT Pasaraya Nusakarya, PT Pasaraya Toserbajaya, PT Tri Polyta Indonesia, he was appointed a Commissioner of the company since June 1998.
Mengawali karir di Escompto Bank N.V. pada tahun 1950, yang kemudian dilebur menjadi Bank Dagang Negara. Tahun 1966–1975 menjabat sebagai Direktur Bank Dagang Negara, dan kemudian tahun 1975-1977 sebagai Direktur Bank Bumi Daya. Tahun 1977-1988 menjabat sebagai Direktur Utama Bank Dagang Negara. Saat ini masih menjabat sebagai Komisaris di beberapa perusahaan, antara lain PT Chandra Asri, PT Branta Mulia, PT Plaza Indonesia Realty, PT Jakarta International Hotel & Development, PT Pasaraya Nusakarya, PT Pasaraya Toserbajaya, PT Tri Polyta Indonesia serta menjabat Komisaris Perseroan sejak Juni 1998.
12 Brought to you by Global Reports
Commissioner
Dewan Komisaris
Board of Commissioners’
Harlina Tjandinegara Komisaris
Commissioner Harlina Tjandinegara started her career in 1976 as Commissioner of PT Barito Pacific Lumber Company, a Commissioner of PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (1987-1998). She was appointed a Commissioner of the company since June 1993.
Karirnya diawali pada tahun 1976 sebagai Komisaris PT Barito Pacific Lumber Company sampai sekarang, Komisaris PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (1987-1998) dan sejak Juni 1993 sebagai Komisaris Perseroan.
Jusran Komisaris
Commissioner Jusran started his career in 1956 in NV Persabi Palembang. He was appointed to several positions in Bank Dagang Negara from 1961 to 1988, with his last position as Assistant Managing Director from 1984 to 1988. He served the company as a Finance and Administration Director from 1988 to April 1990, a Commissioner of PT Mangole Timber Producers since 1991-1998, a Director of PT Wiranusa Trisatrya since 1991, a Director of PT Muktilestari Kencana since 1993 and a Commissioner of the Company from 1991 to 1993. He served the company as a Vice President Director from July 1993 until June 1998, then he was appointed a Commissioner of the company since June 1998.
Karirnya diawali pada tahun 1956 di NV Persabi Palembang, kemudian menduduki beberapa jenjang jabatan di Bank Dagang Negara (1961-1988) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Muda (1984-1988). Sejak tahun 1988 bergabung dengan Barito Pacific Group sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan sampai April 1990. Menjadi Komisaris PT Mangole Timber Producers (1991-1998), Direksi PT Wiranusa Trisatrya sejak 1991, Direksi Muktilestari Kencana (1993), Komisaris Perseroan (1991-1993) dan menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan (1993-Juni 1998), serta menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 1998.
Pamudji Komisaris Mengawali karirnya pada tahun 1976 sebagai Kepala Seksi Perikanan dan Peternakan pada Sub Direktorat Perusahaan Pertanian - Direktorat Persero dan PKBUN, kemudian menduduki beberapa jenjang jabatan di BAPEPAM (1977-1987) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Pemeriksaan dan Evaluasi Produksi. Sejak Juli 1987, bergabung dengan PT Taspen (Persero) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Investasi serta sebagai Ketua Project Officers Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi. Bergabung dengan Barito Pacific Grup sejak Juli 1993 sebagai Direktur Perseroan, serta mulai menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 1999.
Pamudji started his career in 1976, heading the Fishery and Animal Husbandry Section, a Sub-Directorate of Corporations and Agriculture. From 1977 to 1987, he served several different positions within BAPEPAMwith his last position being Head of Production Examination and Evaluation Division. He has been with PT TASPEN since July 1987 with his last position as the Investment Head and as the Head of Project officers for Development of small Business and Cooperatives. He was appointed a Director of Company in July 1993, then he was appointed a Commissioner of the Company since June 1999.
13 Brought to you by Global Reports
Commissioner
Sambutan Dewan Direksi
Board of Directors’ M essage
Pemegang Saham yang Terhormat, Memasu ki tahu n 1999 situ asi ekon o mi nasio nal khususnya moneter ditandai dengan penuh ketidakpastian, kekhawatiran masyarakat terhadap kebijakan perbankan, sistem nilai tukar Rupiah terhadap valas dan perkembangan sosial politik di tanah air yang tidak menguntungkan telah mempengaruhi p erkembangan ekonomi nasional secara keseluruhan. Perseroan sebagai pelaku bisnis berbasis ekspor dengan mengelola dan melestarikan kekayaan alam sektor kehutanan, tidak terlepas dari dampak negatif krisis sosial dan ekonomi baik didalam maupun diluar negeri.
To Our Respected Shareholders, The year 1999 began with a national political and economic situation that was marked by uncertainty, anxiety about the banking policy and the system for valuing the Rupiah against foreign currencies, and socio-political developments that were unfavorable, all of which had an effect on the national economy.
Selain kelangkaan bahan baku tersebut, penguatan nilai Rupiah memperkecil marjin usaha perseroan. Ketika harga jual rata-rata seluruh produk cukup tinggi (sebesar US$ 307,51/ m 3 di bulan Juni 1999), pendapatan dalam Rupiah menurun disebabkan oleh penguatan Rupiah terhadap Dolar di bandingkan dengan pendapatan pada bulan-bulan sebelumnya, sebaliknya pada saat harga jual produk perseroan mengalami penurunan (lihat grafik hal. 23) kurs Rupiah terhadap dollar melemah sehingga nilai konversinya meningkat, namun karena volume penjualannya tidak besar dan terjadi hanya sesaat maka keuntungan kurs tidak begitu signifikan.
Apart from the shortage of logs, the strengthening of the Rupiah also depressed the company’s margin. When the average selling price of the company’s products was high (around US$ 307.51/m 3, in June 1999) the revenue in Rupiahs decreased because the Rupiah strengthened against the Dollar (see graph on page 23) compared with its value during the previous months. On the other hand, when the Rupiah weakened against the dollar the selling price declined and at the same time the sales volume was not so high, resulting in no significant benefit.
Pangsa pasar perusahaan yang berasal dari negaranegara di kawasan Asia adalah sebesar 62% dan sisanya sebesar 38% berasal dari Eropa, USA, Timur Tengah dan Australia. Kurang baiknya kondisi ekonomi negaranegara tujuan eksp or p rod uk p erseroan tersebut khususnya Asia, mengakibatkan harga produk perseroan memasuki triwulan ke empat tahun 1999 mengalami
The company’s sales in Asian countries accounts for 62% of the total, while the remainder (38%) are in Europe, USA, Middle East, and Australia. Poor economic conditions in the importing countries, especially in Asia, caused a decrease in the selling price in the fourth quarter of 1999. At the same time the Rupiah became stronger against foreign currencies. Increasing log costs,
PT Barito Pacific Timber Tbk as an integrated manufacturer of wood-based products was faced with a PT Barito Pacific Tb k se bagai shortage of logs - the perusahaan industri kayu terpadu, main raw material during 1999. This was dihadapkan pada kendala kelangkaan b ah an b aku u tama (kayu caused by the gelondongan) selama tahun 1999. Government policy of removing the ban on Keadaan tersebut dikarenakan adanya kebijakan pembebasan ekpor kayu log exports, and also by the severe dry season of ge lo n do ngan d an ko n disi alam 1999, which impeded sepanjang tahun 1999 yang kering the transport of raw membuat pengangkutan bahan baku melalui sungai ke pabrik pengolahan material by river to the me ne mu i h amb atan . Selain itu , plants. Apart from that, Yohannes Hardian Widjonarko civil unrest in some sumber bahan baku perseroan yang Direktur Utama President Director of the company’s tersebar diberbagai wilayah propinsi concession areas, dan kerusuhan sosial yang terjadi di which spread over several provinces, contributed to the daerah konsesi juga merupakan faktor dominan yang lack of raw material. The consequence is that the cost of san gat me mp e n garuh i keku ran gan b ahan b aku logs has gone up because the company must buy more perseroan dari areal konsesi sendiri. Akibatnya, biaya logs from the open market. kayu gelondongan menjadi tinggi karena perusahaan memerlukan pasokan kayu gelondongan dari pemegang HPH lainnya.
14 Brought to you by Global Reports
Sambutan Dewan Direksi
Board of Directors’ M essage
penurunan yang cukup berarti dan pada saat yang bersamaan kurs Rupiah terhadap valuta asing menguat. Tekanan negatif tidak sampai disitu, pada saat yang sama pula harga bahan baku kayu gelondongan dan biaya operasi perseroan yang menggunakan komponen Rupiah meningkat tajam. Secara menyeluruh kondisi ini sangat mempengaruhi kinerja operasi perusahaan. Untuk mengurangi dampak yang lebih buruk pada kinerja operasi tahun buku 1999 manajemen memutuskan untuk menurunkan volume produksi khususnya plywood dari 846.000m3 menjadi 632.000m3.
and operational costs that are in Rupiah, increased the pressure on the company’s profitability. This affected the company’s operating performance as a whole. To minimize the effect on the company’s performance, the management decided to decrease the production volume, especially plywood, from 846,000 m3 to 632,000 m 3.
Perkembangan proses restrukturisasi hutang perseroan h in gga saat in i su d ah p ad a tah ap fin al. Sep e rti diketahui bahwa hutang perseroan terdiri dari dua ko mp on e n, h u tang valas yang b e rjumlah US$378.000.000, dalam b entuk p injaman b ank dan surat berharga, serta obligasi Rupiah sebesar Rp. 400.000.000.000. Sebesar 50% dari pokok obligasi Rupiah telah di swap kedalam US$ senilai US$66,67 juta. Perusahaan telah memberikan jaminan atas pinjaman dari PT Barito Pacific Lumber Company sebesar US$ 52,8 juta dan Rp 35 milyar.
By the end of 1999, the company’s debt restructuring process was in its final stages. The company’s debt comprised of two components, the foreign exchanges debt of US$378,000,000 in bank loan, as well as commercial papers and Rupiah obligations amounting to Rp. 400,000,000,000. Half of the principal Rupiah obligation has been swapped into US$ in the amount of US$66.67 million. The company also guarantees loans of PT Barito Pacific Lumber Company of US$ 52.8 million and Rp. 35 billions.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan bahwa hutan tanam milik PT Musi Hutan Persada telah mulai d ip anen p ada bu lan Jun i 1999 memenu hi kebutihan bahan baku kayu gelondongan pabrik pulp PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper di bawah perjanjian Pulp Wood Agreement. Pabrik pulp PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper telah selesai dibangun dan uji coba produksi dilakukan awal tahun 2000.
We are pleased to announce that we have started harvesting the industrial forest plantation of PT Musi Hutan Persada since June 1999 and have supplied logs to PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper for pulp production under the Pulp Wood Agreement. PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper pulp mill has finally been constructed and trial run has started since early 2000.
Segala upaya telah kami lakukan untuk mengoptimalkan sumber-sumber yang ada dan mengantisipasi kondisi eksternal yang kurang menguntungkan, tetapi usahausaha tersebut belum cukup memberikan perbaikan terhadap kinerja pendapatan perusahaan pada tahun buku 1999.
All efforts have been made to optimize the existing resources and to anticipate disadvantageous external conditions, however those efforts have not yet resulted in an improvement in the performance of the company for the year 1999.
Before presenting the company’s performance report in Sebelum menyampaikan laporan kinerja perseroan Management Discussion and Analysis, the Board of dalam Pembahasan dan Analisa Manajemen, Dewan Directors would like to extend their gratitude to the Direksi mengucap kan terima kasih yang sebesarshareholders for the opportunity and trust that have been b e sarn ya kep ad a p ara p e me gan g sah am atas extended to them. We would also like to show kepercayaan dan kesempatan yang telah diberikan. Kami appreciation to the Board of Commissioners for their juga mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya guidance and supervision, our business partners and ke p ad a Dewan Komisaris atas b imbin gan d an staff for their loyalty and dedication. pengawasannya, serta kepada para relasi serta seluruh staf atas loyalitas dan ketekunannya. Atas nama Dewan Direksi For and on behalf of the Board of Directors
Yohannes Hardian Widjonarko
Susana Sutanto
Direktur Utama / President Director
Wakil Direktur Utama / Vice President Director
15 Brought to you by Global Reports
Dewan Direksi
Board of Director’s
Dari kiri ke kanan / From left to right 1. Andito Ario Bismo, 2. Soedibyo , 3. Yohannes Hardian Widjonarko , 4. Juhannes Djalimin, 5. Susana Sutanto, 6. Andria Bachrudin, 7. Riskintono Rachman, 8. Agus Salim Pangestu .
16 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Dewan Direksi
Board of Director’s
17 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Dewan Direksi
Board of Director’s
Yohannes Hardian Widjonar ko Yohannes Hardian Widjonarko began his career in the timber industry in 1976 with PT Widjaya Kusuma Timber and then joined PT Rimba Karya Indah. He joined Barito Pacific Group in 1988, was appointed a Director of PT Mangole Timber Producers in 1991 until June 1998 and a Director of the Company from June 1993 until June 1998. Then he was appointed as President Director of PT Barito Pacific Timber Tbk since June 1998.
Mengawali karirnya dibidang perkayuan pada tahun 1976 sebagai karyawan PT Widjaya Kusuma Timber dan terakhir di PT Rimba Karya Indah. Bergabung dengan Barito Pacific Group pada tahun 1988, tahun 1991 sampai dengan Juni 1998 menjabat sebagai Direktur PT Mangole Timber Producers dan dari 1993 sampai dengan Juni 1998 menjabat sebagai Direktur Perseroan, sejak Juni 1998 menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan.
Susana Sut ant o Susana Sutanto began her career in 1978 as an auditor for Hays Allen, Chartered Accountants, London, UK. From 1980-1982, was with Drs Hadi Sutanto & co (correspondent of Price Waterhouse) From 1982-1987 as a Financial Controller at PT Ratu Sayang International & PT Landmark Group. She joined Barito Pacific Group in 1987. She has been Commissioner of PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper since March 1997 until now. She was appointed a Director of the company in June 1993, then as Vice President in June 1998.
Mengawali karirnya tahun 1978 di Hays Allen, Chartered Accountants, London, UK. Dari tahun 1980-1982 bekerja pada Akuntan Drs Hadi Sutanto & co (Koresponden dari Price Waterhouse) dari tahun 1983-1987 sebagai Financial Controller di PT Ratu Sayang International dan PT Landmark Group. Tahun 1987 bergabung dengan Barito Pacific Group. Menjabat sebagai komisaris PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper sejak Maret 1997 sampai sekarang. Di tahun 1993 menjabat sebagai Direktur Perseroan, kemudian sejak Juni 1998 sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan.
Andito Ario Bismo Lulus Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor tahun 1984. Memulai karir pada tahun 1984 di Konsultan Pembangunan Transmigrasi. Bergabung dengan Barito Pacific Group pada tahun 1991 Sejak Juni 1998 diangkat sebagai Direktur perseroan.
Andito Ario Bismo graduated from Forestry Faculty, Bogor Agriculture Institute in 1984. He started his career in 1989 as consultant in Transmigration Development. He joined Barito Pacific Group in 1991 and was appointed a Director of the company in June 1998.
Agus Salim Pangest u Lulus dari Boston College, Amerika Serikat, pada tahun 1994 sebagai sarjana Economic Science dan sarjana Bussiness Administration. Mengawali karir pada tahun 1993 di Linkage Human Resource Management, Amerika Serikat, dan kemudian pada tahun 1995 sampai dengan 1997 bekerja sebagai Financial Analyst pada Merrill Lynch, Amerika Serikat. Bergabung dengan Barito Pacific Group sejak Juli 1997 dan di angkat sebagai Direktur perseroan sejak Juni 1998.
Agus Salim Pangestu graduated from Boston College, United States of America with the Bachelor Degrees in Economic Science and Business Administration in 1994. He began his career in 1993 in Linkage Human Resource Management and from 1995 until 1997 as Financial Analyst in Merrill Lynch in the United States. He joined Barito Pacific group in July 1997 and was appointed a Director of the company in June 1998.
Juhannes D jalimin Juhannes Djalimin joined Barito Pacific Group in 1981 as one of the accounting staff and was appointed a Director of the company in June 1998.
Memulai karir di Barito Pacific Group tahun 1981 sebagai staf Accounting dan diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 1998.
Soedibyo Soedibyo graduated from Technical Faculty of Brawijaya University in 1976. He started his career in 1977 as a Project Manager of PT Erses Alsthorn Cogelex. He joined Barito Pacific Group in August 1982, and was appointed a Director of the company in June 1998.
Lulus Fakultas Teknik Universitas Brawijaya pada tahun 1976. Mengawali karir pada tahun 1977 sebagai Project Manager PT Erses Alsthorn Cogelex. Bergabung dengan Barito Pacific Group pada Agustus 1982, kemudian diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 1998.
Andr ia Bachr udin Lulus dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan tahun 1977. Mengawali karier sebagai karyawan BPKP dengan jabatan Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus, bergabung di PT Taspen (Persero) sejak 1991, kemudian diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 1998.
Drs. H. Andria Bacharudin, Ak graduated from Institute of Finance in 1977. He began his carier as a special auditor for the Government (BPKP) and joined PT Taspen since 1991 until he was appointed a Director of the company in June 1998.
Riskintono Rachman Lulus S2 di bidang Finance dari USIU, San Diego California, Amerika Serikat pada tahun 1990. Mengawali karir pada tahun 1978 di berbagai perusahaan swasta nasional di Jakarta, sejak tahun 1982 bekerja di PT TASPEN (Persero), terakhir menjabat sebagai fungsional pada Divisi Renbang Usaha, kemudian diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 1998.
He graduated in Finance from USIU, San Diego, California, United States of America in 1990. He started his career in 1978 working for several Indonesian private companies, then joined PT Taspen (Persero) in 1982 with latest position in Business Planning and Development. He was appointed a Director of the company in June 1998.
18 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Dewan Direksi
Board of Director’s
19 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Penjualan Bersih Ditengah situasi pemulihan di Asia Pacific yang berjalan sangat lambat dan situasi moneter dan politik dalam negeri yang masih belum menentu pada tahun 1999, perusahaan berhasil melakukan penjualan produkproduknya dengan volume sebesar 748.942M3, turun 253.539 M3 atau 25,3% bila dibandingkan dengan tahun 1998. Penurunan volume penjualan tersebut disebabkan terutama karena (1) tidak berfungsinya fasilitas produksi PT. Mangole Timber Producers sebagai akibat dari gempa
Net Revenue In the midst of slow economic recovery in the Asia Pacific region, and the uncertainties of the domestic economy and political situation in 1999, the company was able to sell 748,942 M3 of its products which is 253,539 M3 or 25.3% lower compared to 1998. The decrease of the sales volume is due mainly to the (1) incapacitation of PT. Mangole Timber Producer’s production facilities by an earthquake at Mangole Island in November 1998 and (2) the decision of management to reduce the
bumi di pulau Mangole pada bulan Nopember 1998 (2) mahalnya harga bahan baku kayu gelondongan di pasar sehingga manajemen perusahaan memutuskan untuk mengurangi pembelian kayu gelondongan dari pasar yang mengakibatkan menurunnya volume produksi.
production volume in 1999 due to the extensive increase in log prices in the market. The average selling price for all products for the year 1999 was US$ 272.41/M 3, an increase of US$ 79.65/M 3 or 41.3% compared to the previous year. The increase is due to the growth of market demand as a result of the economic recovery in Asia Pacific, which is our main market. Despite the increase of average selling price in 1999, the diminution of sales volume and the strengthening of Rupiah versus US$ resulted in a decrease of net revenue by 17.3% or Rp. 334.2 billion from Rp. 1,929.2 billion in 1998 to Rp. 1,595.0 billion in 1999. The revenue by product is as follows:
Harga jual rata-rata seluruh produk perusahaan untuk tahun 1999 adalah US$272,41/M 3, naik US$79,65/M 3 atau 41,3% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan harga jual tersebut disebabkan oleh membesarnya permintaan sebagai akibat dari pemulihan ekonomi di Asia Pacific yang merupakan pasar utama perusahaan. Walaupun ada kenaikan harga jual, penurunan volume penjualan dan penguatan mata uang rupiah mengakibatkan penurunan penjualan bersih perusahaan sebesar 17,3% atau Rp. 334,2 milyar dari Rp. 1.929,2 milyar di tahun 1998 menjadi Rp. 1.595,0 milyar ditahun 1999. Perincian penjualan bersih untuk masingmasing produk adalah sebagai berikut: Plywood Penjualan bersih dari produk plywood ditahun 1999 adalah sebesar Rp. 1.215,8 milyar, turun Rp. 269,1 miliar atau 18,1% dibandingkan dengan tahun 1998 dengan volume penjualan sebesar 571.064 M3, turun sebesar 208.059 M3 atau 26,7% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga jual rata-rata plywood adalah sebesar US$ 287,72/M3, naik sebesar US$86,83 atau 43,1% dibandingkan harga rata-rata tahun sebelumnya. Harga jual tertinggi untuk plywood di tahun 1999 terjadi di bulan Juni 1999 dengan harga rata-rata sebesar US$ 326,20/M3.
Plywood The revenue generated from the sale of plywood in 1999 amounted to Rp. 1,215.8 billion, a decrease of Rp. 269.1 billion or 18.1% compared to 1998. The sales volume was 571,064 M 3, a decline of 208,059 M 3 or 26.7% compared to the year 1998. The average selling price for plywood was US$ 287.72/M3, an increase of US$ 86.83/M 3 or 43.1% compared to previous year. The highest average price for plywood for the year 1999 was US$ 326.20/M 3, in the month of June.
20 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Analisa dan D iskusi M anajemen
M anagement D iscussion and Analysis
Blockboard Penjualan bersih dari produk blockboard ditahun 1999 adalah sebesar Rp. 152,4 milyar, naik Rp. 3,8 miliar atau 2,6% dibandingkan dengan tahun 1998 dengan volume penjualan penjualan sebesar 83.636 M3, turun sebesar 7.100 M3 atau 7,8% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga jual rata-rata blockboard adalah sebesar US$227,77/ M3, naik sebesar US$59,46/ M3 atau 35,3% dibandingkan dengan harga rata-rata tahun sebelumnya.
Blockboard The revenue generated from the sale of blockboard in 1999 amounted to Rp. 152.4 billion, an increase of Rp. 3.8 billion or 2.6% compared to 1998. The sales volume was 83,636 M3 in that was a decline of 7,100 M 3 or 7.8% compared to the year 1998. The average selling price for blockboard was US$ 227.77/M3, an increase of US$ 59.46/M3 or 35.3% compared to previous year.
Particle Board Ditahun 1999, penjualan bersih perusahaan dari particle board adalah sebesar Rp. 34,7 milyar, turun Rp. 35,1 milyar atau 50,3% dengan volume penjualan sebesar 47.758 M3, turun sebesar 43.361 M3 atau 47,6% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga rata-rata untuk particle board di tahun 1999 adalah US$ 99,93/ M3, naik sebesar US$ 15,98/ M3 atau 19,0% dibandingkan dengan tahun 1998.
Particle Board The revenue generated from the sale of particle board in 1999 amounted to Rp. 34.7 billion, a decrease of Rp. 35.1 billion or 50.3%, or the equivalent of 47,758 M3, which is a decrease of 43,361M 3 or 47.6%compared to previous year. The average selling price of particle board was US$ 99.93/M3, an increase of US$15.98/M 3 or 19.0% compared to year 1998.
Phenolic Film Faced (PFF) Plywood Penjualan bersih tahun 1999 dari PFF plywood adalah sebesar Rp. 57,5 milyar, turun Rp. 19,3 milyar atau 25,2% dengan volume penjualan sebesar 3.062 M3, turun sebesar 2.007 M3 atau 39,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga jual rata-rata untuk PFF plywood di tahun 1999 adalah US$ 382,78/ M3, turun sebesar US$ 46,53/ M3 atau 10,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Phenolic Film Faced (PFF) Plywood The revenue generated from the sale of PFF plywood in 1999 amounted to Rp. 57.5 billion, a decrease of Rp. 19.3 billion or 25.2%, or the equivalent of 3,062 M 3, which is a decrease of 2,007 M 3 or 39.6% compared to previous year. The average selling price of PFF Plywood was US$ 382.78/ M3, a decrease of US$46.53/M3 or 10.8% compared to previous year.
Wood-Working Penjualan bersih yang berasal dari penjualan woodworking selama tahun 1999 adalah Rp. 108,0 milyar, naik sebesar Rp. 8,7 milyar atau 8,8% dibandingkan dengan tahun 1998 dengan volume penjualan 39.734 M3, naik sebesar 7.582 M3 atau 23,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga jual rata-rata untuk wood-working di tahun 1999 adalah sebesar US$353,17/ M3, naik sebesar US$16,13/ M3 atau 4,8% dibandingkan dengan tahun
Wood-Working The revenue generated from the sale of wood-working in 1999 amounted to Rp. 108.0 billion, an increase of Rp. 8.7 billion or 8.8%, or the equivalent of 39,734 M 3, which is an increase of 7,582 M 3 or 23.6% compared to previous year. The average selling price of wood -working was US$ 353.17/M3, an increase of US$16.13/ M 3 or 4.8% compared to previous year.
21 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Analisa dan D iskusi M anajemen
M anagement D iscussion and Analysis
sebelumnya. Laminated Particle Board Penjualan bersih yang berasal dari penjualan laminated particle board di tahun 1999 adalah sebesar Rp. 5.379,1 juta, turun Rp. 593,1 juta atau 9,9% dibandingkan dengan tahun 1998, dengan volume penjualan sebesar 3.687 M3, turun 595 M3 atau 13,9% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga penjualan rata-rata laminated particle board untuk tahun 1999 adalah sebesar US$ 186,37/ M3, naik US$ 37,49/ M3 atau 25,2% dibandingkan tahun 1998.
Laminated Particle Board The revenue generated from the sale of laminated particle board in 1999 amounted to Rp. 5,379.1 million, a decrease of Rp. 593.1 million or 9.9%, or the equivalent of 3,687 M 3, which is a decrease of 595 M3 or 13.9% compared to previous year. The average selling price of laminated particle board was US$ 186.37/ M 3, an increase of US$37.49/ M3 or 25.2% compared to previous year.
Others The revenue generated from the sale of adhesive, logs and other products in 1999 amounted to Rp. 21.3 billion, a decrease of Rp. 22.6 billion or 51.5% compared to the year 1998.
Lain-lain Penjualan perekat, kayu gelondongan dan lain-lain ditahun 1999 adalah sebesar Rp. 21,3 milyar, turun Rp. 22,6 milyar atau 51,5% dibandingkan dengan tahun 1998.
Cost of Goods Sold The cost of goods sold for the year 1999 is Rp. 1,270.7 billion, a decrease by Rp. 7.7 billion or 0.6% compared to previous year. However, the cost per unit on average is an increase as a result of the decrease in sales volume and more expensive logs in the market.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok perusahaan tahun 1999 adalah sebesar Rp. 1.270,7 milyar, turun sebesar Rp. 7,7 milyar atau 0,6% bila d ib and in gkan d e ngan tah u n sebelumnya. Tetapi karena adanya penurunan volume penjualan dan kenaikan harga kayu gelondongan ditahun 1999, maka biaya beban pokok penjualan per unit secara rata-rata menjadi lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Gross Profit In 1999, the company was able to secure a gross profit of Rp. 324.3 billion, a decrease of Rp. 326.5 billion or 50.2% compared to previous year. The gross profit margin against the sales was down from 33.7%in 1998 to 20.3%in 1999. This is mainly due to the bullish trend of Rupiah against the US$ in 1999 compared to the previous year which resulted in the decline of the company’s operational profit margin as 65% of the cost are denominated in Rupiah, and mainly because log costs are denominated in Rupiah.
Laba Kotor Perusahaan membukukan laba kotor untuk tahun 1999 sebesar Rp. 324,3 milyar, turun sebesar Rp. 326,5 milyar atau 50,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Marjin laba kotor terhadap penjualan menurun dari 33,7% ditahun 1998 menjadi 20,3% ditahun 1999. Hal ini disebabkan karena sekitar 65% biaya produksi, termasuk b iaya b ah an b aku u tama kayu ge lon d on gan didenominasi dalam Rupiah, sehingga dengan adanya penguatan nilai rupiah vs Dolar Amerika ditahun 1999,
22 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Analisa dan D iskusi M anajemen
M anagement D iscussion and Analysis
mengakibatkan penurunan marjin laba kotor perusahaan. Pendapatan Sewa dan lainnya. Pendapatan sewa dan lainnya untuk tahun 1999 adalah sebesar Rp. 12,1 milyar, turun sebesar Rp. 10,1 milyar atau 45,5% dibandingkan dengan tah un 1998. Pen uru n an in i d ise bab kan karen a adan ya penurunan tingkat sewaan ruang perkantoran (occupation rate ) yang menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1999 1998 1997
Beban Lain-lain Beban lain-lain untuk tahun 1999 adalah sebesar Rp. 283,2 milyar, menurun sebesar Rp. 1.111,6 milyar atau 79,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena adanya (1) perubahan atas selisih kurs-bersih dari kerugian sebesar Rp. 1.087,3 milyar d itahu n 1998 men jadi keuntungan sebesar Rp. 32,9 milyar ditahun 1999 atau berubah sebesar Rp. 1.120,2 milyar. Dan (2) perubahan atas transaksi cross currency swap yang dilakukan terhadap obligasi Rupiah dari kerugian sebesar Rp. 225,0 milyar ditah u n 1998 men jadi keuntungan sebesar Rp. 61,7 milyar ditahun 1999 atau berubah sebesar Rp. 286,7 milyar. Ditambah lagi dengan adanya (3) penurunan suku bunga yang menyebabkan penurunan penghasilan bunga menjadi Rp. 119,8 milyar ditahun 1999 dari Rp. 335,9 milyar ditahun 1998, penurunan sebesar Rp. 216,1 milyar atau 64,3% dibandingkan dengan tahun 1998.
Rental Income and others Revenue from rental income and others sources in 1999 was Rp. 12.1 billion, a decrease of Rp. 10.1 billion or 45.5% compared to previous year. This was due to the decline in the occupation rate of the office building compared to the previous year. Other Charge Other Charge for the year 1999 was Rp. 283.2 billion, a decrease of Rp. 1,111.6 billion or 79.7% compared to previous year. The diminution was mainly due to (1) the change of the foreign exchange differential-net from a loss of Rp. 1,087.3 billion in 1998 to a gain of Rp. 32.9 billion in 1999 or a favourable difference of Rp. 1,120.2 billion compared to 1998. And (2) the changes of cross currency swap transaction of Rupiah bond from a loss of Rp. 225.0 billion in 1998 to a gain of Rp. 61.7 billion in 1999 or a favourable difference of Rp. 286.7 billion compared to 1998. In addition of (3) the decline of the interest rate resulting a decrease of the interest income to Rp. 119.8 billion in 1999 from Rp.335.9 billion, a contraction of Rp. 216.1 billion or 64.3% compared to the previous year.
Perusahaan melakukan transaksi cross currency swap atas Obligasi Rupiah dengan tujuan untuk memperkecil pembayaran bunga dari tingkat bunga tetap 15% per tahun menjadi rata-rata 8,55% per tahun; transaksi cross currency swap yang pertama merupakan transaksi cross currency swap atas bunga dari obligasi sejumlah Rp.200 milyar dengan nilai tukar Rp2.595 per 1 USD dengan tingkat bunga 12,5% per tahun, sedangkan transaksi swap yang ke dua adalah transaksi cross currency swap atas bunga dan pokok dari obligasi sejumlah Rp. 200 milyar dengan nilai tukar Rp.3.000 per 1 USD dengan tingkat bunga 4,6% pertahun.
Initially the company attempted to reduce the interest payment of its IDR Bonds from 15% flat p.a. to 8.55% p.a. by entering into Cross-Currency swap transactions. The first swap involving the interest of its IDR Bonds worth Rp. 200 billion with an exchange rate of Rp. 2,595 to the dollar and interest rate of 12.5% p.a. The second swap involving both the interest rate and the principal of its IDR Bond worth Rp. 200 billion w ith an exchange rate of Rp. 3,000 to the dollar and interest rate of 4.6% p.a.
Rugi Bersih Perusahaan membukukan rugi bersih ditahun 1999 sebesar Rp. 103,4 milyar, lebih kecil Rp. 653,7 milyar atau 86,4% bila dibandingkan dengan rugi bersih
Net Loss For the fiscal year of 1999, the company has suffered a net loss of Rp. 103.4 billion, a decrease of Rp. 653.7 billion or 86.4% compared to previous year.
23 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Analisa dan D iskusi M anajemen
M anagement D iscussion and Analysis
INVESTASI
INVESTMENT
Hutan Tanam Industri Sebagai industri perkayuan terpadu yang melihat visi masa depan, perusahaan melakukan strategi jangka panjang dengan membangun hutan tanam industri (HTI) untuk mengantisipasi kekurangan bahan baku kayu gelondongan yang berasal dari hutan alam yang dimasa akan datang menjadi langka dan hanya digunakan untuk me nin gkatkan n ilai tamb ah p ro d u k p e rse ro an. Pe laksan aan p ro gram HTI d ilakukan un tuk meningkatkan kwalitas hasil hutan dengan menerapkan program silvikultur yang intensif, sehingga dimasa yang akan datang HTI in i d ap at me nyed iakan kayu gelondongan untuk jangka panjang dengan harga rendah dan tidak merusak lingkungan.
Industrial Plantation Forest As an integrated wood industry, one of the company’s long-term strategies is to develop Industrial Plantation Forests to supplement the logs from natural forest. The logs from natural forest will be used only to increase the value added of the products. The company has been developing industrial forest plantations and improving the value of the forest products through an intensive silvicultural program. In the long term such plantations will be able to supply logs to its industries at lower prices, and at the same time manufacture environmentally friendly products. The company and its subsidiaries including the joint ventures with PT. Inhutani have planted 240,387 hectares of industrial plantation forest.
Peru sahaan , baik secara sen diri mau p un secara p atungan dengan PT Inhutani, sampai akhir tahun 1999 te lah men anam seluas 240.387 Ha.
PT Mus i Hutan Persada – Hutan T a n a m a n Industri (HTI) PT Mu si Hu tan Pe rsad a telah memb angun HTI yang se b agian b e sar d itanami d e ngan sp e cie s Acacia Mangium Investasi di bidang Hutan Tanaman d e ngan lu asan Industri dan Sawmill. yang telah ditanami Investment in Industrial Plantation Forests 193.500 hektar. HTI and Sawmill. PT. Musi Hutan Persada – in i te lah mulai Industrial Plantation Forest dipanen di tahun 1999 untuk memasok kebutuhan kayu PT. Musi Hutan Persada (MHP) has completed planting gelondongan kepada proyek pulp PT. Tanjungenim its targetted 193,500 hectares of industrial plantation Lestari Pulp & Paper berdasarkan kontrak pemasokan forest, which is the maximum planting area, mainly with kayu gelondongan jangka panjang dengan Acacia mangium. PT. MHP started to harvest this PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper. industrial plantation forest in 1999 and has been supplying logs to the pulp project under the long term log supply contract with PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper. Sawmill dan Moulding PT. Mango le Timbe r Producers PT. Mangole Timber Producers - anak perusahaan PT. Barito Pacific Timber Tbk - melakukan investasi dibidang industri sawmill dan moulding dengan kap asitas produksi sebesar 36.000 M3 per tahun dengan total investasi sebesar Rp. 25 milyar. Pembangunan fasilitas ini dimulai pada pertengahan tahun 1999 dan uji coba produksi pada awal tahun 2000.
Sawmill and Moulding PT. Mangole Timber Producers PT. Mangole Timber Producers, a wholly owned subsidiary of PT. Barito Pacific Timber Tbk, has started to reinstate its sawmill and moulding plant with a capacity of 36,000 M 3 per year, with an investment of Rp. 25 billion. The development started in the middle of 1999 with the trial production beginning in the year 2000.
24 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Manajemen sumber Daya Manusia
Human Resource Management
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Sebagai perusahaan plywood kelas dunia yang memegang sertifikat ISO 9002 diseluruh pabrik, standar mutu proses produksi perseroan secara periodik selalu dievaluasi agar mutu produksi tetap memenuhi tuntutan kualitas yang ditetapkan pelanggan internasional. Oleh karena sumber daya manusia adalah merupakan faktor yang paling dominan dalam mempertahankan standar mutu tersebut, maka pengembangan sumber daya manusia menjadi tradisi bagi perseroan.
HUMANRESOURCES MANAGEMENT As a world class plywood producer with ISO 9002 certification for all its industrial plants, the systems for maintaining high quality in the production process are evaluated periodically. Human resource development becomes part of the company’s tradition, because human resources are the main factor in maintaining the quality.
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN Pengembangan sumber daya manusia merupakan investasi jangka panjang dimana hasilnya akan terlihat melalui perubahan pola pikir, ketrampilan teknis dan kemampuan kerja sama tim, oleh Kegiatan pelatihan di luar negeri untuk karyawan karena itu pelaksanaannya harus dilakukan PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan. Overseas training for employess of PT Barito Pacific Timber Tbk secara terus–menerus diseluruh lini and subsidiaries. karyawan. Pola pengembangan sumber daya manusia tersebut didasarkan atau diarahkan pada PLANNINGANDDEVELOPMENT pencapaian visi perusahaan, sehingga program-program Human resources development is a long-term investment pendidikan dan latihan yang dilaksanakan disesuaikan where the results will be seen as changes in thinking dengan tantangan dan tuntutan perusahaan kelas dunia. pattern, technical skills and the ability to work as a team. Kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya It must be implemented continuously for all levels of manusia selama tahun 1999 bertujuan u n t u k employees. The pattern of development is directed towards meningkatkan wawasan dan memperbaiki pola pikir achieving the company’s aim, so that the education and (cognitif), ketrampilan (skill) serta perubahan sikap dan training programs have to be designed to meet the perilaku karyawan dalam menghadapi kebutuhan di challenges and demands of a world-class company. lingkungan globalisasi. Hal ini dapat dilihat dari During 1999 the human resource development program persyaratan-persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh aimed to raise the level of insight, improve the cognitive setiap negara pembeli produk-produk perusahaan and technical skills, and improve the attitude and seperti ecolabelling, ISO dan lain-lain. Karena alasan behaviour of employees, so that they can face the needs tersebut, program pengembangan sumberdaya manusia of the global environment. This has to be seen in relation perusahaan dimasa yang akan datang dibangun sesuai to the conditions that are specified by each of the dengan lingkungan dinamis internal maupun external. countries that imports the company’s products, in connection for example with eco-labeling, ISO standards, and others. For this reason the human resources KESEJAHTERAAN Kinerja perusahaan tergantung oleh dukungan karyawan development program will be developed to suit the dan lingkungan masyarakat yang sejahtera. Menyadari internal and external dynamic environment. hal tersebut PT Barito Pacific Timber Tbk secara terus SOCIALWELFARE menerus berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan cara melakukan perbaikan sistem The company’s performance depends on support and pengupahan, meningkatkan upah dan gaji minimum welfare of employees and local communities. For that sesuai dengan ketentuan pemerintah. Disamping reason, PT Barito Pacific Timber Tbk continuously meninjau upah dan gaji secara berkala tersebut, attempts to improve employee’s welfare by developing the perusahaan juga menyediakan fasilitas-fasilitas karyawan wages system and setting minimum wages in line with seperti: perumahan/mess karyawan, makan, sarana the government policy. In addition to reviewing the level olahraga, tempat ibadah, poliklinik untuk karyawan dan of wages continuously, the company also provides keluarganya serta jaminan sosial tenaga kerja facilities for its employees such as housing, meals, sports (Jamsostek). Serikat pekerja juga didirikan untuk facilities, houses of worship, polyclinics for employees melindungi kepentingan pekerja dan untuk meninjau and their families as well as the government labor kesepakatan kerja dengan perusahaan sekuranginsurance (Jamsostek). A Labor Union has also been kurangnya setiap dua tahun sekali. established to protect labor interest and to review the agreement with the company at least every two years.
25 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Kepedulian Sosial
Sosial Welfare Awareness
KONTRIBUSI SOSIAL Kontribusi perusahaan pada masyarakat sekitar dapat dilihat dari pembangunan sarana dan prasarana seperti: pembuatan jalan darat, pelabuhan laut, pelabuhan udara, pusat tenaga listrik, sarana olah raga, fasilitas pendidikan, rumah ibad ah, p asar, bank, kantor p os, fasilitas telekomunikasi. Semua sarana dan prasarana tersebut menyebabkan peningkatan aktivitas ekonomi di daerah setempat.
Sarana ibadah dan fasilitas sosial bagi karyawan. Places of worship and social welfare facilities for employees.
SOCIAL CONTRIBUTION The company’s contributions to welfare are indicated by the development of facilities and infrastructure such as roads, harbor, landing field, electric power station, sport facilities, education facilities, houses of worship, market, bank, post office, and telecommunication facilities. The improvement in facilities and infrastructure induces increasing economic activities in local areas.
Meskipun pada tahun ini kondisi ekonomi kurang menggembirakan, perusahaan tetap melaksanakan komitme nn ya untuk membantu dan men doro ng kegiatan sosial ekonomi masyarakat setempat secara terus menerus.
Despite its unfavourable economic condition, the company still continues its commitment to boost economic activities in local areas in 1999. Social programs are still provided in order to maintain the continuous needs of the local community.
Program sosial kemasyarakatan masih dilakukan secara te ru s-me n eru s u ntu k mewu jud kan ke in gin an masyarakat.
a
c Kontribusi Sosial kepada masyarakat daerah. a. Konstruksi Infrastruktur. b. Aktivitas transmigrasi. c. Fasilitas perumahan. Social contribution to the local people. a. Construction of infrastructures. b.Transmigration activities. c. H ousing facilities.
b
26 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Manajemen Lingkungan
Environmental Management
MANAJEMEN LINGKUNGAN Didalam aspek Sistem Manajemen Lingkungan, PT. Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan memiliki kesadaran dan komitmen yang tinggi terhadap lingkungan dengan standar internasional. Sebagai bukti pada bulan Agustus 1999, PT. Tunggal Yudi Sawmill
ENVIRONMENTALMANAGEMENT PT. Barito Pacific Timber Tbk and subsidiaries are aware of the need for and highly committed to good enviromental management in accordance with the international standard. In August 1999, PT. Tunggal Yudi Sawmill Plywood and PT. Tunggal Agathis Indah
Ramah terhadap lingkungan - Industri di Sidangole, Pulau Halmahera. Friendly to the environment - Our mill in Sidangole, Halmahera Island
Plywood dan PT. Tunggal Agathis Indah Wood Industries, yang merupakan anak perusahaan PT. Barito Pacific Timber Tbk, telah berhasil mendapatkan sertifikat ISO 14001 dari badan sertifikasi MALECO dan BMTRADA. Keberhasilan dalam memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan resertifikasi ISO 9002 The successful certification of ISO 14001 and recertification of ISO 9002
PT. Barito Pacific Timber Tbk sedang mempersiapkan program untuk memperoleh Sertifikat Pengelolaan Hutan Lestari bagi konsesi hutan alam dan hutan tanam industri, serta Sertifikat Lacak Balak bagi industri pengolahan kayu dari Badan Sertifikasi yang telah diakreditasi oleh Forest Stewardship Council (FSC), seperti Sociate Generale de Surveillance (SGS) atau Smartwood. Persiapan yang telah dimulai sejak tahun 1996 bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) untuk melakukan uji coba ekolabel di beberapa konsesi hutan alam perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan pembentukan tim untuk membuat program kerja untuk memperoleh sertifikat tersebut bagi setiap konsesi hutan alam dan hutan tanam industri. Disamping itu perusahaan secara terus menerus memantau
Wood Industries, wholly owned subsidiaries, were awarded ISO 14001 certification from MALECO and BM-TRADA. PT. Barito Pacific Timber Tbk has started preparations for the program to achieve the Certification of Sustainable Forest Management for its natural forest concessions and industrial plantation forests, beside Timber Tracking/ Chain of Custody Certification for its wood processing industries. The certification attained were accredited by Certificated Institution, which has been accredited by Forest Stewardship Council (FSC), e.g. Sociate
27 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Kejadian Penting 1999
Significant Events in 1999
KEJADIAN PENTING DI TAHUN 1999 Sepanjang tahun 1999 adalah merupakan tahun yang p e n uh tantan gan b agi p e ru sahaan . Lamb atn ya pemulihan ekonomi akibat krisis di Asia Pacific dan ketidakpastian situasi politik dan ekonomi dalam negeri, serta kesulitan dalam mencari modal kerja merupakan faktor yang memberikan dampak negatip kepada perusahaan. Beberapa kejadian yang sangat penting di tahun 1999 adalah sebagai berikut;
SIGNIFICANT EVENTS IN 1999 The year 1999 has been full of challenges for the company. The slow economic recovery due to the prolonged economic crisis in the Asia Pacific region along with the uncertainty of domestic political and economic situation, as well as some difficulties to find the working capital were negative factors to the company. Some significant events in 1999 were as follows;
Debt Restructuring In 1999, debt restructuring was still in the process of negotiation and an agreement was expected for the completion. CIBC World Markets (Canadian Imperial Bank of Commerce) has been appointed as Financial Advisor to restructure the company’s debts. Meanwhile, Delloitte Touche has been appointed to monitor the company’s cash flow on a monthly basis. The current debt position of the company is US$378.7 million and IDR bonds worth Rp. 400 billion with the maturity on July 10, 2002. In the Trusty Agreement with bondholders, the company has an obligation to retain several substantial financial ratios, however, due to the Proses restrukturisasi hutang. Debt restructuring process.
Restrukturisasi Hutang Perusahaan Perusahaan di tahun 1999 masih melakukan proses restrukturisasi atas hutang-hutangnya dan diharapkan d ap at dise le saikan d en gan b aik. Dalam rangka restrukturisasi tersebut, perusahaan telah menunjuk CIBC World Markets (Canadian Imperial Bank of Commerce) sebagai konsultan keuangan dan Delloittes Toucheuntuk memantau arus keuangan operasional perusahaan setiap bulan. Posisi hu tang p erusahaan p er tanggal 31 Desember 1999 adalah sebesar US$378,7 juta ditambah dengan obligasi rupiah sebesar Rp. 400 milyar yang akan jatuh tempo pada bulan Juli 2002 Dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan para pemegang obligasi, perusahaan diwajibkan untuk menjaga beberapa rasio keuangan penting, namun dengan terjadinya krisis moneter, maka perusahaan tidak dapat mempertahankan rasio keuangan dimaksud. Untuk itu RUPO yang diselenggarakan pada tanggal 16 September 1999 telah menyetujui untuk memberikan waiver atas kelalaian perusahaan dalam menjaga rasio keuangan penting tersebut. Perusahaan juga memiliki kontrak swap dengan Bankers Trust untuk pokok dan bunga obligasi senilai US$ 66.666.667. Perusahaan juga telah menjamin surat hutang dari PT Barito Pacific Lumber Company senilai US$ 52,8 juta dan 35 milyar.
Pemanenan Hutan Tanam Industri PT Musi Hutan Persada. The harvesting of Industrial Plantation Forest - PT M usi H utan Persada.
monetary crisis the company could not maintain those financial ratios. For that reason, The Annual General Meeting of Bondholders, which was organized on September 16, 1999 has agreed to allow waiver upon the company’s negligance in retaining the ratios. The company has the swap contract with Bankers Trust for principal and coupon swap amounting to US$ 66,666,667, moreover, it has also guaranteed promissory notes of PT Barito Pacific Lumber Company of US$ 52.8 million and Rp 35 billions.
Hutan Tanam Industri (HTI) milik PT Musi Hutan Persada Mulai Panen Salah satu HTI milik perusahaan di Sumatera Selatan, PT. Musi Hutan Persada (MHP) yang telah membangun
29 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Kejadian Penting 1999
Significant Events in 1999
Pabrik pulp TEL di Sumatera Selatan dengan kapasitas 450.000 ton per tahun. TEL’s Pulp mill in South Sumatera with capacity 450,000 ton per annum.
hutan tanam industri dengan luasan sebesar 193.500 hektar dan sebagian besar ditanami dengan species Acacia mangium telah mulai dipanen sejak bulan Juni 1999. PT. MHP ini memiliki kontrak jangka panjang untuk memasok kebutuhan kayu gelondongan kepada PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper. Untuk memenuhi kewajiban memasok kebutuhan bahan baku kayu gelondongan kepada PT. TEL, PT. MHP melakukan investasi untuk pembangunan infrastruktur dan perlengkapan pemanenan sekitar US$ 25 juta, dengan sebagian pendanaan yang berupa pinjaman sebesar US$ 12,5 juta dari PT Barito Pacific Timber Tbk.
The harvesting of Industrial Plantation Forest created by PT Musi Hutan Persada PT. Musi Hutan Persada (MHP), which has planted 193,500 hectares of industrial plantation forest mainly with Acacia mangium, has been harvested since June 1999. PT. MHP has a long-term contract to supply logs to PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper. To fulfill its obligation to supply the logs, PT. MHP has invested harvesting equipment and infrastructure amounting to approximately US$ 25 million, with an advance of US$ 12.5 million from PT Barito Pacific Timber Tbk.
Pembangunan Proyek Pulp Telah Selesai Konstruksi pabrik pulp PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper (TEL) di Sumatera Selatan yang berkapasitas 450.000 ton p.a berjalan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, yaitu pada akhir tahun 1999, sedangkan uji coba produksinya dimulai pada awal tahun 2000. Uji coba tersebut akan ditingkatkan pada level sesuai dengan turn key contract dengan Klockner Industrie-Anlagen Gmbh yang sekarang dikenal dengan Tessag IndustrieAnlagen Gmbh. PT. TEL merupakan perusahaan berorientasi ekspor yang menyumbangkan devisa kepada negara pada saat produksi komersialnya sudah berjalan.
The Completion of Pulp Project The construction of the pulp mill of PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper (TEL), in South Sumatera, with capacity of 450,000 ton p.a. has been completed as scheduled for the end of 1999 and trial runs to commence in early 2000. The trial runs will have to be tested gradually to bring the production up to a level as prescribed in the turnkey contract with Klockner
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1999, proyek pabrik pulp TEL telah mencairkan dana senilai US $ 778,65 juta dari total pembiayaan fasilitas maksimum sebesar US $ 991 juta. Krisis ekonomi dan efek dari menguatnya US dolar terhadap mata uang negara lain memberi manfaat kepada proyek pulp dan turnkey contract dengan penghematan kurang lebih sebesar US$ 105 juta dalam pembelian mesin-mesin dan peralatan dari Jerman, Finlandia, Kanada dan Swedia. Ekuitas dalam rangka proyek pulp ini adalah sebanyak US $ 350,280,000 dan telah dibayar penuh, dengan proporsi PT Barito Pacific Timber Tbk sebesar 40%, Marubeni
30 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Kejadian Penting 1999
Significant Events in 1999
Corporation 30% dan Sumatera Pulp Corporation 30%. Pengalihan sebagian saham milik PT Barito Pacific Timber Tbk kepada Marubeni Corporation masih dalam proses melengkapi dokumentasi yang diminta oleh konsorsium kreditur TEL.
Industrie-Anlagen Gmbh now k nown as Tessag Industrie-Anlagen Gmbh. As an export-oriented company, PT. TEL will contribute to the foreign exchange reserves of the country, when commercial production starts.
Kebutuhan bahan baku kayu gelondongan untuk PT. TEL akan dipasok dari hutan tanam industri PT. Musi Hutan Persada yang telah menanam seluas 193,500 ha dengan mayoritas species Acacia mangium .
From the total loan facility of US$991 million, US$ 778.65 million has been drawndown at the end of December 1999. The economic crisis and the effect of the strong US$ on other currencies have benefited the pulp project and the turn key contract were contracted out with savings of approximately US$ 105 million to the purchase of machines and equipment from Germany, Finland, Canada, and Sweden.
Sertifikasi ISO 14001 dan Resertifikasi ISO 9002 PT. Tunggal Yudi Sawmill Plywood dan PT. Tunggal Agath is Woo d Ind ustries yan g meru p akan an ak perusahaan PT. Barito Pacific Timber Tbk, telah berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 14001 dari badan sertifikasi MALECO dan BM-TRADA di bulan Agustus 1999. Hal ini merupakan bukti atas kesadaran dan komitmen perusahaan terhadap lingkungan yang telah memenuhi standar internasional. Disamping itu, pada waktu yang sama PT. Barito Pacific Timber Tbk beserta anak perusahaan juga telah berhasil mendapatkan resertifikasi ISO 9002 dari badan sertifikasi BVQI dan MALQA, yang merupakan bukti bahwa perusahaan tetap konsisten dalam menjaga mutu produk-produknya.
The equity of the pulp project is US$ 350.280.000 and has been fully paid, PT. Barito Pacific Timber Tbk has contributed 40%, Marubeni Corporation 30% and Sumatera Pulp Corporation 30% of the paid up capital. However, the transfer of shares from PT Barito Pacific Timber Tbk to Marubeni Corporation is still in process/ pending the necessary documentation as requiered by the TEL consortium lenders. The logs for TEL have been supplied from the industrial plantation forest of PT. Musi Hutan Persada in South Sumatra, which has planted 193,500 hectares of forest, mainly Acacia mangium.
Evakuasi kar yawan pada saat kerusuhan di pulau Halmahera - Maluku The evacuation of employees during the riot in H almahera Island - Mollucas
Social Riot in Sidangole – Ternate In December 1999, the riots in Ambon spread to Sidangole – Ternate, where there is an integrated wood industry of a wholly owned subsidiary, PT. Tunggal Agathis Indah Wood Industries. The riot caused the temporary halt of production and caused the company to move the administration office from Ternate to Manado until the riot ended.
Kerusuhan Sosial di Sidangole – Ternate Pada bulan Desember 1999, kerusuhan sosial yang terjadi di Ambon telah merambat ke Sidangole – Ternate, dimana merupakan lokasi dari fasilitas industri kayu terpadu dari salah satu anak perusahaan yaitu PT. Tunggal Agathis Indah Wood Industries. Kerusuhan sosial tersebut mengakibatkan berhentinya operasi produksi untuk sementara dan pemindahan kantor administrasi perusahaan untuk sementara waktu dari Ternate ke Manado sampai kerusuhan mereda.
31 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Certification of ISO 14001 and Re-certification of ISO 9002 In August 1999, PT. Tunggal Yudi Sawmill Plywood and PT. Tunggal Agathis Indah Wood Industries, wholly owned subsidiaries, achieved the certification of ISO 14001 from MALECO and BMTRADA, w hich reaffirms the company’s awareness of and commitment to international standards of compliance regarding environment. In addition, PT. Barito Pacific Timber Tbk and subsidiaries have successfully accomplished the re-certification of ISO 9002 from BVQI and MALQA that reaffirms the company’s committment to quality.
Data-data Pokok Perusahaan
Corporate Data
KAN TOR PUSAT/
AKUN TAN PUBLIK/
HEAD OFFICE
AUDITORS
Wisma Barito Pacific
Prasetio, Utomo & Co.
Tower B. Lt. 6 - 11
Wisma 46, Kota BNI, Lt.25-28
JI. Let. jend. S. Parman Kav. 62-63
JI. jend. Sudirman Kav. I
Jakarta 11410
Jakarta 12980
Tel :(62-21) 5306711
BIRO ADMIN ISTRASI
Telex: 657o6 BPTGROUP IA
EFEK/ SHARE
Fax : (62-21) 5306680
REGISTRAR http://www.barito.co.id PT. Sirca Datapro Perdana JI. johar No. 18 Menteng, Jakarta 10340
KAN TOR ADMIN ISTRASI PABRIK / PLANT ADM IN ISTRATIO N
KO N SULTAN HUKUM/
O FFICE
SOLICITORS
Jl. Kapten Pierre Tendean No. 99
Lubis, Ganie, & Surowidjojo
Banjarmasin 70231
Menara Imperium, Lt. 30
Tel :(62-511) 252464, 254978, 252284,
JI. H.R. Rasuna Said Kav.1
255473,252468
Kuningan Jakarta 10220
Telex: 39158 BPGBJM IA Fax : (62-511) 256848
PABRIK-PABRIK/PLAN TS Jelapat Banjarmasin Tel :(62-511) 68757, 68978, 68804, 56802 Fax (62-511) 66879 Parit Bugis, Kuala Dua Kumpai, Pontianak Tel : (62-561) 741086, 741087
32 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Lapo r an Keuangan Ko nso lidasi Consolidat ed Financial Repor t
33 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN NERACA KONSOLIDASI LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1. UMUM 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. KEJADIAN LUAR BIASA DI ANAK PERUSAHAAN 4. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI 5. KAS DAN SETARA KAS 6. PIUTANG USAHA 7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 8. PERSEDIAAN 9. PENYERTAAN SAHAM 10. AKTIVA TETAP 11. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIJAMINKAN 12. BIAYA PENGELOLAAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN 13. PINJAMAN 14. HUTANG USAHA 15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 16. HUTANG PAJAK 17. MODAL SAHAM 18. PENJUALAN BERSIH 19. BEBAN POKOK PENJUALAN 20. BEBAN USAHA 21. PENGHASILAN BUNGA DAN BEBAN KEUANGAN 22. INFORMASI SEGMEN USAHA 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING 24. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING 25. INFORMASI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN LAINNYA (TIDAK DIAUDIT) 26. KONDISI EKONOMI 27. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA 28. STANDAR AKUTANSI DAN PERATURAN PASAR MODAL BARU
Independent Auditors’ Report
1 2 3 4 5 6
CONTENTS INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED BALANCE SHEETS CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUI T CONSOLIDATED STATEMENENTS OF CASH FLOW NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
6 9 17 18 19 19 20
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
23 24 28 32 32 33 37 38 38 42 43 43 44 44 45 46 49 50 52 54 55
GENERAL SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES EXTRAORDINARY EVENT IN SUBSIDIARIES CHANGE IN ACCOUNTING PRINCIPLES CASH AND CASH EQUIVALENTS TRADE RECEIVABLES ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES 8. INVENTORIES 9. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT 11. PLEDGED TIME DEPOSITS 12. DEFERRED CHARGES ON FOREST CONCESSION RIGHTS 13. LOANS 14. ACCOUNTS PAYABLE-TRADE 15. ACCRUED EXPENSES 16. TAXES PAYABLE 17. CAPITAL STOCK 18. NET SALES 19. COST OF GOODS SOLD 20. OPERATING EXPENSES 21. INTEREST INCOME AND FINANCING CHARGES 22. BUSINESS SEGMENT INFORMATION 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTIGENCIES 24. ASSETS AND LIABILITES IN FOREIGN CURRENCY 25. OTHER FINANCIAL AND NON FINANCIAL INFORMATION (UNAUDITED) 26. ECONOMIC ENVIRONMENT 27.SUBSEQUENT EVENTS 28. RECENT ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS AND CAPITAL MARKET REGULATIONS
34 PT Barito Pacific Timber Tbk
Brought to you by Global Reports
PRASETIO UTOMO ARTHUR ANDERSEN
Prasetio, Utomo & Co. Kantor Akuntan Publik
Prasetio, Utomo & Co. Registered Public Accountants This Report is Originally Issued in Indonesian Language.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
Laporan No. 33621S
Report No. 33621S
Para Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Barito Pacific Timber Tbk
The Stockholders, and the Boards of Commissioners and Directors PT Barito Pacific Timber Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan beberapa perusahaan asosiasi, yang penyertaannya disajikan dalam laporan keuangan terlampir dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Nilai penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut adalah sebesar 16,68% dan 18,25%, masing-masing dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, dan bagian atas rugi bersih perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut adalah sebesar 16,47% dan 1,65%, masing-masing dari rugi bersih konsolidasi pada tahun 1999 dan 1998. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan tersebut, semata-mata hanya berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
We have audited the consolidated balance sheets of PT Barito Pacific Timber Tbk and subsidiaries as of December 31, 1999 and 1998, and the related consolidated statements of income, changes in stockholders’ equity and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. We did not audit the financial statements of certain associates, the investments in which are reflected in the accompanying consolidated financial statements using the equity method of accounting. The investments in these associates represent 16.68% and 18.25% of the consolidated assets as of December 31, 1999 and 1998, respectively, while the equity in the net loss from these associates represents 16.47% and 1.65% of the 1999 and 1998 consolidated net loss, respectively. Those statements were audited by other independent auditors whose unqualified reports have been furnished to us and our opinion, insofar as it relates to the amounts included for such entities, is based solely on the reports of the other independent auditors.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence
Wisma 46, Kota BNI, Lantai 25-28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Indonesia Tel: (62-21) 575 7999 Fax: (62-21) 574 4521
Brought to you by Global Reports
Wisma 46, Kota BNI, Levels 25-28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Indonesia Tel: (62-21) 575 7999 Fax: (62-21) 574 4521
This Report is Originally Issued in Indonesian Language.
- 1a -
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
In our opinion, based on our audits and the reports of other independent auditors, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Barito Pacific Timber Tbk and subsidiaries as of December 31, 1999 and 1998, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles.
Seperti dijelaskan dalam Catatan 4, laporan keuangan konsolidasi PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1998 telah disajikan kembali untuk mencerminkan pengaruh retroaktif penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
As discussed in Note 4, the consolidated financial statements of PT Barito Pacific Timber Tbk and subsidiaries for the year ended December 31, 1998 have been restated to reflect the retroactive effects of the adoption of the Statement of Financial Accounting Standards No. 46, “Accounting for Income Taxes”.
Seperti dijelaskan dalam Catatan 23, Perusahaan memiliki uang muka untuk peningkatan penyertaan saham dalam perusahaan asosiasi sekitar US$ 204 juta, yang mencerminkan sekitar 24,98% dan 26,74%, masing-masing dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998. Saat ini, Perusahaan masih sedang dalam proses untuk memenuhi kondisi-kondisi yang dipersyaratkan dalam perjanjian jual-beli saham bersyarat agar transaksi tersebut berlaku efektif. Realisasi atau pemulihan atas nilai uang muka penyertaan saham tersebut adalah tergantung kepada keberhasilan dalam pemenuhan kondisikondisi yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut serta hal terkait lainnya, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan 23. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas uang muka penyertaan saham tersebut dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999.
As discussed in Note 23, the Company had advances for acquisition of additional equity investment in an associated company amounting to approximately US$ 204 million, which represent about 24.98% and 26.74% of the consolidated assets as of December 31, 1999 and 1998, respectively. Currently, the Company is still in the process of fulfilling the terms and conditions required under the related agreement in order for the transaction to become effective. The ultimate realization or recoverability of the said advances for additional equity investment is dependent upon the successful fulfillment of the terms and conditions required under the agreement and other related matters, all as more fully discussed in Note 23. Accordingly, no provision for any loss relating to such advances has been made in the accompanying consolidated financial statements as of December 31, 1999.
Brought to you by Global Reports
This Report is Originally Issued in Indonesian Language.
- 1b -
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Catatan 26 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia terhadap Perusahaan dan anak perusahaan serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan anak perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 13, Perusahaan telah gagal memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman, terutama kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo. Perusahaan belum mendapatkan surat persetujuan penangguhan pembayaran secara formal dari kreditur atas kewajiban pembayaran pinjaman tersebut. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih sedang dalam proses negosiasi atas persyaratan pinjamannya dengan pihak kreditur dan masih belum terdapat syaratsyarat yang pasti yang telah disepakati untuk penyelesaian kewajiban tersebut. Selanjutnya, seperti dijelaskan dalam Catatan 27, terjadinya gangguan kondisi sosial pada bulan Januari 2000 dan bencana banjir pada bulan Maret 2000 telah menyebabkan terganggunya kegiatan operasional industri pengolahan kayu salah satu anak perusahaan, PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (TAIWI). Pada tanggal diterbitkannya laporan auditor independen ini, manajemen menyatakan bahwa sekitar 40% dari kegiatan operasional normal TAIWI telah berjalan. Kondisi tersebut, bersama-sama dengan terhentinya kegiatan operasional pengolahan kayu dan industri perekat milik anak perusahaan, PT Mangole Timber Producers dan PT Wiranusa Trisatrya, akibat bencana gempa bumi pada tahun 1998, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 3, mempunyai dampak yang signifikan, antara lain, terhadap tingkat pendapatan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp 103.363.967.505 dan Rp 757.020.871.527, masing-masing untuk tahun 1999 dan 1998. Pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, jumlah kewajiban jangka pendek Perusahaan dan anak perusahaan melebihi jumlah aktiva lancarnya, masing-masing sebesar Rp 3.118.359.080.039 dan Rp 3.119.499.206.504. Faktor-faktor tersebut beserta faktor lainnya, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 26, menimbulkan
Brought to you by Global Reports
The accompanying consolidated financial statements have been prepared assuming that the Company and subsidiaries will continue to operate as going concern entities. Note 26 to the consolidated financial statements summarizes the effects of the adverse economic conditions in Indonesia on the Company and subsidiaries, as well as measures that they have implemented or plan to implement in response to these economic conditions. As discussed in Note 13 to the consolidated financial statements, the Company is in default due to violations of certain provisions under the loan agreements, principally with respect to the payment of loans’ principal and interest that have been due. No formal waiver of this violation has been obtained by the Company from the concerned creditors. As of the date of this independent auditors’ report, the Company is still in the process of negotiating the terms and conditions of its borrowings with the creditors and no definite terms have been established regarding the settlement of these obligations. Further, as discussed in Note 27, social disturbances in January 2000 and flood in March 2000 have affected the timber manufacturing operations of a subsidiary, PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (TAIWI). As of the date of this independent auditors’ report, management represented that about 40% of the normal activities of TAIWI has been operational. These conditions, together with the inactivity of the timber and glue manufacturing operations of other subsidiaries, PT Mangole Timber Producers and PT Wiranusa Trisatrya, due to an earthquake in 1998 as disclosed in Note 3, have significant impact, among others, to the consolidated revenues and operating results. The Company and subsidiaries incurred consolidated net losses of Rp 103,363,967,505 and Rp 757,020,871,527 in 1999 and 1998, respectively. As of December 31, 1999 and 1998, the Company’s and subsidiaries’ current liabilities exceeded their current assets by Rp 3,118,359,080,039 and Rp 3,119,499,206,504, respectively. The factors mentioned above, along with the other factors set forth in Note 26, raise substantial doubt about the Company’s and subsidiaries’ ability to continue to operate as a going concern and therefore, whether they will be able to realize their assets and extinguish their liabilities in the normal course of business and at the amounts stated in the consolidated financial statements. The accompanying consolidated financial statements
This Report is Originally Issued in Indonesian Language.
- 1c -
ketidakpastian signifikan tentang kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan oleh karena itu terdapat ketidakpastian signifikan tentang apakah Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Penyelesaian lebih lanjut atas kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Perusahaan dan anak perusahaan.
include the effects of the adverse economic conditions to the extent that they can be determined and estimated. Resolution to further improve the economic conditions depends on the fiscal, monetary and other measures that have been and will be undertaken by the Indonesian Government, actions which are beyond the Company’s and subsidiaries’ control. It is not possible to determine the future effects of the adverse economic conditions on the Company’s and subsidiaries’ liquidity and earnings, including the effects flowing through from their customers, suppliers, creditors and stockholders.
PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024 License No. 98.2.0024
Drs. Adi Pranoto Leman NIAP 98.1.0060 License No. 98.1.0060
12 April 2000
April 12, 2000
NOTICE TO READERS The accompanying consolidated financial statements are intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia and not with those of any other jurisdictions. The standards, procedures and practices applied to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
Brought to you by Global Reports
-2PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 1999 DAN 1998
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 1999 AND 1998
AKTIVA
ASSETS
Catatan
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Hubungan istimewa Lain-lain Persediaan Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya
1999
1998 (Disajikan Kembali)/ (As Restated) (Catatan 2o dan 4)/ (Notes 2o and 4)
Rp
Rp
2c,5
93.037.875.139
124.053.569.887
2c,5
2e,6,7,13 2d,7
135.799.160.450 485.003.651.961 61.297.972.372 405.142.348.882
2e,6,7,13 2d,7
2f,8,13
137.454.147.650 415.642.987.743 66.487.589.110 446.586.012.146
2g
69.450.161.955
71.316.941.732
2g
1.228.658.773.743
1.282.613.645.284
Jumlah Aktiva Lancar PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
2d,7
151.073.823.402
70.493.798.208
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih
2o,16
217.731.056.282
167.893.591.238
PENYERTAAN SAHAM
2b,9
1.058.982.221.600
1.208.790.219.013
HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN AKTIVA TETAP Nilai tercatat Akumulasi penyusutan
Notes
2h,25
33.163.329.965
26.877.823.309
2i,2j,3,10
Total Current Assets 2d,7
1.207.411.328.132 678.046.795.171) 529.364.532.961
(
DUE FROM RELATED PARTIES
2o,16 DEFERRED TAX ASSETS - Net 2b,9
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
2h,25
INDUSTRIAL TIMBER PLANTATIONS IN DEVELOPMENT STAGE
2i,2j,3,10 (
Nilai Buku
2f,8,13
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Related parties Others Inventories Prepaid expenses and other current assets
1.085.635.048.015 614.919.146.072)
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Carrying value Accumulated depreciation
470.715.901.943
Net Book Value
1.448.138.762.600
1.636.804.725.743
OTHER ASSETS Advance for acquisition of equity investment
847.138.066.970
916.134.000.000
2c,11
194.960.113.333
216.310.551.322
3,10
42.534.805.939
59.012.552.285
2o,16
18.971.559.008 26.600.901.417
20.694.523.350 44.065.162.143
2k,12 2b,2i,2l,2m
Jumlah Aktiva Lain-lain
2.578.344.209.267
2.893.021.514.843
Total Other Assets
JUMLAH AKTIVA
5.797.317.947.220
6.120.406.493.838
TOTAL ASSETS
AKTIVA LAIN-LAIN Uang muka penyertaan saham Deposito berjangka yang dijaminkan
23 2c,11
Nilai buku kerusakan aktiva dalam proses klaim asuransi 3,10 Klaim atas kelebihan pembayaran pajak 2o,16 Biaya pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan - bersih 2k,12 Lain-lain 2b,2i,2l,2m
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
23
Pledged time deposits Net book value of damaged assets in the process of insurance claim settlement Claims for tax refund Deferred charges on forest concession rights - net Other non-current assets
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 2a -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 1999 DAN 1998
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 1999 AND 1998
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Hutang Usaha Hubungan istimewa Lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman Swap - bersih Sewa guna usaha
1999
1998 (Disajikan Kembali)/ (As Restated) (Catatan 2o dan 4)/ (Notes 2o and 4)
Rp
Rp
13 7,14 2d,7 2p,3 15,23 2o,16
13 23 2j
2o,16
2.191.887.895.429
2.478.440.563.442
156.641.403.194 23.319.365.907 169.580.953.836 497.830.407.061 128.805.064.751
154.725.119.485 836.106.368 82.838.446.195 287.793.249.262 94.735.440.287
961.750.000.000 335.000.000.000 5.993.926.749
4.347.017.853.782
4.402.112.851.788
Total Current Liabilities
28.762.073.547
41.592.937.195
6.000.052.118 3.501.068.435
Jumlah Hutang Jangka Panjang
9.823.566.499
9.501.120.553
2.005.415
1.686.665
Brought to you by Global Reports
7,14 2d,7 2p,3 15,23 2o,16
Short-term loans Accounts payable Trade Related parties Others Accrued expenses Taxes payable
897.000.000.000 273.333.333.357 8.619.430.247
6.594.898.209 3.228.668.290
2b
13
Current maturities of long-term debts: 13 Loans 23 Swap payable - net 2j Obligations under capital lease
HUTANG JANGKA PANJANG Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hubungan istimewa 2d,7 Sewa guna usaha 2j
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Notes
CURRENT LIABILITIES
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN - Bersih
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
2o,16
DEFERRED TAX LIABILITIES - Net
LONG-TERM DEBTS - Net of current maturities 2d,7 Due to related parties 2j Obligations under capital lease Total Long-term Debts
2b
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF A SUBSIDIARY
- 2b -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 1999 DAN 1998 (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 1999 AND 1998 (Continued)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.400.000.000 saham 1,17 Agio saham 1 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2i Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi 9 Defisit
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
1999
1998 (Disajikan Kembali)/ (As Restated) (Catatan 2o dan 4)/ (Notes 2o and 4)
Rp
Rp
Notes
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital stock - Rp 1,000 par value Authorized - 3,000,000,000 shares
(
1.400.000.000.000 77.000.000.000
1.400.000.000.000 77.000.000.000
944.040.711
944.040.711
582.962.691.591 649.194.284.325)
(
735.084.173.746 545.830.316.820)
1,17 1 2i 9
Issued and fully paid 1,400,000,000 shares Additional paid-in capital Revaluation increment in property, plant and equipment Differences arising from changes in equity of investees Deficit
Ekuitas - Bersih
1.411.712.447.977
1.667.197.897.637
Stockholders’ Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
5.797.317.947.220
6.120.406.493.838
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-3-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 1999 DAN 1998
Catatan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 1999 AND 1998
1999
1998 (Disajikan Kembali)/ (As Restated) (Catatan 2o dan 4)/ (Notes 2o and 4)
Rp
Rp
Notes
PENJUALAN BERSIH
2p,7,18
1.595.015.664.879
1.929.206.151.057
2p,7,18
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2p,7,19
1.270.747.639.681
1.278.458.583.493
2p,7,19
COST OF GOODS SOLD
324.268.025.198
650.747.567.564
12.141.138.710
22.264.107.926
28.161.352.424 165.337.133.285
42.861.501.019 144.063.148.901
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
193.498.485.709
186.924.649.920
Total Operating Expenses
LABA USAHA
142.910.678.199
486.087.025.570
INCOME FROM OPERATIONS
LABA BRUTO PENDAPATAN SEWA DAN LAINNYA BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Laba (rugi) kurs dari kontrak swap Selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Laba penjualan penyertaan saham Lain-lain - bersih
2p 2p,20
2p,21
RENTAL INCOME AND OTHERS
2p 2p,20
467.308.030.225)
(
534.921.938.234)
2n,23
61.666.666.655
(
225.000.000.000)
2n 7,21
32.876.448.187 119.801.964.109
(
1.087.311.227.349) 335.876.872.687
(
OTHER INCOME (CHARGES) Financing charges Foreign exchange gain (loss) on 2n,23 the cross-currency contract Foreign exchange differential 2n - net 7,21 Interest income 2p,2l
(
30.277.025.869)
(
133.313.361.111 16.780.240.138)
Beban Lain-lain - Bersih
(
283.239.977.143)
(
1.394.823.171.923)
Other Charges - Net
RUGI SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
(
140.329.298.944)
(
908.736.146.353)
LOSS BEFORE PROVISION FOR INCOME TAX
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Ditangguhkan Taksiran Pajak Penghasilan
Brought to you by Global Reports
9 2p,3,9,16
GROSS PROFIT
2o,4,16
9 2p,3,9,16
2o,4,16 (
25.702.678.504) 62.668.328.693 36.965.650.189
(
49.756.449.008) 201.472.076.631 151.715.627.623
Gain on sale of investment Miscellaneous - net
PROVISION FOR INCOME TAX Current Deferred Provision for Income Tax
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 3a -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 1999 DAN 1998 (Lanjutan)
Catatan
RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(
2b
RUGI BERSIH
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 1999 AND 1998 (Continued)
1999
1998 (Disajikan Kembali)/ (As Restated) (Catatan 2o dan 4)/ (Notes 2o and 4)
Rp
Rp
103.363.648.755)
(
Notes
757.020.518.730)
LOSS BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF A SUBSIDIARY MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF A SUBSIDIARY
(
318.750)
(
352.797)
(
103.363.967.505)
(
757.020.871.527)
2b
NET LOSS
347
2q
EARNINGS (LOSS) PER SHARE Income from operations per share
541)
2q
Net loss per share
LABA (RUGI) PER SAHAM Laba usaha per saham
2q
Rugi bersih per saham
2q
102 (
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
74)
(
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language. -4-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 1999 DAN 1998
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
Catatan Saldo, 1 Januari 1998 Dilaporkan sebelumnya Penyesuaian karena perubahan kebijakan akuntansi pajak penghasilan
Rp
Rp
9
Rp
944,040,711
-
60,601,686,389
-
208,674,197,654
-
40,000,000,000
Rp (
40,000,000,000
-
-
(
245,339,580,563
Rp
74,149,025,856 ) (
285,339,580,563
Rp
74,149,025,856 ) (
Notes
2o,4
Balance, January 1, 1998 As previously reported Adjustment due to changes in accounting principles for income tax
2o,4
Net loss As previously reported Adjustment due to changes in accounting principles for income tax
2,032,559,505,317 74,149,025,856 )
171,190,554,707
211,190,554,707
958,675,875,112 ) (
958,675,875,112 ) (
1,958,410,479,461
958,675,875,112 )
201,655,003,585
201,655,003,585
201,655,003,585
757,020,871,527 ) (
757,020,871,527 ) (
757,020,871,527 )
As restated
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(
101,654,110,954 )
9
-
-
-
(
208,674,197,654 )
2b,9
-
-
-
-
77,000,000,000
1,400,000,000,000 -
1,400,000,000,000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
77,000,000,000
(
101,654,110,954 ) -
Rp
944,040,711
(
208,674,197,654 )
735,084,173,746
-
Rp
776,136,598,311
944,040,711
-
-
Brought to you by Global Reports
Rp
-
-
Rp
208,674,197,654
-
-
9
Rp
Jumlah Ekuitas - Bersih Stockholders' Equity - Net
Jumlah Total
-
9
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
60,601,686,389
Saldo Laba (Defisit)/Retained Earnings (Deficit) Sudah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Appropriated Unappropriated
-
2b,9
Saldo, 31 Desember 1999
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Difference in Foreign Currency Translation
-
-
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
Rugi bersih Pengaruh dilusi kepemilikan saham dalam
Rp
944,040,711
-
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo, 31 Desember 1998
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Afiliasi Differences Arising from Changes in Equity of Investees
-
77,000,000,000
2o,4
77,000,000,000
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Revaluation Increment in Property, Plant and Equipment
-
1,400,000,000,000
Setelah penyesuaian Pengaruh dilusi kepemilikan saham dalam PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper Pengaruh dilusi kepemilikan saham dalam
1,400,000,000,000
Agio Saham Additional Paid-in Capital
-
2o,4
Setelah penyesuaian Rugi bersih Dilaporkan sebelumnya Penyesuaian karena perubahan kebijakan akuntansi pajak penghasilan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS' EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 1999 AND 1998
(
-
152,121,482,155 ) Rp
582,962,691,591
40,000,000,000
-
-
-
Rp
-
(
(
585,830,316,820 ) (
545,830,316,820 )
(
103,363,967,505 ) (
103,363,967,505 ) (
( Rp
689,194,284,325 ) (Rp
-
Rp
40,000,000,000
776,136,598,311
649,194,284,325 )
As restated
9
1,667,197,897,637
152,121,482,155 ) Rp
1,411,712,447,977
Lestari Jaya Tbk Difference in foreign currency translation Balance, December 31, 1998
103,363,967,505 )
(
Effect of changes in equity of PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper Effect of changes in equity of PT Sumalindo
Net loss Effect of changes in equity of PT Tanjungenim 9
Lestari Pulp and Paper Balance, December 31, 1999
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-5PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 1999 DAN 1998
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Rugi bersih ( Penyesuaian untuk merekonsiliasi rugi bersih menjadi kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi: Penyusutan Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih Penurunan (penambahan) klaim atas kelebihan pembayaran pajak Amortisasi dari berbagai beban ditangguhkan dalam aktiva lain-lain Hak pemegang saham minoritas atas laba bersih anak perusahaan Selisih kurs dari kontrak swap dan pinjaman - bersih Rugi (laba) penjualan aktiva tetap Laba atas penjualan penyertaan saham Lain-lain Perubahan bersih dalam aktiva dan kewajiban operasi: Piutang Persediaan Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya Hutang Biaya masih harus dibayar Hutang pajak
( (
(
Rp
Rp
103.363.967.505)
(
Hasil penjualan aktiva tetap
757.020.871.527)
63.816.513.397
81.750.755.936
16.861.767.698
13.106.944.272
16.477.746.346
(
21.196.092.801)
5.372.499.025
13.654.667.410
318.750
1.686.669
112.781.346.368) 315.845.579) -
62.516.060.280 41.443.663.264)
(
( ( (
249.376.081.456
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan lain-lain dalam aktiva lain-lain Penurunan berbagai beban ditangguhkan dalam aktiva lain-lain
Brought to you by Global Reports
1999
1998 (Disajikan Kembali)/ (As Restated) (Catatan 2o dan 4)/ (Notes 2o and 4)
1.866.779.777 96.262.436.636 210.037.157.799 34.069.624.464
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
Perolehan aktiva tetap Penurunan (penambahan) piutang hubungan istimewa jangka panjang Penambahan aktiva pajak tangguhan - bersih Penurunan (penambahan) deposito berjangka yang dijaminkan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 1999 AND 1998
1.456.176.236.237 115.420 133.313.361.111) 1.176.996.743
210.414.346.928 39.253.488.002) 18.199.017.648) 100.024.296.481) 153.818.553.864 70.957.045.277 932.050.221.186
22.963.692.671
3.395.437.055
12.201.471.361
3.235.649.599
89.000.000
5.000.000
(
122.238.298.836)
(
94.865.874.708)
( (
85.514.241.942) 62.668.328.693)
(
23.195.548.896 201.472.076.631)
(
36.602.066.970)
935.420.117.585
CASH FLOWS FROM OPERATING EXPENSES Net loss Adjustments to reconcile net loss to net cash provided by operating expenses: Depreciation Equity in net loss of associates - net Increase (decrease) in claims for tax refund Amortization of deferred charges and other non-current assets Minority interest in net income of a subsidiary Foreign exchange differential on cross-currency contract and restatement of loans - net Loss (gain) on sale of fixed assets Gain on sale of equity investment Others Net changes in operating assets and liabilities: Accounts receivable Inventories Prepaid expenses and other current assets Accounts payable Accrued expenses Taxes payable Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in other non-current assets Decrease in various deferred items reflected under other assets Proceeds from sale of property and equipment Acquisitions of property, plant and equipment Decrease (increase) in due from related parties Addition to deferred tax assets - net Decrease (increase) in pledged time deposits
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 5a PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 1999 DAN 1998 (Lanjutan)
Penambahan hutan tanaman industri dalam pengembangan - bersih Penambahan penyertaan saham
( (
1999
1998 (Disajikan Kembali)/ (As Restated) (Catatan 2o dan 4)/ (Notes 2o and 4)
Rp
Rp
6.285.506.656) 4.295.638.187)
Penambahan uang muka penyertaan saham
-
Hasil penjualan atas penyertaan saham - bersih
-
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (penurunan) hutang sewa guna usaha Penambahan hutang hubungan istimewa jangka panjang Penambahan (penurunan) pinjaman jangka pendek
(
594.846.091
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
282.349.917.252)
2.353.103.353
(
(
( (
2.042.598.882) 29.503.587.228)
(
1.633.299.025.743) 25.000.000.000
(
(
Addition to industrial timber plantations in development stage - net Addition to investments in shares of stock Increase in advance for acquisition of equity investment Proceeds from sale of equity investment - net
970.931.410.057)
Net cash used in investing activities
7.184.288.185)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase (decrease) in obligations under capital lease
2.047.724.671
Increase in due to related parties
126.702.078.392
Increase (decrease) in short-term loans
1.958.141.048
121.565.514.878
Net cash provided by financing activities
31.015.694.748)
82.684.326.007
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
41.369.243.880 *)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
989.808.396)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
124.053.569.887
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
93.037.875.139
* Setelah dikurangi efek dekonsolidasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (lihat Catatan 9)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 1999 AND 1998 (Continued)
124.053.569.887
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
* After considering effect of deconsolidation of PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (see Note 9)
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1.
UMUM
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
1.
GENERAL
PT Barito Pacific Timber Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 624 tanggal 19 Oktober 1979. Pada tanggal 28 Juni 1996, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Timber Tbk. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 134 tanggal 29 Juni 1998, untuk disesuaikan dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep13/PM/97 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-22833.HT.01.04.Th’98 tanggal 28 Oktober 1998. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pengusahaan/eksploitasi hasil hutan, industri kayu lapis, particle board, woodworking dan perdagangan ekspor dan impor. Perusahaan memulai produksi komersialnya sejak tahun 1983. Perusahaan berkedudukan di Banjarmasin, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Jelapat, Banjarmasin dan Kuala Dua Kumpai, Pontianak.
PT Barito Pacific Timber Tbk (the Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968 based on the notarial deed No. 8 of Kartini Muljadi, S.H. dated April 4, 1979 under the name of PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Its Articles of Association was approved by the Minister of Justice in his decision letter No. J.A.5/195/8 dated July 23, 1979 and was published in the State Gazette No. 84, Supplement No. 624 dated October 19, 1979. The Company changed its name with effect from June 28, 1996 to PT Barito Pacific Timber Tbk. The Articles of Association has been amended from time to time, the last amendments of which was made by notarial deed No. 134 of Benny Kristianto, S.H. dated June 29, 1998 to comply with the decision of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. Kep-13/PM/97 regarding the required contents of the articles of association for companies which offer equity securities and public companies, which was approved by the Minister of Justice in his decision letter No. C2-22833.HT.01.04.Th’98 dated October 28, 1998. The Company’s scope of activities comprises logging; plywood manufacturing; particle board; woodworking; and import/export trading. It started commercial operations in 1983. The registered office of the Company is located at Banjarmasin and its factories are located in Jelapat, Banjarmasin and Kuala Dua Kumpai, Pontianak.
Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan Surat Pemberitahuan No. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran atas 85.000.000 saham kepada masyarakat melalui pasar modal di Indonesia. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak 1 saham untuk setiap 1 saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham atau dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.
Based on the Letter No. S-1319/PM/1993 dated August 11, 1993 of the BAPEPAM, the Company offered 85,000,000 shares to the public through the Indonesian Stock Exchanges. In October 1994, the Company capitalized a substantial portion of its capital paid in excess of par value through the issuance of 1 share for every outstanding share totalling to 700,000,000 shares with a par value of Rp 1,000 per share.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-7PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Susunan anggota komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 1999 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of December 31, 1999 are as follows:
Komisaris/Commissioners 1. 2. 3. 4. 5.
Prajogo Pangestu Haji Mas Widarsadipradja Jusran Harlina Tjandinegara Pamudji
-
Direksi/Directors
Komisaris Utama/President Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Yohannes Hardian Widjonarko Susana Sutanto Juhannes Djalimin Agus Salim Pangestu Andito Ario Bismo Soedibyo Andria Bachrudin Riskintono Rachman
-
Direktur Utama/President Director Wakil Direktur Utama/Vice President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director
Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 1999 adalah 17.535 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 1999, the Company and its subsidiaries have a total of 17,535 employees (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 1999, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan adalah 1.768.296 hektar yang berlokasi di Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi dan Maluku, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 1.086.036 hektar. Rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut:
As of December 31, 1999, PT Barito Pacific Timber Tbk and its subsidiaries have a total concession area of 1,768,296 hectares and virgin forest area of 1,086,036 hectares located in Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi and Maluku. The details of the concession area are as follows:
No. dan Tanggal SK HPH/ No. and Date of Decision Letter Covering the Forest Concession Rights
Lokasi/Location
Luas (Hektar)/ Area (Hectares)
Masa HPH (Tahun)/ Forest Cencession Rights Period (Years)
Sisa Masa HPH (Tahun)/ Outstanding Concession Rights Period (Years)
Virgin Forest (Hektar)/ Virgin Forest (Hectares)
Perusahaan/Company: - Wilayah Banjarmasin/Banjarmasin Area: Unit HPH II SK No. 818/Kpts-II/1992 19 Agustus 1992
Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
64.000
20
127/12
42.081
Unit HPH III SK No. 301/Kpts/UM/5/1980 5 Mei 1980
Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
54.000
20
4
/12
14.648
Unit HPH IV SK No. 096/Kpts-II/1989 17 Februari 1989
Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
105.000
20
63/12
51.698
Kalimantan Barat/ West Kalimantan
55.500
2
23/12
52.324
Unit HPH III SK No. 471/Kpts-II/1989 14 September 1989 (Adendum)
Kalimantan Timur/ East Kalimantan
58.000
20
11/12
46.434
Unit HPH IV SK No. 489/Kpts/II/1995 14 September 1995
Irian Jaya/ Irian Jaya
273.000
20
159/12
225.860
- Wilayah Pontianak/Pontianak Area: Unit HPH I SK No. 852/Kpts-II/1999 11 Oktober 1999 Anak Perusahaan/Subsidiaries: - PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood:
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-8PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
No. dan Tanggal SK HPH/ No. and Date of Decision Letter Covering the Forest Concession Rights
Lokasi/Location
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Luas (Hektar)/ Area (Hectares)
Masa HPH (Tahun)/ Forest Cencession Rights Period (Years)
Sisa Masa HPH (Tahun)/ Outstanding Concession Rights Period (Years)
Virgin Forest (Hektar)/ Virgin Forest (Hectares)
- PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries: Unit HPH I SK No. 817/Kpts-II/1992 19 Agustus 1992 (Adendum)
Maluku/ Maluku
160.000
20
8
48.220
Unit HPH II SK No. 394/Kpts-II/1992 22 April 1992
Maluku/. Maluku
42.300
20
124/12
26.881
Unit HPH III SK No. 929/Kpts-II/1991 17 Desember 1991
Sulawesi Utara/ North Sulawesi
55.000
20
12
22.223
Unit HPH IV SK No. 1003/Kpts-II/1992 10 Desember 1992 (Adendum)
Irian Jaya/ Irian Jaya
134.500
20
10
/12
70.944
Unit HPH V SK No. 490/Kpts-II/1995 14 September 1995
Irian Jaya/ Irian Jaya
228.000
20
159/12
203.556
Unit HPH I SK No. 192/Kpts-II/1998 27 Februari 1998
Mangole/ Mangole
46.066
20
12
16.962
Unit HPH II SK No. 599/Kpts-II/1990 6 Oktober 1990
Seram/ Seram
101.800
20
10
62.387
Unit HPH III SK No. 193/Kpts-II/1998 27 Februari 1998
Taliabu/ Taliabu
69.530
20
96/12
18.400
Unit HPH IV SK No. 167/Kpts-II/1992 17 Februari 1992 (Adendum)
Halmahera/ Halmahera
105.000
20
12/12
59.081
Unit HPH V SK No. 30/Kpts-II/1997 13 Januari 1997 (Adendum)
Seram/ Seram
66.600
20
12
34.965
Unit HPH VI SK No. 368/Kpts-IV/1985 7 Desember 1985
Irian Jaya/ Irian Jaya
150.000
20
511/12
89.372
- PT Mangole Timber Producers:
Jumlah
Sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 1488/MENHUTBUN-VI/1999 tanggal 24 September 1999, yang antara lain memperhatikan Keputusan Menteri Kehutanan No. 307/Kpts-II/1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pembaharuan Hak Pengusahaan Hutan, izin areal Unit HPH III milik Perusahaan, yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Mei 2000, tidak dapat diperbaharui lagi pada saat berakhirnya masa HPH tersebut. Selanjutnya, sesuai surat Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi No. 679/VI-PHP/2000 tanggal
Brought to you by Global Reports
1.768.296
1.086.036
Based on the decision letter of the Minister of Forestry and Plantation No.1488/MENHUTBUN–VI/1999 dated September 24, 1999, which also considered the decision letter of the Minister of Forestry No. 307/Kpts-II/1999 regarding the Conditions and Procedures to Extend the Forest Concession Rights, the forest concession rights (Unit III) of the Company that are due to expire on May 4, 2000 were not extended anymore. Further, based on the decision letter of the Director General of
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
-9PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
2.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
11 April 2000, sejak bulan Februari 2000 Unit HPH I wilayah Pontianak milik Perusahaan belum dapat diberikan target produksi Rencana Karya Tahunan Pengusahaan Hutan tahun 2000/2001, sehubungan dengan hasil pencermatan Departemen Kehutanan dan Perkebunan terhadap izin perpanjangan hak pengusahaan hutan Unit HPH tersebut pada tahun 1999.
Production Forest Management No. 679/VIPHP/2000 dated April 11, 2000, since February 2000, the annual cutting plan of forest concession rights of Unit I Pontianak for the years 2000/2001 will be given no production target as a result of the Forestry Department's review on the extension of such concession rights in 1999.
Selanjutnya, PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries dan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood masing-masing juga telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk menyerahkan kembali salah satu areal HPH yang dimiliki, masing-masing seluas 134.500 hektar (Unit IV) dan 58.000 hektar (Unit III) untuk memenuhi kepentingan masyarakat atas lahan dalam areal HPH tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1999, penyerahan kembali areal HPH tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan surat persetujuan dari Menteri Kehutanan dan Perkebunan.
Furthermore, PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries and PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood submitted letters to the government seeking approval of the turnover of 134,500 hectares (Unit IV) and 58,000 hectares (Unit III) of their forest concession rights, respectively, in respond to the interest of the community in such concession area. As of December 31, 1999, the approval is still pending with the Minister of Forestry and Plantation.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyajian Konsolidasi
Laporan
Keuangan
2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas (Catatan 2b) dan aktiva tetap tertentu yang dicatat dengan nilai setelah penilaian kembali (Catatan 2i), sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun berdasarkan metode tidak langsung, menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari laporan keuangan PT Barito Pacific Timber Tbk (“Perusahaan”) dan anak perusahaan, yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan perincian sebagai berikut:
Brought to you by Global Reports
SIGNIFICANT
Basis of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain investments in shares of stock which are accounted for under the equity method (Note 2b), and certain property, plant and equipment which are stated at revalued amounts in accordance with government regulation (Note 2i). The consolidated statements of cash flows have been prepared using the indirect method which present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
b.
Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of PT Barito Pacific Timber Tbk (the “Company”) and its subsidiaries in which the Company owns, directly and indirectly, more than 50% of the voting shares, as follows:
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 10 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) % Pemilikan (Langsung dan Tidak Langsung) % Ownership (Direct and Indirect)
Anak Perusahaan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries PT Mangole Timber Producers PT Binajaya Rodakarya PT Wiranusa Trisatrya PT Griya Idola *)
*)
Bidang Usaha Utama/Produk Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu (Catatan 3) Lem (perekat) Lem (perekat) (Catatan 3) Pembangunan, pemilikan dan pengelolaan gedung perkantoran (Properti)
Tempat Kedudukan/ Domicile
1999 %
1998 %
Principal Activity/ Product
Samarinda
100,00
100
Ternate
100,00
100
Ambon
100,00
100
Logging and timber manufacturing Logging and timber manufacturing Logging and timber manufacturing (Note 3)
Banjarmasin Ambon
100,00 100,00
100 100
Glue Glue (Note 3)
Jakarta
dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan melalui PT Mangole Timber Producers.
99,99
99,99
*)
Property
Subsidiaries PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries PT Mangole Timber Producers PT Binajaya Rodakarya PT Wiranusa Trisatrya
PT Griya Idola *)
indirectly owned by the Company through PT Mangole Timber Producers.
Saldo akun dan transaksi-transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Selisih lebih antara biaya perolehan penyertaan saham dan bagian atas nilai aktiva bersih anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari Aktiva Lain-lain) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 10-20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa alasan utama pengamortisasian goodwill selama 10-20 tahun tersebut adalah karena pada umumnya anak perusahaan tersebut mempunyai prestasi usaha yang cukup baik dan telah menjalankan usahanya selama 1 sampai 2 dekade.
All significant inter-company accounts and transactions have been eliminated. The differences between the cost of investment in subsidiaries and the proportionate share in the underlying net assets value of such investees (presented as part of “Other Assets”) is being amortized on the straight-line method over a 10-20 year period. Management believes that this amortization period is reasonable because of the proven track records of the operating subsidiaries, which have been operating for 1-2 decades.
Penyertaan saham Perusahaan dan anak perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih dan dikurangi dividen yang diterima dari perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi pemilikan Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal perolehan. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang Dolar AS dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata, yaitu Rp 7.826 dan Rp 9.473 per US$ 1, masing-masing untuk tahun 1999 dan 1998.
Investments in which the Company or its subsidiaries have an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% are accounted for by the equity method whereby the cost of investment is increased or decreased by the Company’s or subsidiaries’ share in the net earnings (losses) of the associates and dividends received since date of acquisition. Equity in net earnings (losses) is being adjusted for the amortization of the difference between the cost of such investment and the Company’s or subsidiaries’ proportionate share in the underlying net assets value at date of acquisition. Equity in net earnings (loss) of an associate, reported in US Dollar currency, was translated into Rupiah amounts using the average rates of exchange, which were Rp 7,826 and Rp 9,473 to US$ 1, in 1999 and 1998, respectively.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 11 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% baik langsung maupun tidak langsung disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). c.
Setara Kas
Investments with direct or indirect share ownership of less than 20% are carried at cost. c.
Time deposits and other short-term investments with maturities of three months or less at the time of placement are considered as “Cash Equivalents”. Pledged time deposits are presented under “Other Assets” (see Note 11).
Deposito berjangka dan penempatan jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak terbatas penggunaannya disajikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang dijaminkan disajikan sebagai bagian “Aktiva Lain-lain” (lihat Catatan 11). d.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang dimaksud mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Cash Equivalents
d.
Transactions with Related Parties The Company and subsidiaries have transactions with certain parties which are related to them. A related party relationship is defined as follows:
(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(1) enterprises that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
(2) perusahaan companies);
(2) associated companies;
asosiasi
(associated
(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perseorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perseorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
Brought to you by Global Reports
(3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals, in conjunction with their transactions with the reporting enterprise);
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 12 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
e.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(4) key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and managers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and
(5) perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
(5) enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4), or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors or major stockholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Syarat-syarat dan sifat-sifat dari masingmasing transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 7.
The relevant terms and nature of significant transactions with related parties are disclosed in Note 7.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
e.
Perusahaan melakukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing debitur pada akhir tahun. f.
Persediaan
Allowance for doubtful accounts is determined based on a review of the individual receivable accounts at the end of the year. f.
Persediaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama untuk barang jadi, suku cadang dan bahan pembantu, serta metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya. Penyisihan dilakukan, jika ada, untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. g.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.
Brought to you by Global Reports
Allowance for Doubtful Accounts
Inventories Inventories are stated at cost determined by the first-in, first-out method for finished products, spare parts and supplies and the average cost method for other inventories. Allowance is made, if required, to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
g.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to expense over the periods benefited.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 13 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
h.
Hutan Tanaman Pengembangan
Industri
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
dalam
h.
Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan Hutan Tanaman Industri (HTI) dalam pengembangan, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut, dikapitalisasi dan ditangguhkan pembebanannya sampai saat HTI yang bersangkutan menghasilkan. i.
Industrial Timber Development Stage
Plantations
in
Costs and expenses incurred in the development of Industrial Timber Plantations, except for non-related general and administrative expenses, are capitalized and will be amortized when the plantation is commercially productive.
Aktiva Tetap
i.
Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, yang digunakan dalam usaha dan diperoleh sampai dengan tanggal 12 September 1986 dinilai kembali pada tahun 1986 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986. Hak atas tanah dan aktiva tetap yang diperoleh sesudah tanggal tersebut dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan terutama dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment, except landrights, used in operations and acquired up to September 12, 1986, were revalued in 1986 in accordance with the Government Regulation No. 45 dated October 2, 1986. Landrights and acquisitions after that date are stated at cost. Depreciation is primarily computed on the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
20 15 5 5 - 15
Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy equipment Furniture, fixtures and office equipment Marine vessels and motor vehicles
Aktiva tetap tertentu milik salah satu anak perusahaan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda. Nilai buku aktiva tetap anak perusahaan tersebut adalah sekitar 0,93% dan 0,83% masing-masing dari nilai buku aktiva tetap konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998.
Certain assets of a subsidiary are depreciated using the double-declining balance method. The net book values of these assets were about 0.93% and 0.83% of the consolidated net book values of property, plant and equipment as of December 31, 1999 and 1998, respectively.
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, sejak tanggal 1 Januari 1999 seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan tanah, seperti biaya legal, pengukuran - pematokan - pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait ditangguhkan dan disajikan terpisah dari harga perolehan tanah/hak atas tanah. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut, yang disajikan sebagai bagian “Aktiva Lain-lain”
In accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 47, “Accounting for Land”, starting January 1, 1999, all incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisitions of landrights, such as among others, legal fees, areal survey and remeasurement fees, notarial fees and related taxes, are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the land/landrights. The said deferred landrights acquisition costs, which are
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 14 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
j.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
dalam neraca konsolidasi tahun 1999, diamortisasi sesuai masa berlakunya hak atas tanah terkait dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, tanah tidak disusutkan/diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan.
presented as part of “Other Assets” in the 1999 consolidated balance sheet, are amortized over the term of the related landrights using the straight-line method. In addition, PSAK No. 47 also provides that land are not subject to amortization, except under certain defined conditions.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dalam akun “Aktiva Tetap”. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of the property, plant and equipment. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to income as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their net book values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in income for the year.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan (disajikan sebagai bagian dalam “Aktiva Tetap”). Jika salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan pada aktiva tetap.
Brought to you by Global Reports
j.
Leases Lease transactions are accounted for under the capital lease method when all the required capitalization criteria are met (presented as part of Property, Plant and Equipment). Otherwise, leases are accounted for under the operating lease method. Assets under capital lease are recorded based on the present value of the lease payments at the beginning of the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease period. Depreciation is computed using the same method and lives applied to property, plant and equipment.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 15 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
k.
Biaya Pengelolaan Hutan
Hak
Pengusahaan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
k.
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan (HPH) yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Beban Ditangguhkan
Costs and expenses incurred for obtaining forest concession rights were deferred and are amortized, on a straight-line basis, over the remaining economic lives of the respective concession rights.
l.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham pada tahun 1993 serta penawaran umum obligasi Perusahaan pada tahun 1997 kepada masyarakat ditangguhkan dan diamortisasi dalam jangka waktu 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. m. Biaya Perluasan Usaha
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Deferred Charges Expenses incurred in connection with the public offering of the Company's shares in 1993 and the issuance of its bonds in 1997 were deferred and are amortized over 5 years using the straight-line method.
m. Business Expansion Expenses
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penambahan kapasitas produksi kayu lapis (disajikan sebagai bagian dalam “Aktiva Lain-lain”) dikapitalisasi dan diamortisasi selama sisa umur masingmasing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. n.
Deferred Charges on Forest Concession Rights
Costs and expenses incurred mainly for the plywood plant expansion project (presented as part of “Other Assets”) were deferred and are amortized over their remaining economic lives using the straight-line method. n.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in a foreign currency are adjusted to Rupiah to reflect the Bank Indonesia's middle rates of exchange at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Laba atau rugi kurs yang timbul dari kontrak swap dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Gains or losses on outstanding currency swap contracts are computed by revaluing these outstanding contracts at the exchange rate prevailing at year-end and are credited or charged to current operation.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 16 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, kurs tengah yang digunakan masing-masing adalah Rp 7.100 dan Rp 8.025 per US$ 1. o.
p.
Taksiran Pajak Penghasilan
As of December 31, 1999 and 1998, the rates of exchange used were Rp 7,100 and Rp 8,025 to US$ 1, respectively. o.
Provision for Income Tax
Efektif sejak tanggal 1 Januari 1999, Perusahaan dan anak perusahaan secara retroaktif menerapkan PSAK No. 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK No. 46 mensyaratkan pencatatan akuntansi untuk pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan pelunasan kewajiban pada nilai tercatatnya, dan pengakuan serta pengukuran atas aktiva dan kewajiban pajak sebagai tangguhan konsekuensi pembayaran pajak di masa yang akan datang atas pengakuannya dalam laporan keuangan konsolidasi, termasuk akumulasi rugi fiskal yang terkait (lihat Catatan 4).
Effective January 1, 1999, the Company and subsidiaries retroactively adopted the provisions of PSAK No. 46, “Accounting for Income Taxes”. PSAK No. 46 requires for the accounting of tax effects of the recovery of assets and settlement of liabilities at their carrying amounts, and the recognition and measurement of deferred tax assets and tax liabilities for the expected future tax consequences of events recognized in the consolidated financial statements, including tax loss carry forward (see Note 4).
Sebelumnya, taksiran pajak penghasilan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan, dimana Perusahaan dan anak perusahaan tidak melakukan penangguhan pajak atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan konsolidasi untuk tujuan komersial dan pajak.
Previously, provision for income tax was determined on the basis of estimated taxable income for the year. No deferred tax was provided for the timing differences in the recognition of income and expenses for financial reporting and income tax purposes.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29/1996 tanggal 18 April 1996 yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 1996, penghasilan atas persewaan bangunan dari anak perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif 6% dari jumlah bruto harga sewa.
In accordance with the Government Regulation No. 29/1996 dated April 18, 1996 which is effective starting January 1, 1996, rental income of the subsidiary engaged in property business is subject to final tax at the rate of 6% of the gross rental.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal sedangkan untuk penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan sewa dan jasa yang diperoleh anak perusahaan diakui berdasarkan metode akrual sesuai dengan masa sewa, sedangkan pendapatan sewa dan jasa yang diterima di muka namun belum jatuh tempo dikelompokkan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan
Brought to you by Global Reports
p.
Revenue and Expense Recognition Revenue from export sales is generally recognized upon arrival of products at the port of shipment, while that from local sales is recognized when the products are delivered to customers. Income from rental and related services of a real estate subsidiary is recognized over the terms of the lease contract (accrual basis). Payments for rental and related services received in advance are recorded as unearned income and presented as part of “Accounts
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 17 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
disajikan dalam “Hutang Lain-lain” di neraca konsolidasi. Beban diakui saat beban tersebut terjadi. q.
Payable-Others” in the consolidated balance sheets. Expenses are recognized when these are incurred.
Laba (Rugi) Per Saham
q.
Laba usaha per saham dan rugi bersih per saham dihitung dengan membagi masingmasing laba usaha dan rugi bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
3.
KEJADIAN LUAR PERUSAHAAN
BIASA
DI
ANAK
Pada tanggal 29 November 1998 telah terjadi bencana gempa bumi di Pulau Mangole, Maluku yang mengakibatkan sarana produksi dari industri pengolahan kayu dan perekat masingmasing milik PT Mangole Timber Producers dan PT Wiranusa Trisatrya, anak perusahaan, yang terletak di pulau tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut telah mengakibatkan produksi industri pengolahan kayu dan perekat milik anak perusahaan tersebut terhenti seluruhnya sejak terjadinya gempa bumi. Sarana produksi, berupa aktiva tetap dan persediaan milik anak perusahaan tersebut telah diasuransikan terhadap resiko bencana alam kepada pihak asuransi, PT Asuransi Raksa Pratikara serta direasuransi kepada pihak pertanggungan asuransi internasional, dengan jumlah nilai pertanggungan seluruhnya sebesar US$ 123.971.400. Berdasarkan hasil penelahaan atas kerusakan yang timbul, anak perusahaan telah mengajukan klaim kepada pihak asuransi tersebut dengan jumlah kotor sekitar US$ 96 juta, di luar beban penyelamatan (emergency cost) dan konsultan, dimana sampai dengan tanggal laporan auditor independen, masih belum tercapai kesepakatan dengan pihak asuransi sehubungan dengan jumlah klaim yang akan dibayarkan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1999, pembayaran sementara di muka sebesar US$ 15 juta (atau ekuivalen dengan Rp 124.599.548.500) telah diterima dari pihak asuransi, yang disajikan sebagai bagian “Hutang Lain-lain” di bagian Kewajiban Jangka Pendek dalam neraca konsolidasi. Nilai buku aktiva yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut, dengan jumlah bersih sebesar
Brought to you by Global Reports
Earnings (Loss) per Share Income from operations per share and net loss per share are computed by dividing income from operations and net loss, respectively, with the weighted average number of shares outstanding during the year.
3.
EXTRAORDINARY SUBSIDIARIES
EVENT
IN
On November 29, 1998, an earthquake occurred in Mangole Island, Maluku which severely damaged the timber and glue production facilities of PT Mangole Timber Producers and PT Wiranusa Trisatrya (subsidiaries) which are located at that island. Consequently, the timber and glue production activities from these plant facilities have been inactive thereafter. The assets consisting of property, plant, equipment and inventories of such subsidiaries have been insured against catastrophic risk with PT Asuransi Raksa Pratikara and reinsured to international risk carriers for US$ 123,971,400, the combined insured amount. Based on assessment of the extent of the damage, the subsidiaries have presented a claim to the insurance company with gross loss amounting to US$ 96 million, excluding emergency and consultant costs, which as at the date of the independent auditors’ report has not been finally agreed with the insurance company. As of December 31, 1999, an advance payment of US$ 15 million (equivalent to Rp 124,599,548,500) had been received from the insurance company, which is presented as “Accounts Payable-Others”, under Current Liabilities in the 1999 consolidated balance sheet. The estimated net book values of damaged assets, amounting to Rp 194,960,113,333 as of December 31, 1999 (see Note 10), and Rp 216,310,551,322 as of December 31, 1998 (including damaged inventories of about Rp 16.6 billion), which are still being evaluated by the insurance company, are shown as part of “Other Assets” in the
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 18 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) consolidated balance sheets. Fixed factory overhead incurred from the inactivity of subsidiaries’ operations amounting to Rp 7.6 billion in 1999 were recorded as part of “Other Charges” in the consolidated statement of income. Management believes that the related loss will be fully recovered on account of the adequate insurance coverage.
Rp 194.960.113.333 pada tanggal 31 Desember 1999 (lihat Catatan 10), atau sejumlah Rp 216.310.551.322 pada tanggal 31 Desember 1998 (termasuk persediaan barang sekitar Rp 16,6 miliar) yang saat ini masih dalam proses penelitian lebih lanjut oleh pihak asuransi, disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Lain-lain” dalam neraca konsolidasi. Beban pabrikan tetap yang timbul sehubungan dengan penghentian kegiatan produksi anak perusahaan tersebut, yaitu sekitar Rp 7,6 miliar pada tahun 1999, dicatat sebagai bagian “Beban Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Manajemen berkeyakinan bahwa kerugian fisik yang timbul akibat gempa tersebut seluruhnya dapat ditutup karena telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang memadai.
4.
4.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
As discussed in Note 2o, starting January 1, 1999, the provisions of PSAK No. 46, “Accounting for Income Taxes” are adopted retroactively. Accordingly, to reflect the effects of the said change in accounting principles, the consolidated financial statements for the year ended December 31, 1998 were restated with the following effects:
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2o, sejak tanggal 1 Januari 1999, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan” secara retroaktif. Untuk mencerminkan pengaruh perubahan kebijakan akuntansi tersebut, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1998 telah disajikan kembali dengan pengaruh sebagai berikut:
Aktiva pajak tangguhan - bersih Penyertaan saham Jumlah aktiva Kewajiban pajak tangguhan - bersih Defisit Taksiran pajak penghasilan Rugi bersih
Brought to you by Global Reports
(
CHANGE IN ACCOUNTING PRINCIPLES
Laporan Terdahulu/ As Previously Reported
Disajikan Kembali/ As Restated
Rp
Rp
1.207.584.895.327 5.951.307.578.914 673.336.294.549) 49.756.449.008 958.675.875.112
( (
167.893.591.238 1.208.790.219.013 6.120.406.493.838 41.592.937.195 545.830.316.820) 151.715.627.623) 757.020.871.527
Deferred tax assets - net Investment in shares of stock Total assets Deferred tax liabilities - net Deficit Provision for income tax Net loss
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 19 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
5.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
5.
KAS DAN SETARA KAS
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 1999
1998
Rp
Rp
Kas dan Bank Kas Bank
3.593.349.752 71.770.787.837
3.381.063.891 84.734.630.996
Cash on Hand and in Banks Cash on hand Cash in banks
Jumlah Kas dan Bank
75.364.137.589
88.115.694.887
Total Cash on Hand and in Banks
Setara Kas Deposito berjangka: Rupiah PT Bank Central Asia PT Bank Danamon PT Bank Mandiri (Persero) (d/h PT Bank Dagang Negara (Persero)) PT Bank Niaga PT Bank Bumi Daya (Persero)
4.250.000.000 4.000.000.000
1.500.000.000 5.750.000.000
2.522.537.550 -
1.558.000.000 18.650.000.000 2.100.000.000
Cash Equivalents Time deposits: Rupiah PT Bank Central Asia PT Bank Danamon PT Bank Mandiri (Persero) (formerly PT Bank Dagang Negara (Persero)) PT Bank Niaga PT Bank Bumi Daya (Persero)
6.901.200.000
6.379.875.000
US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) (formerly PT Bank Dagang Negara (Persero))
Jumlah Setara Kas
17.673.737.550
35.937.875.000
Total Cash Equivalents
Jumlah Kas dan Setara Kas
93.037.875.139
124.053.569.887
Total Cash and Cash Equivalents
Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) (d/h PT Bank Dagang Negara (Persero))
6.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka Rupiah berkisar antara 10% - 45% per tahun dan 21,5% - 61% per tahun, masing-masing untuk tahun 1999 dan 1998, serta berkisar antara 4,25% - 15% per tahun dan 7% - 15% per tahun masing-masing untuk tahun 1999 dan 1998 untuk deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS.
The Rupiah time deposits earn annual interest at average rates ranging from 10% to 45% and 21.5% to 61% in 1999 and 1998, respectively, while those denominated in US Dollar earn interest at average rates ranging from 4.25% to 15% and 7% to 15% in 1999 and 1998, respectively.
Deposito berjangka yang dimiliki oleh salah satu anak perusahaan pada PT Bank Mandiri (Persero) dengan jumlah sebesar Rp 1.558.000.000 dan sebesar US$ 600.000 digunakan sebagai bank garansi untuk pembelian kayu bulat anak perusahaan tersebut.
The time deposits of a subsidiary in PT Bank Mandiri (Persero) amounting to Rp 1,558,000,000 and US$ 600,000 are used as collateral for the bank guarantee provided to the subsidiary for purchases of logs.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari:
Brought to you by Global Reports
6.
TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of:
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 20 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Hubungan istimewa: PT Jabar Utama Wood Industry PT Green Delta PT Kampari Wood Industries PT Nansari Prima Plywood PT Chandra Asri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Pihak ketiga: Ekspor Lokal
Jumlah
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1999
1998
Rp
Rp
12.650.620.353 6.590.016.566 3.226.110.018 2.812.725.333 112.032.597
16.550.267.794 7.969.475.519 5.380.398.302 3.108.895.718 1.483.624.120
384.832.826
827.025.812
25.776.337.693
35.319.687.265
97.625.774.858 14.052.035.099
64.092.221.380 36.387.251.805
111.677.809.957
100.479.473.185
137.454.147.650
135.799.160.450
Piutang usaha tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan secara fidusier dari hak atas harta sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari bank (Catatan 13).
7.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi keuangan dan dagang dengan beberapa perusahaan tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, terutama pembelian kayu bulat, mesin, suku cadang, dan bahan pembantu yang umumnya dilaksanakan dalam kisaran tingkat harga dan bunga seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masingmasing adalah sebesar 5% dan 2,4% dari jumlah penjualan bersih untuk tahun 1999 dan 1998. Perusahaan dan anak perusahaan membebani bunga atas piutang dalam mata uang Rupiah kepada pihak hubungan istimewa tertentu dengan tingkat bunga rata-rata antara 1% 1,58% per bulan dari saldo rata-rata tiap bulan. Penghasilan bunga yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas transaksi non-dagang masing-masing adalah sekitar 28,4% dan 47,1% dari jumlah penghasilan bunga konsolidasi pada tahun 1999 dan 1998. Pendapatan sewa dan jasa lainnya kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-
Brought to you by Global Reports
Related parties: PT Jabar Utama Wood Industry PT Green Delta PT Kampari Wood Industries PT Nansari Prima Plywood PT Chandra Asri Others (each below Rp 1 billion)
Third parties: Export Local
Total
The above trade accounts receivables are pledged as collateral with fiduciary transfer of proprietary rights for certain loans (Note 13).
7.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
The Company and its subsidiaries have trade and financing transactions with certain related parties, consisting principally of purchases of logs, machinery, spare parts, and supplies which are made within the range of prices and rates similar with those available to and transacted with third parties. Net sales made to related parties were about 5% and 2.4% of total net sales in 1999 and 1998, respectively. Interest is charged on receivables denominated in Rupiah from certain related parties at rates ranging from 1% to 1.58% per month from the monthly average balance. Interest income earned from related parties on non-trade transactions were about 28.4% and 47.1% of total interest income in 1999 and 1998, respectively. Rental income and related services from related parties were about 61% and 66.8% of total rental income and related services in 1999 and 1998, respectively, while purchases of logs from related parties were about 29% and 18% of total purchases of logs in 1999 and 1998, respectively. The trade accounts receivable from related
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 21 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
masing adalah sekitar 61% dan 66,8% dari jumlah pendapatan sewa dan jasa lainnya untuk tahun 1999 dan 1998, sedangkan pembelian kayu bulat dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing adalah sekitar 29% dan 18% dari jumlah pembelian kayu bulat untuk tahun 1999 dan 1998. Piutang atas transaksi dagang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 25.776.337.693 dan Rp 35.319.687.265 masing-masing pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, dan disajikan sebagai bagian akun Piutang Usaha dalam neraca konsolidasi. Hutang atas transaksi dagang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 7.155.260.892 pada tanggal 31 Desember 1999, yang merupakan hutang kepada PT Tunggal Yudi Hutani/KSO Inhutani I, dan disajikan sebagai bagian akun Hutang Usaha dalam neraca konsolidasi. Piutang dan hutang atas transaksi keuangan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun disajikan dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi, sedangkan piutang dan hutang atas transaksi keuangan yang diharapkan jatuh tempo lebih dari satu tahun disajikan dalam piutang dan hutang hubungan istimewa jangka panjang dalam neraca konsolidasi.
parties amounting to Rp 25,776,337,693 and Rp 35,319,687,265 as of December 31, 1999 and 1998, respectively, are shown as part of Trade Accounts Receivable in the consolidated balance sheets. The trade accounts payable to a related party amounting to Rp 7,155,260,892 as of December 31, 1999, which represents liabilities to PT Tunggal Yudi Hutani/KSO Inhutani I, is shown as part of Trade Account Payable in the related consolidated balance sheet. Accounts arising from financing transactions which will mature within one year are presented under current assets and current liabilities in the consolidated balance sheets and described below as short-term receivables and payables. Accounts resulting from financing transactions, which will mature after one year, are presented separately in the consolidated balance sheets and described below as long-term receivables and payables.
Transaksi mengenai penjualan, penghasilan transaksi keuangan, pendapatan sewa dan jasa lainnya dan pembelian dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah transaksi lebih dari Rp 1.000.000.000 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 1999 dan 1998 terutama adalah sebagai berikut:
Sales, financing income, rental income and related services and purchases with related parties with amounts involving more than Rp 1,000,000,000 for the years ended December 31, 1999 and 1998 are summarized below:
Penjualan bersih: PT Jabar Utama Wood Industry PT Kampari Wood Industries Pendapatan sewa dan lainnya: PT Chandra Asri PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
Brought to you by Global Reports
1999
1998
Rp
Rp
75.492.692.446 4.424.871.792
32.155.992.627 12.810.240.977
3.222.220.902
3.876.507.961
1.885.705.630
987.021.542
Net sales: PT Jabar Utama Wood Industry PT Kampari Wood Industries Rental income and others: PT Chandra Asri PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 22 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Penghasilan dari transaksi keuangan: PT Tunggal Setia Pratama PT Barito Pacific Lumber Company PT Musi Hutan Persada PT Delta Mustika PT Aya Yayang Indonesia PT Sangkulirang Bhakti PT Kilang Permata Pembelian kayu bulat: PT Bhakti Barito Agratama Persada PT Barito Nusantara Indah PT Aya Yayang Indonesia PT Tunggal Yudi Hutani/KSO Inhutani I PT Barito Pacific Lumber Company PT Green Delta PT Sandy Jaya Satria PT Sangkulirang Bhakti PT Penambangan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
1999
1998
Rp
Rp
12.586.563.755 11.016.351.867 3.878.710.278 3.228.680.975 1.564.819.933 1.375.531.613 -
116.250.724.852 27.602.725.783 7.868.986.697 1.141.593.557 2.941.640.992 1.406.395.035
48.916.700.154 41.580.839.888 30.330.363.993
18.074.817.018 7.662.655.606 29.226.260.009
23.330.761.658 16.836.692.765 10.538.306.152 4.876.995.673 2.681.713.577 2.357.449.916 -
17.860.172.771 8.124.086.693 7.524.733.155 4.265.985.545 2.289.229.087
Saldo piutang dan hutang hubungan istimewa pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
Piutang Jangka Pendek: PT Tunggal Setia Pratama PT Barito Pacific Lumber Company PT Bhakti Barito Agratama Persada PT Barito Nusantara Indah PT Sangkulirang Bhakti PT Aya Yayang Indonesia PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Vista Kencana Lestari PT Alamasri Lestari PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper Barito Timber (Pte.) Ltd., Singapura PT Kirana Cakrawala PT Rimba Equator Permai PT Persada Permata Mulia PT Binareka Alam Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
Piutang Jangka Panjang: PT Musi Hutan Persada PT Delta Mustika PT Enim Musi Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
Brought to you by Global Reports
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Purchase of logs: PT Bhakti Barito Agratama Persada PT Barito Nusantara Indah PT Aya Yayang Indonesia PT Tunggal Yudi Hutani/KSO Inhutani I PT Barito Pacific Lumber Company PT Green Delta PT Sandy Jaya Satria PT Sangkulirang Bhakti PT Penambangan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
The details of accounts with related parties are as follows:
1999
1998
Rp
Rp
195.713.278.295 98.156.408.606 30.487.409.856 19.975.427.226 19.336.586.552 11.000.868.747 10.234.855.708 9.848.211.484 5.556.495.463 4.507.353.258 2.033.227.000 1.904.304.569 1.527.520.266 1.231.959.078 1.220.080.000 939.570.646
Income from financing transactions: PT Tunggal Setia Pratama PT Barito Pacific Lumber Company PT Musi Hutan Persada PT Delta Mustika PT Aya Yayang Indonesia PT Sangkulirang Bhakti PT Kilang Permata
208.950.374.396 140.647.744.014 36.058.429.162 30.517.141.876 19.786.192.399 11.691.617.845 4.893.369.568 5.598.387.535 5.129.024.294 9.014.706.515 2.305.235.153 1.577.456.698 2.220.977.698 3.145.976.627 1.221.545.000 1.028.889.199
Short-Term Receivables: PT Tunggal Setia Pratama PT Barito Pacific Lumber Company PT Bhakti Barito Agratama Persada PT Barito Nusantara Indah PT Sangkulirang Bhakti PT Aya Yayang Indonesia PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Vista Kencana Lestari PT Alamasri Lestari PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper Barito Timber (Pte.) Ltd., Singapore PT Kirana Cakrawala PT Rimba Equator Permai PT Persada Permata Mulia PT Binareka Alam Lestari
1.969.430.989
1.216.583.982
Others (each below Rp 1 billion)
415.642.987.743
485.003.651.961
Total
88.600.900.000 40.786.789.595 21.595.797.007
42.807.664.401 27.595.797.007
Long-Term Receivables: PT Musi Hutan Persada PT Delta Mustika PT Enim Musi Lestari
90.336.800
90.336.800
Others (each below Rp 1 billion)
151.073.823.402
70.493.798.208
Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 23 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Hutang Jangka Pendek: PT Barito Kencanamahardika Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
Hutang Jangka Panjang: PT Sinar Pacific Shipping Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
8.
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1999
1998
Rp
Rp
22.749.933.598
Short-Term Payables: PT Barito Kencanamahardika
-
569.432.309
836.106.368
Others (each below Rp 1 billion)
23.319.365.907
836.106.368
Total
4.754.394.944
4.179.877.636
Long-Term Payables PT Sinar Pacific Shipping
1.840.503.265
1.820.174.482
Others (each below Rp 1 billion
6.594.898.209
6.000.052.118
Total
Pada tanggal 1 Juli 1998, sesuai dengan perjanjian pengakuan hutang yang ditandatangani, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu bersama-sama dengan PT Barito Pacific Lumber Company, PT Tunggal Setia Pratama, PT Sangkulirang Bhakti dan PT Delta Mustika sepakat untuk melakukan konversi atas saldo piutang dalam mata uang Rupiah per tanggal 1 Juli 1998 milik Perusahaan dan anak perusahaan kepada pihak-pihak hubungan istimewa tersebut, dengan jumlah bersih keseluruhan sekitar Rp 658,47 miliar, ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sesuai kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut (lihat Catatan 24). Sesuai perjanjian, atas saldo piutang tersebut dikenakan bunga sebesar 8% per tahun.
On July 1, 1998, the Company and certain subsidiaries entered into a loan agreement with PT Barito Pacific Lumber Company, PT Tunggal Setia Pratama, PT Sangkulirang Bhakti, and PT Delta Mustika, related parties, under which such parties agreed to convert the Company's and subsidiaries’ receivables from such related parties as of July 1, 1998, with a net aggregate amount of Rp 658.47 billion, into US Dollar - denominated accounts using the rate of exchange as of that date (see Note 24). Under the agreement, these accounts bear interest at 8% per annum.
Piutang jangka panjang kepada PT Musi Hutan Persada merupakan pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dibebani bunga 10% per tahun, sehubungan dengan Perjanjian Pinjaman Bersyarat tertanggal 1 Juli 1999 (lihat Catatan 23a).
The long-term receivable from PT Musi Hutan Persada, which represents a US dollar denominated loan and bears interest at 10% per annum, arises from the Conditional Loan Agreement dated July 1, 1999 (see Note 23a).
PERSEDIAAN
8.
Akun ini terdiri dari:
Kayu olahan: Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board dan laminating board Kayu bulat Perekat (lem) Barang dalam proses
Brought to you by Global Reports
INVENTORIES This account consist of:
1999
1998
Rp
Rp
102.986.956.334 11.183.333.859 4.008.363.230 156.754.805.150 1.747.852.233 40.144.389.610
141.571.261.255 5.097.430.784 3.977.206.162 97.527.169.845 5.717.300.547 49.209.535.812
Processed wood: Plywood Sawn timber/woodworking Particle board and laminating board Logs Glue Work in process
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 24 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu Barang dalam perjalanan Jumlah
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1999
1998
Rp
Rp
86.183.739.976 43.576.571.754
89.875.659.665 12.166.784.812
Materials, spareparts and supplies Materials in transit
446.586.012.146
405.142.348.882
Total
Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan secara fidusier dari hak atas harta sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 13). Manajemen berpendapat bahwa persediaan tersebut di atas (barang jadi, barang dalam proses, bahan baku dan pembantu) telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai, yaitu dengan jumlah sekitar US$ 79,8 juta.
9.
The above inventories are pledged as collateral with fiduciary transfer of proprietary rights for certain loans (Note 13). In the opinion of management, the above inventories (i.e., finished products, work in process, materials and supplies) are reasonably insured in the amount of approximately US$ 79.8 million.
PENYERTAAN SAHAM Rincian berikut:
penyertaan
9.
saham
adalah
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
sebagai
The details of this account are as follows: 1999
Metode Ekuitas PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Rimba Equator Permai PT Enim Musi Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2 miliar) Metode Biaya Perolehan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
Brought to you by Global Reports
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Biaya Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih *) Accumulated Equity in Net Earnings (Losses) of Associates - Net*)
%
Rp
Rp
40,19 51,00 50,00 60,00 60,00 60,00 60,00 40,00
326.639.743.908 11.857.034.000 7.275.000.000 8.759.760.000 6.510.000.000 6.414.000.000 4.380.732.945 8.000.000.000
-
7.784.000.000
9,53
44.675.000.000
-
1.867.700.000 434.162.970.853
( ( ( ( (
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
940.737.003.877 14.029.985.721 7.275.000.000 6.473.672.076 5.652.911.609 71.437.032 -
Equity Method PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Rimba Equator Permai PT Enim Musi Lestari
-
7.784.000.000
Others (each below Rp 2 billion)
30.415.511.285
75.090.511.285
Cost Method PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
1.867.700.000
Others (each below Rp 1 billion)
1.058.982.221.600
Total
614.097.259.969 2.172.951.721 2.286.087.924) 857.088.391) 6.342.562.968) 4.380.732.945) 8.000.000.000)
624.819.250.747
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 25 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 1998
Metode Ekuitas PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Rimba Equator Permai PT Enim Musi Lestari PT Anangga Pundinusa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2 miliar) Metode Biaya Perolehan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Biaya Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Accumulated Equity in Net Earnings (Losses) of Associates - Net*)
%
Rp
Rp
48,10 51,00 50,00 60,00 60,00 60,00 40,00 60,00
326.639.743.908 11.857.034.000 7.275.000.000 6.990.000.000 3.694.891.500 4.176.005.000 8.000.000.000 6.414.000.000
( ( ( ( (
765.553.255.882 3.574.508.130 1.778.561.398) 663.009.717) 3.798.116.200) 7.645.011.742) 6.241.731.635)
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
1.092.192.999.790 15.431.542.130 7.275.000.000 5.211.438.602 3.031.881.783 377.888.800 354.988.258 172.268.365
-
7.784.000.000
-
7.784.000.000
9,53
44.675.000.000
30.415.511.285
75.090.511.285
-
Jumlah
1.867.700.000 429.373.374.408
779.416.844.605
Equity Method PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Rimba Equator Permai PT Enim Musi Lestari PT Anangga Pundinusa Others (each below Rp 2 billion)
1.867.700.000
Cost Method PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Others (each below Rp 1 billion)
1.208.790.219.013
Total
*) Termasuk pengaruh dilusi
*
Kegiatan usaha utama perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
The principal business activities of the above investees are as follows:
Perusahaan / Investees PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Rimba Equator Permai PT Anangga Pundinusa PT Enim Musi Lestari PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 1999 dan 1998 adalah sebagai berikut:
Brought to you by Global Reports
) Including the effect of dilution
Kegiatan Usaha Utama / Principal Business Activitiy Pulp dan kertas / Pulp and paper Industri pengolahan kayu / Timber manufacturing Properti / Property Hutan tanaman industri / Industrial timber plantation Hutan tanaman industri / Industrial timber plantation Hutan tanaman industri / Industrial timber plantation Hutan tanaman industri / Industrial timber plantation Induk perusahaan hutan tanaman industri / Holding of industrial timber plantation Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu / Logging and timber manufacturing The equity in net earnings (losses) of associates for the years ended December 31, 1999 and 1998 consist of:
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 26 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Bagian laba (rugi) bersih: PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Enim Musi Lestari PT Barito Kencanamahardika PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Rimba Equator Permai PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk PT Suryaraya Wahana
( ( ( ( ( (
Amortisasi goodwill: PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Bersih
1999
1998
Rp
Rp
507.316.772 15.234.602.511) 1.401.557.109) 507.526.526) 194.078.674) 100.831.333) 88.657.787) -
( ( ( ( ( ( (
158.169.470 (
16.861.767.698)
Pada tanggal 31 Desember 1999, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (TEL) masih dalam tahap pengembangan usaha. Pada tahun 1998, salah satu pemegang saham TEL melakukan penambahan setoran modal dalam TEL, sehingga terjadi dilusi terhadap persentase pemilikan saham Perusahaan dalam TEL dari 57% menjadi 48,10%, namun terjadi peningkatan nilai penyertaan saham sebesar Rp 776.136.598.311, yang disebabkan oleh bagian Perusahaan atas nilai peningkatan ekuitas tersebut lebih besar dari efek dilusi. Penurunan persentase pemilikan tersebut menyebabkan laporan keuangan TEL sejak saat tersebut tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perusahaan. Selanjutnya, pada tahun 1999 kepemilikan Perusahaan di TEL mengalami dilusi menjadi 40,19% yang disebabkan terdapatnya peningkatan modal saham pemegang saham TEL lainnya yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai penyertaan saham Perusahaan dalam TEL sebesar Rp 152.121.482.155. Perubahan nilai penyertaan tersebut disajikan dalam bagian Ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Afiliasi”. Pada tanggal 14 Maret 1997, pemegang saham TEL telah menandatangani perjanjian Pemegang Saham (Stockholders’ Support), yang antara lain memberikan fasilitas pendukung kelebihan biaya (Cost Overrun Support Facility) sebesar US$ 50.000.000 selama periode konstruksi dan pendukung kekurangan kas (Cash Deficiency
Brought to you by Global Reports
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(
1.069.847.846) 7.730.874.274) 3.574.508.130 1.097.225.455) 172.242.382) 5.936.868.954) 85.787.987) 8.922.030.747 9.820.592.818)
Share in net income (losses): PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Enim Musi Lestari PT Barito Kencanamahardika PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Rimba Equator Permai PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk PT Suryaraya Wahana
255.619.654 54.336.913
Goodwill amortization: PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
13.106.944.272)
Net
As of December 31, 1999, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (TEL) is still in the development stage. In 1998, certain of the stockholders of TEL increased its paid-in capital in TEL, resulting in the dilution of the Company’s equity interest from 57% to 48.10%, but an increase in the investment’s carrying value in the amount of Rp 776,136,598,311 on account of the excess of proceeds from the additional share issuance over the dilution effect. The decrease of the equity interest resulted into the deconsolidation of TEL in the financial statements of the Company. Also, in 1999, the Company's equity interest in TEL had diluted further to 40.19%, due to the additional capital contribution from certain shareholders of TEL, resulting in a decrease in the Company’s investment carrying value in TEL of Rp 152,121,482,155. The change in the investment’s carrying value is reflected as “Differences Arising from Changes in Equity of Investees” under the Stockholders’ Equity. On March 14, 1997, the stockholders of TEL signed the Stockholders’ Support Agreement whereby the stockholders agreed, among others, to provide a Cost Overrun Support Facility of US$ 50,000,000 during the construction period and a Cash Deficiency
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 27 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Support) sebesar US$ 150.000.000 selama periode operasi komersial sampai pembayaran seluruh pinjaman. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, deposito berjangka milik Perusahaan (lihat Catatan 11) telah dibatasi penggunaannya untuk tujuan tersebut.
Support Facility of US$ 150,000,000 during the commercial operation period until full repayment of the loans. In connection with this agreement, the Company’s time deposits (see Note 11) have been assigned for security purposes.
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) telah melakukan penawaran umum sebagian sahamnya kepada masyarakat pada bulan Februari 1994, sehingga terjadi dilusi terhadap persentase pemilikan Perusahaan, namun terjadi peningkatan nilai penyertaan saham Perusahaan sebesar Rp 60.601.686.389, yang disebabkan oleh nilai penawaran saham perusahaan tersebut lebih besar dari efek dilusi. Dalam tahun 1998, SLJ melakukan penawaran umum terbatas I, yang menyebabkan kepemilikan saham Perusahaan di SLJ mengalami dilusi dari 35,74% menjadi 9,531% dan terjadi penurunan nilai penyertaan saham Perusahaan sebesar Rp 101.654.110.954. Perubahan tersebut yang disajikan dalam bagian Ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Afiliasi”.
In February 1994, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) offered a portion of its shares to the public resulting in the dilution of the Company’s equity interest, but an increase in the investment’s carrying value in the amount of Rp 60,601,686,389 on account of the excess of proceeds from the public offering over the dilution effect. In 1998, SLJ issued additional shares in connection with its Rights Issue I, which resulted in the dilution of the Company’s equity interest in SLJ from 35.74% to 9.531% and the reduction of the investment’s carrying value in the amount of Rp 101,654,110,954. Such amount is reflected as a component of the Stockholders’ Equity as “Differences Arising from Changes in Equity of Investees”.
Pada bulan Februari 1998, Perusahaan dan SLJ menandatangani “Perjanjian Penyelesaian” atas penjualan 45% kepemilikan saham Perusahaan dalam PT Suryaraya Wahana ke SLJ, yang menghasilkan laba sebesar Rp 133,3 miliar.
In February 1998, the Company and SLJ signed the closing agreement on the sale of 45% of the Company’s equity interest in PT Suryaraya Wahana to SLJ, which resulted in a gain of Rp 133.3 billion.
Penyertaan saham pada perusahaan lainnya dengan persentase pemilikan lebih dari 50% tidak dikonsolidasikan karena perusahaanperusahaan tersebut masih dalam tahap pengembangan usaha dan jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Other investments in shares of stocks that are more than 50% owned are not consolidated since such investees are still in preoperating stage and their impact to the consolidated financial statements is not material.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 28 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
10. AKTIVA TETAP
10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Aktiva tetap terdiri atas:
The details of property, plant and equipment are as follows: 1999
Nilai Tercatat: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Jumlah Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat- alat berat Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana
Brought to you by Global Reports
Saldo Awal Beginning Balance
Penambahan Additions
Pengurangan/ Transfer Disposals/ Transfers
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir Ending Balance Rp
742.952.955 42.838.822.586
6.670.471.673
515.011.444
742.952.955 48.994.282.815
140.338.166.615 33.083.900.269 4.230.257.226
21.133.450.972 21.102.275.498 963.828.275
291.737.064 136.971.765 34.541.100
161.179.880.523 54.049.204.002 5.159.544.401
221.234.099.651
49.870.026.418
978.261.373
270.125.864.696
Carrying Value: Logging Direct Ownership Landrights Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy equipment Marine vessels and motor vehicles Furniture, fixtures and office equipment
6.539.557.500
Capitalized leases Machinery, utility and heavy equipment
100.376.098
334.555.802
Construction in progress Building and infrastructure
1.078.637.471
276.999.977.998
Total
4.606.612.500
1.932.945.000
65.242.412
369.689.488
225.905.954.563
52.172.660.906
43.057.738.580 195.680.055.752
4.382.617.258
569.640.163.162 25.190.077.034 12.718.693.289
20.260.117.777 1.385.224.022 3.204.577.565
2.250.000 252.501.869 -
Timber Manufacturing and Property Direct Ownership Landrights Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy 589.898.030.939 equipment 26.322.799.187 Marine vessels and motor vehicles 15.923.270.854 Furniture, fixtures and office equipment
846.286.727.817
29.232.536.622
254.751.869
875.264.512.570
1.479.874.000
12.502.292.975
3.646.587.480
7.030.446.334
-
-
2.291.905.972
43.057.738.580 200.062.673.010
13.982.166.975
Capitalized leases Machinery, utility and heavy equipment
8.385.127.842
Construction in progress Building and infrastructure Machinery and equipment
8.315.904.155
30.448.416.500
5.984.777.908
32.779.542.747
859.729.093.452
79.213.692.431
8.531.435.749
930.411.350.134
Total
1.085.635.048.015
131.386.353.337
9.610.073.220
1.207.411.328.132
Total Carrying Value
20.717.885.235
2.719.824.241
202.687.364
23.235.022.112
94.473.110.304 26.336.514.786 3.056.214.845
8.116.290.411 4.121.158.162 325.102.534
220.469.662 88.370.299 22.716.129
102.368.931.053 30.369.302.649 3.358.601.250
144.583.725.170
15.282.375.348
534.243.454
159.331.857.064
998.099.375
921.322.500
145.581.824.545
16.203.697.848
99.875.046.177
10.590.982.676
534.243.454
-
Accumulated Depreciation Logging Direct Ownership Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy equipment Marine vessels and motor vehicles Furniture, fixtures and office equipment
1.919.421.875
Capitalized leases Machinery, utility and heavy equipment
161.251.278.939
Total
110.466.028.853
Timber Manufacturing and Property Direct Ownership Buildings and infrastructure
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 29 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 1999
Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat
Saldo Awal Beginning Balance
Penambahan Additions
Pengurangan/ Transfer Disposals/ Transfers
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir Ending Balance Rp
346.060.534.671 14.003.437.681 9.274.980.165
33.585.173.977 1.836.772.491 1.069.133.448
154.620.844 -
Machinery, utility and heavy 379.645.708.648 equipment 15.685.589.328 Marine vessels and motor vehicles 10.344.113.613 Furniture, fixtures and office equipment
469.213.998.694
47.082.062.592
154.620.844
516.141.440.442
-
654.075.790
Capitalized leases Machinery, utility and heavy equipment
123.322.833
530.752.957
Jumlah
469.337.321.527
47.612.815.549
154.620.844
516.795.516.232
Total
Jumlah Akumulasi Penyusutan
614.919.146.072
63.816.513.397
688.864.298
678.046.795.171
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Nilai Buku
470.715.901.943
67.569.839.940
8.921.208.922
529.364.532.961
Net Book Value
1998
Nilai Tercatat: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Jumlah Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat- alat berat Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat
Saldo Awal Beginning Balance
Penambahan Additions
Pengurangan/ Transfer Disposals/ Transfers
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir Ending Balance Rp
742.952.955 38.051.542.618
4.840.727.756
53.447.788
742.952.955 42.838.822.586
139.722.850.334 30.794.030.951
615.316.281 2.295.669.318
5.800.000
140.338.166.615 33.083.900.269
3.953.021.331
278.660.895
1.425.000
4.230.257.226
213.264.398.189
8.030.374.250
60.672.788
221.234.099.651
4.606.612.500
-
-
4.606.612.500
Capitalized leases Machinery, utility and heavy equipment Construction in progress Building and infrastructure
97.407.375
129.445.417
161.610.380
65.242.412
217.968.418.064
8.159.819.667
222.283.168
225.905.954.563
43.053.844.080 294.555.784.885
3.894.500 5.386.185.783
104.261.914.916
43.057.738.580 195.680.055.752
749.610.154.319 45.728.482.090
42.475.195.267 10.391.013.030
222.445.186.424 30.929.418.086
569.640.163.162 25.190.077.034
15.544.600.132
2.744.330.425
5.570.237.268
12.718.693.289
1.148.492.865.506
61.000.619.005
363.206.756.694
846.286.727.817
1.479.874.000
-
823.267.208.978
1.065.396.285
Carrying Value: Logging Direct Ownership Landrights Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy equipment Marine vessels and motor vechicles Furniture, fixtures and office equipment
-
1.479.874.000
820.686.017.783
3.646.587.480
Total Timber Manufacturing and Property Direct Ownership Landrights Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy equipment Marine vessels and motor vehicles Furniture, fixtures and office equipment
Capitalized leases Machinery, utility and heavy equipment Contruction in progress Building and infrastructure Machinery utility and heavy equipment
31.737.900.272
32.318.118.504
55.740.114.621
8.315.904.155
Jumlah
2.004.977.848.756
94.384.133.794
1.239.632.889.098
859.729.093.452
Total
Jumlah Nilai Tercatat
2.222.946.266.820
102.543.953.461
1.239.855.172.266
1.085.635.048.015
Total Carrying Value
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 30 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 1998
Akumulasi Penyusutan: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Saldo Awal Beginning Balance
Penambahan Additions
Pengurangan/ Transfer Disposals/ Transfers
Rp
Rp
Rp
Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Rp
18.575.033.533
2.150.104.070
7.252.368
20.717.885.235
85.713.490.954 23.573.417.730
8.759.619.350 2.763.580.389
483.333
94.473.110.304 26.336.514.786
2.769.490.169
287.060.502
335.826
3.056.214.845
130.631.432.386
13.960.364.311
8.071.527
144.583.725.170
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah
Saldo Akhir Ending Balance
76.776.875
921.322.500
130.708.209.261
14.881.686.811
-
998.099.375
8.071.527
Capitalized leases Machinery, utility and heavy equipment
145.581.824.545
136.092.763.591
14.955.206.544
51.172.923.958
99.875.046.177
445.026.430.579 25.101.061.012
46.133.943.868 4.086.560.238
145.099.839.776 15.184.183.569
346.060.534.671 14.003.437.681
11.176.800.734
1.619.364.775
3.521.185.344
9.274.980.165
617.397.055.916
66.795.075.425
214.978.132.647
469.213.998.694
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat
Accumulated Depreciation: Logging Direct Ownership Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy equipment Marine vessels and motor vechicles Furniture, fixtures and office equipment
Total Timber Manufacturing and Property Direct Ownership Buildings and infrastructure Machinery, utility and heavy equipment Marine vessels and motor vehicles Furniture, fixtures and office equipment
49.329.133
73.993.700
123.322.833
Capital leases Machinery, utility and heavy equipment
Jumlah
617.446.385.049
66.869.069.125
214.978.132.647
469.337.321.527
Total
Jumlah Akumulasi Penyusutan
748.154.594.310
81.750.755.936
214.986.204.174
614.919.146.072
Total Accumulated Depreciation
1.474.791.672.510
20.793.197.525
1.024.868.968.092
470.715.901.943
Net Book Value
Jumlah Nilai Buku
Beban penyusutan dibebankan sebagai berikut:
-
Depreciation was charged as follows:
1999
1998
Rp
Rp
Beban produksi tidak langsung Beban umum dan administrasi Beban penjualan Hutan Tanaman Industri (HTI)
57.339.836.583 5.573.668.665 265.216.732 637.791.417
74.721.900.285 6.491.930.677 265.685.914 271.239.060
Factory overhead General and administrative expenses Selling expenses Industrial timber plantation
Jumlah
63.816.513.397
81.750.755.936
Total
Pengurangan aktiva dalam penyelesaian pada tahun 1998 adalah termasuk pengurangan aktiva dalam penyelesaian PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (TEL) pada tahun 1998, dengan jumlah sebesar Rp 816.755.760.000, sehubungan dengan tidak dikonsolidasikannya laporan keuangan TEL tersebut (Catatan 9).
Brought to you by Global Reports
The disposals/transfers in 1998 include the removal of PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper’s (TEL) construction in progress amounting to Rp 816,755,760,000 from the accounts due to the effect of deconsolidation of the financial statements of TEL (Note 9).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 31 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Sertifikat kepemilikan beberapa hak atas tanah dari anak perusahaan tertentu sedang dalam proses penyelesaian untuk dipindahkan menjadi nama anak perusahaan tersebut.
Certain subsidiaries are in the process of transferring the title of the landrights to their name.
Manajemen berpendapat bahwa aktiva tetap tersebut di atas telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Selanjutnya, kegiatan operasional pengolahan kayu di anak perusahaan tertentu, yaitu PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood dan PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries, serta pabrik Perusahaan di wilayah Pontianak juga telah diasuransikan terhadap resiko gangguan kegiatan usaha (“business interruption”).
In the opinion of management, the above property, plant and equipment are reasonably insured. Further, the operational activities of certain subsidiaries, PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood and PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries, and the Company’s plant located at Pontianak, have also been insured from business interruption risks.
Hak atas tanah dan bangunan milik PT Griya Idola, anak perusahaan, yang nilai bukunya adalah sebesar 7,07% dari nilai buku konsolidasi aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 1999, dijadikan sebagai jaminan kepada Marubeni Corporation sehubungan dengan perjanjian para pemegang saham TEL pada tahun 1998.
The above landrights and buildings owned by PT Griya Idola (subsidiary), whose net book value represents 7.07% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 1999, are pledged to Marubeni Corporation by the Company in connection with the Stockholders’ Agreement of TEL entered into in 1998.
Aktiva tetap dalam industri pengolahan kayu dan perekat milik anak perusahaan yang mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi, dengan jumlah nilai buku bersih sekitar Rp 194 miliar, yang masih dalam proses penelitian dan penilaian oleh pihak asuransi, direklasifikasi dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan ke “Aktiva Lain-lain” dalam neraca konsolidasi (lihat Catatan 3).
The timber and glue production facilities of subsidiaries with total net book value of Rp 194 billion, which were damaged by earthquake and in relation to which the extent of loss is currently being evaluated by the insurance company, were reclassified from the fixed assets classification to Other Assets in the consolidated balance sheets (see Note 3).
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu ratarata 20-30 tahun. Pada tanggal 31 Desember 1999, HGB Perusahaan masih memiliki masa manfaat rata-rata selama 20-25 tahun, sedangkan HGB anak perusahaan rata-rata selama 10-15 tahun.
The Company and subsidiaries have landrights (in the form of non-ownership title with limited duration or “Hak Guna Bangunan”) with original terms averaging 20-30 years. As of December 31, 1999, the Company’s HGBs have average remaining terms of 20-25 years, while those of the subsidiaries have average remaining terms of 10-15 years.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 32 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
11. DEPOSITO DIJAMINKAN
BERJANGKA
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
YANG
11. PLEDGED TIME DEPOSITS
Akun ini terdiri dari deposito berjangka yang dijaminkan yang ditempatkan di:
PT Bank Mandiri (Persero) (d/h PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero)) (US$ 114.160.000) Skandinaviska Enskilda Banken AB (publ) (US$ 5.155.221) Jumlah
This account consists of pledged time deposits placed in:
1999
1998
Rp
Rp
810.536.000.000
916.134.000.000
36.602.066.970
-
847.138.066.970
916.134.000.000
Tingkat bunga deposito berjangka tersebut berkisar antara 4% - 14,5% per tahun dan 14% 25% per tahun, masing-masing untuk 1999 dan 1998. Deposito berjangka tersebut digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan perjanjian pemegang saham PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, perusahaan asosiasi (lihat Catatan 9).
12. BIAYA PENGELOLAAN PENGUSAHAAN HUTAN
Bersih
HAK
12. DEFERRED CHARGES CONCESSION RIGHTS
ON
FOREST
This account consists of:
(
1999
1998
Rp
Rp
73.775.131.740 54.803.572.732) 18.971.559.008
Akun ini terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan, antara lain, untuk biaya foto udara, pembuatan jalan hutan, analisa dampak lingkungan, studi evaluasi lingkungan dan biaya survei.
Brought to you by Global Reports
Total
The time deposits earn annual interest at rates ranging from 4% to 14.5% and 14% to 25% in 1999 and 1998, respectively. The above deposits are used as collateral in connection with the stockholders’ support agreement of PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, an associated company (see Note 9).
Akun ini terdiri dari:
Nilai perolehan Akumulasi amortisasi
PT Bank Mandiri (Persero) (formerly PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero)) (US$ 114,160,000) Skandinaviska Enskilda Banken AB (publ) (US$ 5,155,221)
(
73.775.131.740 53.080.608.390) 20.694.523.350
Cost Accumulated amortization Net
This account consists mainly of costs and expenses incurred for aerial photography, forest road construction, environmental study and analysis, and survey.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 33 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
13. PINJAMAN
13. LOANS
Perincian pinjaman adalah sebagai berikut:
Pinjaman Jangka Pendek Dolar AS Credit Suisse First Boston (US$ 85.000.000) ING Bank N.V. (sebagai Agen) (US$ 60.000.000) Credit Lyonnais, Singapura (US$ 50.000.000) PT Makindo Securities (sebagai Agen) (US$ 38.500.000 pada tahun 1999 dan US$ 72.433.625,20 pada tahun 1998) PT Bank Mandiri (Persero) (d/h PT Bank Dagang Negara (Persero)) (US$ 22.000.000) Lehman Brothers (US$ 18.853.732,76) PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (US$ 16.282.979,79) PT Asia Kapitalindo Securities (sebagai Agen) (US$ 15.079.892,44) Morgan Stanley (US$ 3.000.000) Rupiah Cerukan
1998
Rp
Rp
603.500.000.000
682.125.000.000
426.000.000.000
481.500.000.000
355.000.000.000
401.250.000.000
273.350.000.000
581.279.842.230
156.200.000.000 133.861.502.596
176.550.000.000 -
115.609.156.509
130.670.912.816
107.067.236.324 21.300.000.000
24.075.000.000 989.808.396
Rupiah Overdraft
497.000.000.000
Rupiah Hutang Obligasi PT Barito Pacific Timber Tbk I Tahun 1997 Jumlah (
2.478.440.563.442
Total
561.750.000.000
Long-term Loans US Dollar Marubeni Europe plc (US$ 70,000,000)
400.000.000.000
400.000.000.000
897.000.000.000
961.750.000.000
897.000.000.000) -
Pada tanggal 3 Oktober 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan Credit Suisse First Boston sebesar US$ 85.000.000. Pinjaman tersebut dibebani bunga per tahun sebesar 10% dan 10% - 16%, masing-masing pada tahun 1999 dan 1998. Perusahaan tidak memenuhi persyaratan
Brought to you by Global Reports
Short-term Loans US Dollar Credit Suisse First Boston (US$ 85,000,000) ING Bank N.V. (as arranger) (US$ 60,000,000) Credit Lyonnais, Singapore (US$ 50,000,000) PT Makindo Securities (as arranger) (US$ 38,500,000 in 1999 and US$ 72,433,625.20 in 1998) PT Bank Mandiri (Persero) (formerly PT Bank Dagang Negara (Persero)) (US$ 22,000,000) Lehman Brothers (US$ 18,853,732.76) PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (US$ 16,282,979.79) PT Asia Kapitalindo Securities (as arranger) (US$ 15,079,892.44) Morgan Stanley (US$ 3,000,000)
2.191.887.895.429
Pinjaman Jangka Panjang Dolar AS Marubeni Europe plc (US$ 70.000.000)
Bagian jangka panjang
1999
-
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
The details of loans are as follows:
(
961.750.000.000) -
Rupiah PT Barito Pacific Timber Tbk I 1997 bonds Total Less currently maturing portion Long-term portion
On October 3, 1997, a bridging loan facility agreement was entered into by the Company with Credit Suisse First Boston in the amount of US$ 85,000,000. The loan bears annual interest at 10% in 1999 and 10% to 16% in 1998. In accordance with the terms and conditions specified under this agreement, the
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 34 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
dalam perjanjian pinjaman, termasuk persyaratan pembayaran yang dapat menyebabkan kewajiban tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu. Namun demikian, pada saat jatuh tempo pada tanggal 6 Februari 1998, pinjaman tersebut telah diperpanjang secara periodik, dengan perpanjangan terakhir secara bulanan sampai dengan tanggal 24 April 2000. Sampai dengan tanggal 12 April 2000 (tanggal laporan auditor independen), Perusahaan belum memperoleh surat pernyataan default sehubungan dengan tidak dipenuhinya persyaratan pinjaman tersebut.
Company is in payment default, which makes the loan callable. Upon the original maturity of the loan on February 6, 1998, the lender agreed to extend the loan’s maturity periodically, with the last extension being made on a monthly basis up to April 24, 2000. As of April 12, 2000 (the date of independent auditors' report), the Company has not yet received formal default notices in relation to such violation.
Pada tanggal 14 Oktober 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan ING Bank N.V., sebagai agen, dengan jumlah sebesar US$ 60.000.000, yang dibebani tingkat bunga per tahun berkisar antara 13,7% - 14,8% untuk tahun 1999 dan sekitar 4% di atas SIBOR untuk tahun 1998. Pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 1998 dan telah diperpanjang secara periodik, dengan perpanjangan terakhir secara bulanan sampai dengan tanggal 28 April 2000, serta dijamin dengan sebagian saham Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas. Pada tahun 1998, Perusahaan tidak memenuhi beberapa persyaratan pinjaman tersebut, antara lain, persyaratan pembayaran pinjaman yang menyebabkan pinjaman tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu, namun pihak bank belum mengeluarkan surat pernyataan default.
On October 14, 1997, another bridging loan facility agreement was entered into by the Company with ING Bank N.V., as arranger, in the amount of US$ 60,000,000 which bears annual interest ranging from 13.7% to 14.8% in 1999 and at 4% above SIBOR in 1998 and with original maturity on October 14, 1998, which had been extended periodically, with the last extension being made on a monthly basis up to April 28, 2000. The loan is collateralized by certain of the Company’s shares which are owned by the majority shareholder. In 1998, the Company is in default on its loan due to, among others, the non-compliance with the principal repayment schedule which makes such loan callable. The bank has not yet issued a formal default notice.
Pada tanggal 28 Agustus 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan Credit Lyonnais, Singapura sebesar US$ 50.000.000, yang dibebani tingkat bunga per tahun sebesar 10% untuk tahun 1999 dan sekitar 1,25% di atas SIBOR untuk tahun 1998. Pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 1998, yang selanjutnya diperpanjang secara periodik, dengan perpanjangan terakhir secara bulanan sampai dengan tanggal 28 April 2000. Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pembayaran serta beberapa rasio keuangan penting seperti yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman, yang menyebabkan pinjaman tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu. Sampai dengan tanggal 12 April 2000, pihak kreditur belum mengeluarkan surat pernyataan default secara formal sehubungan dengan tidak dipenuhinya persyaratan pinjaman tersebut.
On August 28, 1997, a bridging loan facility agreement was entered into by the Company with Credit Lyonnais, Singapore in the amount of US$ 50,000,000, bearing annual interest at 10% in 1999 and 1.25% above SIBOR in 1998 and with original maturity on February 28, 1998, which was further extended periodically with the last extension being made on a monthly basis up to April 28, 2000. The Company is in default with regard to the payment of its loan and has not met certain financial ratios, which makes the loan callable. Up to April 12, 2000, the lenders have not formally issued default notices in relation to such violation.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 35 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Pada bulan Oktober 1997, Perusahaan menerbitkan Surat Berharga melalui PT Makindo Securities (Makindo), sebagai agen, sebesar US$ 35.000.000, yang telah jatuh tempo pada tanggal 6 Februari 1998. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah membayar sebagian dari Surat Berharga ini sebesar US$ 1.066.374,80. Pada tahun 1999, saldo Surat Berharga tersebut dipindahkan kepemilikannya kepada PT Asia Kapitalindo Securities (sebagai agen) dan Lehman Brothers, masing-masing sebesar US$ 15.079.892,44 dan US$ 18.853.732,76. Surat Berharga tersebut, yang terakhir telah diperpanjang hingga tanggal 31 Desember 1999, dibebani bunga 5% per tahun. Pada tanggal 23 Desember 1997, Perusahaan juga menerbitkan Surat Berharga melalui Makindo sebesar US$ 38.500.000, yang telah jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 1998. Surat Berharga tersebut dibebani dengan tingkat bunga 15% per tahun dan 10% - 16% per tahun, masing-masing pada tahun 1999 dan 1998. Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pembayaran, dimana pada tanggal 6 April 1998, Perusahaan telah menerima surat pernyataan default dari pemegang Surat Berharga, yang menyebabkan kewajiban tersebut dapat dimintakan pembayarannya sewaktu-waktu, namun demikian karena kewajiban tersebut adalah dalam bentuk Surat Berharga (promissory notes) maka masih terdapat prosedur hukum tertentu sebelum dapat dilaksanakannya permintaan pembayaran atas kewajiban tersebut.
In October 1997, the Company issued promissory notes through PT Makindo Securities (Makindo), as arranger, in the amount of US$ 35,000,000 which matured on February 6, 1998. In March 1998, the Company paid part of these notes amounting to US$ 1,066,374.80. In 1999, the outstanding promissory notes were transferred to PT Asia Kapitalindo Securities (as arranger) and Lehman Brothers amounting to US$ 15,079,892.44 and US$ 18,853,732.76, respectively. The promissory notes, whose term were last extended up to December 31, 1999, bear annual interest at 5%. On December 23, 1997, the Company also issued promissory notes through Makindo in the amount of US$ 38,500,000 which matured on March 31, 1998. This note bears annual interest at 15% in 1999 and 10% to 16% in 1998. The Company is in payment default and the related default notice from the noteholder was received on April 6, 1998, which make the notes callable. However, as such liabilities are in the form of promissory notes, certain additional legal procedures are required in order to call the notes.
Sejak bulan November 1997, Perusahaan mempunyai perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) sebesar US$ 22.000.000. Pinjaman tersebut dibebani tingkat bunga per tahun 13% pada tahun 1999 dan berkisar antara 13% - 28% pada tahun 1998. Fasilitas kredit tersebut telah jatuh tempo pada bulan November 1998 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan bulan November 1999. Jaminan atas fasilitas kredit tersebut meliputi jaminan secara pari pasu atas kekayaan Perusahaan dan sebagian aktiva tetap milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In November 1997, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) in the amount of US$ 22,000,000. This loan bears annual interest at rates 13% in 1999 and ranging from 13% to 28% in 1998, with original maturity in November 1998, and which was last extended up to November 1999. The credit facility is collateralized mainly by the Company’s assets on a pari-passu basis and certain property, plant and equipment of a related party
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 36 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank Credit Lyonnais Indonesia yang diperoleh anak perusahaan, dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 16.282.979,79, yang dibebani bunga rata-rata sekitar 10% per tahun, dijamin dengan jaminan Perusahaan. Pinjaman tersebut, merupakan promes bayar yang dapat diperpanjang secara bulanan, yang terakhir telah diperpanjang hingga bulan Desember 1999.
The US Dollar loan from PT Bank Credit Lyonnais Indonesia was obtained by subsidiaries, with a maximum amount of US$ 16,282,979.79 and bears interest at 10% per annum. The loan facility is covered by a corporate guarantee issued by the Company. This loan represents promissory notes with monthly rollover, the last extension of which is valid up to December 1999.
Pada bulan Desember 1997, Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup kepada PT Asia Kapitalindo Finance (sebagai agen) sebesar US$ 3.000.000, yang telah jatuh tempo pada tanggal 17 Februari 1998. Surat Sanggup ini, yang kemudian dipindahkan kepemilikannya ke Morgan Stanley, dibebani bunga rata-rata 5% per tahun dan terakhir telah diperpanjang hingga tanggal 31 Desember 1999.
In December 1997, the Company issued promissory notes to PT Asia Kapitalindo Finance (as arranger) in the amount of US$ 3,000,000 which matured on February 17, 1998. These promissory notes, which were subsequently transferred to Morgan Stanley, bear annual interest at average rate of 5%. The maturity of the notes has been last extended up to December 31, 1999.
Pada tanggal 3 September 1997, Perusahaan juga menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan Marubeni Europe plc, dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar US$ 70.000.000, yang dibebani tingkat bunga per tahun yang tercatat sekitar 4% di atas LIBOR. Sebagian fasilitas pinjaman tersebut, yaitu sebesar US$ 20.000.000, telah jatuh tempo pada tanggal 12 Desember 1997, namun telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 1999, sedangkan sisanya, yaitu sebesar US$ 50.000.000, telah jatuh tempo pada tanggal 13 September 1999. Perjanjian kredit tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit.
On September 3, 1997, another bridging loan facility agreement was entered into by the Company with Marubeni Europe plc, in the amount of US$ 70,000,000, with annual interest rate recorded at 4% above LIBOR. A portion of the loan facility amounting to US$ 20,000,000 had matured on December 12, 1997 but an agreement was reached to extend the maturity up to June 11, 1999, while the remaining balance of US$ 50,000,000 had matured on September 13, 1999. The credit agreement also includes certain covenants which are normally required for such credit facilities.
Pada tanggal 25 Juni 1997, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dengan Surat Pemberitahuan No. S-1428/PM/1997 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi PT Barito Pacific Timber Tbk I Tahun 1997. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Juli 1997 dengan nilai nominal sebesar Rp 400.000.000.000, dan dengan tingkat bunga tetap sebesar 15% per tahun serta akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2002. Bunga tersebut dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu setiap tanggal 10 Januari dan 10 Juli, sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian perwaliamanatan.
Based on the Letter No. S-1428/PM/1997 dated June 25, 1997 of the Capital Market Supervisory Agency, the Company offered PT Barito Pacific Timber Tbk I 1997 bonds through the Surabaya Stock Exchange with a total face value of Rp 400,000,000,000 (listed on July 21, 1997), bearing interest at a fixed rate of 15% per annum and maturing on July 10, 2002. The interest is paid on a semi-annual basis on January 10 and July 10 of each year as stipulated in the trustee agreement. The related trustee agreement also provides several limitations while the bonds are still outstanding. The limitations relate to, among others, the reduction of issued capital stock
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 37 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Dalam perjanjian perwaliamanatan tersebut juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan sebelum dilunasinya jumlah pokok obligasi antara lain, mengurangi modal yang ditempatkan dan disetor kecuali dengan izin tertulis dari wali amanat, menggabungkan diri ke dalam perusahaan lain dan menerbitkan obligasi atau instrumen lain yang sejenis. Selain itu, Perusahaan juga diwajibkan untuk menjaga beberapa rasio keuangan penting. Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Hal tersebut dapat mengakibatkan kewajiban tersebut ditarik sewaktu-waktu sehingga harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek pada tanggal neraca. Sampai dengan tanggal 12 April 2000, Perusahaan belum memperoleh pernyataan kelalaian secara formal dari para pemegang obligasi.
without prior written approval from the trustee, merger with other companies and the issuance of bonds or other similar instruments. Furthermore, the Company is also required to maintain certain financial ratios. The Company has not met certain requirements which are specified under the agreement. Under the bonds agreement, such condition might cause the bonds to become callable and therefore should be classified as current liabilities as of balance sheet dates. Up to April 12, 2000, the Company has not yet received formal default notices from the bondholders.
Perusahaan telah gagal memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman tersebut di atas dan pada saat ini, Perusahaan sedang melakukan negosiasi syarat-syarat dan kondisi pinjaman dengan pihak kreditur, termasuk mengenai restrukturisasi atas pembayaran pokok pinjaman beserta bunganya. Sehubungan dengan proses restrukturisasi tersebut, pada bulan Januari 2000, Perusahaan dan kreditur-kreditur tertentu telah menandatangani term-sheet. Namun, sampai dengan tanggal laporan auditor independen, masih belum terdapat syarat-syarat yang pasti yang telah disepakati untuk penyelesaian atas seluruh kewajiban tersebut.
All of the above loans are in default status, and the Company is currently negotiating the terms and conditions of these loans with the creditors, including, among others, the restructuring of interest and principal payment. In connection with the restructuring process, in January 2000, the Company and certain creditors have signed the term-sheet. However, as of the date of the independent auditors' reports, no definite terms have been established regarding the settlement of these obligations.
14. HUTANG USAHA Akun ini terutama merupakan kewajiban kepada pemasok kayu bulat, bahan baku, suku cadang, perlengkapan dan bahan pembantu lainnya yang digunakan dalam usaha. Pemasok utama Perusahaan dan anak perusahaan tersebut, antara lain adalah PT International Timber Corporation Indonesia, PT Rimba Karya Rayatama, PT Hanurata Coy dan PT Papa Guna.
Brought to you by Global Reports
14. ACCOUNTS PAYABLE – TRADE This account represents mainly liabilities to suppliers for purchases of logs, raw materials, spare parts and other supplies which are used in operations. The main suppliers of the Company and subsidiaries are PT International Timber Corporation Indonesia, PT Rimba Karya Rayatama, PT Hanurata Coy and PT Papa Guna.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 38 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
15. ACCRUED EXPENSES
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Bunga Pengangkutan dan pengapalan Dana Reboisasi dan Provisi Sumber Daya Hutan/Iuran Hasil Hutan Pajak bumi dan bangunan Tebang Pilih Tanam Indonesia Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Iuran asosiasi Lain-lain Jumlah
1999
1998
Rp
Rp
409.110.077.295 34.344.326.431
191.852.668.272 43.799.138.443
17.398.061.079 6.480.060.707
12.877.023.294 3.465.569.522
6.006.506.542 4.880.163.947 2.659.848.044 16.951.363.016
5.238.260.327 4.263.660.756 2.888.910.241 23.408.018.407
Interest Freight and shipping Reforestation and Provision of Forest Resources/ Forest Production Fees Tax on land and building Indonesian Selective Cutting and Planning System Salaries, wages and employees’ benefits Associations’ charges Others
497.830.407.061
287.793.249.262
Total
16. HUTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE
Rincian hutang pajak terdiri dari:
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 - tahun 1999 - tahun 1998 - sebelum tahun 1998 Jumlah
Taxes payable consist of: 1999
1998
Rp
Rp
3.201.087.284 63.155.586.887 4.569.119.495 15.541.665.545 41.775.191.893 562.413.647
2.996.371.357 39.822.166.225 1.362.132.425 42.782.901.088 7.771.869.192
Income taxes Article 21 Article 23/26 Article 25 Article 29 - 1999 - 1998 - prior to 1998
128.805.064.751
94.735.440.287
Total
Rekonsiliasi antara rugi komersial sebelum taksiran pajak penghasilan yang tertera di laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 1999 dan 1998 adalah sebagai berikut:
Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi ( Penambahan (pengurangan): Rugi (laba) anak perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan Perusahaan ( Amortisasi goodwill Rugi komersial Perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan
Brought to you by Global Reports
(
A reconciliation between loss before provision for income tax, as shown in the consolidated statements of income, and estimated tax loss for the years ended December 31, 1999 and 1998 is as follows:
1999
1998
Rp
Rp
140.329.298.944)
(
33.030.153.058) 153.805.438 173.205.646.564)
908.736.146.353)
142.182.962.756 153.805.438 (
766.399.378.159)
Loss before provision for income tax per consolidated statements of income Add (deduct): Loss (income) of subsidiaries before provision for income tax Amortization of goodwill Loss before provision for income tax attributable to the Company
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 39 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1999
1998
Rp
Rp
Beda waktu: Penyusutan aktiva tetap Amortisasi Selisih kurs Lain-lain
( (
Beda tetap: Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih Representasi Sumbangan Kesejahteraan karyawan Beban dan denda pajak Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final - bersih ( Laba atas penjualan saham Beban bunga Taksiran rugi fiskal Perusahaan
(
2.722.259.834 891.554.699 61.666.666.655) 279.690.783)
8.920.741.500 8.512.783.530 11.323.397
Timing differences: Depreciation of property, plant and equipment Amortization Foreign exchange differential Others Permanent differences:
16.059.331.165 3.292.489.028 1.237.825.122 801.614.023 426.039.271
6.091.382.987 2.173.356.466 1.200.377.743 180.567.210
80.326.558) -
( (
172.015.634.109) 28.313.361.111) 337.671.444.571
209.801.217.418)
(
601.966.395.975)
Equity in net losses of associates - net Representation Donation Employees’ benefit Additional tax charges Interest income already subjected to final tax - net Gain on sale of investment Interest expense Estimated tax loss of the Company
Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Badan (SPT) tahun 1999 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP), namun Perusahaan akan melakukan pembetulan SPT sesuai dengan perhitungan taksiran rugi fiskal tersebut di atas.
The Company has submitted its 1999’s Annual Income Tax Return to the Tax Office, however, the Company will make an appropriate adjustments to the said Annual Income Tax Return based on the estimated tax loss as shown above.
Dalam tahun 1999, Perusahaan telah menerima penyesuaian fiskal yang ditetapkan KPP melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Tahun Pajak 1997, dengan jumlah tambahan kewajiban sekitar Rp 39,44 miliar, yang sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses banding ke Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (lihat Catatan 23g). Selanjutnya, dalam tahun 1999, beberapa anak perusahaan juga menerima penyesuaian fiskal untuk tahun pajak 1998 dan 1997 yang ditetapkan KPP, dimana selisih hasil penyesuaian pihak fiskus tersebut dengan jumlah bersih Rp 5,837 miliar, dicatat sebagai penghasilan lain-lain pada laporan rugi laba konsolidasi.
In 1999, the Tax Office imposed additional tax liability for fiscal year 1997 and related tax penalties totalling to Rp 39.44 billion, which as of the date of the independent auditors’ report are still being contested (see Note 23g). Furthermore, in 1999, certain subsidiaries received tax decision letters with related penalties in relation to the additional corporate income tax assessments for fiscal years 1998 and 1997, in the net amount of Rp 5.837 billion, which are reflected under “Other Income” of the consolidated statements of income.
Perhitungan taksiran pajak penghasilan - tahun berjalan dan taksiran hutang pajak penghasilan (klaim atas kelebihan pembayaran pajak) adalah sebagai berikut:
The provision for income tax - current and computation of the estimated income tax payable (claims for tax refund) are as follows:
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 40 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Perusahaan Anak perusahaan Taksiran pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan Taksiran pajak penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi - tahun berjalan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1999
1998
Rp
Rp
-
-
Estimated taxable income(rounded off) Company
52.191.696.331
181.419.618.132
25.702.678.504
49.756.449.008
Provision for income tax - current Company Subsidiaries
49.756.449.008
Provision for income tax per consolidated statements of income - current
25.702.678.504
Subsidiaries
Dikurangi Pajak Penghasilan yang dibayar di muka (Pasal 22, 23 dan 25) Perusahaan Anak perusahaan
10.754.775.605 9.984.629.666
14.290.535.812 26.051.771.153
Less prepayments of income taxes (Articles 22, 23 and 25) Company Subsidiaries
Jumlah Pajak Penghasilan yang dibayar di muka
20.739.405.271
40.342.306.965
Total prepayments of income taxes
Taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
15.541.665.545
42.782.901.088
Estimated income tax payable Company Subsidiaries
Jumlah
15.541.665.545
42.782.901.088
Total
Klaim atas kelebihan pembayaran pajak Perusahaan Anak perusahaan Saldo tahun 1998 Saldo tahun 1997
10.754.775.605 660.953.311 17.705.605.488 13.413.471.535
14.290.535.812 19.078.223.233 25.643.793.240
Claims for tax refund Company Subsidiaries Balance carried over from 1998 Balance carried over from 1997
Jumlah
42.534.805.939
59.012.552.285
Total
Taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut:
Taksiran pajak penghasilan Tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
Tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
Taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
Brought to you by Global Reports
The provision for income tax, as shown in the consolidated statements of income, consists of the following:
1999
1998
Rp
Rp
25.702.678.504
49.756.449.008
25.702.678.504
49.756.449.008
( (
45.422.344.140) 17.245.984.553)
( (
185.823.373.321) 15.648.703.310)
(
62.668.328.693)
(
201.472.076.631)
(
36.965.650.189)
(
151.715.627.623)
Provision for income tax Current Company Subsidiaries
Deferred Company Subsidiaries
Provision for income tax per consolidated statement of income
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 41 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Pengaruh perbedaan temporer pengakuan pajak yang signifikan antara komersial dan fiskal adalah sebagai berikut:
Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Selisih kurs Lain-lain Jumlah Kewajiban pajak tangguhan Depresiasi Amortisasi biaya ditangguhkan Beban sewa guna usaha Lain-lain Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan - bersih Konsolidasi Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan Jumlah Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) The tax effects of the temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
1999
1998
Rp
Rp Company Deferred tax assets Tax loss carry forward Foreign exchange differential Others
176.030.284.018 49.000.000.004 341.149.973
180.608.177.007 341.149.973
225.371.433.995
180.949.326.980
Total
8.214.386.583 3.261.610.038 554.970.732 24.531.264
9.033.325.916 3.529.076.447 468.802.115 24.531.264
Deferred tax liabilities Depreciation Amortization of deferred charges Lease rental payments Others
12.055.498.617
13.055.735.742
Total
213.315.935.378
167.893.591.238
Deferred tax assets - net
213.315.935.378 4.415.120.904
167.893.591.238 -
217.731.056.282
167.893.591.238
28.762.073.547
41.592.937.195
28.762.073.547
41.592.937.195
Consolidated Deferred tax assets - net Company Subsidiaries Total Deferred tax liabilities - net Company Subsidiaries Total
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan, di luar akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan dasar pencatatan menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena metode atau dasar penentuan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak, yang terutama terdiri dari penyusutan aktiva tetap, selisih kurs, transaksi sewa guna usaha dan amortisasi biaya ditangguhkan.
The deferred tax assets and liabilities, except for tax loss carry forward, arise from basic differences between accounting for commercial and tax reporting purposes, principally for depreciation of property, plant and equipment, foreign exchange differential, lease rental payments and amortization of deferred charges.
Manajemen berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 42 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
17. CAPITAL STOCK
17. MODAL SAHAM
The details of share ownership are as follows:
Rincian pemegang saham pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: 1999
Pemegang Saham
Persentase Pemilikan Percentage of Ownership
Jumlah Saham Number of Shares Issued
Nilai Nominal Amount
% PT Barito Pacific Lumber Company PT Tunggal Setia Pratama PT Taspen (Persero) Bapak Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) Norbax Inc. PT Muktilestari Kencana Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Stockholders
Rp
30,44 23,56 13,06
426.184.800 329.822.600 182.863.000
426.184.800.000 329.822.600.000 182.863.000.000
7,97 7,70 1,16 0,69
111.546.300 107.823.400 16.207.800 9.700.000
111.546.300.000 107.823.400.000 16.207.800.000 9.700.000.000
15,42
215.852.100
215.852.100.000
PT Barito Pacific Lumber Company PT Tunggal Setia Pratama PT Taspen (Persero) Mr. Prajogo Pangestu (President Commissioner) Norbax Inc. PT Muktilestari Kencana Cooperatives Others (less than 5% equity for each stockholder)
100,00
1.400.000.000
1.400.000.000.000
Total
1998
Pemegang Saham
Persentase Pemilikan Percentage of Ownership
Jumlah Saham Number of Shares Issued
Nilai Nominal Amount
% PT Barito Pacific Lumber Company PT Tunggal Setia Pratama PT Taspen (Persero) Norbax Inc. Bapak Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Stockholders
Rp
13,81
193.352.100
193.352.100.000
PT Barito Pacific Lumber Company PT Tunggal Setia Pratama PT Taspen (Persero) Norbax Inc. Mr. Prajogo Pangestu (President Commissioner) PT Muktilestari Kencana Cooperatives Others (less than 5% equity for each stockholder)
100,00
1.400.000.000
1.400.000.000.000
Total
30,44 23,56 13,89 8,47
426.184.800 329.918.600 194.399.500 118.584.900
426.184.800.000 329.918.600.000 194.399.500.000 118.584.900.000
7,98 1,16 0,69
111.652.300 16.207.800 9.700.000
111.652.300.000 16.207.800.000 9.700.000.000
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham, jumlah saham Perusahaan yang dimiliki oleh komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998 masing-masing adalah sejumlah 111.562.300 saham dan 111.668.300 saham dengan jumlah nominal masing-masing sebesar Rp 111.562.300.000 dan Rp 111.668.300.000 atau masing-masing sebesar 7,97% dan 7,98% dari jumlah modal disetor Perusahaan pada tanggal-tanggal tersebut.
Based on the share registrar, total shares owned by the Company’s commissioners and directors as of December 31, 1999 and 1998 totalled to 111,562,300 shares and 111,668,300 shares with an aggregate par value of Rp 111,562,300,000 and Rp 111,668,300,000, respectively, or representing 7.97% and 7.98% of the total outstanding shares of the Company as of those dates, respectively.
Seluruh saham Perusahaan tersebut telah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
The Company’s shares are listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 43 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
18. NET SALES
18. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
Ekspor Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board dan lain-lain
Lokal Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board Kayu bulat Perekat dan lain-lain
Jumlah
Net sales consist of:
1999
1998
Rp
Rp
1.332.214.211.183 105.860.047.537 20.222.253.674
1.664.500.138.127 97.393.927.074 55.530.659.866
1.458.296.512.394
1.817.424.725.067
93.419.386.319 2.146.471.952 23.862.331.986 6.062.754.609 11.228.207.619
45.770.090.607 1.880.554.566 20.216.903.779 6.759.813.414 37.154.063.624
136.719.152.485
111.781.425.990
1.595.015.664.879
1.929.206.151.057
Sebagian penjualan dilakukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 7).
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Pembelian - bersih Pemakaian sendiri - bersih Akhir tahun
( (
Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Transfer ke lini produksi lainnya Persediaan rusak dalam proses klaim asuransi Pemakaian sendiri - bersih ( Akhir tahun ( Jumlah
Brought to you by Global Reports
Total
19. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Jumlah Beban Produksi
Local Plywood Sawn timber/woodworking products Particle board Logs Glue and others
A portion of the net sales was made to related parties (see Note 7).
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
Kayu lapis Pemakaian kayu bulat Upah buruh langsung Beban pabrikasi
Export Plywood Sawn timber/woodworking products Particle board and others
The details of cost of goods sold are as follows:
1999
1998
Rp
Rp
772.254.511.310 38.635.016.174 332.671.658.219
792.348.269.239 40.508.928.573 408.538.067.064
1.143.561.185.703
1.241.395.264.876
39.255.635.991 2.538.463.172 9.471.256.144) 24.469.570.386)
( (
1.151.414.458.336
17.692.744.379 3.305.046.649 67.446.584) 39.255.635.991) 1.223.069.973.329
141.571.261.255 1.461.804.893
(
117.494.500.025 2.899.946.162)
14.184.366.643 27.005.762.386) 102.986.956.334)
( ( (
14.184.366.643) 26.338.987.188) 141.571.261.255)
1.178.639.172.407
1.155.569.912.106
Plywood Logs used Direct labor Manufacturing overhead Total Manufacturing Cost Work in process At beginning of year Purchases - net Own use - net At end of year Cost of Goods Manufactured Finished goods At beginning of year Transfers to other production lines Damaged inventory in the process of insurance claims settlement Own use - net At end of year Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 44 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Kayu gergajian/woodworking Particle board Kayu bulat Perekat dan lain-lain Jumlah Beban Pokok Penjualan
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1999
1998
Rp
Rp
40.834.188.986 28.084.364.517 4.654.762.534 18.535.151.237
23.721.443.988 55.514.837.355 6.387.698.780 37.264.691.264
Sawn timber/woodworking products Particle board Logs Glue and others
1.270.747.639.681
1.278.458.583.493
Total Cost of Goods Sold
20. OPERATING EXPENSES
20. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
Penjualan Pengangkutan dan asuransi Biaya ekspor Pemakaian suku cadang dan perlengkapan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Promosi Pungutan asosiasi Lain-lain
The details of operating expenses are as follows:
1999
1998
Rp
Rp
7.005.030.287 4.805.959.300 4.591.099.912 2.745.301.998 1.601.033.793 6.000.000 7.406.927.134
12.142.570.326 9.640.875.795 2.961.181.761 2.024.279.092 3.854.304.860 4.299.871.002 7.938.418.183
Selling Freight and insurance Export fees Spare parts and supplies Salaries, wages and employees’ benefits Promotions Associations’ charges Others
28.161.352.424
42.861.501.019
Total
73.299.008.526 20.471.777.685 14.501.300.685 10.763.344.551 9.504.834.312 8.046.789.536 5.573.668.665
58.899.618.582 9.638.558.292 13.696.856.479 19.055.955.931 7.578.257.615 3.630.095.251 6.491.930.677
4.620.305.977
8.700.045.754
General and Administrative Salaries, wages and employees’ benefits Transportation and travelling Office Professional fees Representation Insurance Depreciation Amortization of stock issuance costs and others
4.620.298.187 13.935.805.161
4.259.038.335 12.112.791.985
Spare parts and supplies Others
Jumlah
165.337.133.285
144.063.148.901
Total
Jumlah Beban Usaha
193.498.485.709
186.924.649.920
Total Operating Expenses
Jumlah Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan perjalanan dinas Kantor Jasa profesional Representasi Asuransi Penyusutan Amortisasi biaya emisi saham dan lainnya Pemakaian suku cadang dan perlengkapan Lain-lain
21. PENGHASILAN KEUANGAN
BUNGA
DAN
BEBAN
Penghasilan bunga terdiri dari:
Deposito berjangka Piutang hubungan istimewa Kontrak swap dan lainnya Jumlah
Brought to you by Global Reports
21. INTEREST CHARGES
INCOME
AND
FINANCING
Interest income was earned from: 1999
1998
Rp
Rp
75.519.947.688 34.057.429.748 10.224.586.673
173.558.656.332 158.184.769.311 4.133.447.044
Time deposits Due from related parties Swap contract and others
119.801.964.109
335.876.872.687
Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 45 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Beban keuangan terdiri dari beban bunga pinjaman dan kontrak swap, beban administrasi bank serta beban keuangan lainnya.
Financing charges consist of interest expense from borrowings and swap contract, bank administrative fees and related charges.
22. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
22. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usaha utamanya menjadi 4 (empat) segmen usaha yaitu: pengusahaan hutan (logging), industri pengolahan kayu, pembangunan dan pengelolaan gedung (properti) dan perekat. Pembebanan harga dari segmen logging ke segmen lainnya didasarkan pada harga pokok segmen (at cost), sedangkan pembebanan harga antar segmen oleh segmen lainnya adalah sesuai dengan harga yang dibebankan pada pihak luar. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 1999 dan 1998 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
The Company and subsidiaries classify their business into four (4) core business segments: logging, timber manufacturing, property, and glue. The amount charged by the logging segment to other segments is at cost, while the amount charged by other segments is similar to the amount charged to other parties. Information concerning the Company and subsidiaries’ business segments as of and for the years ended December 31, 1999 and 1998 is as follows:
1999
1998
Rp
Rp
a. Pendapatan Usaha
a.
Pengusahaan hutan (Logging) Penjualan antar segmen Penjualan kepada pihak luar Industri pengolahan kayu Penjualan kepada pihak luar Industri perekat Penjualan antar segmen Penjualan kepada pihak luar Properti Pendapatan antar segmen Pendapatan dari pihak luar Jumlah Eliminasi
(
Konsolidasi
173.916.422.546 12.861.414.209
242.540.692.770 9.739.958.552
1.577.724.702.651
1.887.600.585.208
93.462.547.299 4.429.548.019
246.794.810.394 37.118.418.602
3.167.979.658 12.141.138.710
579.677.318 22.264.107.926
1.877.703.753.092 270.546.949.503)
(
1.607.156.803.589
Jumlah
Brought to you by Global Reports
Logging Sales - inter segment Sales to other parties Timber manufacturing Sales to other parties Glue Sales - inter segmentSales to other parties Property Sales - inter segmentSales to other parties
2.446.638.250.770 495.167.991.787)
Total Eliminations
1.951.470.258.983
Consolidated
b. Laba (Rugi) Usaha Pengusahaan hutan (Logging) Industri pengolahan kayu Industri perekat Properti
b. (
2.642.668.687) 97.956.410.155 40.050.946.952 7.545.989.779 142.910.678.199
(
Revenues
19.508.714.864) 342.626.846.832 151.628.131.181 11.340.762.421 486.087.025.570
Income (loss) from Operations Logging Timber manufacturing Glue Property Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 46 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
1999
1998
Rp
Rp
c. Aktiva yang Teridentifikasikan
c.
Pengusahaan hutan (Logging) Industri pengolahan kayu Industri perekat Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasi
421.373.643.280 7.180.499.574.972 324.697.502.220 66.721.506.579 (
7.993.292.227.051 2.195.974.279.831) 5.797.317.947.220
23. PERJANJIAN, KOMITMEN KONTINJENSI PENTING
DAN
529.376.112.064 7.769.310.461.235 330.156.174.003 61.695.009.647 (
Identifiable Assets
Logging Timber manufacturing Glue Property
8.690.537.756.949 2.570.131.263.111)
Total Eliminations
6.120.406.493.838
Consolidated
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a.
Pada tanggal 1 Juli 1999, Perusahaan dan PT Musi Hutan Persada (MHP), anak perusahaan yang 60% sahamnya dimiliki oleh PT Enim Musi Lestari (perusahaan asosiasi), menandatangani Perjanjian Pinjaman Bersyarat, dimana Perusahaan menyetujui untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada MHP secara bertahap dengan jumlah maksimum sebesar US$ 12,5 juta untuk tujuan pembiayaan investasi dan/atau modal kerja pembangunan hutan tanaman industri. Saldo pinjaman yang telah dicairkan dibebani bunga per tahun sebesar 10%, sedangkan jadwal pembayaran kembali pinjaman adalah pada tanggal 1 Juli 2006. Selanjutnya, sesuai persyaratan, perjanjian pinjaman tersebut wajib memperoleh persetujuan instansi bank terkait serta pemegang saham, sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1999, jumlah saldo pinjaman bersih yang telah diberikan Perusahaan kepada MHP adalah sebesar US$ 12.479.000.
a.
On July 1, 1999, the Company and PT Musi Hutan Persada (MHP), a 60% owned subsidiary of PT Enim Musi Lestari (an associated company), signed the Conditional Loan Agreement. Under the agreement, the Company agreed to provide loan facility to MHP with maximum amount of US$ 12.5 million to be used for funding the investment and/or working capital of the development of industrial timber plantation. The outstanding loan bears interest at 10% per annum and matures on July 1, 2006. As required in the agreement, the loan must be approved by the related banker (creditor) and stockholders in accordance with the capital market regulations. As of December 31, 1999, the total outstanding loan provided by the Company to MHP amounted to US$ 12,479,000.
b.
Pada tanggal 10 Juni 1998, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (“Perjanjian Bersyarat”) dengan PT Tunggal Setia Pratama (TSP), pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan rencana pembelian 10.000 saham atau 50% kepemilikan saham TSP dalam PT Enim Musi Lestari (EML) dengan harga pembelian sejumlah US$ 250.000.000, dimana harga tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil penilaian lebih lanjut dari pihak independen. Sehubungan dengan
b.
On June 10, 1998, the Company entered into a Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (“the Agreement”) with PT Tunggal Setia Pratama (TSP), a related party, in relation to the acquisition of 10,000 shares or 50% equity interest of TSP in PT Enim Musi Lestari (EML) for a total purchase price consideration of US$ 250,000,000, which purchase price could be adjusted to the value determined by an independent appraiser. In connection with this equity investment, the Company
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 47 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) paid in advance to TSP an amount equivalent to US$ 203,963,206 and is recorded as “Advance for Acquisition of Equity Investment” in the consolidated balance sheets. Under the agreement, this transaction will be considered effective only if all of the terms and conditions specified in the agreement have been fulfilled, among others, the approval from the Company’s stockholders as required under the existing capital market regulations. Further, under the agreement, if such conditions are not fulfilled, the Company can demand TSP to pay back such advance payment plus interest at the rate of 6% per annum from the signing date of the agreement. Currently, the Company is still in the process of fulfilling the terms and conditions under the related agreement in order for the transaction to become effective.
Perjanjian Bersyarat tersebut, Perusahaan telah memberikan terlebih dahulu uang muka kepada TSP sebesar US$ 203.963.206, yang dicatat sebagai “Uang Muka Penyertaan Saham” dalam neraca konsolidasi. Perjanjian tersebut akan berlaku efektif setelah dipenuhinya prasyarat-prasyarat yang ditetapkan dalam perjanjian, antara lain diperolehnya persetujuan dari pemegang saham Perusahaan, sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam hal Perjanjian Bersyarat tersebut tidak menjadi efektif, Perusahaan dapat meminta kepada TSP untuk mengembalikan jumlah harga pembelian ditambah bunga sebesar 6% per tahun yang dihitung sejak tanggal perjanjian tersebut ditandatangani. Saat ini, Perusahaan masih sedang dalam proses untuk memenuhi kondisi-kondisi yang dipersyaratkan dalam perjanjian jualbeli saham bersyarat agar transaksi tersebut berlaku efektif. c.
Pada bulan Januari 1998, Perusahaan dan beberapa anak perusahaan telah melakukan perjanjian pembelian kayu bulat dengan beberapa perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, yang telah bersedia untuk menjual dan menyerahkan kayu bulat kepada Perusahaan yang dihasilkan dari arealnya. Harga beli dari kayu bulat yang dihasilkan, disetujui dan ditetapkan oleh kedua belah pihak menurut harga pasar yang berlaku pada saat penyerahan kayu bulat tersebut. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 5 tahun sejak ditandatangani dan berakhir Desember 2002.
c.
In January 1998, the Company and certain subsidiaries entered into various log-supply agreements with certain related parties whereby the former agreed to buy logs from the latter. The price of logs will be based on the market price prevailing at the transaction date. The agreements are valid for 5 years from the signing date of the agreement up to December 2002.
d.
Pada tanggal 20 Agustus 1997, Perusahaan menandatangani kontrak swap (Cross Currency Swap) dengan Bankers Trust International PLC (BTI) sejumlah US$ 66.666.667 dengan kurs sebesar Rp 3.000 untuk US$ 1 yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2002. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untuk membayar kepada BTI dengan tingkat bunga tetap sebesar 4,6% per tahun dan BTI akan membayar dengan tingkat bunga tetap sebesar 15% per tahun dari jumlah Rp 200.000.000.000. Pada tanggal
d.
On August 20, 1997, the Company entered into a cross currency swap agreement with the Bankers Trust International PLC (BTI), with a notional amount of US$ 66,666,667 and strike rate of Rp 3,000 per US$ 1 and maturing on July 10, 2002. Under this agreement, the Company agreed to pay BTI a fixed US dollar interest rate of 4.6% per annum and BTI will pay the Company an annual fixed rate of 15% for Rp 200,000,000,000. At maturity, the Company will pay BTI the US dollar notional amount of US$ 66,666,667 and BTI
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 48 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
jatuh tempo Perusahaan akan membayar kepada BTI sebesar US$ 66.666.667 dan BTI akan membayar kepada Perusahaan sebesar Rp 200.000.000.000. Laba (rugi) selisih kurs yang timbul dari transaksi ini adalah sekitar Rp 62 miliar dan (Rp 225 miliar), masing-masing untuk tahun 1999 dan 1998. e.
Pada tanggal 25 Juli 1997, Perusahaan menandatangani kontrak swap (Coupon Swap) dengan American Express Bank Ltd. (AEB) dengan nominal sebesar US$ 77.071.291 dengan kurs Rp 2.595 untuk US$ 1 yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2002. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untuk membayar kepada AEB dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,5% per tahun dan AEB akan membayar kepada Perusahaan dengan tingkat bunga tetap sebesar 15% per tahun dari jumlah Rp 200.000.000.000. Pada tanggal jatuh tempo tidak terdapat kewajiban pembayaran terhadap nominal kontrak tersebut bagi kedua belah pihak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1999, jumlah kewajiban bunga bersih sehubungan dengan perjanjian tersebut sekitar US$ 13,54 juta. Sehubungan dengan perjanjian (kontrak swap) terkait (Catatan 23d dan 23e), Perusahaan belum memenuhi sebagian persyaratan dalam kontrak tersebut, yaitu sehubungan dengan Perusahaan belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman tertentu, yang sesuai ketentuan dalam kontrak swap tersebut dapat mengakibatkan terjadinya ’cross default’ atas kontrak tersebut, sehingga dapat menyebabkan dimintakannya penyelesaian sekaligus atas kewajiban swap tersebut sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kewajiban swap - bersih tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek pada tanggal neraca. Namun demikian sampai dengan tanggal 12 April 2000, Perusahaan belum memperoleh surat pernyataan default sehubungan dengan belum dipenuhi persyaratan tersebut.
Brought to you by Global Reports
will pay the Company the IDR notional amount of Rp 200,000,000,000. The foreign exchange gain (loss) incurred as a result of this transaction amounted to approximately Rp 62 billion and (Rp 225 billion) in 1999 and 1998, respectively.
e.
On July 25, 1997, the Company entered into a coupon swap contract agreement with the American Express Bank Ltd. (AEB), with a notional amount of US$ 77,071,291 based on the exchange rate of Rp 2,595 per US$ 1 which will mature on July 10, 2002. Under this agreement, the Company agreed to pay to AEB a fixed US dollar rate of 12.5% per annum and AEB will pay at an annual fixed rate of 15% for Rp 200,000,000,000. At maturity, there will be no payment of the principal by both parties. Up to December 31, 1999, the net interest payable relating to this agreement amounted to US$ 13.54 million.
In connection with the swap contracts (Notes 23d and 23e), the related provision on the cross default has been affected since the Company has not yet fulfilled its obligations as required under certain loan agreements, and which might result in the demand for the immediate settlement of the swap payable. Therefore, the net swap payable was reclassified as short-term liabilities. As of April 12, 2000, the Company has not yet received formal notice of default.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 49 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
f.
Perusahaan memberikan jaminan atas Suratsurat Berharga (promissory notes) yang diterbitkan oleh perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, yang jumlahnya pada tanggal 31 Desember 1999 adalah sebesar US$ 52.777.374 dan Rp 35.000.000.000.
f.
As of December 31, 1999, the Company guaranteed the promissory notes which were issued by a related party amounting to US$ 52,777,374 and Rp 35,000,000,000.
g.
Pada tahun 1999, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas tahun pajak 1997 dengan tambahan jumlah kewajiban pajak sekitar Rp 39,44 miliar, yang terutama disebabkan karena perbedaan perlakuan pajak atas rugi selisih kurs yang timbul atas transaksi kontrak swap (cross-currency swap). Perusahaan telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak, yang kemudian ditolak melalui Surat Keputusan No. Kep95/PJ.45/2000 tanggal 26 Januari 2000. Selanjutnya, Perusahaan telah mengajukan banding atas keputusan penolakan tersebut kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP). Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih dalam proses menunggu keputusan dari BPSP. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan telah melakukan pencatatan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku dan akan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
g.
In 1999, the Tax Office imposed additional tax liabilities for fiscal year 1997 and related tax penalties totalling to Rp 39.44 billion, which were mainly due to the difference in the tax treatment of the foreign exchange losses derived from crosscurrency swap. Due to disagreement on the result of the assessment, the Company submited a tax appeal letter to the Directorate General of Taxes, which has been subsequently disapproved by it through its decision letter No. Kep 95/PJ.45/2000 dated January 26, 2000. Thereafter, the Company elevated its case to the Court of Tax Appeal (“Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP)”). As of the date of the independent auditors’ report, the Company is still in the process of obtaining the decision from BPSP. Management believes that the Company is in compliance with existing tax regulations and will be able to settle the case favorably.
24. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MATA UANG ASING
DALAM
24. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut:
As of December 31, 1999, the Company and its subsidiaries have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies mainly as follows:
Aktiva Dalam Dolar AS Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang hubungan istimewa Uang muka penyertaan saham Deposito berjangka yang dijaminkan Jumlah Aktiva
Brought to you by Global Reports
US$
15.063.482 64.895.316 203.963.206 119.315.221
Assets In US Dollar Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Related parties Advance for acquisition of equity ownership Pledged time deposits
412.912.914
Total Assets
9.675.689
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 50 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Kewajiban Dalam Dolar AS Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Hutang hubungan istimewa Pinjaman Hutang swap
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
US$
Jumlah Kewajiban
8.604.063 53.288.946 3.460.000 378.716.605 66.666.667
Liabilities In US Dollar Accounts payable - trade Accrued expenses Due to related parties Loans Swap payable
510.736.281
Total Liabilities
Kewajiban bersih
US$
97.823.367
Net Liabilities
Setara Rupiah
Rp 694.545.905.700
Equivalent Rupiah
Pada tanggal laporan auditor independen (12 April 2000), kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp 7.640 per US$ 1.
As of the independent auditors’ report date (April 12, 2000), the middle rate quoted by Bank Indonesia is Rp 7,640 per US$ 1.
25. INFORMASI KEUANGAN DAN NONKEUANGAN LAINNYA (TIDAK DIAUDIT)
25. OTHER FINANCIAL AND NON FINANCIAL INFORMATION (UNAUDITED)
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 32, informasi lain yang berkaitan dengan kegiatan pengusahaan hutan pada Perusahaan dan anak perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pengusahaan hutan adalah sebagai berikut:
In compliance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 32, other information related to the forest concession activities of the Company and its subsidiaries is as follows:
a.
a.
Rincian volume penjualan terdiri dari:
Penjualan Ekspor Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board
Penjualan Lokal Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board Kayu bulat
1999
1998
Rp
Rp
598.183 33.654 20.268
m3
Brought to you by Global Reports
835.039 28.647 60.767
652.105
924.453
56.633 6.347 28.588 14.810
41.770 5.535 32.342 13.443
106.378 Jumlah
Sales volume consist of:
758.483
m3
Export Plywood Sawn timber/woodworking products Particle board
Local Plywood Sawn timber/woodworking products Particle board Logs
93.090 m
3
1.017.543
m3
Total
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 51 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) b.
Jumlah pemenuhan kewajiban terhadap negara sehubungan dengan kegiatan pengusahaan hutan adalah sebagai berikut:
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) b.
1999
1998
Rp
Rp
The breakdown of payments made to the State in relation to the forest concession activities comprised of:
Dana Reboisasi Provisi Sumber Daya Hutan/ Iuran Hasil Hutan Pajak bumi dan bangunan
28.371.143.054
38.199.578.414
12.938.154.223 2.641.740.765
13.591.236.819 3.998.971.886
Jumlah
43.951.038.042
55.789.787.119
Reforestation Fund Provision of Forest Resources/ Forest Production Fees Property tax
c.
Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi kewajiban pengusahaan hutan, yaitu Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dan kewajiban pengusahaan hutan lainnya, seperti bina desa hutan, penanaman tanah kosong dan penanaman kiri kanan jalan utama, masing-masing dengan jumlah sebesar Rp 12.850.689.264 dan Rp 2.682.051.630 pada tahun 1999 dan sebesar Rp 10.129.062.994 dan Rp 735.862.176 pada tahun 1998.
c.
The Company and subsidiaries paid their forest concession obligation consisting of the Indonesian Selective Cutting and Planting (TPTI) and other liabilities related to the forest concession activities namely, community development, planting on uncultivated land and planting on either sides of main roads amounting Rp 12,850,689,264 and Rp 2,682,051,630, respectively, in 1999 and Rp 10,129,062,994 and Rp 735,862,176, respectively, in 1998.
d.
Selama tahun 1999 dan 1998, realisasi luas tanaman HTI dalam pengembangan yang telah dikelola oleh anak perusahaan adalah 1.320 hektar dan 4.538 hektar. Selama tahun 1998, sebagian areal HTI dalam pengembangan milik anak perusahaan seluas 1.878 hektar yang terletak di wilayah Kalimantan Timur mengalami kebakaran, dimana nilai kerugian yang timbul sehubungan dengan hal tersebut adalah sekitar Rp 2,81 miliar dan dicatat sebagai Beban Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi. Luas areal HTI yang telah dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 1999 dan 1998, setelah dikurangi jumlah areal HTI yang telah terbakar, adalah 17.048 hektar dan 15.728 hektar, yang tersebar di propinsi Maluku dan Kalimantan Timur. Pelaksanaan kegiatan HTI tersebut adalah dikerjakan sendiri oleh masing-masing anak perusahaan.
d.
During 1999 and 1998, the subsidiaries had completed the planting stage in approximately 1,320 hectares and 4,538 hectares of the Industrial Timber Plantations, respectively. In 1998, a portion of the Industrial Timber Plantations areas of a subsidiary located in East Kalimantan of approximately 1,878 hectares, was razed by fire, resulting in estimated loss of about Rp 2.81 billion which is presented as Other Charges in the consolidated statements of income. As of December 31, 1999 and 1998, the Industrial Timber Plantations had a total land area of approximately 17,048 hectares and 15,728 hectares, respectively, located in Maluku and East Kalimantan after being reduced by the areas razed by fire. The operations of Industrial Timber Plantations are carried out directly by the subsidiaries.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 52 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Informasi dan rincian kegiatan pengusahaan hutan lainnya tidak disajikan tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasi karena jumlahnya sangat tidak material sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman Pelaporan Keuangan Pengusahaan Hutan.
26. KONDISI EKONOMI
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Other information and details on forest concession activities in accordance with the Guide on the Financial Reporting for Companies Engaged in Forestry Industry are not presented herein since their impact to the consolidated financial statements are considered immaterial.
26. ECONOMIC ENVIRONMENT
Pada tahun 1998 hingga pertengahan tahun 1999, banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi terutama karena depresiasi yang luar biasa mata uang negaranegara tersebut. Akibat utamanya pada Indonesia adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang Rupiah yang sangat tinggi terhadap Dolar AS. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham di bursa efek di Indonesia, pengetatan penyediaan kredit, peningkatan harga komoditas dan jasa secara umum serta penurunan aktivitas ekonomi. Sangat labilnya kurs valuta asing dan tarif bunga berdampak buruk terhadap biaya dana dan menyebabkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap hutang dalam bentuk valuta asing (Dolar AS) milik PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan (Grup) dalam satuan Rupiah. Hal-hal tersebut merupakan faktor yang telah mengakibatkan Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan pihak kreditur (lihat Catatan 13 dan 23) dan, saat ini, sehubungan dengan proses restrukturisasi atas pinjaman, Perusahaan sedang dalam proses melakukan negosiasi dengan pihak kreditur, dimana belum terdapat syarat-syarat pasti yang telah disepakati untuk penyelesaian kewajiban tersebut. Selanjutnya dengan adanya tekanan ekonomi terhadap pemasok Grup, ketersediaan beberapa komponen yang digunakan dalam pabrik juga semakin ketat, sehingga meningkatkan harga bahan tersebut.
In 1998 up to the middle of 1999, many countries in the Asia Pacific region, including Indonesia, experienced adverse economic conditions mainly due to significant currency depreciation in the region. The principal consequences as a result of these adverse economic conditions in Indonesia have been an extreme lack of liquidity, higher interest rates and highly volatile Rupiah against major foreign currencies. These economic conditions have also been characterized by a drastic decline in prices of shares listed in the stock exchange in Indonesia, the tightening of available credit and reduced economic activity. Volatility in exchange and interest rates has adversely affected the cost of funds and has increased significantly the balances of the Company’s and its subsidiaries’ (the Group) US Dollar - denominated borrowings in Rupiah terms. Consequently, these factors have affected the ability of the Company to fulfill its obligations as required under the loan agreements (see Notes 13 and 23). The Company is currently in the process of negotiating the terms and conditions of its borrowing with its creditors, and no definite terms have yet been established regarding the settlement of the obligations. Given the economic pressures on the Group’s suppliers, the availability of certain components used in the manufacture of the Group’s products has become scarce, thereby resulting in an increase in related prices.
Sejak pertengahan tahun 1999, kondisi ekonomi di Indonesia telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, yang diindikasikan dengan penguatan mata uang Rupiah terhadap mata uang asing lainnya, penurunan tingkat bunga, serta penurunan tingkat inflasi. Walaupun demikian, kondisi ekonomi tersebut akan terus terpengaruh
Since the middle of 1999, the economic conditions in Indonesia have shown some signs of recovery as indicated by strengthening of Rupiah as compared to other foreign currencies, decreasing interest rates, and declining inflation rate. However, the country’s economic condition continue to be affected by the uncertainties on
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 53 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
oleh ketidakpastian dalam situasi sosial dan politik, rekapitalisasi sektor industri perbankan yang sedang berlangsung serta restrukturisasi pinjaman-pinjaman macet dari perusahaan peminjam. Grup telah terpengaruh dan akan terus terpengaruh untuk masa yang akan datang oleh memburuknya kondisi ekonomi. Sebagai akibatnya, terdapat ketidakpastian yang signifikan yang mempengaruhi kegiatan usaha yang akan datang dan tingkat pengembalian aktiva dan kemampuan Grup mempertahankan atau membayar pinjaman pada saat jatuh tempo.
the social and political situation, on going recapitalization of the banking industry and restructuring of non-performing loans of corporate debtors. The Group has been affected and will continue to be affected, in the foreseeable future, by the economic conditions. As a result, there could be significant uncertainties that may affect the future operations of the Group, the rate of returns on the Group’s assets and the ability of the Group to maintain or pay its debts as they mature.
Selanjutnya, terdapatnya peraturan-peraturan pemerintah yang ekstensif dalam bidang kehutanan, seperti pembatasan kepemilikan hak pengusahaan hutan (HPH) dalam wilayah Republik Indonesia, akan mempunyai dampak terhadap kegiatan usaha Grup, terutama dalam pengadaan sumber bahan baku (log) setelah masa HPH yang dimiliki berakhir dan tidak dapat diperpanjang lagi.
Furthermore, the tightening of the government regulations in forestry, including restrictions on the ownership of forest concession rights in the Republic of Indonesia, will have an impact on the Group’s operations, particularly the availability raw materials (logs) upon maturity of the concession rights.
Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut, Grup telah dan akan terus menerapkan strategi-strategi pokok sebagai berikut:
In response to these economic events, the Group has implemented and continue to initiate the following strategies:
•
Melakukan negosiasi dengan kreditur dalam restrukturisasi pinjaman, termasuk dalam rangka penjadwalan kembali pembayaran pokok dan bunga pinjaman.
•
Renegotiate terms and conditions (including rescheduling of principal and interest payment) of loans with creditors.
•
Diversifikasi sasaran pasar ekspor dengan meningkatkan penjualan ekspor ke berbagai negara selain pasar ekspor utama yang telah ada di kawasan Asia, seperti negara-negara di kawasan Amerika, Eropa dan Timur Tengah.
•
Diversification of export market targets, by increasing the export sales of the Group to countries other than the existing main export market in Asian region, such as those countries in the American, European and Middle East regions;
•
Memperkuat pengadaan sumber-sumber bahan baku yang ada dan berupaya mengembangkan sumber daya bahan baku yang baru, berupa pengembangan hutan tanaman industri.
•
Enhance the productivity of the existing supply and develop new sources of raw materials for the Group, such as development of industrial timber plantations.
•
Melakukan program pengurangan biaya, yang meliputi peningkatan efisiensi di seluruh kegiatan usaha Grup.
•
Initiate a cost cutting program, which included enhancing the efficiency of the Group’s activities.
Brought to you by Global Reports
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 54 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
•
Melaksanakan rencana penjadwalan kembali pembelanjaan modal dengan mengutamakan keseimbangan arus kas internal.
•
Reschedule capital expenditure plans based on priority to conform with internally generated cash flows.
•
Meningkatkan jumlah penjualan ekspor dan melakukan negosiasi harga jual dengan pihak pembeli.
•
Increase the volume of export sales and obtain the best price for its products.
Penyelesaian lebih lanjut atas kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Grup, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Perusahaan dan anak perusahaan.
27. PERISTIWA PENTING TANGGAL NERACA
SETELAH
Sejak tanggal 1 Januari 2000, seluruh kegiatan operasional industri pengolahan kayu milik PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (TAIWI), anak perusahaan, menjadi terhenti sehubungan dengan terjadinya gangguan keadaan sosial di wilayah Sidangoli, Ternate, lokasi pabrik anak perusahaan tersebut. Selanjutnya, pada pertengahan bulan Maret 2000, terjadi bencana banjir di lokasi pabrik anak perusahaan tersebut, yang mengakibatkan kerusakan sebagian mesin dan persediaan milik anak perusahaan sehingga menyebabkan terjadinya gangguan lebih lanjut atas kegiatan produksi anak perusahaan. Saat ini, TAIWI masih dalam proses melakukan perhitungan atas jumlah kerugian fisik serta kerugian akibat gangguan produksi (“business interruption”) karena bencana banjir tersebut yang akan diklaim kepada pihak asuransi. Manajemen berkeyakinan bahwa kerugian tersebut sepenuhnya dapat ditutup oleh karena telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang memadai. Pada tanggal 12 April 2000, manajemen menyatakan bahwa sekitar 40% dari kegiatan operasional normal TAIWI telah berjalan.
Brought to you by Global Reports
Further resolution of the economic conditions depends on the fiscal, monetary and other measures that have been and will be taken by the Indonesian government, actions which are beyond the Group’s control. It is not possible to determine the future effects of the adverse economic conditions may have on the Group’s liquidity and earnings, including the effects from its customers, suppliers, creditors and stockholders.
27. SUBSEQUENT EVENTS
Since January 1, 2000, PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (TAIWI), a subsidiary, has stopped its plywood production activities due to the social disturbances in Sidangoli and Ternate. Further, in the middle of March 2000, a flood damaged certain machineries and inventories of this subsidiary, which further affected its operating activities. Currently, TAIWI is still in the process of computing the extent of physical loss and other losses related to the business interruption caused by the flood that will be claimed from the insurance company. Management believes that the loss will be fully recovered since such assets have been covered by adequate insurance. As of April 12, 2000, management represented that TAIWI has operated at about 40% of its normal operational activities.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.
- 55 PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
28. STANDAR AKUNTANSI DAN PERATURAN PASAR MODAL BARU
28. RECENT ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS AND CAPITAL MARKET REGULATIONS
Standar akuntansi dan peraturan pasar modal dalam bidang akuntansi yang baru yang relevan dengan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Recent accounting pronouncements and capital market regulations which are relevant to the Company and subsidiaries are as follows:
a.
a.
Penurunan Nilai Aktiva (PSAK No. 48)
The Indonesian Institute of Accountants has issued Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 48, “Impairment of Asset Value” which shall be effective January 1, 2000. PSAK No. 48 requires that the recoverable amount of an asset should be estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as a loss in the income statement.
Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva” yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2000. PSAK No. 48 mensyaratkan bahwa jumlah aktiva yang dapat dipulihkan kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi. b.
Pada tanggal 13 Maret 2000, BAPEPAM mengeluarkan Kep-06/PM/2000 mengenai Perubahan Peraturan VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang disusun pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000. Peraturan ini memuat halhal berikut ini, antara lain:
Impairment of Asset Value (PSAK No. 48)
b.
On March 13, 2000, the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) issued Kep-06/PM/2000 on the Amendment of Rule VIII.G.7 specifically relating to guidelines in the presentation of financial statements which is effective for financial statements prepared on or after January 1, 2000. This rule provides among others, the following:
1.
Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan (saat ini disajikan sebagai bagian Aktiva Lain-lain, dengan saldo nilai buku sekitar Rp 6,65 miliar pada tanggal 31 Desember 1999) dan penambahan biaya emisi obligasi disyaratkan untuk disajikan sebagai pengurang hasil emisi (nilai nominal obligasi) pada neraca sebagai diskon atau premium yang harus diamortisasi selama masa obligasi.
1. Prior years’ deferred bonds issuance costs (currently presented under Other Assets with net book value of Rp 6.65 billion as of December 31, 1999) and additions to bonds issuance cost are required to be shown as deduction from the related proceeds (nominal value of the bonds) in the balance sheets as discount or premium which should be amortized over the term of the bonds.
2.
Arus kas dari aktivitas operasi pada Laporan Arus Kas disyaratkan untuk disajikan menggunakan metode langsung.
2. Cash flows arising from operating activities in the Statement of Cash Flows are required to be presented using the direct method.
Brought to you by Global Reports