Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Bab III Akuntabilitas Kinerja A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014. Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dengan realisasinya. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian target kinerja, di bawah ini akan disajikan capaian kinerja atas sasaran/target yang telah ditetapkan awal Tahun 2013. Secara umum capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memuaskan dan disajikan pula informasi kinerja pembangunan pendidikan lainnya yang telah dicapai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai dengan tahun 2013 sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa 2010
2011
2012
2013
Indikator Kinerja Realisasi 1) APK PAUD (3-6 tahun) 2) Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD 3) Angka Partisipasi Kasar (APK)
Target Realisasi
% Capaian
57.58
61.80
84.44
85.86
86.36
100.58
7.96
8.07
9.13
10
9.86
101.42
-
(SD/MI Paket A)
112,53 112,67 112,69 112.70
112.70
100
-
(SMP/MTs/Paket B)
102,11 102,12 102,15 102.20
102.22
100.02
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
54
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
2010
2011
2012
2013
Indikator Kinerja Realisasi
Target Realisasi
% Capaian
4) Angka Partisipasi Murni (APM) -
(SD/MI Paket A)
97,08
97,16
97,23
97.50
97,83
100.34
-
(SMP/MTs/Paket B)
85,94
85,96
86,07
86.25
86,36
100.13
5) Angka Putus Sekolah -
(SD/MI)
0,20
0,18
0,13
0.14
0,12
116.67
-
(SMP/MTs)
0,41
0,40
0,39
0.38
0,37
102.70
6) Angka Mengulang -
(SD/MI)
2,61
2,59
2,13
2.00
1,93
103.63
-
(SMP/MTs)
0,21
0,20
0,15
0.15
0,14
107.14
7) Angka Kelulusan (AL) -
(SD/MI)
99,38
99,45
99,91
99.30
99,92
100.62
-
(SMP/MTs)
98,01
98,31
98,88
98.2
98,99
100.80
98,61
98,67
98,85
96
98,92
103.04
8) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 9) Rasio siswa/kelas -
(SD/MI)
22
23
23
23
23
100
-
(SMP/MTs)
35
35
30
28
30
107.14
10) Rasio siswa per guru -
(SD/MI)
14
13
13
15
13
86.67
-
(SMP/MTs)
12
12
12
15
12
80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
55
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
2010
2011
2012
2013
Indikator Kinerja Realisasi
Target Realisasi
% Capaian
11) Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) -
(SD)
14
21
24
38
24
63,16
-
(SMP)
66
66
66
60
66
110
10
9,09
0
10
16,67
166,7
15,3
13,3
0
3
41,17
1372,3
73,70
73,78
74,21
75.20
78,21
104.00
53,37
54,97
55,94
56.57
59,78
105.67
15) Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0,84
0,83
0,80
0.70
0,68
102.94
16) Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
97,45
97,73
98,14
97.75
98,27
100.53
17) Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0,20
0,19
0.19
0.20
0,17
117.65
18) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87,59
87,69
87,78
87.75
87,89
100.16
19) Rasio jumlah siswa SMA:SMK
46.52: 53.48
46.69: 53.31
46.87: 53.13
40.00: 60.00
39.96: 60.04
100.15
20) Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
37
36
33
33
33
100
21) Rasio siswa per guru SMA/SMK
13
12
12
15
12
80
12) Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni -
(SD/MI)
-
(SMP/MTs)
13) Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK/SMALB/Pak et C 14) Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/ SMALB/Paket C
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
56
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
2010
2011
2012
2013
Indikator Kinerja Realisasi
Target Realisasi
% Capaian
22) Jumlah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI/SBI) jenjang SMA/SMK
59
59
69
60
69
115
23) Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni
9,09
8,3
0.00
3,00
38.46
1,282
39.00
51.00
63.00
82,75
65,00
78.55
65.77
73.79
93.03
79.00
72.15
91.33
172
223
382
900
458
50,88
24) Persentase sekolah berakreditasi
25) Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
26) Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
SASARAN STRATEGIS 2 Menurunnya buta aksara penduduk di atas usia 15 tahun 2010
2011
2012
2013
Indikator Kinerja Realisasi/ Capaian
1) Angka Melek Huruf usia usia 15 – 24 tahun
99.24
99.29
99.30
Target Realisasi
99.40
99.36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
% Capaian
99.96
57
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan 2010
2011
2012
2013
Indikator Kinerja Realisasi/ Capaian 1) Persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4
2) Persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi
% Capaian
Target Realisasi
67.09
69.19
71.3
73.99
75.51
102.05
24.41
33.13
44.38
48.76
55.11
113.02
SASARAN STRATEGIS 4 Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi 2010
2011
2012
2013
Indikator Kinerja Realisasi/ Capaian 1) Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan
2
2
2
% Capaian
Target Realisasi
10
10
100
B. ANALISA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 8 (delapan) program prioritas dan 5
(lima) program penunjang sebagaimana tercantum
dalam
perencanaan kinerja. Program - program utama pembangunan pendidikan yang dilaksanakan di Jawa Timur meliputi: 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajardikdas 9 tahun) 3. Program Pendidikan Menengah (Dikmen) 4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) 5. Program Pendidikan Luar Biasa (PLB) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
58
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik) 7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 8. Program Pendidikan Tinggi (Perti)
Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki kewajiban memenuhi target kinerja sasaran strategis dengan indikator kinerja utama sebagai tolok ukur capaian program yang telah ditetapkan. Ketercapaian indikator kinerja tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014. Berikut disajikan tingkat ketercapaian indikator kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 berdasarkan sasaran strategis.
SASARAN STRATEGIS 1: Meningkatkan aksesbilitas dan peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (Dikdas), pendidikan menengah (Dikmen) dan pendidikan luar biasa (PLB) Pencapaian target kinerja atas sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Target
Realisasi/Capaian
2013
2010
2011
2012
2013
% Capaian
1. APK PAUD (3-6 tahun)
85.86
57.58
61.80
84.44
86.36
100.58
2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
10
7.96
8.07
9.13
9.86
101.42
- (SD/MI Paket A)
112.70
112,53
112,67
112,69
112,70
100
- (SMP/MTs/Paket B)
102.20
102,11
102,12
102,15
102,22
100.02
INDIKATOR KINERJA
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
59
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Target 2013
2010
- (SD/MI Paket A)
97.50
97,08
97,16
- (SMP/MTs/Paket B)
86.25
85,94
- (SD/MI)
0.14
- (SMP/MTs)
Realisasi/Capaian 2011 2012
2013
% Capaian
97,23
97,83
100.34
85,96
86,07
86,36
100.13
0,20
0,18
0,13
0,12
116.67
0.38
0,41
0,40
0,39
0,37
102.70
- (SD/MI)
2.00
2,61
2,59
2,13
1,93
103.63
- (SMP/MTs)
0.15
0,21
0,20
0,15
0,14
107.14
- (SD/MI)
99.30
99,38
99,45
99,91
99,92
100.62
- (SMP/MTs)
98.20
98,01
98,31
98,88
98,99
100.80
96
98,61
98,67
98,85
98,92
103.04
- (SD/MI)
23
22
23
23
23
100
- (SMP/MTs)
28
35
35
30
30
107.14
- (SD/MI)
15
14
13
14
13
86.67
- (SMP/MTs)
15
12
12
12
12
80
INDIKATOR KINERJA 4. Angka Partisipasi Murni (APM)
5. Angka Putus Sekolah
6.
7.
Angka Mengulang Jenjang SD/MI
Angka Kelulusan (AL)
8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 9. Rasio siswa/kelas
10. Rasio siswa per guru
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
60
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA
Target 2013
2010
Realisasi/Capaian 2011 2012
2013
% Capaian
11. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
-
(SD)
38
14
21
24
24
63.15
-
(SMP)
60
66
66
66
66
110
12. Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni
-
(SD)
10
10
9.09
0
16.67
166.7
-
(SMP)
3
15.3
13.3
0
41.17
1372.3
13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK 14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
75.20
73,70
73,78
74,21
78,21
104.00
56.57
53,37
54,97
55,94
59,78
105.67
15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0.70
0,84
0,83
0,80
0,68
102.94
16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
97.75
97,45
97,73
98,14
98,27
100.53
17. Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0.20
0,20
0,19
0.19
0,17
117.65
18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87.75
87,59
87,69
87,78
87,89
100.16
19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
33
37
36
33
33
100
20. Rasio siswa per guru SMA/SMK
15
13
12
12
12
80
40.00: 60.00
46.52: 53.48
46.69: 53.31
46.87: 53.13
39.96: 60.04
100.15
21. Rasio jumlah siswa SMA:SMK
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
61
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA 22. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK 23. Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni 24. Persentase sekolah berakreditasi 25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah 26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
Target 2013
2010
60
59
59
3
9.09
82.75
Realisasi/Capaian 2011 2012
2013
% Capaian
69
69
115
8.3
0
38.46
1,282
39.00
51.00
63.00
65.00
78.54
79.00
65.77
73.79
93.03
72.15
91.33
900
172
223
382
458
50.88
Sasaran strategis ini didukung oleh beberapa program, di antaranya: a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimaksudkan untuk mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasan anak. Program pendidikan ini bukan hanya sekedar untuk memberikan pengalaman belajar, tetapi dimaksudkan untuk menyiapkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejak usia dini. Program PAUD bertujuan agar semua anak usia dini, laki laki maupun perempuan, terutama yang berasal dari keluarga miskin, memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki dan tahap perkembangan atau tingkat usia mereka, sebagai persiapan mengikuti pendidikan jenjang sekolah dasar. Program ini dititikberatkan pada peningkatan akses dan pelayanan pendidikan melalui jalur formal, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), dan bentuk lain yang sederajat; juga jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
62
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
sederajat; serta informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut : Target
INDIKATOR KINERJA 1. APK PAUD (3-6 tahun)
Realisasi/Capaian
2013 85.86
2010 57.58
2011 61.80
2012 84.44
2013 86.36
% Capaian 100.58
10
7.96
8.07
9.13
9.86
101.42
2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
Berdasarkan kondisi data kinerja sasaran PAUD di atas, dapat kita lihat perkembangannya dari tahun ke tahun persentasenya semakin meningkat. Di tahun 2012 APK PAUD mencatat perkembangan yang menggembirakan yaitu sebesar 84.44%, dan meningkat di tahun 2013 sebesar 86.36%. Pencapaian
APK
PAUD
pada
tahun
2013
yang
melampaui
target
menunjukkan bahwa semakin banyak anak usia 3 – 6 tahun yang terlayani oleh PAUD melalui jenjang formal (TK) maupun nonformal (KB, TPA, SPS). Capaian Kinerja di atas dicapai melalui berbagai kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan Mutu TK/RA (067) 2. Kegiatan : Manajemen pendidikan TK/RA (068) 3. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu PAUD (069) 4. Kegiatan : Pengembangan manajemen PAUD (076) Jumlah peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) pada tahun 2012 menurun dari sebanyak 995.422 orang pada tahun 2011 menjadi 973.497 orang. Namun, pada tahun 2013 jumlah siswa meningkat pesat menjadi 1.410.568 orang. Adapun jumlah lembaga, kelas dan guru TK terus mencatatkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke tahun seperti rincian tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
63
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tabel 5 Perkembangan pendidikan formal pada jenjang TK/RA Tahun 2011 – 2013 No.
Komponen
Satuan
1
Pend Usia 4-6 tahun
Orang
1.793.930
1.973.323
-
Pend Usia 3-6 tahun
Orang
-
-
2.423.240
Siswa
Orang
995.422
973.497
1.410.568
a. TK
Orang
808.947
754.094
929.721
b. RA
Orang
186.475
219.403
480.847
Guru
Orang
80.042
86.432
98.548
a. TK
Orang
64.431
70.121
70.418
b. RA
Orang
15.611
16.311
28.130
Lembaga
Lembaga
21.741
22.347
23.940
a. TK
Lembaga
17.353
17.691
18.217
b. RA
Lembaga
4.388
4.656
5.723
Kelas
Kelas
51.653
55.286
63.611
a. TK
Kelas
43.357
46.162
48.731
b. RA
Kelas
8.296
9.124
14.880
2
3
4
5
Sumber :
2011
2012
2013
Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 – 2011/2012 – 2012/2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Jumlah penduduk usia Taman Kanak-Kanak yaitu usia 4 - 6 tahun di Provinsi Jawa Timur (menurut BPS) menunjukkan peningkatan dari 1.793.930 orang pada 2011 menjadi 1.973.323 orang pada tahun 2012, sedangkan untuk pengukuran di tahun 2013, tolok ukur dari BPS telah berubah dari jumlah penduduk usia 4-6 menjadi jumlah penduduk usia 3-6 tahun sebanyak 2.423.240 orang. Berbagai kegiatan untuk mendukung keberhasilan Program Pendidikan Anak Usia Dini juga terlaksana, di antaranya Workshop Pengembangan Manajemen UKS TK, Workshop Pengembangan Fisik Motorik di TK, Workshop Pengembangan
Bahasa
dan
Kognitif
di
TK,
Workshop
Kontekstual
Pembelajaran di TK, Workshop Pengembangan Manajemen TK, Workshop Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
64
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Penguatan Kinerja Pengawas di TK, Rakor Evaluasi Program TK, Workshop Pembuatan Alat Peraga Edukatif di TK, Workshop Program Pembelajaran di TK, Workshop Pembuatan Buku Cerita Bergambar Di TK, Workshop Pengembangan Kognitif Melalui Permainan, Workshop Pengembangan Pembelajaran Atraktif di TK, Workshop Pembuatan Media Pembelajaran dari Bahan Alam di TK, Workshop Pengembangan Metodologi Pembelajaran di TK, Workshop Eksplorasi Permainan Anak, Workshop Pengembangan Bahasa dan Seni, Workshop Pengembangan Penyelenggaraan TK, Workshop Pelaksanaan Akreditasi di TK. Dalam mengasah keterampilan peserta didik dan tenaga pendidik juga diselenggarakan kegiatan lomba – lomba yang meliputi Lomba Bina Kreatifitas Anak TK dalam Rangka HAN, Lomba Lingkungan Sekolah Sehat TK. Selain itu, peningkatan kualitas pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini juga diupayakan dicapai melalui pelaksanaan Rakor Tiga Komponen Pendidikan TK (Dinas Pendidikan Kab/Kota, GOPTKI, dan IGTKI) untuk menunjang kinerja Manajemen Program PAUD yang baik. Meskipun target kinerja yang ditetapkan sudah terlampaui, namun dalam pproses pencapaiannya terdapat beberapa
permasalahan yang perlu
diantisipasi di tahun mendatang, antara lain: 1. Data dari Kabupaten/Kota kurang lengkap 2. Rendahnya kualitas Guru PAUD maupun TK 3. Kurangnya fasilitas belajar 4. Insentif yang diberikan untuk pengajar PAUD kecil 5. Kurangnya koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah 6. Jumlah Guru PAUD dengan kuota kegiatan peningkatan mutu pendidik PAUD masih belum terpenuhi. 7. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di provinsi maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang diperolehnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran di daerahnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
65
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Data dari Kabupaten/Kota lebih dilengkapi 2. Meningkatkan kualitas Guru PAUD melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 3. Menambah fasilitas edukasi untuk lembaga PAUD 4. Menambah insentif untuk Pengajar PAUD demi meningkatkan kinerja pengajar PAUD. 5. Melakukan Koordinasi lebih lanjut antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar tercipta sinkronisasi koordinasi sehingga dapat membuat perencanaan program yang lebih matang. 6. Merekrut beberapa orang per Kab/Kota untuk mengikuti pelatihan peningkatan mutu pendidikan PAUD. 7. Mengadakan sosialisasi dalam peningkatan kinerja Guru PAUD. 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (1.01.16) Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun non formal yang mencakup SD termasuk SDLB, MI dan Paket A serta SMP, MTs dan Paket B. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan guru. Sasaran program ini adalah seluruh anak usia 7 – 15 tahun baik laki – laki maupun perempuan agar dapat memperoleh pendidikan, setidak – tidaknya sampai jenjang sekolah menengah pertama atau yang sederajat. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dimaksudkan untuk menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dan pemerataan pendidikan dasar SMP/MTs, termasuk Paket B. Program ini dititikberatkan untuk meningkatkan angka lulusan SD/MI/Paket A untuk melanjutkan ke jenjang SMP/MTs/Paket B, disertai upaya menurunkan angka putus sekolah dan mengulang kelas di kalangan peserta didik SMP/MTs/Paket B, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
66
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
seluruh penduduk usia 13-15 tahun dapat menyelesaikan, setidaknya, pendidikan pada jenjang menengah pertama. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut : Target
Realisasi/Capaian 2011 2012
2013
% Capaian
112,69
112,70
100
102,12
102,15
102,22
100.02
97,08
97,16
97,23
97,83
100.34
86.25
85,94
85,96
86,07
86,36
100.13
- (SD/MI)
0.14
0,20
0,18
0,13
0,12
116.67
- (SMP/MTs)
0.38
0,41
0,40
0,39
0,37
102.70
- (SD/MI)
2.00
2,61
2,59
2,13
1,93
103.63
- (SMP/MTs)
0.15
0,21
0,20
0,15
0,14
107.14
- (SD/MI)
99.30
99,38
99,45
99,91
99,92
100.62
- (SMP/MTs)
98.20
98,01
98,31
98,88
98,99
100.80
INDIKATOR KINERJA
2013
2010
- (SD/MI/Paket A)
112.70
112,53
112,67
- (SMP/MTs/Paket B)
102.20
102,11
- (SD/MI Paket A)
97.50
- (SMP/MTs/Paket B)
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
4. Angka Partisipasi Murni (APM)
5. Angka Putus Sekolah
6. Angka Mengulang Jenjang SD/MI
7. Angka Kelulusan (AL)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
67
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA 8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Target 2013 96
Realisasi/Capaian 2010 2011 2012 2013 98,61 98,67 98,85 98,92
% Capaian 103.04
9. Rasio siswa/kelas
- (SD/MI)
23
22
23
23
23
100
- (SMP/MTs)
28
35
35
30
30
107.14
- (SD/MI)
15
14
13
14
13
86.67
- (SMP/MTs)
15
12
12
12
12
80
38
14
21
24
24
63,16
60
66
66
66
66
110
10
10
9,09
0
16,67
166,7
3
15,3
13,3
0
41,17
1372,3
10. Rasio siswa per guru
11. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
-
(SD)
-
(SMP) 12. Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni
-
(SD)
-
(SMP)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
68
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Data tersebut di atas menunjukkan bahwa secara umum capaian indikator kinerja program Pendidikan Dasar telah tercapai. Meskipun masih terdapat indikator jumlah sekolah RSBI/SBI jenjang SD dan SMP yang tidak tercapai. Pada tahun 2013 program RSBI telah dihapuskan oleh Mahkamah Konstitusi atas gugatan sebagian elemen masyarakat, karena program ini dianggap bertentangan dengan Undang
Undang
permohonan
Dasar.
Koalisi
Putusan
Pendidikan
MK
No:
5/PUU/-X/2012
sehingga
menghapus
mengabulkan dasar
hukum
penyelenggaraan RSBI. Akhirnya Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 017/MPK/SE/2013 tanggal 30 Juni 2013 yang menyatakan bahwa sekolah yang bertaraf internasional menjadi sekolah regular. Program RSBI dinilai mengandung diskriminasi dikarenakan yang dapat bersekolah di sekolah yang bertaraf RSBI hanyalah orang-orang tertentu saja yang memiliki uang lebih. Maka, tidak ada lagi penambahan jumlah RSBI/SBI di Jawa Timur karena segala program dan kegiatan yang terkait dengan RSBI/SBI dihentikan dan dialihkan ke program dan kegiatan lainnya.
APK SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur 98
97.83
97.8
97.6 97.4 97.2
97.16 97.01
97.23 APK SD/SDLB/MI/Paket A
97.08
97 96.8 96.6 2009
2010
2011
2012
2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
69
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
APM SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur 112.8 112.7 112.6 112.5 112.4 112.3 112.2 112.1 APM SD/SDLB/MI/Paket A
2009
2010
2011
2012
2013
112.3
112.53
112.67
112.69
112.7
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SD/MI Jawa Timur 99.05
99.38
99.45
99.91
99.92
100 80
60
Angka Putus Sekolah
40 20
Angka Mengulang 2.63 0.2
0 2009
2.61 0.2
2010
2.59 0.18 2011
2.13
0.13 2012
Angka Kelulusan 1.93 0.12 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
70
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur 102.25
102.22
102.2 102.15 102.15 102.11 102.1
102.12 APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B
102.09
102.05 102 2009
2010
2011
2012
2013
APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur 86.6 86.36 86.4 86.07
86.2 85.94
86
85.96
85.8 85.6
APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B
85.44
85.4 85.2 85 84.8 2009
2010
2011
2012
2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
71
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SMP/MTs Jawa Timur 98
98.01
98.31
98.88
98.99
100
50
0.22 0.42
0 2009
0.21 0.41
2010
0.2 0.4
0.15 0.39
0.14 0.37
Angka Kelulusan Angka Mengulang
Angka Putus Sekolah 2011
Angka Putus Sekolah
2012
2013
Angka Mengulang
Angka Kelulusan
Dapat kita lihat partisipasi orang tua untuk menyekolahkan anak usia 7 -12 tahun ke jenjang SD/MI yang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun
ke tahun. Di tahun 2010 APK jenjang SD/MI mencapai 112,53%, kemudian meningkat menjadi sebesar 112,67% pada tahun 2011 dan kembali mengalami peningkatan sebesar 112,69% di tahun 2012, hingga mencapai 112,70% di tahun 2013. APK jenjang SMP/MTs dapat kita lihat persentase capaiannya di tahun 2010 sebesar 102,11%, meningkat di tahun 2011 persentasenya menjadi sebesar 102,12%, kemudian bertambah di tahun 2012 sebesar 102,15%, dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi sebesar 102,22%. Berikutnya, indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang SD/MI dari 97,08% di tahun 2010, meningkat menjadi 97,16% di tahun 2011 dan selanjutnya naik kembali menjadi 97,23% di tahun 2012, kemudian meningkat terus di tahun 2013 menjadi 97,83%. Pencapaian Kinerja APM SD/MI di tahun 2013 sebesar 97,83% telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 97,50%. Indikator Kinerja selanjutnya adalah APM jenjang SMP/MTs dari 85,94% di tahun 2010, menjadi 85,96% di tahun 2011 dan meningkat menjadi 86,07% di tahun 2012, selanjutnya naik kembali menjadi 86,36% di tahun 2013. APM adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
72
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
penghitungan dari jumlah siswa usia 13-15 tahun dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun, berarti kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di jenjang SMP/MTs secara tepat waktu mengalami peningkatan. Dari data perkembangan APK dan APM tersebut, menunjukkan pula bahwa Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Jawa Timur sangat efektif dan signifikan terhadap kenaikan angka melanjutkan dari SD ke SMP, hal ini tidak siasia bila program sharing bantuan operasional sekolah dari pemerintah Jawa Timur sebagai
pendamping
Bantuan
Operasional
(BOS)
Nasional
yang
tetap
dipertahankan kelanjutannya demi penuntasan wajib belajar 9 tahun. Selain itu, hal tersebut menunjukkan bahwa Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun berjalan sesuai dengan harapan. Bahkan dapat dikatakan bahwa Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Provinsi Jawa Timur telah tuntas paripurna, sehingga bisa dilanjutkan dengan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun yang sebenarnya di Provinsi Jawa Timur telah dimulai pada tahun 2008. Indikator kinerja berikutnya adalah Angka Putus Sekolah. Pada jenjang SD/MI dari 0,20% di tahun 2010 menurun menjadi 0,18% di tahun 2011 dan menurun menjadi 0,13% di tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 0,12% di tahun 2013. Sementara itu, Angka Putus Sekolah jenjang SMP/MTs dari 0,41% di tahun 2010 menjadi 0,40% di tahun 2011 menurun menjadi 0,39% di tahun 2012, dan kembali terjadi penurunan menjadi sebesar 0,37% Di tahun 2013. Terjadinya penurunan Indikator Angka Putus Sekolah jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa semakin sedikitnya murid yang putus sekolah, menandakan bahwa pembangunan pendidikan telah berlangsung dengan baik. Indikator selanjutnya adalah menurunnya Angka Mengulang Kelas pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Dapat dilihat dari indikator Angka Mengulang Jenjang SD/MI sebesar 2,61% di tahun 2010 menurun menjadi 2,59% di tahun 2011, kembali terjadi penurunan di tahun 2012 menjadi 2,13% dan kembali terjadi penurunan persentase menjadi sebesar 1,93% di tahun 2013. Sedangkan untuk indikator Angka Mengulang jenjang SMP/MTs dari 0,21% di tahun 2010 menurun Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
73
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
menjadi 0,20% di tahun 2011, menurun kembali menjadi 0,15% di tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 0,14% di tahun 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa dari tahun ke tahun kualitas kepengajaran guru dalam mendongkrak prestasi siswa semakin meningkat sehingga berdampak pada menurunnya jumlah siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus. Peningkatan kualitas hasil belajar diukur dengan meningkatnya persentase siswa yang lulus evaluasi belajar dengan indikator Angka Kelulusan (AL) SD/MI yang mencapai 99,38% di tahun 2010, lalu meningkat menjadi 99,45% di tahun 2011 kemudian meningkat menjadi 99,91% di tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi 99,92% di tahun 2013. Pada jenjang SMP/MTs, Angka Kelulusan (AL) mencapai 98,01% di tahun 2010, meningkat di tahun 2011 menjadi 98,31% dan naik lagi menjadi 98,88% di tahun 2012 dan terus mengalami peningkatan menjadi sebesar 98,99% di tahun 2013. Selanjutnya adalah indikator kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs, di tahun 2010 persentasenya sebesar 98,61% meningkat menjadi 98,67% di tahun 2011 dan mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi sebesar 98,85%, sementara di tahun 2013 kembali meningkat menjadi sebesar 98,92%. Rasio siswa/kelas (SD/MI) di tahun 2010 menunjukkan angka 22 sedangkan pada tahun 2011, 2012 dan 2013 persentase menunjukkan angka 23. Indikator kinerja selanjutnya adalah Rasio Siswa/Kelas (SMP/MTs). Pada tahun 2010 dan 2011 menunjukkan angka 35 sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 rasio siswa/kelas menunjukkan angka 30. Hal ini menunjukkan bahwa semakin hari jumlah murid yang belajar diruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan. Dengan semakin menurunnya rasio siswa/kelas, maka semakin banyak ruang kelas baru yang dibangun di sekolah-sekolah di provinsi Jawa Timur. Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program / Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan SD/MI (083) 2. Kegiatan : Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur (084)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
74
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
3. Kegiatan : Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur (086) 4. Kegiatan : Peningkatan mutu pendidikan SD/SMP melalui pendidikan jarak jauh (087) 5. Kegiatan : Peningkatan mutu SMP/MTs dan Sekolah Berwawasan Lingkungan (097) 6. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan dasar (098)
Pada jenjang pendidikan SD/MI pada kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun, APK, APM dan jumlah lulusannya, seperti rincian tabel berikut: Tabel 6 Perkembangan pendidikan pada jenjang SD/MI Tahun 2011 – 2013 No. 1 2
3
4
5
6
7
8
Komponen Pend Usia 7-12 tahun Siswa Baru Tingkat I a. SD b. MI Siswa a. SD b. MI Siswa Usia 7-12 tahun a. SD b. MI Lulusan a. SD b. MI Guru a. SD b. MI Sekolah a. SD b. MI Ruang Kelas
Satuan Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Lembaga Lembaga Lembaga R.Kelas
2011 3.804.909 706.779 553.611 153.168 4.222.205 3.394.645 827.560 3.677.580 2.957.624 719.956 636.517 514.057 122.460 324.471 244.370 80.101 25.996 19.590 6.406 172.700
2012 3.806.927 681.039 532.787 148.252 4.211.803 3.384.692 827.111 3.651.583 2.919.676 731.907 645.296 522.608 122.688 291.461 214.891 76.570 26.554 19.734 6.820 174.514
2013 4.055.766 724.682 574.790 149.892 4.492.919 3.647.919 845.000 3.918.580 3.148.917 769.663 647.412 524.182 123.230 345.609 264.869 80.740 27.066 19.900 7.166 181.504
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
75
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
a. SD R.Kelas 130.793 133.174 138.780 b. MI R.Kelas 41.907 41.340 42.724 Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 - 2011/2012 – 2012/2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur. Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 7 -12 tahun dan lulusan mengalami peningkatan. Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun meningkat tipis dari tahun 2011 sebanyak 3.804.909 orang menjadi 3.806.927 orang pada tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi sebanyak 4.055.766 orang di tahun 2013. Jumlah lulusan pada tahun 2011 sebanyak 636.517 meningkat menjadi 645.296 orang pada 2012, dan meningkat kembali menjadi 647.412 orang di tahun 2013. Adapun jumlah siswa menurun dari 4.222.205 orang pada tahun 2011 menjadi 4.211.803 orang pada tahun 2012, tetapi jumlah murid mengalami peningkatan kembali di tahun 2013 menjadi 4.492.919 orang. Jumlah guru yang pada tahun 2011 sebesar 324.471 orang menurun menjadi 291.461 orang pada tahun 2012, tetapi mengalami peningkatan kembali di tahun 2013 menjadi sebanyak 345.609 guru. Sebaliknya, peningkatan konstan terjadi pada jumlah lembaga sekolah yang berjumlah 25.996 pada tahun 2011 menjadi 26.554 pada tahun 2012 dan kembali meningkat pada tahun 2013 menjadi sebanyak 27.066 serta ruang kelas yang semula 172.700 pada tahun 2011 menjadi 174.514 pada tahun 2012 dan kembali meningkat di tahun 2013 menjadi sebanyak 181.504. Hal ini disebabkan bertambahnya gedung sekolah baru dan direhabilitasinya ruang kelas yang rusak. Dengan demikian, diharapkan dapat mengakibatkan daya tampung siswa per kelas lebih kecil, dari semula 40 siswa per kelas menjadi 20 – 30 siswa. Kecilnya daya tampung siswa per kelas akan mengakibatkan proses belajar mengajar di kelas menjadi lebih kondusif. Jika membandingkan kondisi SD dengan kondisi MI pada tahun 2012, maka terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu jumlah siswa SD dibanding MI berkisar 4 : 1, sedangkan jumlah guru berkisar 3 : 1, perbandingan jumlah lembaga berkisar 2 : 1, sedangkan jumlah ruang kelasnya berkisar 3 : 1.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
76
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Hal ini terlihat di semua data yang ada, jumlah SD sebesar 19.900 lembaga, dengan jumlah siswa sebanyak 3.647.919 siswa, ruang kelas sebanyak 151.231 ruang dan ditangani oleh guru sebanyak 264.869 orang. Sedangkan untuk jumlah MI sebanyak 7.166 lembaga dengan jumlah siswa 845.000, sedangkan ruang kelas sebanyak 42.724 ruang dan tenaga guru yang mengajar sebanyak 80.740 guru. Bila ditinjau dari status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah madrasah swasta lebih banyak di MI jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI
lebih banyak
dibangun oleh yayasan swasta, sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh pemerintah melalui program bantuan pembangunan Sekolah.
Tabel 7 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMP/MTs Tahun 2011 - 2013 No. 1
Komponen
Satuan
2011
2012
2013
Orang
1.934.204
1.933.845
1.849.207
Orang
628.063
632.005
610.246
a. SMP
Orang
454.148
452.105
436.089
b. MTs
Orang
173.915
179.900
174.157
Siswa
Orang
1.833.471
1.853.100
1.827.277
a. SMP
Orang
1.335.936
1.343.764
1.306.418
b. MTs
Orang
497.535
509.336
520.859
Siswa Usia 13-15
Orang
1.558.530
1.575.759
1.562.574
a. SMP
Orang
1.151.191
1.165.415
1.146.051
b. MTs
Orang
407.339
410.344
416.523
Lulusan
Orang
533.224
579.604
582.796
a. SMP
Orang
405.490
426.451
427.840
b. MTs
Orang
127.734
153.153
154.956
Pend Usia 13-15 tahun
2
Siswa Baru Tingkat I
3
4
tahun
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
77
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
6
7
8
Guru
Orang
155.627
156.365
161.409
a. SMP
Orang
96.350
98.806
101.001
b. MTs
Orang
59.277
57.559
60.408
Sekolah
Lembaga
6.465
6.996
7.200
a. SMP
Lembaga
3.731
3.983
4.068
b. MTs
Lembaga
2.734
3.013
3.132
Ruang Kelas
R.Kelas
89.982
77.836
62.347
a. SMP
R.Kelas
74.073
62.170
44.765
b. MTs
R.Kelas
15.909
15.666
17.582
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 –2011/2012 –2012/2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur. Selama jangka waktu 2011 – 2013, terjadi sedikit penurunan pada jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun, yaitu dari 1.934.204 orang pada tahun 2011 menjadi 1.933.845 orang pada tahun 2012, kemudian terjadi penurunan lagi di tahun 2013 menjadi sebanyak 1.849.207 orang. Namun, penurunan yang terjadi pada jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun tidak berpengaruh pada jumlah siswa, yang pada tahun 2012 meningkat menjadi 1.853.100 siswa dari semula 1.833.471 siswa pada tahun 2011, dan menurun di tahun 2013 menjadi sebanyak 1.827.277 orang. Jumlah sekolah juga meningkat baik lembaga SMP yaitu sebanyak 3.731 lembaga pada tahun 2011 menjadi 3.983 lembaga pada tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi sebanyak 4.068 lembaga di tahun 2013, begitu juga dengan MTs yang semula pada tahun 2011 sejumlah 2.734 lembaga menjadi 3.013 lembaga pada tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi sebanyak 3.132 lembaga pada tahun 2013. Di samping itu, jumlah guru pun menunjukkan peningkatan yang terus menerus. Pada tahun 2011, jumlah guru yang mengajar di SMP/MTs sebanyak 155.627 orang meningkat menjadi 156.365 orang pada tahun 2012 dan meningkat kembali pada tahun 2013 menjadi sebesar 161.409. Jumlah lulusan di jenjang SMP/MTs juga meningkat dari sejumlah 533.224 siswa pada tahun 2011 menjadi 579.604 pada tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi 582.796 siswa di tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
78
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Di lain pihak, perkembangan jumlah ruang kelas di jenjang SMP/MTs menunjukkan penurunan dari 89.982 ruang di tahun 2011 menjadi 77.836 ruang pada tahun 2012 dan kembali menurun menjadi sebanyak 62.347 ruang di tahun 2013, dengan rincian 44.765 terdapat pada jenjang SMP dan MTs sebanyak 17.582 ruang. Berbagai kegiatan untuk menunjang kompetensi guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD/MI juga diselenggarakan, di antaranya adalah bantuan perbaikan ringan sekolah SD/MI swasta kepada 175 lembaga di 38 kab/kota dalam upaya optimalisasi kelas dan peningkatan daya tampung sekolah, berbagai kegiatan workshop untuk meningkatkan kualitas Guru SD/MI seperti Workshop Pengembangan Pembelajaran Ekstrakurikuler, Workshop Pengembangan Mapel Bahasa Indonesia, Workshop Pengembangan Mapel MIPA SD, Workshop Pengembangan KTSP, Workshop Pendidikan Karakter di SD, Workshop Pengembangan Penilaian Pendidikan SD, Workshop Pengembangan Kurikulum, Workshop Pengembangan Akreditasi di SD, Workshop Pengembangan Manajemen Gugus di SD, Workshop Pembinaan Dan Evaluasi Hasil UN, Workshop
Pembelajaran
Calistung
Kelas
Rendah
di
SD,
Workshop
Pengembangan Mapel Pendidikan Agama, Workshop Pengembangan Muatan Lokal, Penyusunan Dan Evaluasi Program Pendidikan TK, SD dan PK. Untuk jenjang SMP/MTs, dalam rangka mendukung suksesnya program Wajib Belajar
Pendidikan
Dasar
Sembilan
Tahun
kegiatan
yang
dilaksanakan
diantaranya adalah, Kegiatan Pembinaan MOS SMP, Kegiatan Pembinaan Kepemimpinan, Kegiatan UKS, Pembinaan Pendidikan Lalu Lintas, Pembinaan Penanggulangan Narkoba, Pembinaan dan Pengembangan MBS, Peningkatan Mutu Guru Mapel SMP, Monitoring Hibah, Sosialisasi Pendataan Calon Peserta UN SMP/MTs, Sosialisasi Ujian Nasional, Sosialisasi dan aplikasi software ujian sekolah (Pengenalan software), Pengolahan hasil UN, Workshop Manajemen SSN, Workshop Pembinaan SSN, Workshop Pendataan Calon Peserta UN SMP/MTs, Kegiatan Pelaksanaan O2SN SMP Tingkat Provinsi dan Pembinaan 02SN Tingkat Nasional, Kegiatan FLS2N SMP, Keg. Siswa Berprestasi, Pembinaan dan pelaksanaan Lomba OSN, Lomba Motivasi Belajar Mandiri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
79
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Di bidang Kesenian, kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar antara lain, Lokakarya / workshop / Dialog Seni, Apresiasi Seni Tradisi Bagi Peserta Didik, Pergelaran Seni Pertunjukan Padang Rembulan, Seleksi Siswa Berprestasi Bidang Seni, Festival / Lomba Seni Hari Anak, Pengenalan Media Kesenian Untuk Membentuk Karakter Bagi Peserta Didik, Pekan Seni Pelajar Se Jawa Timur. Berbagai lomba untuk mewadahi minat, bakat, dan kemampuan siswa SD/MI terhadap mata pelajaran dan seni yang disukainya diselenggarakan seperti Lomba Kader Tiwisada, Olimpiade Olahraga SD Usia Dini, TC Olimpiade Olahraga SD Usia Dini, Lomba Evaluasi Lingkungan Sekolah Sehat, Lomba Bina Kreatifitas Dalam Rangka HAN SD/MI, dan Lomba Drum Band Sekolah Dasar. Kegiatan pendidikan jarak jauh di Jawa Timur juga diselenggarakan melalui Pengayaan Pembelajaran bagi murid SD sistem jarak jauh, Koordinasi pengayaan pembelajaran bagi murid SD, Penggandaan bahan ajar bagi murid SD, Produksi Program Audio Pembelajaran, Produksi Audio Pembelajaran, Penggandaan VCD/ CD
pembelajaran
untuk
sekolah,
Workshop
Penyusunan
Materi
Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia, Workshop Penulisan Naskah Multimedia, Koordinasi Pengelola TIK Pendidikan. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan dasar juga terus menerus digalakkan. Salah satunya dengan menyelenggarakan rapat koordinasi peningkatan mutu pendidikan TK, SD, dan PK, pembinaan UKS SD/MI, pelaksanaan Tes Kemampuan Dasar, Lomba Bina Kreatifitas Dalam Rangka HAN SD/MI, Workshop Pengembangan Mapel MIPA SD, Workshop Pendidikan Karakter di SD, Workshop Pengembangan Penilaian Pendidikan SD, Workshop Pengembangan Akreditasi di SD, Workshop Pengembangan Manajemen Gugus di SD, Workshop Pembelajaran Calistung Kelas Rendah di SD. Untuk menjaga kelancaran jalannya penyelenggaraan Ujian Nasional, diadakan pendataan lembaga dan calon peserta UN SD/MI, penyusunan kisi – kisi ujian sekolah SD/MI, sosialisasi pelaksanaan UN SD/MI dan pelaksanaan UN SD/MI dan SDLB.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
80
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Meskipun sebagian besar target kinerja yang ditetapkan telah tercapai bahkan realisasinya melampaui target, namun masih ditemui beberapa permasalahan sebagaimana berikut: 1. Adanya kesenjangan/perbedaan yang cukup signifikan (yaitu jumlah sekolah, siswa dan guru) SD dan SMP dibanding MI dan MTs. 2. Masih rendahnya tingkat penguasaan IT dan Multimedia 3. Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dan lokasi sekolah yang secara geografis sulit dijangkau 4. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di provinsi maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang diperolehnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran didaerahnya.
Upaya pemecahan masalah yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Dalam mengatasi kesenjangan/perbedaan pendidikan dasar Jawa Timur dilakukan
Proses
penyetaraan
pendidikan
Pondok
Pesantren
dengan
pendidikan umum. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan program prioritas
berupa
BOSDA
Madrasah
Diniyah
(Madin)
atau
Bantuan
Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS) sejak tahun 2010. Madrasah Diniyah belum tersentuh program BOS Nasional, sehingga dengan program BOSDA Madrasah Diniyah (Madin) diharapkan dapat memperpendek tingkat kesenjangan antara pendidikan formal dan Madrasah Diniyah (non formal). Adapun program/kegiatan yang dilaksanakan adalah: a. Fasilitasi Pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan masalah pembangunan, berupa bantuan bagi 1.109.032 siswa Madrasah Diniyah b. Bantuan bagi 65.946 tenaga pendidik dengan nilai bantuan sebesar Rp 300.000,-/guru/bulan yang disalurkan selama 6 bulan. 2. Meningkatkan kompetensi guru dan tenaga administrasi agar semakin menguasai IT dan multimedia. 3. Perbaikan fisik dan infrastruktur SD/MI beserta penambahan sarana penunjang
pembelajaran
Komputer/Multimedia,
(Perpustakaan,
Ruang
Usaha
laboratorium Kesehatan
Bahasa
Sekolah,
dan ruang
Ekspresi/kreasi siswa dan lain-lain dalam rangka peningkatan mutu proses dan Output pembelajaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
81
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
4. Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah (SD/MI) dalam upaya penguatan akuntabilitas dan pencitraan publik terhadap penyelenggaraan pendidikan. 5. Melakukan perbaikan pada sekolah – sekolah dengan kondisi baik rusak ringan maupun berat agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan aman, lancar dan menyenangkan. 6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota agar segera memanfaatkan
alumni
peserta
Workshop
untuk
mengembangkan
kompetensinya di daerah, serta melakukan perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan berbagai lomba secara berjenjang.
3. Program Pendidikan Menengah (1.01.17) Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkau bagi penduduk laki – laki dan perempuan melalui jalur formal maupun nonformal, yang mencakup SMA, SMK, MA dan Paket C. Serta penguatan pendidikan vokasional baik melalui sekolah/madrasah umum maupun kejuruan dan pendidikan non formal guna mempersiapkan lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk masuk dunia kerja. Selain itu, tujuan program ini adalah untuk meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan guru. Sasaran program ini adalah lulusan sekolah menengah pertama yang meningkat secara signifikan sebagai dampak positif pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA 13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK 14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C 15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
Target 2013 75.20
Realisasi/Capaian 2010 2011 2012 2013 73,70 73,78 74,21 78,21
56.57
53,37
54,97
55,94
59,78
105.67
0.70
0,84
0,83
0,80
0,68
102.94
% Capaian 104.00
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
82
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
97.75
97,45
97,73
98,14
98,27
100.53
17. Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0.20
0,20
0,19
0.19
0,17
117.65
18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87.75
87,59
87,69
87,78
87,89
100.16
19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
33
37
36
33
33
100
20. Rasio siswa per guru SMA/SMK
15
13
12
12
12
80
40.00: 60.00
46.52: 53.48
46.69: 53.31
46.87: 53.13
39.96: 60.04
100.15
60
59
59
69
69
115
3
9.09
8.3
0
38.46
1,282
21. Rasio jumlah siswa SMA:SMK
22. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK 23. Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni
Capaian kinerja di atas menunjukkan bahwa secara umum target kinerja program Pendidikan Menengah telah tercapai. Namun sama halnya dengan jenjang SD dan SMP, indikator jumlah sekolah RSBI/SBI jenjang SMA tidak tercapai dikarenakan pada tahun 2013 Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan sebagian elemen masyarakat untuk menghapuskan program RSBI karena program ini dianggap bertentangan dengan Undang Undang Dasar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
83
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
APK SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur 80 78.21 78 76 73.7
73.78
2010
2011
74.21 APK SMA/MA/SMK/SMALB/Pake tC
74 72
71.43
70 68
2009
2012
2013
APM SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur 62 59.78 60
58
55.94 54.97
56 54
APM SMA/MA/SMK/SMALB/Pake tC
53.37 51.96
52 50
48 2009
2010
2011
2012
2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
84
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang, dan Angka Kelulusan jenjang SMA/MA/SMK Jawa Timur 2013
0.17 0.68
2012
0.19 0.8
2011
0.19 0.83
2010
0.2 0.84
2009
0.32 0.85 0
98.27
98.14
97.73
Angka Kelulusan Angka Mengulang
97.45
Angka Putus Sekolah
95
20
40
60
80
100
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK, angka menunjukkan persentase capaian sebesar 73,70% di tahun 2010, meningkat menjadi sebesar 73,78% dan terus meningkat di tahun 2012 menjadi 74,21%, dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2013 sebesar 78,21%. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK didukung dengan semakin banyaknya orangtua siswa usia sekolah yang sadar akan pentingnya bersekolah bagi anak – anak mereka. Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C dari 53,37% di tahun 2010, meningkat menjadi 54,97% di tahun 2011, dan mengalami peningkatan capaian pada tahun 2012 menjadi 55,94% kemudian meningkat lagi di tahun 2013 sebesar 59,78%. Menurunnya angka putus sekolah pada jenjang SMA/MA diukur dengan Indikator Kinerja Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA dari 0,84% di tahun 2010, menjadi 0,83% di tahun 2011, menjadi 0,80% di tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan, dengan persentase sebesar 0,68% di tahun 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
85
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Indikator Kinerja Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK dari tahun 2010 capaiannya sebesar 97,45% meningkat menjadi 97,73% di tahun 2011, kemudian di tahun 2012 meningkat menjadi 98,14%, dan di tahun 2013 meningkat kembali persentasenya menjadi 98,27%. Angka kelulusan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa program pembangunan pendidikan yang telah direncanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah berjalan dengan baik. Menurunnya angka mengulang kelas pada jenjang SMA/SMK terlihat dari capaian di tahun 2010 sebesar 0,20%, dan angkanya menurun menjadi 0,19% di tahun 2011 dan tahun 2012, kemudian kembali mengalami penurunan di tahun 2013 persentasenya menjadi sebesar 0,17%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pengajaran guru di jenjang SMA/MA/SMK semakin baik sehingga siswa yang mengulang kelas semakin sedikit. Indikator kinerja selanjutnya adalah Rasio siswa per guru jenjang SMA/SMK, dari tahun 2010 rasionya sebesar 13, lalu menurun menjadi 12 di tahun 2011, 2012, hingga 2013. Adapun rasio siswa/kelas jenjang SMA/MA/SMK di tahun 2010 menunjukkan angka 37 sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi 36, dan pada tahun 2012 hingga 2013 persentase menunjukkan angka yang sama yakni 33. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah murid yang belajar di ruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan. Dalam
rangka
mengantisipasi
kebutuhan
tenaga
kerja
terampil
dan
memperhatikan kemampuan serta kondisi ekonomi masyarakat, pengembangan pendidikan di Jawa Timur harus diimbangi dengan SMK yang berbasis keunggulan lokal. Jumlah SMK harus ditingkatkan. Target pendirian SMA dengan SMK di akhir tahun pemerintahan Gubernur periode 2009 – 2013 adalah 40: 60. Adapun pencapaian di tahun 2013, rasio siswa SMA : SMK adalah sebesar 43.35 : 56.43. Namun demikian,
dengan pertimbangan bahwa pendirian dan
pembiayaan SMK lebih mahal daripada SMA, pemerintah daerah harus mengalokasikan sumber dana untuk menopang SMK. Hal itu membutuhkan komitmen para Kepala Daerah dalam mengalokasikan sumber dana.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
86
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah (041) 2. Kegiatan : Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan (075) 3. Kegiatan : Bantuan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo (078) 4. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082) 5. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082) 6. Kegiatan : Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK (083) 7. Kegiatan : Penunjang perluasan dan peningkatan mutu pendidikan melalui UPT - TEKKOMDIK (084) 8. Kegiatan
:
Peningkatan
mutu
SMA
menuju
Sekolah
Berstandar
Internasional (100) 9. Kegiatan : Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA serta Sekolah Berwawasan Lingkungan di Jawa Timur (101) 10. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan menengah (104) 11. Kegiatan : Peningkatan Mutu Pendidikan SMA (105) 12. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan melalui UPT PPPK (125) 13. Kegiatan : Pelatihan peningkatan kompetensi Guru/Siswa SMK (126)
Pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK pada kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatan angka APK, APM, jumlah penduduk usia sekolah, jumlah siswa, jumlah lulusan, jumlah lembaga beserta ruang kelas, dan jumlah gurunya, seperti rincian tabel berikut:
Tabel 8 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMA/MA/SMK Tahun 2011 –2013 No.
Komponen
Satuan
2011
2012
2013
1
Pend Usia 16-18 tahun
Orang
1.808.731
1.810.625
1.742.716
2
Siswa Baru Tingkat I
Orang
476.353
473.480
463.162
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
87
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
3
4
5
6
7
8
a. SMA
Orang
176.615
170.940
156.385
a. MA
Orang
79.544
89.911
87.414
b. SMK
Orang
220.194
212.629
219.363
Siswa
Orang
1.296.215
1.300.503
1.312.856
a. SMA
Orang
505.939
495.317
464.721
a. MA
Orang
212.635
243.517
245.888
b. SMK
Orang
577.641
561.430
601.879
c. SMA TERBUKA
Orang
-
239
368
Siswa Usia 16-18 tahun
Orang
964.958
987.157
1.021.858
a. SMA
Orang
370.542
383.558
368.039
a. MA
Orang
168.178
179.222
178.825
b. SMK
Orang
426.238
424.377
474.994
Lulusan
Orang
381.775
384.974
388.439
a. SMA
Orang
123.599
158.469
157.717
c. MA
Orang
53.074
61.924
57.291
d. SMK
Orang
205.102
164.581
173.431
Guru
Orang
108.667
114.353
122.791
a. SMA
Orang
38.699
39.236
39.955
a.
MA
Orang
27.913
29.828
30.813
b.
SMK
Orang
42.085
45.289
52.023
Sekolah
Lembaga
3.650
3.928
4.101
a. SMA
Lembaga
1.263
1.285
1.324
a. MA
Lembaga
1.185
1.294
1.320
b. SMK
Lembaga
1.202
1.349
1.457
Ruang Kelas
R.Kelas
32.200
36.231
37.217
a. SMA
R.Kelas
13.368
14.406
14.139
b. MA
R.Kelas
6.850
7.588
8.221
c. SMK
R.Kelas
11.982
14.237
14.857
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2010/2011–2011/2012–2012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
88
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Pada kurun waktu tahun 2011 - 2013, terjadi peningkatan pada jumlah penduduk usia 16-18 tahun yakni sebesar 1.808.731 pada tahun 2011 meningkat menjadi 1.810.625 pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 terjadi penurunan menjadi sebesar 1.742.716 orang. Walaupun terjadi penurunan pada jumlah siswa SMA dan SMK, namun jumlah siswa jenjang SLTA secara keseluruhan meningkat dari 1.296.215 pada tahun 2011 menjadi 1.300.503 pada tahun 2012 dan meningkat kembali pada tahun 2013 menjadi sebesar 1.312.856 orang yang berdampak pada peningkatan APK SLTA yang mencapai 74,21 pada tahun 2012 dari 73,78 di tahun 2011, dan kembali meningkat menjadi 78,21 di tahun 2013. Di sisi lain, peningkatan juga terjadi pada jumlah guru SMA yang pada tahun 2011 sebanyak 38.699 orang, pada 2012 menjadi 39.236 orang, kemudian meningkat lagi menjadi 39.955 orang di tahun 2013. Demikian pula dengan guru MA yang meningkat dari 27.913 orang pada tahun 2011 menjadi 29.828 orang pada tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi 30.813 orang di tahun 2013 dan guru SMK dari 42.085 orang di tahun 2011 meningkat menjadi 45.289 orang di tahun 2012, dan meningkat kembali menjadi 52.023 orang di tahun 2013. Peningkatan konstan juga terjadi pada jumlah sekolah dan jumlah ruang kelas secara keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya program pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru serta rehabilitasi ruang kelas untuk memperluas daya tampung lembaga jenjang pendidikan menengah sesuai dengan prioritas
pembangunan
pendidikan
di
Jawa
Timur.
Selain
itu,
program
pembangunan ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Dampaknya, peningkatan konstan terjadi pada APK dan APM yang menunjukkan bahwa Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah (Wajar Dikmen) 12 Tahun menunjukkan keberhasilan. Kegiatan yang mendukung berjalannya Program Pendidikan Menengah yang dilaksanakan adalah, O2SN SMA, FLS2N SMA, Lomba Cerdas Cermat UUD NRI, OSN SMA, Pengerahan Siswa dalam rangka Upacara Bendera, Verifikasi Bantuan Hibah, Evaluasi Program Anti KKN, Pembinaan MOS SMA, Peningkatan Mutu Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
89
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Guru Mapel SMA, Bimbingan Teknis KTSP Tim Pengembang Kurikulum, Sosialisasi Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA, Sosialisasi Ujian Nasional, Sosialisasi
dan
aplikasi
software
ujian
sekolah
(Pengenalan
software),
Pengolahan hasil UN, Penyusunan Pedoman Teknis (Domnis), Lomba Debat Bahasa Inggris, Workshop penanggulangan HIV AIDS, Implementasi Kurikulum Tahun 2013, Pembinaan Guru Pembina OSN, Peningkatan Mutu Guru SSN, Workshop Petugas Lab. Fisika, Kimia & Biologi SMA, Workshop Peningkatan Mutu Guru BK, Workshop Peningkatan Mutu Guru Olahraga, Workshop Peningkatan Mutu Manajemen SSN, Workshop Petugas Perpustakaan, Workshop Petugas Tata Usaha Sekolah, Workshop Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA, Koordinasi Penyusunan Program Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas. Hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Tekkomdik diantaranya adalah Pembuatan/Penerbitan Majalah Pendidikan, Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Komunikasi, Monitoring, Evaluasi dan Konsultasi di Dinas Kab/ Kota se-Jatim, Pemberdayaan Media Pendidikan bagi guru, Pemanfaatan Media Komputer untuk pendidikan sebanyak 3 kali yang diikuti oleh 76 orang Guru atau TU SMP/MTs, Produksi Media VCD pembelajaran sebanyak 10 Program berupa Master DVD, Penyelenggaraan Radio Pendidikan, Penyelenggaraan Drama Sekolah 1 kali untuk siswa SMP dan SMA, Workshop penyusunan program di Tekkomdik, Penyiaran online pendidikan jarak jauh melalui TVRI Jatim, Produksi dan visualisasi program pendidikan di 38 Kab/Kota, dan Penggandaan CD audio lagu dan budaya. Khusus untuk peserta didik dan pendidik SMK, berbagai kegiatan diadakan untuk menunjang lancarnya proses pembelajaran di SMK yang meliputi pembinaan kesiswaan, pembinaan UKS, pembinaan KBM pelajaran normatif (Bahasa Indonesia), adaptif (Matematika, Bahasa Inggris, IPS, dan Fisika) dan produktif, pembinaan kewirausahaan serta pembinaan konseling; pelaksanaan sosialisasi UN SMK; inventarisasi data lembaga SMK; rapat koordinasi Kepala SMK negeri/swasta; sosialisasi bantuan hibah rehab gedung, pembangunan RKB dan sarana prasarana SMK; kegiatan pembinaan ISO SMK; penyusunan naskah LKS
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
90
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
tingkat provinsi; penyelenggaraan workshop maintenance and repair, pembinaan karakter SMK; pembinaan KTSP SMK dan Jawara SMK. Selain itu juga diadakan perawatan, perbaikan dan pengadaan alat – alat bengkel mesin dan CNC serta sarana pendukung Pendidikan dan Pelatihan lainnya yang berada di UPT PPPK (Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan) sesuai standar ISO 9001 : 2008. Untuk mewadahi potensi siswa yang berbakat dan minat khusus misalnya olahraga atau memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi maka dimulai tahun pembelajaran 2009/2010 di Jawa Timur diselenggarakan SMA Negeri Olahraga (SMANOR) yang lokasinya di kecamatan Buduran, Sidoarjo. Di sinilah terselenggaranya pembinaan dan pembibitan atlit berprestasi di cabang olahraga gulat sebanyak 28 atlit, judo sebanyak 13 atlit, pencak silat sebanyak 23 atlit, atletik sebanyak 21 atlit, renang/selam sebanyak 11 atlit, sepak takraw 27 atlit, panjat tebing sebanyak 8 atlit, karate sebanyak 16 atlit dan voli pantai sebanyak 15 atlit, melalui penjaringan atlit masing – masing cabor dan pelaksanaan try out. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan menengah di bidang kesenian juga digalakkan melalui berbagai kegiatan seperti Paduan Suara Hari – Hari Besar Nasional, Festival/Seni Pertunjukan Pelajar, Lokakarya/Workshop/Dialog Seni Budaya, Apresiasi Seni Tradisi Bagi Peserta Didik, Pergelaran Seni Pertunjukan Padang Rembulan, Seleksi Guru dan Siswa Berprestasi Bidang Seni, Duta Seni Pelajar Se Jawa,Bali dan Lampung, Seleksi dan Workshop Gita Bahana Nusantara, Pekan Seni Pelajar Se Jawa Timur, Pengiriman Tim Kesenian Ke Tingkat Nasional/Internasional. Walaupun sebagian besar target kinerja telah terpenuhi dan bahkan terlampaui, beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan Program Pendidikan Menengah masih muncul, antara lain: 1. Undangan kegiatan seringkali tidak sampai ke sekolah, sehingga sekolah banyak yang tidak mengikuti kegiatan yang diadakan; 2. Sarana prasarana latihan belum tercukupi; 3. Kurangnya Volume Try Out atau uji tanding ke luar provinsi atau luar negeri; 4. Tenaga pelatih dan administrasi masih banyak tenaga kontrak (outsorcing). Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
91
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Adapun upaya pemecahan masalah yang dilaksanakan antara lain: 1. Melakukan
Koordinasi
antara
sekolah
dengan
Dinas
Pendidikan
Kabupaten/Kota; 2. Mengupayakan tempat latihan diluar arena UPT SMANOR Jatim, khususnya cabang olahraga selam, renang dan atletik; 3. Memotivasi para atlit untuk menambah sendiri jam latihan; 4. Meningkatkan kinerja pelatih dan mengevaluasi program kepelatihan secara berkelanjutan.
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan (1.01.22) Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan serta mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat luas, yang meliputi penyediaan
informasi
pendidikan,
penyediaan
bantuan
keuangan
untuk
penyelenggaraan pendidikan, bantuan sarana prasarana dan fasilitasi Dewan Pendidikan. Sasaran dari program ini adalah siswa dari keluarga kurang mampu pada jenjang SMA dan Community College, lembaga dan tenaga pendidik pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional serta masyarakat umum. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA 24. Persentase sekolah berakreditasi 25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
Target
Realisasi/Capaian
2013 82.75
2010 39.00
2011 51.00
2012 63.00
2013 65.00
% Capaian 78.54
79.00
65.77
73.79
93.03
72.15
91.33
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Pelaksanaan Kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan (002) 2. Kegiatan : Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan (007) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
92
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
3. Kegiatan : Fasilitas pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan masalah pembangunan (011) 4. Kegiatan : Fasilitas Dewan Pendidikan Jawa Timur (012) 5. Kegiatan : Penerapan sistem informasi pendidikan melalui pendataan (014) 6. Kegiatan : Monev dan Pengembangan Pengawasan Pendidikan (015) 7. Kegiatan : Sinkronisasi dan koordinasi Bidang Pendidikan (016) 8. Kegiatan : Sosialisasi dan Advokasi Peraturan di Bidang Pendidikan (017) 9. Kegiatan : Peningkatan SDM dan Pengembangan sarana dan prasarana perkantoran (020) 10. Kegiatan : Pengembangan Pendidikan di Daerah Terpencil di Jawa Timur (021) 11. Kegiatan : Program Akreditasi Sekolah (022) 12. Kegiatan : Pengembangan dan Fasilitasi Program Pendidikan (025) 13. Kegiatan : Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan (026) 14. Kegiatan : Bantuan Operasional Sekolah (BOS SLTA) (033) 15. Kegiatan : Rintisan Wajar Pendidikan 15 Tahun Jawa Timur (034) 16. Kegiatan : Peningkatan operasional ICT (036) 17. Kegiatan : Pengawasan BOS Pendidikan Dasar dan Menengah (037)
Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut:
Tersedianya data dan informasi pendidikan dari Triwulan I sampai Triwulan IV pada 10 Unit Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
Semua komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan memahami tentang arti pentingnya data dan informasi;
Sistem penyimpanan arsip data dan informasi mengarah ke informasi teknologi;
Dapat mendayagunakan database pendidikan persekolahan sebagai bentuk analisis dan sebagai pendukung dalam perencanaan pendidikan pada satuan pendidikan;
Sumber Daya Manusia pendataan pendidikan mampu menguasai dan memanfaatkan Pangkalan Data dan Informasi Teknologi Informasi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
93
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Penguatan
dan
meningkatnya
fasilitasi
program
pendidikan
untuk
perwujudan pemahaman masyarakat terhadap perkembangan pendidikan terkini.
Pengelolaan dan pemutakhiran data pendidikan sangatlah penting dalam upaya mewujudkan tata kelola pendidikan yang baik. Hal ini dilakukan dengan melakukan pendataan secara berkala melalui kerjasama dengan petugas pendataan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil Pendidikan Kabupaten/Kota tahun 2013. Selain itu, untuk memastikan terlaksananya penguatan tata kelola dan akuntabilitas lembaga, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melakukan perbaikan manajemen kinerja pembangunan pendidikan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi. Aktualisasi dari perbaikan manajemen ini adalah diterapkannya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui evaluasi dan pelaporan kinerja program/kegiatan secara berkala (bulanan, triwulanan, dan tahunan) serta penyusunan LAKIP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2013. Sebagai
bentuk
penjaminan
mutu
pendidikan,
diadakan
akreditasi
sekolah/madrasah untuk mengidentifikasi sekolah/madrasah yang bermutu dan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun 2013. Hingga tahun 2013, terdapat 42.704 lembaga yang telah diakreditasi. Adapun rincian jumlah lembaga per jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
94
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH YANG TELAH TERAKREDITASI TAHUN 2013 SMK MA, 1,345 (PROGLI), 2,801 PLB, 235 SMA, 1,403 MTs, 1,958
TK, 6,927 RA, 2,465
SMP, 2,587
MI, 6,192 SD, 16,791
Indikator selanjutnya adalah persentase penduduk miskin yang dapat mengakses pendidikan. Program prioritas yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga membantu untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur, dengan kondisi geografis dan kondisi ekonomi yang berbeda-beda di Provinsi Jawa Timur ini, tentunya masih banyak masyarakat yang ekonominya masih lemah, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan bangku sekolah. Selain BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk jenjang SD dan SMP, pemerintah juga memberikan Bantuan Operasional Sekolah untuk jenjang SLTA, yang pada tahun 2008 disebut sebagai Bantuan Khusus Siswa Miskin dan pada tahun 2009 berganti nama menjadi BOS SLTA. Bantuan untuk siswa miskin juga diberikan melalui penyaluran ke madrasah diniyah, yang diharapkan agar biaya pendidikan diharapkan menjadi jauh lebih murah tetapi tetap berkualitas, tetapi dengan adanya bantuan ini, tidak lantas menutup kesempatan bagi pihak lain atau orang tua siswa untuk tetap berpartisipasi dalam memberikan bantuan dan sumbangan kepada sekolah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
95
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Berikut disajikan tabel rincian siswa yang mendapatkan Bantuan BPPDGS (Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) untuk penyetaraan jenjang SD dan SMP serta BKSM (BOS SLTA): Tabel 9 Rincian Siswa Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur BKSM (BOS
BPPDGS
JUMLAH SISWA
SLTA)
TAHUN
SELURUHNYA
SD
SMP
SMA/SMK
2010
753.565
147.377
84.784
985.726
2011
863.712
183.473
122.500
1.169.685
2012
1.125.591
237.207
112.500
1.475.298
2013
849.115
176.606
77.820
1.103.541
JUMLAH
3.591.983
744.663
397.604
4.734.250
Keberhasilan pembangunan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator pemerataan pendidikan, seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Rasio Siswa, guru, kelas, sekolah dan lainnya.
Tabel 10 Indikator Pemerataan Pendidikan Tahun 2012/2013 No
1. 2 3
Indikator
APK APM Rasio -Siswa/sekolah -Siswa/Kelas - Kelas/R.Kelas - Siswa/Guru
SD + MI
SMP + MTs
SM + MA
112,70 97,83
102,22 86,36
78,21 59,78
166 23 1,03 13
254 30 0,98 12
320 33 1,02 12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
96
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
4
Akses Masuk ke Sekolah - Angka Melanjutkan 98,92 87,89 Sumber : Data Pokok Pendidikan 2012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Makin tinggi jenjang pendidikan makin rendah APK. Tingginya APK di tingkat SD+MI yaitu sebesar 112,70 adalah karena banyaknya siswa usia diluar usia sekolah yang diprasyaratkan dijenjang tersebut. Sementara APK di tingkat SLTP+MTs sebesar 102,22 sedangkan untuk jenjang SMA+SMK+MA sebesar 78,21. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenjang SD+MI mempunyai APK yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat lainnya. Sementara itu, APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD+MI yaitu 97,83 dan yang terendah di tingkat SMA+MA+SMK yaitu 59,78. Berdasarkan APM dapat diketahui bahwa pada tingkat SD+MI anak usia sekolah yang bersekolah lebih banyak dibandingkan dengan tingkat lainnya. Hal ini menunjukkan kinerja yang paling baik terdapat di tingkat SD+MI. Indikator berikutnya membicarakan tentang rasio siswa per sekolah, siswa per kelas, kelas per ruang kelas, siswa per guru dan kelas per guru. Pada tabel di atas ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin padat sekolah yang diperlihatkan dari Rasio Siswa/Sekolah. Hal ini wajar karena jangkauan anak pada jenjang yang tinggi makin luas sehingga Rasio Siswa/Sekolah di SMA+MA+SMK paling tinggi 320 sedangkan yang terkecil adalah SD+MI sebesar 166 sedangkan pada jenjang SMP+MTs sebesar 254. Hal ini juga berarti makin sedikit sekolah pada jenjang yang makin tinggi (SM+MA+SMK) dan makin banyak sekolah pada jenjang yang makin rendah (SD+MI). Hal yang sama juga berlaku untuk kepadatan kelas. Ternyata, makin tinggi jenjang pendidikan, makin padat suatu kelas yang ditandai dengan Rasio Siswa/Kelas
yang
mendekati
standar
ideal
(40),
yaitu
yang
terbesar
SMA+MA+SMK (33) sedangkan SMP+MTs (30), SD+MI (23). Dengan demikian, di SMP+MTs dan SMA+MA+SMK penggunaan kelas yang ada lebih efisien daripada di SD+MI.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
97
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dalam hal pemanfaatan ruang kelas, ternyata SMP+MTs yang paling sedikit. Ini dapat dilihat dari Rasio Kelas/Ruang Kelas SMP+MTs sebesar 0,98 dan SMA+MA+SMK sebesar 1,02 dan yang tertinggi SD+MI sebesar 1,03. Hal ini menunjukkan bahwa di SMP+MTs telah kelebihan ruang kelas, sedangkan di SM+MA+SMK dan SD+MI masih memerlukan ruang kelas tambahan agar tidak ada ruang kelas yang digunakan lebih dari sekali. Dari segi guru, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan tidak berbanding lurus dengan makin tingginya kebutuhan guru per siswa. Rasio Siswa/Guru sebesar 12 di SMP+MTs dan SMA+MA+SMK, dan sebesar 13 pada jenjang SD+MI. Besarnya rasio siswa per guru ini menunjukkan kurangnya guru di tingkat tersebut. Sebaliknya, rasio terkecil menunjukkan cukupnya guru di tingkat tersebut. Dalam hal Angka Melanjutkan, ternyata SMP memiliki akses masuk ke sekolah paling tinggi (angka melanjutkan sekolah dari SD+MI ke SMP+MTs) yaitu sebesar 98,92. Sementara itu, Angka Melanjutkan (AM) Ke SMA+MA+SMK sebesar 87,89. Besarnya Angka melanjutkan dari SD+MI ke SMP+MTs (AM ke SMP+MTs) ini disebabkan adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan untuk masa depan disamping adanya kebijakan Pemerintah terhadap pendidikan gratis bagi SD+MI dan SMP+MTs. Selain indikator pemerataan pendidikan, keberhasilan pembangunan pendidikan juga dapat dilihat dari indikator peningkatan mutu pendidikan. Tabel 11 Indikator Mutu Pendidikan Tahun 2012/2013 No 1.
Indikator Rata-Rata UN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Matematika IPA Bahasa Inggris Jurusan :
SD + MI
SMP + MTs
SM + MA + SMK
29,41 7,62 7,72 8,07 -
7,80 7,22 7,38 7,01
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
98
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
IPA 49,17 Bahasa Indonesia 7,99 Bahasa Inggris 8,03 Matematika 8,12 Fisika 8,14 Kimia 8,44 Biologi 8,45 IPS 46,39 Bahasa Indonesia 7,55 Bahasa Inggris 7,71 Matematika 8,02 Ekonomi 7,67 Sosiologi 7,68 Geografi 7,76 BAHASA 45,65 Bahasa Indonesia 7,81 Bahasa Inggris 7,59 Matematika 6,83 Sastra 7,81 Antropologi 7,41 Bahasa Asing 8,20 2. Angka Putus Sekolah 0,12 0,37 0,68 3. Angka Mengulang 1,93 0,14 0,17 4. Angka Lulusan 99,92 98,99 98,27 5. Angka Kelayakan Guru Mengajar a. Layak 90,09 91,15 91,29 b.Tidak Layak 9,91 8,85 8,71 6. Persentase Kondisi Ruang Kelas a. Baik 91,85 90,29 90,65 b.Rusak Ringan 3,72 6,51 6,90 c. Rusak Berat 4,43 3,20 2,45 7. Persentase Fasilitas Sekolah a.Perpustakaan 97,32 90,63 90,75 b.Lapangan OR 92,88 90,11 75,27 c.UKS 91,46 92,24 93,68 d.Laboratorium 90,30 98,07 e. Ruang Komputer 90,54 93,76 97,26 Sumber : Profil Pendidikan 2011/2012 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan indikator mutu pendidikan yaitu rata – rata UN, angka mengulang, angka putus sekolah, dan angka lulusan, dapat dilihat bahwa rata – rata UN SD+MI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia7, 62, mata pelajaran Matematika 7,72, dan mata pelajaran IPA rata-ratanya sebesar 8,07.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
99
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Untuk Angka Putus Sekolah (APS) semakin tinggi jenjang pendidikan semakin tinggi pula angka putus sekolahnya, yaitu di SD 0,12, SMP 0,37 dan SM 0,68. Besarnya Angka Putus Sekolah di SM karena semakin tinggi jenjang sekolah semakin banyak anak rawan putus sekolah. Padahal makin kecil APS makin baik dengan standar ideal (0,00%). Sebaliknya, untuk Angka Mengulang (AU) ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin kecil siswa yang mengulang yaitu SD 1,93 ; SMP 0,14 dan SM 0,17. Dengan demikian, Angka Mengulang makin baik atau mendekati standar ideal (0,00%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang masuk di SM makin terseleksi sehingga AU makin kecil. Bila dilihat, ternyata Angka Lulusan (AL) tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara SD dan SM yaitu semakin tinggi jenjang sekolah semakin rendah (SD 99,92 SMP 98,99 sedangkan SM yaitu 98,27). Dari segi angka kelayakan guru mengajar, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan % guru yang layak mengajar makin tinggi. % guru yang layak mengajar di SD+MI 90,09, di SMP+MTs menjadi 91,15 dan 91,29 di tingkat SM+MA. Hal ini menunjukkan bahwa makin rendah jenjang pendidikan ternyata guru yang berkualifikasi Sarjana atau S1 makin kecil. Hal ini dapat dipahami karena standar guru layak di SD+MI mengalami peningkatan dari Diploma 2 menjadi sarjana (S1) atau Diploma 4 (D4). Indikator berikutnya adalah tentang mutu prasarana dan sarana pendidikan. Ruang kelas dengan kondisi baik paling banyak terdapat pada tingkat SD+MI yaitu sebesar 91,85% selanjutnya pada jenjang SMA+MA+SMK yaitu sebesar 90,65% sedangkan kondisi rusak berat yang paling banyak terdapat pada tingkat yaitu sebesar 4,43% pada jenjang SD+MI. Banyaknya ruang kelas yang rusak berat ini menunjukkan mutu prasarana yang buruk dan berakibat secara tidak langsung akan menurunkan mutu sekolah. Melihat kondisi yang demikian, selayaknya jika jenis sekolah SD+MI diprioritaskan untuk memperoleh bantuan rehabilitasi terlebih dahulu dibandingkan jenis sekolah lainnya. Dari segi sarana prasarana, persentase kondisi Ruang Kelas baik di SD sebesar 91,85% menurun menjadi 90,29% di SMP dan meningkat menjadi 90,65% di SM. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
100
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Hal ini dapat dimaklumi karena kebanyakan lokasi SM+MA berada di daerah kota atau ibukota kabupaten sedangkan lokasi SD+MI banyak di daerah terpencil. Indikator mutu prasarana lainnya adalah ketersediaan fasilitas sekolah yang ada. Jumlah sekolah yang memiliki perpustakaan terbesar ada pada tingkat SD+MI yaitu sebesar 97,32% dan terendah ada pada tingkat SMP+MTs sebesar 90,63%. Jumlah lapangan olahraga terbesar ada pada tingkat SD+MI yaitu 92,88% dan terendah ada pada tingkat SM+MA sebesar 75,27%. Fasilitas sekolah lainnya yaitu ruang UKS terbesar terdapat pada tingkat SM+MA yaitu sebesar 93,68%. Prasarana lainnya yaitu laboratorium, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan %Lab makin bagus, yaitu SLTP+MTs sebesar 90,30% dan SM+MA 98,07%. Besarnya %Lab di SLTP maupun SM dikarenakan hampir separuh SLTP memiliki laboratorium lebih dari 1 sedangkan ditingkat SM terutama sekolah negeri hampir memiliki lebih dari 2. Kondisi ini sejalan dengan lokasi SM yang berada di perkotaan atau ibukota kabupaten sehingga fasilitasnya lebih mudah diperoleh. Dengan melihat indikator mutu proses ini dapat dikatakan bahwa kinerja terbaik adalah pada tingkat SD. Hal itu ditunjukkan dengan adanya angka lulusan yang paling tinggi, dan angka putus sekolah yang rendah, serta dapat dilihat melalui Angka Partisipasi Murni yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan SLTP/MTs maupun dengan SM/MA. Permasalahan 1.
Komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan masih ada yang belum memahami arti pentingnya data dan informasi yang menyebabkan pendataan komponen pendidikan masih belum baik, sering terlambat dan tidak lengkap.
2.
Kualitas SDM pendataan pendidikan masih kurang karena sering diganti.
3.
Belum maksimalnya laporan-laporan dari Bidang dan UPT ke kepala Dinas atau Unit Pelaporan.
4.
Belum seluruh kabupaten/kota memiliki lembaga yang menyelenggarakan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun sementara minat Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
101
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
peserta didik untuk mengikuti Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun masih relatif rendah sehingga hasilnyapun belum dapat dinikmati oleh seluruh daerah. 5.
Anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota masih sangat minim, hanya sekitar Rp. 1 M setiap tahun untuk memberikan beasiswa kepada 500 peserta didik.
6.
Masih adanya kesalahpahaman pada orang tua siswa bahwa dengan adanya Program BOS, seharusnya sekolah sudah tidak diperbolehkan lagi menarik biaya tambahan (sekolah gratis).
7.
Belum semua lembaga mengelola dana BOS secara transparan
8.
Sarana pendistribusian informasi yang kurang merata yang menyebabkan masyarakat umum kurang memahami program – program Dinas Pendidikan Provinsi.
Upaya pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1.
Mensosialisasikan
pemahaman
yang
terus
menerus
tentang
arti
pentingnya data dan informasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan 2.
Data yang dikirim ke Provinsi tepat waktu, valid dan dapat dipercaya. Diberi
pemahaman
tentang
arti
pentingnya
data
untuk
berbagai
perencanaan dan kebijakan pembangunan pendidikan. 3.
Petugas pendataan jangan sering diganti.
4.
Memberikan teguran kepada Bidang atau UPT supaya melaporkan tepat waktu dan sesuai dengan format yang telah ditentukan.
5.
Dalam rangka perluasan dan pemerataan akses untuk memperoleh layanan
pendidikan pada
jenjang Pendidikan Tinggi maka
perlu
pengembangan jumlah lembaga yang menyelenggarakan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar minimal tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur secara merata. 6.
Adanya penambahan anggaran untuk pelaksanaan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun, terutama untuk penambahan beasiswa baik satuan biaya maupun jumlah sasarannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
102
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
7.
Diperlukan peningkatan pengelolaan lembaga penyelenggara Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar lebih diminati oleh calon peserta didik
8.
Diperlukan sosialisasi yang lebih intensif dan berkelanjutan agar pelaksanaan Program BOS dapat dipahami oleh seluruh komponen masyarakat
9.
Pengelolaan dana BOS harus mengacu Juknis yang sudah ditetapkan, bahwa pengelolaan dana BOS harus transparan, akuntabel
dan
bertanggungjawab. 10. Penggunaan media sosial, web dinas lewat internet untuk keperluan sosialisasi yang intens.
6. Program Pendidikan Luar Biasa (Pendidikan Khusus) (1.01.19) Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan luar biasa (pendidikan khusus) untuk membantu mensukseskan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan memberikan layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) maupun peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa (CIBI). Adapun sasarannya adalah para peserta didik, guru, dan Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) serta Sekolah Inklusi yang ada di Jawa Timur.
INDIKATOR KINERJA 26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
Target 2013
2010
900
172
Realisasi/Capaian 2011 2012 223
382
2013
% Capaian
458
50.88
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik (056) 2. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu PLB di Jawa Timur (064) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
103
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Bentuk Satuan Pendidikan Khusus terdiri atas : Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Terciptanya kreatifitas anak ABK melalui Pameran Pendidikan Khusus 2. Terciptanya model pelayanan pendidikan khusus yang sesuai dengan karakteristik anak. 3. Peningkatan fungsi center di SLB/C Negeri Pembina Lawang, Malang; 4. Penyelenggaraan Pendidikan Olahraga Adaptif bagi siswa PLB; 5. Penanganan anak Autis secara meluas dan lebih intensif; 6. Pengembangan uji coba Pendidikan Terpadu/Inklusi dengan berbagai model; 7. Uji coba Program Percepatan Belajar (Akselerasi); 8. Pengembangan program rehabilitasi pada semua jenis kelainan; 9. Terciptanya Model Pembelajaran Inklusi yang ada di Jatim; 10. Penguatan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi di Jawa Timur. Berdasarkan Pada semua jenjang Pendidikan Luar Biasa/Pendidikan Khusus (PLB/PK) terjadi kondisi yang fluktuatif di semua aspek sejak tahun 2011 s.d. 2013, mulai dari jumlah siswa, jumlah guru, jumlah kelas sampai jumlah lembaga. Rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No. 1
2
Tabel 12 Perkembangan pendidikan pada jenjang Sekolah Luar Biasa Tahun 2011 –2013 Komponen 2010/2011 2011/2012 2012/2013 TKLB
A Lembaga
124
130
130
B Kelas
166
632
632
C Murid
1.171
1.259
1.259
D Guru
241
244
244
SDLB
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
104
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
A Lembaga
3
4
241
263
263
B Kelas
1.432
874
874
C Murid
8.887
9.222
9.599
D Guru
1.399
1.399
1.399
A Lembaga
183
184
184
B Kelas
377
434
434
C Murid
2.189
2.321
2.565
D Guru
748
813
813
A Lembaga
124
129
137
B Kelas
128
136
422
C Murid
1.021
1.224
1.245
D Guru
496
517
713
SMPLB
SMALB
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 – 2011/2012– 2012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Adapun sekolah inklusif di Jawa Timur sennatiasa menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dari semula berjumlah 223 lembaga pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 382 lembaga di tahun berikutnya, sekolah inklusi kembali mencatatkan peningkatan jumlah di tahun 2013 menjadi sebesar 458 lembaga. Hal ini sesuai dengan amanat Permendiknas nomor 70 tahun 2009 tentang peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa serta Pergub Nomor 6 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Jawa Timur yang menyatakan pada pasal 4 bahwa setiap kecamatan sekurang – kurangnya memiliki 1 (satu) PAUD dan 1 (satu) sekolah/madrasah penyelenggara pendidikan inklusi untuk masing – masing jenjang pendidikan.
Permasalahan yang dialami Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi adalah sebagai berikut: 1. Belum semua guru dari Sekolah layanan inklusif mendapat kesempatan mengikuti pelatihan penanganan ABK Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
105
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
2. Belum semua sarana prasarana SLB/SDLB/SMPLB/SMALB memenuhi standart Nasional Upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan di atas mencakup: 1. Pelatihan guru dilaksanakan menggunakan alokasi anggaran daerah 2. Usulan bantuan Sosial peningkatan sarana prasarana SLB dari pemerintah pusat melalui Kemendikbud.
SASARAN STRATEGIS 2: Menurunnya secara berarti buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Angka Melek Huruf usia 15-24 tahun
Target 2013
2010
99,40
99.24
Realisasi/Capaian 2011 2012 99.29
99.30
2013
% Capaian
99,36
99.96
Sasaran strategis selanjutnya adalah menurunnya secara berarti buta aksara penduduk berusia 10 tahun ke atas terutama di kalangan penduduk miskin. Dengan Indikator Kinerja Angka Melek Huruf usia 15-24 tahun. Sasaran strategis ini didukung oleh program Pendidikan Non Formal. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan baik laiki – laki maupun perempuan sebagai pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal guna
mengembangkan
potensi peserta
didik dengan
penekanan
pada
penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Sasaran program ini adalah penduduk buta huruf untuk mengikuti pendidikan keaksaraan serta lapisan masyarakat yang ingin mengembangkan kemampuan secara lebih luas dan bervariasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
106
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan non formal (017) 2. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan luar sekolah (019) Selain melalui jalur pendidikan sekolah, pelayanan pendidikan diselenggarakan pula melalui jalur pendidikan non formal dan informal. Penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal diarahkan pada peningkatan pengetahuan dasar dan keterampilan berwiraswasta/kewirausahaan sebagai bekal dalam bekerja dan berusaha. Program pendidikan non formal dan informal meliputi : (1) Pemberantasan Buta Aksara/Keaksaraan Fungsional; (2) Paket A setara SD/MI; (3) Paket B setara SMP/MTs; (4) Paket C setara SMA/MA; (5) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); dan (6) Pendidikan berkelanjutan dan Pendidikan Keluarga. Program Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C Setara SMA adalah untuk menampung siswa putus sekolah pada jenjang SD, SMP dan SMA untuk melanjutkan pendidikan sehingga dapat menyelesaikan jenjang tersebut. Program Pemberantasan Buta Aksara / Keaksaraan Fungsional diselenggarakan untuk menuntaskan tiga buta (buta aksara Latin dan Angka, Buta Bahasa Indonesia, dan buta pendidikan dasar). Tabel 13 Perkembangan Pendidikan Kemasyarakatan Tahun 2011 –2013 No. 1
Komponen
- Warga Belajar
2013
5.150
5.150
51.500
51.500
159
471
335
4.795
9.427
9.062
Kejar Paket A (Setara SD) - Kelompok Belajar - Warga Belajar
3
2012
Kejar Paket A (PBH) - Kelompok Belajar
2
2011
Kejar Paket B (Setara SMP)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
107
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
- Kelompok Belajar - Warga Belajar 4
649
1.541
929
38.538
38.358
42.873
742
1.671
772
Kejar Paket C (Setara SMA) - Kelompok Belajar - Warga Belajar
41.127
48.877
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2010/2011 – 2011/2012– 2012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan yang fluktuatif pada semua jumlah kelompok belajar dan warga belajar di setiap paket. Pada tahun 2011 dan 2012, untuk Kejar Paket A (PBH) Kelompok Belajar sejumlah 5.150 dan Warga Belajar sebanyak 51.500 orang, pada tahun 2013 tidak ada Program Kejar Paket A (PBH) sehingga tidak dapat didata berapa jumlah Kelompok Belajar maupun Warga Belajarnya. Berbeda dengan Kejar Paket A (Setara SD), yang pada tahun 2011 Kelompok Belajarnya berjumlah 159 dan Warga Belajar sebanyak 4.795 orang. Jumlah ini meningkat secara signifikan pada tahun 2012, Kelompok Belajar berjumlah 471 dan Warga Belajar sebanyak 9.427 orang, jumlahnya menurun pada tahun 2013 untuk Kelompok Belajar menjadi sebanyak 335, dan untuk Warga Belajar menjadi sebanyak 9.062 orang. Peningkatan juga terjadi di Kejar Paket B (Setara SMP). Jumlah Kelompok Belajar sebanyak 649 dan Warga Belajar sebanyak 38.538 orang pada tahun 2011. Jumlah ini meningkat di tahun 2012, yakni Kelompok Belajar sebanyak 1.541 dan Warga Belajar sebanyak 38.358 orang, kemudian jumlahnya mengalami perubahan pada tahun 2013, Kelompok Belajarnya berjumlah 929 sedangkan Warga Belajarnya berjumlah 42.873 orang. Demikian pula dengan Kejar Paket C (Setara SMA) dimana Kelompok belajar mencapai 742 dan Warga Belajar sebanyak 41.127 di tahun 2011, pada tahun 2012 jumlahnya meningkat hingga 1.671 untuk Kelompok Belajar dan 41.853 untuk warga Belajar, kemudian pada tahun 2013 jumlah Kelompok Belajarnya menurun menjadi 772, tetapi jumlah Warga Belajarnya meningkat menjadi 48.877 orang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
108
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Program Pendidikan Non Formal ini adalah: 1. Koordinasi antar lintas sektoral terkadang kurang berjalan dengan baik 2. Kebijakan yang ada di Provinsi dengan Kab/Kota terkadang tidak sinkron 3. Tidak semua warga buta aksara terdata oleh petugas instansi setempat dan setelah dilakukan verifikasi ulang oleh Kabupaten/Kota ternyata ada data verifikasi dari BPS pada tahun 2010 yang tidak valid. 4. Kurangnya tenaga tutor
Untuk mengatasi permasalahan di atas, berbagai upaya telah ditempuh, antara lain: 1. Koordinasi dengan lintas Sektoral lebih ditingkatkan lagi di tahun 2014 2. Mengadakan Sosialisasi, Sinkronisasi dan Rapat Program PNFI akan lebih diinsentifkan di tahun 2014, sehingga antara Provinsi dengan Kab/Kota ada Sinkronisasi dalam mengambil suatu keputusan/kebijakan. 3. Pendataan dilakukan per Kepala Keluarga mulai dari desa setempat sehingga datanya dapat terinci keseluruhan. 4. Merekrut lebih banyak tenaga kependidikan (tutor) yang memenuhi kualifikasi.
SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
1. Persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4
Target
% Capaian
Realisasi/Capaian
2013
2010
2011
2012
2013
73.99
67.09
69.19
71.30
75.51
102.05
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
109
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
2. Persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi
48.76
24.41
33.13
44.38
55.11
113.02
Sasaran Strategis berikutnya adalah meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Sasaran strategis ini didukung oleh program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas dan profesionalisme pendidik baik laki – laki maupun perempuan pada satuan pendidikan formal dan non formal, negeri dan swasta, untuk dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan menciptakan suasana pendidikan yang berakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, menilai hasil pembelajaran dan melakukan pembimbingan
dan
pelatihan,
melakukan
penelitian
dan
pengabdian
masyarakat serta mempunyai komitmen secara profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi
dan
profesionalisme
tenaga
kependidikan
untuk
mampu
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu, program ini juga menyeleksi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi untuk mengikuti kejuaraan di tingkat nasional. Adapun sasaran program ini adalah tenaga pendidik (guru/kepala sekolah) dan tenaga kependidikan di seluruh Jawa Timur. Sasaran strategis ini memeiliki 2 (dua) indikator. Indikator Kinerja yang pertama adalah persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4 dari tahun 2010 sampai tahun 2013 capaiannya konstan meningkat dari 64.49 di tahun 2009 naik menjadi 67.09 di tahun 2010 kemudian meningkat lagi menjadi 69.19 di tahun 2011, meningkat kembali menjadi 71.30 di tahun 2012 dan pada tahun 2013 sebesar 75.51.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
110
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Indikator kinerja selanjutnya adalah persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi yang di tahun 2010 mencapai 24.41, kemudian meningkat lagi menjadi 33.13 di tahun 2011 dan mengalami terus meningkat di tahun 2012 menjadi 44.38 dan pada tahun 2013 mencapai 55.11 persen.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1.
Kegiatan : Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan (012)
2.
Kegiatan : Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan (028)
3.
Kegiatan : Pemberian Penghargaan Profesional Tenaga Pendidik dan Kependidikan (029)
4.
Kegiatan : Pengembangan Karir Tenaga Pendidik dan Kependidikan (030)
5.
Kegiatan : Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan (031)
Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan di Jawa Timur juga terlihat dari semakin banyaknya guru yang saat ini telah memenuhi standar kualifikasi minimal
S1.
Perkembangan
selama
3
(tiga)
tahun
terakhir
sangat
menggembirakan sebagaimana tersaji dalam tabel. Pada tahun 2011, jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi minimal D4/S1 sebesar 412.279 guru atau 70,08% dan meningkat menjadi 419.840 guru atau 74.68% pada tahun 2012 dari jumlah 562.179 guru keseluruhan di Jawa Timur, sedangkan pada tahun 2013 jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi minimal D4/S1 sebesar 523.867 guru atau 83,18% dari jumlah 629.809 keseluruhan guru di Jawa Timur.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
111
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
TABEL 14 PERKEMBANGAN JUMLAH DAN KUALIFIKASI GURU MENURUT IJAZAH DI JAWA TIMUR TAHUN 2011 – 2013 2010/2011 No.
LEMBAGA
2011/2012
2012/2013
≤ D3
≥ D4/S1
≤ D3
≥ D4/S1
JML
JML
≤ D3
≥ D4/S1
JML
94.475
129.069
223.544
71.112
124.087
195.199
53.337
189.199
242.536
6.371
14.555
20.926
5.215
14.477
19.692
4.783
17.550
22.333
1.147
2.339
3.486
551
2.256
2.807
369
2.643
3.012
37.885
38.730
76.615
32.178
41.045
73.763
27.663
50.065
77.728
4.242
52.488
56.730
1.493
56.292
57.785
772
58.664
59.436
6.633
32.310
38.943
4.308
36.713
41.021
3.553
38.012
41.565
781
7.221
8.002
263
7.098
7.361
981
6.982
7.963
14.986
36.289
51.275
12.146
38.052
50.198
8.443
44.002
52.445
570
19.268
19.838
64
20.445
20.509
44
20.152
20.196
1.535
17.326
18.861
562
8.165
18.727
396
19.363
19.759
576
14.203
14.779
80
16.076
16.156
51
23.346
23.397
2.343
24.963
27.306
999
28.134
29.133
882
27.744
28.626
136
4.573
4.709
59
4.798
4.857
57
4.670
4.727
SWASTA
4.259
18.945
23.204
2.769
22.202
24.971
4.611
21.475
26.086
JUMLAH
175.939
412.279
588.218
131.799
419.840
562.179
105.942
523.867
629.809
29,91
70,08
23,44
74,68
16,82
83,18
SD 1
NEGERI SD
2
SWASTA MI
3
NEGERI MI
4
SWASTA SMP
5
NEGERI SMP
6
SWASTA MTS
7
NEGERI MTS
8
SWASTA SMA
9
NEGERI SMA
10
SWASTA SMK
11
NEGERI SMK
12
SWASTA MA
13
NEGERI MA
14
%
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 – 2011/2012– 2012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
112
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum S1 atau D4 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen melalui penyaluran beasiswa S1; b. Peningkatan wawasan, kompetensi dan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan di 38 Kab/Kota Se Jawa Timur melalui berbagai kegiatan workshop dan lokakarya seperti, Workshop Kompensantoris Untuk Guru Dengan Layanan Pendidikan Inklusif, Workshop Penyusunan Program Pembelajaran Di Sekolah Individual ABK Di Sekolah Dengan Layanan Pendidikan Inklusif (DID), Workshop Penyusunan Bahan Evaluasi Untuk Guru Di Sekolah Dengan Layanan Pendidikan Inklusif (DID), Lokakarya Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Pendidikan Inklusif (DID), Workshop Pengembangan Manajemen Pusat Sumber Layanan Pendidikan
Inklusif
(DID)
sehingga
jumlah
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan yang profesional di Provinsi Jawa Timur dapat terpenuhi; c. Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS yang menerima tunjangan sebanyak 9.363 orang dan Guru Non PNS yang menerima tunjangan kinerja sejumlah 1.500 orang dari 38 kab/kota; d. Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui PAK (Penilaian Angka Kredit) meningkat; e. Meningkatnya kompetensi dan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan diraihnya juara dalam berbagai seleksi tenaga pendidik berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional, di antaranya Guru/Kepala TK Berprestasi, Guru/Kepala/Pengawas SD/SMP Berprestasi, Guru SMA/SMK Berprestasi, Kepala/Pengawas SMA/SMK Berprestasi, Kepala PK Berdedikasi, Guru SMA/SMK Berdedikasi, Kepala Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup, Seleksi Forum Ilmiah Guru, Apresiasi (Jambore) PTK PAUDNI, serta Olimpiade Sains Nasional Guru Bidang Studi MIPA. a. Permasalahan -
Permasalahan
dari
kementerian
pendidikan
dan
kebudayaan
DIKMEN, DIKDAS dan PAUDNI tentang juknis pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan
dengan
pemilihan
Pendidik
dan
Tenaga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
113
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi serta Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. -
Pemberian honorarium Kinerja Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS hanya sebesar Rp.150.000/bulan dan lebih kecil bila dibandingkan dengan Tunjangan Fungsional Guru Non PNS dari Pusat sebesar Rp. 300.000/bulan.
b. Upaya pemecahan masalah 1. Dinas pendidikan Prov Jatim sering konsultasi ke Direktorat masingmasing jenjang terkait pelaksanaan kegiatan pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi serta Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi. 2. Pada tahun 2014 Dinas pendidikan Prov Jatim meningkatkan Pemberian honorarium Kinerja Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS sebesar Rp.150.000/bulan menjadi Rp. 200.000/bulan bagi 9.363 Guru se Jawa Timur.
SASARAN STRATEGIS 4: Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan
Target 2013
2010
10
2
Realisasi/Capaian 2011 2012 2
2
2013
% Capaian
10
100
Sasaran strategis ini didukung oleh Program Pendidikan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan tinggi baik untuk penduduk laki – laki maupun perempuan yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, institut atau universitas yang bermutu tinggi dan relevan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
114
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
terhadap kebutuhan pasar kerja dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni sehingga dapat kontribusi secara optimal pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Sasaran program ini adalah siswa lulusan jenjang pendidikan menengah agar dapat meningkatkan kualifikasi untuk mempersiapkan diri pada persaingan global. Capaian Kinerja di atas dicapai melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan : Pengembangan kapasitas dan peningkatan mutu PT di Jawa Timur (003) 2. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu POLTEK di Jawa Timur (004)
Dalam rangka meningkatkan perluasan dan pemerataan akses memperoleh pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, telah dilaksanakan beberapa program pendukung seperti : 1. Program Rintisan Wajib Belajar 15 Tahun dengan sasaran siswa lulusan SMA/SMK yang melanjutkan sekolah pada Poltek atau Community College. 2. Bantuan sarana yang diberikan kepada Community College. 3. Pengembangan Kapasitas dan Peningkatan Mutu PT di Jawa Timur dengan mengalokasikan bantuan untuk kegiatan kemahasiswaan, di antaranya Workshop Penelitian Ilmiah Perguruan Tinggi, Pameran Karya Cipta Mahasiswa, dan Work Shop Pengembangan dan peningkatan mutu Poltek di Jawa Timur. Permasalahan 1. Data lembaga perguruan tinggi Swasta belum akurat dikarenakan kurangnya koordinasi antara Kopertis dengan Dinas Pendidikan 2. Data lembaga Poltek/CC di Kab/Kota belum akurat.
Upaya pemecahan masalah 1. Meningkatkan koordinasi dengan Kopertis wilayah VII Jatim. 2. Meningkatkan koordinasi dengan Poltek/CC.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
115
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
C. Akuntabilitas Keuangan 1. Pendapatan Asli Daerah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 ditargetkan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari unit – unit penghasil yang ada di lingkungan dinas terkait dengan target sebesar Rp 70.000.000,- dan realisasinya mencapai Rp 521.940.173.5,- (745.6%). Adapun sumber pendapatan didapatkan dari retribusi jasa usaha, pendapatan denda yang dibayarkan pihak ketiga yang tidak selesai melaksanakan kegiatan sampai kontrak berakhir atau kesempatan untuk perpanjangan (denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan konstruksi atau rehab bangunan), pendapatan hasil eksekusi atas jaminan serta pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan. 2.
Realisasi APBD 2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki struktur anggaran belanja daerah dalam DPA 2013 yang terdiri dari 2 (dua) pos pengeluaran, yaitu (1) belanja tidak langsung dan (2) belanja langsung. Pos pengeluaran belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai yang dipergunakan untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai. Pos pengeluaran belanja langsung meliputi (a) belanja pegawai untuk membayar upah dan honorarium pegawai, (b) belanja barang dan jasa untuk keperluan operasional perkantoran, pemeliharaan dan perjalanan dinas sebagai pendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan, serta (c) belanja modal meliputi pengadaan sarana prasarana yang merupakan asset tetap dan tidak habis pakai. Berdasarkan DPA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2013, total alokasi anggaran belanja adalah sebanyak Rp 413.058.763.000,- dengan rincian belanja sebagai berikut : 1. Belanja tidak langsung sebesar Rp 43.224.143.000,- atau 10.46% 2. Belanja langsung sebesar Rp 369.834.620.000,- atau 89.54% a. Belanja Barang dan Jasa Rp 269.029.884.025,Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
116
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
b. Belanja modal Rp 12.653.371.975,c. Belanja pegawai Rp 88.151.364.000,-
Adapun alokasi belanja yang tercantum dalam DPA Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa
Timur
didistribusikan
ke
10
(sepuluh)
unit
kerja
(Bidang/UPT) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Komposisinya adalah sebagai berikut: UPT TEKKOMDIK 3% UPT SMANOR 5% UPT PPPK UPT Dikbangkes 4%
4% Sekretariat 23%
Bid. PNFI 9% Bid. Tendik 22%
Bid. Dikmenjur 8%
Bid. TK,SD,PK 11%
Bid. Dikmenum 11%
Realisasi Belanja Langsung yang tercantum di DPA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 348.807.295.866 atau 94.31%. Berikut tentang Rekapitulasi Pelaksanaan Program/Kegiatan sampai akhir 2013, dengan rincian daya serap pada tabel berikut.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
117
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tabel 15 Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2013 Kode Program/ Kegiatan 1 10101
10101008
10101011
10101017
10101099
10102
10102024
10102099
10103 10103099 10105
10105099
Nama Program/ Kegiatan 2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan makanan dan minuman Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Dana Kegiatan (Rp)
Realisasi Dana Kegiatan (Rp)
%
3
4
5
20,635,963,500.00
18,883,796,401.00
91.51
4,048,956,254.00
3,941,563,040.00
97.35
999,161,246.00
998,720,171.00
99.96
984,475,000.00
983,660,900.00
99.92
14,603,371,000.00
12,959,852,290.00
88.75
7,484,409,000.00
7,322,109,243.00
97.83
1,030,000,000.00
1,026,034,433.00
99.61
6,454,409,000.00
6,296,074,810.00
97.55
860,952,500.00
821,600,170.00
95.43
860,952,500.00
821,600,170.00
95.43
744,720,000.00
683,078,600.00
91.72
744,720,000.00
683,078,600.00
91.72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
118
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
10107
10107098
10115
10115067 10115068 10115069 10115076 10116
10116083
10116084
10116086
10116087
10116097
10116098
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur Program Pendidikan Anak Usia Dini Perluasan dan Peningkatan Mutu TK/RA Manajemen Pendidikan TK/RA Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD Pengembangan Manajemen PAUD Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur Peningkatan Mutu Pendidikan SD/SMP melalui Pendidikan Jarak Jauh Peningkatan Mutu SMP/MTs dan Sekolah Berwawasan Lingkungan di Jatim Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian Pendidikan Dasar
360,000,000.00
355,450,000.00
98.74
360,000,000.00
355,450,000.00
98.74
26,397,062,450.00
25,750,448,990.00
97.55
6,090,737,000.00
6,014,308,700.00
98.75
915,000,000.00
905,817,300.00
99.00
17,593,710,000.00
17,040,481,040.00
96.86
1,797,615,450.00
1,789,841,950.00
99.57
48,807,511,486.00
45,937,911,334.00
94.12
22,043,263,000.00
20,948,261,806.00
95.03
2,200,735,486.00
1,932,096,705.00
87.79
5,213,601,615.00
4,855,914,476.00
93.14
1,980,000,000.00
1,873,560,250.00
94.62
10,685,309,885.00
9,705,546,637.00
90.83
6,684,601,500.00
6,622,531,460.00
99.07
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
119
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
10117
Program Pendidikan Menengah
10117041
Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah 10117075 Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan 10117078 Bantuan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo 10117081 Perluasan kesempatan Belajar di SMK 10117082 Peningkatan Manajemen Pendidikan SMK 10117083 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK 10117084 Penunjang Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Balai Teknologi Komunikasi 101171086 Bantuan Sarana Penunjang Sekolah Kejuruan 10117101 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA serta Sekolah Berwawasan Lingkungan di Jatim 10117104 Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian Pendidikan Menengah 10117105 Peningkatan Mutu Pendidikan SMA 10117125 Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan Melalui UPT PPPK 10117126 Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK 10118 Program Pendidikan Non Formal
100,867,314,514.00
94,887,706,426.00
94.07
464,900,000.00
350,727,795.00
75.44
2,550,555,000.00
2,523,339,700.00
98.93
17,500,000,000.00
15,857,543,246.00
90.61
12,240,171,000.00
10,971,031,560.00
89.63
2,540,605,000.00
2,310,817,195.00
90.96
14,239,887,000.00
12,979,216,970.00
91.15
6,720,000,000.00
6,565,585,545.00
97.70
446,000,000.00
414,404,671.00
92.92
5,973,835,386.00
5,687,484,340.00
95.21
9,815,398,500.00
9,778,496,653.00
99.62
15,926,517,628.00
15,018,211,251.00
94.30
2,788,045,000.00
2,783,033,700.00
99.82
9,661,400,000.00
9,647,813,800.00
99.86
12,658,674,550.00
11,591,063,320.00
91.57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
120
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
10118017
10118019
10119 10119056 10119064
10120
10120012
10120028
10120029
10120030
10120031
10122 10122002
10122007
10122011
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian Pendidikan Luar Sekolah Program Pendidikan Luar Biasa Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Perluasan dan Peningkatan Mutu PLB di Jawa Timur Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pemberian Penghargaan Profesional Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pengembangan Karir Tenaga Pendidik dan Kependidikan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan Fasilitasi Pengembangan Pendidikan yang berkaitan dengan
8,623,872,290.00
7,755,299,020.00
89.93
4,034,802,260.00
3,835,764,300.00
95.07
9,951,000,000.00
9,191,616,435.00
92.37
1,500,000,000.00
1,449,105,900.00
96.61
8,451,000,000.00
7,742,510,535.00
91.62
80.980.000.000,00
78.894.571.300,00
97,42
336.792.500,00
255.264.095,00
75,79
16.366.476.900,00
15.671.133.080,00
95,75
7.429.698.500,00
6.560.034.120,00
88,29
21,908,132,100.00
21,470,440,005.00
98.00
34,938,900,000.00
34,937,700,000.00
100.0 0
58,435,995,000.00
53,219,594,900.00
91.07
9,126,509,000.00
7,743,100,340.00
84.84
584,500,000.00
577,749,450.00
98.85
1,467,100,000.00
1,429,242,220.00
97.42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
121
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
10122012 10122014
10122015
10122016
10122017
10122020
10122021
10122022
10122025
10122026
10122033 10122034 10122036 10122037
10123
masalah pembangunan Fasilitasi Dewan Pendidikan Jawa Timur Penerapan sistem informasi pendidikan melalui pendataan Monev dan Pengembangan Pengawasan Pendidikan Sinkronisasi dan Koordinasi Bidang Pendidikan Sosialisasi dan advokasi peraturan di bidang pendidikan Peningkatan SDM dan Pengembangan sarana dan prasarana perkantoran Pengembangan Pendidikan di daerah terpencil di Jawa Timur Program Akreditasi Sekolah Pengembangan dan Fasilitasi Program Pendidikan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SLTA Rintisan Wajar Pendidikan 15 Tahun Jawa Timur Peningkatan Operasional ICT Pengawasan BOS Pendidikan Dasar dan Menengah Program Pendidikan Tinggi
1,980,000,000.00
1,949,502,525.00
98.46
2,131,000,000.00
2,016,912,900.00
94.65
718,575,000.00
633,537,140.00
88.17
1,611,600,000.00
1,578,257,622.00
97.93
643,800,000.00
635,121,065.00
98.65
17,000,000,000.00
15,074,842,828.00
88.68
533,400,000.00
504,106,670.00
94.51
506,000,000.00
447,778,680.00
88.49
4,452,714,000.00
4,271,499,000.00
95.93
10,605,087,000.00
9,478,365,810.00
89.38
1,524,786,000.00
1,506,061,100.00
98.77
482,000,000.00
459,914,405.00
95.42
3,300,000,000.00
3,228,921,870.00
97.85
1,768,924,000.00
1,684,681,275.00
95.24
1,651,017,000.00
1,268,348,756.00
76.82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
122
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
10123003
10123004
Pengembangan Kapasitas dan Peningkatan Mutu PT di Jawa Timur Pengembangan dan Peningkatan Mutu Poltek di Jawa Timur TOTAL BELANJA LANGSUNG
1,502,772,000.00
1,147,248,006.00
76.34
148,245,000.00
121,100,750.00
81.69
369.834.620.000
94.31
348.807.295.866
Terkait dengan beberapa permasalahan dalam penyerapan anggaran yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2013, maka di tahun mendatang perlu digalakkan lagi koordinasi yang lebih intensif, dan tertib administrasi serta tata kelola SPJ.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013
123