69
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Perusahaan
The Body Shop berdiri pada tanggal 26 maret 1976 di Brighton, Pantai Selatan Inggris. The Body Shop International plc adalah suatu perusahaan umum yang sudah mendunia dan juga mendapatkan suatu inspirasi secara alami, memproduksi produk kecantikan dan produk kosmetik. Ditemukan atau diciptakan oleh Dame Anita Roddick, sekarang mereka sudah mempunyai lebih dari 2100 toko di 55 negara seluruh dunia, dengan jarak lebih 1200 produk, semua produk bebas dari kekerasan terhadap binatang, dan banyak bahan-bahan yang alami dalam pembuatannya. Menjadi kosmetik international pertama yang menghimbau terhadap Standar Kosmetik untuk Manusia untuk memberantas terhadap ujicoba kepada binatang.
The Body Shop di Indonesia berdiri pada tanggal 12 Desember 1992. Untuk pemegang hak Waralaba untuk di Indonesia dari The Body Shop International adalah PT. MONICA LESTARI dan PT. MONICA HIJAU LESTARI. Bergerak mengusahakan jaringan gerai retail yang menyediakan produk kosmetik dan perawatan tubuh dengan menggunakan nama dagang The Body Shop. The Body Shop Indonesia mendapatkan hak tersebut dari The Body
Shop International untuk khusus wilayah Asia Pasifik yang berpusat di The Body Shop Singapura. Pertama kali The Body Shop membuka tokonya di aerah Pondok Indah Mall pada tanggal 12 desember 1992. Dan sampai saat ini The Body Shop terus membuka gerainya untuk wilayah Indonesia.
70
Gambar 4.1. Logo The Body Shop Sumber : www.thebodyshop.com
The Body Shop Indonesia mengeluarkan produk yang sama dengan The Body Shop yang terdapat di Internasional. Produk-produk The Body Shop yang terdapat di Indonesia tersebut memiliki kesamaan dengan yang terdapat di The Body Shop
Internasional. Kesamaan tersebut antara lain: dengan kemasan yang sama dengan di Internasional, bahan formula yang sama, macam-macam rasa atau pilihan yang sama dan lain-lain. Produk The Body Shop dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu Accessories, Every
Bath dan Body, Every Wellbeing, Fragrance, Gifts, Hair, Home Fragrance, Make-up, Men’s, Skin Care. Untuk program komunikasi pemasaran di luar toko The Body Shop umumnya dilaksanakan melalui kegiatan hubungan masyarakat, iklan layanan masyarakat dan pengiriman informasi ke pelanggan. Komunikasi pemasaran di dalam toko dilakukan melalui visual merchandising, poster, leaflet dan penawaran khusus. The Body Shop sebagai perusahaan komestik ternama di dunia telah memiliki visi untuk selalu berusaha melakukan perubahan sosial dan lingkungan ke arah yang lebih baik. Salah satunya adalah melaksanakan kebijakkan minimal packaging untuk semua produknya. The Body Shop Internasional juga telah menggunakan plastik daur ulang pada
71
setiap kemasan produk The Body Shop. Kebijakkan ini diikuti dengan program Bring Back
Our Bottle yang mengajak pelanggan mengembalikan kemasan kosong ke gerai The Body Shop. The Body Shop juga telah mengeluarkan Bio Bag, kantong belanja yang ramah lingkungan karena 30% terbuat dari tepung singkong. Berikut merupakan beberapa contoh kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh The Body Shop hasil kerja sama dengan pihak lain : 1.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) The Body Shop Indonesia bersama bersama LSM Children on the Edge (COTE) ikut membantu pembangunan pusat kegiatan warga korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
2.
The Body Shop bekerja sama dengan Green Peace dan aliansi perduli Bumi terhadap Global Warming, GloW Alliance melakukan kampanye edukasi mengenai global warming di Senayan City, 22 April 2007.
3.
The Body Shop Indonesia dan mengadakan KISAH (Kontes Inspirasi dan Harapan) berupa lomba penulisan naskah dengan tema kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada 5 September 2007 di Universitas Indonesia
4.
The Body Shop bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta mengadakan “Think – Act – Change” kompetisi film dokumenter mengenai HIV–AIDS, global warming dan domestic violance yang berakhir di bulan Oktober 2007
5.
Pameran
Lukisan
dan
Seni
Rupa
“Karya
untuk
Kawan”
yang
diselenggarakan oleh Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bekerja sama dengan The Body Shop dan Fakultas Seni Rupa IKJ di Galeri Nasional Gambir pada tanggal 3 Desember 2007
72
6.
The Body Shop mengadakan “Think – Act – Change” kompetisi film dokumenter mengenai HIV–AIDS, global warming dan domestic violance, bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta
4.1.1.
Visi dan Misi Perusahaan
4.1.1.1.
Visi Perusahaan Visi yang terdapat pada The Body Shop adalah sebagai berikut:
“The Body Shop: A leading global branded retailer of personal care and wellbeing products … for the whole body … born from natural ingredients … delivering functional effectiveness and personal benefit and pleasure … at the masstige level … marketed creatively … with an element of surprise and good humour … and always with good service across several channels … by a bussines with a deep focused conscience and commitment to it’s value … targeted at customers of all ages … who seek function and indulgence … who self assured … who wish to care for themselves”
4.1.1.2.
Misi Perusahaan Misi yang terdapat pada The Body Shop adalah sebagai berikut:
1.
To energetically grow
2.
To be up with the best
3.
Through strong customer focus
4.
Communicated with passion
5.
Stakeholder commitment
6.
Through great people
7.
Social responsibilities
73
4.1.2
Kondisi Bisnis Perusahaan
Potensi pengembangan produk subtitusi
Kekuatan
Kekuatan
tawar-menawar
Persaingan antarperusahaan
tawar-menawar
pemasok
sejenis
pembeli
Kemungkinan masuknya pesaing baru
Gambar 4.2. Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Fred R. David (2006,p131)
Untuk mengetahui kondisi bisnis perusahaan dari The Body Shop dapat diketahui dengan menganalisa dengan menggunakan analisis Porter yang terdiri dari persaingan antarperusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk subtitusi, kekuatan tawar-menawar penjual dan kekuatan tawarmenawar pembeli. Berikut merupakan uraian analisis lima kekuatan Porter The Body Shop : 1.
Persaingan antarperusahaan sejenis Persaingan antarperusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh
74
suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan perusahaan pesaing, terutama pada industri komestik dan perawatan tubuh impor mengingat banyak merek-merek lain yang juga menawarkan produk yang sama dengan kualitas yang hampir sama. Antara lain The Face Shop, Mischa, Green House, Mark and Spencer, dan Lush. Dalam industri ini perusahaan harus memiliki ciri khas yang berbeda, seperti The Body Shop yang memposisikan diri sebagai merek yang ramah lingkungan. 2.
Kemungkinan masuknya pesaing baru Hambatan masuk bagi pesaing baru The Body Shop dapat dikatakan cukup mudah, karena pesaing dapat dengan mudah mengikuti jejak The
Body Shop, terutama untuk beberapa hal berikut teknologi dan pengetahuan khusus, kebutuhan akan modal, peraturan pemerintah, tarif, akses terhadap bahan mentah. Di Indonesia peluang dan permintaannya cukup tinggi untuk bisnis ini, karena jumlah pemainnya masih sedikit untuk kategori produk komestik dan perawatan tubuh impor dengan harga premium. 3.
Potensi pengembangan produk subtitusi Potensi pengembangan produk subtitusi di produk komestik dan perawatan tubuh impor adalah berkembangnya merek lokal, seperti Martha Tilaar.
4.
Kekuatan tawar-menawar pemasok Barang-barang yang dijual di gerai retail The Body Shop Indonesia 100% diimpor dari The Body Shop International PLC. UK.
75
5.
Kekuatan tawar-menawar pembeli Adanya kecenderungan konsumen untuk membeli produk hanya ketika ada program penawaran khusus, misalnya program diskon, program buy
one get one, program produk yang dijual dalam bentuk paket, dan sebagainya
4.1.3.
Struktur Organisasi Struktur organisasi The Body Shop seperti yang digambarkan pada gambar 4.3.
Chief Business Officer
Operations Director Org. & Process Dev.
L & G Support
Manager
Manager Secretary
General
S&E Values
Manager
Acting
Product
MarComm.
Category
Manager
and Costumer Loyalty Mgr.
Sales Force Dev. Manager
Gambar 4.3. Struktur Organisasi
General Manager Retail Operations
76
Berikut ini job description secara umum dari masing-masing posisi yang terdapat dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut : 1.
Chief Business Office Orang yang menentukan arah dan strategi-strategi perusahaan untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
2.
Operations Director Orang yang memimpin seluruh kegiatan operasional yang berada didalam perusahaan dengan mengimplementasikan arah dan strategi yang telah ditetapkan oleh Chief Business Officer untuk pencapaian sasaran perusahaan dalam jangka waktu 1 – 3 tahun kedepan.
3.
Org. & Process Dev. Mgr. Orang yang membantu suatu kelancaran didalam sistem, proses, prosedur, dan juga pelaksana Operations Director. Dan bertugas juga mengatur keseluruhan jadwal meeting, menyusun dan memperbaiki SOP, mengontrol
schedule,
membuat
data
pencapaian
dalam
suatu
perencanaan. 4.
L & G Support Mgr. Orang yang bertanggung jawab atas peningkatan suatu kualitas sumber daya manusia yang berada didalam organisasi tersebut. Dengan cara menentukan suatu pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan atau yang masih kurang didalam organisasi tersebut.
5.
Secretary Orang yang membantu seluruh kegiatan operasional untuk kelancaran didalam suatu sistem, proses, dan prosedur yang dibutuhkan Operations
Director dalam melakukan suatu tugas-tugas yang dilakukannya.
77
6.
General Manager Product Category Orang yang bertanggung jawab untuk memilih, menetukan, dan mengelola produk-produk yang memiliki kualitas yang terbaik agar dapat memberikan suatu kontribusi penjualan dan keuntungan bagi perusahaan.
General Manager Product Category menetukan sales atau penjualan yang paling tinggi dengan margin yang tinggi, dan juga menentukan unique selling point atau kelebihan-kelebihan yang terdapat pada produk tersebut untuk dikomunikasikan kepada konsumen. 7.
Acting MarComm. Mgr. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat suatu strategi, program dan implementasi yang mengkomunikasikan produk-produk, serta juga memberitahukan brand atau merek kepada calon konsumen. Tugas-tugas
Acting MarComm. Mgr. yang lain, antara lain: Dengan menentukan prioritas USP atau Unique Selling Point dan desain massage atau key
massage, dengan menentukan komunikasi mix dan intensitas atau takaran yang ada dalam memasarkan produk, dan dengan menetukan suatu media dalam memasarkan suatu produk. 8.
S & E Values and Customer Loyalty Mgr. Orang yang bertanggung jawab dalam menyusun suatu strategi program dan pelaksanaan dari kegiatan perusahaan dalam menciptakan suatu kepedulian terhadap isu-isu sosial yang sedang berkembang saat-saat ini dan membuat lebih bertanggung jawab atas lingkungan yang ada disekitar kita. Dan juga bertanggung jawab dalam pembuatan suatu strategi agar konsumen tersebut tetap loyal kepada perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut.
78
9.
Sales Force Dev. Mgr. Orang yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan pengembangan suatu armada penjualan atau stock yang terdapat ditiap-tiap toko tersebut. Dengan dimulai dari pelatihan dan pengembangan, evaluasi kompetensi
dan
kinerja
suatu
perusahaan,
serta
sampai
pada
menyarankan suatu promosi tiap-tiap produk. 10.
General Manager Retail Operations Orang yang bertanggung jawab dalam pengolahan serta perencanaan atas seluruh oprasional yang terdapat pada toko-toko tersebut. Dengan melakukan suatu penyiapan-penyiapan keperluan yang dibutuhkan oleh toko tersebut, penyiapan sumber daya manusianya, pelaksanaan suatu pelayanan kepada konsumen, pengolahan hasil penjualan yang didapat, dan juga pengelolaan-pengelolaan pelaksanaan produk atau barang yang ada.
4.2.
Screening Data Sebelum melakukan analisis Struktural Equation Modeling , sangat dianjurkan
melakukan screening data untuk memberikan gambaran mengenai deskriptif data (mean, standar deviasi, dan juga yang terpenting adalah untuk memastikan terpenuhinya asumsiasumsi SEM seperti normalitas) Berikut merupakan gambar output
variabel
deskriptif yang memberikan
informasi mengenai mean (rata-rata), standar deviasi skewness dan kurtosis sampai nilai yang paling kecil (minimum) dan nilai yang paling besar (maksimum) yang terdapat pada suatu
variabel.
79
Gambar 4.4. Screening Data
4.3.
Uji Normalitas Dari output di bawah ini, diketahui bahwa data tidak memenuhi asumsi
univariate normality. Hal tersebut dapat dilihat dengan nilai yang signifikan pada bagian Test of Univariate Normality terutama pada kolom Skewness dan Kurtosis, di mana p-value < 0,05. Suatu data dikatakan terbebas dari univariate normality apabila memiliki p-value Skewness dan Kurtosis yang tidak signifikan (lebih besar dari 0,05). Demikian juga dengan asumsi multivariate normality, yang jauh lebih penting daripada univariate normality, yang menunjukkan bahwa data tidak normal secara simultan. Hal tersebut diketahui dengan signifikannya p-value (kurang dari 0,05) pada kolom Skewness dan Kurtosis pada tabel Test of Multivariate Normality.
80
Oleh karena itu, dalam perhitungan selanjutnya peneliti menggunakan asymptotic covariance matrix untuk mengkoreksi biasnya chi-square dan standar error akibat tidak terpenuhinya asumsi normalitas data.
Gambar 4.5. Uji Normalitas
81
4.4.
Konseptualisasi Model
Tanggung jawab
Loyalitas
sosial
Merek
perusahaan (X1)
(Y)
Sikap (X2)
e Gambar 4.6. Konseptualisasi Model
ε1
Lingkungan
Tanggung jawab sosial perusahaan
ε2
Produk Gambar 4.7. Indikator Reflektif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ε1
Kognitif
ε2
Afektif
ε3
Konatif Gambar 4.8. Indikator Reflektif Sikap
Sikap
e
82
ε1
Switcher
ε2
Habitual Buyer Loyalitas
ε3
Satisfied Buyer
ε4
Liking the Brand
ε5
Committed Buyer
Merek
Gambar 4.9. Indikator Reflektif Loyalitas Merek
4.5.
Penyusunan Diagram Alur Di mana : Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diukur dengan 5 item pertanyaan berskala likert 1-5 mengindikasikan : CR1
: Produk yang ramah lingkungan
CR2
: Produk yang aman digunakan
CR3
: Produk yang memberikan manfaat sesuai dengan yang dikatakan dalam kemasannya
CR4
: Kemasan produk dapat didaur ulang
CR5
: Kantung belanja produk yang ramah lingkungan
Sikap konsumen (ATTITUDE), yang merupakan total evaluasi konsumen terhadap penerapan program tanggung jawab sosial perusahaan, diukur dengan 5 item pertanyaan berskala likert 1-5 :
83
SKP1
: program CSR sesuai dengan kebutuhan lingkungan
SKP2
: program
CSR
hanya
bertujuan
meningkatkan
volume
penjualan SKP3
: program CSR sesuai dengan citra perusahaan
SKP4
: Perasaan senang tidaknya terhadap program CSR
SKP5
: Ada tidaknya keterlibatan dalam program CSR
Loyalitas merek (LOYALTY), yang merefleksikan komitmen konsumen untuk membeli ulang produk yang disukai secara konsisten di masa mendatang, sehingga menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang; diukur dengan 5 item pertanyaan berskala likert 1-5 yang terdiri dari : LOY1
: Faktor harga tidak dapat membuat saya beralih ke produk merek lain
LOY2
: Saya menggunakan produk hanya karena kebiasaan
LOY3
: Adanya kepuasan dalam menggunakan produk
LOY4
: Produk The Body Shop yang saat ini digunakan merupakan produk favorit
LOY5
: Kesediaan untuk mempromosikan produk, karena faktor ramah lingkungannya
84
ε1
ε2
SKP1
SKP2
λ11
δ1
CR1
γ 11 CR2
λ 21
δ3
CR3
λ 31
SKP3
λ 21 λ 31
ε4
ε5
SKP4
SKP5
λ 41
ATTITUDE
λ11
δ2
ε3
λ51
ζ1
( η1 ) +
CSR ( ξ 1 )
β 21
+
λ 41 δ4
δ5
CR4
λ51
γ 12
+ LOYALTY
CR5
ζ2
(η 2 )
λ12 LOY1
ε6
λ 22
LOY2
ε7
λ 32 LOY3
ε8
λ 42 LOY4
ε9
Gambar 4.10. Konseptualisasi model dalam bentuk diagram alur
λ52 LOY5
ε 10
85
4.6.
Spesifikasi Model Berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya, dihipotesiskan bahwa
terdapat hubungan dan pengaruh simultan antara variabel eksogen (Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) dengan variabel-variabel endogennya (Sikap Konsumen dan Loyalitas Merek), beserta indikator-indikatornya. Konteks penelitian ini adalah confirmatory dengan sedikit variabel untuk pembelajaran dengan teori pendukung yang kuat. Hubungan antar variabel ditunjukkan dalam tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1. Hubungan Antar Variabel Laten
Variabel
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Eksogen
Manifest CSR1
Produk ramah lingkungan
CSR2
Produk aman digunakan
CSR3
Independen CSR4
(CSR) CSR5
Produk memberikan manfaat yang sesuai dengan yang dikatakan dalam kemasannya Produk menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang Produk menggunakan kantung belanja yang ramah lingkungan
SKP1 Sikap (ATTITUDE)
Endogen Independen
SKP2 SKP3
Program CSR sesuai dengan kebutuhan lingkungan Program CSR tidak hanya bertujuan meningkatkan volume penjualan Program CSR sesuai dengan citra perusahaan
86
Laten
Variabel
Manifest SKP4
Perasaan senang tidaknya terhadap program CSR
SKP5
Ada tidaknya keterlibatan dalam program CSR
LOY1
LOY2 Loyalitas Endogen
Merek (LOYALTY)
Dependen
LOY3
Faktor harga dapat membuat saya beralih ke produk merek lain Saya menggunakan produk hanya karena kebiasaan Adanya kepuasan dalam menggunakan produk Produk The Body Shop yang saat ini digunakan
LOY4
merupakan produk favorit Kesediaan untuk mempromosikan produk, karena
LOY5
faktor ramah lingkungannya
Berikut merupakan format input simplis dalam LISREL: SIMPLIS AWAL Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5=CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Options: SS SC EF MI RS Path Diagram End of Problem
87
Baris pertama pada input diatas menunjukkan judul, yaitu SIMPLIS AWAL. Baris kedua menunjukkan indikator-indikator yang terdapat dalam penelitian yaitu CR1, CR1, CR2, CR3, CR4, CR5, SKP1, SKP2, SKP3, SKP4, SKP5, LOY1, LOY2, LOY3, LOY4, dan LOY5. Matriks kovarians yang digunakan dalam estimasi berasal dari folder data dengan nama file
covariance dalam format COV, dan asymptotic covariance matrix yang disimpan pada file asympcov dalam format ACM. asymptotic covariance matrix digunakan, karena data dalam penelitian ini tidak normal. Sample size menginformasikan bahwa banyaknya data yang digunakan dalam model adalah 150 data. Variabel laten yang digunakan adalah CSR, ATTITUDE, LOYALTY yang mewakili Tanggung jawab Sosial Perusahaan, Sikap Konsumen dan Loyalitas Merek. Hubungan-hubungan yang dihipotesiskan antara variabel laten maupun hubungan antara variabel laten dengan variabel manifest (observed) ditulis pada bagian Relatioships. Variabel manifest CR1 sampai CR5 merupakan variabel yang merepresentasikan variabel laten CSR, variabel manifest
SKP1 sampai SKP5 merepresentasikan variabel laten
ATTITUDE, sedangkan variabel manifest LOY1 sampai LOY5 merepresentasikan variabel laten LOYALTY. Baris OPTIONS ditulis untuk meminta informasi tambahan berupa Residual
Analysis (RS), Modification Indices (MI), Standardized Solutions (SS), Completely Standardized Solutions (SC), dan Effect Decomposition (EF). Perintah Path Diagram meminta LISREL untuk menampilkan diagram jalur yang tidak hanya dapat menampilkan hubungan antara variabel-variabelnya, tetapi juga dapat menampilkan estimasi parameter dan nilai tnya. Input SIMPLIS diakhiri dengan perintah End of Problem yang digunakan untuk menginstruksikan program bahwa input file telah selesai. Model konseptual dalam diagram alur dapat dinyatakan dalam bentuk persamaanpersamaan sebagai berikut : 1.
Persamaan struktural
88
η1 = γ1ξ1 + ζ1 η2 = γ 2 ξ + β21η1 + ζ 2
2.
Persamaan model pengukuran (Measurement Model) pada variabel laten CSR X =λ ξ+δ 1
1
1
X =λ ξ+δ 2
2
2
X 3 = λ 3ξ + δ3 X =λ ξ+δ 4
4
4
X 5 = λ 5 ξ + δ5
3.
Persamaan model pengukuran (Measurement Model) pada variabel laten ATTITUDE Y =λ η +ε 1
11 1
1
Y =λ η +ε 2
21 1
2
Y3 = λ 31η1 + ε 3 Y =λ η +ε 4
41 1
4
Y5 = λ 51η1 + ε5
4.
Persamaan model pengukuran (Measurement Model) pada variabel laten LOYALTY Y6 = λ 62 η2 + ε 6 Y7 = λ 72 η2 + ε 7 Y8 = λ 82 η2 + ε 8
89
Y9 = λ 92 η2 + ε 9 Y10 = λ102 η2 + ε10
Dari persamaan-persamaan di atas dapat diketahui bahwa jumlah parameter yang diestimasi sebanyak 33 parameter.
4.7.
Identifikasi Model Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi untuk mengetahui model yang
dispesifikasikan merupakan under-identified, just-identified atau over-identified. t ≤
s 2
di mana : t
: jumlah parameter yang diestimasi
s : jumlah varians dan kovarians antara variabel manifes p : jumlah indikator variabel endogen q : jumlah indikator variabel eksogen
Dalam model ini diketahui terdapat 5 parameter faktor loadings dari variable manifest X terhadap variable eksogen CSR; 5 error variance dari variabel manifest X. 5 parameter factor loading dari variable manifest Y terhadap variable endogen SKP; 5 error variance dari variabel manifest Y. 5 parameter factor loading dari variable manifest Y terhadap variable endogen LOYALTY; 5 error variance dari variabel manifest Y. Masingmasing 1 parameter factor loading dari variable eksogen CSR terhadap variable endogen SKP, variable eksogen CSR terhadap variable endogen LOYALTY, serta antara variabel endogen SKP dan LOYALTY.
90
Berikut merupakan perhitungan untuk mengetahui keadaan model: s = (10+5)(10+5+1) 2 s = 240 2 s = 120
Dengan jumlah parameter dalam model ini (t) adalah 33, asumsi t <
s , yang 2
merupakan syarat model over-identified dapat terpenuhi. Berarti, model memiliki informasi yang cukup untuk mengestimasi parameter tersebut.
4.8.
Estimasi Dalam penelitian ini dicirikan 1.
Tipe variable manifest adalah ordinal
2.
Jumlah keseluruhan variable manifest adalah 15 variabel
3.
Banyaknya data adalah 150 responden
Berdasarkan hal tersebut dalam model ini digunakan estimasi Maximum Likelihood.
4.9.
Penilaian Model Fit Berdasarkan input SIMPLIS di atas, sebagian hasil output-nya sebagai berikut
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 87
91
Minimum Fit Function Chi-Square = 510.18 (P = 0.0) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 422.56 (P = 0.0) Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 421.38 (P = 0.0) Chi-Square Corrected for Non-Normality = 4393.88 (P = 0.0) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 334.38 90 Percent Confidence Interval for NCP = (274.16 ; 402.14) Minimum Fit Function Value = 3.42 Population Discrepancy Function Value (F0) = 2.24 90 Percent Confidence Interval for F0 = (1.84 ; 2.70) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.16 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.15 ; 0.18) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.27 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (2.87 ; 3.73) ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom = 2276.05 Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 487.38 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 2366.21 Model CAIC = 619.74 Saturated CAIC = 721.28 Normed Fit Index (NFI) = 0.78 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.76 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.64 Comparative Fit Index (CFI) = 0.81 Incremental Fit Index (IFI) = 0.81 Relative Fit Index (RFI) = 0.73 Critical N (CN) = 36.22
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.057 Standardized RMR = 0.11 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.73 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.62 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.53 Berikut ini merupakan pembahasan ouput dari Goodness of Fit 1.
Model pada penelitian ini memiliki nilai chi-square sebesar 510.18 dengan 87 degrees of freedom. Probabilitas chi-square adalah signifikan (p=0.00)
92
yang berarti bahwa model tidak fit. Demikian juga dengan Normal Theory
Weighted Least Square Chi-Squares yang juga signifikan, yang berarti bahwa model tidak fit. Model yang memiliki fit yang sempurna ditunjukkan dengan nilai chi-square sebesar 0 dan nilai p lebih besar dari 0.05. 2.
2
Rasio ( X /df) model penelitian ini adalah 510.18/87 = 5.864137931. Hasil tersebut lebih tinggi dari cut-off model fit yang disarankan oleh Wheaton (Imam Ghozali,2005,p 31), yaitu 5, yang berarti bahwa model tidak fit
3.
Estimasi NCP pada model di atas adalah 334.38, yang dapat dikatakan besar, serta confidence intervalnya adalah 274.16 - 402.14, berarti 90% dari nilai NCP akan jatuh pada range tersebut, yang tentu saja besar, sehingga model kurang baik
4.
RMSEA model adalah 0.16, yang mengindikasikan bahwa model memiliki model fit yang sangat buruk, karena batas fitnya adalah 0.1. Interval keyakinan berkisar antara 0.15 sampai dengan 0.18 yang juga besar. Namun nilai probabilitas uji kedekatan terhadap model fit yang jauh lebih kecil daripada 0.5, sebagaimana yang disarankan oleh Joreskog dan Sorbom dalam buku SEM (Imam Ghozali, 2005)
5.
Expected Cross Validation Index pada model di atas adalah sebesar 3.27, sedangkan ECVI for saturated model adalah 1.61 dan ECVI for independence model sebesar 1.48. Karena, nilai ECVI yang jauh lebih besar daripada ECVI for saturated dan Independence dapat disimpulkan
93
bahwa model tidak fit dan tidak dapat direpplikasi untuk penelitian berikutnya 6.
Output di atas menunjukkan bahwa model AIC (487.38) lebih kecil dari Independence AIC (2306.05), namun lebih besar daripada Saturated AIC (240.00). Sedangkan model CAIC (619.74) lebih kecil dari Independence CAIC (2366.21) dan Saturated CAIC (721.28). Berarti dapat dikatakan model masih belum cukup fit
7.
Model di atas menunjukkan bahwa nilai NFI lebih kecil dari pada 0.9 (0.78), berarti model masih belum fit. Demikian juga CFI (0.81), IFI (0.81) dan RFI (0.73) yang lebih kecil daripada 0.9. Jadi, model belum fit.
8.
Nilai GFI (0.73) dan AGFI (0.62) pada model di atas masih lebih kecil daripada 0.9. Sedangkan nilai PGFI (0.53) cukup mendekati, namun masih kurang dari 0.6, berarti model belum fit.
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model tidak fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
4.10.
Modifikasi Model
4.10.1.
Modifikasi 1 Output saran penambahan parameter dari LISREL berdasarkan INPUT SIMPLIS
awal, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP3 SKP1 21.4 0.20 SKP4 SKP3 73.9 -0.24 SKP5 SKP1 21.1 -0.10
94
LOY2 LOY3 LOY3 LOY4 LOY5 LOY5 CR2 CR2 CR3 CR3 CR5 CR5 CR5
LOY1 LOY1 LOY2 LOY3 LOY1 LOY3 SKP5 CR1 LOY5 CR1 SKP2 CR3 CR4
11.4 21.9 16.9 11.9 8.5 8.8 12.1 12.0 9.3 32.7 11.0 19.0 52.6
-0.08 0.11 0.10 -0.11 -0.06 -0.07 0.05 -0.08 -0.06 0.14 -0.07 -0.10 0.16
Estimasi yang dilakukan pada model ini yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP4 SKP3 73.9 -0.24 Estimasi parameter dilakukan satu-per-satu, karena menambah suatu hubungan akan berpengaruh terhadap kemungkinan fit parameter kedua. Dengan mengkovarianskan SKP4 dan SKP3 maka akan menurunkan chi-square sebesar 73.9 dan estimasi baru yang diperoleh adalah sebesar 0.24. Estimasi baru yang menghubungkan antara SKP4 dan SKP3 tersebut merupakan kasus yang terdapat pada “skenario 1”, karena akan memiliki menurunkan nilai chi-square dengan sangat besar dan menghasilkan estimasi baru yang terbesar pula. Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF A Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR
95
LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Options: SS SC EF MI RS Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.2. Hasil Modifikasi 1 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Minimum Fit Function Chi-Square = 334.05 (P = 0.0)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least Chi-Square
0,00
Squares Chi-Square = 290.02 (P
Tidak fit
= 0.0) p value
> 0,05
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 296.01 (P = 0.0) Chi-Square Corrected for NonNormality = 1214.47 (P = 0.0)
NCP
SNCP
RMSEA
0,08 - 1,00
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 211.01
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (162.38 ; 267.24)
< 0,05
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Root Mean Square Error of
Sangat
Approximation (RMSEA) = 0.13
buruk
96
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.11 ; 0.15)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00
Tidak fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.46
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval
model and independence
for ECVI = (2.13 ; 2.83)
model
Belum fit
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 366.01
Belum fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 506.38
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
Normed Fit Index (NFI) = 0.85 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.86
Belum fit
Belum fit
97
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Comparative Fit Index (CFI) =
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
RFI
>0,9
0.89
Belum fit
Incremental Fit Index (IFI) =
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
0.89 Relative Fit Index (RFI) = 0.82 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.79 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.71
Belum fit
Belum fit
Belum fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum cukup fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
4.10.2.
Modifikasi 2 Berdasarkan modifikasi 1, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP3 SKP1 11.0 0.09 SKP5 SKP1 18.3 -0.10 LOY2 SKP2 10.1 -0.08 LOY2 LOY1 11.3 -0.08 LOY3 LOY1 20.2 0.11 LOY3 LOY2 16.1 0.09
98
LOY4 CR2 CR3 CR3 CR4 CR5 CR5 CR5
LOY3 CR1 LOY5 CR1 SKP1 SKP2 CR3 CR4
13.6 15.1 8.9 30.7 8.1 11.8 16.8 51.9
-0.12 -0.09 -0.06 0.14 0.08 -0.07 -0.09 0.15
Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate CR5 CR4 51.9 0.15 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF B Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Options: SS SC EF MI RS Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu
99
Tabel 4.3. Hasil Modifikasi 2 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Minimum Fit Function Chi-Square = 334.05 (P = 0.0)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least Chi-Square
0,00
Squares Chi-Square = 290.02 (P
Tidak fit
= 0.0) p value
> 0,05
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 296.01 (P = 0.0) Chi-Square Corrected for NonNormality = 1214.47 (P = 0.0)
NCP
SNCP
RMSEA
0,08 - 1,00
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 211.01
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (162.38 ; 267.24)
< 0,05
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.13
Sangat buruk
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.11 ; 0.15)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00
Tidak fit
100
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.46
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval
model and independence
for ECVI = (2.13 ; 2.83)
model
Belum fit
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 366.01
Belum fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 506.38
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.85
Belum fit
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
Incremental Fit Index (IFI) = 0.89
Belum fit
RFI
>0,9
Relative Fit Index (RFI) = 0.82
Belum fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.86
Belum fit
Comparative Fit Index (CFI) = 0.89
Belum fit
101
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
PERFECT
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.79 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.71
Kesimpulan
Belum fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
4.10.3.
Modifikasi 3 Berdasarkan modifikasi 2, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP3 SKP1 11.9 0.09 SKP5 SKP1 17.9 -0.09 SKP5 SKP2 1536.4 6.65 LOY2 SKP2 10.4 -0.08 LOY2 LOY1 11.9 -0.08 LOY3 LOY1 19.7 0.10 LOY3 LOY2 15.8 0.09 LOY4 LOY3 14.0 -0.12 CR2 CR1 37.5 -0.16 CR3 LOY5 8.3 -0.06 CR3 CR1 31.4 0.18 CR5 SKP2 11.1 -0.06 CR5 CR2 18.7 0.08 Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu
102
The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP5 SKP2 1536.4 6.65 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF C Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Options: SS SC EF MI RS Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.4. Hasil Modifikasi 3 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Minimum Fit Function Chi-Square
Chi-Square
0,00
= 314.63 (P = 0.0)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 276.82 (P = 0.0)
Tidak fit
103
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 282.47 (P = 0.0) Chi-Square Corrected for NonNormality = 841.30 (P = 0.0) NCP
SNCP
RMSEA
Kesimpulan
PERFECT
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 198.47
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (151.21 ; 253.33)
0,08 - 1,00
< 0,05
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.13
Sangat buruk
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.11 ; 0.14)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00
Tidak fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.38
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval
model and independence
for ECVI = (2.06 ; 2.75)
model
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
Belum fit
104
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Kesimpulan
PERFECT Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 354.47
Belum fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 498.85
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
Incremental Fit Index (IFI) = 0.89
Belum fit
RFI
>0,9
Relative Fit Index (RFI) = 0.83
Belum fit
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
Normed Fit Index (NFI) = 0.86 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.87 Comparative Fit Index (CFI) = 0.89
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.80 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.72
Belum fit
Belum fit
Belum fit
Belum fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
105
4.10.4.
Modifikasi 4 Berdasarkan modifikasi 3, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP3 SKP2 8.9 0.17 SKP4 SKP2 67.8 0.51 SKP5 SKP1 16.3 -0.10 LOY2 SKP2 9.0 -0.07 LOY2 LOY1 12.4 -0.08 LOY3 LOY1 20.0 0.11 LOY3 LOY2 15.4 0.09 LOY4 LOY3 14.7 -0.13 LOY5 LOY2 8.0 0.06 CR2 SKP2 10.5 -0.08 CR2 CR1 36.8 -0.16 CR3 LOY5 7.9 -0.06 CR3 CR1 30.5 0.17 CR5 SKP2 12.7 -0.06 CR5 CR2 18.3 0.07 Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP4 SKP2 67.8 0.51 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF D Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR
106
LOYALTY =ATTITUDE Set the errors of Set the errors of Set the errors of Set the errors of Options: SS SC EF Path Diagram End of Problem
CSR SKP4 and SKP3 correlate CR5 and CR4 correlate SKP5 and SKP2 correlate SKP4 and SKP2 correlate MI RS AD=OFF
Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.5. Hasil Modifikasi 4 FIT
Fit Measure
Chi-Square
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
0,00
Minimum Fit Function Chi-Square = 302.87 (P = 0.0)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 268.81 (P
Tidak fit
= 0.0) Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 277.98 (P = 0.0)
Tidak fit
Chi-Square Corrected for NonNormality = 961.00 (P = 0.0) NCP
SNCP
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 194.98
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval for
smkn baik
NCP = (148.14 ; 249.42)
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
107
FIT
Fit Measure
RMSEA
OUTPUT GOOD
PERFECT
0,08 - 1,00
< 0,05
Kesimpulan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.13
Sangat buruk
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval for
Interval
RMSEA
RMSEA = (0.11 ; 0.14)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00
Tidak fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.36
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval for
model and independence
ECVI = (2.05 ; 2.73)
model
Belum fit
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Model AIC = 351.98
Belum fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 500.37
model NFI
Independence AIC = 2306.05
Fit
Saturated CAIC = 721.28 > 0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.87
Belum fit
108
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Non-Normed Fit Index (NNFI) =
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
Incremental Fit Index (IFI) = 0.90
Cukup fit
RFI
>0,9
Relative Fit Index (RFI) = 0.83
Belum fit
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
0.87 Comparative Fit Index (CFI) = 0.90
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.81 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.72
Belum fit
Cukup fit
Belum fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model masih belum cukup fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
4.10.5.
Modifikasi 5 Berdasarkan modifikasi 4, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP2 SKP1 8.7 0.10 SKP5 SKP1 26.5 -0.12 LOY2 LOY1 12.0 -0.08 LOY3 LOY1 20.2 0.10 LOY3 LOY2 14.3 0.09 LOY4 LOY3 12.6 -0.11
109
CR2 CR2 CR3 CR5 CR5
SKP2 CR1 CR1 SKP2 CR2
8.4 36.1 31.4 9.0 15.3
-0.07 -0.15 0.16 -0.05 0.07
Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate CR2 CR1 36.1 -0.15 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF E Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu
110
Tabel 4.6. Hasil Modifikasi 5 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Minimum Fit Function Chi-Square
Chi-Square
0,00
= 259.20 (P = 0.0)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 227.27 (P
Tidak fit
= 0.00) Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 233.64 (P = 0.00) Chi-Square Corrected for NonNormality = 916.47 (P = 0.0) NCP
SNCP
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 151.64
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval for
smkn baik
NCP = (109.75 ; 201.17)
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Root Mean Square Error of RMSEA
0,08 - 1,00
< 0,05
Approximation (RMSEA) = 0.11
Sangat buruk
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval for
Interval
RMSEA
RMSEA = (0.095 ; 0.13)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00
Tidak fit
111
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.08
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval for
model and independence
ECVI = (1.80 ; 2.41)
model
Belum fit
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 309.64
Belum fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 462.04
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.89
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
Incremental Fit Index (IFI) = 0.92
RFI
>0,9
Relative Fit Index (RFI) = 0.85
Belum fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.90
Belum fit
Comparative Fit Index (CFI) = 0.92
Fit
Fit Belum fit
112
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
PERFECT
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.83 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.75
Kesimpulan
Belum fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model masih belum cukup fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
4.10.6.
Modifikasi 6 Berdasarkan modifikasi 5, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP3 SKP1 8.6 0.08 SKP5 SKP1 25.5 -0.11 LOY2 LOY1 12.2 -0.08 LOY3 LOY1 19.9 0.10 LOY3 LOY2 14.2 0.09 LOY4 LOY3 12.4 -0.11 CR5 SKP2 9.6 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate SKP5 SKP1 25.5 -0.11
113
Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF F Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.7. Hasil Modifikasi 6 FIT
Fit Measure
Chi-Square
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
0,00
Minimum Fit Function Chi-Square
Tidak fit
= 233.63 (P = 0.00) Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 208.12 (P = 0.00)
Tidak fit
114
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square = 214.80 (P = 0.00) Chi-Square Corrected for NonNormality = 878.49 (P = 0.0) NCP
SNCP
RMSEA
Kesimpulan
PERFECT
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 133.80
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval for
smkn baik
NCP = (94.15 ; 181.12)
0,08 - 1,00
< 0,05
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.11
Sangat buruk
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval for
Interval
RMSEA
RMSEA = (0.088 ; 0.12)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00
Tidak fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.97
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval for
model and independence
ECVI = (1.70 ; 2.28)
model
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
Belum fit
115
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Kesimpulan
PERFECT Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 292.80 Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 449.22
model NFI
Belum fit
Fit
Saturated CAIC = 721.28 > 0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.90 Non-Normed Fit Index (NNFI) =
Fit
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
Incremental Fit Index (IFI) = 0.93
Cukup fit
RFI
>0,9
Relative Fit Index (RFI) = 0.87
Belum fit
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
0.91 Comparative Fit Index (CFI) = 0.93
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.84 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.77
Belum fit
Fit
Belum fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
116
4.10.7.
Modifikasi 7 Berdasarkan modifikasi 6, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY2 LOY1 11.3 -0.08 LOY3 LOY1 19.8 0.10 LOY3 LOY2 14.4 0.09 LOY4 LOY3 11.0 -0.11 LOY5 SKP5 10.0 0.04 CR1 SKP2 8.4 0.06 CR5 SKP2 10.0 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY3 LOY1 19.8 0.10 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF G Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem
117
Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.8. Hasil Modifikasi 7 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Chi-Square
Kesimpulan
PERFECT
0,00
Minimum Fit Function ChiSquare = 213.74 (P = 0.00)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 199.02 (P
Tidak fit
= 0.00) Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 207.37 (P = 0.00) Chi-Square Corrected for NonNormality = 849.06 (P = 0.0) NCP
SNCP
RMSEA
0,08 - 1,00
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 127.37
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (88.59 ; 173.82)
< 0,05
Tidak fit
Tidak fit
Belum fit
Belum fit
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.10 Sangat buruk
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.086 ; 0.12)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00
Tidak fit
118
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.93 90 Percent Confidence Interval
ECVI model < saturated ECVI
for ECVI = (1.67 ; 2.24)
model and independence
Belum fit ECVI for Saturated Model =
model
1.61 ECVI for Independence Model = 15.48 AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 287.37
Belum fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 447.79
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.91 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.92 Comparative Fit Index (CFI) = 0.94 Incremental Fit Index (IFI) = 0.94
fit
fit
fit
fit
119
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
RFI
Kesimpulan
PERFECT >0,9
Relative Fit Index (RFI) = 0.88
Belum fit
Goodness of Fit Index (GFI) = GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
0.85
Belum fit
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.77
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model belum fit, di mana diharuskan untuk melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul.
4.10.8.
Modifikasi 8 Berdasarkan modifikasi 7, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY2 LOY1 21.4 -0.10 LOY3 LOY2 32.1 0.12 LOY4 LOY3 12.9 -0.11 LOY5 SKP5 8.9 0.04 CR1 SKP2 8.8 0.06 CR5 SKP2 9.8 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY3 LOY2 32.1 0.12
120
Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF I Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY2 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.9. Hasil Modifikasi 8 FIT
Fit Measure
Chi-Square
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
0,00
Minimum Fit Function ChiSquare = 177.39 (P = 0.00)
Tidak fit
Normal Theory Weighted p value
> 0,05
Least Squares Chi-Square = 165.26 (P = 0.00)
Tidak fit
121
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 169.42 (P = 0.00)
Tidak fit
Chi-Square Corrected for NonNormality = 704.04 (P = 0.0) NCP
SNCP
RMSEA
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 90.42
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (56.74 ; 131.86
0,08 - 1,00
< 0,05
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.088 Cukup fit
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.069 ; 0.11)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00065
Belum fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.69 ECVI model < saturated ECVI
model and independence model
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.46 ; 1.97) ECVI for Saturated Model = 1.61
Belum fit
122
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 251.42
Belum fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 415.86
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
RFI
>0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.92 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.94 Comparative Fit Index (CFI) = 0.95 Incremental Fit Index (IFI) = 0.96 Relative Fit Index (RFI) = 0.90
Fit
Belum fit
Fit
Fit
Cukup fit
Goodness of Fit Index (GFI) = GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
0.87
Belum fit
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.80
Cukup fit
123
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model masih belum cukup fit, namun sudah lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul masih harus dilakukan.
4.10.9.
Modifikasi 9 Berdasarkan modifikasi 8, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY5 LOY2 14.9 0.07 CR1 SKP2 8.2 0.06 CR5 SKP2 9.9 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar, juga diikuti dengan estimasi baru yang besar pula. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY5 LOY2 14.9 0.07 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF J Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR
124
Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Options: SS SC Path Diagram End of Problem
of of of of of of of of of EF
SKP4 and SKP3 correlate CR5 and CR4 correlate SKP5 and SKP2 correlate SKP4 and SKP2 correlate CR2 and CR1 correlate SKP5 and SKP1 correlate LOY3 and LOY1 correlate LOY3 and LOY2 correlate LOY5 and LOY2 correlate MI RS AD=OFF
Dan penilaian model fit berdasarkan output Goodness of Fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.10. Hasil Modifikasi 9 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Minimum Fit Function Chi-
Tidak fit
Square = 161.81 (P = 0.00) Normal Theory Weighted Least Chi-Square
0,00
Squares Chi-Square = 151.19 (P
Tidak fit
= 0.00) p value
> 0,05
Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 155.23 (P = 0.00) Chi-Square Corrected for NonNormality = 626.32 (P = 0.0)
NCP
SNCP
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 77.23
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (45.60 ; 116.66)
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
Tidak fit
125
FIT
Fit Measure
RMSEA
OUTPUT GOOD
PERFECT
0,08 - 1,00
< 0,05
Kesimpulan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.082 Cukup fit
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.063 ; 0.10)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit
Belum fit
(RMSEA < 0.05) = 0.0042 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.61 90 Percent Confidence Interval ECVI model < saturated ECVI
for ECVI = (1.39 ; 1.87)
model and independence model
Belum fit ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 239.23 Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 407.68
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
Fit
126
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
RFI
>0,9
GFI
0,90 - 0,95
Kesimpulan
PERFECT
1,00
Normed Fit Index (NFI) = 0.93 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.95 Comparative Fit Index (CFI) = 0.96 Incremental Fit Index (IFI) = 0.96 Relative Fit Index (RFI) = 0.90 Goodness of Fit Index (GFI) =
Fit
Belum fit
Fit
Fit
Cukup fit
Belum fit
0.88 AGFI
> 0,06
0,09
Adjusted Goodness of Fit Index
Cukup fit
(AGFI) = 0.82
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model masih belum cukup fit, namun sudah lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul masih harus dilakukan.
4.10.10.
Modifikasi 10 Berdasarkan modifikasi 9, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu
127
The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY5 SKP1 8.1 0.07 LOY5 SKP5 8.8 0.04 CR1 SKP2 8.0 0.06 CR2 LOY5 8.6 -0.05 CR5 SKP2 10.0 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate CR5 SKP2 10.0 -0.05 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF K Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY2 correlate Set the errors of LOY5 and LOY2 correlate Set the errors of CR5 and SKP2 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu
128
Tabel 4.11. Hasil Modifikasi 10 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Minimum Fit Function Chi-Square
Chi-Square
0,00
= 151.18 (P = 0.00)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 136.03 (P
Tidak fit
= 0.00) Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 139.60 (P = 0.00) Chi-Square Corrected for NonNormality = 608.28 (P = 0.0) NCP
SNCP
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 62.60
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (33.38 ; 99.66)
Tidak fit
Tidak fit
Belum fit
Belum fif
Root Mean Square Error of RMSEA
0,08 - 1,00
< 0,05
Approximation (RMSEA) = 0.074 Cukup fit
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.054 ; 0.093)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.026 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.32 ; 1.76)
Belum fit
129
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Expected Cross-Validation Index
ECVI model < saturated ECVI
model and independence model
(ECVI) = 1.51 ECVI for Saturated Model = 1.61
Fit
ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 225.60
Fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 398.06
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
RFI
>0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.93 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.95 Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Relative Fit Index (RFI) = 0.91
Fit
Fit
Fit
Fit
Fit
130
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
PERFECT
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.89 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.83
Kesimpulan
Belum fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model mulai cukup fit dan sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun, melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul masih perlu dilakukan.
4.10.11.
Modifikasi 11 Berdasarkan modifikasi 10, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY5 SKP1 8.1 0.07 LOY5 SKP5 8.4 0.04 CR2 LOY5 8.0 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY5 SKP5 8.4 0.04 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF L Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov'
131
Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY2 correlate Set the errors of LOY5 and LOY2 correlate Set the errors of CR5 and SKP2 correlate Set the errors of LOY5 and SKP5 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.12. Hasil Modifikasi 11 FIT
Fit Measure
Chi-Square
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
0,00
Minimum Fit Function Chi-Square = 143.15 (P = 0.00)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 130.04 (P
Belum fit
= 0.00011) Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 134.53 (P = 0.00)
Tidak fit
132
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 134.53 (P = 0.00) Chi-Square Corrected for NonNormality = 558.14 (P = 0.0) NCP
SNCP
RMSEA
Kesimpulan
PERFECT
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 58.53
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (30.07 ; 94.84)
0,08 - 1,00
< 0,05
Tidak fit
Tidak fit
Belum fit
Belum fif
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.072 Cukup fit
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.052 ; 0.092)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.040
Belum fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.49
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval
model and independence
for ECVI = (1.30 ; 1.74)
model
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
Fit
133
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Kesimpulan
PERFECT Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 222.53
Fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 398.99
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
RFI
>0,9
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Relative Fit Index (RFI) = 0.91 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.90 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.84
Fit
Fit
Fit
Fit
Fit
Fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model mulai cukup fit dan sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun, melakukan modifikasi lanjutan
134
atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul masih perlu dilakukan.
4.10.12.
Modifikasi 12 Berdasarkan modifikasi 11, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY5 LOY4 9.6 0.09 CR2 LOY5 8.9 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini berdasarkan “skenario 1”, yaitu modifikasi menghasilkan penurunan chi-square yang besar. Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate LOY5 LOY4 9.6 0.09 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF M Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate
135
Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Set the errors Options: SS SC Path Diagram End of Problem
of of of of of of EF
LOY3 and LOY1 correlate LOY3 and LOY2 correlate LOY5 and LOY2 correlate CR5 and SKP2 correlate LOY5 and SKP5 correlate LOY5 and LOY4 correlate MI RS AD=OFF
Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.13. Hasil Modifikasi 12 FIT
Fit Measure
Chi-Square
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
0,00
Minimum Fit Function Chi-Square = 133.17 (P = 0.00)
Tidak fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 121.45 (P
Belum fit
= 0.00055) Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 124.77 (P = 0.00027)
Belum fit
Chi-Square Corrected for NonNormality = 445.84 (P = 0.0) NCP
SNCP
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 49.77
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (22.91 ; 84.51)
Tidak fit
Belum fit
Belum fif
136
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
NCP
SNCP
RMSEA
Kesimpulan
PERFECT smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 49.77
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (22.91 ; 84.51)
0,08 - 1,00
< 0,05
Belum fit
Belum fif
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.067 Cukup fit
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.045 ; 0.087)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.094
Belum fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.44
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval
model and independence
for ECVI = (1.26 ; 1.67)
model
Fit
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 214.77 Saturated AIC = 240.00
Fit
137
FIT
Fit Measure
CAIC
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 395.25
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Non-Normed Fit Index (NNFI) =
Fit
Fit
0.96 CFI
> 0,9
Comparative Fit Index (CFI) =
Fit
0.97 IFI
> 0,9
Incremental Fit Index (IFI) =
Fit
0.97 RFI
>0,9
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.90 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.84
Fit
Cukup fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model mulai cukup fit dan sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun, melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul masih perlu dilakukan.
138
4.10.13.
Modifikasi 13 Berdasarkan modifikasi 12, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate CR2 LOY5 9.5 -0.05 Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate CR2 LOY5 9.5 -0.05 Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF N Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY2 correlate Set the errors of LOY5 and LOY2 correlate Set the errors of CR5 and SKP2 correlate Set the errors of LOY5 and SKP5 correlate Set the errors of LOY5 and LOY4 correlate Set the errors of CR2 and LOY5 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem
139
Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu Tabel 4.14. Hasil Modifikasi 13 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Chi-Square
Kesimpulan
PERFECT
0,00
Minimum Fit Function Chi-Square = 122.79 (P = 0.00032)
Belum fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 112.82 (P
Belum fit
= 0.0025) Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 115.68 (P = 0.0014)
Belum fit
Chi-Square Corrected for NonNormality = 423.26 (P = 0.0) NCP
SNCP
RMSEA
0,08 - 1,00
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 41.68
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (16.40 ; 74.90)
< 0,05
Tidak fit
Cukup fit
Cukup fif
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.061 Cukup fit
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.039 ; 0.082)
140
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.19
Cukup fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.39
ECVI
ECVI model < saturated
90 Percent Confidence Interval
model and independence
for ECVI = (1.22 ; 1.62)
model
Fit
ECVI for Saturated Model = 1.61 ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 207.68
Fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 392.17
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.95
Fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97
Fit
Comparative Fit Index (CFI) = 0.98
Fit
141
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT
IFI
> 0,9
RFI
>0,9
Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.92
Fit
Fit
Goodness of Fit Index (GFI) = GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
0.91
Cukup fit
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.85
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model mulai fit dan sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun, melakukan modifikasi lanjutan atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul masih perlu dilakukan.
4.10.14.
Modifikasi 14 Berdasarkan modifikasi 13, output saran penambahan parameter dari LISREL,
yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate CR3 LOY5 10.6 -0.06 CR3 CR2 9.9 -0.11 Estimasi yang dilakukan pada model ini, yaitu The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate CR3 LOY5 10.6 -0.06
142
Berdasarkan hal tersebut, maka input SIMPLISnya adalah sebagai berikut MODIF O Observed Variables CR1 CR2 CR3 CR4 CR5 SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5 Covariance Matrix from file 'E:\INPUT\datakov.cov' Asymptotic Covariance Matrix from file E:\INPUT\asympcov.acm Sample Size = 150 Latent Variables CSR ATTITUDE LOYALTY Method: Maximum Likelihood Relationships CR1 -CR5 =CSR SKP1 -SKP5 =ATTITUDE LOY1 -LOY5 =LOYALTY ATTITUDE =CSR LOYALTY =ATTITUDE CSR Set the errors of SKP4 and SKP3 correlate Set the errors of CR5 and CR4 correlate Set the errors of SKP5 and SKP2 correlate Set the errors of SKP4 and SKP2 correlate Set the errors of CR2 and CR1 correlate Set the errors of SKP5 and SKP1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY1 correlate Set the errors of LOY3 and LOY2 correlate Set the errors of LOY5 and LOY2 correlate Set the errors of CR5 and SKP2 correlate Set the errors of LOY5 and SKP5 correlate Set the errors of LOY5 and LOY4 correlate Set the errors of CR2 and LOY5 correlate Set the errors of CR3 and LOY5 correlate Options: SS SC EF MI RS AD=OFF Path Diagram End of Problem Dan penilaian model fit berdasarkan output goodness of fit dari input SIMPLIS di atas yaitu
143
Tabel 4.15. Hasil Modifikasi 14 FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Minimum Fit Function Chi-Square
Chi-Square
0,00
= 109.72 (P = 0.0035)
Belum fit
Normal Theory Weighted Least p value
> 0,05
Squares Chi-Square = 101.25 (P
Fit
= 0.016) Satorra-Bentler Scaled ChiSquare = 103.81 (P = 0.010) Chi-Square Corrected for NonNormality = 381.46 (P = 0.0) NCP
SNCP
smkn kecil
Estimated Non-centrality
smkn baik
Parameter (NCP) = 30.81
smkn kecil
90 Percent Confidence Interval
smkn baik
for NCP = (7.76 ; 61.87)
Fit
Tidak fit
Cukup fit
Cukup fit
Root Mean Square Error of RMSEA
0,08 - 1,00
< 0,05
Approximation (RMSEA) = 0.053 Cukup fit
Confidence
close to
90 Percent Confidence Interval
Interval
RMSEA
for RMSEA = (0.027 ; 0.075)
p value
> 0,05
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.39 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.17 ; 1.54)
Belum fit
144
FIT
Fit Measure
OUTPUT GOOD
Kesimpulan
PERFECT Expected Cross-Validation Index
ECVI model < saturated ECVI
model and independence model
(ECVI) = 1.33 ECVI for Saturated Model = 1.61
Fit
ECVI for Independence Model = 15.48
AIC model < saturated AIC
model and independence model
CAIC
Independence AIC = 2306.05 Model AIC = 197.81
Fit
Saturated AIC = 240.00
CAIC model < saturated
Independence CAIC = 2366.21
model and independence
Model CAIC = 386.31
model
Fit
Saturated CAIC = 721.28
NFI
> 0,9
NNFI
>1,00
CFI
> 0,9
IFI
> 0,9
RFI
>0,9
Normed Fit Index (NFI) = 0.95 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Comparative Fit Index (CFI) = 0.98 Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.93
Fit
Fit
Fit
Fit
Fit
145
FIT
Fit
OUTPUT
Measure
GOOD
PERFECT
GFI
0,90 - 0,95
1,00
AGFI
> 0,06
0,09
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.92 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.86
Kesimpulan
Cukup fit
Cukup fit
Setelah melihat keseluruhan hasil dari Goodness of Fit, dapat disimpulkan model cukup fit dan sudah lebih baik dari sebelumnya. Penambahan parameter untuk dapat memperbaiki model juga tidak tersedia. Sehingga dapat dikatakan model di atas merupakan model terbaik yang dapat dibentuk dari penelitian ini meskipun tidak fit secara sempurna.
4.11.
Kecocokan Model Pengukuran
4.11.1.
Validitas Validitas suatu indikator sebenarnya dapat dievaluasi dengan tingkat signifikasi
pengaruh antara suatu variable laten dengan indikatornya. Berdasarkan pandangan Ridgon dan Ferguson (1991), Doll, Xia, Turkzadeh (1994) dalam buku LISREL (Sitinjak, Sugiarto,2006) Tingkat signifikasi atas validitas dinilai dari: 1.
t factor loadings > nilai kritis (t>1.96)
2.
Standardized factor loadings ≥ 0.70, atau
3.
Faktor loadings > 0.50
146
Nilai t dilihat dari output format SIMPLIS bagian Measurement Equation berikut Measurement Equations
SKP1 = 0.39*ATTITUDE, Errorvar.= 0.49 , R² = 0.24 (0.030) 16.50 SKP2 = 0.61*ATTITUDE, Errorvar.= 0.49 , R² = 0.43 (0.098) (0.054) 6.19 9.10 SKP3 = 0.50*ATTITUDE, Errorvar.= 0.39 , R² = 0.39 (0.076) (0.028) 6.61 13.82 SKP4 = 0.52*ATTITUDE, Errorvar.= 0.22 , R² = 0.55 (0.082) (0.023) 6.27 9.61 SKP5 = 0.68*ATTITUDE, Errorvar.= 0.12 , R² = 0.79 (0.12) (0.018) 5.59 6.63 LOY1 = 0.12*LOYALTY, Errorvar.= 0.32 , R² = 0.047 (0.027) 11.86 LOY2 = 0.17*LOYALTY, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.093 (0.034) (0.019) 5.08 15.66 LOY3 = 0.23*LOYALTY, Errorvar.= 0.35 , R² = 0.13 (0.034) (0.044) 6.88 7.76 LOY4 = 0.22*LOYALTY, Errorvar.= 0.58 , R² = 0.074 (0.057) (0.048) 3.78 12.13 LOY5 = 0.15*LOYALTY, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.071 (0.044) (0.024) 3.29 11.36
CR1 = 0.62*CSR, Errorvar.= 0.11 , R² = 0.78 (0.069) (0.030) 8.91 3.56
147
CR2 = 0.58*CSR, Errorvar.= 0.14 , R² = 0.71 (0.097) (0.028) 5.97 5.05 CR3 = 0.50*CSR, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.51 (0.055) (0.026) 9.01 9.15 CR4 = 0.42*CSR, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.40 (0.10) (0.026) 4.20 10.29 CR5 = 0.49*CSR, Errorvar.= 0.21 , R² = 0.54 (0.10) (0.023) 4.80 9.03
Error Covariance for SKP4 and SKP2 = 0.094 (0.027) 3.45 Error Covariance for SKP4 and SKP3 = -0.28 (0.024) -11.49 Error Covariance for SKP5 and SKP1 = -0.10 (0.017) -6.23 Error Covariance for SKP5 and SKP2 = 0.14 (0.027) 5.13 Error Covariance for LOY3 and LOY1 = 0.15 (0.036) 4.25 Error Covariance for LOY3 and LOY2 = 0.14 (0.023) 6.32 Error Covariance for LOY5 and SKP5 = 0.040 (0.013) 3.00 Error Covariance for LOY5 and LOY2 = 0.078 (0.019) 4.08
148
Error Covariance for LOY5 and LOY4 = 0.095 (0.022) 4.40 Error Covariance for CR2 and LOY5 = -0.09 (0.015) -5.80 Error Covariance for CR2 and CR1 = -0.14 (0.020) -7.03 Error Covariance for CR3 and LOY5 = -0.07 (0.019) -3.76 Error Covariance for CR5 and SKP2 = -0.05 (0.015) -3.50 Error Covariance for CR5 and CR4 = 0.13 (0.024) 5.54
Pada persamaan yang menghubungkan antara SKP2 (indicator ATTITUDE pertama) dan ATTITUDE (Sikap Konsumen), 0.61 adalah unstandardized estimates, 6.19 adalah standar errornya, dan 9.10 adalah t-value. Sedangkan SKP1 dijadikan variable
referens dari variable laten ATTITUDE. Estimasi parameter antara variable laten ATTITUDE dan SKP1 tidak menampilkan informasi yang lain kecuali unstandardized parameter estimate;
standard error dan t-value tidak ditampilkan. Pada model yang digunakan, seluruh loading adalah signifikan dengan nilai ditunjukkan dengan nilai t yang lebih besar dari |1.96|. Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh indikator adakah valid dan layak untuk digunakan. Indikator SKP1 dan LOY1 tidak menunjukkan adanya nilai t, karena LISREL mengestimasi variabel ini menjadi variabel
reference dengan koefisien nilai 0.39 dan 0.12, oleh karena itu akan dinilai dari nilai faktor loadingnya. Demikian juga dengan error variance yang seluruhnya adalah signifikan, yang berarti bahwa indikator tersebut memiliki kesalahan pengukuran. Meskipun sebagai peneliti
149
kita sangat ingin untuk memperkecil nilai measurement error tersebut, namun dalam bidang ilmu sosial dan keperilakuan, tidak adanya kesalahan pengukuran dalam penelitian adalah hal yang sangat masuk akal dan tidak mungkin. Tingkat signifikasi atas factor loadings dinilai berdasarkan output penelitian di mana patokan nilai diambil dari Completely Standardized Solution, yang menampilkan variable laten dan indicator yang sudah distandarisasi. Completely Standardized Solution LAMBDA-Y
SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 LOY1 LOY2 LOY3 LOY4 LOY5
ATTITUDE -------0.49 0.66 0.63 0.74 0.89 - - - - - -
LOYALTY -------- - - - - 0.22 0.30 0.37 0.27 0.27
LAMBDA-X
CR1 CR2 CR3 CR4 CR5
CSR -------0.88 0.84 0.71 0.63 0.73
BETA
ATTITUDE LOYALTY
ATTITUDE -------- 1.26
GAMMA
ATTITUDE
CSR -------0.74
LOYALTY -------- - -
150
LOYALTY
0.41
Dari output di atas dapat diketahui bahwa : 1.
CSR a.
Indikator CR1 dapat menjelaskan variabel eksogen CSR sebesar 0.88 atau 88%, 12% dijelaskan oleh variabel lain selain CR1. CR1 adalah produk yang ramah lingkungan.
b.
Indikator CR2 dapat menjelaskan variabel eksogen CSR sebesar 0.84 atau 84%, 16% dijelaskan oleh variabel lain selain CR2. CR2 adalah produk yang aman digunakan.
c.
Indikator CR3 dapat menjelaskan variabel eksogen CSR sebesar 0.71 atau 71%, 29% dijelaskan oleh variabel lain selain CR3. CR3 adalah produk yang memberikan manfaat sesuai dengan yang dikatakan dalam kemasannya
d.
Indikator CR4 dapat menjelaskan variabel eksogen CSR sebesar 0.63 atau 63 %, 37 % dijelaskan oleh variabel lain selain CR4. CR4 adalah kemasan produk dapat didaur ulang
e.
Indikator CR5 dapat menjelaskan variabel eksogen CSR sebesar 0.73 atau 73 %, 27 % dijelaskan oleh variabel lain selain CR5. CR5 adalah kantung belanja produk yang ramah lingkungan
2.
ATTITUDE a.
Indikator SKP1 dapat menjelaskan variabel endogen ATTITUDE sebesar 0.49 atau 49 %, 51 % dijelaskan oleh variabel lain selain SKP1. SKP1 adalah penyataan konsumen bahwa program CSR sudah sesuai dengan kebutuhan lingkungan
151
b.
Indikator SKP2 dapat menjelaskan variabel endogen ATTITUDE sebesar 0.66 atau 66 %, 34 % dijelaskan oleh variabel lain selain SKP2. SKP2 adalah penyataan konsumen bahwa program CSR hanya bertujuan meningkatkan volume penjualan
c.
Indikator SKP 3 dapat menjelaskan variabel endogen ATTITUDE sebesar 0.63 atau 63 %, 37 % dijelaskan oleh variabel lain selain SKP3. SKP3 adalah pernyataan konsumen bahwa program CSR sesuai dengan citra perusahaan.
d.
Indikator SKP4 dapat menjelaskan variabel endogen ATTITUDE sebesar 0.74 atau 74 %, 26 % dijelaskan oleh variabel lain selain SKP4. SKP4 adalah pernyataan konsumen akan perasaan senang tidaknya terhadap program CSR
e.
Indikator SKP5 dapat menjelaskan variabel endogen ATTITUDE sebesar 0.89 atau 89 %, 11 % dijelaskan oleh variabel lain selain SKP5. SKP5 adalah pernyataan konsumen mengenai ada tidaknya keterlibatan dalam program CSR
3.
LOYALTY a.
Indikator LOY1 dapat menjelaskan variabel endogen LOYALTY sebesar 0.22 atau 22 %, 78 % dijelaskan oleh variabel lain selain LOY 1. LOY1 merupakan pernyataan konsumen bahwa faktor harga tidak dapat membuat mereka beralih ke produk merek lain
b.
Indikator LOY2 dapat menjelaskan variabel endogen LOYALTY sebesar 0.30 atau 30 %, 70 % dijelaskan oleh variabel lain selain LOY2.
LOY2
adalah
penyataan
konsumen
menggunakan produk hanya karena kebiasaan.
bahwa
mereka
152
c.
Indikator LOY3 dapat menjelaskan variabel endogen LOYALTY sebesar 0.37 atau 37 %, 63 % dijelaskan oleh variabel lain selain LOY3.
LOY3 adalah
pernyataan
konsumen
bahwa
terdapat
kepuasan dalam menggunakan produk d.
Indikator LOY4 dapat menjelaskan variabel endogen LOYALTY sebesar 0.27 atau 27 %, 73 % dijelaskan oleh variabel lain selain LOY4. LOY4 merupakan pernyataan konsumen bahwa produk The Body Shop yang saat ini digunakan merupakan produk favorit
e.
Indikator LOY5 dapat menjelaskan variabel endogen LOYALTY sebesar 0.27 atau 27 %, 73 % dijelaskan oleh variabel lain selain LOY5. LOY5 adalah pernyaan konsumen bahwa mereka bersedia mempromosikan produk, karena The Body Shop ramah lingkungan.
Berarti dapat disimpulkan bahwa SKP5 merupakan indikator paling valid (0.89) dari ATTITUDE, sedangkan LOY 1 merupakan indicator yang paling kurang valid (0.22) dari variable laten LOYALTY. Untuk indikator variable laten eksogen, CR1 merupakan indikator yang paling valid (0.88) dan CR4 merupakan indikator terburuk (0.63).
4.11.2.
Reabilitas Reabilitas suatu indicator dapat dilihat dengan memperhatikan nilai squared 2
multiple correlations ( R ) dari indicator yang terdapat dalam output format SIMPLIS bagian
Measurement Equation. Berdasarkan output Measurement Equation sebelumnya, dapat 2
dilihat bahwa SKP5 memiliki nilai R tertinggi yaitu SKP5 yang sebesar 0.79. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variable laten ATTITUDE berkontribusi terhadap varians SKP5 sebesar 79 persen sedangkan sisanya 21 persen dipengaruhi oleh factor lain. Juga dapat disimpulkan
153
bahwa LOY1 merupakan indicator yang paling kurang reliable dari variable laten LOYALTY, 2
karena nilai R yang dimiliki merupakan yang paling kecil dibandingkan indicator LOYALTY lainnya.
Gambar 4.11. Standardized Solution Sumber : Hasil Penelitian (2008)
Composite Reability Dengan menggunakan informasi menggunakan informasi pada loading indicator dan error variance yang diperoleh pada bagian Completely Standardized Solutions penilaian reabilitas gabungan adalah sebagai berikut : 1.
CSR
ρ = c
(0.88 + 0.84 + 0.71 + 0.63 + 0.73)2 [(0.88 + 0.84 + 0.71 + 0.63 + 0.73)2 + (0.22 + 0.29 + 0.49 + 0.60 + 0.46)]
154
ρC =
14.3641 = 0.874739662 ≈ 0.8 16.421
Indikator kelima indicator CSR memberikan ukuran yang reliable untuk variable laten CSR, karena ρc > 0.6 2.
ATTITUDE ρc =
(0.49 + 0.66 + 0.63 + 0.74 + 0.89)2 [(0.49 + 0.66 + 0.63 + 0.74 + 0.89)2 + (0.76 + 0.57 + 0.61 + 0.45 + 0.21)]
ρ =
11.6281 = 0.817263021 ≈ 0.8 14.2281
C
Indikator kelima indicator ATTITUDE memberikan ukuran yang reliable untuk variable laten ATTITUDE, karena ρc > 0.6 3.
LOYALTY ρ =
(0.22 + 0.30 + 0.37 + 0.27 + 0.27 )2 [(0.22 + 0.30 + 0.37 + 0.27 + 0.27)2 + (0.95 + 0.91 + 0.87 + 0.93 + 0.93)]
ρC =
4.0449 = 0.609639934 ≈ 0.6 6.6349
c
Indikator kelima indicator LOYALTY memberikan ukuran yang reliable untuk variable laten LOYALTY, karena ρc > 0.6
Average Variance Extracted
Merupakan
metode
lain
untuk
mengukur
menggunakan informasi yang sama seperti di atas.
reabilitas
indikator
dengan
155
1.
CSR
(0.88
2
2
[(0.88
ρ =
2.9139 = 0.585838074 ≈ 0.6 4.9739
C
2
2
2
2
+ 0.84 + 0.71 + 0.63 + 0.73
ρc =
2
2
+ 0.84 + 0.71 + 0.63 + 0.73
2
2
)
) + (0.22 + 0.29 + 0.49 + 0.60 + 0.46 )]
Konstruk CSR memiliki reabilitas yang sangat tinggi, karena ρc > 0.5. Berarti variable laten CSR memiliki kontribusi lebih banyak dari
measurement error. 2.
ATTITUDE
(0.49
2
2
[(0.49
ρC =
2.4123 = 0.48127606 ≈ 0.5 5.0123
2
2
2
+ 0.66 + 0.63 + 0.74 + 0.89
ρc =
)
2
)
]
+ 0.662 + 0.632 + 0.74 2 + 0.892 + (0.76 + 0.57 + 0.61 + 0.45 + 0.21)
Konstruk ATTITUDE memiliki reabilitas yang sangat tinggi, karena ρc > 0.5. Berarti variable laten ATTITUDE memiliki kontribusi lebih banyak dari
measurement error. 3.
LOYALTY
(0.22
2
2
[(0.22
ρ =
0.4211 = 0.084033445 ≈ 0.08 5.0111
C
2
2
2
2
2
+ 0.30 + 0.37 + 0.27 + 0.27
ρc =
2
+ 0.30 + 0.37 + 0.27 + 0.27
2
2
)
) + (0.95 + 0.91 + 0.87 + 0.93 + 0.93)]
Konstruk LOYALTY memiliki reabilitas rendah, karena ρc < 0.5. Berarti,
measurement error
lebih banyak memiliki kontribusi kepada variabel
manifest daripada variabel laten LOYALTY
156
4.12.
Kecocokan Model Struktural
Evaluasi model struktural berfokus pada hubungan-hubungan antara variable laten eksogen dan endogen, serta hubungan antara variable endogen
Gambar 4.12. Estimates Sumber: Hasil Penelitian (2008)
Seluruh tanda (arah) hubungan antara variabel-variabel laten bernilai positif. Tanda arah hubungan-hubungan antara variable-variabel laten mengindikasikan hasil-hasil hubungan antara variable tersebut memiliki pengaruh yang sesuai dengan yang dihipotesiskan. Pengaruh antara CSR dan ATTITUDE, CSR dan LOYALTY, serta ATTITUDE dan LOYALTY dihipotesiskan positif, dan pada gambar 4.12, arah pengaruh tersebut sesuai dengan yang dihipotesiskan, karena tidak memiliki tanda negatif.
157
Sumber: Hasil penelitian (2008)
Gambar 4.13. T-Value
Structural Equations
ATTITUDE = 0.74*CSR, Errorvar.= 0.46 , R² = 0.54 (0.24) (0.13) 3.03 3.43 LOYALTY = 1.26*ATTITUDE + 0.41*CSR, Errorvar.= 0.51 , R² = 0.25 (0.33) (0.19) (0.68) 3.86 2.22 2.24
Reduced Form Equations ATTITUDE = 0.74*CSR, Errorvar.= 0.46, R² = 0.54 (0.24) 3.03 LOYALTY = 1.34*CSR, Errorvar.= -0.79, R² = 1.79 (0.39) 3.46
158
Pada hasil ouput SIMPLIS di atas terlihat bahwa nilai t lebih besar daripada |1.96|, berarti parameter signifikan. Signifikasi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antara variable-variabel laten. Pada gambar 4.13 dapat dilihat bahwa nilai t antara CSR dan ATTITUDE adalah 3.03, H dapat 1 diterima, karena nilai t > |1.96|. berarti program tanggung jawab sosial (CSR) The Body Shop berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen. Nilai t antara CSR dan LOYALTY adalah 2.22, H dapat diterima, karena nilai t > |1.96|. berarti program tanggung 2 jawab sosial (CSR) The Body Shop berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas merek. Nilai t untuk variable ATTITUDE adalah 3.86 dan CSR sebesar 2.22. Pengaruh CSR terhadap LOYALTY adalah signifikan, karena nilai t > |1.96|,
H3 dapat diterima, berarti CSR
berpengaruh secara signifikan terhadap ATTITUDE dam LOYALTY. Sedangkan pada output Structural Equation dapat dilihat bahwa nilai koefisien 2
determinasi ( R ) untuk persamaan struktural ATTITUDE adalah 0.54, yang berarti bahwa 54 persen varians ATTITUDE dijelaskan oleh variable CSR, sedangkan sisanya (46 persen) dijelaskan oleh faktor lain selain CSR. Dan pada persamaan struktural LOYALTY adalah sebesar 0.25, yang berarti bahwa 25 persen LOYALTY dijelaskan oleh variabel CSR dan ATTITUDE, sedangkan sisanya 75 persen dijelaskan factor lain selain kedua factor tersebut. GAMMA
ATTITUDE LOYALTY
CSR -------0.74 0.41
Berdasarkan hasil output completely standardized solution di atas , dari kedua variable yang mempengaruhi LOYALTY, variable ATTITUDE memiliki pengaruh terbesar dengan nilai standardized estimates sebesar 0.74
159
4.13.
Penyusunan Diagram Alur Model Modifikasi
Sumber: Hasil penelitian (2008)
4.14.
Gambar 4.14. Conceptual Diagram
Spesifikasi Model Modifikasi
Dalam model ini diketahui 5 parameter faktor loadings dari variable manifest CR terhadap variable eksogen CSR; 5 error variance dari variabel manifest X, 2 error covariance. 5 parameter factor loading dari variable manifest Y terhadap variable endogen ATTITUDE; 5 error variance dari variabel manifest SKP, 4 error covariance. 5 parameter factor loading dari variable manifest LOY terhadap variable endogen LOYALTY; 5 error variance dari variabel manifest LOY. Masing-masing 1 parameter factor loading dari variable eksogen CSR terhadap variable endogen SKP, variable eksogen CSR terhadap variable endogen LOYALTY, serta antara variabel endogen SKP dan LOYALTY.
160
4.15.
Identifikasi Model Modifikasi
Berikut merupakan perhitungan untuk mengetahui keadaan model: s = (10+5)(10+5+1) 2 s = 240 2 s = 120
Dengan jumlah parameter dalam model ini (t) adalah 44, asumsi t <
s , yang 2
merupakan syarat model over-identified dapat terpenuhi. Berarti, model memiliki informasi yang cukup untuk mengestimasi parameter tersebut.
4.16.
Hasil Kuesioner Produk The Body Shop Ramah Lingkungan 0%
3%
2%
52%
Sangat Tidak Setuju
43%
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.15. Hasil Kuesioner Produk The Body Shop Ramah Lingkungan Sumber : Hasil penelitian, 2008
161
Produk the Body Shop Aman Digunakan 1%
2%
1%
41%
55%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.16. Hasil Kuesioner Produk The Body Shop Aman Digunakan Sumber : Hasil penelitian, 2008
Produk The Body Shop Memberikan Manfaat Sesuai Dengan Yang Dikatakan Dalam Kemasannya 0%
1% 9%
41%
49%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.17. Hasil Kuesioner Produk The Body Shop Memberikan Manfaat Sesuai Dengan Yang Dikatakan Dalam Kemasannya Sumber : Hasil penelitian, 2008
162
Kemasan Produk The Body Shop Dapat Didaur Ulang 1%
1%
2%
49%
47%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.18. Hasil Kuesioner Kemasan Produk The Body Shop Dapat Didaur Ulang Sumber : Hasil penelitian, 2008
Kantung belanja The Body Shop Ramah Lingkungan 1%
1%
2% 31%
65%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.19. Hasil Kuesioner Kantung belanja The Body Shop Ramah Lingkungan Sumber : Hasil penelitian, 2008
163
Program CSR The Body Shop Sesuai Dengan Kebutuhan Lingkungan 1%
13%
2%
52%
32%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.20. Hasil Kuesioner Program CSR The Body Shop Sesuai Dengan Kebutuhan Lingkungan Sumber : Hasil penelitian, 2008
Program CSR The Body Shop Hanya Dilakukan Untuk Meningkatkan Volume Penjualan 2%
1%
31%
35%
31%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.21. Hasil Kuesioner Program CSR The Body Shop Hanya Dilakukan Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Sumber : Hasil penelitian, 2008
164
Program CSR The Body Shop Sudah Sesuai Dengan Citra The Body Shop Yang Ramah Lingkungan 13%
2%
1%
51% 33%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.22. Hasil Kuesioner Program CSR The Body Shop Sudah Sesuai Dengan Citra The Body Shop Yang Ramah Lingkungan Sumber : Hasil penelitian, 2008
Konsumen Merasa Senang Dengan Program CSR The Body Shop 2%
1%
1%
31%
65%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.23. Hasil Kuesioner Konsumen Merasa Senang Dengan Program CSR The Body Shop Sumber : Hasil penelitian, 2008
165
Konsumen Terlibat Dalam Salah Satu Program CSR The Body Shop 2%
1%
0% 27%
70%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.24. Hasil Kuesioner Konsumen Terlibat Dalam Salah Satu Program CSR The Body Shop Sumber : Hasil penelitian, 2008
Faktor Harga Tidak Mudah Membuat Konsumen Memilih Produk Merek Lain 5%
0%
2% 4%
89%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.25. Hasil Kuesioner Faktor Harga Tidak Mudah Membuat Konsumen Memilih Produk Merek Lain Sumber : Hasil penelitian, 2008
166
Konsumen Menggunakan Produk The Body Shop Hanya Karena Kebiasaan 1%
0%
2%
45%
52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.26. Hasil Kuesioner Konsumen Menggunakan Produk The Body Shop Hanya Karena Kebiasaan Sumber : Hasil penelitian, 2008
Konsumen Menemukan Kepuasan Dalam Menggunakan Produk The Body Shop 3%
1%
3%
34%
59%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.27. Hasil Kuesioner Konsumen Menemukan Kepuasan Dalam Menggunakan Produk The Body Shop Sumber : Hasil penelitian, 2008
167
Produk The Body Shop Yang Digunakan Saat Ini Merupakan Produk Favorit Konsumen 2%
1%
20%
32%
45%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.28. Hasil Kuesioner Produk The Body Shop Yang Digunakan Saat Ini Merupakan Produk Favorit Konsumen Sumber : Hasil penelitian, 2008
Konsumen Bersedia Mempromosikan Atau Menyarankan Produk The Body Shop Ke Orang Lain, Karena The Body Shop Ramah Lingkungan 1%
0%
1%
27% 71%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Biasa Saja
Setuju
Sangat Setuju
Gambar 4.29. Hasil Kuesioner Konsumen Bersedia Mempromosikan Atau Menyarankan Produk The Body Shop Ke Orang Lain, Karena The Body Shop Ramah Lingkungan Sumber : Hasil penelitian, 2008
168
4.17.
Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa program CSR berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap sikap konsumen dan loyalitas merek The Body Shop. Berarti The Body Shop harus terus tetap konsisten dengan program CSR mereka yaitu ramah lingkungan. Dalam pembahasan sebelumnya juga diketahui SKP5 merupakan indikator paling valid (0.89) dari ATTITUDE, berarti keterlibatan konsumen dalam program CSR The Body Shop merupakan indicator paling valid dari variabel sikap konsumen. Berdasarkan hal tersebut The Body Shop diharapkan dapat meningkatkan komunikasi program CSR mereka, sehingga mendorong keterlibatan konsumen dalam program CSR mereka. LOY 1 merupakan indicator yang paling kurang valid (0.22) dari variable laten LOYALTY, berarti konsumen The Body Shop bukan merupakan konsumen yang menomorsatukan harga dalam membeli produk. Konsumen tidak merasa keberatan akan harga yang dibebankan oleh The Body Shop. CR1 merupakan indikator yang paling valid (0.88) dan CR4 merupakan indikator terburuk (0.63) dari variabel CSR, berarti produk yang ramah lingkungan merupakan indikator yang paling valid dan kemasan produk dapat didaur ulang merupakan indikator terburuk dari variabel program CSR. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam memilih produk, konsumen juga mempertimbangkan cara produk tersebut dibuat, produk The Body Shop yang ramah lingkungan merupakan pertimbangan yang patut diperhitungkan bagi konsumen untuk dibeli. Namun, kemasan produk yang dapat didaur ulang kurang mendapat perhatian dari konsumen. Salah satu penyebab hal tersebut dapat terjadi adalah kurangnya informasi yang mendorong dan memotivasi konsumen untuk menyadari bahwa kemasan yang dapat didaur ulang juga merupakan hal yang dapat dipertimbangkan sebelum membeli produk.