93
BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN
4.1
Profil Responden
4.1.1
Profil PT Unilever Indonesia Tbk. Sejak didirik an pada 5 Desember 1933, Unilev er Indonesia telah tumbuh menjadi
salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Pada Gambar 4.1 disajik an logo dari Unilev er Indonesia.
Gambar 4.1 Logo PT Unilev er Indonesia Tbk . Sumber: Laporan Tahunan (Annual Report) 2009 PT Unilev er Indonesia Tbk .
Rangk aian Produk Unilev er Indonesia mencangk up brand-brand ternama y ang disuk ai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy , Dov e, Sunsilk , Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Roy co, Bango, dan lain-lain. Selama ini, tujuan perusahaan Unilev er tetap sama, dimana Unilev er bek erja untuk menciptak an masa depan y ang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa ny aman, berpenampilan baik dan lebih menik mati k ehidupan melalui brand dan jasa y ang memberik an manfaat untuk merek a maupun orang lain; menginspirasi masy arak at untuk melak uk an
93
94
tindak an k ecil setiap hariny a y ang bila digabungk an ak an membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangk an cara baru dalam berbisnis y ang memungk ink an Unilev er Indonesia untuk tumbuh sek aligus mengurangi dampak lingk ungan. Saham perseroan pertamak ali ditawark an k epada masy arak at pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada ak hir tahun 2009, saham perseroan menempati peringk at k etujuh k apitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memilik i dua anak perusahaan : PT A nugrah Lev er (dalam lik uidasi), k epemilik an Perseroan sebesar 100% (sebelumny a adalah perusahaan patungan untuk pemasaran k ecap) y ang telah k onsolidasi dan PT Technopia Lev er, k epemilik an Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ek spor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Bagi Unilev er, sumber day a manusia adalah pusat dari seluruh ak tiv itas perseroan. Unilev er memberik an prioritas pada merek a dalam pengembangan profesionalisme, k eseimbangan k ehidupan, dan k emampuan merek a untuk berk ontribusi pada perusahaan. Perseroan mengelola dan mengembangk an bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berk esinambungan. Nilai-nilai dan standar y ang Perseroan terapk an terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor. Perseroan memilik i enam pabrik di Kawasan Industri Jababek a, Cik arang, Bek asi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungk ut, Surabay a, Jawa Timur, dengan k antor pusat di Jak arta. Produk-produk Perseroan berjumlah sek uitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasark an melalui jaringan y ang melibatk an sek itar 370 distributor independen y ang menjangk au ratusan ribu tok o y ang tersebar di seluruh Indonesia. Produk -produk tersebut didistribusik an melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainny a.
95
Sebagai perusahaan y ang mempuny ai tanggung jawab sosial, Unilev er Indonesia menjalank an program Corporate Social Responsibility (CSR) y ang luas. Keempat pilar program k ami adalah Lingk ungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berk elanjutan. Program CSR termasuk antara lain k ampany e Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy ), program Eduk asi k esehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Mak anan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia y ang k ekurangan gizi (Blue Band). Salah satu produk perawatan pribadi (personal care) y ang dimilik i Unilev er Indonesia adalah Citra y ang ak an dibahas lebih lanjut pada bagian berik ut ini.
4.1.1.1 Merek Citra
Gambar 4.2 Logo Citra Sumber: Laporan Tahunan (Annual Report) 2009 PT Unilev er Indonesia Tbk .
Citra adalah merek lok al di Indonesia y ang mempuny ai v isi untuk menjadi merek perawatan k ulit lengk ap y ang memberik an k ecantik an alami secara k eseluruhan. Pada tahun 2006, Citra mempuny ai dua misi y aitu: • Misi pertama, Citra mengingink an merek perawatan k ulit lengk ap y ang tercermin dari jajaran produk perawatan k ulit Citra y ang sudah ada. Untuk perawatan tubuh, Citra memilik i Citra Hand & Body Lotion, Citra Liquid Soap dan Citra Body Scrub. Sementara itu, untuk perawatan wajah, Citra memilik i Citra Hazeline Moisturizer dan Citra Face Cleanser. Citra ak an terus menciptak an inov asi strategis y ang berk aitan dengan konsumenny a.
96
• Misi k edua, Citra ingin membantu wanita Indonesia meny eimbangk an pik iran dan tubuh merek a. Citra sadar bahwa wanita Indonesia memilik i peran ganda dalam menjalani hidup dan ada permintaan tinggi dari masy arak at untuk wanita ini untuk menjalank an peran merek a. Dengan memilik i k eseimbangan pik iran dan tubuh, wanita dapat memaink an peran dengan lebih baik dan hal ini ak an membawa k e hubungan harmonis dengan masy arak at. Berdasark an semua alasan ini, Citra meluncurk an v arian wewangian aromaterapi, k arena manfaat aromaterapi sudah dik enal luas untuk
membantu
mengendurk an k etegangan panca indra dan menenangk an pik iran dan tubuh.
Untuk menduk ung k edua misi ter sebut di atas, Citra meluncurk an ak tiv asi Rumah Cantik Citra (RCC). RCC adalah rumah spa untuk merasak an seluruh produk Citra dalam merawat dan mempercantik tubuh dan jiwa. Citra dik etahui sebagai merek k ecantik an dengan bahan-bahan alami dari warisan k uat buday a Indonesia, dan telah beredar di Indonesia selama lebih dari 20 tahun. Citra dik enal pertama k ali sebagai merek Hand & Body Lotion tetapi beberapa tahun belak angan ini telah memperluas merek k e segmen lain seperti sabun cair, body scrub, pembersih wajah dan pelembab wajah. Konsumen sasaran Citra adalah wanita berusia 15 hingga 35 tahun y ang ingin menjadi modern tanpa melupak an norma-norma sosial Indonesia. Merek a juga percay a pada k andungan y ang baik untuk merawat k ulit merek a y ang terdapat dalam produk perawatan kulit alami. Berik ut adalah informasi lainny a berk aitan dengan merek Citra. • Citra telah ada di pasar produk perawatan k ulit Indonesia sejak tahun 1984. • Citra terbuat dari bahan-bahan alami Indonesia dengan warisan k uat buday a Indonesia. • Selama beberapa tahun terak hir, Citra telah mempertahank an posisiny a sebagai pemimpin pasar Hand & Body Lotion di Indonesia.
97
Salah satu misi Citra 2006 adalah menjadi Merek Perawatan Kulit Lengk ap. Untuk menduk ung misi ini, Citra telah meluncurk an berbagai inov asi seperti: • Pada bulan Februari 2006, Citra meluncurk an k embali v arian Citra Hand & Body Lotion (Citra Bengk oang White Lotion, Citra Teh Hijau Beauty Lotion dan Citra Mangir Beauty Lotion) dan meluncurk an Citra Sabun Cair (Citra Bengkoang White Milk Bath dan Citra Teh Hijau Refreshing Bath). • Inov asi terbaru pada bulan Juli 2006 adalah Citra Body Scrub (Citra Bengk oang White Body
Scrub dan Citra Teh Hijau Refreshing Body
Scrub) y ang secara efek tif
membersihk an k otoran dari kulit dan melepask an sel-sel k ulit mati y ang membuat kulit tampak bersih dan segar. Citra ak an terus melak uk an inov asi terhadap produk-produk perawatan k ulit dengan meluncurk an produk-produk y ang berhubungan dengan wanita Indonesia. Fak ta-fak ta utama lainny a berk aitan dengan merek Citra, y aitu sebagai berikut. • Selama beberapa tahun terak hir, nilai dan v olume Citra terus tumbuh. Pertumbuhanny a didukung oleh inov asi y ang berk aitan dengan k onsumen Citra. • Citra y ang terus berk omitmen untuk menggali wawasan konsumen dan menciptak an inov asi berdasark an wawasan telah dianugerahi hadiah ini. Ini tercermin dari berbagai penghargaan y ang diraih Citra dalam tiga tahun belak angan ini secara berturut-turut, antara lain Indonesian Best Brand Awards dan Indonesian Consumer Satisfaction A ward. • Menurut Majalah SWA , dalam pasar Hand & Body Lotion, Citra memilik i indek s loy alitas tertinggi. Berdasark an temuan ini, Citra memperoleh Indonesian Consumer Loy alty Awards pada tahun 2006. • Pada tahun 2006, Citra meluncurk an Ak tiv asi Rumah Cantik Citra y ang merupak an rumah spa semi permanen untuk merasak an sepenuhny a produk -produk Citra untuk merawat dan mempercantik jiwa.
98
4.1.2
Kondisi Perusahaan Kondisi PT Unilev er Indonesia Tbk . dari tahun k e tahun semak in mengalami
k emajuan, di mana hal ini dapat diamati dari ik htisar data k euangan penting dari Perseroan untuk lima tahun y ang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 y ang dijelask an pada grafik-grafik berik ut ini.
Gambar 4.3 Penjualan Bersih (Miliar Rupiah) Tahun 2005-2009 Sumber: Laporan Tahunan (Annual Report) 2009 PT Unilev er Indonesia Tbk .
99
Gambar 4.4 Laba Kotor (Miliar Rupiah) Tahun 2005-2009 Sumber: Laporan Tahunan (Annual Report) 2009 PT Unilev er Indonesia Tbk .
Gambar 4.5 Laba Usaha (Miliar Rupiah) Tahun 2005-2009 Sumber: Laporan Tahunan (Annual Report) 2009 PT Unilev er Indonesia Tbk .
100
Gambar 4.6 Laba Bersih (Miliar Rupiah) Tahun 2005-2009 Sumber: Laporan Tahunan (Annual Report) 2009 PT Unilev er Indonesia Tbk .
4.1.3
Struktur Perusahaan Struk tur perusahaan Unilev er Indonesia didesain supay a k eputusan dapat cepat
diambil, di mana pada posisi puncak terbagi k e dalam dewan k omisaris dan direk si. Kegiatan Perseoran sehari-hari dipimpin Direk si dengan dukungan badan-badan lain termasuk Komite A udit. Direk si bertanggung jawab k epada Dewan Komisaris, y ang berperan sebagai badan pengawasan dan pemantauan y ang independen sek aligus memberik an masuk an k epada Direk si. Sedangk an Dewan Komisaris bertanggung jawab k epada pemegang saham. Badanbadan ini bek erjasama untuk mengendalik an risik o, menjalank an pengawasan, dan menjaga ak untabilitas dalam Unilev er Indonesia. • Dewan Komisaris Dewan komisaris adalah sebuah dewan y ang bertugas untuk melak uk an pengawasan dan memberik an nasihat k epada direk tur Perseroan terbatas (PT), di mana dewan k omisaris terdiri dari 1 Presiden Komisaris dan 3 Komisaris Independen. Peran dan tanggung jawab
101
Dewan Komisaris, y aitu memantau dan mengawasi k ebijak an Direk si dalam menjalank an Perseroan. Dewan Komisaris menerima laporan berk ala dari Direk si dan k omite lain y ang terk ait, memberik an nasihat terhadap masalah y ang relev an seperti diatur dalam A nggaran Dasar Perseroan. Sebagai tambahan, Dewan Komisaris bertugas untuk melak uk an tugas-tugas lain sebagaimana ditentuk an oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dari wak tu k e wak tu. Dewan Komisaris bertanggung jawab k epada pemegang saham pada saat RUPST. Dewan Komisaris selanjutny a diberi wewenang oleh RUPST untuk menunjuk Kantor Ak untan Publik y ang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) guna mengaudit pembuk uan Perseroan; serta menetapk an pembay aran untuk Kantor Akuntan Publik tersebut. • Direk si Direk si adalah seseorang y ang ditunjuk untuk memimpin Unilev er Indonesia. Pada Gambar 4.7 disajik an struk tur organisasi direk si tersebut. Peran dan tanggung jawab utama Direk si adalah memimpin dan mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan memanfaatk an, memelihara, dan mengelola aset Perseroan demi k epentingan bisnis Perseoran. Direk si bertanggung jawab k epada Dewan Komisaris. Setelah terpilih, Direk si menerima sebuah dok umen Manual Direk si y ang komprehensif dan mendapat penjelasan terperinci mengenai tanggung jawab merek a. Direk si diharapk an untuk terus mengembangk an diri dan k eahlian merek a demi Perseroan. Untuk itu, Direk si mengik uti pelatihan dan pendidik an ek sekutif y ang berk elanjutan terk ait dengan bisnis Perseroan, seperti tata k elola perusahaan dan strategi k epemimpinan. Direk si mewak ili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan berk aitan dengan semua hal dan permasalahan, y ang mengik at pihak Perseroan dengan pihak lain dan sebalik ny a, dan untuk melak sanak an semua tugas baik y ang meny angk ut manajemen maupun permasalahan lain selama masih dalam batas-batas A nggaran Dasar Perseroan.
102
Gambar 4.7 Struk tur Organisasi Sumber: Laporan Tahunan (Annual Report) 2009 PT Unilev er Indonesia Tbk .
103
4.1.4
Profil Responden yang Menjadi Unit A nalisis Profil responden di dalam penelitian ini dibedak an menurut jenis k elamin, usia,
tingk at pendidik an, profesi, dan tingk at pendapatan per bulan. Berik ut disajik an penjelasan mengenai k arak teristik -k arak teristik responden tersebut. a. Profil Responden Berdasark an Jenis Kelamin Dari 200 orang responden, seluruh responden berjenis k elamin wanita (100%), di mana hal tersebut tampak lebih jelas pada Gambar 4.8 berik ut ini.
100%
Pria Wanita
Gambar 4.8 Jenis Kelamin Responden Sumber: Peneliti (2010)
b. Profil Responden Berdasark an Usia Dari 200 orang responden, terdapat 15 responden (7%) y ang berusia di kurang dari atau sama dengan 20 tahun, 63 responden (31%) y ang berusia 21 hingga 25 tahun, 47 responden (23%) y ang berusia 26 hingga 30 tahun, 30 responden (15%) y ang berusia 31 hingga 35 tahun, 23 responden (12%) y ang berusia 36 hingga 40 tahun, 9 responden
104
(5%) y ang berusia 41 hingga 45 tahun, 5 responden (3%) y ang berusia 46 hingga 50 tahun, 4 responden (2%) y ang berusia 51 hingga 55 tahun, 2 responden (1%) y ang berusia 56 hingga 60 tahun, dan 2 responden (1%) y ang berusia di atas 60 tahun. Untuk itu di dalam penelitian ini, responden terbany ak berada pada k isaran usia 21 hingga 25 tahun, y aitu sebesar 31% dari total responden penelitian dan responden terbany ak k edua berada pada k isaran usia 26 hingga 30 tahun, y aitu sebesar 23% dari total responden penelitian. Untuk lebih jelasny a mengenai usia responden dapat di lihat pada Gambar 4.9 berikut ini.
2% 1% 3%
5%
< 20 atau = 20 21-25
1%
26-30
7%
12%
31%
15%
31-35 36-40 41-45
23%
46-50 51-55 56-60 > 60
Gambar 4.9 Usia Responden Sumber: Peneliti (2010)
c. Profil Responden Berdasark an Tingk at Pendidik an Dari 200 orang responden, terdapat 4 responden (2%) y ang sudah meraih tingk at pendidik an
SD,
4
responden
(2%)
y ang
sudah
meraih
tingk at
pendidik an
SMP/sederajatny a, 50 responden (25%) y ang sudah meraih tingk at pendidik an
105
SMA /sederajatny a, 20 responden (10%) y ang sudah meraih tingk at pendidik an D3, 117 responden (58%) y ang sudah meraih tingk at pendidik an S1, dan 5 responden (3%) y ang memberik an jawaban lainny a terhadap tingk at pendidik an y ang sudah diraih. Untuk itu di dalam penelitian ini, lebih dari separuh jumlah responden, y aitu sebany ak 58% dari total responden, y ang sudah meraih tingk at pendidik an S1. Selain itu, jumlah responden terbany ak k edua, y aitu sebany ak 25% dari total responden, adalah responden y ang telah meraih tingk at pendidik an SMA /sederajatny a. Untuk lebih jelasny a mengenai tingk at pendidik an y ang sudah diraih oleh responden dapat di lihat pada Gambar 4.10 berik ut ini.
3%
2% 2% 25%
58%
10%
SD SMP/Sederajatny a SMA /Sederajatny a D3 S1 Lainny a
Gambar 4.10 Tingk at Pendidik an Responden Sumber: Peneliti (2010)
d. Profil Responden Berdasark an Profesi Dari 200 orang responden, terdapat 36 responden (18%) y ang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa, 119 responden (59%) y ang berprofesi sebagai pegawai atau k ary awan, 13 responden (7%) y ang berprofesi sebagai wiraswasta, 14 responden (7%) y ang
106
berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dan 18 responden (9%) y ang memberik an jawaban profesi y ang lainny a. Untuk itu di dalam penelitian ini, lebih dari separuh jumlah responden, y aitu sebany ak 59% dari total responden, berprofesi sebagai pegawai atau k ary awan. Selain itu, jumlah responden terbany ak k edua, y aitu sebany ak 18% dari total responden, adalah responden y ang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa. Untuk lebih jelasny a mengenai profesi responden dapat di lihat pada Gambar 4.11 berik ut ini.
7% 7%
9%
18%
Pelajar/Mahasiswa Pegawai/Kary awan Wiraswasta
59%
Ibu Rumah Tangga Lainny a
Gambar 4.11 Profesi Responden Sumber: Peneliti (2010)
e. Profil Responden Berdasark an Tingk at Pendapatan Per Bulan Dari 200 orang responden, terdapat 21 responden (10%) dengan tingk at pendapatan per bulan kurang dari atau sama dengan Rp 1.000.000,00; 74 responden (37%) dengan tingk at pendapatan per bulan Rp 1.000.001,00 hingga Rp 3.000.000,00; 70 responden (35%) dengan tingk at pendapatan per bulan Rp 3.000.001,00 hingga Rp 5.000.000,00; 14 responden (7%) dengan tingk at pendapatan per bulan Rp 5.000.001,00 hingga Rp
107
7.000.000,00; 9 responden (5%) dengan tingk at pendapatan per bulan Rp 7.000.001,00 hingga Rp 9.000.000,00; dan 12 responden (6%) dengan tingk at pendapatan per bulan lebih dari Rp 9.000.000,00. Untuk itu di dalam penelitian ini, responden paling bany ak , y aitu sebany ak 37%, memilik i tingk at pendapatan per bulan sebesar Rp 1.000.001,00 hingga Rp 3.000.000,00 dan jumlah responden terbany ak k edua, y aitu sebany ak 35%, memilik i tingk at pendapatan per bulan sebesar Rp 3.000.001,00 hingga Rp 5.000.000,00. Untuk lebih jelasny a mengenai tingk at pendapatan per bulan responden dapat di lihat pada Gambar 4.12 berik ut ini.
< Rp 1.000.000,00 atau = Rp 1.000.000,00 7%
5%
6%
Rp 1.000.001,00 - Rp 3.000.000,00
10%
Rp 3.000.001,00 - Rp 5.000.000,00 37% 35%
Rp 5.000.001,00 - Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.001,00 - Rp 9.000.000,00 > Rp 9.000.000,00
Gambar 4.12 Tingk at Pendapatan Per Bulan Responden Sumber: Peneliti (2010)
108
4.2
A nalisis Data
4.2.1 Spesifikasi Model Perny ataan atau dugaan hipotesis penelitian telah diny atak an secara rinci pada rancangan uji hipotesis bab 3 bagian 3.7. Untuk itu, peneliti langsung berlanjut k e langk ah spesifik asi model berik utny a. Terdapat empat v ariabel y ang terlibat di dalam penelitian ini, y aitu dijelask an pada Tabel 4.1. Perlu diingat bahwa pengolahan data dengan LISREL mensy aratk an bahwa, nama v ariabel manifest (indik ator) dan v ariabel laten harus tidak lebih daripada 8 k arak ter (Ghozali dan Fuad, 2008, p77). Untuk itu, di dalam tahap ini, peneliti juga memberik an k eterangan mengenai singk atan-singk atan y ang peneliti gunak an dalam pengolahan data dengan LISREL y ang nantiny a ak an muncul di hasil pengolahan data.
Tabel 4.1 Spesifik asi Kategori Variabel Variabel
Variabel
Singkatan
Kategori
expmark
Laten Ek sogen
Ksi1
ξ
1
celeb
Laten Ek sogen
Ksi2
ξ
2
Brand Trust
trust
Laten Endogen
Eta1
η
1
Brand Loyalty
loy alty
Laten Endogen
Eta2
η
2
Experiential Marketing Celebrity Endorsement
Simbol
Manifest 13 indik ator 5 indik ator 8 indik ator 3 indik ator
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.2 hingga 4.5 dijelask an mengenai k omponen y ang termasuk k e dalam indik ator-indik ator pada Tabel 4.1.
109
Tabel 4.2 V ariabel Manifest Experiential Marketing Variabel Manifest
Simbol
Singk atan
Penglihatan
X1
SENSE1
Pendengaran
X2
SENSE2
Penciuman
X3
SENSE3
Perasa
X4
SENSE4
Peraba
X5
SENSE5
Perasaan batin
X6
FEEL1
Emosi
X7
FEEL2
Pemik iran k onv ergen
X8
THINK1
Pemik iran div ergen
X9
THINK2
Pengalaman fisik
X10
ACT1
Gay a hidup
X11
ACT2
Interak si
X12
ACT3
X13
RELA TE1
Menghubungk an orang-orang dengan sistem sosial y ang lebih luas Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.3 V ariabel Manifest Celebrity Endorsement Variabel Manifest
Simbol
Singk atan
Expertise
X14
CREDI1
Trustworthiness
X15
CREDI2
Similarity
X16
A TTRAC1
Familiarity
X17
A TTRAC2
Likeability
X18
A TTRAC3
Sumber: Peneliti (2010)
110
Tabel 4.4 V ariabel Manifest Brand Trust Variabel Manifest
Simbol
Singk atan
Kemampuan untuk menepati janji
Y1
RELI1
Keinginan untuk menepati janji
Y2
RELI2
Y3
RELI3
Y4
RELI4
Altruism
Y5
INTEN1
Honesty
Y6
INTEN2
Dependability
Y7
INTEN3
Fairness
Y8
INTEN4
Kemampuan memuask an k ebutuhan konsumen Keinginan memuask an k ebutuhan konsumen
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.5 V ariabel Manifest Brand Loyalty Variabel Manifest Perilak u pembelian ulang, k arena konsumen puas dengan merek tersebut
Word of mouth Kerelaan untuk membay ar pada harga premium
Simbol
Singk atan
Y9
BEHA V1
Y10
A TTITU1
Y11
A TTITU2
Sumber: Peneliti (2010)
Berdasark an hipotesis y ang dibentuk diduga adany a hubungan-hubungan struk tural berikut ini. • Variabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust • Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust
111
• Variabel brand trust memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand
loyalty • Variabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty • Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty • Variabel experiential marketing memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty • Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty
Diagram jalur hubungan antara v ariabel-v ariabel laten dan antara v ariabel laten beserta indik ator-indik atorny a digambark an pada Gambar 4.13, di mana hubungan antara v ariabel-v ariabel laten tersebut merupak an hubungan recursive, y aitu pola hubungan antarv ariabel y ang memilik i satu arah (Yamin dan Kurniawan, 2009, p69).
112
δ
δ
4
X4
δ
5
δ
6
δ
7
δ δ δ
8
9
10
X6
X7
X8
λ
X 61
λ
X 71
λ
X 81
λ X9
X10
λ
X3
λ
X5
δ
3
X2
λ
X 41
δ
2
X 31
ε
1
Y1
X1
λ
X 21
λ
ε
1
Y2
λ
X 11
ε
2
λ
Y 11
Y 21
λ
ε
Y3
Y4
λ
λ
Y 31
δ δ
11
12
13
X11
λ
ε
5
Y5
ETA 1
(γ )
X 101
Y6
λ
Y 51
ε
7
Y7
λ
λ
Y 71
Y 61
(β ) 21
λ
8
Y8
λ
Y 81
X 111
ETA2
X 121
λ
X12 X 131
X 142
λ
X 152
(ζ ) λ
X 162
λ
X 172
λ
X 182
X14
X15
X16
X17
X18
δ
δ
δ
δ
δ
X13 14
15
16
λ
Y 102
λ
Y 112
KSI2
17
18
Gambar 4.13 Hubungan Antarv ariabel 112
Y9
ε
9
Y10
ε
10
Y11
ε
11
Y 92
12
λ
ε
6
11
Sumber: Peneliti (2010)
Y 41
ε
(γ )
KSI1
1
δ
4
X 51
X 91
λ
3
(ζ ) 2
113
4.2.2 Identifikasi Model Berdasark an informasi pada Tabel 4.1 dapat dik etahui bahwa total v ariabel teramati (v ariabel manifest) y ang ada di dalam penelitian ini, y aitu sejumlah 29 v ariabel teramati (indik ator), dengan rincian, y aitu 13 indik ator untuk experiential marketing , 5 indik ator untuk
celebrity endorsement, 8 indik ator untuk brand trust, dan 3 indik ator untuk brand loyalty . Berdasark an pada jumlah v ariabel teramati tersebut (n = 29), mak a jumlah data y ang bisa diperoleh untuk pengolahan SEM, y aitu sejumlah 435, y ang diperoleh dari perhitungan berikut ini. Jumlah data = (n x (n + 1))/2 = (29 x (29 +1))/2 = 435 Jumlah data tersebut ak an peneliti bandingk an dengan jumlah parameter y ang diestimasi. Jumlah parameter y ang diestimasi pada penelitian ini, y aitu sejumlah 64 parameter, di mana jumlah tersebut diperoleh dari Parameter Specifications pada output LISREL y ang dapat dilihat pada bagian lampiran. Dengan jumlah data (435) dan jumlah parameter (64), mak a jumlah parameter y ang diestimasi lebih k ecil dari jumlah data y ang dik etahui, sehingga model di dalam penelitian ini termasuk k e dalam over-identified model atau dengan k ata lain, model tersebut tidak termasuk k e dalam model y ang under-identified atau unidentified y ang memang tidak memilik i peny elesaian y ang unik . LISREL secara otomatis juga dapat menampilk an k eterangan mengenai model y ang under-id entified atau unidentified y aitu dengan peringatan adany a degree of freedom y ang negatif, sehingga apabila nantiny a terjadi respesifik asi model dengan mengeluark an v ariabel teramati tertentu atau dengan menambah dan mengurangi suatu hubungan, peneliti tidak ak an melak uk an perhitungan manual lagi, dan ak an langsung memfokusk an pada analisis hasil pengolahan.
113
114
4.2.3 Screening Data Sebelum peneliti melanjutk an k e dalam tahap estimasi model, peneliti terlebih dahulu ak an melak uk an screening data. Hal ini sesuai dengan y ang diny atak an oleh Ghozali dan Fuad (2008, p65), y aitu “Sebelum melak uk an analisis Structural Equation Modeling , sangat dianjurk an untuk melak uk an screening data untuk memberik an gambaran mengenai desk riptif data (mean, standar dev iasi, dan juga y ang terpenting adalah untuk memastik an terpenuhiny a asumsi-asumsi SEM seperti normalitas)”. Sk ala y ang digunak an dalam pengumpulan data merupak an sk ala ordinal, untuk itu, sebelum screening data dilak uk an, peneliti terlebih dahulu ak an mengubah data y ang semula bersk ala ordinal menjadi data continuous, dik arenak an peneliti juga ingin menguji asumsi
multivariate normality y ang ak an digunak an dalam penentuan metode estimasi di tahap selanjutny a, di mana pengujian multivariate normality tersebut tidak dapat dilak uk an jik a data berada dalam sk ala ordinal. Pengubahan jenis data dilak uk an secara otomatis dengan bantuan LISREL 8.70. Berik ut adalah ringk asan hasil dari proses screening data.
Tabel 4.6 Univariate Summary Statistics for Continuous Variables
Total Sample Size = 200 Variable
Mean
Standar Deviasi
Minimum
Frekuensi
Maximum
Frekuensi
SENSE1
4.450
0.591
1.000
1
5.000
97
SENSE2
4.370
0.543
3.000
6
5.000
80
SENSE3
4.210
0.606
2.000
1
5.000
61
SENSE4
3.810
0.759
1.000
1
5.000
34
SENSE5
3.775
0.766
2.000
8
5.000
33
FEEL1
4.410
0.551
3.000
6
5.000
88
FEEL2
4.040
0.686
2.000
1
5.000
50
THINK1
4.245
0.589
3.000
16
5.000
65
THINK2
4.065
0.681
2.000
1
5.000
52
115
(Lanjutan Tabel 4.6) Variable
Mean
Standar Deviasi
Minimum
Frekuensi
Maximum
Frekuensi
ACT1
4.185
0.602
2.000
1
5.000
57
ACT2
4.240
0.674
2.000
2
5.000
73
ACT3
4.330
0.550
3.000
8
5.000
74
RELA TE1
3.625
0.746
2.000
9
5.000
23
CREDI1
3.905
0.734
1.000
1
5.000
39
CREDI2
3.800
0.673
2.000
1
5.000
28
A TTRAC1
3.720
0.724
2.000
4
5.000
28
A TTRAC2
3.600
0.750
1.000
1
5.000
22
A TTRAC3
3.805
0.728
1.000
1
5.000
29
RELI1
3.825
0.653
3.000
63
5.000
28
RELI2
3.920
0.613
3.000
46
5.000
30
RELI3
3.860
0.688
3.000
63
5.000
35
RELI4
3.820
0.678
2.000
1
5.000
30
INTENS1
3.970
0.657
2.000
1
5.000
39
INTENS2
3.935
0.619
3.000
45
5.000
32
INTENS3
3.715
0.668
2.000
3
5.000
21
INTENS4
3.795
0.620
2.000
1
5.000
21
BEHA V1
3.900
0.750
1.000
1
5.000
42
A TTITU1
4.070
0.630
2.000
1
5.000
46
A TTITU2
3.630
0.822
1.000
1
5.000
26
Sumber: Peneliti (2010)
Menurut Yamin dan Kurniawan (2009, p23), salah satu fungsi dari screening data adalah untuk memerik sa ulang apak ah terdapat k esalahan pengetik an data y ang di-input atau apak ah terdapat missing value (responden tidak memilih salah satu dari sebuah item pertany aan). Dari Tabel 4.6 dapat dik etahui bahwa jumlah sample y ang digunak an di dalam penelitian ini berjumlah 200 sample. Selain itu, di dalam output hasil screening data tidak
116
ditemuk an adany a k eterangan number of missing values y ang berarti bahwa tidak ada data y ang hilang dalam proses pemasuk an data. Sk ala Lik ert y ang digunak an dalam penelitian ini terdiri dari lima jenis k ategori, y aitu sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), biasa atau netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). Berarti nilai minimum y ang mungk in muncul atas tanggapan terhadap masing-masing indik ator, y aitu sebesar 1 dan nilai mak simum y ang mungk in muncul adalah sebesar 5. Dengan melihat nilai minimum dan mak simum pada Tabel 4.6, dapat diamati bahwa tidak ada nilai ek strim y ang tidak masuk ak al atau dengan k ata lain tidak terdetek si adany a
outliers pada penelitian ini.
Tabel 4.7 Test of Multivariate Normality for Continuous Variables Sk ewness and Kurtosis Chi-Square
P-Value
392.764
0.000
Sumber: Peneliti (2010)
Menurut Ghozali dan Fuad (2008, p67), asumsi multivariate normality jauh lebih penting daripada univ ariate normality . Multivariate normality menunjukk an bahwa data tidak normal secara simultan. Berik ut adalah pengujian multivariate normality berdasark an pada informasi p-v alue di Tabel 4.7. • Dasar Pengambilan Keputusan Jik a P-Value Sk ewness dan Kurtosis > 0.05, mak a data normal secara simultan Jik a P-Value Sk ewness dan Kurtosis < 0.05, mak a data tidak normal secara simultan • Keputusan P-Value Sk ewness dan Kurtosis = 0.000 < 0.05, mak a data tidak normal secara simultan, sehingga data di dalam penelitian ini tidak memenuhi asumsi multivariate normality .
117
4.2.4
Estimasi Model Berdasark an pada terpenuhi atau tidak ny a asumsi multivariate normality , k arena
data tidak normal secara simultan dan telah diubah k e dalam bentuk k ontinu, mak a metode estimasi y ang digunak an adalah Robust Maximum Likelihood .
4.2.5 Uji Kecocokan Keseluruhan Model Pada bagian ini, peneliti ak an menggunak an informasi tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model y ang terdapat di Tabel 3.7. Khusus untuk penilaian statistic chisquare, menurut Hu et al. (Ghozali dan Fuad, 2008, p258) hany a Satorra-Bentler Scaled ChiSquare y ang menghasilk an estimasi chi-square y ang paling v alid, berapapun jumlah sampel, dan pada penggunaan data y ang tidak normal. Untuk itu nilai statistic chi-square y ang ak an digunak an dalam uji k ecocok an k eseluruhan model adalah Satorra-Bentler Scaled Chi-Square. Pada Tabel 4.8 disajik an hasil untuk uji k ecocok an model k eseluruhan.
Tabel 4.8 Uji Kecocok an Keseluruhan Model 1 Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ ⎝χ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0) Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit 0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.79
Tidak Fit
118
(Lanjutan Tabel 4.8) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.070 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.065 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 4.07 ECVI for Saturated Model = 4.37 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 4.07 ECVI for Independence Model = 45.64
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit 0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.75
Tidak Fit
119
(Lanjutan Tabel 4.8) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.92 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.96
Good fit
120
(Lanjutan Tabel 4.8) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.96 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 682.31/ 371 = 1.839
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 810.31
Saturated A IC = 870.00 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 810.31
Independence A IC = 9082.92 Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 1085.40
Saturated CA IC = 2739.77
Fit
121
(Lanjutan Tabel 4.8) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Independence CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 1085.40
Fit
Independence CA IC = 9207.57 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 128.54 Sumber: Peneliti (2010)
Berdasark an pada informasi pada Tabel 4.8, dapat diamati bahwa terdapat 5 uk uran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 13 uk uran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit. Sebagian besar uk uran k ecocok an tersebut menunjukk an hasil y ang fit, sehingga dapat dik atak an bahwa k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a. Namun sebelum itu, k ecocok an k eseluruhan model ini sebenarny a masih bisa ditingk atk an dengan memanfaatk an informasi y ang ada di
Modification Index, seperti tampak pada Gambar 4.14.
122
Gambar 4.14 Modification Index Sumber: Peneliti (2010)
Pada Gambar 4.14 dapat dik etahui bahwa modifik asi y ang mungk in dilak uk an antara lain, y aitu (1) menjadik an indik ator A TTRAC1 y ang merupak an indik ator dari v ariabel laten
celebrity endorsement sek aligus juga menjadi indik ator dari v ariabel laten experiential marketing , (2) menjadik an indik ator RELA TE1 y ang merupak an indik ator dari v ariabel laten experiential marketing sek aligus juga menjadi indik ator dari v ariabel laten celebrity endorsement, (3) menjadik an indik ator INTENS4 y ang merupak an indik ator dari v ariabel laten brand trust sek aligus juga menjadi indik ator dari v ariabel laten brand loyalty , dan (4) menambahk an hubungan di antara k esalahan penguk uran antara indik ator-indik ator tertentu seperti y ang disarank an di gambar. Untuk melak uk an modifik asi tersebut, Ghozali dan Fuad (2008, p339) meny atak an bahwa apapun modifik asi y ang dilak uk an harus sesuai dan dapat
123
dipertanggung jawabk an sesuai dengan teori”, dan peneliti tidak menemuk an adany a teori y ang menduk ung untuk diberlak uk anny a modifik asi-modifik asi tersebut. Lagipula, sebagian besar uk uran GOF telah meny atak an bahwa model ini fit dan model ini pun dibangun atas berbagai teori dasar y ang cukup kuat. Hal ini sesuai dengan salah satu konsensus y ang ada di antara para peneliti y ang dipantau oleh Bollen dan Long (Wijanto, 2008, pp49-50), y aitu bahwa “Petunjuk terbaik dalam menilai k ecocok an model adalah teori substantif y ang k uat. Jik a model hany a menunjukk an atau mewak ili teori substantif y ang tidak k uat, dan mesk ipun model mempuny ai k ecocok an y ang sangat baik , agak suk ar bagi k ita untuk menilai model tersebut”. Untuk itulah peneliti tidak mengadak an modifik asi y ang disarank an oleh output
Modification Index dan melanjutk an k e tahap berikutny a, y aitu uji k ecocok an model penguk uran.
4.2.6 Uji Kecocokan Model Pengukuran Ev aluasi pada uji k ecocok an model penguk uran terdiri dari ev aluasi terhadap v aliditas dari model penguk uran dan ev aluasi terhadap reliabilitas dari model penguk uran. Sebelum melak uk an uji reliabilitas, peneliti terlebih dahulu ak an melak uk an uji v aliditas, dik arenak an indik ator y ang tidak v alid ak an dik eluark an dari model. Terdapat dua jenis penilaian agar suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik , y aitu dengan berdasark an pada nilai t muatan fak tor dan muatan fak tor standar. Suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik , jik a: (1) Nilai t muatan fak torny a lebih besar dari nilai kritis (>1.96). Nilai k ritis sebesar 1.96 diperoleh dari nilai t tabel dengan lev el signifik ansi 5% dan jumlah sampel 200. (2) Muatan fak tor standarny a (standardized factor lo adings) lebih besar atau sama dengan 0.70 (Rigdon dan Ferguson) atau muatan fak tor standarny a > 0.50 (Igrabia, et al.).
124
Memang terdapat dua pandangan mengenai nilai minimal untuk muatan fak tor standar, namun sepengamatan peneliti, masih bany ak referensi y ang menggunak an nilai minimal sebesar 0.50. Untuk itu di dalam penelitian ini, peneliti ak an menggunak an standar nilai minimal ter sebut. Sehingga, dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua kriteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 dan (2) Muatan fak tor standar > 0.50 Pada Tabel 4.9 disajik an informasi mengenai nilai t, muatan fak tor standar/
standardized factor loadings (SFL), dan juga k esimpulan mengenai v aliditas dari masingmasing v ariabel teramati berk aitan dengan v ariabel laten merek a masing-masing. Tabel 4.9 Uji Validitas (1) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE1
0.45
7.46
-
-
-
-
-
-
Kurang Baik
SENSE2
0.61
10.69
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.69
11.60
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE4
0.46
6.55
-
-
-
-
-
-
Kurang Baik
SENSE5
0.40
5.51
-
-
-
-
-
-
Kurang Baik
FEEL1
0.57
9.52
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.68
12.10
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.72
12.99
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.62
10.20
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT1
0.52
8.69
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.66
11.63
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT3
0.52
8.54
-
-
-
-
-
-
Baik
RELA TE1
0.52
7.63
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.98
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.01
-
-
-
-
Baik
125
(Lanjutan Tabel 4.9) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
A TTRAC1
-
-
0.69
12.20
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.03
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.27
-
-
-
-
Baik
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.86
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.09
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.72
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.00
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.67
9.97
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.15
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.22
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.78
11.12
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.74
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.9 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Namun untuk muatan fak tor standar, terdapat 3 v ariabel teramati y ang tidak v alid, k arena muatan fak tor standarny a lebih k ecil dibanding 0.5. Ketiga v ariabel teramati tersebut adalah SENSE1, SENSE4, dan SENSE5. Sehingga di dalam model penelitian ini, v ariabel laten y ang seluruh v ariabel teramatiny a memilik i v aliditas y ang baik , k arena telah memenuhi dua k riteria v aliditas y ang baik , adalah v ariabel laten celebrity endorsement, brand trust, dan brand
126
loyalty . Berbeda dengan v ariabel laten experiential marketing y ang memilik i beberapa v ariabel teramati y ang kurang baik dari segi v aliditas, di mana adany a uk uran v aliditas y ang k urang baik dari beberapa v ariabel teramatiny a tersebut ak an dapat memengaruhi reliabilitas dari v ariabel laten experiential marketing tersebut menjadi tidak reliabel.
4.2.7 Respesifikasi Model (A ) Berdasark an pada hasil uji v aliditas pada Tabel 4.9, v ariabel teramati SENSE1, SENSE4, dan SENSE5 tidak memenuhi salah satu sy arat y ang harus dipenuhi agar suatu v ariabel teramati bisa dik atak an memilik i v aliditas y ang baik , mak a SENSE1, SENSE4, dan SENSE5 seharusny a dik eluark an dari model di penelitian ini. Namun, k etigany a tidak perlu dik eluark an sek aligus, k arena k etik a satu indik ator dik eluark an dari model, mak a nilai muatan fak tor standar dan nilai t dari indik ator-indik ator lain y ang masih berada di dalam model penelitian ak an ik ut berubah, dan untuk itu ada k emungk inan indik ator y ang semula tidak v alid dapat menjadi v alid, walaupun hal tersebut tidak selalu terjadi. Indik ator y ang pertama k ali ak an dik eluark an dari model adalah indik ator dengan nilai muatan fak tor standar terk ecil, y aitu SENSE5 dengan muatan fak tor standar sebesar 0.40. Dengan dik eluark anny a indik ator tersebut, mak a model di penelitian ini menjadi seperti apa y ang ditampilk an pada Gambar 4.15. Pada gambar tersebut dapat diamati bahwa v ariabel laten experiential marketing y ang pada model awal memilik i 13 buah v ariabel teramati, k ini v ariabel teramatiny a menjadi 12 buah, k arena dik eluark anny a SENSE5 dari penelitian.
127
Gambar 4.15 Respesifik asi Model (A ) Sumber: Peneliti (2010)
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.15, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.10 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.15. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa hasil k eputusan mengenai uji k ecocok an k eseluruhan adalah sama dengan hasil k eputusan uji k ecocok an k eseluruhan pada model penelitian sebelum direspifik asi. Walaupun dari segi k eputusan terdapat hasil y ang sama, y aitu terdapat 5 ukuran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 13 uk uran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit,
128
namun dari segi angk a hasil pengolahan terdapat beberapa perbedaan, y aitu tampak pada ukuran derajat k ecocok an Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ), Expected
Cross-Validation Index (ECVI), Normed Fit Index (NFI), Normed Chi-Square, Akaik e Information Criterion (A IC), Consistent Akaike Information Criterion (CAIC), dan Critical N (CN), hany a saja angk a hasil pengolahan tersebut masih terdapat pada daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusanny a pun sama. Karena sebagian besar uk uran k ecocok an tersebut menunjukk an hasil y ang fit, sehingga dapat dik atak an bahwa k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a.
Tabel 4.10 Uji Kecocok an Keseluruhan 2 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ ⎝χ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0) Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit
Tidak Fit
0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.79 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Standardized RMR = 0.070
Tidak Fit
129
(Lanjutan Tabel 4.10) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.066 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.85 ECVI for Saturated Model = 4.08 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.85 ECVI for Independence Model = 44.16
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit 0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.75
Tidak Fit
130
(Lanjutan Tabel 4.10) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.93 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.96
Good fit
131
(Lanjutan Tabel 4.10) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.96 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 641.21/ 344 = 1.864
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 765.21
Saturated A IC = 812.00 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 765.21
Independence A IC = 8788.63 Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 1031.71
Saturated CA IC = 2557.12
Fit
132
(Lanjutan Tabel 4.10) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Independence CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 1031.71
Fit
Independence CA IC = 8908.98 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 127.61 Sumber: Peneliti (2010)
Sebenarny a setelah uji k ecocok an k eseluruhan selesai, tahap selanjutny a y ang ak an dilak uk an peneliti, adalah uji k ecocok an model penguk uran. Namun, sebenarny a uji k ecocok an model k eseluruhan y ang ada pada Tabel 4.10 belum selesai. Dengan meninjau k embali informasi y ang tersedia di Tabel 3.7 mengenai rangkuman k riteria uji k ecocok an, mak a terdapat dua k ategori besar penilaian, y aitu penilaian untuk tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model dan untuk perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.10 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, peneliti juga ak an melak uk an uji k ecocok an untuk perbandingan antarmodel, guna membandingk an antara model awal sebelum respesifik asi dengan hasil respesifik asi model (A ), di mana hasil uji k ecocok an tersebut ditampilk an pada Tabel 4.11.
133
Tabel 4.11 Uji Kecocok an Keseluruhan 2 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Model
Respesifikasi
Kecocokan
Pengambilan
A wal
Model (A)
Keputusa n
Keputusa n
Statistic Chi-square
Nilai
χ
2
semak in
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
k ecil semak in baik
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
682.31
641.21
Lebih baik
311.31
297.21
Lebih baik
1.55655
1.48605
Lebih baik
0.79
0.79
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
Tidak mengalami perubahan
4.07
3.85
Lebih baik
0.75
0.75
Tidak mengalami
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index
Nilai lebih tinggi
atau Non-Normed Fit
adalah lebih baik
perubahan 0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
0.92
0.93
Lebih baik
0.92
0.92
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.84
0.84
Tidak mengalami perubahan
134
(Lanjutan Tabel 4.11) Ukuran Derajat
Dasar
Model
Respesifikasi
Kecocokan
Pengambilan
A wal
Model (A)
Keputusa n
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.67
0.67
Tidak mengalami perubahan
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah
810.31
765.21
Lebih baik
1085.40
1031.71
Lebih baik
lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information Criterion
lebih k ecil adalah
(CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) model awal = 311.31/200 = 1.55655 • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (A ) = 297.21/ 200 = 1.48605 Dengan membandingk an antara model awal penelitian dengan hasil respesifik asi model (A ) pada Tabel 4.11, mak a terdapat 7 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (A ) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a. Hal ini sesuai dengan teori bahwa terdapat beberapa alasan k enapa suatu model memilik i fit y ang buruk , salah satuny a, y aitu adany a specification error . Specification error timbul bisa disebabk an oleh beberapa peny ebab, salah satuny a adalah adany a indik ator y ang tidak v alid dan
135
memilik i reliabilitas y ang k urang (Ghozali dan Fuad, 2008, pp339-340). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (A) adalah baik (fit) dan hasil respesifik asi model (A ) ini juga lebih baik dibandingk an model penelitian awal, mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model pengukuran. Seperti y ang telah dijelask an sebelumny a bahwa uji k ecocok an model penguk uran terdiri dari uji v aliditas dan uji reliabilitas. Namun sebelum uji reliabilitas dilak uk an, peneliti harus memastik an bahwa seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.12 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (A ). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua kriteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.12 Uji Validitas ( 2) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE1
0.44
7.49
-
-
-
-
-
-
Kurang Baik
SENSE2
0.62
10.85
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.70
11.52
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE4
0.45
6.35
-
-
-
-
-
-
Kurang Baik
FEEL1
0.56
9.13
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.68
11.98
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.73
13.06
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.62
10.14
-
-
-
-
-
-
Baik
136
(Lanjutan Tabel 4.12) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
ACT1
0.53
8.69
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.66
11.64
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT3
0.52
8.48
-
-
-
-
-
-
Baik
RELA TE1
0.52
7.49
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.98
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.01
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.21
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.04
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.27
-
-
-
-
Baik
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.85
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.09
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.72
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
10.99
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.67
9.97
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.15
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.22
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.78
11.11
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.74
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.12 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Namun untuk muatan
137
fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL), terdapat 2 v ariabel teramati y ang tidak v alid, k arena muatan fak tor standarny a lebih k ecil dibanding 0.5. Kedua v ariabel teramati tersebut adalah SENSE1 dan SENSE4. Sehingga di dalam model penelitian ini, v ariabel laten y ang seluruh v ariabel teramatiny a memilik i v aliditas y ang baik , k arena telah memenuhi dua k riteria v aliditas y ang baik , adalah v ariabel laten celebrity endorsement,
brand trust, dan brand loyalty .
4.2.8 Respesifikasi Model (B) Berdasark an pada hasil uji v aliditas pada Tabel 4.12, v ariabel teramati SENSE1 dan SENSE4 tidak memenuhi salah satu sy arat y ang harus dipenuhi agar suatu v ariabel teramati bisa dik atak an memilik i v aliditas y ang baik , mak a SENSE1 dan SENSE4 seharusny a dik eluark an dari model di penelitian ini. Namun, k eduany a tidak perlu dik eluark an sek aligus, k arena seperti y ang telah diny atak an sebelumny a bahwa k etik a satu indik ator dik eluark an dari model, mak a nilai muatan fak tor standar dan nilai t dari indik ator-indik ator lain y ang masih berada di dalam model penelitian ak an ik ut berubah, dan untuk itu ada k emungk inan indik ator y ang semula tidak v alid dapat menjadi v alid, walaupun hal tersebut tidak selalu terjadi. Indik ator y ang pertama k ali ak an dik eluark an dari model adalah indik ator dengan nilai muatan fak tor standar terk ecil, y aitu SENSE1 dengan muatan fak tor standar sebesar 0.44. Dengan dik eluark anny a indik ator tersebut, mak a model di penelitian ini menjadi seperti apa y ang ditampilk an pada Gambar 4.16. Pada gambar tersebut dapat diamati bahwa v ariabel laten experiential marketing y ang pada respesifik asi model (A ) memilik i 12 buah v ariabel teramati, k ini v ariabel teramatiny a menjadi 11 buah, k arena dik eluark anny a SENSE1 dari model penelitian.
138
Gambar 4.16 Respesifik asi Model (B) Sumber: Peneliti (2010)
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.16, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.13 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.16. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa hasil k eputusan mengenai uji k ecocok an k eseluruhan hasil respesifik asi model (B) adalah sama dengan hasil k eputusan uji k ecocok an k eseluruhan pada respesifik asi model (A ). Walaupun dari segi k eputusan terdapat hasil y ang sama, y aitu terdapat 5 uk uran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 13 ukuran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit, namun dari segi angk a hasil pengolahan terdapat beberapa perbedaan, y aitu
139
tampak pada ukuran derajat k ecocok an Root Mean Square Residual (RMR), Root Mean
Square Error of Approximation (RMSEA ), Expected Cross Validation Index (ECVI), Normed Chi-Square, Akaike Information Criterion (A IC), Consistent Akaike Information Criterion (CA IC), dan Critical N (CN), hany a saja angk a hasil pengolahan tersebut masih terdapat pada daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusanny a pun sama. Tabel 4.13 Uji Kecocok an Keseluruhan 3 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ χ ⎝ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0) Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit
Tidak Fit
0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.79 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.071 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.068
Good fit
140
(Lanjutan Tabel 4.13) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.69 ECVI for Saturated Model = 3.80 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.69 ECVI for Independence Model = 42.79
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit
Tidak Fit
0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.75 Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.93
Good fit
141
(Lanjutan Tabel 4.13) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.96 Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.96 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 613.66/ 318 = 1.930
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan Model A IC = 733.66
Saturated A IC = 756.00
Fit
142
(Lanjutan Tabel 4.13) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Independence AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 733.66
Independence A IC = 8515.11 Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 991.56
Fit
Saturated CA IC = 2380.76 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
CA IC < Independence CA IC Æ model fit Hasil Pengolahan Model CA IC = 991.56
Independence CA IC = 8631.16 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 124.10 Sumber: Peneliti (2010)
Seperti y ang telah dijelask an pada respesifik asi model (A ) bahwa uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.13 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilak uk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.13 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.14.
143
Tabel 4.14 Uji Kecocok an Keseluruhan 3 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (A)
Keputusa n
Model (B)
Keputusa n
Statistic Chi-square
Nilai
χ
2
semak in
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
k ecil semak in baik
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
641.21
613.66
Lebih baik
297.21
295.66
Lebih baik
1.48605
1.4783
Lebih baik
0.79
0.79
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
Tidak mengalami perubahan
3.85
3.69
Lebih baik
0.75
0.75
Tidak mengalami
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
perubahan 0.96
0.96
adalah lebih baik
Tidak mengalami perubahan
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
0.93
0.93
Tidak mengalami perubahan
0.92
0.92
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.84
0.84
Tidak mengalami perubahan
144
(Lanjutan Tabel 4.14) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (A)
Keputusa n
Model (B)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.67
0.67
Tidak mengalami perubahan
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah
765.21
733.66
Lebih baik
1031.71
991.56
Lebih baik
lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (B) = 295.66/ 200 = 1.4783 Dengan
membandingk an antara hasil respesifik asi model (A) dengan hasil
respesifik asi model (B) pada Tabel 4.14, mak a terdapat 6 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (B) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a. Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (B) adalah baik (fit) dan hasil respesifik asi model (B) ini juga lebih baik dibandingk an hasil
145
respesifik asi model (A ), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model pengukuran. Sebelum melak uk an uji reliabilitas, peneliti harus memastik an terlebih dahulu bahwa seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.15 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (B). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua kriteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.15 Uji Validitas ( 3) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE2
0.62
10.56
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.70
11.44
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE4
0.44
6.24
-
-
-
-
-
-
Kurang Baik
FEEL1
0.55
8.99
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.68
11.95
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.74
13.32
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.63
10.33
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT1
0.52
8.58
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.66
11.51
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT3
0.51
8.30
-
-
-
-
-
-
Baik
RELA TE1
0.52
7.49
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.98
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.01
-
-
-
-
Baik
146
(Lanjutan Tabel 4.15) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
A TTRAC1
-
-
0.69
12.22
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.04
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.27
-
-
-
-
Baik
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.87
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.11
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.74
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.00
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.67
9.97
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.15
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.22
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.78
11.09
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.75
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.15 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Namun untuk muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL), terdapat 1 v ariabel teramati y ang tidak v alid, k arena muatan fak tor standarny a lebih k ecil dibanding 0.5. Variabel teramati tersebut adalah SENSE4. Sehingga di dalam model penelitian ini, v ariabel laten y ang seluruh v ariabel teramatiny a memilik i v aliditas y ang baik ,
147
k arena telah memenuhi dua k riteria v aliditas y ang baik , adalah v ariabel laten celebrity
endorsement, brand trust, dan brand loyalty .
4.2.9 Respesifikasi Model (C) Berdasark an pada hasil uji v aliditas pada Tabel 4.15, v ariabel teramati SENSE4 tidak memenuhi salah satu sy arat y ang harus dipenuhi agar suatu v ariabel teramati bisa dik atak an memilik i v aliditas y ang baik , mak a SENSE4 harus dik eluark an dari model di penelitian ini. Dengan dik eluark anny a indik ator tersebut, mak a model di penelitian ini menjadi seperti apa y ang ditampilk an pada Gambar 4.17. Pada gambar tersebut dapat diamati bahwa v ariabel laten experiential marketing y ang pada respesifik asi model (B) memilik i 11 buah v ariabel teramati, k ini v ariabel teramatiny a menjadi 10 buah, k arena dik eluark anny a SENSE4 dari model penelitian.
Gambar 4.17 Respesifik asi Model (C) Sumber: Peneliti (2010)
148
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.17, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.16 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.17. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa hasil k eputusan mengenai uji k ecocok an k eseluruhan hasil respesifik asi model (C) adalah sama dengan hasil k eputusan uji k ecocok an k eseluruhan pada respesifik asi model (B). Walaupun dari segi k eputusan terdapat hasil y ang sama, y aitu terdapat 5 uk uran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 13 ukuran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit, namun dari segi angk a hasil pengolahan terdapat beberapa perbedaan, y aitu tampak pada ukuran derajat k ecocok an Root Mean Square Residual (RMR), Root Mean
Square Error of Approximation (RMSEA ), Expected Cross Validation Index (ECVI), Normed Chi-Square, Akaike Information Criterion (A IC), Consistent Akaike Information Criterion (CA IC), dan Critical N (CN), hany a saja angk a hasil pengolahan tersebut masih terdapat pada daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusanny a pun sama.
Tabel 4.16 Uji Kecocok an Keseluruhan 4 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ ⎝χ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0)
Tidak Fit
149
(Lanjutan Tabel 4.16) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit
Tidak Fit
0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.79 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.073 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.071 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.52 ECVI for Saturated Model = 3.53 Dasar Pengambilan Keputusan ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.52 ECVI for Independence Model = 41.46
Fit
150
(Lanjutan Tabel 4.16) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit
Tidak Fit
0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.75 Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.93 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.92
Good fit
151
(Lanjutan Tabel 4.16) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.96 Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.96 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 585.00/ 293 = 1.997
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 701.00
Saturated A IC = 702.00 Dasar Pengambilan Keputusan AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 701.00
Independence A IC = 8250.19
Fit
152
(Lanjutan Tabel 4.16) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 950.31
Fit
Saturated CA IC = 2210.71 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
CA IC < Independence CA IC Æ model fit Hasil Pengolahan Model CA IC = 950.31
Independence CA IC = 8361.95 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 120.82 Sumber: Peneliti (2010)
Seperti y ang telah dijelask an pada respesifik asi model sebelumny a bahwa uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.16 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilakuk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.16 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.17.
153
Tabel 4.17 Uji Kecocok an Keseluruhan 4 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (B)
Keputusa n
Model (C)
Keputusa n
Statistic Chi-square
Nilai
χ
2
semak in
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
k ecil semak in baik
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
613.66
585.00
Lebih baik
295.66
292.00
Lebih baik
1.4783
1.46
Lebih baik
0.79
0.79
Tidak mengalami
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
perubahan 3.69
3.52
Lebih baik
0.75
0.75
Tidak mengalami
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
perubahan 0.96
0.96
adalah lebih baik
Tidak mengalami perubahan
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
0.93
0.93
Tidak mengalami perubahan
0.92
0.92
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.84
0.84
Tidak mengalami perubahan
154
(Lanjutan Tabel 4.17) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (B)
Keputusa n
Model (C)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.67
0.66
Lebih Buruk
733.66
701.00
Lebih baik
991.56
950.31
Lebih baik
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (C) = 292.00/ 200 = 1.46 Dengan
membandingk an antara hasil respesifik asi model (B) dengan hasil
respesifik asi model (C) pada Tabel 4.17, mak a terdapat 6 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (C) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a. Namun terdapat 1 uk uran derajat k ecocok an y ang menunjukk an bahwa hasil respesifik asi model (C) lebih buruk dibanding hasil respesifik asi model (B). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (C) adalah baik (fit) dan hasil
155
respesifik asi model (C) ini juga secara garis besar lebih baik dibandingk an hasil respesifik asi model (B), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model penguk uran. Untuk uji k ecocok an model pengukuran, peneliti terlebih dahulu ak an menguji apak ah seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.18 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (C). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua k riteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.18 Uji Validitas ( 4) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE2
0.61
10.45
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.69
11.35
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL1
0.55
8.73
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.68
11.95
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.75
13.38
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.63
10.22
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT1
0.52
8.68
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.67
11.56
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT3
0.50
8.15
-
-
-
-
-
-
Baik
RELA TE1
0.52
7.43
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.98
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.00
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.23
-
-
-
-
Baik
156
(Lanjutan Tabel 4.18) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
A TTRAC2
-
-
0.83
14.06
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.27
-
-
-
-
Baik
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.87
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.10
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.74
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.00
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.67
9.97
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.15
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.22
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.78
11.07
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.74
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.18 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Sama halny a dengan uji nilai t, untuk uji muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) seluruh v ariabel teramati juga memilik i nilai SFL lebih besar dari 0.5. Dapat diamati bahwa tidak ada satupun v ariabel teramati y ang tidak memenuhi sy arat-sy arat agar suatu v ariabel teramati memilik i v aliditas y ang baik . Sehingga di dalam model penelitian ini, seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik . Karena seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas
157
y ang baik , mak a langk ah selanjutny a y ang harus dilak uk an di dalam uji k ecocok an model penguk uran adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilak uk an dengan menilai construct reliability dan variance extracted , di mana LISREL tidak secara otomatis mengeluark an nilai construct reliability dan variance
extracted , untuk itu k eduany a harus dihitung secara manual. Nilai construct reliability dan variance extracted dari masing-masing v ariabel laten telah dihitung pada Tabel 4.19, Tabel 4.20, Tabel 4.21, dan Tabel 4.22.
Tabel 4.19 CR dan VE Experiential Marketing (1) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
SENSE2
0.61
0.63
0.3721
CR = (6.122)/[(6.122)+6.18]
SENSE3
0.69
0.52
0.4761
CR = 0.86
FEEL1
0.55
0.70
0.3025
FEEL2
0.68
0.53
0.4624
VE = 3.8122/( 3.8122+6.18)
THINK1
0.75
0.44
0.5625
VE = 0.38
THINK2
0.63
0.60
0.3969
ACT1
0.52
0.73
0.2704
ACT2
0.67
0.55
0.4489
ACT3
0.50
0.75
0.2500
RELA TE1
0.52
0.73
0.2704
∑
6.12
6.18
3.8122
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
158
Tabel 4.20 CR dan VE Celebrity Endorsement (1) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
CREDI1
0.74
0.45
0.5476
CR = (3.612)/[(3.612)+2.37]
CREDI2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.85
A TTRAC1
0.69
0.52
0.4761
A TTRAC2
0.83
0.32
0.6889
VE = 2.6251/( 2.6251+2.37)
A TTRAC3
0.70
0.50
0.4900
VE = 0.53
∑
3.61
2.37
2.6251
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.21 CR dan VE Brand Trust (1) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
RELI1
0.80
0.36
0.6400
CR = (5.962)/[(5.962)+3.52]
RELI2
0.79
0.37
0.6241
CR = 0.91
RELI3
0.84
0.30
0.7056
RELI4
0.86
0.26
0.7396
VE = 4.4920/( 4.4920+3.52)
INTENS1
0.68
0.54
0.4624
VE = 0.56
INTENS2
0.67
0.56
0.4489
INTENS3
0.65
0.58
0.4225
INTENS4
0.67
0.55
0.4489
∑
5.96
3.52
4.4920
Keterangan Var. Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
159
Tabel 4.22 CR dan VE Brand Loyalty (1) Keterangan Var.
SFL
SFL2
THETA -
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
EPS
(std.loading )
BEHA V1
0.80
0.36
0.6400
CR = (2.162)/[(2.162)+1.41]
A TTITU1
0.78
0.39
0.6084
CR = 0.77
A TTITU2
0.58
0.66
0.3364
∑
2.16
1.41
1.5848
Teramati
VE = 1.5848/( 1.5848+1.41) VE = 0.53
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.23 ditampilk an hasil rangk uman besarny a nilai construct reliability dan
variance extracted , beserta k eputusan mengenai reliabilitas dari v ariabel-v ariabel laten pada penelitian ini. Dasar Pengambilan Keputusan agar reliabilitas construct dik atak an baik , y aitu jik a: (1) Construct Reliability (CR)-ny a > 0.70 (2) Variance extracted (VE)-ny a > 0.50
Tabel 4.23 Uji Reliabilitas ( 1)
Construct Reliability
Variance extracted
(CR)
(VE)
Experiential Marketing
0.86
0.38
Kurang Baik
Celebrity Endorsement
0.85
0.53
Baik
Brand Trust
0.91
0.56
Baik
Brand Loyalty
0.77
0.53
Baik
Variabel Laten
Keputusan
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.23 tampak bahwa 3 v ariabel laten memilik i nilai reliabilitas y ang baik , k arena telah memenuhi k edua sy arat untuk diny atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Ketiga
160
v ariabel tersebut adalah celebrity endorsement, brand trust, dan brand loyalty . Namun, terdapat satu v ariabel y ang memilik i reliabilitas k urang baik dik arenak an v ariabel tersebut tidak memenuhi salah satu sy arat agar suatu v ariabel dik atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Variabel tersebut adalah experiential marketing . Variabel laten experiential marketing memang telah memenuhi sy arat dari segi construct reliability (0.86 > 0.70), namun v ariabel tersebut tidak memenuhi sy arat dari segi variance extracted (0.38 < 0.50). Untuk itulah, peneliti belum dapat melanjutk an k e tahap uji k ecocok an model struk tural, k arena terdapat v ariabel y ang belum reliabel. Dengan mengamati nilai muatan fak tor standar atau standardized factor loadin gs (SFL) dari v ariabel-v ariabel teramati y ang dijelask an oleh v ariabel laten experiential marketing , mak a dapat diamati bahwa ada beberapa v ariabel y ang memang memilik i nilai muatan fak tor standar sangat k ecil, dalam arti bahwa walaupun sudah memenuhi sy arat nilai minimal dari muatan fak tor standar, namun nilainy a masih mendek ati nilai batasan tersebut dan bahk an ada juga y ang berada tepat di batasan minimal y ang diperbolehk an. Lagipula, bila ditinjau k embali bahwa terdapat dua pandangan mengenai batas minimal untuk muatan fak tor standar agar diny atak an memilik i v aliditas y ang baik , y aitu menurut pendapat Rigdon dan Ferguson, muatan fak tor standarny a (standardized factor loadings) harus lebih besar atau sama dengan 0.70, sedangk an menurut Igrabia, et al., muatan fak tor standarny a harus lebih besar atau sama dengan 0.50. Lebih lanjut, Wijanto (2008, p139) meny atak an bahwa penggunaan batas k ritik al 0.50 atau 0.70, sepenuhny a terserah k epada peneliti, dengan mempertimbangk an teori atau substansi y ang mendasari model, bany ak ny a v ariabel teramati y ang tersisa setelah penghapusan, dan reliabilitas model pengukuran y ang terk ait. Berdasark an perny ataan Wijanto tersebut, peneliti mempertimbangk an bahwa jik a peneliti mengik uti pendapat dari Rigdon dan Ferguson, mak a ak an sangat bany ak sek ali v ariabel teramati dari experiential marketing y ang tidak memilik i v aliditas y ang baik dan bahk an hany a ada satu v ariabel y ang memilik i v aliditas y ang baik , y aitu THINK1 dan tidak menutup k emungk inan bahwa nantiny a hany a tersisa satu v ariabel
161
itu saja sek alipun respesifik asi dilak uk an dengan mengeluark an satu per satu v ariabel y ang v aliditasny a paling k urang baik . Untuk itu, peneliti tetap menggunak an batas minimal seperti y ang sudah ditetapk an sebelumny a dan langk ah selanjutny a adalah peneliti ak an mengeluark an satu per satu v ariabel teramati y ang nilai muatan fak tor standarny a paling k ecil, y aitu paling mendek ati batas minimal 0.50 atau bahk an sama dengan 0.50, guna meningk atk an reliabilitas dari v ariabel laten experiential marketing tersebut.
4.2.10 Respesifikasi Model (D) Pada Tabel 4.19 dapat diamati bahwa v ariabel teramati dengan nilai muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) terk ecil adalah ACT3 dengan nilai muatan fak tor standar sebesar 0.50 y ang terletak tepat di batas terendah y ang diperk enank an agar suatu v ariabel diny atak an v alid menurut Igrabia, et al ., selain itu, v ariabel teramati juga memilik i reliabilitas indik ator y ang terendah di antara indik ator-indik ator dari v ariabel laten
experiential marketing , y aitu hany a sebesar 25%. Tidak hany a itu, bahk an v ariabel teramati ACT3 juga merupak an v ariabel teramati dengan reliabilitas indik ator y ang paling rendah di antara seluruh v ariabel-v ariabel teramati y ang ada di penelitian ini. Perhatik an Tabel 4.24 mengenai nilai reliabilitas per indik ator dari seluruh v ariabel teramati y ang ada di penelitian ini, di mana nilai tersebut diperoleh dari Squared Multiple Correlations for X – Variables dan
Squared Multiple Correlations for Y – Variables pada output LISREL dan nilai tersebut merupak an hasil pembulatan terhadap k uadrat dari nilai muatan fak tor standar sehingga sama dengan output SFL2 pada Tabel 4.19, sehingga jik a pada pembahasan berikutny a peneliti membahas nilai reliabilitas indik ator, mak a nilai tersebut merujuk pada pembulatan terhadap nilai SFL2 dari indik ator-indik atorny a. Berdasark an alasan-alasan y ang telah dijelask an sebelumny a, untuk itu, guna meningk atk an reliabilitas v ariabel laten experiential marketing , mak a ACT3 ak an dik eluark an
162
dari model penelitian. Pada Gambar 4.18 ditampilk an model penelitian y ang baru setelah indik ator ACT3 dik eluark an dari penelitian.
Tabel 4.24 Reliabilitas Per Indik ator (1) Var. Laten Var.
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
(expmark )
(celeb)
R
R2
R2
R2
SENSE2
0.38
-
-
-
SENSE3
0.48
-
-
-
FEEL1
0.30
-
-
-
FEEL2
0.47
-
-
-
THINK1
0.56
-
-
-
THINK2
0.40
-
-
-
ACT1
0.27
-
-
-
ACT2
0.45
-
-
-
ACT3
0.25
-
-
-
RELA TE1
0.27
-
-
-
CREDI1
-
0.55
-
-
CREDI2
-
0.42
-
-
A TTRAC1
-
0.48
-
-
A TTRAC2
-
0.68
-
-
A TTRAC3
-
0.50
-
-
RELI1
-
-
0.64
-
RELI2
-
-
0.63
-
RELI3
-
-
0.70
-
RELI4
-
-
0.74
-
INTENS1
-
-
0.46
-
INTENS2
-
-
0.44
-
INTENS3
-
-
0.42
-
INTENS4
-
-
0.45
-
Teramati
2
163
(Lanjutan Tabel 4.24) Var. Laten Var.
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
(expmark )
(celeb)
R
R2
R2
R2
BEHA V1
-
-
-
0.64
A TTITU1
-
-
-
0.61
A TTITU2
-
-
-
0.34
Teramati
2
Sumber: Peneliti (2010)
Gambar 4.18 Respesifik asi Model (D) Sumber: Peneliti (2010)
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.18, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada
164
sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.25 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.18. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa terdapat sedik it perbedaan antara hasil k eputusan mengenai uji k ecocok an k eseluruhan hasil respesifik asi model (D) dengan hasil k eputusan uji k ecocok an k eseluruhan pada respesifik asi model (C). Terdapat 3 k eputusan y ang berubah, y aitu Goodness of Fit
Index (GFI) y ang pada respesifik asi model (C) tidak fit, k emudian pada respesifik asi model (D) berubah menjadi fit y ang termasuk k e dalam k ategori marginal fit, sedangk an untuk ukuran Expected Cross Validation Index (ECVI) pada salah satu k eputusanny a y ang membandingk an antara ECVI dengan ECVI for Saturated Model, y ang pada model sebelumny a memilik i k eputusan fit, pada model ini menjadi tidak fit, begitu pula dengan ukuran Akaike Information
Criterion (A IC) pada salah
satu
k eputusanny a y ang
membandingk an antara Model AIC dengan Saturated A IC, y ang pada model sebelumny a memilik i k eputusan fit, pada model ini menjadi tidak fit. Selain perubahan pada k etiga k eputusan untuk ukuran-ukuran tersebut, tidak terdapat perubahan k eputusan lainny a, hany a saja terdapat perubahan nilai hasil untuk beberapa jenis uk uran y ang mana masih terdapat di daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusan y ang timbul pun sama dengan respesifik asi pada model (C). Ukuran-uk uran tersebut adalah Root Mean Square
Residual (RMR), Expected Cross Validation Index (ECVI) y ang membandingk an antara ECVI dengan ECVI for Independence Model, Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI), Normed Chi-
Square, Akaike Information Criterion (A IC) y ang membandingk an antara A IC dengan Independence AIC, Consistent Akaik e Information Criterion (CA IC), dan Critical N (CN). Dari segi k eputusan memang terdapat hasil y ang sedik it berbeda, namun sebagian besar k eputusan pada uji k ecocok an k eseluruhan pada respesifik asi model (D) masih tetap menunjukk an hasil y ang fit, y aitu terdapat 12 ukuran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit dan untuk 6 ukuran GOF lainny a menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit.
165
Tabel 4.25 Uji Kecocok an Keseluruhan 5 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ χ ⎝ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0) Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit
Marginal Fit
0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.80 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.074 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.071 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.28 ECVI for Saturated Model = 3.27
Tidak Fit
166
(Lanjutan Tabel 4.25) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.28 ECVI for Independence Model = 39.49
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit
Tidak Fit
0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.76 Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.93
Good fit
167
(Lanjutan Tabel 4.25) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.96 Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.96 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 540.19/ 269 = 2.008
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan Model A IC = 652.19
Saturated A IC = 650.00
Tidak Fit
168
(Lanjutan Tabel 4.25) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Independence AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 652.19
Independence A IC = 7858.04 Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 892.89
Fit
Saturated CA IC = 2046.95 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
CA IC < Independence CA IC Æ model fit Hasil Pengolahan Model CA IC = 892.89
Independence CA IC = 7965.49 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 121.05 Sumber: Peneliti (2010)
Uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.25 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilak uk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.25 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.26.
169
Tabel 4.26 Uji Kecocok an Keseluruhan 5 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (C)
Keputusa n
Model (D)
Keputusa n
Statistic Chi-square
Nilai
χ
2
semak in
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
k ecil semak in baik
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
585.00
540.19
Lebih baik
292.00
271.19
Lebih baik
1.46
1.36
Lebih baik
0.79
0.80
Lebih baik
3.52
3.28
Lebih baik
0.75
0.76
Lebih baik
0.96
0.96
Tidak mengalami
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
adalah lebih baik
perubahan
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
0.93
0.93
Tidak mengalami perubahan
0.92
0.92
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.84
0.83
Lebih Buruk
170
(Lanjutan Tabel 4.26) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (C)
Keputusa n
Model (D)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.66
0.66
Tidak mengalami perubahan
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah
701.00
652.19
Lebih baik
950.31
892.89
Lebih baik
lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (B) = 271.19/ 200 = 1.36 Dengan
membandingk an antara hasil respesifik asi model (C) dengan hasil
respesifik asi model (D) pada Tabel 4.26, mak a terdapat 8 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (D) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a. Namun terdapat 1 uk uran derajat k ecocok an y ang menunjukk an bahwa hasil respesifik asi model (D) lebih buruk dibanding hasil respesifik asi model (C). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (D) adalah baik (fit) dan hasil
171
respesifik asi model (D) ini juga secara garis besar lebih baik dibandingk an hasil respesifik asi model (C), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model penguk uran. Untuk uji k ecocok an model pengukuran, peneliti terlebih dahulu ak an menguji apak ah seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.27 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (D). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua k riteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.27 Uji Validitas ( 5) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE2
0.61
10.42
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.69
11.37
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL1
0.55
8.75
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.69
11.87
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.77
13.85
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.62
9.92
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT1
0.50
8.42
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.67
11.23
-
-
-
-
-
-
Baik
RELA TE1
0.51
7.28
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.99
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.00
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.24
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.06
-
-
-
-
Baik
172
(Lanjutan Tabel 4.27) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
A TTRAC3
-
-
0.70
9.26
-
-
-
-
Baik
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.88
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.10
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.76
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.01
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.67
9.98
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.15
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.22
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.78
11.01
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.76
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.27 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Sama halny a dengan uji nilai t, untuk uji muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) seluruh v ariabel teramati juga memilik i nilai SFL lebih besar dari 0.5. Dapat diamati bahwa tidak ada satupun v ariabel teramati y ang tidak memenuhi sy arat-sy arat agar suatu v ariabel teramati memilik i v aliditas y ang baik . Sehingga di dalam model penelitian ini, seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik . Karena seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas
173
y ang baik , mak a langk ah selanjutny a y ang harus dilak uk an di dalam uji k ecocok an model penguk uran adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilak uk an dengan menilai construct reliability dan variance extracted. Nilai construct reliability dan variance extracted dari masing-masing v ariabel laten telah dihitung pada Tabel 4.28, Tabel 4.29, Tabel 4.30, dan Tabel 4.31.
Tabel 4.28 CR dan VE Experiential Marketing (2) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
SENSE2
0.61
0.62
0.3721
CR = (5.612)/[(5.612)+5.44]
SENSE3
0.69
0.52
0.4761
CR = 0.85
FEEL1
0.55
0.70
0.3025
FEEL2
0.69
0.53
0.4761
VE = 3.5631/( 3.5631+5.44)
THINK1
0.77
0.41
0.5929
VE = 0.40
THINK2
0.62
0.61
0.3844
ACT1
0.50
0.75
0.2500
ACT2
0.67
0.56
0.4489
RELA TE1
0.51
0.74
0.2601
∑
5.61
5.44
3.5631
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
174
Tabel 4.29 CR dan VE Celebrity Endorsement (2) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
CREDI1
0.74
0.45
0.5476
CR = (3.612)/[(3.612)+2.37]
CREDI2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.85
A TTRAC1
0.69
0.52
0.4761
A TTRAC2
0.83
0.32
0.6889
VE = 2.6251/( 2.6251+2.37)
A TTRAC3
0.70
0.50
0.4900
VE = 0.53
∑
3.61
2.37
2.6251
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.30 CR dan VE Brand Trust (2) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
RELI1
0.80
0.36
0.6400
CR = (5.962)/[(5.962)+3.52]
RELI2
0.79
0.37
0.6241
CR = 0.91
RELI3
0.84
0.30
0.7056
RELI4
0.86
0.26
0.7396
VE = 4.4920/( 4.4920+3.52)
INTENS1
0.68
0.54
0.4624
VE = 0.56
INTENS2
0.67
0.56
0.4489
INTENS3
0.65
0.58
0.4225
INTENS4
0.67
0.55
0.4489
∑
5.96
3.52
4.4920
Keterangan Var. Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
175
Tabel 4.31 CR dan VE Brand Loyalty (2) Keterangan Var.
SFL
SFL2
THETA -
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
EPS
(std.loading )
BEHA V1
0.80
0.36
0.6400
CR = (2.162)/[(2.162)+1.42]
A TTITU1
0.78
0.40
0.6084
CR = 0.77
A TTITU2
0.58
0.66
0.3364
∑
2.16
1.42
1.5848
Teramati
VE = 1.5848/( 1.5848+1.42) VE = 0.53
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.32 ditampilk an hasil rangk uman besarny a nilai construct reliability dan
variance extracted , beserta k eputusan mengenai reliabilitas dari v ariabel-v ariabel laten pada penelitian ini. Dasar Pengambilan Keputusan agar reliabilitas construct dik atak an baik , y aitu jik a: (1) Construct Reliability (CR)-ny a > 0.70 (2) Variance extracted (VE)-ny a > 0.50
Tabel 4.32 Uji Reliabilitas ( 2)
Construct Reliability
Variance extracted
(CR)
(VE)
Experiential Marketing
0.85
0.40
Kurang Baik
Celebrity Endorsement
0.85
0.53
Baik
Brand Trust
0.91
0.56
Baik
Brand Loyalty
0.77
0.53
Baik
Variabel Laten
Keputusan
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.32 uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang sama dengan uji reliabilitas y ang telah dilak uk an pada respesifik asi model sebelumny a, y aitu tampak bahwa 3
176
v ariabel laten memilik i nilai reliabilitas y ang baik , k arena telah memenuhi k edua sy arat untuk diny atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Ketiga v ariabel tersebut adalah celebrity
endorsement, brand trust, dan brand loyalty . Sedangk an untuk v ariabel laten experiential marketing dalam hal uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang masih kurang baik , k arena v ariabel tersebut tidak memenuhi salah satu sy arat agar suatu v ariabel dik atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Variabel laten experiential marketing memang telah memenuhi sy arat dari segi construct reliability (0.85 > 0.70), namun v ariabel tersebut tidak memenuhi sy arat dari segi variance extracted (0.40 < 0.50). Namun dalam hal ini, nilai variance extracted meningk at sehingga lebih mendek ati batas minimal y ang diperbolehk an, y aitu 0.50. Karena belum seluruh v ariabel y ang ada lolos uji reliabilitas, mak a peneliti belum dapat melanjutk an k e tahap uji k ecocok an model struk tural dan ak an k embali melak uk an respesifik asi model y ang dijelask an pada bagian berik utny a.
4.2.11 Respesifikasi Model (E) Dengan mengamati nilai muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) dari v ariabel-v ariabel teramati y ang dijelask an oleh v ariabel laten experiential
marketing , mak a dapat diamati bahwa ada beberapa v ariabel memang memilik i nilai muatan fak tor standar sangat k ecil, dalam arti bahwa walaupun sudah memenuhi sy arat nilai minimal dari muatan fak tor standar, namun nilainy a masih mendek ati nilai batasan tersebut dan bahk an ada juga y ang berada tepat di batasan minimal y ang diperbolehk an. Untuk itu, peneliti ak an k embali mengeluark an v ariabel teramati y ang nilai muatan fak tor standarny a paling k ecil, y aitu ACT1 dengan nilai muatan fak tor standar sebesar 0.50, di mana selain memilik i nilai muatan fak tor standar y ang terk ecil serta berada tepat di batas terendah nilai muatan fak tor standar y ang diperk enank an agar suatu v ariabel memilik i v aliditas y ang baik menurut Igrabia, et al., v ariabel teramati A CT1 juga memilik i reliabilitas indik ator y ang terendah di antara indik ator-indik ator dari v ariabel laten experiential marketing , y aitu hany a
177
sebesar 25% dan tidak hany a itu, bahk an v ariabel teramati A CT1 juga merupak an v ariabel teramati dengan reliabilitas indik ator y ang paling rendah di antara seluruh v ariabel-v ariabel teramati y ang ada di penelitian ini. B erdasark an alasan-alasan y ang telah dijelask an sebelumny a, untuk itu, guna meningk atk an reliabilitas v ariabel laten experiential marketing , mak a ACT1 ak an dik eluark an dari model penelitian. Pada Gambar 4.19 ditampilk an model penelitian y ang baru setelah indik ator ACT1 dik eluark an dari penelitian.
Gambar 4.19 Respesifik asi Model (E) Sumber: Peneliti (2010)
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.19, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.33 ditampilk an hasil uji
178
k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.19. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa uji k ecocok an k eseluruhan untuk hasil respesifik asi model (E) memberik an k eputusan y ang sama dengan uji k ecocok an pada respesifik asi model (D), y aitu terdapat 6 ukuran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 12 ukuran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit. Memang dari segi k eputusan y ang dihasilk an oleh ukuran-ukuran y ang tersedia adalah sama, namun terdapat perubahan nilai hasil untuk beberapa jenis ukuran y ang mana masih terdapat di daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusan y ang timbul pun sama dengan respesifik asi pada model (D). Ukuran-uk uran tersebut adalah Root
Mean Square Error of Approximation (RMSEA ), Expected Cross Validation Index (ECVI), Normed Chi-Square, Akaike Information Criterion (A IC), dan Consistent Akaike Information Criterion (CAIC).
Tabel 4.33 Uji Kecocok an Keseluruhan 6 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ ⎝χ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0) Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit 0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.80
Marginal Fit
179
(Lanjutan Tabel 4.33) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.074 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.072 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.05 ECVI for Saturated Model = 3.02 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.05 ECVI for Independence Model = 37.70
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit 0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.76
Tidak Fit
180
(Lanjutan Tabel 4.33) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.93 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.96
Good fit
181
(Lanjutan Tabel 4.33) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.96 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 563.62/ 246 = 2.291
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Model A IC = 606.60
Saturated A IC = 600.00 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 606.60
Independence A IC = 7503.05 Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 838.71
Saturated CA IC = 1889.50
Fit
182
(Lanjutan Tabel 4.33) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
Akaik e
CA IC < Independence CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 838.71
Independence CA IC = 7606.21 Critical N (CN)
Tidak Fit
Dasar Pengambilan Keputusan CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 120.94 Sumber: Peneliti (2010)
Uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.33 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilak uk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.33 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.34.
Tabel 4.34 Uji Kecocok an Keseluruhan 6 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (D)
Keputusa n
Model (E)
Keputusa n
Statistic Chi-square
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
Nilai
χ
2
semak in
k ecil semak in baik
540.19
498.60
Lebih baik
183
(Lanjutan Tabel 4.34) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (D)
Keputusa n
Model (E)
Keputusa n
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
271.19
252.60
Lebih baik
1.36
1.263
Lebih baik
0.80
0.80
Tidak mengalami
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
perubahan 3.28
3.05
Lebih baik
0.76
0.76
Tidak mengalami
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
perubahan 0.96
0.96
adalah lebih baik
Tidak mengalami perubahan
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
0.93
0.93
Tidak mengalami perubahan
0.92
0.92
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.96
0.96
Tidak mengalami perubahan
0.83
0.83
Tidak mengalami perubahan
184
(Lanjutan Tabel 4.34) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (D)
Keputusa n
Model (E)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.66
0.66
Tidak mengalami perubahan
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah
652.19
606.60
Lebih baik
892.89
838.71
Lebih baik
lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (E) = 252.60/200 = 1.263 Dengan membandingk an antara hasil respesifik asi model (D) dengan hasil respesifik asi model (E) pada Tabel 4.34, mak a terdapat 6 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (E) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a, dan untuk ukuran-ukuran lainny a tidak mengalami perubahan hasil dibandingk an dengan respesifik asi model (D). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (E) adalah baik (fit) dan hasil respesifik asi model (E) ini juga secara garis
185
besar lebih baik dibandingk an hasil respesifik asi model (D), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model pengukuran. Untuk uji k ecocok an model pengukuran, peneliti terlebih dahulu ak an menguji apak ah seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.35 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (E). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua k riteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.35 Uji Validitas ( 6) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE2
0.61
10.36
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.69
11.46
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL1
0.55
8.42
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.69
11.86
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.78
13.87
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.62
10.01
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.66
10.63
-
-
-
-
-
-
Baik
RELA TE1
0.50
7.03
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
13.02
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.01
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.22
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.04
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.27
-
-
-
-
Baik
186
(Lanjutan Tabel 4.35) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.89
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.12
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.75
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.00
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.67
9.97
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.15
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.21
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.78
10.99
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.77
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.35 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Sama halny a dengan uji nilai t, untuk uji muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) seluruh v ariabel teramati juga memilik i nilai SFL lebih besar atau sama dengan 0.5. Dapat diamati bahwa tidak ada satupun v ariabel teramati y ang tidak memenuhi sy arat-sy arat agar suatu v ariabel teramati memilik i v aliditas y ang baik . Sehingga di dalam model penelitian ini, seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik . Karena seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik , mak a langk ah selanjutny a y ang harus dilak uk an di dalam uji k ecocok an model pengukuran adalah uji reliabilitas.
187
Uji reliabilitas dilak uk an dengan menilai construct reliability dan variance extracted. Nilai construct reliability dan variance extracted dari masing-masing v ariabel laten telah dihitung pada Tabel 4.36, Tabel 4.37, Tabel 4.38, dan Tabel 4.39.
Tabel 4.36 CR dan VE Experiential Marketing (3) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
SENSE2
0.61
0.62
0.3721
CR = (5.102)/[(5.102)+4.70]
SENSE3
0.69
0.52
0.4761
CR = 0.85
FEEL1
0.55
0.70
0.3025
FEEL2
0.69
0.53
0.4761
VE = 3.3052/( 3.3052+4.70)
THINK1
0.78
0.40
0.6084
VE = 0.41
THINK2
0.62
0.61
0.3844
ACT2
0.66
0.57
0.4356
RELA TE1
0.50
0.75
0.2500
∑
5.10
4.70
3.3052
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.37 CR dan VE Celebrity Endorsement (3) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
DELTA
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
CREDI1
0.74
0.45
0.5476
CR = (3.612)/[(3.612)+2.37]
CREDI2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.85
A TTRAC1
0.69
0.52
0.4761
A TTRAC2
0.83
0.32
0.6889
VE = 2.6251/( 2.6251+2.37)
A TTRAC3
0.70
0.50
0.4900
VE = 0.53
∑
3.61
2.37
2.6251
Keterangan Var. Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
188
Tabel 4.38 CR dan VE Brand Trust (3) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
EPS
(std.loading )
RELI1
0.80
0.36
0.6400
CR = (5.962)/[(5.962)+3.52]
RELI2
0.79
0.37
0.6241
CR = 0.91
RELI3
0.84
0.30
0.7056
RELI4
0.86
0.26
0.7396
VE = 4.4920/( 4.4920+3.52)
INTENS1
0.68
0.54
0.4624
VE = 0.56
INTENS2
0.67
0.56
0.4489
INTENS3
0.65
0.58
0.4225
INTENS4
0.67
0.55
0.4489
∑
5.96
3.52
4.4920
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.39 CR dan VE Brand Loyalty (3) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
BEHA V1
0.80
0.36
0.6400
CR = (2.162)/[(2.162)+1.42]
A TTITU1
0.78
0.40
0.6084
CR = 0.77
A TTITU2
0.58
0.66
0.3364
∑
2.16
1.42
1.5848
Keterangan Var. Teramati
VE = 1.5848/( 1.5848+1.42) VE = 0.53
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.40 ditampilk an hasil rangk uman besarny a nilai construct reliability dan
variance extracted , beserta k eputusan mengenai reliabilitas dari v ariabel-v ariabel laten pada penelitian ini. Dasar Pengambilan Keputusan agar reliabilitas construct dik atak an baik , y aitu jik a:
189
(1) Construct Reliability (CR)-ny a > 0.70 (2) Variance extracted (VE)-ny a > 0.50
Tabel 4.40 Uji Reliabilitas ( 3)
Construct Reliability
Variance extracted
(CR)
(VE)
Experiential Marketing
0.85
0.41
Kurang Baik
Celebrity Endorsement
0.85
0.53
Baik
Brand Trust
0.91
0.56
Baik
Brand Loyalty
0.77
0.53
Baik
Variabel Laten
Keputusan
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.40 uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang sama dengan uji reliabilitas y ang telah dilak uk an pada respesifik asi model sebelumny a, y aitu tampak bahwa 3 v ariabel laten memilik i nilai reliabilitas y ang baik , k arena telah memenuhi k edua sy arat untuk diny atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Ketiga v ariabel tersebut adalah celebrity
endorsement, brand trust, dan brand loyalty . Sedangk an untuk v ariabel laten experiential marketing dalam hal uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang masih kurang baik , k arena v ariabel tersebut tidak memenuhi salah satu sy arat agar suatu v ariabel dik atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Variabel laten experiential marketing memang telah memenuhi sy arat dari segi construct reliability (0.85 > 0.70), namun v ariabel tersebut tidak memenuhi sy arat dari segi variance extracted (0.41 < 0.50). Namun dalam hal ini, nilai variance extracted meningk at sehingga lebih mendek ati batas minimal y ang diperbolehk an, y aitu 0.50. Karena belum seluruh v ariabel y ang ada lolos uji reliabilitas, mak a peneliti belum dapat melanjutk an k e tahap uji k ecocok an model struk tural dan ak an k embali melak uk an respesifik asi model y ang dijelask an pada bagian berik utny a.
190
4.2.12 Respesifikasi Model (F) Dengan mengamati nilai muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) dari v ariabel-v ariabel teramati y ang dijelask an oleh v ariabel laten experiential
marketing , mak a dapat diamati bahwa ada beberapa v ariabel memang memilik i nilai muatan fak tor standar sangat k ecil, dalam arti bahwa walaupun sudah memenuhi sy arat nilai minimal dari muatan fak tor standar, namun nilainy a masih mendek ati nilai batasan tersebut dan bahk an ada juga y ang berada tepat di batasan minimal y ang diperbolehk an. Untuk itu, peneliti ak an k embali mengeluark an v ariabel teramati y ang nilai muatan fak tor standarny a paling k ecil, y aitu RELA TE1 dengan nilai muatan fak tor standar sebesar 0.50, di mana selain memilik i nilai muatan fak tor standar y ang terk ecil serta berada tepat di batas terendah nilai muatan fak tor standar y ang diperk enank an agar suatu v ariabel memilik i v aliditas y ang baik menurut Igrabia, et al., v ariabel teramati RELA TE1 juga memilik i reliabilitas indik ator y ang terendah di antara indik ator-indik ator dari v ariabel laten experiential marketing , y aitu hany a sebesar 25% dan tidak hany a itu, bahk an v ariabel teramati A CT1 juga merupak an v ariabel teramati dengan reliabilitas indik ator y ang paling rendah di antara seluruh v ariabel-v ariabel teramati y ang ada di penelitian ini. Berdasark an alasan-alasan y ang telah dijelask an sebelumny a, untuk itu, guna meningk atk an reliabilitas v ariabel laten experiential marketing , mak a RELA TE1 ak an dik eluark an dari model penelitian. Pada Gambar 4.20 ditampilk an model penelitian y ang baru setelah indik ator RELA TE1 dik eluark an dari penelitian.
191
Gambar 4.20 Respesifik asi Model (F) Sumber: Peneliti (2010) Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.20, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.41 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.20. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa uji k ecocok an k eseluruhan untuk hasil respesifik asi model (F) agak sedik it berbeda dengan hasil respesifik asi model (E) pada dua jenis uk uran, y aitu untuk Expected
Cross Validation Index (ECVI) y ang dibandingk an dengan ECVI for Saturated Model y ang semula tidak fit k emudian menjadi fit dan juga untuk Akaik e Information Criterion (A IC) y ang dibandingk an dengan Saturated A IC y ang semula tidak fit k emudian menjadi fit. Untuk ukuran-ukuran GOF lainny a menghasilk an k eputusan y ang sama dengan hasil respesifik asi
192
pada model (E), walaupun dari segi k eputusan y ang dihasilk an oleh ukuran-uk uran y ang tersedia adalah sama, tetap saja terdapat perubahan nilai hasil untuk beberapa jenis ukuran y ang mana masih terdapat di daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusan y ang timbul pun sama dengan respesifik asi pada model (E). Uk uran-uk uran y ang bernilai berbeda namun masih berada dalam daerah k eputusan y ang sama, y aitu Goodness of Fit Index (GFI),
Root Mean Square Residual (RMR), Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ), Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI), Normed Fit Index (NFI), Relative Fit Index (RFI), Incremental Fit Index (IFI), Comparative Fit Index (CFI), Normed Chi-Square, Akaik e Information Criterion (A IC) y ang dibandingk an dengan Independence A IC , Consistent Akaik e Information Criterion (CA IC), dan Critical N (CN). Kesimpulanny a adalah pada respesifik asi model (F) terdapat 4 ukuran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 14 uk uran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit.
Tabel 4.41 Uji Kecocok an Keseluruhan 7 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ ⎝χ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0) Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit 0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.82
Marginal Fit
193
(Lanjutan Tabel 4.41) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.062 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.069 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.70 ECVI for Saturated Model = 2.77 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.70 ECVI for Independence Model = 34.60
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit 0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.78
Tidak Fit
194
(Lanjutan Tabel 4.41) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.93 Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.97
Good fit
195
(Lanjutan Tabel 4.41) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 433.40/ 224 = 1.935
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 537.40
Saturated A IC = 552.00 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 537.40
Independence A IC = 6884.62 Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 760.91
Saturated CA IC = 1738.34
Fit
196
(Lanjutan Tabel 4.41) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
Akaik e
CA IC < Independence CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 760.91
Independence CA IC = 6983.48 Critical N (CN)
Tidak Fit
Dasar Pengambilan Keputusan CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 127.80 Sumber: Peneliti (2010)
Uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.41 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilak uk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.41 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.42.
Tabel 4.42 Uji Kecocok an Keseluruhan 7 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (E)
Keputusa n
Model (F)
Keputusa n
Statistic Chi-square
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
Nilai
χ
2
semak in
k ecil semak in baik
498.60
433.40
Lebih baik
197
(Lanjutan Tabel 4.42) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (E)
Keputusa n
Model (F)
Keputusa n
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
252.60
209.40
Lebih baik
1.263
1.047
Lebih baik
0.80
0.82
Lebih baik
3.05
2.70
Lebih baik
0.76
0.78
Lebih baik
0.96
0.96
Tidak mengalami
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
adalah lebih baik
perubahan
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
0.93
0.94
Lebih baik
0.92
0.93
Lebih baik
0.96
0.97
Lebih baik
0.96
0.97
Lebih baik
0.83
0.83
Tidak mengalami perubahan
198
(Lanjutan Tabel 4.42) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (E)
Keputusa n
Model (F)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.66
0.66
Tidak mengalami perubahan
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah
606.60
537.40
Lebih baik
838.71
760.91
Lebih baik
lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (F) = 209.40/200 = 1.047
Dengan
membandingk an antara hasil respesifik asi model (E) dengan hasil
respesifik asi model (F) pada Tabel 4.42, mak a terdapat 12 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (F) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a, dan untuk ukuran-ukuran lainny a tidak mengalami perubahan hasil dibandingk an dengan respesifik asi model (E). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil
199
respesifik asi model (F) adalah baik (fit) dan hasil respesifik asi model (F) ini juga secara garis besar lebih baik dibandingk an hasil respesifik asi model (E), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model pengukuran. Untuk uji k ecocok an model pengukuran, peneliti terlebih dahulu ak an menguji apak ah seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.43 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (F). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua k riteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.43 Uji Validitas ( 7) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE2
0.62
10.35
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.70
11.73
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL1
0.54
8.12
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.69
11.88
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.79
14.07
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.62
9.87
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.65
10.47
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
13.00
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.01
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.20
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.07
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.27
-
-
-
-
Baik
200
(Lanjutan Tabel 4.43) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.85
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.09
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.72
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.00
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.66
9.95
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.14
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.21
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.77
11.02
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.78
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.43 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Sama halny a dengan uji nilai t, untuk uji muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) seluruh v ariabel teramati juga memilik i nilai SFL lebih besar dari 0.5. Dapat diamati bahwa tidak ada satupun v ariabel teramati y ang tidak memenuhi sy arat-sy arat agar suatu v ariabel teramati memilik i v aliditas y ang baik . Sehingga di dalam model penelitian ini, seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik . Karena seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik , mak a langk ah selanjutny a y ang harus dilak uk an di dalam uji k ecocok an model penguk uran adalah uji reliabilitas.
201
Uji reliabilitas dilak uk an dengan menilai construct reliability dan variance extracted. Nilai construct reliability dan variance extracted dari masing-masing v ariabel laten telah dihitung pada Tabel 4.44, Tabel 4.45, Tabel 4.46, dan Tabel 4.47.
Tabel 4.44 CR dan VE Experiential Marketing (4) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
SENSE2
0.62
0.61
0.3844
CR = (4.612)/[(4.612)+3.92]
SENSE3
0.70
0.51
0.4900
CR = 0.84
FEEL1
0.54
0.71
0.2916
FEEL2
0.69
0.52
0.4761
VE = 3.0731/( 3.0731+3.92)
THINK1
0.79
0.38
0.6241
VE = 0.44
THINK2
0.62
0.61
0.3844
ACT2
0.65
0.58
0.4225
∑
4.61
3.92
3.0731
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.45 CR dan VE Celebrity Endorsement (4) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
CREDI1
0.74
0.45
0.5476
CR = (3.612)/[(3.612)+2.37]
CREDI2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.85
A TTRAC1
0.69
0.52
0.4761
A TTRAC2
0.83
0.31
0.6889
VE = 2.6251/( 2.6251+2.37)
A TTRAC3
0.70
0.50
0.4900
VE = 0.53
∑
3.61
2.37
2.6251
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
202
Tabel 4.46 CR dan VE Brand Trust (4) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
EPS
(std.loading )
RELI1
0.80
0.36
0.6400
CR = (5.952)/[(5.952)+3.51]
RELI2
0.79
0.37
0.6241
CR = 0.91
RELI3
0.84
0.30
0.7056
RELI4
0.86
0.25
0.7396
VE = 4.4787/( 4.4787+3.51)
INTENS1
0.68
0.54
0.4624
VE = 0.56
INTENS2
0.66
0.56
0.4356
INTENS3
0.65
0.58
0.4225
INTENS4
0.67
0.55
0.4489
∑
5.95
3.51
4.4787
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.47 CR dan VE Brand Loyalty (4) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
BEHA V1
0.80
0.35
0.6400
CR = (2.152)/[(2.152)+1.41]
A TTITU1
0.77
0.40
0.5929
CR = 0.77
A TTITU2
0.58
0.66
0.3364
∑
2.15
1.41
1.5693
Keterangan Var. Teramati
VE = 1.5693/( 1.5693+1.41) VE = 0.53
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.48 ditampilk an hasil rangk uman besarny a nilai construct reliability dan
variance extracted , beserta k eputusan mengenai reliabilitas dari v ariabel-v ariabel laten pada penelitian ini. Dasar Pengambilan Keputusan agar reliabilitas construct dik atak an baik , y aitu jik a:
203
(1) Construct Reliability (CR)-ny a > 0.70 (2) Variance extracted (VE)-ny a > 0.50
Tabel 4.48 Uji Reliabilitas ( 4)
Construct Reliability
Variance extracted
(CR)
(VE)
Experiential Marketing
0.84
0.44
Kurang Baik
Celebrity Endorsement
0.85
0.53
Baik
Brand Trust
0.91
0.56
Baik
Brand Loyalty
0.77
0.53
Baik
Variabel Laten
Keputusan
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.48 uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang sama dengan uji reliabilitas y ang telah dilak uk an pada respesifik asi model sebelumny a, y aitu tampak bahwa 3 v ariabel laten memilik i nilai reliabilitas y ang baik , k arena telah memenuhi k edua sy arat untuk diny atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Ketiga v ariabel tersebut adalah celebrity
endorsement, brand trust, dan brand loyalty . Sedangk an untuk v ariabel laten experiential marketing dalam hal uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang masih kurang baik , k arena v ariabel tersebut tidak memenuhi salah satu sy arat agar suatu v ariabel dik atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Variabel laten experiential marketing memang telah memenuhi sy arat dari segi construct reliability (0.84 > 0.70), namun v ariabel tersebut tidak memenuhi sy arat dari segi variance extracted (0.44 < 0.50). Namun dalam hal ini, nilai variance extracted meningk at sehingga lebih mendek ati batas minimal y ang diperbolehk an, y aitu 0.50. Karena belum seluruh v ariabel y ang ada lolos uji reliabilitas, mak a peneliti belum dapat melanjutk an k e tahap uji k ecocok an model struk tural dan ak an k embali melak uk an respesifik asi model y ang dijelask an pada bagian berik utny a.
204
4.2.13 Respesifikasi Model (G) Sama seperti respesifik asi pada model sebelumny a, di mana peneliti ak an k embali mengeluark an v ariabel teramati y ang nilai muatan fak tor standar terk ecil, y aitu FEEL1 y ang nilai muatan fak tor standarny a sebesar 0.54, di mana selain memilik i nilai muatan fak tor standar y ang terk ecil, v ariabel teramati FEEL1 juga memilik i reliabilitas indik ator y ang terendah di antara indik ator-indik ator dari v ariabel laten experiential marketing , y aitu hany a sebesar 29% dan tidak hany a itu, bahk an v ariabel teramati FEEL1 juga merupak an v ariabel teramati dengan reliabilitas indik ator y ang paling rendah di antara seluruh v ariabel-v ariabel teramati y ang ada di penelitian ini. Berdasark an alasan-alasan y ang telah dijelask an sebelumny a, untuk itu, guna meningk atk an reliabilitas v ariabel laten experiential marketing , mak a FEEL1 ak an dik eluark an dari model penelitian. Pada Gambar 4.21 ditampilk an model penelitian y ang baru setelah indik ator FEEL1 dik eluark an dari penelitian.
Gambar 4.21 Respesifik asi Model (G) Sumber: Peneliti (2010)
205
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.21, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.49 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.21. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa uji k ecocok an k eseluruhan untuk respesifik asi model (G) menghasilk an k eputusan y ang sama dengan k eputusan pada respesifik asi model (F), y aitu terdapat 4 ukuran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 14 ukuran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit. Walaupun dari segi k eputusan y ang dihasilk an oleh ukuran-ukuran y ang tersedia adalah sama, tetap saja terdapat perbedaan dalam nilai hasil pengolahan untuk beberapa jenis uk uran y ang mana masih terdapat di daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusan y ang timbul pun sama dengan respesifik asi pada model (F). Uk uran-uk uran y ang bernilai berbeda namun masih berada dalam daerah k eputusan y ang sama, y aitu Root Mean
Square Residual (RMR), Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ), Expected Cross Validation Index (ECVI), Normed Chi-Square, Akaik e Information Criterion (A IC), Consistent Akaik e Information Criterion (CA IC), dan Critical N (CN).
Tabel 4.49 Uji Kecocok an Keseluruhan 8 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ ⎝χ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0)
Tidak Fit
206
(Lanjutan Tabel 4.49) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit
Marginal Fit
0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.82 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.063 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.070 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.52 ECVI for Saturated Model = 2.54 Dasar Pengambilan Keputusan ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.52 ECVI for Independence Model = 32.74
Fit
207
(Lanjutan Tabel 4.49) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit
Tidak Fit
0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.78 Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.93
Good fit
208
(Lanjutan Tabel 4.49) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan Incremental Fit Index (IFI) = 0.97
Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 401.22/ 203 = 1.977
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 501.22
Saturated A IC = 506.00 Dasar Pengambilan Keputusan AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 501.22
Independence A IC = 6515.30
Fit
209
(Lanjutan Tabel 4.49) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 716.13
Fit
Saturated CA IC = 1593.47 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
CA IC < Independence CA IC Æ model fit Hasil Pengolahan Model CA IC = 716.13
Independence CA IC = 6609.87 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 126.38 Sumber: Peneliti (2010)
Uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.49 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilak uk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.49 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.50.
210
Tabel 4.50 Uji Kecocok an Keseluruhan 8 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (F)
Keputusa n
Model (G)
Keputusa n
Statistic Chi-square
Nilai
χ
2
semak in
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
k ecil semak in baik
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
433.40
401.22
Lebih baik
209.40
198.22
Lebih baik
1.047
0.991
Lebih baik
0.82
0.82
Tidak mengalami
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
perubahan 2.70
2.52
Lebih baik
0.78
0.78
Tidak mengalami
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
perubahan 0.96
0.96
adalah lebih baik
Tidak mengalami perubahan
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
0.94
0.94
Tidak mengalami perubahan
0.93
0.93
Tidak mengalami perubahan
0.97
0.97
Tidak mengalami perubahan
0.97
0.97
Tidak mengalami perubahan
0.83
0.82
Lebih Buruk
211
(Lanjutan Tabel 4.50) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (F)
Keputusa n
Model (G)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.66
0.66
Tidak mengalami perubahan
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah
537.40
501.22
Lebih baik
760.91
716.13
Lebih baik
lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (G) = 198.22/200 = 0.991 Dengan
membandingk an antara hasil respesifik asi model (F) dengan hasil
respesifik asi model (G) pada Tabel 4.50, mak a terdapat 6 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (G) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a, namun terdapat juga satu uk uran y ang menunjukk an bahwa hasil respesifik asi model (G) dari segi ukuran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih buruk dibandingk an model sebelumny a. Untuk uk uran-uk uran lainny a tidak mengalami perubahan hasil dibandingk an
212
dengan respesifik asi model (F). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (G) adalah baik (fit) dan hasil respesifik asi model (G) ini juga secara garis besar lebih baik dibandingk an hasil respesifik asi model (F), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model pengukuran. Untuk uji k ecocok an model pengukuran, peneliti terlebih dahulu ak an menguji apak ah seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.51 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (G). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua k riteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.51 Uji Validitas ( 8) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE2
0.61
10.28
-
-
-
-
-
-
Baik
SENSE3
0.70
11.61
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.67
11.36
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.81
14.54
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.63
9.99
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.65
10.40
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.99
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.02
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.20
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.09
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.28
-
-
-
-
Baik
213
(Lanjutan Tabel 4.51) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.85
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.08
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.71
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.00
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.66
9.95
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.12
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.20
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.80
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.77
11.05
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.74
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.51 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Sama halny a dengan uji nilai t, untuk uji muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) seluruh v ariabel teramati juga memilik i nilai SFL lebih besar dari 0.5. Dapat diamati bahwa tidak ada satupun v ariabel teramati y ang tidak memenuhi sy arat-sy arat agar suatu v ariabel teramati memilik i v aliditas y ang baik . Sehingga di dalam model penelitian ini, seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik . Karena seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik , mak a langk ah selanjutny a y ang harus dilak uk an di dalam uji k ecocok an model penguk uran adalah uji reliabilitas.
214
Uji reliabilitas dilak uk an dengan menilai construct reliability dan variance extracted. Nilai construct reliability dan variance extracted dari masing-masing v ariabel laten telah dihitung pada Tabel 4.52, Tabel 4.53, Tabel 4.54, dan Tabel 4.55.
Tabel 4.52 CR dan VE Experiential Marketing (5) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
SENSE2
0.61
0.63
0.3721
CR = (4.072)/[(4.072)+3.21]
SENSE3
0.70
0.51
0.4900
CR = 0.84
FEEL2
0.67
0.55
0.4489
THINK1
0.81
0.34
0.6561
VE = 2.7865/( 2.7865+3.21)
THINK2
0.63
0.60
0.3969
VE = 0.47
ACT2
0.65
0.58
0.4225
∑
4.07
3.21
2.7865
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.53 CR dan VE Celebrity Endorsement (5) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
CREDI1
0.74
0.45
0.5476
CR = (3.612)/[(3.612)+2.37]
CREDI2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.85
A TTRAC1
0.69
0.52
0.4761
A TTRAC2
0.83
0.31
0.6889
VE = 2.6251/( 2.6251+2.37)
A TTRAC3
0.70
0.50
0.4900
VE = 0.53
∑
3.61
2.37
2.6251
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
215
Tabel 4.54 CR dan VE Brand Trust (5) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
RELI1
0.80
0.36
0.6400
CR = (5.952)/[(5.952)+3.52]
RELI2
0.79
0.37
0.6241
CR = 0.91
RELI3
0.84
0.30
0.7056
RELI4
0.86
0.25
0.7396
VE = 4.4787/( 4.4787+3.52)
INTENS1
0.68
0.54
0.4624
VE = 0.56
INTENS2
0.66
0.56
0.4356
INTENS3
0.65
0.58
0.4225
INTENS4
0.67
0.56
0.4489
∑
5.95
3.52
4.4787
Keterangan Var. Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.55 CR dan VE Brand Loyalty (5) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
BEHA V1
0.80
0.35
0.6400
CR = (2.152)/[(2.152)+1.42]
A TTITU1
0.77
0.40
0.5929
CR = 0.77
A TTITU2
0.58
0.67
0.3364
∑
2.15
1.42
1.5693
Keterangan Var. Teramati
VE = 1.5693/( 1.5693+1.42) VE = 0.53
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.56 ditampilk an hasil rangk uman besarny a nilai construct reliability dan
variance extracted , beserta k eputusan mengenai reliabilitas dari v ariabel-v ariabel laten pada penelitian ini. Dasar Pengambilan Keputusan agar reliabilitas construct dik atak an baik , y aitu jik a:
216
(1) Construct Reliability (CR)-ny a > 0.70 (2) Variance extracted (VE)-ny a > 0.50
Tabel 4.56 Uji Reliabilitas ( 5)
Construct Reliability
Variance extracted
(CR)
(VE)
Experiential Marketing
0.84
0.47
Kurang Baik
Celebrity Endorsement
0.85
0.53
Baik
Brand Trust
0.91
0.56
Baik
Brand Loyalty
0.77
0.53
Baik
Variabel Laten
Keputusan
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.56 uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang sama dengan uji reliabilitas y ang telah dilak uk an pada respesifik asi model sebelumny a, y aitu tampak bahwa 3 v ariabel laten memilik i nilai reliabilitas y ang baik , k arena telah memenuhi k edua sy arat untuk diny atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Ketiga v ariabel tersebut adalah celebrity
endorsement, brand trust, dan brand loyalty . Sedangk an untuk v ariabel laten experiential marketing dalam hal uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang masih kurang baik , k arena v ariabel tersebut tidak memenuhi salah satu sy arat agar suatu v ariabel dik atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Variabel laten experiential marketing memang telah memenuhi sy arat dari segi construct reliability (0.84 > 0.70), namun v ariabel tersebut tidak memenuhi sy arat dari segi variance extracted (0.47 < 0.50). Namun dalam hal ini, nilai variance extracted meningk at sehingga lebih mendek ati batas minimal y ang diperbolehk an, y aitu 0.50. Karena belum seluruh v ariabel y ang ada lolos uji reliabilitas, mak a peneliti belum dapat melanjutk an k e tahap uji k ecocok an model struk tural dan ak an k embali melak uk an respesifik asi model y ang dijelask an pada bagian berik utny a.
217
4.2.14 Respesifikasi Model (H) Pada bagian ini, peneliti ak an k embali melak uk an respesifik asi y ang sama dengan y ang telah dijelask an pada bagian sebelumny a, y aitu dengan mengeluark an v ariabel teramati y ang nilai muatan fak tor standar terk ecil, y aitu SENSE2 dengan nilai muatan fak tor standarny a sebesar 0.61, di mana selain memilik i nilai muatan fak tor standar y ang terk ecil, v ariabel teramati SENSE2 juga memilik i reliabilitas indik ator y ang terendah di antara indik ator-indik ator dari v ariabel laten experiential marketing , y aitu hany a sebesar 37%. Berdasark an alasan-alasan y ang telah dijelask an sebelumny a, untuk itu, guna meningk atk an reliabilitas v ariabel laten experiential marketing , mak a SENSE2 ak an dik eluark an dari model penelitian. Pada Gambar 4.22 ditampilk an model penelitian y ang baru setelah indik ator SENSE2 dik eluark an dari penelitian.
Gambar 4.22 Respesifik asi Model (H) Sumber: Peneliti (2010)
218
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.22, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.57 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.22. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa uji k ecocok an k eseluruhan untuk respesifik asi model (H) menghasilk an k eputusan y ang sama dengan k eputusan pada respesifik asi model (G), y aitu terdapat 4 ukuran GOF y ang menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit dan 14 ukuran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit. Walaupun dari segi k eputusan y ang dihasilk an oleh ukuran-ukuran y ang tersedia adalah sama, tetap saja terdapat perbedaan dalam nilai hasil pengolahan untuk beberapa jenis uk uran y ang mana masih terdapat di daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusan y ang timbul pun sama dengan respesifik asi pada model (G). Uk uran-ukuran y ang bernilai berbeda namun masih berada dalam daerah k eputusan y ang sama, y aitu Goodness
of Fit Index (GFI), Root Mean Square Residual (RMR), Expected Cross Validation Index (ECVI), Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI), Tucker-Lewis Index atau Non-Normed Fit
Index (TLI atau NNFI), Normed Chi-Square, Akaike Information Criterion (AIC), Consistent Akaik e Information Criterion (CA IC), dan Critical N (CN).
Tabel 4.57 Uji Kecocok an Keseluruhan 9 (A) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ ⎝χ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0)
Tidak Fit
219
(Lanjutan Tabel 4.57) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit
Marginal Fit
0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.83 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.065
Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.070 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.29 ECVI for Saturated Model = 2.32 Dasar Pengambilan Keputusan ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.29 ECVI for Independence Model = 30.80
Fit
220
(Lanjutan Tabel 4.57) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit
Tidak Fit
0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.79 Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.93
Good fit
221
(Lanjutan Tabel 4.57) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 358.96/ 183 = 1.962
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Fit
Model A IC = 454.96
Saturated A IC = 462.00 Dasar Pengambilan Keputusan AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 454.96
Independence A IC = 6130.04
Fit
222
(Lanjutan Tabel 4.57) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 661.28
Fit
Saturated CA IC = 1454.91 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
CA IC < Independence CA IC Æ model fit Hasil Pengolahan Model CA IC = 661.28
Independence CA IC = 6220.30 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 128.74 Sumber: Peneliti (2010)
Uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.57 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilak uk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.57 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.58.
223
Tabel 4.58 Uji Kecocok an Keseluruhan 9 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (G)
Keputusa n
Model (H)
Keputusa n
Statistic Chi-square
Nilai
χ
2
semak in
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
k ecil semak in baik
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
401.22
358.96
Lebih baik
198.22
175.96
Lebih baik
0.991
0.880
Lebih baik
0.82
0.83
Lebih baik
2.52
2.29
Lebih baik
0.78
0.79
Lebih baik
0.96
0.97
Lebih baik
0.94
0.94
Tidak mengalami
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
adalah lebih baik
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
perubahan 0.93
0.93
Tidak mengalami perubahan
0.97
0.97
Tidak mengalami perubahan
0.97
0.97
Tidak mengalami perubahan
0.82
0.82
Tidak mengalami perubahan
224
(Lanjutan Tabel 4.58) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (G)
Keputusa n
Model (H)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.66
0.66
Tidak mengalami perubahan
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah
501.22
454.96
Lebih baik
716.13
661.28
Lebih baik
lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (H) = 175.96/ 200 = 0.880 Dengan membandingk an antara hasil respesifik asi model (G) dengan hasil respesifik asi model (H) pada Tabel 4.58, mak a terdapat 9 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (H) dari segi uk uran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a, sedangk an untuk uk uran-ukuran lainny a tidak mengalami perubahan hasil dibandingk an dengan respesifik asi model (G). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (H) adalah baik (fit) dan hasil respesifik asi model (H) ini juga secara
225
garis besar lebih baik dibandingk an hasil respesifik asi model (G), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model pengukuran. Untuk uji k ecocok an model pengukuran, peneliti terlebih dahulu ak an menguji apak ah seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.59 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (H). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua k riteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.59 Uji Validitas ( 9) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE3
0.67
10.56
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.65
10.68
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.83
14.70
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK2
0.65
10.25
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.66
10.37
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.96
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.01
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.24
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.11
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.70
9.29
-
-
-
-
Baik
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.82
-
-
Baik
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.05
-
-
Baik
226
(Lanjutan Tabel 4.59) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.70
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.01
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.66
9.94
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.12
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.21
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.81
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.77
11.07
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.73
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.59 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Sama halny a dengan uji nilai t, untuk uji muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) seluruh v ariabel teramati juga memilik i nilai SFL lebih besar dari 0.5. Dapat diamati bahwa tidak ada satupun v ariabel teramati y ang tidak memenuhi sy arat-sy arat agar suatu v ariabel teramati memilik i v aliditas y ang baik . Sehingga di dalam model penelitian ini, seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik . Karena seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik , mak a langk ah selanjutny a y ang harus dilak uk an di dalam uji k ecocok an model penguk uran adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilak uk an dengan menilai construct reliability dan variance extracted. Nilai construct reliability dan variance extracted dari masing-masing v ariabel laten telah dihitung pada Tabel 4.60, Tabel 4.61, Tabel 4.62, dan Tabel 4.63.
227
Tabel 4.60 CR dan VE Experiential Marketing (6) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
SENSE3
0.67
0.55
0.4489
CR = (3.462)/[(3.462)+2.58]
FEEL2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.82
THINK1
0.83
0.31
0.6889
THINK2
0.65
0.58
0.4225
VE = 2.4184/( 2.4184+2.58)
ACT2
0.66
0.56
0.4356
VE = 0.48
∑
3.46
2.58
2.4184
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.61 CR dan VE Celebrity Endorsement (6) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
DELTA
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
CREDI1
0.74
0.45
0.5476
CR = (3.612)/[(3.612)+2.37]
CREDI2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.85
A TTRAC1
0.69
0.52
0.4761
A TTRAC2
0.83
0.31
0.6889
VE = 2.6251/( 2.6251+2.37)
A TTRAC3
0.70
0.50
0.4900
VE = 0.53
∑
3.61
2.37
2.6251
Keterangan Var. Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
228
Tabel 4.62 CR dan VE Brand Trust (6) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
EPS
(std.loading )
RELI1
0.80
0.36
0.6400
CR = (5.952)/[(5.952)+3.52]
RELI2
0.79
0.37
0.6241
CR = 0.91
RELI3
0.84
0.30
0.7056
RELI4
0.86
0.25
0.7396
VE = 4.4787/( 4.4787+3.52)
INTENS1
0.68
0.54
0.4624
VE = 0.56
INTENS2
0.66
0.56
0.4356
INTENS3
0.65
0.58
0.4225
INTENS4
0.67
0.56
0.4489
∑
5.95
3.52
4.4787
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.63 CR dan VE Brand Loyalty (6) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
BEHA V1
0.81
0.35
0.6561
CR = (2.162)/[(2.162)+1.41]
A TTITU1
0.77
0.40
0.5929
CR = 0.77
A TTITU2
0.58
0.66
0.3364
∑
2.16
1.41
1.5854
Keterangan Var. Teramati
VE = 1.5854/( 1.5854+1.41) VE = 0.53
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.64 ditampilk an hasil rangk uman besarny a nilai construct reliability dan
variance extracted , beserta k eputusan mengenai reliabilitas dari v ariabel-v ariabel laten pada penelitian ini. Dasar Pengambilan Keputusan agar reliabilitas construct dik atak an baik , y aitu jik a:
229
(1) Construct Reliability (CR)-ny a > 0.70 (2) Variance extracted (VE)-ny a > 0.50
Tabel 4.64 Uji Reliabilitas ( 6)
Construct Reliability
Variance extracted
(CR)
(VE)
Experiential Marketing
0.82
0.48
Kurang Baik
Celebrity Endorsement
0.85
0.53
Baik
Brand Trust
0.91
0.56
Baik
Brand Loyalty
0.77
0.53
Baik
Variabel Laten
Keputusan
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.64 uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang sama dengan uji reliabilitas y ang telah dilak uk an pada respesifik asi model sebelumny a, y aitu tampak bahwa 3 v ariabel laten memilik i nilai reliabilitas y ang baik , k arena telah memenuhi k edua sy arat untuk diny atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Ketiga v ariabel tersebut adalah celebrity
endorsement, brand trust, dan brand loyalty . Sedangk an untuk v ariabel laten experiential marketing dalam hal uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang masih kurang baik , k arena v ariabel tersebut tidak memenuhi salah satu sy arat agar suatu v ariabel dik atak an memilik i reliabilitas y ang baik . Variabel laten experiential marketing memang telah memenuhi sy arat dari segi construct reliability (0.82 > 0.70), namun v ariabel tersebut tidak memenuhi sy arat dari segi variance extracted (0.48 < 0.50). Namun dalam hal ini, nilai variance extracted meningk at sehingga lebih mendek ati batas minimal y ang diperbolehk an, y aitu 0.50. Karena belum seluruh v ariabel y ang ada lolos uji reliabilitas, mak a peneliti belum dapat melanjutk an k e tahap uji k ecocok an model struk tural dan ak an k embali melak uk an respesifik asi model y ang dijelask an pada bagian berik utny a.
230
4.2.15 Respesifikasi Model (I) Pada bagian ini, peneliti ak an k embali melak uk an respesifik asi y ang sama dengan y ang telah dijelask an pada bagian sebelumny a, y aitu dengan mengeluark an v ariabel teramati y ang nilai muatan fak tor standar terk ecil. Pada Tabel 4.60 terdapat dua buah v ariabel teramati dengan nilai muatan fak tor standar y ang sama, y aitu FEEL2 dan THINK2, di mana k eduany a sama-sama memilik i nilai muatan fak tor standar terk ecil, y aitu sebesar 0.65. FEEL2 dan THINK2 selain memilik i nilai muatan fak tor standar y ang terk ecil, juga memilik i reliabilitas indik ator y ang terendah di antara indik ator-indik ator dari v ariabel laten
experiential marketing , y aitu hany a sebesar 42%. Dalam respesifik asi model (I), peneliti lebih memilih untuk mengeluark an THINK2, k arena v ariabel teramati tersebut memilik i nilai t y ang lebih k ecil jik a dibandingk an dengan FEEL2 y ang dapat dilihat pada Tabel 4.59. Berdasark an alasan-alasan y ang telah dijelask an sebelumny a, untuk itu, guna meningk atk an reliabilitas v ariabel laten experiential marketing , mak a THINK2 ak an dik eluark an dari model penelitian. Pada Gambar 4.23 ditampilk an model penelitian y ang baru setelah indik ator THINK2 dik eluark an dari penelitian.
Gambar 4.23 Respesifik asi Model (I) Sumber: Peneliti (2010)
231
Dengan adany a model penelitian y ang baru seperti y ang tampak di Gambar 4.23, mak a nilai uji k ecocok an k eseluruhan juga memilik i k emungk inan untuk berubah, baik pada sebagian atau seluruh uk uran penilaian y ang tersedia. Pada Tabel 4.65 ditampilk an hasil uji k ecocok an k eseluruhan untuk model penelitian pada Gambar 4.23. Pada tabel tersebut dapat diamati bahwa terdapat sedik it perbedaan antara hasil k eputusan mengenai uji k ecocok an k eseluruhan hasil respesifik asi model (I) dengan hasil k eputusan uji k ecocok an k eseluruhan pada respesifik asi model (H). Terdapat 2 k eputusan y ang berubah, y aitu Expected Cross Validation Index (ECVI) pada salah satu k eputusanny a y ang membandingk an antara ECVI dengan ECVI for Saturated Model, y ang pada model sebelumny a memilik i k eputusan fit, pada model ini menjadi tidak fit, begitu pula dengan uk uran Ak aik e Information Criterion (A IC) pada salah satu k eputusanny a y ang membandingk an antara Model AIC dengan Saturated A IC, y ang pada model sebelumny a memilik i k eputusan fit, pada model ini menjadi tidak fit. Selain perubahan pada k edua k eputusan untuk ukuran-uk uran tersebut, tidak terdapat perubahan k eputusan lainny a, hany a saja terdapat perubahan nilai hasil untuk beberapa jenis uk uran y ang mana masih terdapat di daerah k eputusan y ang sama sehingga hasil k eputusan y ang timbul pun sama dengan respesifik asi pada model (H). Uk uran-ukuran tersebut adalah Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ), Expected Cross
Validation Index (ECVI) y ang membandingk an antara ECVI dengan ECVI for Independence Model, Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI), Tucker-Lewis Index atau Non-Normed Fit Index (TLI atau NNFI), Normed Chi- Square, y ang membandingk an antara AIC dengan Independence AIC , Consistent Akaik e Information Criterion (CA IC), dan Critical N (CN). Dari segi k eputusan memang terdapat hasil y ang sedik it berbeda, namun sebagian besar k eputusan pada uji k ecocok an k eseluruhan pada respesifik asi model (I) masih tetap menunjukk an hasil y ang fit, y aitu terdapat 12 ukuran GOF menunjukk an k ecocok an y ang fit dan untuk 6 ukuran GOF lainny a menunjukk an k ecocok an y ang tidak fit.
232
Tabel 4.65 Uji Kecocok an Keseluruhan 10 (A ) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Statistic Chi-
⎞⎟ χ ⎝ ⎠
square ⎛⎜
2
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
P > 0.05 Æ model fit Hasil Pengolahan
Satorra-Bentler Scaled Chi-Square (P = 0.0) Goodness of Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (GFI)
GFI = 1 Æ perfect fit
Marginal Fit
0,90 < GFI < 1 Æ good fit 0.80 < GFI < 0.90 Æ marginal fit 0 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.83 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square
Standardized RMR < 0.05 Æ good fit
Residual (RMR)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Standardized RMR = 0.065 Root Mean
Dasar Pengambilan Keputusan
Square Error of
RMSEA < 0.05 Æ close fit
Approximation
0.05 < RMSEA < 0.08 Æ good fit
(RMSEA )
0.08 < RMSEA < 0.10 Æ marginal fit
Good fit
RMSEA > 0.10 Æ poor fit Hasil Pengolahan
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA ) = 0.073 Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Saturated Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.17 ECVI for Saturated Model = 2.11
Tidak Fit
233
(Lanjutan Tabel 4.65) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Expected Cross
Dasar Pengambilan Keputusan
Validation
ECVI < ECVI for Independence Model Æ model fit
Index (ECVI)
Hasil Pengolahan
Fit
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.17 ECVI for Independence Model = 28.88
Adjusted
Dasar Pengambilan Keputusan
Goodness of Fit
A GFI = 1 Æ perfect fit
Index (A GFI)
0,90 < A GFI < 1 Æ good fit
Tidak Fit
0.80 < A GFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai A GFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Adjusted Goodness of Fit Index (A GFI) = 0.78 Tucker-Lewis
Dasar Pengambilan Keputusan
Index atau
TLI > 0.90 Æ good fit.
Non-Normed Fit
0.80 < TLI < 0.90 Æ marginal fit
Index (TLI atau
(nilai TLI/NNFI berk isar antara 0 sampai 1)
NNFI)
Hasil Pengolahan
Good fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Normed Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (NFI)
NFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < NFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai NFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Relative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (RFI)
RFI > 0.90 Æ good fit 0.80 < RFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai RFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Relative Fit Index (RFI) = 0.93
Good fit
234
(Lanjutan Tabel 4.65) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Incremental Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (IFI)
IFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < IFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai IFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Comparative Fit
Dasar Pengambilan Keputusan
Index (CFI)
CFI > 0.90 Æ good fit
Good fit
0.80 < CFI < 0.90 Æ marginal fit (nilai CFI berk isar antara 0 sampai 1) Hasil Pengolahan
Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Normed ChiSquare
Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
2
1.0 < (X /df) < 5.0 Æmodel fit Hasil Pengolahan 339.45/ 164 = 2.070
Akaik e
Dasar Pengambilan Keputusan
Information
AIC < Saturated AIC Æ model fit
Criterion (A IC)
Hasil Pengolahan
Tidak Fit
Model A IC = 431.45
Saturated A IC = 420.00 Dasar Pengambilan Keputusan AIC < Independence AIC Æ model fit Hasil Pengolahan Model A IC = 431.45
Independence A IC = 5746.39
Fit
235
(Lanjutan Tabel 4.65) Ukuran
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima Pada Suatu
Derajat
Model
Keputusa n
Kecocokan
Consistent
Dasar Pengambilan Keputusan
Akaik e
CA IC < Saturated CA IC Æ model fit
Information
Hasil Pengolahan
Criterion (CA IC)
Model CA IC = 629.17
Fit
Saturated CA IC = 1322.65 Dasar Pengambilan Keputusan
Fit
CA IC < Independence CA IC Æ model fit Hasil Pengolahan Model CA IC = 629.17
Independence CA IC = 5832.35 Critical N (CN)
Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak Fit
CN > 200 Æ model fit Hasil Pengolahan
Critical N (CN) = 123.56 Sumber: Peneliti (2010)
Uji k ecocok an model k eseluruhan, seperti y ang terdapat pada Tabel 4.65 belum selesai. Uji k ecocok an model k eseluruhan y ang harus dilak uk an selanjutny a adalah perbandingan antarmodel, di mana pada Tabel 4.65 tersebut baru memperhitungk an tingk at k ecocok an y ang bisa diterima pada suatu model. Untuk itu, langk ah selanjutny a adalah melak uk an uji k ecocok an k eseluruhan untuk perbandingan antarmodel y ang dijelask an pada Tabel 4.66.
236
Tabel 4.66 Uji Kecocok an Keseluruhan 10 (B) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (H)
Keputusa n
Model (I)
Keputusa n
Statistic Chi-square
Nilai
χ
2
semak in
⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎝χ ⎠
k ecil semak in baik
Non-Centrality
Semak in k ecil
Parameter (NCP)
semak in baik
Scaled NCP (SNCP)
Semak in k ecil
358.96
339.45
Lebih baik
175.96
175.45
Lebih baik
0.880
0.877
Lebih baik
0.83
0.83
Tidak mengalami
semak in baik
Goodness of Fit
Nilai lebih tinggi
Index (GFI)
adalah lebih baik
Expected Cross
Semak in k ecil
Validation Index
semak in baik
perubahan 2.29
2.17
Lebih baik
0.79
0.78
Lebih buruk
0.97
0.96
Lebih buruk
0.94
0.94
Tidak mengalami
(ECVI)
Adjusted Goodness
Nilai lebih tinggi
of Fit Index (AGFI)
adalah lebih baik
Tucker-Lewis Index Nilai lebih tinggi atau Non-Normed
adalah lebih baik
Fit Index (TLI atau NNFI)
Normed Fit Index
Nilai lebih tinggi
(NFI)
adalah lebih baik
Relative Fit Index
Nilai lebih tinggi
(RFI)
adalah lebih baik
Incremental Fit
Nilai lebih tinggi
Index (IFI)
adalah lebih baik
Comparative Fit
Nilai lebih tinggi
Index (CFI)
adalah lebih baik
Parsimonious
Nilai PNFI tinggi
Normed Fit Index
adalah lebih baik
(PNFI)
perubahan 0.93
0.93
Tidak mengalami perubahan
0.97
0.97
Tidak mengalami perubahan
0.97
0.97
Tidak mengalami perubahan
0.82
0.81
Lebih buruk
237
(Lanjutan Tabel 4.66) Ukuran Derajat
Dasar
Kecocokan
Pengambilan
Respesifikasi Respesifikasi Model (H)
Keputusa n
Model (I)
Keputusa n
Parsimonious
Nilai PGFI y ang
Goodness of Fit
lebih tinggi adalah
(PGFI)
lebih baik
0.66
0.65
Lebih Buruk
454.96
431.45
Lebih baik
661.28
629.17
Lebih baik
(Nilai PGFI berk isar antara 0 dengan 1)
Akaik e Information
Nilai A IC positif
Criterion (A IC)
lebih k ecil adalah lebih baik
Consistent Akaik e
Nilai positif y ang
Information
lebih k ecil adalah
Criterion (CA IC)
lebih baik
Sumber: Peneliti (2010)
Untuk hasil Scaled NCP (SNCP), tidak diperoleh dari output LISREL, melaink an dari perhitungan berikut ini. • Scaled NCP (SNCP) = NCP/n, di mana n = jumlah sample • Scaled NCP (SNCP) respesifik asi model (I) = 175.45/200 = 0.877 Dengan membandingk an antara hasil respesifik asi model (H) dengan hasil respesifik asi model (I) pada Tabel 4.66, mak a terdapat 6 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (I) dari segi ukuran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih baik (lebih fit) dibandingk an model sebelumny a dan 4 uk uran derajat k ecocok an y ang memberik an k eputusan bahwa hasil respesifik asi model (I) dari segi ukuran derajat k ecocok an menunjukk an hasil y ang lebih buruk dibandingk an model sebelumny a, sedangk an untuk uk uran-ukuran lainny a tidak mengalami perubahan hasil
238
dibandingk an dengan respesifik asi model (H). Karena sebagian besar hasil uji k ecocok an k eseluruhan dari hasil respesifik asi model (I) adalah baik (fit) dan hasil respesifik asi model (I) ini juga secara garis besar lebih baik dibandingk an hasil respesifik asi model (H), mak a k ecocok an k eseluruhan model adalah baik dan peneliti dapat melanjutk an k e tahap selanjutny a, y aitu uji k ecocok an model pengukuran. Untuk uji k ecocok an model pengukuran, peneliti terlebih dahulu ak an menguji apak ah seluruh v ariabel teramati telah baik dari segi v aliditas. Pada Tabel 4.67 ditampilk an hasil uji v aliditas untuk model penelitian hasil respesifik asi model (I). Dasar pengambilan k eputusan untuk pengujian v aliditas pada tahap ini, y aitu suatu v ariabel dik atak an mempuny ai v aliditas y ang baik dengan berdasark an pada dua k riteria, y aitu jik a: (1) Nilai t muatan fak tor > 1,96 (2) Muatan fak tor standar > 0.50
Tabel 4.67 Uji Validitas ( 10) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SENSE3
0.67
10.29
-
-
-
-
-
-
Baik
FEEL2
0.67
10.65
-
-
-
-
-
-
Baik
THINK1
0.82
13.97
-
-
-
-
-
-
Baik
ACT2
0.65
9.94
-
-
-
-
-
-
Baik
CREDI1
-
-
0.74
12.98
-
-
-
-
Baik
CREDI2
-
-
0.65
9.01
-
-
-
-
Baik
A TTRAC1
-
-
0.69
12.22
-
-
-
-
Baik
A TTRAC2
-
-
0.83
14.10
-
-
-
-
Baik
A TTRAC3
-
-
0.71
9.29
-
-
-
-
Baik
RELI1
-
-
-
-
0.80
*
-
-
Baik
RELI2
-
-
-
-
0.79
13.83
-
-
Baik
239
(Lanjutan Tabel 4.67) Var. Laten Var. Teramati
Experiential
Celebrity
Brand Trust
Brand Loyalty
Kesimpulan
Marketing
endorsement
(trust)
(loy alty )
Validitas
(expmark )
(celeb)
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
SFL
Nilai t
RELI3
-
-
-
-
0.84
14.02
-
-
Baik
RELI4
-
-
-
-
0.86
16.71
-
-
Baik
INTENS1
-
-
-
-
0.68
11.00
-
-
Baik
INTENS2
-
-
-
-
0.66
9.93
-
-
Baik
INTENS3
-
-
-
-
0.65
10.13
-
-
Baik
INTENS4
-
-
-
-
0.67
9.22
-
-
Baik
BEHA V1
-
-
-
-
-
-
0.81
*
Baik
A TTITU1
-
-
-
-
-
-
0.77
11.12
Baik
A TTITU2
-
-
-
-
-
-
0.58
7.70
Baik
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.67 terdapat tanda (*), di mana mak sud dari tanda tersebut adalah ditetapk an secara default oleh LISREL, y aitu nilai t tidak diestimasi. Dapat diamati bahwa seluruh v ariabel teramati memilik i nilai t muatan fak tor lebih besar dari 1,96 sehingga memenuhi satu k riteria untuk diny atak an memilik i v aliditas y ang baik . Sama halny a dengan uji nilai t, untuk uji muatan fak tor standar atau standardized factor loadings (SFL) seluruh v ariabel teramati juga memilik i nilai SFL lebih besar dari 0.5. Dapat diamati bahwa tidak ada satupun v ariabel teramati y ang tidak memenuhi sy arat-sy arat agar suatu v ariabel teramati memilik i v aliditas y ang baik . Sehingga di dalam model penelitian ini, seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik . Karena seluruh v ariabel teramati telah memilik i v aliditas y ang baik , mak a langk ah selanjutny a y ang harus dilak uk an di dalam uji k ecocok an model penguk uran adalah uji reliabilitas.
240
Uji reliabilitas dilak uk an dengan menilai construct reliability dan variance extracted. Nilai construct reliability dan variance extracted dari masing-masing v ariabel laten telah dihitung pada Tabel 4.68, Tabel 4.69, Tabel 4.70, dan Tabel 4.71.
Tabel 4.68 CR dan VE Experiential Marketing (7) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
SENSE3
0.67
0.56
0.4489
CR = (2.812)/[(2.812)+2.02]
FEEL2
0.67
0.56
0.4489
CR = 0.80
THINK1
0.82
0.33
0.6724
ACT2
0.65
0.57
0.4225
VE = 1.9927/( 1.9927+2.02)
∑
2.81
2.02
1.9927
VE = 0.50
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 4.69 CR dan VE Celebrity Endorsement (7) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
DELTA
(std.loading )
CREDI1
0.74
0.45
0.5476
CR = (3.622)/[(3.622)+2.37]
CREDI2
0.65
0.58
0.4225
CR = 0.85
A TTRAC1
0.69
0.52
0.4761
A TTRAC2
0.83
0.31
0.6889
VE = 2.6392/( 2.6392+2.37)
A TTRAC3
0.71
0.50
0.5041
VE = 0.53
∑
3.62
2.37
2.6392
Teramati
Sumber: Peneliti (2010)
241
Tabel 4.70 CR dan VE Brand Trust (7) Keterangan Var.
SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan 2
Variance extracted (VE)
(std.loading)
EPS
(std.loading )
RELI1
0.80
0.36
0.6400
CR = (5.952)/[(5.952)+3.52]
RELI2
0.79
0.37
0.6241
CR = 0.91
RELI3
0.84
0.30
0.7056
RELI4
0.86
0.25
0.7396
VE = 4.4787/( 4.4787+3.52)
INTENS1
0.68
0.54
0.4624
VE = 0.56
INTENS2
0.66
0.56
0.4356
INTENS3
0.65
0.58
0.4225
INTENS4
0.67
0.56
0.4489
∑
5.95
3.52
4.4787
Teramati
Sumber: Peneliti (2010) Tabel 4.71 CR dan VE Brand Loyalty (7) SFL
THETA -
SFL2
Construct Reliability (CR) dan
(std.loading)
EPS
(std.loading 2)
Variance extracted (VE)
BEHA V1
0.81
0.35
0.6561
CR = (2.162)/[(2.162)+1.42]
A TTITU1
0.77
0.40
0.5929
CR = 0.77
A TTITU2
0.58
0.67
0.3364
∑
2.16
1.42
1.5854
Keterangan Var. Teramati
VE = 1.5854/( 1.5854+1.42) VE = 0.53
Sumber: Peneliti (2010) Pada Tabel 4.72 ditampilk an hasil rangk uman besarny a nilai construct reliability dan
variance extracted , beserta k eputusan mengenai reliabilitas dari v ariabel-v ariabel laten pada penelitian ini. Dasar Pengambilan Keputusan agar reliabilitas construct dik atak an baik , y aitu jik a: (1) Construct Reliability (CR)-ny a > 0.70 (2) Variance extracted (VE)-ny a > 0.50
242
Tabel 4.72 Uji Reliabilitas ( 7)
Construct Reliability
Variance extracted
(CR)
(VE)
Experiential Marketing
0.80
0.50
Baik
Celebrity Endorsement
0.85
0.53
Baik
Brand Trust
0.91
0.56
Baik
Brand Loyalty
0.77
0.53
Baik
Variabel Laten
Keputusan
Sumber: Peneliti (2010)
Pada Tabel 4.72 uji reliabilitas menghasilk an k eputusan y ang baik untuk seluruh v ariabel laten y ang ada, di mana seluruh v ariabel laten telah memenuhi sy arat, baik dari segi
construct reliability maupun variance extracted , sehingga dapat dik atak an bahwa seluruh v ariabel telah reliabel. Karena seluruh v ariabel y ang ada telah lolos uji reliabilitas, mak a peneliti telah menghasilk an model penelitian y ang digambark an pada Gambar 4.23, y aitu gambar “Respesifik asi Model (I)” dan dengan model penelitian tersebut, peneliti dapat melanjutk an k e tahap uji k ecocok an model struk tural.
4.2.16 Uji Kecocokan Model Struktural Pada bagian ini peneliti ak an menganalisis seluruh hipotesis y ang ak an diuji k ebenaranny a berdasark an persamaan-persamaan y ang diperoleh hasil pengolahan.
a) A nalisis Persamaan Struk tural 1 Persamaan 1 trust = 0.46*expmark + 0.30*celeb, Errorv ar.= 0.59 , R² = 0.41 (0.085)
( 0.086)
5.34
3.47
(0.090) 6.52
243
• Uji Hipotesis 1 Hipotesis Ho: Variabel experiential marketing tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra Ha: Variabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra Dasar Pengambilan Keputusan -1.96 < t-v alue < 1.96 : Ho diterima t-v alue < -1.96 atau t-v alue > 1.96 : Ho ditolak Hasil t-v alue = 5.34 > 1.96, mak a Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra, di mana v ariabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang positif terhadap v ariabel brand trust y ang dapat diamati dengan adany a tanda positif di depan t-v alue (5.34) dan juga di depan nilai estimasi parameter (0.46). Nilai estimasi sebesar 0.46 berarti bahwa jik a terjadi peningk atan pada penilaian terhadap experiential marketing sebesar satu unit, mak a penilaian terhadap brand trust ak an meningk at sebesar 0.46, dan berlak u pula sebalik ny a, dengan catatan bahwa v ariabel lain y ang memengaruhi brand trust, dalam hal in i adalah penilaian terhadap celebrity endorsement, tidak mengalami perubahan (tetap).
244
• Uji Hipotesis 2 Hipotesis Ho: Variabel celebrity endorsement tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra Ha: Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra Dasar Pengambilan Keputusan -1.96 < t-v alue < 1.96 : Ho diterima t-v alue < -1.96 atau t-v alue > 1.96 : Ho ditolak Hasil t-v alue = 3.47 > 1.96, mak a Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra, di mana v ariabel celebrity endorsement memilik i pengaruh langsung y ang positif terhadap v ariabel brand trust y ang dapat diamati dengan adany a tanda positif di depan t-v alue (3.47) dan juga di depan nilai estimasi parameter (0.30). Nilai estimasi sebesar 0.30 berarti bahwa jik a terjadi peningk atan pada penilaian terhadap celebrity endorsement sebesar satu unit, mak a penilaian terhadap brand trust ak an meningk at sebesar 0.30, dan berlak u pula sebalik ny a, dengan catatan bahwa v ariabel lain y ang memengaruhi brand trust, dalam hal in i adalah penilaian terhadap experiential marketing , tidak mengalami perubahan (tetap).
• Nilai R² = 0.41, berarti bahwa v ariabel experiential marketing dan celebrity
endorsement bersama-sama memengaruhi v ariabel brand trust dari produk Citra sebesar 41% dan 59% sisany a dipengaruhi oleh v ariabel lainny a di luar penelitian ini.
245
b) A nalisis Persamaan Struk tural 2 Persamaan 2 loy alty = 0.62*trust + 0.26*expmark + 0.018*celeb, Errorv ar.= 0.36 , R² = 0.64 (0.10) 5.88
( 0.095)
(0.075)
( 0.12)
0.24
2.99
2.67
• Uji Hipotesis 3 Hipotesis Ho: Variabel brand trust tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Ha: Variabel brand trust memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel
brand loyalty dari produk Citra Dasar Pengambilan Keputusan -1.96 < t-v alue < 1.96 : Ho diterima t-v alue < -1.96 atau t-v alue > 1.96 : Ho ditolak Hasil t-v alue = 5.88 > 1.96, mak a Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel brand trust memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel
brand loyalty dari produk Citra, di mana v ariabel brand trust memilik i pengaruh langsung y ang positif terhadap v ariabel brand loyalty y ang dapat diamati dengan adany a tanda positif di depan t-v alue (5.88) dan juga di depan nilai estimasi parameter (0.62). Nilai estimasi sebesar 0.62 berarti bahwa jik a terjadi peningk atan pada penilaian terhadap brand trust sebesar satu unit, mak a penilaian terhadap brand
loyalty ak an meningk at sebesar 0.62, dan berlak u pula sebalik ny a, dengan catatan bahwa v ariabel lain y ang memengaruhi brand loyalty , dalam hal ini adalah penilaian
246
terhadap
experiential marketing dan celebrity
endorsement, tidak
mengalami
perubahan (tetap).
• Uji Hipotesis 4 Hipotesis Ho: Variabel experiential marketing tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Ha: Variabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Dasar Pengambilan Keputusan -1.96 < t-v alue < 1.96 : Ho diterima t-v alue < -1.96 atau t-v alue > 1.96 : Ho ditolak Hasil t-v alue = 2.67 > 1.96, mak a Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra, di mana v ariabel experiential marketing memilik i pengaruh langsung y ang positif terhadap v ariabel brand loyalty y ang dapat diamati dengan adany a tanda positif di depan t-v alue (2.67) dan juga di depan nilai estimasi parameter (0.26). Nilai estimasi sebesar 0.26 berarti bahwa jik a terjadi peningk atan pada penilaian terhadap experiential marketing sebesar satu unit, mak a penilaian terhadap brand loyalty ak an meningk at sebesar 0.26, dan berlak u pula sebalik ny a, dengan catatan bahwa v ariabel lain y ang memengaruhi brand loyalty , dalam hal ini adalah penilaian terhadap celebrity endorsement dan brand trust, tidak mengalami perubahan (tetap).
247
• Uji Hipotesis 5 Hipotesis Ho: Variabel celebrity endorsement tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Ha: Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Dasar Pengambilan Keputusan -1.96 < t-v alue < 1.96 : Ho diterima t-v alue < -1.96 atau t-v alue > 1.96 : Ho ditolak Hasil t-v alue = 0.24 < 1.96, mak a Ho diterima Kesimpulan Variabel celebrity endorsement tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra.
• Nilai R² = 0.64, berarti bahwa v ariabel experiential marketing , celebrity endorsement, dan brand trust dari produk Citra bersama-sama memengaruhi v ariabel brand loyalty sebesar 64% dan 36% sisany a dipengaruhi oleh v ariabel lainny a di luar penelitian ini.
Berdasark an pada persamaan-persamaan y ang disajik an, pada Tabel 4.73 disajik an rangk uman hubungan-hubungan langsung antara v ariabel ek sogen terhadap v ariabel endogen (GA MMA ) dan juga antara v ariabel endogen terhadap v ariabel endogen lainny a (BETA ).
248
Tabel 4.73 Rangk uman Hubungan Langsung BETA Variabel Laten
Brand Trust
Brand Loyalty
Brand Trust
-
-
Brand Loyalty
0.62
-
GAMMA Variabel Laten
Experiential Marketing
Celebrity Endorsement
Brand Trust
0.46
0.30
Brand Loyalty
0.26
0.02
Sumber: Peneliti (2010)
Nilai-nilai pada Tabel 4.73 diperoleh dari output BETA dan GAMMA , di mana nilai 0.02 pada hubungan antara v ariabel celebrity endorsement dengan brand loyalty merupak an pembulatan dari nilai 0.018 seperti y ang tampak di persamaan 2. Perlu diingat bahwa pada pengujian seluruh hipotesis y ang telah dilak uk an, seluruh hubungan memilik i pengaruh langsung y ang signifik an, k ecuali pada hipotesis k elima. Selanjutny a, pada Tabel 4.74 disajik an hasil pengolahan Indirect Effects of KSI on ETA di mana nilai estimasi parameter pada output tersebut sama dengan hasil y ang diperoleh dari Standardized Indirect Effects of KSI on ETA y ang menjelask an besarny a pengaruh tidak langsung dari v ariabel ek sogen terhadap v ariabel endogen.
Tabel 4.74 Indirect Effects of KSI on ETA Variabel Laten
Experiential Marketing
Celebrity Endorsement
Brand Trust
-
-
0.28
0.18
(0.07)
(0.06)
4.30
3.12
Brand Loyalty Sumber: Peneliti (2010)
249
Berdasark an pada Tabel 4.74, mak a peneliti ak an k embali melak uk an uji hipotesis, y aitu sebagai berikut ini. • Uji Hipotesis 6 Hipotesis Ho: Variabel experiential marketing tidak memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Ha: Variabel experiential marketing memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Dasar Pengambilan Keputusan -1.96 < t-v alue < 1.96 : Ho diterima t-v alue < -1.96 atau t-v alue > 1.96 : Ho ditolak Hasil t-v alue = 4.30 > 1.96, mak a Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel experiential marketing memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra, di mana v ariabel experiential marketing memilik i pengaruh tidak langsung y ang positif terhadap v ariabel brand loyalty y ang dapat diamati dengan adany a tanda positif di depan t-v alue (4.30) dan juga di depan nilai estimasi parameter (0.28).
• Uji Hipotesis 7 Hipotesis Ho: Variabel celebrity endorsement tidak memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra Ha: Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra
250
Dasar Pengambilan Keputusan -1.96 < t-v alue < 1.96 : Ho diterima t-v alue < -1.96 atau t-v alue > 1.96 : Ho ditolak Hasil t-v alue = 3.12 > 1.96, mak a Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel celebrity endorsement memilik i pengaruh tidak langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra, di mana v ariabel celebrity endorsement memilik i pengaruh tidak langsung y ang positif terhadap v ariabel brand loyalty y ang dapat diamati dengan adany a tanda positif di depan t-v alue (3.12) dan juga di depan nilai estimasi parameter (0.18).
Berdasark an pada Tabel 4.73 dan Tabel 4.74, mak a peneliti menghasilk an analisis berikut ini. a. Total pengaruh v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra adalah 0.46, di mana nilai tersebut merupak an penjumlahan antara pengaruh langsung dan tidak langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand
trust. Pengaruh langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand trust sebesar 0.46 y ang dapat dilihat di output GAMMA , sedangk an pengaruh tidak langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand trust sebesar 0 atau dengan k ata lain experiential marketing tidak memilik i pengaruh tidak langsung terhadap
brand trust, di mana hal ini jelas sek ali tampak pada Gambar 4.24. Pada gambar tersebut tampak bahwa anak panah dari experiential marketing menuju brand trust hany a melalui satu jalur saja, y aitu langsung dari experiential marketing menuju brand trust.
251
Experiential Marketing
0.46 Brand Trust
Brand Loyalty
Celebrity Endorsement
Gambar 4.24 Pengaruh Experiential Marketing terhadap Brand Trust Sumber: Peneliti (2010)
b. Total pengaruh v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand trust dari produk Citra adalah 0.30, di mana nilai tersebut merupak an penjumlahan antara pengaruh langsung dan tidak langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand
trust. Pengaruh langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand trust sebesar 0.30 y ang dapat dilihat di output GAMMA , sedangk an pengaruh tidak langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand trust sebesar 0 atau dengan k ata lain celebrity endorsement tidak memilik i pengaruh tidak langsung terhadap
brand trust, di mana hal ini jelas sek ali tampak pada Gambar 4.25. Pada gambar tersebut tampak bahwa anak panah dari celebrity endorsement menuju brand trust hany a melalui satu jalur saja, y aitu langsung dari celebrity endorsement menuju brand trust.
252
Experiential Marketing
Brand Trust
Brand Loyalty
0.30 Celebrity Endorsement
Gambar 4.25 Pengaruh Celebrity Endorsement terhadap Brand Trust Sumber: Peneliti (2010)
c. Total pengaruh v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra adalah 0.54, di mana nilai tersebut merupak an penjumlahan antara pengaruh langsung dan tidak langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand loyalty . Pengaruh langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand loyalty sebesar 0.26 y ang dapat dilihat di output GAMMA , sedangk an pengaruh tidak langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap v ariabel brand
loyalty sebesar 0.28 y ang dapat dilihat pada output Standardized Indirect Effects of KSI on ETA . Pengaruh tidak langsung tersebut juga bisa diperoleh melalui perk alian antara pengaruh langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap brand trust (0.46) dengan pengaruh langsung dari v ariabel brand trust terhadap brand loyalty (0.62), dengan catatan bahwa perbedaan nilai hasil perhitungan dengan output LISREL disebabk an oleh pembulatan koma selama proses perhitungan.
253
Experiential Marketing
0.26 0.46 Brand Trust
0.62
Brand Loyalty
Celebrity Endorsement
Gambar 4.26 Pengaruh Experiential Marketing terhadap Brand Loyalty Sumber: Peneliti (2010)
d. Total pengaruh v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra adalah 0.20, di mana nilai tersebut merupak an penjumlahan antara pengaruh langsung dan tidak langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand loyalty . Pengaruh langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand loyalty sebesar 0.02 y ang dapat dilihat di output GAMMA , sedangk an pengaruh tidak langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap v ariabel brand
loyalty sebesar 0.18 y ang dapat dilihat pada output Standardized Indirect Effects of KSI on ETA . Pengaruh tidak langsung tersebut juga bisa diperoleh melalui perk alian antara pengaruh langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap brand trust (0.30) dengan pengaruh langsung dari v ariabel brand trust terhadap brand loyalty (0.62), dengan catatan bahwa perbedaan nilai hasil perhitungan dengan output LISREL disebabk an oleh pembulatan koma selama proses perhitungan. Dik arenak an, v ariabel
celebrity endorsement tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap v ariabel brand loyalty , mak a ada k emungk inan total pengaruh v ariabel celebrity endorsement
254
terhadap v ariabel brand loyalty juga tidak signifik an, untuk itu, untuk melihat signifik an atau tidak ny a koefisien untuk total pengaruh tersebut, mak a perlu diamati nilai t-v alue dari output Total Effects of KSI on ETA , di mana pada output tersebut nilai t-v alue total pengaruh dari v ariabel celebrity endorsement terhadap brand loyalty adalah 2.41, k arena nilai t-v alue lebih besar dari 1.96, mak a pengaruh total tersebut berpengaruh secara signifik an.
Experiential Marketing
Brand Trust
0.62
Brand Loyalty
0.30 Celebrity Endorsement
0.02
Gambar 4.27 Pengaruh Celebrity Endorsement terhadap Brand Loyalty Sumber: Peneliti (2010)
e. Total pengaruh v ariabel brand trust terhadap v ariabel brand loyalty dari produk Citra adalah 0.62, di mana nilai tersebut merupak an penjumlahan antara pengaruh langsung dan tidak langsung dari v ariabel brand trust terhadap v ariabel brand loyalty . Pengaruh langsung dari v ariabel brand trust terhadap v ariabel brand loyalty sebesar 0.62 y ang dapat dilihat di output BETA , sedangk an pengaruh tidak langsung dari v ariabel brand trust terhadap v ariabel brand loyalty sebesar 0 atau dengan k ata lain brand trust tidak memilik i pengaruh tidak langsung terhadap brand loyalty , di mana hal ini jelas sek ali tampak pada Gambar 4.28. Pada gambar tersebut tampak bahwa anak panah dari brand trust menuju
255
brand loyalty hany a melalui satu jalur saja, y aitu langsung dari brand trust menuju brand loyalty .
Experiential Marketing
Brand Trust
0.62
Brand Loyalty
Celebrity Endorsement
Gambar 4.28 Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Sumber: Peneliti (2010)
4.3
Implikasi Hasil Penelitian Produk Citra dalam program pemasaranny a mengimplementasik an experiential
marketing dengan adany a Rumah Cantik Citra dan juga mengimplementasik an celebrity endorsement dengan menggunak an beragam selebriti. Berik ut ini peneliti ak an membahas hasil-hasil y ang ditemuk an untuk menjawab identifik asi masalah dari penelitian ini, di mana pembahasan disesuaik an dengan ruang lingk up penelitian, y aitu implementasi experiential
marketing di Rumah Cantik Citra (Jak arta) dan juga terhadap Maudy Koesnaedi selak u salah satu celebrity endorser dari produk Citra. Berdasark an pada hasil penelitian, ditemuk an bahwa implementasi experiential
marketing di Rumah Cantik Citra memilik i pengaruh langsung y ang positif terhadap brand trust dari produk Citra. Hal tersebut sesuai dengan perny ataan Delgado-Ballester dan A leman (2005, p193) bahwa k epercay aan dibangun melalui pengalaman, semak in positif pengalaman
256
y ang dimilik i oleh k onsumen bersama dengan suatu merek , mak a seorang konsumen ak an semak in mungk in untuk mempercay ai merek tersebut. Timbulny a pengaruh langsung y ang positif dari hasil implementasi experiential marketing terhadap brand trust produk Citra dapat disebabk an oleh pengalaman-pengalaman y ang diperoleh k onsumen di Rumah Cantik Citra, antara lain pengalaman perawatan dengan menggunak an menggunak an produk -produk Citra, sehingga responden dapat secara langsung merasak an kualitas dan manfaat dari produk Citra y ang membuat merek a lebih percay a pada merek Citra. A dapun implementasi celebrity endorsement dengan penggunaan Maudy Koesnaedi sebagai celebrity endorser produk Citra juga memberik an pengaruh langsung y ang positif terhadap brand trust dari produk Citra. Implementasi celebrity endorsement mampu menghasilk an pengaruh terhadap brand trust dapat disebabk an oleh kredibilitas (credibility ) dan day a tarik (attractiveness) y ang dimilik i oleh Maudy Koesnaedi y ang disalurk an k epada merek Citra dengan tampilny a Maudy Koesnaedi dalam ik lan produk Citra dan k eterlibatan Maudy Koesnaedi dalam acara-acara y ang diselenggarak an berk aitan dengan produk Citra. Hal ini sesuai dengan perny ataan A bbot dkk (By rne, Whitehead, dan Breen, 2003, p289) bahwa alasan untuk mengadopsi strategi celebrity endorsement adalah apa y ang selebriti lak uk an adalah untuk meningk atk an merek dan menghemat wak tu y ang berharga untuk dapat membuat k redibilitas perusahaan dengan cara mentransfer nilai-nilai terhadap merek . Ketik a konsumen melihat seorang selebriti y ang kredibel menduk ung suatu produk , merek a ak an berpik ir bahwa perusahaan dari merek tersebut pastiny a merupak an perusahaan y ang baik . Sebelum peneliti melanjutk an pembahasan untuk menjawab identifik asi masalah y ang k etiga. Terlebih dahulu peneliti ingin membandingk an antara hasil pengaruh dari implementasi experiential marketing terhadap brand trust dengan pengaruh dari celebrity
endorsement terhadap brand trust. Jik a dibandingk an antara implementasi experiential marketing dengan celebrity endorsement, implementasi experiential marketing mampu
257
memberik an pengaruh y ang lebih besar terhadap brand trust dibandingk an dengan implementasi celebrity endorsement. Hal ini terlihat dari nilai k oefisien estimasi pengaruh langsung dari v ariabel experiential marketing terhadap brand trust sebesar 0.46 y ang lebih besar dibandingk an k oefisien estimasi pengaruh langsung dari v ariabel celebrity endorsement terhadap brand trust sebesar 0.30. Pengaruh implementasi experiential marketing y ang lebih besar dapat disebabk an oleh k eterlibatan responden secara langsung dalam menik mati perawatan dengan produk Citra di Rumah Cantik Citra, sehingga responden tidak hany a melihat atau mengamati saja, tetapi bisa langsung merasak an sendiri bagaimana manfaat dan k ualitas dari produk Citra tersebut. Berbeda jik a perusahaan menggunak an selebriti untuk mendukung merek Citra, di mana jik a responden mengenal Maudy Koesnaedi hany a dari ik lan saja, mungk in saja k epercay aan y ang timbul tidak sebesar dibandingk an dengan merek a y ang pernah langsung bertemu atau bertatap muk a dengan Maudy Koesnaedi dalam acara-acara y ang diselenggarak an berk aitan dengan merek Citra atau bertemu dengan Maudy dalam k esempatan-k esempatan lainny a. Merek a y ang tidak pernah bertemu Maudy tersebut dan hany a pernah melihatny a di ik lan produk Citra ataupun siaran acara-acara lainny a, dapat membuat k epercay aan y ang timbul tidak sebesar apabila merek a pernah langsung bertemu dan mengenal Maudy . A lasan lainny a y ang mungk in menjadi peny ebab pengaruh implementasi celebrity endorsement terhadap brand trust lebih k ecil dibandingk an dengan hasil implementasi experiential marketing , y aitu dapat disebabk an oleh beberapa alasan, antara lain Maudy Koesnaedi tidak hany a menjadi celebrity endorser dari satu merek produk saja, melaink an juga menjadi celebrity endorser dari merek produk lainny a, di mana menurut Nelson (2010, p77), salah satu aspek negatif dari penerapan celebrity endorsement, y aitu suatu perusahaan mungk in tidak mampu memperoleh selebriti y ang diingink an untuk secara ek sk lusif mewak ili produk perusahaan, selebriti tersebut bisa saja mendukung beberapa produk , k adang-k adang, ada pula y ang beralih untuk mendukung produk pesaing. Lebih lanjut, menurut Tripp, Jensen, dan Carlson (Choi, 2002, pp7-8), k etik a selebriti
258
dihubungk an dengan bany ak produk , overexposure dapat membuat hubungan antara
celebrity endorser dengan setiap produk y ang didukungny a menjadi kurang istimewa. Selain itu, menurut Choi, k onsumen dapat menjadi waspada tentang motif sebenarny a dari selebriti tersebut dalam menduk ung suatu produk . Konsumen dapat menjadi ragu-ragu tentang pesan y ang disampaik an oleh selebriti tersebut dalam suatu ik lan dan k onsumen bisa mempercay ai bahwa selebriti tersebut muncul dalam suatu ik lan untuk kompensasi y ang ia dapatk an daripada dengan sungguh-sungguh percay a pada manfaat dari suatu produk atau jasa y ang diduk ung. Pendapat serupa diungk apk an oleh Mowen dan Brown (Cronin, 2003, p8), y aitu merek a menemuk an bahwa selebriti y ang menyok ong bany ak produk terlihat sebagai endorser y ang kurang dapat dipercay a dibanding merek a y ang hany a menyokong sebuah produk . Selain k arena alasan bahwa Maudy Koesnaedi menjadi celebrity endorser lebih dari satu merek produk , alasan lainny a y ang mungk in menjadi peny ebab pengaruh implementasi celebrity endorsement dengan Maudy sebagai endorser -ny a terhadap brand
trust lebih k ecil dibandingk an jik a perusahaan mengimplementasik an experiential marketing , y aitu terdapat k emungk inan penurunan popularitas dari Maudy Koesnaedi dalam pandangan responden, di mana menurut Cronin (2003, p8), penurunan popularitas dari seorang selebriti dapat juga memilik i dampak terhadap persepsi dari suatu produk . Setelah membandingk an antara pengaruh dari implementasi experiential marketing dengan celebrity endorsement terhadap brand trust, berikutny a peneliti ak an k embali melanjutk an pembahasan untuk menjawab identifik asi masalah y ang k etiga. Berdasark an hasil penelitian, ditemuk an bahwa brand trust dapat memilik i pengaruh langsung y ang positif terhadap brand loyalty dari produk Citra. Tentuny a hal tersebut sesuai dengan y ang ditemuk an di dalam penelitian terdahulu, salah satuny a adalah seperti y ang diungk apk an oleh Chaudhuri dan Holbrook (Chi, Yeh, dan Chiou, 2009, p232) y ang mengidentifik asi bahwa k etik a pelanggan meningk atk an k epercay aanny a pada suatu merek , merek a ak an meningk atk an preferensi merek a terhadap suatu produk atau frek uensi
259
pembelian ulang di masa mendatang, dan brand trust tersebut berpengaruh secara positif terhadap brand loyalty . Hal serupa ditemuk an di dalam penelitian Delgado-Ballester dan A leman (2005, pp190-191), y aitu brand trust ditemuk an dapat secara positif berpengaruh terhadap brand loyalty , di mana di dalam penelitian ini juga ditemuk an hal y ang sama, y aitu dengan meningk atny a k epercay aan merek Citra, mak a loy alitas merek Citra juga ak an meningk at dan berlak u pula sebalik ny a. Menurut pengamatan peneliti, salah satu hal y ang meny ebabk an brand trust memilik i pengaruh y ang signifik an terhadap brand loyalty adalah dengan adany a upay a dari pihak Rumah Cantik Citra untuk mempertahank an k epercay aan y ang sudah dibangun menjadi loy alitas terhadap merek Citra. Usaha ny ata tersebut terlihat melalui dibangunny a website Rumah Cantik Citra (http://rumahcantikcitra.co.id/). Di website tersebut, terdapat beauty stories, y ang salah satuny a terdapat pada menu Citra article list. Citra article list tersebut menawark an beragam tips-tips k ecantik an sek aligus juga jenis produk Citra apa y ang cocok guna memenuhi tujuan-tujuan tertentu, serta apa manfaat dari bahan-bahan y ang terk andung dari produk Citra y ang semuany a itu dapat meningk atk an k epercay aan responden dan membuat k epercay aan tersebut berpengaruh terhadap k esediaan responden untuk semak in setia, k arena tentuny a responden dapat mengetahui bahwa pihak Rumah Cantik Citra sangat peduli terhadap k ebutuhan konsumen ak an informasi guna merawat k ecantik an tubuh merek a. Satu hal y ang juga penting dan dapat mengembangk an k epercay aan terhadap merek Citra menjadi suatu loy alitas, y aitu k eak tifan
member pada situs web Rumah Cantik Citra ak an dinilai, di mana setiap bulanny a Citra ak an memberik an hadiah k epada top member dan pada ak hir tahun poin setiap member ak an diak umulasik an. Beberapa member terak tif sepanjang tahun ak an mendapatk an hadiah cantik dari Citra. Selanjutny a peneliti ak an menjelask an mengenai jawaban atas identifik asi masalah y ang k eempat. Berdasark an pada hasil penelitian, ditemuk an bahwa implementasi experiential
marketing memilik i pengaruh langsung y ang positif terhadap brand loyalty dari produk Citra,
260
tidak hany a itu implementasi experiential marketing juga memilik i pengaruh tidak langsung y ang positif terhadap brand loyalty dari produk Citra y ang dimediasik an oleh adany a brand
trust. Hasil tersebut sesuai dengan perny ataan Schmitt (Lin, 2006, p24) bahwa experiential marketing dapat digunak an secara menguntungk an dalam bany ak situasi, di mana y ang terpenting adalah terciptany a konsumsi y ang setia (loy al). A rtiny a jik a pihak manajemen merek Citra memang dapat mengimplementasik an experiential marketing dengan cara y ang tepat, tentuny a perusahaan dapat memperoleh manfaat dari timbul atau meningk atny a
brand loyalty terhadap merek Citra. Peneliti mengamati mengenai adany a usaha-usaha y ang telah dilak uk an oleh pihak Rumah Cantik Citra y ang dapat menjadi peny ebab timbulny a
brand loyalty terhadap produk Citra, y aitu tidak terlepas dari perawatan dengan menggunak an produk Citra y ang diperoleh di Rumah Cantik Citra. Pihak manajemen Rumah Cantik Citra juga menawark an pengalaman lainny a, y aitu dengan adany a Citra skin
consultation y ang memberik an pemerik saan k ulit wajah secara gratis k epada konsumen di Rumah Cantik Citra. Hal lainny a y ang juga bermanfaat, y aitu adany a fasilitas ask the expert di mana k onsumen dapat menany ak an pertany aan berk aitan dengan k ecantik an jiwa dan raga k epada para ahli melalui situs web Rumah Cantik Citra. Berbeda
dengan
hasil
pengimplementasian
menemuk an bahwa implementasi celebrity
experiential
marketing ,
peneliti
endorsement melalui penggunaan Maudy
Koesnaedi sebagai celebrity endorser terny ata tidak memberik an pengaruh langsung y ang signifik an terhadap brand loyalty produk Citra. Walaupun demik ian, terny ata penggunaan Maudy Koesnaedi tersebut secara tidak langsung mampu memberik an pengaruh positif y ang signifik an terhadap brand loyalty y ang dimediasik an oleh adany a brand trust terhadap produk Citra. Hal ini berarti bahwa k eberadaan Maudy Koesnaedi belum mampu menciptak an loy alitas merek secara langsung, tetapi baru mampu menciptak an pengaruh tidak langsung terhadap loy alitas merek dengan dimediasik an oleh brand trust. Tidak adany a pengaruh langsung y ang signifik an bisa saja disebabk an oleh k arak teristik responden y ang lebih
261
mempertimbangk an kualitas produk atau sesuatu y ang memang jelas bermanfaat bagi responden. Salah satu hal y ang dapat menjadi buk ti, y aitu dalam kontek s pengaruh tidak langsung, implementasi experiential marketing mampu memberik an pengaruh tidak langsung y ang lebih besar terhadap brand loyalty daripada implementasi celebrity endorsement, di mana seperti y ang dapat diamati bahwa di Rumah Cantik Citra, responden dapat memperoleh sesuatu y ang memang bermanfaat bagi diri merek a, baik dari segi perawatan maupun produk y ang merek a peroleh, berbeda dengan adany a k eberadaan celebrity
endorser y ang tidak selalu dapat memberik an manfaat bagi diri responden tersebut. Selain k arena adany a k arak teristik responden y ang lebih mempertimbangk an kualitas produk atau sesuatu y ang memang jelas bermanfaat bagi responden, hal lainny a y ang mungk in menjadi peny ebab k eberadaan Maudy Koesnaedi tidak memberik an pengaruh langsung y ang signifik an terhadap brand loyalty produk C itra, y aitu dik arenak an adany a responden y ang belum pernah mengenal Maudy Koesnaedi secara langsung atau belum mey ak ini apak ah Maudy memang loy al terhadap merek Citra k arena manfaat atau k ualitas produk ny a dan buk an semata-mata dik arenak an profesiny a saja. Dalam hal ini, peneliti meny arank an untuk meningk atk an interak si langsung antara Maudy Koesnaedi dengan para konsumen produk Citra, misalny a dengan merutink an acara arisan cantik Citra di Jak arta dan mengikutsertak an k ehadiran Maudy Koesnaedi di acara tersebut atau mengadak an k egiatan sejenis lainny a y ang memungk ink an terjadiny a interak si antara Maudy Koesnaedi dengan para k onsumen sehingga Maudy dapat berinterak si lay akny a sahabat bagi k onsumen tanpa adany a jarak tertentu antara selebriti dengan konsumen y ang membatasi interak si merek a sehingga konsumen tidak memandang Maudy sebagai sosok selebriti y ang hendak mempromosik an produk Citra, tetapi lebih memandang Maudy sebagai sosok selebriti y ang memang percay a dan loy al terhadap produk Citra k arena beliau telah merasak an manfaat dan k ualitasny a dan tentuny a hasil pemak aian tersebut dapat diamati langsung oleh konsumen pada diri Maudy y ang tampak cantik jasmani, jiwa, dan raga.
262
Seperti y ang sudah disebutk an pada paragraf sebelumny a bahwa baik implementasi
experiential marketing maupun celebrity endorsement, k eduany a mampu menghasilk an pengaruh y ang tidak langsung terhadap brand loyalty . Untuk itu, berik utny a peneliti ak an membandingk an antara pengaruh tidak langsung y ang dihasilk an oleh k eduany a. Dengan membandingk an antara k oefisien estimasi pengaruh tidak langsung dari implementasi
experiential marketing terhadap brand loyalty sebesar 0.28, dengan k oefisien estimasi pengaruh tidak langsung dari implementasi celebrity endorsement terhadap brand loyalty sebesar 0.18, mak a dapat diamati bahwa implementasi experiential marketing di Rumah Cantik Citra dapat memberik an pengaruh tidak langsung y ang lebih besar terhadap brand
loyalty produk Citra dibandingk an dengan pengaruh tidak langsung dari hasil implementasi celebrity endorsement dengan Maudy Koesnaedi sebagai endorser -ny a. Dengan berdasark an pada seluruh hasil penelitian y ang telah dibahas sebelumny a, pada bagian berikutny a peneliti ak an menganalisa secara k eseluruhan mengenai hasil implementasi experiential marketing dan juga celebrity endorsement pada penelitian ini. Secara k eseluruhan, dari hasil penelitian mengenai pengaruh experiential marketing terhadap brand trust dan juga terhadap brand loyalty , baik secara langsung maupun tidak langsung, terny ata pada semua jenis pengaruh tersebut terdapat pengaruh y ang signifik an dan positif, hal ini berarti bahwa k eputusan pihak manajemen produk Citra untuk mengimplementasik an experiential marketing merupak an k eputusan y ang tepat, di mana pihak manajemen merek Citra mampu dengan baik mengimplementasik an experiential
marketing tersebut melalui pengadaan program Rumah Cantik Citra, sehingga perusahaan dapat memperoleh manfaat-manfaat y ang mungk in timbul dari pengimplementasian
experiential marketing tersebut, baik dengan timbulny a pengaruh positif terhadap brand trust maupun brand loyalty produk Citra. Mengenai pengimplementasian celebrity endorsement dengan Maudy Koesnaedi sebagai endorser -ny a, pihak manajemen produk Citra belum mampu memak simalk an manfaat y ang mungk in didapatk an dengan mengimplementasik an
263
celebrity endorsement tersebut. Hal ini terlihat dari tidak signifik anny a pengaruh langsung dari implementasi celebrity endorsement terhadap brand loyalty . Walaupun demik ian, pihak manajemen dapat tetap menggunak an Maudy Koesnaedy sebagai celebrity endorser , k arena penggunaan celebrity endorser tersebut masih mampu menghasilk an pengaruh langsung y ang positif terhadap brand trust dan juga pengaruh tidak langsung y ang positif terhadap
brand loyalty . Jik a perusahaan ingin lebih berfok us terhadap salah satu di antara implementasi experiential marketing dengan celebrity endorsement, mak a pihak manajemen produk Citra dapat memilih untuk lebih berfok us pada implementasi program Rumah Cantik Citra, k arena program Rumah Cantik Citra terbuk ti tidak hany a memilik i pengaruh langsung y ang signifik an dan positif terhadap k epercay aan merek Citra, tetapi juga berpengaruh signifik an dan positif terhadap loy alitas merek Citra, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berbeda dengan implementasi celebrity endorsement dengan Maudy Koesnaedi sebagai endorser-ny a y ang hany a memilik i dua dari jenis pengaruh y ang telah disebutk an sebelumny a, namun tidak memilik i pengaruh langsung y ang signifik an terhadap brand loyalty produk Citra. Lagipula, seperti y ang sudah dijelask an sebelumny a bahwa pengaruh langsung dari implementasi experiential marketing terhadap brand trust lebih besar dibandingk an dengan pengaruh langsung dari impementasi celebrity endorsement terhadap brand trust. Hal tersebut serupa dengan pengaruh tidak langsung dari implementasi experiential
marketing terhadap brand loyalty y ang lebih besar dibandingk an pengaruh tidak langsung y ang dihasilk an oleh implementasi celebrity
endorsement. Pada dua buah paragraf
berikutny a, peneliti ak an membahas mengenai manfaat y ang mungk in perusahaan dapatk an dengan dihasilk anny a brand trust dan brand loyalty terhadap produk Citra. Morgan dan Hunt (Delgado-Ballester, 2004, p573) meny atak an bahwa k epercay aan beserta k omitmen merupak an k arak teristik k unci y ang dibutuhk an untuk k esuk sesan hubungan pemasaran. Hal y ang tidak jauh berbeda dikutip oleh Matzler, Krauter, dan Bidmon (2008, p154), y aitu trust merupak an v ariabel k unci untuk pengembangan hubungan jangk a
264
panjang. Selain itu, seperti y ang ditemuk an di dalam penelitian ini bahwa brand trust merupak an v ariabel y ang berpengaruh positif terhadap brand loyalty , di mana loy alitas terhadap merek merupak an hal y ang sangat penting untuk dapat dimilik i oleh suatu merek , k arena terdapat beragam manfaat dengan adany a loy alitas tersebut, seperti y ang ak an dibahas berikut ini. Dengan adany a beragam pengaruh positif terhadap timbulny a brand loyalty diharapk an perusahaan dapat memperoleh manfaat-manfaat berik ut dalam pengelolaan merek Citra, y aitu menurut Hermawan Kartajay a, Yuswohady , Jacky Mussry , dan Taufik (2004, p211), pertama, dapat menghemat biay a, k arena meretensi pelanggan lama y ang loy al, k edua, ak an mendapat jaminan ruang y ang dominan di outlet k arena peritel melihat merek y ang memilik i loy alitas merek tinggi ak an selalu dicari pelanggan, dan k etiga, loy alitas merek y ang tinggi ak an memicu “word of mouth ”, k arena pelanggan loy al ak an cenderung menjadi “pengik lan” anda y ang sangat fanatik . Delgado-Ballester dan Munuera-A leman (Matzler, Krauter, dan Bidmon, 2008, p154) juga meny atak an manfaat-manfaat lainny a y ang mungk in perusahaan peroleh dengan adany a brand loyalty , y aitu sebagai halangan y ang kok oh bagi pesaing untuk masuk , k emampuan y ang lebih baik untuk merespon ancaman y ang kompetitif, penjualan dan penerimaan y ang lebih besar, serta k epek aan y ang lebih rendah terhadap usaha-usaha pemasaran dari para pesaing.