BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profile Responden Kaum ibu didefinisikan sebagai seorang ibu secara biologis dapat diartikan sebagai organ hidup, wanita yang mempunyai kapasitas untuk berpikir dan merasa. Mereka telah bereproduksi dan mempunyai perilaku yang alami dengan membesarkan, memberi kasih sayang, dan menjaga darah dagingnya. Ibu memiliki emosi dan logika dan telah membantu sifat keibuannya yang dipengaruhi oleh komunitas, kepribadian, dan sikap. Kaum ibu umumnya bersifat emosional dan empatik, lebih menggunakan intuisi, sangat menghargai relasi antar sesama manusia, dan hobi berinteraksi dengan satu sama lainya membentuk komunitas. Kaum ibu dimana termasuk kedalam segmen pasar wanita pada umumnya merupakan makhluk yang suka berbicara. Dalam sebuah survei, ditemukan hasil bahwa ibu menjadi pengambilan keputusan yang dominan untuk pembelian beragam produk, mulai dari peralatan dapur, pakaian anak, obat bebas, sekolah anak, hingga liburan keluarga. Bersama-sama dengan suami, seorang ibu juga menjadi pengambil keputusan penting untuk produk-produk mulai dari rumah, furnitur, asuransi, bank untuk menabung, hingga perlengkapan rumah tangga. Dikatakan pula
seorang ibu akan
merekomendasikan lima merek kepada ibu-ibu lainya dalam sebuah diskusi kelompok yang hanya berlangsung lima menit. Seorang ibu tidak hanya mengendalikan pembelian anak-anak dan suaminya. Ia juga memicu adanya domino effect dimana ibu mempengaruhi pembelian keluarga lain, termasuk tetangga.
Disamping itu, kalangan ibu memiliki karakterisristik dengan mengandalkan rekomendasi dari ibu lain disaat hendak melakukan keputusan pembelian suatu produk atau
jasa,
dengan
tiga
faktor
mendasar
yaitu:
kepercayaan,
keamanan
dan
penghematan waktu. Karena para ibu mengutamakan nilai yang bisa didapatkan dari produk atau jasa yang dikonsumsi. Dengan mengutamakan keluarga terutama anakanaknya, mereka selalu ingin yang terbaik untuk keluarga. Akibatnya para ibu sulit untuk mempercayai suatu iklan produk tanpa mendengar sendiri kehebatan produk tersebut dari mereka yang pernah memakainya. Faktor kepercayaan timbul dari kejadian diatas. Faktor penghematan waktu yakni disebabkan para ibu sebagai sosok multifungsi yang memiliki banyak kegiatan mulai dari mengurus rumah tangga sampai urusan pekerjaan (apabila bekerja) sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk membandingkan sebuah produk dengan produk lain atau berjam-jam melihat iklan televisi untuk melihat barbagai iklan komersial. Untuk itu, jalan paling praktis dalam mengambil keputusan pembalian adalah melalui rekomendasi dari ibu-ibu lain. Faktor keamanan dikarenakan ibu menginginkan rasa aman bagi anggota keluarga termasuk melalui produk yang dipakai untuk seluruh anggota keluarga. Terlebih untuk anak-anak mereka, terutama untuk masalah kesehatan. Ketika mendapatkan rekomendasi atau informasi dari produk ibu lain, mereka jelas akan yakin dan aman bahwa mereka telah mengambil keputusan tepat untuk membeli atau memakai produk tersebut. Responden yang ditargetkan sebagai audience program edukasi pemasaran produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa” ialah kaum ibu dengan range umur beragam mulai dari 20 sampai lebih dari 50 tahun. Memiliki pekerjaan beragam mulai dari Ibu Rumah Tangga, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta sampai Pengusaha/ Wiraswasta. Tingkat penghasilan yang dihasilkan dengan nominal mulai kurang dari Rp. 1,000,000 sampai
lebih dari Rp. 6,000,000. Tingkat pengeluaran yakni mulai dari kurang Rp. 1,000,000 sampai lebih dari Rp. 6,000,000. Dengan frekuensi tingkat pembelian produk farmasi untuk konsumsi keluarga per bulannya mulai dari satu (1) kali dalam satu (1) bulan sampai lebih dari dua (2) kali dalam satu (1) minggu. Hal – hal diatas menjadi alasan dalam penetapan kalangan ibu-ibu menjadi target market dari program edukasi pemasaran produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”.
Tabel 4.1 Profil Responden Kuesioner Edukasi Pemasaran VCO “Zait Assyifa” Usia
Pekerjaaan
Pengambil Keputusan
<20
1
Pns
7
Saya
81
20-30
50
Swasta
40
Bapak (suami)
14
31-40
29
Pengusaha
10
Anak
2
41-50
11
IRT
43
Keputusan bersama
3
>50
9
Pendapatan
Pengeluaran
Kegiatan Pembelian
<1jt
19
<1jt
35
1X / Bln
64
1-2jt
32
1-2jt
35
2X / Bln
23
2,01jt-3jt
19
2,01jt-3jt
16
3X / Bln
3
3,01jt-4jt
16
3,01jt-4jt
8
1X / Mggu
3
4,01jt-5jt
7
4,01jt-5jt
3
2X / Mggu
3
5,01jt-6jt
2
5,01jt-6jt
0
>2X/ Mggu
1
>6jt
5
>6jt
3 Sumber: Data Kuesioner
4.2 Product Knowledge 4.2.1 Profile Virgin Coconut Oil (VCO) Selama lebih dari 20 tahun minyak kelapa telah diberi label jelek sebagagi sumber lemak jenuh dimana dalam mata pelajaran kimia klasik, asam lemak jenuh disebut sebagai sumber kolesterol penyebab penyakit degenartif. Akibatnya minyak kelapa dengan kandungan asam lemak jenuh tersingkir oleh minyak kedelai, jagung, dan ikan yang kaya asam lemak tak jenuh. Ketika itu, akhir tahun 1960-an penelitian di Minnesota, AS mengemukakan telah terjadi epidemi sakit jantung di AS. Mereka menduga epidemi itu muncul karena peningkatan kolesterol darah akibat konsumsi minyak atau lemak nabati jenuh. Minyak nabati jenuh yang tidak sehat itu mencakup tropical fats karena banyak dibuat dinegara tropis yaitu minyak sawit dan kelapa. Maka belakangan muncul anjuran untuk menukar minyak nabati jenuh dengan minyak nabati tak jenuh seperti minyak kedelai, jagung, dan kacang. Demikian, sejak 1963 stigma tidak sehat melekat pada minyak kelapa. Belakangan kehadiran VCO mematahkan mitos ini. Asam laurat dan asam kapriat, berupa asam lemak jenuh berantai sedang didalam VCO justru bermanfaat bagi tubuh. Kampanye buruk terhadap minyak kelapa akhirnya ditentang. Pada tahun 1992, Dr Concardo S. Drayit, profesor farmakologi dari Universitas Filipina dan President National Academy of Science & Technology, dalam penelitiannya membuktikan minyak kelapa bukan pemicu sakit jantung dan tingginya kolesterol jahat. Pada tahun 1995 Mary G. Enig, Phd melaporkan asam laurat pada minyak kelapa didalam tubuh diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monogliserida yang diproleh para bayi dari air susu ibu. Monolaurin ampuh mengatasi infeksi virus, bakteri dan protozoa.
Minyak kelapa juga mengandung asam kapriat yang diubah didalam tubuh menjadi monokapri. Senyawa itulah yang membuat Mary G. Enig, Phd dan Dr Concardo S. Drayit, berhasil membuktikan minyak kelapa sangat efekif menghambat penyebaran virus HIV/AIDS. Lemak jenuh asal kelapa tua segar bukan asal kopra justru bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini dibuktikan oleh Dr. Jon J. Kabara, profesor dari Michigan State University and Technology Exchange, AS. Lemak jenuh pada minyak asal kelapa, virgin coconut oil (selanjutnya disebut sebagai VCO) terdiri dari: rantai pendek (C2-C6), lemak jenuh rantai sedang (C8-C12), dan lemak jenuh rantai panjang (C14-C24). Kandungan lemak jenuh rantai sedang mendominasi kandungan VCO. Jumlahnya sekitar 52%, hamper setara denagn air susu ibu. Lemak jenuh rantai sedang inilah yang bermanfaat bagi kesehatan. Yang berbahaya ialah minyak jenuh rantai panjang. Dalam keseharian, VCO dapat langsung diminum atau dipakai sebagai cooking oil. Didalam tubuh lemak ranatai sedang dalam VCO dengan mudah menembus mitokondria, sebuah organ yang ada dalam setiap sel tubuh. Mitokondria berfungsi menghasilkan energi untuk tubuh. Kemudahan menembus mitokondria inilah menyebabkan VCO berperan sebagai sumber energi instant yang dapat dengan cepat digunakan oleh tubuh. Lemak rantai sedang memiliki ukuran molekul yang kecil. Jadi, ia mudah dicerna dan diserap oleh dinding usus. Selanjutnya dibawa ke dalam hati untk diubah menjadi energi setelah melalui proses pengolahan mitokondria. Pancreas, saluran pencernaan, dan hati bekerja lebih ringan. Apalagi lemak ranatai sedang tidak berubah bentuk menjadi lemak tetapi menjadi energi. Lemak rantai panjang memilki molekul lebih besar. Ia harus dipecah dan dikemas dalam bentuk liprotein. Kemudian diedarkan ke seluruh tuuh melalui aliran darah dan diangkut ke hati. Dalam proses pengolahannya, lemak rantai panjang membutuhkan
enzim spesial supaya bisa menembus mitokondria. Hasilnya adalah energi, kolesterol dan lemak. Kolesterol dan lemak itu yang memicu rsiko munculnya berbagai penyakit, seperti darah tinggi, arterioklerosis, stroke, obesitas, darah kental, diabetes, dan aneka penyakit degenaratif lain. Lemak rantai sedang tidak dikemas dalam bentuk lipoprotein tetapi langsung dirubah mejadi energi tanpa produk lain seperti lemak dan kolesterol. Ia tidak membutuhkan enzim khusus untuk menembus mitokondria. Produk ini dapat menangkal aneka penyakit yang menakutkan itu, dimana semua itu ada jawabannya dalam buku Mary G. Enig & Jon J. Kabara, Murray Price, Kaunitz, dan Bruce Fife. Sejumlah jurnal ilmiah seperti American Journal of Clinical Nutrition, Journal
of The National Cancer Institute, Journal of Infectious Disease, Journal of Nutrition, Journal of the American Oil Chemist Society, Philippine Journal of Internal Medicine, Nutrition Reports International juga memberikan ulasan. Pusaran manfaat VCO berpangkal pada khasiatnya yang sudah terbukti: antivirus, antibakteri, antiprotozoa, dan anti parasit. Prosesnya sangat sederhana, Prof. Dr Sri Kumalaningsih, kepala Laboratorium Pusat Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya mengatakan, mikroorganisme berbahaya itu mempunyai dinding sel yang tersusun dari lipid. Dinding sel itu ditembus oleh monolaurin seingga cairan didalam sel tersedot keluar. Terjadilah pengerutan sel yang mematikan mikroorganisme itu. Mekanisme ini hanya berlaku untuk mikroorganisme jahat. Cara kerja inilah yang membuat monolaurin menghancurkan Helicobacter pylori penyebab maag dan gangguan pencernaan. C. Pneumoniae pencetus radang paru-paru pun takluk. Namun, eschericia coli dan s. entritidis yang berperan membant metabolisme tubuh tidak terganggu.
4.2.2 Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil A.
Bahan : 1. Kelapa (Kelapa tua, segar, mengandung banyak santan, tidak untuk kopra) Untuk 1 ltr VCO didapat dari 13 butir kelapa 2. Air murni/Air Suling
B. Alat – alat : 1. Parutan kelapa 2. Alat pengupas kelapa 3. Saringan (kain kasa, kertas saring) 4. Tangki Penampung santan 5. Pengaduk kayu 6. Gelas ukur 7. Botol-botol kemasan
C. Cara pembuatan : Langkah 1: Bahan baku kelapa dikupas, diambil daging buahnya kemudian dikupas kulit dagingnya, kemudian diparut. Parutan kelapa diberi air, perbandingan parutan kelapa dengan air adalah = 13 butir kelapa : 6 liter air Langkah 2: Kemudian parutan kelapa diperas maksimal 2 kali disaring, santan yang telah didapat didiamkan minimal ± ½ jam agar terpisah antara air dan skim (bahan yang mengandung minyak). Setelah didiamkan dipisahkan gumpalan bahan minyak dengan air dengan membuang air melalui kran penampung santan.
tangki
Langkah 3: Setelah air benar-benar terpisah dari skim, kemudian skim diproses dengan alat blender secara sentrifugal dan diaduK secara merata sehingga tercampur. Setelah itu dibiarkan sampai kurang lebih 12 jam. Langkah 4: Setelah 12 jam didiamkan kemudian minyak di saring dengan kain kasa. Agar dihasilkan VCO yang jernih, penyaringan dilakukan beberapa kali. Langkah 5: Setelah didapat VCO dikemas dalam botol-botol kemasan yang tertutup rapat dan diberi label. 4.3 Diferensiasi Virgin Coconut Oil Zait Assyifa dengan kompetitor
Tabel 4.2 Diferensiasi produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” dengan kompetitor Zait Assyifa
Produk Lainnya
produksi Bumi Kelapa Indonesia
–
Buah Kelapa bersumber dari petani
–
Buah Kelapa bersumber dari
kelapa dengan budidaya secara
Pasar/tidak memperhatikan asal
organic
usul
–
VCO Organic
-
VCO Non-Organic
–
Proses centrifuge
-
Proses fermentasi / enzim
–
Berbasis Industri /HACCP
–
Higenitas tidak diperhatikan / skala
–
Kemitraan/Pemberdayaan Petani Kelapa
Industri sehingga bukan virgin lagi –
Tanpa kemitraan / Murni bisnis
Sumber: PT. Bumi Kelapa Indonesia
Persaingan dalam industri produk Virgin Coconut Oil (VCO) dapat digambarkan dalam analisis persaingan PORTER, dimana posisi produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa”, terletak pada posisi sebagai pendatang baru. Menyangkut dengan kedatangan produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” yang baru hadir dalam kancah industri pasar Virgin Coconut Oil (VCO) per 12 September 2005.
Ancaman Pendatang Baru (Trovico, V-cos, Vicio, Coco Medan,dll)
Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (Kemitraan/ Petani Kelapa)
Persaingan di Antara Pesaing yang Sudah Ada (Neo VCO, Miracle Oil, VICIO VCO Extra, VCO healtiest, Arve, VCO natural, VCO Zait Assyifa, dll)
Ancaman Produk / Jasa Subtitusi (Obat-Obatan Kimia/ Obat Herbal Lainnya)
Gambar 4.1 Analisa Bersaing PORTER untuk VCO “Zait Assyifa”
Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli (Individu)
1. Ancaman Pendatang Baru. Ancaman pendatang baru dalam pasar VCO di Indonesia tergolong tinggi. Tercatat dalam kurun waktu 10 bulan, ada 200 lebih perusahaan untuk memperebutkan share yang ada. Merek-merek itu antara lain, seperti Trovico, V-cos, Vicio, Coco Medan dll. Dikarenakan sebagai niche market, industri VCO tergolong masih baru. Share-nya masih tergolong besar,
demand konsumen tinggi terhadap produk kesehatan menyangkut beragam isu penyakit, proses produksi yang mudah (teknologi yang mudah ditiru), serta investasi yang tidak terlalu tinggi untuk skala industri rumah tangga. 2. Ancaman Produk / Jasa Subtitusi (Obat-Obatan Kimia/ Obat Herbal Lainnya). Ancaman produk pengganti dalam industri ini sangat tinggi dan merupakan kekuatan kedua yang mempengaruhi persaingan dalam industri. Ketersediaan produk pengganti memberi batas pada harga yang dapat ditentukan oleh pemimpin pasari. Harga yang tinggi dapat memicu pembeli beralih ke produk pengganti. Karena itu Produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”, membanderol harga satuan serendah mungkin, seharga Rp. 12,500. Sebagai salah satu diferensiasi serta sebagai upaya pendorong untuk dapat memasuki pasar industri produk Virgin Coconut Oil. 3. Kekuatan Tawar – Menawar Pembeli (Individu). Kekuatan tawar menawar pembeli dalam industri ini tergolong tinggi, dikarenakan tujuan akhir pembeli untuk membayar harga dengan serendah mungkin dalam memperoleh produk. Serta Asumsi yang terjadi pada situasi ketika produk perusahaan dianggap hanya sebagai komoditi. Artinya sebagai produk standar tanpa diferensiasi, pembeli/ konsumen akan menekan harga dalam tawar-menawar, karena banyak perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Karena itu Produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”, telah memiliki diferensiasi untuk bisa mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
4. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (Kemitraan Petani Kelapa). Kekuatan tawar menawar pemasok tergolong rendah karena Kemitraan yang dilakukan oleh perusahaan pemilik Produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”,
dengan para petani yang
berlokasi di daerah Desa Cikelat, Pelabuhan Ratu, Sukabumi – Jawa Barat merupakan daya tuas yang dimiliki perusahaan. Kemitraan ini merupakan integrasi horizontal antara kedua belah pihak, dimana menguntungkan perusahaan pemilik Produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa” karena memiliki pemasok tetap dan terjaga standar kualitasnya. Pemasok diuntungkan dalam kegiatan pemberdayaan petani agar dapat maju. 5. Rivalitas diantara Pesaing dalam Pasar VCO yang sudah Ada. Rivalitas diantara perusahaan didalam industri ini tergolong tinggi, sehingga mengacu pada semua tindakan yang diambil oleh perusahaan dalam industri untuk memperbaiki posisi mereka masing-masing dan memperoleh keunggulan atas para pesaingnya. Hal ini termasuk persaingan harga, pertempuran iklan, penetapan posisi produk, usaha melakukan didferensiasi, dan sebagainya. Merek-merek yang beredar dipasaran antara lain Neo VCO, Miracle Oil, VICIO VCO Extra, VCO healtiest, Arve, VCO natural, dll. Perusahaan pemilik Produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”, telah melakukan strategi kompetitif generik untuk bisa bertahan dalam industri. Persaingan yang terjadi dalam industri ini, dirasakan masih positif karena mampu menghasilkan laba dari industri dan mendorong stabilitas industri ini.
4.4 Edukasi Pemasaran Virgin Coconut Oil Zait Assyifa pada Target Market (Proses Edukasi) Program Edukasi Pemasaran produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa” dilakukan melalui dua cara yaitu: (1) Event promotion, diadakan di Ruang Pendidikan dan Pelatihan Desa Cikelat, Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat, dekat dengan lokasi pabrik. Merupakan tempat kegiatan rutin jalan acara diklat (pendidikan dan pelatihan) sejak awal berdirinya PT. Bumi Kelapa Indonesia yakni 12 September 2005. Namun sejak periode Juli 2006, acara diklat dipindah untuk sementara diadakan di Ruang Pendidikan dan Pelatihan Kantor Pusat PT. Bumi Kelapa Indonesia dikarenakan ada renovasi tempat di Sukabumi. Kantor Pusat PT. Bumi Kelapa Indonesia beralamat di JL. Taman Malaka Selatan, Buaran Regency Blok A.20 Pondok Kelapa, Jakarta 13450 dimana diikuti sekitar setidaknya 15 orang tiap pelatihan. Pelatihan yang diadakan berlangsung selama 2 hari dengan skedul tersusun. Namun kelas pelatihan akan dibatalkan apabila calon peserta terdaftar kurang dari 10 orang. (2) Word of Mouth, dilakukan dengan pengharapan aktivitas ini terjadi secara spontan oleh pihak – pihak yang telah mengatahui adanya penawaran produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”. Namun pelaku utama dari kegiatan ini tidak lain ialah tenaga lepas dari pemasaran PT. Bumi Kelapa Indonesia. Aktivitas Word of Mouth terjadi dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Kemugkinan yang sering terjadi adalah dalam komunitas ibu-ibu pengkonsumsi tetap produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”. Mereka biasanya terlibat dalam arisan ataupun perkumpulan lain seperti POMG sekolah anaknya, gereja, atau masjid dan juga lingkungan rumah RT/ RW setempat.
Dalam komunitas ini mereka cenderung merekomendasikan pada para ibu lain dan mengajaknya untuk mengkonsumsi produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”. Hal ini diketahui karena selalu adanya repeat purchase pelanggan lama yang kuantitasnya bertambah. Hal ini dikatakan bahwa mereka membeli tidak hanya untuk konsumsi mereka sendiri namun juga ditujukan untuk teman mereka. 4.4.1 Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa” Pelatihan yang diadakan oleh PT. Bumi Kelapa Indonesia dilatarbelakangi oleh dengan melihatnya potensi tanaman kelapa yang sudah dikenal sejak lama dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga bisa dimanfaatkan mulai dari daun, batang dan buah. Dengan mengambil beberapa data dari Direktorat Jenderal Perkebunan dan Depertemen Pertanian Republik Indonesia Tahun 2003, PT. Bumi Kelapa Indonesia mengetahui bahwa luas areal tanaman kelapa tercatat 3,883 juta ha, yang merupakan areal kelapa terluas di dunia. Namun, sayangnya selama ini kelapa hanya dikenal sebagai bahan pengolah makanan, kelapa bukan menjadi sumber pendapatan tetap petani sehingga petani kurang memperhatikan budidaya kelapa, serta kelapa dianggap sebagai sumber makanan yang berkolesterol tinggi sehingga merugikan kesehatan. Diketahuinya bahwa Buah kelapa ternyata dapat menghasilkan minyak kelapa berkualitas tinggi, awet dan tidak berbau tengik dan berwarna sangat jernih yang sering disebut sebagai “Virgin Coconut Oil (VCO)”. Minyak kelapa yang didapatkan tanpa proses pemanasan
maupun
proses
tradisonal
yakni
dengan
metode
pancingan
ini,
penggunaaannya telah dikembangkan sebagai produk farmasi, produk kosmetik, dan aroma terapi.
PT. Bumi Kelapa Indonesia mengetahui sebuah riset dan observasi yang telah diterbitkan diberbagai jurnal ilmiah yang dapat dijadikan acuan, saat ini minyak kelapa dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi untuk memperlancar metabolisme tubuh serta meningkatkan ketahanan tubuh. . Dengan demikian PT. Bumi Kelapa Indonesia memiliki maksud dan tujuan mengajak berbagai pihak yang memiliki visi dan misi dalam mengembangkan perkelapaan di Indonesia sekaligus memanfaatkan peluang usaha dibidang pengembangan produk minyak kelapa (VIRGIN COCONUT OIL). Diharapkan dapat memperbaiki sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Maka dari itu diadakanlah acara diklat (pendidikan dan pelatihan). PT. Bumi Kelapa Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam produksi Virgin Coconut Oil (VCO), namun mengalami kendala dalam hal pemasaran dikarenakan masyarakat (konsumen potensial) masih banyak yang belum mengetahui manfaat dan khasiat yang dimiliki dalam VCO. Hal ini masih adanya mitos dan kepercayaan masyarakat bahwa minyak kelapa dianggap sebagai sumber makanan yang berkolesterol tinggi sehingga merugikan kesehatan. Sehingga dalam perkembangan berikutnya acara diklat yang dijalankan oleh PT. Bumi Kelapa Indonesia juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat awam yang masih belum mengetahui manfaat VCO. Program edukasi dilakukan sejak mulai berdirinya PT Bumi Kelapa Indonesia pada tanggal 12 September 2005. Acara diklat yang semula hanya diikuti oleh para profesional dalam bidang pertanian, dan pihak yang ingin menangkap peluang bisnis dalam perkelapaan.
Penetapan target market acara diklat pasca pengedukasian masyarakat mengenai manfaat dan khasiat VCO, sebenarnya ditujukan pada kalangan ibu-ibu dimana untuk proses pemasaran selanjutnya diharapkan akan tercipta pemasaran word of mouth dari kaum ibu itu. Namun, pada kenyataannya peserta acara diklat sekarang diikuti oleh siapa saja yang ingin mengetahui tentang manfaat VCO. Pelatihan pemanfaatan buah kelapa ini bertujuan: 1. Memberikan bekal kemampuan kepada peserta guna mengembangkan industri rumah tangga pengolahan buah kelapa berbasis masyarakat. 2. Memberikan bekal kemampuan kepada peserta tentang teknologi pengolahan buah kelapa khususnya pembuatan minyak kelapa (Virgin Coconut Oil/VCO) secara umum. 3. Memberikan bekal pengetahuan pada peserta tentang manfaat, hasil riset dan khasiat yang dihasilkan oleh minyak kelapa (Virgin Coconut Oil/VCO) secara umum. 4. Memberikan bekal pengetahuan tentang profil produk produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”
Materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi pemanfaatan secara terpadu khususnya pada skala rumah tangga yang meliputi pembuatan minyak kelapa (teori dan praktek), presentasi tentang manfaat dan khasiat minyak kelapa secara umum, presentasi tentang profil produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”. Narasumber yang didatangkan biasanya dengan menghadirkan pelaku produksi/ pebisnis produk minyak kelapa Virgin Coconut Oil, kerjasama dengan dosen atau penulis media yang profesional dalam bidang minyak kelapa, atau tenaga lepas pemasaran PT. Bumi Kelapa Indonesia.
Jadwal pelatihan yang dilaksanakan sekitar dua (2) hari berturut-turut bertempat di kantor PT. Bumi Kelapa Indonesia yang beralamat di JL. Taman Malaka Selatan, Buaran Regency Blok A.20 Pondok Kelapa. Dengan jadwal yang disusun, sebagai berikut: Tabel 4.3 Jadwal Diklat VCO “Zait Assyifa” Hari / Tanggal Hari Pertama
Jam (WIB) Mulai
Pukul
Kegiatan Pendaftaran
Keterangan Ulang
Tempat Registrasi PT. Bumi
07.30
Peserta
Kelapa Indonesia
08.00 – 08.20
Pembukaan Pelatihan
PIC
08.20 – 09.40
Pemanfaatan
Nara Sumber
Buah
Kelapa 09.40 – 10.00
Coffe Break
10.00 – 12.00
Metode Pembuatan VCO
12.00 – 13.30
Makan Siang/ Sholat
13.30 – 16.00
Khasiat Minyak Kelapa
16.00
Hari Kedua
Nara Sumber
Nara Sumber Selesai Hari I
08.00 – 15.00
Praktek Pembuatan VCO
Ruang Produksi PT. Bumi Kelapa Break
Indonesia +
Makan
(Coffe Siang/
Sholat) 15.20 – 16.30
16.30
Case Study: Presentasi
Marketing PT. Bumi Kelapa
VCO Zait Assyifa
Indonesia
Penutupan Sumber: PT. Bumi Kelapa Indonesia
Pelatihan hari pertama terdapat tiga sesi, yaitu: Pemanfaatan Buah Kelapa, Khasiat Minyak Kelapa, dan diakhiri dengan sesi Metode Pembuatan VCO secara teoritis. (1) Dalam sesi pemanfaatan buah kelapa dijelaskan oleh nara sumber dalam bentuk presentasi berisi tentang minyak kelapa (VCO) dan manfaatnya. Disebutkan satu persatu bagian dari buah kelapa dan manfaatnya. Contohnya disebutkan sabut, tempurung, daging buah, dan air dari buah kelapa manfaat masing-masing. Disebutkan minyak kelapa manfaatnya untuk kesehatan, kenapa minyak kelapa sangat bermanfaat, beserta testimoni dan penelitian bersangkutan untuk pembuktiannya. (2) Dalam sesi khasiat minyak kelapa disebutkan sebanyak 51 macam manfaat dan khasiat Virgin Coconut Oil menurut sumber penelitian Murray Price PhD, yang didapatkan panitia dari sumber internet. (3) Dalam sesi Metode Pembuatan VCO disebutkan secara teoritis, bagaimana proses membuat VCO dengan berbagai cara. Yakni cara kering dan cara basah. Cara kering yaitu dengan kopra atau cara tradisional. Sedangkan cara basah yaitu cara fermentasi, pencingan, pendinginan, pengasaman, dan krengseng. Dijelaskan pula standar pembuatan VCO dan hal – hal yang harus diperhatikan mengenai pembuatan VCO disertai tips dan trik.
Pelatihan hari kedua terdapat dua sesi, yaitu: Praktek Pembuatan VCO, dan Case Study: Presentasi VCO Zait Assyifa. (1) Dalam sesi praktek pembuatan VCO ditunjukkan simulasi oleh narasumber bagaimana praktek pembuatan VCO secara sederhana yang dapat dilakukan dalam home
industry. Cara yang dilakukan adalah cara basah dengan fermentasi sebab merupakan metode yang paling sederhana.
Setelah disimulasikan oleh nara sumber, peserta lalu dibagi perkelompok (per 5 orang) untuk mencoba mempraktekkan simulasi tadi. Semua bahan dan peralatan disediakan oleh panitia. (2) Dalam sesi case study, dipresentasikan kasus VCO merek Zait Assyifa. Disebutkan khasiat dan manfaatnya, proses pembuatannya, serta perbedaan dengan merek lain dan terutama disebutkan keunggulan VCO merek Zait Assyifa. Disebutkan pula tentang dimana dan bagaimana dipasarkan, serta kenapa, kapan, berapa dan bagaimana diproduksi atas produk VCO merek Zait Assyyifa.
JADWAL DIKLAT VCO TAHUN 2006 Tabel 4.4 Jadwal Diklat Tahunan VCO “Zait Assyifa” Tanggal
26-27
23-24
23-24
27-28
29-30
29-30
27-29
24-25
1,2
libur
Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Libur
Nopember Desember Sumber: PT. Bumi Kelapa Indoensia
23-24
28-29
Sebelum dilakukan edukasi pemasaran terhadap responden, peneliti sebelumnya menanyai responden
terhadap pengetahuan responden yang sudah ada terhadap
produk VCO “Zait Assyifa” dan perilaku pembelian mereka terhadap produk. Hasil quesioner yang telah dibagikan kepada 100 responden kalangan Ibu-Ibu Wilayah Jakarta Selatan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Responden Sebelum Edukasi Pertanyaan 1 1. Apakah Anda saat ini mengetahui manfaat produk VCO “Zait Assyifa”? Jawaban 1.
Tahu
2.
Tidak Tahu Jumlah
Jumlah Responden
Persentase
0
0%
100
100%
100 orang
100%
Sumber: Data Diolah Tabel 4.6 Hasil Analisis Responden Sebelum Edukasi Pertanyaan 2 2. Apakah Anda saat ini membeli/ mengkonsumsi produk VCO “Zait Assyifa”? Jawaban
Jumlah Responden
Persentase
1.
Membeli VCO “Zait Assyifa”
26
26%
2.
Tidak Membeli VCO “Zait Assyifa”
74
74%
100 orang
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah
Hasil analisis responden sesudah edukasi pemasaran berdasarkan quesioner yang telah disebarkan pada 100 orang responden, kalangan Ibu-Ibu wilayah Jakarta Selatan, atas pertanyaan untuk mengetahui komunikasi penawaran atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” adalah sebagai berikut:
Dengan ukuran skor tertinggi
=
5 x 100 = 500 (SS)
Skor terendah =
0
100
200
STS
TS
1 x 100 = 100 (STS)
300
400
R
S
Dengan asosiasi ukuran skor pembobotan:
500
SS
0% – 20% = sangat lemah 21% - 40% = lemah 41% - 60% = cukup 61% - 80% = kuat 81%- 100% = sangat kuat
0%
20%
Sangat lemah
40%
lemah
60%
cukup
80%
kuat
100%
sangat kuat
4.5 Nilai Tambah (manfaat) produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa” Hasil analisis responden berdasarkan quesioner yang telah disebarkan pada 100 orang responden, kalangan Ibu-Ibu wilayah Jakarta Selatan, atas pertanyaan untuk mengetahui nilai tambah (manfaat) yang didapatkan konsumen dari produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” adalah sebagai berikut: 1. Asam Lauric tinggi sebagai Kandungan utama Produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” berkhasiat dan bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh Tabel 4.7 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 1-1
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
0
3
17
65
15
100
0%
3%
17%
65%
15%
100%
3%
17%
80%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
0
6
51
260
75
Interpretasi
Kuat
100%
392 78.4%
Sumber: Data Diolah
2. Produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” mencegah serangan penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri patogen Tabel 4.8 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 1-2
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
0
5
14
67
14
100
0%
5%
14%
67%
14%
100%
5%
14%
81%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
0
10
42
268
70
Interpretasi
Kuat
100%
390 78%
Sumber: Data Diolah
3. Produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” menyembuhkan beragam penyakit yang berasal dari virus maupun bakteri patogen Tabel 4.9 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 1-3
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
0
3
30
49
17
100
0%
3%
30%
49%
17%
100%
3%
30%
66%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
0
6
90
196
85
Interpretasi
Kuat
100%
377 75.4%
Sumber: Data Diolah
4. Produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” berasal dari buah kelapa organik yang diproses alami dan higienis Tabel 4.10 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 1-4
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
2
1
21
55
21
100
2%
1%
21%
55%
21%
100%
3%
21%
76%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
2
2
63
220
105
Interpretasi
Kuat
100%
392 78.4%
Sumber: Data Diolah
5. Produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” mampu menggantikan konsumsi obat – obatan kimia saya Tabel 4.11 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 1-5
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
1
6
36
45
12
100
1%
6%
36%
45%
12%
100%
7%
36%
57%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
1
12
108
180
60
Interpretasi
Kuat
100%
361 72.2%
Sumber: Data Diolah
6. Produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” hanya sebagai obat terapi pendamping konsumsi obat kimia saya Tabel 4.12 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 1-6
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
3
13
28
51
5
100
3%
13%
28%
51%
5%
100%
16%
28%
56%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
3
26
84
204
25
Interpretasi
Kuat
100%
342 38.4%
Sumber: Data Diolah 7. Sebutkan khasiat dan manfaat apa yang Anda ketahui atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa”, berdasarkan jawaban terbanyak: Tabel 4.13 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 1-7 Khasiat/ Manfaat
Jumlah Responden (orang)
Mencegah badan agar tidak sakit
17
Melindungi tubuh dari kanker
13
Mengobati jantung, diabetes, kolesterol
11
Menurunkan berat badan, tetap langsing
10
Menyehatkan rambut
9
Mencegah flu, mengobati influenza
5
Menambah daya tahan tubuh
4
Meningkatkan metabolisme
3
Mengobati stroke, darah tinggi, ginjal
3
Menyembuhkan penyakit kulit
2
Menghilangkan ketombe
2
Mematikan bakteri
2
Mengobati penyakit tulang
1
TOTAL
82 Sumber: Data Diolah
Kesimpulan: Dari 7 pertanyaan yang dibuat untuk mengetahui nilai tambah yang didapatkan konsumen dari produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa”, maka Berdasarkan pembobotan nilai, asosiasi pemahaman responden paling tinggi 78.4% terhadap pesan edukasi nomor 1 dan 4 tergolong kuat, sedangkan asosiasi pemahaman responden paling rendah 68.4% terhadap pesan nomor 6 masih tergolong kuat.
MEAN Pemahaman Responden Thd Edukasi
6
Pertanyaan II
5
3.39
3.6
3.95
4
3.76
3
3.91
2
3.96
1
Mean
Gambar 4.2 MEAN Tingkat Pemahaman Responden Terhadap Pertanyaan II Edukasi Pemasaran Produk VCO “Zait Assyifa”
4.6 Karakteristik Perilaku Pembelian Target Market Hasil analisis responden berdasarkan quesioner yang telah disebarkan pada 100 orang responden, kalangan Ibu-Ibu wilayah Jakarta Selatan, atas pertanyaan untuk mengetahui pertimbangan pembelian konsumen atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” adalah sebagai berikut: 1. Harga menjadi faktor utama pertimbangan saya dalam memilih produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” Tabel 4.14 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-1
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
1
16
13
50
20
100
1%
16%
13%
50%
20%
100%
17%
13%
70%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
1
32
39
200
100
Interpretasi
Kuat
100%
372 74.4%
Sumber: Data Diolah
2. Kualitas dan manfaat menjadi faktor utama pertimbangan saya dalam memilih produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” Tabel 4.15 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-2
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
0
1
3
57
39
100
0%
1%
3%
57%
39%
100%
1%
3%
96%
100%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
0
2
9
228
156
Interpretasi
Kuat
395 79%
Sumber: Data Diolah
3. Rekomendasi dari orang terdekat membuat saya langsung percaya dan yakin pada penawaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” Tabel 4.16 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-3
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
1
18
29
42
10
100
0%
1%
3%
57%
39%
100%
1%
3%
96%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
1
36
87
168
50
Interpretasi
Kuat
100%
342 68.4%
Sumber: Data Diolah
4. Acara diklat (pendidikan dan pelatihan) membuat saya langsung percaya dan yakin pada penawaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” Tabel 4.17 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-4
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
2
13
27
47
11
100
2%
13%
27%
47%
11%
100%
15%
27%
58%
100%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
2
26
81
188
55
Interpretasi
Kuat
352 70.4%
Sumber: Data Diolah
5. Program Edukasi Pemasaran atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” membuat saya tidak lagi bingung atas produk obat herbal/suplemen mana yang akan dipilih Tabel 4.18 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-5
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
0
8
28
50
14
100
0%
8%
28%
50%
14%
100%
8%
28%
64%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
0
16
84
200
70
Interpretasi
Kuat
100%
370 74%
Sumber: Data Diolah
6. Dengan adanya program Edukasi Pemasaran atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” membuat saya kelak merencanakannya dalam daftar belanja Tabel 4.19 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-6
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
0
5
36
50
9
100
0%
5%
36%
50%
9%
100%
5%
36%
59%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
0
10
108
200
45
Interpretasi
Kuat
100%
363 72.6%
Sumber: Data Diolah
7. Dengan adanya program Edukasi Pemasaran atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” mungkin kelak saya membeli apabila tak sengaja melihatnya dalam display disebuah tempat belanja Tabel 4.20 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-7
Frekuensi Persentase
STS
TS
R
S
SS
Total
2
8
44
40
6
100
2%
8%
44%
40%
6%
100%
10%
44%
46%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
2
16
132
160
30
Interpretasi
Kuat
100%
340 68%
Sumber: Data Diolah
8. Produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa”
memenuhi kebutuhan saya akan
produk obat herbal/suplemen Tabel 4.21 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 2-8
Frekuensi
STS
TS
R
S
SS
Total
2
4
27
57
10
100
Persentase
2%
4%
27%
8%
57%
27%
10% 67%
Bobot
1
2
3
4
5
Jumlah
2
8
81
228
50
Interpretasi
Kuat
100% 100%
369 73.8%
Sumber: Data Diolah
Kesimpulan: Dari 8 pertanyaan yang dibuat untuk mengetahui pertimbangan pembelian konsumen atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa”,maka Berdasarkan pembobotan nilai, asosiasi pemahaman responden paling tinggi 79% terhadap pesan edukasi nomor 2 tergolong kuat, sedangkan asosiasi pemahaman responden paling rendah 68.4% terhadap pesan nomor 3 masih tergolong kuat.
MEAN Pemahaman Responden Thd Edukasi
8
3.47
7
3.46
3.54
Pertanyaan III
6
3.67
5
3.54
4
3.48
3
4.31
2
3.64
1 Mean
Gambar 4.3 MEAN Tingkat Pemahaman Responden Terhadap Pertanyaan III Edukasi Pemasaran Produk VCO “Zait Assyifa”
4.7 Keputusan Pembelian Konsumen Hasil analisis responden berdasarkan quesioner yang telah disebarkan pada 100 orang responden, kalangan Ibu-Ibu wilayah Jakarta Selatan, atas pertanyaan untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Keputusan Pembelian anda terhadap VCO “Zait Assyifa” setelah menerima Edukasi Pemasaran Tabel 4.22 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 3-1 Keputusan
Jumlah Responden
1.
Membeli VCO “Zait Assyifa”
66
2.
Menunda VCO “Zait Assyifa”
20
3.
Tidak Membeli VCO “Zait Assyifa”
8
4.
Membeli Produk VCO Merek Lain
6
Jumlah
Persentase 66%
34%
100
100%
Sumber: Data Diolah
2. Jika sudah pernah mengkonsumsi produk VCO merek “Zait Assyifa”, Berikan saran Anda untuk produk ini, bila berdasarkan jawaban terbanyak: Tabel 4.23 Hasil Analisis Responden Pertanyaan 3-2 Saran
Jumlah Responden (orang)
Harga jangan terlalu mahal
7
Diberi varian rasa: buah/manis
5
Kemasan agar dibuat lebih praktis
4
Khasiat dan kualitas diperbagus lagi
3
Barang supaya lebih mudah didapat
3
Volume kemasan diperbanyak
2
Cukup memuaskan
2 TOTAL
26 Sumber: Data Diolah
Kesimpulan: Dari 2 pertanyaan yang dibuat untuk mengetahui keputusan akhir pembelian konsumen atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa”, maka Berdasarkan pada kelompok responden dapat diketahui: Jawaban setuju untuk membeli sebanyak 66%. Artinya konsumen memutuskan untuk membeli produk VCO “Zait Assyifa” setelah diterima edukasi pemasaran. Sedangkan jawaban tidak setuju sebanyak 34%. Artinya konsumen tidak setuju apabila memutuskan untuk membeli produk VCO “Zait Assyifa” setelah diterima edukasi pemasaran.
MEAN Keputusan Pembelian Responden
2.73
Keputusan Pembelian
4
2.49
3
2.98
2
3.63
1
Mean
Gambar 4.4 MEAN Tingkat Pemahaman Responden Terhadap Pertanyaan IV Edukasi Pemasaran Produk VCO “Zait Assyifa” pada Pertanyaan IV
4.8 Analisis Interpretasi Data 4.8.1 Analisis Validitas dan Realiabilitas untuk Nilai Tambah (manfaat) produk Virgin Coconut Oil “Zait Assyifa”
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
Mean
-
S C A L E
Std Dev
(A L P H A)
Cases
1.
P_1
4.1000
.8030
30.0
2.
P_2
3.4000
1.0700
30.0
3.
P_3
3.8667
.9732
30.0
4.
P_4
3.9000
1.0939
30.0
5.
P_5
3.7000
1.1492
30.0
6.
P_6
4.2667
.5833
30.0
N of Statistics for SCALE
Mean
Variance
Std Dev
23.2333
23.7023
4.8685
Variables 6
Item-total Statistics
Scale
Scale
Corrected
Mean
Variance
Item-
Alpha
if Item
if Item
Total
if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P_1
19.1333
18.5333
.6543
.9162
P_2
19.8333
15.3851
.8545
.8885
P_3
19.3667
16.4471
.7991
.8968
P_4
19.3333
15.0575
.8774
.8849
P_5
19.5333
15.2920
.7888
.9007
P_6
18.9667
19.6885
.7097
.9164
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
30.0
N of Items =
6
.9168
Scale Mean If Item Deleted:
menerangkan nilai rata-rata total jika variabel
tersebut dihapuskan. Misalnya jika butir 1 dihapus maka rata-rata total bernilai 19.133 sedangkan bila butir 2 dihapus maka rata-rata total bernilai 19.833 dan seterusnya.
Scale Variance If Item Deleted:
menerangkan besarnya varian total jika
variabel tersebut dihapuskan. Besarnya varian total jika butir 1 dihapus 18.533, sedangkan besarnya varian total jika butir 2 dihapus adalah 19.833, dan seterusnya.
Corrected Item Total Correlation: merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat dipergunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item / butir pertanyaan 1 terhadap skor total adalah 0.6543 sedangkan Korelasi skor item / butir pertanyaan 2 terhadap skor total adalah 0.8545, dan seterusnya.
Selanjutnya untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut, harus dibandingkan dengan r tabel. Sedangkan r tabel pada α = 0.05 dengan degree
of freedom (df) = ∑ kasus – 2. Dimana r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation. Pada penelitian ini, jumlah kasus adalah 6, jadi df = 4. dengan r (0.05;4) pada uji satu arah = 0.608
Alpha If Item Deleted: merupakan besarnya reliabilitas Alpha jika satu item dihapuskan, misalnya jika butir 1 dihapuskan maka besarnya koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0.9162, jika butir 2 dihapuskan nilai koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0.8885, dan seterusnya. Tabel 4.24 Validitas butir-butir Kuesioner Pertanyaan Bagian II
Corrected Item Total Correlation ( r hitung)
R tabel
Validitas
P_1
.6543
.608
Valid
P_2
.8545
.608
Valid
P_3
.7991
.608
Valid
P_4
.8774
.608
Valid
P_5
.7888
.608
Valid
P_6
.7097
.608
Valid
Sumber: Data Diolah
Kesimpulan:
Validitas: Pada output dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation ( r hitung) semuanya > dari r tabel sehingga dari 6 butir pertanyaan bagian II pada kuesioner, dapat disimpulkan ternyata semuanya valid.
Reliabilitas: setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid maka uji selanjjutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner. R alpha dilihat pada akhir analisis yaitu bernilai 0.9168, sedangkan r tabel seperti yang sudah dicari sebelumnya adalah sebesar 0.608. R Alpha > r tabel = 0.9168 > 0.608 sehingga sehingga dari 6 butir pertanyaan bagian II pada kuesioner, dapat disimpulkan ternyata semuanya reliabel.
4.8.2 Analisis Validitas dan Realiabilitas untuk Karakteristik Perilaku Pembelian Target Market
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
1.
P_1
4.3667
.5561
30.0
2.
P_2
4.1333
.6814
30.0
3.
P_3
4.3333
.5467
30.0
4.
P_4
4.2667
.5833
30.0
5.
P_5
4.3333
.7581
30.0
6.
P_6
4.1000
.8030
30.0
7.
P_7
3.4000
1.0700
30.0
8.
P_8
3.8667
.9732
30.0
N of Statistics for SCALE
Mean
Variance
Std Dev
32.8000
20.3724
4.5136
Variables 8
Item-total Statistics
Scale
Scale
Corrected
Mean
Variance
Item-
Alpha
if Item
if Item
Total
if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
P_1
28.4333
17.0126
.6650
.8639
P_2
28.6667
16.9195
.5331
.8729
P_3
28.4667
17.4299
.5792
.8705
P_4
28.5333
15.9816
.8685
.8466
P_5
28.4667
16.1195
.6042
.8663
P_6
28.7000
14.9069
.7774
.8474
P_7
29.4000
13.9034
.6672
.8663
P_8
28.9333
14.6851
.6355
.8666
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.8778
30.0
N of Items =
8
Scale Mean If Item Deleted:
menerangkan nilai rata-rata total jika variabel
tersebut dihapuskan. Misalnya jika butir 1 dihapus maka rata-rata total bernilai 28.4333 sedangkan bila butir 2 dihapus maka rata-rata total bernilai 28.6667 dan seterusnya.
Scale Variance If Item Deleted:
menerangkan besarnya varian total jika
variabel tersebut dihapuskan. Besarnya varian total jika butir 1 dihapus 17.0126, sedangkan besarnya varian total jika butir 2 dihapus adalah 16.9195, dan seterusnya.
Corrected Item Total Correlation: merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat dipergunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item / butir pertanyaan 1 terhadap skor total adalah 0.6650 sedangkan Korelasi skor item / butir pertanyaan 2 terhadap skor total adalah 0.5331, dan seterusnya.
Selanjutnya untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut, harus dibandingkan dengan r tabel. Sedangkan r tabel pada α = 0.05 dengan degree
of freedom (df) = ∑ kasus – 2. Dimana r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation. Pada penelitian ini, jumlah kasus adalah 8, jadi df = 6. dengan r (0.05;6) pada uji satu arah = 0.507
Alpha If Item Deleted: merupakan besarnya reliabilitas Alpha jika satu item dihapuskan, misalnya jika butir 1 dihapuskan maka besarnya koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0.8639, jika butir 2 dihapuskan nilai koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0.8729, dan seterusnya.
Tabel 4.25 Validitas butir-butir Kuesioner Pertanyaan Bagian III
Corrected Item Total Correlation ( r hitung)
R tabel
Validitas
P_1
.6543
.507
Valid
P_2
.8545
.507
Valid
P_3
.7991
.507
Valid
P_4
.8774
.507
Valid
P_5
.7888
.507
Valid
P_6
.7097
.507
Valid
P_7
.6672
.507
Valid
P_8
.6355
.507
Valid
Sumber: Data Diolah
Kesimpulan:
Validitas: Pada output dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation ( r hitung) semuanya > dari r tabel sehingga dari 8 butir pertanyaan bagian III pada kuesioner, dapat disimpulkan ternyata semuanya valid.
Reliabilitas: Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid maka uji selanjjutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner. R alpha dilihat pada akhir analisis yaitu bernilai 0.8778, sedangkan r tabel seperti yang sudah dicari sebelumnya adalah sebesar 0.507. R Alpha > r tabel = 0.8778 > 0.507 sehingga sehingga dari 8 butir pertanyaan bagian III pada kuesioner, dapat disimpulkan ternyata semuanya reliabel.
4.9
Analisis Hipotesis 4.9.1
Hipotesis
Tingkat
Pemahaman
Responden
terhadap
Edukasi
Pemasaran Produk VCO “Zait Assyifa”.
Langkah – langkah dalam menghitung analisis McNemar, untuk mengetahui tingkat pemahaman edukasi pemasaran produk VCO “Zait Assyifa”, yaitu:
1. Hipotesis nol.
Ho : p (A) = p (D) H1 : p (A) ≠ p (D)
Diketahui Ho : p (A) = p (D) = 0 artinya tidak ada pengaruh antara pemahaman produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi pemasaran. H1 : p (A) ≠ p (D) ≠ 0 artinya ada pengaruh antara pemahaman produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi pemasaran.
2. Uji statistik. Uji Mc Nemar dipilih karena datanya nominal dan pemilihan melibatkan pengukuran “sebelum dan sesudah” dari dua sampel yang berhubungan. 3. Tingkat signifikansi. Α = 0.05 dengan n = 100 4. Nilai hitung. Tabel 4.26 Nilai Hitung Tingkat Pemahaman Sebelum
Tahu Tidak tahu
Sesudah Tidak tahu
Tahu
-
-
18
82
Sumber: Data Diolah
X2 = ( ι A – D ι – 1 )
2
dengan Df = 1
2
=
A+D
X2 = ( ι 0 – 82 ι – 1 ) 0 + 82
812 82
= 6561 = 80.012 ≈ 80 82
5. Nilai uji kritis. Lihat tabel dstribusi X2 dan temukan nilai kritis dengan derajat bebas, Df = 1. Diketahui dari tabel nilai kritis dari distribusi Chi-Kuadrat yakni df 1 dengan probabilitas dibawah H0 dimana x2 ≥ Chi-Kuadrat 0.05 maka didapat angka 3.84
6. Keputusan. Keputusan: 80 > 3.84
Tolak Ho
Ada pengaruh antara pemahaman responden terhadap VCO “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi.
4.9.2
Hipotesis Keputusan Pembelian Responden terhadap Edukasi Pemasaran Produk VCO “Zait Assyifa”.
Langkah – langkah dalam menghitung analisis McNemar, untuk keputusan pembelian responden terhadap edukasi pemasaran produk VCO “Zait Assyifa”, yaitu:
1. Hipotesis nol.
Ho : p (A) = p (D) H1 : p (A) ≠ p (D)
Dimana Ho : p (A) = p (D) = 0 artinya tidak ada pengaruh antara keputusan pembelian produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi pemasaran. Sedangkan H1 : p (A) ≠ p (D) ≠ 0 artinya ada pengaruh antara keputusan pembelian produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi pemasaran.
2. Uji statistik. Uji Mc Nemar dipilih karena datanya nominal dan pemilihan melibatkan pengukuran “sebelum dan sesudah” dari dua sampel yang berhubungan. 3. Tingkat signifikansi. Α = 0.05 dengan n = 100 4. Nilai hitung. Tabel 4.27 Nilai Hitung Keputusan Pembelian Sebelum
Sesudah Tidak Beli
Beli
Beli
6
20
Tidak Beli
8
66
Sumber: Data Diolah
X2 = ( ι A – D ι – 1 )
2
dengan Df = 1
A+D
X2 = ( ι 6 – 66 ι – 1 )
2
=
6 + 66
592 72
= 3481
= 48.347
72
5. Nilai uji kritis. Lihat tabel dstribusi X2 dan temukan nilai kritis dengan derajat bebas, Df = 1. Diketahui dari tabel nilai kritis dari distribusi Chi-Kuadrat yakni df 1 dengan probabilitas dibawah H0 dimana x2 ≥ Chi-Kuadrat 0.05 maka didapat angka 3.84
6. Keputusan: 48.347 > 3.84
Tolak Ho
Ada pengaruh antara keputusan pembelian produk VCO “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi.
4.10
Implikasi Hasil Penelitian
Program edukasi pemasaran atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) “Zait Assyifa” dilakukan melalui diklat (pendidikan dan pelatihan) tiap bulannya dibantu dengan adanya kegiatan komunikasi word of mouth yang terjadi dikalangan komunitas pengguna produk VCO “Zait Assyifa” (terutama kalangan Ibu-Ibu). Setelah diadakan kegiatan edukasi pemasaran, responden menjadi tahu nilai tambah (manfaat) dari produk VCO “Zait Assyifa” ini yakni asam lauric sebagai keunggulan utama produk, berkhasiat dan bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh serta keyakinan konsumen bila produk VCO “Zait Assyifa” memang berasal dari buah kelapa organik yang diproses secara alami dan higienis yang membedakannya dengan produk kompetitior. Selain itu, dengan adanya kegiatan edukasi pemasaran ini, akhirnya membuat responden yakin dan percaya bila produk VCO “Zait Assyifa” mampu menggantikan konsumsi obat-obatan kimia responden. Demikian responden akhirnya mengetahui nilai tambah apa saja yang dimiliki oleh produk VCO “Zait Assyifa” yang selanjutnya membantu konsumen dalam pertimbangan keputusan pembelian. Tingkat pemahaman responden terhadap proses edukasi yang telah berjalan ini, diketahui dari 100 responden tergolong cukup kuat dan dibuktikan dengan uji hipotesis McNemar bahwa ada pengaruh antara pemahaman responden terhadap nilai tambah produk VCO “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi pemasaran. Pertimbangan yang dilakukan oleh target market terhadap keputusan pembelian menyangkut pembelian produk VCO “Zait Assyifa”, ialah kualitas dan manfaat produk. Acara diklat yang dijalankan menjadi faktor utama kepercayaan sebagian besar konsumen (±70%) dalam keputusan pembelian. Sedangkan rekomendasi yang tercipta dari kegiatan
word of mouth menjadi faktor kedua kepercayaan konsumen dalam keputusan pembelian (±68%). Setelah faktor kepercayaan ini akhirnya membuat kegiatan pembelian konsumen atas produk VCO “Zait Asyifa” menjadi terencana dan tidak lagi bingung untuk memilih produk obat herbal/suplemen yang akan dibeli karena konsumen telah menganggap produk ini mampu memenuhi kebutuhan atas produk herbal/suplemen konsumen. Akhirnya setelah kegiatan edukasi pemasaran ini, dari 100 responden kuesioner dapat disimpulkan ±66% target market memutuskan membeli. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis McNemar bahwa ada pengaruh antara keputusan pembelian produk VCO “Zait Assyifa” sebelum dan sesudah proses edukasi.