BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Spesifikasi Sistem Setelah melakukan perancangan topologi dan perangkat sistem yang akan digunakan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi
rancangan
dan
perangkat-perangkat
jaringan.
Untuk
mengimplementasi jaringan tersebut, dibutuhkan instalasi beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat sehingga proses implementasi dapat berjalan sesuai dengan harapan. Pemilihan perangkat lunak dan perangkat keras disesuaikan agar proses implementasi dapat dilakukan dengan baik. Berikut adalah daftar perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan :
Server yang dipakai : HP ProLiant MicroServer Tabel 4.1 Spesifikasi Server Processor
AMD Turion II
RAM
12 GB
Harddisk
4x 1 TB SATA
NIC
OnBoard
OS
Windows Server 2008 r2 Standard
Monitor
LCD LG
49
50
Komputer client Tabel 4.2 Spesifikasi komputer client Processor
intel dual core
Motherboard
Gigabyte
RAM
4 GB
Harddisk
500 GB SATA
NIC
OnBoard
Keyboard
Logitech
Mouse
Logitech
OS
Windows 7 Professional 32 bit
Monitor
LCD LG
Printer
Canon Pixma MP280
Hardware lain yang digunakan 1. Kabel UTP 2. Switch 3. Router
Software yang dgunakan : 1. Operating System Windows Server 2008 r2 Standard sebagai server 2. Operating System Windows 7 Professional 32 bit sebagai client 3. Cisco Packet Tracer untuk simulasi jaringan VPN
51
4.2 Implementasi jaringan 4.2.1 Konfigurasi IP 4.2.1.1 Konfigurasi IP pada Tangerang Tabel 4.3 Konfigurasi IP pada Tangerang IP ADDRESS
SUBNET MASK
DEFAULT GATEWAY
192.168.1.100
255.255.255.0
192.168.1.1
192.168.1.101
255.255.255.0
192.168.1.1
192.168.1.103
255.255.255.0
192.168.1.1
192.168.1.104
255.255.255.0
192.168.1.1
192.168.1.105
255.255.255.0
192.168.1.1
4.2.1.2 Konfigurasi IP pada Bandung Tabel 4.4 Konfigurasi IP Pada Bandung IP ADDRESS
SUBNET MASK
DEFAULT GATEWAY
172.16.0.100
255.255.0.0
172.16.0.1
172.16.0.101
255.255.0.0
172.16.0.1
172.16.0.102
255.255.0.0
172.16.0.1
172.16.0.103
255.255.0.0
172.16.0.1
52
4.2.1.3 Konfigurasi IP pada Jakarta Tabel 4.5 Konfigurasi IP Pada Jakarta IP ADDRESS
SUBNET MASK
DEFAULT GATEWAY
192.168.5.100
255.255.255.0
192.168.5.1
192.168.5.101
255.255.255.0
192.168.5.1
192.168.5.102
255.255.255.0
192.168.5.1
192.168.5.103
255.255.255.0
192.168.5.1
4.2.2 Konfigurasi Router
Gambar 4.1 Router yang belum dikonfigurasi Gambar di atas menjelaskan pada tiap router yang belum di konfigurasi pada VPN cloud sehingga pada tiap router yang connect ke VPN cloud masih belum terkoneksi pada tiap router.
53
Gambar 4.2 Router yang sudah di konfigurasi Gambar diatas menjelaskan tiap router yang sudah dikonfigurasi pada VPN cloud sehingga tiap router bisa terkoneksi sama VPN cloud.
4.2.3 Konfigurasi router RIP(Routing information Protocol) Routing protocol information (RIP) yang dipilih karena mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
54
•
Router Tangerang
Tabel 4.6 Konfigurasi RIP ( Router Information Protocol ) pada Tangerang Router>ena Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int s2/0 Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
Gambar
Router(config-if)#no shut %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up Router(config-if)#int fa0/0
Gambar diatas
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router(config-if)# Router# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router rip Router(config-router)#network 10.0.0.0 Router(config-router)#network 192.168.1.0 Router(config-router)#
55
•
Router Bandung
Tabel 4.7 Konfigurasi RIP ( Router Information Protocol ) pada Router>ena
Bandung
Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int s2/0 Router(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.0.0.0 Router(config-if)#no shut %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up Router(config-if)#int fa0/0 Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.0.0 Router(config-if)#no shut %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router(config-if)# Router# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router rip Router(config-router)#network 10.0.0.0 Router(config-router)#network 172.16.0.0 Router(config-router)#
56
•
Router Jakarta
Tabel 4.8 Konfigurasi RIP ( Router Information Protocol ) Pada Jakarta Router>ena Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int s2/0 Router(config-if)#ip address 10.0.0.3 255.0.0.0 Router(config-if)#no shut %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up Router(config-if)#int fa0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.0.0 Router(config-if)#no shut %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router(config-if)# Router# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router rip Router(config-router)#network 10.0.0.0 Router(config-router)#network 192.168.5.0 Router(config-router)#
57
4.2.3.1 Konfigurasi Keamanan pada pusat (Tanggerang) Tabel 4.9. Keamanan pada pusat (Tanggerang) Router>ena Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname tanggerang tanggerang(config)#enable password 123321 tanggerang(config)#enable secret class tanggerang(config)#line console 0 tanggerang(config-line)#password 123321 tanggerang(config)#line vty 0 4 tanggerang(config-line)#password 123321 tanggerang(config-line)#exec-timeout 5 tanggerang(config-line)#login
Pada tabel diatas menjelaskan konfigurasi router Tanggerang sebagai pusat komunikasi dua arah dengan menggunakan Virtual Terminal line (line vty) dalam hal ini vty 4 berfungsi untuk membuka 4 line yang dapat diakses dari luar. Perintah secret digunakan untuk mengatur username dan password yang diinginkan.
58
4.2.4 Konfigurasi DLCI (Data Link Connection Identifier) pada Cloud 4.2.4.1 Konfigurasi DLCI pada serial 0
Gambar 4.3 Konfigurasi DLCI Pada Serial 0
Pada gambar di atas menjelaskan setting cloud pada serial 0. DLCI 102 menunjukkan router pertama yang berada di Tanggerang dapat menuju ke router dua yang berada di Bandung. Kedua koneksi tersebut di beri kode R2. Dan DLCI 103 menunjukkan router ke pertama yang berada di Tanggerang dapat menuju ke router tiga yang berada di bandung kedua koneksi tersebut di beri kode R3.
59
4.2.4.2 Konfigurasi DLCI pada serial 1
Gambar 4.4 Konfigurasi DLCI Pada Serial 1
Pada gambar di atas menjelaskan setting cloud pada serial 1. DLCI 201 menunjukkan router kedua yang berada di Bandung
dapat menuju ke router satu yang berada di
Tanggerang. Kedua koneksi tersebut di beri kode R1. Dan DLCI 203 menunjukkan router ke dua yang berada di Bandung dapat menuju ke router tiga yang berada di Jakarta kedua koneksi tersebut di beri kode R3.
60
4.2.4.3 Konfigurasi DLCI pada serial 2
Gambar 4.5 Konfigurasi DLCI Pada Serial 2
Pada gambar di atas menjelaskan setting cloud pada serial 2. DLCI 301 menunjukkan router ketiga yang berada di Jakarta
dapat menuju ke router satu yang berada di
Tanggerang. Kedua koneksi tersebut di beri kode R1. Dan DLCI 302 menunjukkan router ke tiga yang berada di Jakarta dapat menuju ke router dua yang berada di Bandung kedua koneksi tersebut di beri kode R2.
61
4.3 Evaluasi Untuk melihat apakah hasil implementasi yang sudah dilakukan pada jaringan VPN berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, maka dibutuhkan proses pengujian. Disini akan dilakukan pengujian sebagai evaluasinya. Evaluasi yaitu berupa pengujian fungsional jaringan dengan menggunakan ping, dan pengujian pesan Cisco Packet Tracer. 4.3.1 Pengujian dengan menggunakan ping Pengujian dengan menggunakan ping dilakukan untuk mengetahui apakah client dan server saling terhubung atau tidak. Pada pengujian ini akan dilakukan ping dari pusat ke client dan sebaliknya. 4.3.1.1 Pengujian ping dari Tangerang ke Bandung
Gambar 4.6 ping dari Tangerang ke Bandung Dari gambar di atas diperoleh ping router dari Tanggerang ke Bandung sent = 4, received = 4, Lost = 0 (0% loss), hal ini menandakan bahwa dari Tangerang ke Bandung sudah terkoneksi dengan approximate round trip minimum 16ms, maximum = 34 ms dan average = 26ms.
62
4.3.1.2 Ping dari Bandung ke Tangerang
Gambar 4.7 ping Bandung ke Tangerang Dari gambar di atas diperoleh pada ping router dari Bandung ke Tanggerang sent = 4, received = 4, lost = 0 (0% loss) , hal ni menandakan bahwa dari Bandung ke Tangerang sudah terkoneksi dengan approximate round trip minimum = 8 ms, maximum = 22ms, average = 12ms.
63
4.3.1.3 Pengujian Ping dari Tangerang ke Jakarta
Gambar 4.8 ping dari Tangerang ke Jakarta Dari gambar di atas diperoleh pada router Tanggerang ke Jakarta sent = 4, received = 4, lost =0 (0% loss), hal ini menandakan bahwa dari Tangerang ke Jakarta sudah terkoneksi dengan approximate round trip minimum = 0ms, maximum = 3ms, Average = 1ms.
64
4.3.1.4 Ping dari Jakarta ke Tangerang
Gambar 4.9 Ping dari Jakarta ke Tangerang Dari gambar di atas diperoleh pada ping router dari Bandung ke Tanggerang sent = 4, received =4, lost = 0 (0% loss) , hal ni menandakan bahwa dari Bandung ke Tangerang sudah terkoneksi dengan approximate round trip minimum =8 ms, maximum = 22ms, average = 12ms.
4.3.1.5 Evaluasi hasil Ping
Setelah proses ping dilakukan antar host, baik sumber maupun tujuan maka dapat diketahui apakah host udah terkoneksi dengan baik. Dari gambar Gambar 4.6, Gambar 4.7, Gambar 4.8, dan Gambar 4.9 diperoleh bahwa router Tangerang, router Bandung dan router Jakarta telah terkoneksi dengan baik.
65
Tabel 4.10 Evaluasi ping
Gambar
Keterangan
Sent
Received
Lost
Kondisi
Gambar 4.6
Ping dari
4
4
0
Berhasil
4
4
0
Berhasil
4
4
0
Berhasil
4
4
0
Berhasil
Bandung ke Tangerang Gambar 4.7
Ping dari Tangerang ke Bandung
Gambar 4.8
Ping dari Tangerang ke Jakarta
Gambar 4.9
Ping dari Jakarta ke Tangerang
66
4.3.2 Pengujian dengan pengiriman pesan Pengujian dengan menggunakan pengiriman pesan dilakukan untuk mengetahui apakah client dan server saling terhubung atau tidak. Pada pengujian ini akan dilakukan pengirim pesan dari pusat ke client dan sebaliknya. 4.3.2.1 Pengujian Pengirim Pesan dari Tangerang ke Bandung
Gambar 4.10 gambar pengirim pesan dari Tangerang ke Bandung
Gambar diatas menjelaskan dari tiap komputer di Tangerang berhasil mengirim pesan ke tiap komputer di Bandung.
67
4.3.2.2 Pengujian pengirim pesan dari Bandung ke Tangerang
Gambar 4.11 gambar pengirim pesan Bandung ke Tangerang
Gambar diatas menjelaskan dari tiap komputer di Bandung berhasil mengirim pesan ke tiap komputer di Tangerang.
4.3.2.3 Pengujian pengirim pesan dari Tangerang ke Jakarta
Gambar 4.12 pengirim pesan dari Tangerang ke Jakarta
Gambar diatas menjelaskan dari tiap komputer di Tangerang berhasil mengirim pesan ke tiap komputer di Jakarta.
68
4.3.2.4 Pengujian pengirim pesan dari Jakarta ke Tangerang
Gambar 4.13 pengirim pesan dari Jakarta ke Tangerang
Gambar diatas menjelaskan dari tiap komputer di Jakarta berhasil mengirim pesan ke tiap komputer di Tangerang.
69
4.3.2.5 Hasil Evaluasi Pengirim Pesan
Tabel 4.11 hasil evaluasi pengirim pesan Gambar
Keterangan
Kondisi
Gambar 4.10
Pengirim pesan dari
Berhasil
Bandung ke Tangerang Gambar 4.11
Pengirim pesan dari
Berhasil
Tangerang ke Bandung Gambar 4.12
Pengirim pesan dari
Berhasil
Tangerang ke Jakarta Gambar 4.13
Pengirim pesan dari Jakarta ke Tangerang
Berhasil
70
4.3.2.6 Tampilan Login Dengan Menggunakan Command Prompt
Gambar 4.14 Tampilan Login
Gambar diatas menjelaskan otentikasi ke jaringan VPN dengan menggunakan username dan password telah berjalan.