41
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Elsiscom Prima Karya PT. Elsiscom Prima karya adalah salah satu anak perusahaan dari sebuah perusahaan elektronika perama di Indonesia yang berstatus swasta nasional dan beroperasi dengan modal sendiri tanpa bantuan pihak lain, yakni PT. Galva. Tanggal 1 September 1946 adalah tanggal diresmikannya perusahaan elektronik tersebut (PT.Galva). Aktivitas yang dilakukan Galva pada periode 1946-1951 adalah jual-beli radio dan reparasi. Radio-radio yang diperjual-belikan saat itu adalah radio-radio bekas, produksi masa sebelum Perang Dunia II. Setelah tahun 1946 baru bermunculan radioradio buatan Phillips dan Erres. Pada masa itu proses penjualan bukan merupakan persoalan besar yang memerlukan teknik-teknik pemasaran seperti sekarang ini. Masalahnya adalah bagaimana mendapatkan barang untuk dijual. Kemudian pada tahun 1980-an barulah Galva ditunjuk oleh Sony Corporation sebagai agen penjualan peralatan professional broadcast & audio-video. Lalu pada tanggal 3 April 1985 dengan akta nomor 26 PT. Elsiscom Prima Karya didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 500.000.000,00. PT. Elsiscom Prima Karya sebelumnya adalah Divisi TOA di Galva yang merupakan distributor tunggal produkproduk TOA di Indoneia, baik yang diproduksi oleh Galva maupun yang diimpor langsung dari TOA, Jepang. Walaupun akta pendirian PT. Elsiscom Prima Karya tertanggal 3 April 1985 tetapi peresmian operasional PT. Elsiscom Prima Karya dilakukan pada tanggal 1 September 1986 yang bersamaan dengan ulang tahun Galva yang ke
41
42 40. Sejak saat itu hingga sekarang PT. Elsiscom Prima Karya mensuplai produk-produk TOA ke beberapa wilayah Indonesia, baik untuk bandara, Masjid, Gereja, rumah sakit, hotel, pabrik, department store, universitas, dan masih banyak lagi. PT. Elsiscom Prima Karya memiliki falsafah perusahaan, yakni “Kasih dan Kekeluargaan”. Kasih artinya diantara sesama anggota keluarga besar (termasuk PT. Galva) saling mengasihi dan membantu. Kekeluargaan artina walaupun seluruh karyawan perusahaan ini bukan keluarga, tetapi segenap sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya dianggap sebagai keluarga besar.
4.1.2 Visi PT. Elsiscom Prima Karya “Perusahaan yang sehat (The Healthy Company)”
4.1.3 Misi PT. Elsiscom Prima Karya
•
Menyajikan teknologi terbaik yang dapat dijangkau konsumen di Indonesia.
•
Meningkatkan kesejahteraan setiap anggota keluarga besar
•
Memberi keuntungan bagi perusahaan dan masyarakat.
43 4.1.4 Struktur Perusahaan
Sumber : PT. Elsiscom Prima Karya, 2010 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Elsiscom Prima Karya
4.2 Profil Responden 4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin
Jumlah
Persentase
Pria
62
88,6%
44 Wanita
8
11,4%
Total
70
100%
Sumber: Data Primer, 2010
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden pria sebesar 88,6% (62 orang), sedangkan untuk jumlah responden wanita sebesar 11,4% (8 orang). Ini menunjukkan lebih banyak responden pria dibandingkan wanita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini :
88.60% Pria Wanita 11.40%
Sumber: Data Primer, 2010 Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Berikut ini data mengenai profil responden berdasarkan pekerjaannya, dimana responden merupakan konsumen yang sedang berkunjung ke show room PT. Elsiscom Prima Karya dan memiliki pengetahuan mengenai produk sound system, serta pelanggan yang sedang melakukan servis produk sound system merk TOA di PT. Elsiscom Prima Karya. Peneliti kemudian menyebarkan 70 kuesioner ke responden dengan persetujuan terlebih dahulu dengan responden untuk mengisi kuesioner. Maka diperoleh data profil responden berdasarkan pekerjaannya :
45 Tabel 4.2 Pekerjaan Responden Pekerjaan
Jumlah
Presentase
Mahasiswa
15
21,4%
Pegawai Swasta
23
32,9%
Lain-lain
32
45,7%
Total
70
100%
Sumber: Data Primer, 2009
Mayoritas dari responden penelitian ini berprofesi sebagai mahasiswa (21,4%) dan juga pegawai swasta (32,9%). Beragam responden lainnya (45,7%) terbagi-bagi dalam profesi antara lain : reseller, sales, teknisi, pengurus gereja, dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di gambar di berikut ini :
45.70%
21.40%
Mahasiswa Peg.Swasta Lain-lain 32.90%
Sumber: Data Primer, 2010 Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3 Usia Responden Usia
Jumlah
Persentase
21-30
41
58.6%
31-40
18
25.7%
41-50
7
10%
46 <50
4
5.7%
Total
70
100%
Sumber: Data Primer, 2009 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden berusia 21-30 tahun berjumlah 41 orang (58.6%); usia 31-40 tahun berjumlah 18 orang (25.7%); usia 41-50 tahun berjumlah 7 orang (10%); dan usia 51-60 tahun berjumlah 4 orang (5.7%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di berikut ini :
58.60%
21-30 31-40 41-50 25.70% 5.70%
<50
10%
Sumber: Data Primer, 2010 Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
4.3 Transformasi Data Data hasil penyebaran kuesioner untuk mencari variabel Word Of Mouth (WOM) (X), variabel persepsi konsumen (Y) dan variabel keputusan pembelian (Z). Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner merupakan data dalam skala ordinal. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner (variabel X,Y dan Z) tersebut harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi data dalam skala interval (mempunyai jarak antar datanya), dimana akan diubah menjadi interval menggunakan program Metode
Successive Interval (MSI). Pengolahan data menjadi interval haruslah didapatkan seluruh hasil penyebaran kuesioner dari jumlah responden yang diteliti (totalnya 70
47 responden) dan transformasi data yang dilakukan tersebut harus dibagi dalam masingmasing variabel. Setelah dilakukan tranformasi data dari berskala ordinal ke interval dengan menggunakan Metode Successive Interval (MSI) terhadap jawaban dari pertanyaan variabel X, Y dan Z, didapat nilai baru dari data dengan perubahan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Transformasi Data Variabel WOM (Word Of Mouth) Pilihan jawaban
Nilai Transformasi
kuesioner (ordinal)
(interval)
P1 sampai P4 1
1
2
1,86
3
2,52
4
3,14
5
4,04
Sumber: MSI
Keterangan: 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Netral 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju
48 Tabel 4.5 Hasil Transformasi Data Variabel Persepsi Konsumen Pilihan jawaban
Nilai Transformasi
kuesioner (ordinal)
(interval)
P5 sampai P15 1
1
2
1,87
3
2,46
4
3,09
5
3.97
Sumber: MSI
Keterangan: 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Netral 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju
Tabel 4.6 Hasil Transformasi Data Variabel Keputusan Pembelian Pilihan jawaban
Nilai Transformasi
kuesioner (ordinal)
(interval)
P16 sampai P17
Sumber: MSI
1
1
2
1,97
3
2,52
4
3,14
5
4,04
49 Keterangan: 5 = Sangat Niat 4 = Niat 3 = Netral 2 = Tidak Niat 1 = Sangat Tidak Niat
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, perlu dilakukan terlebih dahulu uji vailiditas dan reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan kuesioner agar nantinya datadata yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan interval kepercayaan 95%, tingkat signifikan 5% dan akan diuji pada 30 responden pertama yang terpilih yang mengisi kuesioner (nantinya akan diperoleh df = 28) dan r-tabel sebesar 0,31. Nilai akan dinyatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel. Sedangkan untuk reliabilitas, akan dinyatakan reliabel apabila cronbach’s alpha > 0,6.
• Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Word Of Mouth pada variabel X ini, terdapat empat (4) butir pertanyaan yang mewakilinya yaitu P1, P2, P3, dan P4. Dalam pengolahan data ini peneliti menggunakan program SPSS versi 16, maka didapat hasil seperti berikut ini:
Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel WOM (Word Of Mouth) Pertanyaan
Corrected Item-
Nilai r
Keterangan
0,31
Valid
Total Correlation P1
0,334
50 P2
0,419
0,31
Valid
P3
0,320
0,31
Valid
P4
0,449
0,31
Valid
Sumber : SPSS versi 16
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel WOM (Word Of Mouth)
Sumber : SPSS versi 16
Perhitungan valid atau tidaknya sebuah butir pertanyaan ditentukan melalui perbandingan nilai korelasi total dengan nilai r (r-tabel). Dari hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa seluruh 4 butir pertanyaan valid, tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan juga dapat dikatakan reliabel (masuk akal) dikarenakan
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.
• Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi Konsumen pada variabel Y ini, terdapat sebelas (11) butir pertanyaan yang mewakilinya yaitu P5, P6, P7, P8, P9, P10, P11, P12, P13, P14, dan P15. Dalam pengolahan data ini peneliti menggunakan program SPSS versi 16, maka didapat hasil seperti berikut ini:
51 Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Persepsi Konsumen Pertanyaan
Corrected Item-
Nilai r
Keterangan
Total Correlation P5
0,579
0,31
Valid
P6
0,344
0,31
Valid
P7
0,449
0,31
Valid
P8
0,474
0,31
Valid
P9
0,449
0,31
Valid
P10
0,480
0,31
Valid
P11
0,471
0,31
Valid
P12
0,331
0,31
Valid
P13
0,595
0,31
Valid
P14
0,495
0,31
Valid
P15
0,618
0,31
Valid
Sumber : SPSS versi 16
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Konsumen
Sumber : SPSS versi 16 Perhitungan valid atau tidaknya sebuah butir pertanyaan ditentukan melalui perbandingan nilai korelasi total dengan nilai r (r-tabel). Dari hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa seluruh 11 butir pertanyaan valid, tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan juga dapat dikatakan reliabel (masuk akal) dikarenakan
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6
52 • Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian pada variabel Z ini, terdapat dua (2) butir pertanyaan yang mewakilinya yaitu P16 dan P17. Dalam pengolahan data ini peneliti menggunakan program SPSS versi 16, maka didapat hasil seperti berikut ini:
Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Pertanyaan
Nilai r
Keterangan
P16
Corrected ItemTotal Correlation 0,688
0,31
Valid
P17
0,688
0,31
Valid
Sumber : SPSS versi 16
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian
Sumber : SPSS versi 16
Perhitungan valid atau tidaknya sebuah butir pertanyaan ditentukan melalui perbandingan nilai korelasi total dengan nilai r (r-tabel). Dari hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa seluruh 2 butir pertanyaan valid, tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan juga dapat dikatakan reliabel (masuk akal) dikarenakan
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.
4.5 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menjelaskan apakah sebuah distribusi data bisa dikatakan normal atau tidak. Dapat dilihat tabel Q Q Plot berikut ini, dimana jika suatu
53 distribusi data normal maka data akan tersebar di sekeliling garis dan dilihat dari nilai sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0.05.
4.5.1 Uji Normalitas Variabel X (Word Of Mouth)
Tabel 4.13 Uji Normalitas Variabel WOM (Word Of Mouth)
Sumber : SPSS versi 16
Melihat angka Sig. yang terdapat pada kolom Kolmogorov-Smirnov tertulis angka 0.073, yang berari lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
54
Sumber : SPSS versi 16 Gambar 4.5 Normal QQ Plot Variabel WOM (Word Of Mouth)
4.5.2 Uji Normalitas Variabel Y (Persepsi Konsumen)
Tabel 4.14 Uji Normalitas Variabel Persepsi Konsumen
Sumber : SPSS versi 16
55 Melihat angka Sig. yang terdapat pada kolom Kolmogorov-Smirnov tertulis angka 0.077, yang berari lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
Sumber : SPSS versi 16 Gambar 4.6 Normal Q-Q Plot Variabel Persepsi Konsumen
4.5.3 Uji Normalitas Variabel Z (Keputusan Pembelian)
Tabel 4.15 Uji Normalitas Variabel Keputusan Pembelian
Sumber : SPSS versi 16
56
Sumber : SPSS versi 16 Gambar 4.7 Normal Q-Q Plot Variabel Keputusan Pembelian
4.6 Uji Linieritas Uji linieritas mencakup pengujian sig pada Tabel 4.11 dibawah ini. Tabel 4.16 Pengujian Linieritas
Sumber : SPSS versi 16
57 Dimana hipotesisnya adalah:
H 0 = Tidak ada hubungan linier antara variabel bebas X, Y, serta variabel terikat Z. H 1 = Terdapat hubungan linier antara variabel bebas X, Y, serta variabel terikat Z.
Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak
Jadi berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Sig =0,006 (<0,05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga variabel bebas X, Y, serta variabel terikat Z mempunyai hubungan yang linier dengan tingkat kepercayaan 95%.
Setelah itu, pengujian dilanjutkan dengan melihat diagram pencar (Scatter Plot) untuk masing-masing variabel bebas
58 •
Uji Linieritas Variabel X dan Y
Sumber : SPSS versi 16 Gambar 4.8 Uji Linieritas Variabel X dan Y
Dari gambar uji linieritas diatas dapat kita ketahui bahwa garis regresi pada
scatter plot mengarah ke daerah kanan atas, hal ini menandakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki linearitas.
59 •
Uji Linieritas Variabel X dan Z
Sumber : SPSS versi 16 Gambar 4.9 Uji Linieritas Variabel X dan Z
Dari gambar uji linieritas diatas dapat kita ketahui bahwa garis regresi pada
scatter plot mengarah ke daerah kanan atas, hal ini menandakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki linieritas.
60
•
Uji Linieritas Variabel Y dan Z
Sumber : SPSS versi 16 Gambar 4.10 Uji Linieritas Variabel Y dan Z
Dari gambar uji linieritas diatas dapat kita ketahui bahwa garis regresi pada
scatter plot mengarah ke daerah kanan atas, hal ini menandakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki linieritas.
61 4.7 Analisis Jalur Langkah uji analisis jalur dibagi menjadi dua bagian, dimana pengujian dilakukan secara keseluruhan dan individu. Di bawah ini adalah kerangka hubungan antara (antara variabel X terhadap Y, variabel X terhadap Z, dan variabel Y terhadap Z) :
P y
P z
ε1 Word Of Mouth
P yx
(x)
Persepsi Konsumen
ε2 P zy
(Y)
Keputusan Pembelian (Z)
P zx Sumber : Penulis, 2010 Gambar 4.11 Struktur Pengaruh X, Y dan Z
Lalu struktur juga dibagi dua menjadi sub-sturktur 1 dan sub-sturktur 2.
4.7.1 Pengujian Sub-Struktur 1
• Analisis Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Persepsi Konsumen Disini kita akan membahas pengujian terhadap sub-struktur 1. Dibawah ini adalah tabel sub-struktur 1:
62
Word Of Mouth
P yx
(X)
Persepsi Konsumen (Y) Py
ε 1 Sumber : Penulis, 2010 Gambar 4.12 Sub-Struktur 1
Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 : Y = Ρ yx + Ρ y ε 1
a. Pengujian secara keseluruhan
Tabel 4.17 Anova Sub-Struktur 1
Sumber : SPSS versi 16 Berdasarkan tabel anova diatas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
H 0 : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth secara signifikan terhadap variabel persepsi konsumen.
H 1 : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth secara signifikan terhadap variabel persepsi konsumen.
63
Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan : 1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig. ≤ 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan. 2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig. ≥ 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan. Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) = 0,000 maka diambil keputusannya adalah H 0 ditolak dan H 1 diterima (Sig. ≤ 0,05). Oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan.
Tabel 4.18 Model Summary Sub-Struktur 1
Sumber : SPSS versi 16
Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan meilihat R Square pada tabel 4.13, bahwa R2 = 0.381 = 38,1%. dan besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi nilai Y diluar penelitian ini adalah sebesar 100% 38,1% = 61,9%. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut : R2 yx = 0.381 Ρ y ε1 = √ 1 – R2 yx
64 = √ 1- 0.381 = √0.619 = 0,787
b. Pengujian secara individual • Ada pengaruh antara variabel Word of mouth terhadap persepsi konsumen Tabel 4.19 Coefficients Sub-Struktur 1
Sumber : SPSS versi 16
H 0 = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word Of Mouth secara signifikan terhadap variabel persepsi konsumen.
H 1 = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Word Of Mouth secara signifikan terhadap variabel persepsi konsumen. Dari tabel 4.14 Coefficients, diketahui bahwa nilai variabel word of mouth mempunyai nilai sig. sebesar 0,007, yang kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas Sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,007 ≤ 0,05), maka H 0 di tolak dan H 1 diterima, yang artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh atau kontribusi antara variabel word of mouth (X) secara signifkan terhadap variabel persepsi konsumen (Y).
65
Word of Mouth
0,617
(X)
Persepsi konsumen (Y)
ε1 0,787
Sumber : Penulis, 2010 Gambar 4.13 Sub-Struktur 1 beserta Koefisien Jalur
Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 adalah sebagai berikut : Y = Ρ yx + Ρ y ε1 Y = 0,617 X + 0,787 ε1 Dari persamaan struktural sub-struktur 1 ini dapat diartikan bahwa : Hubungan word of mouth (X) terhadap persepsi konsumen (Y) adalah sebesar 0,617. Penerapan word of mouth (X) mempengaruhi persepsi konsumen (Y) sound system merk
TOA sebesar 38,1% dan sisanya (61,9%) variabel persepsi konsumen (Y)
dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian.
4.7.2 Pengujian Sub-Struktur 2
• Analisis Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Persepsi Konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian
Disini kita akan membahas pengujian terhadap sub-struktur 2. Dibawah ini adalah tabel sub-struktur 2:
66 P z
ε2 Word Of Mouth (X)
Persepsi Konsumen (Y)
P zy
Keputusan pembelian (Z)
P zx Sumber : Penulis, 2010 Gambar 4.14 Sub-Struktur 2
Persamaan struktural untuk sub-struktur 2 : Z = Ρ zx + Ρ zy + Ρ z ε2 a. Pengujian secara simultan (Keseluruhan) Tabel 4.20 Anova Sub-Struktur 2
Berdasarkan tabel 4.20, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
H 0 : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth dan Persepsi konsumen secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
H 1 : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth dan Persepsi konsumen secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
67 Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan : 1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig. ≤ 0,05 maka H 0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan. 2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig. ≥ 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan. Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) = 0,006 maka keputusannya adalah H 0
ditolak dan H 1 diterima (Sig. ≤ 0,05). Oleh sebab itu, pengujian secara
individual dapat dilakukan.
Tabel 4.21 Model Summary Sub-Struktur 2
Sumber : SPSS versi 16
Berdasarkan tabel 4.20 diperoleh nilai Sig. sebesar 0,006 dimana ≤ 0,05 maka dapat diketahui pula bahwa variabel word of mouth dan persepsi konsumen berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Besarnya kontribusi bersama X dan Y terhadap Z : R2 zxy = (ρzx).(rzx) + (ρzy).(rzy) = [(0,392) X (0,621)] + [(0,485) X (0,784)] = 0,24376 + 0,38024 = 0,624 (R Square)
68 = 62,4%
Pengujian Secara Individual Pengujian secara individual antara variabel word of moth (X) dan variabel Keputusan Pembelian (Z)
Tabel 4.22 Coefficients Sub-Struktur 2
Sumber : SPSS versi 16
Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.22 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji akan dirumuskan sebagai berikut :
H 0 = Tidak ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel word of mouth terhadap variabel keputusan pembelian.
H 1 = Ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel word of mouth terhadap variabel keputusan pembelian.
Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, peneliti membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :
69 1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig. ≤ 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan.
2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan. Dari Tabel 4.17 diketahui bahwa nilai Sig. variabel word of mouth adalah 0,001 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang artinya signifikan. Terbukti bahwa word of mouth berkontribusi secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk.
Pengujian secara individual variabel persepsi konsumen (Y) dan variabel Keputusan Pembelian (Z) Hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut :
H 0 = Tidak ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel persepsi konsumen terhadap variabel keputusan pembelian.
H 1 = Ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel persepsi konsumen terhadap variabel keputusan pembelian.
Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan : 1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig ≤ 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang artinya signifikan. 2. Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig. ≥ 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan.
70 Dari Tabel 4.17 diketahui bahwa nilai Sig. variabel persepsi konsumen adalah 0,004 sehingga nilai probabilitas Sig. ≤ 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang artinya signifikan. Terbukti bahwa persepsi konsumen berkontribusi secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk.
Besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut : R2 zxy = 0,624 ρ zε2 = √ 1 – R2 zxy = √ 1 – 0,624 = √ 376 = 0,613
Dalam pengujian secara individual antara variabel X dengan variabel Z dan variabel Y dengan variabel Z, diperoleh bahwa variabel word of mouth (X) berkontribusi terhadap variabel keputusan pembelian (Z) dan variabel persepsi konsumen (Y) berkontribusi terhadap variabel keputusan pembelian (Z), maka nilai koefisien jalur (Beta) dapat dilihat dalam tabel 4.17 yaitu :
•
Koefisien jalur X terhadap Z ( Ρ zx) = 0,392
•
Koefisien jalur Y terhadap Z ( Ρ zy) = 0,485
Berikut disajikan model dengan nilai koefisien jalur yang telah diperoleh melalui analisa jalur, model sub-struktur 2 menjadi:
71
0.613
ε2 Word Of Mouth
Persepsi Konsumen (Y)
(X)
0.485
Keputusan Pembelian (Z)
0.392 Sumber : Penulis, 2010 Gambar 4.15 Sub-Struktur 2 beserta Koefisien Jalur
Persamaan struktural untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut : Z = Ρzx X + Ρzy Y + Ρz
ε2
Z = 0,392 X + 0,485 Y + 0,613
ε2
Dengan ini berarti analisis sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 telah selesai, maka dapat digambarkan struktur hubungan kausal secara lengkap, yakni hubungan antara variabel X, Y dan Z yang memiliki persamaan struktural : Persamaan sub-struktur 1 : Y = 0,617 X + 0,787 ε1 Persamaan sub-struktur 2 :
•
Z = 0,392 X + 0,485 Y + 0,613
ε2
72
ε1= 0,787 Word Of Mouth
0,617
(X)
Persepsi Konsumen (Y)
ε 2 = 0,613
0,485
Keputusan Pembelian (Z)
0,392
Sumber : Penulis, 2010 Gambar 4.16 Struktur Pengaruh X, Y dan Z beserta Koefisien Jalur
Berdasarkan gambar diatas diketahui seluruh koefisien jalur dari hubungan, maka dapat diketahui pula pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta pengaruh total dari tiaptiap variabel yang mempengaruhi variabel tertentu. Hasil tersebut dapat diringkas seperti dberikut ini :
Tabel 4.23 Rangkuman Pengaruh Word Of Mouth (X); Persepsi Konsumen (Y) terhadap Keputusan Pembelian (Z) Variable
Koefisien Jalur
Langsung
X terhadap Y
0,617
0,617
Pengaruh Tidak Langsung (melalui variabel Y) -
X terhadap Z
0,392
0,392
0,617 x 0,485
Total 0,617 0,691
=0,229245 Y terhadap Z
0,485
0,485
-
0,485
ε1
0,787
0,787
-
0,787
ε2
0,613
0,613
-
0,613
73 Dari hasil penelitian diatas yang dilakukan dengan perhitungan analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0 maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut ini :
• Penerapan word of mouth (X) terhadap persepsi konsumen (Y) sound system merk TOA sebesar (0,617)2 atau sama dengan 38,1%. Sisanya (61,9%) variabel persepsi konsumen dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian.
• Keputusan pembelian produk sound system merk TOA (Z) dipengaruhi oleh persepsi konsumen (Y) sebesar (0,485)2 atau sama dengan 23,52% dan sisanya sebesar 76,48% dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian ini.
• Keputusan pembelian produk sound system merk TOA (Z) dipengaruhi secara langsung oleh penerapan word of mouth (X) sebesar (0,392)2 atau sama dengan 15,36% dan sisanya sebesar 84,64% dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian ini.
• Keputusan pembelian produk sound system merk TOA (Z) dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerapan word of mouth (X) sebesar (0,691)2 atau sama dengan 47,75% dan sisanya sebesar 52,25% dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian.
4.8 Implikasi Hasil Penelitian
•
Penerapan word of mouth mampu membangun sebuah persepsi konsumen, hal ini terlihat dari hubungan antar kedua variabel yang sebesar 0,617 dan pengaruh yang teramati sebesar 38,1%.
•
word of mouth sound system merk TOA memiliki hubungan dengan keputusan pembelian produk sound system merk TOA yaitu sebesar 0,646. Pengaruh langsung yang teramati sebesar 15,36% serta pengaruh tidak langsung yang teramati (melalui variabel persepsi konsumen) sebesar 47,75%.
74 •
Persepsi konsumen terhadap sound system merk TOA memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian produk sound system merk TOA yaitu sebesar 0,485. Pengaruh secara langsung yang teramati sebesar 23,52%