BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal 31 Agustus 1994 rumah sakit ini diresmikan dengan nama Rumah Bersalin Mutiara Bunda. Sejak saat itu rumah sakit bersalin Mutiara Bunda terus mengalami perkembangan terbukti dengan dibukanya beberapa unit pelaksana fungsional seperti poliklinik anak, poliklinik penyakit dalam, poliklinik keluarga berencana dan poliklinik umum, unit rawa inap, unit pelayanan medis dll. Seiring dengan perkembangan sesuai dengan tujuannya yakni meningkatkan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu dan anak, maka rumah sakit bersalin Mutiara Bunda dirubah namanya menjadi “Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda” pada tanggal 26 Juni 2003. Saat ini RSIA Mutiara Bunda mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari masyarakat, terutama masyarakat sekitar karena RSIA Mutiara Bunda terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen (pasien). Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada diantara rumah sakit bersalin yang bergerak di bidang yang sama, maka masing-masing rumah sakit bersalin tersebut akan mencari jalan keluar yang dapat mendukung kemajuan rumah sakitnya. Salah satu cara yang dapat mendukung kemajuan rumah sakit adalah dengan meningkatkan kinerja setiap karyawannya.
50
51
4.1.1 Visi dan Misi •
Visi ” Menjadikan RSIA Mutiara Bunda terbaik dan profesional yang menjunjung tinggi
martabat manusia dan menjadikan pasien sebagai keluarga sendiri ”. •
Misi
1. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan masyarakat melalui pemeliharaan kesehatan secara preventif, promosi, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh. 2. Mengkhususkan diri pada pelayanan kesehatan ibu dan anak serta dapat mewujudkan predikat Rumah Sakit Sayang Anak dan Sayang Ibu. 3. Memenuhi kebutuhan dan selera keluarga bijak dan cerdas dengan menciptakan sebuah layanan kesehatan khususnya Ibu, Bayi dan Anak dengan konsep yang bijak dan cerdas pula. 4. Selalu melakukan inovasi dalam pelayanan, fasilitas dan sumber daya insan.
4.1.2 Struktur Organisasi Agar kegiatan operasi rumah sakit bersalin berjalan dengan lancar dan bisa mencapai tujuan maka setiap rumah sakit bersalin baik kecil maupun besar harus mempunyai struktur organisasi. Yang dimaksud struktur organisasi yaitu pembagian kerja dan hubungan kerja dalam organisasi, sehingga terwujud suatu kerja sama yang harmonis dari bagian dlam organisasi tersebut. Berikut ini merupakan struktur organisasi pada RSIA Mutiara Bunda.
52
DIREKTUR
Kabag. Pelayanan Medis
Kabag. Keperawatan
Bagian perawatan umum
Kabag. Administrasi umum dan keuangan
Kabag. Marketing
Bagian perawatan khusus Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Adapun tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah : 1. Direktur Direktur adalah seorang yang memimpin rumah sakit bersalin, mempunyai hak untuk mengatur dan menjalankan rumah sakit, serta memantau perkembangan RSIA Mutiara Bunda ini. 2. Kabag. Pelayanan medis Melakukan koordinasi dalam memfungsikan operasional fasilitas kesehatan rumah sakit, seperti instalasi
kamar
bedah, instalasi radiologi,
laboratorium, dan
pemeliharaan rumah sakit. 3. Kabag. Keperawatan Mengatur dan mengelola pembagian tugas dan jadwal perawat serta membawahi rawat jalan dan pengatuan kelas pasien.
53
asi umum dan n keuangan 4. Kabag. Administra m kan Merencanakan, mengelola anggran dan bellanja rumah sakit untuk mengoptimalk k dan kegiatan op prerasional pe erusahaan. fungssi pelayanan kesehatan 5. Kabag. Marketing kukan promossi RSIA Mutia ara Bunda kep pada masyara akat dan beru usaha agar RS SIA Melak Mutia ara dikenal disemua kallangan dan tidak hanya a dikenal oleh masyarakkat lingku ungan sekitarr rumah sakit.. 4 4.1.3 Profil Responden
Gambar 4.2 D Diargam Responden Berrdasarkan Je enis Kelamin
39% 61%
laaki‐laki p perempuan
Sumber : data diolah Berda asarkan hasil tersebut makka diketahui bahwa b sebanyyak 30 orang atau 39% ya ang m mengisi kuesiioner adalah laki-laki dan sebanyak s 47 orang o atau 61 1% adalah pe erempuan.
Gambar 4.3 D Diagram Res sponden Berrdasarkan Usia U 2 2% 26% 17%
15‐19 tahun 22% 33%
2 20‐24 tahun 2 25‐29 tahun 3 30‐34 tahun ≥ ≥ 35
Sumber : data diolah
54
asarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa seban nyak 2 orang g atau 2% ya ang Berda m mengisi kuessioner yang berusia 15-1 19 tahun, 17 7 orang atau u 22% adala ah orang ya ang b berumur 20-2 24 tahun, 25 5 orang atau 33% adalah h orang yang g berumur 25-29 tahun, 13 o orang atau 17% 1 adalah orang o yang berusia b berusiia 30-34 tahu un, dan 20 orang o atau 26 6% y yang berusia ≥ 35 tahun.
4 Gambar 4.4 gram Respo onden Berda asarkan Pend didikan Diag 12%
10%
10%
7%
S SD S SMP/SLTP
44%
12% 5%
S SMA/SMK/SLTA A D Diploma 1 D Diploma 2
Sumber : data diolah asarkan hasil tersebut makka diketahui bahwa seban nyak 8 orang atau 10% ya ang Berda m mengisi kuesioner adalah Lulusan SD, 5 orang atau 7% adalah Lulusan L SMP//SLTP, 34 ora ang a atau 44% ad dalah Lulusan n SMA/SMK/S SLTA, 4 orang g atau 5% adalah Lulusan Diploma 1,, 9 o orang atau 12% adalah Lulusan L Diplom ma 3 dan S-1 1, dan 8 oran ng atau 10% adalah Lulussan S S-2.
55
4 4.1.4 Hasil Jawaban J Re esponden Pe er Variabel
gambar 4.5 5 D Diagram Varriabel Motiv vasi Kerja (X X1) 20.5% 20%
20.2% 19.9%
19.4% %
Sumb ber : data diolah Berda asarkan hasil tersebut ma aka diketahuii bahwa aktu ualisasi diri karyawan k han nya t terpenuhi sebesar 19.4% %, penghargaan untuk karyawan sebe esar 20%, ke ebutuhan sossial k karyawan seb besar 20.2%,, kebutuhan rasa aman karyawan k seb besar 20.4% dan kebutuh han f fisik karyawan n hanya terpe enuhi sebesarr 19.9%.
gambar 4.6 V Kep puasan Kerja a (X2) Diagram Variabel 20.20%
20.30%
20.20% 19.80% 19.50%
supervisor
Sumb ber : data diolah
pekerjaan itu sendiri
gaji
rekan kerja kondisi kerjaa
56
Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa kepuasan kerja terhadap supervisor sebesar 20.20%, kepuasan kerja terhadap pekerjaan itu sendiri sebesar 19.50%, kepuasan kerja terhadap gaji sebesar 20.20%, kepuasan kerja terhadap rekan kerja sebesar 19.80% dan kepuasan kerja terhadap kondisi kerja sebesar 20.30%. 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas untuk setiap intrumen dilakukan dengan terlebih dahulu dicari harga kolerasi
antara
bagian-bagian
dari
alat
ukur
secara
keseluruhan
dengan
cara
mengkolerasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment. Uji validias menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n menggunakan data sebanyak 77 kuesioner. Jadi nilai df = 75, sehingga didapati nilai ttabel = 1.67. Dan selanjutnya akan diperoleh nilai rtabel = 0.19. Dasar pengambilan uji validitas ini adalah sebagai berikut: •
Jika rhitung positif, serta rhitung > 0.19 maka butir pertanyaan valid
•
Jika rhitung positif, serta rhitung < 0.19 maka butir pertanyaan tidak valid Nilai r hasil di dapat dari hasil perhitungan kolerasi Pearson Product Moment antara
skor tiap butir pertanyaan dengan skor total. Dan dasar pengabilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut. •
Jika Cronbach Alpha > rtabel maka dikatakan reliabel
•
Jika Cronbach Alpha < rtabel maka dikatakan tidak reliabel
4.2.1 Uji Validitas untuk Variabel Motivasi (X1) Untuk variabel X1 diukur melalui pertanyaan 1-11. Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:
57
Tabel 4.1 output validitas variabel motivasi Kerja (X1) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
P1
37.9908
27.696
.497
.822
P2
37.9534
26.531
.722
.796
P3
37.8760
28.326
.602
.809
P4
37.8884
28.781
.580
.812
P5
37.9365
28.461
.539
.815
P6
37.6803
29.825
.464
.822
P7
37.7255
30.597
.502
.819
P8
37.7677
29.000
.592
.811
P9
38.0270
30.684
.399
.827
P10
37.8434
31.998
.266
.837
P11
37.8384
31.547
.406
.826
Pada hasil output SPSS di atas terlihat bahwa setiap hasil perhitungan tersebut > rhitung yang merupakan 0.19. dan ini berarti bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel X1 adalah valid. Dan pada uji reliabilitas dinyatakan bahwa variabel X1 tersebut adalah reliabel karena cronbach’s alpha (rhitung) 0.832 > 0.19 (rtabel), seperti terlihat pada hasil output di bawah ini. Tabel 4.2 Output reliabilitas X1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .832
11
58
4.2.2 Uji validitas untuk Variabel Kepuasan Kerja (X2) Untuk variabel X2 diukur melalui pertanyaan 12-21. Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Output validitas variabel kepuasan kerja (X2) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
P12
34.2118
20.039
.385
.733
P13
34.2790
18.638
.555
.707
P14
34.3690
20.118
.291
.749
P15
34.3766
18.695
.447
.724
P16
34.1913
20.772
.390
.733
P17
34.3692
20.158
.397
.731
P18
34.3339
19.749
.388
.733
P19
34.3261
19.213
.422
.728
P20
34.1799
19.016
.571
.707
P21
34.2609
21.196
.297
.744
Pada hasil output SPSS di atas terlihat bahwa setiap hasil perhitungan tersebut > rhitung yang merupakan 0.19. dan ini berarti bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel X2 adalah valid. Dan pada uji reliabilitas dinyatakan bahwa variabel X2 tersebut adalah reliabel karena cronbach’s alpha (rhitung) 0.750 > 0.19 (rtabel), seperti terlihat pada hasil output di bawah ini.
59
Tabel 4.4 Output reliabilitas X2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .750
10
4.2.3 Uji Validitas untuk Variabel Kinerja (Y) Untuk variabel Y diukur melalui pertanyaan 22-31. Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Output validitas Kinerja (Y) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
P22
34.0543
21.119
.312
.768
P23
34.0764
20.037
.501
.744
P24
34.0853
19.216
.468
.748
P25
34.2861
18.979
.420
.758
P26
34.1449
21.365
.340
.764
P27
34.2021
20.283
.458
.750
P28
33.9396
20.961
.421
.755
P29
33.9790
20.794
.341
.765
P30
34.0827
18.308
.737
.712
P31
33.9773
20.959
.430
.754
Pada hasil output SPSS di atas terlihat bahwa setiap hasil perhitungan tersebut > rhitung yang merupakan 0.19. dan ini berarti bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel Y adalah valid.
60
Dan pada uji reliabilitas dinyatakan bahwa variabel Y tersebut adalah reliabel karena cronbach’s alpha (rhitung) 0.772 > 0.19 (rtabel), seperti terlihat pada hasil output di bawah ini. Tabel 4.6 Output reliabilitas X2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .772
10
4.3 Uji asumsi normalitas Menurut Priyatno (2008, p28), uji mormalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Pengujian normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi baik variable terikat (dependent variable) mempunyai distribusi yang normal ataupun tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data variable terikat adalah normal atau mendekati normal. Didalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov dari tabel uji Test Of Normality karena jumlah sampelnya diatas 50, sesuai persyaratan
kolmogorov-smirnov, sedangkan kalau sampel penelitian dibawah 50 maka digunakan tabel – shapiro-wilk,
(http://psikologistatistik.blogspot.com/2007/09/uji-asumsi-1-uji-normalitas-
dalam-spss.html). Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut: •
Jika angka signifikan Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05 maka data berdistribusi normal
•
Jika angka signifikan Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal
61
Gambar 4.7 Q – Q Plot Grafik Normalitas Pada gambar grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa jika butir – butir data semakin mendekati garis miring 45 derajat maka semakin mendekati distribusi normal. Tabel 4.7 Output Uji normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Normalitas
Df
.058
Shapiro-Wilk
Sig. 77
.200*
Statistic .983
df
Sig. 77
.373
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Dalam tabel 4.7 Dapat di lihat bahwa hasil Sig. adalah 0,200 (yang diberi warna merah). Dan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah jika Sig 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal, dan jika Sig > 0,05 maka data tersebut dinyatakan
62
berdistribusi normal. Berdasarkan hasil olah data tersebut, maka angka 0,200 adalah > 0,05. Sehingga data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.
4.4 Analisa Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Tabel 4.8 Variables Entered/Removed X1 Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
motivasia
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja
Tabel 4.9 Model Summary X1 Model Summaryb
Model
R .728a
1
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.530
.524
.34030
a. Predictors: (Constant), motivasi b. Dependent Variable: kinerja
Tabel 4.10 Anova X1 ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
9.788
1
9.788
Residual
8.685
75
.116
18.473
76
Total a. Predictors: (Constant), motivasi b. Dependent Variable: kinerja
F 84.522
Sig. .000a
63
Tabel 4.11 Coeffiecents X1 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Motivasi
Std. Error 1.264
.278
.667
.073
Coefficients Beta
t
.728
Sig.
4.554
.000
9.194
.000
a. Dependent Variable: kinerja
Berikut adalah hasil analisis dari hasil output di atas: •
Pada tabel 4.8 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, denga kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.
•
Angka R square pada tabel 4.9 model summary adalah 0.530. Hal ini berarti kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh motivasi sebesar 53%. Sedangkan sisanya sebesar 47% dipengaruhi oleh faktor lain. Angka R pada tabel 4.9 model summary menunjukkan bahwa kolerasi motivasi (X1) dengan kinerja (Y) adalah 0.728. Angka 0.728 menjukkan hubungan yang kuat.
•
Kemudian, variabel X1 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variabel tersebu. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.10 Annova, yaitu: Hipotesis :
H0 : Hubungan antara variabel bebas X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y
Ha : Hubungan antara variabel bebas X1 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95%): Sig ≥ 0.05 maka H0 diterima
64
Sig < 0.05 maka H0 ditolak Keputusan: Sig = 0.000 yang artinya < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Motivasi (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja (Y) •
Pada tabel 4.11 coefficient menggambarkan persamaan regresi : Y = 1.264 + 0.667 X1 Dimana Y = Kinerja dan X1 = Motivasi Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan : •
Konstanta sebesar 1.246 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel motivasi (X1), maka nilai kinerja (Y) adalah 1.264.
•
Nilai motivasi adalah 0.667, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi yang dialami karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan RSIA Mutiara Bunda.
4.5 Analisa Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Tabel 4.12 Variables Entered/Removed X2 Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
kepuasan_kerjaa
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja
Method . Enter
65
Tabel 4.13 Model Summary X2 Model Summaryb
Model
R
R Square
.325a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.106
.094
.46931
a. Predictors: (Constant), kepuasan_kerja b. Dependent Variable: kinerja
Tabel 4.14 Anova X2 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
Df
Mean Square
1.954
1
1.954
Residual
16.519
75
.220
Total
18.473
76
F
Sig. .004a
8.873
a. Predictors: (Constant), kepuasan_kerja b. Dependent Variable: kinerja
Tabel 4.15 Coeffiecents X2 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) kepuasan_kerja
a. Dependent Variable: kinerja
Std. Error 2.536
.425
.329
.110
Coefficients Beta
t
.325
Sig.
5.972
.000
2.979
.004
66
Berikut adalah hasil analisis dari hasil output di atas: •
Pada tabel 4.12 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, denga kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.
•
Angka R square pada tabel 4.13 model summary adalah 0.106. Hal ini berarti kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja sebesar 10.6%. Sedangkan sisanya sebesar 89.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Angka R pada tabel 4.13 model summary menunjukkan bahwa kolerasi kepuasan kerja (X2) dengan kinerja (Y) adalah 0.325. Angka 0.325 menjukkan hubungan yang rendah.
•
Kemudian, variabel X2 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variabel tersebu. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.14 Annova, yaitu: Hipotesis :
H0 : Hubungan antara variabel bebas X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y
Ha : Hubungan antara variabel bebas X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95%): Sig ≥ 0.05 maka H0 diterima Sig < 0.05 maka H0 ditolak Keputusan: Sig = 0.004 yang artinya < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Kepuasan kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja (Y) •
Pada tabel 4.15 coefficient menggambarkan persamaan regresi : Y = 2.536 + 0.329 X1 Dimana Y = Kinerja dan X2 = Kepuasan Kerja
67
Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan : •
Konstanta sebesar 2.536 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel kepuasan kerja (X2), maka nilai kinerja (Y) adalah 2.536.
•
Nilai motivasi adalah 0.329, menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dialami karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan RSIA Mutiara Bunda.
4.6 Analisa Pengaruh Motivasi kerja (X1), Kepuasan Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) Tabel 4.16 Variables Entered/Removed X1 dan X2 Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
kepuasan_kerja,
Method . Enter
motivasia a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja
Tabel 4.17 Model Summary X1 dan X2 Model Summaryb
Model 1
R .738a
R Square .545
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .533
a. Predictors: (Constant), kepuasan_kerja, motivasi b. Dependent Variable: kinerja
.33699
68
Tabel 4.18 Anova X1 dan X2 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
10.070
2
5.035
8.404
74
.114
18.473
76
F
Sig. .000a
44.336
a. Predictors: (Constant), kepuasan_kerja, motivasi b. Dependent Variable: kinerja
Tabel 4.19 Coeffiecents X1 dan X2 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
.894
.361
Motivasi
.633
.075
kepuasan_kerja
.130
.083
Beta
t
Sig.
2.473
.016
.691
8.454
.000
.129
1.575
.120
a. Dependent Variable: kinerja
Berikut adalah hasil analisis dari hasil output di atas: •
Pada tabel 4.16 variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, denga kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.
•
Angka R square pada tabel 4.17 model summary adalah 0.545. Hal ini berarti kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh motivasi (X1) dan kepuasan kerja (X2) sebesar 54.5%. Sedangkan sisanya sebesar 45.5% dipengaruhi oleh faktor lain. Angka R pada tabel 4.17 model summary menunjukkan bahwa kolerasi motivasi (X1) dan kepuasan kerja (X2) dengan kinerja (Y) adalah 0.738. Angka 0.738 menjukkan hubungan yang kuat.
69
•
Kemudian variabel bebas (X1, X2) dan variabel terikat (Y), harus dilakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variabel tersebu. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.18 Annova, yaitu: Hipotesis :
H0 : Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y
Ha : Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95%): Sig ≥ 0.05 maka H0 diterima Sig < 0.05 maka H0 ditolak Keputusan: Sig = 0.000 yang artinya < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Motivasi (X1) dan Kepuasan kerja (X2) berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap kinerja kayawan (Y). •
Pada tabel 4.19 coefficient menggambarkan persamaan regresi : Y = 0.894 + 0.633 X1 + 0.130 X2 Dimana Y = Kinerja, X1 = Motivasi, X2 = Kepuasan kerja Persamaan regresi diatas dapat diketahui konstanta sebesar 0.894 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel Motivasi dan Kepuasan kerja maka kinerja karyawan sebesar 0.894.
70
4.7 Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS, mengenai gambaran motivasi, kepauasan kerja dan kinerja karyawan RSIA Mutiara Bunda, diketahui bahwa seberapa besar pengaruh dari masing variabel bebas (motivasi dan kepuasan kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang kuat (0.728) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 53% kinerja karyawan RSIA Mutiara Bunda dipengaruhi oleh motivasi. Sedangkan sisanya 47% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar penelitian. Dapat diartikan bahwa sejauh ini tingkat motivasi kerja yang terdapat oleh karyawan-karyawan RSIA Mutiara Bunda memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja, yaitu nilai hasil motivasi adalah 0.728 yang berarti setiap penambahan satu nilai motivasi kerja akan memberikan penambahan kinerja karyawan yang bernilai sebesar 0.728. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi karyawan agar dapat berkinerja dengan baik. 2. Dari hasil analisis pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang rendah (0.325) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 10.6% kinerja karyawan RSIA Mutiara Bunda dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 89.4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktorfaktor lainnya diluar penelitian. Dapat diartikan bahwa sejauh ini tingkat kepuasan kerja yang terdapat oleh karyawan-karyawan RSIA Mutiara Bunda memiliki pengaruh yang rendah terhadap kinerja, yaitu nilai hasil adalah 0.325 yang berarti setiap penambahan satu nilai kepuasan kerja akan memberikan penambahan kinerja karyawan yang bernilai
71
sebesar 0.325. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan agar dapat berkinerja dengan baik. 3. Apabila dilihat pengaruh secara keseluruhan, pada variabel motivasi dan kepuasan kerja terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan, yaitu sebesar 54.5%. Sedangkan sisanya 45.5% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruh oleh faktor-faktor lain di luar penelitian.