DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM MP) TERHADAP PRILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR (Study Kasus : Kecamatan Padang Utara)
ARTIKEL
DONNY ASMADI NPM : 1010018312041
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KOSENTRASI MANAJEMEN PROYEK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG PADANG 2013
DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM MP) TERHADAP PRILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR (Study Kasus : Kecamatan Padang Utara) Donny Asmadi¹, Zaidir2, Wardi¹ ¹Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta ²Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Andalas Email:
[email protected] ABSTRACT Peoples, Self Empowerment National Program Urban is a program of the central government with the aim of reducing poverty in the middle of the people.Program entry in the province of West Sumatra city of Padang in 2006.khusus've all villages which get it.Program has a with Tri term power, namely environmental, Social, and Economy.Dari environmental terms, this program has the objective to improve or create a public infrastructure that is needed by the community .Infrastruktur in question is in the form of rebates concrete roads, drainage, toilets or other on.In the running program the very necessity of public participation in order to run well in the area. In Districk North Padang, community participation so is good, and there are also people who do not care about the program it. In Districk North Padang community participation in running the program is very good , it is evident with the success of the program in districk. Implementation of the program is the changing behavior of people do not care about the environment and infrastructure, be concerned about the infrastructure, because the program is run by the community.But here are also people who do not care it. problem the most dominant program in public attitudes change preformance management education and infrastructure are lower his high community. But Sawadaya public education is very influential for the smooth management of the program and its infrastructure, as well as local NGOs. Key Words : Participation,programs,Behavior Change,Community,Insfrastructure seperti Departemen
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
jenis
dilaksanakan
program dan
pemberdayaan
dicanangkan
oleh
pemerintah. Umumnya hampir disetiap Departemen ada program pemberdayaan yang dilaksanakan sebagai salah satu jenis kegiatan di samping kegiatan atau program khusus
masing-masing
Umum
meluncurkan program pemberdayaan yang
Di Indonesia ini sudah bermacammacam
Pekerjaan
Departemen,
lebih dikenal dengan nama Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). P2KP pertama kali dilaksanakan tahun
1999
pemerintah
sebagai untuk
suatu
upaya
membangun
kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan yang
berkelanjutan.
Lembaga
kepemimpinan
masyarakat
yang
swadaya masyarakat baik materi maupun
mengakar, representatif dan dipercaya
non
tersebut (secara generik disebut Badan
kegiatan di masyarakat. 60 sampai dengan
atau Lembaga Keswadayaan Masyarakat
85 % dari dana BLM yang diperuntukkan
atau disingkat dengan BKM/LKM) yang
untuk masyarakat dalam PNPM-Mandiri
dibentuk
Perkotaan
melalui
kesadaran
kritis
materi
untuk
ini
mendanai
merupakan
semua
kegiatan
masyarakat untuk menggali kembali nilai-
lingkungan, sisanya untuk kegiatan sosial
nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai
dan ekonomi. Dari uraian ini diketahui
kemasyarakatan sebagai pondasi modal
bahwa persoalan lingkungan merupakan
sosial
prioritas
(capital
social)
kehidupan
terbeesar
masyarakat.PNPM MP mempunyai tiga
dilaksanakan
program andalan yang dikenal dengan
Perkotaan.
masyarakat
dalam
untuk
PNPM-Mandiri
istilah “tridaya” (program lingkungan, program sosial dan program ekonomi bergulir).
Program
ekonomi
1.2 Rumusan Masalah
bergulir
Konsep pelaksanaan kegiatan sarana
merupakan kegiatan pinjaman dana untuk
infrastruktur pada Program PNPM Mandiri
modal usaha yang digulirkan kepada
Perkotaan
masyarakat kurang mampu yang punya
partisipasi
usaha
sosial
dimaksudkan untuk menimbulkan rasa
kegiatan
memiliki terhadap sarana dan prasarana
sosial seperti santunan-santunan kepada
yang dibangun. Dengan adanya rasa
anak yang kurang mampu dan masyarakat
memiliki ini harapannya infrastruktur yang
miskin, kegiatan pelatihan-pelatihan untuk
dibangun mempunyai kualitas yang baik
meningkatkan keterampilan masyarakat
sesuai dengan standar teknis yang telah
dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
ditetapkan. Dari uraian yang dikemukan
Sedangkan untuk program lingkungan
dalam latar belakang permasalahan diatas,
merupakan
sarana
maka penulis menarik rumusan masalah
fisik maupun pembuatan berbagai fasilitas
yang akan dianalisis melalui penelitian ini
umum yang ada di lingkungan masyarakat.
adalah bagaimana peran aparat kelurahan
Untuk mendanai ketiga bidang tersebut
dan kecematan di kecematan Padang Utara
negara memberikan dana stimulan Bantuan
dalam pengelolaan infrastruktur dengan
Langsung
kepada
program PNPM MP,serta kondisi prilaku
masyarakat. Dana tersebut bersumber dari
dan partisipasi masyarakat dalam setiap
kecil-kecilan,
merupakan
program
bermacam-macam
perbaikan-perbaikan
Masyarakat
(BLM)
APBN dan APBD, tetapi tetap dibutuhkan
ini
menggunakan masyarakat
konsep hal
ini
tahapan pengelolaan infrastruktur pada
permasalahan yang akan dianalisis dan
Program PNPM MP.
menjadi tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi
factor
yang
mempengaruhi
kondisi
prilaku
1.3 Pertanyaan Penelitian Dari uraian latar belakang permasalahan
masyarakat
yang dipaparkan diatas, maka penulis
1. Apakah
faktor-faktor
mempengaruhi
kondisi
yang
Utara 2. Mengidentifikasi
tahapan pengelolaan infrastrukutur
masyarakat terhadap Pengelolaan
Utara
di kecematan Padang Utara 3
Meneliti faktor-faktor yang paling dominan
2. Bagaimana
tingkat
partisipasi
masyarakat dan aparat kecematan
tingkat
Partisipasi Masyarakat dalam setiap
prilaku
infrastruktur di kecematan Padang
pengelolaan
infrastruktur di kecematan Padang
menarik pertanyaan yang akan dianalisis melalui penelitian ini sebagai berikut:
dalam
mempengaruhi
tingkat
masyarakat
pada
partisipasi
program PNPM MP
dan kelurahan dalam pengelolaan infrastruktur
dengan
program
PNLM MP
2. Kajian Teori 2.1 Partisipasi
3. Apakah saja faktor dominan yang
Partisipasi
Masyarakat
adalah
mempengaruhi tingkat partisipasi
kesadaran diri seseorang untuk ikut terlibat
masyarakat
pengelolaan
dalam berbagai hal yang berkaitan dengan
sarana infrastruktur pada Program
diri dan lingkungannya. Konsep utama
PNPM Mandiri Perkotaan di Kota
dalam penelitian ini adalah bertujuan
Padang,Khusus nya di Kecematan
untuk menganalisis faktor-faktor yang
Padang Utara
mempengaruhi
dalam
tingkat
partisipasi
masyarakat. Untuk itu dalam uraian berikut akan dijelaskan mengenai konsep 1.4 Tujuan Penelitian Sehubungan penelitian
dengan
diatas,tujuan
partisipasi pertanyaan penelitian
ini
mengacu pada permasalahan penelitian, oleh karena itu sesuai dengan masalah penelitian, maka dapat penulis simpulkan
masyarakat.
menunjukkan masyarakat
pada
pelaksanaan pengawasan membuat
bahwa
Pengalaman keterlibatan
perencanaan
pembangunan, pembuatan
dan serta
kebijakan,
kebutuhan-kebutuhan
mereka
menjadi
sasaran
utama
dalam
kemandirian,
dan
kesejahteraannya.
pembangunan, seperti misalnya dalam
Pemberdayaan masyarakat memerlukan
pembangunan infrastruktur umum. Namun
kertelibatan
di
perangkat
Indonesia,
pemahaman
mengenai
yang
lebih
pemerintah
daerah
serta
berbagai
yang selama ini berkembang hanya sebatas
kesempatan dan menjamin keberlanjutan
pada
berbagai hasil yang di capai.
perumusan
masyarakat
kebutuhan
di
dalam
lokal
dan
memberikan
tingkat
desa/kelurahan. Jika berbicara tentang demokrasi
untuk
dari
partisipasi masyarakat dalam perencanaan
keikutsertaan
pihak
besar
2.3 Kegiatan Infrastruktur
pemberdayaan
Kegiatan
infrastruktur
adalah
masyarakat, maka kata kuncinya adalah
komponen kegiatan yang salah satunya
partisipasi masyarakat.
dapat didanai oleh BLM ( Bantuan Langsung Masyarakat ) PNPM Mandiri
2.2 Program Nasioanal Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri
Perkotaan
Mandiri
prasarana
dan
sarana
lingkungan
pemukiman yang melibatkan masyarakat
PNPM (PNPM MP) PNPM
Perkotaan dan terkait dengan pengadaan
adalah
program
serta disertai adanya pengendalian mutu
nasional dalam wujud kerangka kebijakan
dan
sebagai dasar dasar acuan pelaksanaan
pemeliharaan guna mendukung kebutuhan
program-program
masyarakat sesuai dengan cita-cita mereka.
penangulangan
pengawasan,
pengelolaan
kemiskinan berbasis masyarakat. PNPM
Sehingga
Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi
diawali dengan kegiatan yang didanai
dan
BLM PNPM Mandiri Perkotaan ini akan
pengembangan
mekanisme
dan
sistem
prosedur
serta
lingkungan
yang
,
berlanjut terus dari, oleh dan untuk
penyedian pendampingan dan pendanaan
masyarakat itu sendiri. Penerapan PNPM
stimulan untuk mendorong prakarsa dan
Mandiri Perkotaan di sektor infrastruktur
inovasi
masyarakat
penangulangan
program
kegiatan
serta
dalam
upaya
ini banyak nilai yang berharga dan layak
kemiskinan
yang
untuk dikembangkan eksistensinya dalam
berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat
rangka
adalah
masyarakat
upaya
untuk
menciptakan
/
memperbaiki miskin.
kualitas Tidak
hidup sekadar
meningkatkan kapasitas masyarakat, baik
mengejar kuantitas dan kualitas fisiknya
secara individu maupun kelompok , dalam
saja,
memecahkan berbagai persoalan terkait
implementasi nilai-nilai universal (gerakan
upaya
moral), prinsip universal kemasyarakatan
peningkatan
kualitas
hidup,
tetapi
lebih
menekankan
(good governance), dan pembangunuan
2.
Observasi
berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan
Teknik
setiap proses pelaksanan infrastruktur,
metode pengumpulan data yang utama
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dalam
evaluasi, hingga pemeliharaannya tidak
observasi dapat
terlepas dari pembelajaran, kebersamaan,
tentang keadaan yang sebenarnya di
tanggung
lapangan.
jawab,
rasa
memiliki,
transparansi dan akuntabilitas. 3.
menggunakan
perilaku dan tindakan manusia dalam berbgaai situasi sosial. Hal ini senada dengan pendapat Abizar, dkk (1994) bahwa tujuan utama penelitian kualitatif adalah menemukan makna dibalik tingkah laku lahiriah manusia sebagai anggota dimana
falsafah
fenomenologis merupakan salah satu basis bagi penelitian kualitatif tersebut. 1.
Wawancara Penggunaan
kualitatif diperoleh
Observasi
melalui informasi
juga
dapat
tidak selamanya dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
metode
kualitatif yaitu mengungkapkan makna
masyarakat,
merupakan
wawancara, karena ungkapan kata-kata
Penelitian ini
penelitian
juga
dilakukan untuk menguji validitas hasil
Pengumpulan data dan Instrumen
Penelitian
observasi
3.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan sumber data stabil yang dianggap juga akurat sebagai jaminan/kondisi
yang
sebenarnya.
Dokumen dalam penelitian kualitatif bersifat sebagai data sekunder yaitu informasi yang bersumber dari non manusia
seperti
foto,
hasil-hasil
penelitian, rekaman atau catatan dan sebagainya. 3.1 Responden
teknik
wawancara
Responden dalam penelitian ini adalah
merupakan salah satu metode dalam
berdasarkan kriteria yang dikemukakan
pengumpulan
oleh Faisal (1990) yaitu ;
data/informasi
pada
penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan karena dengan wawancara peneliti dapat menggali informasi, tidak saja apa yang diketahui dan dialami subjek/seseorang yang diteliti, tetapi juga tersembunyi jauh di dalam diri subjek/seseorang yang diteliti (expilicit knowledge atau fact knowledge).
1. Telah cukup lama menyatu dalam aktivitas/kegiatan
yang
menjadi
sasaran penelitian 2. Masih
telibat
kegiatan penelitian
yang
secara
aktif dalam
menjadi
sasaran
3. Mempunyai
cukup
waktu/kesempatan
banyak
untuk
dimintai
informasi 4. Dapat
4. Tokoh masyarakat 5. Para relawan PNPM-Mandiri Perkotaan yang
memberikan
informasi
apa
mengikuti
PNPM-Mandiri
Perkotaan semenjak awal
adanya Tahap
pertama
dalam
pemilihan
informan adalah menentukan informan
3.2 Instrumen Penelitian Instrumen
adalah
kunci (key informan) yang diperkirakan
mengumpulkan
benar-benar
satunya
mengetahui
dan
dapat
data.
instrument
alat
untuk
Sehingga
satu-
dalam
penelitian
memberikan informasi mengenai dampak
kualitatif adalah peneliti sendiri karena
program
pemberdayaan
peneliti sebagai pengumpul data yang
masyarakat mandiri perkotaan terhadap
mempengaruhi terhadap factor instrument
perilaku masyarakat dalam pengelolaan
(Bungin, 2001:71). Semua butir atau item
infrastruktur di Kecamatan Padang Utara.
yang ditanyakan haruslah sejalan dengan
Yang menjadi responden kunci dalam
rumusan masalah. Karenanya deperlukan
penelitian ini adalah Koordinator Kota
proses dekomposisi variable penelitian
Padang PNPM-Mandiri Perkotaan dan
menjadi sub-variabel, dimensi dan butir
Penanggung Jawab Opersional Kegiatan
penelitian sehingga akan memudahkan
(PJOK)
proses pengukuran dan pengumpulan data.
nasional
PNPM-Mandiri
Perkotaan
Kecamatan Padang Utara yang dianggap lebih memahami dan menguasai situasi sosial yang ada di wilayahnya, sehingga diharapkan
akan
dapat
memberikan
3.3 Teknik Analisis Data Untuk melakukan analisis terhadap data yang diperoleh di lapangan, peneliti
informasi dasar yang dapat dikembangkan
menggunakan
lebih lanjut.
dikemukakan oleh Miles dan Huberman
Adapun responden yang terlibat dalam
(1992) dengan langkah-langkah sebagai
penelitian ini adalah :
berikut :
1. Lurah-lurah
di
Kecamatan
Padang
Utara
3. Koordinator Masyarakat Perkotaan
data
yang
1. Reduksi data Reduksi
2. Ketua LPM
metode
data
merupakan
proses
pemikiran, pemusatan perhatian pada Lembaga (LKM)
Keswadayaan
penyederhanaan, pengabstrakan dan
PNPM-Mandiri
transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di
lapangan.
Reduksi
data
menerus
berlangsung
selama
terus
kunci yaitu Bapak Koordinator Kota
penelitian
Padang PNPM-Mandiri Perkotaan untuk
berlangsung.
mengetahui informasi bagaimana proses
2. Penyajian data
PNPM-Mandiri
Perkotaan
Kecamatan
informasi tersusun yang memberikan
diungkapkan dalam wawancara dengan
kemungkinan
penarikan
KK (Yan Satria,ST)(CL1) sebagai berikut :
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
“Proses dimulainya PNPM-Mandiri
Penyajian dapat berupa matrik, bagan,
Perkotaan di Kecamatan Padang
jaringan
Utara
dan
bagan-bagan
dirancang
guna
informasi
yang
yang
menggabungkan tersusun
untuk
semua
lurah
di Kantor Camat untuk diberikan sosialisasi tentang PNPM-Mandiri
3. Menarik kesimpulan dan verifkasi kesimpulan
adalah
seperti
sekecamatan Padang Utara diundang
menentukan dan menarik kesimpulan.
Penarikan
Utara
di
Penyajian data merupakan sekumpulan
adanya
Padang
dimulai
Perkotaan
merupakan
tentang
bagaimana
program
substansi
tersebut,
kapan
bagian dari konfigurasi yang utuh.
program tersebut akan dimulai, siapa
Kesimpulan
saja yang terlibat, apa yang menjadi
dan
verifikasi
dilaksanakan selama penelitian.
sasaran program dan sebagainya termasuk ditingkat kecamatan ada
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
penanggung
4.1
kegiatan
Mengidentifikasi Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Masyarakat
Dalam
dalam
pemberdayaan
Prilaku
jawab
operasional
hal
ini
kasi
masyarakat,
yang
berperan sebagai orang yang akan
Pengelolaan
Infrastruktur di Kecematan Padang
mengendalikan
Utara
Perkotaan ditingkat kecamatan”. Sesuai
dengan
Sesuai
tujuan
PNPM-Mandiri
dengan
uraian
penelitian,dibicarakan hal-hal yang sangat
diatas,telah di peroleh bagaimana tujuan
berkaitan dengan
dari
Program
bagaimana Dampak
Nasioaal
Pemberdayaan
penelitian
menggali
factor
ini.Peniliti yang
mencoba
mempengaruhi
Masyarakat-Mandiri Perkotaan Terhadap
prilaku masyarakat dalam
pengelolaan
Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan
infrastruktur dengan dana PNPM MP.
penulis
Faktor yang paling utama adalah
melakukan pertemuan dengan informan
rendah nya partisipasi masyarakat dalam
Infrastruktur.
Sebelumnya
menjalankan sebuah program.Partisipasi
masayarakat
sangat
dominan
dalam
berhubungan dengan masalah teknik,
menjalankan suatu program pemerintah
untuk masalah ekonomi ada fasilitator
ditingkat masyarakat,karena kalau tidak
ekonomi yang membantu masyarakat
ada nya partisipasi masyarakat,otomatis
mengajarkan masalah pembukuan,
program tersebut tidak akan berjalan di
manajemen dan lain-lain kemudian
tingkat
selanjutnya
untuk masalah sosial akan didampingi
adalah kurang perhatian dari masyarakat
oleh fasilitator pemberdayaan. Jadi
terhadap segala sesuatu yang terjadi
masyarakat tidak dilepas begitu saja
ditengah masyarakat,baik dari perubahan
didalam
menjalankan
lingkungan,perubahan infrastruktur.
termasuk
aparat
Khusus untuk perubahan infrastruktur
bertugas sebagai fasilitator dalam
umum,pemerintah
memfasilitasi
masyarakat.Faktor
mencoba
membantu
program,
kelurahan
segala
hal
mendatangkan program nasional ke tingkat
dibutuhkan
masyarakat
masyarakat,dengan
kebutuhan
tempat
tujuan
untuk
bisa
merubah kurang kepedulian masyatakat terhadap
infrastruktur
juga
yang
termasuk
dan
sarana
penunjang lainnya”.
umum.Untuk
Sehubungan dengan pernyataan informan
menjalan kan program tersebut,pemerintah
di atas penulis mencoba mengklarifikasi
mencoba
apakah benar di tiap kelurahan ada tim
merukrut
sejumlam
tenaga
pendamping untuk menjalankan program
faskel
ditingkat msayarakat.
mendampingi masyarakat seperti yang
Ditingkat kelurahan akan ada tim fasilitator
yang
akan
mendampingi
masyarakat dalam melaksanakan PNPMMandiri
Perkotaan
seperti
(fasilitator
diungkapkan
oleh
kelurahan)
informan
yang
Senior
Fasilitator (SF) (Murni)(CL3) sebagai berikut :
yang
“Dalam
setiap
kecamatan
disampaikan oleh PJOK (Rini Anggraini)
yang ada di Kota Padang, ada 1 tim
(CL2) berikut ini :
faskel yang bertanggung jawab dalam
“Dalam
menjalankan
program
proses pendampingan program di
PNPM-Mandiri Perkotaan, akan ada
tingkat masyarakat, satu kecamatan
tim fasilitator yang mendampingi
satu tim faskel yang terdiri dari satu
masyarakat
didalam
pelaksanaan
orang senior faskel sebagai yang
program.
Untuk
mendampingi
mengepalai tim faskel, dua orang
masyarakat di bidang lingkungan fisik
faskel
ada fasilitator teknik yang membantu
ekonomi
masyarakat
pemberdayaan
dalm
hal
yang
teknik, dan
satu
orang
faskel
satu
orang
faskel
atau
faskel
CD,
masing-masing
faskel
kebutuhan
yang
tanggungjawab berbeda sesuai tugas
masyarakat,
seperti
dan
menyediakan tempat berkumpul untuk
keahlian
tanggungjawab
mempunyai
masing-masing, wilayah
biasanya
mengadakan
dibutuhkan di
sosialisasi
maupun
sepuluh kelurahan, semua faskel tetap
pelatihan
mendampingi kesepuluh kelurahan,
kemudian
senior
yang
lembaga pemberdayaan masyarakat
mengkoordinir tim faskel sekaligus
yang memang ada di kelurahan untuk
yang
juga memfasilitasi bagaimana PNPM-
faskel
bertugas
memberikan
tugas
untuk
masing-masing tim faskel”.
kepada
dalam
kami
masyarakat,
juga
mengajak
Mandiri Perkotaan ini berjalan lancar ditengah masyarakat.”
4.2 Mengidentifikasi Tingkat Partisipasi Masyarakat,Aparat Kecematan
Kelurahan dan
Dalam Setiap Tahapan
Pengelolaan Infrastruktur
diketahai bahwa sebagai pelaku utama dari Perkotaan
bahwa pihak kelurahan dan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat
ikut
memfasilitasi setiap kegiatan di dalam
Pernyataan dari informan di atas dapat
PNPM-Mandiri
Dari informasi di atas dapat diketahui
adalah
masyarakat itu sendiri, bukan pihak luar. Sekarang diberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menentukan sendiri kebutuhannya baik dalam hal pengusulan kegiatan maupun dalam hal bagaimana
PNPM-Mandiri Perkotaan ini. Program Nasional
Pemberdayaan
Mandiri
ini
Masyarakat-
memang
kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang berbasis kepada
masyarakat,
dan
merupakan
payung semua program pemberdayaan yang ada di Indonesia seperti yang diutarakan oleh informan Koordinator Kota (KK) (CL 1) berikut :
nantinya proses pengerjaannya, karena pelaku utama masyarakat maka disini
“PNPM-Mandiri merupakan program
memang
pemberdayaan
yang
diharapkan
adalah
yang
dilaksanakan
partisipasi dari masyarakat itu sendiri,
disemua propinsi di Indonesia, bersifat
seperti yang diutarakan oleh informan
nasional dan merupakan payung dari
Kelurahan 1 (KL 1) Bpk Riswandi,STTP
semua program pemberdayaan yang
(CL6) berikut ini :
ada, seperti PPIP, Pamsimas, PNPM-
“Kami aparat kelurahan dalam hal ini akan
selalu
memfasilitasi
setiap
P2KP,
PNPM-PPK
dan
lain-lain,
khusus yang kita koordinir yaitu PNPM-Mandiri Perkotaan yang pada
dulunya bernama P2KP merupakan
dimiliki
program pemberdayaan yang berbasis
demikian harapannya kebijakan yang
kepada masyarakat sebagai pelaku
dikeluarkan oleh LKM nantinya juga
utama di
dalam setiap kegiatan.
merupakan kebijakan yang berpihak
Dalam PNPM-MP ini semua kegiatan
kepada masyarakat miskin atau pro-
merupakan kegiatan yang diusulkan
poor. Jika kebijakan sudah pro-poor
oleh masyarakat dimasing-masing RW
maka setiap keputusan akan sangat
yang
terendah
didukung oleh masyarakat banyak,
pelaksanaan program, semua usulan
karena tanpa dukungan masyarakat
akan
mayarakat
dan partisipasi aktif dari masyarakat,
sendiri yang dikenal dengan nama Tim
PNPM-Mandiri Perkotaan ini tidak
Perencana Partisipatif, Tim PP ini
akan berjalan optimal karena setiap
beranggotakan
kegiatan berbasis kepada masyarakat
menjadi
basis
ditampung
oleh
wakil
dari
setiap
elemen masyarakat, tokoh-tokoh, kaum
mampu juga ada tergabung di dalam tim PP ini, setelah semua kegiatan dan permasalahan terkumpul maka Tim PP bersama-sama
dengan
Lembaga
Keswadayaan
Masyarakat
akan
mendokumenkannya menjadi sebuah
masyarakat,
dengan
sebagai pelaku utama”.
pemuda-pemudi, kader PKK, bahkan kaum masyarakat kita yang kurang
oleh
Dan uraian panjang informan di atas diketahui bahwa setiap kegiatan dalam PNPM-Mandiri
Perkotaan
sangat
membutuhkan partisipasi dan dukungan semua masyarakat, termasuk lembagalembaga yang ada di tengah masyarakat seperti LPM.
Menengah
Dari uraian informasi yang disampaikan
Program Penanggulangan kemiskinan
oleh informan di atas dapat diketahui
atau
bahwa dampak dari Program Nasional
Perencanaan
Jangka
PJM
Pronangkis.
LKM
merupakan lembaga pimpinan kolektif
Pemberdayaan
yang
Perkotaan terhadap perilaku msasyarakat
akan
Mandiri
menjalankan
Perkotaan
langsung mengakar masyarakat.
oleh
PNPM-
yang
dipilih
Karena
perkembangan
Mandiri
infrastruktur
dan
memberikan beberapa pengaruh baik, yang
lapisan
selama ini masyarakat yang memang
masyarakat
kesemua
dalam
Masyarakat
lembaga
ini
sudah
merasakannya,
maupun kepada
dipilih tidak berdasarkan status sosial
masyarakat yang baru merasakan kejadian
anggotanya tetapi berdasarkan sifat-
yang mereka alami setelah ikut terlibat ke
sifat baik atau nilai-nilai luhur yang
dalam kegiatan PNPM-Mandiri Perkotaan.
Disamping itu tidak terlepas dan beberapa
atau orang lain, sehingga pelaksanaan
temuan yang ditemukan dengan berbagai
kegiatan menjadi terhambat.
kendala yang terjadi di lapangan tetapi
Sehubungan dengan hal tersebut di
dampak negatif tersebut tidak terlalu
atas Otto (1989) menyatakan bahwa
signifikan ditemukan disemua kelurahan,
sumber daya yang paling utama dalam
tetapi hanya ditemukan dibeberapa lokasi
pembangunan adalah manusia. Manusialah
kelurahan yang bersifat kasuistis.
yang menentukan berhasil atau gagalnya pembangunan. Kuantitas sumber daya
4.3 Meneliti faktor-faktor yang paling
manusia kita besar, tetapi mutunya masih
dominan
rendah.
mempengaruhi
tingkat
Seyogyanya
pembangunan
partisipasi masyarakat pada program
mempunyai tujuan utama menaikkan mutu
PNPM MP
sumber daya manusia. Dengan mutu
Yang menjadi faktor yang paling dominan
mempengaruhi
daya
manusia
yang
tinggi,
tingkat
keterbatasan sumber daya alam dapat
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
diatasi. Mutu harus pula mencakup sikap
infrastruktur
Program
manusia terhadap lingkungan hidupnya.
Masyarakat
Sebab hanya dalam lingkungan yang
Nasional
yang
sumber
dengan
dana
Pemberdayaan
Mandiri Perkotaan
optimal
manusia
dapat
berkembang
a.
Rendahnya Tingkat Pendidikan
dengan baik, dan hanya dengan manusia
Mayarakat
yang baik lingkungan dapat berkembang ke arah yang optimal. Salah satu upaya
Rendahnya pendidikan suatu masyarakat
untuk meningkatkan mutu sumber daya
akan berpengaruh terhadap pola pikir
manusia adalah melalui pendidikan baik
masyarakatnya tersebut. Tidak hanya itu
formal maupun non formal.
saja, tetapi tingkat pendidikan seseorang
b. Rendahnya Swadaya Masyarakat
juga akan mempengaruhi ketrampilan dan
Dari hasil temuan di lapangan dan
kemampuan kerja seseorang. Umumnya
wawancara yang dilakukan, masih ditemui
orang yang berpendidikan lebih tinggi,
dibeberapa kelurahan, tingkat swadaya
ketrampilan dan kemampuan bekerjanya
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
akan lebih baik. Rendahnya ketrampilan
fisik sangat rendah sekali. Dana yang
dan kemampuan kerja yang dimiliki
diberikan oleh PNPM-Mandiri Perkotaan
masyarakat menyebabkan setiap kegiatan
dalam pelaksanaan kegiatan fisik terbatas
masih bergantung kepada orang tertentu
dan hanya cukup untuk membeli bahan material saja. Untuk upah tukang/pekerja
serta alat yang digunakan diharapkan
lapangan terungkap
adanya gotong-royong masyarakat dalam
dalam pelaksanaan kegiatan fisik dalam
mengerjakan kegiatan fisik dan swadaya
PNPM-Mandiri Perkotaan di Kecamatan
baik materil maupun non materil dari
Padang Utara. Kendala-keudala tersebut
masyarakat setempat.
antara lain:
Hal ini menyebabkan ada pekerjaan
1. Rendahnya
fisik seperti pembuatan draenase yang
Mayarakat
beberapa kendala
Tingkat
Pendidikan
terhambat proses penyelesaiannya disana.
2. Rendahnya Swadaya Masyarakat
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
5
Berdasarkan
temuan
khusus
dalam
Kesimpulan
Dampak
dari
pelaksanaan
penelitian ini Dampak Program Nasional
Nasional
Pemberdayaan
Mandiri Perkotaan Terhadap Perilaku
Masyarakat-Mandiri
Pemberdayaan
Program
Perkotaan Terhadap Perilaku Masyarakat
Masyarakat
Dalam Perkembangan infrastruktur di
infrastruktur di Kecamatan Padang Utara
Kecamatan
memberikan
Padang
Utara
telah
dalam
Masyarakat-
Perkembangan
beberapa
perubahan.
memberikan pengaruh yang besar kepada
Berdasarkan temuan penelitian dalam Bab
masyarakat
IV dapat disimpulkan dampaknya terhadap
manfaat
yang langsung
menjadi dari
penerima pelaksanaan
perilaku masyarakat adalah :
kegiatan lingkungan fisik, maupun bagi
1.
masyarakat
masyarakat
yang
tidak
bersentuhan
Faktor Perubahan kondisi prilaku dalam
pengelolaan
langsung dengan lokasi kegiatan proyek,
infrastruktur dengan Program Nasional
sesuai dengan temuan-temuan di lapangan
Pemberdayaan Masyarfakat di kecematan
menunjukan bahwa salah satu yang dapat
Padang Utara antara lain
dilihat
dari
dampak
PNPMMandiri
a.
Prilaku
peduli lingkungan
Perkotaan adalah Perubahan perilaku atau
disebabkan dengan kurang adanya factor
kebiasaan yang keliru dan dianggap biasa
kepedulian
untuk dilakukan sebagian masyarakat.
pengeloalaan dengan
4.5
Kendala-Kendala
dalam
Perkembangan Infrastruktur Dalam setiap program kegiatan fisik selalu ada kendala-kendala yang ditemui. Hasil pengamatan dan wawancara di
masyarakat
dalam
lingkungan,antara
sembarang
drainase,sehingga
sampah
drainase
lain di
tersebut
tersumbat b. Prilaku bertanggung jawab terhadap suatu
pekerjaan,masyarakat
sangat
berpartisipasi dalam mengerjakan suatu
pekerjaan,sehingga
masyarakat
sangat
3. Faktor yang paling dominan yang
merasa bertanggung jawab pada pekerjaan
mempengaruhi
tersebut
masyarakat antara lain :
c . Prilaku bisa merenacanakan suatu pekerjaan,faktor tidak
yang
bisanya
partisipasi
a. Rendah nya tingkat Pendidikan di
mempengaruhi
masyarakat
tingakat
tingkat masyarakat
dalam
Tingkat
Pendidikan
di
kecematan
merencanakan suatu pekerjaan adalah
Padang Utara umum nya tamatan
rendahnya tingkat pendidikan ditingkat
SMU,tetapi di daerah pinggir laut
masyarakat
mayoritas tamatan SMP,jadi tingkatan
Masih ada prilaku negataif yang timbul di
pendidikan sangat lah berpengaruh
tengah masyarakat dalam pengelolaan
pada kemajuan infrastruktur
infrastruktur ini antara lain sifat iri hati
b.
Rendah
nya
swadaya
masyarakat
dalam mengelola suatu kegiatan yang di
dalam menjalankan kegiatan
jalan
ingin
Swadaya ditingkat masyarakat sangat
mengambil alih semua pengadaan bahan
lah minim,apalagi swadaya dari segi
bangunan yang akan digunakan dalam
dana.Swadaya yang dipakai umum nya
pembuatan infrastruktur
tenaga
2.
oleh
program dan
Mengingat
partisipasi tahapan
identifikasi
masyarakat
dalam
pengelolaan
kecematan
sifat
Padang
tingkat
gotong
royong
masyarakat.
setiap
infrastruktur Utara
dalam
sangat
di lah
6
Saran
Ada beberapa saran yang bisa penulis
tinggi.itu bisa dilihat partisipasi aparat
sampaikan
kecematan
berhubungan dengan temuan peneiitian
menjalankan
dan
kelurahan
program
masyarakat,antara memfasilitasi
dalam
di
lain semua
dalam
tingkat
adalah :
dengan
1. Pemerintah terkait
ini,
perlu membuat
program
pendidikan
masyarakat baik itu tempat petemuan dan
masyarakat
dalam
yang lain nya.dan di tingkat masyarakat
melaksanakan dan mengawasi kegiatan
partisipasi
lah
fisik berupa pelatihan pertukangan dan
tinggi,dengan berjalan nya program di
konstruksi yang dapat meningkatkan
tengah masyarakat dimulai dari sosialisasi
ketrampilan dan wawasan masyarakat
sampai pembuatan laporan pertanggung
sehingga
jawaban kegiatan.
lingkungan fisik dapat berjalan dengan
metreka
kebutuhan
penelitian
sangat
baik.
proses
kepada
merencanakan,
pembangunan
2. Kepada RT/RW sebagai pemimpin di tingkat
masyarakat
dan
tokoh
masyarakat perlu untuk lebih peduli dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat-Mandiri Perkotaan. 3. Masyarakat dalam
sebagai
kegiatan
Perkotaan
ini
pelaku
utama
PNPM-Mandiri diharapkan
untuk
meningkatkan swadaya materil dan moril
mereka,
pemberdayaan
sehingga menuju
proses
masyarakat
mandiri dapat diwujudkan.
7
BPS. Padang Utara Dalam Angka 2009. Padang : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Padang. 2009 Finlay , Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang Pustaka Sinar Harapan.2006 Faisal , Penelitian Kualitatif:Dasar-Dasar Aplikasi 1990 Fatmayunis., “Dampak Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Lubuk Basung”. Tesis. Tidak diterbitkan. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.2002 Koentjaraningrat , Metode - Metode Penelitian Masyarakat 1977
Daftar Pustaka
Adiyalmon.“Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fasilitas Umum di Kanagarian Tepi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar”. Tesis tidak diterbitkan. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.2004 Abizar , Strategi Intruksional.Padang 1994 Anis
Chariri,Landasan Filasafat dan Metode Penelitian Kaulitatif 2009
A.Surjadi, Pembangunan Masyarakat Desa,Mandar Maju,Bandung 1995 Bank Dunia Kebijakan dan Strategi Penenggulangan Kemisikinan Perkotaan 2002 Bungin,Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.Yogyakarta,Gajah Mada Press 2001
Lfe, Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi,Yogyakarta.Pustaka Belajar 1995 Mikkelsen, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan.Alih Bahasa Nalle,Matheos Yayasan Obor Indonesia 2001 dan 2002 Miles
dan Huberman,Analisis Data Kualitatif.Jakarta,Universsitas Indonesia Press 1992
Otto Sumarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan 1989 -------------PNPM. Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum. 2008 -------------PNPM.. Lembaga Keswadayaan Masyarakat. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum. 2008
-------------PNPM. Kelompok Swadaya Masyarakat. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum 2008 Robinson, Tarigan. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : Bumi Aksara. Siagian. 1983. Pokon-Pokok Pembangunan Masyarakat Deso. Banding : Alumni. 2005
Sutoro Eko & Syamsul Hadi Tubani. Partisipasi Semu,Keterlibatan Warga Dalam Pembangunan Desa 2004 Surjadi. Pembangunan Masyarakat Desa. Bandung : Mandar Maju. 1995
Simamarta , Analisis Data Kualitatif. 2009
Universitas Negeri Padang. Buku Panduan Penulisan Tesis Dan Disertasi. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.2008
Siswono,Tumbuh nya PemukimanPemukiman Liar di Perkotaan 1991
Veithal,Performaince Appraisal.Jakarta:Raja Persa 2005
Grafindo