PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEADILAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA GURU SMK NEGERI KOTA SUNGAI PENUH
ARTIKEL
YUDIA ADNAN NPM : 1110018212027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2013 1
The Affect of the Organizational Commitment and the Organizational Fairness on the Working Performance, and Organizational Citizenship Behavior (OCB) as the Intervening Variable to the Vocational High School Teachers in Sungai Penuh City Yudia Adnan¹, Zaitul¹, Erni Febrina Harahap² ¹ Program Management Studies, Graduate University of Bung Hatta E-mail:
[email protected] ² Program Management Studies, Graduate University of Bung Hatta
ABSTRACT This research was to investigate whether the organizational commitment and the organizational fairness affected on the working performance and organizational citizenship behavior (OCB) as the intervening variable to the vocational high school teachers in Sungai Penuh City. In this research, there were 7 (seven) research hypothesis which consisted of 5 (five) direct impact hypothesis and 2 (two) indirect impact hypothesis through intervening variable. Population was 214 teachers of the vocational high school in Sungai Penuh City. Proportional random sampling was chosen to get sample. Thus, there were 156 respondents who assigned as sample by using Slovin formula. By using SEM method (structural equation modeling) supported by Amos 16, the findings showed that organizational commitment, organizational fairness, and organizational citizenship behavior contributed a significant positive affect to teachers’ performance; organizational commitment and organizational fairness provided a significant positive affect to organizational citizenship behavior. These research findings also found that the affect of organizational commitment and organizational fairness improved significantly on teachers’ performance through the variable of organizational citizenship behavior. Keywords 1.
: organizational commitment, organizational fairness, organizational citizenship behavior, and teachers’ performance merupakan
Pendahuluan Begitu
pentingnya
mentransformasikan
peran
input-input
guru
pihak
yang
paling
banyak
dalam bersentuhan langsung dengan siswa dalam
pendidikan, proses pendidikan/pembelajaran di lembaga
sehingga banyak pakar menyatakan bahwa di pendidikan Sekolah. sekolah
tidak
akan
ada
perubahan
atau
fonemena
yang
terjadi
di
lapangan
peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan mencerminkan keadaan guru yang tidak sesuai dan peningkatan kualitas guru. Oleh karena itu, dengan harapan seperti adanya guru yang tujuan program pendidikan akan dapat dicapai bekerja sambilan baik yang sesuai dengan oleh guru yang mempunyai kinerja yang baik. profesinya maupun di luar profesi mereka. Menurut Sastrohadiwiryo (2002), kinerja guru Kondisi ini ternyata mengakibatkan pekerjaan adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang kedua tersebut mengambil prioritas atau bahwa guru dalam tugas dan pekerjaan yang diberikan mengajar di kelas tak lagi menjadi tanggung kepadanya. Oleh karena itu, kualitas kinerja jawab penuh melainkan kerja paruh waktu guru akan sangat menentukan pada kualitas setelah urusan pertanian, bisnis atau mengurus hasil pendidikan, hal ini disebabkan karena guru rumah tangga. Banyak guru terjebak dalam
2
posisi dualitas seperti ini, kondisi ekonomi juga organisasi merupakan usaha mendefinisikan dan menjadi
alasan
bagi
guru
untuk
tidak melibatkan diri dalam organsasi dan tidak ada
memprioritaskan pengajaran di kelas dan fokus keinginan meninggalkannya. Semakin kuat guru terhadap tanggung jawab di sekolah. komitmen organisasi yang dimiliki guru dalam Secara kasat mata peran civil servant (pelayan mendukung
pelaksanaan
tugas
dan
masyarakat) terlihat. Namun, di sisi lain malah pekerjaannya maka semakin baik pula kinerja memunculkan anggapan Padahal desentralisasi yang akan dihasilkan. Komitmen guru terhadap pendidikan menghendaki tanggung jawab penuh organisasinya akan membuat guru memiliki guru terhadap urusan mengajar dan pendidikan kesetiaan pada organisasi dan bekerja dengan di sekolah, (Galisremina 27 Maret 2012).
baik untuk kepentingan organisasi. Keadaan ini
Sementara permasalahan yang berhubungan sangat baik bagi pencapaian kinerja guru dan dengan kualitas guru dalam proses belajar tujuan organisasi karena organisasi mendapat mengajar
seperti,
kurang
mempersiapkan dukungan penuh dari anggotanya sehingga
instrumen pembelajaran, alat peraga, serta dapat berkonsentrasi secara penuh pada tujuan persiapan bahan ajar. Disatu sisi kuantitas kerja, yang hendak dicapai. meliputi
sumber
daya
manusia,
seperti
Menurut
Mathieu
and
Zajac
(1990),
rendahnya realisasi tatap muka dengan siswa komitmen kerja dan kepuasan kerja adalah sebagaimana yang telah direncanakan, tidak variabel yang berhubungan dan mempengaruhi melaksanakan tugas tambahan yang dibebankan kinerja kerja (job performance) dalam suatu kepadanya seperti melaksanakan piket harian, organisasi.
Hal
ini
juga
dipertegas
oleh
melaksanakan tugas sebagai wali kelas dan Nyhan,(1999) bahwa komitmen organisasi pada kegiatan-kegiatan lainnya.
karyawan
yang
tinggi
biasanya
akan
Hal ini sesuai dengan pendapat Sagala meningkatkan kinerja yang tinggi dan sekaligus (2007) menyatakan bahwa kinerja guru selama dapat
menurunkan
tingkat
absensi
dan
ini terkesan tidak optimal. Dalam artian guru sebaliknya jika seorang karyawan memiliki melaksanakan tugasnya hanya sebagai kegiatan tingkat komitmen rendah maka kinerjanya juga rutin, ruang kreativitas.
rendah.
Berdasarkan permasalahan fenomena dan
Peningkatan
produktivitas
dan
kinerja
permasalhan di atas, penulis menyimpulkan pegawai dalam suatu organisasi harus didahului banyak faktor penyebab rendahnya kinerja guru, dengan
peningkatan
dalam hal ini penulis menjadikan faktor kemudian
komitmen
peningkatan
organisasi
keadilan
dalam
komitmen organisasi, keadilan organisasi dan organisasi. Menurut Moorman (1991), keadilan organizational
citizenship
behavior
(OCB) organisasi
berkaitan
dengan
cara
dimana
sebagai faktor yang paling dominan yang karyawan menentukan apakah mereka telah diduga mempengaruhi kinerja. Menurut
Robbins
(2006),
diperlakukan secara adil dalam pekerjaan komitmen mereka
dan
cara
dimana
penentuan
ini 3
mempengaruhi variabel lain yang berhubungan membantu
rekan
kerja
dalam
pekerjaan,
dengan pekerjaan. Pegawai yang merasakan sukarela melakukan kegiatan ekstra di disekolah keadilan umumnya akan memiliki kemampuan seperti melakukan tambahan kegiatan remedial dan produktifitas yang baik dalam menghasilkan atau pengayaan bagi siswa, menghindari konflik kinerjanya. Begitu juga halnya dengan tugas dan dengan pekerjaan
guru
sebagai
pendidik,
rekan
kerja,
melindungi
properti
dimana organisasi, menghargai peraturan yang berlaku
keadilan organisasi juga merupkan hal yang di sekolah, toleransi pada situasi yang kurang sangat penting dan memberi dampak terhadap ideal/menyenangkan di disekolah, memberi kinerja guru.
saran-saran yang membangun di tempat kerja,
Belum tercapainya keseimbangan antara serta memanfaatkan waktu untuk kegiatan pengorbanan
yang
diberikan
guru
dalam positif disekolah.
pelaksanaan pekerjaannya yang merupakan bentuk
keadilan
organisasi
Kesemuanya itu yang jika dimiliki guru
dengan dapat berdampak terhadap peningkatan kinerja
kesejahteraan yang seharusnya mereka terima guru dan peningkatan capaian tujuan organisasi dapat mempengaruhi produktifitas kerja dan sekolah. Miner (1988), mengemukakan bahwa kinerja yang akan dihasilkan guru. Lind dan interaksi atasan bawahan yang berkualitas tinggi Tyler (1988) dalam teori kepentingan diri dalam bentuk perilaku peran ekstra (OCB) akan menjelaskan bagaimana seseorang akan merasa memberikan dampak
seperti
meningkatnya
yakin bahwa suatu saat nanti akan mendapatkan kepuasan kerja, produktivitas, dan kinerja keuntungan jangka panjang, yaitu dengan cara pegawai. Hal ini juga didukung oleh pernyataan memberi
reaksi
semakin
positif
terhadap Borman
dan
Motowidlo
(1993),
yang
prosedur yang adil dengan harapan bahwa hasil menyatakan bahwa OCB dapat meningkatkan yang diperoleh dari prosedur tersebut juga kinerja, karena perilaku ini merupakan pelumas semakin adil.
dari mesin sosial dalam organisasi dengan kata
Menurut Organ (2006), OCB sebagai lain adanya perilaku ini maka interaksi social perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan pada
anggota-anggota
organisasi
menjadi
secara langsung atau eksplisit dengan sistem lancar. reward dan bisa meningkatkan fungsi efektif organisasi.
Sementara
Robbin
dan Judge,
Berdasarkan
permasalahan
ini
dapat
(2007), menyatakan organizational citizenship dirumuskan : behavior dapat timbul dari berbagai faktor 1) Terdapat Pengaruh positif yang signifikan dalam organisasi, di antaranya karena adanya
Komitmen
organisasi
kepuasan kerja dari seorang pegawai dan
organisasi
terhadap
komitmen organisasi yang tinggi. Perilaku
citizenship behavior (OCB) Guru
organizational
citizenship
behavior
dan
keadilan
organizational
(OCB) 2) Terdapat pengaruh positif yang signifikan
dalam kegiatan guru disekolah dapat berupa
Komitmen organisasi, keadilan organisasi 4
dan organizational citizenship behavior Variabel (OCB) terhadap kinerja
Untuk menghindari kesalahan pengertian,
3) Terdapat Pengaruh positif yang signifikan komitmen
organisasi
dan
keadilan
organisasi terhadap Kinerja guru melalui
berikut
1.
digambarkan
diatas,
kerangka
maka
dapat
konseptual
pada
defenisikan
variabel
Kinerja Guru (Y) merupakan variabel dependen
Dari paparan kerangka teori dan kajian terdahulu
penulis
penelitian serta metode pengukurannya yaitu :
organizational citizenship behavior (OCB).
penelitian
akan
atau
variable
terikat,
yang
merupakan prestasi kerja guru SMK Negeri di Kota Sungai Penuh dalam melaksanakan pekerjaannya. Penilaian variaebel kinerja
penelitian ini sebagai berikut :
guru akan diiukur dengan menggunakan kuisioner yang diambil dari Onne (2001), dalam Mas’ud (2004) yang tidak memiliki indikator dengan jumlah item pernyataan sebanyak 11 item. 2.
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB) (z), yang dimaksud pada penelitian ini adalah sebagai perilaku individu yang Gambar 1. Kerangka Konseptual
bebas, tidak berkaitan secara langsung atau eksplisit dengan system reward dan bisa meningkatkan fungsi efektif organisasi
2.
Metodologi Penelitian
yang dilaksanakan oleh Guru SMK Negeri
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru
Kota
Sungai
Penuh.
Penilaian
SMK Negeri di Kota Sungai Penuh yang
organizational citizenship behavior (OCB)
memiliki status sebagai pegawai negeri sipil
dalam penelitian ini mengadopsi kuesioner
(PNS) yang berjumlah sebanyak 214 orang.
Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
yang dikembangkan oleh Organ (1988),
menggunakan cluster proportional random
yang terdiri dari indicator : altruism,
sampling. Dengan teknik ini memberi peluang
conscientiousness, sportmanship dan civic
yang sama semua anggota untuk menjadi
virtue.
anggota sampel representatif. Teknik penentuan 3.
Komitmen Organisasi (X1) yang dimaksud
besarnya sampel untuk anggota dalam penelitian
dalam penelitian ini adalah kesetiaan dan
ini menggunakan rumus Slovin dalam (Umar
tanggung jawab Guru SMK Negeri di Kota
2009), dimana dari perhitungan rumus ini
Sungai
diperoleh jumlah sampel minimum yaitu sebesar
pekerjaannya
156 orang responden.
variabel
Defenisi Operasional dan Pengukuran
menggunakan
Penuh
dalam
melaksanakan
sehari-hari.
komitmen
Pengukuran
organisasi kuisioner
dinilai yang 5
dikembangkan oleh Mayer, Allen, dan Smit mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang (1998) dalam Mas’ud (2004), dengan umum (Ghazali, 2008). Terdapat dua cara yang indicator
komitmen
commitment),
afektif
(affective dapat digunakan yaitu, Composite (construct)
komitmen
kontiniu Reliability dan Variance Extracted, cut of value
(continuance commitment) dan komitmen dari Composite (construct) reliability adalah normatif (normative commitment). 4.
Keadilan individu
Organisasi tentang
(X2)
derajat
minimal 0.7 dan cut of value dari Variance
keyakinan extracted adalah minimal 0,5. bias
yang
Berikut ini disajikan beberapa index
dilakukan organisasi dalam pengambilan kesesuain dan cut of value untuk digunakan keputusan (Hunton, Neidermeyer, & Weir, dalam menguji apakah sebuah model dapat 1996; Parker dan Kohlmeyer, 2005). Untuk diterima atau ditolak : Tabel. 1 Goodness Of Fit Indicies Goodness of fit Cut of Value indicies
menguji dan mengukur bentuk keadilan organisasi menggunakan
dalam indikator
penelitian
ini
keadilan
yang
diambil dari (Tang dan Sarsfiel, 1996) dalam Mas’ud, (2004), dengan indikator keadilan distributif dan keadilan prosedural. Teknik Analisis data Dengan Structural Equation Modeling (SEM)
Chi-square Signficaned Probalitas GFI AGFI TLI CFI RMSEA
Teknik analisis data diawali dengan
Diharapkan Kecil ≥ 0,05 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≤ 0,08
Pengujian hipotesis dengan analisis jalur
pengujian instrumen yang meliputi pengujian (path analysis) ini didasarkan pada hasil validitas dan reliabilitas. Penguji validitas pengolahan dari model penelitian. Dengan bertujuan untuk mengetahui seberapa baik suatu asumsi jika nilai kritical rasio besar atau sama instrument atau variable indikator mengukur dengan alpha 0,05 maka hipotesa ditolak, dan konsep yang seharusnya diukur dan mengetahui sebaiknya jika nilai kritical rasio kecil atau sama seberapa baik tingkat kevalidan item-item dengan alpha 0,05 maka hipotesis diterima. pertanyaan-pertanyaan dalam suatu variable, pendekatan
Confirmatory
Factor
Analysis 3. (CFA) melalui Program Amos 16. Untuk
Pembahasan Hipotesis Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya
menentukan sebuah instrument bernilai valid, hipotesis digunakan nilai cr (crital ratio) atau t apabila memiliki nilai loading factor yang sudah hitung dengan membandingkannya dengan t memenuhi convergent validity ≥ 0.5 (Ghazali, tabel sebesar 1,96 yang merupakan nilai yang 2008). Reliabilitas adalah ukuran konsistensi baku pada kesalahan menolak data sebesar 0.05, internal indikator-indikator sebuah variabel jika nilai t hitung besar dari t tabel pada 1,96 bentukan yang menunjukan derajat sampai maka hipotesis diterima sebaliknya jika nilai t dimana masing-masing indikator itu hitung kecil dari t tabel pada 1,96 maka 6
hipotesis ditolak, (Ghazali, 2008). Cara lain SMK Negeri Kota Sungai Penuh. Dimana nilai untuk menilai diterima atau ditolaknya hipotesis koefisien estimate sebesar 0.267 adalah nilai juga dapat dengan melihat nilai ρ (probabilitas) kontribusi
variabel
ini
dalam membentuk
yang dihasilkan dan dibandingkan dengan variabel organizational citizenship behavior, kesalahan menolak data atau alpha 0,05. Jika sedangkan nilai standar error (SE) sebesar nilai ρ ≤ 0.05 maka hipotesis diterima dan jika 0.077 adalah kesalahan estimasi yang tidak nilai ρ ≥ 0.05 maka hipotesis ditolak, (Ghazali, dapat dijelaskan. Untuk nilai critkal rasio (CR) 2008).
dan nilai p (probabilitas) adalah nilai yang berguna
untuk
menentukan
diterima
atau
ditolaknya hipotesis penelitian, dengan nilai masing-masing 2.996 dan 0.003. Hasil perbandingan nilai ρ (probabilitas) nilai cr yang merupakan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96 juga menunjukan nilai t hitung > t tabel atau 2.996 > 1.96 dan perbandingan nilai probabilitas (p) dengan nilai kesalahan
menolak
data
sebesar
0.05,
menunjukan bahwa nilai ρ < 0.05 atau 0.003 < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan
Gambar 1. Path Analisys Berdasarkan
hasil
pengujian
model
struktural diatas dengan alat bantu Amos 16, dihasilkan jawaban hipotesi pada Tabel. 2 : Tabel. 2 Pengujian Hipotesis
hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima dalam artian Ha diterima dan H0 ditolak. Untuk itu dapat dikatakan terdapat pengaruh
komitmen
organisasi
memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap organizational citizenship behavior pada guru SMK Negeri Kota Sungai Penuh. 2.
Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior Dari
hasil pengujian regresion weights
full model 1.
pada Tabel di atas, ditemukan
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap terdapat pengaruh positif yang signifikan Organizational Citizenship Behavior keadilan organisasi terhadap organizational Hasil pengujian regresion weights full citizenship behavior pada guru SMK Negeri
model
menemukan terdapat pengaruh positif Kota Sungai Penuh. Dimana nilai koefisien
yang signifikan komitmen organisasi terhadap estimate sebesar 0.251 adalah nilai kemampuan organizational citizenship behavior pada guru variabel
ini
dalam
membentuk
variabel 7
organizational citizenship behavior, sedangkan estimasi yang tidak dapat dijelaskan atau nilai standar error (SE) sebesar 0.102 adalah kesalahan estimasi. Nilai critkal rasio (CR) dan kesalahan estimasi yang tidak dapat dijelaskan. nilai
p
(probabilitas)
adalah
nilai
untuk
Sementara nilai critkal rasio (CR) dan nilai p menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis (probabilitas) adalah nilai yang berguna untuk penelitian, dengan nilai masing-masing 3.295 menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis dan *** atau 0.000 signifikan pada kesalahan penelitian, dengan nilai masing-masing 2.451 menolak data lebih kecil yaitu 0.01. dan 0.014.
Penentuan diterimanya hipotesis penelitian
Dengan perbandingan nilai nilai cr dan ρ dilakukan melalui perbandingan kedua nilai (probabilitas) yang merupakan nilai t hitung diatas, dimana hasil perbandingan nilai nilai cr dengan nilai t tabel pada 1,96 juga menunjukan yang merupakan nilai t hitung dengan nilai t nilai t hitung > t tabel atau 2.451 > 1.96 dan tabel pada 1,96 juga menunjukan nilai t hitung > perbandingan nilai probabilitas (p) dengan nilai t tabel atau 3.295 > 1.96 dan perbandingan nilai kesalahan
menolak
data
sebesar
0.05, probabilitas (p) dengan nilai kesalahan menolak
menunjukan bahwa nilai ρ < 0.05 atau 0.003 < data sebesar 0.05, menunjukan bahwa nilai ρ < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan 0.05 atau *** atau 0.000 < 0.05. Artinya hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau hipotesis penelitian dapat diterima dalam artian diterima dalam artian Ha diterima dan H0 Ha diterima dan H0 ditolak. Oleh karena itu ditolak. Oleh karena itu dapat dikatakan terdapat dapat dikatakan terdapat pengaruh positif yang pengaruh
keadilan
organisasi
memiliki signifikan komitmen organisasi terhadap kinerja
pengaruh positif yang signifikan terhadap guru pada guru SMK Negeri Kota Sungai organizational citizenship behavior pada guru Penuh. SMK Negeri Kota Sungai Penuh. 3.
4.
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Guru Berdasarkan ringkasan
hasil
Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Kinerja Guru Berdasarkan Tabel di atas, hasil pengujian
pengujian regresion weights full model
regresion weights full model pada Tabel di atas, terdapat
pengaruh
positif
yang
menemukan signifikan
menunjukan terdapat pengaruh positif yang keadilan organisasi terhadap kinerja guru pada signifikan komitmen organisasi terhadap kinerja guru SMK Negeri Kota Sungai Penuh. Dimana guru pada guru SMK Negeri Kota Sungai nilai koefisien estimate sebesar 0.359 adalah Penuh. Dimana nilai koefisien estimate sebesar besarnya pengaruh atau kemampuan variabel 0.268
adalah
kemampuan dalam
besarnya
variabel
membentuk
pengaruh
komitmen variabel
atau keadilan organisasi dalam membentuk variabel
organisasi kinerja guru, sementara nilai standar error (SE)
kinerja
guru, sebesar 0.102 adalah merupakan nilai kesalahan
sedangkan nilai standar error (SE) sebesar estimasi yang tidak dapat dijelaskan atau 0.081
adalah
merupakan
nilai
kesalahan kesalahan estimasi. Selanjutnya nilai critkal 8
rasio (CR) dan nilai p (probabilitas) adalah nilai tidak dapat dijelaskan. Kemudian nilai critkal untuk menentukan diterima atau ditolaknya rasio (CR) dan nilai p (probabilitas) merupakan hipotesis penelitian, dengan nilai masing- nilai untuk menilai diterima atau ditolaknya masing 3.514 dan *** atau 0.000 signifikan hipotesis penelitian, dengan nilai masingpada kesalahan menolak data lebih kecil yaitu masing 2.918 dan 0.004. 0.01.
Hasil perbandingan kedua nilai di atas
Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya menyimpulkan, nilai cr yang merupakan nilai t hipotesis penelitian dilakukan perbandingan hitung dengan nilai t tabel pada 1,96 juga kedua nilai di atas, dimana hasil perbandingan menunjukan nilai t hitung > t tabel atau 2.918 > nilai cr yang merupakan nilai t hitung dengan 1.96 dan perbandingan nilai probabilitas (p) nilai t tabel pada 1,96 juga menunjukan nilai t dengan nilai kesalahan menolak data sebesar hitung > t tabel atau 3.514 > 1.96 dan 0.05, menunjukan bahwa nilai ρ < 0.05 atau perbandingan nilai probabilitas (p) dengan nilai 0.004 < 0.05. Hasil ini menyimpulkan hipotesis kesalahan menolak data sebesar 0.05, penelitian dapat diterima atau dapat dibuktikan menunjukan bahwa nilai ρ < 0.05 atau *** atau dengan kata lain Ha diterima dan H0 ditolak. 0.000 < 0.05. Hasil ini menunjukkan hipotesis Untuk itu dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan organizational penelitian dapat diterima atau dapat dibuktikan positif atau Ha diterima dan H ditolak. Dengan citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja 0
demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh guru pada guru SMK Negeri Kota Sungai positif yang signifikan keadilan organisasi Penuh. terhadap kinerja guru pada guru SMK Negeri Kota Sungai Penuh. 5.
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Guru
6.
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Guru Melalui Organizational Citizenship Behavior Hipotesis berikut ini untuk mengetahui
apakah pengaruh langsung komitmen organisasi Berdasarkan tampilan Tabel di atas, hasil terhadap kinerja guru akan lebih baik dibanding pengujian regresion weights full model pengaruh tidak langsung komitmen organisasi menunjukkan terdapat pengaruh positif yang terhadap kinerja guru melalui organizational signifikan organizational citizenship behavior citizenship behavior (OCB) pada guru SMK (OCB) terhadap kinerja guru pada guru SMK Negeri Kota Sungai Penuh. Untuk itu akan Negeri Kota Sungai Penuh. Dengan nilai dihitung berapa besar kemampuan atau koefisien estimate sebesar 0.258, yang kontribusi variabel organizational citizenship merupakan besarnya pengaruh atau kemampuan behavior (OCB) dalam meningkatkan pengaruh variabel organizational citizenship behavior komitmen organisasi terhadap kinerja guru. (OCB) dalam membentuk variabel kinerja guru, Berikut sajian perhitungan pada Tabel 2 : sementara nilai standar error (SE) sebesar Tabel. 2 0.088 merupakan nilai kesalahan estimasi yang
Regresion Weights Full Model Hipotesis - 6 9
meningkatkan pengaruh komitmen organisasi terhadap
kinerja
guru.
Hasil
temuan
ini
memiliki arah hubungan positif. 7. Berdasarkan path analisys dapat disajikan perhitungan perbandingan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung pada Tabel di atas.
Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Kinerja Guru Melalui Organizational Citizenship Behavior Hipotesis ketujuh penelitian ini ditujukan
Dimana nilai pengaruh lansung (direct effect) untuk mengetahui apakah pengaruh langsung komitmen organisasi terhadap kinerja guru keadilan organisasi terhadap kinerja guru akan adalah sebesar 0.268, sedangkan pengaruh tidak lebih baik dibanding pengaruh tidak langsung lansung (indirect effect) pengaruh komitmen keadilan organisasi organisasi
terhadap
kinerja
guru
terhadap kinerja guru
melalui melalui organizational citizenship behavior
organizational citizenship behavior sebagai (OCB) pada guru SMK Negeri Kota Sungai variabel intervening adalah sebesar 0.069, yang Penuh. Untuk itu juga akan dihitung berapa merupakan perkalian nilai koefisien pengaruh besar kemampuan atau kontribusi variabel komitmen organisasi terhadap organizational organizational citizenship behavior yaitu sebesar 0.267 dan dalam nilai
koefisien
pengaruh
citizenship
meningkatkan
organizational organisasi
terhadap
behavior
pengaruh kinerja
(OCB) keadilan
guru.
Berikut
citizenship behavior terhadap kinerja guru atau perhitungan pada Tabel 3 : 0.267 x 0.258 = 0.069.
Tabel. 3
Berdasarkan perhitungan ini maka dapat diketahui
bahwa,
organisasi
secara
jika
variabel
langsung
Regresion Weights Full Model Hipotesis – 7
komitmen
mempengaruhi
kinerja guru maka nilai koefisien pengaruh yang di peroleh adalah sebesar 0.268, sedangkan jika
Dari bagan alur pada gambar 4.11 di atas,
melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh dapat
ditampilkan
hasil
perhitungan
komitmen organisasi terhadap kinerja guru perbandingan pengaruh langsung dan pengaruh melalui organizational citizenship behavior tidak langsung melalui Tabel 4.35. Dimana nilai maka nilai pengaruh adalah sebesar koefisien pengaruh
lansung
(direct
effect)
keadilan
estimasi total yaitu 0.337. Dengan demikian organisasi terhadap kinerja guru adalah sebesar dapat
disimpulkan
terdapat
peningkatan 0.359, sedangkan pengaruh tidak lansung
pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja (indirect effect) pengaruh keadilan organisasi guru
melalui
organizational
citizenship terhadap kinerja guru melalui organizational
behavior pada Guru SMK Negeri Kota Sungai citizenship Penuh, dengan kata lain variabel organizational intervening
behavior adalah
sebagai
sebesar
variabel
0.065,
yang
citizenship behavior memiliki kontribusi dalam merupakan perkalian nilai koefisien pengaruh
10
keadilan organisasi terhadap organizational
Temuan hipotesis ini sejalan dan memberi
citizenship behavior yaitu sebesar 0.251 dan
penguatan terhadap temuan pada penelitian
nilai
terdahulu.
koefisien
pengaruh
organizational
citizenship behavior terhadap kinerja guru atau 2
Temuan hipotesis kedua penelitian ini,
0.251 x 0.258 = 0.065.
menemukan terdapat pengaruh positif yang
Dari perhitungan tersebut, maka dapat diketahui
bahwa,
jika
variabel
organisasi
secara
langsung
signifikan keadilan organisasi terhadap
keadilan
organizational citizenship behavior (OCB)
mempengaruhi
pada kesalahan menolak data sebesar 0.05,
kinerja guru maka nilai koefisien pengaruh yang
yang artinya hipotesis ini dapat diterima.
di peroleh adalah sebesar 0.359, sedangkan jika
Hasil ini hipotesis ini juga konsisten dan
melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh
memberi penguatan terhadap temuan pada
keadilan organisasi
penelitian terdahulu.
terhadap kinerja guru
melalui organizational citizenship behavior 3
Hasil
maka nilai pengaruh adalah sebesar koefisien
memperlihatkan terdapat pengaruh positif
estimasi total yaitu 0.424. Untuk itu dapat
yang
disimpulkan terdapat peningkatan pengaruh
terhadap kinerja pada kesalahan menolak
keadilan organisasi
terhadap kinerja guru
data sebesar 0.05, yang artinya hipotesis ini
melalui organizational citizenship behavior
dapat diterima. Temuan empiris pada
pada Guru SMK Negeri Kota Sungai Penuh,
hipotesis
atau
temuan pada penelitian terdahulu
variabel
behavior
organizational
memiliki
kontribusi
meningkatkan pengaruh keadilan
citizenship dalam 4 organisasi
hipotesis
signifikan
Hipotesis
ini
ketiga
komitmen
penelitian,
organisasi
relevan dan mendukung
keempat
penelitian
ini,
mengungkapkan terdapat pengaruh positif
terhadap kinerja guru. Tingkat arah hubungan
yang
signifikan
keadilan
dari hipotesis ini juga memiliki arah hubungan
organisasi
yang positif.
menolak data sebesar 0.05, yang artinya
4.
Kesimpulan
hipotesis ini juga dapat diterima. Temuan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa
hipotesis ini juga mampu mendukung dan
terhadap
pada
organisasi kesalahan
sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab
menguatkan hasil penelitian terdahulu.
sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai 5
Hasil
berikut :
menyimpulkan terdapat pengaruh positif
1
Jawaban hipotesis pertama penelitian ini,
yang signifikan organizational citizenship
menemukan terdapat pengaruh positif yang
behavior (OCB) terhadap kinerja pada
signifikan komitmen organisasi terhadap
kesalahan menolak data sebesar 0.05, yang
organizational citizenship behavior (OCB)
artinya hipotesis ini juga dapat diterima.
pada kesalahan menolak data sebesar 0.05,
Hasil hipotesis ini juga sejalan dengan
yang artinya hipotesis ini dapat diterima.
temuan hasil penelitian terdahulu
hipotesis
kelima
penelitian
ini,
11
6
Hipotesis
keenam
penelitian
ini,
atau landasan kependidikan, pengembangan
menunjukkan terdapat pengaruh positif
kurikulum/silabus,
yang
organisasi
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
terhadap kinerja melalui organizational
yang mendidik dan dialogis, maupun
citizenship behavior (OCB) pada kesalahan
evaluasi
menolak data sebesar 0.05 yang artinya
pengembangannya.
signifikan
komitmen
hasil
hipotesis ini juga dapat diterima. Temuan b) Untuk penelitian
7
7
ini
juga
mendukung
hasil
perancangan
belajar
Peningkatan
dan
organizational
Citizenship Behavior atau perilaku ekstra
penelitian terdahulu.
peran, pimpinan organisasi diharapkan
Temuan hipotesis ketujuh pada penelitian
mendorong
ini, menggungkapkan terdapat pengaruh
mengarahkan perilaku ini bagi setiap guru,
positif yang signifikan keadilan organisasi
dengan jalan komunikasi dan koordinasi
terhadap kinerja melalui organizational
yang efektif dan efisien terhadap guru
citizenship behavior (OCB) pada kesalahan
dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan
menolak data sebesar 0.05 yang artinya
guru,
hipotesis ini juga dapat diterima.. Temuan
motivasi kerja yang lebih baik terhadap
penelitian ini konsisten dan sesuai dengan
para guru melalui perhatian, pemberian
hasil penelitian terdahulu.
tambahan pendapatan berupa tunjangan,
Implikasi Penelitian
insentif
Implikasi penelitian ini, menjadi masukan
berprestasi
dan
dan
mendukung
memberikan
atau
bonus
bagi
atau
dapat
serta
peningkatan
guru
yang
melalui
bagi kepada sekolah dan dinas terkait untuk
pengembangan karir atau promosi jabatan
dapat meningkatkan, mengarahkan organisasi
tertentu yang ada di organisasi sekolah.
menjadi organisasi pendidikan yang semakin c)
Implikasi
baik
organisasi, kepala sekolah harus dapa
yang
memiliki
kemampuan
dan
untu
peningkatan
yang
komitmen
memberikan kontribusi yang tinggi dalam
meningkatkan
meningkatkan kecerdasan bangsa dengan cara
hubungan emosional para guru terhadap
meningkatkan dan memperbaiki faktor-faktor
organisasinya,
seperti
yang mempengaruhi kinerja dan organizational
perhatian
lebih
Citizenship Behavior atau perlaku ekstra peran
kesejahteraan hidup guru, serta mampu
yang harus ditujukan oleh guru SMK Negeri
memenuhi
Kota Sungai Penuh, sebagai berikut :
dibutuh guru dalam menjalankan tugas dan
a)
Untuk peningkatan kinerja guru, kepala
pekerjaan, serta menciptakan lingkungan
sekolah dan pihak terkait harus berupaya
kerja
meningkatkan kemampuan dan kompetensi
komunikasi baik antar guru maupun dengan
yang dimilikinya dalam pengelolaan peserta
kepala sekolah, selain itu peningkatan
didik, baik terhadap pemahaman wawasan
pendidikan dan pelatihan, pendelegasian
yang
yang
sarana
berkaitan
dan
harmonis
dengan
memberikan baik
terhadap
prasarna
dalam
yang
bentuk
12
tugas
atau
keterlibatan
wewenang guru
secara
tertentu aktif
dan
menggunakan metode pengambilan sampel
dalam
atau pendekatan pada kasus-kasus yang
kepentingan organisasi secara lebih luas,
berhubungan
disisi lain pimpinan harus dapat mendorong
responden, sehingga peneliti mendapatkan
peningkatan karir kerja untuk jenjang
hasil
jabatan
biasnya perseptual.
tertentu.
Selanjutnya
memproritaskan perbaikan
harus
yang
dengan
baik
objek
untuk
pekerjaan
meminimalisir
kesejahteraan 2. Untuk pengembangan penelitian mendatang,
guru yang sampai hari ini dnilai masih
diharapkan dapat menggunakan populasi
belum seimbangan dengan pengorbanan
dan sampel yang lebih luas, dengan cara
yang diberikannya
melibatkan beberapa sekolah sejenis baik
d) Untuk implikasi keadilan organisasi, kepala sekolah
atau
dinas
terkait
negeri maupun swasta yang ada pada
lebih
daerah tersebut, sehingga dapat diperoleh
meningkatkan keadilan distributif, melalui
jumlah populasi dan sampel yang lebih
penambahan pendapatan baik dalam hal
besar serta varians yang lebih tinggi dan
tunjangan ataupun terhadap bonus, insentif
mempunyai tingkat generalisasi yang lebih
atau dalam bentuk reward dari prestasi
tinggi.
kerja yang telah diraih dan memberikan 3. Peneliti
mendatang
diharapkan
dapat
keadilan tentang prosedur-prosedur kerja
menemukan variable atau faktor lain yang
dan penilaian prestasi kerja yang lebih
juga mampu mempengaruhi kinerja dan
transparan dan adil, sehingga pegawai dapat
perilaku
menilai seberapa baik tingkat prestasi kerja
kepuasan
yang telah dicapai. Disisi lain pimpinan dan
kepemimpinan penelitian mendatang.
organisasi dalam rangka meminimalkan
ekstra kerja,
peran
(OCB),
konflik
kerja,
seperti gaya
Daftar Pustaka
(1963), Adams (1965), Homans keinginan berpindah guru ke dalam jabata Adams (1961), Walster, Walster and Berscheid struktural di dinas. Disamping itu (1978). Theory of Equity. organisasi juga dapat memberikan ruang Borman WC, Motowidlo SJ. (1993). Expanding The Criteion Domain to Include Elements atau media bagi guru untuk ikut Of Extra-role Performance dalam Scmitt. N & Borman. W. (editors) Personel berpartisipasi dalam merumuskan dan Selection in Organizational. San pelaksanaan pencapaian kerja Fransisco. Jossey-Bass. Human Performance 10(2):99-109. 8 Saran-Saran Galisremina (2012). Fenomena Guru dan Sebagaimana penelitian-penelitian lainnya, Orang Tua Murid. Terbitan 27 Maret. Alamat Webte : penelitian ini tentunya juga tidak terlepas dari http://gurusayaguru.wordpress.com/2012/ berbagai keterbatasan. Adapun beberapa 03/27/fenomena-guru-dan-orangtuamurid/ keterbatasan sebagai berikut : Ghozali, Imam (2008). Model Persamaan 1. Untuk pengembangan penelitian ini Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan diharapkan peneliti yang akan datang dapat 13
Program AMOS Ver. 16.0. Universitas Sastrohadiwiryo, Siswanto, (2002). Manajemen Diponegoro. Semarang. Pendidikan Indonesia. Rineka Cipta. Hunton, J., Neidermeyer, P., & Weir, B. (1996). Jakarta. Hierarichal and gender differences in Tyler, T., & Lind, E. (1992). A relational model private accounting practice. Accounting of authority in groups. Advances in Horizons 10 (2), 14-31 Experimental Social Psychology 25, 115Lind, E.A. & Tyler, T.R. (1988). The Social 191 Psychology of Procedural Justice. New Umar. Husein, (2009). Metode Penelitian Untuk York: Planum. Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers, Mathieu, J. E. & Zajac, D. M. (1990), A review Jakarta and Meta Analysis of The Antecedents, Correlates, Consequences of Organizational Commitment, Psychological Bulletin. Vol. 108. Mas’ud, Fuad (2004). Survai Diagnosis Organissional : Konsep dan Aplikasi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Meyer, JP., Natalie, J Allen., Smith, Catherine A (1991). Commitment to Organization and Occupation: Extensions and Test of Three Component Conceptualization, Journal of Applied Psychology, Vol. 78 No. 4, p. 538-551. Miner, J.B. (1988). Organizational Behavior: Performance and Productivity. New York: Random House, Inc. Moorman, R. H. (1991). Relationship between organizational justice and organizational citizenship behaviors: Do fairness perceptions influence employee citizenship? Journal of Applied Psychology, 76,(6), 845-855. Nyhan, Ronald C.. (1999). Increasing AffectiveOrganizational Commitment in Public Or-. Review of Public PersonnelAdministrationCompetency Management, APractitioner’s Guide, Specialist Manage-ment Resource Organ, Dennis W., et.al. (2006) Organizational Citizenship Behavior. Its Nature, Antecendents, and Consequences. Sage Publications, Inc. California Robbins, Stephen P, (2006). Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh, PT Indeks Jakarta. Parker, R.J., & Kohlmeyer, J.M. (2005). Organizational justice and turnover in public accountant firms : a research note. Accounting, Organizations, and Society 30, 357-369 Sagala. Saiful (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
14