P U T U S A N NOMOR: 2248 K/PID/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG
memeriksa
perkara pidana dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai
berikut : Mahkamah Agung tersebut ; Membaca putusan Pengadilan Negeri di Pengadilan Negeri Bitung tanggal 29 Maret 2004, No. 212/Pid.B/2003/PN.Btg dalam putusan mana terdakwa : 1. AMNA YASIN, tempat lahir Bitung, umur/tanggal lahir 28 tahun/21 Juni 1975, perempuan, bangsa Indonesia, tinggal kel. Girian Weru/Lingk. I,Kec. Bitung Barat, Kota Bitung, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga ; 2. RIDWAN
KAIRUPAN,
tempat
lahir
Girian,
umur/tanggal lahir 28 tahun/15 Nopember 1974, lakilaki, bangsa Indonesia, tinggal Kelurahan Girian Weru/Lingkungan. I, Kec. Bitung Barat, Kota Bitung, agama Islam, pekerjaan sopir ; Para Terdakwa/Termohon kasasi berada diluar tahanan ; Yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri tersebut karena didakwa : Dakwaan Kesatu : Bahwa terdakwa I Amna Yasin bersama terdakwa II Ridwan Kairupan baik sebagai yang melakukan, yang menyuruh lakukan atau turut melakukan perbuatan itu, telah melakukan beberapa perbuatan yang masing-masing merupakan kejahatan yang ada hubungannya sedemikian rupa hingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, yaitu pada tanggal 7 Oktober 2002, 14 Oktober 2002, 15 Oktober 2002 dan 17 Oktober 2002, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang sudah tidak dapat ditentukan lagi secara pasti dalam bulan Oktober 2002, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2002, bertempat di kelurahan Girian Weru I Kec. Bitung Barat Kota Bitung, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bitung, dengan sengaja memiliki dengan melawan hukum/hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, yaitu barang berupa: 1 karton blue band 1 kg, 1 karton blue band 2 kg, 5 karton supermie goring, 5 karton supermie ayam bawang, 1 karton…
2
karton sabun kucing batang, 30 sak beras anggur hijau, 15 sak beras ikan mas, 25 sak beras piring mas, 25 sak beras putri salju, 20 sak beras singa, 7 sak beras super win, 25 sak beras anggur merah, 10 sak beras anggur hijau, 1 karton Nescafe 3 in 1, 1 karton kecap manis ABC, 2 karton syrup ABC biasa, 1 karton kecap manis ABC besar, 1 karton kopiko, 1 karton treami, 2 karton energen, 1 karton dancow instant saset, 1 karton royco, 2 ball korek api, 2 dos beng-beng, 5 ball superior besar, ½ karton ovaltin saset, 5 sak beras anggur merah, 1 karton larutan penyegar cap kaki tiga, 1 karton M150. 2 ball coffe mix, 3 karton aqua botol sedang, 1 karton aqua botol besar, 1 karton astor stek, 5 sak terigu kompas, 5 sak terigu gatok, 5 sak gula putih, 5 sak beras anggur hijau dan 2 sak beras pulo, milik saksi korban Hanny Tilaar, atau setidak-tidaknya bukan milik mereka terdakwa, yang ditaksir sebesar Rp.22.087.750,- atau setidaktidaknya lebih dari Rp.250,- yang dilakukan dengan cara dan keadaan antara lain sebagai berikut : Pada awalnya terdakwa I dan terdakwa II datang ke rumah korban dengan maksud minta diberikan barang-barang dengan alasan akan dijual kembali di Girian dan terdakwa I maupun terdakwa II sanggup untuk membayar harga barang-barang tersebut selang dua minggu kemudian setelah menerima barang, karena kata-kata terdakwa I maupun terdakwa II yang meyakinkan akhirnya korban percaya dan kemudian menyerahkan barang-barang berupa 1 karton blue band 1 kg, 1 karton blue band 2 kg, 5 karton supermie goring, 5 karton supermie ayam bawang, 1 karton sabun kucing batang, 30 sak beras anggur hijau, 15 sak beras ikan mas, 25 sak beras piring mas, 25 sak beras putri salju, 20 sak beras singa, 7 sak beras super win dengan harga seluruhnya Rp.14.148.750,- jadi barang-barang tersebut ada dalam kekuasaan para terdakwa bukan karena kejahatan, beberapa hari kemudian perbuatan terdakwa I dan terdakwa II tersebut diulangi lagi dengan kata-kata yang bisa meyakinkan korban dimana terdakwa I dan terdakwa II minta diberikan barang-barang dengan alasan akan dijual lagi dan mereka terdakwa sanggup untuk membayar harga barang tersebut dua minggu kemudian setelah menerima barang sehingga korban percaya dan kemudian korban menyerahkan barang-barangnya lagi kepada terdakwa I dan terdakwa II yaitu barang berupa 25 sak beras anggur merah, 10 sak beras anggur hijau, 1 karton Nescafe 3 in 1, 1 karton kecap manis ABC, 2 karton syrup ABC biasa, 1 karton kecap manis ABC besar, 1 karton kopiko, 1 karton treami, 2 karton energen, 1 karton dancow instant saset, 1 karton royco, 2 bal korek api, 2 dos beng-beng, 5 ball superior besar, ½ karton ovaltin saset, 5 sak beras anggur merah, 1 karton larutan penyegar cap kaki tiga, 1 karton M150. 2 ball coffe mix, 3 karton aqua botol sedang, 1 karton aqua botol besar, 1 karton astor stek, 5 sak terigu kompas, 5 sak terigu gatok, 5 sak gula putih, 5 sak beras anggur hijau…
3
hijau dan 2 sak beras pulo, pada kenyataannya sampai dengan sekarang terdakwa I maupun terdakwa II tidak pernah membayar harga barang-barang milik korban yang telah terdakwa I maupun terdakwa II terima, sehingga korban menderita kerugian sekitar Rp.22.087.750,Perbuatan mereka terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Atau Dakwaan Kedua : Bahwa terdakwa I Amna Yasin bersama terdakwa II Ridwan Kairupan baik sebagai yang melakukan, yang menyuruh lakukan atau turut melakukan perbuatan itu, telah melakukan beberapa perbuatan yang masing-masing merupakan kejahatan yang ada hubungannya sedemikian rupa hingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, yaitu pada tanggal 7 Oktober 2002, 14 Oktober 2002, 15 Oktober 2002 dan 17 Oktober 2002, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang sudah tidak dapat ditentukan lagi secara pasti dalam bulan Oktober 2002, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2002, bertempat di kelurahan Girian Weru I Kec. Bitung Barat Kota Bitung, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bitung, dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang, barang yang dimaksud adalah: 1 karton blue band 1 kg, 1 karton blue band 2 kg, 5 karton supermie goring, 5 karton supermie ayam bawang, 1 karton sabun kucing batang, 30 sak beras anggur hijau, 15 sak beras ikan mas, 25 sak beras piring mas, 25 sak beras putri salju, 20 sak beras singa, 7 sak beras super win, 25 sak beras anggur merah, 10 sak beras anggur hijau, 1 karton Nescafe 3 in 1, 1 karton kecap manis ABC, 2 karton syrup ABC biasa, 1 karton kecap manis ABC besar, 1 karton kopiko, 1 karton treami, 2 karton energen, 1 karton dancow instant saset, 1 karton royco, 2 bal korek api, 2 dos beng-beng, 5 ball superior besar, ½ karton ovaltin saset, 5 sak beras anggur merah, 1 karton larutan penyegar cap kaki tiga, 1 karton M150. 2 ball coffe mix, 3 karton aqua botol sedang, 1 karton aqua botol besar, 1 karton astor stek, 5 sak terigu kompas, 5 sak terigu gatok, 5 sak gula putih, 5 sak beras anggur hijau dan 2 sak beras pulo, milik saksi korban Hanny Tilaar, atau setidak-tidaknya bukan milik mereka terdakwa, yang ditaksir sebesar Rp.22.087.750,- atau setidaktidaknya lebih dari Rp.250,- yang dilakukan dengan cara dan keadaan antara lain sebagai berikut : Pada awalnya terdakwa I dan terdakwa II datang ke rumah korban, kemudian dengan kata-…
4
kata-kata bohongnya mereka terdakwa minta kepada korban supaya diberikan barangbarang dengan alasan akan dijual kembali di Girian dan terdakwa I maupun terdakwa II mengatakan sanggup untuk membayar harga barang tersebut dua minggu kemudian setelah menerima barang, karena kata-kata bohongnya terdakwa I maupun terdakwa II yang meyakinkan akhirnya korban percaya dan kemudian menyerahkan barang-barang berupa: 1 karton blue band 1 kg, 1 karton blue band 2 kg, 5 karton supermie goring, 5 karton supermie ayam bawang, 1 karton sabun kucing batang, 30 sak beras anggur hijau, 15 sak beras ikan mas, 25 sak beras piring mas, 25 sak beras putri salju, 20 sak beras singa, 7 sak beras super win dengan harga seluruhnya Rp.14.148.750,- beberapa hari kemudian perbuatan terdakwa I dan terdakwa II tersebut diulangi lagi dengan katakata yang bisa meyakinkan korban dimana terdakwa I dan terdakwa II minta diberikan barang-barang dengan alasan akan dijual lagi dan mereka terdakwa sanggup untuk membayar harga barang tersebut dua minggu kemudian setelah menerima barang sehingga korban percaya dan kemudian korban menyerahkan barang-barangnya lagi kepada terdakwa I dan terdakwa II yaitu barang berupa 25 sak beras anggur merah, 10 sak beras anggur hijau, 1 karton Nescafe 3 in 1, 1 karton kecap manis ABC, 2 karton syrup ABC biasa, 1 karton kecap manis ABC besar, 1 karton kopiko, 1 karton treami, 2 karton energen, 1 karton dancow instant saset, 1 karton royco, 2 bal korek api, 2 dos beng-beng, 5 ball superior besar, ½ karton ovaltin saset, 5 sak beras anggur merah, 1 karton larutan penyegar cap kaki tiga, 1 karton M-150. 2 ball coffe mix, 3 karton aqua botol sedang, 1 karton aqua botol besar, 1 karton astor stek, 5 sak terigu kompas, 5 sak terigu gatok, 5 sak gula putih, 5 sak beras anggur hijau dan 2 sak beras pulo, pada kenyataannya kata-kata terdakwa I maupun terdakwa II tersebut hanyalah kata-kata bohong belaka agar korban tergerak hatinya untuk menyerahkan barang-barangnya kepada terdakwa I dan terdakwa II dan sampai dengan sekarang terdakwa I dan terdakwa II tidak pernah membayar harga barang-barang milik korban yang telah terdakwa I dan terdakwa II terima, sehingga korban menderita kerugian sekitar Rp. 22.087.750,Perbuatan mereka terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Setelah membaca tuntutan Jaksa/Penuntut Umum tanggal 9 Maret 2004 yang isinya adalah sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa I Amna Yasin dan Terdakwa II Ridwan Kairupan bersalah melakukan tindak pidana Penipuan yang dilakukan secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP dalam dakwaan kedua kami ; 2…
5
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa I Amna Yasin dan Terdakwa II Ridwan Kairupan dengan pidana penjara masing-masing selama: 1 (satu) tahun, dengan perintah supaya para terdakwa ditahan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa: 1 bihun keriting 20 bungkus, bihun melati 7 bungkus, bihun superior 9 bungkus, laksa kecil 1 pak, pasta besar 17 botol, pasta kecil 35 botol, rum 5 botol, esense 20 botol, hungkue 15 buah, tepung besar 20 bungkus, tepung ketan 12 bungkus, baum suker 20 bungkus, vanili 2 dos, maisena honic b 8 dos, maisena honic K 14 dos, maisena hawai 2 dos, sarimanis lonceng 1 pak, SP, TB, ovalet, VX 22 bungkus 4 K, tusuk sate 32 bungkus, asam jawa 26 bungkus, terasi boning 36 bungkus, terasi tomat 36 bungkus, biji pala 2 ons, rica jawa ½ kg, kuning bubuk 2 bungkus, telinga tikus 8 bungkus, kopi sehat 5 pak, tusuk gigi 42 pak, kopi kereta 6 bungkus, kopi 2000 6 bungkus, kopi 1000 15 bungkus, kopi 750 29 bungkus, rica jawa gelas 9 gelas, saus tomat sedang 1 lusin, cuka sedang 8 botol, kecap manis 4 botol, cuka besar 3 botol, kecap 33 besar 2 botol, kerupuk udang 1 karton, kayau manis 3 ½ bungkus, cengkih 1 bungkus, jintar 1 bungkus, ketumbar 3 bungkus, rica jawa 1 bungkus, daia 2 dos, horizon 1 lusin, trip coklat 1 dos, gencu 2 botol, kertas kado 2 bungkus besar, kertas kaf 2 lembar yang sudah kadaluwarsa supaya dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menetapkan agar para terdakwa jika ternyata dipersalahkan dan dijatuhi pidana supaya ia masing-masing dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000,(seribu rupiah) ; Dengan memperhatikan pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1e KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP jo pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1e KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP jis pasal 191 ayat (2) KUHAP terdakwa telah dilepaskan dari dakwaan/tuntutan hukum seperti tercantum dalam putusan Pengadilan Negeri tersebut yang amar lengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa I Amna Yasin dan Terdakwa II Ridwan Kairupan tersebut diatas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan kepadanya akan tetapi perbuatan yang terbukti itu bukan merupakan suatu tindak pidana ; 2. Melepaskan terdakwa I dan II oleh karena itu dari segala tuntutan hukum (onslag van alle rechtsvervolging) ; 3. Memulihkan hak para terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya ; 4. Menyatakan bahwa barang bukti berupa: 1 bihun keriting 20 bungkus, bihun melati 7 bungkus, bihun superior 9 bungkus, laksa kecil 1 pak, pasta besar 17 botol, pasta kecil…
6
kecil 35 botol, rum 5 botol, esense 20 botol, hungkue 15 buah, tepung besar 20 bungkus, tepung ketan 12 bungkus, baum suker 20 bungkus, vanili 2 dos, maisena honic b 8 dos, maisena honic K 14 dos, maisena hawai 2 dos, sarimanis lonceng 1 pak, SP, TB, ovalet, VX 22 bungkus 4 K, tusuk sate 32 bungkus, asam jawa 26 bungkus, terasi boning 36 bungkus, terasi tomat 36 bungkus, biji pala 2 ons, rica jawa ½ kg, kuning bubuk 2 bungkus, telinga tikus 8 bungkus, kopi sehat 5 pak, tusuk gigi 42 pak, kopi kereta 6 bungkus, kopi 2000 6 bungkus, kopi 1000 15 bungkus, kopi 750 29 bungkus, rica jawa gelas 9 gelas, saus tomat sedang 1 lusin, cuka sedang 8 botol, kecap manis 4 botol, cuka besar 3 botol, kecap 33 besar 2 botol, kerupuk udang 1 karton, kayau manis 3 ½ bungkus, cengkih 1 bungkus, jintar 1 bungkus, ketumbar 3 bungkus, rica jawa 1 bungkus, daia 2 dos, horizon 1 lusin, trip coklat 1 dos, gencu 2 botol, kertas kado 2 bungkus besar, kertas kaf 2 lembar yang telah disita oleh penyidik merupakan bahan yang mudah rusak dan telah kadaluarsa sehingga harus dirampas untuk dimusnahkan, sedangkan bukti berupa Nota Pengambilan bahan yang ditandatangani oleh terdakwa I tanggal 7 Oktober 2002 sebanyak 2 lembar, tanggal 14 Oktober 2002 sebanyak 1 lembar, tanggal 15 Oktober 2002 sebanyak 1 lembar, dan tanggal 17 Oktober 2002 sebanyak 1 lembar yang telah disita oleh Penyidik harus dikembalikan kepada yang berhak yaitu saksi Hanny Tilaar ; 5. Membebankan biaya perkara kepada Negara ; Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 02/Akta Pid /2004/PN.Btg. yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri di Bitung yang menerangkan, bahwa pada tanggal 7 April 2004 Jaksa pada Kejaksaan Negeri di Bitung telah mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut ; Melihat surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang terlebih dahulu, bahwa karena berdasarkan pasal 67 KUHAP jo pasal 244 KUHAP (UU No. 8 tahun 1981) terhadap putusan Pengadilan Negeri di Bitung tersebut tidak dapat dimintakan banding, maka terhadap putusan tersebut secara langsung dapat dimintakan kasasi ; Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan dengan hadirnya pemohon kasasi pada tanggal 29 Maret 2004 dan pemohon kasasi mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 7 April 2004, akan tetapi pemohon kasasi tidak mengajukan memori kasasi, sebagaimana dijelaskan dalam surat keterangan Panitera pada Pengadilan Negeri di Bitung pada tanggal 22 April 2004 No. 2/Akta.Pid/2004/PN.Btg. oleh karena itu berdasarkan pasal 248 ayat (1 dan 4) KUHAP (UU No. 8 tahun 1981), maka hak untuk mengajukan permohonan kasasi tersebut gugur,…
7
gugur, dan dengan demikian permohonan kasasi harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi dari pemohon kasasi Jaksa/Penuntut Umum tersebut tidak dapat diterima, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara ; Memperhatikan Undang-Undang No. 8 tahun 1981, Undang-Undang No. 4 tahun 2004, dan Undang-Undang No. 5 tahun 2004 ; M E N G A D I L I
:
Menyatakan tidak dapat diterima permohonan kasasi dari pemohon kasasi: JAKSA/PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI DI BITUNG, tersebut ; Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara ;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari: Selasa, tanggal 15 Maret 2005 dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga, oleh Harifin A. Tumpa, SH.MH. Ketua Muda yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, H. Muhammad Taufik, SH. dan Atja Sondjaja, SH sebagai Hakim-Hakim Anggota, Chrisno Rampalodji, SH.MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh pemohon kasasi. Hakim-Hakim Anggota :
Ketua :
Ttd/H. Muhammad Taufik, SH.
Ttd/Harifin A. Tumpa, SH.MH.
Ttd/Atja Sondjaja, SH. Panitera Pengganti : Ttd/Chrisno Rampalodji, SH.MH.
Untuk Salinan : MAHKAMAH AGUNG RI An. Panitera/Sekretaris Jenderal Plt. Kepala Direktorat Pidana,
S U P A R N O, SH. NIP: 040 009 543