DOKUMEN REVISI 2
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2017
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2017 A. RENCANA STRATEGIS ITB 2016 – 2020 A-1. Peran ITB
Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pendiriannya dirintis sejak tahun 1920 sebagai De Techniche Hoogeschool (THS) dan diresmikan sebagai Institut Teknologi Bandung pada 2 Maret 1959, dalam perjalanan perkembangannya sebagai perguruan tinggi yang terkonsentrasi dalam bidang sains, teknologi dan seni telah mencetak ribuan lulusan yang berkarya di berbagai bidang dan merupakan pusat sains, teknologi dan seni terbaik di Indonesia. Tahun-tahun mendatang akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi ITB untuk meningkatkan reputasinya sebagai lembaga pendidikan tinggi dan pusat sains, teknologi dan seni terkemuka dunia. Pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia telah memotivasi banyak perguruan tinggi untuk memacu perkembangan institusi mereka untuk memenuhi kriteria World Class Universities. Dalam pengembangannya, ITB seyogyanya dapat melepaskan keterpakuannya hanya pada upaya mencetak lulusan bekualifikasi tinggi dan mengembangkan sains, teknologi dan seni semata, namun perlu secara arif mengarahkan upayanya pada memberikan jawaban atas tantangan pembangunan yang dihadapi bangsa. Abad 21 memberikan tantangan yang sangat besar bagi perguruan tinggi. Perkembangan sains dan teknologi serta budaya yang sedemikian cepat, perubahan praktek kerja yang dipicu oleh revolusi teknologi informasi dan komputer serta perubahan ekosistem ekonomi memberikan tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam mencari solusi inovatif terhadap permasalahan kompleks yang berkembang. Tantangan kemajuan sains dan teknologi serta budaya tersebut tidak terlepas dari tantangan pembangunan. Pola pembangunan masa lalu yang cenderung boros energi dan sumberdaya alam telah berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan pangan, energi dan sumber bahan baku bagi industri dan perekonomian secara keseluruhan. Pola pembangunan boros energi dan sumber daya alam yang berkontribusi pada perubahan iklim global bukan merupakan pola pembangunan masa depan. "Teknologi hijau" (green technology) dan "industri hijau" (green industry) yang efisien, tanpa kesalahan (no error), tanpa buangan (no waste) dan tanpa kecelakaan (no accident), sistem industri daur ulang, serta pencegahan dan penanggulangan dampak perubahan iklim global merupakan tantangan pengembangan sains dan teknologi ke depan. Tantangan perkembangan sains, teknologi dan budaya serta tantangan pembangunan abad 21 tersebut akan semakin besar bagi perguruan tinggi di negara berkembang seperti Indonesia. Lingkaran setan kemiskinan (poverty vicious circle) atau ketertinggalan yang bersifat menguatkan (reinforcing) kondisi ketertinggalan telah menyebabkan jurang kemajuan antara negara maju dan negara berkembang semakin besar. Dalam posisi ketertinggalan, kekuatan USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|1
tawar untuk mendapatkan pasokan energi dan bahan baku untuk kegiatan ekonomi menjadi terbatas. Populasi Indonesia yang besar (234,181 juta pada tahun 20101) dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi (1,27 persen rata-rata per tahun2) berkontribusi pada penguatan kondisi ketertinggalan Indonesia. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan mencapai 8,14 persen dan tingkat setengah pengangguran mencapai 31,36 persen pada awal 20093. Di dalam konstelasi kompetisi pembangunan antar negara, daya saing bangsa menjadi kunci keberhasilan untuk mengejar ketertinggalan dan menciptakan masa kritikal untuk menggerakkan rantai kemajuan (virtuous circle) secara berkelanjutan. ITB yang dipandang sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka Indonesia harus berani mengambil tanggung jawab sebagai pelopor kemajuan bangsa melalui perannya dalam mencetak sumber daya insani berkualitas yang mampu menjadi pemimpin dalam menciptakan solusi inovatif serta menghasilkan kemajuan sains dan temuan teknologi dan produk baru untuk memecahkan masalah-masalah kompleks yang berkembang dalam proses membangun daya saing dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Dalam menjalankan perannya, ITB berfungsi sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa (the engine of nation's prosperity). Guna dapat menjalankan perannya secara maksimal, ITB harus secara aktif menyampaikan gagasannya mengenai infrastruktur institusional perguruan tinggi dan bersama-sama dengan pemerintah dan kekuatan lain bangsa mengembangkan dan memperkuat infrastruktur institusional yang kokoh dan kondusif dalam mendukung berperannya ITB serta lembaga perguruan tinggi lainnya sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa.
A-2. Sasaran Strategis Sasaran strategis ITB dalam kurun waktu 2016-2020 sebagai penjabaran dari tujuan strategis yang disebutkan adalah seperti berikut. 1. Peningkatan atmosfir akademik untuk menghasilkan lulusan berdaya saing internasional, bermartabat, berjiwa kepeloporan dan memiliki integritas. Persaingan untuk mendapatkan mahasiswa prima (prime brain) dan staf pengajar lokal berkualitas terkait peningkatan mutu pembelajaran dan riset pun akan semakin ketat. Selain itu, globalisasi juga memungkinkan mobilisasi tenaga kerja berkualitas, termasuk SDM ITB (terutama staf pengajar) dari berbagai Perguruan tinggi di dunia. untuk berkompetisi meraih peluang kerja di Indonesia yang berakibat pada semakin ketatnya persaingan dunia akademis di masa mendatang. 2. Penguatan ITB sebagai Research University menuju Entrepreneurial University (excellence in teaching, excellence in research, and excellence in innovation) dengan mengembangkan ekosistem inovasi dan meningkatkan program-program kewirausahaan yaitu melalui: a. Penguatan Peran Perguruan Tinggi Melalui Sinergi, Kolaborasi, dan Kemitraaan
1
BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, Oktober 2009. Idem. 3 Idem. 2
USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|2
Peranan strategis ITB ditunjukkan melalui kinerja (performance) Tridharma Perguruan Tinggi yang menggambarkan pula reputasi ITB serta ditandai dengan dampak keberadaan dan pengakuan ITB baik di dalam negeri maupun luar negeri. Upaya untuk meningkatkan pengakuan dari pihak lain, baik dalam dan luar negeri, terhadap reputasi ITB adalah dengan penguatan jejaring nasional dan internasional yang efektif dengan industri maupun universitas. Proses-proses yang dilakukan ITB diarahkan pada sinergi, kolaborasi dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak yaitu industri, pemerintah serta universitas merupakan potensi yang sangat berharga untuk dikembangkan lima tahun ke depan. b. Penguatan Sistem Integrasi Inovasi, dan Kewirausahaan Inovasi terlahir dari olah fikir yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Isu paling mendasar dalam mewujudkan Sistem Inovasi adalah menjamin keberlanjutan aliran informasi kebutuhan atau persoalan teknologis yang dihadapi oleh para pengguna ke pihak pengembang teknologi dan aliran paket teknologi buah karya pengembang teknologi dalam negeri yang sesuai kebutuhan ke pihak penggunanya. Ada dua prasyarat agar aliran infromasi dapat terjadi, yakni: (1) keterbukaan dan keinginan dari pihak pengguna untuk berbagi (co-experience dan co-definition), dan (2) sensitivitas pihak pengembang teknolog terhadap kebutuhan dan persoalan nyata dan keinginan dan dedikasinya untuk merespon hal tersebut (co-elevation dan codevelopment). Indikator utama penguatan Sistem Inovasi adalah meningkatnya hasil riset dan teknologi domestik yang digunakan dalam proses produksi barang/jasa. Pada tahap awal, tentu lebih fokus pada proses produksi di dalam negeri. Setelah teknologi domestik lebih kompetitif, penggunaan oleh industri di luar negeri perlu diperhitungkan (walaupun saat ini telah ada teknologi kreasi putra Indonesia yang digunakan oleh industri di luar negeri). Dewasa ini Indonesia masih bergantung pada teknologi impor. Hasil-hasil riset dari berbagai bidang keahlian (multi disiplin ilmu) perlu diintegrasikan dalam suatu wadah untuk menginkubasi teknologi sehingga menghasilkan suatu paket teknologi yang “proven” dan siap untuk didiseminasikan kepada masyarakat untuk kepentingan pembangunan. Oleh karena itu inovasi teknologi dan kelembagaan sangat relevan dan memiliki peran besar sebagai penggerak prima (prime mover). c. Inkubasi dan Disemininasi Hasil Riset ITB saat ini adalah institusi yang menghasilkan inovasi terbanyak di Indonesia. Hal itu memberikan peluang yang lebih banyak untuk melakukan inkubasi dan diseminasi inovasi tersebut kepada masyarakat. Dengan jejaring ITB akselerasi diseminasi hasil riset dapat lebih cepat dilakukan. Sebagai PTNBH, ITB juga sangat memungkinkan untuk melakukan komersialisasi inovasi yang telah dihasilkan. Saat ini masih banyak inovasi ITB yang belum didiseminasikan dan dikomersialisasikan agar bermanfaat bagi masyarakat, memberikan lapangan kerja dan membentuk wirausaha (entrepreneurs). ITB juga perlu untuk melakukan upaya peningkatan jumlah wirausaha (entrepreneur) dari lulusan ITB yang masih rendah melalui pelatihan (training) maupun mentoring atau coaching serta pembentukan entrepreneurship club (komunitas entrepreneur) di kalangan mahasiswa. Dalam aktivitas komunitas ini, mahasiswa tidak hanya mendapat skill entrepreneur mereka tapi juga memupuk dan mengasah jiwa (soft skill) USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|3
entrepreneur para peserta program untuk menjadi pebisnis yang beretika dan menyadari pentingnya kekayaan intelektual. Upaya lain ITB adalah meningkatkan sinergi (co-creation) antara riset yang dilakukan dengan kebutuhan masyarakat (demand driven), sehingga hasil riset dapat menciptakan nilai tambah dan dimanfaatkan oleh masyarakat. d. Pengembangan Bisnis dan Jejaring Sejalan dengan perkembangan tantangan pembangunan yang semakin kompleks, ITB semakin dituntut untuk lebih mempersiapkan dan memantapkan dirinya untuk melaksanakan tugas dan peranannya dalam pembangunan Indonesia. Berbagai aset yang dimiliki oleh ITB merupakan sumberdaya potensial untuk dikembangkan dalam suatu kegiatan bisnis, yang tentunya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam renstra ITB. Kepakaran para dosen ITB ini secara profesional dapat dikembangkan lebih luas lagi melalui pemanfaatannya dan yang bersinergi dengan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu dalam bentuk kegiatan bisnis kepakaran. Hal ini akan menjadi stimulan bagi para investor untuk memanfaatkan peluang ini dengan menanamkan modalnya dalam bisnis di ITB. Dengan demikian maka jasa kepakaran melalui konsultasi atau pendampingan akan menjadi salah satu kegiatan bisnis yang sangat potensial untuk dikembangkan. Di samping kepakaran SDM ITB, para alumni ITB yang tersebar secara meluas di seluruh pelosok tanah air juga merupakan aset penting dan strategis ITB yang perlu mendapat perhatian lebih serius di masa mendatang. Saat ini para alumni ITB sebagian besar sudah terhimpun dalam wadah Ikatan Alumni ITB (IA-ITB) di hampir setiap provinsi di Indonesia. Melalui kerjasama dengan pengurus IA-ITB di berbagai provinsi, kegiatan penjaringan calon mahasiswa ITB prosfektif dan promosi tentang ITB sudah dapat dilakukan dengan baik. Dari perspektif bisnis para alumni ITB dan jejaringnya merupakan “pasar” yang sangat potensial bagi produk-produk dan jasa yang dihasilkan dan ditawarkan oleh ITB. Potensi “pasar” yang besar dan tersebar ini merupakan peluang bisnis yang dapat diperkuat melalui kemitraan yang sinergis dan saling menguntungkan. 3. Peningkatkan peran kepeloporan ITB dalam memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara. Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan sains & teknologi, ITB tidak saja dipaksa untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan tetapi juga diharapkan untuk terus berkontribusi dengan ide dan pemikiran mutakhir untuk kemajuan kehidupan bangsa, masyarakat, industri dan pemerintah. ITB juga diharapkan untuk menghasilkan lulusan yang diperlukan oleh sistem ekonomi baru dan berkontribusi terhadap adanya inovasi ekonomi dan sosial. Dalam kerangka pemikiran tersebut, ITB perlu menjadi entrepreneurial university, yaitu suatu perguruan tinggi dengan semangat kepeloporan yang mempunyai peran nyata dalam inovasi dan pertumbuhan ekonomi. 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas bidang-bidang pendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, inovasi serta kewirausahaan. Untuk menghidupkan kesinambungan dan sinergisme aspek tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat) dalam setiap pengembangan USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|4
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan kemanusiaan, maka dibutuhkan suatu tatanan pengelolaan yang utuh yang disokong dengan bidang-bidang pendukung. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas dari bidang-bidang pendukung tersebut perlu ditingkatkan dengan upaya seperti berikut. a. Peningkatan efektifitas sistem dan operasi pengelolaan organisasi dan kapasitas layanan kelembagaan. b. Peningkatan produktifitas sumber daya insani. c. Peningkatan kapasitas sarana prasarana. d. Peningkatan sumber dan kapasitas pendanaan.
A-3. Arah Kebijakan dan Strategi Majelis Wali Amanat ITB telah merumuskan garis-garis besar pengembangan ITB dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP) ITB 2006-2025. Dokumen RENIP ini memberikan arah pengembangan jangka panjang ITB dengan membaginya kedalam tahapan yang terdiri dari 5 tahun. Dengan rentang waktu yang cukup panjang dan perkembangan yang mengandung banyak ketidakpastian, dokumen RENIP lebih bersifat memberikan obyektif dan arah pengembangan ITB secara umum. RENSTRA ITB disusun untuk mengimplementasikan rencana induk menjadi rencana yang lebih terperinci untuk dapat dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Akademik (UKA) dan Unit Kegiatan Pendukung (UKP). RENSTRA ITB juga merupakan rencana yang disusun untuk mewujudkan visi dan menjalankan Misi ITB. Untuk melaksanakan RENSTRA ITB, UKA dan UKP menyusun RENSTRA masing-masing. Guna memandu pelaksanaan kegiatan yang disusun, UKA dan UKP dapat merumuskan visi dan misi satuan kerja yang seyogyanya merupakan penjabaran visi, misi ITB. Dari RENSTRA ITB diturunkan sasaran-sasaran dan program-program strategis yang menjadi prioritas sehingga visi lTB dapat dicapai dan misi dapat terlaksana dengan baik. Visi ITB yang dirumuskan Senat Akademik: Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. Dari pernyataan visi ini perlu digarisbawahi bahwa untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan diakui dunia, ITB harus berada dijajaran depan dalam produktivitas hasil penelitian, paling tidak di tingkat Asia. Hasil penelitian ini harus pula memiliki muara aplikasi yang dapat meningkatkan kesejahjeraan masyarakat. Misi ITB hasil perumusan Senat Akademik: Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. Sebagai suatu perguruan tinggi, ITB memiliki tugas utama untuk mendidik mahasiswa berbagai jenjang pendidikan yang setelah lulus akan berperan dalam membangun Indonesia dan dunia menjadi lebih baik. Perumusan arah kebijakan ITB PTN-BH untuk bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pendanaan ini didasarkan pada Statuta ITB, Renip ITB dan juga mengacu pada arahan SA ITB maupun MWA ITB serta program kerja Rektor 2016-2020.
a. Bidang Pendidikan Rencana Induk Pengembangan Jangka Panjang (Renip) ITB 2006-2025 menyatakan bahwa obyektif pembangunan ITB dalam bidang akademik adalah terwujudnya ITB sebagai simpul jaringan USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|5
perguruan tinggi internasional yang menjadikannya sebagai pendorong dan penghela berbagai kekuatan bangsa untuk kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia. Agar obyektif tersebut tercapai, ITB harus memperoleh tempat terhormat di lingkup nasional dan internasional. Untuk meraih dan mempertahankan posisi tersebut, diperlukan hal-hal berikut.
Menghasilkan lulusan yang handal, dapat dipercaya, memiliki integritas dan berjiwa kepeloporan, sehingga dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, perekonomian, serta kesejahteraan rakyat dan bangsa melalui program-program pendidikan unggulan.
Menjadi pusat budaya dengan kultur dan atmosfer akademik yang menyuburkan kreativitas dan inovasi, serta menjunjung tinggi integritas, sehingga memungkinkan terjadinya kolaborasi yang sehat antara berbagai komponen pemangku kepentingan.
Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang pendidikan adalah sebagai berikut.
Menegakkan standar dan capaian akreditasi untuk peningkatan mutu pendidikan. Mengembangkan program pendidikan yang terintegrasi antardisiplin. Menguatkan kerja sama pendidikan dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri. Memperluas akses pendidikan sebagaimana peran penting perguruan tinggi dalam menutup kesenjangan ekonomi, sosial dan budaya.
b. Bidang Penelitian Target umum ITB di bidang penelitian adalah menjadi universitas penelitian kelas dunia yang berperan sebagai pelopor serta garda terdepan dalam menjawab permasalahan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa melalui karya yang diakui dan dihormati oleh masyarakat internasional. Pada periode 2016-2020, penelitian ITB didasarkan pada tiga kebijakan umum, sebagai berikut.
Mengembangkan penelitian yang mendukung pendidikan dan pengabdian ITB di masyarakat yang memiliki relevansi dengan kebutuhan atau permasalahan masyarakat (inovasi), serta yang terkait dengan ketahanan nasional Indonesia. Mengembangkan penelitian yang dapat menggali nilai tambah pengetahuan dan nilai tambah ekonomi pada sumber-sumber kekayaan dan budaya nasional indonesia. Meningkatkan penelitian yang mendukung peran itb pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, bersama-sama dengan negara maju lainnya.
Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang penelitian adalah sebagai berikut.
Meningkatkan produktivitas penelitian ITB dari segi kualitas dan kuantitas.
Memberikan prioritas penelitian pada kelompok besar yang meliputi: (1) Energi; (2) Pangan dan Teknologi Kesehatan; (3) Sumber Daya Air dan Lingkungan; (4) Infrastruktur, Transportasi, dan Kelautan; (5) Manufaktur dan Proses; (6) Teknologi Informasi dan Komunikasi; (7) Seni Rupa, Desain, Manajemen, dan Kewirausahaan; serta (8) Sains Dasar dan Matematika. USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|6
Meningkatkan kerja sama penelitian dengan institusi unggulan nasional atau internasional terutama untuk penelitian unggulan.
c. Bidang Pengabdian pada Masyarakat, Inovasi dan Kewirausahaan Pengabdian pada masyarakat (PM) merupakan satu dari tiga misi negara (Tridharma) yang diletakkan di atas pundak Universitas. Dengan demikian menjalankan Pengabdian pada masyarakat adalah tugas dan tanggung jawab setiap civitas akademika (scholar, tenaga akademik dan mahasiswa). Konsekuensinya, setiap scholar dapat dituntut kinerja tekait pengabdian pada masyarakat. Dalam perkembangannya, para tenaga akademik di ITB diarahkan untuk menyelenggarakan PM ketika mengusulkan kenaikan jabatan dan pangkat. Hal tersebut dilaksanakan pula oleh mahasiswa dengan berbagai macam jenis kegiatan di bawah bimbingan para tenaga akademik. Ada pun jenis kegiatan tersebut diantaranya KKN Tematik, Farmasi Pedesaan, dan bentuk-bentuk lainnya. Walaupun demikian, kegiatan pengabdian pada masyarakat selama ini belum terstruktur dan terencana dengan jelas sehingga sukar diukur tingkat keberhasilannya. Oleh karena itu, arah kebijakan untuk bidang Pengabdian pada Masyarakat diarahkan sebagaimana rincian di bawah ini yang mengacu pada: (a) PP No.65/2013 tentang Statuta ITB; dan (b) Peraturan Rektor ITB No.258/PER/I1.A/HK/2014 tentang Peraturan Tata Kelola Kegiatan Pengabdian pada masyarakat Institut Teknologi Bandung Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.
Mendorong kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan dan/atau kerja sama ITB dengan masyarakat sesuai dengan kompetensi akademik yang dimiliki untuk pembangunan bangsa dan berperan serta dalam memberdayakan dan memajukan masyarakat. Mendorong kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pendidikan dan penelitian. Memanfaatkan kreatifitas dan inovasi secara konsisten untuk menciptakan produk-produk inovasi. Membangkitkan jiwa kewirausahaan secara berkesinambungan dalam menghidupkan siklus interaksi kerja sama antar pihak pemerintah, akademisi, industri dan masyarakat.
Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang pengabdian pada masyarakat adalah sebagai berikut.
Menjadikan pengabdian pada masyarakat sebagai bagian dari prestasi akademik dalam pendidikan karakter bagi mahasiswa. Memperkuat peran aktif ITB dalam kerjasama dan pengabdian kepada masyarakat. Menerapkan hasil ipteks melalui program pengabdian kepada masyarakat untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Mengalokasikan anggaran dana untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat, inovasi dan kewirausahaan. Meningkatkan karya yang dilindungi undang-undang Hak Kekayaan Intelektual. Menghidupkan dan mengembangkan karya atau produk yang memiliki nilai ekonomi.
USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|7
d. Bidang Pendukung d.1 Bidang Sumber Daya Manusia Sebagai sebuat perguruan tinggi, maka sumber daya manusia merupakan faktor kritikal dalam pencapaian visi dan pelaksanaan misi ITB. Sasaran yang ingin dicapai dalam bidang sumberdaya manusia pada periode 2016-2020 adalah sebagai berikut: Mengembangkan tenaga akademik dan tenaga kependidikan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan. Mengembangkan sistem penghargaan bagi tenaga akademik dan tenaga kependidikan. Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut.
Meningkatkan kapasitas tenaga akademik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi dan nilai-nilai yang melekat pada lulusan sehingga dapat menjadi panutan, teladan dan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan yang handal sehingga dapat mendukung dan menguatkan menuju entrepreneurial university. Memberikan penghargaan kepada tenaga akademik dan kependidikan untuk mendukung kinerja secara maksimum dalam pelaksanaan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
d.2 Bidang Organisasi dan Manajemen Dalam bidang organisasi dan manajemen, sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 2016 – 2020 adalah sebagai berikut: Meningkatkan tata pamong yang baik. Mengembangkan kelembagaan pengelolaan dan pelayanan program internasional. Mengembangkan sistem informasi terpadu. Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang Organisasi dan Manajemen adalah sebagai berikut.
Mengembangkan tata pamong yang baik dalam sistem manajemen dan kinerja. Mengembangkan sistem dan manajemen kelembagaan pendukung program internasional sesuai dengan kebutuhan terkini. Mewujudkan sistem informasi yang lengkap sehingga dapat mendukung program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
d.3 Bidang Sarana dan Prasarana Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2016-2020 dalam bidang sarana dan prasarana adalah sebagai berikut: Meningkatkan infrastruktur pendidikan dan penelitian yang berstandar internasional dengan disertai pemeliharaan berkelanjutan. USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|8
Mengembangkan sarana kolaborasi dan interaksi bagi aktor penyedia iptek dan pengguna teknologi.
Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang Organisasi dan Manajemen adalah sebagai berikut.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur pendidikan dan penelitian berstandar internasional dalam rangka peningkatan produktivitas akademik yang disertai pemeliharaan berkelanjutan. Mengembangkan sarana inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.4 Bidang Pendanaan Dalam mendukung upaya pencapaian target pengembangan ITB di akhir periode 2016-2020 dalam berbagai bidang, maka perlu dipelajari rekam-jejak berbagai upaya pendanaan yang telah dilakukan ITB baik sebagai PTN, BHMN, BLU, dan perubahan menjadi PTNBH. Untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam era PTNBH, dan dengan memperhatikan kondisi eksternal maupun internal yang dihadapi saat ini, ITB harus secara nyata melakukan berbagai upaya yang komprehensif di bidang pendanaan dan pengelolaan keuangan dengan memperhatikan arah kebijakan pendanaan berikut. Melakukan pengelolaan keuangan yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi. Mengembangkan upaya penggalangan dana secara pro-aktif dan berkelanjutan. Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan pendanaan adalah sebagai berikut.
Mengembangkan perencanaan pendanaan ITB secara komprehensif berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap kondisi eksternal dan internal. Meningkatkan peran aktif ITB dalam memanfaatkan berbagai peluang skema pendanaan yang sejalan dengan pelaksanaan misi ITB.
USULAN RKAT 2017 – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG|9
B. TARGET KINERJA ITB 2016 – 2017 Mengacu pada Kontrak Kinerja Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum yang telah ditetapkan, target kinerja Institut Teknologi Bandung tahun 2016 dan 2017 ditetapkan sebagai berikut Tabel B1. Target Kinerja 2016 – 2017 NO. I.
INDIKATOR
SATUAN
TARGET 2016
2017
KET.
PROGRAM PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN S1
Orang
15087
17430
S2
Orang
6475
7480
S3
Orang
941
1086
2.
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
Orang
185
200
Nominal
3.
Jumlah lulusan bersertifikat kompetensi
Orang
170
189
Nominal
4.
Jumlah Prodi terakreditasi Unggul (A)
Prodi
99
102
Kumulatif
5.
Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat nasional dan internasional
Orang
35
40
Nominal
6.
Jumlah lulusan yang langsung bekerja
Orang
1400
1500
Nominal
II.
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI
1.
Masuk Peringkat Top 500 Dunia
-
410
407
Nominal
2.
Akreditasi Perguruan Tinggi
-
A
A
Nominal
3.
Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun
Buah
-
1
Kumulatif
4.
Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang mature
Buah
-
1
Kumulatif
5.
Jumlah Pusat Unggulan Iptek
Buah
1
2
Kumulatif
III.
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI
1.
Jumlah dosen berkualifikasi S3
Orang
979
1039
Kumulatif
2.
Jumlah dosen yang sudah sertifikasi
Orang
1034
1084
Kumulatif
IV.
PROGRAM PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN
1.
Jumlah publikasi internasional
Judul
920
1000
Nominal
2.
Jumlah HKI yang didaftarkan
Judul
20
25
Kumulatif
3.
Jumlah prototipe R & D TRL 6
Buah
15
16
Nominal
4.
Jumlah prototipe industri TRL 7
Buah
5
6
Nominal
V.
PROGRAM PENGUATAN INOVASI
1.
Jumlah produk inovasi produk hasil litbang yang telah diproduksi dan dimanfaatkan oleh pengguna
Buah
5
10
Nominal
1.
Jumlah Mahasiswa
Nominal
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 10
C. PERUBAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RKAT ITB 2017 (ASUMSI) RKAT ITB 2017 ini disusun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penting, internal maupun eksternal, yang berdampak signifikan pada operasi dan pengembangan ITB. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
C-1. Faktor-faktor Internal Faktor internal yang mendasari penyusunan RKAT ITB 2017 adalah sebagai berikut. 1. Penyelenggaran Program Studi (prodi) baru di ITB. Menjawab tantangan yang berkembang dalam masyarakat, pada tahun 2015 ITB telah menyelenggarakan enam (6) prodi baru dan pada tahun 2016 tengah mempersiapkan pendirian 1 prodi baru. Penyelenggaraan keenam prodi baru serta penyiapan pendirian dan penyelenggaraan satu prodi baru tersebut memerlukan sumber daya baru serta pengembangan sarana dan prasarana pendidikan baru. 2. Pengembangan Program Internasional Sejalan dengan upaya peningkatan peran ITB pada tingkat regional maupun global, ITB telah mendorong Fakultas/Sekolah untuk mengembangkan program pendidikan setara dengan mutu program sejenis di negara maju. Sebagai persyaratan pengembangan program internasional tersebut, tujuh belas (19) prodi Sarjana dan satu (1) prodi Magister telah didorong dan berhasil mendapatkan akreditasi internasional. Pada tahun 2016 ditargetkan tambahan lima (5) prodi, dan pada tahun 2017 ditargetkan tambahan lima (5) prodi yang akan mendapatkan akreditasi internasional. Pengembangan program internasional tersebut akan memerlukan pengembangan sumber daya serta pengembangan sarana dan prasarana pendidikan baru dengan taraf internasional. 3. Pengembangan Kampus ITB Ganesha dan Jatinangor Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan akademik ITB, sejak 5 tahun yang lalu, ITB mulai menata dan mengembangkan sarana dan prasarana kampus, baik di kampus Ganesha maupun di Kampus Jatinangor. Dengan telah selesainya pembangunan empat (4) gedung baru pada tahun 2015 melalui Proyek Pembangunan ITB Tahap III (JICA IP-553) dan pembangunan 2 (dua) gedung baru lainnya di kampus Ganesha pada tahun 2016 akan meningkatkan biaya operasi dan pemeliharaan pada tahun-tahun mendatang. 4. Peningkatan Kegiatan Akademik di Kampus ITB Jatinangor Pengembangan Kampus ITB di Jatinangor dapat membantu peningkatan kapasitas ITB yang disertai dengan peningkatan biaya operasional, mencakup biaya pelaksanaan kegiatan akademik, biaya utilitas, biaya operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana, serta kebutuhan investasi untuk pengembangan lebih lanjut sumber daya serta fasilitas kampus baru tersebut. 5. Pengembangan Tata Kelola ITB sebagai PTN BH Perubahan status ITB dari PTP menjadi PTN Badan Hukum (BH) menuntut penataan ulang organisasi dan tata kelola ITB untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dan pengembangan ITB. U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 11
C-2. Faktor-faktor Eksternal Beberapa faktor eksternal yang mendasari penyusunan RKAT ITB 2017 adalah sebagai berikut. 1. Perubahan kondisi operasional ITB, yang meliputi: a. Kebijakan dan regulasi Pemerintah terhadap tujuh PTN dengan status Badan Hukum; b. Tuntutan peran yang besar terhadap PTN BH sebagai agen perubahan dan pembangunan melalui lulusan dan inovasi yang dihasilkan. c. Besarnyanya subsidi BPPTNBH harus disertai dengan akuntabilitas yang tinggi dalam pengelolaan proses, sumber daya dan kinerja PTN BH.
D. RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA ITB 2017 Sebagai upaya mewujudkan visi dan menjalankan misi ITB, program kerja tahunan ITB disusun untuk menjaga kesinambungan program kerja tahun sebelumnya dan peningkatan kapabilitas ITB sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. Oleh karenanya, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, secara garis besar, program kerja tahunan ITB mencakup dua program kegiatan, yaitu: (1) Program Kelangsungan Operasi (KO) yang mencakup sembilan kelompok kegiatan operasional rutin, dan (2) Program Pengembangan (PB) yang mencakup kegiatan peningkatan kapabilitas institusi ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi.
D-1. Program Kelangsungan Operasi ITB 2017 Untuk menjaga kepentingan stakeholders ITB secara luas, RKA ITB 2017 disusun dengan tetap menempatkan kelangsungan operasi ITB sebagai program kerja yang harus diprioritaskan. Dengan perkataan lain, menjaga kelangsungan operasi ITB adalah merupakan suatu kondisi minimum yang harus dipenuhi untuk menjaga komitmen ITB pada kepentingan stakeholders-nya. Hal ini dijabarkan dalam Program KO yang mencakup sembilan akun kegiatan, yaitu: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, Pendukung Akademik, Pelayanan Mahasiswa, Operasi dan Pemeliharaan, Administrasi dan Umum, Beasiswa, dan Kemitraan dan Auxilliary Business. Rincian sub kegiatan dari sembilan kegiatan Program KO di atas dapat dilihat pada tabel berikut. Memenuhi pengelompokan kegiatan menurut Kemristekdikti, maka dalam penyusunan Proposal RKAT ITB 2017 ini akun kegiatan KO ITB akan dikelompokkan kedalam 3 kelompok, yaitu (1) Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang diindikasikan pada kolom 3 pada tabel berikut, sedangkan seluruh Program Pengembangan akan dikelompokkan dalam Pengembangan menurut kelompok kegiatan Kemristekdikti. Tabel D.1 Pemetaan Akun Kegiatan Kelangsungan Operasi ITB pada Kelompok Kegiatan Kemristekdikti NO AKUN 1100 1101
NAMA AKUN (KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN) ITB PENDIDIKAN Tugas Akhir
KELOMPOK KEGIATAN KEMRISTEKDIKTI PENDIDIKAN
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 12
NO AKUN 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1450 1451 1452 1453 1500 1501 1502 1503 1504
NAMA AKUN (KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN) ITB Praktikum Administrasi Pendidikan Kerja Praktek Perkuliahan Kuliah Lapangan Perkuliahan Semester Pendek PENELITIAN Proposal dan Survey Survey Lapangan Presentasi Publikasi Administrasi Penelitian Penulisan Laporan Pengembangan Model Pengolahan Data Pelaksanaan Penelitian PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Administrasi Pengabdian Pada Masyarakat Penyusunan Modul Pelaksanaan Pengabdian Pada masyarakat Presentasi dan Publikasi Pengembangan Model Pengolahan Data Survey Lapangan Proposal dan Survey Pelatihan dan Pendidikan Penulisan Laporan PENDUKUNG AKADEMIK Pendidikan dan Latihan Layanan Laboratorium/Museum/Galeri Dukungan Komputasi/Multimedia/Buku Pengembangan Kurikulum/Pembelajaran/Mutu Akademik Diversifikasi dan Penguatan Akademik PELAYANAN MAHASISWA Layanan Perpustakaan Bimbingan Penyuluhan (termasuk Bimbingan Karir) Seleksi/Pendaftaran Ko-Kurikuler Layanan Kesehatan dan Olahraga Program Kualifikasi/Matrikulasi Wisuda/Penghargaan/Evaluasi DO Layanan Asrama Layanan Kursus Bahasa OPERASI DAN PEMELIHARAAN Pemeliharaan Bangunan Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Pemeliharaan Kendaraan Pemeliharaan Inventaris Kantor Operasional ADMINISTRASI DAN UMUM Monitoring dan Evaluasi Administrasi Perencanaan Kerumah-tanggaan Umum Sumberdaya Manusia Pengembangan Sistem Sarana dan Prasarana BEASISWA Penyusunan Laporan Beasiswa Seleksi AUXILIARY BUSINESS DAN KEMITRAAN Auxiliary Business Kemitraan/Kerma Pendidikan Kemitraan/Kerma Penelitian Kemitraan/Kerma Pengabdian Pada Masyarakat
KELOMPOK KEGIATAN KEMRISTEKDIKTI
PENELITIAN
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENDIDIKAN PENELITIAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Sejak ditetapkan arah pengembangan ITB menjadi Universitas Riset (SK Senat Akademik ITB Nomor 01/SK/K01-SA/2009 tentang ITB sebagai Universitas Riset), kegiatan rutin Penelitian ITB telah U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 13
meningkat secara bertahap, tercermin pada alokasi anggaran penelitian ITB yang meningkat, akan tetapi kegiatan Pendidikan masih mendominasi Program Kelangsungan Operasional ITB. Anggaran kegiatan rutin pendidikan ITB diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan komitmen ITB untuk meningkatkan kualitas dan fasilitas layanan pendidikan sehingga memenuhi standar akreditasi internasional. Hingga akhir tahun 2015, terdapat sepuluh (19) program studi Sarjana dan satu (1) program Magister yang telah mendapatkan akreditasi internasional, yaitu:
Akreditasi ABET (Accreditation Board For Engineering and Technology): Teknik Elektro, Teknik Kelautan, Teknik Fisika, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknik Sipil, dan Teknik Perminyakan. Akreditasi ASIIN e.V. (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik e.V.): Fisika, Matematika, Astronomi, Biologi, Mikrobiologi, Sains dan Teknologi Farmasi, Farmasi Klinik dan Komunitas. Akreditasi KAAB (Korea Architectural Accrediting Board): Arsitektur. Akreditasi RSC (Royal Society of Chemistry): Kimia. Akreditasi AUN-QA: Teknik Geodesi. Akreditasi ABEST21: Master of Business Administration.
Volume kegiatan operasional ITB pada tahun 2017 juga akan meningkat sejalan dengan mulai beroperasinya program-program studi baru. Pada tahun 2012 telah disetujui pembukaan 6 program studi baru yang telah menerima mahasiswa pada awal tahun akademik 2013/2014 pada tengah tahun 2013. Jumlah mahasiswa keenam program studi baru tersebut akan terus meningkat hingga mencapai kondisi relatif stabil pada tahun 2017 untuk program studi Sarjana dan pada tahun 2015 jika tidak ada penambahan jumlah intake per tahunnya. Keenam program studi baru tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Program Studi Sarjana Rekayasa Infrastruktur Lingkungan pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). Program Studi Sarjana Kewirausahaan pada Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). Program Studi Magister Farmasi Industri pada Sekolah Farmasi (SF). Program Studi Magister Arsitektur Lanskap pada Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK). Program Studi Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL).
Selain keenam program studi baru tersebut di atas, untuk menjawab perkembangan dalam masyarakat, pada tahun 2015 telah dibuka tiga (3) prodi baru, yang telah mulai menerima mahasiswa baru yaitu: 1. 2. 3.
Prodi Sarjana Teknik Pangan pada Fakultas Teknologi Industri (FTI). Prodi Sarjana Bioenergi dan Kemurgi pada Fakultas Teknologi Industri (FTI). Prodi Sarjana Teknik Biomedika pada Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI).
Pada tahun 2016 direncanakan akan dibuka Prodi baru yaitu Ekonomika Pembangunan. U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 14
D-2. Program Pengembangan ITB 2017 Mengacu pada Program Strategis Utama dan Sasaran ITB 2016 – 2020, Program Pengembangan ITB 2017 difokuskan pada tiga bidang dan fokus kegiatan berikut. 1. Pendidikan, dengan fokus:
a. Program Internasionalisasi program studi melalui akreditasi internasional dengan target tambahan 5 (lima) program studi yang mendapat akreditasi internasional. b. Pengembangan program ‘Double Degree’ minimum 1 program per Fakultas/Sekolah. c. Peningkatan mobilitas internasional mahasiswa melalui program pertukaran mahasiswa internasional (in-bound dan out-bound). d. Peningkatan mobilitas internasional staf ITB. e. Penyelesaian pembangunan kampus ITB Jatinangor. f. Peningkatan efisiensi internal dan kualitas proses pembelajaran. 2. Penelitian, dengan fokus:
a. Peningkatan publikasi pada jurnal yang masuk dalam indeks Scopus. b. Peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian ITB. g. Peningkatan kemampuan penelitian SDM ITB. 3. Pengabdian pada Masyarakat, dengan fokus:
a. Peningkatan pemanfaatan output Litbang ITB bagi masyarakat. b. Pengembangan pusat unggulan pendidikan dan pengembangan teknologi melalui kemitraan. Untuk mendukung kegiatan akademik, beberapa program pengembangan pada tahun 2017 mencakup program baru dan program yang merupakan kelanjutan dari program tahun 2016. Program Pengembangan Pendukung baru antara lain: 1. Bidang Organisasi dan Manajemen: Penataan ulang organisasi dan sistem pengelolaan ITB sejalan dengan perubahan-perubahan yang dihadapi ITB, yaitu: a. b.
Perubahan status ITB menjadi PT BH (Badan Hukum). Peningkatan kegiatan di Kampus ITB-Jatinangor.
2. Bidang Sarana dan Prasarana: a. b. c. d. e. f.
Penguatan fasilitas pembelajaran untuk mendukung internasionalisasi program studi. Pembangunan sarana dan prasarana di Kampus ITB Jatinangor. Peningkatan fasilitas layanan perpustakaan ITB. Pengembangan sarana dan prasarana Kampus ITB Jatinagor. Pembangunan Gedung Riset dan Museum Energi dan Mineral Gedung Energi Tahap III. Penyelesaian pembangunan gedung Lab. FTMD dengan sumber dana dari DIPA Kementerian Perindustrian. g. Asrama Sangkuriang. h. Gedung SBM-Freeport.
Secara agregat, rencana kegiatan dan perkiraan biaya kegiatan ITB pada tahun 2017, dan perbandingannya dengan tahun 2016, adalah sebagai berikut. U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 15
Tabel D. Rencana Kegiatan dan Rencana Biaya Keseluruhan ITB Tahun 2016-2017 PROGRAM/KEGIATAN 1. PENDIDIKAN A. Program Sarjana B. Program S2 C. Program S3 2. PENELITIAN 3. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 4. PENGEMBANGAN A. NON PHLN 3) B. PHLN: Pengembangan ITB Tahap III (JICA Loan IP-553) TOTAL
RENCANA BIAYA (RP RIBU) 2016 2017 917.590.030 926.765.930 556.515.203 562.080.355 281.753.795 284.571.333 79.321.032 80.114.242 166.134.109 174.440.814 44.450.814 51.118.436 517.954.235 264.219.586 404.904.235 139.784.642 113.050.000 124.434.944 1.646.129.188 1.416.544.767
E. USULAN INVESTASI ITB 2017 Dari rencana kegiatan dan anggaran yang disusun oleh unit-unit kerja ITB pada tahun 2017 direncanakan belanja modal secara keseluruhan berjumlah Rp229.484.714.000,00 (termasuk belanja modal untuk proyek Pengembangan ITB Tahap III) dengan rincian seperti pada Tabel E. Tabel E. Usulan Investasi ITB Tahun 2017 KEGIATAN
USULAN INVESTASI 2016
2017
1.
PENDIDIKAN
51.414.934
55.348.176
2.
PENELITIAN
10.948.024
12.042.826
3.
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
2.794.751
3.227.937
4.
PENGEMBANGAN
351.889.891
158.865.774
A.
NON PHLN
243.674.891
34.430.830
B.
PHLN: Pengembangan ITB Tahap III (JICA Loan IP-553)
108.215.000
124.434.944
TOTAL
417.047.600
229.484.714
F. BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN KEGIATAN ITB 2017 F-1. Biaya Biaya penyelenggaraan dan pengembangan ITB pada tahun 2017 direncanakan berjumlah Rp1.416.544.767.162,00 mengalami penurunan sebesar 13,95% dibandingkan dengan rencana penerimaan tahun 2016. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2017 terjadi penurunan rencana anggaran BPPTNBH bila dibandingkan rencana anggaran BPPTNBH 2016, dan beberapa rencana penerimaan 2016 yang tidak akan ada pada tahun 2017.
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 16
Tabel F.1. Rencana Biaya Penyelenggaraan dan Pengembangan ITB 2016 – 2017 ## KOMPONEN BIAYA F.1.1. BIAYA (GAJI DAN TUNJANGAN PNS) 1. BIAYA DOSEN PNS A. Gaji Dan Tunjangan B. Tunjangan Profesi C. Tunjangan Kehormatan D. Uang Makan E. Tunjangan Profesi Non PNS 2. BIAYA TENAGA KEPENDIDIKAN PNS A. Gaji dan Tunjangan B. Uang Makan F.1.2. BIAYA (BPPTNBH) 1. OPERASIONAL A. Pendidikan A1. Perkulihan A2. Kerja Praktek A3. Tugas Akhir A4. Kuliah Lapangan A5. Praktikum B. Penelitian B1. Riset Unggulan ITB (termasuk Review, Monev) B2. Penyeleggaraan Konferensi Internasional B3. Penelitian Mahasiswa C. Pengabdian Kepada Masyarakat D. Manajemen D1. Layanan Perkantoran D2. Utilitas D3. Jasa Layanan Kebersihan D4. Operasi dan Pemeliharaan Bangunan dan Peralatan 2. BIAYA DOSEN NON PNS A. Gaji Dan Tunjangan B. Uang Makan C. Tunjangan Jabatan Statis D. Tunjangan Jabatan Dinamis 3. BIAYA TENAGA KEPENDIDIKAN NON PNS A. Gaji dan Tunjangan B. Uang Makan C. Tunjangan Jabatan Statis D. Tunjangan Jabatan Dinamis E. Insentif Pengajaran Asisten Akademik 4. INVESTASI A. Gedung dan Bangunan 5. PENGEMBANGAN A. Program Pemeringkatan Universitas WCU F.1.3. BIAYA (NON PNBP) 1. REMUNERASI DOSEN PNS A. Tunjangan Profesi Internal B. Tunjangan Jabatan Statis C. Tunjangan Jabatan Dinamis D. Insentif Kinerja 2. REMUNERASI DOSEN NON PNS A. Insentif Kinerja 3. REMUNERASI TENDIK PNS A. Tunjangan Transportasi B. Lembur C. Tunjangan Jabatan Statis D. Tunjangan Jabatan Dinamis E. Insentif Kinerja 4. REMUNERASI TENDIK NON PNS A. Tunjangan Transportasi B. Lembur C. Insentif Kinerja D. Remunerasi Pegawai Baru
BIAYA 2016 229.342.904
Belanja Pegawai Biaya Volume 233.377.340
Honor Terkait Kegiatan/Tim Satuan
Biaya
Volume
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
1.175 932 179 1.175 72
19.919.387 132.857 1.160.914 2.922.303 2.005.580 19.519.884 1.600.000 13.312.000 4.552.500 3.880.000 22.100.000 6.890.400 7.600.000 6.840.874 988.800 227.500 126.668 21.529.457 3.417.600 2.008.500 1.569.336 6.500.000 106.000.000 10.000.000 1.151.981.723
-
-
6.840.874 988.800 227.500 126.668 21.529.457 3.417.600 2.008.500 1.569.336 6.500.000
127 127 9 9
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
459 459 96 96 200
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
-
-
-
-
-
210.632.589 664.717 13.684.307 10.813.336 88.200.000 9.510.000 3.423.600 1.418.928 4.729.114 3.670.000 40.848.000 1.652.400 398.880 19.410.000 12.209.307
-
-
1.500.000 1.288.635
720
Pegawai Pegawai Pegawai
-
Volume
Belanja Barang Satuan
Biaya
-
88.505.535 48.544.980 23.476.356 9.410.880 3.130.956 53.251.099 7.057.534 43.208.736
664.717 13.684.307 10.813.336 88.200.000 9.510.000 3.423.600 1.418.928 4.729.114 3.670.000 40.848.000 1.652.400 398.880 19.410.000 -
Biaya
-
85.278.634 49.662.930 23.103.613 9.067.760 1.453.296 53.976.454 6.800.217 264.804.561
951 951
Belanja Modal
Satuan
Volume
TOTAL Satuan
-
233.377.340
1.500.000
-
-
59.000.000
-
-
123.028.264
-
-
-
-
-
-
-
31.851.826 132.857 1.160.914 2.922.303 2.005.580 19.519.884 1.600.000 13.312.000 4.552.500 3.880.000 22.100.000 6.890.400 7.600.000
1 1 1 1 1
Semester Semester Semester Semester Semester
31.851.826 132.857 1.160.914 2.922.303 2.005.580
260 21 1 60
Judul Kali Semester Judul
19.519.884 1.600.000 13.312.000 4.552.500
12 12 12 12
Bulan Layanan Bulan Layanan Bulan Layanan Bulan Layanan
3.880.000 22.100.000 6.890.400 7.600.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.840.874 988.800 227.500 126.668 21.529.457 3.417.600 2.008.500 1.569.336 6.500.000
-
56.000.000
2
Paket
-
-
-
56.000.000
3.000.000 170.485.714
3
Paket
5.500.000 574.023.489
3 Paket/Kegiatan
10.000.000 956.430.427
Org/Bulan
-
-
88.505.535 48.544.980 23.476.356 9.410.880 3.130.956 53.251.099 7.057.534 226.737.000
14 386 386 1.175
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
-
-
-
-
-
-
-
-
-
664.717 13.684.307 10.813.336 88.200.000
127
Pegawai
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9.510.000
951 263 218 218 951
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.423.600 1.418.928 4.729.114 3.670.000 40.848.000
459 102 459 112
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.652.400 398.880 19.410.000 12.209.307
KOMPONEN BIAYA
BIAYA 2016
Belanja Pegawai Biaya
5. PELAKSANAAN TRIDARMA PERGURUAN TINGGI A. Pendidikan 55.593.700 B. Penelitian 33.356.220 C. Pengabdian Kepada Masyarakat 22.237.480 6. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN A. Matrikulasi, Wawasan ITB 2017, Pendidikan Anti Korupsi 2.567.000 B. Bimbingan dan Konseling 990.000 C. Layanan Rawat Inap/Asuransi 700.000 D. Penerimaan Mahasiswa Baru dan Open House UKM (di LTPB) 750.000 E. Wisuda Prodi 150.000 F. Tracer study & kepuasan pengguna 300.000 G. Pendidikan dan latihan (Saturday lesson & success interview) 100.000 H. Gathering beasiswa dan apresiasi penyandang beasiswa 70.000 I. Partisipasi Lomba Tingkat Nasional dan Internasional 1.000.000 J. Penalaran Minat Bakat 594.600 K. Pengembangan Penalaran 595.000 L. Program Kewirausahaan Mahasiswa Wirausaha 510.000 M. Kegiatan UKM dan Olah Raga dan Kesenian 1.800.400 N. Voucher Makan Kantin RFID untuk Mahasiswa 970.200 O. Beasiswa Biaya Pendidikan Bidik Misi 47.423.000 P. Operasional TPB ITB (Perlengkapan Mahasiswa Baru, Perkuliahan TPB) 5.311.648 Q. Operasional Pascasarjana 7.680.300 R. Operasional Asrama 2.250.000 S. Operasional Sarana Olahraga 2.660.000 T. Operasional Perpustakaan 600.000 U. Operasional Pusat Bahasa 10.000.000 7. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG KEUANGAN, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN A. Koordinasi PTNBH, Multikampus, dan Pengembangan lainnya 5.120.680 B. Cadangan Pengembalian Biaya Pendidikan, dan Biaya Bank 7.000.000 C. Program Pengembangan dan Revitalisasi Peralatan Pendidikan 275.951.641 8. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG ORGANISASI DAN SUMBERDAYA A. Asuransi Kesehatan Pegawai 6.278.047 B. Kesejahteraan Pegawai (Darmawisata dan Seragam) 6.503.500 C. Tunjangan Tranportasi Pimpinan 726.000 D. Tata Kelola Aset 809.000 E. Keamanan dan Public Safety 7.772.964 F. Operasional Pengembangan Manusia dan Organisasi 615.000 G. Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesha 6.394.200 H. Revitalisasi Kendaraan Dinas Fakultas/Sekolah 9. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RISET, INOVASI DAN KEMITRAAN A. Operasional International Relation Office 890.000 B. Pengembangan Inovasi dan Aplikasi Industri dan Pengelolaan Paten 1.360.000 C. Operasional Pusat, Pusat Penelitian dan Kantor LPPM 1.812.000 10. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG ADMINISTRASI UMUM, ALUMI, DAN KOMUNIKASI A. Dies Natalis, Wisuda, dan Kegiatan Kehumasan 2.534.500 B. Kegiatan Kearsipan 1.006.000 C. Layanan Infrastruktur Data Sistem Informasi 1.220.000 D. Langganan Internet 6.800.000 E. Kepesertaan TEIN4 3.350.000 F. Lisensi Software Pendidikan 1.762.030 G. Sarana Infrastuktur Jaringan 3.450.000 H. Pemeliharaan Jaringan 1.570.000 11. OPERASIONAL KANTOR WMA, SENAT AKADEMIK 4.600.000 12. OPERASIONAL SATUAN 428.000 A. Akreditasi Internasional dan Nasional 9.500.000 13. PENGEMBANGAN A. Loan PHLN-JICA 113.050.000 B. ITB Multikampus Cirebon C. Pendamping Loan - JICA 600.000 14. Kerjasama Perguruan Tinggi (Prospektif) 284.245.331 Grand Total (Biaya Gaji dan Tunjangan PNS+ BPPTNBH+ NonPNBP) 1.646.129.188
Volume
Honor Terkait Kegiatan/Tim Satuan
Biaya
Volume
Belanja Modal
Satuan
Biaya
Volume
-
-
-
-
-
-
5.559.370 3.335.622 2.223.748 10.000.000 -
2 -
-
-
-
-
-
-
4.800.000
12
1.762.030 3.450.000 -
1 1 -
-
-
487.218.665
-
-
1.288.635 2.788.635
635 -
-
124.434.944 14.920.000 229.485.714
4 2 -
Org/Bulan -
Belanja Barang Satuan
Biaya -
Paket Unit Paket Paket Paket Paket -
50.034.330 30.020.598 20.013.732 2.567.000 990.000 700.000 750.000 150.000 300.000 100.000 70.000 1.000.000 594.600 595.000 510.000 1.800.400 970.200 47.423.000 5.311.648 7.680.300 2.250.000 2.660.000 600.000 200.000 5.120.680 7.000.000 40.273.094 6.278.047 6.503.500 726.000 809.000 7.772.964 615.000 4.394.200 890.000 1.360.000 1.812.000 2.534.500 1.006.000 1.220.000 3.810.000 3.350.000 1.570.000 4.600.000 428.000 6.398.000 3.791.365 225.000 284.245.331 697.051.753
Volume
TOTAL Satuan
2 2 2
Semester Semester Semester
55.593.700 33.356.220 22.237.480
1 1 1 1 3 1 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
TAHUN TAHUN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TAHUN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN
2.567.000 990.000 700.000 750.000 150.000 300.000 100.000 70.000 1.000.000 594.600 595.000 510.000 1.800.400 970.200 47.423.000 5.311.648 7.680.300 2.250.000 2.660.000 10.600.000 200.000
12 12 1
BULAN BULAN KEGIATAN
5.120.680 7.000.000 40.273.094
12 1 12 4 12 12 12
BULAN KEGIATAN BULAN KEGIATAN BULAN BULAN BULAN
6.278.047 6.503.500 726.000 809.000 7.772.964 615.000 4.394.200 4.800.000
12 4 12
BULAN KEGIATAN BULAN
890.000 1.360.000 1.812.000
12 12 1 1 1 1 12 -
BULAN BULAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
2.534.500 1.006.000 1.220.000 3.810.000 3.350.000 1.762.030 3.450.000 1.570.000 4.600.000 428.000 6.398.000
1 1
KEGIATAN BULAN KEGIATAN TAHUN
124.434.944 20.000.000 225.000 284.245.331 1.416.544.767
F-2. Sumber Pembiayaan SUMBER PEMBIAYAAN F2.1. APBN
2016
2017
713.197.465
640.549.284
229.342.904
233.377.340
-
-
c. Alokasi Dana Khusus Sarpras
106.000.000
56.000.000
d. Subsidi BOPTN
264.804.561
226.737.000
a. Gaji PNS b. Non Gaji (Operasional, Beasiswa, dll)
e. PHLN - JICA
113.050.000
124.434.944
932.931.723
775.995.483
a. UKT
415.250.153
415.250.153
b. Kerjasama
284.245.331
284.245.331
10.000.000
30.000.000
7.500.000
10.500.000
-
20.000.000
215.936.240
16.000.000
1.646.129.188
1.416.544.767
F2.2. DANA MASYARAKAT
c. Pengelolaan Kekayaan PTNBH d. Usaha PTNBH e. APBD f. Penerimaan Lainnya TOTAL
Keterangan: 1) Seperti halnya pada tahun 2015 dan 2016, pada tahun 2017 anggaran belanja pegawai PNS ITB dikelola dalam DIPA Satker Setjen Kemristekdikti (PTN BH – ITB). Proyeksi anggaran belanja gaji dan tunjangan PNS tahun 2017 didasarkan pada rencana anggaran tahun 2016 untuk komponen belanja yang sama. 2) Proyeksi Anggaran BPPTNBH tahun 2017 didasarkan pada pagu alokasi BPPTNBH operasional tahun 2016. 3) UKT (Uang Kuliah Tunggal) ITB pada tahun 2017 akan ditetapkan sama dengan tahun 2016. Jumlah mahasiswa yang membayar UKT pada tahun 2017 diproyeksikan akan sama dengan jumlah pada tahun 2016.
F.2.1 Standar Biaya Dalam melaksanakan operasional program kerja dan anggaran, khususnya yang berkaitan dengan belanja honorarium dan beberapa belanja jasa, digunanakan standar biaya satuan yang ditetapkan melalui Peraturan Rektor ITB Nomor 016/PER/I1.A/KU/2015 tanggal 30 Januari 2015. Standar biaya yang dimaksud secara lebih jelas disajikan dalam Lampiran 2.
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 17
G. PENUTUP – Manajemen Risiko Pada tahun 2017 diperkirakan masih akan terjadi sejumlah perubahan berkaitan dengan sistem pengelolaan ITB sejalan dengan perkembangan kebijakan pemerintah mengenai PTN Badan Hukum. Dalam implementasinya pada tahun anggaran 2016 berjalan, sejumlah perubahan terkait dengan sistem tata kelola ITB dapat mungkin terjadi, dan berdampak pada kebutuhan pendanaan dan sistem pengelolaan anggaran dan keuangan ITB. Keberhasilan ITB dalam menjawab tantangan yang dihadapi sangat tergantung dari keberhasilannya dalam menyiapkan organisasi dan tata kelola ITB serta sumber daya yang diperlukan. Peningkatan kinerja ITB akan tercermin dan dipengaruhi oleh program yang berhasil dilakukan, dan hal ini dapat tercermin dari kelayakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) ITB. Namun demikian perencanaan penganggaran (budgeting) yang baik perlu disertai dengan rencana implementasi yang mencakup kegiatan evaluasi dan pengendalian. Usaha ini merupakan suatu bentuk jaminan atas tercapainya tujuan penganggaran. Sebagaimana disampaikan di atas, penganggaran ITB dilandasi oleh prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta mendorong peran dan otonomi di level pelaksana atau operasional (desentralisasi). Dengan prinsip transparansi, kebijakan anggaran dilaksanakan secara terbuka dan diketahui oleh pihak-pihak yang berwenang (lembaga normatif, badan pembina/pengawas horisontal) dan dilaporkan secara reguler kepada pimpinan (atasan) langsung. Akuntabilitas menjamin tersedianya pertanggungjawaban, serta mengikuti suatu sistem dan prosedur yang ditetapkan. Pengendalian anggaran adalah pemenuhan realisasi anggaran yang disertai dengan tanggung jawab pelaksana dan pengambil keputusan dalam memenuhi persyaratan kebijakan dan kesesuaian anggaran terhadap hasil secara aktual. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan penganggaran dan menjadi dasar yang kuat untuk melakukan revisi yang diperlukan. Dengan demikian, pengendalian penganggaran adalah sebuah rencana untuk masa depan (advanced planning) atas setiap kegiatan organisasi yang terkendali secara keseluruhan. Pengendalian anggaran ini dimulai dari tahap persiapan anggaran, koordinasi dengan pihak terkait yang mencerminkan bentuk tanggung jawab, penilaian kesesuaian kinerja aktual terhadap penyerapan anggaran, dan tindakan terhadap hasil yang dicapai agar sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, perlu disusun kebijakan untuk pengendalian anggaran, serta sistem untuk pengendaliannya.
G-1. Kebijakan Pengendalian Anggaran
Pengendalian anggaran (terutama yang bersifat rutin) dilakukan dengan upaya maksimum aplikasi standar pembiayaan (standard costing) yang diarahkan pada maksimasi efisiensi dan pengelolaan.
Untuk mendapatkan kepastian tanggung jawab serta kewenangan, penggunaan standar pembiayaan ditetapkan oleh sebuah unit yang menjadi acuan dalam pengendalian anggaran yang beroperasi secara rutin. U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 18
Pengendalian anggaran perlu dilandasi oleh penetapan sasaran termasuk indikatornya sebagai dasar dalam mengukur kinerja aktual sekaligus sebagai ukuran efisiensi penggunaan anggaran
Evaluasi terhadap perbedaan (variance) antara kinerja aktual dan penggunaan anggaran diantisipasi sebelumnya dengan identifikasi faktor terkendali dan tidak terkendali yang mempengaruhinya.
G-2 Sistem Pengendalian Anggaran Kegiatan pengendalian anggaran secara umum dapat dilakukan secara langsung (real time) dengan menggunakan bantuan teknologi informasi. Kegiatan ini mencakup informasi tentang anggaran yang direncanakan, anggaran yang sudah digunakan, anggaran yang akan digunakan, serta sisa anggaran (balance). Sistem Keuangan ITB telah dapat melaksanakan fungsi ini, namun setiap transaksi belum terkait dengan program. Dalam sistem pengendalian anggaran yang baik, setiap transaksi anggaran yang diajukan perlu dikaitkan secara langsung dan rinci dengan kegiatan yang dilakukan dalam ukuran (prosentase capaian) yang telah direncanakan sebelumnya. Kemampuan sistem pengendalian anggaran dan keuangan pada sistem keuangan PTNBH, direpresentasikan oleh kecepatan informasi penyerapan anggaran. Hal ini membantu untuk mengindentifikasi kemajuan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran dan memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi dengan lebih lebih cepat, sehingga rencana kegiatan dan target kinerja dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Akurasi dan kecepatan informasi balikan (feedback) mengenai realisasi anggaran juga dapat membantu menentukan waktu perubahan (cutoff) dari ke sistem pengelolaan lama ke sistem pengelolaan baru.
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 19
LAMPIRAN 1 Rencana Belanja Gaji dan Tunjangan ITB 2017 A. Struktur Remunerasi I. KEBIJAKAN UMUM 1. ITB menerapkan Sistem Remunerasi ITB PTN Badan Hukum yang bertujuan untuk memenuhi aspek keadilan internal (internal fairness) dan daya tawar eksternal (external competitiveness). 2. Konsep Remunerasi ITB terdiri dari 3 komponen (3P) yakni: a. Pay for Person (P1); b. Pay for Position (P2); c. Pay for Performance (P3). 3. Remunerasi Dosen ITB ditetapkan sesuai dengan Kontrak Kinerja Dosen yang mencakup kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban minimal setara 12 satuan kredit semester (sks) dan maksimal 16 satuan kredit semester (sks) per semester. Setiap kegiatan dosen dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi didasarkan pada penugasan dari pimpinan ITB yang berwenang. Pencapaian Kontrak Kinerja Dosen dievaluasi di akhir semester oleh Tim Evaluasi Capaian Kinerja. 4. Remunerasi Tenaga Kependidikan ditetapkan sesuai dengan Kontrak Kinerja Tenaga Kependidikan berdasarkan ukuran kinerja tugas jabatan dan kontribusi tenaga kependidikan terhadap kinerja unit kerja yang bersangkutan. Pencapaian Kontrak Kinerja Tenaga Kependidikan dievaluasi di akhir semester oleh Tim Evaluasi Capaian Kinerja. II. KOMPONEN REMUNERASI ITB 1. Komponen remunerasi dosen ITB terdiri atas: a. Pay for Person (P1), terdiri dari: 1) Gaji Pokok Komponen penghasilan dasar yang diberikan secara tetap setiap bulan yang besarannya mengacu pada ketentuan pemerintah. 2) Uang Makan Dibayarkan setiap bulan berdasarkan kehadiran yang besarannya mengacu pada ketentuan pemerintah. 3) Tunjangan Hari Raya Dibayarkan setahun sekali dan besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor. 4) Gaji ke-13 Dibayarkan setahun sekali dan besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor. b. Pay for Position (P2), terdiri dari: 1) Tunjangan Profesi Dibayarkan setiap bulan dan diberikan kepada dosen yang besarannya mengacu pada ketentuan pemerintah. U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 20
2) Tunjangan Kehormatan Dibayarkan setiap bulan dan diberikan kepada dosen dengan jabatan guru besar yang besarannya mengacu pada ketentuan pemerintah. 3) Tunjangan Jabatan Fungsional Dibayarkan setiap bulan dan diberikan kepada dosen yang memiliki jabatan fungsional yang ditetapkan oleh pemerintah, yang besarannya mengacu pada ketentuan pemerintah. 4) Tunjangan Jabatan Struktural Dibayarkan setiap bulan kepada dosen yang menduduki jabatan struktural yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor. c. Pay for Performance (P3) Berupa Insentif Peningkatan Kinerja (IPK), yang diberikan kepada dosen berdasarkan Kontrak Kinerja Dosen (beban minimal penugasan setara 12 sks dan maksimal 16 sks per semester) yang mencantumkan beban kerja dosen dan hasil evaluasi kinerja. IPK dibayarkan setiap bulan berdasarkan nilai capaian kinerja pada semester sebelumnya. Besaran IPK dosen ditetapkan dengan Keputusan Rektor. 2. Komponen remunerasi tenaga kependidikan terdiri atas: a. Pay for Person (P1), terdiri dari: 1) Gaji Pokok Komponen penghasilan dasar yang diberikan secara tetap setiap bulan yang besarannya mengacu pada ketentuan pemerintah. 2) Uang Makan Dibayarkan setiap bulan berdasarkan kehadiran yang besarannya mengacu pada ketentuan pemerintah. 3) Uang Transportasi Dibayarkan setiap bulan berdasarkan kehadiran yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor. 4) Uang Lembur Dibayarkan setiap bulan dan hanya diberikan kepada tenaga kependidikan yang menduduki jabatan fungsional. Besaran uang lembur mengacu pada ketentuan pemerintah. 5) Tunjangan Hari Raya Dibayarkan setahun sekali dan besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor. 6) Gaji ke-13 Dibayarkan setahun sekali dan besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor. b. Pay for Position (P2), terdiri dari: 1) Tunjangan Fungsional (Pustakawan, Laboran) Dibayarkan setiap bulan dan diberikan kepada tenaga kependidikan yang memiliki jabatan fungsional sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah dan besaran tunjangannya mengacu pada ketentuan pemerintah. 2) Tunjangan Jabatan Struktural U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 21
Dibayarkan setiap bulan kepada tenaga kependidikan yang menduduki jabatan struktural yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor. c. Pay for Performance (P3) Berupa Insentif Peningkatan Kinerja (IPK), yang dibayarkan setiap bulan kepada tenaga kependidikan sesuai grade (kelas) jabatan masing-masing pegawai dan besarannya sesuai dengan nilai capaian kinerja masing-masing tenaga kependidikan pada semester sebelumnya. Tarif IPK tenaga kependidikan disesuaikan dengan grade (kelas) jabatan yang dengan Keputusan Rektor. III. PENUGASAN DAN KONTRAK KINERJA PEGAWAI ITB 1. Penugasan dan Kontrak Kinerja Dosen ITB, sebagai berikut: a. Dosen ITB mengemban tugas-tugas Tridharma Perguruan Tinggi dan karenanya melekat jabatan fungsional dosen. Penempatan jabatan fungsional dosen mengikuti ketentuan pemerintah. b. Dosen ITB yang menduduki jabatan struktural diberikan tunjangan jabatan struktural. c. Setiap dosen ITB pada awal tahun wajib menyusun dan menuliskan beban kerja dosen dan sasaran kerjanya pada Sistem Penugasan Kerja (SPK) Dosen ITB. Sistem Penugasan Kerja (SPK) Dosen wajib mendapat persetujuan pimpinan yang berwenang sebagai komitmen Kontrak Kinerja Dosen ITB. d. Dosen ITB yang tidak melakukan penyusunan dan memperoleh persetujuan atas Sistem Penugasan Kerja (SPK) Dosen tidak diberikan Insentif Peningkatan Kinerja (IPK). 2. Penugasan dan Kontrak Kinerja Tenaga Kependidikan ITB, sebagai berikut: a. Tenaga kependidikan ITB mengemban tugas mendukung penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Institut Teknologi Bandung. b. Penugasan tenaga kependidikan ITB dibedakan atas 2 (dua) kelompok: c. Penugasan dalam jabatan struktural; d. Penugasan dalam jabatan fungsional. e. Kelas Jabatan bagi tenaga kependidikan ITB ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor ITB. f. Setiap tenaga kependidikan ITB di awal tahun wajib menyusun dan menuliskan sasaran kerjanya pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Sasaran Kerja Pegawai (SKP) wajib mendapat persetujuan pimpinan yang berwenang sebagai komitmen Kontrak Kinerja Tenaga Kependidikan. g. Tenaga kependidikan yang tidak melakukan penyusunan SKP dan/atau tidak menandatangani Kontrak Kinerja Tenaga Kependidikan tidak diberikan Insentif Peningkatan Kinerja (IPK).
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 22
KELAS JABATAN TENAGA KEPENDIDIKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NO
KELAS JABATAN
JABATAN STRUKTURAL
JABATAN FUNGSIONAL
1. 2.
17 16
N/A N/A
3.
15
4.
14
5.
13
6.
12
7.
11
8.
10
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
9 8 7 6 5 4 3 2 1
N/A N/A Direktur Ketua Lembaga (selain LPPM) Wakil Ketua Lembaga (selain LPPM) Wakil Direktur Kepala UPT Sekretaris LPPM Sekretaris Bidang Satuan Sekretaris Lembaga (selain LPPM) Kepala Sub Direktorat Kepala Bagian Wakil Kepala UPT Kepala Divisi Kepala Bidang Supervisor Audit Kepala Seksi Kepala Sub Bagian Kepala Sekretariat Kepala Satuan Pengamanan Wakil Kepala Satuan Pengamanan Koordinator N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
N/A
Ahli Utama
Ahli Madya
Ahli Muda Ahli Pertama Pranata Utama Pranata Madya Pranata Muda Pranata Pertama Staf Muda Staf Pertama Pendukung Muda Pendukung Pertama N/A N/A
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 23
LAMPIRAN 2 Peraturan Rektor Tentang Standar Biaya
U S U L A N R K A T 2 0 1 7 – I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G | 24