Nanik Suprihatin, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas I...
107
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SEMESTER II TAHUN 2014/2015 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI MODEL BELAJAR PICTURE AND PICTURE DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK
Oleh: Nanik Suprihatin SDN 2 Surodakan Kabupaten Trenggalek
Abstrak. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa Kelas I Semester II SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 melalui penerapan model belajar picture and picture dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek oleh guru kelas I SDN 2 Surodakan. Penelitian dilakukan di Kelas I SDN 2 Surodakan dan dilaksanakan pada Semester II Tahun 2014/2015 selama dua bulan, dimulai bulan Pebruari sampai Maret 2015. Dalam pembelajaran Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan menggunakan pembelajaran picture and picture, peneliti melakukan tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Peneliti mempersiapkan gambar sebagai media pembelajaran. Siswa diberi kesempata secara merata untuk mengaktualiasi. Pembelajaran Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan efektif digunakan dengan pembelajaran picture and picture hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yaitu pada siklus I: 78,08 dengan ketuntasan 76,92% dan siklus II: 88,46 dengan ketuntasan belajar 96,15%. Kata kunci: Picture and picture, Prestasi Belajar, Penjumlahan dan Pengurangan
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas ialah aritmatika, aljabar, geometri dan analisis (analysiss) dimana arti dari aritmatika mencakup antara lain teori bilangan dan statistik, selain itu Matematika adalah ratunya ilmu (matematice is the queen science) maksudnya antara lain ialah bahwa Matematika itu tidak tergantung pada bidang studi lain, misalnya bahasa, dan agar dapat dipahami orang dengan tepat kita harus menggunakan simbul dan istilah yang cermat yang disepakati secara bersama. (Suryana D, 2012:65)
Topik-topik dalam Matematika itu tersusun secara hirarki mulai dari yang mendasar atau sudah sampai kepada yang paling sukar.Setiap orang yang ingin belajar Matematika dengan baik harus melalui jalur-jalur pasti telah tersusun secara logis.Di samping itu setelah anak memahami fakta, keterampilan konsep dan aturan obyek-obyek langsung itu harus dilatih dan di fahamkannya juga. Ia harus hafal simbul, notasi, definisi, aturan, prosedur rumus, dalil yang lainlainnya agar penerapannya pada situasi yang baru lancar mengenai pemahaman suatu konsep atau dalil yang merupakan prasarat itu dapat secara intensif dan dapat pula secara deduktif. (depdiknas, 2010:121-124)
108
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
Hasil pengamatan lapangan diketahui bahwa pembelajaran kooperatif di kelas 1 tidak berjalan secara efektif, kemampuan guru untuk membangkitkan sikap berani siswa untuk bertanya atau memberikan tanggapan masih rendah, pembelajaran masih berpusat pada guru, dan penggunaan metode yang tidak memperhatikan keaktifan siswa dan kondisi siswa yang merasa jenuh karena proses pembelajarannya masih monoton yang hanya dengan ceramah. Hal ini berakibat pada hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan yang belum mencapai ketuntasan minimal yang di tetapkan sekolah yaitu 70. Dan tentunya juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai.Lebih lanjut dijelaskan secara operasional bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai merupakan penguasaan, pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh siswa lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka-angka yang diberikan oleh guru. (Suharsimi Arikunto, 2011:95) Prestasi belajar adalah besar kecilnya nilai yang dapat diraih oleh siswa setelah mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Di samping itu prestasi belajar merupakan salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang diikutinya selama di sekolah.Dengan demikian prestasi belajar seorang siswa dapat ditandai dari hasil belajar batasan rangking tertentu. Batasan rangking tersebut dapat dijadikan ukuran penentuan keberhasilan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Misalnya naik kelas, tidak naik kelas atau kelulusan siswa dapat ditentukan dari hasil belajarnya. (Winkel, 2013:115)
Dalam kaitannya dengan perubahan perilaku siswa sebagai prestasi belajar yaitu (1) informasi verbal, (2) ketrampilan intelektual, (3) ketrampilan motorik, (4) sikap dan (5) siasat kognitif. (Elida Prayitno, 2012:99). Berdasarkan pendapat Bloom dalam sudjana (1992:18) tersebut, bahwa prestasi belajar siswa dapat dirujuk pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.Selanjutnya Bloom mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga domain yakni pengetahuan, sikap dan ketrampilan.Dalam kaitannya dengan prestasi belajar siswa di sekolah, memberikan konsep yang lebih tegas lagi yaitu hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan tes standar sebagai alat pengukur keberhasilan belajar seorang siswa. Windardi (2011:28) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu dapat bersifat eksternal dan internal. Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah model pembelajaran picture and picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. (Windardi, 2011:112) Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran
Nanik Suprihatin, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas I...
harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran. Kelebihan model pembelajaran ini adalah: (a) Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa; (b) Melatih berpikir logis dan sistematis; (c) Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir; (d) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik; (e) Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas Kekurangan model pembelajaran ini adalah: (a) Memakan banyak waktu; (b) Banyak siswa yang pasif; (c) Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas; (d) Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek oleh guru kelas I SDN 2 Surodakan. Penelitian dilakukan di Kelas I SDN 2 Surodakan dan dilaksanakan pada Semester II Tahun 2014/2015 selama dua bulan, dimulai bulan Februari sampai Maret 2015. Obyek dalam kegiatan penelitian ini adalah siswa Kelas I SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa. Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan be-
109
berapa instrumen penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi. Lembar Observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi.Lembar observasi terstruktur digunakan untuk meningkatkan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan untuk mengungkapkan aktifitas guru.Butir-butir observasi supervisi dan observasi terstruktur terlebih dahulu direncanakan oleh peneliti; (2) Lembar Tes Tertulis. Lembar tes tertulis berupa tes hasil belajar berbentuk uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran. Tes dilakukan tiap akhir siklus; (3) Lembar Angket. Lembar angket untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyataan yang diharapkan dapat mengukur besarnya minat belajar siswayang nantinya untuk mengetahui tingkat prestasi siswa.Siswa diberikan memilih beberapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah; (4) Daftar nilai. Daftar nilai berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklusyang masingmasing meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Masingmasing siklus terdiri dari 1 pertemuan.Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan oleh peneliti, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus be-
110
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
rikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas, pada siklus dalam penelitian tindakan yang diberikan berupa penggunaan alat peragadalam proses pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Refleksi Awal Pada refleksi awal ini peneliti akan memaparkan sekilas tentang keberadaan SDN 2 Surodakan. SDN 2 Surodakan merupakan sekolah favorit di kecamatan Trenggalek. Anemo masyarakat yang tinggi untuk menyekolahkan putra-putrinya di SDN 2 Surodakan mendorong para pendidik untuk terus mengembangkan kemampuannya. SDN 2 Surodakan dipimpin oleh Ibu Hj. Wiji Utami, S.Pd, M.Pd pada tahun pelajaran 2014/2015 telah banyak mengukir prestasi akademik maupun non akademik. Input dan out put pesert didik sebagai salah satu penentu keberhasilan pendidikan di SDN 2 Surodakan perlu diasah sejak siswa berada di kelas I. Pada tanggal 5 Pebruari 2015, peneliti mengajukan surat ijin kepada kepala sekolah. Peneliti selaku Guru Kelas I menjelaskan alasan penelitian tinakan kelas dilakukan. Pada tanggal 6 Pebruari 2015, peneliti menerima surat balasan ijin penelitian dari kepala sekolah. Keesokan harinya pada tanggl 7 Pebruari 2015, peneliti mempersiapkan format penelitian yang tediri dari catatan lapangan, surat kesediaan kolaborator penelitian, silabus, RPP, format penilaian, dan format pengamatan. Perencanaan (Planning) Pada tanggal 13 Pebruari 2015 persiapan penelitian telah selesai dilakukan. Langkah pertama yang dilakukan oleh
peneliti, melakukan komunikasi dengan teman sejawat untuk menjadi kolaborator penelitian. Kolaborator penelitian ini adalah Ibu Sunarti, S.Pd. Beberapa perencanaan yang dirancang oleh peneliti dalam melaksanakan pemberian tindakan perbaikan kelas adalah sebagai berikut: (a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada model pembelajaran picture and picture; (b) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode tersebut diaplikasikan; (c) Membuat/mempersiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka memperlancar proses pembelajaran tersebut berupa gambar, papan tempel, paku tusuk (paku payung); (d) Mendesain alat evaluasi tes prestasi. Pelaksanaan (Action) Pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran dengan matematikan menggunakan picture and picture pada pertemuan pertama hari Rabu tanggal 22 Pebruari 2015, meliputi: (a) Pukul 07.00 WIB, peneliti dengan didampingi oleh kolaborator penelitian memasuki ruang Kelas I. posisi kolaborator penelitian selaku pengamat berada di bagian belakang, dengan tujuan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa. Pada kegiatan apersepsi guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan rekannya dan memimpin doa. Setelah itu guru melakukan eksplorasi dengan mengeluarkan gambar buah. Siswa diminat untuk menebak jumlah buah pada gambar; (b) Pada pukul 07.15 WIB, guru memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti. Guru menempelkan gambar buah pada papan. Siswa diminta untuk menghitung jumlah buah pada gambar. Guru menambahkan gambar di papan, siswa diminta untuk menghitung jumlah semua buah yang ada. Selanjutnya guru memberi-
Nanik Suprihatin, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas I...
kan sebuah soal. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal dengan menggunakan gambar. Anemo siswa yang tinggi untuk mencoba mengerjakan, guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan; (c) Pukul 07.45, guru memberikan tugas mandiri. Pukul 08.20 WIB, siswa selesai mengerjakan tugas mandiri. Guru meminta untuk saling menukar jawabannya; (d) Pukul 08.45 WIB, kegiatan pembelajaran berakhir. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Guru tidak lupa memberikan PR. Pada akhir pembelajaran ditutup dengan doa Pertemuan kedua hari Kamis tanggal 23 Pebruari 2015. Pada pertemuan kali ini guru memberikan tes evaluasi. Pengamatan (Observation) Selama pembelajaran berlangsung, observer melakukan kegiatan pengamatan secara klasikal dengan menggunakan format pengamatan. Dari hasil pengamatan terekam bahwa guru menguasai kelas secara merata, RPP telah dibuat, waktu yang digunakan sesuai rencana, melaksanakan evaluai. Refleksi Berdasarkan hasil pantauan observer maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan bahwa kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hanya saja guru lebih meningkatkan komunikasi dengan siswa. Siklus Kedua Perencanaan (Planning) Perencanaan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I. Format pengamatan sama dengan format pengamatan siklus I Pelaksanaan (Action) Hari Selasa tanggal 7 Maret 2015 pukul 07.00 WIB, peneliti dengan didampingi oleh kolaborator penelitian memasuki
111
ruang Kelas I posisi kolaborator penelitian selaku pengamat berada di bagian belakang, dengan tujuan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa, meliputi: (a) Pukul 07.00 WIB, guru melakukan kegiatan apersepsi guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan rekannya dan memimpin doa. Setelah itu guru melakukan eksplorasi dengan mengeluarkan gambar. Siswa diminta untuk menebak jumlah benda pada gambar; (b) Pada pukul 07.15 WIB, guru memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti. Guru menempelkan gambar benda pada papan. Siswa diminta untuk menghitung jumlah benda pada gambar. Guru mengurangi gambar di papan dengan sebuah bilangan satuan, siswa diminta untuk menghitung jumlah semua benda yang ada. Selanjutnya guru memberikan soal pada masing-masing kelompok. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal dengan menggunakan gambar. Guru melakukan undian untuk memberikan kesempatan siswa menampilkan hasil pekerjannya dengan menggunakan media gambar yang telah disiapkan oleh guru; (c) Pukul 07.45, guru memberikan tugas mandiri. Pukul 08.20 WIB, siswa selesai mengerjakan tugas mandiri. Guru meminta untuk saling menukar jawabannya; (d) Pukul 08.45 WIB, kegiatan pembelajaran berakhir. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Guru tidak lupa memberikan PR. Pada akhir pembelajaran ditutup dengan doa. Pertemuan kedua hari Kamis tanggal 8 Maret 2015. Pada pertemuan kedua ini guru memberikan tes evaluasi. Pengamatan (Observation) Selama pembelajaran berlangsung, observer melakukan kegiatan pengamatan secara klasikal dengan menggunakan format pengamatan yang sama dengan siklus I menunjukkan bahwa aktivitas guru dan siswa
112
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
sudah sesuai dengan keiteria aktivitas yang direncanakan. Segala kendala aktivitas pembelajaran dapat teratasi dengan baik pada siklus II. Refleksi Berdasarkan hasil pantauan observer maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan bahwa kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan sangat baik. Prestasi belajar siswa sudah mneingkat sesuai dengan yang direncanakan. Untuk itu penelitian ini berakhir pada siklus II. Aktivitas pembelajaran Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh oserver terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas sesuai dengan Tabel 1. Dari Tabel 1 dan 2 menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam menerapkan metode picture and picture pada siklus I mendapatkan persentase sebesar 64,06% meningkat menjadi 79,69% pada akhir siklus I. artinya guru dapat dengan sangat baik menerapkan metode picture and picture dalam pembelajaran. Dengan optimalnya tindakan per-
baikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru maka aktivitas belajar siswa semakin aktif, yaitu pada siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 64,17% meningkat menjadi 76,67% pada akhir siklus II. artinya siswa dapat menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa Dari hasil data, prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan Pendekatan Contekstual menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui dari Tabel 3. Dari Tabel 3 tampak bahwa nilai ratarata pada siswa Kelas I SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek siklus I: 78,08 dengan ketuntasan 76,92 % dan siklus II: 88,46 dengan ketuntasan belajar 96,15%. Dengan demikian maka penelitian ini berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk memperjelas hasil prestasi belajar siswa peneliti tampilkan grafik pada Gambar 1.
Table 1 Aktivitas Belajar Guru Selama Siklus I & II No Indikator 1 Guru membuat RPP 2 Waktu yang digunakan sesuai rencana 3 Materi yang diberikan sesuai dengan RPP 4 Guru melakukan pengaturan ruangan 5 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan 6 Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata 7 Guru membimbing siswa dalam diskusi 8 Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar 9 berlangsung 10 Guru memberikan pertanyaan yang relevan 11 Guru memberiakn penguatan yang positif 12 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas 13 Metode pembelajaran berpusat pada siswa 14 Guru melaksanakan evaluasi 15 Guru memberikan penghargaan 16 Guru memberikan tugas kepada siswa Jumlah Rata-rata
Pertemuan 1 3 3 3 3 3 3 3 2
Pertemuan 2 4 4 4 3 3 3 3 3
2
3
3 3 2 2 2 2 2 41 64,06
3 3 3 3 3 3 3 51 79,69
Nanik Suprihatin, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas I... Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I Dan II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Indikator Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan guru Membaca materi yang ditugaskan guru dengan sungguh-sungguh Menyatakan atau mengeluarkan gagasan Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Melaporkan hasil diskusi kelompok Mendengarkan petunjuk guru Mendengarkan penjelasan guru Menulis jawaban LKS Menggambar jaring-jaring balok dan kubus Aktif bekerja sama dalam kelompok Mengerjakan tugas guru dengan sebaik-baiknya Menyelesaikan tugas tepat waktu Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman Mengikuti setiap instruksi yang diberikan guru Jumlah Rata-rata
Table 3 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Siswa Alfath Fadillah P Aryasatya Janitra Sakti Aulia Lous Zahra M Ayu Syifaani O Beryl Clarabelle Jocelin S Darma Nuriyah Elsindy Primacesa Sugiarso Fachrizal Harry Purboaji Fahmi Hasan Isma’il Fazagita Restu Cahyani Genusa Tristamora Az Z Hyardan Hilda Wirasena Jacinda Mirza Ramadhina Luna Aurelia Muh. Adwa Dhiaulhaq Muh. Taufik Hidayat P Nabila Lady Afitza Rafi Dzaki Danendra Rara Rania Nusantara Saniyatus Salamah Syaiful Fi Ramadhani Wika Rwahyu Mareta Wisnu Aditya Yelita Ivena Neva Aquila Zakaria Ananda Cahya A Naufal Widiakata Jumlah Rata-Rata
Nilai 80 80 80 80 80 80 70 100 100 60 90 60 60 90 60 100 60 60 80 80 80 80 80 80 80 80 2030 78,08
Siklus I Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas T T T T T T T T T TT T TT TT T TT T TT TT T T T T T T T T 20 6 76,92 23,08
Nilai 90 100 90 100 90 100 100 70 90 80 80 80 90 80 80 60 80 90 100 80 90 100 90 100 90 100 2300 88,46
Siklus I P1 P2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 77 64,17
113
Siklus II P1 P2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 76,67
Siklus II Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas T T T T T T T T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T 25 1 96,15 3,85
114
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
PENUTUP Kesimpulan Dalam pembelajaran Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan menggunakan pembelajaran picture and picture, peneliti melakukan tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Peneliti mempersiapkan gambar sebagai media pembelajaran. Siswa diberi kesempata secara merata untuk mengaktualiasi Pembelajaran Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan efektif digunakan dengan pembelajaran picture and picture hal ini dapat dilihat drai prestasi belajar siswa yaitu pada siklus I: 78,08 dengan ketuntasan 76,92% dan siklus II: 88,46 dengan ketuntasan belajar 96,15%.
Saran Pembelajaran matematika yang telah diuraikan di atas, hendaknya didukung secara kontinyu mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan pengukuran panjang. Hendaknya pihak sekolah lebih banyak menyediakan media pembelajaran untuk pelajaran Matematika yang bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran. Metode picture and picture bukan satu-satunya strategi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran. Artinya guru perlu mengembangkan strategi belajar dengan teknik lain agar proses belajar siswa lebih variatif. Dengan peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto Suharsimi. 2011. Perosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Aksara Baru.
Depdiknas. 2010. Pedoman Teknis Pelaksanaan CAR (Classroom Action Research), Jakarta, Depdiknas Prayitno, Ellida. 2012. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPIK, Derdikbud.
Nanik Suprihatin, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas I...
Suryana, D. 2012. Belajar Aktif Matematika, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas. Winkel. 2013. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
115
Windardi, 2011, Pengenalan Metode Cooperative Learning.Malang: PPGIPSI.