NOTA KESEPAHAMAN ANTARA DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN FEDERAL BIDANG PARIWISATA (FEDERASI RUSIA) TENTANG KERJASAMA BIDANG PARIWISATA
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dan Badan Federal Bidang Pariwisata (Federasi Rusia), selanjutnya disebut Para Pihak, BERKEINGINAN untuk memajukan perluasan hubungan persahabatan antara bangsa Indonesia dan bangsa Rusia serta untuk lebih memahami kehidupan, sejarah dan warisan budaya kedua negara, MENYADARI bahwa pariwisata merupakan sarana yang penting untuk memperdalam saling pengertian, menunjukkan niat baik, dan meningkatkan hubungan persahabatan antara rakyat, BERDASARKAN Pada Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerjasama Kebudayaan yang ditandatangani di Kuala Lumpur tanggal 14 November 1998, dan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia tentang Kerjasama Ekonomi dan Teknik yang ditandatangani di Jakarta tanggal 12 Maret 1999, dan SESUAI DENGAN perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara, TELAH MENYETUJUI HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
Pasal 1 Para pihak akan memperkuat dan membangun kerjasama di bidang Pariwisata atas dasar persamaan hak, saling menguntungkan dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara dan perjanjian intemasional dimana Para Pihak menjadi peserta.
1
Pasal 2 Para Pihak akan mendukung terjalinnya kontak dan pengembangan kerjasama antara organisasi pariwisata Indonesia dan Rusia, termasuk sektor swasta, seperti di bidang investasi penanaman modal serta pariwisata dan jasa perjalanan yang berkaitan dengan pelayanan terkait.
Pasal3 Para Pihak akan berusaha keras mempermudah visa, ketentuan kepabeanan dan ketentuan formalitas lain yang berkaitan dengan pertukaran pariwisata antara kedua negara sesuai dengan perundangundangan nasional yang berlaku di kedua negara.
Pasal4 Para Pihak akan mendorong periwisata individu dan kelompok serta pertukaran para kelompok ahli dan kelompok khusus, untuk menghadiri festival musik dan teater, dan akan mempromosikan pariwisata melalui pertemuan, pameran, simposium, dan kongres.
Pasal 5 Dukungan keuangan untuk kunjungan serta pertukaran kelompok ahli dan wartawan yang mengkhususkan bidang pariwisata, serta kunjungan yang dilakukan berdasarkan Nota Kesepahaman ini, akan dikoordinasikan masing-masing untuk keperluan antara kedua belah pihak.
Pasal6 Para Pihak akan meningkatkan pertukaran statistik, referensi, periklanan dan informasi lain di bidang pariwisata, termasuk: 1.
Perundang-undangan dan peraturan lain yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata di negara masing-masing;
2.
Perundang-undangan nasional tentang perlindungan dan preservasi atas sumber daya alam dan budaya di daerah tujuan wisata;
3.
Informasi mengenai pengalaman manajemen hotel dan hal-hal lain dalam pelayanan pariwisata.
2
Pasal 7 Para Pihak akan membantu organisasi-organisasi Rusia dan Indonesia yang kompeten dalam pelatihan tenaga profesional di bidang pariwisata, pertukaran para pakar, pejabat dan wartawan, yang mengkhususkan bidang pariwisata.
Pasal8 Para Pihak akan membantu partisipasi organisasi-organisasi Indonesia dan Rusia pada berbagai pameran pariwisata internasional, yang diselenggarakan atas dukungan Para Pihak.
Pasal9 Para pihak akan mengkordinasikan dalam kerangka kerjasama Organisasi Pariwisata Dunia dan organisasi-organisasi kepariwisataan internasional lainnya.
Pasal 10 Kegiatan-kegiatan yang diatur dalam Nota Kesepahaman 1n1 akan dilaksanakan melalui pengaturan-pengaturan khusus, program-program atau proyek-proyek Para Pihak. Pengaturan-pengaturan khusus, program-program atau proyek-proyek tersebut harus menjabarkan, inter alia sasaran, pengaturan keuangan dan penjelasan rinci lain bagi implementasi pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.
Pasal 11 Setiap Pihak dapat menyetujui perubahan atau modifikasi Nota Kesepahaman ini. Perubahan ini atau modifikasi harus dibuat dalam sebuah Protokol terpisah dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.
Pasal 12 Perselisihan yang timbul antara Para Pihak mengenai penafsiran danjatau pelaksanaan dari Nota Kesepahaman ini harus diselesaikan secara damai melalui konsultasi danjatau negosiasi.
3
Pasal 13 Nota Kesepahaman ini akan mulai berlaku sejak tanggal penandatangan. Nota Kesepahaman ini akan berlaku selama 5 (lima) tahun dan secara otomatis akan diperbaharui untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, kecuali Para Pihak mengakhirinya dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis melalui saluran diplomatik 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa berlaku Nota Kesepahaman ini. DIBUAT di Moskow pada hari pertama bulan Desember tahun 2006, dalam bahasa Indonesia, Rusia, dan Inggris. Seluruh naskah adalah asli.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran terhadap Nota Kesepahaman ini, maka naskah bahasa Inggris yang berlaku.
UNTUK DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARI~ISATA REPUBLIK INDONESIA
UNTUK BADAN FEDERAL BIDANG PARIWISATA (FE~ ..
Signed
Signed '
4
MEMOPAH,LI;YM 0 B3AU:MOllOHU:MAHHU: Me~~y
MuaucTepcTBOM KYJihTYPhi u rypuJMa Pecny6JIHKH U:a~oHeJHH u «l>e~epaJihHhiM areaTCTBOM no rypuJMY (PoccuiicKaH «l>e~epau;uH) no sonpocaM coTpy~HH1.JecTsa B c4>epe rypnJMa MHHHCTepcTBO
e.n:epanbHoe
KYJihTYPhi
areHTCTBO
no
H
TYPH3Ma
TYPH3MY
Pecny6nHKH
I1H.LJ:OHe3HH
1:1
(Pocc~:~iicKa5.l
e.n:epau;H5.l),
paCIIIHpeHHIO
.LJ:py)J(eCTBeHHhiX
B
.LJ:aJihHeiirneM HMeHyeMhie CTopoHaMH, Bbipa)J(a5.l CB5.l3ei1
)J(eJiaHHe
Me)J(.n:y
Cl10C06CTBOBaTh
Hapo.n:aMH
Pecrry6nHKH
I1H.LJ:OHe3HH
PoccHiicKoii
1:1
e.n:epau;HH, a TaK)J(e 03HaKoMneHHIO c )J(J:13HhiO, rrcTopHeii 1:1 KYJihTYPHhiM Hacne.n:HeM o6oHx rocy .n:apcTB, IIpH3HaBa5.l, "liTO TypH3M 5.lBmleTC51 Ba)J(HbiM cpe.LJ:CTBOM yKpenneHH51 B3aHMOIIOHHMaHH.SI,
Bbipa)J(eHH51 .LJ:06poi1: BOJIH 1:1 ynpo"l£eHH51 OTHOllleHHll
Me)I(.LJ:Y Hapo.n:aMH, pyKOBO.LJ:CTBY5.lCh CornarneHHeM Me)J(.n:y TipaBHTeJihCTBOM Pecny6nHKH I1H.LJ:OHe3HH 1:1 TipaBHTeJihCTBOM PoccHiicKoii COTPY.LJ:HH"llecTBe, rro.n:rr~:~caHHhiM B CornarneHHeM I1paBHTeJihCTBOM
Me)J(.n:y
r.
14
Kyana-JlyMnyp
I1paBHTeJihCTBOM
PoccHiicKoii
e.n:epau;HH
no
TeXHH"llecKoMy COTPY.LJ:HH"llecTBY, no.n:rr~:~caHHhiM B
r.
KYJihTYPHOM
Ho.si6p51
Pecny6nHKH
e.n:epau;m-1
o
1998
ro.n:a, 1:1
I1H.LJ:OHe3HH
1:1
3KOHOMJ:IqecKoMy
1:1
)J;)J(aKapTe
12
MapTa
1999 ro.n:a, B
COOTBeTCTBHH
C
.LJ:eMCTBYIOW:HM
3aKOHO.LJ:aTeJibCTBOM
CBOHX
rocy .n:apcTB, cornacHJIHCh o HH)J(ecne.n:yiOrn;eM:
CTaThH 1 CTopoHhi
yKperrn.siiOT
1:1
pa3BHBaiOT
coTpy.LJ:HH"tJecTBO
TypH3Ma Ha OCHOBe paBHOIIpaBH5.l 1:1 B3aHMHOll BhirO.LJ:bl
B
o6nacTH
B COOTBeTCTBHH C
.LJ:eMCTBYIOW:HM 3aKOHO.LJ:aTeJihCTBOM CBOHX rocy .n:apCTB 1:1 Me)I(.LJ:yHapO.LJ:HbiMH .n:orosopaMH, y-qacTHHKaMH KoTopbiX 5IBJI5IIOTC51 rocy .n:apcTBa CTopoH.
CTaThH 2 CTopoHhi
co.n:eiicTBYIOT
ycTaHosneHHIO
KOHTaKTOB
1:1
pa3BHTHIO
coTpy .LJ:HH"llecTBa Me)J(.n:y HH.LJ:OHe3HMCKHMH 1:1 poccHiicKHMH TYPHCTCKHMH opraHH3aiJ;H51MH,
B
TOM
"lll:ICJie
"l£aCTHbiMH,
ocyrn;eCTBJI.SIIOW:HMH
KaiiHTaJIOBJIO)J(eHH5.l 1:1 rrpe.n:npHHHMaTeJihCTBO B c
CTaTbH
3
CTOpOHbl B COOTBeTCTBIUI C 3aKOHO,LJ;aTeJibCTBOM CBOIIX rocy,LI;apCTB
CTpeM~TCH K ynpOII.'(eHIIIO BII30BbiX, TaMO)I(eHHbiX II npoqiiX
cB~3aHHbiX c TYPIICTCKIIM o6MeHOM Me)I(.LJ:Y .LJ:BYM~ cTpaHaMII. CTaTbH
CTopoHbi
co,LJ;eiicTBYIOT
IIH.LJ:IIBII.LJ:YaJibHOMY
MY3biKaJibHbiX
II
opraHII30BaHHOMY
TYPII3MY,
cneiJ,IIaJIII31IposaHHbiMH
4
a
rpynnaMII,
TeaTparrbHbiX
TaK)I(e B
TOM
o6MeHy qiicrre
c
rpynnosoMy
II
3KcnepTaMII
11
IJ,eJibiO
nocell.'(eHII~
cne3,LI;OB,
BbiCTaBoK,
CIIMTI031IYMOB II KOHrpeccos, npoBO.LJ:HMbiX rro sonpocaM TYPII3Ma.
CTaTbH
HHaHCOBble
YCJIOBII~
crreiJ,IIaJIII31IPYIOW:IIMHC~
KOTOpbie
no
ocyll.'(eCTBJI~IOTc~
B3aHMOTIOHIIMaHIIII,
o6MeHOB sonpocaM B
paMKax
corrracyiOTC~
5
3KCnepTaMII TYPII3Ma,
a
II
)l(ypHaJIIICTaMII,
TaK)I(e
HacTO~Il.'(ero
IIX
BH3HTOB,
MeMopaH.LJ:yMa
o
B Ka)I(,LJ;OM KOHKpeTHOM crryqae Me)I(,LJ;y
CTopoHaMII.
CTaTbH
CTopoHbi
no,LJ;,LI;ep)I(IIBaiOT
cnpasoqHO-IIH
6
B3aiiMHbiH
o6MeH
peKJiaMHbiMII,
cTaTIICTIIqecKIIMII,
a
TaK)I(e
IIHbiMII
MaTepiiarraMII B o6rracTII TYPII3Ma, BKJIJOqa~ IIH
1)
0 3aKOHO,LJ;aTeJibHbiX II IIHbiX HOpMaTIIBHbiX rrpaBOBbiX aKTaX CBOIIX
rocy ,LI;apcTB, pery JIIIPYIOW:IIX TYPIICTCKYIO ,LJ;e~TeJibHOCTh;
2)
0 HaiJ,IIOHaJibHOM 3aKOHO,LJ;aTeJibCTBe B 06JiaCTII
3all.'(IITbl II OXpaHbl
np1IpO.LJ:HbiX pecypcos II o6neKTOB KYJihTypHoro Hacrre,LJ;II~, ~BJI~IOW:IIXC~ ,LI;OCTOTipiiMeqaTeJibHOCT~MII;
3)
06
pa3MeW:eHH~
OTibiTe
ynpaBJieHII~
fOCTIIHIIIJ,aMII
II
IIHbiMII
cpe,LI;CTBaMII
TypiiCTOB.
CTaTbH
7
CTopOHbl OKa3biBaiOT CO,LI;eHCTBIIe COOTBeTCTBYIOW:HM pOCCHHCKHM II HH,LJ;OHe3HHCKHM opraHH3aiJ,H~M B TIO,LJ;fOTOBKe Ka,LI;pOB B c
2
TaK)J(e
B 06MeHe 3KCIIepTaMH, OQ)Hll,HaJibHbiMH JIHIJ,aMH H )J(ypHaJIHCTaMH,
crreu,HanH3HpyiOll.I,HMHC51 rro sorrpocaM TYPH3Ma.
8
CTaTbH
CTopoHhi TYPHCTCKHX
co)l,eiicTBYIOT
opraHH3aiJ,HH
B
yqacTHIO
HH)l,OHe3HHCKHX
Me)J()l,yHapo)l.HbiX
H
TypHCTCKHX
poccHHCKHX BbiCTaBKax,
rrposo)l,HMhiX rrpH IIO)l,)l.ep)J(Ke CTopoH.
9
CTaTbH
CTopoHhi Koop)l.HHHpyiOT csoe coTPY.ll.HWieCTBO s paMKax BceMHpHoii TYPHCTCKOH
opraHH3aiJ,HH
11
.ll.pyrHx
Me)J()l.yHapo)l.HhiX
TYPHCTCKHX
opraHH3aiJ,HH.
CTaTbH
10
,ll,n51 u,ene:H peanH3aiJ,HH rrono)J(eHHH B3aHMOIIOHHMaHHH
CTopoHbi
MoryT
HaCTO.sill.l,ero MeMopaH)l.yMa o 3aKniOllaTb
)l,orronHHTenhHhie
corrrarneHH51, a TaK)J(e npHHHMaTh rrporpaMMbi HnH rrpoeKThi.
Y IIOM51HYTbie rrpoeKTbl
)l,OIIOJIHHTeJibHbie
cornarneHH51,
nporpaMMbl
HJIH
6y .ll.YT BKJIIOY.JaTb B ce651 IIO)l,p06Hoe OIIHCaHHe KaK IJ,eJieH H 3a)l,a11,
TaK H cpHHaHCOBbiX H IIp011HX ycnOBHH peaJIH3aiJ,HH IIOJIO)J(eHHH HaCT051ll.J,ero MeMopaH)l.yMa o B3aHMOIIOHHMaHHH.
CTaThH
Tio
cornacHIO
B3aHMOIIOHHMaHHH KOTOpbie 51BJI.siTbC51
CTopoH
MOfYT
OQJOpMJI51IOTC51
6biTb
B
HacT05Ill.I,HH
BHeCeHbi
OT)l,eJibHbiMH
HeOTneMneMoH
11
Y.JaCTbiO
MeMopaH.ll.YM
H3MeHeHH51
IIpOTOKOJiaMH, HaCT051ll.l,ero
H
o
)l,OIIOJIHeHH.si,
KOTOpbie
6y)l.yT
MeMopaH)l.yMa
o
B3aHMOIIOHHMaHHH.
CTaThH
12
B cnyqae B03HHKHOBeHH51 cnopos Me)J(.ll.Y CTopoHaMH no TOnKosaHHIO H/HnH
rrpHMeHeHHIO
B3aHMOITOHHMaHHH
rrono)J(eHHH
HaCT051ll.l,ero
CTopoHhi pa3pernaiOT HX rryTeM
KOHcynhTau,H:H.
3
MeMopaH)l.yMa neperosopos
o
HIHnH
CTaThH13 HacT051IIU-r l1 MeMopaHAYM o B3aHMOI10HHMamiH scTyl1aeT s cHny c )l,aThi ero 110)J,I1HCaHH51. HacT051IIJ:HM MeMopaH)J.YM o B3aHMOI10HHMaHHH 3aKmoqaeTC51 cpoKoM Ha Ha
5 (1151Th)
JieT, B )J,aJihHeMII.IeM ero )J,eMCTBHe aBTOMaTWieCKH 11pO)J,JieBaeTC51
110CJie)J.yiOIIJ:He
1151THJieTHHe
11epHO)J,hi,
ecJIH
HH
O)J,Ha
H3
CTopoH
11HChMeHHo He yse)J,OMHT Apyryro CTopoHy 110 )J,HI1JIOMaTHqecKHM KaHanaM o csoeM
HaMepeHHH
B3aHMOI10HHMaHHH
11peKpaTHTh
)J,eifcTBHe
He MeHee qeM 3a
HaCT051IIJ:ero
6 (II.IeCTh)
MeMopaH)l.yMa
o
MeC51IJ,eB )1,0 HCTeqeHH51
COOTBeTCTBYIOIIJ:ero 11epHO)J,a.
CoseprneHo
B
r.
MocKBe
« 1 »
)J,eKa6p51
2006
ro)J,a
s. )J.Byx
3K3eM11JI51pax, Ka:>K)J,hiM Ha HH)J,OHe3HMCKOM, pyCCKOM H aHrJIHikKOM 513hiKaX, llpHqeM BCe TeKCThi HMeiOT O)J,HHaKOBYIO CHJiy.
B
cnyqae B03HHKHOBeHH51 pa3HornacHi1 11p11 TOJIKOBaHHH HacT051IIJ:ero
MeMopaH)J.yMa o
B3aHMOI10HHMaHHH MCI10Jih3yeTC51 TeKcT Ha aHrJIRHCKOM
513hiKe.
3a MHHHCTepcTBo
3a e)J,epaJihHOe areHTCTBO 110 TYPH3M_y
KYJihTYPhi H TYPH3Ma / (Poc\.r ~
Pec11y6nHKH 11H)J.OHi3MH
Signed
a51 e)J,epall,
Signed
4
)
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF CULTURE AND TOURISM OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE FEDERAL AGENCY FOR TOURISM (RUSSIAN FEDERATION) ON COOPERATION IN THE FIELD OF TOURISM
The Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia and the Federal Agency for Tourism (Russian Federation), hereinafter referred to as the Parties, DESIRING to promote the expansion of the friendly relations between the peoples of the Republic of Indonesia and the Russian Federation, better awareness of life, history and cultural heritage of both countries, REALIZING that tourism is an important means of strengthening mutual understanding, expressing goodwill and fostering friendly relations between people, REFERRING to the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Russian Federation on Cultural Cooperation signed at Kuala Lumpur on the 14th of November, 1998 and the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Russian Federation on economic and technical cooperation signed at Jakarta on the 12th of March, 1999, and IN ACCORDANCE with existing legislation of both countries, HAVE COME TO THE FOLLOWING UNDERSTANDINGS:
Article 1
The Parties shall strengthen and develop cooperation in the field of tourism on the basis of the equal rights, mutual benefit and in accordance with existing legislation of both countries and international agreements they have. concluded.
1
Article 2 The Parties shall support an establishment of contacts and development of cooperation between the Russian and Indonesian tourism organizations, including private sectors, in their activities such as in the field of capital investments as well as tourism and travel related services. Article 3 The Parties shall strive to simplify the visas, customs and other formalities related with tourism exchange between the two countries in accordance with national legislation of both countries. Article 4 The Parties encourage organized group and individual tourism as well as exchange of experts and specialized groups to attend musical and theatre festivals and shall promote tourism related meetings, exhibitions, symposia and congresses. Article 5 Financial support to visits and exchange of experts and journalists specialized in the field of tourism as well as visits made on the basis of the present Memorandum of Understanding will be coordinated, in each case, between the Parties. Article 6 The Parties shall promote mutual exchange of statistics, references, advertising and other information in the field of tourism, including:
1.
Legislation and other regulations related to tourism activities in their countries;
2.
National legislation concerning the protection and preservation of the natural and cultural resources at tourist attractions;
3.
Information about experience of hotel management and other objects of tourist service. Article 7
The Parties shall assist Russian and Indonesian competent organizations in the training of professional personnel in the field of tourism, the exchange of experts, officials and journalists, specialized in the field of tourism.
2
Article 8 The Parties assist in participation of the Russian and Indonesian tourism organizations in the international tourist exhibitions, being carried out with support of the Parties. Article 9 The Parties shall coordinate their cooperation within the framework of the United Nations World Tourism Organization and other international tourism organizations. Article 10 Activities described in this Memorandum of Understanding may be implemented through the conclusion of specific arrangements, programs or projects between the Parties. Such arrangements, programs or projects shall specify, inter alia, the objectives, financial arrangements and other details relating to the implementation of the present Memorandum of Understanding. Article 11 Either Party may agree any amendment or modification of any part of this Memorandum of Understanding. This amendment or modification should be done as a separate protocol and shall be considered as the part of the present Memorandum of Understanding. Article 12 Any dispute between the Parties concerning the interpretation and/or implementation of this Memorandum of Understanding shall be settled amicably through consultations and/or negotiations. Article 13 This Memorandum of Understanding shall enter into force on the date of its signing. This Memorandum shall remain in force for the period of 5 (five) years and shall be automatically renewed for the same period unless either Party notifies in writing through diplomatic channels of its intention to terminate this Memorandum of Understanding 6 (six) months prior to the expiration of this Memorandum of Understanding.
3
DONE in duplicate at Moscow on this first day of December in the year two thousand and six, in Indonesian, Russian and English languages. All texts being equally authentic.
In case of divergence of interpretation Understanding, the English text shall prevail.
FOR THE MINISTRY OF CULTURE AND Tou¢sM OF THE REPUBLIC OF yQDONESIA
of
this
Memorandum
of
FOR THE FEDERAL AGENCY FOR TOURISM (RUS EDERATI )
·'
Signed
.I
Signed
4