PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN PEMERINTAH REPUBLIK KYRGHYZSTAN
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Kyrghyzstan (didalam Persetujuan ini disebut sebagai "Para Pihak Penandatangan ");
SEBAGAI Pihak dalam Konvensi Penerbangan Sipil lnternasional yang terbuka untuk ditandatangani di Chicago pada tanggal tujuh Desember 1944; dan BERHASRAT untuk membentuk sebuah Persetuj uan sebagai bagian dari Konvensi tersebut untuk mengembangkan penerbangan berjadwal antara dan diluar wilayah berdaulat masing-masing. TELAH MENYETUJUI SEBAGAI BERIKUT:
PASAL I DEFINISI Untuk maksud persetujuan ini, kecuali ditentukan lain: 1. istilah "Konvensi" berarti, Konvensi tentang Penerbangan Sipil lnternasional yang terbuka
untuk ditandatangani di Chicago pada tanggal tujuh Desember 1944 termasuk setiap Lampiran yang disetujui berdasarkan Pasal 90 Konvensi tersebut dan setiap perobahan dari Lampiran atau Konvensi berdasarkan pasal-pasal 90 dan 94 sepanjang Lampiran-Lampiran dan perobahan-perobahan itu telah berlaku bagi para Pihak Penandatangan; 2. istilah "pejabat penerbangan" berarti, dalam hal Pemerintah Republik Indonesia adalah Menteri Perhubungan dan dalam hal Pemerintah Republik Kyrghyzstan adalah Direktur Penerbangan Nasional "Kyrghyzstan Aba Joldoru" atau dalam hal kedua-duanya adalah setiap orang atau badan yang dikuasakan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dilakukan oleh pejabat-pejabat tersebut; 3. istilah "perusahaan penerbangan yang ditunjuk" berarti, sebuah Perusahaan Penerbangan yang telah ditunjuk dan diberi kuasa sesuai dengan Pasal III Persetujuan ini; 4. istilah ''wilayah" berarti, dalam hal Republik Indonesia , wilayah dari Republik Indonesia sebagaimana diatur didalam perundang-undangannya dan Iaut yang berdekatan dimana Republik Indonesia memiliki kedaulatan, hak-hak berdaulat atau jurisdiksi sesuai dengan hukum internasional dan dalam hal Republik Kyrghyzstan , berarti seperti yang dirumuskan dalam Pasal 2 Konvensi Chicago;
- 2 5. istilah 11 dinas penerbangan 11 , 11 dinas penerbangan internasional 11 , 11 perusahaan penerbangan 11 , dan 11 berhenti untuk tujuan-tujuan bukan angkutan 11 , masing-masing mempunyai pengertian sebagaimana telah dirumuskan dalam Pasal 96 Konvensi Chicago; 6. istilah 11 Persetujuan 11 berarti Persetujuan ini , Lampirannya dan setiap perubahanperubahannya; 7. istilah 11 rute terperinci 11 berarti rute-rute yang dibuat atau yang akan ditetapkan didalam Lampiran dari Persetujuan ini; 8. istilah 11 kesepakatan penerbangan 11 berarti, dinas penerbangan internasional yang dilaksanakan pada rute-rute terperinci sesuai ketentuan-ketentuan Persetujuan ini; 9. Istilah 11 tarif 11 berarti harga yang hams dibayarkan untuk pengangkutan penumpang, bagasi serta muatan dan persyaratan-persyaratan untuk berlakunya harga-harga ini, termasuk komisi dan pembayaran tambahan lainnya untuk agen atau penjualan dokumen-dokumen pengangkutan untuk agen dan pelayanan-pelayanan tambahan lain, tetapi diluar pembayaran upah atau persyaratan-persyaratan untuk pengangkutan pos.
PASAL II HAK ANGKUTAN 1. Masing-masing Pihak Penandatangan memberikan kepada Pihak Penandatangan lainnya hak-hak yang diperinci didalam Persetujuan ini dengan maksud untuk menetapkan dinasDinas Penerbangan lntemasional pada rute-rute terperinci dalam bagian Tambahan dari Persetujuan ini. 2. Perusahaan Penerbangan dari masing-masing Pihak Penandatangan akan menikmati hak-hak sebagai berikut: a. terbang melintasi wilayah Pihak Penandatangan lainnya tanpa mendarat; b. mendarat di wilayah tersebut untuk maksud bukan angkutan; c. melakukan pendaratan di wilayah negara lainnya pada tern pat-tern pat yang telah ditetapkan sesuai rute penerbangan didalam Lampiran Persetujuan ini, untuk memuat atau menurunkan lalu lintas intemasional berupa penumpang, muatan, barang dan pos berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Lampiran dari Persetujuan ini, ke atau dari tempat-tempat di wilayah Pihak Penandatangan lainnya atau, ke atau dari tempat-tempat di wilayah negara lain.
- 3 3 . Ketentuan-ketentuan di dalam ayat (2) Pasal ini, sama sekali tidak dapat diartikan sebagai memberikan kepada Perusahaan Penerbangan dari salah satu Pihak Penandatangan hak-hak istimewa untuk mengangkut penumpang, muatan, barang dan pos dalam Wilayah Pihak Penandatangan lainnya, untuk diangkut dengan atau tanpa pembayaran atau sewa dengan tujuan suatu tempat lain di dalam Wilayah Pihak Penandatangan lainnya tersebut. 4. Meskipun telah ditentukan dalam ketentuan-ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini , operasi dari dinas-dinas penerbangan yang telah disetujui di daerah rawan atau di bawah penguasaan militer atau di daerah-daerah yang dipengaruhi oleh keadaan tersebut, sesuai dengan Pasal 9 Konvensi, memerlukan izin dari penguasa militer yang berwenang.
PASAL III PEMBERIAN IZIN OPERASI 1. Masing-masing Pihak Penandatangan mempunyai hak untuk menunjuk secara tertulis kepada Pihak Penandatangan lainnya sebuah Perusahaan Penerbangan untuk melaksanakan operasi Dinas-dinas Penerbangan pada rute-rute terperinci.
2. Pada saat menerima penunjukan tersebut, Pihak Penandatangan lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan ayat (4) dan ayat (5) Pasal ini, tanpa menunda memberikan izin operasi yang diperlukan kepada Perusahaan Penerbangan yang lain. 3. Melalui pemberitahuan tertulis kepada Pihak Penandatangan lainnya, masing-masing Pihak Penandatangan berhak menarik kembali penunjukannya atas Perusahaan Penerbangan tertentu dan menunjuk Perusahaan Penerbangan lainnya. 4. Perusahaan Penerbangan yang telah ditunjuk oleh salah satu Pihak Penandatangan dapat diminta untuk menjamin Pihak Penandatangan lainnya, bahwa ia mampu untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan di dalam Undang-Undang maupun PeraturanPeraturan yang umumnya dan biasanya diberlakukan oleh Pihak Penandatangan ini didalam operasi penerbangan intemasional dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan Konvensi. 5 . Masing-masing Pihak Penandatangan mempunyai hak untuk menolak memberikan izin operasi berdasarkan ayat (2) Pasal ini atau untuk menentukan persyaratan-persyaratan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan hak-hak seperti yang dirinci dalam Pasal II Persetujuan ini, apabila salah satu Pihak Penandatangan tidak puas atas bukti yang menunjukkan bahwa pemilikan mutlak dan pengawasan efektif atas Perusahaan Penerbangan tersebut berada pada Pihak yang telah menunjuk Perusahaan Penerbangan tersebut atau warga negara masing-masing Pihak.
- 4 6. Apabila sebuah Perusahaan Penerbangan telah ditunjuk dan memperoleh izin, mak:a setiap wak:tu ia dapat memulai operasi Dinas-dinas Penerbangan yang telah disetujui dengan syarat bahwa penetapan Tarif sebagaimana ketentuan Pasal (X) Persetujuan ini telah diberlakukan dan kesepakatan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal (V) Persetujuan ini telah dicapai sehubungan dengan Dinas-dinas Penerbangan tersebut.
PASAL IV PENUNDAAN DAN PENCABUTAN
1. Masing-masing Pihak: Penandatangan berhak: untuk mencabut suatu izin operasi atau menunda pelaksanaan hak-hak: tertentu dari Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk Pihak: Penandatangan lainnya sebagaimana dirinci dalam Pasal 2 Persetujuan ini, atau menentukan persyaratan-persyaratan tertentu yang dianggap perlu bagi pelaksanaan hak:-hak: tersebut dibawah ini: a. dalam hal Perusahaan Penerbangan tersebul tidak dapat membuktikan bahwa pemilikan mutlak: dan pengawasan penuh atas Perusahaan Penerbangan tersebut berada dalam tangan Pihak Penandatangan yang menunjuk Perusahaan Penerbangan tersebut atau dalam tangan warga negaranya, atau; b. dalam hal Perusahaan Penerbangan tersebut tidak mampu memenuhi atau tidak mengindahkan Undang-undang atau Peraturan-peraturan dari Pihak: Penandatangan lain yang memberikan hak:-hak: ini, atau; c. dalam hal Perusahaan Penerbangan tersebut tidak: mampu melaksanakan operasi penerbangan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam Persetujuan ini. 2. Kecuali apabila tindak:an-tindak:an pencabutan, penundaan atau pengenaan dari syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasa1 ini perlu segera diambil untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut atas hukum atau peraturan, hak-hak tersebut hanya dapat dilaksanakan sesudah diadakan konsultasi dengan Pihak Penandatangan lainnya. Dalam ha1 demikian, konsultasi akan mulai diadak:an dalam jangka waktu enam puluh (60) hari terhitung mulai tanggal permintaan konsultasi yang diajukan oleh salah satu Pihak Penandatangan.
PASAL V PENGATURAN KAPASITAS
1. Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak Penandatangan, akan menikmati kesempatan yang sama dan adil dalam operasi Dinas-dinas Penerbangan lntemasional yang disetujui antara dan diluar Wilayah kedua belah Pihak.
- 5 2. Dalam melaksanakan operasi Dinas-dinas Penerbangan yang telah disetujui , Perusahaan Penerbangan dari masing-masing Pihak Penandatangan akan mempertimbangkan kepentingan kepentingan Perusahaan Penerbangan Pihak Penandatangan lainnya sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi operasi Dinas-dinas Penerbangan yang dilak:ukan oleh Pihak lain, untuk seluruh atau sebagian dari rute-rute yang sama. 3. Kapasitas yang disediakan, frekwensi penerbangan yang dilaksanakan dan sifat dari penerbangan yakni yang melakukan persinggahan atau yang mengakhiri operasi penerbangannya di wilayah Pihak Penandatangan lainnya akan disepakati bersama diantara Pejabat-pejabat Penerbangan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Pasal ini. 4. Setiap penambahan kapasitas atau frekwensi penerbangan oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk Pihak Penandatangan lainnya, akan disepakati antara Pejabat-pejabat Penerbangan berdasarkan perk:iraan jumlah permintaan angkutan udara antara Wilayah kedua belah Pihak Penandatangan dan lalu lintas angkutan lainnya yang akan disepakati bersama. Selama belum dicapai kesepakatan atau pengaturan, kapasitas maupun jumlah frekwensi yang telah dilaksanakan akan tetap diberlakukan. 5. Kapasitas yang disediakan, frekwensi penerbangan yang dilaksanakan dan sifat dari penerbangan yakni menyinggahi atau mengakhiri penerbangan di wilayah Pihak Penandatangan lainnya akan disepakati antara pejabat-pejabat penerbangan sesuai prinsip-prinsip yang tercantum dalam Pasal ini, kemudian dikukuhkan dalam bentuk pertukaran surat diantara Pejabat-pejabat Penerbangan dari para Pihak Penandatangan.
PASAL VI SURAT KETERANGAN DAN PERIZINAN 1. Surat keterangan laik udara, surat keterangan kecakapan dan izin-izin yang dikeluarkan atau yang dinyatakan berlak:u oleh salah satu Pihak Penandatangan akan diakui oleh Pihak Penandatangan lainnya dalam hal pelaksanaan Dinas-dinas Penerbangan yang telah disetujui pada Rute-rute Terperinci didalam Lampiran dari Persetujuan ini, dengan ketentuan bahwa syarat-syarat yang diperlukan bagi penerbitan surat-surat keterangan dan perizinan atau telah dinyatakan berlaku adalah sesuai dengan atau di atas standard minimum yang mungkin dikembangkan berdasarkan Konvensi Penerbangan Sipil lnternasional. 2. Masing-masing Pihak Penandatangan dapat mencadangkan haknya dalam hal terjadinya penolakan atas berlak:unya surat-surat keterangan kecakapan dan izin-izin yang diberikan kepada warga negaranya oleh Pihak Penandatangan lainnya, untuk dipergunakan dalam penerbangan di atas wilayahnya.
- 6 -
PASAL VII KEAMANANPENERBANGAN 1. Sesuai dengan hak dan kewajibannya berdasarkan hukum internasional, para Pihak Penandatangan setuju bahwa kewajiban mereka satu terhadap lainnya untuk melindungi keamanan penerbangan sipil menghadapi tindakan-tindakan melawan hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Persetujuan ini. Tanpa membatasi hak dan kewajibannya secara umum berdasarkan hukum internasional, para Pihak Penandatangan hendaknya secara khusus bertindak sesuai ketentuan-ketentuan dari Konvensi tentang Kejahatan dan Tindakan-tindakan lainnya di atas Pesawat Terbang yang ditandatangani di Tokyo pada tanggal 14 September 1963, Konvensi tentang Tindakan Melawan Hukum di dalam Pesawat Terbang yang ditandatangani di Den Haag pada tanggal 16 September 1970 dan Konvensi tentang Tindakan Melawan Hukum terhadap Keamanan Penerbangan Sipil yang ditandatangani di Montreal pada tanggal 23 September 1971. 2. Sesuai permintaan, para Pihak Penandatangan akan menyediakan semua bantuan yang diperlukan satu sama lain untuk mencegah tindakan melawan hukum terhadap keselamatan pesawat, para penumpang, awak pesawat, bandar udara, fasilitas navigasi udara dan setiap ancaman lainnya terhadap keamanan penerbangan sipil. 3. Para Pihak Penandatangan akan, dalam hubungan diantara mereka, bertindak sesuai ketentuan-ketentuan keamanan penerbangan yang dikeluarkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil lnternasional dan ditetapkan sebagai Lampiran dari Konvensi Penerbangan Sipil Internasional sepanjang ketentuan-ketentuan keamanan tersebut berlaku bagi para Pihak Penandatangan; mereka akan meminta kepada operator pesawat yang terdaftar ditempat mereka atau operator pesawat yang mempunyai pusat kegiatan atau menetap di dalam wilayah mereka agar bertindak sesuai ketentuan-ketentuan keamanan penerbangan tersebut. 4. Masing-masing Pihak Penandatangan sepakat bahwa para operator pesawat dapat diminta untuk mengamati ketentuan-ketentuan keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud ayat diatas yang diminta oleh Pihak Penandatangan lainnya untuk masuk, berangkat atau singgah di dalam Wilayah Pihak Penandatangan lainnya. 5. Masing-masing Pihak Penandatangan akan menjamin diterapkannya tindakan-tindakan yang memadai secara efektif di dalam wilayah mereka untuk melindungi pesawat dan memeriksa para penumpang, awak pesawat, bagasi tangan, bagasi, kargo dan peralatan pesawat sebelum dan selama proses pemuatan. Masing-masing Pihak Penandatangan akan memberikan pertimbangan kepada Pihak Penandatangan lainnya mengenai tindakan-tindakan keamanan khusus yang tepat dalam menghadapi ancaman tertentu. 6. Bilamana terjadi suatu kejadian atau tindakan melawan hukum terhadap pesawat terbang sipil atau tindakan melawan hukum lainnya yang mengancam keselamatan pesawat terbang, penumpang, awak pesawat, bandar udara atau fasilitas navigasi udara, para Pihak
- 7 Penandatangan akan saling membantu satu sama lain dengan menyediakan fasilitas komunikasi dan tindakan-tindakan yang diperlukan lainnya dengan tujuan untuk mengakhiri dengan cepat dan aman kejadian atau tindakan melawan hukum tersebut. 7. Oleh karena itu masing-masing Pihak Penandatangan akan saling memberitahu Pihak Penandatangan lainnya bila ada perbedaan antara peraturan-peraturan nasionalnya dan praktek-praktek serta ketentuan-ketentuan penerbangan. Salah satu Pihak Penandatangan dapat berkonsultasi dengan Pihak Penandatangan lainnya setiap saat untuk membicarakan perbedaan tersebut.
PASAL VIII PEMBEBASAN DARI BEA MASUK DAN PUNGUTAN LAIN
1. Pesawat terbang yang beroperasi pada jalur-jalur penerbangan internasional dari Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak Penandatangan, termasuk perlengkapan yang biasa digunakan, persediaan bahan bakar, minyak pelumas dan perlengkapan pesawat (termasuk makanan, minuman dan tembakau) yang berada dalam pesawat terbang tersebut, akan dibebaskan dari semua bea, pajak-pajak, biaya pemeriksaan dan biaya-biaya lain pada waktu masuk dalam Wilayah Pihak Penandatangan lainnya, dengan syarat bahwa perlengkapan dan persediaan tersebut tetap berada dalam pesawat terbang sampai barang-barang itu diexport kembali. 2. Akan dibebaskan pula dari kewajiban yang sama dan pajak-pajak, dengan pengecualian pungutan yang dikenakan terhadap Dinas-dinas Penerbangan seperti: a. perlengkapan pesawat terbang yang dibawa dalam penerbangan ke Wilayah salah satu Pihak Penandatangan sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dari Pihak Penandatangan tersebut, dan dimaksudkan untuk dipergunakan dalam pesawat terbang pada suatu Rute tertentu dari Pihak Penandatangan lainnya; b. suku cadang yang dimasuk.kan kedalam wilayah salah satu Pihak Penandatangan untuk pemeliharaan atau perbaikan pesawat terbang yang dipergunakan pada suatu Rute tertentu yang diselenggarakan oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk dari Pihak Penandatangan yang lain; c . bahan bakar dan minyak pelumas dengan tujuan untuk memasok pesawat yang beroperasi pada Rute tertentu oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk Pihak Penandatangan lainnya, meskipun bahan bakar dan minyak pelumas tersebut akan dipergunakan dalam bagian penerbangan melewati Wilayah Pihak Penandatangan dimana persediaan tersebut telah dimuat; dan d. bagasi dan muatan dalam hal transit langsung.
- 8 3. Perlengkapan pesawat yang biasa digunakan, demikian pula bahan-bahan dan persediaan yang berada di dalam pesawat yang dioperasikan oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh satu Pihak Penandatangan, boleh diturunkan dalam Wilayah Pihak Penandatangan lainnya hanya dengan izin dari Pejabat-Pejabat Bea Cukai negara yang bersangkutan. Dalam hal-hal tertentu, barang-barang tersebut dapat
5. Perlakuan yang dirinci dalam Pasal ini akan ditambahkan dan tanpa prasangka terhadap hal-hal dimana masing-masing Pihak Penandatangan mempunyai kewajiban untuk bersepakat menurut Pasal 24 Konvensi.
PASAL IX LALU LINTAS TRANSIT LANGSUNG Berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku dari masing-masing Pihak Penandatangan, penumpang, barang dan kargo yang singgah di wilayah salah satu Pihak Penandatangan, pada prinsipnya tidak dikenakan pemeriksaan.
PASAL X PENENTUAN TARIP 1. Tarip yang dikenakan kepada Perusahaan Penerbangan dari salah satu Pihak Penandatangan untuk pengangkutan ke atau dari wilayah Pihak Penandatangan lainnya akan ditentukan pada tingkat yang wajar, dengan memperhatikan kewajaran seluruh unsur-unsur yang bersangkutan, termasuk biaya operasi, keuntungan yang wajar dan tarip-tarip dari Perusahaan Penerbangan lainnya. 2. Tarip-tarip sebagaimana maksud ayat (1) Pasal ini, bila memungldnkan , hendaknya disetujui oleh Perusahaan Penerbangan yang telah ditunjuk oleh para Pihak Penandatangan, sesudah berkonsultasi dengan Perusahaan Penerbangan lain yang beroperasi pada seluruh atau sebagian dari rute-rute terperinci, dan kesepakatan tertentu , apabila memungldnkan, akan dicapai dengan menggunakan tata cara penetapan Tarip dari Asosiasi Pengangkutan Udara lnternasional (IATA).
- 9 3. Tarip-tarip yang telah disetujui akan disampaikan kepada Pejabat-Pejabat Penerbangan Sipil para Pihak Penandatangan untuk mendapatkan persetujuan dalam waktu sekurang-kurangnya enam puluh (60) hari sebelum tanggal pelaksanaannya. Dalam hal-hal tertentu, jangka waktu ini dapat diperpendek, tergantung kepada kesepakatan masing-masing pejabat penerbangan. 4 . Persetujuan tersebut dapat diberikan secara tegas . Apabila tidak satupun Pejabat-pejabat Penerbangan Sipil menyatakan ketidak setujuannya dalam waktu tiga puluh (30) hari sejak tanggal disampaikannya Tarip tersebut , maka sesuai ayat (3) Pasal ini , Tarip-tarip tersebut dianggap telah disetujui. Dalam hal jangka waktu penyampaiannya diperpendek sebagaimana dimaksud ayat (3) , maka Pejabat-pejabat Penerbangan dapat mengajukan ketidak setujuannya dalam waktu kurang dari tiga puluh (30) hari. 5. Apabila suatu Tarip tidak dapat disetujui sesuai dengan ayat (2) Pasal ini , atau jika, selama jangka waktu yang berlaku sesuai dengan ayat (4) Pasal ini, pejabat penerbangan salah satu Pihak Penandatangan memberitahukan penolakannya terhadap Tarip yang telah disepakati kepada pejabat penerbangan Pihak Penandatangan lainnya sesuai dengan ketentuan ayat (2). pejabat penerbangan para Pihak Penandatangan, setelah berkonsultasi dengan pejabat penerbangan negara lain dimana pertimbangan- pertimbangannya dianggap bermanfaat, berusaha untuk menetapkan Tarip berdasarkan kesepakatan bersama. 6. Apabila Pejabat-pejabat Penerbangan tidak dapat menyetujui Tarip yang diajukan kepada mereka berdasarkan ketentuan ayat (3) Pasal ini atau tidak dapat menetapkan suatu Tarip berdasarkan ketentuan ayat (5) Pasal ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal XVII Persetujuan ini. 7. Tarip yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan Pasal ini akan tetap berlaku sampai ditetapkannya Tarip baru. Namun demikian, suatu Tarip tidak akan diperpanjang berdasarkan ayat ini untuk lebih dari dua belas (12) bulan setelah tanggal berakhirnya ketentuan-ketentuan tersebut.
PASAL XI K.ETENTUAN K.EUANGAN 1. Sesuai hukum dan peraturan mengenai nilai tukar valuta asing, para Pihak Penandatangan memberikan kepada Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh Pihak Penandatangan lainnya hak untuk bebas memindahkan kelebihan pendapatan atas keuntungan yang diperoleh di wilayahnya berkaitan dengan pengangkutan penumpang, barang, pos, muatan udara oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh Pihak Penandatangan lain , dalam nilai tukar yang bebas sesuai dengan nilai tukar yang lazim berlaku. Pemindahan itu akan diberlakukan segera, paling lambat dalam waktu enam puluh (60) hari setelah tanggal yang diminta.
- 10 2. Bilamana terdapat suatu Persetujuan pembayaran khusus yang berlaku diantara para Pihak Penandatangan, maka pembayaran akan diberlakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Persetujuan itu.
PASAL XII KEGIATAN TEKNIS DAN KOMERSIAL Berdasar kepada hukum dan peraturan dari Pihak Penandatangan lainnya, Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk dari masing-masing Pihak Penandatangan akan mempunyai kesempatan yang sama:
1. untuk membuka kantor pcrwakilannya sendiri didalam Wilayah Pihak Penandatangan lainnya dan untuk memasukkan, menempatkan dan mempekerjakan atau membawa masuk dan menempatkan di Wilayah Pihak Penandatangan lain manajer dan tenaga ahli yang dibutuhkan untuk memenuhi ketentuan Dinas-dinas Penerbangan; dan
2. untuk menerbitkan semua dokumen pengangkutan, melakukan pemasaran dan penjualan di Wilayah Pihak Penandatangan lainnya, untuk menjual jasa angkutan udara secara langsung atau melalui perwakilan. Masing-masing Perusahaan Penerbangan berhak pula untuk menjual jasa angkutan udara dalam mata uang yang berlaku di Wilayah tersebut atau mata uang negara 1Ain sesna; rycr~lu:r?P mnoetcr maRi nP-masin ~ pemerintfl h.
PASAL XIII HUKUM DAN PERATURAN 1. Pesawat terbang dari Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh para Pihak Penandatangan hendaknya tunduk pada Hukum dan Peraturan-peraturan yang berlaku di Wilayah Pihak Penandatangan yang mengatur tentang masuk atau keluamya pesawat terbang sehubungan dengan penerbangan intemasional atau berkaitan dengan penggunaan pesawat terbang di dalam Wilayah para Pihak Penandatangan. 2. Pesawat terbang Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh para Pihak Penandatangan harus tunduk pada Hukum dan Peraturan-peraturan dari Pihak Penandatangan mengenai pengaturan Hukum dan Peraturan dari salah satu Pihak Penandatangan yang mengawasi izin untuk memasuki, menetap dan keberangkatan dari wilayahnya penumpang, awak pesawat atau muatan pesawat terbang seperti halnya peraturan-peraturan yang berhubungan dengan izin masuk dan berangkat dari negara tersebut, imigrasi, paspor, bea cukai dan karantina akan diberlakukan didalam Wilayah tersebut berkenaan dengan operasi penerbangan dari Perusahaan Penerbangan Pihak Penandatangan lain.
- 11 -
PASAL XIV SISTEM RESERVASI KOMPUTER (CRS) 1. Sistem Reservasi Komputer (CRS) adalah sistem komputerisasi yang berisi informasi tentang jadwal penerbangan, tempat duduk yang tersedia, tarip dan jasa yang berhubungan, dan karenanya melalui reservasi tersebut dapat dibuat dan/atau dapat diterbitkan ticket dan yang memungkinkan tersedianya fasilitas tersebut pada agen-agen perjalanan. 2. Para Pihak Penandatangan sepakat bahwa: a. para pemakai jasa angk.utan udara akan dilindungi dari setiap penyalahgunaan informasi termasuk pelayanan yang tidak wajar; b . Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh salah satu Pihak Penandatangan maupun agen-agennya akan memperoleh saluran yang tidak terbatas dan tanpa perbedaan untuk menggunakan CRS di Wilayah Pihak Penandatangan lainnya; dan c. tata cara CRS yang dipergunakan oleh EEC akan berlaku di wilayah EEC, sedangkan di Wilayah Pihak Penandatangan lain akan diberlakukan tata cara CRS dari ICAO. Sementara menunggu disahkannya tata cara CRS oleh Sidang Umum ICAO, maka pedornan penggunaan CRS yang dikeluarkan oleh ICAO, Circular 214-AT/84 akan diberlakukan di Wilayah Pihak Penandatangan lainnya. 3 . Pihak Penandatangan yang satu menjamin kebebasan memilih sistem CRS termasuk kebebasan memperoleh saluran terhadap Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk Pihak Penandatangan lain di wilayahnya. Tidak satupun Pihak Penandatangan boleh membebankan atau memberi peluang untuk membebankan persyaratan-persyaratan yang lebih ketat terhadap penggunaan CRS oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk Pihak Penandatangan lainnya daripada apa yang dibebankan pada penggunaan CRS oleh Perusahaan Penerbangan Nasionalnya, yang berkaitan dengan: a. operasi dan penjualan jasa CRS termasuk pameran CRS dan ketentuan penelitian; dan b. penggunaan dan pemanfaatan fasilitas komunikasi, pemilihan dan pemanfaatan teknikteknik perangk.at keras dan perangkat lunaknya atau perangk.at keras dari suatu instalasi
•
- 12 PASAL XV KONSULTASI
1. Dengan semangat kerjasama yang erat, Pejabat-pejabat Penerbangan Sipil dari para Pihak Penandatangan akan saling berkonsultasi dari waktu ke waktu untuk menjalin kerjasama yang erat dan memuaskan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Persetujuan ini termasuk Lampiran. 2 . Konsultasi tersebut akan diselenggarakan dalam jangka waktu enam puluh (60) hari sejak tanggal diterimanya permintaan itu, kecuaii disepakati bersarna oleh para Pihak Penandatangan.
PASAL XVI PERUBAHAN 1. Apabila salah satu Pihak Penandatangan rnenganggap perlu untuk rnerobah suatu ketentuan dari Persetujuan ini , rnaka dapat diminta konsultasi dengan Pihak Penandatangan lainnya. Konsultasi tersebut dapat dilakukan antara Pejabat-pejabat Penerbangan Sipil dan dapat pula diadakan melalui diskusi atau korespondensi dan akan diselenggarakan dalam waktu enarn puluh (60) hari dari tanggal yang diminta. 2. Perobahan terhadap Lampiran dari Persetujuan ini dapat pula dibuat melalui Persetujuan langsung antara Pejabat-pejabat Penerbangan Sipil yang berwenang dari para Pihak Penandatangan dan dikukuhkan melalui pertukaran nota diplornatik.
PASAL XVII PENYESUAIAN TERHADAP KONVENSI MULTILATERAL Dalam hal diperoleh kesepakatan rnengenai sesuatu Konvensi Multilateral tentang angkutan udara dimana kedua Pihak Penandatangan terikat didalarnnya, rnaka Persetujuan ini akan diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan Konvensi tersebut.
PASAL XVIII PENYELESAIAN SENGKETA 1. Jika timbul suatu perselisihan antara para Pihak Penandatangan mengenai penafsiran atau pelaksanaan dari Persetujuan ini , maka para Pihak Penandatangan akan terlebih dahulu rnenyelesaikan melalui perundingan diantara mereka.
- 13 -
2. Jika para Pihak Penandatangan gagal mencapai suatu penyelesaian melalui perundingan, perselisihan dapat diajukan untuk diputuskan kepada badan perwasitan yang terdiri dari tiga orang wasit, masing-masing Pihak Penandatangan mengangkat seorang, dan orang ketiga ditunjuk oleh kedua wasit yang telah
PASAL XIX PERTUKARAN DATA STATISTIK Sesuai permintaan, pejabat penerbangan salah satu Pihak Penandatangan akan memberikan kepada Pejabat Penerbangan Pihak Penandatangan lainnya, informasi atau dokumen-dokumen lain mengenai statistik yang diperlukan untuk maksud meninjau kapasitas yang disediakan dalam pelaksanaan penerbangan yang disetujui oleh Perusahaan-Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh para Pihak Penandatangan.
PASAL XX PENGAKHIRAN Masing-masing Pihak Penandatangan sewaktu-waktu dapat memberitahukan secara tertulis melalui saluran diplomatik kepada Pihak Penandatangan lainnya tentang keputusannya untuk mengakhiri Persetujuan ini; pemberitahuan tersebut harus disampaikan pula secara bersamaan kepada Organisasi Penerbangan Sipil lnternasional. Dalam hal demikian, maka Persetujuan ini akan berakhir masa berlakunya dua belas (12) bulan setelah tanggal penerimaan pemberitahuan itu oleh Pihak yang lain kecuali jika nota pengakhiran itu dicabut kembali dengan suatu Persetujuan diantara mereka sebelum batas waktu tersebut berakhir. Dalam hal tidak ada pengakuan penerimaan dari Pihak Penandatangan yang lain, maka pemberitahuan tersebut akan dianggap telah diterima empat belas (14) hari setelah diterimanya pemberitahuan itu oleh Organisasi Penerbangan Sipil lnternasional.
- 14 PASAL XXI PENDAFTARAN Persetujuan ini dan seluruh perubahannya harus didaftarkan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
PASAL XXII
MULA! BERIAKU Persetujuan ini akan mulai berlaku sementara pada tanggal ditandatangani dan berlaku secara resmi segera setelah para Pihak Penandatangan memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Penandatangan lainnya melalui pertukaran nota diplomatik bahwa persyaratan-persyaratan konstitusional yang diperlukan untuk pemberlakuan Persetujuan ini telah dipenuhi.
SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, yang diberi kuasa oleh Pemerintah masing-masing, telah menandatangani Persetujuan ini. DIBUAT dalam rangkap dua di Jakarta pada tanggal Dektptiin C>.el<'I~ bulan JUl~ tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, dalam bahasa Indonesia, Kyrgyz, Rusia dan Inggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran, naskah dalam bahasa lnggris akan berlaku.
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK KYRGHYZSl'AN
Signed
Signed
ALIALA~AS
OTUNBAYEVA ROZA ISAKOVNA Menteri Luar Negeri
Menteri Luar Negeri
- 15 -
LAMPIRAN
1. Bagian I. Rute yang akan diterbangi oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh Pemerintah Republik Indonesia, untuk masing-masing jurusan: Tempat-tempat Keberangkatan
Tempat-tempat Persinggahan
Tern pat-tern pat Tujuan
Tern pat-tern pat Selanjutnya
Tempat-tempat di Indonesia
Semua tempat
Bishkek
Semua tempat
2. Bagi an II . Rute yang akan diterbangi oleh Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh Pemerintah Republik Kyrghy:zstan , untuk masing-masing jurusan: Tern pat-tern pat Keberangkatan
Tempat-tempat Persinggahan
Ternpat-tern pat Tujuan
Tempat-tempat Selanjutnya
Tempat-tempat di Kyrghy:zstan
Semua tempat
Jakarta
Semua tempat
3. Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh salah satu Pihak Penandatangan didalam sebagian atau keseluruhan penerbangannya diperbolehkan untuk tidak menyinggahi salah satu tempat-tempat diatas, dengan ketentuan bahwa penerbangan yang telah disetujui pada rute ini dimulai dan berakhir didalam Wilayah Pihak Penandatangan yang menunjuk Perusahaan Penerbangan tersebut. 4. Hak dari Perusahaan Penerbangan yang ditunjuk oleh salah satu Pihak Penandatangan untuk mengangkut penumpang, barang dan pos diantara tempat-tempat didalam Wilayah Pihak Penandatangan dan tempat-tempat di Wilayah Pihak ketiga akan terlebih dahulu disepakati oleh Pejabat-pejabat Penerbangan Sipil dari para Pihak Penandatangan.
HH)l.OHe3IDI Pecrry6Jn1KaCbIHbIH 0KMeTy MeHeH Kh1prhI3 Pecrry6n11KaChIHbIH 0KM0TYHYH opTOCYH)l.a aoa KaTTalllbl X0HYH)l.0
MAKYJI,IWIIYY MbIH)l.aH apbI "KenHIIlliM TY3YII .LKaTKaH TaparrTap" )l.err aTanyyt-Iy HH)l.OHe3IDI Pecrry6m1KaCbIHbIH 0KMSTY MeHeH Kb1prhI3 Pecny6m1KaCbIHbIH 0KMeTy, qHKaro)l.o 1944-XhIJI)l.hIH 7-)l.eKa6pbIH)l.a Kon Kmoyra at.IbIK 6onroH 3n apaJihIK rpa2K,JJ.aH)l.hIK aBHaU,IDI Tyypanyy KoHBeHU,IDIHhIH MYt.Ienepy 6ony Typyrr, .LKaHa THHHIIITYY aHMaKTap)l.hIH opTOCYH)l.a .LKaHa anap)l.hIH qerHHeH TbIIIIKaphI a6a KaTTaIIIbIH opHOTYY MaKcaTbIH)l.a aTanraH KoHBeHU,IDira KOIIIYMt.Ia ymy.n MaKyn)l.arnyyHy TY3YYHY Kaanan, T0M0H)l.erynep 2K0ttyH)l.0 MaKYJI)l.allibllllTbI: 1-cTaThSI AHbIKTOOJIOp 3rep)l.e KOHTeKcTTe 6aIIIKat.Ia Kapan6aca, ymy.n MaKy.JI)l.alllYYHYH MaKCaTTapy yqyH T0M0HKY aHhIKTOOJIOp KOJI)l.OHyJiaT: 1. "KoHBeHU,IDI" TepMHHH qHKal'O)l.O 1944-XhIJI)l.hlH 7-)l.eKaOpbIH)l.a KOJI Kmoyra at.IbIK 6onroH 3n apanbIK rpa2K,JJ.aH)l.bIK aBHaU,IDI Tyypanyy KoHBeHU,IDIHbI 611n)l.HpeT :tKaHa KoHBeHI.I,IDIHbIH 90-C'raThSICbIHa hIJiaHbIK :JKaKTbiphmraH 6ap)l.bIK THpKeMeHH, 90-:tKaHa 90-cTaTb.~mapra bIJiaHbIK THpKeMere :JKe KoHBeHU,IDira 6ap)l.bIK TY30Tyynep)l.Y KaMTbIHT, Kat.IaH 6yn T11pKeMenep MeHeH TY3eTyynep 9KH KenHlllHM TY3YII .LKaTKaH TapanKa KOJI)l.OHyJiraH yqyp)l.a; 2 . "AB11aU,IDIJibIK OHHJIHKTep" TepMHHH lIH)l.OHe3IDI 0KMSTyHe KapaTa KaTTarn MHHHCTpn11rHH, an 9MH Kb1prbI3 Pecrry6n11Kacb1Ha KapaTa TpaHcrropT MHHHCTPJIHrHH :JKe 9KH yqyp)l.a Ten; aTaJII'aH aBHall_IDIJihlK OlIBJIHKTep a3blpKbl yqyp)l.a aTKaphm :JKaTKaH KhI3MaTTap)l.hI aTKapyyra hIHl'aphIM YKYKTYY 6onroH 6ap)l.hIK 6arnKa :JKaKTbI JKe opraH)l.hI 6HJI)l.HpeT; 3. ",Il.aHhIH)l.aJiraH aBHaKoMnaHIDI" TepMHHH YIIIYJI MaKyJI)l.aI.lIYYHYH 3cTaThSICbIHa bIJiaHblK )l.aHblH)l.aJII'aH JKe bIHrapblM yKyKTYY 6onroH aBHaKOMIIaHIDIHblOHil)l.HpeT; 4. "AHMaK" TepMHHH lIH)l.OHe3IDira KapaTa aHblH MhIB3aMbIH)l.a aHhIKTaJiraH)l.aH HH)l.OHe3IDI Pecny6nHKacbIHhIH aH:Marhm :tKaHa 9Il apanbIK yKyK.a hIJiaHhIK lIH)l.oHe3IDI Pecny6nHKacb1 anap)l.hIH ycTyH)l.e 9reMeH)l.YYnyryH, 9reMeHJl.YY yKyKTapbIH :JKe IOpHC)l.HKU,IDIChIH :JKYpry31'0H t.IeKTern aH:MaKTap)l.hI 6HJI)l.HpeT, an 9MH Kh1prhI3 Pecny6nHKacbma KapaTa KoHBemzyrnHhIH 2-cTaTh.SIChIH)l.a 6epHnreH Maami:re 99; 5. "A6a KaTTarnTapbI", "3n apaJibIK a6a KaTTaIIITapbI", "ABHaKOMIIaHIDI" :JKaHa "KoMMepr.r_H.SIIlbIK 9Mec MaKCaTTap MeHeH 'I'OK'I'OH TypraH 2Kep" TepMHH)l.epH KoHBeHr.r_IDIHhIH 96-cTaThSIChIH)l.a anapra 6epHnreH MaaJibIMaTTapra bIJiaHbIK MaaHHre 99; 6. "MaKyn)l.arnyy" TepMHHH YIIIYJI MaKyn)l.arnyyHy, aHhIH THpKeMe<;HH :JKaHa ara 6ap)l.bIK Ty3eTyynep,ey 6Hn)l.HpeT;
-27. "OpHoTynraH MapwpyTiap" TepMHHH ywyn MaKyJT)J.aLUYYHYH THpKeMeHCHHJJ.e KaTapbl opHOTynraH JKe opHoTynyn JKaTirnH MapmpYTTap)J.hl 6HJI)J.HpeT; 8. "KemJWHM,IJ)1K JKOJIJJ.Op" TepMHHH opHOTynraH MapmpyTTap 60IOH'l-Ia ymyn MaKynJJ.aLUYYHYH JKo6onopYHa blJlaHbIK aTKaphrna TypraH .9J1 apanbIK KaTTaUITap)J.hI 6HJI)J.HpeT; 9. 'TapmpTep" TepMHHH )KJ'pryw-r ynepey, JKYKTepey JKaHa caMOJieTTYH )KJ'ryH Tamyy yqyH 6aanap)J.hr JKaHa ywyn 6aanap anap apKhrnyy KOJI)J.OHYJIYY'-IY wapTTap)J.hl, areHTCTBO JKaHa 6aw1rn JKap,IJ,aMlJ.hl KhI3MaTTap Y'lf\'H 6aanapJJ.bI :>KaHa wapTTapJJ.bI 6HIIJJ.HpeT. MbIHJJ.a noLJTaHhI Tamyy yqyH T8J198118p MeHel! wapTTap 3CKe aJibIH6aHT. 2-cTaTh51 YKYKTap)J.br 6epyy 1. Ap 611p KenHIIIHM TY3YIT :>1caT1rnH Tapan .9KHHLJH KenHIIIHM TY3YIT JKaTKaH TapanKa ywyn MaKyn)J.auryytIYH THpKeMecHHHH THHHLUTYY ceKll,llilChII-IJJ.a KepceTynreH pacrmca1me JKaHa MapwpyT 6010HLJa .9JI apanhIK a6a IrnTTaIIITapbIH opHoTyy MaKcaTbIHJJ.a ywyn MaKyJIJ].arnyyJJ.a KapanraH YKYKTapJJ.bI 6epeT. 2 . Ap 611p Ke1111w11M TY3YIT JKaTKaH TaparrThIH aBHaKoMnaHllilChI TOMSHKY YKYKTapra .9.9 6onoT: a) .9KHH'l!H Ken11w11M TY3YIT JKaTKaH TaparrThIH ai1MarhIHaH JKepre KOH60CTOH Y'l!YII eTyy; 6) .9KHHY:H Ken11w11M Ty3yn JKaTKaH TaparrTbIH ai1MarhIHJJ.a KOMMepu_llilJibJK .9Mec MaKCaTTap MeIIeH JKepre KOHyy; JKaHa B) KepceTynreH ai1MaKTa ywyn MaKyJIJJ.aLUYYHyH ThpKeMecHHHH MapwpyTTapbIHbIH TH3MeCHH)J.e aTaJibin OTK8H ITYHKTTap)J.a yrnyJI MaKyJI)J.arnyyHyH TupKeMeCHHHH JK06011opYHa hlJlaHhIK JKYpryHqynep,JJ;y, )KJ'KTepey JKaHa ITO'lTaHhI .9IillHtm Ken11w11M TY3YIT JKaTirnH TapanThIH ai1Mar.hrna JKe aHJJ.aH JKe .9IillHtJ.H MaMJieKeTTHH ai1Mar.hrna JKe aHJJ.aH ::>JI apaJih!K JKOJIJJ.OPJJ.O anyy JKe Tyrnypyy MaKC3ThIH,II.a JKepre KOHyy. 3. Yuryn cTaThHHhIH 2-rrYHKTYH,II.a ::>tJ Hepce 611p11HtIH Ken11w11M TY3YIT JKaTKaH TaparrThIH asmuKOJTJJ.OPYHa 3Iillff4H KenHIIIHM TY3YTI JKaTKaH TapanThIH ai1MarhIHJJ.a )KJ'pryHLJ:ynep;:r;y, JKYKTep;:r;y :>1ce IT0'4TaHhI Teneecy MeHeH JKe aHChI3 aJIYY JKe JKaJI,II.OO JKaHa yrnyn Ken11w11M Ty3yn JKaTKaH TaparrThIH ai1MarhIH,II.a 6aIIIKa flYHKT ytryH ,II.aHhIHJJ.OO apThIKtihIJihIKTapbIH 6ep6ei1T. 4. Yuryn cTaTb51HhIH 1-JKaHa 2-nYHKTTaphIHhIH 2Ko6onopyHa Kapa6acTaH, MaKYJIJJ.arubm :m:aTKaH KhI3MaTTapJJ.bIH corywTYK apaKeTTep JKe corywTyK OKKynau_mrnaHraH paHOHJJ.OPJJ.O JKe corywTYH 3anan,IJ.aph1 THJ1reH paHOHJl.GPJJ.O apaKeTTeHHIIIH KoHBeHU,llilHhIH 9-cTaTb5ICbIHa hIJiaHhIK KOMneTeHTTYY coryIIITYK 6HHJ1HKTep MeH.eH :>i<:aKTb!pbIJiyyra THHHW.
-3-
3-cTaThll AmrnKoMrramurnap,lJ.bI JI.aHhIHJI.OO
1. Ap 6Ytp Ke.rmlllHM TY3YIT .>KaTKaH Tapan opHoTynraH MalllpyTTap 6010wia KeJlHlUHMJJ.HK JKOJIJJ.Op;zy 3KCnnyaTal.l_H51J100 MaKC3ThJH)1.a 6Hp ami:aKoMnaHIDIHhI JJ.aHbIHJJ.OOro YKYKTYY. ABHaKoMnaHIDIHhr JJ.aHbIHJJ.Oo TyypaJiyy KenHlllHM TY3YTI .LKaTKaH Tapan .3KHWrn KenHlllHM TY3YIT :>KaTKaH TapanKa .>Ka3yy tKY3YHJJ.e 61111,JJ.HpeT. 2. MbIHJJ.aH 6HJIJJ.HPYY anbn-rraH)J.a .3KHHtm KenHrnHM TY3YTI .LKaTKaH Tapan yrnyrr cTaTb5IHhIH 3-:m:aHa 4-nyttKTTapbIHblH .>Ko6onopytta bIJiaHbIK KapManyycy3 )1.attbIH)J.anraH asHaKoMnaHIDira yqyyra THHHlllTYY YPYKCaT'I'ap,!I.br6epeT. 3. Ap 611p KenHlllHM TY3YII .>KaTKaH Tapan 3Km-Prn KenHlllHM TY3YTI :m:aTKaH TapanThIH .>Ka3yy :>IC\'3YHJJ.0 61111,JJ.Hpyycy apK.bIJJYY KaH,1J,aH,lJ.bip-6Hp anHaKOMITaHIDIHbl )1.aHbIHJJ.OOHY KaHpa anyyra .LKaHa 6all1IrnHhl )1.aHblHJJ.OOI'O YKYJ{Tyy. 4. BHpirnt-111 KenHlllHM Ty3yn .>KaTKaH TaparrTbIH asHaU.IDIJlbIK 611HJIHKTepH 3IillHt-IH KenHlllHM TY3YII :>IrnTKaH TapanTbIH JJ.aHbIHJJ.anraH aBHaKoMnaHH5ICbIHaH yrnyn KoHseHU.lliIHbIH :m:o6onopytta bIJiaHbIK 311 apanbIK a6a .iKOJIJJ.OpYJI 3KcnnyaTal.l_IDIJIOOJJ.O YlllYJl 6HHJIHKTep KOJ1)1.0HI'OH Mb!H3aM)1.ap MeHeH 3pe.>Kenep apKhmyy aHTbmraH wapTTap,lJ.bI aTKapyyra :m:eHJJ.0MJI.YY 9KeH)J.HI'HH )1.aJil-ln)l,00HY cypaii aJihilllaT. 5. KaYaH ap 611p KenHWHM TY3YIT :>IrnTKaH Taparr YlllYJI as11aKOMITaHH5Ira K6IlyYJIYK 33 6onyy 2K.aHa aHbIH ycTyHeI-I t-IblHblI'bI KOHTpon)J.oo ymyn asHaKoMrraI-IH51HhI JJ.aHbIHJJ.araH Ke.rmlllHM TY3YIT .IKaTKaH Taparm:a ./Ke aHbIH rpa:>I{,11,aH)J.apbrna THHHlllTYY 3KeHJJ.HI'HH JJ.aJIHJl)J.eH an6araH 6ap)1.bIK ~IypJJ.a, ap 611p KemIWHM TY3YIT JKaTrrnH Taparr asHaKoMnaHIDIHbI JJ.aHbIHJJ.OOHY Ka6b!J1 aJiyy)J.aH .>Ke YlllYJl CTaTb5IHbIH 2-nyttKTyY-Ia bIJlaHblK yqyyra ypyKcaT 6epyy,IJ.eH 6aw TapTyyra .LKe )1.aHblH)J.anraH asHaKoMnaHIDI YKYKTap)J.br KOJIJJ.OHyrnyI-IJJ.a an 3apbm )1.err 3cenTereH wapTTapJJ.bIH aTKapbIJihlllibIH Tanarr Khmyyra YKYKTYY. 6. YrnHHTHII )1.aHbIHJJ.anraH 2KaHa bIHrapbIM YKYKTapra 99 6onroH aBHaKOMITaHIDI 6apJJ.bIK yqypJJ.a KeJIHllIHM)J.HK }KOJI)J.Op,Izy 3KcnnyaTaU.IDIJIOOHY 6alllTaH anaT, MbIHJJ.a TapHcP KYlJYHJJ.e 6onroH YlllYJI MaKyn,II,arnyyHyi-r 10cTaTb51CbIHblH .1Ko60J1opyi-ra :IKaHa YlllYJI MaKyn,IJ.arnyyHYH 5-cTaTb51CblHbIH :>Irn6onopy apKbIJIYY KapanraH MaKynJJ.alllYyra bIJiaHbIK opHoTynaT. 4-cTaThll A.rlbm TailITOO :LK:e TOKTOTYY
1.
Ap 611p KenHWHM TY3YrI :JKaTKaH Tapan yqyyra YPYKCaT'I'apJJ.bI aHHyn11pneere 2Ke 9K.HHYH KeJIHWHM TY3YII :IKaTKaH TaparrTbIH )J.attbIHJ.J,anraH asH.aKoMnaHIDICbI apKhmyy 6epmireH, ywyn MaKyJI,II,arnyyHyi-r 2-cTaTb51CbIHJJ.a KepceTynreH, )7KyKTap)J.bI KOJI)l,OHYYHY TOKTOTyyra :JKe aTanraH YKyY{Tap)J.bI TOMSHKY yqypnap,II,a KOJIJ.J,OHYY,II,a an 3apbIJJ ,II,en 9cenTereH wapT'I'ap)J.brn aTirnphIJihillibIH TaJian Khmyyra YKYKTYY:
- 4-
a) 3rep,a_e a.JI yruyn asHaKoMnamrnra Keni-iyrryK 33 6onyy )Ke aHbIH ycTyHeH "4hIHbirhI KOHTPOJI)J.OO yruyn aBHaKoMnaHIBIHhI ,JJ.aHbIH)J.araH KenHIIJHM TY3YTI )KaTKaH TapanKa )Ke aHhIH rpa2K,JJ,aH,JJ.aphrna THHHlllTYY 3KeH)J.Hrm1e bIHaH6araH 6ap;J,bIK yt-Iyp,JJ.a; 6) 3rep,IJ,e yruyn armaKoMnaHIBI 6yn YKYKTap,IJ.bI 6epyy"-1y KeJIHlllHM TY3YTI )KaTKaH TapanThIII MbIH3aM,a,apbIH )l<:aHa 3pe)lceJiepHH caKTa6araH 6ap)J,bIK y"4yp,IJ,a; B) 3rep;~e
aBHaKoMrramrn
yruyn MaKyn,a,alllYY apKbrnyy 6epHnreH
wapTTap,IJ,bI KaHn.ai1)J,brp-611p caKTa6araH 6ap,JJ.bIK yqyp,a,a. 2. 3rep,JJ,e yruyn CTaTh5IHblH 1-TIYHKTYHJJ.a KepceTyJireH lllapTTap)J,bIH a1rnym1pnee, TOKTOTYY )Ke aTKapbIJibllllbIH TaJiarr KbIJIYY 6010w1a TOKTOOCY3 apaKeTTeHYY MhIH3aM,JJ.ap,a,bI )Katta 3pe)KeJiep,a,H MhIH,IJ,aH apbr 6y3YYHY 3CKepTyy rryH 3apbIJI 6on6oco, aa,IJ,a MbIH)J,aH YKYK ap 6Hp KenHIIJHM TY3YIT )KaTirnH Taparr apKbrnyy 3KHHYH KenHIIJHM TY3YTI )KaTKaH Tapan MeHeH KOHCYJibTau,IBinap)J,bI eTKepreH,IJ,OH KHHHH rm-1a KOJI,IJ,OHy.TiaT. Mbm,IJ,aii yt-Iyp,a,a KOHCYJibTau,1-umap 3KHHYH KeJIHlllHM TY3YTI )KaTKaH Tapan KOIICy.TibTau,1rnnap)J,bl 8TK6PYYHY TaJian KhlJlraH KYHJJ.OH TapTbITI aJJTbIMbIW
(60)
KYH,!J.YH w-nrn,a,e 6alllTa.JIYYra THHHIIJ. 5-cTaTh5I Tawyynap}\hIII KeJieMY
1. KemnmtM TY3YIT )KaTKaH TaparITap,IJ,bIII ,a,attbIH,IJ,aJiraH as11aKOMnaHHRJ1apbrna THHHlllTYY ai1Ma1nap)J.hm opTocyi-1,a,a )KaHa anap,a,bIH qenrneH TbllIJKapbl opHoTyJJraH MaplllpyTTap 60IOHYa KeJIHlllHMJl.HK )KOJI)J,Op,IJ.Y 3KcnnyaTaU,HRJIOOHyH aKhIHKaTTyy )Katta TeH. MYMKywryrryKTepy 6epHJieT. 2. KenHWHMJJ.HK )KOJJ,IJ,OP,IJ.Y 3KcnnyaTaU,lliIJJOOAO ap 6Hp KerrnlllHM Ty3yn )KaTirnII TapanThIH ,a,attbIHJJ.
aKblpKbl
aBHaKOMnaHH5IHblH
TawyyJiapbIHa
3bUIH
KeJITHp6ec r1y11 K8H.YJir0 aJiaT. 3.KenHlllHM Ty3yn 2KaTKaH TapanThIH aiiMarbI apKhJJIYY 21cypry3ynroH )Ke aHhIH ai1MarhIH)J.a 6yTKOH TalllYYJTap,IJ,bIH KO.TIBMYH 1rnMChI3 KhIJIYY Y"4YH KeJIHWHM)J.HK )KOJI)J.OP,IJ.YH )Kh!lIJTbirbI MeHeH a6a KaTTalIJh!HhIH MYH83Y aBHaU,IBIJibIK Kh13MaTTap,IJ,bIH opTOCyH)J,a yruyn CTaTb5IHbIH npm111,HnTep1me bIJiaHbIK MaKyn;~auryyra THHHIIJ. 4. 3KHwrn KenHWHM TY3YTI
:>KaTKaH TapanThIH
mmaKoMnaHH5ICbI
apKbIJIYY Tawyynap)J.blH K6JI6MYH, KeJIHIIJHMJl.HK )KOJI)J.Op,rzyI-1 )Kh!lIJTblfbIH IrnMCbl3 KbIJIYY r1yH .3Iill TapanThIH aHMaKTapblHblH OpTOCytt,IJ,a Tarnyynap)J,bl TaJiarr KbIJIYYIIYH HerH3HH,[J,e aBHaU,H5IJihIK Kbl3MaTTap)J,blH opTOCYH,JJ.a MaKyn,IJ,awyyra THHHlll )KaHa 011JoH,a,oi1 3ne 6ap,IJ,bIK 6aunca Talllyy fo1prenew11n MaKyn,a,amyyra m:aHa qe"-rnnyyre THHHIIJ. MbIH,IJ,aH MaKyn,a,amyyra )Ke YeYHMre )KeT.HlIJKeHre "-ICHHH KY"4YH,IJ,8 6onroH OPI·IOTyJiraH HOpMariap)J,bIH K8JI8MY )KaHa )KbllIJTbII'bl apTbIKl.{blJiblKKa 33 60JIOT.
-5 5. Tawyynap)J.hIH K9JI9M)'H, KeJIHllLHM)J.HK 2Kon;:r_op;:zytt 2KhIWThirhm 2K3Ha 3IrnHirn Ken11wnM TY3YIT 2KaTKaII TaparrThIH aiiMarbI apK.hmyy Tarnyy 2Ke aHbIH ai1MarbIH)J.a 6yTK0H Tawyy Cbl5IKTYY a6a KaTTaWbIHbIH M)'H03YH K3MCbl3 KhIJIYY yt-ryH ywyn cTaTbSIHhIH 2Ko6onopyi;:a bIJiaHhIK Ke.rrnwHM TY3YIT 2KaTKaH TapanTapJl.hIH amiaU.J15IJihIK 6HHJIHKTepHHHH KaT anMawyy 2KOJIY MeHeH opHoTynyyra THiittw.
6- CTaTb51 CepT11qmKaTTap 21raHa 11m.~en31151nap 1. E11p11HYH. KemmmM TY3YTI 2KaTKaH Taparr apKhJJIYY 6epm1reH 2Ke YhIHhirhI ,IJ.en TaaHhrnraH 2KaHa Kyt.iyH,IJ.O 6onroH a6a;:r_a KOJI)J.OHyyra 21rapaMJIYYJIYK cepTmp11KaTTapb1, YKYKTYYJIYK 2KaHa n11u,eH3H.5Jnap cepn1¢mrnTTapbI ywyn MaKyn;:r_allIYYHYH THpKeMecm-1,r.r_e opHoTynraH MaprnpyTTap 6oIOHYa KeJIHWHM)J.HK ./KOJl)J,OPAY 3KCITJiyaTaIJ)15JJIOO M3KC3TbIH)J,a 3KHR4H Ken11wuM TY3YIT 2KaTKaH Taparr apKhIJIYY TOMSHKY wapTTa YhIHhirhI ,IJ.en TaaHbIJJaT, 3rep,IJ.e MhIH)J.aH cepTmpHKaTTap MeHeH m1u,eH3H.5IJiap aHhIII acTbIH)J.a 6epmireH 2Ke YhIHbirbI ,IJ.en TaaHbIJiraH Tarrar1Tap 3n apanbIK rpa2K,IJ,aHJJ-bIK as11au,H.5J 2K0HYH,IJ.9 KmmeHI.I,lliira bmaiibIK opnoTyna TypraH MHHH.MaJIJl.hIK cTaH,IJ.apTKa Tei~ 21ce aH,IJ.aH 21rnropy 6onco. 2. Ap 6up KemmmM TY3YTI .>KaTKaH Taparr, oworo irnpa6acTaH, 93 aiiMarbIIIbIII l.IerHHeH Ybirbm KeTyy MaKcaTbIH;:r_a 3IillHYH Ken.HllIHM TY3YIT 2iIBTKaH Tapan apK.hrnyy 03YHYH rpa2K)J,aH,IJ.apbma 6ep1rnreH KOMneTeHI.I,H.51 2KaHa JIH.I.I,eH3HJ!JJap cepTHQJHKaTTapbIHbIH MbTH33MmrYJIYI'YH TaaHyy,naH 6aw TapTyy YKYI'YII ca1nan KaJiaT. 7-cTaTbSI AsHaI.I,.H51JlbIK KOOITCY3A)TK
1. 3n apanbIK YKYKTaH Ken11rr "llhiryyYy YKYKTap MeHeH MH.JJ)J.eTTepre 1rnpaii KemuIIm.1. TY3YIT 2KaTKaH TaparrTap ywyn Ma1cyn,IJ.aIIIYYHYH aJKbiparbIC 6enyryH Ty3reII rpa.>K,IJ,aHJl.hIK as11aI.I,H5IJihIK MhIH3aMra hrnaHbIKChI3 KMttmi:r11rnyy aKThrnapbrnaH caKTOOHY KaMCbI3 KbIJIYY Tyypanyy MHJI)J.eTTeHMencp,IJ.H 611p11-611p11HHH aJI)J,blH,[~a ,IJ.arbI 6Hp 21rnny bipacTawaT. 311 apanbIK YKYKTaH Ken11rr YhirYYt.JY 1rnnqynyK YKYKTap,IJ.bI 21caHa Mirn;:r,eTTep,IJ.H qeKTe6ecTeH, KeJIHllIHM Ty3yn 2KaTKaII TaparrTap owoHy MeHeH 611pre ToKHo)J.o 1963-.IKhIJIJl.hIH 14-ceHT5I6pbIHJJ-a KOJI KoronraH a6a KeMeCHHHH 6opTyI-J,IJ.a 2Kacanran KhinMhIWTap 21rnHa K3.9-6Hp 6a1mrn aKThmap 2KOttyH)J.0 KoHBeHIJ,IDIHhIH , raara.n.a 1970-)KbIJI.IJ.bIH l6-.o.e1rn6pbIH.IJ.a KOJI KOIOJlraH a6a KeMecm-1 MbIH:JaMra bIJiaHblKCbI3 33Jlerr aJlyy MeHeH Kypewyy 60IOH4a KoHBeHI.I,H5JIIhII-I .>KaHa MoI-Ipean,IJ.a 1971-:JKhIJIJl.hIH 23-ce1n5!6pbIH,IJ.a KOJI KOIOJiraH fpa2KII.aH)J.bIK AimaI.I,H.5JHbIH KOOITCY3,IJYrYHa Kaplllbl 6arbITTanraH aKTbmapra ThI!OY canyy 6010Ht.1a KoHBeHI.I,H.5JHbIH 2Ko6onopYHa hmaHhIK apaKeTTeHHllle1.
-6-
2. KeJrnrnHM TY3YTI :JKaTKaH TapanTap OTYHYlI 6 01ow1a a6a KeMecm-I MbIH3aMra b!J13HbIKCh13 33Jien anyy aKTbIJiapb!H :JKaHa :ncypryHt.iyJiepp;yH, 3KHil~IH, a<Sa KeMeCHIIHH, a3ponopTTOPJJYH :JKaHa a3pOHaBHr au,lliIJibIK Kapa:JKaTTapJ1.bll 1 Kooncy3,rryrytta KaplllbI 6arbcTTanraH 6aum:a MhlH3aMra b!J13HbIKCb13 aKTbIJiapJ1.bI :>!Ce rpaJK,IJ,aH,l.l,blK aBH3U.lliIHblH 1rnoncy3)1YI'YHYJ.-I 6ap,IJ,b1K 6aunrn KOpKyttyqTapb!H TOKTOTYY MaKC3TbIHJ1.a 6Hptt-6HpHHe 6ap;:i,brK 3apbIJI :>KapJ1.aMpp1 KepceTylllEYr. 3. TapanTap 03J1.BPYHYH KOlll TapariTyy KaphIM-KaTbilllTapbIHJ1.a fpa:JK,!J.aHJl.bIK auHaU.lliIHhIH 3n apanbrK yIOMY apKhIJIYY opHoTynraH LKaHa 3 JI apanbIK rpaJK,IJ,aH,I.!,bIK amrnu.m1 Tyypanyy KoHBeHU.IDIHbIH THpKeMenep11 KaTapbl aTaJiraJI aBI-IaU.IDIJihIK KOOnCy3,IlYK 2KOHYHJ1.8 :JK060JIOpr o bIJiaHbIK 6yn :LKo6onop TapaHTapra KOJIJ1.0Hyna TypraH J1.e~ree.rrJ1.e apaKeTTeHHllleT; anap 03,IJ,epy J1.3Hhm,naraH a6a KeMe.rrepHH 3KcnnyaTaU,lliIJIOol.JyJiap )!Ce aJ1ap,IJ,bIH HerH3rH HlllTereH :LKepH :JKe TYPYJ.CTYY Ke.TireH LKeptt anap,IJ,bIH aHMarhIHJ1.a 6onr01-I a6a KeMenepHH 3Kcn.nyaTaU.lliIJIOOYynap :LKaHa anap,IJ,bIH ai1MarhIHJ1.a a3ponopTI'Op)lY 3KCTIJiyaTaU.H5IJ100"4YJiap aBH3U.H.5IJibIK KOOCTCY3,llYK 60IOHl.Ja MbIHJl.aH :JKo6onopro hIJiaHhIK apaKeTTemnrreT. 4. Ap 611p Tapan MhIHJl.aH a6a KeMe.rrepHHHH 3KcnnyaTaU.lliIJIOOtIYJiaphI 3KHWrn Ke.rrttlllHM TY3YTI :>1rnTKaH TapanThIH a?iMarhrna KHpyy, tih1r yy )l{e aHJl.a 6onyy YlIYPYI-IJ1.a 3KHHtIH KeJmlllttM Ty3yn )l{aTKaH Tapan apKhIJIYY TaJian KblJlbIHraH, :JKOropKy IlYJ-IKTTa 6a.5IHJ1.aJTrmI aBHaU.I-15IIIb!H KOOTICY3J1.YrYH K3MChI3 KbIJIYY 60101pra :>Ko6onopro 6ai1Koo :>1cypry3yy YYYH Kepe1nyy 6onoopytt MaKyJI,ll.alliThI. 5. Ap foi:p KeJrnWHM TY3YTI 2KaTKaH Tapan aHhIH ai1MarhIHJl.a a6a KeMeCHH 1rnproo )l{aHa LKYPIYHYYJIOPJl.Y, 3KHnaJK,IJ,ap,IJ,bI, anap,IJ,bIH Konro IrnTepreH :>1cyryH, OilJOHJl.OH 3Jie caMOJieTTYH JicyKTepyH )l{aHa 3an acTapbIH JICVKT00 :JKe Tyu rypyy YlIYPYHJl.a TeIGllepyyHY KaMcbI3 Khmyy Yl.JYH 3apbm JI.en 3CeIITeJireH 6apJ1.bIK KOrnyMl.Ja tiapanapJ1.bl 3bl.5IHra yi.rypaT6acTaH KO.TIJl.OHOT. Ap 6ttp Tapan KOHKpeTTyy KopKYJ-IYtIIrn 6ai1naHbIWTYY Kooncy3)lYK tiapanaphIH Ka6~~m anyy :>KOHYHJl.e 3KHIJll.li KeJIHlliHM TY3YT1 :>1rnTKaH TapanTbIH 6ap,IJ,b1K 0TYHYl.!YH KaHpbIM,llYY Kapan 't!hiraT. 6. A6a KeMeCHH MhIH3aMra hJJiaHhIKCbI3 33nen anyy :LKe 2KYP1YHl.JYJ10PJ1.YH, 3KHTia:>~apJ1.bIII, a6a KeMeCHHHH, a3pOTIOPTTYH )l{aHa a3poHaBHraI.J.lliIJ1hIK Kapa:>KaTTapJl.bIH Kooncy3,rryrytta 1rnp wb1 6arbITTanraH 6arnKa MbIH3aMra bIJ13HhIKCbl3 aKTb!JlapJl.bIH 1rnpKYJ-IYYY )Ke HHI.J.HJI.el-ITH Ke.TIIm %1KKaH YtIYPJl..3., TapanTap 6aiinaHbIWTap,IJ,bl )l{e~HJIJl.eTyy )l{aHa MbIHJl.aH HHI.J.HJ1.eHTKe :>!Ce aHbIH KOPKYJ.-Iyt!ytta Te3 JicaHa 1rnoncy3 ThllOY canyy MaKcaTTapbIHJ1.3 6allJKa THHHillTYY crapanap,ll.hl Ka6bIJI anyy apKbIJIYY 6HpH611p1rne :>Kap~aM K8PC8TYlll0T. 7. YllJYT'a LmaHhIK ap 611:p Ke.rrHllJHM TY3Yn :>1caTKa11 Tapan 3KHHtIH KeJUilllm'vl TY3Yl1 :>1caTKaH TapanKa ynyTTYK 3pe:>1cenep Me1-1eH npaKTHKaHblH )!CaHa aBJ.faUJUIHbIH KOOTICY3,llYrYH KaMCbl3 KblJlYY 60IOHl.la )l{OfOPYJl.3 aTanraH .m:o6onopJ1.YH opTOCYJ-IJl.a aHbipManoonop :>KeI-iyHJl.0 6HJIJ1.HpeT. I3ap,IJ,bIK Ke.rrHllJHM TY3YTI :JKaTKaH Tapan KeJmn l!bIKKaH Ke.TIHlllnecTHKTep,IJ,H TaJIKyynoo Y'4YH 6apJ1.bIK y6aKTa 3KHwm Tapan MeHeH TOKToocy3 KOHCYJibT3U.lliIJiap,IJ,bl OTKOPYYHY cypai1 anaT.
-78-cTaTb.51 Ca.JlbIKTapJJ,aH ~aHa 6aIIIKa ~IHbIMJI.apJI.aH 601II0Tyy
1. 3n apanhIK KaTTauna Y'-1-YYnap)J,hI aTKapraH ap 61.-rp KemiIIIHM Ty~yrr )KaTKaH TaparrThIH JI.attbIHJI.anraH amraKoMnaHIDIChIHhIH a6a KeMecH, 01noHJI.OH 3ne MhIHJl.aH a6a KeMec:rrmrn 6opTytt)].a caKTanraH KYHyyl.!Y Matt)J,hIH 3arracTapb1, Mafinooqy MaTepHan)].ap, 3anacTbIK 6eny1uep, Ta6enb,JJ.HK 2Ka6)J.YYJiap :JKaHa 6opTTYK 3anacTap (TaMaK-arn, cyycytt,rzyiuap MeHeII TaMe1urnep Komo) 3KHHt_m KemnmrM TY3YIT 1fcaTirnH TapanThIH aHMarhIH)].a, ~wep)].e :JKa6JlYYJ!ap MeHeH 3anacTap, Ka'-Ial-i Kai1pa)].a1-1 LJhiraphmhm KeTMeHHHt-Ie, caMOJleTTYH 60PTYI!)].a Kanca, 63)Kb! IlOlllJlHHanapbIHaH, HHCileKLI,IDIJlhlK )Kh!HhlM)].apJI.aI-1 :JKaHa 6arnKa canbIKTap MeI-IeH )Khltth!M)].ap)].aH 6ornoTynaT. 2. Orum £)].OH 3Jle Tenee)].eH ThIWKaphr MhIH)].att canbIKTapJI.aH :JKaHa )Khltth!MJI.3PJl.3H T8M8HKynep 6ornoTynaT: ., a) 3KHW-m KenHWHM TY3YI1 :JKaTKaH TapanThIH fo:!HJIHKTepH Typry3raH l.!eK apaHhIH L£er11HJJ,e 3CKepHJrreH Kem::1w11M TY3YIT :JKaTKaH TaparrThIH ai1MarbIH)l.a :JKaHa 3KHHLJI1 TaparrThIH aTaHhIH MapwpyTYH aTKapbm :JKaTirnH a6a KeMecmrnH 6opTyttJl.a KOJl)].OHYY yi..ryH 6opnrn anb!HraH 6opTTyi{ 3arracTap; 6) 3KMHLIH Ken111llHM Ty3yn :JKaTirnH Taparr )].aHhIH)].araH amrnKOMilaHHSll [bJH opHOTyJlraH MaprnpyTy 601ow1a KOJI)J,OHynyn )!(3TK3H a6a KeMecm-1 KapMoo :JKe peMoHTTOO yi..ryn 6ap)J,hIK Ken11rnHM TY3YI1 :JKaTKaH TaparrThIH afiMarhIHa aJihIHhm KemmreH 3anacTbIK 6enyKTep; B) 3IiliHLJH Ken11w11M Ty3yn )KaTKaH Taparr )l.attbIHJI.araH amraKOMilaHIDIHhIH opHOTynraH MapwpyTy 60IOHLJa peikn::1 aTirnpbIIl 2KaTKaH a6a KeMecm-i 2Ka6)J.YY yi..ryH )].aHbIH)].a.nraH KYHYYLJY 11rnHa Mafinooqy MaTepmDI)].ap, 6yn 3arracTap aH)].a anap 6opTKO :JKYpry3ynyrr :JKaTKaH Y'-1-YYHYH 6enyryHJJ,8 KOJl)lOHYJICa )l.arhr; r) TY3 TpaH3HTTer11 :JKYKTep MeHeH 6ara2K. 3. E11pm-£Lm KenHlliHM TY3YIT 2KaTKaH TaparrTbIH )].aHbIH)].anraH aBHaKOMilaHH51.CbI apKhlJlYY pettCTH 2Kacan :JKaTKal! a6a KeMeCHHHH 6opTytt)].a K3J1Tb!phmraH MaTepHan)].apb! MeHeH 3anacTapbI Cbl5IKTYY 3.Tle Ka)J.HMKH 6opT'I'YK :JKa6,uyynap 31u1wrn Ken11rn11M Ty3yn :>KaTirnH TaparrTbIH ai1MarbIHa 6yn afiMaKThI:-1 63)KbIJihIK 611fiJIHKTepHHHH MaKyn;.zyry MeHeH ra1-1a TyILrypyneT. Eyn Y'IYPJl.a anap KaiipaJl.aH LJhrrapbIJibm KeTMei1m1qe aTanraH 61111.nHKTep,JJ.HH K03 acTbIH)l.a 6onyrnaT :JKe aH)].aH 6on6oco anap)J,hI 6a:JKhJJibIK 3pe)Kenepre bin::ltthIK :>KOK KhlJlbrrnaT. 4. YrnyJI cTaTh51.HhIH 1-nyttKTyiraH 3-nyiIKTYHa qei1murn (aHhI Komo) fIYHKTTap,a.a 3CKep1·m reII TOBapnapra 1rnH,a.ai1)..J.brp-611p :>KhIHhIM CaJlbIH6araH)J,hIKTaH, aH)].a anap yuryn CT3Tb51.HbIH 1-nymnyttaH 3-nyttKTytta trettHHKH (aHbI 1rnwo) rryttKTTap)].a 3CKepirnreH 6enrnnyy-611p rryttKTTapra KapaTa yuryn Tbuoy canyynap MeHeH qeKTee.rrnp 6apJJ.hTK aBHaKoMrraHmmapra, aHh!H .HLJHII)].e YJlYTTYK KOMITaHH5IJlapra KOWO, KOJI)].OHynyn :JKaTKaH yqyp;i_a KOJl)].OHyna Typ!'aH 4biraphII1 KeTyyre, 1rnpr113yyre :/Ke TpaH3HTKe l\.aH)].aH,IJ.bip611p 3KOHOM.HKaJlhIK ThIIOY ca.rryynapra 2Ke LieKTOOJlepre :>IrnTnaH.T.
-8 5. YrnyJI cTaTb5IJJ.a aHhIKTanraH pe.IKHM KoHBeIJ,llilHhIH 24-cTaTh5rChma hIJiaHhIK ap 611p KemtWHM Ty3yn )KaTKaH Tapan 6epyyre MHJIJJ.eTiyy 6onrmr pe:>KHMre TOJIYKTOO IrnTapbI )Ke ara 3bl5rH KeJITHp6ecTeH 6epHJieT. 9-cTaTb51 Ty3 TpaH3HTTH.K 2KYK aiillaHTYY KaHJJ.aHJJ.hip-6Yrp KeJIHlllHM TY3YIT )KaTKaH TaparrThIH aH:Marhr apKhIJIYY eTyy)J.e .iKYPryHqyJiep, 6ara)K )KaHa .iKYK Hertt3H ap 6Hp KeJIHWHM TY3YIT :>KaTKaH TapanThIH MhIH3aMJJ.apbrna )KaHa 3pe.2KeJiepH.He bIJiaiihIK KOHTpOJJ)J.OI-I6ooro THHHlll. 10-cTaTh5r TapmpTep)J,H opHoTyy
1. E11pHH'4H KeJIHWHM TY3YIT .LlcaTKaH TaparrThIH as11arrnMrraHllilChI apKhIJIYY 3KHHtm KeJIHlllHM TY3YIT )KaTirnH TaparrThIH aiiMarbrna )Ke aHJJ.aH Tarnyy yt-ryH anbIHraH TapmpTep 6arnKa amiaKoMnaHIDi:Jiap,JJ,bIH 3KCITJiyaTaU,llilJIOOJJ.Of'Y '4blf'bIMJJ.apbIH, aKbIJira Cb15rpJihIK rrai1)l.aCbIH 2KaHa TapmpTepm1 KaMThiraH 6ap)J,bIK THHHWTYY ¢aKTOpJiop;:zy 3CKe aJiyy MeHeH aKhmra ChrnpIIhIK JJ.eH~r33JIJJ.e opHoTynaT. 2. Yrnyn cTaTh5rHbIH 1-nyHI{TYHJJ.a 1rnpceTyJireH TapHQJTep, MYMKYHlfYJIYKKe Kapaii, 6yTyH MaprnpyTiy )Ke aHhIH 6eJIYryH 3KCITJiyaTaU,llilJll)0l..{Y 6arnrrn aBHairnMrraHllil MeHeH KOHCYJJhTaU,H5r eTKepreH)l.eH H.HHHH 3KH Kem1WHM TY3YIT .LlcaTirnH TaparrThIH THHHWTYY )J.aHbIHJJ.allf'aH aBI-JaKOMIIarnurnapbl MeHeII MaKyJJ)l.aWbIJiaT, MbIH,JJ.a yrnyH)J.aH MaKYnJl.aWKaH,JJ.hIK 3JI apanbIK npaKTHirn,JJ.a KOJI)J.OHynyrr .LicaTKaH A6a TpaHcnopTYHYH 311 aparrhIK Accou.11au,H:5ICbIHh1H (I1:ATA) npou,e;:zypanaphIH KOJI)J.OHYY )KQJIY MeHeH )KeTHlllHJieT. 3. YrnHHTHn MaKynJJ.alllhmraH TapHtjJTep )KOK )l.ereHJJ.e 60)KOMOJIJJ.OHroH 1rn:pr113yy KYHYHO T.IeHHH 60 (arrTbIMbilll) KYHITTH HtUmJJ.e KeJIHWHM Ty3yrr )KaTirnH TaparrTap,nprn as11au,llilJJbIK 6HHJIHKTep11He )KaKTbiphmyyra KepceTymn. 83rff40 yqypnap,IJ,a )KaHa 03 apa MaKyJI,JJ.aum:.aH)J,bIK 6oroHt.Ia 6yn MeeHeT KhICKapTbIJibilllbI MYMKYH. 4. MhIHJl.aH )KaKThipyy, 3rep)l.e 6Hp )l.arbI anHaU.llilJ1hIK 6HHJIHK arr 6epHnreHJJ,eH Kl1HHH 30 (oTy3) IcyH,q\'H J1l!HHJJ.e 03YHYH )KaK1'hlp6acbIH 6HJI)J,Hp6ece, ttr:!l.{KHHAYY TYPAO 6epHnHrnH MYMKYH; yrnyn cTaTh5rHbIH 3TIYHKTyHa bIJJalibIK 6yn Tap11¢Tep 2KaKTbipbIJI)J.bl )],err 3CeTITeJieT. 3rep)l.e )1-0KYMeHTTep 6ep.1ure TypraH MeeHeT KbICKapTbIJiraH yYypp_a, 3-ITYHKTTa KepceTynreHJJ,OH aBHaU,llilJibIK 6HHJIHKTep 6apJJ,bIK MaKyJI 6on6oo 6HJJ)J,HpHJJre1-1 M98H0T 30 (oTy3) IcyH,IJ,OH KeM 6onoopyH MaKyJIJJ,awa aJlb!WaT. 5. 3rep,IJ,e Tap11¢Tep yrnyn cTaTh5rHhIH 2-rrymnyiryH )K06onopyirn bIJJaHbIK )Ke yrnyn CTaTb5rHbIH 4-nyHKTytta bIJJaHblK MEJEJHEJT'I'YH H'!HH,IJ,e MaKyJI)J.aWhIJI6aca, aHJJ,a aBHaU,H.5IJJbIK 6HHJJHKTep)l.HH 6.HpH 3KHHl!H aBHaL~llilJibIK 6HHJIHKKe ymyn CTaTb5IHhIH 2-rryttKTyHYH )!(OOOJIOp)'Ha bIJiaHblK opHOTyJiraH TapmMep 60IOI-I'4a 03YHYH MaKyJI 3MeCTI1rHH 6HJIJJ.HpeT. 3KH
-9 Ke.1rHWHM Ty3yn :>K:aTKaH TapanTbIH amrnu_IDIJibIK 6HHJIHKTepH aIIbIH Ke1~ewHH arrrbIJibIKTYY )J,en 3CenTereH 6ap)J,b!K 6awKa MaMJieKe'I"rHH aBHaT-l.H5IJibIK 6HHJIHKTepH MeHeH KOHCYJibTau_mmap)J,bl 8TKeprEJH)J,OH KHHHII 03 apa MaKyJI)l,awrrnII)l,bIK 60JOHlla TapHQJTH OplloTyyra apaKeT K.blJlyyra THHHW. 6. 3repJJ,e aBHaf-l.IDIJihIK 6HHJIHKTep ywyn CTaTb5IIlhIH 3-nyrlKTytta bIJiatthIK CYHYlll K.bIJibmraH Ka11)l,aH)J,bip-6Hp Tap11¢Tep 6010Ht.Ja )!Ce ywyn C'l'aTb5IIlbIH 5-nyr-IKTyr-rn bIJiaHblK 6ap)J,bIK TapHQJTH aHb!KTOO 60IOHtra KemnunecTmnep ywyn MaKYJIAawyyttyr-r 17MaKyJI)l,awa a.rrhrw6aca, cTaTbSIChIHhIH )1(060JIOpytta binaHbIIC t.JelJHJieT. 7. Ywyn cTaTb5IHhIH )l(06onopyr-ia hIJiaHbIK opHoTynraH TapHqJTep )l(aI{hmaphI opHoTy.rrMaHbmYa KYl£YHAO Kana 6epeT. EHpoK ywyn nyr-rKTKa hIJJaHblK Tapmfrrep,IJ,HH apaKeTie1ryy MeeHeTY 12 ai1AaH awnooro THHHW, aH,11,aH KHHHH Tap11¢Tep)l,HH apaKe'I"reI-JYY MEJOHOTY TOKTOTyJiaT. 11-cTaTb5I <1>1maHChIJihIK xo6onop
1. Ap 611p KenHIIIHM Ty3yn )!CaTKaH Tapan 3KHHYH KeJIHWHM Ty3yn )l(aTKaH TapanThIH JJ.aHbIHAaJiraH amrnKoMnaHmmapbrna aTanraII M8EJH81"rO KOJl)l,OHYJiyn )l{aTKaH Ba.TIIOTa a.TIMaWThIPYY 3pe2KeJiepirne bIJiaHbIK 3pKHH :>K:YPYYYY sarr10TaJJ.a 3KHHYH KenHWHM Ty3yn 2KaTKaH TapanThIH JJ,aHhIH)l,anraH aBHaKOMnaHH51ChIHbIH )lcypryu1..1y.rropy11, 6ara)l(bJH, IlOl!TaCblH )Ke a6a KeMeCHHHH 2Icyl'YH Tawyyra 6aJ:i.rraHbIWTYY 611pHHlIH KenHIIIHM Ty3yn :>K:aTKaH TapanThIH ai1MarhIHAa as11aIC0Mna1rn.sr apKhmyy aJibIHraH lJhirhIMJJ.apJ],bm ycTyHeH KHpell!eJiep)l,HH 6aCbIM,rzyy 60JIYIIIYI1YI-I CYMMaJiapblH KOTOpyy yrcyryn 6epeT. KoTopyy TOKToocy3 :>K:e 2KOK JJ,ereHAe Ta.nan KhIJIYY KYHJ'H8H 1rni11111 60 IcyH):(YH H4HHAe HllIKe aWbiphmyyra THHHW. 2. 3rep)l,e Ken11w11M TY3YTI 2KaTKaH TapanTapJJ.hIH opTOCYHJJ.a aTaHhIH TEJJIOO KeJIHllIHMH 60.rrco, TEJJ188 ywyJI KeJIHWHM)l,HH )1(060JIOpyr-ra hIJiaHhlK 21cypry3yJieT. 12-cTaTb.SI TeXHHKaJihIK .2KaHa KOMMept~IDIJihIK HmMepmynyK Ywy.rr MaKyn,11,aWYYHYH MbiibaMJJ,apbI MeHeH 3pe)l(enepHHe hJJiaHhIK ap 6Hp Ke.rrHWHM TY3YTI )!CaTKaH TapanTbIH ,11,atthIHJJ.aJiraH amrnKoMnaJIIDIJiapbI TSMSHKYAE>H 611p,11,ei1MYMKYHl£YJIYKTopre33: 1. 3KHHYH Ke1m111HM Ty3yn )l(aTKaH TapanThIH ai1MarhIHJJ.a 03 0KYJP-fYJIYryH a qyy )l(aHa ywyn MaKCaTTa KhI3MaT4bJJiap)J,hl HllJKe KI1PrH3YY :>K:aHa aJIYY 2KC TaUibin Kenyy 2KaIIa 03YHYH 6aUIKapyy UITaTbIH 2KaHa a6a KaThillihIH 3KcrmyaTaf-l.IDIJIOOHY KaMCbl3 IC.bmyy Y4YH 3aphm 6onroH 6awKa a)J)1CTep)l,H KOJl)lOO; 2. TamyyHytt 6apJJPIK AOKYMeHTTepm1 Ybrrapyy xcatta 3KHHYH KenHllIHM Ty3yn )l(aTKall TapanThIH aAMarbIHJJ.a TawyynapJJPI TY3 :>K:e asHaKoMnaHIDIHhIH hIKTbI.Siphrna KapaTa 03YHYH eicynJJ,epy ap1C.bIJIYY anapJJPI caTyyra :>K:e
- 10 -
peKJiaManooro KeMeK KopceTyy. Ap 6Hp asHaKoMnaHrnr as11aTamyynap,u,h1 03 MaMJieKeTHHHH
BaJIIOTaCbIH,IJ,a
onepa~ID1J1apb11 IbIH
3pe:m:enep11He
:m:e
ap
bIJiattbIK
6Hp
0JIK0HyH
6aIIIKa
BaJIJOTaJibIK
enKeJIOP,II.)'H
3p1rn:H
2KYPYYY.Y BaJIIO'l'aChIH,IJ,a caTyyra YKYKTYY. 13-cTaTMI MhIH3aM,a,ap JKaHa 3pexenep
1.
3n apanhIK KaTTall!Ta mrITereu a6a KeMecm1 83 ai1Marhrna Y'-IYTI
KenHWHH :>Ke Y1IYTI KeT.HllIHH LKOHre canyyqy :m:e 03 al1MarhIJ-l,IJ,a a6a KeMeCHH 3KcrrnyaTaU,IDIJiooro THHHllITYY 611pm-14H KenHIIIHM Ty3yn :m:aTKaH TapanThIH MhIH3aM,a,aphI MeHeH 3pe:>Kenep11 31rn:wrn KeJIHllIHM TY3Yn :>KaTKaH TapanTbIH ,u,ai1bIH,IJ,arrraH aBHaKOMTiaHllii:ChIHblH a6a KeMeCHHe KOJl,IJ,OHyJiaT.
2. Ap 611p KenHIIIHM Ty3yn :>KaTKaH TapanTbIH ai1Marbrna yqyn KeJIHIIIHH :>Ke )'1ryrr KeTHllIHH :>KeHro CaJI}'Y1-IY :>Ke 03 aAMarbIH,IJ,a a6a KeMeCHH 3KcrrnyaTau,ID1nooro THHHllITYY 6YipHH4H KenmrrHM Ty3yn :>KaTKaH TapanTbIH MbIH3aM,u,apbI Mellett 3pe2KeJiep11 3KHH4H KenHIIIHM TY3YTI :>KaTKaH TapanThlH ,IJ,3HhIH,D,aJiraH a1maKOMTiaHllii:CbIHhIH a6a KeMeCHHe KOJl,IJ,OHy.rraT. 3.
Ap
G11p
Ken11w11M TY3YTI :>KaTKaH TapanThIH
TeppHToprnrchIHa
:>KYPf'YWIYJIOp,IJ,yH, 3KHITaLK,IJ,ap,IJ,bIH, 6ara2K)J.bIH, :>KYKTYH :m:a11a I104TaHbIH KeJIHIIIHH :>Ke aH,IJ,aH 2K0H8TYJIYillYH KOl-ITpOJI,D,OOCY MhIH33M,IJ,ap MeHeH 3pe:>Kenep, 01II:n-1,a,oi1 3Jie omrnre KHpyyro, aH,a,aH Y.brryyra THHHIIITYY 3pe21cenep, HMJ\imrpau,mrnhIK, 6a2KbinhIK :>KaHa caHHTap,IJ,bIIC 3pe:m:enep YIIIYJI ai1MaKTa 3KHH4H Ke.n.11w.11M TY3YIT :>KaTKaH TaparrTbIH as11aK0MnaHrnrChI apKhmyy aTicapi,mraH peHCTepre KOJ1,IJ,OHYJI3T. 14-cTaTWI KoMnhTep)l)iK MaaJibIMaT 6aHKhI
1.
KoMnhIOTep,JJ,HK
MaaJihIMaT
6aJ-IKhr· -
6yn
asHaKoMnaurnrnap,
opyH)JYICTap, TOJI08JIOP :>Kaua KbI3M3TTap LKOHYHAO MaaJihIMaTThI KaMTb!T'aH KOMTibJOTepneIIITHPHJireH CHCTeMa 6onyn 3CenTeJieT, 6yn 6amc apICbIJIYY 6HneTTep,a,H TaJ >aTyyttyH aJI,IJ,bIH-ana 3aKa3,a,apbI :m:acana aJibIHaT :>KaHa an
YIIIYJI
K33
yqyH
fo1p
:>Ke
6ap,IJ,bIK KhI3MaTTap,[J,bI
naii,a,anyy KhIJia T. 2. KeJIHillHM
TY3YIJ
MaKyn,D,aillbIIIITI>I: a) .rnHaTpaucnopT
:m:aTKan
aBHaKoMnaHllii:HbIH TapanTap
rrpo,IIYKU.llii:CbIH
mcyn,u,epy
T0MOHJCYJI8p
:>KOHyH,D,O
KepeKTeetrynep,IJ;yH
KhI3bIICllbIJibIKTapbl 6ap,[J,bIK KbI.SIHaTTbIKTaH, aHbIH HaTbIHlK.aCbIH)l,a aHhI 2KaH;bIJibiillyyra aJiblTI Kenyyqy 3cenTOOJIOp,IJ,8H KOllIO, KoproJIO TypraH,II.blrhI; 6) Ke.rrnillHM TY3Yll :m:aTKaH TapanTap,IJ,bIH ,u,ai1hnr,u,anraH asnaKoMrraIIH.HJrapbI :>KaHa asHaKoMnaHH5IHbll-I mcyny 31illHY.H Ke.mrnrnM Tysyn 21caTKaH TapanThIH ai1MarhIH,IJ,a KOMTibJOTep)l.HK MaaJihIMaT 6arrKhma t.IeKCH3 :>KaHa ,IJ,HCKpHMHHaU,IDIJIOOCY3 KHpyyro 33 60J1YlllaT; s) yuryra 6aiinaHbIWTYY EsponaJihIK 3KOHOMHKa.TihIK KooM apKbmyy 1rn6bIJI aJihIHTaH KOMTibJOTep)l,HK MaaJibIMaT 6aHKbIHbIH "6aIIIKapyy KOJIY"
- 11-
c11cTeMaCbI 31u cwrn Ke.rrHUJHM Ty3yn 2KaTKaH TapanThIH aifMarbm,o_a 6yJI HKAO c11cTeMaCbI KOIIJJ.OHyJia TypraH,o_a E3.Ki-IbIH aifMarbIH,Qa 6acbIMJJ.YY 6onoT. Ymyn rrnMnbIOTep,QHK Maanb1MaT 6aHKbIHbIH "6amKapyy Ko,ay" 214AT/84 HKAO U11pKy.Jrnpbrn,o_a )Kapbr.smaHraH,o_aJ:i KOMTibIOTep,QHK MaanbIMaT 6aHKbI )KOH)'H,Qe ,QHpeKTHBaChI MeHeH HKAOHYH AccaM6Jie>Icbr apKbrnyy Ka6bIJI aJlbIHraHra YeHHH 3KHHYl1 KenHLUHM Ty3yn )KaTKaH TapanTbIH aHMarbIH,Qa KOJI,QOHynaT. 3. Ke.rr11m11M TY3YIT :lK.aTKaH Taparr 3KHWU1 Ke.rr11m11M TY3YIT :>KaTKaH TapanTbIH ,a_aflblH,QaJiraH TpaHcnopTTYK Kapa)KaTbma KOMITbIOTep,QHK Maa.JibIMaT 6aHKbIH TaIUI,00,QO 03 aHMaT'b!Ha 3j)KHH )KaHa KOJ1 THH6ec KHpHUJHH rapaHTH51naHT. E11p ,IJ,arbI Ke.rrHLUHM TY3YIT 2KaTKaH Taparr 83 aifMarblfI,IJ,a T0M0HKYJ18pro KapaTa KOMI1bIOTep,IJ,HK MaaJibIMaT 6aHKb!Ha KomynraH 03,IJ,OPYHYH Tpal rcnopT Kapa:>KaTTapbIHa KOIOJiraHra KaparaI·I,II_a KOMTiblOTep,QHK MaaJibIMaT 6aHKbII-Ia IrnprH3HJ1reH OTO KaTyy TananTapJJ.bI KOH60HT ./Kana KOIOyra :lKOJI 6ep6ei1T: a) KOMI1blOTep,QHK MaaJib!MaT 6aHKb!HbII-I KbI3MaTTapbIH 3KcrrnyaTaU.H>Inoo 2KaHa caTyy, 3pe:>Kenep,QH KopceTyy :>KaHa pe,o_aKIJ,IDIJJoo KOlllO; ./KaHa 6) KOMMYHHKaU.IDI Kapa)KaTiapbrna KHPYY :>KaHa Kon,o_oHyy, arrnapaTibIK :>KaHa rrporpaMMaJiblK KaMCbI3 KbIIIYYHYH TaHJJ,00 :>KaHa KOJI,QOHYY :>Ke arrnapaTTbIK KaMCbl3 KbIJIYYHY opHOTyy. 15-cTaTWI KoncynhTau.mmap
1.
ThirhI3 KbI3MaTiarnyy ,rzyxyH,IJ,a Ke.rrmrrnM TY3YI1 ./KaTKaH TapanTap,IJ,bIH aBHaU.H.51.JihIK 611H.n11KTep11 Me3rHJI-Me3rHJIH MeHeH ymyn MaKyn,IJ,allIYYIIYH 1K06onopYHYH )KaHa Y4yynapJJ.bIH pacn11caHHeCHHHH TttpKeMeCHHHH aTKapbmbI1llhlHbIH )KaHa ,IJ,aJI KeJIHUJHHHII MaKcaTbIH,IJ,a 611p11611pH MeHeH KOIICYJibTaU,IDIJiap)J.bI 0TKepymeT. 2. MbIH)~aH KOHCYJibTaU,H>IJiap OTYI-IY"4 aJibIHraH KYHJJ.0H TapTbIIT 60 (anTbIMblUJ) KYII.IJ,YH wmn,IJ,e 6amranaT. 16-cTaTb51 03repTyynep
1. 3rep,u,e KaH,o_ai1)J.brp-6Hp KemunHM TY3Yrr :>KaTKaH Tapan ymyn MaKy.JI,IJ,arnyyHYH ./Ko6onopyHYH faipHH e3repTyyH)' Kaanaca, an 6amKa Kemmn1M TY3'{IT :>KaTirnH Taparr MeHeH KOHCYJihTau,mmapJJ.bI BTirnpyy 1K0HYHJW cypaj;j anaT. MbIH,JJ.att KOHCYJibTau,IDinap asHaU.H5IJlbIK 6.11tt.JTHKTep,QHH opTOCYH,Qa :lK.aHa TaJIKYYJIOO :>Ke KaT aJibIUJYY apKbIJIYY :>Icypry3ynyyre :>Karia Tanan KbIJlbIHraH KYHJJ.0H TapTbITI 60 (aJITbIMbIUJ) 1ryH.IJ,YH WrHH,II.e 6aunanyyra THHHLU. 2. Yrnyn MaKyn,o_aLUYYJ-IYH T11pKeMec11He TY30TYY Ken11rn11M TY3YTI ./KaTKaH TaparrTbIH KOMITeTeHTTYY as11au.115IJibIK 611H.n11KTepHHHH opTOCYHJJ.a TY3 MaKy.JI,II.amyy ./Kalla ,QHTIJIOMaTIDI.JibIK HOTanap MeHeH a.JIMarnyy .IKO.JIY MeHeH bipaCTOO apKbIJIYY :>KacanaT.
- 12 17-cTaTb.SI Ken TaparITyy KoHBeHQIDmapra AaJI KeJIHlllH Ke.rrHlllHM Ty3yn :JKaTKaI-I TaparrTap 6HpHre TypraH Ken TapanTyy KottBeHQIDIHbI }Ke a6a TpaHcnopTytta THHHlllTYY MaKyJIJ1.amyyt1y TY3YY Y'-IYPYHJ1.a, ymyn MaKyJI)J.amyy MhU-JAaH Kotts.eHQIDIHhlH 2K06onopy1rn J1.aII Ke.nyy MaKcaTblHJ1.a e3repTyJIOT. 18-cTaTWI qaTaKTap)I.bI ::m:ottre caJiyy 3repf~e Ke.nHmHM TY3Yn :JKaTKaH TapanTapJ1.bIH opTOCyHJ1.a ymyn MaKYJIJ1.amyytty Tymytt;zypyyro 2Ke K011J1.0Hyyra THHHlllTYY KaHJ1.aH,IJ.bip-6Hp l.laTaK Ke.JIHII l..JhIKCa, Ke.rrHUIHM Ty3yn :RrnTirnII TaparrTap 611pHwm Ke3eKTe aHbI cyl111emyynep :JKo.rry MeHeH 2Kenre carryyra apaKeT KhIJihIUJaT. 2 . 3rep,n,e Ke.rrHUJHM TY3YIT }KaTirnH TapanTap cyifoemyy.rrep apKhrnyy MaKyJIJ1.amyyra .1KeTH1116ece, t.JaTaK 6ap)J.hIK Kem1111HM TY3Yfl 2KaTKaH TapanTbIH 0TYHYl.IY 6010wra y4 ap6HTP,IJ,hIH coTytta Kapooro 6epm1eT: ap 6Hp
1.
Ke.nHUIHM TY3YTI .JKaTirnH Taparr 6HpJ1.eH ap6HTP J1.aHbIHJ1.alllaT; arr 3MH Y'"JYHl..JYCY 3KJi TaHJ1.aIIraH ap6HTP apKbIJlYY MaKyJI)J.amhIJiaT, Mh!HJ1.a rrywry ap6HTP Ke.n11m11M TY3YTI 2KaTKaH TaparrTap,IJ,hlH 6HpHHHH J1.aI'hI rpaJK,IJ,aHbI 6onyyra THHHLU 3Mec. Ap 611p Ken11111HM Ty3yn 2KaTKaH Tapan 03YHYH ap611TphIH 6HpHH4H Ke.nHUJHM Ty3yn 2KaTrrnH Tapan apKhIJIYY 3IUHil..JH Ke.nm11HM TY3YIT }KaTKaH TapanTaH '-IaTaKTbI ap6wrpa2KJJ.bIK Kapooro 6epyy Tarra6bIH 6HJlJ1.HpreH J1.HfIJIOMaTH.5IJlb!K HOTaHbl arrraH KYHJ1.0H TapThin 60 (aJITbIMhllll) I
- 13 20-cTaTMI Mrucyn;:i.aruyynyH apaKeTHHHH TOKTOTynymy Gap)~hIK KenHllIHM ry3yn JKanrnn Tapan ap Kru1cbI y6aKTa J.~nrn10MaTII5Ll1hI¥. KaH
KaTKaII Taparurn
YllIYJI MaKyJJ,LJ,mrryy:iryII apru{C'fl'Ill TOKTOTyyrn 03y11y1J HIICTII )KOfIYHJJ..O 61m;v1pe anaT. Mi,rn;:i.ru1 6mr;:i.11pyy 6Hp .:>JIC "flrypJJ..a fpaJKnan;~y,m A1maU,II5JHbIH 3n apanLIK YK>M)'Ha >KOHOTYJieT. 5ys1 "fl£Yp.u.a MaKyJ1;:i.awyyI1yII apaKeTJI 3KIUP.m Ken1rnmM TY3YTI :m:aTKaH Tapan MbIHJ~aiI 6HJ1,LVIPYYBY anrm-rnaH KHfnrn OH 3KIJ (12) a([ 9TKOHJJ..0 1'0K1'0TYJlaT, 3repJJ,e aTaJil'aH 6rnmnpyy 6yll M00HOT 6yT1rnnro qefnn--1 KarrpaJI.aiJ qaKLipbm aJihm6aca. 31mwm Ke.JJIHlIIJM Ty3yn :11rnTKaI-I TapruJTbIII 6H.11,IJ.IIPYYHY anraJI)\bIJ'bl iKE>JIYHAe hIJ)(lCToocy 6o.TJ6oron "fl£YpJJ..a, aJI fpa)KJJ..aHJJ..bIK Am-iau,II51HhIH 311 apaJibIK Y10My 6ILl1JI.Hpyyny anraH,IJ,lli-1 Kfilnrn 14 (OH TepT) KYI-I OTK0HJJ..O aJihmnbI ,rr,en xenTCJJIIIIeT. 21-cTaTh51 KarranhIUJhI Ymyn MaKyJI,IT,ruuyy /Kc ara 1mpr1I3HJJrCH 6ap,IT,bIK fpaJK,IJ,aII,IJ,bIK Anrau,H5IHhIII 3n apaJibIK YIOMYHJJ.a 1rnTT
TYJOTYYJIOp
22-cTaTb51 K yqyHe KHp1mrn 13yn Mmcy.n;:i.aUJYY Kon KoroJiraH KYHAOII TapTbm y6aKThI.nyy Kon,rr,01-rynaT JKaHa 3KH KennmHM TY3YrI JKaTKaJ-I Tapan aJiapJJ..bIH THI1HUITYY KOIICTHTY11J15I.nbIK Ta.rran'I'apbI aHblK Ky 1 ryHo rmpanm ytryll aTKapbIJJaT AeII nnnnoMaTmIJILir: IIOTaJiap MeIICII aJIMaUJyy apKhUIYY 6np11-6Hpm1e JKaJYY JKY3YH):(O 6II.TI):(IIPYY 6epreH,n.e C03CY3 KYlJYHS KHpeT. Myrzy K'{ 15eneHAYPYUI yqyu, TOMGH,JJ,e Ko.n KoIOmKaH):(ap, ara 03nopyHy1--1 THIDnuTYY 0KJII9TTOPY MeHeH bIHrapL!M yicyinyy 60J1YWKaH,TT.ap yuryn MaKYJJAailIYYTa Kon KOIOlllTy. )KaKap-ra maapbIHJJ..a 1995-iKI,IJI,U..hIIT "_"
3KH rrycKa):(a,
ap 6upn HH,U..OHE'3H51, KhiprbI3, opyc JKaHa rnITmIC THJI,rr,epIIH):(e TY3YJiffi', Mhm):(a 6ap,Ll,hIK TeKCTTiCp 6Hp,n.eA K)'llKO 33. Ymyn MaKY.TIJI..ruuyyny T)'llJYHJJ..YPYYAS KeJlHUIIIeCTHK l{eJl.Hfl lJI_,IKI
Hn,11,01--1e3HH P__ecnyffJrnKaChIIILIII 0KM01'Y f}Iyn
l{b1prhl3 Pecny6nHKaChIHhIH
Signed
Signed
0BJ4..eTY...J•-JYH
7\Ju1 AnaT
Po3a 0Tyr-i6aeBM
TbilIIKbI HlIITCp MillIHCTpII
ThilIIKhI mnTep MmrncTpH
TiiPKEME
1. 1-EenyK. HHJl.OHe3IDI Pecrry6JIHKachIHhIH Jl.aHhIHJl.aJiraH aBHaKoMrraHIDIChI apKhIJIYY 9KH 6arhI'ITa 9KCIIJiyaTaU,IDIJiaHa TypraH MaprnpyITap: Llbrryy rryHKTY
HHJl.OHe3IDIJl.aI'hI IIYHKITap
OpTOJl.OI'Y rryHK'ITap
Kenyy rryHKTY
LierHHeH ThIIllKapKbr IIYHKITap
EapJl.hIK IIYHKITap
EmuKeK
EapJl.hIK rryHKITap
2. 2-EenyK KhrprhI3 Pecrry6JIHKaChIHhIH Jl.aHhIHJl.aJII'aH ammKoMrraHIDIChI apKhrnyy 9KH 6arhI'ITa 9KCIIJiyaTaU,IDIJiaHa TypraH MaIIIpyITap: LlhII'YY IIYHKTY
OpTOJl.OI'Y IIYHKITap
Kh1prh13cTaHJl.aI'bI IIYHKITap
EapJl.hIK rryHK'ITap
3.
Kenyy IIYHKTY
LierHHeH ThillIKapKbI . IIYHKITap
lKa.KapTa
EapJl.hIK IIYHKITap
EapJl.hIK KenHIUHM TY3YII ElTKaH TaparrTbIH ,u.a:HhIHJl.aJII'aH aBJiaKOMIIaHIDIChI ap KaHChl :JK:e 6ap)l.hIK pe:HcTep)l.e :JKOI'OPYJl.a aTaJII'aH IIYHKITapJl.hIH 6HpHHeH YIIIYJI MaprnpyT 6010Ht.Ja Typry3ynraH KbI3MaITap YIIIYJI Ken1uIIHM TY3YII :JKaTKaH TaparrTbIH a:HMaI'hIHJl.a 6aIIITanaaphIH :JKaHa 6yTeepyH KaparaH eTKepyyre ypyKcaT 6epe anaT. 4. KaH,u.a:HJl.hip-6Hp KenHIIIHM TY3YII :JKaTKaH TaparrThIH a:HMaI'hIHJl.aI'bI rryHK'ITapJl.hlH :JKaHa yqyHqy TaparrTapJl.hIH a:HMaI'bIHJl.aI'bl rryHKTTapJl.hlH opTOCYHJl.a 6apJl.hIK KenHIIIHM TY3YII :JKa.TKaH TaparrTbIH ,u.a:HbIHJl.aJII'aH aBHaKOMIIaHIDICbIHbIH :JKYpryHqyJiep,rw, :JKYKTy, IIOt.JTaHhl TaIIIYY yKyKTapbl Kemnm1M TY3YII :JKaTKaH TaparrTapJl.hIH amrnU,IDIJihIK 6HHJIHKTepHHHH opTOCYHJl.a MaKYJIJl.alllYYI'a 6am Illiyyre THHHIII.
U
""' I
I I
'°' .... '-
I I
rl ._
0 803.QYWHOM coo6mEHlll"1 ME>K.QY nPABlllTEilbCTBOM PECnY6IllllKlll lllH.QOHE3111R Ill nPABlllTEilbCTBOM Kb1Prbl3CK0"1 PECnY6IllllKlll
npaBlllTenbCTBO Pecny6n111Kli1 ll1HAOHe3111fl Ill npaBlllTenbCTBO Kblprbl3CKOll1 Pecny6rn'1Kli1, B AanbHeiliweM 111MeHyeMb1e ",Qorosap111satolJ..\lllM1t1cs:i CTopoHaM111", s:isns:is:icb yLtaCTH1t1KaM111 KoHBeHL\111111 o Me>K.QyHapOAHOll1 rpa>K,QaHcKoili aslllaL\1-1111, OTKpb1TOll1 Ans:i noAn1i1caH111s:i B 4111Karo 7 AeKa6ps:i 1944 roAa , 111 >Kenas:i 3aKmOLtll1Tb CornaweH1i1e AOnonH1i1TenbHO K ynoMs:IHYTOll1 KOHBeHL\1-11-1 c L\enbto ycTaHOBneHli1s:l 803AYWHOro C006LJ..\eHllls:l Me>K,Qy COOTBeTCTBYIOLl,\lllMl-1 Teppli1TOp111s:!Mli1 li1 3a lllX npeAenaMlll, AOroBop111n111Cb 0 Hli1>KecneAYIOLJ..\eM :
CTATb.R 1 onPE.QEilEHlll.R ,Qns:i L\enell1 HaCTO.s:ILJ..\ero CornaweH111.s:i, ecn111 KOHTeKcT He npeAycMaTp1i1saeT LtTO n1i160 Apyroe, np1i1MeH.s:itoTc.s:i cneAYtolJ..\llle onpeAeneH1i1.s:i:
1. TepMli1H "KoHBeHL\1-1.s:I" 03HaLtaeT KoHBeHL\lllto o Me>K.QyHapOAHOll1 rpa>K,QaHcKoll1 aslllaL\li1li1, OTKpb1TOll1 An.s:I n0Anli1C8Hli1.s:I B 41i1Karo 7 AeKa6ps:i 1944 roAa Ill BKnto'-!aeT nto6oe np1i1no>KeH1i1e, OAo6peHHoe cornacHo cTa'rbe 90 KoHBeHL\1111-1 1i1 nto6b1e nonpaBKl-1 K np111no>KeH1i1to 111n111 KoHBeHL\1111-1 cornacHo cTaTb.s:IM 90 1i1 94, s TOM cnyLtae KOrAa 3Tli1 np1i1no>KeHlll.s:! li1 nonpaBKlll AeiliCTBYIOT B OTHOWeHlllll1 06e111x ,Qorosap1i1satolJ..\ll1Xc.s:i CTopoH; 2 . TepMlt1H "ABlll8L\li10HHble snaCTlll" 03HaLtaeT no OTHOWeHll1IO K npaBlllTenbCTBY 111HAOHe31i1s:i M1i1H111cTepcTso coo6LJ..\eH111!11, a no OTHoweH111to K Kb1prb1JcKoili Pecny6n1i1Ke M111H111cTepcTso TpaHcnopTa 111m1, B 060111x cnyLtas:ix, n to6oe Apyroe n~L\O 1i1n1i1 opraH, ynonHOMOLteHHOe (blili) BblnOnH.s:!Tb tj:>yHKL\1-1111, 8 HaCTOs:ILJ..\ee speMs:i BblnOnHs:ieMble ynoM.s:IHYTblMlll as111a41110HHblMll1 snaCTs:IM1t1; 11
3. TepM111H "Ha3HaLteHHa.s:i as1t1aKOMnaH1t1s:l 03HaLtaeT as1i1aKOMnaH1t110, KOTOpas:i H83HaLteHa li1 ynonHOMOLteHa B COOTBeTCTBlt11t1 co CT8Tbeili 3 HaCTOs:IU~ero Cornawetms:i;
4. TepMlt1H "Tepp1t1Top111s:i" no OTHOWeHlt1IO K ll1HAOHe3111111 03HaLtaeT Tepp1t1Top111to Pecny6n1t1K1t1 111HAOHe31i1s:i, KaK onpeAeneHo s ee 3aKoHax, 111 cMe>KHble Tepp1t1Top1i1111 , HaA KOTOpblMlll Pecny6n111Ka 111HAOHe3111s:l ocyLl,\eCTBns:ieT cysepeHlllTeT, cysepeHHble npasa 111n111 top111CAV1Kl_\V1IO, B COOTBeTCTBV1111 c Me>K,QyHapOAHblM npaBOM, a no OTHOWeHllllO K l
-211
5. TepMV1Hbl B03AYWHb1e coo6LL.\eH1t1R "Me>KAyHapOAHble B03AYWHble r.oo6LL.\eHV1R ", "as111aK0MnaHV1R V1 "ocTaHOBKa c H8KOMMep48CKV1MV1 l.\8nRMV1 1-1Me10T 3HaLf8Hl'15'.1, cooTBeTcTB8HHO AaHHble V1M s CTaTbe 96 KoHB8Hl.\1'11'1; 6. TepM1!1H "CornaweH111e" 03HaLfaeT HaCTORLL.\88 Cornaw8Hl'18 , era np1.rno>K8Hl!18 1-1 n106b1e nonpaBKl-1 K HeMy; .. 7.TepM111H "YcTaHoBn8HHble MapwpYTbl" o3HaLfaeT MapwpYTbl, ycTaHosneHHble 111n111 ycTaHasn111saeMbl8 8 npvinO>K8HvH1 K HaCTORLL.\8MY CornaweHVllO; 8. TepM1!1H ",D,orosopHble n111H1t11t1" 03HallaeT Me>KAyHapOAHble coo6LL.\eH1t1R, KOTOpb18 MOryT BblnOnHRTbCR 8 COOTB8TCTBV11!1 c nono.>K8Hl'1RMV1 HaCTOS1LL.\8rG CornaweHV1R no ycTaHosneHHblM MapwpYTaM; 9. TepMV1H "Tapw:tJb1" o6o3HaLfaeT l.\8Hbl 3a nepeso3i1<1t1pos, 6ara>Ka vi cppaxTa caMonera lt1 ycnoBV1S1, no KOTOpblM 3TV1 l.\8Hbl npV1M8HRIOTCR, BKnlOLfaR 48Hbl vi ycnosvis:i AnR areHCTBa 1-1 APYrVIX scnoMoraTenbHblX cnY>f<6, HO 111cKn10LfaR onnary vinvi ycnos1t1.R 3a nepeso3 noLfTbl; 11
,
11
11
CTATbrl 2 np8AOCTaBn8Hll18 npaB 1. Ka>K,LJ,aR ,D,orosap111sa10LL.\aHc.R CTopot'ia np8AOCTasnReT Apyrol:1 ,D,orosap1-1sa10LL.\el:1cs:i CTopoHe npasa, np8AYCMOTpeHHble HaCTORLL.\111M CornaweHV18M, s 4ens:ix yCTaHoBn8Hll1H Me>KAyHapoAHblX B03AYWHblX C006LL.\8HV11:1 no pacnvicaHll1IO 111 MapWpYTaM, yKa3aHHblM 8 COOTB8TCTBYIOLL.\8M pa3Aene np1t1n0>K8HV1S1 AaHHOro CornaweHV1R.
2.
As1t1aK0MnaH1t1H Ka>KAol:1 ,Qorosap1t1sa10LL.\el:1cH nonb3osaTbCS1 cneAYIOLL.\V1MV1 npasaM111:
CTOpOHbl
a) cosepwaTb nponeT TeppV1TOp1t1V1 Apyrol:1 ,D,orosap1t1sa10LL.\el:1cH CTopoHbl 6e3 nocaAK1t1; 6) cosepwaTb nocaAKll1 Ha TeppV1Top1t1111 Apyro1:1 ,D,orosapV1Ba10LL.\el:1cs:i CTopoHbl c H8KOMM8p48CKV1MV1 4enS1M1t1; V1 s) cosepwaTb nocaAKV1 Ha yKa3aHHol:1 TeppV1Top1t1111 s nyHKTax, nepeYvicneHHblX B Cn111CK8 MapWpYTOB B np1t1nO>K8HV1V1 K HaCTOS1LL.\8MY CornaweHV1IO C 4enb10 6paTb vinvi 8blCa>KV1BaTb Ha M8>KAYHapOAHOl:1 nV1Hl'1V1 nacca>KV1pOB, rpy3 111 nOLfTY 8 COOTB8TCTBV11'1 C nono>K8HV1HMl'1 npV1nO>K8HV1S1 K HaCTOS1LL.\8MY CornaW8HV1IO, Ha 1-1n1-1 c Tepp1-1rop1111-1 APYro~ ,D,orosapvrna10LL.\e~cs:1 CropoHbl 1-1n1-1 Hale Teppi,.jrop111V1 Apyroro rocyAapCTsa.
3. HVIYTO B ny1-1KTe 2 HaCTORLL.\81:1 CTaTbV1 He AaeT npV1Bl!1n8rVll'1 aBV1am1HV1V1 OAHOl:1 ,D,oroscpV1Ba10wel:1cH CTopoHbl 6paTb Ha TeppV1TOpV1V1 Apyro1:1 ,D,orosapvisalOLL.\•31:1cri CropoHbl nacca>1<1t1pos, rpy3bl, vinvi noLfry c vinvi 6e3
-3-
onnaTbt, V1J1V1 HaHV1MaTb V1 npeAHa3HaYaTb An>l Apyroro nyHKTa Ha TeppV1TopV1V1 3Toili ,D,orosapV1BC110ll.\eilic>l CTopoHbt.
4. HecMoTp>l 1ta nono>1<eHV15l nyHKTOB (1) V1 (2) HacTO>lll.leili CTaTbV1 cpyHKL!V10HMposaHV1e AOrosapV1BalOll.\V1XC>l CJ1Y>K6 s pailioHax 6oeBblX AeilicTBV1ili V1nV1 808HH0(;1 OKYnal!V1V1, V1nV1 B pailioHax nocneACTBV1ili AOn>KHO, B COOTB8TCTBV1V1 co CTaTbe(;1 9 KoHB8HL!V1V1, 6b1Tb OA06peHO c KOMneTeHTHblMV1 B08HHblMV1 snacT>lMV1 .
CTATb.s::l 3 HA3HA4EH~EAB~AKOMnAH~~
1. Ka)l{Aa>l ,D,orosapvisa10LJ.\as:ics:i CTopoHa V1MeeT npaso Ha3HaYV1Tb OAHY asV1aKoMnaHV1IO c L1enb10 3KcnnyaTal!V1V1 gorosopHblX nV1HV1ili no ycTaHosneHHblM MapwpyraM. 0 Ha3HaYeHV1V1 as1t1aK0MnaHV1V1 ,D,orosap111sa10LJ.\as:ics:i CTopoHa s nV"TcbMeHHoili cpopMe yseAOMns:ieT APYfYIO ,D,orosapV1Ba10LJ.\YIOC>l CTopoHy. .
2. no nonyl..feHV1V1 TaKOro YB8AOMn8HV1s:l gpyras:i ,D,orosapV18alOll.\as:ICs:l CTopoHa 8 COOTB8TCT8V1V1 c noJ10>K8HV15lMV1 nyHKTOB 4 V1 5 HaCTOs:lll.\8ili CTaTbV1 6e3 3agep>KKV1 npegocTaBns:ieT pa3peweHvie Ha noneTbl.
Ha3Hal..feHHOili
asviaKOMnaHV1V1
COOT88TCTBYIOll.\88
3. Ka)l{Aa>l ,D,orosap111sa10ll.\as:ics:i CTopoHa viMeeT npaeo nyreM nV1CbMeHHoro YB8AOMneHV15l m>yrotli ,D,orosapV1BalOll.\8i'iics:i CTopOHbl OTM8HV1Tb Ha3Hal..f8HV18 KaKOili-nvi6o asviaKoMnaHV1V1 V1 Ha3Hal..fV1Tb APYfYIO . 4. AsV1al!V10HHbte snacTV1 ogHo(;1 ,D,orosapvisa10ll.letlics:i CTopoHbl Moryr noTpe6osaTb OT Ha3Hal..feHHoili as111aK0MnaHV1V1 Apyroili ,D,orosap111sa10ll.letlics:i CTopoHbl AOKa3aTenbcTBa Toro , YTO oHa cnoco6Ha Bb1no11Hs:1Tb ycnoBll15l , npeAnV"TcaHH~e JaK0HaM111 111 npas111naM111, o6~YHO npviMeH>leM~e 3TV1MV1 snacnlMll1 np111 3KcnnyaTal!V1V1 Me)l{AyHapOAHblX 803AYWHblX n111H111ili , 8 cooTseTCTBV1V1 c nono>KeH1115lMll1 KoHseHL.1111111. 5. Ka)l{Aa>l ,D,orosap111sa10ll.\as:ic51 CTopoHa V1MeeT npaso OTKa3aTbcs:i npV1Hs:!Tb Ha3Hal..feHvie as~aK0MnaH111111 vin111 OTKa3aTb B npeAOCTasneH111V1 pa3peweH111s:i Ha noneTbl cornacHo nyHKTy 2 HaCTOs:lll.\e(;1 CTaTbll1 11111111 noTpe6osaTb BbtnonHeHvis:i TaKll1X yc11os111tli , KOTOp~e OHa COYT8T He06XOA111M~M111 npV1 111cnOJ1b308aHll1111 Ha3Ha4eHHOi:1 auviaKoMnaHvieili npas, a rno6oM cnyyae, KOrAa ynoMriHyras:i ,D,orosapV1BalOll.\Cls:ICs:l CTopoHa He 111M88T AOKa3aT8J1bCT8 Toro, l..fTO npe111MYll.\8CT88HHOe snageHV18 V1 A8iliCTB111T8J1bHbltli KOHTpOnb Hag 3TOili asV1aK0MnaH111etli np111Hag11e>1<111T ,D,orosap111sa10ll.\ei'iics:i CTopoHe, Ha3HaY111swetli 3TY asviaKoMnaHvito, vin111 ee rpa)l{AaHaM.
-4-
6. Ha3HaYeHHaH TaKV1M o6pa30M V1 HaAeneHHaH nonHOMOYV1HMV1 as1t1a KorvinaH1t1H MO:>KeT s mo6oe speMH HaYaTb 3KcnnyaTal\V1IO AOrosopHblX n1t1H V1 Vi , np1t1YeM Tap1.-1cp ycTaHoBnV1BaeTCS1 B COOTB8TCTBV1V1 c nono:>KeHV1S1MV1 CTaTbV1 (10) HaCTOHLl..\ero CornaweHV1H, HaXOAS1Ll..\8fOCS1 B CV1ne V1 cornaweHV1H npegycMOTpeHHOro B nono:>KeHV1HX cTaTbV1 (5) HaCTOHLl..\ero CornaweHV1H. CTATb~ 4 OTMEHA v1nV1 nPV10CTAHOBKA
1. Ka>K,l\aH ,IJ,orosap1t1sa10ll..\aHcS1 CTopoHa 6yAeT V1MeTb npaso aHHyn1t1posaTb pa3peweHV1e Ha noneTbl V1nvi np1-1ocTaHOBV1Tb vicnonb30BaHvie npas, yKa3aHHbl X s CTaTbe 2 HacTOHLl..\ero CornaweHV1S1, npeAOCTasneHHbl X Ha3HaYeHHoC1 as1t1aK0MnaHV1V1 APYrDVi ,IJ,orosap1t1sa10ll..\eVicH CTopoHoC1, vinvi noTpe6osaTb 8blnonHeHV1H T3KV1X ycnosviC1, KOTOpble OHa COYT8T Heo6XOAV1MblM\.1 npV1 nonb30BaHV1V1 AaHHblMV1 npasaMV1: a) B mo6oM cny"!ae , ecn1-1 OHa He y6e:>KAeHa B TOM, YTO npeV1MYLl..\eCTBeHHOe BflaAeHV1e V1nV1 AeC1CTBV1TeflbHblVl KOHTponb HaA 3TOC1 aBV1aKOMnaHV1eC1 np1t1HaAne:>KV1T ,1J,orosap1t1sa10ll..\eVicH CTopoHe, Ha3HaYV1BweVI :ny as1t1aK0MnaHV110 V1f1V1 ee rpa>K,l\aHaM, V1f1V1 6) s mo6oM cnyYae, ecnV1 3Ta as1t1aK0MnaHV15l He co6n10AaeT 3a KOHbl V1 npasV1na ,IJ,orosap111sa10ll..\eVicH CTopoHbl, npeAOCTaBnH10ll..\eC1 3TV1 npasa, V1f1V1 s) a mo6oM cnyL!ae, ecnV1 as1t1aK0MnaHV1H KaKV1M-n1t160 V1HblM o6pa30M He co6n10AaeT ycnos111H, npe,Qn111caHHb1e HaCTOS1l.l.\V1M CornaweHvieM.
2 . EcnV1 HeMeAneHHoe AeVicTBV1e no aHHyn1.-1posaHV110, np111ocTaHosneHV110 V1f1V1 Tpe6osaHV1IO BbtnonHeHV1s:l ycnos1t1C1, yKa3aHHblX s nyHKTe 1 HaCTOHll.\eC1 CTaTbV1 He HBnHeTCs:l He06XOAV1MblM AflH npeAynpe:>K.Q8HV1S1 Aaf1b H8VlWV1X HapyweHl!1Vl 3aKOHOB V1 npaBV1n, TO TaKoe npaso 6yAeT V1Cnonb3083TbCS1 Ka:>K.QOVl ,IJ,orosapV1BalOll.\8VlCS1 CTopOHOC1 TOnbKO nocne npOB8A8HV1S1 KOHcynbT3L\V1Vl c ApyroC1 ,IJ,orosap1t1sa10ll.\eC1cH CTopoHoC1. B TaKOM cnyyae KoHcynbTal\l!1V1 AOfl:>KHbl HaYaTbCS1 8 Te48HV18 W8CT111A8CS1T\.1 (60) AH8C1 co AHS1 Tpe6osaHV1S1 n1060C1 ,IJ,orosap111sa10ll.\8VlCH CTopoHbl nposecTV1 KOHcynbT3L\li1V1. CTATbrl 5 06bEM nEPEB030K as1t1aK0MnaHl!1S1M ,D,orosap111sa10l.l.\V1 XCS1 CTopoH · 6YAYT npeAOCTasneHbl cnpasegn111sb1e 111 paBHble B03MO:>KHOCTV1 3KcnnyaTal\V1111 AOfOBOpHblX f11!1HV1Vl no ycTaHosneHHblM MapwpyraM MS>KAY COOTB8TCTBYIOll.\V1Mli1 TeppV1TopV1S1Mli1 V1 Ja V1X npeAenaM111.
-5-
2. np111 3KCnnyaTal.\lt11t1 AOroBOpHblX n1t1H1t1ili Ha3Ha4eHHas:I as1t1aK0MnaH1t1s:I Ka!KAOili ,D,orosap1t1BalOLl.\eilics:1 CTopOHbl 6yAeT np1t1H1t1MaTb BO BH1t1MaH1t1e lt1HTepeCbl Ha3HaYeHHoi:1 as1t1aK0MnaH1t11t1 Apyroili )J,orosap111satoll.\eilics:1 CTopoHbl c· TeM, YT06b1 He HaHecT1t1 yLI_\ep6a nepeso3KaM nocneAHeili as1t1aK0MnaH1t11t1, KOTopas:i sKcnnyaT1t1pyeT as1t1an111H1t110 no TOMY !Ke Mapwpyiy 1t1n1t1 ero 4acT1t1.
3. YacToTa
AOrosopHblX n1t1H1t1ili 1t1 xapaKTep B03AYWHoro coo6Ll.\eH1t1s=1, Ans:i 06ecneYeH1t1s=1 o6beMa nepeso30K, ocyll.\ecTsns:ieMblX Yepe3 Tepp1t1Top1t110 1t1n1t1 3aKaHY1t1satoll.\1t1Xcs:1 Ha Tepp1t1Top1t11t1 ,D,orosap1t1sa10ll.\eilics:1 CTopoHbl, AOn!KHbl 6b1Tb cornacoBCJHbl M8!KAY aslt1al.\lt10HHblMlt1 CnY1K6aM1t1 B COOTB8TCTBlt11t1 c np1t1HL\1t1naM111 HaCTOs:lll.\eili CTaTblt1.
4. nto6oe ysenV!Y8Hlt18 o6beMa nepeB030K
1t1nV1 YaCTOTa AOrGBOpHblX nVIHlt1ili Ha3HaYeHHOtl1 asV1aK0MnaHV1V1 Apyroili ,D,orosap1t1satoll.\eilics:1 CTopoHbl AOn!KHbl 6b1Tb cornacosaHbl Me!KAY asV1al.\V10HHblMV1 cnY1K6aMV1 Ha ocHose Tpe6osaHvitl1 nepeso3oK Me!K/W TeppviTopvis:iMvi 06e1t1x cTopoH, a TaK!Ke nto6as:i Apyras:i nepeso3Ka AOn!KHbl 6btTb cosMeCTHO cornacosaHbl 1t1 pa3peweHbl. ,D,o AOCT1t1)f(eH111s:1 TaKoro cornaweHvis:i vin1i1 peweH1t1s:1, o6beM V1 4acToTa ycTaHOBJ18HHblX :-tOpM, Y!Ke HaXOAs:lll.\VIXCs:I B CVl!le, 6YAYT V1M8Tb npeVIMYLl.\8CTBO.
5. )J,ns:i 06ecnel!eH1t1s:1 o6beMa nepeB030K,
4acTOTbl AorosopHblX n1t1H1t1ili 1t1 xapaKTepa 003.0,ywHoro coo6Ll.\eHvis:i, TaKVIX KaK nepeso3Ka Yepe3 Tepp~{rop1t110 1t1nV1 nepeB03Ka 3aKaHY1t1BatoLI_\as:1cs:1 Ha Tepp1t1Top1t11t1 Apyrot/1 )J,orosap1t1satoLI_\etl1cs:1 CTOpOHbl, B COOTB8TCTBV11t1 c nono1KeH1t1s:IMV1 HqCTOs:lll.\etll CTaTblt1 AOil!KHbl 6b1Tb ycTaHosneHbl nyreM o6MeHa n1t1cbMaM1t1 M8!KAY asvial.\lt10HHblMVI snacTRMV1 )J,orosap1t1satoll.\1t1Xcs:1 CTopoH.
CTATbR 6 CEPTll1
,D,etl1cTBlt1TenbHblMVI s:isns:ilOTCs:I paBHblMlt1 K lt1J1VI BblWe MVIHVIManbHOro(My) CTaH.o,apTa(y), KOTOpoe MO!K8T 6b1Tb ycTaHosneHHO cornacHO KoHBeH4111vi 0 M8!KAYHapOAHOill rpa1KAaHCKOtl1 asV1al.\lt1lt1 . .
-6-
2. Ka)l(,IJ,a.R
,QorosapL11Ba10~a.s:ic.s:i CTopoHa coxpaH.ReT npaso,
TeM He MeHee, OTKa3aTbCSl np1113HaBaTb ASiliCTBll1TenbHOCTb c.epT111cp111KaTOB KOMneTeHL_\111111 111 n111L\eH3111ili, BnlAaHHblX cso111M rpa>f
CTATbrl 7 ABlt1Ai_tlt10HHArl 6E30nACHOCTb BblTeKa10~111M 1113 Me)l(,IJ,yHapoAHOro npasa, CTOpOHbl BHOBb nOATBep>KAalOT CBOll1 o6.R3aTenbCTBa APYr nepeA Apy1·0M 06 06ecneYeH1111t1 coxpaHHOCTll1 rpa>fKAyHapoAHOro npasa, ,D,oroaap111aa10~111ec.s:i CTopoHbl 6YAYT 8 YaCTHOCTVI ASiliCTBOBaTb B COOTB8TCTBVlll1 c nono>K8HVl.RMll1 KoHBeHL_\1111t1 o npecTYnneH111.s:ix 111 HeKoTopblX APYrl!1X aKTax, cosepweHHblX Ha 6opTY B03AYWHoro CYAHa, noAnvicaHHoili B ToKvio 14 ceHrn6p.s:i 1963 roAa , KoHBSHL\lt11t1 no 6opb6e c He3aKOHHblM 3axsaTOM B03AYWHoro cy,D,Ha, no,D,nvicaHHoc:1 B raare 16 ,D,eKa6p.s:i 1970 ro,D,a, vi KoHBeHL\VIVIVl no npeceHeHVllO aKTOB, HanpasneHHblX npOTVIB 6e3onaCHOCTll1 rpa)l(,IJ,aHCKOili As111aL_\1t1VI, noAn111caHHO~ s MoHpeane 23 ceHT.R6p.s:i 1971 roAa;
1. CneAY.R npaaaM 111 o6.R3aHHOCT.RM,
,D,oroaap111aa10~1t1ec.R
,QorosapV1BaK>~V1ec.s:i CTopoHbl 6YAYT o6ecneYvisaTb no npocb6e scio Heo6xo,D,1t1MY10 noMO~b APYr ,D,pyry B L_\en.s:ix npeAOTBpa~eHVl.R aKTOB He3aKOHHoro JaxsaTa B03,lJ,YWHoro cy,D,Ha vi Apyrvix He3aKOHHblX aKTos, HanpasneHHblX npoTVIB 6e3onacHOCTV1 nacca>1Keili, B03AYWHoro CYAHa, a3ponopTOB vi a3poHasviraL_\VlOHHblX cpeACTB vinvi nio6oili ,D,pyroili yrpo3bl 6e3onacHocTV1 rpa)l(,IJ,aHCKO~ as1t1aL_\1t1V1.
2.
3. CTOpOHbl B GBOVIX ABYCTOpOHHVIX OTHOW8HVl.RX
6y,D,yr AeiliCTBOBaTb B COOTBSTCT81t11t1 c nono>KeHV1.RMV1 06 asviaL_\VlOHHO~ 6e3onacHOCTVI, ycTaHosneHHblMll1 Me>KAyHapOAHOili opraH1t13aL_\1t1eili rpa>fKSHVl.R K KoHBSHL_\VlVl 0 Me>KAyHapO,D,HOili rpa>KAaHCKOili as111a1...11111t1, B TOili CTeneHVl, B KOTopoili 3TVI nono>KeHlt1.R np1t1MeH1t1Mbl K CTopoHaM; OHl!1 6YAYT Tpe6osaTb, YT06bl 3KcnnyaTaHTbl B03AYWHblX CYAOB, Ha3Ha48HHble 1!1~11111, 111n1t1 3KcnnyaTaHTbl 803,D,YWHblX CYAOB, OCHOBHOe M8CTO ,lJ,8.RTenbHOCTl!1 1-1n111 noCTO.RHHOe M8CTO npe6blBaHl!1.R KOTOpblX HaXOAl!1TC.R Ha VIX TeppVITOpVIVI lt1 3KCnnyaTaHTbl 83ponopTOB Ha VIX Tepp1!1TOPll11t1, AeiliCTBOBanVI B COOTB8TCTBV1VI c TaKl!1MV1 nono>KeHV1.RMl!1 no aeV1aL_\V1°0HHOili 6e3onacHocTV1.
-7-
4. Ka>K,Qas:i
V13 CTopoH cornawaeTcs:i, l..fTO TaK1t1e 3KcnnyaTaHTbl B03AYWHblX CYAOB MOryT 6blrb Heo6XOAV1Mbl AI1rl Ha6I110A8HV1rl 3a nono>KSHV1r!MV1 no o6ecnel..feHvHO 6e3onaCHOCTV1 ae1-1a41-11t1, lt13I10>K9HHblX B BblWeynoMHHYTOM nyHKTe, Tpe6yeMblX Apyroi::1 .Qorosap1110atol.1\e~cs:i CTopoHo~ AI1s:J Bb93Aa, Bbl93Aa V1I1V1 so epeMri npe6b1BaH1t1s:i Ha Tepp1t1Top1t11t1 Apyroi::1 .Qorosap1t1eatol.1\e~cri CTopoHbl.
5. Ka>K,Qas:i .Qoroeap1t1eatol.1\arics:i
CTopoHa Mo>KeT np1t1MeHHTb 6e3 Yl.1\ep6a rno6b1e AOnOI1Hlt1T9I1bHble Mepbl, KOTOpble Cl..flt1TalOTCrl Heo6XOAV1MblMV1 Ha V1X Tepp1t1Top1t1i11 AJlH 3al.1\lt1Tbl B03AYWHoro CYAHa ~1 06ecne1..1eH1t1ri npoeepK1t1 nacca>K1t1poe, 3Kl'1na>Ka, 1-1x py1..1Hoi::1 KnaAV1, a TalOKe rpy3os V1 3anacoe caMoneTa so epeMs:i norpy3Klt1 V1Illt1 Bblrpy3Klt1 . Ka>K,Qari CTopoHa 6naro>KenaTenbHO npocb6y Apyroi::1 .Qoroeap111satol.1\e~cri CTopoHbl o paccMaTp1t1eaeT nto6yto np1t1Hr:ITV11t1 Mep 6t~3onacHOCTV1 8 CBrl3V1 c KOHKpeTHOi::1 yrpo3oi::1 .
6. B cny1..1ae Bo3H1t1KHOBeH1t1ri lt1H4V1ASHTa V1I1V1 yrpo3bl He3aKOHHoro 3axeaTa B03AYWHoro CYAHa V1I1V1 APYr1t1 x He3aKoHHbJX aKTos, HanpasneHHbl X npoT1t1B 6e3onacHocn1 nacca>K1t1pos, 3Kvma>Ka, B03AYWHoro CYAHa, a3ponopTa 1t1 a3poHas111ra41t10HHblX cpeACTB , CTopoHbl 6YAYT.oKa3blBaTb APYr Apyry noMOl.1\b nocpeACTBOM 06ner1..1eH1t1ri ceri3111 1t1 np1-1HriT1t1ri Apyr111x cooTBeTcTBYtol.1\"1X Mep B 4ens:ix 6b1cTporo 1t1 6e3onacHoro npece1..1eH1t1ri TaKOro 1t1H41t1AeHTa vin1t1 ero yrpo3bl .
7 . CooTseTcTseHHO Ka>K,Qas:i .Qoroeap111satol.1\as:ics:i CTopoHa 6yAeT i113Bel.1\aTb Apyryto .Qoroeapi11Bal01.1\Yf0Crl CTopoHy 0 pa3I1V11..fil1s:!X MS>KAY Ha41t10HaJ1bHblMil1 npas111naMi11 111 npaKT1t1Koi::1 il1 yKa3aHHblMil1 BbJWe nono>KeHil1rlMil1 no 06ecne1..1eH1t1to 6e3onacHOCTlt1 ae111a4111111. nto6ari .Qoroeap1t1Batol.1\aHCrl CTopoHa MO>KST 3anpoci11Tb HeMEAI1eHHblX KOHCYI1bTa41t1i::1 c Apyroi::1 CTopoHoi::1 B nto6oe speMH AI1H o6c}'>KAeHv151 B03HV1KWV1X pa3Hornac1-1i::1.
CTATbR 8 OCEJ050)K,QEHV1E OT HAnoroB V1 .QPYrV1X C50POB
1. 803AYWHOe CYAHO Ha3Hal..feHHOi::1 ae1t1aKOMnaHV1V1 Ka>K,QO~ .Qoroeap1-1ea10l.1\e~cs:i CTOpOHbl, OCYl.1\•3CTBmtlOl.1\99 noneTbl 8 Me>K,QyHapOAHblX C0061.1\9HV1HX, a TalOKe 3anacb1 Tonn111~a. cMa30l..fHble MaTep111anb1, 3anacHb1e 1..1acTil1, Ta6~nbHoe o6opyAOBaHi119 Y1 6opTOBble 3anacbl (BKI1tol..fas:! npOAOBOI1bCTBil1e, Hanil1TKV1 il1 Ta6al..fHble V13A9J1V1rl), xpaHr:ll.1\1119C5'1 Ha 6opTy TaKoro 803AYWHOro CYAHa, 6YAYT ocso6o>K,QaTbcs:i Ha Teppi11Top1-1111 Apyroi::1 .Qorosap111satol.1\ei::1cs:i CTopoHbl OT TaMo>KeHHblX nown111H, V1HcneK41t10HHblX c6opos il1 APYrll1X Hanoros V1 c6opos,
-8 -
ecnvi o6opyAOB~Hl!1e vi 3anacb1 ocTaHyrcri Ha 6opry caMoneTa AO Toro speMeHl!1, noKa He 6YAYT Bbl883eHbl o6paTHO. 2. TalOKe 6yAyr CCB060>KA8Hbl OT TaKVIX >Ke Hanoros l!1 c6opos c VICKnt0'-18HVl8M onnaTbl COOTB8TGT88HHO: n. 6opTOBble 3anaCbl, 8351Tble Ha 6opT Ha TeppV1TOp1!1V1 Ka>K,QOC1 ,D,orosapvisa10LI..\eC1cri CTopoHbl s npeAenax rpaHV1L\ , ycTaHosneHHblX snacTriMvi ynoMflHyroC1 ,D,orosapV1satoLI..1eC1cri CTopoHbl VI Anri vicnonb30BaHVlrl Ha 6opry B03AYWHoro CYAHa, BbinonHHIOLI..\ero cneL\l!1anbHb1C1 Mapwpyr ApyroC1 CTopoHb1; 6. 3anacHb1e 1..1acn1, sse3eHHble Ha TeppVITopvito nio6olli ,Qorosapvisa10LI..\eC1cs:t CTopoHbl Anri coAep>tt<eHl!151 803AYWHOro cy,nHa, BblnOnHrllOLI..\ero pec:ic no yCTaHOBneHHOMY Mapwpyry Ha3HaLJeHHolli asV1aK0MnaHV1eC1 .QpyroC1 ,QorosapV1satoLI..1eC1cs:t CTopoHbl, Aa>t<e KorAa 3TV1 3anacb1 6YAYT V1cnonb308aTbCH Ha TOC1 1..1acTV1 noneTa, co0epwaeMoro Ha TeppV1TOpVIV1 f_:\orosapV1BalOLI..\eC1cs:t CTopOHbl, Ha KOTOpolli OHl!1 6blJ1VI 83HTbl Ha 6opT. r. 6ara>K vi rpy3 s nps:tMOM TpaH3VITe.
3. 06bl'-IHOe 6opTOBOe 06opyAOBaHV1e, KaK-TO MaTepVlanbl VI 3anacbl, OCTasneHHble Ha 6opry B03AYWHOro CYAHa, BblnOnHHIOLI..\ero peC1c Ha3Ha'-leHHOC1 aBV1aK0MnaHV1eC1 OAHO!li ,QorosapV1Ba10LI..\e!lic51 CTopOHbl MO>KeT 6b1Tb Bbirpy>t<eHO Ha TeppVITOpVIVI Apyrolli ,Qoro0apV1BalOLI..\ei1cri CTopOHbl TOnbKO c cornacvis:t TaMO>KeHHblX snaCTei1 3TOi1 TeppVITOp1!1VI . B 3TOM c11y1..1ae OHVI 6YAYT pa3M8LI..\8Hbl noA npVICMOTpOM ynoMHHyYblX snacTelli, noKa He 6YAYT Bbl8838Hbl o6paTHO V1J1V1 8 npOTl!1BHOM cny1..1ae OT HVIX 6yAyr Vl36aBJ1HTbCH 8 COOTB8TCTBl!11!1 c TaMO>K8HHblMl!1 npaBV1naMV1.
4. TaK KaK TOBapbi, ynoMHHyYble 8 nyHKTax c 1 no 3 HaCTOHLI..\ei1 CTaTb-VI He o6naralOTCH Ka!(VIMVl-J1Vl60 c6opaMVI , TO OHVI He nOAJ1e>KaT KaKV1M-nV160 3KOHOMVl'-leCKVIM 3anpeTaM VlnVI orpaHVl"18HVIHM Ha 8803, Bbl803 VIJ1VI TpaH31!1T, KOTOpbie MOryT 6b1Tb npVIM8HVIMbl AO Tex nop, noKa 3TVI 3anpeTbl VIJ1V1 orpaHl!1'-18Hl!1H 6y.Qyr np1!1M8HHTbCH KO sceM asV1aK0MnaHV1HM, BKnlOYaH HaL\l!10HaJ1bHbl8 8 OTHOW8Hl!1111 onpe.QeneHHblX nyHKTOB, ynoMHHyYblX B nyHKTaX c 1 no 3 HaCT051U~elli CTaTbV1.
-9-
5. Pe>KVIM, onp~AeneHHbti.1 B HaCTOS1~ei.1 CTaTbe, 6yAeT npeAOCTasneH B AOnonHeHVIVI VI 6e3 y~ep6a TOMY pe>KVIMY, KOTOpbli.1 Ka>KAaS1 ,QorosapV1BaK>~aS1CS1 CTopoHa o6S13aHa npeAOCTaBVITb B cooTBeTCTBVIVI co CTaTbei.1 24 KoHB8HL\VIVI . CTATb51 9 nPRMOLil TPAH3V1THblLl1 rPY30050POT nacca>1K
VI rpy3 s npoe3Ae 4epe3 TeppVITopVIK> KaKOi.1-nV160 ,QorosapV1BaK>~ellics:1 CTopoHbt He AOn>KHbt s npVIHL\Vtne no,o,ne>KaTb KOHTponK> cornacHo 3aKoHaM Vt npasV1naM Ka>t~ellics:i CTopoHbl. CTATbrl 10 YCTAHOBnEHV1ETAPV1¢0B
1. TapVlcpbt, B3VIMaeMbte asV1aK0MnaHV1ei.1 o,o,Hoi.1 ,QorosapV1BaK>~ei.1cs:1 CTopoHbl 3a nepeso3KY Ha/VlnVI c TeppVITOpVIVI Apyrolli ,QorosapV1BaK>~ellics:1 CTopoHbt, 6YAYT ycTaHaBm'1BaTbCS1 Ha pa3yMHOM ypoBHe c Y48TOM scex COOT88TCTBYK>~VIX cpaKTopos, BKnt04aS1 3KcnnyaTa4VIOHHbl8 paCXO,D,bl, pa3yMHYK> npV16btnb VI TapV1cpb1 APYrVtX asV1aK0MnaHV1i.1. 2. TapVlcpbt, yKa1aHHbte s nyHKTe 1 HacTos:i~ei.1 CTaTbVI 6YAYT no B03MO>KHOCTVI cornacOBbtBaTbCi'.l c COOTBeTCTBYK>~VIMVI Ha3Ha48HHblMVI asV1aKOMnaHV1S1MVI 06eV1x ,QorosapV1BaK>~V1xcs:1 CTopoH nocne KOHcynbTa4V111i c APYrlllMVI asV1aKOMnaHV1S1MVI, 3KCnnyaTVIPYK>~VIMVI Beeb MapwpYT VlnVI era 4aCTb, npV148M TaKaS1 AOrosopeHHOCTb 6y,o,eT ,ll,OCTVlraTbCS1 nYTeM Vlcnonb30BaHVIS1 npo48AYP Me>tKAyHapo,o,Hoi-1 npaKTVIK8. 3. CornacosaHHbte TaKVIM o6pa3oM TapV1cpb1 6YAYT npe,o,ocTasnS1TbCS1 Ha o,o,06peHV1e asV1a4V10HHblX snacTei.1 ,QorosapV1BaK>~VIXCS1 CTopoH no Kpai.1Hei.1 Mepe 3a 60 (wecTb,o,ecS1T) AHei-1 AO npeAnonaraeMoi.1 AaTbl sse,[\eHVIS1. B oco6btX cnyYas:ix VI no 83aVIMHOlli ,[\OrosopeHHOCTVI 3TOT cpoK MO>KeT 6btTb COKpa~eH.
4. TaKOe o,o,06paH1i1e MO>KeT 6btTb Bbt,D,aHo KaTeropV14eCKV1. Ecn1i1 HV1 o,o,Ha V13 asVtal_\VlOHHblX BJlaCTei.1 He Bbtpa3Vlna H80A06peHVlS1 B Te4eHVte 30 (TPVIAL\aTVl) AHeC1 nocne not1a4V1, 8 COOTBeTCTBl-1VI c nyHKTOM 3 HaCTOS1~ei.1 CTaTbVI 3TV1 TapVlcpbl 6YAYT C4V1TaTbCS1 OAo6peHHblMV1. B cnyYae, ecnVt cpoK, s Te4eHVlV1 KOTOporo ,o,on>KHbl 6b1Tb no,o,aHbl AOKYM8HTbl COKpa~eH, KaK 3TO CKa3aHO B nyHKTe 3, as1i1aqV10HHb1e snacTVI MOrYT ,o,orosop1i1TbCS1, 4TO cpoK, s Te4eHV1V1 KOToporo ,o,on>1KeHo nK>6oe HecornacVte, 6yAeT MeHee, YeM 30 (TPVlAL\aTb) AHei-1.
- 10 -
5. Ecm'1 Tapvicpbl He MOryT 6b1Tb cornacosaHbl B COOTBeTCTBllfllf c Tpe6osaHllfs:lMllf flYHKTa 2 HaCTOs:lll.\eiii CTaTbllf llfnllf B TeYeHllfllf cpoKa, yKa3aHHOM 8 nyHKTe 4 HaCTOs:lll.\eiii CTaTbllf, TO O,QHa V13 asvia4vioHHblX snacTeiii Bblpa)f
6. ECJ11'1
asvia41-10HHble snaCTllf He MOryT ,QOrosopV1TbC51 no KaK1t1M-J11t160 Tap1t1cpaM, npe,QJlO)f<8HHblM B COOTBeTCTBV111f c nyHKTOM 3 HaCTOs:lll.\eiii CTaTbllf llfnllf no onpe,QeneHV1to rno6oro Tapvicpa B COOTBeTCTBlt1V1 c nyHKTOM 5 HaCTOs:lll.\eiii CTaTbl.-1, pa3HOrnaCV1s:l 6YAYT pewaTbCs:l B COOTBeTCTBV1V1 c non0>KeH11fs:lMV1 CTaTbllf 17 HacTOs:lll.\ero CornaweHV1s:l.
7. Tap1t1cpbl,
ycTaHOBJ18HHble B COOTB8TCTBV11t1 CTaTbV1, 6YAYT OCTaBaTbCs:l B CV1ne ,QO TeX nop, HOBble. 0,QHaKO, cpoK ,QeiiiCTBV1s:l Tap1-1cpos, nyHKTOM, He MO)f<eT 6b1Tb 6onee 12 Mecs:i4es, Tap1t1cpos npeKpall.\aeTCR
c nonO)f<8HV1s:lMlt1 HaCTOs:lll.\eiii noKa He 6YAYT ycTaHOBJ18Hbl B COOTBeTCTBV1111 c gaHHblM nocne Yero cpoK ,QeiiicTs111s:i
CTATbR 11
1. Ka)f<.Qas:i .Qorosapvisatoll.\a51c51 CTopoHa 6y,QeT npe,QocTaBJ151Tb Ha3HaYeHHoiii asllfaK0MnaH1t1\11 /\pyroiii .Qorosap1t1sa10ll.\eiiics:i CTopoHbl npaso nepesoga cyMM npesb1weH111s:i goxogos Hag pacxogaMV1, nonyYeHHblX as111aK0MnaH111eiii Ha Tepp1-1Top1.-1111 nersoiii .Qorosapvisaioll.\eiiics:i CTopoHbl s css:i31-1 c nepeso3Koiii nacca)f<111pos, 6ara)f
2.
Ecn\11 cyll.\ecTsyeT cne4111anbHbliii nnaTe)f
- 10 -
5. Ecm-i TapV1cpb1 He MOryT 6b1Tb cor.nacosaHbl B COOTBeTCTBV1V1 c Tpe6osaHV1s:lMV1 riyHKTa 2 HaCTOs:lll.\ell1 CTaTbV1 V1nV1 B TeYeHV1V1 cpoKa , yKa3aHHOM 8 nyHKTe 4 HaCTOs:1Ll.\e111 CTaTbV1, TO OAHa V13 asV1al..\V10HHbl X snacTell1 Bblpa)f{aeT .Qpyroi:1 asV1al..\V10HHoi:1 snacTV1 csoe Hecor.nacV1e no TapV1tjJaM , yCTaHosneHHblMV1 s cooTBeTCTBV1V1 c nono)f{eHV1s:lMV1 nyHKTa 2 HacTOs:lll.\e111 CTaTbV1. AsV1al..\V1 0HHble s.nacT1t1 06e111x ,Qorosap1t1safOLl.\V1XCs:1 CTopoH noc.ne KOHcy.nbTal..\lt1lt1 c as111aL11t10HHblM1t1 s.nacTs:1Mlt1 nf06oro .Qpyroro rocyAapcTsa , Yell1 coseT OHV1 CYlt1TatoT np1t1eMJl8MblM, AOH>KHbl nonblTaTbCs:l yCTaHOBV1Tb TapV1tjJ B3alt1MHblM cor.naweH1t1eM. 6. Ecn1t1
as1t1al..\V10HHb1e s.nacTV1 He Moryr AOrosop1t1TbCs:1 no KaK1t1M-.n1t160 Tap111tjJaM, npeAnO>KeHHblM B COOTB8TCTBV1V1 c nyHKTOM 3 HaCTOs:lll.\ell1 CTaTbV1 vtnlt1 no onpeAeneHV1fO .nf06oro TapV1tjJa B COOTB8TCTBV1V1 c nyHKTOM 5 HaCTOs:1Ll.\ell1 CTaTblt1 , pa3Hornaclt1s:1 6YAYT pewaTbCs:l B COOTB8TCTBll1lt1 c non mKeHlt1s:lMV1 CTaTbV1 17 HaCTOs:lll.\ero Cor.naweH1t1s:1.
7. Tapvtcpbl , ycTaHos.neHHble B COOTB8TCTBV1lt1 c no.nO)f(8HV1s:1Mlt1 HaCTOrlll.\8111 CTaTblt1 , 6YAYT OCTaBaTbCs:1 B Clt1Jle AO Tex nop, noKa He 6YAYT ycTaHos.neHbl HOBble. 0AHaKO, cpoK Aell1CTBV1s:l Taplt1tjJOB , B COOTB8TCTBV1lt1 c /J,aHHblM nyHKTOM, He MO)f{eT 6b1Tb 6onee 12 M8Cs:ll..\eB, noc.ne Yero cpoK A8111CTBV1s:l Tap1-1tjJos npeKpall.\aeTcs:i. CTATbrl 11 V1HAHCOBblE nono)KEHV15l
1. Ka)f{.Qas:i ,QorosapV1satoll.\as:ics:i CTopoHa 6yAeT npeAOCTaB.ns:1Tb Ha3HaYeHHOi:1 asvtaK0MnaH1t11t1 /\pyroll1 ,Qorosap1-1saf0Ll.\e~cs:1 CTopoHbl npaso nepeBOAa cyMM npeBb1WeHV1s:1 AOXOAOB HaA pacXOAaMlt1, nonyYeHHblX as111aKOMnaHV1ell1 Ha Tepp1t1Top1111t1 nersoll1 ,[\orosapV1Batoll.\ell1cs:i CTopoHbl B CBs:13V1 c nepeso3Koll1 nacca)f{111pos, 6ara)f{a, noYTbl 1t1 tjJpaXTa Ha3HaYeHHoll1 asV1aKoMnaHV1V1 Apyro111 ,[\orosap1t18atoll.\8~Cs:1 CTOpOHbl B CB060AHO KOHBepT1t1pyeMO~ santoTe c Aell1CTBYIOLl.\lt1MV1 Ha AaHHbl~ MOM8HT npaBV1JlaMlt1 o6MeHa sa.ntoTbl . nepeBOA AO.n)f(eH ocyll.\eCTB.ns:1TbCs:1 He3aMeAnvnenbHO V1.n1t1 s Kpa~HeM cnyYae s TeYeH1t1e 60 AHei:1 noc.ne AaTbl Tpe6osaH1t1s:i.
2.
Ec.n1-1 cyll.\eCTByeT cneL11t1a.nbHbli:1 nnaTe:>KHbli/1 AOrosop Me)f{.Qy ,Qorosap111saf0Ll.\"1M1t1Cs:1 CTopoHaM1t1, onnaTa 6yAeT npo1t13BOA1t1TbCs:1 cor.nacHo no.no)f{eHlt1s:lM :noro AOrosopa.
- 11 -
CTATbR 12 TEXHVIYECKAR VI KOMMEPYECKAR .O,ERTEnbHOCTb
B cooTBeTCTBl-11-1 c 3aKoHaMV1 1i1 npas1i1naM1i1 .Qpyroi:1 .O,orosap1i1satoU.\ei:1cS1 CTopoHbl Ha3Hall8HHble a01i1aK0MnaH1i11i1 Ka)f(,Qoi:1 .O,orosap1i1satoU.\ei:1cH CTopoHbl lt1M8toT paBHble 803MQ)f(HOCTV1:
1. OTKpblTb co6cTBeHHOe npe,QCTaBV1TenbCTBO Ha TeppV1TOpV1V1 ,Qpyroi:1 .O,orosap1-1satoLJ.\ei:1cS1 CTopoHbl V1 c 3Toi:1 1...1enbto ,QonycKaTb V1 HaH1-1MaTb cnJ')KaLJ.\V1X Ha pa6oTY 111n1i1 npV1B03V1Tb 111 noAA8P)f(V1BaTb csoi:1 WTaT ynpaBJ1S1toLJ.\V1X 111 .Qpyrnx cnel_\V1anV1CTOB , KOTopble Heo6xoAV1Mbf A11H o6ecneYeHV1S1 3KcnnyaTal_\V1V1 B03AYWHoro coo6LJ.\eHV1S1; 2. BblnycKaTb Bee BV1,Qbl AOKYM8HTOB Ha nepeB03KY V1 peKnaMV1posaTb V1nV1 cnoco6cTsosaTb 111x npo.Qa)f(e Ha TeppV1TOpV1V1 .Qpyroi:1 .O,orosap111satoLJ.\ei:1cS1 CTopOHbl np51MO lllfllll Ha YCMOTp8HV18 as1i1aKOMnaHV1V1 Yepe3 CBOlllX npeACTas111Tenetli. Ka)f(,QaH as111aK0MnaH1i1s:i 1i1MeeT npaso npoAaTb as1i1anepeB03KV1 s santoTe csoero rocy.QapcTBa 1i1n1i1 B cso6o.QHO KOHBepn11pyeMoi:1 santoTe APYrV1X CTpaH B COOTB8TCTBlllV1 c npas111naMV1 santoTHblX onepci1...11i1t11 Ka)f(,Qoro npaBV1T8IlbCTBa.
CTATbR 13 3AKOHbl VI nPABVlnA 1. 3aKOHbl V1 npae1-1na op,Hotli .Qorosap1i1satoLJ.\ei:1cS1 CTopoHbl, peryn1i1pytoLJ.\V1e npV1Il8T lt1IlV1 Bblfl8T co csoei:1 co6CT88HHOtli Tepp1t1TOpV1V1 803AYWHOro cyp,Ha , 3aHS1TOro B M8)!<,lJ,yHapoAHOM C006LJ.\8HV1V1 , 1t1n1t1 OTHOCS1LJ.\lt18CS1 K 3KCnnyaTal_\Vllt1 803,D,YWHOro CYAHa Ha csoetli TeppV1TOpV1V1, 6YAYT npV1M8HS1TbCS1 K 803AYWHOMY CYAHY Ha3HaYeHI 1oi:1 as1-1aK0MnaH111111 Apyrotli .Qorosap1i1satoLJ.\ei:1c51 CTopoHbl.
2. 3aKOHbl lt1 npaBV1Ila , KOHTponvipytoLJ.\V18 np1t16blTV18 , npe6blBaHV18 V1 0TnpaeneH111e nacca)f(1t1pos, 3KV1na)!<et/i , 6ara)f(a,· rpy3a 111 noYTbl Ha Tepp1i1Top1i11i1 Ka)f(,Qoi:1 .Qorosap1i1satoLJ.\etlicS1 CTopoHbl, a TaK)f(e npas11111a, OTHOCHLJ.\V18CS1 K Tpe6osaHV1S1M Bl)e3,D,a, Bbl83Aa V13 CTpaHbl, V1MM1t1rpa[.\V10HHbl8, TaMO)f(8HHbl8 V1 caHV1TapHble npas1-1na 6YAYT npV1M8HS1TbCS1 Ha 3TOi:1 TeppV1TOpV1V1 K petlicaM , BblnOilHS18MblM Ha3Ha48HHOtli aBV1aK0MnaH1i1etli ,Qpyrotli .O,orosap1i1satoLJ.\8tliCS1 CTOpOHbl.
- 12 -
CTATbR 14 KOMnblDTEPHbl~ 5AHK .QAHHblX 1. KoMnblOTepHbl~ 6aHK AaHHblX - 3TO KOMnb10Tep1t13osaHHa51 c1t1cTeMa, COAep>Kall.\a51 ~1HcpOpMal\V1IO 06 as1t1aKOMnaHV1RX, HanV14V1V1 MeCT, nnaTe V1 ycnyrax, 4epe3 ::noT 6aHK MOryT 6b1Tb CAenaHbl npeAsap1t1TenbHble 3aKa3bl Ha OTnycK 61t111eTOB J..1 KOTOpbl~ AenaeT HeKOTOpble V111V1 see V13 3TV1X ycnyr none3HblMV1 A1151 npeACTaB1t1Te11eC1 as1t1aK0MnaHV1C1.
2. ,Qorosap1t1sa10ll.\V1ecR CTopoHbl cornawalOTC51 4TO: a. V'IHTepeCbl n0Tpe61t1Te11e~ as1t1aTpaHcnopTHOC1 npOAYKL\V'IV'I 6YAYT 3all.\V11.l.\aTbC51 OT n106oro 311oynoTpe611eHvrn, BKJ1I04a51 BCJ1eACTBV1e Toro BBOA511.l.\88 B 3a611Y>KAeH1t1e npeACTasneH1t1e; as1t1aK0MnaH1t151 ,[l,orosap1t1sa10ll.\e~c51 CTopoHbl V1 aBJ..1aKOMnaHV1V1 6YAYT V1M8Tb HeorpaHV14eHHbl~ V1 HeAV1CKpV1MJ..1HV1L..1110HHbl~ AOCTYn K KOMnblOTepHOMY 6aHKY AaHHblX Ha Teppvnop1t11t1 ApyrnC1 ,Qorosap1t1sa10ll.\eC1c51 CTopoHbl; 6. Ha3HaYeHHa51 npeACTaBV1TeJ1V1
11
11
8. 8 3TOC1 C8513l-1 CV1CTeMa KOA ynpasneHV151 KOMnblOTepHoro 6aHKa AaHHblX, npV1H51TaR EsponeC1cKV1M 3KOHOMV14eCKV1M Coo61.l.\eCTBOM 6yAeT npeo6naAaTb Ha TeppV1TOpV1V1 E.3 .C., TOrAa KaK Ha TeppV1TOpV1V1 ApyroC1 .Qorosap111Bal01.l.\8~CR CTopoHbl 3Ta c~tcTeMa 111KAO 6yAeT np1t1MeH1t1Ma. .Qo npV1HRTJ..151 3Toro KOAa ynpas11eH111R" KoMnbfOTepHoro 6aHKa AaHHblX AccaM6neeC1 111KAO AJ..1peKT1t1BoC1 0 KOMnblOTepHOl\1 6aHKe AaHHblX, KaK ony6nV1KOBaHO 8 L\V1PKY11Rpe 214AT/84 VlKAO, 6yAeT np1t1MeHRTbCR Ha Tepp1t1Top1t11t1 Apyro'-1 .Qorosap1t1Baf01.l.\e'1c51 CTOpOHbl. 11
3.
.Qorosap1t1sa10~aRc51
CTopoHa rapaHT1t1pyeT HaJHaYeHHOMY TpaHcnopTHOMY cpeACTBY Apyroti ,Qorosap111sa10~e~c51 CTopoHbl np111 Bb16ope KoMnblOTepHoro 6aHKa AaHHblX CB060AHbli::l J..1 He3aTpOHYTbl'°1 AOCTYn Ha CBOIO Tepp111TOp11110. H1t1 OAHa 1,13 ,Qorosa ;rnsa10~111xc51 CTopoH, Ha csoeC1 co6cTseHHOC1 Tepp1t1Top111111 He HanaraeT 111 He no300115leT HanaraTb 6onee cTpornx Tpe6osaH1t1C1 Ha Ha3HaYeHHoe TpaHcnopTHoe cpeACTBO APYro~ .Qorosap111sa10~eC1c51 CTopoHbl, BKJ11048HHOe 8 lKJ..1 ycnyr KOMnbtoTepHoro 6aHKa AaHHblX, BK11IOYa51 noKa3 111 peAaKT1t1;:>osaH111e npas11111; V1
- 13 -
6. AOCryna t.1 1.1cnoJlb30BaHll1~ cpeACTB KOMMYH111Kal_\111111, Bbl6opa 111 1-1cno11b30BaH1-1s:i annapaTHoro 06ecneYeH111s:i V1 nporpaMMHoro 06ecnel!eH111s:i 111111-1 ycTaHOBKV1 annapaTHoro o6ecnel.feHtiis:i.
CTATbrl 15 KOHCYnb TAW1!11!1 1. B AYXe TecHorn COTPYAH111YecTsa as111al_\tiiOHHble s11acT111 ,Qoro sapvrna10L.l..\ll1Xcs:i CTopoH 6YAYT KOHcy11bT111posaTbcs:i speMs:i OT speMeH111 APYr c APYrDM B l_\e11s:ix o6ecne\.leHV1s:! Bbln011HeHt.1s:! V1 COOTB8TCTBt.1s:! no11o;>KeH111C1 HaCTOs:IL.l..\ero CornaweH1.1s:i tii np11111o;>KeH111s:i Pacn111caHvrn no11eToB.
2 . TaK1-1e KOHCY11bTal_\V1V1 HaLfHYTCs:I B Tel.feHtiie 60 (wecTtiiAecs:iTV1) AHeC1 c AaTbl no11yYeH1.1s:i npoc1>6b1.
CTATb.5116 1!13MEHEHl!1R 1. Ec111-1 KaKa~-m.1160 ,Qorosap1.1satol.l..\as:ics:i CTopoHa CLfV1TaeT ;>Ke11aTe11bHblM V13MeHV1Tb KaKoe -111.160 V13 no11o;>KeHti1C1 HaCTO~L.l..\ero CornaweHV1~ , oHa MO;>KeT nonpocV1Tb o KOHcy11bTal_\V1ll1 c Apyroe1 ,Qorosap111satol.l..\ee1c~ CTopoHoC1. TaK111e KOHCY11bTaL\l'1111 MOrYT 6b1Tb Me;>KAy aBll1al_\1110HHblMV1 s11acrnMV1 111 BeCTV1Cb nocpeACTBOM o6CY;>KAeHt.1~ 11111111 nepenV1CKll1 V1 AOll)l(Hbl Ha\.laTbC~ 8 Te\.leHV1e 60 (wecTV1AeC~TV1) AHeC1 c AaTbl Tpe6osaHV1s:!.
2. nonpaBKa K I lpV1110:>K8Hll1IO HaCTOs:IL.l..\erO CornaweHtiis:! MO;>KeT 6b1Tb CAellaHa nYTeM np~Moro cornaweHll1s:! Me;>KAy KOMneTeHTHblMll1 as1-1a41110HHblMll1 BllaCTs:!MV1 ,Qoroeapi-isalOL.l..\ViXcs:i CTopoH 111 noATBep;>KAeHa nocpeACTBOM o6MeHa A1t1n110MaTV1\.18CKV.MV1 HOTaMV1. CTATbR 17 COOTBETCTBl!1E C MHOIOCTOPOHHV1MV1 KOHBEHWV1RMV1
B c11y4ae 3aK11fO\.leHV1s:! 06L.l..\ee1 MHOrDCTOpOHHeC1 KOH88Hl_\lt1V1 OTHOCL'1T811bHO El03AYWHOro TpaHcnopTa, K KOTOpoMy np1t1C08AV1Hs:!fOTCs:! o6e ,Qorosap111sa10L.l..\V1ec~ CTopoHbl, HaCTO~L.l..\ee CornaweH1.1e 6yAeT "13MeH~TbC~ s L\8Jl5'.IX COOTB8TCTBV1fl no110)f(8HV15'.!M TaKoC1 KoHB8HL\V1V1.
- 14 CTATbrl 18 YPErYnlt1POBAHll1E cnoPOB
1. Ecrn'1 Me)l(Ay ,D,orosap111sa1-0~VIMVICR CTopoHaMVI B03HVIKaeT KaKoil1-n1t160 cnop OTHOCVIT8JlbHO TOJlKOBaHl.'15=! lt1Jllt1 npVIM8H8HVIR HaCTOR~ero CornaweHVIR, ,D,orosapV1BafO~V1ecs:i CTopOHbl B nepsyl-0 01.-iepeAb 6YAYT nblTaTbCR yperyn111posaTb ero nocpeACTBOM neperosopos. 2. Ecm1 ,D,orosap111sa1-0~V1Mcs:i CTopoHaM He YAanocb /J,OCH-ffHYTb cornac111ri nocpeACTBOM neperosopos, cnop no npocb6e n1-060!11 ,D,orosap111sa1-0~ei:1cri CTopoHbl Mo>KeT 6b1Tb npe1J,cTasneH Ha paccM0TpeH111e CYAY Tpex apfonpos: no O,D,HOMY ap6V1Tpy Ha3HaYaeT Ka)l(Aari ,D,orosap111sa1-0~aricri CTopoHa, a TpeTVlill cornaCOBblBaeTCs:l ABYMR Bb16paHHblMVI ap6111TpaMV1, np111YeM Tpen1i:1 ap6111Tp He /J,0Jl>K8H RBJlr!TbCR rpa>KAaHlt1HOM HVI OAHOill ,D,orosap111sa1-0~eillcri CTOpOHbl. Ka)l(Aari ,D,orosap111sa1-0~aricri CTopoHa 6y,D,eT Ha3HaYaTb csoero ap6111Tpa s TeYeHVIVI 60 (wec:TV1,D,ecrin1) ,D,Hei:1 co AHR nony11eHV1ri O,QHoi:-1 ,D,orosap111sa1-0~ei:1cri CTopoHoill OT /J,pyroi:1 ,D,orosapV1BafO~ei:1cri CTOpOHbl Alt1nJ10MaTV1YeCKOil1 HOTbl c Tpe6osaH111eM paccMoTpeTb cnop s ap61t1Tpa>Ke, TpeT111i:1 ap61t1Tp 6y1J,eT Ha3HaYeH B TeYeHl!IVI 60 (wecTV1,QecriT111) nocneAY1-0~111x AHei:1. Ecn111 n1-06as:i ,D,orosap111sa1-0~arics:i CTopoHa He Ha3HaYaeT csoero ap6111Tpa s TeYeHVIVI 60 (weCTVl/J,8CRTlll) AHei:1 l!IJlVI 8CJ1VI Tpen1!11 ap61np He Ha3HaYeH 8 nepVIOA, yKa3aHHblil1 Bb1we, Apyrari ,D,orosap1t1Ba1-0~aricri CTopoHa MO>KeT nonpoc111Tb npe3Vl,Q8HTa C
3. ,D,orosap111safOl1\1t1ecri CTopoHbl o6ri3yf0Tcri BblnonHmb n1-06oe ap61t1Tpa>KHoe peweH111e, c,QemtHHOe cornacHo nyHKTa 2 HaCTori~ei/1 CTaTbVI. CTATbrl 19 06MEH CTATll1CTll1YECKll1Mll1,D,AHHblMll1 As111a41110HHb1e '3nacT111 ,D,orosap111sa1-0~ei:1cri CTopoHbl 6YAYT npe,D,ocTasmnb as111a41110HHblM snacrnM ,D,pyroi:1 ,D,orosap111sa1-0~ei:1cR CTopoHbl, no VIX Tpe6osaHVlfO nepV10,D,lt1YeCKlt18 CTaTVICTlt1Y8CKVle AaHHble lt1Jllt1 OTY8Tbl, KOTOpble MOryT 6b1Tb pa3yMHO 3aTpe6osaHbl c 4enb1-0 onpe,QeneHVIR o6beMa nepeB030K, 8blnOJlHR8MblX Ha3HaYeHHOil1 as1t1aKOMnaHV1ei11 Ha ,QOfOBOpHblX Jll!IHVIRX ,D,orosap111sa1-0~ei:1cR CTopoHbl.
CTATbrl 20 nPEKPALi\EHVlE ,D,E~CTBll1rl cornAWEHVlrl nf06a5=l ,[l,orosapV18a1-0~aRCR CTOpOHa MO>K8T B Jlf060e speMR Yepe3 ,D,VlnJlOMaTVIY8CKV.e KaHaJlbl nVICbM8HHO yse,QOMVITb ,D,pyryl-0 ,D,orosap111sa1-0~Yl-OCR
- 15 CTopoHy o csoeM >KenaH\.1\.1 npeKpar1t1Tb Aei:1crs1t1e HaCTORLl.\ero ComaweH\.151. TaKoe C006Ll.\eHv.e OAHOBpeMeHHO 6yAeT HanpasneHO B Me)l\/J,yHapOAHYIO OpraHll138LJ,111IO rpa)l\/J,aHCKOL:i AB1118LJ,VIVI. 8 3TOM cnyYae Aei:1CTB\.1e CornaweHV!R 6y.o,eT npeKpat. 4eHo ABeHaAu,arb (12) Mecm~es cnycrn nocne AaTbl nonyYeHf/151 TaKoro yseAOMJl€HV151 Apyroi:1 ,lJ,orosap111satoll.\eLi1cR CropoHoL:i , ecn111 yKa3aHHoe yBeAOMJleHflle He 6yAeT OT03BaHO AO fllCTeYeH\.151 3TOro nep\.10A8. npvt 0Tcyrcrs111vt noATBep)l\/J,eHlll51 o nonyYeH11n1 yseAOMneH111s:i APYroL:i ,lJ,orosapvtBatoll.\ei1c51 CropoHoL:i , OHO 6yAeT CYVIT8TbC51 nonyYeHHblM Yepe3 14 (4eTblpHaAu,arb) AHeill nocne nonyLJeH111R yseAOMJleHvtR Me)l\/J,yHapoAHOill OpraHV!381...\\.1eil! rpa)f(AaHCKOi:1 ABvtaLJ,vtfll.
CTATbR 21 P Erl.'1 CTPAl_\V1R HacT05lll.\ee ComaweH111e 111 mo6b1e nonpasK111 K HeMy 6YAYT 3aperncrp111posaHbl B Me)f(AyHapOAHOil! OpraH1113a41-1111 lpa)f(AaHcKoill As111au,111vt.
CTATbR 22 BCTYnnEHlt1E 8 Cl-1nY HacT051lllee ComaweHvte 6yAeT npvtMeH51Tbcs:i epeMeHHO c AaTbl noAnvtcaHf/151 111 HeCOMHeHHO scrynvtT B CfllilY, KaK TOJlbKO o6e ,O,orosapvtsa1ow1t1ecR CropoHbl AaAyT n1.1cbMeHHoe yseAoMneHvte APYr Apyry nocpeACTBOM o6MeHa AvtnnoMaTvtLJeCKll1Mlt1 HOTaMtA, YTO fllX COOTBeTCTBYIOL1.\lt18 KOHCTVITYL\lllOHHbte rpe6oBaHvt51 AI151 TOYHoro scrynneHV!R B C\.1IlY BblnOJlH8Hbl.
8
YAOCTOBepeHtlle LJero, Hfll>KenoAnfl1CaBWV!eC51, AOJl)f(HblM o6pa30M ynOJlHOMOLJeHHbfE; Ha TO CBOVIMVI COOTBeTCTBYIOL1.\111Mlll npaBlllTeJlbCTB8Mlll, n0Ant11can111 HacT051Ll.\ee ComaweH111e. CoeepweHo a ,lJ,>KaKapre "_" 1995 roAa B ABYX 3K3eMnn51pax, K8))(Ablil! Ha lllHAOHe3111illcKOM, Kblprbl3CKOM, pyccKOM Ill aHmlllil!CKOM 513b1Kax, npV1YeM uce TeKCTbl lllMetoT OAlllHaKOBYIO C"1Jly. 8 cnyLJae 803H"1KHOBeH\.151 pa3HOLJTeHV1ill B ronK0BaH111vt Hacros:ill.\ero ComaweH\.151, npeAnOYTeHvte 6yAeT OTAaBaTbCs:l TeKClY Ha aHrnfllillCKOM 513b1Ke.
3A
nPAB~T9flbCTBO
PECnY6.JJVIK~ ffH.QOHE3~H
Signed Afl Pi All alrac MHHHCTp HHOCTf>3HHblX ,Qen
3A
nPAB~TE.nbCTBO
Kb1Pfbl3CKO~ PECnY6n~~
Signed Pola 0-ryH6fleecr MHHHCTp HHOCTpaHHblX ,Qell
nP"'1JlO>KEH"'1E
1.
Pa3Ae.n 1
Mapwpyrbt, KOTOpbte 6y,n,yr 3Kcnnyan'1posaTbcs:i Ha3HaYeHHoC1 as111aK0MnaH111eC1 Pecny6n1t1K1t1 V1H,n,oHe3111s:i s 060111x HanpasneH111s:ix: nyHKTbl 0TnpasneH1t1s:i
npoMe>KyrOYHbte nyHKTbl
nyHKTbl Ha3HaYeHV1s:l
nyHKTbl 3a npe,n,enaMV1
nyHKTbl B V1H,D,OHe31t1111
nto6bte nyHKTbl
5V1wKeK
nto6bte nyHKTbl
MapwpyTbl, KOTOpble 6YAYT 3KcnnyaTV1posaTbCs:l Ha3HaYeHHOC1 as111aK0MnaH111eC1 Kb1prbt3cKoC1 Pecny6nV1KV1 s 060111x HanpasneHV1s:ix: nyHKTbl 0TnpasneH1trn
npoMe>KyrOYHble nyHKTbl
nyHKTbl Ha3Ha'-!eHV151
nyHKTbl B Kbtprbt3CTaHe
nto6bte nyHKTbt
,IJ,>Ka Ka pTa
nyHKTb1 3a npeAenaM1t1
nto6bte nyHKTbl
3. Ha3HaYeHHa51 asV1aKoMnaHV151 Ka>K,D,oi:1 1'13 ,Qorosap111sa10l.1...\ll1XCs:i CTopoH Ha rno6oM V1n111 Ha scex pei:::icax MO>KeT pa3pewaTb nponycK s KaKoM-n11160 1113 BbJWeyKa3aHHblX nyHKTOB, npeAyCMaTp111sa10l.1...\lt1~, '-!TO ycTaHosneHHble ycnyrn no 3TOMY Mapwpyry HaYHyrcs:i 111 3asepwaTC51 Ha Tepp1t1Top111111 3TOi:::i ,Qorosap111sa10~e~cs:i CTopoHbl.
4. npasa Ha3HaYeHHOC1 as111aKOMnaH1t11t1 n1060C1 ,D,orosap111Ba10l.1...\ei:1cs:i CTopoHbl nepeso31t1Tb nacca>1<111pos , rpy3, noYTY Me>K,D,y nyHKTaM111 Ha Tepp111Top111111 KaKoC1n11160 ,Qorosap111sa10l.1...\ei:1cs:i CTopoHbl 111 nyHKTaM111 Ha Tepp1t1Top111111 TpeTbll1X CTOPOH ,n,on>KHbl nOA'-1111H51TbCs:l cornaweHlt1IO Me>K,D,y asV1al.\lt10HHblMll1 snacTs:JMV1 ,Qorosap111sa10l.1...\1t1Xcs:i CTopoH.
AIR TRANSPORT AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE KYRGYZ REPUBLIC
The Government of the Republic of Indonesia and The Government of the Kyrgyz Republic (hereinafter called in this Agreement as the "Contracting Parties "); BEING Parties to the Convention on International Civil Aviation, opened for signature at Chicago on the seventh day of December, 1944; and DESIRING to conclude an Agreement, supplementary to the said Convention, for the purpose of establishing scheduled air services between and beyond their respective territories. HAVE AGREED AS FOLLOWS:
ARTICLE I DEFINITIONS
For the purpose of this Agreement, unless the context otherwise requires: 1. the term "the Convention" means the Convention on International Civil Aviation, opened for signature at Chicago, on the seventh day of December, 1944, and includes any Annex adopted under Article 90 of that Convention and any amendment of the Annex or Convention under Articles 90 and 94 hereof insofar as those amendments and Annexes have become effective for both Contracting Parties; 2. the term "aeronautical authorities" means, in the case of the Government of the Republic of Indonesia, the Minister of Communications and in the case of the Kyrgyz Republic, the President of National Air Company "Kyrgyzstan Aba Zholdoru" in the relation with the Kyrgyz Republic, or in both cases any person or body authorized to perform the functions presently exercised by the above mentioned authorities; 3. the term "designated airline" means, an airline which has been designated and authorized in accordance with Article III of the present Agreement; 4. the term "territory" means in the case of Indonesia, the territory of the Republic of Indonesia as defined in its laws and the adjacent areas over which the Republic of Indonesia has sovereignty, sovereign rights or jurisdiction in accordance with the international law and in the case of Kyrgyzstan as defined in Article 2 of the Convention;
- 2 5. the terms "air service", 11 international air service", 11 airline 11 and "stop for non-traffic purpose" have the meaning respectively assigned to them in Article 96 of the Convention; 6. the term 11 ag1·eement 11 means this Agreement, its Annex and any amendments thereto; 7. the term 11 specified routes 11 means the routes established or to be established in the Annex to this Agreement; 8. the term "agreed services 11 means the international air services which can be operated, according to the provisions of this Agreement, on the specified routes; 9. the term 11 tariff11 means the prices to be paid for the carriage of passengers, baggage and freight and the conditions under which those prices apply, including prices and conditions for agency and other auxiliary services, but excluding remuneration or conditions for the carriage of mail.
ARTICLE II TRAFFIC RIGHTS 1. Each Contracting Party grants to the other Contracting Party the rights specified in the present Agreement for the purpose of establishing international scheduled air services on the routes specified in the appropriate Section of the Annex thereto. 2. The airline of each Contracting Party shall enjoy the following rights: a. to fly without landing across the territory of the other Contracting Party; b. to make stops in the said territory for non-traffic purposes; and c . to make stops in the said territory at points specified in the Route Schedule in the Annex to this Agreement for the purpose of taking on or putting down, on international traffic, passengers, cargo and mail in accordance with the provisions of the Annex to this Agreement, to or from the territory of the other Contracting Party or to or from the territory of another state. 3. Nothing in paragraph (2) of this Article shall be deemed to confer on the airline of one Contracting Party the privilege of taking up, in the territory of the other Contracting Party, passengers, cargo or mail carried with or without remuneration or hire and destined for another point in the territory of the other Contracting Party.
- 3 4. Notwithstanding the provisions of paragraphs (1) and (2) of this Article, the operation of agreed services in areas of hostilities or military occupation, or in areas affected thereby, shall, in accordance with Article 9 of the Convention, be subject to the approval of the competent military authorities.
ARTICLE ID OPERATING AUTHORIZATIONS
1. Each Contracting Party shall have the right to designate in writing to the other Contracting Party one airline for the purpose of operating the agreed services on the specified routes. 2. On receipt of such designation, the other Contracting Party shall, subject to the provision of paragraphs (4) and (5) of this Article, without delay grant to the designated airline the appropriate operating authorizations. 3. Each Contracting Party shall have the right, by written notification to the other Contracting Party, to withdraw the designation of any such airline and to designate another one. 4. The airline designated by either Contracting Party may be required to satisfy the other Contracting Party that it is qualified to fulfil the conditions prescribed by the laws and regulations normally and reasonably applied by this Contracting Party to the operation of international air services in conformity with the provisions of the Convention. 5. Each Contracting Party shall have the right to refuse to grant the operating authorization referred to in paragraph (2) of this Article, or to impose such conditions as it may deem necessary on the exercise by a designated airline of the rights specified in Article (II) of the present Agreement, in any case where the said Contracting Party is not satisfied that substantial ownership and effective control of that airline are vested in the Contracting Party designating the airline or in its nationals. 6. When an airline has been so designated and authorized, it may at any time begin to operate the agreed services, provided that a tariff established in accordance with the provisions of Article (X) of the present Agreement is in force and an agreement in accordance with the provisions of Article (V) of the present Agreement has been reached in respect of that services.
- 4 ARTICLE IV SUSPENSION AND REVOCATION
1. Each Contracting Party shall have the rights to revoke the operating authorization or to suspend the exercise of the rights specified in Article (II) of the present Agreement by the airline designated by the other Contracting Party , or to impose such conditions as it may deem necessary on the exercise of these rights: a. in any case where it is not satisfied that substantial ownership and effective control of that airline are vested in the Contracting Party designating the airline or in nationals of such Contracting Party; or b. in the case of failure by that airline to comply with the laws or regulations of the Contracting Party granting these rights; or c. in case the airline otherwise fails to operate the agreed services in accordance with the conditions prescribed under the present Agreement. 2. Unless immediate revocation, suspension or imposition of the conditions mentioned in paragraph (1) of this Article is essential to prevent further infringements of laws or regulations, such right shall be exercised only after consultations with the other Contracting Party. In such case the consultations shall begin within a period of sixty (60) days from the date of request made by either Contracting Party for consultations.
ARTICLE V CAPACITY
1. The designated airline of each Contracting Party shall, in all respects, enjoy fair and equal opportunity for the carriage of international traffic between and beyond the territories of the two Parties. 2. In operating the agreed services, the airline of each Contracting Party shall take into account the interest of the airline of the other Contracting Party so as not to affect unduly the services which the latter provides on the whole or part of the same route. 3 . The capacity to be provided, the frequency of services to be operated and the nature of air service, that is, transitting through or terminating in the territory of the Contracting Party shall be agreed between the aeronautical authorities in accordance with the principles laid down in this Article.
- 5 4. Any increase in the capacity to be provided or frequency of services to be operated by the designated airline of the other Contracting Party shall be agreed between the aeronautical authorities, on the basis of the estimated requirements of traffic between the territories of the two parties and any other traffic to be jointly agreed and determined. Pending such agreement or settlement, the capacity and frequency entitlement already in force shall prevail. 5. The capacity to be provided, the frequency of services to be operated and the nature of air service, that is transitting through or terminating in the territory of the other Contracting Party as agreed to in accordance with the provisions of this Article shall be specified in an exchange of letters between the aeronautical authorities of the Contracting Party.
ARTICLE VI CERTIFICATES AND LICENSES 1. Certificates of airworthiness, certificates of competency and licenses issued or rendered valid by one Contracting Party and still in force shall be recognized as valid by the other Contracting Party for the purpose of operating the agreed services on the specified routes in the Annex to this Agreement, provided that the requirements under which such certificates and licenses were issued or rendered valid are equal to or above the minimum standards which may be established pursuant to the International Civil Aviation Convention. 2. Each Contracting Party reserves the right, however, of refusing to recognize the validity of the certificates of competency and the licenses granted to its own nationals by the other Contracting Party, for the purpose of overflying its own territory.
ARTICLE VII AVIATION SECURITY 1. Consistent with their rights and obligations under international law, the Contracting Parties reaffirm that their obligation to each other to protect the security of civil aviation against acts of unlawful interference forms an integral part of this Agreement. Without limiting the generality of their rights and obligations under international law, the Contracting Parties shall in particular act in conformity with the provisions of the Convention on Offenses and Certain Other Acts Committed on Board Aircraft, signed at Tokyo on 14 September 1963 , the Convention for the Suppression of Unlawful Seizure of Aircraft, signed at The Hague on 16 December 1970, and the Convention for the Suppression of Unlawful Acts against the Safety of Civil Aviation, signed at Montreal on 23 September 1971.
- 6 2. The Contracting Parties shall provide upon request all necessary assistance to each other to prevent acts of unlawful seizure of civil aircraft and other unlawful acts against the safety of such aircraft, their passengers and crew, airports and air navigation facilities, and any other threat to the security of civil aviation. 3. The Contracting Parties shall, in their mutual relations, act in conformity with the aviation security provisions established by the International Civil Aviation Organization and designated as Annexes to the Convention on International Civil Aviation to the extent that such security provisions are applicable to the Contracting Parties; they shall require that operators of aircraft of their registry or operators of aircraft who have their principal place of business or permanent residence in their territory and the operators of airports in their territory act in conformity with such aviation security provisions. 4. Each Contracting Party agrees that such operators of aircraft may be required to observe the aviation security provisions referred to in the paragraph above required by the other Contracting Party for the entry into, departure from , or while within , the territory of the other Contracting Party.
5. Each Contracting Party shall ensure that adequate measures are effectively applied within its territory to protect the aircraft and to inspect passengers, crew, carry-on items, baggage, cargo and aircraft stores prior to and during boarding or loading. Each Contracting Party shall also give sympathetic consideration to any request from the other Contracting Party for reasonable special security measures to meet a particular threat. 6. When an incident or threat of an incident of unlawful seizure of civil aircraft or other unlawful acts against the safety of such aircraft, their passengers and crew, airports or air navigation facilities occurs, the Contracting Parties shall assist each other by facilitating communications and other appropriate measures intended to terminate rapidly and safely such incident or threat thereof. 7. Accordingly each Contracting Party shall advise the other Contracting Party of any difference between its national regulations and practices and the aforementioned aviation security provisions. Either Contracting Party may request immediate consultations with the other Contracting Party at any time to discuss any such difference.
- 7 ARTICLE Vlll EXEMPTION FROM CUSTOMS AND OTHER DUTIES 1. Aircraft operated on international services by the airline designated by each Contracting Party, as well as their regular equipment, supplies of fuel and lubricants and the aircraft stores (including food, beverages and tobacco) on board such aircraft shall be exempt from all custom duties, inspection fees and other duties or taxes on arriving in the territory of the other Contracting Party, providing such equipment and supplies shall remain on board the aircraft up to such time as they are re-exported. 2. There shall also be exempted from the same duties and taxes with the exception of charges corresponding to the service performed: a. aircraft stores taken on board in the territory of either Contracting Party, within limits fixed by the authorities of said Contracting Party, and for use on board the aircraft engaged on a specified route of the other Contracting Party; b. spare parts entered into the territory of either Contracting Party for the maintenance or repair of aircraft used on a specified route by the designated airline of the other Contracting Party; c. fuel and lubricants destined to supply aircraft operated on a specified route by the designated airline of the other Contracting Party , even when these supplies are to be used on the part of the journey performed over the territory of the Contracting Party in which they are taken on board; and d. baggage and cargo in direct transit. 3. The normal board equipment, as well as the materials and supplies retained on board the aircraft operated by the designated airline of one Contracting Party may be unloaded in the territory of the other Contracting Party only with the approval of the Customs Authorities of such a territory. In such a case, they will be placed under the supervision of the said authorities until they are re-exported or otherwise disposed of in accordance with the customs regulations. 4 . In so far as no duties or other charges are imposed on goods mentioned in paragraphs 1 to 3 of this Article , such goods shall not be subject to any economic prohibitions or restrictions on importation, exportation and transit that may otherwise be applicable unless such prohibition or restriction applies to all airlines including the national airline in respect to certain items mentioned in paragraphs 1 to 3 of this Article.
- 8 5. The treatment specified in this Article shall be in addition to and without prejudice to that which each Contracting Party is under obligation to accord under Article 24 of the Convention.
ARTICLE IX DIRECT TRANSIT TRAFFIC Subject to the laws and regulations of each Contracting Party, passengers, baggage and cargo in transit across the territory of either Contracting Party shall, in principle, not be subject to control .
ARTICLE X ESTABLISHMENT OF TARIFFS 1. The tariffs to be charged by the designated airline of one Contracting Party for carriage to or from the territory of the other Contracting Party shall be established at reasonable levels, due regard being paid to all relevant factors, including cost of operation, reasonable profit, and the tariffs of other airlines. 2 . The tariffs referred to in paragraph (1) of this Article shall, if possible, be agreed by the designated airlines of both Contracting Parties, after consultation with the other airlines operating over the whole or part of the route , and such agreement shall, wherever possible, be reached by the use of the procedures of the International Air Transport Association for the working out of tariffs. 3. The tariffs so agreed shall be submitted for the approval of the Aeronautical Authorities of the Contracting Parties at least sixty (60) days before the proposed date of their introduction. In special cases, this period may be reduced , subject to the agreement of the said authorities. 4. This approval may be given explicitly. If neither of the Aeronautical Authorities has expressed disapproval within thirty days from the date of submission, in accordance with paragraph (3) of this Article, these tariffs shall be considered as approved. In the event of the period for submission being reduced, as provided for in paragraph (3) , the Aeronautical Authorities may agree that the period within which any disapproval must be notified shall be less than thirty days.
- 9 5. If a tariff can not be agreed in accordance with paragraph (2) of this Article, or if, during the period applicable in accordance with paragraph (4) of this Article, one Aeronautical Authority gives the other Aeronautical Authority notice of its disapproval of any tariff agreed in accordance with the provisions of paragraph (2). The Aeronautical Authorities of the Contracting Parties shall, after consultation with the Aeronautical Authorities of any other State whose advice they consider useful, endeavour to determine the tariff by mutual agreement. 6. If the Aeronautical Authorities can not agree on any tariff submitted to them under paragraph (3) of this Article or on the determination of any tariff under paragraph (5) of this Article, the dispute shall be settled in accordance with the provisions of Article XVII in this Agreement. 7. A tariff established in accordance with the provisions of this Article shall remain in force until a new tariff has been established. Nevertheless, a tariff shall not be prolonged by virtue of this paragraph for more than twelve months after the date on which it otherwise would have expired.
ARTICLE XI FINANCIAL PROVISIONS 1. Subject only to their foreign currency exchange control each Contracting Party grants the designated airline of the other Contracting Party the right of free transfer of the excess of receipts over expenditure, earned on its territory in connection with the carriage of passengers, baggage, mail freight by the designated airline of the other Contracting Party, in a free convertible currency at the prevailing rate of exchange. Transfer shall be affected immediately, at the latest within sixty (60) days after the date of request. 2. Where a special payment agreement exists between the Contracting Parties, payments shall be effected in accordance with the provisions of that Agreement.
ARTICLE XII TECHNICAL AND COMMERCIAL ACTIVITIES Subject to the laws and regulations of the other Contracting Party, the designated airline of each Contracting Party shall have an equal opportunity:
- 10 1. to open its own representation on the territory of the other Contracting Party and in this purpose to enter, reside and employ in the other Contracting Party, or to bring in and maintain in the territory of the other Contracting Party those of their own managerial and other specialist staff who are required for the provision of air services; 2. to issue all kinds of documents of carriage and to advertise and to promote sales in the territory of the other Contracting Party, to engage in the sale of air transportation in that territory directly or at the airline discretion, through its agents. Each airline shall have the right to sell such transportation in the currency of that territory or in freely convertible currencies of other countries, in accordance with the monetary regulations of each government.
ARTICLE XIII IAWS AND REGULATIONS 1. The laws and regulations of each Contracting Party controlling the admission to or departure from its own territory of aircraft engaged in international air services or related to the operation of aircraft while within its territory, shall be applied to the aircraft of the designated airline of the other Contracting Party. 2. The laws and regulations controlling the entry, stay and departure of passengers, crew, baggage, mail and cargo, over the territory of each Contracting Party, and also the regulations related to the requirements of entry and departure from the country, immigration, customs and sanitary rules , shall be applied in such territory to the operations of the designated airline of the other Contracting Party.
ARTICLE XIV COMPUfER RESERVATION SYSTEMS 1. A Computer Reservation Systems (CRS) means a computerized system containing information about airline schedules, seat availability, fares and related services and through which reservations can be made and/or tickets can be issued and which makes some or all of these facilities available to travel agents. 2. Contracting Parties agree that: a. the interest of consumers of air transport products will be protected from any misuse of such information including misleading presentation thereof;
- 11 -
b. the designated airline of a Contracting Party and the airline's agents will have unrestricted and non-discriminatory access to and use of the CRS('s) in the territory of the other Contracting Party; and c. in this respect the CRS-Code of Conduct adopted by the EEC will prevail in the territory of the EEC, whereas in the territory of the other Contracting Party the ICAO CRS-Code of Conduct will be applicable. Pending the adoption of this ICAO Code of Conduct by the ICAO Assembly the ICAO Guidelines on CRS, as published in ICAO Circular 214-AT/84, will apply in the territory of that other Contracting Party. 3 . A Contracting Party guarantees to the CRS('s) chosen as its primary system by the designated carrier of the other Contracting Party free and unimpaired access in its territory. Neither Contracting Party will, in its territory, impose or permit to be imposed on the CRS of the designated carrier of the other Contracting Party more stringent requirements than those imposed on the CRS of its own designated carrier, such as with respect to: a. the operation and sale of the CRS services including CRS display and editing rules ; and b. the access to and use of communications facilities, selection and use of technical hardware and software or the installation of hardware.
ARTICLE XV CONSULTATIONS
1. In a spirit of close co-operation, the Aeronautical Authorities of the Contracting Parties shall consult each other from time to time with a view to ensuring the implementation of, and satisfactory compliance with, the provisions of the present Agreement and the Annex thereto. 2. Such consultations shall begin within a period of sixty (60) days from the date of receipt of the request, unless otherwise agreed by the Contracting Parties.
ARTICLE XVI MODIFICATIONS
1. If either Contracting Party considers it desirable to modify any of the provisions of this Agreement, it may request consultation with the other Contracting Party. Such consultation may be between the Aeronautical Authorities and may be conducted by discussion or correspondence and shall begin within a period of sixty (60) days from the date of request.
- 12 2. Modifications to the Annex to this Agreement may be made by direct agreement between the competent Aeronautical Authorities of the Contracting Parties and confirmed by exchange of diplomatic notes.
ARTICLE XVII CONFORMITY WITH MULTILATERAL CONVENTIONS In the event of the conclusion of any general multilateral convention concerning air transport by which both Contracting Parties become bound, the present Agreement shall be amended so as to conform with the provisions of such convention.
ARTICLE XVIII SETILEMENT OF DISPUTES 1. If any dispute arises between the Contracting Parties relating to the interpretation or application of the present Agreement, the Contracting Parties shall in the first place endeavour to settle it by negotiation between themselves. 2. If the Contracting Parties fail to reach a settlement by negotiation, the dispute may at the request of either Contracting Party be submitted for decision to a tribunal of three arbitrators, one to be named by each Contracting Party and the third to be agreed upon by the two arbitrators so chosen, provided that such third arbitrator shall not be a national of either Contracting Party. Each of the Contracting Parties shall designate an arbitrator within a period of sixty (60) days from the date of receipt by either Contracting Party from the other Contracting Party of a diplomatic note requesting arbitration of the dispute and the third arbitrator shall be agreed upon within a further period of sixty (60) days. If either sixty (60) days or if the third arbitrator is not agreed upon within the period indicated, the President of the Council of the International Civil Aviation Organization may be requested by either Contracting Party to appoint an arbitrator or arbitrators. 3. The Contracting Parties undertake to comply with any decision given under paragraph 2 of this Article.
- 13 ARTICLE XIX EXCHANGE OF STATISTICAL DATA The Aeronautical Authority of either Contracting Party shall supply to the Aeronautical Authority of the other Contracting Party upon their request such informations or other statements of statistics as may be reasonably required for the purpose of reviewing the capacity provided on the agreed services by the designated airlines of the Contracting Parties.
ARTICLE XX TERMINATION Either Contracting Party may at any time give written notice through diplomatic channels to the other Contracting Party of its decision to terminate the present Agreement; such notice shall be simultaneously communicated to the International Civil Aviation Organization. In such case the Agreement shall terminate twelve (12) months after the date of receipt of the notice by the other Contracting Party, unless the notice to terminate is withdrawn by agreement before the expiry of this period. In the absence of acknowledgement of receipt by the other Contracting Party, notice shall be deemed to have been received fourteen (14) days after the receipt of the notice by the International Civil Aviation Organization.
ARTICLE XXI REGISTRATION This Agreement and all amendments thereto shall be registered with the International Civil Aviation Organization.
ARTICLE XXII ENTRY INTO FORCE This Agreement shall apply provisionally on the date of signature and definitively enter into force as soon as both Contracting Parties give written notification to each other by exchange of diplomatic notes that their respective constitutional requirements for definite entry into force have been fulfilled .
- 14 -
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned being duly authorized thereto by their respective Governments, have signed the present Agreement. DONE in duplicate at Jakarta on this ~u l-i 19> r~11c; day of in the year one thousand nine hundred ninety five, in Indonesian, Kyrgyz, Russian and English Languages, all texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail. I
FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Signed
ALI AIA.TAS Minister for F4reign Affairs
FOR THE GOVERNMENT OF THE KYRGYZ REPUBLIC
Signed
OTUNBAYEVA ROZA ISAKOVNA Minister for Foreign Affairs
- 15 -
ANNEX 1. Section I Routes to be served by the designated airline of the Republic of Indonesia in both directions: Points of Departure
Intermediate Points
Points of Destination
Points Beyond
Points in Indonesia
Any points
Bishkek
Any points
2. Section II Routes to be served by the designated airline of the Republic of Kyrgyzstan in both directions: Points of Departure
Intermediate Points
Points of Destination
Points Beyond
Points in Kyrgyzstan
Any points
Jakarta
Any points
3. The designated airline of either Contracting Party may, on any or all flights omit calling at any of the above points, provided that the agreed services on this route start and terminate in the territory of that Contracting Party. 4. The right of the designated airline of either Contracting Party to transport passengers, cargo and mail between the points in the territory of either Contracting Party and the points in the territory of the Third Parties shall be subject to an agreement between the Aeronautical Authorities of the Contracting Parties.