MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KYRGHYZSTAN MENGENAI KERJASAMA DI BIDANG PARIWISATA
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Kyrghyzstan (selanjutnya disebut 11
Para Pihak 11 ) ;
\
~·;
BARHASRAT untuk memperkokoh hubungan persahabatan dan kerjasama antara kedua negara di bidang pariwisata; MENIMBANG perlunya mengembangkan dan meningkatkan hubungan pariwisata, termasuk kerjasama antar badan-badan resmi pariwisata; SESUAI dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku bagi kedua Pihak. TELAH MENYETUJUI SEBAGAI BERIKUT:
PASAL 1 TUJUAN KERJASAMA Memorandum Saling Pengertian ini bertujuan untuk: a.
Meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan ke dua negara dari pasaran wisata dunia, melalui Republik Indonesia dan/atau melalui Republik Kyrghyzstan;
b.
Mendorong jumlah penyebaran pengunjung-pengunjung yang lebih luas ke berbagai daerah tujuan wisata dan atraksi-atraksi di masing-masing negara;
c.
Mendorong kunjungan-kunjungan dari para warga negara dan penduduk kedua negara ke masing-masing negara; dan
d.
Mendorong pertumbuhan industri pariwisata di kedua negara.
- 2 PASAL 2 RUANG LINGKUP KEKUASAAN
Para Pihak bersepakat untuk terjalinnya kerjasama yang erat di bidang yang menyangkut masalah kepariwisataan, melalui badan resmi selaku pelaksana dari Memorandum Saling Pengertian ini. Sehubungan dengan ini, badan resmi untuk Pemerintah Republik Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pariwisata, Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan untuk Pemerintah Republik Kyrghyzstan adalah Komite Negara Republik Kyrghyzstan untuk Pariwisata dan Olah Raga.
PASAL 3 BIDANG-BIDANG KERJASAMA
Para Pihak akan berupaya untuk memajukan kerjasama pariwisata sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara, di bidang-bidang sebagai berikut: a.
Pertukaran Data, Informasi dao Studi Penelitian
Kerjasama di bidang pertukaran data, informasi dan studi penelitian yang bermanfaat bagi para Pihak. b.
Pendidikan dan Pelatihan
Kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan dilaksanakan melalui pertukaran informasi, pertukaran siswa dan peserta pelatihan, studi-studi perbandingan mengenai program-program pelatihan dan peningkatan keahlian antara para Pihak.
c.
Promosi
(1)
Di bidang promosi para Pihak akan bekerjasama dalam kegiatan-kegiatan promosi pariwisata;
(2)
Para Pihak akan bekerjasama untuk meningkatkan arus wisatawan antara kedua negara dan akan berusaha memberikan kemudahan pelayanan yang berhubungan dengan hal tersebut.
- 3 d.
Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konvensi dan Pameran Kerjasama di bidang-bidang pertemuan, perjalanan insentif, konvensi dan pameran akan dilaksanakan rnelalui pertukaran program-program antara kedua negara.
PASAL 4 PELAKSANAAN a.
Para Pihak akan rnelakukan konsultasi bilamana dirasakan perlu dalam pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini.
b.
Untuk mewujudkan pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini para Pihak akan menetapkan tata cara, rencana dan program-program yang direkomendasikan untuk mencapai tujuan kerjasama melalui badan-badan resmi yang ditunjuk sebagaimana disebut dalam Pasal 2.
PASAL 5 PENYELESAIAN SENGKETA Setiap perbedaan yang timbul dalam penafsiran dan pelaksanaan dari pasal-pasal yang terdahulu hams diselesaik:an secara bersahabat melalui konsultasi-konsultasi antara para Pihak.
PASAL 6 PERUBAHAN-PERUBAHAN Memorandum Saling Pengertian ini dapat dirubah atau diperbaiki. Salah satu Pihak dapat meminta perubahan atau perbaikan secara tertulis. Setiap perubahan yang telah disetujui oleh para Pihak sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara akan merupakan bagian dari Memorandum Saling Pengertian ini. Tanggal berlakunya perubahan atau perbaikan tersebut ditentukan oleh para Pihak.
- 4 PASAL 7 MULAI BERLAKU Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
PASAL 8 MASA BERLAKU a.
Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan selanjutnya diperpanjang berturut-turut selama 5 (lima) tahun kecuali dibatalkan secara tertulis oleh salah satu Pihak 6 (enam) bulan sebelumnya.
b.
Jika Memorandum Saling Pengertian ini dibatalkan maka ketentuan-ketentuannya akan terus berlaku sampai pelaksanaan dari tata cara, rencana dan program-program kerjasama telah dilaksanakan dengan sempurna.
SEBAGAI BUKTI, para penandatangan di bawah ini yang telah diberi kuasa penuh oleh Pemerintah masing-masing, telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini.
DIBUAT dalam rangkap dua di Jakarta pada tanggal
07
18
bulan tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, dalam bahasa Indonesia, Kyrgyz, Rusia, dan Inggris, yang semuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dalam hal penafsiran yang berbeda dari naskah Memorandum Saling Pengertian ini, maka naskah bahasa Inggris yang berlaku.
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Signed
ALI ALAXAS Menteri Luar Negeri
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK KYRGHYZSTAN
Signed
OTUNBAYEVA ROZA ISAKOVNA Menteri Luar Negeri
HH)l.OHe3IDI Pecrry6nHKachIHhIH 0KMeTy MeHeH Kh1prh13 Pecrry6nHKachIHhIH 0KM0TYHYH opTOCytt)l.a Typli3M TapMarhIH)l.a Khl3MaTTamyy 1K0ffYH)l.O 03 APA 1YillYHYillYY MEMOPAHJJYMY
Mhrn)l.aH aphI 'TaparITap" )].err aTanyyqy HH)l.OHe3.lli!: Pecny6nHKaChIHhIH 0KM0Ty MeHeH KhrprhI3 Pecrry6nHKachIHhIH 0KMeTY, Typl13M TapMarhIH)l.a 9Kl1 0JIK0HYH opTOCYH)l.a )l.OCTYK MeHeH KhI3MaTTaII.IYYHY 6eKeM)l.00HY Kaanarr, Typl1CTTl1K KaphIM-KaThllllTap)J.hI, OlllOH)l.OH 9Jie anap)J.hIH oqmu,11an,uyy TYPH:CTTH:K opraH)l.aphIHhIH opTOCYH)l.a KhI3MaTTaII.IYYHY 0ttyKTYPYY :>Ka.Ha KOJI)l.00 MYKTa2K,IJ.birhIH K0tt;ynr0 aJihIII, TaparrTap)J.hIH KOJI)l.OHynyn :>KaTKaH MhIH3aM)l.apbI MeHeH 9peLKenepHHe bIJiaHbIK, T0M0H)l.0ryn0p 2K0ttyH)l.0 MaKYJI)l.alIIbIIIlThl: 1-cTaThSI KhI3MaTTaIIIYYHYH MaKCaTTapbl Y1I1YJ1 03 apa TYIIlYHYIIIYY MeMopaH,rzyMYHYH MaKcaTTaphI 6onyn T0M0HKYJI0p 9CerrTeJieT: a) HH)l.OHe3.lli!: Pecrry6n11Kacb1 :>Ka.Ha/2Ke Kh1prhI3 Pecny6n11Kach1 apKhmyy )J.YHH0JIYK TYPH:CTTH:K phIHOKTOp)l.OH 9Kl1 enKere Typ11cTTepJJ.11H KeJIH:IllH:H K060iiTyy; 6) 03 0JIK0JI0PYH)l.0 ap KaH)l.aii Typl1CTTl1K IIYHKTTapra 2KaHa Khl3hIKTbipap)J.hlK Hepcenepre Kenyyqynep)J.YH Kett;11p11 KH:pH:IllliH KOJI)l.OO;
B) enKenep)J.YH aTyyJI)l.aphIHhIH :>Ka.Ha TYPYKTYY :>KaII10oqynaphIHhIH 611p11611p11He 6apbllllbIH KOJI)l.OO; r) 9Kl1 0JIK0)l.0 Typl1CTTl1K 0H0p :>Ka.H)J.hl 0ttyKTYPYYHY KOJI)l.00. 2-c TaThSI TaparrTap
Typl13M
TapMarhIH)l.a
YlllYJI
03
apa
TYIIlYHYIIlYY
MeMopaH,rzyMyHYH aTKapyyqynaphI 6onroH 03)l.0PYHYH KOMIIeTeHTTYY o¢~an,uyy opraH)l.aphI apKbIJIYY ThirhI3 KapbIM-KaThIIIlTap)J.h1 KOJI)l.ooro M11JI)l.eTTeH11IlleT. Yrnyra 6aiinaHbIIIITyy, I1H)l.OHe3.lli!: Pecrry6n11KaCbIHhIH 0KMeTYHYH 0¢11u,11an,uyy opraHbI 6onyn Typ113M, IIOl!TaJihIK 6aiinaHhIII1Tap :>Ka.Ha T eJieKOMMYHH:KaU,lli!: MHHH:cTpn11r11H11H Typl13M 6oIOHl!a BaIIIKhI Jl11peKTopaTbI 9cerrTeneT, an 9Ml1 Kh1prhI3 Pecrry6n11KaCbIHhIH 0KMeTyttyH 0¢11u,11an,uyy opraHhI 6onyn KbrprhI3 Pecrry6n11KaCbIHhIH Typ113M :>Ka.Ha crropT 6orottqa MaMJieKeTTH:K KOMH:TeTH: 9CeIITeJieT. 3-cTaThSI KhI3MaTTamyy qeifpenepy TaparrTap 03 enKenepyttyH MhIH3aM)l.apbI MeHeH 3peLKenep11He hmaiihIK TYPl13M TapMarbIH)l.a T0M0HKY qe:i1pen0p)l.0 Khl3MaTTalllYYHY 0ttyKTYPYY YlJYH KYll 2K)TMIIIaIIIaT:
-2a) MaanbIMaT, Ka6ap :JicaHa HJIHMHH H3HJI,II.E>E>Jiep MeHeH aJIMawyy. MaanbIMaT, Ka6ap :JicaHa ttJIHMHH tt3HJI,II.eonep MeHeH aJIMarnyy t.relipecyHJJ,e KbI3MaITawyy .9KH TapanTbIH nai1,II.acbrna t.ret.rHJieT. 6) EttJIHM 6epyy 21caHa oKyTyy. EttJIHM 6epyy JKaHa OKYTYY t.roApocyH,II.E> KbI3MaITawyy TapanTap)J.hIH opTOCyttJJ,a OKYTYY nporpaMManapbI 6oJOHYa MaaJihIMaT, cTy,II.eHTTep JKaHa OKYTyyYyJiap, CaJibllllTblpMa H3HJI,!l.88JIOP MeHeH aJIMawyy JKairn 6HJIHM,II.H JKOI'OpyJiaTyy JKOJIY MeHeH JKYPf'Y3YJI8T.
B) 0ttyryy. (1) 81-I)'ryy TapMarbIHJI.a TapanTap TypHcITttK HlllMep,II.HKTH KOJI)J.OO,IJ.O KbI3MaITalllbilllaT. (2) TapanTap .9KH enKeI-I)'H opTOCytt)J.a TYPHCITHK arbIM)J.apra KeMeK KepceTylllOT :tKaHa yrnyn MaKcaT ycryH Hef'H3f'H KbI3MaITap pb!HOI'YH H3)J.en Ta6yy YL£YH KYtI .llcyMIIlarnaT. ,a) )Konyrywyynap, KaaJIOOJIOp, KOHBeHI.J,IDmap JKaHa K8pI'83MOJIOp. 2K.OJIYf'YlllYYJiap, KaaJIOOJIOp, KOHBeHU.H5IJiap JKaHa K8pI'83M8JIE>p TapMarbIH)J.a Kbl'.JMaITarnyy .9KH 8JIKOHYH opTOCytt)J.a nporpaMMaJiap MeHeH aJIMarnyy :IKOJIY apKbJJIYY JKYPf'Y3YJI8T. 4-cTaThll ATKapbIJihilllbI a) TapanTap KepeK 6onroH)J.O yrnyn 03 apa TyrnyHyrnyy MeMopaHJI.YMYHYH aTKaphJJihilllbI ycryH KOHCYJihTaU.H5IJiap)J.bI OTKepyrneT. 6) Yrnyn 83 apa TYlllYHYlllYY MeMopaHJI.YMYHYH aTKapbIJihIUlbIH JKeH.HJI,II.eTyy MaKcaTbU-IJI.a Tapa11Tap npou.e,IJYPa.nap)J.bI :JirnIIa rnrnHJJ,apJJ.bI TY3YlllOT JKaHa 2-cTaTh5I,II.a KepceTy JII'8H,!l.OH anap,!I.bIH KOMneTeIITTYY OQJHU.HaJIAYY opraH,II.apbl apKbIJIYY 83,!l.OPYI-fYH MaKCaITapbIHa JKeTttrnyyre 6arbIITaJII'aJ-I KbI3MaT'I'alllyynytt nporpaMManaphIH CYHYlll KbIJihilllaT. 5-CTaTb)J qaTaKTap)J,bit.retiyy MbIH)J.aH rAYPYI-IKY cTaTh5IJiapJJPI TYlllYHJJ.YPYYAE>f'Y :JicaHa KOJIJI.OHYY,II.arhI 6ap,!I.bIK KeJIHrnnecTHK'I'ep TapanTap,!J.hIH opTocytt)J.a KOHCYJibTaU.H5IJiap apKbIJIYY )J.OCTYK JKOJIY MeHeH tietittJiyyre THHHill.
Yrnyn 03 apa TYlllYHYillYY MeMopaHJJYMYHYH TaKTaJihillihI JKe KaJ:ipa)J.aH KapaJihilllhI MYMKyH. TapanTap,!I.bIH ap 6HpH KaHpa)J.aH Kapoo JKe TY38Tyynep,IJ,Y KHpni3yy 1K8JIYH,!l.8 JKa3yy JKY3YHAO cypaH aJiaT. 3KH 8JIK8HYH MhIH3aM)J.apbl MeHeH .9peJKenepHHe hmaHhIK TapanTap apKhIJIYY MaKyJI,II.alllbIJiraH 6ap)J.bIK TY38TYY 2Ke 1rnH.pa,II.aH 1rnpoo YlllYJI 83 apa TyrnyHyrnyy MeMopaH,IIYMYHYH 6enyryH Ty3yrneT. MbIH)J.aH Kai1paJI.aH Kapoo JKe TY38TYY TapanTap apKbmyy aHhIKTaJiraH KYHJI.OH TapThIIT KYtJYHE> KHpeT.
-37-cTaThSI K yqyHe irnp1mm YmyJ1 03 apa TYlllYHYlllYY MeMopai1)U'My ara KOJI Ko10m·ai 1 KyH,ll.011 TapTbm KyqyHe irnpeT. 8-cTaTb51
Apru<e1'Tenyy M00HeTy a) Ymyn 03 apa TYUIYHYlllYY MeMopa.I-IJCYMY 6em (5) JKhIJI,ll.hIH I·PIHH,ll.e apaKcTic 6oJIOT )l
MYHY Ky6onott,eypyru yqyu, TeMOII)J.o Kon KOIOmKaH)J.ap, 03)1.opy.ttyn 8KM01'Tepy Tapa6bma11 TIIf'llnuTYY Typ,u.o bilrrapbrM YKYKTYY 6onymr<:ai1,u.ap YillYJI 03 apa TyUiyHyruyy MeMopaH)JYM)'Ha KO.TI KOIOlliTy. JI(aKapTa maaphIH)J.a 1995-JKhlJl)J.J>IH "~" 0 3KH 11yc1rn,u.a, ap 6npH HH,ll.OIJe3JUI, KhiprbI3, opyc lKaJta aHrJIJlC TlJJI)J.epHH)J.e TY3YJIJW, Mhll-If.J.a 6ap)J.huc TeKcTiep 611p,u.ei1 KytIIrn 33. Ymyn 03 apa Tl'lliYHYIIIYY MeMopaHJJYMYH Tymya,rr,ypyy,u.0 Ke.rum llblKKaH Ke.rmrmreCTilK Y~PYH,ll.a, apTbIKlJbIJlbIK a.IIrJIIIC THJlliH,ll.erH TeKC'I'Ke 6epHJieT.
l
l1HJ1,,0He3H51 Pecrry6JIHKachII-IbIH 0KM0'1'VAIWH
Signed Arm Amrrac TbUIIKhI 11mTep Mm-mcTpH
Kbrpn13 Pecny6JIHKacb1Hhrn 0KMeTy ytfYH
Signed Po3a 0Tyn6aena lllllIKhl llillTep MHHHCTpH
MEMOPAH.QYM 83A"1MOnOH"1MAH"1fl Me~y npaBHTenbCTBOM Pecny6m·1Klll "1HAOH93111SI Ill npaBHTenbCTBOM Kb1prbl3CKOH Pecny6nHKlll o cOTPYAHH'fecTee e 06nacT111 TYPH3Ma npaBlt1T6IlbCTBO
Pecny6nlt1Klt1
~HAOH63lt15l
lt1
Kb1prb13cKoe1 Pecny6nlt1Klt1, Aanee lt1MeHyeMble "CropoHaMlt1
npaBlt1T6IlbCTBO 11 , •
>1<e11a5l yKpenlt1Tb APy>t<6y lt1 COTPYAHW-1ecTBO MS>KAY ABYM5l cTpaHaMlt1 B 0611acTlt1 TYPlt13Ma, nplt1Hlt1Ma5l BO BHlt1MaHlt1e He06XOAlt1MOCTb B pa3Blt1Tlt1lt1 lt1 noou..ipeHlt1lt1 TYPHCTCKHX OTHOW6Hlt1C1, a TaK>Ke COTPYAHlt146CTBa MS>KAY HX Ocplt1L\lt1ailbHblMlt1 TYPlt1CTCKlt1Mlt1 opraHaMlt1, B COOTBeTCTBlt1lt1 c ASC1CTBYIOli..\lt1Mlt1 3aKOHaMlt1 lt1 npaBlt1IlaMlt1 CTopoH, cornaClt1Illt1Cb 0 HH>KSCileAYtoli..\eM:
CTaTbst 1 Uen111 COTPYAHH'fecTea L\e115lMlt1 HaCT05lli..\ero MeMopaHAYMa B3alt1MonoHlt1MaHlt15l 5lBI15ltoTc5l: a)
yse11w-1eHlt1e
TYPHCTCKHX
pblHKOB
nplt16b1Tlt15l
4epe3
TYPHCTOB
Pecny6nlt1KY
B
o6e
CTpaHbl
~HAOHe3lt15l
lt13
lt1/ lt1Illt1
Mlt1pOBblX
Kb1prbl3CKYto
Pecny6nlt1KY; 6)
noou..ipeHlt1e
Wlt1poKoro
AOCTYna
noceTlt1Tenee1
K
pa3nlt14HblM
TYPlt1CTlt14eCKlt1M nyHKTaM lt1 AOCTonplt1Me4aTeilbHOCTTIM B csolt1x cTpaHax; s) noou..ipeHlt1e noceu..ieHlt15l rpa>t
Klt1Tenee1 cTpaH APYr Apyra; r) noou..ipeHlt1e pa3Blt1Tlt15l TYPlt1CTlt14ecKoe1 npoMb1w11eHHOCTlt1 B o6elt1x cTpaHax.
CTaTbst 2 Ccpepa nonHOMO"'IHH CTOpOHbl o65l3YIOTC5l nOAA6P>Klt1BaTb TeCHble OTHOW6Hlt15l B o6naCTlt1 TYPlt13Ma 4epe3 CBOH KOMneTeHTHble ocplt1L\lt1ailbHble opraHbl, KOTOpble 6YAYT lt1cno11Hlt1Te115lMlt1 HacT05lli..\ero MeMopaHAYMa CB5l3lt1
ocplt1L\lt1ailbHblM
opraHOM
B3alt1MonoHlt1MaHlt15l.
npaBlt1T6IlbCTBa
Pecny6nlt1Klt1
B
:noi::1
~HAOH63lt1lt1
5lBI15leTC5l leHepa11bHb1i::1 .QHpeKTopaT no TYPlt13MY Mlt1Hlt1CTepcTBa TYPlt13Ma, n04TOBOi::1
CB5l3lt1
npaBlt1TeilbCTBa
lt1
T6116KOMMYHlt1KaL\lt1i::1,
Kblprbl3CKOi::1
Pecny6nlt1Klt1
a
ocplt1L\lt1ailbHblM
5lBI15leTC5l
opraHOM
locyAapCTB6HHbli::1
KOMlt1TeT Kb1prb13cKoi::1 Pecny6nlt1Klt1 no TYPlt13MY lt1 cnOPTY·
CTaTbst 3 Ccpepbl COTPYAHH'feCTBa CTopoHbl 6YAYT nplt1naraTb yclt1Illt15l AI15l pa3Blt1Tlt15l COTPYAHlt14eCTBa
s
0611aCTlt1 TYPlt13Ma B COOTB6TCTBlt1lt1 c 3aKOHaMlt1 lt1 npaBlt1IlaMlt1 CBOlt1X CTpaH B CI16AYIOli..\lt1X ccpepax:
-2-
a) 06MeH AaHHblMll1, 111HcpopMal...\111ei:1 111 HayYHblMll1 111ccneA0BaH111RMll1 CoTPYAHll1YecTBO s ccpepe o6MeHa AaHHblM111, 111HcpopMal...\111e£1 111 HayYHblMll1 111ccneAOBaH111RM111 noi:1AeT Ha nonb3Y 06e111x C TopoH. 6) 06pa3osaH111e 111 06yYeH111e CoTPYAHW-1ecTso s ccpepe 06pa3osaH111R 111 06yYeH111R 6yAeT ocy~ecTBnRTbCR n)'TeM o6MeHa 111HcpopMal...\111e£1 , cryAeHTaM111 111 npenOAaBaTenRMll1, cpaBHll1TenbHblMll1 V1CCneAOBaHll1RMll1 no nporpaMMaM 06yYeH111R 1i1 nosb1weH11110 3HaHV1£1 Me>ttt<,D,eH111R , KOHBeHL\111"1 111 BblCTaBKll1 CoTPYAHll1YeCTBO s ccpepe scTpeY, no6y>t<,D,eH111£1 , KOHBeHL\"1£1 111 BblCTaBOK 6yAeT ocy~eCTBnRTbCR n)'TeM o6MeHa nporpaMMaM111 M8>KAY ABYMR cTpaHaM111.
4 BbmonHeHHe CTaTbs:t
a) np111 He06XOA111MOCTll1, CTopOHbl 6YAYT npoBOAll1Tb KOHCYilbTal...\111111, AnR BbinonHeHll1R HacToR~ero MeMopaHAYMa BJa111MonoH111MaH111R. 6) B L\8IlRX 06nerYeH111R Bb1nonHeH111R HacTmi~ero MeMopaHAYMa s3a111MonoH111MaH111R CTopoHbl yCTaHOBRT npOL\8AYPbl , nnaHbl 111 6YAYT peKoMeHAOBaTb nporpaMMbl COTPYAHll1YecTsa, HanpasneHHble Ha AOCTll1>K8Hll1e CBOll1X L\ene£1, Yepe3 111X KOMneTeHTHble OcpV1L\111aJlbHbl8 opraHbl, KaK yKa3aHo s CTaTbe 2. CTaTbs:t 5
Pa3peweHHe cnopoe nK>6ble pa3HOrnac111R B TOnKOBaHll1111 111 np111M8H8Hll1111 npeAb1AY~V1X cTaTe£1 AOil>KHbl pa3pewaTbCR APY>K8CTBeHHO n)'TeM KOHcynbTal...\111£1 Me>t
MeMopaHAYM B3a111MonoH111MaH111ri Mo>KeT 6b1Tb )'TOYHeH 111n111 nepecMoTpeH. Ka>tKeT n111cbMeHHO 3anpoc111Tb o nepecMoTpe 111n111 BHeceH111111 nonpaBKVI. nK>6ari nonpasKa v1n111 nepecMoTp,
-3-
comacosaHHble CTopoHaMli1 B COOTBeTCTBVllll c 38KOHaMlll lll npaBll!Jl8Mlll 06e1.1x CTpaH, 6y,l\yr COCTaBmlTb YaCTb HaCTOs:IL4ero MeMopaHAYMa B3aVIMOnOHVIMaHVls:l. TaKOiil nepeCMOTp lllnl.'1 nonpasKa BCTyns:iT B CVIIlY c ,[\aTbl, onpe,[\eneHHoiil CTopoHaMVI. CTaTbfl
7
BciynneHHe B c1r1ny
HacTos:11.4llliil MeMopaHAYM B3a1t1MonoHll!MaHllls:l scryn1t1T s c1-1ny c AaTbl ero no,Qn1.1caH1.1s:1. CTaTbfl 8 CpoK ,cieHCTBHfl
a) HacTOs:llJ.lllliil MeMopaH.QYM s3a1.1MonoH1t1MaH111s:1 6yAeT AeiilcTsosaTb B TeYeH111e ns:ITVI (5) neT VI 6yAeT aBTOMaTll!YeCKlll npO,[\JleBaTbCs:l Ha noc.ne.QytolJ.IVle ns:iT1t1neTH1t1e nepll!OAbl Ka>KJJ,bri/1 pa3, noKa OAHa 1113 CTopoH m1cbMeHHO He AeH0Hc111pyeT ero nyTeM yseA0MneH1t1s:i 3a wecTb (6) Mecm-1es. 6) B c.nyYae npeKpalJ.leH1t1s:i Aeiilcrsll!s:i HacTos:11.4ero MeMopaHAYMa B381i1MOnOHli1MaHllls:l, ero nonmt<eHllls:l 6YAYT OCTaBaTbCs:l B c1t1ne AO Tex nop, He 6YAYT JasepweHbl npol..\eAYPbl, nnaHbl lll nporpaMMbl noKa COTPYAHVIYecrsa.
B yp,ocroaepeH111e Yero, Hli1)f(en0An111casw1i1ecs:1, AOil)f(HblM o6pa30M ynonHOMOYeHHble CB0"1Mlll COOTBeTCTBYKJlJ.\lllMlll npaBlllTeJlbCTB8MVI, no,Qn1i1can1t1 HacTos:11.41i1iil MeMopaH.QYM s3a1i1MonoH111MaH1t1R
oz
CosepweHo s A*aKapre " t8 " 3K3eMnns:ipax, Ka)f(,[J,bliil Ha li1HAOHe31i1iilCKOM, Kblprbl3CKOM , pyccKOM li1 aHm1t1iilcKOM s:l3b1Kax, np1i14eM see reKCTbl 1i1MeKJT OAL'1HaKosyto c1i1ny. B cnyYae B03Hli1KHOBeHVls:l pa3HOYTeHVliil B TOJlKOBaHli11i1 H8CTOs:IL4ero MeMopaHAYMa B38VIMOnOHVIM8Hli1s:l , npe,[\n04TeH1i1e 6y,[\eT OTAaBaTbCs:l TeKCTY Ha aHrn1i1ilicKOM s:l3b1Ke.
3a npaBHTenbCTBO Pecny6nHKH l4tuoHe3Hfl
Signed
Signed AnH AnhTac MHHHCTp HHOCTpaHHblX
3a npaBHTeflbCTBO Kb1prb13cKolA Pecny6nHKH
Po3a 0iyH6aeea
,cien
MHHHCTp HHOCTpaHHblX
,cien
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE KYRGYZ REPUBLIC ON COOPERATION IN TOURISM
The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Kyrgyz Republic (hereinafter referred to as the 11 Parties 11 ) ; DESIRING to strengthen the friendship and cooperation between both countries in the area of tourism; CONSIDERING the need to develop and foster the tourism relations, as well as the cooperation between their official tourist agencies; PURSUANT to the prevailing laws and regulations of the Parties. HAVE AGREED AS FOLLOWS:
ARTICLE 1 AIMS OF COOPERATION
This Memorandum of Understanding aims to: a.
Increase tourist arrivals to both countries from world tourist generating markets, through the Republic of Indonesia and/or through the Kyrgyz Republic;
b.
Encourage a wider distribution of visitors to the various tourist destinations and attractions in each other's country;
c.
Encourage visits of both nationals and residents to each other's country; and
d.
Encourage of development of the tourism industry in both countries.
- 2 ARTICLE 2 FIELD OF AUTHORITY The Parties are committed to keep close relations as regard the tourism field, through their competent official agencies which shall be the executive of this Memorandum of Understanding. In this connection, the official agency for the Government of the Republic of Indonesia is the Directorate General of Tourism, Department of Tourism , Posts and Telecommunications and for the Government of the Kyrgyz Republic is the State Committee of the Kyrgyz Republic on Tourism and Sport.
ARTICLE 3 AREAS OF COOPERATION The Parties shall endeavour to promote tourism cooperation in accordance with the laws and regulations of their countries in the following areas:
a.
Exchange of Data, Information and Research Studies Cooperation in the areas of exchange of data , information and research studies that shall benefit the Parties.
b.
Education and Training Cooperation in the area of education and training shall be undertaken through exchange of information, exchange of student and trainee, comparative studies on training programmes and skills improvement between the Parties.
c.
Promotion (1)
In the area of promotion, the Parties shall cooperate in tourist promotion activities;
(2)
The Parties shall promote the tourist flows between both countries and shall endeavour to seek the supply of essential services for that purpose.
- 3 -
d.
Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions
Cooperation in the areas of meeting, incentives, conventions and exhibitions shall be undertaken through exchange of programmes between both countries.
ARTICLE 4 IMPLEMENTATION
a.
The Parties shall hold consultations as deemed necessary in implementing this Memorandum of Understanding.
b.
To facilitate the implementation of this Memorandum of Understanding the Parties shall set down the procedures plans and recommend programmes of cooperation toward achieving its aims through their competent official agencies as mentioned in Article 2.
ARTICLE 5 SETTLEMENT OF DISPUTES
Any differences on the interpretation and application of the foregoing articles, should be resolved in an amicable manner through consultations between the Parties.
ARTICLE 6 AMENDMENTS
This Memorandum of Understanding can be amended or revised. Either Party may request in writing a revision or amendment. Any amendment or revision agreed to by the Parties in conformity with the laws and regulations of both countries shall form part of this Memorandum of Understanding. Such revision or amendment shall come into effect on such a date as may be determined by the Parties.
- 4 -
ARTICLE 7 ENTRY INTO FORCE This Memorandum of Understanding shall enter into force on the date of its signing.
ARTICLE 8 DURATION a.
This Memorandum of Understanding shall be in force for a period of five (5) years and be automatically extended for five (5) years consecutively unless it is denounced in writing by either Party giving six (6) months notice in advance.
b.
Should this Memorandum of Understanding be terminated, the clause shall remain in force until such time when the implementation of the procedures, plan and programme of cooperation has been carried out to its completion.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned being duly authorized by their respective Governments, have signed this Memorandum of Understanding.
f8
day of .rvl7 in the year one thousand nine hundred ninety five, in Indonesian, Kyrgyz, Russian and English Languages, all texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation of this Memorandum of Understanding, the English text shall prevail.
DONE in duplicate at Jakarta on this
FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
FOR THE GOVERNMENT OF THE KYRGYZ REPUBLIC
Signed
Signed
ALIALAfAS Minister for Foreign Affairs
OTUNBAYEVA ROZA ISAKOVNA Minister for Foreign Affairs