PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KYRGHYZSTAN MENGENAI PENINGKATAN DAN PERLINDUNGAN ATAS PENANAMAN MODAL
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Kyrghyzstan (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak") ; Mengingat persahabatan dan hubungan kerjasama yang telah terjalin antara kedua negara dan rakyatnya; Bermaksud untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi penanaman modal oleh para penanam modal dari satu Pihak didasarkan atas kedaulatan yang sama dan saling menguntungkan; dan Mengakui bahwa Persetujuan Peningkatan dan Perlindungan atas Penanaman Modal tersebut akan mendorong untuk merangsang kegiatan investasi di kedua Negara; Telah menyetujui sebagai berikut :
PASAL
I
DEFINISI
Untuk tujuan Persetujuan ini : 1.
Istilah "penanaman modal" harus diartikan sebagai segala bentuk aset yang ditanam oleh para penanam modal dari satu Pihak di wilayah Pihak lainnya, sesuai dengan peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, mencakup tetapi tidak terbatas pada:
2.
a.
benda bergerak dan tidak bergerak termasuk hak-hak lain seperti hipotek, hak istimewa, dan jaminan serta hak-hak serupa lainnya;
b.
hak-hak yang diperoleh dari saham, surat obligasi atau setiap bentuk lainnya dari hasil bunga dalam perusahaan atau usaha patungan di wilayah Pihak lain;
c.
tagihan atas uang a tau tagihan atas setiap pelaksanaan yang mempunyai nilai keuangan;
d.
hak atas kekayaan intelektual, proses teknik, muhibah, dan keahlian;
e.
konsesi usaha yang diberikan oleh undang-undang atau berdasarkan kontrak yang bertalian dengan penanaman modal termasuk konsesi untuk mencari atau mengeksploitasi sumber daya alam.
Istilah "penanam modal" bagi masing-masing Pihak, terdiri dari: (i) (ii)
seseorang yang mempunyai kewarganegaraan dari satu Pihak; badan hukum yang sah sesuai dengan hukum yang berlaku dari satu Pihak;
3.
Istilah "tanpa penundaan" dianggap telah dipenuhi jika suatu transfer dilakukan dalam jangka waktu yang lazim dipersyaratkan dalam praktek keuangan internasional.
4.
Istilah "wilayah" hams diartikan sebagai: a.
Dalam hubungan dengan Republik Indonesia: Wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan dalam perundangundangannya dan bagian dari landas kontinen dan laut yang berdekatan di mana Republik Indonesia mempunyai kedaulatan, hak berdaulat atau yurisdiksi sesuai dengan hukum internasional.
b.
Dalam hubungan dengan Republik Kyrghyzstan: Wilayah Republik Kyrghyzstan yang ditetapkan dalam perundangundangannya.
2
PASAL II PENINGKATAN DAN PERLINDUNGAN ATAS PENANAMAN MODAL
1.
Masing-masing Pihak harus mendorong dan menciptakan iklim yang menguntungkan bagi penanam modal dari Pihak lain untuk menanam modal di wilayahnya, serta mengizinkan penanaman modal tersebut sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
2.
Penanaman modal oleh penanam modal dari masing-masing Pihak setiap waktu harus diperlakukan secara wajar dan seimbang serta harus mendapat perlindungan dan keamanan yang memadai di wilayah Pihak lain.
PASAL III KETENTUAN PERLAKUAN NEGARA SAHABAT
1.
Masing-masing Pihak harus menjamin perlakuan yang wajar dan seimbang bagi penanaman modal dari penanam modal Pihak lain dan harus tidak merugikan dengan tindakan yang tidak beralasan atau diskriminasi, pelaksanaan, manajemen, pemeliharaan, penggunaan, pemilikan atau pengaturan oleh penanam modal tersebut.
2.
Lebih khusus, masing-masing Pihak harus memperlakukan penanaman modal dalam hal apapun harus tidak boleh kurang menguntungkan daripada yang diperoleh penanaman modal yang dilakukan para penanam modal dari Negara Ketiga.
3.
Jika satu Pihak memberikan perlakuan khusus kepada penanam modal dari Negara Ketiga berdasarkan persetujuan mengenai pembentukan kesatuan pabean, kesatuan ekonomi, kesatuan moneter atau bentuk serupa lainnya, atau berdasarkan persetujuan mengenai penghindaran pajak berganda atau persetujuan lainnya yang berkaitan dengan masalah perpajakan, Pihak tersebut tidak wajib memberikan perlakukan khusus kepada penanam modal dari Pihak lainnya.
3
PASAL IV PENGAMBIL-ALIHAN
Masing-masing Pihak harus tidak melakukan tindakan apapun dari pengambil-alihan, nasionalisasi, atau segala bentuk pencabutan hak milik lainnya, yang berakibat sama dengan nasionalisasi atau pengambil-alihan terhadap penanaman modal dari penanam modal Pihak lainnya kecuali berdasarkan syarat-syarat di bawah ini: (a)
tindakan dilakukan untuk kepentingan hukum atau kepentingan umurn, dan yang sesuai dengan proses hukum;
(b)
tindakan tidak berdasarkan diskriminasi;
(c)
tindakan yang disertai dengan ketentuan untuk pembayaran ganti rugi yang cepat, memadai dan efektif. Besarnya ganti rugi harus sesuai dengan harga pasar yang pantas tanpa penundaan sebelum tindakan pencabutan hak milik diumumkan. Harga pasar tersebut harus ditentukan sesuai praktek-praktek dan metode-metode yang diakui secara internasional, atau bilamana harga pasar yang pantas tidak dapat ditetapkan, ganti rugi tersebut harus merupakan jumlah yang wajar sebagaimana disetujui bersama antara para Pihak, dan jumlah tersebut harus dapat ditransfer secara bebas dari Pihak yang bersangkutan dalam mata uang yang dapat digunakan secara bebas.
PASAL V GANTI RUGI ATAS KERUGIAN
1.
Penanam modal dari satu Pihak, yang penanaman modalnya di wilayah Pihak lain mengalarni kerugian karena perang atau konflik bersenjata, revolusi, negara dalam keadaan darurat, pemberontakan, kerusuhan atau huru-hara di wilayah Pihak lainnya, harus diberikan perlakuan oleh Pihak tersebut terakhir berkenaan dengan restitusi, indemnifikasi, ganti rugi atau penyelesaian lainnya.
2.
Perlakuan tersebut harus tidak boleh kurang menguntungkan daripada yang diberikan oleh Pihak tersebut terakhir kepada penanam modal sendiri maupun
4
penanam modal dari negara ketiga, yang mana lebih menguntungkan bagi penanam modal yang bersangkutan.
PASAL VI TRANSFER
1.
Masing-masing Pihak harus menjamin berdasarkan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan penanamam modal oleh penanam modal dari Pihak lainnya, memperkenankan penanam modal tersebut untuk melakukan transfer tanpa penundaan atas: a.
laba, bunga, dividen dan penghasilan lainnya;
b.
dana-dana yang dibutuhkan (i) untuk akuisisi bahan baku atau bahan pembantu, barang setengah jadi ataupun barang jadi, atau (ii) untuk mengganti aset modal guna melindungi kesinambungan penanaman modal;
c.
dana tambahan yang dibutuhkan untuk pengembangan penanaman modal;
d.
dana pembayaran pinjaman;
e.
royalti atau biaya;
f.
pendapatan perorangan yang berkaitan dengan penanaman modal;
g.
hasil penjualan atau likuidasi dari penanaman modal;
h.
ganti rugi atas kerugian;
i.
ganti rugi atas pengambil-alihan.
5
2.
Transfer tersebut harus dilakukan sesuai dengan nilai tukar yang berlaku pada saat dilakukan transfer dengan memperhatikan transaksi berjalan dengan memperhatikan dalam ma ta uang yang akan ditransfer.
PASAL VII SUBROGASI
Jika penanaman modal dari penanam modal Pihak lainnya diasuransikan untuk risiko non komersial sesuai sistem hukum yang berlaku, setiap subrogasi dari penanggung atau penanggung-ulang atas hak penanam modal tersebut sebagaimana persyaratan asuransi diakui oleh Pihak lainnya, tetapi bagaimanapun bahwa penanggung atau penanggung-ulang tidak berhak untuk melakukan haknya selain daripada hak yang seharusnya dilakukan.
PASAL VIII PENYELESAIAN PERSELISIHAN
ANTARA PENANAM MODAL DAN PlHAK
1.
Setiap Perselisihan antara Pihak dan penanam modal Pihak lainnya, mengenai penanaman modal pihak yang disebut terakhir di wilayah yang disebut sebelurnnya, harus diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan negosiasi.
2.
Jika perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan sejak tanggal pemberitahuan tertulis oleh salah satu Pihak yang meminta penyelesaian secara damai, perselisihan tersebut atas permintaan penanam modal yang bersangkutan harus disampaikan melalui prosedur hukum yang berlaku di Pihak yang bersangkutan atau kepada arbitrasi internasional atau konsiliasi· sebagai prosedur yang pasti.
3.
Masing-masing Pihak setuju untuk menyerahkan setiap perselisihan yang timbul antara Pihak dan penanam modal dari Pihak lainnya mengenai
6
penanaman modal dari penanam modal tersebut di wilayah Pihak terdahulu kepada Pusat Penyelesaian Perselisihan Penanaman Modal lnternasional (International Centre for Settlement of Investment Disputes I ICSID) untuk penyelesaian melalui konsiliasi atau arbitrasi berdasarkan Konvensi Penyelesaian Perselisihan Penanaman Modal antara Negara dengan Penanam Modal (Convention on the Settlement of Investment Disputes between States and National of Others States) yang ditandatangani di Washington, D. C ., pada tanggal 18 Maret 1965.
PASAL IX PENYELESAIAN PERSELISIHAN ANTAR PlHAK MENGENAI PENAFSIRAN DAN PENERAPAN PERSETUJUAN
Perselisihan antar Pihak mengenai penafsiran atau penerapan Persetujuan ini harus diselesaikan melalui saluran diplomatik.
PASAL X PEMBERLAKUAN PERSETUJUAN
Persetujuan ini berlaku terhadap penanaman modal oleh para penanam modal dari Republik Kyrghyzstan di wilayah Republik Indonesia yang telah mendapat izin sebelumnya sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No . 1 tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing dan setiap undang-undang yang mengubah atau menggantikannya, dan terhadap penanaman modal oleh penanam modal dari Republik Indonesia di wilayah Republik Kyrghyzstan yang telah mendapatkan izin sesuai dengan Undang-undang tahun 1991 tentang Penanaman Modal Asing dan setiap undang-undang yang mengubah atau menggantikannya.
7
PASAL XI PENERAPAN KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Apabila ketentuan hukum dari salah satu Pihak atau kewajiban berdasarkan hukum internasional yang berlaku sekarang atau dibuat di masa depan antar Pihak sebagai tambahan terhadap Persetujuan ini yang memuat peraturan, baik umum maupun khusus, yang memberi hak penanaman modal oleh penanam modal dari Pihak lainnya yang lebih menguntungkan daripada persetujuan ini, maka peraturan yang lebih menguntungkan yang berlaku.
PASAL XII KONSULTASI DAN PERUBAHAN
1.
Masing-masing pihak dapat meminta diadakannya konsultasi mengenai setiap masalah yang menyangkut Persetujuan lill . Pihak lain harus mempertimbangkan usulan tersebut dan mengupayakan kesempatan untuk berkonsultasi.
2.
Persetujuan ini dapat diubah setiap waktu, jika dianggap perlu, dengan kesepakatan bersama.
PASAL XIII MULAI BERLAKU, JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN
1.
Persetujuan ini mulai berlaku 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal pemberitahuan terakhir oleh setiap Pihak setelah penyelesaian prosedur ratifikasi masing-masing Pihak. Persetujuan ini berlaku untuk masa 10 tahun dan akan terus berlaku 10 tahun berikutnya dan seterusnya, kecuali salah satu pihak memberitahukan secara tertulis tentang pengakhirannya satu tahun sebelum masa Persetujuan ini berakhir.
8
2.
Dalam hubungannya dengan penanaman modal yang dilakukan sebelum tanggal pengakhiran Persetujuan ini, ketentuan-ketentuan dari Pasal I sampai XII akan tetap berlaku untuk jangka waktu 10 tahun berikutnya terhitung sejak tanggal pengakhiran Persetujuan ini .
SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini yang diberi kuasa penuh oleh Pemerintah masing-masing telah menandatangani Persetujuan ini. DIBUAT dalam rangkap dua di .~~r~ .. pada tanggal .. . 1~... ~~~ ....... 1995 dalam Bahasa Indonesia, Kyrghyz, Rusia dan Inggris. Semua naskah mempunyai kekuatan hukum yang sama. Jika terdapat perbedaan mengenai penafsiran, maka naskah dalam bahasa Inggris harus berlaku.
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Signed
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK KYRGHYZSTAN
Signed Nii~AYEV
Menteri Luar Negeri
KEMELBEK
HH,IJ,OHe3IDI PecrryonHKacbIHhIH 0KM0TY MeHeH Kb1prh13 PecrryonHKacbIHhIH 0KMSTYHYH opTOCYH,IJ,a HHBeCTH~IDinap)J,bl
KOJI)J,00 JKa.Ha Koproo 2K0ffYH)J,0
MAKYJIJJ.AlllYY MbIH,IJ,aH HH,IJ,OHe3IDI
apbI
"KemmmM
Pecnyon11KacbIHhIH
TY3YI1
0KMSTY
:LKaTKaH MeHeH
TaparrTap" Khrprhr3
)J.err
aTanyyqy
Pecny6n11KacbIHhIH
0KM0Ty, .9KH 0JIK0HYH :LKaHa anap)J,bIH .9JI)J,epl1Hl1H opTOCYff)J,al'bI Kbl3MaTTaIIITbIK MaMHJieJiepHH 2KeTeKqHJI11KKe anbm,
)J,OCTYK
:LKaHa
9l'eMeH,uyy TeIUJ.HK MeHeH 03 apa naH:JJ.aHhIH Hel'l13l1HJJ.e Kenlillll1M Ty3yn :LKaTKaH
TaparrTap)J.bIH
rpa2K,Jl.aH)J.aphIHhIH
l1HBeCTl1~IDinaphr
yqyH
:LKal'hIM,IJYY
mapTTap)J,br Ty3yyr0 HHeTTemm, l1HBecnn.J,IDIJiap)J,bI KOJI)J.OO :JKaHa Koproo 6010Hqa MaKyn,IJ,arnyy 9KH 0JIK0,IJ,0 l1HBeCTl1~IDIJihIK
l1IIIMep)J)IKTl1 CTl1MYJI)J,aIIITbipyyra K0M0K K0pC0T00PYH TaaHbITI,
T0M0H)J,0f'YJI0p 2K0HYHJJ.0 MaKyn)J,aIIIbIIIITbI: 1-cTaThSI AHhIKTOOJIOp Yrnyn MaKyJI)J.aIIIYYHYH MaKcaTTapbI yqyH: 1 . "HHBeCTl1~IDI" TepMHHH 611pHHqJi KenlillIHM TY3YI1 LKaTKaH TaparrThIH rpruK,IJ,aHJJ.apbI .9KHfftil1 Ken11rn11M TY3YTI :LKaTKaH TaparrThIH a'HMarhIH,IJ,a aHhIH MbIH3aM,IJ,apbl MeHeH 9pe2Kenep11He bIJiaHbIK 2KYPf'Y3YIIIK0H, KaMThITaH, 6HpoK ~aa. raHa 9Mec, oap)J,bIK aKTl1B)J)I OHJI)J)IpeT:
T0M0HKYJI0PJIY
a) KbIHMbIJI)J,araH LKaHa KhIHMbIJI)J,a6ac MYJIK, l1TIOTeKanap, apTbIK%1JlhIKTap 2KaHa rapaHTIDIJiap CbIBKTYY 6aIIIKa YKYKTap, OIIIOH)J,OH 9Jie oap)J,blK OalllKa yrnyra oKllloroH YKYKTap; 6) KaH)J,aH)J,blp-611p
KOMTiaHIDI)J,a naHnbIK KaThirnyy)J,aH
KeJil1TI
'4.hiryyqy
YKYKTap, aHhIH a~IDinaphI, 06n11ra~IDinapb1 :>Ke 9KHHq11 Ken111llI1M TY3YII 2KaTKaH TaparrThIH aH:MarbIH,IJ,arhI KOMIIaHIDI)J,a :>Ke 611preJieII1KeH l1IllKaHa)J,a KaThllllYYHYH 6ap)J,bIK 6aIIIKa ciJopManaph1; B) aK'4.a CYMManapbIHa orrepa~IDinapra
r)
2Ke
cPl1HaHCblJihIK
6aara
9.9
OOJII'OH
oap)J,blK
YMTynyynap;
l1HTeJIJieKTyan)J,bIK
MeHqHK
YKYKTapbI,
TeXHHKailbIK
npo~eccTep,
rrpecTIDK :LKaHa "Hoy-xay";
l1HBeCTl1~IDIJiapra Tl1Hl1IIITYY MbIH3aM 2Ke KOHTpaKT OOIOHqa 6epHJireH
,u.)
HillKep KOH~eCCIDIJiap, aHbIH l1'4.l1H)J,e KOJI)J,OHYY OOIOHqa KOH~eccIDIJiap KOIIIO.
2.
LKapaTbIJibllll
pecypcTapbIH
113)1,00
2Ke
"rpa2K,Jl.aHJJ.ap" TepM11H11 ap 611p KenmIIHM TY3YI1 :LKaTKaH TaparrKa KapaTa
T0M0HKYJI0PJIY oHJI)J)IpeT: (I) yrnyn KenmII11M TY3YTI :LKaTKaH TaparrThIH rpa2K,Jl.aH)J,birhma .99 oonroH 2KeKe :LKaKTap;
(II)
yrnyn
Ken111llI1M
TY3YTI
yrolllTypynraH IOpl1,IJ)IKailbIK 2KaKTap.
:LKaTKaH TaparrThIH
MhIH3aMbIHa
hIJiaH:bIK
-2 -
3. "TOKTOocy3" TepMHIIH 3JI apaJiblK QJHHaHCblJiblK npaKTHKaJl.a yuryra OIUUOfOH onepalt,IDIJiap Y'-IYH Jl.eMeHJl.e TaJian Kb1Jlb1Hra11 MOOIWTTYH H'-IHH)l_e KOTOPYYHYH aTirnpbIJihilllbIH 6HJIJJ.HpeT. 4. "ai1MaK" TepMHIIH T0M0HKYJI0P,IJ;Y 6HJI)J.HpeT: a) HHJ1.0He3IDI Pecny6JIHKacbIHa KapaTa: aHhIH MhIH3aMhlIIJ1.a aHhIKTanraHJl.aH I'frIJ1.0He3IDI Pecny6JIHKaCbIHhtH a.HMarhIH 1KaHa 1982-2K.hIJIJ1.arbI ,IleIVi3 yKyKTapbI 6010H'-la BYYHYH K01rneHU.H5IChma bIJiaHbIK HHJ1.0He3HJI Pecrry6m1Kacb1 03 3reMeH,o;yyJiyryH, 3reMeHJ1Yl' YKYKTapbm 1Ke 1opHCJl.HKU.lliICblll )K)'pry3rOH KOHTHHeHTaJI)J.bIK UleJib¢'rHH 60JJYKTOPYH 1KaHa t.Je1ne w )l.eII,H3J1.epm 1; 6) Kb1prbI3 Pecny6JIHKaChIHa KapaTa aHbIH MhIH3aMhIHJl.a aHbIKTanraHJl.aH Kb1prbI3 Pecrry6JIHKacbIHbIH ai1MarbIH. 2-cTaTWI HHBeCTHU.IDIJiapJJ.bI KOJIJ1.00 JKaHa Koproo
1. Ap 6Hp KemuuHM TY3YTI >KaTKaH Tapan 3KHH'-IH KeJIHUIHM TY3YIT 1KaTKaH TapanThIH rpIDK,lJ.aHJl.apbI ytIYII aHbIH ai1MarhIH)J,a 1rnsecTHU.HJ1J100 rryH 2K.arhIMJlYY wapTTap)J.bl K0.11J1.0UIOT :JI<:aHa TY3YUIOT 1KaHa MbIHJ1.aH KanHTaJl CaJib!MJl.apra aHblll MbIH3aMJ1.apbJ Mel 1eH 3pe1Kenep1me bIJiaHbIK 1KOJI 6epeT. 2. Ap 61:-1p KeJIHUIHM Ty3yn 1KaTKaH TapanThll! rpa1KJ1.aHJ1.aphIIIhIH HHBeCTHU.H5IJiapbllla JI,aHhIMa aKblHKaTTyy JKaIJa Tett: yKyKTYY pe1KHM 6epHJieT :JicaHa anap 3KJrnim Ke.TJHUIHM Ty3yn 1KaTKaH Tapa11Tbm aiiMarbIHJl.a THMHlllTYY 1rnproo JKaHa KOOTICY3Jl.aH)J.bipyy MeJICH IrnMCbl3 KhIJibIHaT. 3-cTaTWI 2KarhIM,Izyynyry Ko6ypooK peJKHMJJ.HH rnapTTaphI 1. Ap 6Hp KeJIHUIHM TY3YTI :>KaTKaH Tapan 3KHIFm KeJIHUIHM TY3YTI JKa1'IrnH TapanTLIH rpruK,n,aIIJl.aphIHhIH mrnecTHU.I15IJiapbm aKhIHKaTTYY 2K.aHa Te~ yKYKTYY pe:>KHM MeneH KaMChI3 KhIJiaT JKaI-ia aTanraH rpa.1K)J,a1map apKLIJIYY mmecn1u.HJ1nap,r:r,b1 6aurKapyy, KOJIJl.OO, KOJIJl.OHyy, 33 6onyy :>Ke 2K.aHnamThipyyra 1rnpaTa aI{.bIJira cb1i16arau :>Ke JJ.HCKpHMHJiaIJ,H5IJiooqy 4apanap)l_hi KOJIJ1.0H6o.HT. Ap 6Hp KeJIHUIHM TY3YTI 1KaTKaH Tapan MhIHJl.aH HHBecn1pnooru THHHUITYY QJH3HKaJiblK KOOncy3,IIYKTY :m:aHa KOprooHy KepceTOT. 2. OwoHy MeHeH 6Hpre ap 6H:p KeJIHLllHM TY3YTI :JI<:aTKaH Tapan MhIHJ1.aH IrnBeCTHU,HJIJiapra 6apJ1.hlK yiryHlfY MaMJieKeTTHH rpa1K)1.aHJ1.apblllblH HHBeCTHU.HJIJiapb!Ha 6epHJireHI'e KaparaH,ll.a ap KaHCbl Y4YPJt.a JKaI'bIM)JYYJiyry KeM 6on6oroH pe:>KHM,IJ,H 6epeT. 3. 3repJ1.c KeJIHWHM Ty3yn JKaTKaJI Tapan 6a2KbIJibIK, 3KOHOMHKaJihIK, ¢1rnaHCLIJihIK co:o311-apJJ.bI 1Ke ymyra OKllloroH yroMJJ.apJl.bI Ty3reH MaKynJl.aruyynap apKbmyy :>Ke ymyHJ1.aH COI03.IJ.apra JKe y10MJ1.<1pra aJlbin oapffIY yoaKTbIJIYY MaKyn,a.amyynap).jplH HCf.H3HHJ1.e 6ap)l.b!K ytryII4Y OJIK01fYH rpa.1K)J,a!l)l.apb!Ha 03f'OlJ8 apTbIK4blJlbIKTap,apr 6epce, aH.n.a aTanrm-1 Ke.irnmHM Ty3yn JKaTKaII Tapan 3KHHt.m KeJIHlll.HM TY3YTI 21caTKaH TapanTbllI rpa2K,JJ,aHJ1.apbma yruyHJl.aH apTbJKl~blJlbIKTapJl.bI 6epyyre l'vnIJIJ1.eT1'YY 6on6oHT.
-34-cTaThll 3KcnponpHaU,IDIJioo
Ap
6Hp KeJIHlllHM TY3YIT 2K.aTKaH Taparr 3K.HH'lJH KeJIHlll.HM TY3YTI 2K.aTKaH TapanThIH rpa2K.,J~aH,rr.apbIHhIH HHBecTHL~H.5IJiapbIHa KapaTa 3KcrrponpHaU,IDIJioo, MaMJieKeTTelllTHPYY :LKe MaMJieKeTTelllTHPYY MeIIeH .9KCrrporrpHaU,H5IJ100ro TeH: 6onroH 6ap)J.blK
Ice 1rnlJaH MhIH,11,aH pbIHOKTYK 1rnpK aHbIKTan6araHJl.a, an MYMKYH 6onymyHtia KeJIHlllHM TY3YIT .)JrnTKaH TaparrTap)J.brn opTocyn,11,arbI e3 apa MaKyJIJJ.arnyy 6oIOHl!a Ke6ypemc aKbrnra cbrnpnbIK 6onyyra :LKaI-Ia KeirnlllHM TY3YIT :LKaTKaH TapanTa 3pKHH :LKYPYYlJY BaJilOTa,11,a TOCKOOJICY3 KOTOpynyyra THHHill. Op,IJYH TOJITYPYY THHHlllTYY KOMMepU,H51JlhIK Kypc 6010rrqa sKcnporrpHaU,HSIJioo KYI-£YH8H TapThm Tenee KYHYHe YeHHH npou.e11TTepJl.H 1rnMTyyra THHHlll. 5-cTaThSI 2KoroTyynapJl.blH OpJl.YII TOJITYPYY
1. 31rnttl!H KeJIHillHM TY3YIT :RrnTKaH TaparrThIH ai1MarbIHJl.a coryrnTyH 2K.e 6alllKa Kypanpyy 1<arbIJihilllYYJ-IYH, peBOJIIOU,H>IHhIH, aKbipKbI KeJIHillHM TY3YTI 2K.aTKaH TapanThiH aHMarbIH,11,a aTaHhIH a6an)J.brn opHoTynyrnyHyH, KOTopy.rrylllTyH, K03rOJIOI:UJYH Ha'J'bIH2KacbJFI)J.a HIIBeCTHl~HSIJiapbl .JKOroTyyJiapra yqyparaH forpHHlIH KeJIHllIHM TY3YIT 2K.aTirnr-1 TaparrThIH rpa2K)l.aHJJ.apbIH.a .9IUHflm K enHillHM TY3YTI 2K.aTKaH Ta pan apKbIJIYY pecTRTYU,HSIJioo, Tenen 6epyy, oppyH TOJITYPYY :LKe 6ap)J.bIK 6alllKa )KQI'OTyyHYH op,1:ry11 TOJITypyyra KapaTa pe2KYIM 6ep11JieT. 2. Pe2KYIM aKhrpKhI KeJIHilll1M TY3Yn )l{aTKaH Taparr E)3YHYH rpa)l{,11,aHJJ.apbnrn 2K.e 6ap)J.bIK yqywry MaMJieKeTTHH rpa:RqI.aHJJ.apbrna 6epreHre KaparaHJT,a :LKarbIM,llYYJiyry KeM 60116oroH, anap)J.blH KaHChIHh!Ch!HhlH :>!<:af'hlM,llYYJlYT'Y Irn6ypeoK 3KeH)JJ1.I'HHe :LKapallla 6onyyra THHHlll. 6-cTaThll A.irt-I a KapaJKaTTaphIH KOTopyy
1. Ap 611p KeJIHlllHM TY3YIT 2K.aTKaH Tapan 03 MhIH3aM,rr.aphI MeHeH 3pe2K.eJiepHHHH qenrn)l.e .9IrnHtIH KeJIHWHM Ty3yn .)J\.aTKan TaparrTbIH rpa2K)l.aHJJ.apblHhIH HHBeCTYU.I.H5IJiapbJHa KapaTa 6yn rpa2K)l.aH,11,apra T8MOHKYJiepey TOKTOOCY3 KOTOPYYIIY rapaHTH51JlaHT:
-4 a) nai1,rr,anapJ1.bI, npou_eHTTep,IJ.H, JJ.HBHJl.eHJJ.II.ep,IJ.H :JKaHa 6all1Ka Ke3eKTerH KHpelllenep,IJ.H; 6) (I) Chlpbeey :JKe K0M0Kl.IY MaTepHan,rr,ap,[J.bI, :JKapblM ¢a6pHKaTTap)J.bI 21ce J1.a5IP npo,IJYI~llilHbI anyy y'-ryH; (II) HHBeCTHU.IDIJiap)J.bI ynaHTYY MaKCaTbII-lJ1.a KanHTaJI)J.bIK Kapa:JKaTTapJ1.bl TOJIYK.TOO Y'4YH KepeKTYY CYMMaJiapJ1.hI; B) HHBeCTIIU.llilJiapJ1.bI OHYKTYPYY Y'£YH KepeKTYY KOII1YM'Ia CYMManap)J.br; r) 3aHMJ1.ap,rr,br Tenee yc.ryH ,rr,aHbIHJJ.aJiraH CYMManap)J.br; Jl.) aBTOP)lYK roHopapnap,[J.bI (po>IJITHHH) :JKe CbIHJlOOJIOpJJY; e) :JKeKe :JKaKTapJ1.bIH 3MreK aicbmaphm; :JK) HHBecn1u_llilnap)J.bI caTyy :JKe :JKOIOyJ1.aH TYillKeH 1rnpelllenep,IJ.H; 3) :JKOroTyynap,[J.bIH OPJJ.YI-I TOJITypyyrry; H) 3KCnponpi-rnu.llilJIOO)..JpH OpJJYH TOJITypyyr-ry. 2. MbIHJ1.aH KOTopyy KOTopyyra 21caTKaH Ban10Ta)J.a Ke3eKTerH anaKara KapaTa KOTopyy KYHYHJI.0 6achIMJJYY 6orrroH anMalllTbIPYY Kypcy 6010Ht.ra :JK:Ypry3y Jiyyre THHHill. 7-cTaTWI Cy6porau.mmoo 3rep,Jl.e 6HpHH'4H KenHillHM TY3Yn )KaTKaH TapanTbIH rpa:JK,II.aHbIHbIII HHBeCTHIJ.llilJiapbi MbIH3aM apKbTJIYY opHOTyJiraH CHCTeMara hIJiaHb!K KOMMepU,IDIJiblK 3Mec T060KeJIJ1.eH rrnMCbl3,IJ,3HJ1.blpbIJiraII yn.1yp,rr,a, aTanraII rp3.)K,Il,_aH)J.blH YKYKTapbIHa KapaTa KaMCbl3,IJ,aH,[J.hipyyr1-IytIYH 21ce Kai1pa,rr,aH KaMCbl3J1.aHJ1.bipyyqyiryII 6apJ1.bIK cy6porau.IDinoocy MbIHJ1.aH KaMCbl3J1.aHJ1.bipyyr·IYH Illap'I"l'apbma hIJiaHbIK 3KHHl-IH KenHillHM Ty3yn )KaTKaH Tapan apKbmyy TaaHbIJiaT. MbIHJ1.a y~a Kapa6acTaH, rpa2KJ1.aHra 6epm1reHre KaparaH,rr,a aHbipManattran KaH,IJ,aH,[J.blp-6Hp }'KYK.Tap,[J.bl :JKYpry3yy Yl\YI'Y KaMCbl3J1.aIIJ1.bipyyn.ryra 21ce KaHpa,IJ,aU IrnMCbl3J1.3HJ1.bipyy1-1yra 6ep1m6ereH IllapTbI 3CKe aJlbIHaT.
f
1.
8-cTaThll pa1K,r,aH,rr,ap MeHeH Kemm.1HM TY3YII JKaTKaH TapanTapJ1.bIH opTocyn,rr,a 4aTaKTapJ1.bI qeqyy
KemnmrM Ty3yn :JKaTKaH Tapan MeHeII 3KHHl-Ui KenHillHM Ty3yn )KaTirnH TapanThIH rpCUK,UaIIbIHbIH opTOCYHJ1.a 6HpHH"rncmrntt ai1MarbIHJ1.aI'bI aKhipKbICbIHLIH HHBeCTHU,llilJiapb!Ha THHHillTYY 6apJ1.blK '-IaTaK KOIICYJibTaU,115!.Tlap )KaHa cyHJI8IllYYJI0p )KOJIY MeHeH '4e'-IHJleT. 2. 3rep)l.e t.iaTaK ,Jl.OCTYK )KOJIY MeI·ICII '4e4YYHY cypan )KaTKaH 6apJ1.bIK TapanThIH 21ea3yy )K)73YH)J.Of'Y 61111,IJ.Hpyy 21COHOTKOH KYHYHSH TapTbm G aHJ1.hIH H'-nrn,rr,e qeq11n6ece, aHJ1.a 1-r nTaK KhI3bJKirnH rpa2R)l.all)J.bIH eTytty~ry 601on-ra THHHUITYY KeJTHWHM TY3YIT .>KaTKatr Tapan apICblJlYY Kapa.nraH coT npou,e,nypaJiapbIH eTKepyy yt.ryH 21ee 3JI apanbrK ap611Tpa21Cra )Ke 21CapalllYY opraHbIHa oepHJiyyre THHHill.
-53. Ap 6J:.ip Ke.rrHillHM TY3YTI )KClTKaH Tapan MhIH,IJ,a yuryJI Ke.rrHillHM TY3YTI .JKaTKaH Tapan MeHeH 3KHHYH Ke.rrHillHM TY3YTI LKaTKaH TapanThIH rpa.JK,IJ,aHhIHhIH opTOCYH,IJ,a yuryn rpaJK,11.aH,II,hIH farp11wm Ke.rrHWHM Ty3yn .JKaTirnH TapanThIH attMarhm,IJ,arhI mrnecTHU,H.surnpbIHa THHHillTYY 6ap,IJ,hIK l.JaTaKThI }iHsecTHU,lliihIK YaTa1nap,II,ht qeqyy 6oIOHl.Ja 3n apaJibIK Eop6opro MaKyJI,IJ,awyyra )KeTHwyy .JKOJIY MeHeH )Ke 1965-]KbIJI,II,hIH 18-MapTbIH,IJ,a BalliHHITOH,IJ,O Kon Kotoyra at.JhIK 6011roH MaMJleKeTTep MeHeH 6all1Ka MaMJieKeTTep)J.HH rpaJK,11.aH,IJ,apbIIIblH opTOCYHJI.a HHBeCTHU,lliIJlbIK 4aTaKTap,II,hI Yeqyy 6010HYa KoHBeHU,lliira bIJiaHbIK apfaITpa.JK,IJ,bIH :>KapJI.aMbI MeHeH qeqyy rfYH 6epyyre MaKyn 60J10T. 9-cTaTWI MaKYJJJI.auryyI-iy TymyH,rzypyyre xaHa KOJIJI.OHyyra THHHillTYY Ke.rrmnHM TY3YTI xaTKaH TapanTap,IJ;bIH opTOCYH,IJ,arhrqaTaKTapJI.hiqeqyy Yrnyn MaKyn,IJ,amyyHy TYillYH,rzypyyre LKe KOJI,IJ,OHyyra THHHillTYY Ke.rrHIIIHM Ty3yn LKaTK.aH TaparITap,IJ,bIH opTOCYHJI.arhr 4aTmnap, MYMKYH 6oJIYIIlYH4a, JI.HTIJIOMaTlliI.TihIK KaHan,IJ,ap 6otoHl..!a qeq11nyyre THHHill. · 10-CTaTb51 YIIIYn MaKyJI,IJ,auryyI-Iy KOJJ,IJ,OHYY Yrnyn MaKyn,IJ,alllYY l!eT eJIKenyK HHBecnru,mrnapra THHHillTYY 1967)KbIJIJI.arhI Nl Mhitt3aMra hIJiattbIK )KaHa ara Ty3e'l'yynep,rry KHprH3YY4Y JKe aHbI ooillTYPYYl.JY 6ap,IJ,bIK Mbitt3aM apKbmyy MypJI.a JKOJI 6ep11J1reH HH,IJ,OHe3H51 Pecny6nHKacbIHhIH aiiMarhIHJI.arhI Kbtprht3 Pecrry6JIHKacbIHhIII rpa.JK,ll.aH,IJ,aphIHhIH 11HBeCTHU,H5IJiaphIHa, OillOH,IJ,Ott 3Jle 'l!eT 0JIKOJ1YK HHBeCTHU,lliIJiapra THHHillTYY 1991)KbIJI,IJ,arbI Mb1ifaaMra bIJ1aHbIK JKe ara Ty3eTyynep,rry 1rnprH3YY4Y :>Ke aHbI ooillTYPYY'-IY 6apJ!,bIK MbIH3aM apKhIJIYY ..t1rnJ1 6epmtre11 Kbrprhr3 Pecrry6JIHKachIHbIH afiMarhIHJI.arhI HHJI.OHe3lliI Pecrry6n11KaChIHhIH rpaJK,11.aH,IJ,apbIHhIH HHBeCTHU,H5IJiapbIHa KOJI,IJ,OHyJiaT. 11-cTaTMI EamKa 3pexe.rrep)l)i KOJIJI.OHYY 3rep,IJ,e Y'IYP,IJ,a KOJI,IJ,oHynyn )KaTKaH :>Ke yuryn MaKyJT,IJ,awyyra TOJIYKTOO 1rnTapbI Ke.rrHillHM Ty3yn )KClTKaH TapanTap,IJ,bIH opTocyH,IJ,a KHHHH opHoTynraH ap 6up KemtlllHM TY3YTI :>KaTKaH TapanThIH MbIH3aMbIHhlH )K06onopy :>K.e 3.Tl apanbIK YKYK 6oIOH4a MHJI,IJ,eTTeHMe.rrepH 3KHHtm Ke.rr11wttM Ty3yn )KaTirnH TapanThlH rpa.JK,IJ,aIIJI.apbIHhIH 1rnsecTHU,H5Inapbrna yuryn MaKyn,IJ,alllYY apKbIJIYY KapanraHra KaparaHJl.a :>KarhIM,rzyynyry Ke6ypooK pe:>KHMre YKYK 6epreH, :>Ke 1K.3JITihI :>Ke e3rat.fo 6onroH,ayrYHa Kapa6acTaH, 3pe.JKe.rrepJJ.H KaMTbica, aH,rr_a MhIH,rr_aA 3pe:>Kenep yrnyn MaKyn,IJ,alllYYHYH ycTyHeH anapJI.bIH :>KarbrM;.zyynyry Ken 6om'OH ,IJ,eH,I'33JI,IJ,e 6achIMJlYY 6onyyra THHHlll.
-6-
12-cTaTb51 Ko11cy111,Ta1~wrnap ){<.al!a Ty3oTyynop
1 A1.1 C>; 1p;lbll\.
G 11p l\.r•JJHIIIHl'vl Ty3y11 >KaTKaH Tapan ywyJI MaKyJtHaUJyyra THHH11nyy \1;\ ~"l'Jll'.'ll'p Go !O!llla KOIICYJib'rau.wrnapJJ.bl OT!Wpyy1-ry cypaH anaT. 31u1!-14H
Tapan cy1 1yuma THHHUJTYY KOIWJI Cirnryyro >KaHa Mb!llJJ.aH KOHCYJlbTaU.H.51Jlap yt.iyH a).le1rna1'Tyy Myl\myw-1y11y1nop;:i,y 6epyyro THHHW.
2. Ywyn MaKyJlJlawyyl'a, KepeK 6onroH ytiyp)l.a, 83 apa MaKyn.n.awyy 6oJOH"4a 6ap)l.bll< y6aKTa TY30Tyynop KHprH3e a.TJbIHaT. 13-cTaTWI Kyt1yuo KHpHwH, apaKeTHHHII MOOHOTY ::>KaHa TOKTOTyJiyruy
1. Ymyn MaKyJJJl,awyy pan1cp1,mat~H~noo11yi1 H4KH npou.e,aypaJJapr,1Hblll aT1G1pbt.libllllhl )l(QJ1y11.n.o 6ap,JJ,b1K KcmtLIIHM Ty3yn )KaTKall TapanTbIH aKbipKbI 61u1;~11pyycy aJibllll'a1-1 1cyH,I.JPll TapTbm 3 aJ:i,II,aH !UiHHH KY4YHO irnpeT. AII 10 )Kbl.IIJlbII! wr1m;..1.e Kyt1y1-1,II,o KaJJaT )Kalla Ka4aH 6ap,II,bIK KenttwHM Ty3yn )JCaTKaH Tapa11 Ma1<.yJJ;~au1yyHy11 apaKeTHl!Hll THHHWTYY MOllOTY 6yTK011ro tiettHH 611p )Kb!flJl.bIH lFIHHJl,e TOKTOTYY )IWHYHJJ.O )l<.a3yy :tlCV3YHJJ.O 6HJIJ].l1pMei1m-11-i:e KHHHH!Ui OH .IKblJl)J.blK MOOIIOTKO aH;:r.a11 apbJ y3apTbIJlaT.
2. Ywyn MaKyn)l,awyyi-IYH apaKen1mrn MooHoTy 6yTKeHre tieihm :LKacanraH 1111secT1J ~1rn11apra Kapa Ta l-12-cTaTh5I1lap;:r.hm JK06011opy ymyJI MaKyJI;:r.aWYYHYH TOKTOf'OH 1cy!IyHe11 Taprhm KaJJbIWaT.
10
JKhlJl)J.bIK KOUiyMti:a M00H8'M'YH HtIHH)J.e IcytJYHJJ.8
MYHY icy60110H,ll.YPYW yqy11, TOMOHJJ.8 KOJI KOJOWKaH;:r.ap, 6yra 83JJ.OPYHYH OKM01'Tepy apKbIJiyy Tlil1HilITYY Typ;:r.e hIHraph!M yrcyinyy 6oJiyrlilrnH;:r.ap yruyn MaKyn.n.arnyyra KOJI KO!OIUTy. /Ka1rnpTaJl.a 1995-){CblJI,II,blH "?'S " #A?.-?p99 3Irn Hyc1rn;:r.a, aµ fa1pH p v ll!!,Ll.OllC 31!5l , Kblpl'bl3, opyc )l<:aHa aHrJJHC THJ1,II,ep!iH)l.e TY3YJ1m, Mb!H,II,a 6ap)l.bll{ TeKc1'Tcµ 61rp,II,ei'.i. Kem1wnecn11<. 1<emm lJbIKKaJ:I )'l-Iyp,II,a apTbIKYb!JlbIK aHrnHc T11m111).l.en1 TeKcTI<e 6ep11neT.
H11,n.011e3H5l Pecnypm1KacbI1Jh1II 8KMOTy illyll
Kh1prb13 Pecny6n11Kacb11Ihlll 0KMoTy Yl!YH
Signed
Signed
Ami .Aiurrac
Ke~en6eK HaHaen
TbIJIIKhl lllllTCp MJIIIllCTpll
I
n.nru1Cbl MillIHCTpH
cornAWEHL+1E . Me>K,Qy npaer.nenbCTBOM Pecny6nlllKlll L+1HAOHe3111S1 Ill npaBlllTenbCTBOM Kb1prbl3CKOM Pecny6nlllKlll o noo~peH111111 111 3a~111Te 111HeecT111~111M
npaBll1TeilbCTBO Pecny6m1Klll i-1HAOHe31115' Ill npaBlllTeilbCTBO Kbrprbl3CKOi::1 Pecny6n111K111, s AailbHei::1weM 111MeHyeMb1e ",D,orosap111sato1.4111ecH CTopoHbl", pyKOBOACTBYHCb OTHoweHlllHMlll AP}')f(6b1 111 COTPYAH1114eCTBa, cy1.4ecTBYIOL4lllMlll Me>tt
CTaTbS1 1 OnpeAeneH111S1 ,IJ,ns:t 4enei::1 HacTos:t1.4ero CornaweH111s:t: 1. TepMlllH "111HsecT1114111s:t" 6yAeT 03Ha4aTb nto6oi::1 aKTlllB, ocy1.4ecTsneHHb1i::1 rpa>tKlllMOe Ill HeABlll>KlllMOe lllMYL4eCTBO, lllHble npasa, TaK111e KaK 111noTeK111, np111s111ner111111 111 rapaHTllllll, a TaK>Ke nto6b1e Apyrne noA06Hble npasa; 6) npasa, npo111cx0As:tl4111e 1113 naesoro y4acT111s:t s KaKoi::1-n11160 KoMnaH111111 , ee aK4111i::1, 06n111ra4111i::1 111n111 nto6oi::1 lllHOi::-1 cpopMbl y4acT111s:t B KoMnaH111111 111n111 cosMeCTHOM npeAnp111s:tT111111 Ha Tepp111Top111111 Apyroi::-1 ,[J,orosap111sato1.4ei::1cs:t CTopoHbr; s) np111Ts:t3aH111H Ha AeHe)f(Hble cyMMbl 111n111 Ha nto6bre onepa4111111, 111Meto1.4111e cp111HaHCOBOe 3Ha4eH111e; r) npasa Ha lllHTenneKTYailbHYIO co6CTBeHHOCTb, TeXHlll4eCKllle npo4eCCbl, npecTlll>K 111 "Hoy-xay"; A) AeilOBble KOH4ecc111111, npeAOCTasneHHble no 3aKOHY lllillll KOHTPaKTY OTHOCHL4111eC5' K lllHBeCTlll41115'M, BKilto4as:t KOH4ecc111111 no nOlllCKy lllillll 111cnonb30BaH111to np111poAHblX pecypcos. . 2. TepMlllH "rpa>tttt
-2 -
3. TepM111H "6e3 npoMeAneHm1" 6yAeT 03HaL!aTb BbtnonHeH111e nepesoAa s TeL1eH111e nep1110Aa, KOTOpbttl1 o6btl..IHO Tpe6yeTCR AnR nOA06HblX onepa4111!11 B Me>K,D,yHapOAHOiii cp111HaHCOBOCi npaKTll1Ke. 4. "Tepp111Top111R" 6yAeT 03HaL!aTb: a) e OTHoweH1-11-1 Pecny6m1KV1 V1HAOH83111R: repp111rop11110 Pecny6nV1KV1 V1HAOHe3111R, KaK onpeAeneHO ee 3aKOHaMV1, V1 L!aCTV! KOHTV1H8HTanbHOro wenbcpa V1 np111nera10LL\ll1X MOpeei, no OTHOWeHV1IO K KOTOpblM Pecny6nV1Ka V1HAOHe3V1R ocyLL\eCTBnReT cysepeH111TeT, cysepeHHbte npasa 111n1-1 topV1CAV1K4111to e cooTBeTCTBl-1111 c KoHBeH41-1eC1 OOH no MopcKoMy npasy 1982 roAa; 6) s orHoweHV1V1 Kbtprbt3CKOC1 Pecny6n1-1K111: repp111rop1-1KJ Kbtprbt3CKoei Pecny6n111K111, KaK onpeAeneHo ee JaK0HaM111. CraTbH 2 noo~peH"e" 3a~"Ta "HBeCTm.,4"i;1
1. Ka>K.QaR 1113 .Qoroeap111eaKJLL\ll1XCR CTopoH 6yAeT noOLL\PRTb 111 co3.Qaearb 6naronp111RTHbte ycnoBV1R AnR rpa>K,D,aH Apyrotl1 ,Qorosap111saKJLL\etl1c.r1 CropoHbt AnR V1HBecr111poeaH111R Ha ee repp1-1rop1-1111 V1 6y.Qer AonycKaTb raKoe Kan111ranosno:>KeH111e s coorsercre111111 c ee 3aKoHaMll1 111 npas1-1naMV1. 2. V1Hsecr1114RM rpa>K,D,aH Ka>K.Qoiii V13 ,QorosapV1BaKJLL\V1XCR CropoH 6yAeT scerAa npeAocrasneH cnpaBeAn111Bbtei 111 pasHonpaBHbtei pe:>K111M V1 OHV1 6y.Qyr 06ecne1..1eHbl COOTB8TCTBYKJLL\8Ci 3aLL\lllTOtl1 V1 6e3onacHOCTblO Ha repp1t1rop1111-1 Apyroiii ,Qorosapv1saKJLL\eeicR CropoHbt. CraTbH 3 Ycnoe"Jl pe>trnMa Ha"6011bwero 611aronp"HTCTBOBaH"H
1. Ka>K.QaR ,Qorosap1t1saKJLL\aRCR CropoHa 06ecne1..11-1r cnpaseAn111Bbttl1 V1 pasHonpaBHbttl1 pe:>K111M V1HBecr1-141-1RM rpa>K,D,aH Apyroiii ,Qorosap111eaKJLL\efl1cR CTopoHbt 111 He 6yAeT npeAnPll1HV1MaTb Hepa3yMHbte 111n111 A1t1CKpll1MV1Ha41110HHbte Mepbl B OTHOWet-1111\11 ynpasneHll1R, nOAA8P>KKll1, V1Cnonb30BaH111R , o6naAaHll1R 111n111 pa3MeLL\eHV1R 1t1HsecT1114111!11 .QaHHbtMll1 rpa>K,D,aHaMV1. Ka>K,D,aR .Qorosap1-1sa10LL\aRcR CropoHa npe.QOCTaBV1T Ta KO MY V1HB8CTV1posaHV1KJ COOTBeTCTBYKJLL\YKJ cp11131t11..1ectK,D,aR ,Qoroeap1-1satoLL\a.ricR CTopoHa npeAOCTaBV1T TaKV1M 111HB8CTV14"1RM pe:>KV1M, KOTOpbttl1 B nto60M cny1..1ae 6yAeT He MeHee 6naronp111RTHblM, L!eM TOT, KOTOpbttl1 npe.QOCTaeneH 111HB8CTll14111RM rpa>K,D,aH n106oro TpeTbero rocyAapCTsa. 3 . Ecnvi ,Qorosap111sa10LL\aRcR CTopoHa npeAOCTaB1t1na oco6b1e npe111MyLL\eCTBa rpa>K,D,aHaM nKJ6otl1 TpeTbeei cTpaHbl nocpe.QCTBOM cornaweH111ill, ycTaHaBJ1111BalOLL\V1X TaM0)!(8HHble, 3KOHOMll1Y8CKll18, cp111HaHCOBbl8 COKJ3bl 111J1V1 no.Q06Hbte opraHV13a4111111, V1J1V1 Ha OCHOBe speMeHHblX cornaweH111Ci, B8AYLL\V1X K
-3-
TaKll1M COIOJaM 111flll1 opraHll13aL\1115lM, TO AaHHa>l JJ,orosap111Ba10ll.\a5lC5l CTopoHa He 6yAeT o6>JJaHa npeAOCTaBn>lTb TaK111e npe111Myll.\eCTBa rpa)f(,QaHaM Apyroiii JJ,orosapvisa10ll.\eiiic>J CTopoHbl. CTaTbff 4 3KcnponpHa'-'HR Ka)f(,Qa>l JJ,orosapi-rnatoll.\a>Jc>J CTopoHa He 6yAeT npeAnp111HV1MaTb HVIKaKVIX Mep 3Kcnponp111aL\111111, HaL\V10HaflVl38L\V1V1 V1flVI nto6b1x APYrV1X cpopM n111weHV15l co6CTB8HHOCTV1, 3KBll1BaneHTHblX HaL\VIOHaflVl3aL\VIVI VI 3KCn ponpVlaL\VIVI B OTHOWeHVlll1 111HBSCTll1L\Vliii rpa)f(,QaH Apyroiii ,Qorosap111satoll.\eiiic>J CTopoHbl, Ja VICKfllOY8HVl8M Cfl8AYIOL1.\111X ycnos111iii: a) Mepbl, npeAnpVIHs:lTble Afls:l o6ecneYeHll15l 3aKOHHOCTll1 111flll1 AOCTll1)!(8Hll15l 06Ll.\8CTB8HHOiii L\8flll1, npeAYCMOTpeHHble JaKOHOM; 6) H8A111CKpVIMVIH8L\1110HHble Mepbl; s) Mepb1, conposo>1<,Qatoll.\1t1ec>J 06ecneYeHV1eM onnaTbl cYeToB c 6b!CTpoiii, aASKBaTHOiii V1 acpcpeKTVIBHOiii KOMneHCaL\V1eiii. TaKa>l KOMneHC8L\1115l 6yAeT paBHa cnpaB8AI1VIBOiii p~HOYHOiii CTOV1MOCTll1 111 B~nnaYeHa 6e3 npOM8Afl8HVl5l AO Toro, KaK Mepbl flV1W8HV15l co6cTB8HHOCTV1 CT8HYT AOCT05lHV18M 06Ll.\8CTBeHHOCH1. TaKa>l pb!HOYHa>l CTOVIMOCTb 6yp,eT onpep,ens:iTbCs:l B COOTB8TCTBll1V1 c np111H5lTblMVI B Me)f(,QyHapOAHOiii npaKT111Ke MeTOAaMVI, VlflVI, KO rAa TaKa>l pb!HOYH85l CTOV1MOCTb He MO>+<eT 6b1Tb onpeAeneHa , OHa AOfl)!(Ha 6b!Tb KaK MO)!(HO 6onee pa3yMHOiii no B38VIMHOMY cornaweHVllO Me)f(,Qy ,Qorosap1.·rna10ll.\V1MV1cs:i CTopoHaMVI, 111 AOfl>+JTCTBeHHO nepeBOAVITbC>l B CKB B ,Qorosap111sa10Ll.\eiiic>J CTopoHe. KoMneHC8L\Vl>l AOfl>KHa BKfltoYaTb B ce65l npOL\8HTbl c Aalbl 3KCnponpVl8L\VIVI AO A8Tbl BblnJ18Tbl no COOTBeTCTBYIOLl.\eMy KOMMepYeCKOMY J
1. lpa)f(,QaHaM OAHOiii ,QorosapVIBalOLl.\8iiiC>l CTOpOHbl, Ybll1 111HB8CTVIL\111111 Ha Tepp111Top111V1 Apyroiii ,Qorosap111satoll.\eiiic>J CTopoHbl n0Hecn111 n0Tep111 s pe3yflbT8Te soCIHbl VIJ1111 Apyroro soopy>+<eHHOro KOHtj:)flVIKTa, peBOfllOL\111111, ycTaHOBfleHll15l Yp838b!YaiiiHoro nono>1<eHV1.tl, 80CCTaHll1.tl , M5He>+J CTopoHbl, 6yAeT npeAOCTasneH nocneAHeiii Aorosap1-1sato~eC1c5l CTopoHoiii pe>++rn JJ,orosapvisa10ll.\a5lc5l CTopoHa npep,ocTasns:ier CBOVIM co6crseHHblM rpa)f(,QaHaM 111n111 rpa>K,QaHaM nto6oro rperbero rocyAapcrsa, B 38BVICV1MOCTVI or Toro, KaKoiii s:rnmieTC>l Havi6o.nee 6naronpvis:iTHblM.
-4CTaTbst 6 nepeBOA AeHe>KHblX cpeACTB
1. Ka>K,Qa51 1-13 ,Qorosap1i1sato~1i1xc51 CTopoH rapaHT1i1pyeT s paMKax ee 3aKOHOB li1 npaBli1Jl B OTHOW8Hli11i1 li1H88CTV1L\V1ili rpa>K,QaH Apyroili ,Qorosap1i1sato~ei/ic51 CTopoHbl npeAOCTasneHvie 3Tli1M rpa>K,QaHaM 6e3 npOM8AJl8Hli151 nepeBOAa: a) np1t16b1neili, npo4eHTOB, Ali1BV1A8HAOB 1-1 APYrli1X Tei1<eH1t151 li1HB8CTV1L\li111i. s) AOnonH1t1TertbHblX cyMM, Heo6xoA"1MblX Af151 pa3Bli1T"151 1-1HsecT1-141-1ili; r) cyMM, npeAHa3HaYeHHblX AI151 noraweHl-151 3ai/1Mos ; A) asTopc1<1i1x roHopapos (pos:1nT1i1) 1i1n1i1 B03Harpa>K,QeH1i1ili; e) 3apa6orKOB cpli131i1Y8CKli1X n1i14; .>t<) AOXOAOB OT npoAa.>tt<eH 6b1Tb ocy~ecTsneH no o6MeHHOMY it
7
Cy6pora'-'~rn
B cnyYae, ecn1i1 1t1HBeCT1t141i11i1 rpa.>t<.QaH1i1Ha o,aHoili ,Qorosapvisato~ei.1c51 CTopoHbl 33CTpaxoBaHbl OT H8KOMMepYecKoro pvicKa B COOTB8TCTBli1V1 c Cli1CT8MOi:1, ycTaHOBf18HHOili 3aKOHOAaTeJlbCTBOM, nto6a51 cy6pora41i151 cTpaxosaTen51 1'1f11i1 nepeCTpaxosaTe!151 s OTHOWeH1t11i1 npas ynoM51Hyroro rpa.>t<.QaH1i1Ha cornacHo ycnoBV151M TaKoili cTpaxosKV1 6y,aeT npli13HaHa Apyroit1 ,Qorosapvisato~ei/1c51 CTopoHoili, npvi ycnos1i11i1, TeM He MeHee, YTO cTpaxosaTenb 1i1n1t1 nepecTpaxosaTenb He 6y,aeT HaAeneH npasoM ocy~ecTBJlRTb KaK1i1e-n1i160 npasa, OTJlV1YHbl8 OT Tex, KOTOpb1MV1 6b1Jl 6bl HaAeneH rpa>K,QaHV1H .
-5-
CTaTb.A 8 Pa3peweH"e cnopoe Me>K,Qy rpa>1<,qaHaM" "Aoroeapl-'leatow,"Ml-'IC.A CTopoHaM"
1. Jlto6oili cnop Me)K,Qy ,Qorosap1.rnatoLL.\eilic71 CTopoHoili 111 rpa)K,QaH1-1HoM Apyroili ,Qorosap111satoLL.\ei/ic71 CTopoHbl , KacatoLL.\111i/ic71 111HBecTll1L\111ili nocneAHero Ha Tepp111Top1-11-1 nepsoili, pa3pewaeTC5'.l nYTeM KOHcynbTaL1111ili 111 neperosopos. 2. Ecm1 cnop He MO>KeT 6b1Tb pa3peweH B Te4eH111e 6 MeC71L\eB c AaTbl n111cbMeHHoro yseAOMneHll171 nto6oi:1 1-13 CTopoH, 3anpaw1-1satoLL.\eili APY:>KecKoe pa3peweH111e, TO cnop no npocb6e 3all1HTepecosaHHoro rpa)K,QaH111Ha AOn>KeH 6b1Tb nepeAaH An5'.l nposeAeHl-171 cyAe6HblX · npol\eAyp, npeAycM oTpeHHblX COOTBeTCTBYIOLL.\eili ,Qoros-ap111satoLL.\ei/ic71 CTOpOHOili, n11160 B Me)K,QyHapOAHblili ap6111Tpa>K 111n111 opraH np111M111peH111H . 3. Ka)K,Qa71 1113 ,Qorosap111satoLL.\l-1XC71 CTopoH np111 3TOM cornacHa nepeAaTb nto6oili cnop, B03H1-1Kw111ili Me)K,Qy 3Toili ,Qorosap1-1satoLL.\ei/ic71 CTopoHoili 111 rpa)K,QaHll1HOM Apyroili ,Qorosap1-1satoLL.\eilic5'.l CTopoHbl, KacalOLL.\111ili c71 111HBeCTll1L\111ili 3Toro rpa)K,QaH111Ha Ha Tepp111Top1-11-1 nepsoili ,Qorosap111satoLL.\ei/ic71 CTopoHbl, s Me)K,QyHapOAHblili WeHTp no pa3peweH1-1to l-1HBeCTl-1L\l-10HHblX cnop os An71 pa3peweHi.171 nYTeM AOCTll1>KeHll171 cornaweHll1s:l n11160 c noMOLL.\blO ap61-1Tpa>Ka s cooTBeTCTBl-1111 c KoHBeHL\111eili no pa3peweH111to 111HsecTll1L\ll10HHblX cnopos Me)K,Qy rocyAapcTBaM1-1 1-1 rpa)K,QaHaM111 Apyrnx rocyAapcTB, oTKpbiToili An71 noAn111caH1115'.l B BawvtHrTOHe 18 MapTa 1965 roAa. CTaTb.A 9 Pa3peweHJ.1e cnopoe Me>K.Qy .Qoroeapl-'leatow,l-'IM"C.A CTopoHaM", KacatoW,'1XC.A TonKoeaH".A " npHMeHeHJ.'IH Cor11aweH'1.A Cnopbl Me)K,Qy ,Qorosap111satoLL.\l-1Mll1Cs:l CTopoHaM111, TOnKOBaHl-171 l.-1nll1 np1-1MeHeHi.171 HaCTOHLL.\ero CornaweHvt71, B03MO>KHOCTll1 , pa3pewaTbC71 no AvtnnoMaT1114eCKll1M KaHanaM.
KacatoLL.\vtecs:i AOn>KHbl , no
CTaTb.A 10 np'1M0H'1MOCTb H3CTOflW,ero Cor11aweHHfl HacTOHLL.\ee CornaweH111e 6yAeT np111MeHHTbCH K vtHBeCTl-1L\111HM rpa)K,QaH Kb1prb13cKoili Pecny6m1K111 Ha Tepp111Top1111-1 Pecny6n111K111 V1HAOHe3111H, KOTOpb1e pa Hee 6b1n111 AOnYLL.\8Hbl 8 COOTBeTCTBll1111 3aKOHOM N 1 1967 rGAa , KacalOLL.\111MC5'.l VlHOCTpaHHblX lt1HB8CTltll\111ili, lt1 nto6blM 3aKOHOM, BHOCHLJ..\111M nonpaBKlll 111n111 3aMeHHIOLL.\111M ero, a TaJOKe K 111HsecTll1L\ll1HM rpa)K,QaH Pecny6n111K111 V1HAOHe31!15'.l Ha Tepp1t1Top1t1111 Kb1prbl3CKoili Pecny6n1t1K1-1, KOTOpb1e 6b1m1 AOnyLL.\eHbl B
-6-
COOTBeTCTBl,.H1 c 3aKOHOM 1991 rDAa, KaCafOUJ,V1MC51 V1HOCTpaHHblX V1HBeCTV14V1ili, V1 mo6blM 3aKOHOM , BHOC51UJ,V1M nonpaBKV1 V1nV1 3aM8H51fOUJ,V1M ero .
CTaTbH 11 np11MeHeHHe APYrHX npaeHn Ecn1t1 nono>KeHll151 3aKoHa Ka)!(Aoili 1113 )::\orosap1t1Ba10w,111xc51 CTopoH 1,-rn111 o6513aTeJ1bCTBa no Me)KAyHapOAHOMY npasy, cyw,ecTBYIOUJ,1118 B HaCTOHUJ,88 speM51 111!1111 ycTaHoBneHHble snocneACTBll18 M8>KAY )::\orosap111BafOUJ,111Mll1C51 CTopoHaM111 B AOnonHeH111e K HacT051UJ,8MY Cornaw8Hll1f0, COAep>KaT npas111na , 6YAYT !1111 OHll1 06w,111M111 111n111 oco68HHblM111 , KOTOpb18 AafOT npaso 111HBeCTll1411151M rpa)KAaH Apyroili ]::\orosap111sa10w,eilicH CTopoHbl Ha p8>Kll1M 6onee 6naronpV1HTHblili, 4eM npeAyCMOTpeHHblili HaCT051UJ,111M CornaW8Hll18M , TO TOrAa noA06Hb1e npas111na AOn>KHbl npeo6naAaTb HaA HaCTOH W,111M Co rn aweH1t1eM B TOili CTeneHll1, B KaKoili OHll1 51BJ151fOTC51 6on8e 6naronp111HTHblMll1.
CTaTbH 12 KoHcynbTaL,v.rn 1-'1 nonpaeKH
1.
Ka)KA351 V13 )::\orosap111sa10UJ,V1XC51 CTopoH MO>K8T 3anpoc1t1Tb npoBeAeHll19 KOHcynbTa4111ili no Jlf060MY sonpocy, KaCafOUJ,8MYCH HaCTOHUJ,8ro CornaweHll1H . )::\pyraH CTopoHa AOn>KHa OKa3aTb COOTBeTCTBYfO W,ee BHV1MaHll18 npeAno>KeH11110 111 npeAOCTaBV1Tb aA8KBaTHYIO B03MO>KHOCTb AI151 TaK1t1X KOHCYJ1bTa4111i/i. 2 . B HacToHw,ee CornaweHvte MOrfT 6b1Tb BHeceHbl nonpaBKVI B n106oe speMH, np111 H806XOA111MOCTll1, no B3all1MHOMY cornacvtfO .
CTaTbff 13 BcrynneHl-'!e e c11ny, cpoK AeHCTBHH H npeKpa~eHHe
1. HacTOf!UJ,88 CornaweH1t1e BCTYnaeT B c111ny 48p83 3 MecH4a c AaTbl nocneAH8ro YB8AOMJ18Hll1H n106oili 1113 )::\orosap1t1Ba10UJ,V1XCH CTopo H o BbinonHeHll1V1 BHYTP9HHV1X npo48AYP paT1t1cp111Ka4vi111. 0Ho ocTa8TCH B c1t1ne B Te1.JeH111e 1 O n8T 111 6yA8T npoAnesaTbCH s AanbHeiliweM Ha nocneAy10w,111e AeCHT111neTH111e r1ep1110Abl AO Tex nop , noKa n106aH V13 )::\orosap111sa10w,111 xc51 CTopoH n111cbM8HHO He yseAOMll1T o npeKpaUJ,8Hll1VI 3a OA111H roA AO 111cTe48Hll1H cooTBeTCTBYfOUJ,Gro cpoKa Aei:1cTB111f! CornaW8Hll1H . 2 . B oTHoweH111111 111HsecT1t14111ili, CA8naHHblx" AO V1CTe4eHV1H cpoKa Aei:1cTBVlf! HacToHw,ero CornaweH111H, nono>KeHV1H CTaT81:1 1-12 ocTafOTCH s c111ne B Te1.JeH111e AOnOilHll1T9IlbHOro nep111Aa B 10 neT, Ha4V!Hari c A3Tbl npeKpaUJ,8Hll1f! HaCT051UJ,9ro CornaweHll151.
B
YAOCTOBepeHV1e
Yero,
HV1>KenoAnV1casw1--1ec~.
ynonHOMOYeHHble Ha 3TO CBOV1MV1 n0An1--1can1--1 HacTO~ll.\ee CornaweHV1e. CosepweHo
B
)J,>KaKapTe
COOT88TCTBYfOll.\V1MV1
AOn>KHblM
o6pa3oM
npaBV1TenbCTBaMV1,
" l"J'"
3K3eMnmipax, lK,Qbl(;; Ha V1HAOH83V1(;1CKOM, Kblprbl3CKOM, PYCCKOM V1 aHrnV1(;1CKOM ~3b1Kax,
np1--1YeM
see TeKCTbl
pasHo
aYTeHTV1YHbl.
B
cnyYae
B03HV1KHOB8HV1~
pa3HOYTeHV1(;1 npe,QnOYTeHV18 6yAeT OTAaBaTbC~ TeKCTY Ha aHrnV1i:1CKOM ~3b1Ke.
3a npaBIHenbCTBO ~HAOH8311H
Pecny6n11K11
Signed Am1 A.rlarac MHHHCTp 11HOCTpaHHblX A8Il
3a npaBl-1TenbCTBO Kb1prb1JCKOH Pecny6rrnKH
Signed KeMe/16eK HaHaes MHHHCTp cpHH3HCOB
AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE KYRGYZ REPUBLIC CONCERNING THE PROMOTION AND PROTECTION OF INVESTMENTS
The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Kyrgyz Republic (hereinafter referred to as "Contracting Parties"); Bearing in mind the friendly and cooperative relations existing between the two countries and their peoples; Intending to create favourable conditions for investments by nationals of one Contracting Party on the basis of sovereign equality and mutual benefit; and Recognizing that the Agreement on the Promotion and Protection of such Investments will be conducive to the stimulation of investment activities in both countries; Have agreed as follows :
ARTICLE I DEFINITIONS
For the purpose of this Agreement : 1.
The term "investments" shall mean any kind of asset invested by nationals of one Contracting Party in the territory of the other Contracting Party, in conformity with the laws and regulations of the latter, including, but not exclusively : a.
movable and immovable property as well as other rights such as mortgages, privileges, and guarantees and any other similar rights;
b.
rights derived from shares, bonds or any other form of interest in companies or joint venture in the territory of the other Contracting Party;
2.
c.
claims to money or to any performance having a financial value;
d.
intellectual property rights, know-how;
e.
business concessions conferred by law or under contract related to investment including concessions to search for or exploit natural resources.
technical processes,
goodwill
and
The term "nationals" shall comprise with regard to either Contracting Party : (i) (ii)
natural persons having the nationality of that Contracting Party; legal persons constituted under the law of that Contracting Party;
3.
The term "without delay" shall be deemed to be fulfilled if a transfer is made within such period as is normally required by international financial practices.
4.
"Territory" shall mean : a.
In respect of the Republic of Indonesia : The territory of the Republic of Indonesia as defined in its laws and parts of the continental shelf and adjacent seas over which the Republic of Indonesia has sovereignty, sovereign rights or jurisdiction in accordance with international law.
b.
In respect of the Kyrgyz Republic: The territory of the Kyrgyz Republic as defined in its laws.
ARTICLE II PROMOTION AND PROTECTION OF INVESTMENTS
1.
Either Contracting Party shall encourage and create favourable conditions for nationals of the other Contracting Party to invest in its territory, and shall admit such capital in accordance with its laws and regulations.
2
2.
Investments of nationals of either Contracting Party shall at all times be accorded fair and equitable treatment and shall enjoy adequate protection and security in the territory of the other Contracting Party.
ARTICLE III MOST-FAVOURED-NATION PROVISIONS
1.
Each Contracting Party shall ensure fair and equitable treatment of the investments of nationals of the other Contracting Party and shall not impair, by unreasonable or discriminatory measures, the operation, management, maintenance, use, enjoyment or disposal thereof by those nationals. Each Contracting Party shall accord to such investment adequate physical security and protection.
2.
More particularly, each Contracting Party shall accord to such investments treatment which in any case shall not be less favourable than that accorded to investments of nationals of any third State.
3.
If a Contracting Party has accorded special advantages to nationals of any third State by virtue of agreements establishing customs unions, economic unions, monetary unions or similar institutions, or on the basis of interim agreements leading to such unions of institutions, that Contracting Party shall not be obliged to accord such advantages to nationals of the other Contracting Party.
ARTICLE IV EXPROPRIATION
Each Contracting Party shall not take any measures of expropriation, nationalization or any other dispossession, having effect equivalent to nationalization or expropriation against the investments of a national of the other Contracting Party except under the following conditions : (a)
the measures are taken for a lawful purpose or public purpose and under process of law; 3
(b)
the measures are non discriminatory;
(c)
the measures are accompanied by provisions for the payment of prompt, adequate and effective compensation. Such compensation shall amount to the fair market value without delay before the measure of dispossession became public knowledge. Such market value shall be determined in accordance with internationally acknowledged practices and methods or, where such fair market value cannot be determined, it shall be such reasonable amount as may be mutually agreed between the Contracting Parties hereto, and it shall be freely transferable in freely usable currencies from the Contracting Party.
ARTICLE V COMPENSATION FOR LOSSES
1.
Nationals of one Contracting Party, whose investments in the territory of the other Contracting Party suffer losses owing to war or other armed conflict, revolution, a state of national emergency, revolt, insurrection or riot in the territory of the latter Contracting Party, shall be accorded by the latter Contracting Party treatment, as regards restitutions, indemnification, compensation or other settlement.
2.
The treatment shall not be less favourable than that which the latter Contracting Party accords to its own nationals or nationals of any third State, whichever is more favourable to the nationals concerned.
ARTICLE VI TRANSFER
1.
Either Contracting Party shall guarantee within the scope of its laws and regulations in respect to investments by nationals of the other Contracting Party grant to those nationals without delay, the transfer of: . a.
profits, interests, dividends and other current income; 4
2.
b.
funds necessary (i) for the acquisition of raw or auxiliary materials, semi fabricated or finished products, or (ii) to replace capital assets in order to safeguard the continuity of an investment;
c.
additional funds necessary for the development of an investment;
d.
funds in repayment of loans;
e.
royalties or fees ;
f.
earnings of natural persons;
g.
the proceeds of sale or liquidation of the investment;
h.
compensation for losses;
i.
compensation for expropriation.
Such transfer shall be made at the prevailing rate of exchange on the date of transfer with respect to current transaction in the currency to be transferred.
ARTICLE VIl SUBROGATION
If the investments of a national of the one Contracting Party are insured against noncommercial risks under a system established by law, any subrogation of the insurer or re-insurer to the rights of the said national pursuant to the terms of such insurance shall be recognized by the other Contracting Party, provided, however, that the insurer or the re-insurer shall not be entitled to exercise any rights other than the rights which the national would have been entitled to exercise.
5
ARTICLE VIII SETTLEMENT OF DISPUTES BETWEEN NATIONALS AND THE CONTRACTING PARTIES
1.
Any dispute between a Contracting Party and a national of the other Contracting Party, concerning an investment of the latter in the territory of the former, be settled amicably through consultations and negotiations.
2.
If such a dispute cannot be settled within a period of six months from the date of a written notification either party requested amicable settlement, the dispute shall, at the request of the national concerned, be submitted either to the judicial procedures provided by the Contracting Party concerned or to international arbitration or conciliation.
3.
Each Contracting Party hereby consents to submit any dispute arising between that Contracting Party and a national of the other Contracting Party concerning an investment of that national in the territory of the former Contracting Party to the International Center for Settlement of Investment Disputes for settlement by conciliation or arbitration under the Convention on the Settlement of Investment Disputes between States and Nationals of other States opened for signature at Washington D.C., on 18 March 1965.
ARTICLE IX SETTLEMENT OF DISPUTES BETWEEN THE CONTRACTING PARTIES CONCERNING INTERPRETATION AND APPLICATION OF THE AGREEMENT
Disputes between the Contracting Parties concerning the interpretation or application of this Agreement should, if possible, be settled through diplomatic channels.
ARTICLE X APPLICABILITY OF THIS AGREEMENT
This Agreement shall apply to investments by nationals of the Kyrgyz Republic in the territory of the Republic of Indonesia which have been granted admission in
6
accordance with the Law of the Republic of Indonesia No. 1 of 1967 concerning Foreign Investment and any law amending or replacing it, and to investments by nationals of the Republic of Indonesia in the territory of the Kyrgyz Republic which have been previously granted admission in accordance with the Law of 1991 concerning Foreign Investment and any law amending or replacing it.
ARTICLE XI APPLICATION OF OTHER PROVISIONS
If the provisions of law of either Contracting Party or obligations under international law existing at present or established hereafter between the Contracting Parties in addition to the present Agreement contain a regulation, whether general or specific, entitling investments by nationals of the other Contracting Party to a treatment more favourable than is provided for by the present Agreement, such regulation shall to the extent that it is more favourable prevail over the present Agreement.
ARTICLE XII CONSULTATION AND AMENDMENT
1.
Either Contracting Party may request that consultations be held on any matter concerning this Agreement. The other Party shall accord sympathetic consideration to the proposal and shall afford adequate opportunity for such consultations.
2.
This Agreement may be amended at any time, if deemed necessary, by mutual consent.
ARTICLE XIII ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION
1.
The present Agreement shall enter into force three months after the date of the latest notification by any Contracting Party of the accomplishment of its internal procedures of ratification. It shall remain in force for a period of ten years and shall continue in force thereafter for another period of ten years and 7
so forth unless denounced in writing by either Contracting Party one year before its expiration. 2.
In respect of investments made prior to the date of termination of this Agreement becomes effective, the provisions of Article I to XII shall remain in force for a further period of ten years from the date of termination of the present Agreement.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, duly authorized thereto by their respective Governments, have signed this Agreement. Done in duplicate at .....d4.~.?.~.! ~!::-: ...... ~.....~ .. >. .. •. 1995, in Indonesian, Kyrgyz, Russian and English languages.
....
All texts are equally authentic. If there is any divergence concernmg the interpretation, the English text shall prevail.
FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
FOR THE GOVERNMENT OF THE KYRGYZ REPUBLIC
Signed
Signed
ALIALA[AS
NANAYfV KEMELBEK
Minister for Foreign Affairs
Minister of Finance
8