DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................
i
IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................
iv
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1
1.2 Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ..................................................................
4
1.3 Isu Strategis ...................................................................................................................
17
1.4 Sistematika Pelaporan ...............................................................................................
21
PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis .........................................................................................................
23
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2015 ...................................................................................
29
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015..................................................................................
29
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja .................................................................................
33
3.2 Analisis Capaian Kinerja ............................................................................................
32
3.3 Akuntabilitas Keuangan ............................................................................................
64
3.4 Tindak Lanjut Evaluasi Sebelumnya .......................................................................
67
PENUTUP .................................................................................................................................
68
LAMPIRAN
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
iv
KATA PENGANTAR uji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Bappeda Kota Lubuklinggau Tahun 2015. Perwujudan
good governance merupakan hal yang signifikan dalam upaya
menggulirkan proses demokrasi. Pemerintah Kota Lubuklinggau harus tetap menjaga kepercayaan yang diamanatkan masyarakat melalui penyediaan pelayanan publik yang baik. Satu hal yang sangat diperlukan adalah bagaimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara transparan
dalam
kerangka
penyelenggaraan
akuntabilitas
oleh
Pemerintah
Kota
Lubuklinggau melalui seluruh jajaran birokrasinya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (LKjIP Bappeda) Kota Lubuklinggau Tahun 2015 ini merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap kinerja yang telah dicapai oleh Bappeda selama tahun 2015. Dengan berakhirnya pelaksanaan tahun anggaran 2015 berarti Bappeda Kota Lubuklinggau telah menyelesaikan kegiatannya untuk tahun ketiga dikaitkan dengan implementasi dari Rencana Strategis 2013-2017. Selama tahun 2015, sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah berhasil dicapai. Capaian kinerja Bappeda Kota Lubuklinggau untuk tahun 2015 ini kemudian dituangkan ke dalam Laporan Kinerja Bappeda Tahun 2015. Sebagai bentuk pengejawantahan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka penyampaian informasi kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja kami kepada para stakeholders kami. Semoga di tahun mendatang capaian dapat semakin ditingkatkan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi pembangunan Akhir kata, kami berharap agar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat menjadi media pertanggungjawaban serta peningkatan kinerja bagi seluruh aparatur Bappeda Kota Lubuklinggau.
Lubuklinggau,
Februari 2016
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau
Dedi Yansyah, SP, M.Si Pembina TK.I NIP. 19700406 199703 1 007 BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
alah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Lubuklinggau ini disusun. LKjIP ini menyajikan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan capaian kinerja dari Bappeda Kota Lubuklinggau Tahun 2015 yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres 7 tahun 1999 memang mensyaratkan setiap instansi pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun LKjIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh. LKjIP Bappeda Kota Lubuklinggau ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang perencanaan pembangunan daerah. Keberhasilan di bidang perencanaan pembangunan ini tentunya bukan hanya keberhasilan dari Bappeda Kota Lubuklinggau semata, tetapi juga menggambarkan keberhasilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang lain, dan partisipasi masyarakat secara umum. Mewujudkan perencanaan yang profesional merupakan tujuan utama Bappeda Kota Lubuklinggau. Beberapa capaian kinerja dari Bappeda Kota Lubuklinggau tahun 2015 secara ringkas dapat diuraikan pada tabel berikut: No
Sasaran Strategis
1
2
1.1.1
Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
1
2
3
4 5 6 7 8 9 10 11
Indikator kinerja
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
6
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
97,42
97,42
%
100
74,45
74,45
%
100
96,03
96,03
Dok
5
5
100,00
Dok
2
2
100,00
Dok
2
2
100,00
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD Prosentase Pencapaian Target RPJMD Dokumen perencanaan pengembangan kota Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
ii
No
Sasaran Strategis
1
2 12
13
1.1.2
Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
1 2 3
4
5
6
7 1.1.3
1.2.1
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
1 2 1 2 3
2.1.1
Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah
1 2 3 4
Indikator kinerja
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
3
4
5
6
Dok
7
7
100,00
Dok
8
8
100,00
Dok
10
9
90,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
55
55,04
100,07
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR Ketersediaan Perda RTRW Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Tingkat Ketersediaan data statistik daerah Ketersediaan data dan informasi pembangunan Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD Tingkat kedisiplinan aparatur Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
98,69
Rata-rata capaian
Namun demikian selain beberapa keberhasilan di atas, Bappeda Kota Lubuklinggau juga mencatat adanya beberapa kelemahan dan ini menjadi permasalahan dalam mewujudkan perencanaan
daerah
yang
profesional.
Beberapa
keluhan
terhadap
perencanaan
pembangunan daerah yang belum seluruhnya dapat menampung aspirasi masyarakat dan masih adanya perencanaan yang belum terkoordinasi secara maksimal menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya berhasil. Hal ini tetap akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran pada Bappeda Kota Lubuklinggau dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang sehingga kinerja yang dihasilkan dapat lebih memberi manfaat kepada masyarakat maupun berbagai pihak yang berkepentingan.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG erselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk
mewujudkan
aspirasi
masyarakat
dan
tuntutan
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara.
Dalam
rangka
itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam
rangka
hal
tersebut,
diperlukan
pengembangan
dan
penerapan
sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas KKN. Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak, ini berarti kegiatan tersebut benarbenar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
1
dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap SKPD menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Walikota, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKjIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKjIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Bertitik tolak dari Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2013–2017, Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015 dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran
tersebut disajikan
berupa
informasi
mengenai
pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja. Dengan demikian, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Perencanaan BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
2
Pembangunan Daerah yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala Badan kepada Walikota ini, telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam LKjIP ini merupakan hasil kegiatan tahun 2015. Pelaksanaan penyusunan LKjIP Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015 dengan
memperhatikan
kepada
peraturan
perundang-undangan
yang
melandasi
pelaksanaan LKjIP yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan
diberlakukannya
Undang-undang
Nomor
23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada Daerah Kota/Kabupaten untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Dalam pelayanan dan mekanisme Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah diberlakukan Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Evaluasi dan Pengendalian Rencana Pembangunan, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan yang mungkin timbul. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan sesuai dengan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 51 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
3
Bappeda Kota Lubuklinggau mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan
daerah
dibidang
perencanaan
pembangunan
daerah
dan
melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah atau pemerintah provinsi. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
b.
Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan
d.
Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
1.2
TUGAS POKOK DAN STRUKTUR ORGANISASI
1.
Sumber Daya Manusia
1) Berdasarkan Golongan Golongan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
I
II
III
IV
Jumlah
-
5
38
5
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
2) Berdasarkan Pendidikan Pendidikan
Badan Perencanaan
Jumlah
Pembangunan Daerah
SD
SLTP
SLTA
Diploma
S.1
S.2
S.3
-
-
4
3
29
12
-
Jumlah
48
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
3) Berdasarkan Eselon Eselon
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
I
II
III
IV
Jumlah
-
1
6
14
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
4
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau merupakan lembaga teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, disusun struktur organisasi perangkat daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah kota Lubuklinggau nomor 1 tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau nomor 1 tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau. Susunan organisasi Bappeda Kota Lubuklinggau terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Program 3. Sub Bagian Keuangan c. Bidang Program, Data dan Informasi terdiri dari: 1. Sub Bidang Data dan Informasi 2. Sub Bidang Program, Penelitian dan Pengembangan d. Bidang Penataan Ruang, Permukiman dan Prasarana Wilayah terdiri dari: 1. Sub Bidang Penataan Ruang 2. Sub Bidang Permukiman 3. Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah e. Bidang Ekonomi terdiri dari: 1. Sub Bidang Pariwisata dan Agribisnis 2. Sub Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah f.
Bidang Sosial Budaya terdiri dari: 1. Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan 2. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
g. Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan terdiri dari: 1. Sub Bidang Monitoring dan Pengendalian Pembangunan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
5
2. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan h. Kelompok Jabatan Fungsional Berdasarkan Peraturan Walikota nomor 51 tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau, Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut: 1.
perumusan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah;
2.
pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan rencana pembangunan daerah;
3.
pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkroni-sasian perencanaan pembangunan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkungan pemerintah kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah kota;
4.
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota;
5.
penyusunan, pengendalian, pemantauan, pengevaluasian dan pemberian rekomendasi pemanfaatan Perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota;
6.
pengkoordinasian perencanaan kerja sama antar daerah;
7.
pengkoordinasian perencanaan dan pengembangan wilayah kota dan perencanaan pengembangan kawasan strategis kota;
8.
pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pembangunan;
9.
penyediaan data, informasi dan laporan hasil-hasil pembangunan yang sedang atau telah dilaksanakan;
10. pelaksanaan kegiatan tata usaha Badan; dan 11. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya. Uraian tugas untuk tiap struktur adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat, mempunyai tugas mengkoordinasikan rencana dan melaksanakan urusan kesekretariatan yang meliputi program, kepegawaian, mengolah urusan keuangan, rumah tangga serta urusan umum lainnya untuk menunjang tugas pokok seluruh organisasi di lingkungan Badan. Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pengkoordinasian
dan
pemantauan
pelaksanaan
rencana
program/kegiatan/anggaran, pelaksanaan kegiatan administrasi/ penatausahaan keuangan serta sarana dan prasarana kerja Badan; b. penyiapan dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah; c. penyiapan dokumen evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah; d. perencanaan pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya aparatur;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
6
e. penyelenggaraan
pengelolaan
administrasi
umum,
rumah
tangga
dan
keprotokolan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Badan; f.
perencanaan
dan
persiapan
rapat-rapat
koordinasi
dan
konsultasi
yang
diselenggarakan Badan; g. penyelenggaraan urusan keuangan Badan; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas sebagai berikut : a. melaksanakan kegiatan penatausahaan surat menyurat perjalanan dinas; b. melaksanakan urusan rumah tangga Badan; c. melaksanakan kegiatan urusan kehumasan dan keprotokolan; d. merencanakan dan mengelola kebutuhan perlengkapan kantor dan perpustakaan; e. melaksanakan penatausahaan dan pelaporan barang-barang inventaris kantor; f. menyelenggarakan segala sesuatu yang diperlukan tentang kebutuhan pengusulan pengangkatan, kenaikan pangkat, manajemen karir, mutasi, penggajian dan kesejahteraan pegawai; g. menyelenggarakan administrasi kepegawaian, pengelolaan data dan informasi yang berkaitan dengan kepegawaian; h. merencanakan peningkatan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan pegawai; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bagian Program, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program Badan; b. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan program Badan; c. mengkoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
rencana
kerja
d. melakukan koordinasi dengan setiap bidang untuk persiapan pelaksanaan jadwal kegiatan; e. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan serta menyusun laporan dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
7
Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menghimpun dan mengolah data serta informasi dalam rangka penatausahaan keuangan;
b. meneliti dan menelaah dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan anggaran kas dalam rangka penatausahaan keuangan anggaran Badan;
c. melakukan pembinaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pembukuan;
d. melakukan koordinasi dan penyusunan kebijakan laporan keuangan meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan;
e. meneliti dan menguji kelangkapan surat permintaan pembayaran dan surat pertanggungjawaban dalam rangka penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM);
f. menyiapkan dan mengadministrasikan Surat Perintah Membayar (SPM); g. melakukan
verifikasi, meneliti dan menguji setiap dokumen/bukti pertanggungjawaban bendahara pengeluaran dan bendahara penerimaan;
serta
h. melakukan akutansi pengelolaan keuangan anggaran Badan; i. melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tambahan penghasilan pegawai negeri sipil; dan
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan. 2. Bidang Program, Data dan Informasi, mempunyai tugas pokok mengumpulkan, mengelola, menganalisa data dan informasi bagi kebijakan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Program, Data dan Informasi mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. mengkoordinasikan, menghimpun, mengelola dan menyajikan data, informasi potensi daerah dan statistik hasil-hasil pembangunan daerah; 2. pemberian pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak lain yang membutuhkan; 3. menghimpun dan menganalisa saran, masukan dan aspirasi masyarakat sebagai bahan dalam penyusunan program pembangunan strategis daerah; 4. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-bidang tentang bahan perencanaan pembangunan daerah; 5. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-bidang tentang bahan dokumen perencanaan dan penganggaran; 6. mengembangkan
sistem
informasi
perencanaan
dan
pengangggaran
pembangunan; 7. penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; dan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
8
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bidang Data dan Informasi, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; b. menghimpun, mengelola dan menyajikan data, informasi potensi daerah dan statistik hasil-hasil pembangunan daerah; c. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan perencanaan dan kebijakan umum pembangunan daerah; d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait dalam penyediaaan data dan informasi pembangunan daerah; e. memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihakpihak lain yang membutuhkan; f. menyusun dan mengelola profil daerah; g. menyiapkan dan menyusun laporan informasi pembangunan daerah ke instansi terkait; h. mengelola data dan informasi pembangunan daerah berbasis teknologi informasi; dan i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan. Sub Bidang Program, Penelitian dan Pengembangan, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan dengan rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah;
daerah
b. penyusunan mengkoordinasikan, mengkaji dan menganalisis program pembangunan daerah dibidang ekonomi, sosial budaya, serta bidang penataan ruang, pemukiman dan prasarana wilayah; c. melaksanakan kegiatan forum komunikasi dan konsultasi publik dalam rangka penyusunan rancangan kebijakan pembangunan daerah; d. mengkaji dan menganalisis isu-isu strategis sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan daerah; e. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidangbidang tentang bahan perencanaan pembangunan daerah; f. memfasilitasi dan mengkoordinasikan penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
9
g. menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidangbidang tentang bahan dokumen perencanaan penganggaran; h. mengembangkan pembangunan;
sistem
informasi
perencanaan
dan
i. melakukan perencanaan dan koordinasi kegiatan pengembangan bidang perencanaan pembangunan;
penganggaran penelitian
dan
j. mengkoordinasikan dan menginvetarisasi kegiatan penelitian bidang perencanaaan pembangunan ; dan k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas, pokok, dan fungsi Badan. 3. Bidang Penataan Ruang, Permukiman dan Prasarana Wilayah, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam menganalisa, merumuskan dan menyusun rencana dan kebijakan teknis di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah. untuk melaksanakan tugas, bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1. pengkoordinasian,
pengintegrasian,
penyinkronisasian
perencanaan
dan
penganggaran bidang Penataan Ruang, permukiman dan Prasarana Wilayah antar Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
dalam
lingkungan
pemerintah
kota,
lembaga/instansi vertikal, dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah kota; 2. penyusunan,
perumusan
kebijakan
dan
pengkoordinasian
perencanaan
pembangunan di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah yang meliputi urusan penataan ruang, lingkungan hidup, pekerjaan umum,, perumahan, perhubungan, pariwisata, komunikasi dan informatika, energi dan sumber daya mineral; 3. pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek/ tahunan dan
di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana
wilayah; 4. pengkoordinasian,
penyinkronisasian
penyusunan
dokumen
perencanaan
penganggaran di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah; 5. pengawasan dan pengendalian di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah; 6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang penataan ruang, permukiman dan prasarana wilayah; dan 7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bidang Penataan Ruang, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana umum dan rencana rinci tata ruang wilayah kota; BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
10
b. menyusun ketentuan tentang perizinan, bentuk dan besaran insentif dan disinsentif, serta sanksi administratif dalam penataan ruang kota; c. melaksanakan pembinaan penataan ruang kepada masyarakat; d. penyusunan dan sinkronisasi program pemanfataan ruang wilayah kota; e. melaksanakan pengawasan dan evaluasi penataan ruang kota; f. mengumpulkan dan mengolah data dan informasi penataan ruang; g. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang penataan ruang; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. Sub Bidang Permukiman, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun dan merumuskan perencanaan pembangunan sub bidang permukiman; b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan pembangunan perumahan, air bersih, air limbah, persampahan dan pengelolaan lingkungan hidup; c. mengumpulkan, mendokumentasikan data sebagai bahan penyusunan rencana dan program pembangunan perumahan, air bersih, air limbah, persampahan dan pengelolaan lingkungan hidup; d. menganalisis data/bahan dalam rangka pengembangan rencana dan program pembangunan perumahan, air bersih, air limbah, persampahan dan pengelolaan lingkungan hidup; e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang permukiman; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. Sub Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun dan merumuskan perencanaan pembangunan sub bidang sarana dan prasarana wilayah yang meliputi urusan lingkungan hidup, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, energi dan sumber daya mineral;
b. mengidentifikasi permasalahan di sub bidang sarana dan prasarana wilayah ; c. menyiapkan dan menyusun program di sub bidang sarana dan prasarana wilayah dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek;
d. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang sarana dan prasarana wilayah; dan
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
11
4. Bidang Ekonomi, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan dan penyusunan rencana program pembangunan dibidang perekonomian. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. pengkoordinasian, pengendalian, evaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran di bidang ekonomi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah; 2. penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang perekonomian yang meliputi urusan ketenagakerjaan, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, industri dan perdagangan, pariwisata; 3. pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek/tahunan di bidang ekonomi; 4. pengkoordinasian,
penyinkronisasian
penyusunan
dokumen
perencanaan
penganggaran di bidang ekonomi; 5. pengkoordinasian kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait mengenai rencana pengembangan di bidang ekonomi; dan 6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sub Bidang Pariwisata dan Agribisnis, mempunyai tugas sebagai berikut : 1. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pariwisata dan agribisnis yang meliputi urusan ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pariwisata; 2. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pariwisata dan agribisnis yang meliputi urusan ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pariwisata; 3. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pariwisata dan agribisnis yang meliputi urusan ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pariwisata; 4. mengkoordinasikan, mensinkronisasikan penyu-sunan dokumen perencanaan di sub bidang pariwisata dan agribisnis; dan 5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
12
Sub Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, mempunyai tugas sebagai berikut: 1. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah yang meliputi urusan ketenagakerjaan, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, industri dan perdagangan; 2. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah yang meliputi urusan ketenagakerjaan, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, industri dan perdagangan; 3. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah yang meliputi urusan ketenagakerjaan, penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, industri dan perdagangan; 4. mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan dokumen perencanaan di sub bidang industri, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah; dan 5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5.
Bidang Sosial Budaya, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan dalam menganalisa, merumuskan dan menyusun rencana dan kebijakan teknis di bidang sosial budaya. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. pengkoordinasian, pengendalian, evaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran di bidang sosial budaya antar Satuan Kerja Perangkat Daerah; 2. penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang sosial budaya yang meliputi urusan pendidikan, kesehatan, kepemudaan dan olahraga, kependudukan, catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan, sosial, kebudayaan, kearsipan dan perpustakaan; 3. pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek/tahunan di bidang sosial budaya; 4. pengkoordinasian,
penyinkronisasian
penyusunan
dokumen
perencanaan
penganggaran di bidang sosial budaya; 5. pengkoordinasian kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait mengenai rencana pengembangan di bidang sosial budaya; dan 6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
13
Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, mempunyai tugas sebagai berikut : a. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi urusan pendidikan, kearsipan, perpustakaan, kepemudaan dan olahraga; b. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi urusan pendidikan, kearsipan, perpustakaan, kepemudaan dan olahraga; c. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi urusan pendidikan, kearsipan, perpustakaan, kepemudaan dan olahraga; d. mengkoordinasikan, mensinkronisasikan penyusunan dokumen perencanaan di sub bidang pendidikan dan kebudayaan; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, mempunyai tugas, sebagai berikut : 1. menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial yang meliputi urusan kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, sosial, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemberdayaan
perempuan
dan
perlindungan
anak,
keluarga
berencana,
pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan; 2. mengendalikan, perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial yang meliputi urusan kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, sosial, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan kelurahan; 3. mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan serta penganggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah di sub bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial yang meliputi urusan kependudukan dan catatan sipil, kesehatan, sosial, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan kelurahan; 4. mengkoordinasikan, mensinkronisasikan penyusunan dokumen perencanaan di sub bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial; dan 5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6.
Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan dalam merumuskan, mengkoordinasikan, menghimpun, menganalisa, melaksanakan pengendalian rencana, pelaksanaan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
14
program pembangunan daerah serta melakukan evaluasi hasil pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. pengendalian dan pengkoordinasian terhadap penyusunan kebijakan dan rencana program pembangunan; 2. pengendalian terhadap pelaksanaan rencana program pembangunan yang dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; 3. pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul atau akan timbul guna diambil tindakan sedini mungkin; 4. penghimpunan dan penganalisaan hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai tugas dan kewenangannya; 5. pelaksanaan
pengendalian,
pemantauan
pembangunan
dalam
rangka
mengevaluasi keberhasilan dan capaian indikator program-program dan kegiatankegiatan pembangunan; 6. penyelenggaraan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; 7. penyelenggaraan koordinasi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah berdasarkan hasil pengendalian, pemantauan dan evaluasi; 8. penyusunan laporan triwulanan hasil pelaksanaan rencana pembangunan untuk disampaikan kepada Kepala Bappeda dan diteruskan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, serta Gubernur dan Kementerian/Lembaga terkait; dan 9. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Sub Bidang Monitoring dan Pengendalian Pembangunan, mempunyai tugas sebagai berikut : 1. melaksanakan pengendalian kebijakan rencana pembangunan daerah; 2. mengkoordinasikan,
mengintegrasikan
serta
mensinkronisasikan
rencana
pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan rencana pembangunan daerah untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; 3. melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul atau akan timbul guna diambil tindakan sedini mungkin;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
15
4. melaksanakan penghimpunan dan penganalisasian hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai tugas dan kewenangannya; 5. menyelenggarakan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; 6. menyelenggarakan koordinasi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah berdasarkan hasil pengendalian, pemantauan dan evaluasi; 7. melakukan penyusunan laporan pengendalian rencana pembangunan untuk disampaikan kepada Kepala Badan dan diteruskan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, serta Gubernur dan Kementerian/Lembaga terkait; dan 8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas sebagai berikut : 1. melaksanakan evaluasi kebijakan rencana pembangunan daerah; 2. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana program pembangunan yang dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; 3. melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan; 4. melaksanakan penghimpunan dan penganalisaan serta evaluasi dari hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai tugas dan kewenangannya; 5. menyelenggarakan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; 6. melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan daerah tahunan periode sebelumnya; 7. melakukan penyusunan laporan triwulanan pelaksanaan pembangunan untuk disampaikan kepada Kepala Badan dan diteruskan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, serta Gubernur dan Kementerian/Lembaga terkait; dan 8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 7. Kelompok Jabatan Fungsional dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu sebagian tugas Kepala Badan dalam melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian, keterampilan dan spesialisasinya masing-masing dan bersifat mandiri berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dibidang jabatan fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam sub-sub kelompok sesuai dengan kebutuhan masing-
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
16
masing, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala.
1.3 ISU STRATEGIS Dalam era otonomi daerah perencanaan pembangunan yang baik merupakan urgensi yang mendesak untuk dilakukan sebagai tools untuk memetakan kebutuhan pembangunan daerah sekaligus untuk memetakan jenis intervensi kebijakan pemerintah melalui program dan kegiatan pembangunan yang tepat sesuai dengan kebutuhan daerah. Oleh karenanya, dalam kerangka pemahaman seperti tersebut di atas diperlukan proses sekaligus produk perencanaan pembangunan daerah yang tepat mengikuti kaidah peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta yang mampu menjawab permasalahan pembangunan yang dihadapi daerah dalam kurun waktu tertentu. Disisi lain, bahwa kapasitas kelembagaan daerah saat ini relatif terbatas baik dalam melakukan proses perencanaan pembangunan daerah maupun dalam menghasilkan produk perencanaan pembangunan daerah yang sesuai dengan tuntutan perubahan regulasi secara nasional, perkembangan situasi eksternal, serta dinamika
internal
daerah.
pembangunan daerah
Oleh
karenanya,
perbaikan
dalam
perencanaan
merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan
tersebut. Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional,
sistem
Perencanaan
Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu: 1. politik; 2. teknokratik; 3. partisipatif; 4. atas-bawah (top-down); dan 5. bawah atas (bottom-up).
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
17
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon kepala daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agendaagenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana
pembangunan
jangka
menengah.
Perencanaan
dengan
pendekatan
teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan Kelurahan. Perencanaan pembangunan terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni: (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana, Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap satu rencana untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah. Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Langkah kedua, masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. Langkah ketiga, adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masingmasing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Sedangkan langkah berikutnya adalah penyusunan rancangan akhir rencana
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
18
pembangunan. Tahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala Bappeda Kota Lubuklinggau menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat Daerah berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja kegiatan pembangunan, Perangkat Daerah mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam
sistem
perencanaan
pembangunan
daerah
disusun
dalam
rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah.
Penyusunan
perencanaan
pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
19
kelembagaan Bappeda Kota Lubuklinggau meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi: a)
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan diklat fungsional;
b)
Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi: master plan, grand design, RDTRK, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan;
c)
Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya;
d)
Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu antara lain melalui focussed group discussion (FGD);
e)
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi. Pada kenyataannya, peningkatan kualitas penyelenggaraan ini belum secara
signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain: 1)
Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan;
2)
Masih adanya persepsi yang salah terhadap posisi Bappeda Kota Lubuklinggau sebagai lembaga perencanaan;
3)
Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara Bappeda Kota Lubuklinggau dengan SKPD dan antar SKPD;
4)
Rasa pesimis masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana;
5)
Lemahnya
kapasitas
kelembagaan
perencanaan
di
tingkat
basis
yang
menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku nerabas (shortcutting); 6)
Internal birokrasi: lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD; rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan; Internal Bappeda Kota Lubuklinggau belum mampu menyediakan alat-alat praktis
analisis kelayakan kegiatan yang kredibel; belum meratanya kapasitas analitik SDM perencanaan; belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
20
informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan.
1.4 SISTEMATIKA PELAPORAN Sistematika Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
Bab I :
Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II :
Perencanaan Kinerja Pada
bab
ini
diuraikan
ringkasan/ikhtisar perjanjian
kinerja
tahun
yang
bersangkutan. Bab III :
Akuntabilitas Kinerja a. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. b. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
21
Bab IV : Penutup menjelaskan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN -
Lampiran Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
-
Lampiran Perjanjian Kinerja (PK)
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
22
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
2.1
RENCANA STRATEGIS alam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2013–2017 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan daerah Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
1.
Visi – Misi
1) Visi Dengan berpedoman kepada Visi dan Misi Kota Lubuklinggau Tahun 2013-2017, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau memiliki Visi: “TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS” Makna dari visi tersebut adalah produk perencanaan pembangunan yang dihasilkan oleh BAPPEDA Kota Lubuklinggau harus dapat diandalkan sebagai alternatif solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan daerah melalui upaya yang sinergis, terintegrasi dan sesuai dengan kondisi regional maupun sektoral. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BAPPEDA Kota Lubuklinggau melaksanakan perencanaan pembangunan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
23
daerah berdasarkan kompetensi, profesionalisme, dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Disamping itu, BAPPEDA Kota Lubuklinggau secara proaktif berperan dalam menentukan arah pencapaian tujuan pembangunan daerah melalui pelaksanaan analisis kebijakan/kajian pembangunan, pelaksanaan koordinasi, dan integrasi perencanaan pembangunan
serta
menjalankan
konsultasi,
advokasi,
pendampingan
dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. b.
Misi Agar
Visi
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kota
Lubuklinggau
“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS” dapat diwujudkan, dan dapat mendorong alokasi sumberdaya di seluruh unsur organisasi, maka dirumuskan misi BAPPEDA Kota Lubuklinggau sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
2.
Mewujudkan profesionalisme aparatur perencana.
2.
Tujuan dan Sasaran Strategis
1.
Tujuan Tujuan pembangunan jangka menengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2013-2017 yaitu: 1.
Misi 1: Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, dengan tujuan: 1.1 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah 1.2 Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD
2.
Misi 2: Mewujudkan profesionalisme aparatur perencana, dengan tujuan: 2.1 Meningkatnya kualitas SDM perencana
b.
Sasaran Strategis Adapun sasaran dari pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu : 1. Tujuan 1: Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah, dengan sasaran: 1.1 Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas 1.2 Terwujudnya sinkronisasi program pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
24
1.3 Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah 2. Tujuan 2: Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD, dengan sasaran: 2.1 Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan 3. Tujuan 3: Meningkatnya kualitas SDM perencana, dengan sasaran: 3.1 Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencana pembangunan daerah 3.
Strategi dan Arah Kebijakan Strategi yang ditempuh dalam mewujudkan visi misi Bappeda Kota Lubuklinggau adalah: 1. Penguatan sistem perencanaan pembangunan daerah. 2. Penguatan sistem pengendalian pembangunan daerah. 3. Meningkatkan kualitas rencana tata ruang dan mengoptimalkan peran kelembagaan untuk mewujudkan rencana tata ruang sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan. 4. Menyempurnakan data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah. 5. Peningkatan efektifitas dan efisiensi perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD Bappeda. 6. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan internal SKPD Bappeda. Adapun kebijakan program perencanaan pembangunan Bappeda Kota Lubuklinggau yang ditempuh melalui: 1.
Pengkoordinasikan para pelaku pembangunan
2.
Penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah
3.
Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Ekonomi
4.
Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Sosial Budaya
5.
Pemantauan, evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
6.
Penyusunan regulasi rencana tata ruang yang komprehensif dan partisipatif
7.
Penataan dan peningkatan kapasitas kelembagaan institusi penataan ruang
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
25
8.
Mengoptimalkan
pengawasan
penyelenggaraan
penataan
ruang
termasuk
didalamnya melalui pengendalian pemanfaatan ruang 9.
Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Urusan Penataan Ruang
10.
Pengembangan metode pengumpulan data dan informasi pembangunan
11.
Menyempurnakan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
12.
Mengoptimalkan kedisiplinan aparatur
13.
Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
14.
Peningkatan kompetensi dan profesionalitas SDM perencana
15.
Mengoptimalkan pelayanan administrasi perkantoran
4. Program dan kegiatan pokok Untuk mencapai sasaran-sasaran
sebagaimana tersebut dalam Rencana Strategik
Bappeda Kota Lubuklinggau 2013-2017, maka pada tahun 2015 Bappeda Kota Lubuklinggau merencanakan akan melaksanakan beberapa program dan kegiatan. Baik program dan kegiatan utama maupun program dan kegiatan yang bersifat rutin. Adapun Program yang wajib dilaksanakan untuk strategi pencapaian, yaitu : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, yang didukung oleh kegiatan – kegiatan sebagai berikut : a.
Penyediaan jasa surat menyurat
b.
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c.
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
d.
Penyediaan jasa administrasi keuangan
e.
Penyediaan jasa kebersihan kantor
f.
Penyediaan alat tulis kantor
g.
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
h.
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
i.
Penyediaan peralatan rumah tangga
j.
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
k.
Penyediaan makanan dan minuman
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
26
l. 2.
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yang didukung oleh kegiatan sebagai berikut : a.
3.
Pendidikan dan pelatihan formal
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, yang didukung oleh kegiatankegiatan sebagai berikut : a.
Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b.
Pengadaan peralatan gedung kantor
c.
Pengadaan mebeleur
d.
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
e.
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
f.
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
g.
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan jaringan internet kantor
4.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
5.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, yang didukung oleh kegiatan sebagai berikut: a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan ikhtisar realisasi keuangan SKPD
6.
Program pengembangan data/informasi, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a.
Pengelolaan data dan informasi berbasis teknologi informasi
b.
Penyusunan buku selayang pandang dan leaflet kota Lubuklinggau
7.
Program pengumpulan data-data statistik
8.
Program perencanaan pembangunan daerah, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a.
Penyelenggaraan musrenbang RKPD
b.
Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah
c.
Penyusunan KUA dan PPAS
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
27
9.
d.
Penyusunan KUPA dan PPAS-P
e.
Penetapan kinerja kota dan SKPD
f.
Koordinasi perencanaan program litbang, data dan informasi pembangunan
g.
Fasilitasi penyusunan laporan rencana aksi daerah bidang pemerintahan
Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam, yang didukung oleh kegiatan sebagai berikut : a. Fasilitasi program air minum dan penyehatan lingkungan
10.
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh, yang didukung oleh kegiatan sebagai berikut : a. Koordinasi perencanaan pengembangan kota
11.
Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
12.
a.
Koordinasi perencanaan pengembangan kawasan perumahan
b.
Pengumpulan dan analisis data dan informasi bidang infrastruktur
Program perencanaan pembangunan ekonomi, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a.
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang industri, perdagangan, koperasi dan UKM
13.
b.
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang pariwisata dan agribisnis
c.
Koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah
d.
Pengumpulan dan analisis data dan informasi Bidang Ekonomi
Program perencanaan sosial dan budaya, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a.
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan
b.
Pengumpulan dan analisis data informasi bidang sosial budaya
c.
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial
d.
Penyusunan laporan evaluasi capaian MDGS
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
28
14.
Program Perencanaan Tata Ruang, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
15.
a.
Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang
b.
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Program Pemanfaatan Ruang, yang didukung oleh kegiatan sebagai berikut: a.
16.
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah, yang didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Pengendalian dan evaluasi terhadap rencana pembangunan b. Koordinasi pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah c. Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan d. Pengendalian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan rencana pembangunan
2.2
RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2017,
disusun suatu Rencana Kinerja (Perfomance Plan) setiap tahunnya. Rencana kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan akhir periode pelaksanaan. Sasaran strategis tahun 2015 ditetapkan sebanyak 5 (Lima) sasaran dengan target indikator kinerja sasaran sebanyak 29 (Dua puluh sembilan) indikator kinerja sasaran, secara rinci dapat dilhat dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada lampiran.
2.3
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
29
Instansi Pemerintah. Penyusunan kontrak kinerja ini diharapkan dapat mendorong keberhasilan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Perjanjian kinerja ini merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan unit kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau
yang
menerima
amanah/tanggungjawab/kinerja
dengan
pihak
yang
memberikan amanah/tanggungjawab/kinerja dalam hal ini selaku Kepala Daerah Kota Lubuklinggau. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Ruang lingkup penetapan kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Surat Pernyataan Penetapan Kinerja dan tabel penetapan kinerja dapat dilihat pada lampiran. a.
Pernyataan Perjanjian Kinerja Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja yang berisikan/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Walikota Lubuklinggau dan Pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dalam hal ini Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau untuk mewujudkan target kinerja yang telah dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau. Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 disusun setelah Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Kota
Lubuklinggau
menerima
Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran (DPA) yang telah ditandatangani oleh Walikota Lubuklinggau, pimpinan SKPD/unit kerja setempat dan telah disahkan oleh Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Lubuklinggau. Dokumen Penetapan Kinerja pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau dimanfaatkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau selaku pengguna anggaran yang berguna untuk, yaitu: a.
Memantau
dan
mengendalikan
pencapaian
kinerja
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau;
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
30
b.
Melaporkan capaian realisasi dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) 2015 kepada Walikota Lubuklinggau;
c.
Menilai
keberhasilan
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kota
Lubuklinggau di Tahun 2015 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Lubuklinggau dibidang manajemen kepegawaian. Berikut ini pada halaman lampiran terdapat Pernyataan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 tingkat SKPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau yang telah ditandatangani oleh Kepala Badan Kepegawaian Darah Kota Lubuklinggau sebagai Pihak Pertama dan Walikota Lubuklinggau sebagai Pihak Kedua. b.
Perjanjian Kinerja Dalam dokumen Perjanjian Kinerja terdapat pernyataan yang dilampirkan
dengan formulir yang memuat kolom sasaran strategis, indikator kinerja utama, target kinerja dan pagu anggaran yang digunakan pada program kegiatan tahun anggaran 2015. Penyusunan Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 ini
ada
beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, antara lain : 1.
Kontrak 1 (satu) tahun anggaran memuat Pernyataaan Perjanjian Kerja antara Walikota Lubuklinggau dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau dalam menjalankan anggaran tahun 2015 pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau;
2.
Dokumen Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau tahun 2013-2017;
3.
Dokumen Perencanaan Kinerja Tahunan 2015 pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau;
4.
Dokumen pengganggaran atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau tahun 2015; Dokumen pernyataan penetapan kinerja tahun 2015 yang disusun oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau dapat dilihat pada halaman lampiran berikut. Sedangkan Perjanjian Kinerja yang akan dicapai untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
31
Sasaran 1.1.1
Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
Indikator Kinerja 1 2 3 4 5 6
100
%
100
%
100
%
100
100
9
Dokumen perencanaan pengembangan kota
Dok
5
Dok
2
Dok
2
Dok
7
Dok
8
Dok
10
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
55
%
100
%
100
%
100
%
100
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
1
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
2
Ketersediaan Perda RTRW
6 7
Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah
%
%
5
2.1.1
100
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
4
Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
%
8
3
1.2.1
100
100
13
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
%
%
12
1.1.3
Target
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
11
Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
Satuan
7
10
1.1.2
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
1 2 1 2
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Tingkat Ketersediaan data statistik daerah Ketersediaan data dan informasi pembangunan Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD
3
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
%
100
1
Tingkat kedisiplinan aparatur
%
100
%
100
%
100
%
100
2 3 4
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
32
BAB
III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
melaksanakan
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Badan
kewajiban
Perencanaan
Pembangunan Daerah yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2017 maupun Renja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
3.1 KERANGKA PENGUKURAN KINERJA
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan indikator sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk
mengetahui
gambaran
mengenai
Tingkat
Pencapaian
Sasaran
dan
Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
33
realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media Formulir Pengukuran Kinerja. Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu: - 85 s.d. 100 = Baik Sekali - 70 s.d. <85 = Baik - 55 s.d. <70 = Cukup - < 55 = Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), dan hasil (outcomes). Indikator Kinerja Sasaran Indikator Kinerja Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Kinerja Sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. A.
METODOLOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut: 1)
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi Capaian indikator kinerja
=
x 100% Rencana
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
34
2)
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana) Capaian indikator kinerja
=
x 100% Rencana
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain membandingkan rencana dan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu serta membandingkan realisasi sampai dengan tahun ini dengan target sampai akhir tahun Renstra.
3.2
ANALISIS CAPAIAN KINERJA Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis Instansi Pemerintah. Dokumen Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau telah ditetapkan dan digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran. Indikator tersebut tercantum dalam Renstra, Renja maupun Perjanjian Kinerja. Target pencapaian indikator kinerja tersebut ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja setiap tahun secara definitif. Sedangkan pengukuran kinerja atas keberhasilan sasaran diukur pada tiap akhir tahun dengan formulir Pengukuran Kinerja. Pengukuran Kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pencapaian kinerja indikator kinerja utama. Pengukuran tingkat capaian kinerja Bappeda Kota Lubuklinggau tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja
sasaran tersebut
dapat diilustrasikan dalam tabel pada lampiran. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis yang masih perlu terus ditingkatkan target dan realisasinya dimasa yang akan datang. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang belum maksimal dapat diwujudkan tersebut, Bappeda
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
35
Kota Lubuklinggau melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan di masa mendatang. Analisis capaian kinerja masing – masing sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Tujuan 1.1
“Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah”
Untuk mewujudkan tujuan 1 telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran strategis. Dalam tahun 2015 telah dilaksanakan upaya pencapaian 3 (tiga) sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan dibawah ini.
Sasaran 1.1.1
“Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas”
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut: Target
Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2015
(%)
(%)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
100
100
100
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
100
97,42
97,42
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
100
74,45
74,45
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
100
96,03
96,03
Dokumen perencanaan pengembangan kota
5
5
100
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
2
2
100
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
2
2
100
Indikator Kinerja
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada
Capaian (%)
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
36
Target
Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2015
(%)
(%)
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD
7
7
100
Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
8
8
100
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Dengan menindaklanjuti urusan perencanaan pembangunan yang merupakan salah satu urusan wajib Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau, Bappeda memiliki salah satu sasarannya yaitu Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas. Dengan berpedoman pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa tahapan perencanaan pembangunan nasional meliputi penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana, maka ditetapkan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini.
Indikator yang pertama adalah Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 persen dan terealisasi sebesar 100%. Regulasi yang dimaksud adalah Perda Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 6 Tahun 2014.
Indikator yang kedua adalah Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2005 – 2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008.
Indikator yang ketiga adalah tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA. Capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100 persen dengan target 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2013 – 2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
37
Indikator yang keempat adalah tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan PERKADA. Pada Tahun 2015 ditargetkan capaian sebesar 100 persen dan terealisasi sebesar 100 persen. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 yang ditetapkan Dengan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun 2015.
Indikator yang kelima adalah persentase sinkronisasi program daerah dan pusat untuk tahun rencana (n+1). Pada tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 100%, dimana prioritas yang ada dalam Rencana Kerja Pemerintah Pusat dapat terakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Lubuklinggau. Adapun 9 Program Prioritas Pemerintah Pusat adalah: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh
ke-bhineka-an
dan
memperkuat
restorasi
sosial
indonesia Sedangkan Program Prioritas Kota Lubuklinggau dalam RKPD Tahun 2016 yaitu:
Pendidikan dan Kebudayaan; Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia, prioritas kedelapan yaitu melakukan revolusi karakter bangsa, prioritas kesembilan yaitu memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
38
Kesehatan; Prioritas
ini
sinkron
dengan
prioritas
nasional
kelima
yaitu
keenam
yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia.
Perekonomian; Prioritas
ini
meningkatkan
sinkron
dengan
produktivitas
prioritas
rakyat
dan
nasional daya
saing
di
pasar
internasional, prioritas ketujuh yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Kesejahteraan Rakyat; Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia.
Infrastruktur; Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Lingkungan Hidup; Prioritas ini sinkron dengan prioritas nasional ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Tata Kelola Pemerintahan; Prioritas
ini
sinkron
dengan
prioritas
nasional
pertama
yaitu
menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Indonesia, prioritas kedua yaitu membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, prioritas keempat yaitu memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Indikator yang keenam adalah penjabaran program RPJMD tahunan ke dalam RKPD. Pada tahun 2015 capaian kinerja ditargetkan sebesar 100% dan terealisasi sebesar 97,42%. Dari 233 program RPJMD terakomodir sebanyak 227 program, hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Lubuklinggau selain itu juga karena beberapa program telah terakumulasi di tahun-tahun sebelumnya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
39
Indikator yang ketujuh adalah penjabaran program RKPD ke dalam APBD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 74,45 %. Dari 227 program RKPD terakomodir sebanyak 169 program ke dalam APBD. Pada tahun 2015 terjadi perubahan estimasi APBD sebagai dampak berkurangnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat, oleh karena itu terjadi efisiensi anggaran.
Indikator kedelapan adalah prosentase pencapaian target RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebesar 100% dan terealisasi 96,03%. Hal ini menunjukkan rata-rata capaian kinerja visi dan misi Walikota dalam RKPD tahun 2014 yaitu sebesar 96,03% yang merupakan capaian tahun kedua RPJMD 20132017 (Sumber data : Lakip Kota Lubuklinggau tahun 2014).
Indikator
kesembilan
adalah
tersedianya
dokumen
perencanaan
pengembangan kota. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak 5 dokumen dan terealisasi sebanyak 5 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen 1) Pengajuan proposal infrastruktur 2015 - Pengembangan Sport Center dan Bandara Silampari, 2) dokumen RP3KP, 3) dokumen data
informasi bidang infrastruktur 2015, 4)
penataan kawasan kumuh, 5) rumah swadaya (tergabung dalam dokumen RP3KP).
Indikator kesepuluh adalah tersedianya dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam. Pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 dokumen, dan terealisasi sebanyak 2 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Master Plan dan DED Air Limbah Kota Lubuklinggau.
Indikator kesebelas adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. Pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 dokumen, dan terealisasi sebanyak 2 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Review RPI2JM 2015 dan dokumen hasil koordinasi perencanaan pengembangan kota.
Indikator kedua belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak 7 dokumen dan terealisasi sebanyak 7 dokumen atau sebesar sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat yaitu antara lain 1) dokumen hasil koordinasi bidang pariwisata dan agribisnis, 2) dokumen hasil koordinasi bidang industri, perdagangan, koperasi dan UKM (termasuk di dalamnya 3. Dok
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
40
Ripida), 4) dokumen hasil pelaksanaan penanggulangan kemiskinan (LP2KD), dan 5) dokumen analisis data bidang ekonomi 2015 (termasuk di dalamnya : 6. Inflasi 7. PDRB).
Indikator ketiga belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 ditarget capaian sebanyak 8 dokumen dan hanya terealisasi sebanyak 8 dokumen atau sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dari tersedianya 1) laporan koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesehatan, 2) koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial, 3) laporan koordinasi perencanaan pembangunan bidang pendidikan 4) koordinasi perencanaan pembangunan bidang kebudayaan, 5) laporan evaluasi capaian MDG’S , 6) dokumen data capaian kinerja satuan kerja perangkat daerah tahun 2015 bidang sosial budaya (termasuk di dalamnya : 7.analisis data bidang sosial budaya, 8. buku saku sosial budaya th 2015).
Sasaran 1.1.2
“Terwujudnya sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW”
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut: Target
Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2015
(%)
(%)
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
10
9
90
Ketersediaan Perda RTRW
100
100
100
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
100
100
100
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
100
100
100
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM)
100
100
100
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
100
100
100
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
55
55,04
100,07
Indikator Kinerja
Capaian (%)
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
41
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 10 dokumen dan terealisasi sebanyak 9 dokumen yaitu 8 dokumen RDTR yang terangkum dalam dokumen RDTR 4 kecamatan dan dokumen RTBL pariwisata yang sudah terinci penjelasannya di dalam dokumen RDTR kecamatan.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketersediaan Perda RTRW, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Lubuklinggau yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketersediaan
informasi
mengenai
Rencana
Tata
Ruang
(RTR)
wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya Peta Analog yang ada pada 8 kecamatan di Kota Lubuklinggau.
Indikator keempat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya Peta Digital pada 8 kecamatan di Kota Lubuklinggau.
Indikator kelima yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan terlaksananya kegiatan Konsultasi Publik tentang kebijakan penataan ruang (RTRW) dengan terlaksananya 4 kali rapat BKPRD.
Indikator keenam yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM), Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran diukur dengan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
42
menghitung jumlah masyarakat yang mengajukan Advis Planing terlayani 100% yakni sebanyak 34 Orang.
Indikator ketujuh yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 55% dan terealisasi sebesar 55,04%. Dari peruntukan yang ada dalam rencana pola ruang pada RTRW menunjukkan tahun 2015 telah tercapai 100,07% dari total wilayah tersebut. Perhitungannya adalah (luas kawasan lindung + luas kawasan budidaya) : luas kota. Data tahun 2015 adalah (7.324,73 Ha +14.760 Ha)/40.150 Ha.
Sasaran 1.1.3
“Terpenuhinya
data statistik
dan informasi perencanaan
pembangunan daerah” Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut: Target
Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2015
(%)
(%)
Tingkat ketersediaan data statistik daerah
100
100
100
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
100
100
100
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Indikator yang pertama adalah Tingkat ketersediaan data statistik daerah. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 persen dan terealisasi sebesar 100%, walaupun anggaran ditiadakan tapi kinerja tetap berjalan dengan koordinasi ke BPS. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dari dokumen statistik yang tersedia berupa KLDA 2014.
Indikator kedua adalah Ketersediaan data dan informasi pembangunan, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100% dan terealisasi sebesar 100%. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dari ketersediaan data yakni berupa selayang pandang, leaflet, website.
Dalam merencanakan program dan kegiatan pembangunan, data dan informasi perencanaan merupakan hal prinsip yang harus diperhatikan. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka Bappeda Kota Lubuklinggau menetapkan sasaran ini dalam rencana strategisnya, karena tanpa data dan informasi maka akan mempengaruhi kualitas dokumen perencanaan yang
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
43
dihasilkan. Dengan kata lain, tidak mungkin akan ada perencanaan yang berkualitas tanpa didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat. Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, maka pada tahun 2015 beberapa program telah dilaksanakan diantaranya program pengembangan data dan informasi. Dalam pencapaian sasaran ini, data-data perencanaan yang telah tersedia meliputi : 1.
Data primer meliputi data hasil monitoring dan evaluasi realisasi fisik dan keuangan serta capaian indikator keluaran dan indikator hasil program dan kegiatan setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau yang mempunyai urusan wajib dan urusan pilihan dalam
penggunaaan dana APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Urusan
Bersama (UB) PNPM. 2.
Data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) meliputi : a.
Data mengenai profile daerah yang termuat di dalam Buku Kota Lubuklinggau Dalam Angka (KLDA)
b.
Data perekonomian meliputi : PDRB, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, Pengangguran, Ketenagakerjaan, Tabel input output daerah, data distribusi pendapatan dan pengeluaran rumah tangga.
c.
Data Sosial Budaya meliputi : data Indikator Kesejahteraan Rakyat dan data Indeks Pembangunan Manusia.
Selain pemenuhan data perencanaan pembangunan tersebut,
Bappeda Kota
Lubuklinggau juga menyediakan media informasi sebagai bahan publikasi atas hasil pelaksanaan rencana pembangunan. Media informasi yang telah tersedia meliputi leaflet, buklet, website, media cetak/surat kabar. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran ini adalah kualitas dan validitas datadata tersebut. Hal ini disebabkan karena ketersediaan data sering bervariasi
tergantung
instansi yang mengeluarkan tersebut. Faktor lain yang menyebabkan adalah indikator yang dipakai dalam merumuskan data-data tersebut cenderung berbeda-beda, seperti data kemiskinan dan ketenaga kerjaan. Untuk mengatasi hal ini, Bappeda Kota Lubuklinggau telah melakukan kerjasama dan koordinasi dengen berbagai dinas dan instansi baik dilingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau maupun dinas dan instansi vertikal. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman atas data perencanaan yang digunakan.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
44
Kendala lain yang dihadapi adalah susahnya memperoleh data dan informasi secara up to date. Sebagai gambaran, untuk merencanakan pembangunan tahun 2015, data dan informasi yang digunakan adalah data tahun 2013. Bahkan dalam beberapa kasus, sering mengunakan data sementara dan data prediksi.
Tujuan 1.2
“Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD”
Untuk mewujudkan tujuan 1.2 telah ditetapkan 1 (satu) sasaran strategis. Dalam tahun 2015 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu) sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan dibawah ini. Sasaran 1.2.1
“Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan”
Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut: Target
Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2015
(%)
(%)
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD
100
100
100
Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD
100
100
100
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
100
100
100
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Indikator pertama pada sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Renja.
Indikator kedua pada sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %. Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (LPPD) dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban.
Indikator ketiga pada sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD, Pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 % dan terealisasi sebesar 100 %.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
45
Indikator kinerja keluaran dapat dilihat dengan tersedianya dokumen Laporan Asset, Neraca dan CALK.
Tujuan 2.1
“Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Untuk mewujudkan tujuan 2.1 telah ditetapkan 1 (satu) sasaran strategis. Dalam tahun 2015 telah dilaksanakan upaya pencapaian 1 (satu) sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan dibawah ini.
Sasaran 2.1.1
“Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah”
Untuk mencapai sasaran ini, terdapat 4 (empat) indikator kinerja, yaitu prosentase aparatur yang memiliki kompetensi perencana sesuai dengan jabatannya, tingkat kedisiplinan aparatur, tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur serta tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran. Secara umum, dapat dikemukakan bahwa indikator kinerja tersebut, merupakan kegiatan rutin internal Bappeda Kota Lubuklinggau. Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Tingkat kedisiplinan aparatur Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
Target
Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2015
(%)
(%)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Capaian (%)
Indikator pertama yang menjadi perhatian Bappeda Kota Lubuklinggau adalah tingkat disiplin aparatur dalam arti luas baik disiplin dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, disiplin dalam berpakaian dinas, maupun disiplin dalam mematuhi jam kerja. Dari hasil evaluasi terhadap indikator ini ternyata ada beberapa aparatur yang mendapatkan teguran lisan berkaitan dengan disiplin masuk kerja. Ini menunjukan bahwa target kedisiplinan aparatur bappeda belum sepenuhnya dapat tercapai. Namun jika dilihat dari pemenuhan administrasi ketersediaan absensi pegawai, hal ini sudah terpenuhi 100%.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
46
Indikator kedua yang mempengaruhi kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah adalah tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur. Dari hasil evaluasi dapat dijelaskan bahwa jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada tahun 2015 telah terpenuhi 100%, namun kebutuhan untuk tahun berikutnya masih perlu diperhatikan, hal ini dikarenakan secara umum sarana dan prasarana kerja aparatur Bappeda masih rendah dan perlu untuk terus ditingkatkan. Indikator ketiga pada sasaran ini adalah prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencanaan. Hal ini didasari bahwa peningkatan SDM merupakan salah satu ”tool” yang menentukan keberhasilan Bappeda Kota Lubuklinggau, oleh karena itu pada tahun 2015 Bappeda Kota Lubuklinggau menargetkan 100 persen aparaturnya mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya, target tersebut telah tercapai. Upaya yang telah dilakukan adalah melalui bimbingan teknis dan mengikuti program diklat, baik diklat fungsional, diklat struktural maupun diklat-diklat teknis tentang perencanaan pembangunan daerah. Sedangkan indikator keempat adalah tingkat pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran. Hasil evaluasi menunjukan bahwa tingkat pemenuhan administrasi perkantoran sudah sepenuhnya dapat terpenuhi. Dari target yang telah ditetapkan sebesar 100 persen, dapat terealisasi 100 persen. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayanan administrasi perkantoran Bappeda Kota Lubuklinggau tahun 2015 tidak mengalami permasalahan dan semuanya dapat terpenuhi dengan program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2015 dengan capaian indikator kinerja Tahun 2014 dan Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Sasaran 1.1.1
“Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas”
Indikator Kinerja
yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA
Capaian
Capaian
2015
2014
2013
(%)
(%)
(%)
%
100
100
0
66,67
%
100
100
100
100
%
100
100
100
100
Satuan
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah
% Ratarata Capaian
Capaian
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
47
% Ratarata Capaian
Capaian
Capaian
Capaian
2015
2014
2013
(%)
(%)
(%)
%
100
100
100
100
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
%
100
90,91
90,91
93,94
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
%
97,42
93,99
76,82
89,41
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
%
74,45
81,74
83,80
80
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
%
96,03
89,18
111,95
99,05
Dokumen perencanaan pengembangan kota
Dok
100
100
100
100
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Dok
100
0
0
33,33
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Dok
100
0
0
33,33
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD
Dok
100
100
100
100
Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
Dok
100
100
100
100
Indikator Kinerja
Satuan
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada
Adapun perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2015 dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 dan tahun 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Indikator yang pertama adalah Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan/atau Perkada. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100% sedangkan capaian pada tahun 2014 sebesar 100% dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator yang kedua adalah Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA. Untuk capaian kinerja pada tahun 2015 capaian sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator yang ketiga adalah tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA. Capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100 %, sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator yang keempat adalah tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan PERKADA. Pada Tahun 2015 tercapai sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
48
Indikator yang kelima adalah persentase sinkronisasi program daerah dan pusat. Pada tahun 2015 tercapai sebesar 100%, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 90,91% dan tahun 2013 sebesar 90,91%.
Indikator yang keenam adalah penjabaran program RPJMD tahunan ke dalam RKPD. Pada tahun 2015 capaian kinerja didapat sebesar 97,42% sedangkan tahun 2014 sebesar 93,99% dan tahun 2013 sebesar 76,82%.
Indikator yang ketujuh adalah penjabaran program RKPD ke dalam APBD. Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 74,45%, tahun 2014 sebesar 81,74% dan tahun 2013 sebesar 83,8%.
Indikator kedelapan adalah prosentase pencapaian target RPJMD. Pada tahun 2015 capaian sebesar
96,03%, tahun 2014 sebesar 89,18% dan tahun 2013
sebesar 111,95.
Indikator
kesembilan
adalah
tersedianya
dokumen
perencanaan
pengembangan kota. Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kesepuluh adalah tersedianya dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam. Pada tahun 2015 tercapai sebesar 100%, sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator kesebelas adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. Pada tahun 2015 tercapai sebesar 100%, sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator kedua belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga belas adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD. Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Sasaran 1.1.2
“Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW”
Indikator Kinerja
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
Satuan
Dok
Capaian
Capaian
Capaian
2015 (%)
2014 (%)
2013 (%)
90
50
0
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
% Ratarata capaian
46,67
49
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian
Capaian
Capaian
2015 (%)
2014 (%)
2013 (%)
% Ratarata capaian
Ketersediaan Perda RTRW
%
100
100
100
100
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
%
100
100
100
100
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
%
100
100
100
100
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM)
%
100
100
100
100
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
%
100
100
100
100
Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
%
100,07
110,02
118,16
109,42
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR, Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 90% sedangkan ditahun 2014 sebesar 50% dan tahun 2013 sebesar 0%.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketersediaan Perda RTRW, Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketersediaan
informasi
mengenai
Rencana
Tata
Ruang
(RTR)
wilayah
kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM), Pada tahun 2015 capaian sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator keempat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM), Pada tahun 2015 didapat capaian sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kelima yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM), Pada tahun 2015 didapat capaian sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
50
Indikator keenam yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM), Pada tahun 2015 didapat capaian sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketujuh yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, Pada tahun 2015 didapat capaian sebesar 100,07 % sedangkan tahun 2014 sebesar 110,02% dan tahun 2013 sebesar 118,16%.
Sasaran 1.1.3 “Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah”
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian
Capaian
Capaian
2015 (%)
2014 (%)
2013 (%)
% Ratarata capaian
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
%
100
100
100
100
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
%
100
100
100
100
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tingkat Ketersediaan data statistik daerah, Pada tahun 2015 capaian didapat sebesar
100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Ketersediaan data dan informasi pembangunan, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100 % sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Tujuan 1.2
“Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD”
Sasaran 1.2.1 “Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan”
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian
Capaian
Capaian
2015 (%)
2014 (%)
2013 (%)
% Rata-
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
rata capaian
51
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian
Capaian
Capaian
2015 (%)
2014 (%)
2013 (%)
% Ratarata capaian
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD
%
100
100
100
100
Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD
%
100
100
100
100
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
%
100
100
100
100
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD, Pada tahun 2015 capaian didapat
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Tujuan 2.1
“Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Sasaran 2.1.1
“Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah”
Indikator Kinerja
Tingkat kedisiplinan aparatur Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
% Rata-
Capaian
Capaian
Capaian
2015 (%)
2014 (%)
2013 (%)
%
100
100
100
100
%
100
100
100
100
%
100
100
100
100
%
100
100
100
100
Satuan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
rata capaian
52
Indikator pertama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tingkat kedisiplinan aparatur, pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur, pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator ketiga yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana, pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Indikator keempat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran, pada tahun 2015 capaian didapat sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2014 dan tahun 2013.
Perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2015 dengan realisasi indikator kinerja tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tujuan 1.1
“Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah”
Sasaran 1.1.1
“Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas” Realisasi
Indikator Kinerja
Satuan
Naik (Turun)
Ket
2014
2015
%
100
100
-
tetap
%
100
100
-
tetap
%
100
100
-
tetap
%
100
100
-
tetap
%
90,91
100
9,09
naik
%
93,99
97,42
3,43
naik
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
53
Realisasi Indikator Kinerja
Satuan 2014
2015
Naik (Turun)
Ket
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
%
81,74
74,45
(7,29)
turun
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
%
89,18
96,03
6,85
naik
Dok
4
5
1
naik
Dok
0
2
2
naik
Dok
0
2
2
naik
Dok
7
7
-
tetap
Dok
15
8
7
turun
Dokumen perencanaan pengembangan kota Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
Perbandingan capaian dan realisasi indikator kinerja dari kedua tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
Indikator pertama Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan/atau Perkada pada tahun 2015 realisasi sama dengan tahun sebelumnya sebesar 100%.
Indikator kedua Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA, Pada tahun 2015 realisasi tetap sama dengan tahun sebelumnya yaitu 100%.
Indikator ketiga Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA, Pada tahun 2015 realisasi tetap sama dengan tahun sebelumnya yaitu 100%.
Indikator keempat Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada, Pada tahun 2015 realisasi tetap sama dengan tahun sebelumnya sebesar 100%.
Indikator kelima Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat, pada tahun 2015 realisasinya sebesar 100% meningkat 9,09 dari tahun sebelumnya sebesar 90,91%.
Indikator keenam Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD tahun 2015 realisasinya naik sebesar 3,43% dari tahun sebelumnya yang sebesar 93,99%.
Indikator ketujuh Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD, Pada tahun 2015 realisasi tahun 2015 turun sebesar 7,29%.
Indikator kedelapan Prosentase Pencapaian Target RPJMD realisasinya pada tahun 2015 naik sebesar 6,85%.
Indikator kesembilan Dokumen perencanaan pengembangan kota, pada tahun 2015 realisasi naik dibanding tahun sebelumnya BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
54
Indikator kesepuluh Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam pada tahun 2015 realisasinya naik dibanding tahun sebelumnya.
Indikator kesebelas Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh pada tahun 2015 realisasinya naik dibanding tahun sebelumnya.
Indikator Kedua belas Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD pada tahun 2015 realisasinya tetap dibanding tahun sebelumnya.
Indikator Ketiga belas Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD, realisasinya tetap dibandingkan dengan tahun lalu.
Sasaran 1.1.2
“Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW” Realisasi
Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Ket
2014
2015
2
9
7
naik
100
100
-
tetap
%
100
100
-
tetap
%
100
100
-
Tetap
%
100
100
-
tetap
%
100
100
-
tetap
%
55,01
55,04
0,03
naik
Dok ada/ tidak
Ketersediaan Perda RTRW
Naik (Turun)
Indikator pertama Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR, realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator kedua Ketersediaan Perda RTRW, realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator ketiga Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM), realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
55
Indikator keempat Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM), realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator kelima Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM), realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator keenam Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM), realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator ketujuh Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, realisasinya naik 0,03% dari tahun sebelumnya.
Sasaran 1.1.3
“Terpenuhinya
data statistik
dan informasi perencanaan
pembangunan daerah” Realisasi Indikator Kinerja
Satuan
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah Ketersediaan data dan informasi pembangunan
Naik (Turun)
Ket
2014
2015
%
100,00
100,00
0
tetap
%
100,00
100,00
0
tetap
Indikator pertama Tingkat Ketersediaan data statistik daerah, realisasinya sama dibanding tahun sebelumnya.
Indikator kedua Ketersediaan data dan informasi pembangunan, realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Tujuan 1.2
“Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD”
Sasaran 1.2.1 “Terpenuhinya
dokumen
perencanaan
dan
evaluasi
kinerja
serta
keuangan” Realisasi Indikator Kinerja Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
Satuan
Naik (Turun)
Ket
2014
2015
%
100,00
100,00
0
tetap
%
100,00
100,00
0
tetap
%
100,00
100,00
0
tetap
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
56
Indikator pertama Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD, realisasinya tetap sama dibanding tahun sebelumnya.
Indikator kedua Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD, realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator ketiga Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD, realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Tujuan 2.1
“Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Sasaran 2.1.1 “Meningkatnya
kompetensi
dan
kinerja
aparatur
perencanaan
pembangunan daerah” Realisasi Indikator Kinerja
Satuan
Tingkat kedisiplinan aparatur Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
Naik (Turun)
Ket
2014
2015
%
100,00
100,00
0
tetap
%
100,00
100,00
0
tetap
%
100,00
100,00
0
tetap
%
100,00
100,00
0
tetap
Indikator pertama Tingkat kedisiplinan aparatur, realisasinya tetap sama dibanding tahun sebelumnya.
Indikator kedua Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur, realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator ketiga Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana, realisasinya tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Indikator keempat Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran, realisasinya tetap
sama dengan tahun sebelumnya.
Apabila dilihat dari perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target kinerja lima tahunan (tahun 2017) yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut :
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
57
Tujuan 1.1
“Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah”
Sasaran 1.1.1 “Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas”
Indikator Kinerja
Realisasi
Target
Capaian
S.d 2015
2017
%
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
100
100
100
%
99,05
100
99,05
Dok
11
18
61,11
Dok
2
2
100
Dok
2
4
50
Dok
18
29
62,07
Dok
27
41
65,85
Satuan
Regulasi tentang perencanaan 1
pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan
2
RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan
3
RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA
4
5
6
7 8 9 10 11 12 13
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD Prosentase Pencapaian Target RPJMD Dokumen perencanaan pengembangan kota Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
Capaian Indikator pertama Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
58
Capaian Indikator ketiga Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keempat Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kelima Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keenam Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketujuh Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kedelapan Prosentase Pencapaian Target RPJMD sampai dengan tahun 2015 mencapai 99,05%, masih kurang 0,05% untuk tahun berikutnya sehingga memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kesembilan Dokumen perencanaan pengembangan kota sampai dengan tahun 2015 mencapai 61,11%, masih kurang 38,89% untuk memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kesepuluh Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja pada tahun 2017.
Capaian Indikator kesebelas Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh sampai dengan tahun 2015 mencapai 50%, masih kurang 50% untuk memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator
keduabelas Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang
mendukung RPJMD sampai dengan tahun 2015 mencapai 62,07%, masih perlu peningkatan sebesar 37,93% untuk memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator
ketigabelas Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya
yang mendukung RPJMD sampai dengan tahun 2015 mencapai 65,85%, masih perlu peningkatan sebesar 34,15% untuk memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
59
Sasaran 1.1.2 “Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW”
Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi
Target
Capaian
S.d 2015
2017
%
1
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
dokumen
9
13
69,23
2
Ketersediaan Perda RTRW Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
%
100
100
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
55,04
65,00
84,68
3
4
5
6
7
Capaian Indikator pertama Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR sampai dengan tahun 2015 tercapai sebesar 69,23%, masih kurang 30,77% untuk memenuhi target capaian tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Ketersediaan Perda RTRW sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketiga Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keempat Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kelima Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
60
berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keenam Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketujuh Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah sampai dengan tahun 2015 mencapai
55,04 %, masih kurang 9,96% untuk mencapai
harapan pada tahun akhir renstra pada tahun 2017 sebesar 65%.
Sasaran 1.1.3 “Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah”
Indikator Kinerja 1 2
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah Ketersediaan data dan informasi pembangunan
Realisasi
Target
Capaian
S.d 2015
2017
%
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
Satuan
Capaian Indikator pertama Tingkat Ketersediaan data statistik daerah sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Ketersediaan data dan informasi pembangunan sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Tujuan 1.2
“Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD”
Sasaran 1.2.1 “Terpenuhinya
dokumen
perencanaan
dan
evaluasi
kinerja
serta
keuangan”
Indikator Kinerja 1 2
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD Tingkat ketersediaan laporan capaian
Realisasi
Target
Capaian
S.d 2015
2017
%
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
Satuan
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
61
Indikator Kinerja
3
Satuan
kinerja SKPD Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
%
Realisasi
Target
Capaian
S.d 2015
2017
%
100,00
100,00
100,00
Capaian Indikator pertama Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator kedua Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketiga Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD yang ditetapkan PERDA/PERKADA sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Tujuan 2.1
“Meningkatnya kualitas SDM perencana”
Sasaran 2.1.1 “Meningkatnya
kompetensi
dan
kinerja
aparatur
perencanaan
pembangunan daerah”
Indikator Kinerja 1
Tingkat kedisiplinan aparatur
2
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur
3
Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana
4
Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
Realisasi
Target
Capaian
S.d 2015
2017
%
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
Satuan
Capaian Indikator pertama Tingkat kedisiplinan aparatur sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
62
Capaian Indikator kedua Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kerja aparatur sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator ketiga Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Capaian Indikator keempat Tingkat Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2017.
Adapun perbandingan realisasi tahun ini dengan standar nasional, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Indikator Kinerja
1
2
3
4
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
Realisasi
Target
Capaian
S.d 2015
Nasional
%
%
100,00
100,00 (Kabupaten/ kota dan kecamatan) 90,00 (Kelurahan)
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
Satuan
Capaian Indikator pertama Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja nasional yang harus dicapai pada tahun 2015.
Capaian Indikator kedua Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja nasional yang harus dicapai pada tahun 2015.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
63
Capaian Indikator ketiga Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian
indikator kinerja nasional yang harus
dicapai pada tahun 2015. Capaian
Indikator ketiga
Terlayaninya
masyarakat
dalam pengurusan
izin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) sampai dengan tahun 2015 mencapai 100%, hal ini berarti telah memenuhi harapan capaian indikator kinerja nasional yang harus dicapai pada tahun 2015.
3.3
AKUNTABILITAS KEUANGAN Keberhasilan kinerja sasaran tahun 2015 didukung oleh tersedianya input berupa
anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD). Dukungan anggaran tersebut dalam bentuk belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah jumlah belanja untuk setiap program dan kegiatan yang mendukung keberhasilan indikator kinerja sasaran. Jumlah rencana pengeluaran belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang tercantum dalam perubahan anggaran tahun 2015 dan menjadi dasar penyusunan perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp.5.322.980.587,00 dengan realisasi sebesar Rp.5.192.306.416,00. Anggaran dan realisasi belanja untuk setiap sasaran pada tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.3 Akuntabilitas Keuangan No
SASARAN
1
2
1.
Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
PROGRAM 3 Program perencanaan pembangunan daerah
ANGGARAN 4 1.304.434.550
Program pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah
215.852.000
Program perencanaan pengembangan kotakota menengah dan besar
121.412.000
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat
36.610.000
27.308.000
REALISASI * 5 1.297.675.678
213.401.000
119.480.198
35.481.223
26.366.400
CAPAIAN (%) 6 99,48
98,86
98,41
96,92
96,55
1
2
3
4
5
INDIKATOR KINERJA SASARAN
TARGET
REALISASI
7
8
9
CAPAIAN (%) 10
100
100
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
64
No
SASARAN
1
2
PROGRAM
ANGGARAN
REALISASI *
CAPAIAN (%)
INDIKATOR KINERJA SASARAN
TARGET
REALISASI
3
4
5
6
7
8
9
CAPAIAN (%) 10
100
97,42
97,42
100
74,45
74,45
100
96,03
96,03
5
5
100,00
2
2
100,00
2
2
100,00
7
7
100,00
8
8
100,00
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
10
9
90,00
Ketersediaan Perda RTRW
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
55
55,04
100,07
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
100
100,00
100,00
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
tumbuh Program perencanaan pembangunan ekonomi
124.036.000
Program perencanaan sosial budaya
157.266.200
122.238.300
145.944.064
98,55
92,80
6
7 8 9 10
11
12
13
Jumlah 2.
Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
1.986.918.750
1.960.586.863
98,67
Program perencanaan tata ruang
518.742.000
512.273.600
98,75
Program pemanfaatan ruang
28.300.000
12.500.000
44,17
1 2 3
4
5
6
7
Jumlah 3
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
547.042.000
524.773.600
95,93
Program pengumpulan data-data statistik daerah
0
0
0
Program pengembangan data/informasi
524.564.000
Jumlah 4
Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
523.578.300
99,81
524.564.000
523.578.300
99,81
43.282.000
43.281.400
99,99
1
2
1
2
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD Prosentase Pencapaian Target RPJMD Dokumen perencanaan pengembangan kota Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
65
No
SASARAN
PROGRAM
ANGGARAN
REALISASI *
CAPAIAN (%)
1
2
3
4
5
6 3
Jumlah 5
Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangu-nan daerah
Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program pelayanan administrasi perkantoran
Jumlah T O T A L
INDIKATOR KINERJA SASARAN
TARGET
REALISASI
8
9
CAPAIAN (%) 10
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
7
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
43.282.000
43.281.400
99,99
0
0
0
1
Tingkat kedisiplinan aparatur
891.630.387
862.160.629
96,69
2
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
17.199.650
1.312.343.800
17.199.650
1.260.725.974
100
96,07
2.221.173.837
2.140.086.253
96,35
5.322.980.578
5.192.306.416
97,55
3
4
Sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dilihat dari pencapaian rata-rata sasaran-sasaran mencapai 100% dan adanya penghematan penggunaan dana dilihat dari realisasi penggunaan dana untuk melaksanakan program-program yang mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut tidak melebihi pagu anggaran. Adapun sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas. Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 97,53 % dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp.1.960.586.863 atau sebesar 98,67% dari anggaran sebesar Rp.1.986.918.750. 2. Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW. Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 98,58 % dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp.524.773.600 atau sebesar 95,93% dari anggaran sebesar Rp.547.042.000. 3.
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 100% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp.523.578.300 atau sebesar 99,81% dari anggaran sebesar Rp.523.578.300.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
66
4. Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan. Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 100% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp. 43.281.400 atau sebesar 99,99% dari anggaran sebesar Rp.43.282.000. 5. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah. Capaian rata-rata sasaran ini mencapai 100% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp. 2.140.086.253 atau sebesar 96,35% dari anggaran sebesar Rp.2.221.173.837.
3.4 TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2014 mendapat nilai 74,79% dengan kategori B atau dengan predikat “Baik, perlu sedikit perbaikan”. Berdasarkan hasil evaluasi LKjIP tahun lalu maka tidak terdapat yang direkomendasikan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
67
BAB
IV PENUTUP
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pada Tahun Anggaran 2015 dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Materi Laporan Akuntabilitas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang disajikan ini berisikan pelaksanaan dari serangkaian program strategis yang mengacu kepada 3 (Tiga) tujuan dari Perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Lubuklinggau Tahun 2013-2017. Dalam pencapaian program tersebut sesungguhnya sangat tergantung pada ketersediaan dana dan sumber daya manusia yang memadai. Selain itu diperlukan adanya keserasian kerjasama antar Dinas, Badan, Instansi di jajaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai unsur perencana sekaligus pelaksana dari kegiatan program yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015. Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis terhadap 3 tujuan dari
5 sasaran dengan 15 kebijakan didukung dengan 29 indikator
pencapaian kinerja sasaran dan 16 program adalah sebagai berikut: 1.
Keberhasilan di atas 100% sebanyak 1 indikator atau 3,44% dari jumlah indikator kinerja sasaran.
2.
Keberhasilan 75% sampai dengan 100% sebanyak 27 indikator atau 93,10% dari jumlah indikator kinerja sasaran.
3.
Capaian kinerja 50% sampai dengan 75% sebanyak 1 indikator atau 3,44% dari jumlah indikator kinerja sasaran.
4.
Capaian di bawah 50% sebanyak 0 indikator atau 0% dari jumlah indikator kinerja sasaran. Selanjutnya kami sadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ini masih dirasakan belum pada taraf sempurna dan mungkin belum dapat memenuhi harapan bagi para pengguna sebagai pihak pengambil keputusan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) di masa yang akan datang sangat kami harapkan.
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
68
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kota Lubuklinggau Tahun 2015 ini sebagai sarana pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Tahun 2015, untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.
Lubuklinggau,
Februari 2016
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau
Dedi Yansyah, SP, M.Si Pembina TK.I NIP. 19700406 199703 1 007
BAPPEDA Kota Lubuklinggau | LKjIp Tahun 2015
69
Rencana Strategik Tahun 2013 - 2017 Instansi Visi Misi
: : :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas 1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah 2. Mewujudkan profesionalisme aparatur perencana Target Indikatif
No
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun Capaian 2013 2014
1.1 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
1.1.1 Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
1
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada
2017
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Dok
2
4
5
4
3
Dok
_
2
2
2
2
Dok
0
1
2
1
0
12 Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD
Dok
4
7
7
5
6
13 Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
Dok
4
15
8
8
6
2
4 5 6 7 8
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD Prosentase Pencapaian Target RPJMD
Dokumen perencanaan pengembangan kota 10 Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 11 Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 9
Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
2016
100
3
1.1.2
Kebijakan
2015
1
%
1 Pengkoordinasikan para pelaku pembangunan
Keterangan Program perencanaan pembangunan daerah
%
% % % % % %
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR Dok
0
4
10
12
13
2 Penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah
3 Pemantauan, evaluasi kinerja Program pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana perencanaan pembangunan daerah pembangunan Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 4 Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Ekonomi 5 Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Sosial Budaya 1 Penyusunan regulasi rencana tata ruang yang komprehensif dan partisipatif
Program perencanaan pembangunan ekonomi Program Perencanaan Sosial Budaya
Program Perencanaan Tata Ruang
Target Indikatif No
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun Capaian 2013 2014
2
3
4
5
6
7
1.1.3
1.2 Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan SKPD
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
1.2.1 Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
1
2
1 2 3
2.1 Meningkatnya kualitas SDM perencana
2.1.1 Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah
1 2
3
4
Kebijakan
2015
2016
2017
Ketersediaan Perda RTRW
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD Tingkat kedisiplinan aparatur
2 Penataan dan peningkatan kapasitas kelembagaan institusi penataan ruang
Ada/tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
45
50
55
60
65
4 Meningkatkan koordinasi Perencanaan di bidang Urusan Penataan Ruang
%
100
100
100
100
100
1 Pengembangan metode pengumpulan data dan informasi pembangunan
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
3 Mengoptimalkan pengawasan penyelenggaraan penataan ruang termasuk didalamnya melalui pengendalian pemanfaatan ruang
Program pemanfaatan ruang
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
Keterangan
Program pengumpulan data-data statistik daerah Program pengembangan data/informasi
1 Menyempurnakan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Program peningkatan disiplin aparatur
Program pelayanan administrasi perkantoran
%
100
100
100
100
100
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
%
100
100
100
100
100
Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana
%
100
100
100
100
100
1 Mengoptimalkan kedisiplinan aparatur 2 Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur 3 Mendorong dan memfasiltasi upaya peningkatan SDM
Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
%
100
100
100
100
100
4 Mengoptimalkan pelayanan administrasi perkantoran
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
Mengetahui, KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU,
Dedi Yansyah, SP, M.Si Pembina TK.I
Target Indikatif No
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun Capaian 2013 2014
2015
2016
Kebijakan 2017
NIP. 19700406 199703 1 007
Keterangan
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) SKPD
:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tahun
:
2015
Satuan
Target
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada
%
100
2
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
%
100
3
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA
%
100
4
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada
%
100
5
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
%
100
6
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
%
100
7
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
%
100
8
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
9
Dokumen perencanaan pengembangan kota
10
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
Sasaran 1.1.1
Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
Indikator Kinerja 1
11 12 13 1.1.2
Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
1 2 3
4
5
6
7 1.1.3
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
1
2
1.2.1
2.1.1
Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan
%
100
Dok
5
Dok
2
Dok
2
Dok
7
Dok
8
Dok
10
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
55
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
Ketersediaan Perda RTRW Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
1
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD
2
Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD
3
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
1
Tingkat kedisiplinan aparatur
kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah
2 3 4
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
%
100
%
100
%
100
MATRIK PENGUKURAN KINERJA (PK) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD Tahun No 1.1.1
Sasaran Strategis 1 Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
: :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2015 Indikator kinerja 2 1 Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada
2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA 3 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA 4 Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada 5 Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat 6 Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD 7 Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD 8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD 9 Dokumen perencanaan pengembangan kota 10 Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 11 Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 12 Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD
1.1.2
13 Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD Terwujudnya Sinkronisasi proram 1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau pembangunan antar sektor dan RRTR antarwilayah yang mengacu 2 Ketersediaan Perda RTRW kepada RTRW 3 Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) 4 Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) 5 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) 6 Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
1.1.3
1.2.1
2.1.1
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah 1 Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
2 Ketersediaan data dan informasi pembangunan Terpenuhinya dokumen 1 Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja perencanaan SKPD serta keuangan 2 Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD 3 Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD Meningkatnya kompetensi dan 1 Tingkat kedisiplinan aparatur
TARGET 3
REALISASI 4
CAPAIAN (%) 5
%
100
100
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
97,42
97,42
%
100
74,45
74,45
%
100
96,03
96,03
Dok
5
5,00
100,00
Dok
2
2,00
100,00
Dok
2
2,00
100,00
Dok
7
7,00
100,00
Dok
8
8,00
100,00
Dok
10
9,00
90,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
55
55,04
100,07
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00
3 Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana 4 Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran Rata-rata capaian
%
100
100,00
100,00
%
100
100,00
100,00 98,69
PERBANDINGAN REALISASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 BERPEDOMAN PADA RENSTRA BAPPEDA 2013 - 2017 Kota SKPD
: :
Sasaran
Indikator Kinerja
1
2
3 4
Terwujudnya perencanaan dan 1.1.1 evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
Realisasi
%
Targe t
Realisasi
%
Targe t
%
100
100
0
0,00
100
100,00
100,00
100
100
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
Realisasi
%
Targe t
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
5
%
100
100
90,91
90,91
100
90,91
90,91
100
100,00
100,00
100
100
6
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
%
100
100
76,82
76,82
100
93,99
93,99
100
97,42
97,42
100
100
%
100
100
83,80
83,80
100
81,74
81,74
100
74,45
74,45
100
100
%
100
100
111,95
111,95
100
89,18
89,18
100
96,03
96,03
100
100
Dok
3
2
2,00
100,00
4
4,00
100,00
5
5,00
100,00
4
3
7
Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD Prosentase Pencapaian Target RPJMD Dokumen perencanaan pengembangan kota Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Dok
2
0
0,00
0
2
0,00
0
2
2,00
100,00
2
2
11
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Dok
0
0
0,00
0
1
0,00
0
2
2,00
100,00
1
0
12
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD
Dok
6
4
4,00
100,00
7
7,00
100,00
7
7,00
100,00
5
6
13
Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
Dok
6
4
4,00
100,00
15
15,00
100,00
8
8,00
100,00
8
6
1
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
Dok
13
0
0,00
0
4
2,00
50,00
10
9,00
90,00
12
13
2
Ketersediaan Perda RTRW Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM) Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM) Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah (SPM) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
65
45
53,17
118,16
50
55,01
110,02
55
55,04
100,07
60
65
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
%
100
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100,00
100,00
100
100
4
7 1 2 1 2 3 1 Meningkatnya kompetensi dan 2.1.1 kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah
Targe t
100,00
6
1.1.4
2017
%
100,00
5
Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
2016
Realisasi
100
3
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
2015
Targe t
100
10
1.1.3
2014
Targe t Tahun ke -5
%
9
Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada
2013
Satuan
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
8
1.1.2
Lubuklinggau Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2 3 4
Ketersediaan data dan informasi pembangunan Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD Tingkat kedisiplinan aparatur Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
Realisasi
%
FORMULIR INDIKATOR KINERJA UTAMA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD
:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau
Tugas :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah/atau Pemerintah Provinsi
Fungsi :
a. b. c. d.
perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah pengkoordinasian penyusunan di bidang perencanaan pembangunan daerah pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Sasaran Strategis 1.1.1 Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
Indikator Kinerja
Sumber Data
Penanggung Jawab
Keterangan
%
Dokumen Renstra
Bidang Program Data dan Informasi
Ketersediaan regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada
%
Dokumen Renstra
%
Dokumen Renstra
4 dengan Perkada
%
Dokumen Renstra
5 Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
%
Dokumen Renstra
6 RKPD
%
Dokumen Renstra
7 Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
%
Dokumen Renstra
8 Prosentase Pencapaian Target RPJMD
%
Dokumen Renstra
9 Dokumen perencanaan pengembangan kota
%
Dokumen Renstra
%
Dokumen Renstra
%
Dokumen Renstra
%
Dokumen Renstra
Bidang Ekonomi
%
Dokumen Renstra
Bidang Sosial Budaya
1
Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang
2 telah ditetapkan dengan PERDA
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang
3 ditetapkan PERDA/PERKADA
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam
Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan
10 sumber daya alam
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah
11 strategis dan cepat tumbuh
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi
12 yang mendukung RPJMD
Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya
13 yang mendukung RPJMD
Satuan
Bidang Program Data dan Informasi Bidang Program Data dan Informasi Bidang Program Data dan Informasi Bidang Program Data dan Informasi Bidang Program Data dan Informasi/Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bidang Program Data dan Informasi/Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah
Jumlah dokumen RPJP yang tersedia x 100% Jumlah dokumen RPJPD yang seharusnya ada Jumlah dokumen RPJMD yang tersedia x 100% Jumlah dokumen RPJPD yang seharusnya ada Jumlah dokumen RKPD yang tersedia x 100% Jumlah dokumen RKPD yang seharusnya ada Jumlah prioritas bidang pembangunan daerah yang sinkron dengan prioritas pembangunan nasional Jumlah prioritas bidang pembangunan nasional
x 100%
Jumlah program RPJMD yang telah diakomodir dalam RKPD sampai dengan thn ke-n x 100% Jumlah program RPJMD
Jumlah program RKPD tahun ke-n yang diakomodir dalam APBD x 100% Jumlah program RKPD tahun ke-n
Rata-rata capaian kinerja visi dan misi walikota dalam RKPD tahun ke-(n-1) Jumlah dokumen perencanaan pengembangan kota tahun ke-n x 100% Jumlah dokumen perencanaan pengembangan kota dalam renstra tahun ke-n Jumlah dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam tahun ke-n x 100% Jumlah dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam dalam renstra tahun ke-n Jumlah dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh tahun ke-n x100% Jumlah dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh dalam renstra tahun ke-n Jumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD tahun ke-n x 100% Jumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD dalam renstra tahun ke-n Jumlah dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD tahun ke-n x 100% Jumlah dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD dalam renstra tahun ke-n
Sasaran Strategis 1.1.2 Terwujudnya Sinkronisasi proram pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
Indikator Kinerja
Satuan
Sumber Data
1 Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
%
Dokumen Renstra
2 Ketersediaan Perda RTRW
%
Dokumen Renstra
3
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
%
Dokumen Renstra
4
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
%
Dokumen Renstra
%
Dokumen Renstra
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
5 melalui forum konsultasi publik (SPM)
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
%
6 pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan
Dokumen Renstra
Daerah tentang RTR wilayah (SPM)
7 Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah 1.1.3 Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
1
2
1.2.1 Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan
1 2 3
2.1.1 Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah
%
1
Keterangan Jumlah dokumen RDTR dan/atau RRTR tahun ke-n x 100% Jumlah dokumen RDTR dan/atau RRTR dalam renstra tahun ke-n
Bidang Program Data dan Informasi
Ketersediaan Perda RTRW
Jumlah peta analog ditiap kecamatan x 100% Jumlah kecamatan Jumlah peta digital ditiap kecamatan x 100% Jumlah kecamatan Jumlah konsultasi publik terlaksana x 100% Jumlah konsultasi publik seharusnya Jumlah masyarakat terlayani x 100% Jumlah masyarakat yang mengajukan Realisasi RTRW x100% Rencana Peruntukan
Tingkat Ketersediaan data statistik daerah
%
Buku Kota Lubuklinggau Dalam Angka
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
%
Buku Selayang Pandang, Bidang Program Data dan Leaflet Informasi
Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan SKPD
%
Renja SKPD
Sekretariat
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersedia x 100 % Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang dibutuhkan
Tingkat ketersediaan laporan capaian kinerja SKPD
%
LAKIP SKPD, LPPD SKPD
Sekretariat
Jumlah dokumen evaluasi kinerja SKPD yang tersedia x 100 % Jumlah dokumen evaluasi kinerja SKPD yang dibutuhkan
Tingkat ketersediaan laporan keuangan SKPD
%
Laporan Asset, Neraca dan CALK
Sekretariat
Jumlah laporan keuangan SKPD yang tersedia x 100 % Jumlah laporan keuangan SKPD yang dibutuhkan
Tingkat kedisiplinan aparatur
%
Rekapitulasi absen harian dan bulanan
Sekretariat
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
%
Kartu Inventaris Barang, LaporanInvetaris Barang semesteran.
Sekretariat
Jumlah sarana dan prasarana yang ada Jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan
Prosentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana
%
DUK, Dat pegawai
Sekretariat
Jumlah pegawai yang memenuhi kompetensi sesuai dengan jabatan x 100% Jumlah total pegawai yang menduduki jabatan
Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
%
Laporan Barang dan Jasa Triwulanan, Laporan realisasi fisik dan
Sekretariat
Jumlah jenis jasa yang tersedia Jumlah jasa yang dibutuhkan
2
3
Dokumen Renstra
Penanggung Jawab Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Prasarana Wilayah Bidang Penataan Ruang Permukiman dan
4
Jumlah dokumen statistik yang tersedia x 100 % Jumlah dokumen statistik yang dibutuhkan Jumlah data yang tersedia x 100% Jumlah data yang dibutuhkan
Jumlah pegawai yang disiplin Jumlah total pegawai
x 100%
x
100%
x 100%
Mengetahui, KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU,
Dedi Yansyah, SP, M.Si Pembina TK.I NIP. 19700406 199703 1 007
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No Sasaran Strategis 1.1.1 Terwujudnya perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas
Target 100%
2
Indikator Kerja Regulasi tentang perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dengan Perda dan /atau Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
3
Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang ditetapkan PERDA/PERKADA
100%
4
Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada
100%
5
Prosentase sinkronisasi program daerah dan pusat
100%
6 7
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD
100% 100%
8
Prosentase Pencapaian Target RPJMD
100%
9
Penjabaran Program RPJMD tahunan ke dalam RKPD
100%
1
10 Penjabaran Program RKPD ke dalam APBD 11 Prosentase Pencapaian Target RPJMD 12 Tingkat ketersediaan dokumen Perencanaan Pengembangan Kota 13 Dokumen perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
100%
100% 100% 2 Dokumen -
14 Dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
2 Dokumen
15 Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
1 Dokumen
16 Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi yang mendukung RPJMD
3 Dokumen
17 Dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya yang mendukung RPJMD
2 Dokumen
1.1.2 Terwujudnya Sinkronisasi program pembangunan antar sektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW
1.1.3
Terpenuhinya data statistik dan informasi perencanaan pembangunan daerah
1.2.1
Terpenuhinya dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja serta keuangan Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur perencanaan pembangunan daerah
2.1.1
1
Prosentase Ketersedian Dokumen Kebijakan Penataan Ruang
2
Jumlah Dokumen RDTR dan/atau RRTR
3
Ketersediaan Perda RTRW
4
Ketersediaan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog (SPM)
5
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital (SPM)
6 7 8 1 2 1 1
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik (SPM) Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Ketersediaan data dan informasi pembangunan Tingkat Ketersediaan data statistik daerah Ketersediaan dokumen perencanaan laporan kinerja dan laporan keuangan Bappeda Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
2 3 4
Tingkat Kedisiplinan aparatur Persentase aparatur yang mempunyai kompetensi perencana Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran
100% 9 Dokumen Ada Peta Kota 100%,Peta Kecamatan 100% ,Peta Kelurahan 100% Peta Kota 100%,Peta Kecamatan 100% ,Peta Kelurahan 100% 100% 100% 55% 2 Dokumen 1 Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Program Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Program Perencanana Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program perencanaan pembangunan ekonomi Program perencanaan sosial dan budaya Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang Program pengembangan data/informasi Program pengembangan data/informasi/Statistik Daerah Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
WALIKOTA LUBUKLINGGAU
H. SN. PRANA PUTRA SOHE
Anggaran (Rp) 1.128.008.000 321.750.000
Keterangan APBD APBD
231.950.000
APBD
41.100.000
APBD
17.800.000
APBD
342.300.000 345.310.000 1.294.400.000 47.500.000 339.890.000 93.540.000 18.000.000
APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD
956.380.000 125.150.000 100.000.000 1.129.989.800
APBD APBD APBD APBD
Lubuklinggau, 20 Januari 2015 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU
DEDI YANSYAH ,SP,M.Si Pembina Tk.I NIP. 19700406 1997 03 1 007